Perusahaan: TikTok

  • Oknum Polisi Peras Wanita Bekasi Pakai Video Syur, Minta Rp 10 Juta Usai Kenalan di TikTok – Halaman all

    Oknum Polisi Peras Wanita Bekasi Pakai Video Syur, Minta Rp 10 Juta Usai Kenalan di TikTok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang oknum polisi di Lampung diduga memeras wanita asal Bekasi berinisial EM dengan mengancam akan menyebarkan video syurnya. 

    Modus pemerasan bermula dari perkenalan di TikTok, lalu pelaku meminta uang Rp10 juta agar rekaman pribadi korban tidak dipublikasikan.

    “Pelaku meminta uang Rp 10 juta jika tak ingin rekaman dipublikasikan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangan, Selasa (29/4/2025).

    Kasus ini bermula ketika korban berkenalan dengan pelaku melalui aplikasi TikTok. 

    “Korban berkenalan dengan seorang pria diaplikasi TikTok yang mengaku sebagai anggota kepolisian Bandar Lampung,” kata dia

    Dalam percakapan itu, pelaku mengaku sebagai pria dengan inisial T.

    Keduanya melanjutkan lebih intens berkomunikasi lewat platform WhatsApp.

    Karena sudah dimabuk asmara, korban sering kali mengirim video syur pribadi ke pelaku. 

    Video itulah kemudian dijadikan sebagai alat bagi pelaku untuk memeras korban.

    Apabila korban menolak memberikan uang yang diminta akan diancam video syur disebar.

    “Namun korban hanya menyanggupi permintaan dari terlapor sebesar Rp 5 juta yang ditransfer secara bertahap,” ungkap mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.

    Korban merasa dirugikan dan akhirnya melaporkan kasus itu ke polisi. 

    Perkara ini sedang diselidiki oleh jajaran Polres Metro Bekasi. 

    Pelaku yang kini buron masih belum diketahui keberadaannya.

    “Kasus ditangani Restro Bekasi, pelaku dalam lidik,” tuntas Ade Ary.

  • Perempuan Bekasi Diperas Modus VCS, Pelaku Ngaku-ngaku Anggota Polisi

    Perempuan Bekasi Diperas Modus VCS, Pelaku Ngaku-ngaku Anggota Polisi

    Jakarta

    Seorang perempuan berusia EM di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, menjadi korban pemerasan hingga duit jutaan miliknya raib. Korban diperas dengan modus video call sex (VCS).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa terjadi pada Minggu (27/4/2025). Korban mengatakan berkenalan dengan pelaku berinisial T melalui TikTok. Saat itu pelaku mengaku sebagai anggota kepolisian.

    “Awal Kejadian korban berkenalan dengan seorang pria diaplikasi TikTok yang mengaku sebagai anggota kepolisian Bandar Lampung, lalu percakapan berlanjut ke WhatsApp,” kata Ade Ary kepada wartawan, Selasa (29/4/2025).

    Komunikasi antara keduanya semakin intens. Bahkan, beberapa kali mereka melakukan video call sex (VCS).

    “Karena sudah sering berkomunikasi korban juga sudah dua kali melakukan video call sex dengan terlapor,” ujarnya.

    Namun saat itu terlapor tiba-tiba mengirim video korban. Terlapor memeras sebesar Rp 10 juta dengan ancaman akan menyebarkan video korban.

    Korban pun melaporkan kasus tersebut kepada Polres Metro Bekasi. Ade Ary mengatakan pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.

    “Atas kejadian tersebut korban merasa dirugikan selanjutnya melapor ke Polres Metro Bekasi guna penyelidikan lebih lanjut,” imbuhnya.

    (wnv/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Anak Usaha ByteDance Boyong Solusi AI hingga Replikasi Suara untuk Dukung Bisnis Lokal – Page 3

    Anak Usaha ByteDance Boyong Solusi AI hingga Replikasi Suara untuk Dukung Bisnis Lokal – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Anak usaha ByteDance (perusahaan yang menaungi TikTok), BytePlus, menghadirkan solusi berbasis AI dan cloud di Indonesia untuk mendukung bisnis lokal.

    Lewat solusi ini, BytePlus memberdayakan wawasan berbasis mashine learning dan menghadirkan layanan terpersonalisasi untuk mendukung transformasi bisnis.

    Agar bisa melayani bisnis di Indonesia, BytePlus membawa infrastruktur cloud dan kapabilitas AI yang disesuaikan dengan konteks lokal, termasuk penggunaan Bahasa Indonesia.

