Perusahaan: TikTok

  • Gak Bakal Tembus, Kalo Uangmu Gak Banyak..

    Gak Bakal Tembus, Kalo Uangmu Gak Banyak..

    GELORA.CO – Seorang anggota Polri yang bertugas di Dit Samapta Polda Jawa Tengah (Jateng), Bripda Bagus Yoga Ardian, jadi buah bibir usai tingkahnya yang nyeleneh di media sosial. 

    Bayangkan, meski baru berpangkat Bripda, tingkah Bagus tak sebagus dengan namanya. 

    Sejumlah screen shot percakapannya dengan puluhan wanita pun tersebar. Mirisnya lagi, kelakuan starboy Bripda Bagus semata-mata untuk mengelabui wanita demi melunasi utang pinjaman online (pinjol). 

    Melansir lini masa di X, aksi tipu-tipu Bripda Bagus Yoga Ardian diviralkan akun X Viralinae. Dalam unggahannya, Bripda Bagus Yoga Ardian, anggota Polda Jateng disebut hobi selingkuh.

    “Dia mainin banyak cewek, bahkan ada istri orang juga agar utang pinjolnya dilunasi. Yaampun abdi negara ada aja modelan mokondo kek gini,” kata akun X Kang Bedah @viralinae, Kamis, 19 Juni 2025.

    Akun X Viralinae itu juga mengunggah bukti-bukti perselingkuhan Bripda Bagus Yoga. Beberapa korban juga mengatakan, kasus ini pernah diviralkan di TikTok dan terungkap banyak korban lainnya. 

    Dalam salah satu bukti percakapan, Bripda Bagus mengatakan, “Aku udah tau kamu lapor, ga bakal nembus. Kalo uangmu ga banyak,”.

    “Pas korban mau bikin laporan, malah dijawab ama polisi ini, bahwa kasusnya gak bakalan diproses di Polsek manapun, karena butuh uang banyak. polisi ini memvalidasi bahwa kepolisian memang sarangnya pungli dan korupsi,” ungkapnya.

    Pas korban mau bikin laporan malah dijawab ama polisi ini bahwa kasusnya gak bakalan diproses di polsek manapun karena butuh uang banyak.

    Polisi ini memvalidadi bahwa kepolisian memang sarangnya pungli dan korupsi 😡 pic.twitter.com/cV3BU0R3lo

    — Kang Bedah (@viralinae) June 16, 2025

    Akun X Viralinae itu lalu me-memention akun X Polda Jateng agar segera menindak Bripda Bagus Yoga. Akun X Polda Jateng langsung merespons dengan mempersilakan melapor ke Bid Propam.

    “Terima kasih sobat Polri atas informasinya. Terkait adanya anggota Polri yang diduga melakukan pelamggatan, silakan untuk melaporkan ke Bidpropam Polda Jateng. Kami siap melayani dengan transparan dan tuntas,” tulis akun X Polda Jateng

    Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto membenarkan isu ini. Anggota tersebut dipastikan tengah diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Jateng.

    “Sudah ditangani dengan penyelidikan oleh Paminal Bid Propam Polda Jateng,” kata Artanto saat dikonfirmasi, Kamis, 19 Juni 2025.

  • TikTok Shop & Tokopedia Punya 8 Juta Afiliator, Dorong UMKM Makin Cuan

    TikTok Shop & Tokopedia Punya 8 Juta Afiliator, Dorong UMKM Makin Cuan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tokopedia dan TikTok Shop mencatat saat ini ada sekitar 8 juta kreator dan afiliator yang berkontribusi mempromosikan produk di platform mereka.

    Fakta ini diungkap dalam peluncuran program KALCER (Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal), kerja sama antara Tokopedia, TikTok Shop, dan Kementerian Perindustrian RI, Kamis (19/6/2025).

    Lewat program ini, ratusan UMKM akan mendapatkan pelatihan membuka toko online hingga memaksimalkan fitur-fitur unggulan seperti Live Shopping dan Program Afiliasi.

