Perusahaan: TikTok

  • KI Pusat minta badan publik gunakan medsos untuk sebarkan informasi

    KI Pusat minta badan publik gunakan medsos untuk sebarkan informasi

    Jakarta (ANTARA) – Komisioner Komisi Informasi (KI) Pusat Rospita Vici Paulyn meminta badan publik serta kementerian/lembaga memaksimalkan penggunaan media sosial untuk menyebarkan pesan layanan masyarakat, khususnya pesan dan tips menghindari penipuan finansial digital.

    “Kami mendorong badan-badan publik untuk terbuka terhadap informasinya, kemudian memanfaatkan kanal-kanal media sosial yang ada untuk menyampaikan informasi dengan cepat kepada publik,” kata Rospita dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Rospita mengungkapkan bahwa saat ini berbagai kementerian/lembaga sudah mempunyai situs web yang memuat berbagai informasi dan layanan publik dengan lengkap.

    Namun, masyarakat kurang berminat untuk meluangkan waktu dan membaca berita dan informasi yang diunggah ke situs web kementerian/lembaga tersebut.

    “Masyarakat kita ini kan malas untuk membuka website karena website ini bukan hal yang senang untuk dilihat. Karena beritanya kan berita-berita yang serius,” ujarnya.

    Hal itulah yang mendorong Rospita untuk meminta badan publik di tanah air mengemas berbagai informasi publik dalam konten yang menarik dan dimuat ke media sosial sehingga lebih mudah disebarluaskan dan dipahami oleh masyarakat.

    “Kami mendorong badan publik untuk menggunakan Instagram, TikTok sehingga masyarakat mudah mendapatkan informasi dan caranya sederhana. Sehingga ketika diinformasikan ke publik, publik paham nih,” kata Rospita.

    Dia berharap pesan layanan publik yang dikemas dalam konten media sosial membuat masyarakat semakin paham dengan berbagai modus penipuan finansial digital dan tidak menjadi korban penipuan.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jangan Anggap Sepele, Ini yang Terjadi pada Otak Jika Sering Nonton Video Pendek

    Jangan Anggap Sepele, Ini yang Terjadi pada Otak Jika Sering Nonton Video Pendek

    Jakarta

    Sebuah studi terbaru mengungkapkan temuan yang cukup mencemaskan soal kebiasaan menonton konten berdurasi pendek. Mulai dari reels, TikTok, sampai YouTube Short.

    Meski terlihat sepele, kegiatan doom scrolling ini ternyata memiliki dampak nyata pada cara otak bekerja.

    Video durasi pendek (short-form video/SFV) kini hadir di hampir semua platform, tidak hanya di TikTok. Menyadari hal ini, para peneliti menganalisis data besar dari 98.299 partisipan dan 71 studi lintas platform untuk melihat seberapa besar dampaknya.

    Dalam laporan mereka, para peneliti menulis bahwa kebangkitan SFV ‘telah mengubah lanskap media sosial’, dari hiburan hingga pendidikan, kampanye politik, sampai periklanan. Tetapi, desainya yang mengandalkan infinite scrolling memunculkan kekhawatiran baru, yakni kecanduan digital dan dampak kesehatan jangka panjang.

    Setelah menelaah hampir 100 ribu data pengguna remaja dan remaja, hasilnya memang tidak bisa dianggap enteng.

    Turunkan Fokus, Perburuk Kesehatan Mental

    Penelitian menemukan konsumsi SFV yang tinggi berkaitan dengan penurunan kemampuan sosial, baik pada kelompok muda maupun dewasa. Tak berhenti di situ, penggunaan intens juga berhubungan dengan meningkatnya risiko depresi, kecemasan, stres, hingga rasa kesepian.

    “Siklus menerima konten baru yang terus merangsang emosi dapat memicu pelepasan dopamin dan membentuk lingkaran kebiasaan yang membuat pengguna makin bergantung secara emosional pada interaksi digital,” tulis tim peneliti, dikutip dari Unilad.

    Menurut peneliti, kebiasaan itu pada akhirnya dapat meningkatkan stres dan kecemasan karena pengguna kesulitan mengatur emosi di kehidupan nyata.

    Ganggu Tidur dan Picu Masalah Lain

    Dampak lain juga muncul pada kualitas tidur, terutama pada orang yang suka scrolling di tempat tidur. Konsumsi SFV beberapa jam sebelum tidur dikaitkan dengan gangguan tidur akibat paparan cahaya biru dari layar, yang dapat menekan produksi melatonin dan serotonin, yang merupakan hormon penting pengatur ritme sirkadian.

