Perusahaan: TikTok

  • Saat Satu Klik Bisa jadi Awal Penipuan, Begini Cara Cerdas Menghindarinya

    Saat Satu Klik Bisa jadi Awal Penipuan, Begini Cara Cerdas Menghindarinya

    Liputan6.com, Jakarta – Di era digital, hampir semua aktivitas kini bisa dilakukan secara online, dari belanja, bekerja, hingga berinteraksi. Namun, di balik kemudahan itu, ancaman penipuan online atau scam juga semakin sering mengintai.

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, rata-rata terdapat 700 hingga 800 laporan penipuan online per hari yang masuk ke Indonesia Anti Scam Centre (IASC). Angka ini jauh melampaui beberapa negara di Asia Tenggara. Bentuknya pun beragam, mulai dari investasi bodong, undian palsu, hingga lowongan kerja fiktif.

    Ironisnya, generasi muda yang justru paling melek teknologi kini menjadi kelompok yang paling rentan tertipu. Rasa percaya diri tinggi dan kebiasaan bertindak cepat di dunia digital sering kali membuat mereka lengah.

    Untuk itu, TikTok mengajak pengguna Indonesia agar lebih waspada lewat kampanye edukatif bertajuk #PikirDuaKali, dengan satu pesan utama: lawan penipuan dimulai dari kesadaran dan tindakan sederhana.

    Langkah Cerdas Hindari Penipuan, 3C: Cek, Cegah, Cegat

    TikTok memperkenalkan strategi edukasi yang mudah diingat namun efektif untuk melawan penipuan online, yaitu 3C: Cek, Cegah, dan Cegat.

    CEKSebelum membalas pesan atau mengklik tautan mencurigakan, luangkan waktu untuk berpikir dua kali. Periksa dulu siapa pengirimnya. Apakah akun itu resmi? Apakah pesannya terasa janggal, seperti janji hadiah besar atau permintaan data pribadi?

    CEGAHJangan terburu-buru melakukan tindakan. Hindari memberikan informasi sensitif seperti PIN, OTP, atau nomor rekening kepada siapa pun, bahkan jika mereka mengaku dari lembaga resmi. Jika tawaran terlihat terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kemungkinan besar, memang bukan kenyataan.

    CEGATJika menemukan akun atau konten mencurigakan, segera laporkan. TikTok menyediakan berbagai fitur keamanan agar pengguna dapat mengambil tindakan cepat dan melindungi diri serta orang lain.

    Pesan sederhananya berhenti sejenak, pikir dua kali, lalu bertindak dengan bijak. 

  • BPJS Kesehatan Kukuhkan Duta Muda 2025 untuk Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Muda

    BPJS Kesehatan Kukuhkan Duta Muda 2025 untuk Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Muda

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan resmi mengukuhkan para finalis Duta Muda BPJS Kesehatan 2025 dalam Malam Penganugerahan Duta Muda BPJS Kesehatan, Rabu (19/11/2025). Para finalis yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia tersebut dinobatkan sebagai figur inspiratif yang akan memperkuat literasi dan edukasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di kalangan generasi muda.

    Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menyampaikan apresiasi kepada seluruh finalis yang dinilai telah menunjukkan komitmen, kreativitas, serta kepedulian tinggi terhadap Program JKN. Selama proses seleksi, para duta muda ini disebut telah menghasilkan kampanye, gagasan kreatif, dan aksi sosial yang berdampak langsung bagi masyarakat.

    “Generasi muda merupakan segmen yang paling aktif dan berpengaruh di ruang publik digital. Data menunjukkan bahwa dari 143 juta pengguna media sosial di Indonesia, kelompok usia 13–24 tahun adalah pengguna paling dominan. Kondisi ini sejalan dengan data BPJS Kesehatan per November 2025, di mana kelompok usia 15–19 tahun tercatat sebagai komposisi peserta terbanyak Program JKN,” ujarnya.

    Dengan potensi tersebut, generasi muda diyakini mampu menjadi key opinion leader dalam meningkatkan literasi kesehatan publik. Untuk memperkuat ekosistem edukasi digital, BPJS Kesehatan turut meluncurkan BPJS on Air, sebuah program interaktif yang disiarkan langsung melalui TikTok. Program ini memberikan akses informasi JKN secara real-time dengan penyampaian yang kreatif dan sesuai karakter anak muda. Para Duta Muda BPJS Kesehatan juga mendapat pembinaan intensif agar mampu berperan sebagai agen perubahan serta penggerak perilaku hidup sehat.

    Salah satu gerakan yang diusung adalah Gerak Sehat Peserta Prolanis (GSP 3-3-5), metode olahraga 30 menit yang memadukan jalan cepat dan santai secara bergantian. Metode ini mengadopsi konsep Interval Walking Training (IWT) dari Jepang yang terbukti menurunkan tekanan darah, menstabilkan gula darah, meningkatkan kebugaran, dan mengurangi risiko komplikasi penyakit kronis.

    “GSP 3-3-5 bukan sekadar olahraga, tetapi komitmen bersama untuk hidup lebih sehat dan lebih sadar akan pentingnya pencegahan. Selain menanamkan pola hidup sehat, nilai-nilai Integritas, Kolaborasi, Pelayanan Prima, dan Inovatif (INISIATIF) menjadi fondasi peran para Duta Muda BPJS Kesehatan di ruang publik,” kata Ghufron.

    Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Nunung Nuryartono, juga memberikan dukungan penuh terhadap program tersebut. Ia menyebut keterlibatan generasi muda penting untuk memperluas pemahaman JKN secara merata. DJSN bersama BPJS Kesehatan telah menyiapkan kurikulum literasi JKN untuk tingkat SMA/SMK/MA serta modul pembelajaran di perguruan tinggi.

    Upaya ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman generasi muda mengenai jaminan kesehatan sejak dini. Dengan dikukuhkannya para Duta Muda 2025, BPJS Kesehatan berharap lahir generasi yang kreatif, adaptif, dan inovatif dalam memperkuat literasi JKN di seluruh Indonesia. Pada kesempatan itu, BPJS Kesehatan turut mengumumkan para pemenang Duta Muda 2025.

    Berikut daftar finalis dan pemenang:

    Para Finalis Duta Muda BPJS Kesehatan 2025:

    Suci Maylaf Humairah,
    Rafin Haziqi,
    Anata Intan,
    Safrita Aryana Harfah,
    Zesika Salsabil Fahrizal, Nadi Pertiwi,
    Cantika Risna Aulia Jasmine,
    Ni Kadek Dwi Julia Rahayu,
    Salsabila Nadhifah S,
    Miranti Artika,
    Luh Putu Rani Nanda Iswari, dan
    Hengky Silas Jonathan Kafiar.

    Pemenang Duta Muda BPJS Kesehatan 2025:

    Juara I: Hengky Silas Jonathan Kafiar (Papua)
    Juara II: Zesika Salsabil Fahrizal (Cidahu)
    Juara III: Luh Putu Rani Nanda Iswari (Semarapura)
    Juara Favorit: Anata Intan (Kepahiang)

    [tin/beq]

  • Heboh Penerbangan Misterius, Israel Pindahkan Warga Gaza secara ‘Sukarela’?

    Heboh Penerbangan Misterius, Israel Pindahkan Warga Gaza secara ‘Sukarela’?

    Jakarta

    Bukan penerbangan pertama dari Israel, tetapi pastinya yang paling menyedot perhatian. Akhir pekan lalu, sebanyak 153 warga Palestina dari Gaza tiba di Afrika Selatan dengan pesawat sewaan dari Bandara Ramon, Israel. Mereka mendarat tanpa dokumen lengkap.

    Dengan kontrol perbatasan yang begitu ketat -termasuk di wilayah Palestina yang harus mereka lintasi sebelum mencapai bandara -otoritas Afrika Selatan tak habis pikir bagaimana pesawat itu bisa lepas landas.

    Belakangan, terungkap perjalanan itu diatur oleh sebuah organisasi bernama Al-Majd Europe.

    Di situsnya, Al-Majd mengklaim mengurus “evakuasi kemanusiaan”. Namun sejak musim panas lalu, aktivis sudah mencium kejanggalan pada sejumlah penerbangan yang mereka kelola.

    Organisasi bayangan

    Al-Majd mengklaim berdiri di Jerman pada tahun 2010 dan kini berkantor di Yerusalem. Namun, pencarian di registri pemerintah Jerman maupun Israel tidak menemukan keberadaan organisasi tersebut.

    Situsnya menggunakan foto-foto dari krisis di tempat lain, dan mengklaim sebagai milik mereka sendiri. Lokasi server tersembunyi oleh perangkat privasi. Sementara tombol “donasi” tak berfungsi. Penelusuran DW menemukan rekening Bitcoin yang mereka cantumkan hanya pernah menerima setara US$106 – bertolak belakang dengan klaim bahwa aktivitas al-Majd Europe hanya didanai dari donasi.

    Para penumpang Palestina yang terbang ke Afrika Selatan mengaku membayar US$1.500–US$2.000, ditransfer ke rekening pribadi.

    Dua perusahaan sewaan – Fly Yo dari Rumania dan Kibris Turkish Airlines dari Siprus – yang menerbangkan rombongan itu juga ternyata dimiliki pengusaha Israel.

    Operasi pemerintah Israel?

    Rangkaian fakta itu memicu kecurigaan aktivis, politisi, dan media Afrika Selatan bahwa Al-Majd berperan dalam rencana memindahkan warga Palestina dari Gaza.

    “Laporan mengenai warga yang diterbangkan ke tujuan tak jelas oleh Al-Majd sangat mengkhawatirkan,” kata Tania Hary, Direktur Eksekutif Gisha, organisasi Israel untuk kebebasan bergerak warga Palestina. “Entitas yang meragukan ini tampak memanfaatkan keputusasaan orang dan mulai menggerakkan visi Israel soal transfer penduduk Palestina.”

    Pada Februari 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana “Gaza Riviera”, yang mensyaratkan relokasi warga Gaza ke negara ketiga. Pada bulan yang sama, Al-Majd mulai beriklan di media sosial. Maret lalu, pemerintah Israel mengumumkan pembentukan “direktorat emigrasi sukarela” di bawah Kementerian Pertahanan.

    Saat itu pun, kelompok-kelompok HAM di Israel sudah membunyikan alarm. Hingga kini, pegiat mengaku masih belum memiliki informasi mengenai aktivitas direktorat tersebut. Hary menyebut kebijakan “emigrasi sukarela” didukung politisi senior Israel, dan badan intelijen negara pernah mengirim pesan singkat ke warga Gaza, yang “mengundang mereka menjajaki opsi keberangkatan” ke luar negeri.

    DW meminta klarifikasi Kementerian Pertahanan Israel soal kaitan dengan Al-Majd, tetapi tak ada jawaban hingga Selasa (18/11) malam.