    “Program ini dirancang untuk membantu UMKM bersaing dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital lewat Tokopedia dan TikTok Shop,” ujar Vonny Susamto, Direktur Tokopedia dan TikTok E-Commerce Indonesia, di kantor Tokopedia, Jakarta, Kamis (19/6/2025).

    Sementara itu, fitur Live Shopping kini menjadi salah satu daya tarik untuk memasarkan produk di Tokopedia dan TikTok Shop.

    Selain menawarkan pengalaman belanja yang lebih interaktif, fitur ini mempermudah proses pemasaran produk bagi seller.

    Menurut riset internal yang dipaparkan Tokopedia, konsumen memilih mencari produk lewat fitur live shopping karena sejumlah alasan.

    Sebanyak 87% menyukai cerita menarik di balik produk lokal, 72% tertarik karena banyak promo, sementara 67% menilai deskripsi produk lebih lengkap.

    Lainnnya, memanfaatkan promo tanggal kembar (66%), mengincar flash sale (63%), merasa kualitas produk lebih terpercaya (62%).

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Aplikasi Pengganti TikTok Mendadak Ramai Diserbu Netizen

    Aplikasi Pengganti TikTok Mendadak Ramai Diserbu Netizen

    Jakarta, CNBC Indonesia – YouTube Shorts makin perkasa dalam persaingan di aplikasi video pendek vertikal. Fitur yang menjadi pesaing TikTok tersebut mencatat pertumbuhan jumlah pengunjung yang melonjak tajam hanya dalam waktu setahun.

    CEO YouTube, Neal Mohan mengatakan layanan Youtube Shorts ditonton rata-rata 200 miliar kali setiap harinya.

    Angka tersebut melesat dibandingkan tahun lalu. Pada Maret 2024, hanya 70 miliar kali penayangan per harinya atau bertambah 186%, dikutip dari The Wrap, Kamis (19/6/2025).

    Bukan hanya YouTube Shorts, layanan utama YouTube juga makin dicintai banyak orang. Khususnya pengguna yang menontonnya di TV, karena tercatat menonton lebih dari 1 miliar jam setiap harinya.

    “Bagi lebih dari 100 kanal YouTube yang paling banyak di dunia, TV merupakan layar yang paling banyak ditonton,” kata Mohan.

    Laporan tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Nielsen Gauge pada bulan Mei lalu. YouTube menjadi pemimpin di industri selama 4 bulan. Pangsa pasarnya mencapai 12,5%, jauh mengungguli layanan streaming lain seperti Netflix (7,5%), Disney (5%), dan Prime Video (3,5%).

    Penonton streaming di TV juga memimpin di industri tersebut dengan pangsa pasar 44,8%. Mengalahkan TV Kabel sebesar 24,1% dan broadcast 20,1%.

    Namun, tren tersebut diprediksi tidak akan bertahan lama. Sebab ada tayangan olah raga dan musim siaran baru selama pertengahan tahun ini.

    “Tren ini bisa berlanjut hingga berbulan-bulan pada musim panas, namun keseimbangannya bisa bergeser kembali, setidaknya sementara, saat pertandingan sepak bola dimulai dan musim siaran baru dimulai,” kata Nielsen.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • TikTok Shop & Tokopedia Punya 8 Juta Afiliator, Dorong UMKM Makin Cuan

    Seller Tokopedia Ramai-Ramai Migrasi, Begini Nasib yang Enggan Pindah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjual atau seller di Tokopedia yang belum beralih ke sistem baru hasil integrasi dengan TikTok Shop akan menghadapi sejumlah pembatasan.

    Langkah ini merupakan bagian dari strategi gabungan TikTok Shop dan Tokopedia untuk mendorong seluruh mitra penjual agar segera bermigrasi ke platform Seller Center terintegrasi.

    “8 April kita buka untuk semua seller untuk pindah, dan pelan-pelan beberapa fitur di Tokopedia Seller Center yang lama emang kita kurangin. Sekarang kita lagi mencari cara juga untuk mendorong seller untuk segera berpindah,” ujar Aditia Grasio Nelwan, Head of Communications Tokopedia dan TikTok E-commerce Indonesia saat ditemui di kantor Tokopedia, Kamis (19/6/2025).