    Sementara itu, aspek lain seperti dampak terhadap citra tubuh disebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

    Pada akhirnya, semakin sering scroll SFV, maka semakin besar risiko penurunan fungsi kognitif dan kesehatan mental. Dengan kata lain, konsumsi SFV yang tinggi memiliki konsekuensi nyata dan tidak semuanya menyenangkan.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Ketika Surya Insomnia Turun Tangan Tambal Jalan Berlubang di Tangsel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 November 2025

    Ketika Surya Insomnia Turun Tangan Tambal Jalan Berlubang di Tangsel Megapolitan 25 November 2025

    Ketika Surya Insomnia Turun Tangan Tambal Jalan Berlubang di Tangsel
    Tim Redaksi

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Komedian dan presenter
    Surya Insomnia
    turun langsung menambal jalan berlubang di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (22/11/2025) pagi.
    Aksi ini viral setelah videonya diunggah di akun TikTok @gilangseiya.
    Warga setempat menyebut jalan yang diperbaiki Surya memiliki kedalaman hampir 10 sentimeter dan kerap memakan korban.
    Kerusakan di lokasi sudah terjadi sekitar sebulan terakhir.
    Dalam unggahan video, Gilang menjelaskan, ia dan Surya baru saja mengaspal lubang yang kerap dikeluhkan pengguna jalan.
    Saat diminta menyebutkan biaya untuk menambal tiga titik tersebut, Surya menolak dan menegaskan perbaikan itu murni swadaya.
    Peristiwa itu disaksikan langsung oleh Andi (34), warga setempat. Ia menyebut Surya dan Gilang mengerjakan perbaikan jalan sekitar satu jam.
    “Hari Sabtu pagi, sekitar jam 08.00 WIB. Itu Bang Surya sama temennya, kalau enggak salah namanya Gilang, benerin jalan berlubang,” ujar Andi, Senin (24/11/2025).
    Menurut Andi, tiga lubang berada di lokasi berbeda. Dua titik di tengah Jalan Boulevard, sementara satu lubang berada tepat di tikungan.
    “Lubang yang parah itu yang pas di tikungan ini nih, dalam banget. Kalau yang dua di tengah itu enggak terlalu parah,” kata Andi.
    Intan Afrida Rafni Kondisi jalan berlubang yang Diperbaiki oleh Surya Insomnia di kawasan BSD, Tangsel.
    Ujang (52), warga dekat lokasi, mengatakan lubang tersebut sudah sering ia tutup sendiri selama sebulan terakhir untuk mencegah kendaraan terjatuh.
    Ia menggunakan batu
    conblock
    yang dihancurkan dan ditaburkan di jalan berlubang, namun hasilnya tidak bertahan lama karena terbawa air hujan.
    “Sering, ada sekitar empat kali saya tutupi batu. Tapi kalau hujan, hilang lagi,” ujar Ujang.
    Beberapa pengendara sempat terjatuh akibat lubang, terutama saat hujan.
    “Kalau jatuh parah mah enggak, tapi banyak oleng. Pernah ibu-ibu jatuh,
    shockbreaker
    motornya sampai patah,” kata dia.
    Kepala Seksi Humas Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Tangsel, Kemal, menjelaskan titik yang ditambal Surya masih merupakan aset pengembang dan belum diserahterimakan kepada pemerintah.
    “Nah posisi yang ditambal Om Surya itu ada di Jalan Boulevard Utara itu. Nah itu jalannya atau asetnya dimiliki oleh pengembang,” kata Kemal, Senin.
    Karena statusnya belum menjadi aset daerah, penanganan jalan menjadi kewenangan pengembang. Kemal juga menyebut pihaknya belum menerima laporan resmi dari warga terkait kerusakan jalan.
    “Sudah kami sampaikan melalui bidang bina marga, jadi lembaga antar lembaga. Tapi kalau dalam satu bulan tidak ada tindakan, berarti kita menyurati dengan surat teguran,” ujarnya.
    Warga berharap pengembang maupun pemerintah segera melakukan perbaikan permanen setelah aksi Surya menjadi perhatian publik.
    “Harapannya sih jalannya dibenerin benar karena banyak yang lewat. Walau Bang Surya sudah bersihin, ya kita jaga bareng-bareng,” kata Andi.
     Hingga berita ini tayang,
    Kompas.com
    masih berupaya menghubungi pihak pengembang terkait tindak lanjut perbaikan jalan di wilayah Serpong itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Pemkot Tangsel: Jalan Berlubang yang Diperbaiki Surya Insomnia Masih Aset Pengembang
                        Megapolitan

    9 Pemkot Tangsel: Jalan Berlubang yang Diperbaiki Surya Insomnia Masih Aset Pengembang Megapolitan

    Pemkot Tangsel: Jalan Berlubang yang Diperbaiki Surya Insomnia Masih Aset Pengembang
    Tim Redaksi

