Perusahaan: TikTok

  • Cancel Culture dan Komunikasi Krisis di Era Digital Pascanarasi Viral

    Cancel Culture dan Komunikasi Krisis di Era Digital Pascanarasi Viral

    loading…

    Nugroho Agung Prasetyo
    Dosen Komunikasi Universitas Bakrie
    Pengurus Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

    BEBERAPA waktu belakangan ini, sejumlah lembaga pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi sorotan publik. Sorotan ini tidak lepas dari pemberitaan media serta derasnya arus informasi di media sosial yang mengungkap berbagai skandal dan penyimpangan. Fenomena ini berpotensi mengikis rasa aman serta kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.

    Kasus dugaan bensin oplosan atau blending di Pertamina yang menyebabkan dugaan kerugian negara hingga Rp193,7 triliun, misalnya, memicu gelombang reaksi negatif yang meluas di media sosial. Tagar seperti #BoikotPertamina dan seruan pindah ke BBM swasta mencerminkan tekanan publik yang menuntut transparansi dan audit dalam sistem distribusi bahan bakar.

    Demikian pula skandal emas palsu dan penggunaan cap ilegal oleh PT Antam yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp 3,3 triliun. Kejadian ini merusak kepercayaan publik terhadap emas logam mulia produksi BUMN, memicu seruan boikot, dan menurunkan kredibilitas perusahaan, bahkan setelah dilakukan klarifikasi.

    Kasus lain yang turut mengguncang kepercayaan publik adalah isu pengelolaan dana investasi oleh Danantara, yang berujung pada seruan penarikan dana dari bank-bank BUMN. Tagar boikot kembali mencuat, menandakan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap proyek investasi yang dikelola negara. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat membahayakan likuiditas lembaga keuangan pemerintah, meskipun secara fundamental masih sehat.

    Fenomena cancel culture kini tidak hanya menyasar figur publik atau perusahaan swasta, tetapi juga meluas ke institusi negara, termasuk BUMN. Dalam konteks ini, cancel culture muncul sebagai reaksi kolektif masyarakat terhadap dugaan penyimpangan atau ketidaktransparanan lembaga negara.

    Publik menggunakan kekuatan digital untuk menekan perusahaan atau institusi yang dianggap bermasalah, dengan seruan boikot hingga penghapusan pengaruh mereka dalam kehidupan sehari-hari.

    Cancel culture merupakan bentuk pengucilan sosial (social ostracism) terhadap individu, kelompok, atau institusi yang dianggap melakukan pelanggaran moral, etika, atau hukum. Aksi ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti boikot terhadap produk atau layanan, tekanan sosial di media sosial, petisi daring, hingga penyebaran informasi negatif secara masif.

    Menurut studi Pew Research Center (2023), 58% orang Amerika setuju bahwa cancel culture adalah cara efektif untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan dan tokoh publik, sementara 65% pengguna media sosial pernah menyaksikan kampanye cancel culture di platform seperti Twitter dan TikTok.

    Cancel culture biasanya bermula dari terungkapnya isu atau skandal melalui investigasi media atau unggahan viral. Gelombang kritik yang diiringi tagar viral, dapat berdampak signifikan terhadap citra perusahaan. Dampak yang ditimbulkan bisa berupa penurunan penjualan, anjloknya harga saham, pemecatan eksekutif, hingga tekanan untuk melakukan perubahan sistemik dalam perusahaan atau institusi.

  • Warga Swedia Pening Harga Bahan Pokok Naik, Toko Klontong Diboikot

    Warga Swedia Pening Harga Bahan Pokok Naik, Toko Klontong Diboikot

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kenaikan harga pangan mulai terjadi di Swedia. Hal ini kemudian mendorong warga di Negeri Scania itu untuk melakukan sejumlah tindakan boikot pada toko-toko kelontong.

    Mengutip AFP, Jumat (14/3/2025), inflasi harga pangan tahunan di Swedia mencapai tingkat tertinggi dalam dua tahun pada bulan Februari sebesar 3,9%. Data dari Pemeriksa Harga Pangan Swedia, Matpriskollen, juga menemukan di bulan Januari, harga di toko-toko kelontong telah naik sebesar 19,1% dalam dua tahun.