    Solusi AI ini diyakini mampu membantu segala sektor bisnis dari startup, UMKM, sekaligus perusahaan besar.

    Salah satu solusi yang ditawarkan adalah BytePlus Voice. Ini merupakan teknologi replikasi suara yang hadir dalam Bahasa Indonesia. Solusi AI ini didukung kemampuan menangkap intonasi dan ritme khas Bahasa Indonesia.

    Fitur ini diklaim bisa meniru suara dengan tingkat akurasi tinggi, sesuai intonasi, akses, hingga nuansa emosi untuk menciptakan interaksi lebih hidup.

    Seniman dan pekerja kreatif lainnya di AS, mengatakan karya mereka telah digunakan untuk membangun industri AI generatif bernilai miliaran dolar tanpa kompensasi apa pun. Namun keadaan itu bisa berubah dengan usulan undang-undang di AS yang akan mema…

  • Resesi di AS Makin Dekat, Warga Ketar-ketir soal Makanan

    Resesi di AS Makin Dekat, Warga Ketar-ketir soal Makanan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga Amerika Serikat (AS) bersiap untuk adanya gejolak ekonomi. Hal ini terjadi pasca Negeri Paman Sam berada dalam ancaman resesi akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump.

    Mengutip CNBC International, pengumuman tarif yang luas dan tinggi oleh Presiden Trump pada awal April telah meningkatkan kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan mengalami resesi dalam beberapa minggu terakhir. Warga kemudian mengingat kembali kiat dan trik yang mereka gunakan untuk bertahan hidup selama masa-masa keuangan yang suram seperti krisis keuangan global yang meledak pada tahun 2008.

    Salah satu warga yang mengingat krisis itu dan membandingkannya pada saat ini adalah konsultan video memasak di media sosial, Kiki Rough. Rough mengaku sedang memikirkan bagaimana dirinya dapat menyajikan video memasak makanan di tengah kondisi ekonomi yang tertekan.

    “Saya terus melihat lelucon ini berulang-ulang di komentar: Orang miskin yang lama mengajari orang miskin yang baru,” kata Rough kepada CNBC. “Kita hanya perlu berbagi pengetahuan sekarang karena semua orang takut, dan pembelajaran akan memberi orang rasa aman untuk menghadapi situasi ini.”

    Ramai Warga AS Berhemat

    Google memprediksi lonjakan volume pencarian bulan ini untuk istilah yang terkait dengan resesi yang menjadi ciri khas akhir tahun 2000-an. Pencarian untuk “Krisis Keuangan Global” diperkirakan akan mencapai level yang belum pernah terlihat sejak tahun 2010, sementara pencarian untuk “Resesi Hebat” dijadwalkan akan mencapai tingkat tertinggi sejak dimulainya pandemi Covid.

    Di TikTok, sekelompok Generasi Milenial dan Generasi X telah berperan sebagai kakak beradik, menawarkan kilas balik dan nasihat kepada orang yang lebih muda tentang cara berhemat.

    Untuk Generasi Z, mereka telah menelepon orang yang lebih tua untuk mendapatkan wawasan tentang seperti apa rasanya resesi pada tahap kehidupan ini, karena mereka terlalu muda untuk merasakan dampak penuh dari krisis keuangan.

    “Ini, berpotensi, setidaknya dalam skala besar, pertama kalinya generasi milenial mampu menjadi ‘pakar’ dalam sesuatu,” ujar Scott Sills, seorang ahli marketing berusia 33 tahun di Louisiana. “Kami adalah pakar dalam hal mengubah keadaan.”

    Salah satunya fenomena lainnya adalah pencarian makanan-makan murah seperti Porkchops, Jungle Juice, serta mengadakan pesta di dalam rumah, alih-alih membuatnya di bar atau restoran.

    “Ada hal-hal yang awalnya tidak saya sadari sebagai ‘indikator resesi’, tetapi saya pikir itu hanya tren,” kata M.A. Lakewood, seorang penulis dan penggalang dana profesional di New York bagian utara. “Sekarang, Anda dapat melihatnya dari jarak 10 mil.”

    Lebih Parah Dari Resesi Hebat?

    Seorang profesor madya di Babson College, Megan Way,  mengatakan berbagi pengetahuan bersama seperti ini umum dilakukan selama masa ekonomi sulit. Meskipun percakapan tentang cara memangkas biaya atau membuat makanan menjadi lebih terjangkau biasanya dilakukan di antara tetangga pada akhir tahun 2000-an, Way mengatakan masuk akal jika percakapan tersebut kini dilakukan di ranah digital dengan munculnya media sosial.