    ‘Membantu orang untuk hidup’

    DW berhasil menghubungi seorang pria bernama Omar, nomor yang tercantum di situs Al-Majd. Lewat WhatsApp, dia mengaku sebagai warga Palestina di Yerusalem, namun menolak menyebut nama lengkap dengan alasan keamanan.

    Omar menyebut tudingan mengenai hubungan Al-Majd dengan pemerintah Israel berasal dari Hamas dan Otoritas Palestina – dua kelompok, katanya, yang tak ingin warga Gaza pergi.

    Omar mengakui bahwa untuk membawa orang keluar Gaza menuju bandara di Israel, Al-Majd harus berkoordinasi dengan COGAT, badan di bawah Kementerian Pertahanan Israel yang mengatur urusan resmi Israel di Gaza.

    “Saya membantu rakyat saya di Gaza, ini bukan emigrasi,” ujar Omar. “Saya membantu mereka yang ingin hidup, bukan mati di Gaza.”

    Namun dia menolak menjawab pertanyaan sulit: hubungannya dengan Lind, bagaimana dia menyewa pesawat milik pengusaha Israel, tentang situs yang tidak bekerja, serta sumber keuangan Al-Majd. Omar juga “tak ingat” berapa banyak warga Gaza yang sudah dibawa keluar oleh Al-Majd.

    Apakah Al-Majd terkait pemerintah Israel, hanya inisiatif warga yang mendukung kebijakan resmi, atau sekadar upaya mencari keuntungan – semuanya masih gelap.

    Kerja sama aparat Israel

    Yang pasti, operasi penerbangan gelap itu mustahil terjadi tanpa restu aparat keamanan Israel.

    Sejak 1967, Israel membatasi ketat pergerakan warga Palestina, dengan kadar ketat–longgar tergantung tensi politik. Sebelum perang terakhir, warga Gaza hanya boleh keluar untuk bekerja, berobat, atau “kasus kemanusiaan luar biasa”.

    Sejak blokade pulih total pasca serangan Hamas 7 Oktober 2023, keluar dari Gaza makin sulit – meski sejak diumumkannya direktorat emigrasi, media Israel melaporkan prosesnya sedikit lebih longgar.

    Tak ada data resmi jumlah warga Gaza yang telah meninggalkan wilayah itu.

    WHO mencatat 2.589 evakuasi medis tahun ini, dengan 5.000 pendamping. Awal 2024, lebih dari 100 ribu warga Gaza diduga sempat menyeberang ke Mesir. Namun sejak Mei, jumlahnya merosot.

    Isu emigrasi yang sensitif

    Kepergian warga Gaza adalah isu politik yang sarat sensitivitas.

    “Setiap orang berhak hidup aman dan bermartabat di negaranya, berhak meninggalkan negara untuk alasan apa pun, dan berhak kembali,” kata Omar Shakir, Direktur Israel–Palestina di Human Rights Watch. “Masalahnya, pemerintah Israel punya rekam jejak panjang mencegah pengungsi Palestina kembali ke rumah.”

    Pada Mei, survei Palestinian Center for Policy and Survey Research menyebut sekitar separuh warga Palestina di wilayah pendudukan ingin mengajukan emigrasi. Kolom komentar di TikTok Al-Majd dipenuhi seruan putus asa.

    “Dalam kondisi Gaza yang hancur seperti hari ini, segala bentuk ‘dorongan’ tidak bisa disebut pilihan bebas,” kata Hary. “Lebih-lebih karena Israel tak menjamin orang yang pergi akan boleh kembali. Kondisi tak layak huni yang dipadukan dengan promosi ‘keberangkatan sukarela’ menandai pola transfer paksa yang dikemas sebagai pilihan.”

    Transfer paksa masuk kategori kejahatan terhadap kemanusiaan menurut hukum internasional.

    “Tak ada unsur sukarela dalam kepergian warga Gaza saat ini,” kata Shakir. “Kebijakan pemerintah Israel memang bertujuan membuat Gaza tak layak dihuni, dan gencatan senjata tak mengubah itu.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha
    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga video “Israel Lancarkan Serangan Udara ke Gaza, 10 Orang Tewas”

    (ita/ita)