    Langkah ini pun mulai mendorong aksi warga untuk memboikot toko-toko kelontong besar. Salah satu pegiat boikot ini adalah Annika Morina, yang mengatakan kepada surat kabar Aftonbladet bahwa aksi ini diawali saat dirinya membeli bubur tomat pada Hari Valentine, di mana ia menemukan kenaikan harga yang fantastis

    Ia kemudian mengunggah video ke TikTok yang menyerukan boikot yang telah ditonton puluhan ribu kali dan, ribuan orang diperkirakan akan bergabung dalam boikot tersebut. Morina mengaku aksi ini diinspirasi oleh boikot serupa yang terjadi di Kroasia.

    “Harganya naik 50%. Saya telah melihat boikot semacam ini di negara-negara Balkan dan merasa: ‘Mengapa hal-hal seperti itu tidak terjadi di Swedia?’,” katanya.

    Sementara itu, untuk mengatasi hal ini, pemerintah Swedia mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya akan mengadakan pembicaraan dengan produsen dan distributor makanan karena gerakan konsumen atas melonjaknya biaya di negara Nordik tersebut semakin menguat.

    “Mengingat perkembangan harga yang cepat pada bulan-bulan pertama tahun ini dan kenaikan harga dalam beberapa tahun terakhir, Menteri Keuangan dan Menteri Urusan Pedesaan akan mengundang pelaku terpilih dari rantai pasokan pangan untuk berunding,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

    “Tujuan dari pembicaraan tersebut adalah untuk mendengarkan penilaian industri terhadap situasi tersebut dan bekerja sama untuk menurunkan harga bagi pelanggan,” tambahnya.

    (sef/sef)

  • TikToker Mukbang Meninggal Dunia di Umur 24, Alami Komplikasi Akibat Obesitas

    TikToker Mukbang Meninggal Dunia di Umur 24, Alami Komplikasi Akibat Obesitas

    Jakarta

    Bintang TikTok Efecan Kultur meninggal dunia pada 7 Maret 2025. Pria 24 tahun yang dikenal karena konten mukbang ekstremnya itu meninggal karena obesitas.

    Dalam kontennya, Kultur biasa melahap makanan dalam jumlah yang sangat banyak. Ia diketahui mengalami masalah kesehatan terkait berat badan dan sempat dirawat di rumah sakit selama tiga bulan.

    Akibat masalah kesehatannya, pria di Turki itu harus mengakhiri karier streaming mukbangnya. Selama sakit, ia merasa kesulitan untuk bernapas dan mengalami memar.

    Dikutip dari Mirror UK, Kultur mengunggah video terakhirnya di TikTok sekitar delapan bulan lalu. Sementara video mukbang terakhirnya diunggah pada 15 Oktober 2024.

    Dalam video tersebut, Kultur mengatakan bahwa ia akan mengurangi asupan garam karena sedang menjalani diet. Menu yang ia makan saat itu adalah sepiring besar daun anggur kalengan.

    Namun, beberapa bulan setelah video terakhirnya, Kultur menjalani perawatan medis untuk obesitasnya. Selama dirawat, ia terbaring di tempat tidur tanpa baju dengan mata terpejam karena beban di wajahnya.

    Berkaca dari kejadian tersebut, Pemerintah Turki memperingatkan warganya yang masih muda tentang bahayanya konten mukbang. Mereka bermaksud untuk memperkenalkan undang-undang yang akan membatasi jumlah waktu bagi anak-anak di bawah 16 tahun dalam bermain media sosial setiap hari.

    Selain kenaikan berat badan dan potensi masalah kesehatan jangka panjang lainnya, ada beberapa kasus yang lebih mengancam jiwa para kreator mukbang tahun lalu. Dua kreator meninggal musim panas ini setelah merekam konten.

    Pada bulan Juli di Tiongkok, penyiar langsung Pan Xiaoting, 24 tahun, meninggal saat merekam pesta makan mukbang selama 10 jam. Menurut laporan, perutnya ‘terkoyak’ saat membuat video.

    Sementara itu, pada bulan yang sama, kreator lain, kali ini di Filipina, bernama Dongz Apatan terkena stroke dan meninggal setelah merekam video melahap ayam goreng dan nasi. Departemen Kesehatan di negara tersebut telah mengusulkan pelarangan mukbang setelah kematian tersebut.

    (sao/kna)

  • Oracle Dilaporkan Jadi Kandidat Utama untuk Jalankan TikTok di AS

    Oracle Dilaporkan Jadi Kandidat Utama untuk Jalankan TikTok di AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Oracle dikabarkan kandidat utama sebagai mitra teknologi cloud untuk mengelola TikTok di Amerika Serikat (AS).

