Perusahaan: TikTok

  • KPPU: TikTok dan Tokopedia tolak sebagian usulan persetujuan bersyarat

    KPPU: TikTok dan Tokopedia tolak sebagian usulan persetujuan bersyarat

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan bahwa Tik Tok Nusantara (SG) Pte. Ltd atau TikTok dan PT Tokopedia dianggap menolak sebagian usulan persetujuan bersyarat karena mengajukan revisi redaksional dan usulan perubahan jadwal pelaporan.

    “Majelis Komisi menilai bahwa pelaku usaha baik TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd dan PT Tokopedia menolak sebagian dari usulan persetujuan bersyarat dan jangka waktu pelaksanaan usulan persetujuan bersyarat, yang disampaikan oleh investigator pada agenda persidangan sebelumnya,” ujar Ketua Majelis Komisi KPPU Budi Joyo Santoso dalam sidang lanjutan Transaksi Pengambilalihan Saham Tokopedia ke TikTok di Jakarta, Selasa.

    Majelis Komisi menyatakan bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 33 Peraturan KPPU Nomor 3 Tahun 2023 tentang Penilaian Terhadap Penggabungan, Peleburan, Atau Pengambilalihan Saham Dan/Atau Aset Yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli Dan/Atau Persaingan Usaha Tidak Sehat, maka KPPU akan menjadwalkan ulang sidang untuk memperoleh keterangan lebih lanjut dari pelaku usaha terkait usulan persetujuan bersyarat.

    Sidang lanjutan ini akan menjadi kunci bagi KPPU dalam memutuskan apakah akuisisi TikTok terhadap Tokopedia dapat dilanjutkan dengan syarat yang berlaku, atau perlu pengaturan tambahan guna menjaga persaingan usaha yang sehat di pasar digital Indonesia.

    “Majelis Komisi menjadwalkan sidang berikutnya pada Selasa 17 Juni 2025 pukul 9.30 WIB sampai dengan selesai, dengan agenda pemeriksaan pelaku usaha TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd dan PT Tokopedia,” kata Budi.

    Kuasa hukum TikTok Farid Fauzi Nasution mengatakan TikTok dan Tokopedia pada dasarnya menyetujui syarat-syarat yang diajukan oleh KPPU. Namun, terdapat beberapa revisi redaksional dan usulan persetujuan bersyarat.

    Adapun revisi dan usulan tersebut, adalah penegasan bahwa pilihan metode pembayaran dan logistik harus tidak mengikat konsumen secara eksplisit maupun tersirat, dan menambahkan frasa “dengan tetap menjaga keamanan pengguna TikTok” untuk memperkuat aspek regulasi dan keamanan dalam promosi lintas platform.

    Selain itu, TikTok juga mengusulkan agar frekuensi pelaporan kepada KPPU diubah dari tiga bulanan menjadi enam bulanan, dengan alasan efisiensi dan relevansi terhadap dinamika industri e-commerce yang sangat cepat berubah karena faktor musiman, inovasi, dan fluktuasi harga.

    Sebelumnya, investigator Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah menyelesaikan proses penilaian menyeluruh atas transaksi pengambilalihan saham PT Tokopedia oleh Tik Tok Nusantara (SG) Pte. Ltd.

    Hasilnya, Investigator menyatakan bahwa transaksi tersebut berpotensi menimbulkan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.

    Investigator juga mengusulkan berbagai persetujuan bersyarat yang akan diberlakukan terhadap kedua entitas tersebut, yakni memastikan tetap dibuka pilihan untuk metode pembayaran dan logistik, melarang praktik tying dan bundling bagi layanan logistik dan metode pembayaran tertentu serta melarang praktik predatory pricing yang dapat merugikan UMKM.