  • Radikalisme Gen-Z dan Budaya Literasi

    Radikalisme Gen-Z dan Budaya Literasi

    Radikalisme Gen-Z dan Budaya Literasi
    Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat ASEAN, Peraih medali emas CONSAL Award
    DENSUS
    88 Anti-Teror Polri melaporkan bahwa 110 remaja usia 11-18 tahun diduga terekrut jaringan terorisme (
    Kompas
    , 18 November 2025). Sebelumnya juga viral tentang ledakan bom yang dilakukan oleh siswa SMA 72 Jakarta.
    Berdasarkan laporan BNPT, radikalisasi pada generasi Z tercatat 10,4 persen menurut Indeks Potensi
    Radikalisme
    (IPR) tahun 2022. (
    AntaraNews
    , 22 April 2025). Angka ini lebih tinggi dibanding Gen Milenial (10,3 persen) dan Gen X (9,4 persen) menurut data yang sama.
    Humas Polri menyebutkan bahwa anak-anak sangat rentan terpengaruh karena berbagai faktor, seperti
    bullying
    , kondisi keluarga
    broken home,
    kurang perhatian orangtua, pencarian jati diri, marginalisasi sosial, hingga minimnya literasi digital dan pemahaman agama. Dan media utama penyebaran faham ekstremisme melalui media sosial.
    Kelompok ekstremis kini memanfaatkan platform seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan forum anonim untuk menarik simpati generasi muda.
    Konten yang disebarkan sering kali dikemas dalam bentuk: video sinematik bertema heroik, meme yang menormalisasi kekerasan, narasi emosional tentang ketidakadilan, dan pesan privat yang terstruktur layaknya grooming.
    Generasi Z tumbuh dalam dunia yang serba cepat, terkoneksi, dan penuh banjir informasi. Internet memberi peluang besar bagi perkembangan kreativitas dan pengetahuan, tapi sekaligus membuka ruang bagi penyebaran paham ekstremisme dan terorisme.
    Salah satu penyebab kerentanan generasi Z terhadap radikalisasi adalah minimnya
    budaya literasi
    , terutama literasi digital, literasi informasi, dan literasi kritis.
    Keterkaitan antara terorisme dan literasi tidak hanya tentang membaca buku, tetapi bagaimana seseorang memahami, mengolah, dan menilai informasi yang diterimanya.
    Ketika generasi muda tidak memiliki kemampuan literasi yang kuat, mereka lebih mudah percaya pada propaganda, narasi palsu, atau manipulasi ideologis.
    Generasi muda sering kali terpapar banjir informasi tanpa dibekali kemampuan untuk membedakan fakta dan propaganda. Akibatnya, narasi ekstrem yang tampak logis atau emosional dapat diterima tanpa proses berpikir kritis.
    Budaya literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis, melainkan mencakup kemampuan memahami, memfilter, mengkritik, dan merefleksikan informasi.
    Dalam konteks pencegahan terorisme, ada beberapa aspek penting.
    Pertama, literasi digital. Literasi digital membekali generasi Z dengan pemahaman tentang cara kerja internet, algoritma, jejak digital, dan pola manipulasi online.
    Individu yang melek digital akan lebih mampu: Mengenali konten ekstremis, menghindari jebakan propaganda, menilai kredibilitas sumber, memahami motif di balik narasi radikal.
    Kedua, literasi informasi. Kemampuan untuk mengidentifikasi sumber yang valid, memverifikasi data, dan membandingkan informasi dari berbagai perspektif sangat krusial.
    Literasi informasi membantu generasi Z untuk tidak menelan mentah-mentah narasi yang mengajak kebencian atau kekerasan.
    Ketiga, literasi kritis. Literasi kritis menekankan kemampuan berpikir reflektif dan analitis. Melalui literasi ini, generasi Z dapat: memahami konteks sosial-politik suatu isu, mendeteksi bias dan manipulasi, dan menilai dampak jangka panjang dari ideologi ekstrem.
    Kemampuan ini merupakan “vaksin kognitif” yang efektif untuk mencegah radikalisasi.
    Keempat, literasi budaya dan toleransi. Selain fokus pada informasi, budaya literasi juga mencakup pemahaman terhadap keragaman budaya, agama, dan sosial.
    Generasi yang memahami keberagaman lebih cenderung memiliki sikap inklusif dan kebal terhadap narasi kebencian yang sering digunakan kelompok ekstremis.
    Untuk mempraktikan pentingnya budaya literasi, kami membuat program Gerakan Literasi Muhammadiyah dengan nama MENTARI (Muhammadiyah Membaca Setiap Hari).
    Melalui program MENTARI, literasi tidak lagi dimaknai sebatas kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan memahami, menganalisis, serta menilai informasi secara kritis.
    Muhammadiyah sebagai organisasi pendidikan yang berorientasi pada pencerahan merespons tantangan ini dengan mengembangkan berbagai gerakan literasi, salah satunya melalui program MENTARI (Muhammadiyah Membaca Setiap Hari).
    Program ini hadir bukan sekadar sebagai rutinitas membaca, tetapi sebagai strategi pembentukan karakter, kecakapan berpikir, dan penguatan nilai keagamaan yang berkemajuan di sekolah maupun pesantren Muhammadiyah.
    Manfaat yang dirasakan dari program ini di antaranya:
    Pertama, program MENTARI memberikan manfaat besar dalam menanamkan kebiasaan membaca yang konsisten kepada peserta didik.