    Melansir dari Techcrunch, Jumat (14/3/2025) TikTok, aplikasi video berdurasi pendek yang tengah menghadapi ketidakpastian terkait masa depannya di Amerika Serikat, dilaporkan menjadikan Oracle sebagai pilihan utama untuk menjadi mitra.

    Hal ini terungkap melalui sebuah laporan dari The Information yang mencakup informasi dari sumber-sumber seperti investor, bankir, dan mantan eksekutif yang dekat dengan perusahaan induk TikTok, ByteDance.

    Menurut laporan tersebut, ByteDance lebih menyukai Oracle daripada penyedia cloud lainnya untuk menangani data pengguna TikTok di AS. 

    Sejak 2022, TikTok telah menggunakan server milik Oracle untuk menyimpan data penggunanya, yang menjadikan perusahaan teknologi ini sebagai kandidat kuat dalam kesepakatan ini. 

    Selain itu, laporan juga mencatat bahwa ByteDance masih ingin mempertahankan peran aktif dalam operasi TikTok, dengan Oracle sebagai mitra yang membantu menjalankan layanan di AS. 

    Dukungan terhadap Oracle semakin menguat setelah mantan Presiden Donald Trump menunjukkan keberpihakannya terhadap peran perusahaan ini dalam proses kesepakatan.

    Akan tetapi, hingga saat ini Oracle belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut. 

    Diberitakan sebelumnya, Pemerintahan Presiden AS Donald Trump dikabarkan tengah merencanakan penyelamatan TikTok yang melibatkan perusahaan Oracle dan sekelompok investor luar untuk mengambil alih kendali operasi aplikasi tersebut.

    Melansir dari Reuters, Minggu (25/1/2025), berdasarkan kesepakatan yang dinegosiasikan oleh Gedung Putih, pemilik TikTok yang berbasis di China, ByteDance, akan tetap mempertahankan sebagian saham di perusahaan tersebut. 

    Namun, pengumpulan data dan pembaruan perangkat lunak akan diawasi oleh Oracle, yang telah menyediakan infrastruktur Web TikTok. Demikian sumber yang mengetahui pembicaraan.

    Kendati demikian, sumber menyebut bahwa syarat-syarat kesepakatan ini masih dapat berubah dan kemungkinan besar akan mengalami perubahan.

    Adapun salah satu sumber mengatakan bahwa cakupan pembicaraan secara keseluruhan belum ditetapkan dan bisa mencakup operasi di AS serta wilayah lain.

  • Belanja Konten Digital RI Capai Rp43,3 Triliun, Gim & OTT Paling Jumbo

    Belanja Konten Digital RI Capai Rp43,3 Triliun, Gim & OTT Paling Jumbo

    Bisnis.com, JAKARTA – Laporan Digital 2025 Indonesia dari We Are Social menggambarkan bahwa belanja masyarakat Tanah Air berkaitan konten digital mengalami peningkatan dobel digit, ditopang gim dan platform siaran over the top (OTT). 

    Riset yang diolah tim We Are Social bersama bersama berbagai data partner dan mencakup 4,8 miliar responden di seluruh dunia itu turut mengukur persentase warganet berusia 16+ dari berbagai negara yang rutin belanja konten digital setiap bulan, di mana rata-ratanya 68,3% dari total populasi pengguna internet dunia.

    Indonesia termasuk di jajaran menengah, di mana 67% dari total warganet ternyata loyal berlangganan konten digital setiap bulan. Persentase ini bahkan lebih besar dari beberapa negara maju, seperti Spanyol (65,9%), Singapura (63,9%), Kanada (63%), bahkan Inggris (61,6%). 

    Sementara itu, lima besar negara dengan persentase tertinggi perihal rutinitas belanja konten digital adalah Norwegia (83,1%), Meksiko (80,1%), Swedia (77,5%), Kenya (76,5%), dan Uni Emirat Arab (75,7%). 

    Terkhusus Indonesia, We Are Social mengungkap bahwa total belanja konten digital masyarakat Tanah Air sepanjang 2024 mencapai US$2,64 miliar alias Rp43,3 triliun, dan tercatat tumbuh 10,9% secara tahunan (yoy). 

    Porsi terbesar belanja konten digital itu ditopang komoditas terkait gim, yaitu US$1,23 miliar. Menyusul kemudian platform video-on-demand (VOD) US$760 juta, pemutar musik US$360 juta, dan terakhir penerbitan elektronik (media atau buku-el) dengan US$290 juta. 

