Perusahaan: TikTok

  • Kronologi Wakil Wali Kota Surabaya Dilaporkan ke Polisi, Sempat Dituduh Penipu

    Kronologi Wakil Wali Kota Surabaya Dilaporkan ke Polisi, Sempat Dituduh Penipu

    PIKIRAN RAKYAT – Sebuah insiden yang bermula dari aduan seorang karyawan terkait dugaan penahanan ijazah oleh perusahaan berujung pada pelaporan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, ke pihak kepolisian.

    Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik oleh pemilik CV berinisial SS, sebuah perusahaan yang beroperasi di kawasan Pergudangan Margomulyo Suri Mulia Permai, Surabaya.

    Laporan polisi yang teregister dengan nomor LP/B/477/IV/2025/SPKT/Polda Jawa Timur ini menyeret Armuji ke ranah hukum dengan sangkaan melanggar Pasal 45 ayat (4) juncto Pasal 27A Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    Kasus ini tidak hanya menyoroti potensi pelanggaran hak pekerja, tetapi juga memicu perdebatan mengenai batas kewenangan pejabat publik dalam menindaklanjuti aduan masyarakat.

    Kronologi Kasus

    Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, kasus ini bermula ketika Armuji menerima keluhan dari seorang karyawan yang merasa dirugikan oleh kebijakan perusahaan tempatnya bekerja, CV SS.

    Karyawan tersebut mengaku bahwa ijazahnya ditahan oleh perusahaan meskipun ia telah mengajukan pengunduran diri (resign).

    Praktik penahanan ijazah oleh perusahaan, sebagaimana ditegaskan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), merupakan tindakan yang melanggar peraturan perundang-undangan.

    Menindaklanjuti aduan tersebut, Armuji mengambil inisiatif untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi CV SS di kawasan pergudangan Margomulyo.

    Tindakan ini, menurut Armuji, merupakan respons cepat terhadap keluhan warga Surabaya dan bentuk komitmennya dalam membela hak-hak pekerja.

    “Mereka (karyawan) resign, tapi ijazahnya ditahan. Ini kan sudah melanggar aturan,” tegas Armuji dalam video yang diunggahnya.

    Namun, upaya Armuji untuk menyelesaikan permasalahan secara langsung di lokasi menemui kendala.

    Melalui unggahan di akun TikTok pribadinya (@cakj1), Armuji mengungkapkan bahwa pihak CV SS tidak bersedia membukakan pintu dan enggan berdialog secara baik.

    @cakj1 Tindak lanjut laporan warga terkait adanya penahanan ijasah oleh perusahaan di Margomulyo. Ketika disana, pintu tidak dibukakan, dan pemilik perusahaan tidak mau berdialog dengan baik. Bahkan Saya dituduh penipu. Bahkan, Disnaker pun juga tidak pernah diterima dengan baik. Kasus ini akan terus dikawal hingga Saya bisa bertemu dengan pemilik perusahaan. Selengkapnya tonton di youtube: Armuji #cakji #cakj1 #surabaya ♬ suara asli – Cak Armuji

    “Tindak lanjut laporan warga terkait adanya penahanan ijasah oleh perusahaan di Margomulyo. Ketika disana, pintu tidak dibukakan, dan pemilik perusahaan tidak mau berdialog dengan baik,” tulis Armuji.

    Dituduh Penipu dan Ditolak Berdialog

    Situasi semakin memanas ketika pihak CV SS justru melontarkan tuduhan yang tidak terduga kepada Wakil Wali Kota Surabaya tersebut.

    Alih-alih bersedia berdialog dan mencari solusi, pihak perusahaan malah menuding Armuji sebagai seorang penipu dan tetap menolak untuk membukakan pintu.

    “Bahkan Saya dituduh penipu. Bahkan, Disnaker pun juga tidak pernah diterima dengan baik. Kasus ini akan terus dikawal hingga Saya bisa bertemu dengan pemilik perusahaan,” lanjut Armuji.

    Pernyataan Armuji ini mengindikasikan adanya dugaan praktik penahanan ijazah yang sistematis oleh CV SS, mengingat Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya pun dilaporkan mengalami kesulitan dalam melakukan mediasi atau inspeksi ke perusahaan tersebut.

    Langkah Hukum Selanjutnya

    Menyikapi pelaporan dirinya ke Polda Jawa Timur, Armuji menunjukkan sikap kooperatif dan kesiapannya untuk mengikuti proses hukum yang berlaku.

    Melalui akun Instagram pribadinya, ia menyatakan akan menghadiri panggilan dari pihak kepolisian dan siap memberikan keterangan terkait sidak yang dilakukannya.