    Melalui kegiatan membaca setiap hari selama beberapa menit sebelum pelajaran dimulai, siswa dilatih untuk mencintai buku dan menjadikan aktivitas membaca sebagai bagian dari gaya hidup.
    Melebihi ekspektasi kami, ternya ada siswa yang mampu membaca 67 buku dalam 10 bulan.
    Pembiasaan ini membangun disiplin, meningkatkan fokus, serta menumbuhkan rasa ingin tahu. Dalam jangka panjang, rutinitas membaca harian akan membentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat, karakter penting yang dibutuhkan dalam dunia modern yang terus berubah.
    Kedua, MENTARI berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan literasi dasar siswa.
    Dengan kebiasaan membaca yang teratur, siswa mengalami peningkatan kemampuan memahami teks, memperkaya kosakata, serta mengembangkan kemampuan menulis.
    Kemampuan-kemampuan ini akan berdampak langsung pada pencapaian akademik mereka. Siswa yang memiliki literasi kuat cenderung lebih mudah memahami materi pelajaran, mengerjakan tugas dengan lebih efektif, dan memiliki daya analisis yang baik.
    Dengan demikian, MENTARI bukan hanya gerakan literasi, tetapi juga merupakan motor peningkatan mutu akademik.
    Ketiga, program ini berperan penting dalam memperkuat pemahaman keagamaan yang moderat dan berkemajuan.
    Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan Islam yang menekankan nilai pencerahan, rasionalitas, dan toleransi.
    Melalui MENTARI, peserta didik sering kali diarahkan untuk membaca bahan bacaan keislaman, Al-Qur’an, tafsir, maupun literatur Kemuhammadiyahan.
    Pemahaman yang literat terhadap agama membantu siswa menghindari penafsiran tekstual yang sempit dan menguatkan sikap keberagamaan yang inklusif.
    Dalam konteks maraknya penyebaran paham radikal dan intoleransi di ruang digital, MENTARI menjadi benteng ideologis yang penting bagi peserta didik.
    Jangankan terlibat radikalisme atau terorisme, kini di lingkungan sekolah dan pesantren tidak ada prilaku perundungan (bullying).
    Keempat, MENTARI membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Ketika siswa membaca berbagai jenis bacaan—baik fiksi maupun nonfiksi—mereka belajar melihat suatu isu dari berbagai perspektif.
    Proses ini mendorong mereka untuk bertanya, menganalisis, dan membuat penilaian yang didasarkan pada pemahaman.
    Kemampuan berpikir kritis sangat penting di era informasi yang rentan dengan hoaks dan manipulasi.
    Melalui program ini, siswa belajar menjadi pembaca yang aktif, bukan pasif, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan.
    Kelima, gerakan ini juga memiliki dimensi pembentukan karakter. Melalui kegiatan membaca yang teratur, siswa belajar disiplin, teliti, dan tekun.
    Buku-buku yang mereka baca pun menjadi media pembentukan nilai-nilai moral seperti kejujuran, empati, rendah hati, dan rasa tanggung jawab.
    Di sekolah dan pesantren Muhammadiyah, pembentukan karakter adalah bagian integral dari proses pendidikan. MENTARI hadir sebagai metode yang efektif dalam menginternalisasi nilai-nilai tersebut secara alami dan menyenangkan.
    Selain itu, program MENTARI juga berperan dalam meningkatkan kecakapan literasi digital. Banyak sekolah dan pesantren Muhammadiyah kini memadukan kegiatan membaca dengan pemanfaatan e-book, perpustakaan digital, atau artikel daring.
    Hal ini membantu siswa memahami bagaimana menggunakan teknologi secara bijak, menilai kredibilitas sumber informasi online, dan menghindari konten berbahaya.
    Literasi digital ini sangat penting untuk membekali siswa menghadapi tantangan dunia maya yang kompleks.
    Akhirnya, MENTARI menciptakan lingkungan sekolah dan pesantren yang berbudaya ilmu. Ketika seluruh warga sekolah—kepala sekolah, guru, ustaz/ustazah, hingga siswa/santri—terlibat dalam budaya membaca, suasana belajar menjadi lebih kondusif, dialogis, dan intelektual.
    Lingkungan seperti ini mendorong pertumbuhan ide-ide baru dan membentuk identitas sekolah atau pesantren sebagai pusat pencerahan.
    Kehadiran program MENTARI memperkuat peran Muhammadiyah dalam membangun generasi yang unggul secara intelektual, matang secara spiritual, dan kuat secara karakter.
    MENTARI bukan hanya gerakan literasi, tetapi juga fondasi penting dalam mempersiapkan generasi berkemajuan yang siap berperan dalam masa depan bangsa.
    Terorisme di kalangan generasi Z adalah ancaman nyata yang diperkuat oleh dinamika digital dan rendahnya budaya literasi.
    Namun, dengan memperkuat kemampuan literasi digital, informasi, kritis, dan budaya, generasi Z dapat memiliki ketahanan mental yang kokoh untuk menolak propaganda ekstrem.
    Budaya literasi bukan hanya alat pengetahuan, tetapi benteng peradaban. Ketika generasi muda mampu membaca dunia dengan kritis, propaganda kebencian tidak akan lagi menemukan tempat subur untuk tumbuh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komdigi Minta Meta-TikTok Cs Terapkan Fitur Ramah Anak, PP Tunas Berlaku Full 2026