    Nominal keempatnya tercatat masih tumbuh, namun hanya platform VOD dan pemutar musik menjadi yang pertumbuhannya di atas rata-rata, yaitu masing-masing 13,4% yoy dan 12,5% yoy. 

    Daftar Aplikasi Berlangganan yang Mendominasi 

    Berdasarkan nama aplikasi dan gim paling banyak menyedot duit warganet, We Are Social pada laporan ini hanya mencatatkan pemeringkatan berdasarkan kinerja mereka pada 1 September 2024 sampai 30 November 2024. 

    Lantas, terkhusus aplikasi ponsel, secara umum platform OTT yang beroperasi di Indonesia mendominasi jajaran 10 besar teratas penyedot warganet untuk berlangganan. 

    Contohnya, kendati peringkat teratas diambil oleh TikTok besutan Bytedance, platform Vidio besutan Surya Citra Media menduduki peringkat ke-2. Menyusul kemudian, ada langganan Google One milik Goggle yang melengkapi jajaran 3 besar. 

    Selain itu, berturut-turut ada platform Dramabox (Story Matrix), Facebook (Meta), GetContact (Getverify), ShortTV (ShortTV), WeTV (Tencent), Capcut (Bytedance), dan Disney+ Hotstar (Disney). 

    Sementara dari jajaran gim ponsel, Mobile Legends besutan Bytedance masih menjadi jawara, disusul E-Football 2024 (Konami), dan Free Fire (SEA). Selain itu, ada Roblox, Last War: Survival Game, Higgs Domino Island, Whiteout Survival, Candy Crush Saga, EA Sports FC Mobile 24, dan Clash of Clans.

    Dari sisi pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) atas berbagai penyedia konten tersebut, platform gim yang beroperasi di Tanah Air masih menjadi yang paling cuan, yakni dengan ARPU US$25,88 per pelanggan/tahun. 

    Menyusul kemudian, platform VOD di Indonesia memiliki ARPU US$9,03 per pelanggan/tahun, pemutar musik dengan US$8,6 per pelanggan/tahun, dan penerbitan digital dengan US$6,46 per pelanggan/tahun. 

  • Eks Kapolres Ngada Tersangka Asusila dan Narkoba!

    Eks Kapolres Ngada Tersangka Asusila dan Narkoba!

    Jakarta

    Mantan Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja telah ditetapkan sebagai tersangka asusila. AKBP Fajar juga dinyatakan sebagai pengguna narkoba usai dites urine.

    “Terkait narkoba, di sini sejauh ini dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan oleh Watprof adalah pengguna,” kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Kamis (13/3/2025).

    Trunoyudo menyebut pihaknya tentu lebih mengutamakan kasus asusila terlebih dahulu karena korban merupakan anak di bawah umur. Namun, dia memastikan bahwa akan mengusut lebih dalam terkait kasus narkotikanya.

    “Namun kita lihat lagi kembali pada posisi kasus yang saat ini kita tangani, kita melihat ada hal yang lebih untuk memberikan perlindungan dan jaminan, khususnya terhadap hak-hak anak maka ini yang proses kita sampaikan,” katanya.

    “Namun demikian ini nanti kita akan dalami. Tadi diksi yang di luar menggunakan,” tambahnya.

    Polri saat ini juga mendalami dugaan AKBP menjual aksi asusilanya itu ke sebuah situs. Penyidik akan mendalami keaslian dari video tersebut.

    “Kita proses mengidentifikasi dari mulai keasliannya, dan kemudian apakah ini unggahannya tidak ada editan, kemudian juga apakah ini asli, itu nanti akan, ini teknis ya. Nanti perkembangan aja,” tambahnya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kemen-PPPA, Nahar, mengatakan pihaknya mengapresiasi gerak cepat polisi yang langsung melindungi korban serta memberikan pendampingan. Nahar menyebutkan pihaknya juga terjun langsung mendampingi tiga korban yang masih di bawah umur itu.

    “Dari situ kemudian kami lacak dan kami dapatkan beberapa bukti bahwa sesungguhnya kepolisian daerah NTT sudah bergerak cepat dan dalam waktu singkat 1 anak ditemukan di Atambua, lalu kemudian dievakuasi dibawa ke Kupang lalu didampingi oleh tim di Kupang bekerja sama PPA Polda dan UPTD, itu kecepatan,” sambungnya.