    Selanjutnya, melarang self-preferencing, yaitu memprioritaskan produk sendiri di tampilan platform dan mendiskriminasi produk dari luar grup usaha mereka, menjamin kebebasan pemilik akun Tik Tok untuk mempromosikan produk dari platform e-commerce selain Tokopedia dan Shop Tokopedia, serta menjaga tidak ada eksploitasi kekuatan pasar melalui kenaikan harga yang tidak wajar.

    Hal tersebut dibacakan Investigator KPPU dalam Sidang Majelis Komisi Pemeriksaan Pendahuluan perdana atas Perkara Nomor 01/KPPU-M/2025 terkait Penilaian Menyeluruh terkait Transaksi Pengambilalihan Saham PT Tokopedia oleh Tik Tok Nusantara (SG) Pte. Ltd., di Jakarta, Selasa (27/5).

    ​​​​​​​

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • TikTok bantah tuduhan monopoli dagang usai akuisisi Tokopedia

    TikTok bantah tuduhan monopoli dagang usai akuisisi Tokopedia

    Jakarta (ANTARA) – Tik Tok Nusantara (SG) Pte. Ltd atau TikTok membantah dugaan praktik monopoli yang dilayangkan oleh investigator Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam sidang lanjutan perkara Nomor 01/KPPU-M/2025 terkait penilaian menyeluruh atas transaksi pengambilalihan saham PT Tokopedia ke TikTok di Jakarta, Selasa.

    Kuasa hukum TikTok Farid Fauzi Nasution mengatakan TikTok selalu berkomitmen dengan prinsip-prinsip persaingan sehat dan patuh terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

    Selain itu, pihaknya juga menyetujui dan memastikan tetap membuka pilihan untuk metode pembayaran dan logistik yang tidak diikat dengan tying dan bundling dalam berbagai bentuk seperti promosi diskon dan sejenisnya.

    “Kami memahami dan menyetujui penilaian KPPU, baik Tokopedia maupun Shop by Tokopedia telah bekerjasama dengan berbagai penyedia jasa logistik dan pembayaran yang sebagian besar juga menjalin kerjasama secara bersamaan dengan platform e-commerce lain di Indonesia,” ujar Farid.

    Farid menyebut TikTok berkomitmen untuk menerapkan praktik tersebut. Pihaknya juga mengusulkan penambahan dalam rumusan terkait dengan memperjelas larangan praktik tying dan bunding dalam bentuk diskon, promosi, dan sejenisnya.

    Secara umum tying diartikan sebagai upaya pihak penjual mensyaratkan konsumen untuk membeli produk kedua saat membeli produk pertama, sedang bundling adalah upaya penjualan beraneka produk dalam satu paket secara bersama-sama.

    Lebih lanjut, TikTok mengakui tidak melarang pengguna untuk mempromosikan produk dari platform lain selama mematuhi pedoman komunitas platform dan perundang-undangan yang berlaku.

    “Kami sepenuhnya mendukung persetujuan bersyarat ini dan mengkonfirmasi bahwa platform media sosial TikTok menjunjung tinggi kebebasan pengguna untuk membagikan konten, termasuk mempromosikan produk yang terdapat di platform e-commerce lain di luar Tokopedia dan Shop by Tokopedia,” kata Farid.

    Sidang lanjutan terkait perkara tersebut dijadwalkan akan berlanjut pada Selasa, 17 Juni 2025 di kantor KPPU, Jakarta.

    Sebelumnya, Investigator Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah menyelesaikan proses penilaian menyeluruh atas transaksi pengambilalihan saham PT Tokopedia oleh Tik Tok Nusantara (SG) Pte. Ltd.

    Hasilnya, Investigator menyatakan bahwa transaksi tersebut berpotensi menimbulkan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.

    Investigator juga mengusulkan berbagai persetujuan bersyarat yang akan diberlakukan terhadap kedua entitas tersebut.