    Komdigi Minta Meta-TikTok Cs Terapkan Fitur Ramah Anak, PP Tunas Berlaku Full 2026

    Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta kepada platform digital untuk segera menerapkan teknologi yang mendukung terciptanya ruang digital yang aman. 

    Dia mengatakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Perlindungan Anak di Ruang Digital (PP TUNAS) rencananya akan berlaku penuh pada tahun depan. 

    Dia mengatakan saat ini regulasi sudah diterbitkan, namun pelaksanaannya masih menunggu kesiapan teknologi dari para platform digital.

    “Kami menunggu para platform untuk menyiapkan teknologinya. Mudah-mudahan di tahun depan ini sudah bisa betul-betul diterapkan,” kata Meutya usai acara Anugerah Jurnalistik Komdigi pada Rabu (19/11/2025). 

    PP TUNAS mengatur kewajiban Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) menyediakan teknologi dan fitur aman bagi anak, termasuk verifikasi usia, kontrol orang tua, serta edukasi keamanan digital.

    Meutya mengatakan regulasi ini diterbitkan pada Maret 2025 dan lahir dari kesadaran bahwa paparan media sosial, termasuk gim dengan fitur komunikasi, dapat berdampak buruk bagi anak.

    Karena itu, pemerintah menilai penundaan akses anak usia 13–18 tahun masuk platform digital perlu diterapkan. Meutya menambahkan ancaman di ruang digital bersifat sama dengan dunia fisik, mulai terorisme hingga perjudian dan narkoba.

    “Karena itu sekali lagi kenapa pemerintah merasa perlu mengatur atau menunda akses anak masuk ke dalam platform-platform digital,” katanya. 

    Meski demikian, dia mengakui implementasi PP TUNAS memiliki tantangan, antara lain tingginya tingkat adiksi digital dan resistensi dari platform besar yang harus mengubah cara mereka memfasilitasi akses pengguna anak. Namun, dia meyakini perusahaan teknologi akan mematuhi regulasi Indonesia.

    “Tapi kami selalu meyakini Insya Allah mereka semua mau dan akan mematuhi aturan di Indonesia. Jadi mohon dukungan untuk semuanya,” ungkapnya. 

    Sebelumnya, Pemerintah menegaskan PP TUNAS dirancang sebagai model tata kelola perlindungan anak di ruang digital yang dapat menjadi acuan global.

    Dalam aturan tersebut, seluruh PSE diwajibkan mengambil langkah aktif melindungi anak, mulai dari menyaring konten berbahaya, menyediakan fitur pelaporan yang mudah diakses pengguna, hingga menjamin proses penanganan laporan secara cepat dan transparan. Selain itu, platform digital juga harus menerapkan verifikasi usia serta pembatasan akses agar anak tidak terpapar konten negatif.

    Pemerintah juga dapat menjatuhkan sanksi administratif hingga pemblokiran bagi platform yang tidak patuh. Menurut data terbaru, 48% pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun yang menguatkan urgensi implementasi PP TUNAS secara penuh.

  • TikTok Gelar CreatorFest 2025, Dukung Kolaborasi Kreator & Brand

    TikTok Gelar CreatorFest 2025, Dukung Kolaborasi Kreator & Brand

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah pesatnya perkembangan ekonomi kreator di tanah air, TikTok CreatorFest 2025 kembali digelar di Indonesia pada Selasa (18/11). Mengangkat tema “Onederland: Your Creative Playground”, acara ini tidak hanya menjadi ruang perayaan kreativitas, tetapi juga momentum peluncuran riset The Art & Science of Authenticity, hasil kolaborasi TikTok dan Accenture Song.

    Berdasarkan hasil studi tersebut, kreator Indonesia diproyeksikan bakal berkontribusi sebesar US$ 376 miliar atau sebesar Rp6.000 triliun terhadap dampak komersial nasional pada 2030. Jumlah ini diperkirakan meningkat 1,5 kali lipat dari saat ini, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan dampak komersial terbesar serta salah satu pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik. Temuan ini mempertegas bahwa ekonomi kreator telah menjadi pilar baru dalam lanskap ekonomi digital Indonesia.

    “Para kreator telah menjadi kekuatan ekonomi yang penting, yang mengubah koneksi dengan para penonton menjadi konversi, dan berdampak nyata bagi pertumbuhan bisnis dan brand,” ujar General Manager Global Business Solutions, TikTok Indonesia, Kelly Umberfield. Pernyataan ini sejalan dengan temuan riset yang menegaskan bahwa autentisitas adalah penggerak utama dampak ekonomi tersebut.

    Dalam riset disebutkan bahwa 8 dari 10 orang Indonesia terpengaruh untuk membeli karena konten autentik. Artinya, autentisitas kini bukan hanya nilai kreatif, tetapi juga motor penggerak keputusan pembelian. TikTok menjelaskan bahwa autentisitas terdiri atas dua aspek: aspek fungsional, misalnya perbandingan sebelum-sesudah menggunakan produk, dan aspek emosional yang tercermin dari nada, gaya, dan kepribadian kreator. Kedua aspek ini menjadi fondasi yang membuat konten terasa dekat dan dipercaya.

    Di Indonesia, 87% konsumen menyebut konten autentik mendorong mereka melakukan aksi terhadap brand, angka tertinggi di Asia Pasifik. Dengan demikian, ketika brand menggabungkan storytelling kreator dengan pengukuran berbasis data, mereka tak hanya mampu memahami konten yang efektif, tetapi juga meningkatkan konten organik secara strategis. “Brand-brand yang menang bukan hanya yang mengejar jangkauan atau diskon, tapi yang mampu mengubah autentisitas menjadi sistem pertumbuhan berkelanjutan,” ungkap Managing Director Accenture Song SEA, September Guo.

    Selaras dengan kebutuhan akan solusi yang lebih terintegrasi, TikTok juga kembali memperkenalkan TikTok One dalam ajang CreatorFest, sebagai solusi pemasaran full-funnel dan aktivasi kreator.

    TikTok One merupakan platform terpadu yang menyediakan berbagai solusi pemasaran kreatif, mulai dari kolaborasi kreator, inspirasi kreatif, hingga wawasan materi iklan, semuanya dalam satu tempat. Dengan ekosistem terintegrasi ini, brand dapat menciptakan konten yang lebih relevan bagi komunitas, berskala lebih besar, dan didukung agensi produksi terverifikasi.

    Lebih lanjut, TikTok One dirancang untuk memangkas proses panjang mulai dari pencarian kreator hingga eksekusi kampanye, sehingga hasil dapat dicapai lebih cepat dan efisien. Platform ini memiliki dua fokus utama: solusi lengkap bagi brand untuk menjalankan kampanye efektif, dan peluang kolaborasi yang lebih luas bagi kreator untuk memperbesar jangkauan sekaligus pendapatan melalui proyek-proyek terintegrasi.