    Seperti diketahui, Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja ditetapkan sebagai tersangka kasus narkoba dan asusila. Fajar saat ini ditahan di Rutan Bareskrim Polri.

    Fajar melanggar sejumlah pasal kategori pelanggaran kode etik berat. Fajar bisa disanksi pemberhentian tidak dengan hormat alias dipecat karena dinilai telah melanggar sumpah atau janji anggota Polri.

    “Pasal yang dilanggar adalah Pasal 13 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 1 tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri, Pasal 8 huruf C angka 1, Pasal 8 huruf C angka 2, Pasal 8 huruf C angka 3, Pasal 13 huruf D, Pasal 13 huruf E, Pasal 13 huruf F, Pasal 13 huruf G angka 5 Peraturan Kepolisian nomor 7 tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri,” kata Trunoyudo.

    Terkait kasus pidananya, Fajar dijerat Pasal 6 huruf C dan Pasal 12 dan Pasal 14 ayat 1 UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Dia juga dijerat Pasal 15 ayat 1 huruf E, G, C dan I UU nomor 12 tahun 2012 tentang tindak pidana kekerasan seksual atau Pasal 45 ayat 1 junto Pasal 27 ayat 1 undang undang nomor 1 tahun 2024 tentang perubahan kedua undang-undang ITE junto pasal 55 dan 56 KUHP.

    Saksikan pembahasan lengkap hanya di program detikPagi edisi Jumat (14/03/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube, TikTok dan Facebook detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

    “Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!”

    (vrs/vrs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kaur Resmikan Media Sosial "Lapor Pak Bupati Kaur" dan Masih Sepi "Follower"
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Maret 2025

    Kaur Resmikan Media Sosial "Lapor Pak Bupati Kaur" dan Masih Sepi "Follower" Regional 14 Maret 2025

    Kaur Resmikan Media Sosial “Lapor Pak Bupati Kaur” dan Masih Sepi “Follower”
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com

    Pemda Kaur
    , Bengkulu, meluncurkan program
    media sosial
    khusus untuk warga yang ingin menyampaikan aspirasi langsung kepada bupati dan wakil bupati. Namanya ”
    Lapor Pak Bupati Kaur
    “.
    Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Kaur, Jarnawi, menyebutkan bahwa peluncuran program ini dilakukan pada Rabu (12/3/2025).
    Diresmikan oleh Wakil Bupati Abdul Hamid, aduan masyarakat berbasis media sosial ini terbagi dalam tiga bentuk:
     
    1. Facebook fanpage: https://www.facebook.com/share/19Npimr83g/?mibextid=wwXIfr;
    2. Instagram: https://www.instagram.com/laporpakbupatikaur;
    3. TikTok: https://www.tiktok.com/@laporpakbupatikaur.
    “Akun ini langsung berinteraksi dengan Bupati Kaur, Gusril Pausi, dan Wakil Bupati Abdul Hamid. Masyarakat bisa menyampaikan aspirasi, laporan, keluhan, dan lainnya yang akan ditanggapi langsung oleh bupati dan wabup,” ujar Jarnawi saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (14/3/2025).
    Ia berharap platform media sosial ini dapat dimanfaatkan masyarakat secara optimal, serta apapun keluhan dapat direspon pemerintah dengan cepat.
    Tiga hari setelah diluncurkan, hasil penelusuran Kompas.com menunjukkan bahwa tiga platform media sosial “Lapor Pak Bupati Kaur” masih sepi pengikut.
    Platform Facebook fanpage hanya diikuti oleh 228 akun dengan satu produksi konten, yakni kegiatan peluncuran program ini.
    Selebihnya, konten tidak ada.
    Platform kedua, Instagram, hanya diikuti 13 pengikut dengan konten berisi flyer launching kegiatan ini.
    Platform ketiga, TikTok, juga hanya diikuti 13 pengikut.
    Minimnya respons masyarakat terhadap program ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya sosialisasi di dunia maya serta minimnya produksi konten yang menarik.
    “Isi kontennya tidak ada, platform aduan ini seperti tidak aktif berjalan. Namanya pengaduan, tentu harus aktif memproduksi konten untuk memancing respons masyarakat,” ungkap Yoyon, warga Kabupaten Kaur.
    Namun, langkah Pemda Kaur ini masih diapresiasi positif oleh masyarakat karena sudah berani untuk membuka jalur komunikasi langsung dengan kepala daerah.
    “Di Bengkulu, baru gubernur dan Pemda Kaur yang memiliki program semacam ini. Harapannya bisa dikelola secara profesional lagi,” tutup Yoyon.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Indosat (ISAT) Hanya Operasikan 107 BTS 5G, Kesiapan Ekosistem jadi Pertimbangan

