Perusahaan: TikTok

  • Raksasa Ritel AS Walmart Bantah Isu Ikut Akuisisi TikTok

    Raksasa Ritel AS Walmart Bantah Isu Ikut Akuisisi TikTok

    Bisnis.com, JAKARTA — Walmart, perusahaan ritel multinasional asal Amerika Serikat, membantah sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan sekelompok investor guna membeli aplikasi video pendek TikTok.

    Melansir dari Reuters, Sabtu (5/4/2025), pemberitaan awal Walmart ingin membeli TikTok beredar dalam sebuah postingan di X (Twitter) milik reporter ABC News Selina Wang 

    Dalam akunnya, Selina mengatakan bahwa Walmart secara aktif mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam akuisisi TikTok bersama kelompok investor, berdasarkan informasi dari sumber yang dekat dengan proses tersebut. 

    Ketertarikan Walmart terhadap TikTok dikatakan dipicu oleh keterlibatan Amazon dalam pembelian aplikasi tersebut, yang kemudian diungkapkan melalui cerita dan postingan di situs web ABC.

    Namun, juru bicara Walmart dengan tegas membantah laporan tersebut dan menyebutnya tidak benar, menambahkan bahwa artikel yang dimaksud telah dihapus dari situs ABC News. 

    Saat ini, tautan yang mengarah ke artikel tersebut kini hanya menampilkan pesan “halaman tidak tersedia”. ABC News belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai penghapusan artikel tersebut.

    Walmart sebelumnya telah dikaitkan dengan TikTok saat mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan Microsoft untuk membeli aplikasi tersebut pada 2020. 

    Hingga kini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai perkembangan potensi akuisisi TikTok oleh Walmart atau pihak lainnya.

    Trump Perpanjang Nafas TikTok 75 Hari Lagi

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memperpanjang waktu pelarangan aplikasi TikTok selama 75 hari lagi.

    Dilansir dari Techcrunch, Sabtu (5/4/2025), Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk memberi lebih banyak waktu guna menyelesaikan proses kesepakatan yang sedang berlangsung.

    “Itulah sebabnya saya menandatangani perintah eksekutif untuk menjaga TikTok tetap beroperasi selama 75 hari tambahan,” kata Trump.

    Keputusan ini menandai kali kedua Trump memperpanjang batas waktu pelarangan TikTok. Sebelumnya, batas waktu yang diberikan kepada perusahaan induk TikTok, ByteDance, untuk menjual operasi aplikasi tersebut di AS adalah 19 Januari.

    Hal ini didasarkan pada undang-undang yang ditandatangani oleh mantan Presiden Joe Biden tahun lalu. Namun, Trump sempat menandatangani perintah eksekutif pada awal masa jabatannya, memberi perusahaan tersebut 75 hari tambahan untuk mencapai kesepakatan. 

    Sebelum keputusan tersebut dikeluarkan, TikTok sempat dihapus dari toko aplikasi Apple dan Google, tetapi akhirnya dipulihkan.

  • Donald Trump Kembali Perpanjang Batas Waktu Larangan TikTok, Sampai Kapan? – Page 3

    Donald Trump Kembali Perpanjang Batas Waktu Larangan TikTok, Sampai Kapan? – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi TikTok.

    Namun, baik pihak Microsoft maupun TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait rencana akuisisi tersebut.

    Mengutip South China Morning Post, Selasa (28/1/2025), Donald Trump sebelumnya mengatakan, ia sedang berdiskusi dengan beberapa pihak terkait pembelian TikTok.

    Ia memperkirakan keputusan tentang masa depan aplikasi media sosial tersebut akan rampung dalam 30 hari ke depan.

    “Saya telah berbicara dengan banyak orang tentang TikTok dan ada minat yang besar terhadap TikTok,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One selama penerbangan ke Florida.