    Per 9 Juni 2025, penjual yang masih menggunakan Seller Center lama memang masih bisa menjalankan aktivitas dasar seperti menjual dan mengedit produk. Namun sejumlah fitur penting telah dinonaktifkan.

    “Seller di Tokopedia Seller Center, dia masih bisa jual beli, tapi sudah tidak bisa pasang iklan atau menambah produk baru. Jadi kalau mau pengalaman yang lebih lengkap dan enak lagi, harus integrasi,” ujarnya.

    Aditia mengakui bahwa adaptasi ke sistem baru bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi seller lama yang sudah menggunakan sistem sebelumnya selama bertahun-tahun.

    “Jadi kita setiap 2 minggu sekali ada webinar untuk membantu seller, pelajari lagi dari awal gimana caranya upload produk, gimana caranya untuk beriklan, gimana caranya untuk mengatur keuangan dan segala macam,” terangnya.

    Meski begitu, Aditia belum bisa memastikan apakah dashboard Seller Center Tokopedia yang lama akan benar-benar ditutup dalam waktu dekat.

    “Kita belum bisa berspekulasi ya mas, untuk ke depannya. Karena fokus kita sekarang memang untuk mendorong rekan-rekan seller untuk pindah ke seller center yang baru,” ujarnya.

    Aditia menjelaskan, integrasi sistem ini justru memberi banyak keuntungan bagi seller yang memiliki toko di dua platform, yakni Tokopedia dan TikTok Shop.

    “Jadi yang tadinya harus buka 2, jadi tinggal buka 1, lebih efisien saja sih. Itu keunggulan utama dan itu yang pengin kita kasihkan juga gitu. Sama seller juga review dan followersnya itu enggak hilang,” katanya.

    Lebih penting lagi, seller tidak perlu khawatir kehilangan jejak rekam digital mereka seperti jumlah pengikut, ulasan, dan penilaian.

    “Tapi sekarang justru gak ilang, tetap ada dan justru dikombinasi. Diantara Tiktok Shop dan Tokopedia, jadi lebih komprehensif, buyer juga lebih percaya jadinya karena ininya lebih banyak.” pungkasnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tokopedia, TikTok Shop dan Kementerian Perindustrian RI Dorong UMKM Lokal Lewat Program KALCER

    Tokopedia, TikTok Shop dan Kementerian Perindustrian RI Dorong UMKM Lokal Lewat Program KALCER

    Jakarta: Tokopedia dan TikTok Shop bersama Kementerian Perindustrian Republik Indonesia meluncurkan program KALCER (Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal) untuk mendukung pertumbuhan UMKM melalui berbagai inisiatif guna meningkatkan keterampilan dan daya saing bisnis.
     
    Melalui program KALCER, Tokopedia dan TikTok Shop akan memberikan pengetahuan bagi ratusan pelaku UMKM mengenai cara membuka dan mengelola toko di Tokopedia dan/atau TikTok Shop serta informasi tentang #JualanNyaman dan #BelanjaAman dan deretan fitur yang bisa dimanfaatkan para UMKM, seperti Live Stream dan Program Afiliasi.
     
    Direktur Tokopedia dan TikTok E-Commerce Indonesia, Vonny Susamto, menyampaikan bahwa program KALCER menjadi bagian dari upaya konkret dalam mendorong digitalisasi pelaku usaha kecil dan menengah di tanah air.

     

     
    “Program ini dirancang untuk membantu UMKM bersaing dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital lewat Tokopedia dan TikTok Shop. Melalui program ini, pelaku usaha akan mendapatkan pelatihan, mulai dari cara membuka toko hingga strategi meningkatkan penjualan dan pendapatan di platform kami,” ujar Vonny Susamto.
     
    Sementara itu, Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Riza, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menghadapi tantangan era digital.
     