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menegaskan,
    jalan berlubang
    di Serpong yang sempat ditambal komedian
    Surya Insomnia
    , bukan merupakan aset daerah, melainkan masih menjadi milik pihak pengembang.
    Karena belum diserahterimakan kepada pemerintah, perbaikan jalan di lokasi tersebut menjadi tanggung jawab pengembang.
    Kepala Seksi Humas Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Tangsel, Kemal, menjelaskan, titik lubang yang diperbaiki Surya berada di Jalan Boulevard Utara.
    “Posisi yang ditambal om Surya itu ada di Jalan Boulevard Utara. Nah itu jalannya atau asetnya yang dimiliki oleh pengembang,” ujar Kemal saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Senin (24/11/2025).
    Meski bukan kewenangan
    Pemkot Tangsel
    , Kemal mengatakan pihaknya tetap meneruskan laporan warga tersebut kepada pengembang sebagai tindak lanjut.
    “Itu sudah kami sampaikan melalui bidang Bina Marga, jadi lembaga antar lembaga,” kata dia.
    Ia menambahkan, hingga kini pihaknya belum menerima laporan resmi dari masyarakat terkait kerusakan jalan tersebut. Namun karena lokasi kejadian tidak jauh dari kantor SDABMBK, petugas sudah mengecek kondisi lapangan dan menyampaikannya kepada pengembang.
    “Sampai saat ini belum ada yang masuk ke kita laporannya. Cuma karena kantornya enggak jauh dari situ juga, jadi kita sudah melihatnya dan sudah menyampaikannya ke pihak terkait,” jelas Kemal.
    Kemal menegaskan, Pemkot Tangsel memberikan waktu satu bulan kepada pengembang untuk memperbaiki jalan berlubang tersebut. Jika tidak ada tindakan dalam waktu yang ditentukan, pemerintah akan melayangkan surat teguran.
    “Tapi kalau dalam satu bulan tidak ada tindakan, berarti kita menyurati dengan surat teguran,” imbuh dia.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh Hype Moment (@hype.moment)
    Sebelumnya, komedian sekaligus pemandu acara Surya Insomnia turun langsung menambal tiga lubang di Serpong. Aksi tersebut terekam dalam unggahan akun TikTok @gilangseiya pada Sabtu (22/11/2025) dan kemudian viral.
    Dalam video itu, Surya tampak berjalan bersama pemilik akun sambil membawa karung putih dan linggis. Gilang, pemilik akun, menjelaskan bahwa mereka baru saja mengaspal tiga lubang di kawasan tersebut. Ia sempat menyorot Surya yang tersenyum, lalu mengarahkan kamera ke jalan yang telah ditambal.
    Gilang juga mencoba menanyakan biaya perbaikan lubang-lubang tersebut. Namun, Surya menegaskan bahwa pengaspalan itu merupakan hasil swadaya masyarakat.
    Hingga berita ini diterbitkan,
    Kompas.com
    masih berupaya menghubungi pihak pengembang terkait perbaikan jalan tersebut. Kompas.com juga telah mencoba meminta keterangan Surya Insomnia dan pemilik akun @gilangseiya, tetapi keduanya belum memberikan respons.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dialami Wanita Wonogiri, Neurolog Beberkan Alasan Stroke Bisa Terjadi di Usia Muda

    Dialami Wanita Wonogiri, Neurolog Beberkan Alasan Stroke Bisa Terjadi di Usia Muda

    Jakarta

    Stroke tidak hanya menyerang orang lanjut usia, tetapi juga dapat terjadi pada usia muda. Hal ini dialami oleh Delia, seorang wanita asal Wonogiri, Jawa Tengah, yang terkena stroke pada 29 Agustus 2025, saat usianya baru 20 tahun.

    Ia mengaku kondisi tersebut dipicu oleh banyaknya masalah yang membuatnya mengalami stres berat. “Awalnya emang lagi ada masalah yang menurutku ni bener-bener buat aku down gitu. Jadinya kepikiran berat,” ucapnya melalui akun TikTok-nya atas izin yang bersangkutan, Sabtu (22/11/2025).

    Gejala awal yang dirasakan Delia berupa pusing hebat disertai kesulitan berbicara. Tubuhnya masih dapat digerakkan, tetapi terasa sangat lemas.

    Delia sempat menunggu karena mengira gejalanya akan membaik dengan sendirinya. Namun hingga dua jam berlalu, kemampuan bicaranya tak juga pulih. Walhasil dirinya langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

    “Pas di rumah sakit di Wonogiri deket rumah, itu cuma pembengkakan otak itu sudah di CT scan. Tapi dokter spesialisnya bilang kalau cuma pembengkakan otak kok nggak bisa ngomong, ini harus di MRI gitu kan mangkanya dirujuk ke rumah sakit yang ada di Solo,” katanya.