    TikTok, yang memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS sempat menghadapi penutupan sesaat sebelum undang-undang yang mengharuskan ByteDance untuk menjualnya dengan alasan keamanan nasional atau menghadapi larangan mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

    Berdasarkan kesepakatan yang dinegosiasikan oleh Gedung Putih, pemilik TikTok yang berbasis di China, ByteDance, akan tetap memiliki saham di perusahaan tersebut, tetapi pengumpulan data dan pembaruan perangkat lunak akan diawasi oleh Oracle, yang telah menyediakan fondasi infrastruktur Web TikTok, menurut laporan seorang sumber terkait.

    Namun, Trump mengatakan bahwa ia belum berbicara dengan bos Oracle, Larry Ellison terkait pembelian TikTok.

    “Tidak, tidak dengan Oracle. Banyak orang berbicara kepada saya, orang-orang yang sangat penting, tentang pembeliannya dan saya akan membuat keputusan itu mungkin dalam 30 hari ke depan. Kongres telah memberikan waktu 90 hari. Jika kita dapat menyelamatkan TikTok, saya pikir itu akan menjadi hal yang baik,” terang Trump.

  • Trump Terang-terangan Gebuk China, Begini Nasib Penjualan TikTok ke AS

    Trump Terang-terangan Gebuk China, Begini Nasib Penjualan TikTok ke AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kesepakatan untuk memisahkan atau spin off aset TikTok di AS ditunda, setelah China mengindikasikan tidak akan menyetujui kesepakatan tersebut menyusul pengumuman tarif dagang Presiden Donald Trump minggu ini. Hal itu diungkapkan dua sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.

    Pada hari Jumat, Trump telah memperpanjang tenggat waktu selama 75 hari bagi ByteDance untuk menjual aset aplikasi video pendek populer tersebut di AS kepada pembeli non-China, atau menghadapi penutupan yang seharusnya mulai berlaku pada bulan Januari berdasarkan undang-undang tahun 2024. Kesepakatan tersebut, yang sebagian besar strukturnya diselesaikan pada hari Rabu menurut salah satu sumber, akan memisahkan operasi TikTok di AS menjadi perusahaan baru yang berpusat di AS dan mayoritas dimiliki dan dioperasikan oleh investor AS. ByteDance akan memegang posisi kurang dari 20%.

    Sumber Reuters mengungkapkan kesepakatan tersebut telah disetujui oleh investor yang ada, investor baru, ByteDance, dan pemerintah AS. Namun ByteDance mengatakan pada hari Sabtu pagi bahwa masih ada perbedaan pendapat mengenai kesepakatan tersebut.

    “[Kami] masih dalam pembicaraan dengan pemerintah AS, tetapi belum ada kesepakatan yang dicapai, dan kedua belah pihak masih memiliki perbedaan pendapat mengenai banyak isu utama,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di akun resminya di platform media sosial China, WeChat, dikutip dari Reuters, Sabtu (5/4/2025).

    “Sesuai dengan hukum China, setiap kesepakatan tunduk pada prosedur peninjauan yang relevan,” katanya.

    Ketika ditanya tentang status kesepakatan TikTok, Kedutaan Besar China di Washington menanggapi dalam sebuah pernyataan bahwa China telah menyatakan posisinya terhadap TikTok dalam beberapa kesempatan.

    “China selalu menghormati dan melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan dan menentang praktik yang melanggar prinsip dasar ekonomi pasar,” katanya.

    Sebelum Reuters, Associated Press telah lebih dulu melaporkan ketidaksetujuan China terhadap kesepakatan TikTok dengan AS.

    “Kesepakatan itu membutuhkan lebih banyak proses kerja lagi untuk memastikan semua persetujuan yang diperlukan telah ditandatangani,” kata Trump di media sosial, menjelaskan mengapa ia memperpanjang batas waktu yang ditetapkannya pada bulan Januari yang seharusnya berakhir pada hari Sabtu lalu.