    “Kolaborasi strategis dengan Tokopedia dan TikTok Shop ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital industri kecil dan menengah serta memperluas akses pasarnya melalui platform digital, seperti Tokopedia dan TikTok Shop. Melalui inisiatif ini, kami bertujuan memastikan produk lokal mampu mendominasi pasar domestik dan tetap memiliki daya saing tinggi,” pungkas Faisol Riza.

     

     
    Dampak Positif Kolaborasi Beli Lokal bagi UMKM Lokal
    Saat ini, ada jutaan penjual yang telah tergabung di platform Tokopedia dan TikTok Shop, mayoritasnya UMKM. Dengan adanya sinergi Tokopedia dan TikTok Shop telah mendorong kenaikan penjualan yang lebih tinggi. Bahkan jika UMKM tersebut memiliki dua akun, baik di Tokopedia maupun di TikTok Shop, kenaikan penjualan bisa mencapai 118%.
     
    Kampanye Beli Lokal yang dilakukan oleh Tokopedia dan TikTok Shop juga mendorong pertumbuhan penjualan UMKM lokal hingga 70%. Penjual yang bergabung dalam Beli Lokal di TikTok Shop mengalami peningkatan nilai transaksi harian rata-rata hampir 90% khususnya pada bulan Ramadan.
     
    Cerita sukses para pelaku usaha lokal yang memanfaatkan platform digital juga menjadi sorotan dalam peluncuran program KALCER. Salah satunya adalah No Void Minds, brand lokal yang telah memaksimalkan kehadirannya di e-commerce sejak awal berdiri.

     

     
    “Kampanye Beli Lokal yang kami ikuti sangat membantu dalam meningkatkan eksposur, transaksi, dan brand awareness kami sebagai brand lokal,” jelas CEO No Void Minds, Verrell Gunawan.
     
    “Berkat optimalisasi penjualan di Tokopedia dan TikTok Shop, penjualan No Void Minds melesat hingga 3 kali lipat pada tahun 2024. Total omzet No Void Minds dalam sebulan lewat Tokopedia dan TikTok Shop berkisar Rp3 miliar,” tambahnya.
     
    Sedangkan brand fashion lokal Minimal juga turut mencatatkan pertumbuhan pesat berkat strategi digital yang tepat sasaran. Ruth Setiaty selaku Chief of Business Unit Retail Officer Minimal mengungkapkan Minal berhasil menjangkau pembeli hingga ke kota-kota kecil di seluruh Indonesia berkat Tokopedia dan TikTok Shop.
     
    “Berbagai kampanye seperti Beli Lokal sangat membantu meningkatkan penjualan kami. Di Tokopedia, penjualannya meningkat signifikan, sementara di TikTok Shop, lonjakan penjualannya bahkan mencapai 80%,” ujar Ruth Setiaty.

     

    Jakarta: Tokopedia dan TikTok Shop bersama Kementerian Perindustrian Republik Indonesia meluncurkan program KALCER (Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal) untuk mendukung pertumbuhan UMKM melalui berbagai inisiatif guna meningkatkan keterampilan dan daya saing bisnis.
     
    Melalui program KALCER, Tokopedia dan TikTok Shop akan memberikan pengetahuan bagi ratusan pelaku UMKM mengenai cara membuka dan mengelola toko di Tokopedia dan/atau TikTok Shop serta informasi tentang #JualanNyaman dan #BelanjaAman dan deretan fitur yang bisa dimanfaatkan para UMKM, seperti Live Stream dan Program Afiliasi.
     
    Direktur Tokopedia dan TikTok E-Commerce Indonesia, Vonny Susamto, menyampaikan bahwa program KALCER menjadi bagian dari upaya konkret dalam mendorong digitalisasi pelaku usaha kecil dan menengah di tanah air.
     
     

     
    “Program ini dirancang untuk membantu UMKM bersaing dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital lewat Tokopedia dan TikTok Shop. Melalui program ini, pelaku usaha akan mendapatkan pelatihan, mulai dari cara membuka toko hingga strategi meningkatkan penjualan dan pendapatan di platform kami,” ujar Vonny Susamto.
     
    Sementara itu, Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Riza, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menghadapi tantangan era digital.
     
