Perusahaan: TikTok

  • Video Hoaks Bupati Sampang Sindir Wabup, Diduga Diedit Pakai Deepfake
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Juni 2025

    Video Hoaks Bupati Sampang Sindir Wabup, Diduga Diedit Pakai Deepfake Surabaya 2 Juni 2025

    Video Hoaks Bupati Sampang Sindir Wabup, Diduga Diedit Pakai Deepfake
    Tim Redaksi
    SAMPANG, KOMPAS.com
    – Media sosial baru-baru ini dihebohkan oleh sebuah video yang menampilkan
    Bupati Sampang
    ,
    Slamet Junaidi
    , yang diduga menyindir wakilnya,
    Ahmad Mahfudz
    .
    Video berdurasi 20 detik ini diunggah oleh akun TikTok @faktapolitiktok dan diduga merupakan hasil edit menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI).
    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sampang, Amrin Hidayat, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran terhadap video tersebut.
    Hasil penyelidikan menunjukkan adanya sejumlah kejanggalan yang mengindikasikan bahwa video itu dibuat menggunakan teknik
    deepfake
    .
    “Ada banyak kejanggalan dalam video tersebut yang menurut kami itu merupakan buatan AI melalui deepfake,” ujar Amrin pada Senin (2/6/2025).
    Amrin menjelaskan beberapa kejanggalan yang ditemukan, seperti bentuk tepi dagu dan pipi Slamet Junaidi yang terlihat kabur pada detik 0 hingga detik ke 3.
    Ia juga menyebutkan adanya ketidaknormalan pada gerakan wajah, di mana kulit tampak tidak menyatu secara alami dengan mulut.
    “Kami juga melihat adanya gerakan yang tidak sinkron antara mata dengan arah kepala,” ungkapnya.
    Lebih lanjut, pihaknya mencatat adanya pergeseran bentuk wajah yang tidak normal hingga tampak melayang pada menit ke-4.
    “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sampang agar selalu waspada dan tidak mudah membagikan konten digital yang telah dimanipulasi atau tidak jelas kebenarannya, terutama konten berisi tokoh publik dan pejabat daerah,” tambah Amrin.
    Ia juga menekankan bahwa penyebar dan pembuat video tersebut dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Pasal 28 Ayat 2 dan/atau Pasal 27 Ayat 3.
    “Untuk memberikan efek jera, sudah kami usulkan pada pimpinan daerah agar hal ini dibawa ke ranah hukum, sehingga bisa menjadi pelajaran bagi pembuat konten agar lebih berhati-hati,” pungkasnya.
    Sebelumnya, beredar video yang di dalamnya tampak wajah Slamet Junaidi diduga diedit menggunakan AI.
    Dalam rekaman video yang diduga dibuat menggunakan aplikasi deepfake itu menunjukkan Slamet Junaidi menyampaikan pesan untuk menyindir wakilnya.
    Pesan tersebut yakni “Ya tentu hubungan saya dengan Ra Mahfudz itu baik-baik saja, selama itu menjalankan tugas sesuai perannya. Tapi kalau sudah masuk ranah yang bukan tugasnya, itu saya menyayangkan.”
    “Tugas wakil itu mendampingi bukan menggantikan. Kita juga faham, seperti kata Ra Mahfudz, lakonah lakonih, kennengah kennengih (kerjakan apa yang menjadi tugasnya, tempati apa yang harus ditempati)”.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Umar Hasibuan Sentil Dedi Mulyadi yang Disebut Raja: Nggak Capek Milih Pemimpin Modelan Begini?

    Umar Hasibuan Sentil Dedi Mulyadi yang Disebut Raja: Nggak Capek Milih Pemimpin Modelan Begini?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Salah satu kader PKB, Umar Hasibuan ikut menyoroti Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi soal anggapan bahwa dirinya kerap dipanggil “raja” dan menyebut bawahannya dengan istilah “patih” atau “mahapatih”.

    Klarifikasi ini disampaikan Dedi melalui akun TikTok miliknya yang tayang pada Jumat (23/5/2025).

    Dalam klarifikasinya itu, ia menbantah kabar yang beredar ini. Ia menyebut tidak pernah ada budaya penyebutan seperti itu baik saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta maupun kini sebagai Gubernur Jawa Barat.

    “Sumber tidak pas. Misalnya saya dulu menjadi Bupati Purwakarta, itu menyebut Sekda dengan panggilan patih dan mahapatih,” kata Dedi

    “Ini gak pas, gak tepat. Panggilan itu tidak pernah ada dan tidak tepat,” tegasnya.

    Umar Hasibuan kemudian lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya memberi respons.

    Ia menyebut setelah Jokowi Widodo yang dicap sebagai raja, kini muncul sosok baru yaitu Dedi Mulyadi.

    Umar kemudian memberi sindiran dengan menyebut rakyat yang tidak capek memiliki pemimpin yang seperti ini.

    “Setelah jokowi mucullqh dedy mulyadi. Gak capek apa milih penguasa semodel dgn Jokowi ges?,” tulisnya dikutip Senin (2/6/2025).

    Usai memberi responsnya, Umar Hasibuan mengaku mendapatkan bully dari para fans Gubernur Jabar itu.

    “Gini doank twitter saya nanti akun IG dan tiktok saya dibully sama fans deddy mulyadi. 😁🙏,” tuturnya. (Erfyansyah/fajar)

  • Agama Nyoman Paul Terkuak, Pria yang Jadi Pacar Keisya Levronka

    Agama Nyoman Paul Terkuak, Pria yang Jadi Pacar Keisya Levronka

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar kedekatan musisi Keisya Levronka dengan Nyoman Paul terus menjadi sorotan, setelah keduanya kedapatan mesra di pertandingan Voli sesama publik figur yaitu The Musicians vs D’Komika. Agama Nyoman Paul pun terkuak.

    Keisya Levronka terlihat menemani Nyoman Paul bertanding voli yang saat itu Nyoman Paul tergabung dalam grup The Musicians. Selain itu, ketika selesai bertanding, Keisya Levronka pun menghampiri pria berdarah Indonesia dan Swedia tersebut dan langsung memeluknya dengan mesra.

    Bahkan, sejak saat itu kedekatan keduanya membuat netizen terus menyoroti terkait perbedaan keyakinan keduanya. Netizen menyebut, Nyoman Paul beragama Hindu, sementara Keisya Levronka beragama Islam.

    Kini, agama dari Nyoman Paul pun diungkap oleh ayahanda Keisya Levronka, Havron Liebchen yang diunggah ulang akun TikTok @core.ppt yang memperlihatkan isi percakapan ayah Keisya Levronka dengan salah satu netizen.

    “Itu seriusan (Keisya Levronka dengan Nyoman Paul), om?” tanya netizen.

    “Iya,” jawab Havron Liebchen, Senin (2/6/2025).

    Mendengar jawaban tersebut, membuat netizen itu khawatir apabila hubungan asmara Keisya Levronka dengan Nyoman Paul tidak bisa berjalan lebih lama akibat perbedaan keyakinan.

    “Wah, tetapi tetap saja takut karena kan perbedaan agama. Namun, yang terbaik ya om buat mereka berdua,” balas netizen tersebut.

    Ayah Keisya Levronka itu langsung menegaskan bahwa hubungan putrinya dengan Nyoman Paul tidak ada terkendala terkait perbedaan keyakinan.

    “Paul itu sudah mualaf kak,” jawab Havron Liebchen.

    “Dia sudah lumayan lama jadi mualaf,” tutupnya lagi.

  • Pacaran dengan Nyoman Paul, Ayah Keisya Levronka: Sudah Sebulan

    Pacaran dengan Nyoman Paul, Ayah Keisya Levronka: Sudah Sebulan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar hubungan asmara Keisya Levronka dengan Nyoman Paul dibenarkan oleh ayahanda Keisya Levronka, Havron Liebchen.

    “Mereka (Keisya Levronka dan Nyoman Paul) sudah sebulan,” kata Havron Liebchen yang diunggah ulang akun TikTok @core.ppt dari isi percakapan ayah Keisya Levronka, Senin (2/6/2026).

    Bahkan, Havron Liebchen memastikan hubungan putrinya dengan Nyoman Paul tidak ada terkendala terkait perbedaan keyakinan.

    “Paul itu sudah mualaf kak,” ujar Havron Liebchen.

    “Dia sudah lumayan lama jadi mualaf,” lanjutnya.

    Sebelumnya, kabar kedekatan Keisya Levronka dengan mantan atlet itu terkuak, setelah keduanya kedapatan mesra di pertandingan Voli sesama publik figur yaitu The Musicians vs D’Komika.

    Keisya Levronka terlihat menemani Nyoman Paul bertanding voli yang saat itu Nyoman Paul tergabung dalam grup The Musicians.

    Selain itu, ketika selesai bertanding, Keisya Levronka pun menghampiri pria berdarah Indonesia dan Swedia tersebut dan langsung memeluknya dengan mesra.

  • Visa Furoda Belum Terbit, Ruben Onsu Terancam Gagal Berangkat Haji?

    Visa Furoda Belum Terbit, Ruben Onsu Terancam Gagal Berangkat Haji?

    Jakarta, Beritasatu.com- Artis dan presenter Ruben Onsu dikabarkan terancam batal berangkat haji tahun 2025 karena visa furoda miliknya belum juga terbit, meskipun dirinya dijadwalkan berangkat ke tanah suci pada 30 Mei 2025.

    Dalam siaran langsung di akun TikTok miliknya, Ruben menyatakan pasrah bila memang akhirnya tidak bisa berangkat tahun ini.

    “Semua berita tentang visa furoda lumayan jadi isu besar sekarang ini, jadi aku sebagai orang yang masih terus belajar ya menikmati semuanya yang Allah mau saja. Kalau mendadak berangkat ya siap,” ungkap Ruben, Senin (2/6/2025).

    Ruben menyampaikan jika harus batal berangkat ibadah haji tahun ini, ia berencana akan merayakan Iduladha di masjid dan musala yang ia dirikan.

    “Kalau tidak berangkat ya berarti saya merayakan Iduladha di masjid dan musala saya, yang selama ini belum pernah saya rasakan. Allah sudah atur,” tambahnya.

    Ruben menjelaskan visa furoda miliknya merupakan pemberian dari seorang sahabat.

    “Aku visanya memang furoda dan dikasih, itu hadiah. Jadi aku ikutin saja semuanya, walaupun masih banyak belajar. Pokoknya jangan pernah berhenti bersyukur dan terus meminta, tidak putus ibadah. Nanti Allah yang kasih tahu jalannya. Rencana Allah pasti lebih indah,” tutup Ruben.

  • Mau Cuan dari Internet? Begini Cara Memulai Bisnis Online

    Mau Cuan dari Internet? Begini Cara Memulai Bisnis Online

    Bisnis.com, JAKARTA – Di era digital saat ini, bisnis online menjadi pilihan yang semakin populer. Tidak hanya karena kemudahan dalam mengelolanya, tetapi juga karena potensi pasarnya yang luas. Bahkan, banyak orang memulainya sambil menjalani kerja freelance untuk menambah penghasilan atau menguji minat pasar sebelum fokus sepenuhnya pada bisnis sendiri. Bagi Anda yang ingin memulai bisnis online, berikut adalah panduan lengkap yang bisa Anda ikuti.

    1. Tentukan Produk atau Jasa yang Akan Dijual

    Langkah pertama dalam memulai bisnis online adalah menentukan produk atau jasa yang ingin Anda tawarkan. Pilihlah produk yang:

    Anda kuasai atau minati,
    Memiliki permintaan pasar,
    Tidak terlalu sulit dalam proses pengadaan atau pengirimannya.

    Contoh produk yang populer untuk dijual secara online adalah fashion, makanan ringan, produk kecantikan, hingga jasa seperti desain grafis atau kursus online.

    2. Riset Pasar dan Kompetitor

    Sebelum memulai, penting untuk melakukan riset pasar. Anda perlu mengetahui:

    Siapa target pasar Anda,
    Bagaimana perilaku konsumen dalam segmen tersebut,
    Siapa saja kompetitor Anda dan bagaimana mereka menjalankan bisnisnya.
    Gunakan media sosial, marketplace, atau Google Trends untuk mendapatkan informasi ini.

    3. Tentukan Platform Penjualan

    Ada banyak platform yang bisa Anda gunakan untuk menjual produk secara online, diantaranya:

    Marketplace: seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak.
    Media Sosial: Instagram, Facebook, TikTok.
    Website Pribadi: menggunakan platform seperti WordPress atau Shopify.

    Disarankan untuk memulai dari marketplace atau media sosial, lalu berkembang ke website pribadi untuk membangun brand yang lebih kuat.

    4. Buat Branding yang Menarik

    Branding adalah identitas bisnis Anda. Mulai dari nama usaha, logo, warna, hingga gaya komunikasi dengan pelanggan. Branding yang baik akan membantu membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.

    5. Buat Konten yang Menjual

    Gunakan foto produk yang berkualitas, deskripsi yang jelas, dan testimoni pelanggan. Selain itu, manfaatkan konten edukatif dan hiburan di media sosial untuk menarik perhatian calon pembeli.

    6. Terapkan Strategi Pemasaran Digital

    Beberapa strategi pemasaran online yang efektif antara lain:

    SEO (Search Engine Optimization): agar website Anda mudah ditemukan di mesin pencari.
    Iklan berbayar: seperti Facebook Ads, Instagram Ads, atau Google Ads.
    Influencer Marketing: bekerja sama dengan influencer untuk memperluas jangkauan.

    7. Kelola Operasional dan Pelayanan Pelanggan

    Pastikan Anda memiliki sistem yang baik untuk mengelola stok, pengiriman, dan pelayanan pelanggan. Balas pertanyaan dan keluhan dengan cepat dan profesional.

    8. Analisis dan Evaluasi Secara Berkala

    Gunakan data penjualan dan perilaku konsumen untuk melakukan evaluasi bisnis. Dari situ Anda bisa mengetahui strategi mana yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.

    Berbisnis online bukan sekadar menjual produk di internet. Dibutuhkan strategi, konsistensi, dan pemahaman tentang pasar untuk bisa sukses. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa memulai bisnis online dari nol dan berkembang secara bertahap. Mulailah dari sekarang, dan terus belajar serta beradaptasi dengan perkembangan digital! Selain menjalankan bisnis online, Anda juga bisa mempertimbangkan kerja lepas sebagai sumber penghasilan tambahan. Jika Anda ingin melihat berbagai jenis pekerjaan freelance yang tersedia, lihat di sini.

  • TikTok Shop Buka Suara soal PHK Ratusan Karyawan di Indonesia

    TikTok Shop Buka Suara soal PHK Ratusan Karyawan di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – TikTok buka suara terkait kabar PHK di perusahaannya. Juru bicara TikTok mengatakan, bahwa mereka secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan penyesuaian untuk memperkuat organisasi.

    “Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” ujar juru bicara TikTok dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia, Senin (2/6/2025).

    Dikabarkan sebelumnya, ByteDance, perusahaan indik TikTok Shop, memangkas ratusan karyawan di Indonesia dalam putaran PHK terbaru.

    Menurut laporan Bloomberg, PHK itu dilakukan untuk memangkas biaya setelah TikTok mengambil alih operasi saingannya, Tokopedia, tahun lalu.

    Raksasa media sosial asal China ini mengurangi karyawan di semua tim e-commerce termasuk bagian logistik, operasi, pemasaran dan pergudangan.

    Pemangkasan akan dilakukan secepatnya pada Juli, kata salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya karena diskusi ini belum dipublikasikan.

    PHK kali ini membuat Tokopedia dan TikTok Shop hanya akan memiliki sekitar 2.500 karyawan di Indonesia.

    (fab/fab)

  • Gen Z Ramai-ramai Hijrah dari Smartphone ke ‘HP Bodoh’, Ini Sebabnya

    Gen Z Ramai-ramai Hijrah dari Smartphone ke ‘HP Bodoh’, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Gen Z dikenal dengan stereotip seperti sering online dan menghabiskan banyak waktu di depan layar. Namun, beberapa anggota Gen Z mulai beralih dari smartphone ke ‘dumb phone‘ alias HP bodoh. Ini alasan mereka.

    Sejumlah Gen Z di media sosial memamerkan ponsel barunya, yang kebanyakan berbentuk flip phone jadul, dari brand seperti Motorola dan Nokia. Mereka mengaku beralih dari smartphone ke flip phone bisa mengurangi kecemasan.

    Salah satunya adalah pengguna TikTok @iamcrispynugget dari Amerika Serikat yang mengikuti tantangan menggunakan dumb phone atau ponsel jadul selama 30 hari untuk me-reset otaknya. Ia mengaku kaget setelah melihat data di ponselnya bahwa ia membuka ponselnya rata-rata 160 kali dalam sehari.

    “Tidak mengherankan jika ponsel saya menjadi alasan mengapa saya kesulitan fokus atau mengalami banyak perubahan suasana hati yang tidak dapat dijelaskan,” kata @iamcrispynugget, seperti dikutip dari The Daily Mail, Senin (2/6/2025).

    Saat pertama kali menggunakan ponsel jadul, @iamcrispynugget mengaku agak kesulitan karena harus berpisah dengan aplikasi yang biasa digunakan seperti Google Maps dan email. Ia juga harus membawa hal yang sudah digantikan dengan ponselnya seperti kunci dan uang tunai.

    Namun dalam tiga minggu setelah menggunakan ponsel jadul, ia mengaku perubahan itu berhasil mengurangi kecemasannya yang disebabkan oleh peristiwa terkini dan notifikasi media sosial. Ia juga merasa fokusnya telah meningkat drastis.

    Tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan mental, sejumlah Gen Z juga beralih ke ponsel jadul agar bisa nongkrong dan bergaul dengan teman-temannya dengan lebih seru tanpa gangguan.

    “Salah satu teman kami tidak pernah membuka smartphone-nya sama sekali saat sedang nongkrong, dan dia selalu bersenang-senang, dia selalu menemukan teman, itu adalah pengalaman yang jauh lebih baik,” kata Sammy.

    Tapi, tren ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Setidaknya sejak tahun 2022 sudah banyak Gen Z yang beralih ke feature phone karena alasan kesehatan mental.

    Tren ini menguntungkan vendor yang masih rajin meluncurkan feature phone, seperti HMD Global. Di Amerika Serikat, HMD Global berhasil menjual puluhan ribu unit feature phone setiap bulannya sepanjang tahun 2022.

    HMD Global, yang merupakan pemegang merek Nokia, juga terus merilis feature phone baru. Tahun lalu mereka meluncurkan flip phone HMD Barbie yang menggemaskan, dan mereka sudah beberapa kali menghidupkan kembali ponsel Nokia legendaris seperti Nokia 3210, 3310, dan 8210.

    Perusahaan seperti Punkt dan Light juga mengikuti tren ini dengan menjual ponsel bagi anak muda yang ingin mengurangi scrolling di smartphone dan media sosial. Mereka bahkan menggaet influencer untuk mempromosikan perangkat ini di YouTube.

    (vmp/fay)

  • TikTok Shop PHK Ratusan Karyawan di Indonesia Pasca Merger Tokopedia – Page 3

    TikTok Shop PHK Ratusan Karyawan di Indonesia Pasca Merger Tokopedia – Page 3

    Perusahaan teknologi Tokopedia melakukan penyesuaian pada struktur organisasi salah satunya merencanakan pelaksanaan pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Hal ini dalam rangka restukturisasi tim Tokopedia dan ShopTokopedia seiring penggabungan atau merger Tokopedia dan TikTok Shop pada awal 2024.

    Direktur Urusan Perusahaan Tokopedia dan ShopTokopedia Nuraini Razak menuturkan, perlunya penyelarasan tim untuk memperkuat beberapa area agar sejalan dengan tujuan perusahaan.

    “Sebagai hasilnya, kami harus melakukan penyesuaian yang diperlukan pada struktur organisasi sebagai bagian dari strategi perusahaan agar dapat terus tumbuh,” ujar Nuraini kepada wartawan pada Jumat, (14/6/2024), seperti dikutip dari Antara.

    Nuraini mengapresiasi tim yang telah berkontribusi dalam penggabungan TikTok Shop dengan Tokopedia. “Kami berterima kasih kepada tim TikTok dan Tokopedia atas kontribusi dan komitmen mereka selama masa penggabungan dan kami akan terus berupaya untuk mendukung mereka dalam melewati masa transisi ini,” ujar dia.

  • Umur Google Tinggal 5 Tahun Lagi, Begini Ramalan Pakar

    Umur Google Tinggal 5 Tahun Lagi, Begini Ramalan Pakar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google sudah bertahun-tahun mendominasi pencarian informasi di internet. Namun, kejayaan Google saat ini mulai tergerus dengan kehadiran layanan berbasis AI, serta media sosial populer seperti TikTok.

    Bahkan, diramalkan usia Google mendominasi pasar mesin pencari sisa 5 tahun lagi. Beberapa analis memperkirakan pangsa pasar Google Search terancam anjlok dari 90% menjadi di bawah 50% dalam 5 tahun ke depan.

    Penyebabnya adalah pergeseran perilaku pengguna yang kini lebih memilih AI chatbot untuk mencari informasi ketimbang mesin pencari tradisional, demikian dikutip dari Reuters, Senin (2/6/2025).

    Google sendiri meluncurkan serangkaian inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) di ajang tahunan Google I/O 2025, sebagai upaya terbaru mereka dalam mempertahankan eksistensi di tengah tekanan dari pemain baru seperti OpenAI dan Anthropic.

    Perusahaan asal Mountain View, California, itu mencoba unggul di pasar AI dengan memperkenalkan berbagai fitur baru berbasis AI, termasuk mode pencarian AI yang menggantikan hasil pencarian standar dengan jawaban langsung dari sistem.

    Perusahaan juga merilis paket langganan AI Ultra seharga US$249,99 per bulan. Paket ini menawarkan akses lebih luas ke fitur eksperimental seperti Project Mariner, ekstensi browser otomatisasi, serta Gemini Deep Think, model AI unggulan Google.

    Langkah ini menyusul tren serupa dari OpenAI dan Anthropic yang juga mulai memonetisasi layanan AI mereka lewat paket langganan premium di kisaran harga US$200 per bulan.

    Namun, besarnya biaya langganan menimbulkan pertanyaan, apakah pengguna bersedia membayar mahal untuk layanan yang sebelumnya disediakan Google secara gratis?

    CEO Alphabet, Sundar Pichai, menegaskan bahwa mereka kini fokus pada AI yang “personal dan proaktif.” Gemini, asisten AI andalan Google, kini memiliki lebih dari 400 juta pengguna aktif bulanan.

    Fitur-fitur canggih mulai dari menelepon toko secara otomatis, membuat soal latihan bagi pelajar, hingga menjawab pertanyaan dari kamera ponsel pun diperkenalkan.

    Investasi dalam AI menyumbang sebagian besar dari US$75 miliar belanja modal Alphabet yang diperkirakan tahun ini, sebuah peningkatan drastis dari US$52,5 miliar pada 2024 yang dilaporkan perusahaan.

    Di tengah investasi besar-besaran Google, faktanya sudah lebih banyak startup AI yang bermunculan dan mulai mengubah kebiasaan masyarakat dalam mendapat informasi di internet. 

    Google Disebut Tak Berguna

    Laporan The Verge berkolaborasi dengan tim Research dan Insights dari Vox Media serta Two Cents Insights beberapa saat lalu mengungkap adanya perubahan tren dalam cara netizen mencari informasi di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

    Laporan tersebut menyimpulkan, kekuatan kini mulai beralih kembali ke tangan pengguna. Masyarakat makin mengutamakan komunitas yang memiliki nilai dan kredibilitas tinggi dalam menyerap informasi yang dapat dipercaya.

    “Teknologi warisan seperti Google dan platform sosial lainnya mulai kehilangan kepercayaan masyarakat. Banyak orang yang beralih ke chatbot AI dan komunitas kecil, serta platform semacam TikTok,” kata laporan The Verge.

    Kesimpulan yang didapat The Verge dan mitranya dihasilkan dari survey 2.000 pengguna internet di Amerika Serikat. Secara angka, 42% mengatakan mesin pencari seperti Google makin tak berguna.

    Sebanyak 66% mengatakan kualitas informasi di internet kian buruk dan sulit mencari sumber informasi yang bisa diandalkan. Sebanyak 55% memilih bertumpu pada komunitas mereka untuk mencari informasi terbaru, lebih dari platform pencarian seperti Google.

    Sementara itu, 52% telah beralih ke chatbot AI dan platform alternatif seperti TikTok untuk mencari informasi, ketimbang mengandalkan Google.

    Menurunnya tingkat kepercayaan pengguna internet terhadap Google tidak datang dari ruang hampa. Sebanyak 76% responden mengatakan lebih dari seperempat hasil pencarian mereka di Google ketika hendak belanja online menunjukkan konten bersponsor atau sengaja dipromosikan secara berbayar.

    Hanya 14% dari konten bersponsor tersebut yang dinilai benar-benar membantu pengalaman pencarian pengguna.

    Sebanyak 61% Gen Z dan 53% milenial mengatakan mereka menggunakan tool AI untuk menggantikan Google dalam mencari informasi terkait topik yang spesifik.

    Saat ini, sudah banyak tool AI yang beredar di pasaran dan bisa dijadikan alternatif pengganti mesin pencari Google. Selain Perplexity dan OpenAI yang populer, ada juga mesin pencari AI yang relatif belum banyak terdengar. Misalnya iAsk.Ai, Komo AI, Brave Search, Andi Search, hingga You.com.

    Kita tunggu saja bagaimana Google berupaya untuk mempertahankan dominasinya dalam beberapa tahun ke depan!

    (fab/fab)