    Foto: Ilustrasi TikTok. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)
    Ilustrasi TikTok. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)

    “Kami berharap untuk terus bekerja dengan itikad baik dengan China, yang saya pahami tidak terlalu senang dengan tarif timbal balik kami,” imbuhnya.

    Adapun China sekarang menghadapi tarif 54% atas barang-barang yang diimpor ke Amerika Serikat setelah Trump mengumumkan bahwa ia akan menaikkannya sebesar 34% minggu ini, yang mendorong China untuk membalas pada hari Jumat. Trump mengatakan ia akan bersedia mengurangi tarif pada China untuk menyelesaikan kesepakatan dengan ByteDance untuk menjual aplikasi yang digunakan oleh 170 juta orang Amerika.

    Trump mengatakan pemerintahannya telah berkomunikasi dengan empat kelompok berbeda terkait kesepakatan TikTok yang prospektif. Ia belum mengidentifikasi mereka siapa saja. Kendala utama dalam kesepakatan apa pun untuk bisnis TikTok di AS adalah persetujuan pemerintah China. China belum membuat komitmen publik untuk mengizinkan penjualan dan komentar Trump menunjukkan adanya penentangan baru dari China.

    “Kami berharap dapat bekerja sama dengan TikTok dan China untuk mencapai kesepakatan,” tulis Trump pada hari Jumat.

    “Kami tidak ingin TikTok ‘menjadi gelap,’” imbuh Trump.

    DPR AS telah meloloskan langkah tersebut tahun lalu dengan dukungan bipartisan yang luar biasa, karena para anggota parlemen berdalih risiko pemerintah China mengeksploitasi TikTok untuk memata-matai warga Amerika dan melakukan operasi pengaruh rahasia. Presiden AS asal partai Demokrat saat itu Joe Biden menandatanganinya menjadi undang-undang.

    Beberapa anggota parlemen mengatakan Trump harus menegakkan hukum, yang mengharuskan TikTok berhenti beroperasi paling lambat 19 Januari kecuali ByteDance telah menyelesaikan divestasi aset aplikasi tersebut di AS. Trump memulai masa jabatan keduanya sebagai presiden pada 20 Januari dan memilih untuk tidak menegakkannya.

    Departemen Kehakiman AS pada bulan Januari memberi tahu Apple dan Google bahwa mereka tidak melawan hukum terkait larangan TikTok, yang menyebabkan keduanya menangguhkan TikTok dari pengunduhan baru.

    Perintah Trump yang baru akan menetapkan batas waktu hingga pertengahan Juni untuk mencapai kesepakatan. Pembicaraan yang dipimpin Gedung Putih tentang masa depan TikTok berpusat pada rencana bagi investor non-Tiongkok terbesar di perusahaan induk ByteDance untuk meningkatkan saham mereka dan mengakuisisi operasi aplikasi tersebut di AS.

    Rencana tersebut memerlukan pemisahan entitas AS untuk TikTok dan mengurangi kepemilikan China dalam bisnis baru tersebut hingga di bawah ambang batas 20% yang diwajibkan oleh hukum AS, menyelamatkan aplikasi tersebut dari larangan AS.

    Reuters telah melaporkan bahwa Susquehanna International Group milik Jeff Yass dan General Atlantic milik Bill Ford, yang keduanya terwakili di dewan direksi ByteDance, memimpin diskusi dengan Gedung Putih. Raksasa peritel Walmart membantah laporan ABC News yang menyebutkan bahwa pihaknya juga mempertimbangkan untuk bergabung dengan sekelompok investor dalam kesepakatan untuk TikTok.

    (wur)

  • China Balas Kenakan Tarif 34% ke AS, Trump: Mereka Panik!

    China Balas Kenakan Tarif 34% ke AS, Trump: Mereka Panik!