    Hal tersebut dibacakan Investigator KPPU dalam Sidang Majelis Komisi Pemeriksaan Pendahuluan perdana atas Perkara Nomor 01/KPPU-M/2025 terkait Penilaian Menyeluruh terkait Transaksi Pengambilalihan Saham PT Tokopedia oleh Tik Tok Nusantara (SG) Pte. Ltd., di Jakarta, Selasa (27/5).

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Perut Buncit dan Nyeri, Pelatih Fitnes Ini Punya Kista Seukuran Bayi

    Perut Buncit dan Nyeri, Pelatih Fitnes Ini Punya Kista Seukuran Bayi

    Tennessee, Beritasatu.com – Pelatih fitnes asal Chattanooga, Tennessee, Megan Johnson baru-baru ini menjadi sorotan setelah membagikan kisah terkait kondisi kesehatannya. Megan membagikan kisah dirinya yang mempunyai kista berukuran bayi, yang membuat perutnya semakin membuncit dan sering mengalami nyeri haid.

    Awalnya selama hampir tujuh tahun ke belakang, Megan tidak pernah mau menemui dokter umum maupun ginekolog karena ia tidak memiliki asuransi kesehatan, takut pada tagihan rumah sakit, dan trauma karena memiliki pengalaman negatif sebelumnya dengan tenaga medis.

    Berbekal riset mandiri di internet, ia mengira perutnya yang awalnya rata dan berotot lalu tiba-tiba membesar tersebut karena diastasis recti, yakni kondisi otot perut yang terpisah, setelah merasakan gejala-gejala seperti perut membesar, kembung, nyeri haid, hingga perubahan pada pusarnya sejak 2021.

    Meskipun perutnya sudah membesar secara drastis dan kerap mengalami nyeri haid, saat itu Megan memilih pengobatan sendiri dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat. Tetapi pola hidup sehat ini tak membuat kondisi kesehatannya membaik.

    Pada April 2025 saat ia membagikan kisahnya melalui akun TikTok pribadinya, warganet yang khawatir meminta Megan  untuk segera periksa ke rumah sakit. Pada 1 Mei 2025, akhirnya Megan memberanikan diri untuk periksa ke rumah sakit.

    “Saya sadar, kesombongan  menghalangi saya mencari bantuan. Saya pikir saya tahu yang terbaik,” ujar Johnson dalam video TikTok miliknya.

    Setelah menjalani serangkaian tes, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Megan tidak hanya mengalami diastasis recti, tetapi juga memiliki kista ovarium berukuran besar di dalam perutnya. Ukuran kista tersebut mencapai 48 sentimeter, setara dengan ukuran bayi yang baru lahir, seperti dikutip dari People, Selasa (10/6/2025).

    “Massa kistanya besar membentang dari kuadran kiri atas hingga dasar panggul,” kata Megan.

    Dengan dukungan warganet, ia akhirnya menemui dokter spesialis onkologi ginekologi. Sang dokter memutuskan operasi pengangkatan kista adalah tindakan terbaik untuk mengobati Megan.

    Megan akhirnya menjalani operasi pengangkatan kista pada 22 Mei 2025, dan tim dokter berhasil mengeluarkan sekitar 12 kilogram cairan dari tubuhnya. Selain itu, dokter juga harus mengangkat ovarium dan tuba falopi dalam operasi ini.

    Dokter berharap kondisi diastasis recti yang dialami Megan dapat membaik seiring waktu, terutama setelah kista besar seukuran bayi manusia yang menekan area perutnya itu telah berhasil diangkat.

    “Saya merasa lega karena tahu bahwa masalah yang selama ini saya pikir akan saya alami seumur hidup ternyata memiliki solusi,” tandas Megan.