    “Kolaborasi strategis dengan Tokopedia dan TikTok Shop ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital industri kecil dan menengah serta memperluas akses pasarnya melalui platform digital, seperti Tokopedia dan TikTok Shop. Melalui inisiatif ini, kami bertujuan memastikan produk lokal mampu mendominasi pasar domestik dan tetap memiliki daya saing tinggi,” pungkas Faisol Riza.
     
     

     

    Dampak Positif Kolaborasi Beli Lokal bagi UMKM Lokal

    Saat ini, ada jutaan penjual yang telah tergabung di platform Tokopedia dan TikTok Shop, mayoritasnya UMKM. Dengan adanya sinergi Tokopedia dan TikTok Shop telah mendorong kenaikan penjualan yang lebih tinggi. Bahkan jika UMKM tersebut memiliki dua akun, baik di Tokopedia maupun di TikTok Shop, kenaikan penjualan bisa mencapai 118%.
     
    Kampanye Beli Lokal yang dilakukan oleh Tokopedia dan TikTok Shop juga mendorong pertumbuhan penjualan UMKM lokal hingga 70%. Penjual yang bergabung dalam Beli Lokal di TikTok Shop mengalami peningkatan nilai transaksi harian rata-rata hampir 90% khususnya pada bulan Ramadan.
     
    Cerita sukses para pelaku usaha lokal yang memanfaatkan platform digital juga menjadi sorotan dalam peluncuran program KALCER. Salah satunya adalah No Void Minds, brand lokal yang telah memaksimalkan kehadirannya di e-commerce sejak awal berdiri.

     

     
    “Kampanye Beli Lokal yang kami ikuti sangat membantu dalam meningkatkan eksposur, transaksi, dan brand awareness kami sebagai brand lokal,” jelas CEO No Void Minds, Verrell Gunawan.
     
    “Berkat optimalisasi penjualan di Tokopedia dan TikTok Shop, penjualan No Void Minds melesat hingga 3 kali lipat pada tahun 2024. Total omzet No Void Minds dalam sebulan lewat Tokopedia dan TikTok Shop berkisar Rp3 miliar,” tambahnya.
     
    Sedangkan brand fashion lokal Minimal juga turut mencatatkan pertumbuhan pesat berkat strategi digital yang tepat sasaran. Ruth Setiaty selaku Chief of Business Unit Retail Officer Minimal mengungkapkan Minal berhasil menjangkau pembeli hingga ke kota-kota kecil di seluruh Indonesia berkat Tokopedia dan TikTok Shop.
     
    “Berbagai kampanye seperti Beli Lokal sangat membantu meningkatkan penjualan kami. Di Tokopedia, penjualannya meningkat signifikan, sementara di TikTok Shop, lonjakan penjualannya bahkan mencapai 80%,” ujar Ruth Setiaty.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Cari Kerja Makin Susah, Profesi Ini Tiba-tiba Naik Daun

    Cari Kerja Makin Susah, Profesi Ini Tiba-tiba Naik Daun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah ketatnya persaingan kerja dan pemangkasan anggaran iklan akibat tekanan ekonomi global, profesi influencer justru melonjak. Bukan hanya artis, kini siapapun yang punya pengaruh di media sosial bisa jadi “mesin uang” bagi brand besar dunia.

    Contohnya Ashton Hall, seorang influencer kebugaran yang videonya menjadi viral setelah menunjukkan rutinitas pagi dengan mencelupkan kepala ke dalam air mineral dingin merek Saratoga.

    Meski awalnya tidak bekerja sama dengan brand tersebut, aksi Hall langsung mendongkrak pamor Saratoga. CEO Primo Brands, pemilik Saratoga, bahkan menyampaikan terima kasih dalam panggilan pendapatan perusahaan.

    Fenomena ini bukan kasus satu-satunya. Sejumlah merek global seperti Coach, Dove, hingga Hellmann’s kini menjadikan influencer sebagai ujung tombak pemasaran mereka.