    Washington DC

    China akan mengenakan tarif 34% untuk semua barang dari Amerika Serikat (AS) sebagai balasan usai Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif tinggi ke barang asal negeri Tirai Bambu. Trump menganggap China bermain dengan cara yang salah.

    “China bermain salah, mereka panik, satu hal yang tidak mampu mereka lakukan!” tulis Trump dengan huruf kapital di akun media sosialnya seperti dilansir Reuters, Sabtu (5/4/2025).

    Selain soal tarif, Trump juga membanggakan jumlah lapangan kerja di AS yang disebutnya melonjak. Dia mengatakan kebijakannya telah bekerja.

    “Angka pekerjaan yang luar biasa, jauh lebih baik dari yang diharapkan. Itu sudah berhasil. Tetaplah teguh, kita tak boleh kalah!” tulisnya.

    Sebagai informasi, perekrutan di AS melonjak melampaui ekspektasi pada Maret 2025. Departemen Tenaga Kerja AS menyebut ada 228.000 pekerjaan bulan lalu, jauh lebih banyak dari yang diprediksi, yakni 130.000.

    Namun, tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4,2% dari 4,1% pada bulan Februari. Pendapatan per jam rata-rata tumbuh 0,3% pada Maret menjadi USD 36 atau sedikit meningkat dibanding Februari.

    Sektor yang mengalami penambahan pekerjaan antara lain transportasi, kesehatan, sosial dan perdagangan. Namun, situasi tersebut diperkirakan bisa saja berubah seiring penerapan tarif dan juga pemangkasan anggaran serta pegawai pemerintah.

    Tarif Balasan dari China

    China menganggap kebijakan Trump merusak hak dan kepentingan China. Hal itu yang menjadi pemicu China membalas tarif Trump.

    Sejak kembali berkuasa pada Januari 2025, Trump telah mengenakan dua tahap bea tambahan sebesar 10% pada semua impor dari China, yang menurut Gedung Putih diperlukan untuk membendung aliran fentanil ilegal dari negara itu ke AS. Artinya, barang-barang China yang masuk ke AS akan secara efektif dikenakan tarif sebesar 54%.

    China pun membalas Trump. China akan mengenakan tarif 34% untuk semua barang dari AS mulai 10 April.

    Lihat juga Video Trump Bakal Kurangi Tarif ke China Demi ByteDance Jual TikTok

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • YouTube Shorts Punya Fitur Editor Baru, Makin Siap Saingi TikTok? – Page 3

    YouTube Shorts Punya Fitur Editor Baru, Makin Siap Saingi TikTok? – Page 3

    Seblumnya, YouTube lagi-lagi membuat gebrakan baru buat kreator di Shorts. Fitur Dream Screen yang sebelumnya hanya bisa bikin background gambar, sekarang sudah bisa bikin background video berbasis AI.

    Mengutip TechCrunch, Minggu (24/11/2024), fitur baru YouTube Shorts ini hadir berkat teknologi dari Google DeepMind, Veo, yang mampu membuat klip video 1080p dengan berbagai gaya sinematik. Cara menggunakannya juga mudah. 

    Pengguna hanya tinggal buka kamera Shorts, pilih ikon green screen, lalu klik Dream Screen. Masukan teks seperti “Candy landscape” atau “Magical forest with a stream”, pilih gaya animasinya, dan klik Create.

    Kemudian, pengguna kamu akan menemukan beberapa opsi latar belakang video yang siap dipakai untuk membuat konten makin keren.

    Setelah pilih background video Shorts, pengguna juga bisa langsung rekam video dengan latar tersebut. YouTube mengatakan fitur ini sangat cocok untuk membuat suasana kreatif.

    Tidak hanya itu, ke depannya YouTube juga memilki rencana memberikan fitur membuat klip video mandiri berdurasi enam detik langsung dari Dream Screen.

    Fitur Dream Screen ini sekarang sudah tersedia di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Belum diketahui, apakah fitur ini juga akan hadir di negara lain, termasuk Indonesia. 