    Setelah dirujuk, Delia menjalani MRI (Magnetic Resonance Imaging), CT scan (Computed Tomography), dan serangkaian pemeriksaan lainnya. Bahkan Ia ditempatkan di ruang High Care Unit (HCU) untuk pemantauan intensif karena gejalanya mengarah pada stroke.

    “Di rumah sakit solo. Transcranial Doppler (TCD) nya itu hasilnya penyumbatan di pembuluh darah dan kaku gitu pembuluh darahnya. Jadi kalo banyak pikiran pembuluh darahnya bakal mengkaku dan menyumbat lagi,” tuturnya lagi.

    Setelah lima hari di HCU dan menjalani terapi, kondisinya berangsur membaik. Kemampuan bicaranya perlahan kembali, meski masih terdengar pelo. Delia kemudian diperbolehkan pulang dengan terapi lanjutan dan obat pengencer darah yang harus diminum setiap hari.

    Meski kondisi berangsur membaik, ia mengaku sempat kembali ‘kolaps’. Menurutnya, hal itu terjadi karena ia kembali mengalami stres.

    “Kambuh itu. Hampir gak ada. Sumpah kayak aduh sampe matanya udah (madep) keatas. Nggak bisa ngomong lagi. Tangan udah dingin, kaki udah dingin. Ah udah gitu lah pokoknya. Itu juga karena aku ada pikiran lagi, berlebihan lagi. Kayak terlalu apa yang aku pikirin itu kayak terlalu over gitu loh,” sambungnya.

    Pemicu stroke di usia muda

    Direktur Medik dan Keperawatan RS PON, dr Reza Aditya Arpandy, SpS, menjelaskan penyebab stroke di usia muda kerap kali berbeda dengan usia lanjut. Beberapa pemicu yang cukup sering ditemukan antara lain kelainan pembuluh darah bawaan, seperti aneurisma (pelebaran pembuluh darah yang mudah pecah) dan AVM/arteriovenous malformation (hubungan abnormal antara arteri dan vena).

    Selain itu, lanjutnya, ada penyakit jantung tertentu yang bisa membuat bekuan darah naik ke otak, misalnya kelainan katup jantung, PFO/patent foramen ovale (lubang kecil yang tidak menutup sejak lahir), atau aritmia seperti atrial fibrillation.

    “Gangguan pembekuan darah juga bisa meningkatkan risiko, misalnya kondisi trombofilia, antiphospholipid syndrome, atau kelainan genetik yang membuat darah terlalu mudah menggumpal,” katanya saat dihubungi detikcom, Senin (24/11/2025).

    “Stroke pada usia muda juga bisa dipicu oleh cedera leher yang menyebabkan robekan pembuluh darah, serta penyakit seperti lupus, vaskulitis, atau infeksi tertentu. Pada sebagian kecil kasus, migrain berat juga berperan,” lanjutnya.

    Sementara dari sisi gaya hidup, dr Reza mengatakan faktor risiko seperti merokok, kurang tidur, obesitas, konsumsi minuman berenergi berlebihan, serta penggunaan pil kontrasepsi pada perempuan yang merokok atau memiliki migrain turut meningkatkan risiko. Terlebih banyak anak muda tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes tanpa gejala.

    “Karena itu, stroke pada usia muda biasanya terjadi karena kombinasi faktor bawaan dan gaya hidup, bukan hanya karena stres,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/suc)

  • Dialami Wanita Wonogiri, Neurolog Beberkan Alasan Stroke Bisa Terjadi di Usia Muda

    Dialami Wanita Wonogiri, Neurolog Beberkan Alasan Stroke Bisa Terjadi di Usia Muda

    Jakarta

    Stroke tidak hanya menyerang orang lanjut usia, tetapi juga dapat terjadi pada usia muda. Hal ini dialami oleh Delia, seorang wanita asal Wonogiri, Jawa Tengah, yang terkena stroke pada 29 Agustus 2025, saat usianya baru 20 tahun.

    Ia mengaku kondisi tersebut dipicu oleh banyaknya masalah yang membuatnya mengalami stres berat. “Awalnya emang lagi ada masalah yang menurutku ni bener-bener buat aku down gitu. Jadinya kepikiran berat,” ucapnya melalui akun TikTok-nya atas izin yang bersangkutan, Sabtu (22/11/2025).

    Gejala awal yang dirasakan Delia berupa pusing hebat disertai kesulitan berbicara. Tubuhnya masih dapat digerakkan, tetapi terasa sangat lemas.