    “Merupakan hal yang sangat manusiawi untuk menghubungi orang lain ketika keadaan terasa tidak pasti dan mencoba untuk mendapatkan pengalaman mereka,” ungkap Way. “Hal itu benar-benar dapat membuat perbedaan karena Anda merasa sedikit lebih siap untuk melangkah maju. Salah satu hal terburuk bagi perekonomian adalah ketakutan yang sangat besar.”

    Way mengatakan bahwa orang Amerika cepat menengok kembali Resesi Hebat sebagai panduan karena kemerosotan itu sangat mengejutkan dan dirasakan secara luas. Namun, ia mengatakan ada perbedaan utama antara situasi ekonomi itu dan apa yang dihadapi AS saat ini, seperti tidak adanya utang macet yang memicu jatuhnya pasar perumahan.

    Ia menambahkan ada ketidakpastian luas yang dirasakan saat ini di beberapa bidang, baik yang terkait dengan ekonomi, geopolitik, atau prioritas kebijakan domestik seperti memangkas tenaga kerja federal atau membatasi imigrasi.

    “Itu dapat memicu kembali perasaan tidak dapat diprediksi tentang apa yang akan terjadi di masa depan yang sangat penting selama Resesi Hebat,” tuturnya.

    (tps/tps)

  • Tokopedia dan TikTok Shop Bikin Kreator Panen Cuan! Ini Tren Belanja Kuartal I 2025

    Tokopedia dan TikTok Shop Bikin Kreator Panen Cuan! Ini Tren Belanja Kuartal I 2025

    Jakarta: Tokopedia dan TikTok Shop melaporkan lonjakan transaksi yang luar biasa di Kuartal I-2025, berkat kampanye berbasis konten video. 
     
    Program Beli Lokal menyumbang 90 persen lonjakan transaksi, Promo Guncang 100 persen, bahkan Ramadan Ekstra Seru mencatat kenaikan nilai transaksi hingga 24 kali lipat!
     
    Melihat tren ini, Tokopedia dan TikTok Shop semakin menggencarkan program Creators Lab untuk mendukung kampanye #BelanjaAman.

    “Lonjakan transaksi menunjukkan makin banyak masyarakat berbelanja online setelah menonton konten video dari kreator sehingga edukasi soal #BelanjaAman jadi makin krusial untuk memperkuat perlindungan konsumen. Karena itu, Tokopedia dan TikTok Shop menggencarkan program Creators Lab untuk melatih kreator merekomendasikan penjual terpercaya, demi memastikan pengalaman #BelanjaAman,” jelas Presiden Direktur Tokopedia dan TikTok E-commerce, Melissa Siska Juminto, dikutip Senin, 28 April 2025.

    Apa itu kampanye #BelanjaAman?
    Kampanye #BelanjaAman bertujuan menciptakan pengalaman belanja online yang aman, nyaman, dan terpercaya. 
     
    Melalui kampanye ini, pembeli dan kreator, terutama yang bergabung di program afiliasi, diedukasi untuk mengenali penjual terpercaya, membaca ulasan dan membandingkan harga, dan memanfaatkan fitur keamanan seperti membeli dari ‘Power Shop’ dan ‘Mall’.
     
    Kreator konten pun didorong untuk membuat rekomendasi yang lebih bertanggung jawab, guna membantu konsumen berbelanja lebih aman di Tokopedia dan TikTok Shop.
     

    Kategori produk terlaris di Tokopedia dan TikTok Shop 
    Tokopedia dan TikTok Shop membagikan data kategori produk yang paling banyak dibeli sepanjang kuartal I 2025. Berikut daftarnya:
     
    Tokopedia:
    – Makanan dan minuman
    – Otomotif
    – Rumah tangga
     
    TikTok Shop:
    – Makanan dan minuman
    – Fesyen
    – Kecantikan dan perawatan tubuh
     
    Industri makanan dan minuman mendominasi dua platform ini, apalagi bertepatan dengan momen besar seperti Imlek dan Lebaran. 
     
    Sementara itu, Tokopedia unggul di kategori Otomotif dan Rumah Tangga, sedangkan TikTok Shop lebih kuat di Fashion serta Kecantikan.
     
    “Konten video baik short video maupun live streaming adalah faktor kunci yang bisa mendorong pertumbuhan bisnis UMKM. Di Ramadan tahun ini, misalnya, live streaming di TikTok ditonton 2,8 miliar kali. Di sisi lain, ada lebih dari 200 juta pengguna gabungan TikTok dan Tokopedia. Kenaikan nilai transaksi di TikTok Shop karena live streaming saat sahur bahkan mencapai 24 kali lipat,” tutur Melissa.
    Creators lab: Program untuk melahirkan kreator handal
    Tokopedia dan TikTok Shop menggandeng berbagai pihak, termasuk Kemenparekraf RI dan Kemenpar RI, untuk menjalankan Creators Lab, sebuah program edukasi kreator agar:
     
    – Paham prinsip afiliasi dan personal branding.
    – Mahir membuat konten video efektif.
    – Tahu cara memilih dan merekomendasikan penjual terpercaya.
    – Meningkatkan kredibilitas lewat rekomendasi produk berkualitas.
     
    Kreator juga dibekali cara mengecek izin edar produk makanan atau obat dari BPOM atau PIRT agar rekomendasinya semakin terpercaya.
    Emak-emak Matic
    Tokopedia dan TikTok Shop menggelar program Emak-emak Matic untuk meningkatkan partisipasi perempuan di dunia kreator digital.
     
    “Bersama sejumlah mitra, seperti Tokopedia dan TikTok Shop, kami menargetkan memberdayakan 10.000 perempuan dan generasi muda hingga akhir tahun melalui program Emak-emak Matic,” kata Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!

    Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!

    GELORA.CO – Organisasi Masyarakat (Ormas) GRIB Jaya, tengah menjadi sorotan usai anggotanya terlibat kasus pembakaran mobil polisi di Depok, Jawa Barat.

    Kini, sosok Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rosario Marshal juga tengah menjadi perbincangan, usai video dirinya murka gara-gara Satpol PP copot spanduk GRIB Jaya di Senen, Jakarta Pusat.

    Seperti dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @dancukjaran5, terlihat seorang petugas Satpol PP sedang melakukan video call dengan pria diduga Hercules.

    Dalam komunikasi tersebut, Hercules diduga memberikan arahan agar spanduk ormas GRIB Jaya yang sempat ditertibkan oleh Satpol PP di Kawasan Senen, segera dipasang kembali seperti semula.

    Meskipun suara instruksi Hercules kurang terdengar jelas, respons sejumlah orang yang diduga anggota GRIB Jaya dan petugas Satpol PP menunjukkan kesiapan penuh untuk menjalankan perintah tersebut.

    “Siap, saya pastikan kepada anggota agar dipasang lagi sesuai dengan titiknya kembali,” ucap seorang petugas Satpol PP dalam video tersebut. 

    Tak berselang lama, anggota GRIB Jaya yang hadir dalam sambungan itu menambahkan, akan mengawal proses pemasangan spanduk tersebut.

    “Siap, kita kawal Ketum sampai spanduk terpasang kembali,” kata anggota GRIB Jaya. 

    Peristiwa dalam video itu diduga terjadi pada awal Februari 2025, namun baru ramai diperbincangkan dalam beberapa hari terakhir setelah viral di media sosial.

    Kolom komentar unggahan video tersebut langsung dibanjiri komentar para netizen yang geram dengan peristiwa tersebut.

    “Kok pemerintah takut sih sama GRIB Jaya, memang dia siapa?” tulis komentar netizen.

    “Petugas Satpolnya hormat dan takut sama preman, terus arah negara ini kemana ya?” kritik netizen.

    “Aparat negara takut sama ormas, dimana Harga diri Polri dan TNI,” tambah netizen.

    “Ya udah Satpol PP jangan digaji, minta gaji sama Hercules jangan pakai duit rakyat,” kritik netizen.

    Hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi dari kedua belah pihak, baik GRIB Jaya maupun Satpol PP Jakarta.

  • China Mau Jajah Jepang Usai Digempur Amerika

    China Mau Jajah Jepang Usai Digempur Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah ancaman blokir dari pemerintah Amerika Serikat (AS), raksasa media sosial TikTok milik ByteDance asal China membuat keputusan besar dengan memperluas layanan e-commerce ke Jepang.

    Menurut laporan Nikkei, dikutip dari Reuters, Senin (28/4/2025), TikTok akan ‘menjajah’ industri belanja online Jepang dalam beberapa bulan ke depan.

    Raksasa China itu tengah merekrut para pedagang online untuk layanan e-commerce TikTok Ship di Jepang, menurut beberapa sumber dalam kepada Nikkei.

    TikTok tidak segera merespons permintaan komentar dari Reuters.

    TikTok Shop menyediakan model bisnis baru yang menggabungkan pengalaman menjajal media sosial sambil belanja online. Pengguna bisa melakukan siaran langsung (livestreaming) untuk menjual barang-barang di TikTok Shop dan menerima komisi dari penjualan.

    TikTok Shop juga dikenal gemar membagi-bagikan diskon kepada para konsumen. Hal ini membuat popularitas e-commerce tersebut melambung dan bisa bersaing dengan pemain e-commerce lama.

    Menurut Reuters, TikTok berupaya untuk memperluas bisnisnya di luar AS di tengah ketidakpastian nasibnya di negara Paman Sam. Pada Maret lalu, TikTok Shop diluncurkan di Prancis, Jerman, dan Italia. Upaya itu membuat TikTok Shop makin eksis di pasar Eropa.

    Sementara itu, pada pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan terkait nasib TikTok di negara kekuasaannya masih harus menunggu waktu lebih lama.

    Trump kembali menunda keputusan nasib TikTok di AS untuk kedua kalinya. Mulanya, nasib TikTok semestinya diputuskan pada Januari 2025. Kemudian Trump menundanya hingga April 2025 dan terakhir menjadi Juni 2025.

    Ia juga memberi sinyal akan mengakhiri perang tarif antara AS dan China yang mengguncang pasar global.

    TikTok digunakan hampir setengah populasi AS. Pada 2024 lalu, pemerintahan yang masih dipimpin Joe Biden meloloskan aturan yang memaksa ByteDance melakukan divestasi terhadap TikTok atau terancam diblokir secara nasional di AS.

    Trump kemudian memberikan ruang negosiasi saat dilantik pada Januari 2025. Hingga kini, sepertinya negosiasi masih terus berlanjut dan belum menemui titik tengah.

    (fab/fab)

  • AMSI Tegaskan Komitmen Dukung Penguatan Peran Dewan Pers di Era Digital

    AMSI Tegaskan Komitmen Dukung Penguatan Peran Dewan Pers di Era Digital

    Jakarta (beritajatim.com) – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya Dewan Pers memperkuat fungsi dan perannya di era digital. Topik ini menjadi pembahasan utama dalam diskusi bulanan sekaligus peringatan HUT ke-8 AMSI di Gedung I-Hub SINDO, Jakarta, Kamis (244/2025).

    Acara tersebut dihadiri lebih dari 50 peserta yang terdiri dari pimpinan media, pemangku kepentingan industri media, serta perwakilan organisasi profesi jurnalis dan perusahaan pers seperti Dewan Pers, AJI, IJTI, SMSI, dan mitra donor AMSI. Diskusi ini menjadi ruang refleksi dan kolaborasi perusahaan media serta jurnalis dalam menghadapi tantangan pers di era digital.

    Tiga narasumber utama yang hadir adalah Dahlan Dahi (CEO Tribun Network dan Anggota Dewan Pers terpilih mewakili unsur perusahaan pers), Muhammad Jazuli (Pemimpin Redaksi INews Network/IJTI dan Anggota Dewan Pers terpilih mewakili unsur wartawan), serta Wenseslaus Manggut (Badan Pengawas dan Pertimbangan Organisasi AMSI).

    Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, dalam sambutannya menyatakan diskusi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan bulanan yang digelar bergiliran di kantor media anggota AMSI, sekaligus menjadi momentum untuk menyampaikan aspirasi publik kepada Dewan Pers yang baru terpilih. “Kami ingin melihat Dewan Pers yang lebih proaktif, responsif, dan mampu menjawab tantangan digitalisasi media dan keberlangsungan bisnis media,” ujarnya.

    Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menyambut baik inisiatif AMSI dan menekankan pentingnya pelibatan asosiasi dalam menyusun kebijakan media nasional. Ia juga menggarisbawahi perlunya kolaborasi untuk menghadapi tantangan seperti disinformasi, kehadiran AI generatif, dan perubahan cepat dalam ekosistem media. “Perubahan teknologi harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas dan kolaborasi yang solid. Dewan Pers dan insan pers harus menjadi garda depan menjaga kualitas demokrasi,” kata Ninik.

    Dalam diskusi tersebut, Dahlan Dahi menyoroti kompleksitas ekosistem informasi di era AI, di mana kecerdasan buatan mampu memproduksi dan mendistribusikan informasi secara masif. Ia menilai Dewan Pers harus melindungi publik dari informasi tidak etis buatan AI dan menjaga imajinasi kolektif publik terkait demokrasi, hak asasi manusia, dan keadilan.

    Muhammad Jazuli menekankan pentingnya dukungan Dewan Pers terhadap media televisi yang bertransformasi di era digital. “Platform digital telah menjadi kompetitor utama. Kita butuh regulasi yang adil dan kebijakan yang berpihak pada jurnalisme berkualitas,” katanya.

    Wenseslaus Manggut menambahkan bahwa Dewan Pers harus menjadi navigator yang cerdas dalam menata ekosistem media yang semakin cair dan dinamis. “Ke depan, kolaborasi antar elemen media dengan platform digital, dan keberanian mengambil langkah tegas sangat dibutuhkan,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya melibatkan platform digital seperti Google, Meta, dan TikTok dalam diskusi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung jurnalisme berkualitas.

    Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, pemotongan tumpeng HUT ke-8 AMSI, makan malam bersama, dan halal bihalal untuk mempererat silaturahmi antar pengurus, anggota AMSI, mitra, stakeholder, dan donor. Hadir dalam acara ini antara lain CEO INews Media Group Angela H. Tanoesoedibjo, Wakil Direktur Syafril Nasution, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, anggota Dewan Pers Sapto Anggoro, serta perwakilan dari Google Indonesia, BBC Media Action, ABC International Development, UNESCO, Meta Indonesia, 360 Info, Youtube Indonesia, AJI, Mafindo, IJTI, SMSI, SPS, TikTok, Komite Publishers Rights, Luminate, dan Monash University Jakarta. [beq]

  • Cara Bayar Pajak Motor di Indomaret, Nggak Pakai Ribet

    Cara Bayar Pajak Motor di Indomaret, Nggak Pakai Ribet

    Jakarta

    Kini, membayar pajak dapat dilakukan dengan mudah. Wajib pajak tak harus datang ke kantor Samsat.

    Salah satu cara praktis membayar pajak adalah lewat minimarket seperti Indomaret. Untuk kamu yang ingin mencoba bayar pajak lewat kasir Indomaret, ketahui caranya berikut ini.

    Cara Bayar Pajak Motor di Indomaret dengan Dokumen Persyaratan

    Menurut laman Samsat Kulonprogo, sebelum membayar pajak, kamu perlu menyiapkan dokumen berupa KTP, STNK asli pemilik motor, dan nomor HP yang aktif. Adapun ketentuan yang harus diketahui sebelum membayar pajak di Indomaret yaitu:

    Pajak kendaraan yang dibayar adalah pajak tahunan. Untuk pajak lima tahunan, maka wajib pajak tetap harus datang ke kantor Samsat untuk pemeriksaan fisik kendaraan.Kendaraan tidak memiliki tunggakan pajak di tahun-tahun sebelumnya. Apabila memiliki tunggakan, maka wajib pajak perlu menyelesaikan pembayaran di SamsatPembayaran melalui Indomaret hanya berlaku untuk kendaraan yang terdaftar dalam sistem e-Samsat.

    Berikut langkah-langkah membayar pajak motor di Indomaret:

    Datang ke kasir Indomaret dan sampaikan bahwa ingin membayar pajak motorNantinya kasir akan meminta informasi mengenai nomor polisi, nomor mesin motor, dan nomor hp.Kasir akan memberitahu nominal pajak yang harus dibayar.Bayar pajak motor beserta biaya adminnya di kasirSetelah selesai, kamu akan menerima struk pembayaran dan SMS link berisi Electronic Registration dan Identification (ERI) dan PolriJika link pada SMS diterima, akan muncul gambar tanda bukti pelunasan kewajiban pembayaran elektronik (e-TBPKP) dilengkapi QR CodeJika sudah, simpan bukti pembayaran untuk pengesahan di STNK Motor.e-TBPKP ini adalah tanda bukti pelunasan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bukti Pengesahan STNK yang valid dan sah. Untuk mencetak lembaran pajak yang tergabung dengan STNK, Anda tetap diminta untuk datang ke kantor Samsat pada hari dan jam operasional.Cara Bayar Pajak di Indomaret dengan Aplikasi SIGNAL

    Mengutip laman Samsat Digital, aplikasi Signal (Samsat Digital Nasional) sudah bekerja sama dengan perbankan hingga modern channel seperti gerai Indomaret. Dengan melakukan aplikasi terlebih dahulu, wajib pajak hanya perlu memberikan kode booking untuk membayarkan pajak motor.

    Menurut laman TikTok Indomaret, berikut cara membayar pajak di Indomaret dengan aplikasi Signal:

    Download aplikasi Signal di App Store atau Play StoreRegistrasi dan isi data kendaraanProses pembayaran, kamu akan mendapatkan kode bookingKunjungi Indomaret, berikan kode bookingBayar pajak kendaraan dan bukti bayar akan diberikanPajak kendaraan telah terbayarAplikasi Signal secara otomatis akan menerbitkan dokumen digital.

    Dengan layanan ini, wajib pajak diharapkan bisa lebih mudah melaksanakan kewajibannya. Hasilnya, motor wajib pajak tidak menemui masalah terkait syarat legal untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

    (elk/row)

  • Viral Pabrik China Ungkap Harga Asli Tas Hermes, Cek Fakta Sebenarnya

    Viral Pabrik China Ungkap Harga Asli Tas Hermes, Cek Fakta Sebenarnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memunculkan fenomena baru di media sosial. Pabrik China yang terdampak tarif resiprokal AS ke barang impor China sebesar 145% ramai-ramai mempromosikan langsung produk jualan yang menyasar konsumen AS.

    Mereka menjual barang-barang ‘made in China’ melalui TikTok dan media sosial lainnya. Salah satu video viral di TikTok menunjukkan seorang pria yang memegang tas mirip Hermes Birkin.

    Ia mengklaim harga produksi tas mewah tersebut kurang dari US$1.400 (Rp23 jutaan). Namun, Hermes menjualnya seharga US$38.000 (Rp640 jutaan).

    Video itu sudah dihapus dari TikTok, tetapi banyak yang mengunggahnya kembali. Pria tersebut mengklaim pabrik di China menggunakan kulit dan hardware serupa Hermes Birkin. Bedanya, tak ada logo Hermes yang terpasang. Tas itu ditawarkan seharga US$1.000 (Rp16 jutaan).

    Menanggapi hal ini, juru bicara Hermes buka suara dan menegaskan tas-tas mereka diproduksi 100% di Prancis dan menolak berkomentar lebih lanjut.

    Juru bicara Birkenstock juga menanggapi video-video yang menunjukkan produk tiruan perusahaannya. Birkenstock mengatakan produknya dirancang dan diproduksi di Uni Eropa. Perusahaan telah menghubungi TikTok dan video tersebut dihapus pada 15 April 2025.

    Lululemon yang juga menjadi target video viral TikTok dari manufaktur China turut angkat bicara. Manufaktur China mengklaim menjual legging serupa Lululemon dengan harga US$5 (Rp84.000-an).

    Lululemon telah menghubungi TikTok untuk menghapus konten tersebut. Lululemon juga menegaskan pihaknya tidak bekerja dengan pabrik-pabrik yang mengunggah video viral di TikTok. Perusahaan mewanti-wanti agar konsumen tak terkecoh dengan produk dan informasi palsu.

    Barang China Diserbu Warga AS

    Meski banyak video viral di TikTok dari penjual China yang sudah dihapus, tetapi fenomena ini menunjukkan minat besar warga AS untuk membeli produk-produk murah di China. Warga AS juga menunjukkan solidaritas terhadap pedagang di China dan protes terhadap tarif resiprokal Trump. 

    Influencer AS turut mempromosikan video-video dari pedagang China. Hal ini mendorong jumlah download aplikasi e-commerce China seperti DHGate dan Taobao di AS.

    Alhasil, DHGate langsung masuk jejeran ‘Top 10’ aplikasi paling banyak di-download di toko aplikasi Apple dan Google pada pekan kedua April 2025.

    Video-video dari para pedagang China mendulang popularitas di TikTok dan Instagram. Mereka menghimpun jutaan view dan ribuan like. Unggahan-unggahan itu berhasil mendorong simpati warga AS terhadap China di tengah perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump.

    Diketahui, Trump memberlakukan tarif resiprokal sebesar 145% untuk barang-barang impor dari China yang masuk ke AS. China balas dendam dengan menetapkan tarif 125% untuk barang-barang impor AS yang dijual ke negaranya.

    “Trump menginjak-injak negara yang salah. China menang dalam perang ini,” kata salah satu netizen AS, dikutip dari The Economic Times, Jumat (25/4/2025).

    Video Pedagang China Viral di TikTok

    Media sosial menjadi jalur komunikasi langsung antara pemilik pabrik dan pedagang China dengan konsumen AS. Warga AS ramai menunjukkan protes terhadap keputusan pemerintahan Trump, sama seperti aksi penolakan saat TikTok hendak diblokir di AS.

    “Fenomena ini mengaktivasi pandangan politik warga AS, sama seperti yang terjadi saat TikTok hendak diblokir. Saat ini konteksnya adalah tarif dan hubungan kedua negara secara umum,” kata Matt Pearl, direktur yang fokus pada isu teknologi di Center for Strategic and International Studies.

    “Hal ini menunjukkan kemampuan komunikasi antara pedagang China dan konsumen AS, sekaligus memperlihatkan ketergantungan AS dengan barang-barang asal China,” kata dia.

    Jumlah video yang mendorong warga AS membeli langsung produk dari pabrik China meningkat 250% sepanjang pekan hingga 13 April 2025, menurut analis Graphika, Margot Hardy.

    Di TikTok, tagar #ChineseFactory (pabrik China) menghimpun 29.500 unggahan per 23 April 2025. Di Instagram, jumlahnya mencapai 27.300.

    Pakar Ritel Buka Suara

    Pakar ritel dan vendor di China mengatakan tidak mungkin video viral yang mengklaim sebagai produsen merek seperti Lululemon dan Hermes, menjual produk asli dari merek tersebut.

    Pasalnya, pabrik-pabrik merek mewah tersebut biasanya telah menandatangani perjanjian kerahasiaan yang ketat dan tidak mungkin menghancurkan hubungan jangka panjang mereka dengan merek-merek besar sebagai imbalan atas penjualan langsung beberapa barang, kata Sucharita Kodali, analis ritel di Forrester.

    Kodali berasumsi viralnya video-video dari produsen China di media sosial sepertinya diizinkan oleh pemerintah China.

    “Kepentingan Lululemon atau Chanel saat ini di China mungkin berada di urutan ke-100 dalam daftar hal-hal yang menjadi perhatian menteri perdagangan dan pejabat China di sana,” kata Kodali.

    Para produsen mungkin juga sedang terburu-buru untuk menutup penjualan sebelum tarif baru pada tanggal 2 Mei 2025 mendatang.

    Warga AS Jadi Mitra Afiliasi Ecommerce China

    Elizabeth Henzie, 23, dari Mooresville, North Carolina, mengatakan bahwa ia merasa biaya produksi dan harga eceran yang dijelaskan dalam video tersebut sangat mengejutkan.

    Ia membuat sheet khusus berisi pabrik-pabrik yang mengklaim menjual tiruan sneaker, tas mewah, dan lainnya, dan menautkannya di profil TikTok miliknya. Postingan tersebut telah menarik lebih dari 1 juta penayangan.

    Henzie kini bekerja sebagai mitra afiliasi untuk DHGate. Ia akan menerima produk gratis dari perusahaan tersebut untuk video ulasan dan komisi jika orang melakukan pembelian melalui tautannya. Ia yakin orang-orang di China pada dasarnya berusaha membantu warga AS.

    “Melihat banyak negara yang bersatu untuk mencoba membantu konsumen AS telah menggenjot moral saya,” kata Henzie.

    “Meski kondisi di AS saat ini buruk, menurut saya hal ini mendorong warga untuk lebih solid,” ia menjelaskan.

    TikTok yang dimiliki ByteDance asal China mengatakan telah menghapus beberapa video viral yang mempromosikan barang-barang mewah asal China. Menurut platform, beberapa video tersebut menyalahi kebijakan perusahaan dengan mempromosikan produk palsu.

    Namun, banyak yang mengunggah ulang video-video tersebut. Bahkan banyak video lawas tentang manufaktur China yang tersebar di linimasa media sosial di tengah isu tarif yang kontroversial.

    TikTok menolak berkomentar lebih lanjut. Instagram yang dimiliki Meta juga menolak berkomentar terkait video viral dari China.

    Pedagang China Empot-empotan

    Para pedagang China mengatakan mereka mengunggah video-video tersebut saat penjualan anjlok. Yu Qiule, 36, pemilik pabrik di Shandong yang memproduksi peralatan fitness, mengatakan ia mulai mengunggah video di TikTok sejak pertengahan Maret 2025.

    Tujuannya adalah mencari konsumen lebih banyak setelah isu tarif menyebabkan gelombang pembatalan pesanan ke pabriknya.

    Louis Lv, general manager untuk ekspor di Hongye Jewelry Factory di Yiwu, Zhejiang, mengatakan perusahaannya mulai mengunggah di TikTok sejak akhir 2024. Kala itu, penjualan domestik mulai menunjukkan penurunan.

    Namun, video-videonya mulai banyak ditonton sejak pemerintahan Trump mengumumkan kebijakan tarif ke produk-produk impor China.

    “Filosofi pebisnis China adalah kami akan pergi ke manapun bisnis berada,” kata dia.

    (fab/fab)