  • Terpopuler, usulan soal Hari NKRI hingga Indonesia kalahkan Korsel

    Terpopuler, usulan soal Hari NKRI hingga Indonesia kalahkan Korsel

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita populer yang menarik disimak pada Sabtu pagi, ada usulan terkait Hari NKRI oleh Pimpinan MPR hingga Indonesia kalahkan Korsel pada laga perdana Piala Asia U-17. Berikut rangkuman beritanya:

    1. Pimpinan MPR usul Presiden Prabowo tetapkan 3 April sebagai Hari NKRI

    Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengusulkan kepada Presiden RI Prabowo Subianto agar menerbitkan keputusan Presiden (keppres) yang menetapkan tanggal 3 April sebagai Hari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
    Apa alasannya? Baca di sini.

    2. Indonesia kalahkan Korsel 1-0 pada laga perdana Piala Asia U-17

    Timnas U-17 Indonesia mengawali laga perdana Piala Asia U-17 2025 dengan meraih tiga poin setelah menang 1-0 atas Korea Selatan (Korsel) U-17 di Stadion Prince Abdullah Al Faisal, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (4/4). Baca di sini.

    3. Rusia dan Korut tak kena tarif Trump, Gedung Putih membela diri

    Gedung Putih membela keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengecualikan empat negara, termasuk Rusia dan Korea Utara, dari kebijakan tarif impor yang baru. Selengkapnya di sini.

    4. KPU RI: PSU Pilkada dilaksanakan di 6 wilayah pada 5 dan 9 April 2025

    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin mengemukakan bahwa jajarannya di daerah melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada di enam wilayah pada tanggal 5 dan 9 April 2025. Penjelasannya di sini.

    5. Trump tunda pemblokiran TikTok, beri perpanjangan waktu 75 hari

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memperpanjang tenggat waktu pemblokiran TikTok selama 75 hari. Selengkapnya di sini.

    Pewarta: Agita Tarigan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Amazon Ajukan Tawan Akuisisi TikTok Jelang 5 April

    Amazon Ajukan Tawan Akuisisi TikTok Jelang 5 April

    Pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Amazon mengajukan tawaran untuk membeli TikTok saat tenggat waktu semakin dekat. TikTok menghadapi batas waktu 5 April untuk mencapai kesepakatan guna menemukan pembeli non-Tiongkok yang terancam dilarang masuk ke Amerika Serikat

  • Ramai Para Istri di Malaysia Gugat Cerai Suami, Menikah Tapi Merasa Kesepian

    Ramai Para Istri di Malaysia Gugat Cerai Suami, Menikah Tapi Merasa Kesepian

    Jakarta

    Seorang konselor pernikahan mengungkapkan kasus-kasus perceraian di Malaysia yang meningkat. Banyak pasangan-pasangan yang lebih tua memilih bercerai karena kecanduan ponsel dan media sosial, sehingga menyebabkan terputusnya komunikasi serta keintiman pasutri.

    Konselor independen Hushim Salleh mengatakan bahwa setengah dari semua pasangan yang lebih tua di Selangor meningkat selama tiga tahun terakhir.

    Menurut Hushim, para istri sering mengeluhkan kurangnya interaksi karena suami-suami mereka sibuk bermain ponsel hampir sepanjang hari.

    “Saya dapat mengatakan bahwa 90 persen dari waktu itu adalah istri yang akan meminta cerai. Para suami mereka hanya duduk dan bermain ponsel hampir sepanjang hari. Menurut Anda, apa yang dirasakan para istri? Kesepian,” terangnya yang dikutip dari South China Morning Post.

    Hushim mengungkapkan kecanduan media sosial merupakan keluhan utama yang muncul selama sesi konselingnya. Dalam sebulan, ia bisa menangani antara tiga dan lima kasus keretakan rumah tangga di antara pasangan lanjut usia.