    TikTok menjadi ladang utama promosi, di mana tas Coach dengan hiasan ceri atau pretzel mendadak jadi tren Gen Z hingga mendorong lonjakan penjualan.

    Menurut data Statista, industri pemasaran influencer global diperkirakan tumbuh 36% tahun ini hingga mencapai US$33 miliar (Rp540 triliun).

    Deloitte mencatat, belanja merek terhadap konten kreator naik 49% secara global tahun lalu, dengan seperempat anggaran media sosial dialokasikan khusus untuk para influencer.

    “Ekonomi kreator justru melesat saat brand mulai menahan pengeluaran untuk iklan konvensional,” kata Kenny Gold dari Deloitte Digital, dikutip dari Taipei Times, Kamis (19/6/2025).

    Bahkan, Kate Scott-Dawkins dari WPP menyebut pendapatan iklan dari konten buatan pengguna tahun ini akan melampaui konten profesional, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Unilever pun ikut ke dalam tren ini. CEO Fernando Fernandez mengatakan, perusahaan akan merekrut influencer 20 kali lebih banyak demi strategi pemasaran berbasis media sosial, karena konsumen kini semakin curiga dengan branding korporat. Raksasa produk konsumen itu juga menaikkan porsi anggaran iklan di media sosial hingga 50%.

    “Influencer kini bukan sekadar pelengkap, tapi jadi pusat strategi pemasaran,” ujar Oliver Lewis, CEO agensi The Fifth yang baru diakuisisi Brave Bison.

    Selain lebih hemat daripada memasang iklan TV atau billboard, pendekatan influencer juga dinilai lebih fleksibel. Kampanye bisa diubah cepat, influencer bisa diganti, dan pesan bisa disesuaikan dengan respons audiens.

    Namun, strategi ini bukan berarti bebas risiko. Adidas, misalnya, pernah putus hubungan dengan Kanye West akibat kontroversi yang viral di media sosial.

    Kini, tren baru mulai muncul, yakni influencer buatan AI. Dengan kelebihan bisa dikendalikan penuh tanpa masalah di kemudian hari. Perusahaan kini mulai melirik AI untuk alasan keamanan merek.

    Meski begitu, nilai personal dan keaslian dari influencer manusia masih punya daya tarik kuat.

    “Orang lebih percaya orang daripada merek,” kata Rahul Titus dari Ogilvy.

    Untuk saat ini, pertumbuhan influencer untuk marketing ini masih belum jelas, akan sejauh apa ke depannya.

    “Apa yang dulunya dilihat sebagai sesuatu yang terpisah, kini berada di tengah-tengah,” kata Lewis.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dear Ladies, Cek di Sini Tips agar Tak Terjerat Love Scamming di Medsos – Page 3

    Dear Ladies, Cek di Sini Tips agar Tak Terjerat Love Scamming di Medsos – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Modus penipuan berkedok asmara marak menjangkau korban di media sosial. Baru-baru ini, seorang pegawai pemerintahan menjadi korban penipuan bermodus asmara melaporkan penipuan yang dialaminya. 

    Menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah, perempuan ini membagikan love scamming tersebut. Menurutnya, ia mengenal pelaku ketika melakukan live streaming di TikTok. 

    Pelaku yang menggunakan profil palsu mulanya sering berkomentar di live TikTok hingga akhirnya keduanya menjadi dekat dan saling berkomunikasi melalui layanan chatting. 

    Tak disangka setelah mengenal beberapa bulan, pelaku yang sebenarnya adalah seorang perempuan justru meminta uang kepada korban sebanyak dua kali. 

    Menyadari telah jadi korban, staf media Presiden Prabowo Subianto itu pun melaporkan penipuan yang dialami ke pihak berwenang. 

    Lantas, bagaimana yang seharusnya dilakukan untuk menghindari penipuan berkedok asmara alias love scamming? Simak tips di bawah ini, seperti dikutip dari Kaspersky, Kamis (19/6/2025). 