    (adv/adv)

  • Ikuti Lokasi Viral TikTok, Dua Pemancing Terjebak Luapan Sungai di Kutorejo Mojokerto

    Ikuti Lokasi Viral TikTok, Dua Pemancing Terjebak Luapan Sungai di Kutorejo Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Lokasi mancing yang viral di media sosial (medsos) kembali memicu insiden. Dua warga Jombang, Muhammad Rozaki dan Bagas Saputra harus dievakuasi tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto setelah terjebak banjir di area bekas galian di Dusun Mojojejer, Desa Pesangrahan, Kecamatan Kutorejo.

    Keduanya datang ke lokasi sekitar pukul 15.00 WIB dengan sepeda motor setelah melihat unggahan TikTok yang menampilkan kubangan bekas galian tersebut sebagai spot mancing yang menjanjikan. Untuk menuju lokasi, keduanya melewati sebuah sungai yang biasanya dangkal dan aman dilalui ketika cuaca cerah.

    Namun sekitar pukul 16.00 WIB hujan deras turun di kawasan tersebut. Debit air sungai yang melintas di Dusun Mojojejer, Desa Pesangrahan meningkat cepat, arus berubah deras. Saat hendak pulang dan menyebrang sekira pukul 17.00 WIB, sungai sudah meluap dan tidak bisa dilewati. Keduanya pun panik dan telepon Layanan Panggilang Telepon Darurat 112.

    Meski terdapat jalur alternatif, jalan tersebut berupa setapak kecil di tengah semak belukar yang hanya diketahui warga sekitar. Tim gabungan dari BPBD, FPRB, PMI, Damkar, dan relawan lokal bergerak ke lokasi. Evakuasi dilakukan melalui jalur alternatif yang memaksa tim melewati genangan kubangan dengan ketinggian air sepaha orang dewasa.

    Keduanya terjebak di daratan antara sungai dan kubangan bekas galian, bukan di tengah arus tetapi aksesnya tertutup debit air yang cukup deras. Keduanya berhasil dijemput sekira pukul 19.30 WIB dan dibawa ke rumah warga terdekat, sekitar 500 meter dari lokasi. Setelah diberi makanan dan dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan UPT Puskesmas Kutorejo.

    Keduanya dinyatakan sehat dan minta diantar ke tempat kosnya di Desa Menanggal, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Sementara sepeda motor milik keduanya masih tertinggal di lokasi dan akan diambil keesokan paginya. Meski sempat mendapatkan hasil pancingan, namun ikan tangkapan keduanya juga tak sempat dibawa.

    “Alhamdulillah dua warga ini sudah berhasil dievakuasi dalam kondisi baik dan diantar pulang untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. Terima kasih kepada semua unsur relawan yang turun bersama,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, Rabu (19/11/2025). [tin/aje]

  • TikTok Berubah, Pengguna Jangan Tertipu Konten Palsu

    TikTok Berubah, Pengguna Jangan Tertipu Konten Palsu

    Jakarta, CNBC Indonesia – TikTok meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna mengontrol seberapa banyak konten hasil kecerdasan buatan (AI) yang muncul di laman For You.

    Langkah ini menjadi upaya terbaru perusahaan untuk mengatasi konten AI realistis yang berpotensi menyesatkan pengguna.

    Fitur bernama AI-generated content control tersebut hadir di menu Manage Topics dalam aplikasi. Pengguna dapat menggeser pengaturan untuk meningkatkan atau mengurangi intensitas kemunculan konten AI, layaknya memilih kategori seperti olahraga atau kuliner.

    “Manage Topics sudah memungkinkan orang menyesuaikan seberapa sering mereka melihat konten terkait lebih dari 10 kategori seperti Tari, Olahraga, dan Makanan & Minuman,” jelas TikTok dalam sebuah posting blog, dikutip dari TechCrunch, Rabu (19/11/2025).

    “Seperti kontrol tersebut, pengaturan AIGC bertujuan membantu orang menyaring beragam konten di feed mereka, bukan menghapus atau mengganti konten sepenuhnya,” imbuh perusahaan.

    Kehadiran fitur ini tidak lepas dari meningkatnya tren video AI di berbagai platform teknologi. Meta dan OpenAI sudah lebih dulu merilis feed khusus AI lewat Vibes dan Sora.

    Sejak itu, video AI yang tampak seperti nyata semakin mudah ditemukan di TikTok, termasuk untuk topik sejarah maupun selebritas.

    TikTok menegaskan fitur baru ini ditujukan agar pengguna dapat mengatur pengalaman menonton sesuai preferensi, bukan menghapus kategori konten sepenuhnya.

    Tak hanya itu, TikTok juga mulai menguji teknologi invisible watermarking, sebuah penanda digital yang tidak terlihat dan hanya dapat dibaca oleh sistem TikTok. Teknologi ini membuat label AI sulit dihapus ketika video diposting ulang atau diedit di platform lain.

    Sebelumnya, TikTok sudah menggunakan standar Content Credentials dari C2PA yang menyematkan metadata pada konten AI. Namun, metadata itu kerap hilang saat konten diunggah ulang di luar TikTok.

    Dengan invisible watermark, TikTok menambah lapisan keamanan baru untuk memastikan pengguna tidak terkecoh konten AI palsu atau menyesatkan.