    Menurut sebuah studi tahun 2024 oleh firma intelijen daring Meltwater dan agensi kreatif berbasis di AS We Are Social, ada lebih dari 28 juta akun media sosial unik di Malaysia. Itu mencakup sekitar 82 persen dari populasi negara yang berjumlah 34 juta jiwa tersebut.

    Studi tersebut menemukan bahwa orang Malaysia menghabiskan rata-rata 2 jam 48 menit di media sosial dalam sehari. Media sosial yang paling banyak diakses adalah TikTok, dengan orang Malaysia yang bisa menghabiskan lebih dari 38 jam sebulan.

    Di posisi kedua, adalah YouTube dengan sekitar 35 jam sebulan. Kondisi ini dialami oleh semua kelompok umur.

    Hushim mengatakan kecanduan itu sangat parah, banyak pasangan tidak berkomunikasi satu sama lain hampir sepanjang hari. Salah satu pasangan biasanya menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuka ponsel, dan berbicara dengan pasangannya hanya untuk meminta kopi atau makanan.

    “Ketika mereka datang untuk konseling, ternyata masalah itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Para istri akan mengeluh bahwa suami mereka tidak peduli bahwa mereka merasa stres secara emosional dan mental,” terang Hushim.

    “Sampai pada titik di mana salah satu pasangan tidur di lantai atas dan yang lain tidur di lantai bawah, mereka makan terpisah. Para istri mengatakan tidak ada lagi keintiman, tidak ada pembicaraan yang penuh kasih sayang, dan tidak ada keintiman atau bahkan sentuhan untuk menunjukkan cinta. Jadi apa gunanya pernikahan?” sambungnya.

    Menurut data dari departemen statistik, Malaysia mencatat lebih dari 57.800 perceraian pada tahun 2023. Dengan usia rata-rata perceraian adalah 38 tahun untuk pria dan 35 tahun untuk wanita.

    Namun, Hushim mengatakan perceraian di antara pasangan lanjut usia bisa jadi sangat sulit diatasi. Sebab, usia mereka yang sudah lanjut dan mereka biasanya tidak memiliki banyak teman selama masa pensiun.

    (sao/naf)

  • TikTok Notes Bakal Ditutup 8 Mei 2025, Ini Saran Penggantinya

    TikTok Notes Bakal Ditutup 8 Mei 2025, Ini Saran Penggantinya

    Bisnis.com, JAKARTA – TikTok akan menutup Notes, aplikasi berbagi foto yang menyaingi Instagram.

    Dalam pemberitahuan kepada pengguna, tim TikTok Notes mengatakan aplikasi tersebut akan berhenti berfungsi mulai 8 Mei, dan “semua fitur terkait tidak akan tersedia lagi.”

    Dilansir dari Theverge, TikTok pertama kali meluncurkan Notes pada bulan April tahun lalu, yang memungkinkan pengguna berbagi foto beserta keterangan, serta menelusuri umpan “Untuk Anda” dengan konten yang direkomendasikan.

    Aplikasi tersebut awalnya diluncurkan dalam pengujian terbatas di Australia dan Kanada.

    Keputusan untuk menutup aplikasi “tidak dibuat dengan mudah,” menurut pesan TikTok. Keputusan tersebut juga menyarankan agar pengguna mencoba Lemon8, platform sosial lain yang dimiliki oleh perusahaan induk TikTok, ByteDance.

    Lemon8 memungkinkan pengguna berbagi foto dan video, dan berfokus pada topik gaya hidup, seperti kecantikan, makanan, mode, perjalanan, dan hewan peliharaan. Meskipun TikTok mulai mendorong pengguna ke aplikasi tersebut beberapa hari menjelang penutupan singkatnya di AS, Lemon8 juga ditutup karena larangan tersebut.