  • Kemenperin, Tokopedia-TikTok Shop luncurkan program KALCER untuk IKM

    Kemenperin, Tokopedia-TikTok Shop luncurkan program KALCER untuk IKM

    Melalui inisiatif ini, kami bertujuan memastikan produk lokal mampu mendominasi pasar domestik dan tetap memiliki daya saing tinggi,

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Tokopedia dan TikTok Shop meluncurkan program KALCER (Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal) untuk mendukung pertumbuhan industri dan usaha kecil dan menengah (IKM/UMKM) melalui berbagai inisiatif guna meningkatkan keterampilan dan daya saing bisnis.

    Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan, program KALCER merupakan wujud nyata dukungan pemerintah terhadap industri lokal, khususnya UMKM, dalam menghadapi era digital.

    “Kolaborasi strategis dengan Tokopedia dan TikTok Shop ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital industri kecil dan menengah serta memperluas akses pasarnya melalui platform digital, seperti Tokopedia dan TikTok Shop,” kata Wamenperin dalam peluncuran KALCER di Jakarta, Kamis.

    “Melalui inisiatif ini, kami bertujuan memastikan produk lokal mampu mendominasi pasar domestik dan tetap memiliki daya saing tinggi,” ujarnya.

    Direktur Tokopedia dan TikTok E-Commerce Indonesia Vonny Susamto melanjutkan, melalui program ini, para pemangku kepentingan terkait akan memberikan pengetahuan bagi ratusan pelaku UMKM mengenai cara membuka dan mengelola toko di Tokopedia dan/atau TikTok Shop serta informasi tentang deretan fitur yang bisa dimanfaatkan para UMKM, seperti live streaming dan program afiliasi.

    “Melalui program ini, pelaku usaha akan mendapatkan pelatihan, mulai dari cara membuka toko hingga strategi meningkatkan penjualan dan pendapatan di platform kami,” ujar Vonny.

    Ia melanjutkan, saat ini terdapat jutaan penjual yang telah tergabung di platform Tokopedia dan TikTok Shop, dengan mayoritas para pegiat UMKM.

    Dia berharap, dengan adanya sinergi Tokopedia dan TikTok Shop telah mendorong kenaikan penjualan yang lebih tinggi. Bahkan jika UMKM tersebut memiliki dua akun, baik di Tokopedia maupun di TikTok Shop, kenaikan penjualan bisa mencapai 118 persen.

    “Kampanye ‘Beli Lokal’ yang dilakukan oleh Tokopedia dan TikTok Shop juga mendorong pertumbuhan penjualan UMKM lokal hingga 70 persen,” kata Vonny.

    “Penjual yang bergabung dalam ‘Beli Lokal’ di TikTok Shop mengalami peningkatan nilai transaksi harian rata-rata hampir 90 persen khususnya pada bulan Ramadhan,” imbuhnya.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sederet Masalah Bikin Industri Kecil Susah Naik Kelas: Bahan Baku-Teknologi

    Sederet Masalah Bikin Industri Kecil Susah Naik Kelas: Bahan Baku-Teknologi

    Jakarta

    Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengaku banyak kendala yang dialami oleh industri kecil menengah (IKM) untuk naik kelas. Kendala itu di antaranya terkait dengan kualitas, pemenuhan standardisasi dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

    Meski begitu, ia meyakini Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) memiliki berbagai program untuk membantu IKM meningkatkan kualitas bisnis dan produknya.

    “Industri kecil menengah ini PR-nya lumayan banyak. Salah satunya adalah standardisasi, kemudian TKDN dan yang lain-lain. Nah beliau Bu Dirjen (Dirjen IKMA Reni Yanita) ini memiliki seperangkat fasilitasi yang barangkali bisa membantu teman-teman industri kecil menengah atau UMKM ini,” kata dia dalam acara Tokopedia dan TikTok Shop bersama Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal (KALCER), Kamis (19/6/2025).

    Kendala kualitas yang dialami IKM biasanya karena bahan baku yang digunakan kurang memenuhi standar pasar. Maka tidak heran, IKM dapat kehilangan pasarnya dan kalah saing dengan IKM lainnya.