  • 1
                    
                        Bocah Putus Sekolah Asal Brebes Nekat ke Jabar Temui Dedi Mulyadi, Ini Solusi Bupati Paramitha
                        Regional

    1 Bocah Putus Sekolah Asal Brebes Nekat ke Jabar Temui Dedi Mulyadi, Ini Solusi Bupati Paramitha Regional

    Bocah Putus Sekolah Asal Brebes Nekat ke Jabar Temui Dedi Mulyadi, Ini Solusi Bupati Paramitha
    Tim Redaksi
    BREBES, KOMPAS.com

    Bupati Brebes
    , Jawa Tengah, Paramitha Widya Kusuma, menjemput Adnan (15), bocah
    putus sekolah
    yang mengayuh sepeda ratusan kilometer menuju Kabupaten Subang untuk menemui Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    .
    Paramitha menjemput Adnan di Subang, Jawa Barat, untuk pulang ke Brebes pada Selasa (10/6/2025) dini hari.
    “Adnan sudah saya jemput. Sekolah dan kehidupan sehari-hari semuanya saya yang nanggung,” kata Paramitha kepada
    Kompas.com,
    Selasa.
    Paramitha mengaku prihatin dan segera mengambil langkah cepat untuk membantu Adnan yang putus sekolah dan yatim piatu.
    Saat menjemput Adnan, Paramitha didampingi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Brebes.
    Sebelumnya, diberitakan viral di media sosial bocah laki-laki berusia 15 tahun mengayuh sepeda ratusan kilometer dari Brebes, Jawa Tengah, ke Jawa Barat demi bertemu Gubernur Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
    Diketahui, anak putus sekolah bernama Adnan merupakan anak yatim piatu asal Desa Kalierang,
    Kecamatan Bumiayu
    , Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
    “Mau ketemu siapa?” tanya perekam video. “Mau ketemu Pak Mulyadi,” jawab Adnan menjawab pertanyaan warganet yang merekam dialog dalam video yang diunggah akun Tiktok Aburidwan08.
    “Dedi Mulyadi, Gubernur?” tanya perekam video yang kemudian dijawab dengan anggukan kepala Adnan.
    Dalam obrolan itu, Adnan kemudian menunjukkan secarik kertas bertuliskan alamat Gubernur Dedi Mulyadi, tujuan ia mengayuh sepeda ke Jawa Barat.
    Masih dalam video berdurasi 03.20, terlihat Adnan menggunakan kaus berwarna hijau tosca, celana pendek biru, dan menggendong tas ransel warna hitam.
    Adnan juga menunjukkan secarik kertas bertuliskan identitas diri.
    Kepada perekam video, Adnan mengaku telah putus sekolah. “Sudah keluar kelas 2 SMP. Harusnya sekarang kelas 1 SMA,” kata Adnan.
    Adnan juga mengaku tidak memiliki orangtua.
    Ia menyampaikan keinginannya bertemu Dedi Mulyadi dengan harapan bisa dibantu. “Assalamualaikum Pak Dedi, nama saya Adnan. Saya dari Kabupaten Brebes, Kecamatan Bumiayu, Desa Kalierang. Saya ke sini naik sepeda ingin ketemu Pak Dedi. Saya dari Brebes. Bila berkenan, saya ingin bertemu,” kata Adnan.
    Usai menyampaikan itu, Adnan kembali mengayuh sepeda dan tampak keluar dari area perkantoran.
    Belum diketahui kapan persisnya dan di mana lokasi Adnan saat sedang direkam video oleh netizen.
    Sementara itu, Kepala Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Irma Hamdani, membenarkan jika Adnan adalah warganya. “Iya benar,” kata Irma saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Senin (9/6/2025) malam.
    Irma mengungkapkan bahwa kehidupan Adnan memang tidak mudah, apalagi tidak memiliki orangtua.
    Sejak kecil, Adnan diasuh oleh paman dan bibinya di Dukuh Kampung Baru, Desa Kalierang.
    Adnan sempat mengenyam pendidikan di SD Kalierang 01 dan SMP Negeri 2 Bumiayu.
    Namun, harus terhenti di kelas 2 SMP karena beberapa persoalan.
    Diungkapkan Irma, warga sebenarnya tidak tinggal diam.
    Pernah mencoba menyekolahkan Adnan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) secara gratis, namun Adnan menolak.
    Atas inisiatif warga dan demi masa depannya, Adnan kemudian ditempatkan di Panti Asuhan Muhammadiyah Bumiayu.
    Harapannya, Adnan bisa mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang lebih baik.
    Namun, Adnan tak bertahan lama di sana.
    Ia pergi tanpa pamit.
    Hingga kemudian, Adnan muncul di media sosial, terekam mengayuh sepeda seorang diri. “Kami warga sudah berupaya semaksimal mungkin membantu. Tapi memang tidak mudah,” kata Irma.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RS Pirngadi Medan Klarifikasi soal Tarif Parkir Rp 600.000 Per Bulan: Sudah Sesuai Perda
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        9 Juni 2025