    Indosat (ISAT) Hanya Operasikan 107 BTS 5G, Kesiapan Ekosistem jadi Pertimbangan

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) mengoperasikan 107 base transceiver station (BTS) 5G pada 2024. Ekosistem yang kurang matang jadi alasan perusahaan hati-hati dalam mengembangkan teknologi cepat ini. 

    Adapun jika dibandingkan dengan total BTS Indosat, jumlah pemancar 5G Indosat sangat kecil tidak sampai 1% dari total BTS perusahaan yang lebih dari 200.000 unit. 

    Adapun, jaringan 5G Indosat menjangkau wilayah Solo, Karawang, Bandar Lampung, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Bali.

    Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah mengatakan selain ekosistem, pihaknya juga melihat pengguna 5G sebelum mengembangkan kembali jaringan 5G.

    “Jadi kita mengikuti ekosistem yang ada. Semakin siap Ekosistemnya kita udah siap gelar. Dan yang Lebih penting lagi Pemerintah bagaimana menyiapkan spektrum,” kata Buldansyah di kantornya, Kamis (13/3/2025).

    Meski begitu, Buldansyah menyampaikan bahwa pihaknya sudah memetakan daerah mana saja yang berpotensi untuk ditanamkan jaringan 5G.

    Namun, sampai saat ini pihaknya masih belum terburu buru untuk memperluas jaringan 5G di Tanah Air.

    “Ada satu enterprise Yang butuh 5G Untuk private network nya dia, kita bangun. Tapi lebih spesifik Ke situ. Belum ke arah mass market kita bangun,” ujarnya.

    Persiapan Ramadan

    Sebelumnya, Indosat melakukan optimalisasi jaringan di 632 titik layanan di seluruh Indonesia guna menjaga kenyamanan pelanggan dalam menggunakan internet selama Ramadan dan Idulfitri 2025.

    President Director and CEO indosat Vikram Sinha mengatakan peningkatan jaringan bertujuan untuk memastikan pelanggan dapat menikmati layanan yang stabil, baik untuk berkomunikasi dengan keluarga, beribadah, maupun menjalankan aktivitas digital lainnya. 

    “Dengan jaringan yang kuat dan andal, Indosat menjamin setiap pelanggan dapat tetap terhubung tanpa hambatan hingga perayaan hari raya,” kata Vikram, Selasa (11/3/2025). 

    Vikram juga mengatakan pada momen Ramadan ini, Indosat kembali mengenalkan Unparalleled Network Services Guaranteed, yang merupakan upaya Indosat memberikan jaminan akan jaringan yang terintegrasi dan dikelola dengan teknologi mutakhir. Hal ini menegaskan komitmen Indosat dalam menghadirkan jaringan berkualitas tinggi bagi seluruh pelanggan. 

    Dalam menjaga layanannya, Indosat melakukan optimalisasi jaringan di 632 titik keramaian (Point of Interest/POI), 68 rute strategis, 29 jalur tol, 30 jalur non-tol, dan 9 jalur kereta api. Beberapa kota diprediksi akan mengalami lonjakan trafik data di masing-masing wilayah, seperti Bogor, Tasikmalaya, Sukabumi dan kawasan Jakarta Raya lainnya. 

    Sementara di wilayah Jawa, kenaikan trafik diprediksi terjadi di Purwokerto, Madiun, dan Pati. Untuk wilayah Sumatera, yakni di Metro-Kota Bumi, Baturaja, dan Padang. Sedangkan di wilayah Kalisumapa berlokasi di Bone, Gowa, dan Parepare. 

    Untuk mendukung komunikasi pelanggan, dilakukan peningkatan jaringan dengan menambah kapasitas di 9.600 BTS dan 800 jaringan transport. Selain itu, cakupan diperluas melalui penambahan 1.500 BTS baru dan 53 Mobile BTS. Stabilitas operasional juga disiapkan dengan 1.100 Mobile Genset dan 3.000 teknisi siaga di seluruh Indonesia.