    Delia sempat menunggu karena mengira gejalanya akan membaik dengan sendirinya. Namun hingga dua jam berlalu, kemampuan bicaranya tak juga pulih. Walhasil dirinya langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

    “Pas di rumah sakit di Wonogiri deket rumah, itu cuma pembengkakan otak itu sudah di CT scan. Tapi dokter spesialisnya bilang kalau cuma pembengkakan otak kok nggak bisa ngomong, ini harus di MRI gitu kan mangkanya dirujuk ke rumah sakit yang ada di Solo,” katanya.

    Setelah dirujuk, Delia menjalani MRI (Magnetic Resonance Imaging), CT scan (Computed Tomography), dan serangkaian pemeriksaan lainnya. Bahkan Ia ditempatkan di ruang High Care Unit (HCU) untuk pemantauan intensif karena gejalanya mengarah pada stroke.

    “Di rumah sakit solo. Transcranial Doppler (TCD) nya itu hasilnya penyumbatan di pembuluh darah dan kaku gitu pembuluh darahnya. Jadi kalo banyak pikiran pembuluh darahnya bakal mengkaku dan menyumbat lagi,” tuturnya lagi.

    Setelah lima hari di HCU dan menjalani terapi, kondisinya berangsur membaik. Kemampuan bicaranya perlahan kembali, meski masih terdengar pelo. Delia kemudian diperbolehkan pulang dengan terapi lanjutan dan obat pengencer darah yang harus diminum setiap hari.

    Meski kondisi berangsur membaik, ia mengaku sempat kembali ‘kolaps’. Menurutnya, hal itu terjadi karena ia kembali mengalami stres.

    “Kambuh itu. Hampir gak ada. Sumpah kayak aduh sampe matanya udah (madep) keatas. Nggak bisa ngomong lagi. Tangan udah dingin, kaki udah dingin. Ah udah gitu lah pokoknya. Itu juga karena aku ada pikiran lagi, berlebihan lagi. Kayak terlalu apa yang aku pikirin itu kayak terlalu over gitu loh,” sambungnya.

    Pemicu stroke di usia muda

    Direktur Medik dan Keperawatan RS PON, dr Reza Aditya Arpandy, SpS, menjelaskan penyebab stroke di usia muda kerap kali berbeda dengan usia lanjut. Beberapa pemicu yang cukup sering ditemukan antara lain kelainan pembuluh darah bawaan, seperti aneurisma (pelebaran pembuluh darah yang mudah pecah) dan AVM/arteriovenous malformation (hubungan abnormal antara arteri dan vena).

    Selain itu, lanjutnya, ada penyakit jantung tertentu yang bisa membuat bekuan darah naik ke otak, misalnya kelainan katup jantung, PFO/patent foramen ovale (lubang kecil yang tidak menutup sejak lahir), atau aritmia seperti atrial fibrillation.

    “Gangguan pembekuan darah juga bisa meningkatkan risiko, misalnya kondisi trombofilia, antiphospholipid syndrome, atau kelainan genetik yang membuat darah terlalu mudah menggumpal,” katanya saat dihubungi detikcom, Senin (24/11/2025).

    “Stroke pada usia muda juga bisa dipicu oleh cedera leher yang menyebabkan robekan pembuluh darah, serta penyakit seperti lupus, vaskulitis, atau infeksi tertentu. Pada sebagian kecil kasus, migrain berat juga berperan,” lanjutnya.

    Sementara dari sisi gaya hidup, dr Reza mengatakan faktor risiko seperti merokok, kurang tidur, obesitas, konsumsi minuman berenergi berlebihan, serta penggunaan pil kontrasepsi pada perempuan yang merokok atau memiliki migrain turut meningkatkan risiko. Terlebih banyak anak muda tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes tanpa gejala.

    “Karena itu, stroke pada usia muda biasanya terjadi karena kombinasi faktor bawaan dan gaya hidup, bukan hanya karena stres,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/suc)

  • Viral Wanita Wonogiri Kena Stroke di Usia 20, Inikah Pemicunya?

    Viral Wanita Wonogiri Kena Stroke di Usia 20, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Seorang wanita bernama Delia membagikan kisahnya mengalami stroke di usia 20 tahun. Peristiwa itu terjadi pada 29 Agustus 2025, saat wanita yang berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah itu sedang beraktivitas seperti biasa. Mendadak, Delia merasakan pusing hebat disertai kesulitan berbicara. Tubuhnya masih bisa digerakkan, tetapi terasa sangat lemas.

    Ia sempat menunggu karena mengira gejalanya akan membaik dengan sendirinya. Namun hingga dua jam berlalu, kemampuan bicaranya tak juga pulih. Keluarga yang panik akhirnya membawa Delia ke dokter saraf terdekat di Wonogiri untuk mendapatkan pemeriksaan segera.