    “Kami senang dapat menyampaikan masukan dari TikTok Notes ke Lemon8 sembari terus membangun ruang khusus bagi komunitas kami untuk berbagi dan merasakan konten foto, yang dirancang untuk melengkapi dan meningkatkan pengalaman TikTok,” kata juru bicara TikTok kepada TechCrunch.

  • Mengenal Tarian Hora Bangsa Yahudi, Disebut Mirip Tarian Pemanggil THR Viral di TikTok

    Mengenal Tarian Hora Bangsa Yahudi, Disebut Mirip Tarian Pemanggil THR Viral di TikTok

    Mengenal Tarian Hora Bangsa Yahudi, Disebut Mirip Tarian Pemanggil THR Viral di TikTok

    TRIBUNJATENG.COM – Membagikan THR merupakan tradisi lebaran yang biasa dilakukan banyak orang.

    THR berupa uang biasanya dibagikan ke anggota keluarga maupun tetangga yang berkunjung ke rumah.

    Di media sosial TikTok juga tak kalah meramaikan tradisi tersebut dengan menyebarkan tren tarian pemanggil THR.

    Dalam video-video unggahan netizen, tarian pemanggil THR ini dilakukan oleh orang-orang dengan berbaris dan menari sebelum menerima THR.

    Tampak tarian ini dimulai dengan gerakan kaki ke kanan dan ke kiri.

    Kemudian diikuti lompatan kecil maju dan mundur ke belakang.

    Namun, tarian THR atau tarian pemanggil THR ini disebut sangat mirip sekali dengan tarian Hora.

    Tarian Hora merupakan budaya bangsa Yahudi.

    Gerakannya pun hampir sama persis.

    Dalam acara-acara bangsa Yahudi, biasanya mereka akan menari layaknya tarian THR yang viral di media sosial.

    Tak pelak, tarian THR ini pun menuai kotroversi.

    Ada yang lantas meminta tarian tersebut tak perlu diikuti, tapi ada juga yang beranggapan bahwa hal tersebut hanya seru-seruan belaka.

    Karena tarian Hora ini identik dengan bangsa Yahudi, tarian THR atau tarian pemanggil THR yang viral belakangan ini pun menuai perdebatan.

    Tak sedikit juga yang mengajak umat muslim untuk berhati-hati dalam meniru sesuatu.

     

     

    Melansir berbagai sumber, tarian Hora memiliki sejarah yang panjang sebagai bagian dari tradisi bangsa Yahudi.

    Tarian ini berasal dari budaya rakyat Israel dan sering dikaitkan dengan simbol penyatuan serta perayaan kebahagiaan.

    Hora biasanya dilakukan dalam bentuk tarian melingkar.

    Tarian ini juga diiringi lagu seperti Hava Nagila, yang menjadi ikon budaya Yahudi.

    Sejarah tarian ini berakar pada upaya untuk menciptakan identitas budaya yang kuat bagi masyarakat Yahudi.

    Terutama selama pembentukan negara Israel pada 1948.

    Dikutip dari intisari.grid.id, koreografer pertama Israel menggabungkan elemen-elemen dari berbagai tradisi.

    Termasuk tari Hasid, Balkan, Rusia, Arab, dan Yaman, untuk menciptakan tarian rakyat Israel, termasuk Hora. 

    Tarian ini juga menjadi bagian penting dalam acara-acara keagamaan dan perayaan Yahudi.

    Seperti pernikahan, di mana kedua mempelai sering diangkat di kursi oleh tamu sambil menari melingkar3.

    Secara umum, Hora melambangkan kegembiraan dan solidaritas komunitas Yahudi.

    Hingga saat ini tarian Hora terus berkembang sebagai bagian dari budaya rakyat Israel hingga saat ini.

    Namun ada pula yang menyebut tarian THR itu merupakan tarian pinguin atau Letkajenkka.

    Yakni tarian berbaris asal Finlandia yang biasanya dillakukan saat diadakan pesta.

     

    (*)