    Seiring tren peningkatan layanan digital, beberapa aplikasi diperkirakan mengalami peningkatan penggunaan tertinggi selama Ramadan, termasuk TikTok, YouTube, Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Sementara itu, Mobile Legends, Roblox, Free Fire, PUBG, dan Call of Duty diprediksi menjadi game paling populer selama periode ini.

  • Heboh! Video Oky Pratama Diduga Bermesraan dengan Robby Purba

    Heboh! Video Oky Pratama Diduga Bermesraan dengan Robby Purba

    Jakarta, Beritasatu.com – Media sosial (medsos) kembali diramaikan dengan sebuah video yang diduga adalah dokter Oky Pratama bersama presenter Robby Purba sedang bermesraan. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @alishastefaniee pada Kamis (13/3/2025), dan langsung mencuat dan mencuri perhatian publik.

    Dalam unggahan video tersebut, tampak seorang pria yang diduga dokter Oky Pratama dan Robby Purba tengah menikmati momen kebersamaan dan terlihat bahagia.

    Kemudian, unggahan tersebut segera memicu berbagai reaksi dari netizen yang langsung meramaikan kolom komentar. 

    “Jadi nikah kemarin hanya alibi?” kata salah satu netizen.

    “Ramadan tahun ini sungguh beraneka ragam beritanya,” ujar netizen.

    “Hanya masalah ambeien yang akhirnya memisahkan mereka?” terang netizen lainnya.

    Sebelum video ini viral, dokter Oky Pratama sempat mengejutkan publik dengan sebuah unggahan yang memperlihatkan momen kemesraannya bersama seorang pria di dalam kamar. Dalam video tersebut, tampak dokter Oky menyambut kejutan dari pria yang memberikan dekorasi pita biru bertuliskan “welcome home sayang ”.

    Video ini mencuri perhatian karena diduga pria yang merekam momen tersebut adalah Robby Purba. Terlebih, pada  2021, Robby Purba juga mengunggah sebuah video di TikTok dengan latar belakang kamar yang tampak serupa dengan yang ada dalam video dokter Oky Pratama.

  • Bukan Hilang, Ada Sakit Hati Memuncak Fidya Sampai Kabur dari Ortu,Sang Cucu Diperlakukan Tak Pantas

    Bukan Hilang, Ada Sakit Hati Memuncak Fidya Sampai Kabur dari Ortu,Sang Cucu Diperlakukan Tak Pantas

    TRIBUNJAKARTA.COM – Nasib miris dialami mantan atlet Taekwondo nasional asal Bandung Fidya Kamalinda, kehidupan pribadinya kembali viral karena disebut kabur dari rumah meninggalkan orang tua sejak tahun 2015.

    Ternyata ada fakta besar di balik alasan Fidya Kamalinda kabur.

    Kondisi sakit hati yang sudah memuncak kepada kedua ayahnya Hindarto dan ibunya, Khadijah, menjadi alasan Fidya Kamalinda pergi dari rumah.

    Bahkan, kini Fidya Kamalinda sudah bahagian dengan keluarga kecilnya karena menikah dan mempunyai anak.

    Di sisi lain, pihak orang tua Fidya Kamalinda masih penasaran dan berusaha mengungkap alasan mengapa sang anak pergi dari rumah.

    Kasus ini bermula saat orang tua Fidya Kamalinda mencari-cari keberadaan anaknya yang hilang sejak 26 November 2015. 

    Fidya Kamalinda yang merupakan mantan atlet Taekwondo asal Bandung, Jawa Barat akhirnya memberikan klarifikasi alasan pergi dari rumah.

    Ia mengungkap perlakuan kasar dan tidak pantas dilakukan orang tuanya sehingga membuatnya sakit hati pergi dari rumah.

    KLIK SELENGKAPNYA: Aksi Preman Sok Jagoan Memalak Sopir Truk di Jambi Viral di Medsos. Ia Dihukum Mengangkat Kursi Sambil Menyanyikan Yel-yel Glory Glory Man United.

    “Saya di sini untuk menanggapi berita yang beredar di media social tentang diriku yang pertama terkait kasus penculikan ya saya ingin mengatakan itu adalah fitnah. Aku keluar rumah atas dasar keinginan saya sendiri,” ungkap Fidya dikutip TribunJakarta dari akun @ryukijanessa.

    Dengan mata yang berkaca-kaca, Fidya membantah semua pernyataan yang disampaikan oleh orangtuanya.

    Ia menegaskan bahwa dirinya bukan korban penculikan, alasan pergi dari rumah karena keinginannya sendiri.