    “Pas di rumah sakit di Wonogiri deket rumah, itu cuma pembengkakan otak itu sudah di CT scan. Tapi dokter spesialisnya bilang kalau cuma pembengkakan otak kok nggak bisa ngomong, ini harus di MRI gitu kan mangkanya dirujuk ke rumah sakit yang ada di Solo,” demikian katanya melalui akun TikTok-nya atas izin yang bersangkutan, Sabtu (22/11/2025).

    Delia kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Solo untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Di sana, ia menjalani MRI (Magnetic Resonance Imaging), CT scan (Computed Tomography), dan serangkaian pemeriksaan lainnya.

    Ia ditempatkan di ruang High Care Unit (HCU) untuk pemantauan intensif karena gejalanya mengarah pada stroke, meski usianya masih sangat muda. Pemeriksaan lebih lanjut melalui Transcranial Doppler (TCD) menunjukkan adanya penyumbatan dan kekakuan pada pembuluh darah di otaknya.

    Terkait pemicunya, Delia mengaku belakangan sering dilanda banyak pikiran hingga mengalami stres berat. Ia juga mengaku tidak memiliki riwayat genetik terkait tekanan darah tinggi, kolesterol, asam urat, maupun gula darah tinggi.

    Lantas, benarkah stres bisa memicu stroke?

    Direktur Medik dan Keperawatan RS PON, dr Reza Aditya Arpandy, SpS, menjelaskan bahwa stres berat dan depresi dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke, meski bukan menjadi penyebab utamanya.

    Saat seseorang mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Kedua hormon ini dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat detak jantung menjadi lebih cepat, sehingga memicu kondisi yang berpotensi berbahaya.

    “Kalau kondisi ini terjadi berulang atau cukup berat, maka risiko terjadinya kerusakan pada pembuluh darah dan lonjakan tekanan darah menjadi lebih tinggi, sehingga dapat memicu stroke, terutama bila orang tersebut sudah punya faktor risiko lain, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok, obesitas, atau memang sudah ada kelainan pembuluh darah otak sebelumnya,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Senin (24/11/2025).

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • TikTok Perkenalkan Fitur untuk Lawan Doomscrolling dan Konten AI Mengganggu

    TikTok Perkenalkan Fitur untuk Lawan Doomscrolling dan Konten AI Mengganggu

    TikTok mengumumkan tiga fitur baru di Tiktok US Creator Summit, Amerika Serikat (AS). Fitur ini mencakup pembaruan sistem bagi hasil untuk kreator yang menawarkan langganan.

    Dilansir The Verge, Jumat (31/10/2025), fitur ini dapat membantu tahap awal membuat video dan saat menyunting video panjang menjadi lebih pendek.

    Fitur pertama adalah Smart Split, alat penyunting video panjang menjadi lebih pendek. Meskipun berfungsi untuk video yang lebih dari satu menit, TikTok menyarankan alat ini untuk rekaman podcast panjang atau rekaman seharian.

    Pengguna dapat memilih bagian video yang ingin dipendekkan. Nantinya Smart Split yang akan mengerjakan sisanya, seperti memilih durasi, membuat teks, dan bahkan membingkai ulang konten secara vertikal.

    Fitur ini tersedia global melalui platform manajemen web TikTok Studio.

    Fitur kedua adalah AI Outline, yang dirancang untuk digunakan bahkan sebelum rekaman. Sesuai namanya, alat ini menggunakan AI untuk membuat kerangka video berdasarkan permintaan atau topik yang banyak dicari.

    Kerangka ini mencakup judul video, tagar, hook, dan ide skrip yang dibuat otomatis. Nantinya, hasil dari konten masih bisa diedit dan disempurnakan oleh kreator sesuai preferensinya.

    Berbeda dengan Smart Split, AI Outline akan dirilis terbatas, hanya tersedia mulai Rabu (29/10/2025) untuk kreator TikTok di atas 18 Tahun di AS, Kanada, dan “pasar tertentu”.  Nantinya akan diluncurkan lebih luas dalam beberapa minggu mendatang.

    Fitur ketiga yaitu Pembaruan Pembagian Pendapatan Langganan yang memungkinkan kreator menerima hingga 90 persen dari bagi hasil keuntungan. Setelah dikurangi biaya, kreator menerima 70 persen pendapatan langganan.

    Namun, kreator yang memenuhi persyaratan tertentu dapat membuka hadiah bulanan tambahan sebesar 20 persen. Kreator harus memiliki minimal 10 ribu pengikut, menghasilkan 100 ribu views dalam sebulan terakhir, dan mengunggah tiga atau lebih video khusus langganan dalam sebulan terakhir.

    Dilansir Newsroom Tiktok, “Kami ingin memberdayakan kreativitas manusia dengan perangkat bertenaga AI yang memudahkan pembuatan, penemuan, dan koneksi seputar konten orisinal.”