    “Saya siap datangi panggilan dari Polda atas laporan yang dibuat untuk Saya terkait sidak yang Saya lakukan untuk membela warga Saya,” tulis Armuji di akun Instagramnya.

    Lebih lanjut, Armuji juga menegaskan akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengecek legalitas operasional CV SS.

    Langkah ini menunjukkan keseriusannya dalam menindaklanjuti aduan warga dan memastikan bahwa perusahaan-perusahaan di Surabaya beroperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk dalam hal hak-hak pekerja.

    Saat ini, kasus pelaporan terhadap Armuji telah memasuki ranah penyelidikan kepolisian. Pihak kepolisian akan melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap pelapor, terlapor, dan saksi-saksi terkait untuk mengumpulkan bukti dan menentukan apakah terdapat unsur pidana dalam laporan tersebut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pengusaha Surabaya Minta Maaf, tapi Laporan ke Armuji Tak Akan Dicabut
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        12 April 2025

    Pengusaha Surabaya Minta Maaf, tapi Laporan ke Armuji Tak Akan Dicabut Bandung 12 April 2025

    Pengusaha Surabaya Minta Maaf, tapi Laporan ke Armuji Tak Akan Dicabut
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com –

    Jan Hwa Diana
    menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat setelah kasusnya dengan Wakil Wali Kota Surabaya,
    Armuji
    , menjadi viral dan menimbulkan kegaduhan di media sosial.
    Meski demikian, ia menegaskan tetap akan melanjutkan proses hukum dengan laporan ke Polda Jawa Timur.
    Diana menjadi sorotan publik setelah gudang milik perusahaannya disidak oleh Armuji.
    Sidak tersebut berkaitan dengan dugaan penahanan ijazah milik karyawan yang sudah mengundurkan diri.
    “Saya minta maaf ya buat gaduh satu Surabaya,” kata Diana saat ditemui di kawasan Surabaya Barat, Sabtu (12/4/2025).
    Diana mengaku sempat mendapat saran dari orang-orang terdekat untuk menyelesaikan masalah ini secara damai.
    Namun, ia menolak karena merasa tersinggung dengan ucapan Armuji dalam video yang diunggah ke media sosial.
    “Saya sebenarnya banyak yang ngomong, ‘sudahlah damai aja’, ya tapi yang saya bingungkan itu loh, bagaimana mau damai? Di perkataan terakhirnya itu loh, ‘jangan sampai orang ini kebal hukum’,” ucapnya.
    “Saya itu enggak kebal hukum, saya ini korban, saya kok terus digiring, opini masyarakat itu tuh kok terus digiring gitu loh. Yang kebal hukum itu siapa? Saya ini orang kecil,” tambah Diana.
    Atas dasar itu, Diana tidak mencabut laporan yang telah ia layangkan ke
    Polda Jatim
    pada Kamis (10/4/2025), terkait dugaan pencemaran nama baik.
    Laporan itu mengacu pada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
    “Saya melaporkan Pak Armuji, pelanggar Pasal 27A Jo Pasal 45 ayat (4) UU ITE. Karena memasang foto saya, menggiring opini publik yang menyebabkan kerugian material dan immaterial,” tutupnya.
    Diberitakan sebelumnya, laporan yang dilayangkan Diana terhadap Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, berawal dari pengaduan seorang mantan karyawan yang mengaku mendapat tekanan di tempat kerjanya di Pergudangan Margomulyo, Surabaya.
    Karyawan tersebut mengaku ijazah aslinya ditahan setelah mengundurkan diri, sehingga ia melapor kepada Armuji.
    Menanggapi laporan itu, Armuji melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan CV SS untuk meminta ijazah dikembalikan.
    Ia mengklaim telah datang secara baik-baik, meski tidak direspons oleh pihak perusahaan.
    Setelah kejadian tersebut, Armuji mengunggah video sidaknya ke media sosial TikTok, yang kemudian memicu kecaman publik terhadap perusahaan tersebut.
    Namun, unggahan itu justru berujung pada laporan dari pihak perusahaan ke Polda Jatim pada 10 April 2025.
    Armuji pun kini dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik.
    Sementara Diana membantah menahan ijazah eks karyawannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Unici Songket Silungkang: UMKM Tenun Binaan BRI yang Sukses Tembus Pasar Internasional – Halaman all

    Unici Songket Silungkang: UMKM Tenun Binaan BRI yang Sukses Tembus Pasar Internasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keindahan kain songket, salah satu warisan budaya Indonesia, terus dijaga dan dikembangkan oleh generasi penerus. Salah satunya adalah Unici Songket Silungkang, usaha tenun asal Sumatera Barat yang sukses menembus pasar nasional hingga internasional.

    Melalui ketekunan dan inovasi, Unici Songket tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi para perajin lokal.

    Songket telah lama menjadi simbol kemewahan dan identitas budaya, dibuat dengan teknik rumit menggunakan benang emas atau perak. Di Silungkang, Sumatera Barat, para perajin masih mempertahankan metode tradisional dalam setiap helai kain yang mereka produksi.

    Dari keahlian turun-temurun inilah lahir Unici Songket Silungkang, sebuah brand yang didirikan oleh Fitri pada 2019. Berawal dari pemasaran sederhana di media sosial, kini Unici Songket berkembang pesat berkat strategi digital dan inovasi bisnis yang diterapkan.

    Saat pertama kali memasarkan produk secara online, Fitri melihat respons positif dari pasar. Hal ini mendorongnya untuk lebih serius mengembangkan Unici Songket dengan merekrut perajin dan membuka toko fisik di Sawahlunto, Sumatera Barat.

    Bahkan, di tengah tantangan pandemi Covid-19, Ia mampu beradaptasi dengan mengalihkan 70 persen penjualannya ke platform digital seperti Facebook dan Instagram.

    Memasuki 2023, Unici Songket semakin memperluas jangkauan pemasaran melalui e-commerce dan fitur live selling di TikTok Shop. Berkat strategi ini, omzet bulanannya stabil di kisaran Rp 30-50 juta per bulan.

    Guna memperluas usahanya, Fitri bergabung dalam program BRI UMKM EXPO(RT) pada tahun 2023. Melalui berbagai program pemberdayaan UMKM, Fitri merasakan manfaat besar dalam pengembangan usaha, baik dari sisi pemasaran, penjualan, hingga perluasan jaringan bisnis.

    “Alhamdulillah, program pembinaan dari BRI sangat membantu kami dalam meningkatkan skala bisnis. Tidak hanya melalui pameran, tetapi juga pelatihan dan business matching yang membuka peluang kerja sama lebih luas,” ujar Fitri saat mengikuti ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025 di ICE BSD, Tangerang.

    BRI UMKM EXPO(RT) menjadi salah satu platform penting bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan produk mereka ke pasar yang lebih luas, termasuk buyer internasional.

    Selain itu, BRI juga memberikan fasilitas bagi peserta, mulai dari akomodasi hingga pendampingan bisnis. Fitri mengungkapkan bahwa pengalaman mengikuti acara ini sejak 2023 telah memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan Unici Songket.

    Selain partisipasi dalam pameran, Fitri juga mendapatkan pelatihan digitalisasi bisnis. Dengan bimbingan dari BRI, Ia mulai mengoptimalkan pemasaran di berbagai marketplace seperti Lazada, Blibli, dan Tokopedia. Langkah ini semakin meningkatkan daya saing dan eksposur produknya di pasar online.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Tahun ini, BRI UMKM EXPO(RT) diikuti oleh 1.000 UMKM terpilih, meningkat dari 700 peserta pada tahun sebelumnya.

    BRI juga terus memperluas akses pasar ekspor bagi UMKM binaannya melalui program business matching bersama Kementerian Perdagangan yang secara rutin terus dilakukan.

    “BRI berkomitmen untuk terus mendorong UMKM naik kelas dan berdaya saing global. Melalui berbagai program pemberdayaan seperti pembinaan, pameran, serta dukungan digitalisasi, kami berharap UMKM dapat berkembang secara berkelanjutan dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Hendy.

    Dengan dukungan yang berkelanjutan, diharapkan semakin banyak UMKM seperti Unici Songket Silungkang yang mampu melestarikan warisan budaya sekaligus menembus pasar dunia. Keberhasilan Fitri menjadi bukti nyata bahwa inovasi, ketekunan, dan sinergi dengan pihak perbankan dapat membawa UMKM ke level yang lebih tinggi.

  • HDA GO Dukung Kreator Lokal Monetisasi Konten Lewat Program TikTok GO

    HDA GO Dukung Kreator Lokal Monetisasi Konten Lewat Program TikTok GO

    Liputan6.com, Jakarta – TikTok terus berinovasi dengan meluncurkan fitur terbaru bernama TikTok GO atau TikTok Local Service Affiliate, yang memungkinkan kreator lokal menghasilkan pendapatan dari konten ulasan kuliner, hotel, restoran, dan destinasi wisata.

    Menyambut peluang ini, HDA GO—unit divisi dari Haluan Digital Agency Network—hadir untuk mendukung para kreator yang ingin menjadikan konten eksplorasi mereka sebagai sumber penghasilan nyata.

    Program ini memungkinkan kreator untuk menyematkan tautan afiliasi khusus di video review mereka. Jika audiens melakukan pemesanan melalui tautan tersebut, kreator akan secara otomatis memperoleh komisi dari TikTok.

    “HDA GO kami bentuk sebagai ruang tumbuh bagi kreator yang fokus pada konten lokal, khususnya di bidang kuliner dan pariwisata. TikTok GO memberi peluang baru untuk memonetisasi konten yang selama ini mereka buat dengan passion,” ujar Justine, perwakilan HDA GO!.

    Lebih dari sekadar monetisasi, HDA GO! juga membuka peluang kolaborasi dengan brand lokal, menyediakan akses pelatihan konten, serta memberikan bonus performa dan insentif bagi kreator yang aktif dan konsisten.

    Untuk bergabung, kreator perlu memenuhi beberapa syarat: berusia minimal 18 tahun, memiliki akun TikTok aktif dengan setidaknya 1.000 pengikut, dan rutin mengunggah video dengan tag lokasi.

    HDA GO! merupakan bagian dari Haluan Digital Agency, agensi kreator yang telah mendampingi ribuan kreator dan menjalin kerja sama dengan berbagai brand di Indonesia.

    Dengan bergabung dalam program ini, kreator tak hanya mendapatkan penghasilan, tetapi juga kesempatan berkembang dalam komunitas yang saling mendukung.

    Informasi pendaftaran dan aktivitas komunitas dapat diakses melalui Instagram dan tiktok @haluandigitalgo atau kanal website resmi haluandigitalgo.

  • Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Politikus Senior PDIP: Apa Susahnya Memperlihatkan Ijazahnya?

    Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Politikus Senior PDIP: Apa Susahnya Memperlihatkan Ijazahnya?

    GELORA.CO – Politikus senior PDI Perjuangan, Panda Nababan, menantang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempublikasikan ijazah aslinya guna menepis tuduhan bahwa dokumen pendidikannya palsu, demikian pernyataan yang viral di media sosial.

    Tantangan ini muncul seiring polemik yang terus bergulir meski Jokowi menyebut tuduhan tersebut sebagai “fitnah murahan.”

    Dalam sebuah video yang beredar luas di platform seperti YouTube dan TikTok, Nababan mendesak Jokowi untuk tidak menyembunyikan ijazahnya dan memberikan klarifikasi terbuka.

    “Apa susahnya, sih, Jokowi memperlihatkan ijazahnya. ‘Ini ijazahku!’” ujar Nababan dalam video yang dibagikan akun @alisya**** dari akun akun TikTok Politik Indonesia, Jumat 11 April 2025.

    Sebuah unggahan di platform X yang viral juga menyoroti perbedaan tanggal antara pengesahan skripsi dan penerbitan ijazah Joko Widodo dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), memicu spekulasi adanya manipulasi dokumen akademik.

    Dalam unggahan yang dibagikan oleh akun @hnirankara pada 1 April 2025, terlihat bahwa ijazah Joko Widodo bertanggal 5 November 1985, sementara pengesahan skripsi tercatat pada 14 November 1985.

    Perbedaan tanggal ini memunculkan pertanyaan terkait bagaimana mungkin ijazah diterbitkan sebelum skripsi disahkan.

    “Nemu konten tentang ijazah palsu jokowi, yang ini sangat menarik. Tanggal pengesahan skripsi 14/11/1985, tapi tanggal ijazah 5/11/1985. Jadi, apakah ada manipulasi?” tulis @hnirankara di platform X.

    Sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa tuduhan mengenai keaslian ijazahnya tidak berdasar dan menantang pihak yang meragukannya untuk menghadirkan bukti.

    Sementara itu, Universitas Gadjah Mada (UGM), institusi tempat Jokowi menempuh pendidikan sarjana, kembali mengeluarkan pernyataan untuk mendukung keaslian ijazah presiden.

    Pihak universitas menghadirkan kesaksian dari rekan seangkatan Jokowi sebagai bagian dari klarifikasi resmi, menegaskan bahwa tidak ada kejanggalan dalam catatan akademiknya.

    Isu ini telah memicu perbincangan sengit di media sosial, dengan video-video Nababan menjadi sorotan utama.

  • Sejoli di Tangsel Buang Janinnya karena Takut Hubungan Gelapnya Ketahuan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 April 2025

    Sejoli di Tangsel Buang Janinnya karena Takut Hubungan Gelapnya Ketahuan Megapolitan 12 April 2025

    Sejoli di Tangsel Buang Janinnya karena Takut Hubungan Gelapnya Ketahuan
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren AKP Junaedi mengatakan, alasan AT dan SGS melakukan aborsi dan membuang janin hasil hubungan gelap mereka ke lahan kosong di Pondok Aren, Tangerang Selatan, karena takut dan malu dengan keluarga.
    SGS merasa panik setelah mengetahui dirinya hamil di luar nikah dan kemudian memutuskan untuk menggugurkan kandungan tanpa bantuan medis, alias secara mandiri.
    “Motifnya karena takut ketahuan dan malu terhadap keluarganya akibat hubungan gelapnya,” ujar Junaedi saat konferensi pers di Kantor Polsek Pondok Aren, Tangsel, Jumat (11/4/2025).
    SGS dan kekasihnya, AT, diketahui sudah menjalin hubungan selama lebih dari satu tahun, yakni sejak 2024. Keduanya bekerja di restoran yang sama dan tinggal bersama, meskipun tidak memiliki ikatan pernikahan.
    AT diketahui masih memiliki istri, tetapi mengaku sudah pisah ranjang.
    “Hubungan keduanya, masih hubungan tanpa status, cuma pacaran. Untuk pengakuan dari AT, dia punya istri tapi sudah pisah ranjang,” kata dia.
    Dari hasil menjalin kasih selama satu tahun, AT dan SGS dikaruniai seorang anak yang masih berumur empat bulan di dalam janin.
    Namun, SGS tidak menginginkan janin tersebut dan memilih untuk menggugurkannya dengan cara meminum obat penggugur kandungan jenis misoprostol dari akun TikTok.
    “Cara menggulurkan kandungan tersebut dengan meminum obat yang didapat dari orang lain, yaitu akun TikTok ya. Nah ini masih dalam proses pengembangan, penyitikan oleh kami,” jelas dia.
    Obat itu dibeli dua kali oleh SGS, yakni pertama pada Januari 2025 sebanyak dua butir, namun tidak bereaksi. Kemudian, SGS membeli lagi delapan butir pada akhir Maret 2025 dengan harga Rp 700.000.
    “Tanggal 9 April 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, sodara SGS meminum obat misoprostol sebanyak dua butir dan dua butir lagi itu dimasukkan ke dalam alat kelaminnya. Lalu sekitar pukul 02.00 WIB, yang bersangkutan sampai dengan pukul 12.00 WIB, terjadi kontraksi,” jelas dia.
    Setelah melahirkan janin dalam kondisi tidak bernyawa di kamar mandi tempat tinggalnya, SGS pun memotong tali pusar menggunakan gunting.
    Sedangkan AT kemudian membungkus janin dengan kain putih dan plastik hitam, lalu membuangnya ke lahan kosong di Jalan Boulevard Bintaro Jaya, Parigi, Pondok Aren, Tangsel.
    Atas kejadian tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti termasuk sepeda motor, centong nasi, gunting hitam, sisa obat misoprostol, serta dua unit ponsel milik pelaku.
    Kedua pelaku dijerat Pasal 77A UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Pasal 346 dan 348 KUHP, serta Pasal 427 UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Mereka terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jan Hwa Diana Ungkap Alasan Polisikan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji

    Jan Hwa Diana Ungkap Alasan Polisikan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji

    PIKIRAN RAKYAT – Kontroversi yang melibatkan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, dan pengusaha CV Sentosa Seal, Jan Hwa Diana, semakin memanas.

    Setelah sebelumnya terungkap pelaporan Armuji ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik, kini giliran Jan Hwa Diana yang membuka suara dan mengungkapkan secara gamblang alasan di balik tindakannya.

    Melalui klarifikasi yang disampaikan, Jan Hwa Diana membantah tuduhan yang dilayangkan Armuji dan menyoroti dampak negatif yang dialaminya akibat tindakan sang wakil walikota.

    Perseteruan ini bermula dari aduan seorang karyawan CV Sentosa Seal kepada Armuji terkait dugaan penahanan ijazah. Respons cepat Armuji dengan melakukan sidak ke perusahaan milik Diana berujung pada tudingan “penipu” dari pihak pengusaha dan pelaporan balik ke pihak kepolisian. Pernyataan terbuka Diana ini memberikan perspektif baru dalam memahami konflik yang tengah menjadi sorotan publik Surabaya.

    Jan Hwa Diana Buka Suara

    Melalui unggahan yang diduga di akun media sosial pribadinya, Jan Hwa Diana memberikan klarifikasi atas video TikTok yang dibuat dan diunggah oleh Armuji.

    Dalam pernyataannya, ia mempertanyakan tindakan Armuji sebagai seorang pemimpin yang seharusnya melakukan verifikasi bukti sebelum melontarkan tuduhan.

    Jan Hwa Diana merasa bahwa Armuji telah menggiring opini publik yang mengakibatkan kerugian materiil dan immateriil bagi dirinya, padahal tuduhan tersebut dianggap tidak benar.

    Ia juga menyoroti jalur yang seharusnya ditempuh terkait laporan karyawan, yakni melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Pengadilan Hubungan Industrial jika bukti pelanggaran memang kuat. Ia menyayangkan tindakan Armuji yang dinilai terburu-buru dan berdampak negatif.

    Lebih lanjut, Jan Hwa Diana menuding Armuji telah menggunakan foto dirinya dan suaminya tanpa izin dan bahkan menyebutnya sebagai “bandar narkoba” dalam video yang diunggah.

    Tuduhan serius ini tentu semakin memperkeruh suasana dan menjadi salah satu alasan kuat di balik pelaporan ke polisi.

    “Bapak sudah menggunakan foto saya dan suami tanpa ijin dan mengatakan di video bapak bahwa saya bandar narkoba,” tulis Diana dalam klarifikasinya.

    Kontroversi yang melibatkan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, dan pengusaha CV Sentosa Seal, Jan Hwa Diana, semakin memanas.*

    Ia juga membantah pernyataan Armuji yang menyebutkan bahwa pihak perusahaan tidak pernah menerima mediasi dengan baik. Ia menegaskan bahwa Armuji tidak pernah mengundangnya secara resmi untuk melakukan mediasi.

    Alasan di balik tuduhan “penipu” yang dilontarkannya saat ditelepon adalah karena ia menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal saat sedang berada di luar kota, mengingat maraknya kasus penipuan melalui telepon.

    Dampak dari tindakan Armuji, menurut Diana, sangat signifikan. Ia mengaku bahwa keluarganya dan anak-anaknya mengalami teror, serangan, dan bullying akibat opini publik yang terbentuk setelah unggahan Armuji.

    Jan Hwa Diana bahkan menuding Armuji sebagai seorang pemimpin yang menciptakan tradisi bullying.

    “Akibat perbuatan bapak keluarga dan anak-anak saya di teror dan di serang,mendapatkan bullying,bapak sebagai sebagai pimpinan mencinptakan tradisi bullying,” tegas Diana.

    Tak hanya itu, ia juga menuding Armuji telah berkata kasar kepadanya melalui telepon, mempertanyakan apakah hal tersebut merupakan sikap seorang pemimpin pemerintahan Surabaya.

    Armuji Tak Gentar

    Menanggapi pernyataan dan pelaporan dirinya oleh Jan Hwa Diana, Wakil Wali Kota Armuji menunjukkan sikap yang tidak berubah.

    Melalui unggahannya di media sosial, ia menyatakan kesiapannya untuk menghadapi proses hukum dan memberikan penjelasan kepada pihak berwajib jika dipanggil.

    “Terima kasih Jan Hwa Diana sudah melaporkan saya. Jika saya dipanggil, saya akan hadir dan menjelaskan semuanya. Saya tidak takut, karena saya membela kebenaran dan hak masyarakat,” tulis Armuji.

    Armuji tetap pada keyakinannya bahwa ada praktik bisnis yang tidak beres yang dijalankan oleh perusahaan Diana, merujuk pada aduan karyawan terkait penahanan ijazah.

    Ia juga kembali menyinggung kasus serupa yang pernah terjadi di SMA Gloria, sebagai peringatan kepada pengusaha untuk tidak bersikap arogan dan merasa kebal hukum.

    “Jangan sampai ini kayak kasus di SMA Gloria. Jangan merasa kebal hukum,” lanjut Armuji.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 3
                    
                        Armuji Dilaporkan ke Polda Jatim, Jan Hwa Diana: Mbok yo Mikir toh…
                        Surabaya

    3 Armuji Dilaporkan ke Polda Jatim, Jan Hwa Diana: Mbok yo Mikir toh… Surabaya

    Armuji Dilaporkan ke Polda Jatim, Jan Hwa Diana: Mbok yo Mikir toh…
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Sosok Wakil Wali Kota Surabaya
    Armuji
    memang dikenal sebagai pejabat yang kerap menggunakan media sosial untuk membantunya dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dilaporkan warga kepada dia.
    Namun kali ini, langkah Armuji mendapat hambatan, ketika seorang pengusaha asal Surabaya, Jan Hwa Diana keberatan dengan aksi Armuji, dan merasa nama baiknya tercemar.
    Akibatnya, perempuan ini lalu melaporkan Armuji, ke Polda Jatim. Laporan tersebut terkait video viral yang menunjukkan perusahaan menahan ijazah mantan karyawannya.
    Diana keberatan atas keberadaan foto dirinya dalam video yang diunggah Armuji, dan ramai menyebar di media sosial.
    Selain itu, Diana meradang karena ucapan Armuji yang menyebutnya sebagai bandar narkoba. Diana memastikan, pekerjaannya tidak ada terkait dengan narkoba.
    “Saya dikata-katai bandar narkoba, aku ini kerja setengah mati, pagi sampai malam. Kok ngomongnya kayak begitu?” kata Diana, saat ditemui di Surabaya Barat, Sabtu (12/4/2025).
    Diana juga merasa unggahan video Armuji merugikannya secara pribadi dan juga perusahaan milik keluarganya. Bahkan, hal ini sudah berdampak kepada beberapa anaknya yang masih sekolah.
    “Anak saya itu merasa takut, saya diserang padahal saya enggak salah.
    Customer-customer
    (pelanggan) saya pada tanya semua.
    Mbok yo mikir toh
    , kalau memperlakukan orang seperti itu,” ucap Diana.
    Akhirnya, Diana memutuskan untuk melaporkan Armuji ke Polda Jatim pada Kamis (10/4/2025) atas dugaan pencemaran nama baik, berdasarkan Undang-Undang (UU) Informasi dan Teknologi dan Transaksi (ITE).
    Diberitakan sebelumnya, peristiwa itu bermula ketika ada seseorang yang mengadu ke Armuji karena selalu mendapatkan tekanan dari tempat kerjanya, yang berlokasi di Pergudangan Margomulyo, Surabaya.
    “Akhirnya (karyawan itu)
    resign,
    tapi ijazah aslinya ditahan, tidak boleh diambil (oleh pihak perusahaan). Akhirnya lapor ke saya,” kata Armuji, ketika dikonfirmasi, Jumat (11/4/2025).
    Armuji lalu memutuskan untuk sidak ke perusahaan, CV SS, tersebut, sekaligus meminta ijazah karyawan dikembalikan.
    Menurut dia, kedatangannya sudah dilakukan dengan cara baik-baik.
    “Saya datang baik-baik, saya
    tok-tok
    (gerbangnya), saya telepon, mereka tidak mau bukakan pintu. Anak buah saya, saya suruh telepon dan di speaker (pengeras suara) agar tahu,” sambung dia.
    “Dia menuduh saya seorang penipu. Saya ngomong, saya itu datang dengan baik-baik, tolong dibukakan pintunya, kita bicara di dalam. Dia tidak mau, ngomel dan macam-macam,” tambah dia.
    Selanjutnya, Armuji memutuskan untuk mengunggah video sidak ke pergudangan tersebut ke media sosial
    TikTok
    . Hal ini menimbulkan kecaman dari masyarakat terhadap perusahaan itu.
    “Tanggal 10 April (2025), mereka (perusahaan) melaporkan saya ke Polda, ya enggak apa-apa, itu haknya semua orang bisa melapor. Makanya kita tunggu kelanjutannya seperti apa,” ujar Armuji.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Buka Suara, Pengusaha Surabaya yang Laporkan Wakil Wali Kota Armuji ke Polda Jatim
                        Surabaya

    5 Buka Suara, Pengusaha Surabaya yang Laporkan Wakil Wali Kota Armuji ke Polda Jatim Surabaya

    Buka Suara, Pengusaha Surabaya yang Laporkan Wakil Wali Kota Armuji ke Polda Jatim
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Pengusaha Surabaya,
    Jan Hwa Diana
    , buka suara mengenai laporannya terhadap Wakil Wali Kota Surabaya,
    Armuji
    , ke Polda Jatim.
    Laporan tersebut terkait video viral yang menunjukkan perusahaan menahan ijazah mantan karyawannya.
    Diana mengatakan, keputusannya untuk melaporkan Armuji ke Polda Jatim dilakukan karena dia telah menampilkan fotonya dalam video yang diunggah hingga ramai menyebar di media sosial.
    “Saya ini salah
    opo
    (apa)? Mediasi saja enggak ada, terus fotonya orang main-main
    comot
    . Saya bingung, syok saya, apa? Apa yang terjadi
    gitu loh
    ,” kata Diana, saat ditemui di Surabaya Barat, Sabtu (12/4/2025).
    Selain itu, Diana menganggap ucapan Armuji yang menganggapnya sebagai bandar narkoba merupakan tuduhan. Diana tegas mengatakan, pekerjaannya tidak ada hubungannya dengan tuduhan tersebut.
    “Saya dikata-katai bandar narkoba, aku ini kerja setengah mati, pagi sampai malam.
    Kok
    ngomongnya kayak begitu? Ini pengayom masyarakat, masa
    nuduh
    saya bandar narkoba,” ujar dia.
    Diana merasa unggahan video Armuji telah merugikannya secara pribadi dan perusahaan milik keluarganya. Bahkan, hal ini sudah berdampak kepada beberapa anaknya yang masih sekolah.
    “Anak saya itu merasa takut, saya diserang padahal saya enggak salah.
    Customer-customer
    (pelanggan) saya pada tanya semua.
    Mbok ya mikir toh
    , kalau memperlakukan orang seperti itu,” ucap dia.
    Akhirnya, Diana memutuskan untuk melaporkan Armuji ke Polda Jatim pada Kamis (10/4/2025) atas dugaan
    pencemaran nama baik
    , berdasarkan Undang-Undang (UU) Informasi dan Teknologi dan Transaksi (ITE).
    “Saya melaporkan Pak Armuji, melanggar Pasal 27A Jo Pasal 45 ayat (4) UU ITE. Karena memasang foto saya, menggiring opini publik yang menyebabkan kerugian material dan immaterial,” tutup dia.
    Diberitakan sebelumnya, peristiwa itu bermula ketika ada seseorang yang mengadu ke Armuji karena selalu mendapatkan tekanan dari tempat kerjanya, yang berlokasi di Pergudangan Margomulyo, Surabaya.
    “Akhirnya (karyawan itu)
    resign,
    tapi ijazah aslinya ditahan, tidak boleh diambil (oleh pihak perusahaan). Akhirnya lapor ke saya,” kata Armuji, ketika dikonfirmasi, Jumat (11/4/2025).
    Armuji lalu memutuskan untuk sidak ke perusahaan, CV SS, tersebut, sekaligus meminta ijazah karyawan dikembalikan.
    Menurut dia, kedatangannya sudah dilakukan dengan cara baik-baik. “Saya datang baik-baik, saya
    tok-tok
    (gerbangnya), saya telepon, mereka tidak mau bukakan pintu. Anak buah saya, saya suruh telepon dan di
    speaker
    (pengeras suara) agar tahu,” sambung dia.
    “Dia menuduh saya seorang penipu. Saya ngomong, saya itu datang dengan baik-baik, tolong dibukakan pintunya, kita bicara di dalam. Dia tidak mau, ngomel dan macam-macam,” tambah dia.
    Selanjutnya, Armuji memutuskan untuk mengunggah video sidak ke pergudangan tersebut ke media sosial TikTok. Hal ini menimbulkan kecaman dari masyarakat terhadap perusahaan itu.
    “Tanggal 10 April (2025), mereka (perusahaan) melaporkan saya ke Polda, ya enggak apa-apa, itu haknya semua orang bisa melapor. Makanya kita tunggu kelanjutannya seperti apa,” ujar Armuji.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Nuraeni Rilis Single Berharap Tiada Hari Esok, Terinspirasi Keseharian Live di Tiktok

    Cerita Nuraeni Rilis Single Berharap Tiada Hari Esok, Terinspirasi Keseharian Live di Tiktok

    Liputan6.com, Cirebon Semangat berkarya terus berada dalam benak Nuraeni di tengah padatnya aktivitas sebagai host live Tiktok. Wanita asal Bandung itu sukses merilis sebuah single

    Pemilik akun @nuraeninuraei itu mengatakan single perdananya berjudul Berharap Tiada Hari Esok (BTHE). Pada perjalanannya, wanita yang akrab disapa Schatzi itu menuturkan, lagu tersebut menceritakan tentang seseorang yang mengalami situasi perasaan tertekan (depresi) dikarenakan semua mimpi indahnya menjadi buruk dan di campakkan.

    “Dibuang oleh seseorang yang mengakibatkan perasaannya takut menghadapi hari esok untuk kehidupannya dan mengharapkan waktu terhenti sampai disini,” kata Schatzi saat berbincang dengan media di Cirebon, Sabtu (12/4/2025).

    Schatzi sendiri mengaku merangkap sebagai executive produser dalam proses pembuatan lagu berharap tiada hari esok. Pada perjalanannya, lagu ini di aransemen musisi ternama Indonesia.

    Ia mengatakan pada perjalanannya proses pembuatan lagu hingga rilis memakan waktu sampai 3 bulan.

    “Karena saya curi-curi waktu di tengah kesibukan saya live tapi kalau pembuatan lagunya kurang lebih sekitar tiga minggu,” ujar Schatzi.

    Ia mengatakan, ide membuat single tersebut terinspirasi dari kesehariannya live di tiktok yang kerap kali bernyanyi.