    RS Pirngadi Medan Klarifikasi soal Tarif Parkir Rp 600.000 Per Bulan: Sudah Sesuai Perda Medan 9 Juni 2025

    RS Pirngadi Medan Klarifikasi soal Tarif Parkir Rp 600.000 Per Bulan: Sudah Sesuai Perda
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Pirngadi Medan memberikan klarifikasi terkait keluhan tarif parkir bulanan yang disebut mencapai Rp 600.000 dan viral di media sosial.
    “RSUD dr. Pirngadi kerja sama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan parkir. Tarif parkir sesuai dengan Perda Kota Medan No. 1 Tahun 2024,” kata Humas RSUD dr. Pirngadi, Gibson Girsang kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (9/6/2025).
    Sebelumnya, protes terhadap tarif parkir ini disampaikan melalui akun TikTok @denisoeroso oleh seorang dokter yang bertugas di RS Pirngadi. Dalam video itu, ia menyampaikan keluhan kepada pemerintah terkait biaya parkir yang disebut-sebut mencapai Rp 600.000 per bulan.
    Biaya itu disebut dibebankan kepada dokter, koas, dan pegawai rumah sakit, dan dianggap tidak sesuai.
    Dalam video yang sama, sang dokter juga menanyakan langsung kepada sejumlah dokter koas atau co-assistant mengenai besaran tarif yang mereka bayar. Jawaban mereka bervariasi, mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per bulan.
    Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas meminta agar pihak yang merasa dirugikan menyampaikan bukti agar dapat diklarifikasi bersama.
    “Kalau si penyedia parkir melakukan hal itu, ya kita akan tindak tegas. Jadi, bagi yang merasa dirugikan ditunjukkan juga, supaya nanti bisa kita tegur. Kita klarifikasi sama-sama supaya tidak sepihak,” tutur Rico kepada
    Kompas.com
    , Senin (9/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cara Atur Algoritma TikTok agar Konten Mengganggu Hilang

    Cara Atur Algoritma TikTok agar Konten Mengganggu Hilang

    Jakarta, CNBC Indonesia – TikTok memberikan kemampuan baru pada pengguna untuk mengatur algoritma For You Page (FYP) mereka. Fitur Manage Topics dapat digunakan untuk memilih topik apa saja yang ingin ditonton pengguna.

    Pengguna bisa memilih 10 kategori teratas di feed, mulai dari olah raga, travel, humor, seni kreatif dan menari. Meski telah diatur oleh pengguna, namun tidak sepenuhnya menghilangkan posting selain topik yang dipilih di dalam FYP.

    “Pengaturan tidak akan menghilangkan topik lainnya, namun dapat berdampak seberapa sering topik direkomendasikan seiring berkembangnya minat dari waktu ke waktu,” kata Tiktok, dikutip dari The Verge, Senin (9/6/2025).

    Manage Topics juga hanya tersedia untuk konten yang ada di dalam FYP. Pengguna perlu menunggu beberapa waktu untuk pengaturan topik bisa diimplementasikan dalam tab feed Tiktok.

    Tiktok telah meluncurkan fitur ini untuk diujicoba di Amerika Serikat (AS) tahun lalu. Juru bicara Jessica Allen mengonfirmasi Manage Topics sudah bisa diakses oleh seluruh pengguna secara global.

    Selain topik, Tiktok juga memperluas fitur filter berdasarkan kata kunci di Tiktok. Jadi pengguna bisa memblokirnya agar tak masuk di dalam feed.

    Tiktok memanfaatkan AI untuk memblokir kata kunci yang dimasukkan pengguna. Selain itu membatasi konten berdasarkan beberapa hal yakni teks, tagar atau deskripsi dari kata terkait.

    Berikut cara mengatur topik yang lewat di Tiktok:

    1. Buka aplikasi Tiktok
    2. Klik Settings
    3. Pilih Content Preference > Manage Topics

    Selain itu, pengaturan topik juga bisa dilakukan melalui tombol Share. Simak caranya berikut ini:

    1. Buka aplikasi Tiktok
    2. Tekan tombol Shae pada postingan di FYP
    3. Klik Why this video > Adjust your For You > Manage Topics
    4. Pilih topik yang diinginkan untuk bisa dilihat
    5. Klik Save

    (hsy/hsy)

  • Mengeluh Badan Membuncit, Ternyata Ada Kista Sebesar Bayi di Perut Wanita Ini

    Mengeluh Badan Membuncit, Ternyata Ada Kista Sebesar Bayi di Perut Wanita Ini

    Jakarta

    Seorang pelatih kebugaran berusia 28 tahun mengeluh perutnya terasa begah dan sering kesakitan setiap kali menstruasi. Tak hanya itu, ukuran perutnya terus membesar dalam beberapa waktu.

    Karena penasaran untuk mengetahui lebih lanjut tentang gejalanya, ia mencari di internet dan menemukan diastasis recti, suatu kondisi ketika otot rektus abdominis terpisah.

    Setelah mempelajari cara menguji di rumah menggunakan metode dua jari, Johnson yakin diastasis recti adalah penyebab gejalanya. Ia bertekad untuk mengelola kondisinya sebaik mungkin sendiri.

    Bercerita kepada PEOPLE, Megan Johnson menghindari dokter kandungan dan dokter umum karena pengalaman masa lalunya yang membuatnya merasa diabaikan. Setelah kehilangan asuransi kesehatan karena orang tuanya, dan kemudian karena pekerjaannya, dia memilih untuk tidak memperbarui asuransinya.

    “Saya merasa itu hanya membuang-buang uang, jadi saya berhenti pergi,” ungkap Johnson.

    Seiring berjalannya waktu, dia mulai percaya bahwa diastasis recti, ditambah dengan penyimpanan lemak visceral dan ketidakseimbangan hormon, menyebabkan perubahan pada tubuhnya. Dalam waktu kurang dari setahun, Johnson telah bertambah berat badan lebih dari 4,5 kg dan tidak dapat lagi mengenakan pakaian lamanya.

    Namun, dalam rentang waktu lima hingga enam bulan, ia mulai menyadari adanya pertumbuhan drastis di sekitar perutnya, membuatnya tidak dapat dikenali lagi dan dipenuhi keraguan pada diri sendiri, terutama dalam kariernya sebagai pelatih kebugaran.

    Pada April 2025, dia mulai membuat akun TikTok dan menceritakan gejalanya. Di media sosial itu, banyak wanita menyarankan bahwa dia harus segera ke rumah sakit.

    Setelah sejumlah tes dan pemindaian, dipastikan bahwa ia memang menderita diastasis recti. Namun, ia juga didiagnosis menderita kista ovarium yang ukurannya hampir sebesar bayi yang baru lahir.

    Pada 22 Mei 2025, Johnson sukses menjalani operasi dengan sebanyak 12 kg cairan yang dikeluarkan dari tubuhnya.

    Sayangnya, para dokter harus mengangkat ovarium dan tuba falopi dalam proses pengangkatan kista. Johnson sendiri merelakannya karena telah mengetahui kemungkinan akan hal itu.

    “Jangan hanya duduk dan menyembunyikan rasa malu atau malu tentang apa yang terjadi pada tubuh Anda karena kebanyakan orang melakukan yang terbaik yang mereka bisa, dan kita tidak bisa menahannya,” imbuhnya.

  • Belum Terjual, Trump Perpanjang Nasib TikTok Lagi di AS? – Page 3

    Belum Terjual, Trump Perpanjang Nasib TikTok Lagi di AS? – Page 3

    Perpanjangan terakhir yang dilakukan yakni pada April lalu dengan tenggat waktu 19 Juni 2025 kian dekat. Tanpa intervensi dari orang nomor satu Amerika Serikat, TikTok bakal punya masa depan yang gelap di negara tersebut. 

    Hal ini karena peraturan mengamanatkan TikTok atau layanan serupa dilarang sepenuhnya di AS karena dianggap merupakan entitas asing yang terkait dengan Tiongkok. 

    Larangan terhadap TikTok pun belum hilang sepenuhnya. TikTok masih punya pekerjaan rumah, jika ingin beroperasi di negara Paman Sam, mereka harus menemukan pembeli dan pemilik dari Amerika Serikat. 

    Sejauh ini, meski sudah ada beberapa perusahaan dan investor yang menawar TikTok, negosiasi Amerika Serikat dan Tiongkok masih sangat keras. 

     

  • Mengenal Agentic AI dan Manfaatnya Bagi UMKM

    Mengenal Agentic AI dan Manfaatnya Bagi UMKM

    Bisnis.com, Jakarta – Wakil Presiden Futures Salesforce, Mick Costigan menyebut tahun 2025 sebagai momen kemunculan agentic artificial intelligence/kecerdasan buatan (AI) yakni kecerdasan buatan yang mampu bertindak secara otonom dan mendukung proses operasional bisnis.

    “Inilah killer app berikutnya. Bukan hanya menciptakan konten, tapi benar-benar mengambil keputusan dan bertindak dalam berbagai konteks bisnis,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

    Adapun, setelah kemunculan AI prediktif yang menganalisis data dan menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk memperkirakan hasil di masa mendatang, berkembang AI generatif yang membuat konten baru seperti teks, gambar, dan musik.

    Sekarang, dunia telah tiba di tahap agentic AI, yang tidak hanya menghasilkan konten, tetapi juga mampu berbicara dan bertindak serta bereaksi secara otonom.

    Yang membedakan dari sebelumnya adalah bahwa agentic AI agen dapat bernalar tidak hanya berdasarkan prediksi yang dibuatnya dari kumpulan data besar, tetapi juga berdasarkan kemampuan untuk memahami lingkungan dan kemudian mengambil tindakan otonom, dan bahkan belajar dari umpan balik dan beradaptasi.

    Melihat kemampuan otonom agentic AI, tidak mengherankan jika publik merasa khawatir keberadaannya akan menggerus peran manusia. Menjawab kekhawatiran itu, Costigan menyampaikan bahwa keberadaan AI tidak akan menggantikan manusia.

    “AI tidak menggantikan manusia, tapi memperkuat kemampuan manusia dalam hal judgment, kreativitas, dan interaksi,” ujar Costigan.

    Lebih lanjut, terkait adopsi di Indonesia, Costigan optimistis AI dapat membuka akses wirausaha dan meningkatkan produktivitas UMKM. Pasalnya, banyak pengusaha yang gulung tikar bukan karena kualitas produk melainkan kesulitan mengelola administrasi.

    “Agentic AI bisa mengambil alih pekerjaan administratif, sehingga pelaku usaha bisa fokus pada hal yang mereka cintai,” imbuhnya.

    Meskipun demikian, penerapan AI di berbagai lini bisnis di Indonesia, termasuk UMKM, masih akan menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah literasi atau pengetahuan masyarakat terkait AI yang masih minim.