  • Cerita di Balik Pria Ngaku Anak Anggota Propam Pinjam Mobil Barang Bukti

    Cerita di Balik Pria Ngaku Anak Anggota Propam Pinjam Mobil Barang Bukti

    Jakarta

    Viral di media sosial seorang pria mengaku anak anggota dari Propam Polda Metro meminjam mobil barang bukti. Setelah ditelusuri ternyata pria tersebut berbohong demi menghindari debt collector.

    Video yang menayangkan perdebatan antara dua orang pria di sebuah parkiran mal viral di media sosial. Mulanya video muncul dengan narasi ada dua orang yang tengah memeriksa mobil. Kemudian ketika ditegur, dua pria tersebut terlihat berjalan ke luar mal. Pria yang mobilnya diperiksa itu pun membuntuti sembari merekam dengan ponselnya.

    “Hei bang, ngecek apa lu? Tadi abang ngecek-ngecek kok. Eh kenapa kabur, sekuritinya mana ini,” demikian suara yang terdengar dalam video.

    Tak lama berselang, muncul dua orang berbeda di parkiran tersebut dan tak terima dituding mengecek mobilnya. Video lain pun muncul dari sisi berbeda, dari pria yang diduga debt collector. Keduanya saling memvideokan satu sama lain. Adapun dari video itu, mobil diakui merupakan barang bukti (BB) milik Polsek. Pria tersebut juga mengaku anak anggota Propam yang tengah meminjam mobil tersebut.

    “Ini BB, BB polsek, ada surat BB-nya, surat pinjamnya, dipinjam oleh bapak saya. Bapak saya Propam di Polda Metro,” kata Pria itu.

    Video tersebut pun jadi sorotan warganet. Tidak sedikit yang mempertanyakan soal barang bukti yang dipinjam dan digunakan untuk kepentingan pribadi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto membantah hal itu. Kata Budi narasi tidak benar dan orang tua pria perekam video dengan inisial MAF bukanlah anggota Propam Polda Metro Jaya.

    @buher2000

    Fakta Sebenarnya! Polda Metro Tegaskan MAF Bukan Anak Propam, Mobil di Bogor Hasil Takeover Kredit Kontroversi mengenai seorang pria yang mengaku sebagai anak anggota Propam Polda Metro Jaya dan menggunakan mobil yang diklaim sebagai barang bukti (BB) Polsek untuk berjalan-jalan di Mal BTM Bogor akhirnya menemui titik terang. Polda Metro Jaya secara resmi buka suara meluruskan informasi yang terlanjur viral di media sosial, menegaskan bahwa klaim pria berinisial MAF tersebut adalah tidak benar. Tepis Kabar Viral, Polda Metro Ungkap Fakta Sebenarnya Insiden ini bermula dari video cekcok di area parkir antara MAF dengan sejumlah orang yang diduga debt collector. Dalam video yang diunggah oleh akun seperti @undercover.id, MAF secara lantang mengaku sebagai anak Propam sekaligus menyebut mobil yang ia kendarai berstatus barang bukti pinjaman dari Polsek. Menanggapi kehebohan di ruang digital, Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombespol Bhudi Hermanto, segera memberikan klarifikasi resmi pada Minggu (23/11/2025). 1. Bantahan Klaim Anak Propam Kombespol Bhudi Hermanto dengan tegas membantah pengakuan MAF. Ia memastikan bahwa MAF sama sekali tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan anggota Propam Polda Metro Jaya. “Kami dari Polda Metro Jaya akan menyampaikan informasi dan fakta. Yang pertama adalah tidak benar bahwa saudara MAF ataupun orang tuanya sebagai anggota Propam Polda Metro Jaya,” kata Bhudi dalam keterangannya. 2. Status Mobil: Bukan Barang Bukti Hukum Selain membantah status keanggotaan keluarga MAF, Polda Metro Jaya juga meluruskan status mobil yang menjadi objek cekcok. Mobil tersebut, yang sempat diklaim MAF sebagai “barang bukti Polsek” yang dipinjamkan, ternyata bukanlah barang bukti yang terikat dalam proses hukum di Polda Metro Jaya. Melainkan, kendaraan tersebut diduga kuat merupakan hasil dari takeover kredit. MAF Berdalih Terpaksa Mengaku Karena Terintimidasi Dalam laporan lanjutan, terungkap bahwa MAF memberikan alibi atas pengakuan bohongnya. Pria tersebut mengaku terpaksa melontarkan klaim sebagai anak Propam dan menggunakan mobil BB karena merasa diintimidasi oleh debt collector yang mencegatnya di area parkir. Tindakan MAF, yang kini diketahui sedang berada di Yogyakarta, jelas menimbulkan kebingungan dan kegaduhan di masyarakat, serta merugikan citra institusi Polri. Polda Metro Jaya Lakukan Pendalaman dan Pemanggilan Hingga saat ini, petugas kepolisian sedang mendalami motif dan meminta keterangan dari MAF. Pihak Polda Metro Jaya ingin mempertanyakan maksud dan tujuan MAF menyampaikan klaim bohong tersebut di hadapan publik dan mengapa video pengakuannya sampai beredar luas. “Kami akan mempertanyakan maksud dan tujuan menyampaikan pertanyaan tersebut dari akun yang kami terima beredar di masyarakat. Demikian yang bisa kami sampaikan untuk meluruskan informasi, sehingga tidak bias di masyarakat,” tukas Bhudi. Klarifikasi cepat dari Polda Metro Jaya ini diharapkan dapat meluruskan narasi yang bias di tengah masyarakat, sekaligus menggarisbawahi pentingnya verifikasi informasi sebelum beredar luas di media sosial.