    “Kadang-kadang karena bahan-bahannya tidak terjamin, waktu maupun kuantitasnya, akhirnya pasar pasar tertentu hilang dari pasaran. Nah oleh karena itu kami dari Kementerian Perindustrian ingin membantu supaya itu semua bisa dilakukan dengan baik sehingga dari aspek suplai bahan baku tidak berkurang, terjamin gitu,” terangnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita mengatakan selain dari sisi kualitas, IKM juga terkendala dari sisi teknologi.

    “Nah jadi Kementerian Perindustrian bertanggung jawab terhadap produk yang dihasilkan UMKM, yang disebut berkualitas, kalau dia ada standarnya, kita lengkapi,” terangnya.

    Selain itu, jika produk IKM sulit tembus pasar ekspor ketika semua negara mencari pasar baru, produk lokal dalam negeri dapat mengandalkan pasar domestik.

    “Memang kita harus terus menggaungkan Gerakan Nasional Bangga Produk Indonesia, melalui produk lokal, melalui kegiatan ini, sebagai salah satu upaya kita untuk mengenalkan kembali atau kalau bahasanya sih, menyadarkan bahwa produk di dalam negeri lebih berkualitas, lebih murah dan harus dipercaya harapannya menjadi tuan rumah,” tutupnya.

    Tonton juga “Jeritan Pelaku IKM Jabar Digempur Barang Impor Ilegal” di sini:

    (acd/acd)

  • Sinergi dengan marketplace perluas peluang pasar IKM

    Sinergi dengan marketplace perluas peluang pasar IKM

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan sinergi antara pemerintah, lokapasar (marketplace), produsen, dan penjual dapat memperluas peluang pasar bagi industri kecil dan menengah (IKM).

    “Kuncinya adalah kolaborasi. Pemerintah miliki peran di regulasi, lalu jika marketplace dan pelaku usaha bisa bersama membangun sinergi, saya kira pasar mana pun bisa kita tembus,” kata Wamenperin Faisol dalam acara “Tokopedia dan TikTok Shop bersama Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal (KALCER)” di Jakarta, Kamis.

    Lebih lanjut, Faisol menilai kualitas produk IKM Indonesia tidak kalah untuk bersaing dengan produk-produk luar. Namun, jika pelaku usaha tidak diberikan dukungan oleh pihak-pihak terkait, maka peluang pasar tidak akan terbuka.

    “Ini yang menurut pemerintah bahwa kalau hanya menggantungkan pengusaha berjuang sendirian untuk mendapatkan pasar dan lakukan ekspor, mencari akses pembiayaan sendiri, sulit kita harapkan IKM akan tumbuh besar,” ujar Wamenperin.

    Selain itu, Faisol mengatakan pemerintah Indonesia juga telah melakukan sejumlah perjanjian dagang dengan beberapa negara seperti Uni Eropa hingga Tunisia.

    Ia berharap, dengan pemanfaatan teknologi digital oleh pelaku usaha atau industri kecil dan menengah, serta kerja sama strategis pemerintah dengan beberapa negara, semakin memberikan kesempatan untuk memasarkan produk dan usahanya naik kelas.

    “Kalau ini bisa ditandatangani, pasar ekspor akan terbuka, dan melengkapi apa yang sudah dilakukan oleh marketplace seperti Tokopedia dan TikTok Shop untuk IKM,” ujar Faisol.

    Selain itu, Wamenperin juga mengatakan dengan semakin mudahnya pelaku IKM mendapatkan akses pasar dan promosi, diharapkan kesadaran masyarakat untuk belanja produk lokal semakin meningkat pula.

    “Ini agar konsumen memiliki kesadaran, karena seringkali ada anggapan produk lokal kalah kualitas dan harganya lebih mahal (dari produk luar negeri),” kata Faisol.

    “Tapi, hari ini kita sama-sama meyakinkan masyarakat, menjamin bahwa kualitas bagus, harga bersaing, dan membangun semangat untuk beli produk lokal agar kesadaran produk dalam negeri bisa menyebar ke seluruh masyarakat dan membantu saudara-saudara kita,” imbuhnya.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.