    Fidya menyebut bahwa pertama kali ia mengalami perlakuan kasar adalah saat dirinya masih berusia 5 tahun.

    SAKIT HATI FIDYA – Atlet Taekwondo asal Bandung, Fidya Kamalinda menyebut perlakuan kasar orang tuanya juga menyasar anak Fidya yang masih berusia 3 tahun. Tangkapan layar TikTok (Tangkapan layar TikTok)

    Kekerasan tersebut terus berulang hingga ia tumbuh dewasa.

    “Bahwa aku sudah menahannya sejak lama. Mengapa saya ingin keluar rumah? Karena aku sudah diperlakukan kasar oleh ayahku sejak aku masih kecil,” ucap Fidya Kamalinda.

    “Kekerasan pertama yang dilakukan ayahku, ketika aku berusia 5 tahun. Aku sudah ditampar, ditendang, dan diseret oleh ayahku sendiri dan hal ini terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya” imbuhnya.

    Fidya mengungkap bahwa perlakuan kasar sang ayah terjadi karena ambisinya yang tinggi agar dirinya bisa menjadi atlet Taekwondo yang menghasilkan uang.

    “Itu terjadi karena aku tidak mengerti kenapa, karena dia mempunyai ambisi yang besar terhadap saya untuk menghasilkan uang mungkin karena usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu sampai mungkin sampai sekarang,” katanya.

    “Sejak saya kecil hanya mengandalkan membiayai kami salah satu pengurus taekwondo yang tinggal di rumah kami lebih aneh, yang bahkan tidak murim bagiku tinggal di rumah kami itulah yang membiayai hidup kami selama ini,” imbuhnya.

    Hingga akhirnya, saat menginjak usia 21 tahun, Fidya memberanikan diri untuk lepas dari kendali orangtuanya.

    “Saat itu umur saya sudah 21 tahun. Aku merasa aku bisa memilih hidupku sendiri. Mengapa aku berani? Karena aku sudah merasa lelah selama bertahun-tahun,” ujar Fidya Kamalinda.

    “Saya merasa punya hak atas hidupku sendiri. Meskipun mereka bilang, Anda seharusnya bersyukur karena dibesarkan oleh kami. Siapa yang ingin dilahirkan di dunia?” imbuhnya.

    FIDYA KAMALINDA BANTAH UCAPAN ORANGTUANYA – Atlet Taekwondo Fidya Kamalinda akhirnya muncul dan memberikan klarifikasi melalui video yang diunggahnya di TikTok, pada Kamis (13/3/2025). Membantah tak bertemu orangtuanya 10 tahun. (Tangkapan layar TikTok)

    Orang Tua Fidya Serang Sang Cucu

    Ada hal lain yang membuat Fidya Kamalinda sakit hati kepada orang tuanya, sang cucu yang tak tau apa-apa ikut diserang juga.

    Fidya dan orang tuanya pernah saling bertemu ketika anak Fidya berumur tiga tahun. 

    Hal itu sekaligus membantah bahwa mereka tidak pernah bertemu.

    “Kan waktu anak aku umur 3 tahun kita udah pernah ketemu di Disdukcapil (Kota Bandung),” ujar Fidya dalam video klarifikasinya yang tayang pada Kamis (13/3/2025). 

    Di sana, Fidya kembali memiliki kenangan yang buruk. 

    Kedua orang tuanya teriak-teriak di kantor tersebut hingga anak Fidya trauma. 

    Bahkan mereka mencoba memisahkan Fidya dengan anaknya yang masih kecil. 

    ATLET TAWKWONDO DIKABARKAN HILANG – Seorang atlet Taekwondo asal Kota Bandung, Jawa Barat, bernama Fidya Kamalinda dikabarkan menghilang sejak tahun 2015 lalu. (YouTube TV One)

    “Ingat enggak waktu kalian misahin aku dari Disduk, kalian misahin aku sama anak aku sampai hati kan kayak gitu katanya enggak butuh anak aku kan?” katanya. 

    Tak sampai di situ, saat Fidya sempat balik ke rumah, orang tuanya memanggil anjing peliharaan mereka dengan sebutan nama anak Fidya.

    “Hati ibu mana sih yang enggak sakit, nama anaknya dipakai nama anak anjing. Aku mah masih punya hati, enggak tahu tuh kenapa kalian sampe gitu ke aku,” ujarnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya