Bocah “Aura Farming” Dikha Kelelahan, Orangtua: Sudah Capek, Pengen Main
Tim Redaksi
PEKANBARU, KOMPAS.com –
Rayyan Arkan Dikha, penari
Pacu Jalur
Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, kebanjiran job usai viral ”
aura farming
“.
Bocah berusia sebelas tahun yang akrab disapa Dikha ini diundang untuk tampil di berbagai acara.
Beberapa hari lalu, dia menjadi bintang tamu di salah satu stasiun televisi swasta, diundang Menteri Pariwisata dan Menteri Kebudayaan, hingga bertemu sejumlah artis di Jakarta.
Setelah itu, Rayyan yang didampingi ibunya, Rani Ridawati, terbang lagi ke Pekanbaru untuk tampil di acara Riau Bhayangkara Run Polda Riau.
Hari ini juga, Rayyan akan terbang lagi ke Jakarta untuk hadir pada acara penutupan Piala Presiden.
“Kemarin tiga hari di Jakarta, habis itu ke Pekanbaru, Dikha diundang Polda Riau,” sebut ibu Dikha, Rani, saat diwawancarai
Kompas.com
di Pekanbaru, Sabtu (12/7/2025) malam.
Setelah ini, Dikha bersama ibu, Rani, dan ayah, Supriono, berangkat ke Jakarta.
Rani mengungkapkan bahwa kondisi anaknya sudah mulai kelelahan karena banyak job.
“Dia sudah tampak kelelahan. Dia bilang, ‘Capek, Dikha, Bu’. Jadi saya harus jaga juga kesehatannya, istirahat yang cukup, dan kami beri dia vitamin,” kata Rani.
Selain itu, Dikha juga merasa bosan karena diatur saat tampil dalam suatu acara.
Rani bilang, Dikha adalah sosok yang tak mau diatur-atur.
“Dia bosan katanya diatur-atur. Ya, namanya juga anak-anak, dia pengennya main. Kadang kami suruh coba ganti-ganti gaya nari (Pacu Jalur), dia nggak mau. Kami berdoa semoga Dikha selalu sehat dan semangat. Karena tidak menyangka juga Dikha bisa seperti ini. Kami merasa senang dan bangga Pacu Jalur jadi dikenal dunia,” papar Rani.
Hal senada dikatakan suaminya, Supriono.
Dikha merupakan tukang tari di jalur ayahnya, Jalur Tua Koghi Dubalang Ghajo, dari Desa Pintu Gobang Kari, Kabupaten Kuansing.
Supriono sebagai anak pacu atau pendayung.
Sejak berlaga Pacu Jalur di tingkat rayon, Supriono menyebut Dikha belum ada istirahat.
“Sejak Pacu Jalur tingkat rayon, tak ada istirahat. Sebenarnya dia sudah capek. Dia pengen main. Makanya kami tetap jaga kesehatannya,” kata Supriono.
Dia menyebut, Dikha akan berangkat ke Jakarta untuk tampil di beberapa acara.
Dikha berangkat bersama ibu, ayah, dan satu orang pendamping.
Sedangkan abang dan adiknya Dikha, Muhammad Raka (15) dan Zakka Radi Khoir (7), tidak ikut. Mereka balik ke Kuansing.
Supriono juga tak menyangka Dikha sampai viral mendunia.
“Ya, enggak nyangka. Karena kan banyak anak Togak Luan (penari Pacu Jalur) yang lain juga. Alhamdulillah, sudah rezeki dia. Sebagai orangtua, kami senang dan bangga, apalagi Pacu Jalur sampai dikenal dunia,” ujar Supriono.
Sebagaimana diketahui, Pacu Jalur, tradisi Melayu Riau di Kabupaten Kuansing, mendunia.
Ini berkat tarian anak kecil yang berada di haluan sampan saat Pacu Jalur, yaitu Rayyan Arkan Dikha (11).
Warga dari berbagai belahan dunia ikut memparodikan gerakan menari yang dikenal dengan istilah “aura farming” dan tren di media sosial, terutama TikTok.
Dalam video yang viral, anak menari di ujung sampan disebut Togak Luan.
Gerakan tangannya seperti menepuk-nepuk udara dan diselingi dengan gerakan tangan menggulung.