    Hasil survei Luminate dan Ipsos menunjukkan tingkat literasi kecerdasan buatan (AI) warga Indonesia masih rendah seiring dengan ada ketidakmampuan membedakan dengan konten asli.

    Praktisi tata kelola data dari Luminate, Dinita Putri, mengatakan dalam survei ini, 75% responden percaya bahwa konten buatan AI bisa mempengaruhi pandangan politik publik. Sebagian besar juga merasa konten tersebut bisa mempengaruhi orang-orang terdekat mereka (72%), dan bahkan diri mereka sendiri (63%).

    “Namun menariknya, dari 33% responden yang merasa pandangan politiknya tidak akan terpengaruh, 42% justru mengaku tidak yakin bisa membedakan mana konten asli dan mana yang dibuat AI,” kata Dinita dalam keterangannya, Senin (26/5/2025).

    Dia menambahkan makin banyak orang memahami AI, makin besar kemungkinan mereka menyadari risikonya. Riset ini juga hadir di momen penting karena Indonesia adalah salah satu negara paling aktif secara digital.

    Lebih dari 90% responden menggunakan WhatsApp setiap hari, dan penggunaan Instagram, Facebook, serta TikTok juga sangat tinggi. Dengan paparan sebesar itu, ditambah rendahnya literasi AI, risiko penyebaran disinformasi jadi semakin besar.

    “Pemahaman soal AI sangat penting untuk melindungi demokrasi. Warga Indonesia yang sangat aktif di dunia maya perlu memiliki literasi AI yang memadai,” ujarnya.

  • Pinkan Mambo Ngaku Sering Dicekal TikTok: Kalau Kena, Aku Tak Makan

    Pinkan Mambo Ngaku Sering Dicekal TikTok: Kalau Kena, Aku Tak Makan

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi Pinkan Mambo mengungkapkan bahwa mencari nafkah lewat TikTok tidak semudah yang dibayangkan. Ia mengaku harus bekerja keras karena sering terkena cekal saat membuat konten di platform tersebut.

    Saat ini, Pinkan lebih aktif di TikTok dibanding tampil menyanyi di panggung atau acara khusus. Namun, setelah dijalani, ia menyadari bahwa TikTok memiliki aturan ketat bagi para kreator konten. Salah satu yang paling terasa adalah pembatasan terhadap konten jualan dan ekspresi yang dinilai melanggar pedoman komunitas.

    “Kalau aku dicekal, aku enggak makan. Aku enggak punya uang kalau dicekal. Sering banget, hampir tiap hari kena pelanggaran,” keluh Pinkan saat menjadi bintang tamu di sebuah acara pada Minggu (8/6/2025).

    Pinkan menduga pelanggaran yang ia terima disebabkan oleh isi kontennya. TikTok disebutnya tidak mentolerir penggunaan kata-kata kasar, sementara ia dan suaminya, Arya Khan, kerap menampilkan dinamika hubungan rumah tangga secara apa adanya.

    “Konsepnya kayak Tom and Jerry. Kita kan jualan bacot ya, jadi kalau enggak berantem enggak seru,” ujarnya.

    Pinkan juga pernah mencoba membuat konten bernuansa musik dengan memamerkan kemampuan vokalnya. Namun, gaya jogetnya yang dianggap sensual kembali membuatnya melanggar aturan.

    “Ternyata jogetnya enggak boleh kelihatan pinggul, enggak boleh terlalu sensual. Jadi akhirnya saya tetap banyak pelanggaran,” kata dia.

    Meski begitu, Pinkan tidak menyerah. Untuk menyiasati situasi ini, ia membuat banyak akun TikTok cadangan. Dengan begitu, jika satu akun diblokir, ia masih bisa tetap mencari nafkah dari akun lainnya.

    “Ini mau buat 10 akun lagi,” katanya serius.