    Watermark tersebut akan diterapkan pada konten AI yang dibuat menggunakan alat TikTok seperti AI Editor Pro, serta konten yang diunggah dengan metadata C2PA. TikTok menyebut sistem ini akan membantu pelabelan konten menjadi lebih andal dan konsisten.

    Sebagai bagian dari upaya melawan misinformasi berbasis AI, TikTok juga mengumumkan dana literasi AI senilai US$2 juta. Dana ini akan diberikan kepada pakar dan organisasi seperti Girls Who Code untuk memproduksi konten edukasi terkait keamanan dan literasi AI.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    TikTok PHK Massal, Karyawan Dicuekin Langsung Diganti AI

  • Viral Perbedaan Sikap Penggemar Zhou Yiran di Indonesia vs Negara Lain

    Viral Perbedaan Sikap Penggemar Zhou Yiran di Indonesia vs Negara Lain

    Jakarta, Beritasatu.com- Aktor muda asal China yang tengah populer namanya, Zhou Yiran akhirnya bisa menyapa langsung para penggemarnya di Indonesia. Zhou Yiran tiba di Indonesia sejak Selasa (18/11/2025). Potret tertibnya para penggemar Zhou Yiran saat bertemu sang idola di bandara pun viral di media sosial, karena sangat bertolak belakang dengan situasi di negara lainnya.

    Hal ini terungkap lewat video unggahan netizen di media sosial, salah satunya video yang diunggah akun TikTok bernama @..revi** Dalam video yang sudah mendapatkan lebih dari 1,3 juta kali penayangan dan lebih dari 500 komentar tersebut, terlihat para penggemar di Indonesia dengan tertib duduk menunggu kedatangan Zhou Yiran yang dengan sendirinya mendekati para penggemar dan berfoto bersama. Bahkan para penggemar di Indonesia hadir dengan mengenakan outfit seragam berwarna merah muda.

    Situasi ini sangat berbeda dengan potret para penggemar Zhou Yiran di sejumlah negara lain, salah satunya di Singapura, karena sang aktor harus dijaga ketat mengingat ratusan penggemar berkerumun berdesak-desakkan dan saling mendorong satu sama lain menembus kerumunan barisan petugas keamanan demi bisa memotret wajah Zhou Yiran dari dekat.

    Tertibnya para penggemar Indonesia ini pun menuai banyak pujian dari netizen.

    “Kalau penggemarnya kalem malah idolnya yang nyamperin,” ujar salah satu netizen.

    “Kalian keren banget sudah bisa tertib dan enggak bikin risih artisnya,” puji warganet.

    “Normalisasikan kalau ada artis luar, kalian kayak gini terus ya guys,” tambah yang lainnya.

    “Fans Indonesia lebih takut sama netizen Indonesia itu sendiri,” komentar netizen lain.

    “Keren,” seru akun @nuna_***hv.

    Sebagai informasi, kedatangan aktor yang tenar lewat drama When I Fly Towards You ini ke Indonesia diketahui dalam rangka untuk menghadiri acara WeTV Always More 2026 yang digelar pada hari Rabu (19/11/2025). Selain Zhou Yiran, hadir pula aktris China Meng Ziyi sebagai tamu spesial.

  • Purbaya Pamer Jaket Dream 8 Buatan Lokal, Simbol Dukung UMKM Lokal

    Purbaya Pamer Jaket Dream 8 Buatan Lokal, Simbol Dukung UMKM Lokal

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kembali mencuri perhatian publik. Kini ia secara terang-terangan menunjukkan dukungannya terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Ia tampil mengenakan jaket varsity buatan anak muda lokal dengan logo besar “Dream 8”, simbol yang langsung dikaitkan dengan target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

    Purbaya mengatakan jaket tersebut dipesan dari pelaku UMKM di Kabupaten Bogor. Ia menilai kualitas produk lokal kini makin bersaing dan perlu mendapat dukungan lebih luas.

    “Saya pesan jaket varsity custom desain, asli lokal, konveksinya dari Kabupaten Bogor, asli UMKM, yang punya usahanya beberapa anak-anak muda. Bahannya enak, harganya terjangkau,” tulis Purbaya, dikutip dari unggahan akun TikTok pribadinya @purbayayudhis, Rabu (19/11/2025).

    Jaket berwarna biru dongker dengan lengan putih itu menampilkan logo 8% di bagian dada depan dan tulisan besar “DREAM 8” di punggung. Sambil memamerkan detail desainnya, Purbaya memuji kualitas jahitan dan material yang digunakan.

    “UMKM mantap. Maju terus ke depan. Ini tulisannya Dream 8, ada kerisnya. Jadi kualitasnya bagus, UMKM maju terus,” ucap Purbaya dalam unggahannya.

    Atribut bergambar angka 8% sebelumnya juga pernah dipamerkan Purbaya. Saat itu Purbaya memamerkan topi bergambar 8% yang diberikan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, usai penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) di kantor Kementerian Kehutanan, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

    Purbaya menjelaskan, simbol 8% pada topinya itu merujuk pada target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk dicapai dalam beberapa tahun mendatang.

    “Ini target pertumbuhan presiden untuk ekonomi Indonesia, 8%. Ini target Pak Presiden ya, bukan target saya,” ujar Purbaya kepada awak media.

    Purbaya menambahkan, target itu bukan sekadar angka, melainkan tekad kolektif seluruh kementerian dan lembaga kabinet Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih cepat.

    “Nanti kita wujudkan dalam waktu beberapa tahun ke depan,” imbuhnya.