    ♬ suara asli – Kabid Humas Polda Metro Jaya

    “Kendaraan dimaksud statusnya pindah kredit, bukan mobil barang bukti dan saat ini masih didalami apa maksud yang bersangkutan menyampaikan hal tersebut,” kata Budi dikutip dari TikTok buher2000.

    MAF menjelaskan duduk perkara soal video viral tersebut. Dia menegaskan bahwa bukan anak dari anggota Propam Polda Metro Jaya. Pun mobil yang diperdebatkan dalam video juga bukan mobil dari barang bukti.

    “Tidak benar orang tua saya berdinas di Propam Polda Metro. Kemudian, kedua terkait kendaraan tersebut tidak benar juga BB (barang bukti) milik Polri, kemudian yang ketiga saya terpaksa melakukan hal tersebut karena intimidasi dari debt collector,” ujarnya.

    Dia juga meminta maaf kepada pihak kepolisian atas perbuatannya yang mencemarkan nama baik Polri.

    (dry/din)

  • Pengguna TikTok Bisa Batasi Konten AI di FYP, Begini Caranya

    Pengguna TikTok Bisa Batasi Konten AI di FYP, Begini Caranya

    Jakarta

    Kehadiran platform video generator seperti Sora dan Google Veo membuat media sosial dibanjiri konten AI yang terlihat realistis. TikTok menyadari hal tersebut dan memberikan opsi bagi pengguna untuk mengurangi konten buatan AI yang muncul di feed For You (FYP).

    Pengguna TikTok bisa menyesuaikan konten AI yang muncul di FYP menggunakan toggle AI-generated content (AIGC) di pengaturan Manage Topics, yang saat ini memungkinkan pengguna mengatur seberapa banyak konten yang ingin mereka lihat dari puluhan kategori dan topik.

    Sama seperti kategori lainnya, toggle AIGC juga memiliki slider yang dapat digeser. Pengguna bisa menggeser slider ini untuk menentukan apakah mereka ingin melihat lebih sedikit atau lebih banyak konten AI di FYP TikTok-nya.

    “Manage Topics sudah memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan seberapa sering mereka melihat konten yang terkait dengan lebih dari 10 kategori seperti Tari, Olahraga, dan Makanan & Minuman,” tulis TikTok dalam postingan blognya, seperti dikutip dari TechCrunch, Minggu (23/11/2025).

    “Sama seperti kontrol tersebut, pengaturan AIGC juga dirancang untuk membantu orang-orang menyesuaikan beragam konten di feed mereka, dan bukan menghapus atau menggantikan konten di feed sepenuhnya,” sambungnya.

    Untuk mengakses fitur ini, masuk ke aplikasi TikTok lalu pilih Settings > Content Preferences > Manage Topics. Update ini akan digulirkan ke semua pengguna TikTok dalam beberapa pekan ke depan.

    Fitur Managed Topics untuk batasi konten AI yang muncul di FYP TikTok Foto: TikTok

    TikTok mengatakan saat ini ada lebih dari 1,3 miliar video di platform-nya yang memiliki label AI. Di saat yang sama, aplikasi milik ByteDance ini mengaku sistem yang mereka gunakan untuk mendeteksi konten AI belum sempurna.

    Saat ini, Tiktok mengandalkan sistem watermarking bernama Content Credentials yang menambahkan metadata ke konten buatan AI. Tapi sinyal ini semakin sulit terdeteksi, terutama untuk gambar atau video yang diedit menggunakan aplikasi lain atau telah berkali-kali dibagikan di platform lainnya.

    Untuk mengatasi isu tersebut, TikTok mengatakan mereka akan bereksperimen dengan sistem watermark yang tidak terlihat untuk mengidentifikasi dan memberikan label ke konten buatan AI. Watermark yang tidak terlihat ini akan menambahkan lapisan perlindungan ekstra dengan watermark yang hanya bisa dibaca oleh TikTok.

    (vmp/hps)