Selain itu, kedua tangan bergantian mengayun depan dan belakang, seirama dengan puluhan pria yang mendayung jalur.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Perusahaan: TikTok
-
/data/photo/2025/07/12/68721f3b7b81c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cak Imin Lelang Jaket Miliknya di Blok M, Uangnya Dipakai untuk Sumbang Gerakan Lingkungan
Cak Imin Lelang Jaket Miliknya di Blok M, Uangnya Dipakai untuk Sumbang Gerakan Lingkungan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Umum PKB
Muhaimin Iskandar
melelang jaket miliknya yang dananya nanti akan digunakan untuk
pelestarian lingkungan
.
“Hari ini (lelang) prelove, lelang baju-baju yang dimiliki para artis seperti Bu Iyeth, Bu Ikke Nurjana, King Nasar, Inul, Ayu Ting-Ting, Lesti Kejora, Elvy Sukaesi, dan Muhaimin Iskandar,” kata Cak Imin saat berbicara di acara peluncuran komunitas lingkungan
PKB Eco Generation
atau PKB Ecogen, di Jakarta Selatan, Sabtu (12/7/2025).
“(Saya) artis juga, bro. Artis TikTok,” candanya.
Menko Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) itu mengatakan bahwa
lelang jaket
miliknya itu nanti akan digunakan untuk gerakan lingkungan.
Dia menegaskan bahwa gerakan lingkungan harus dilakukan dari dua sisi, yakni struktural dan kultural.
“Itu dilelang semua kita gunakan untuk gerakan lingkungan. Jadi, dari atas secara struktural kita bergerak. Dari bawah kita juga harus bergerak,” ungkap dia.
Wakil Ketua Umum Harian DPP PKB, Nadya Alfi, menyampaikan jaket Cak Imin yang akan dilelang adalah jaket yang pernah dikenakan saat ia dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta sering digunakan dalam berbagai kunjungan.
“Jaket itu, dipakai saat (Cak Imin) dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Juga sering dipakai sebagai jas andalan ketika kunjungan-kunjungan ke luar negeri, termasuk waktu di Ailo, Genewa,” ungkap Nadya.
Adapun peluncuran komunitas lingkungan PKB Eco Generation atau PKB Ecogen, dilatarbelakangi oleh kerusakan lingkungan yang saat ini sudah tidak bisa disebut sekadar perubahan iklim (climate change), melainkan sudah sampai pada tahap krisis iklim (climate crisis).
“Ada yang menuduh gerakan pro-lingkungan ekstrem itu ‘wahabi lingkungan’. Tapi saya paham kenapa mereka bisa ekstrem, karena kerusakan lingkungan juga sudah ekstrem,” kata Muhaimin.
Muhaimin mengingatkan bahwa krisis iklim bukan lagi ancaman masa depan, melainkan kenyataan hari ini yang harus segera ditangani.
“Mari kita selamatkan bumi, daripada kita pindah planet. Tapi masalahnya roketnya Elon Musk belum cukup buat semua orang,” canda dia.
“Di tangan saya belum berhasil. Tapi di tangan kalian, saya percaya Indonesia akan berhasil,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4542472/original/005194800_1692338360-social-media-icons-rendering.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Uni Eropa Selidiki TikTok soal Penyimpanan Data Pengguna di China – Page 3
Sebelumnya, pada April 2025, DPC menyelesaikan investigasi terkait klaim bahwa data pengguna TikTok di wilayah EEA disimpan di luar China. Saat itu, TikTok menyatakan bahwa data tersebut memang dapat diakses oleh staf dari China, tetapi tidak disimpan di sana.
Hasil penyelidikan awal membuat DPC menjatuhkan denda sebesar 530 juta Euro. Namun temuan baru membuat otoritas curiga ada informasi yang sebelumnya ditutupi.
TikTok belakangan mengakui bahwa terdapat “jumlah terbatas” data pengguna EEA yang ternyata sempat tersimpan di server di China. Informasi ini baru diungkap pada Februari, dan perusahaan mengklaim bahwa data tersebut telah dihapus.
Pelanggaran GDPR dan Ancaman Bagi TikTok
Menurut DPC, pernyataan ini bertentangan dengan bukti yang diberikan TikTok dalam penyelidikan sebelumnya.
Oleh karena itu, regulator memutuskan untuk membuka kasus baru guna menyelidiki kemungkinan pelanggaran terhadap General Data Protection Regulation (GDPR) milik Uni Eropa.
Sebagai informasi, TikTok memiliki kantor pusat Eropa di Irlandia, yang menjadikan DPC sebagai regulator utama yang mengawasi platform tersebut di kawasan. Oleh karena itu, semua isu terkait data dan privasi pengguna Eropa berpusat pada yurisdiksi lembaga ini.
Perlu dicatat DPC merupakan regulator yang sangat aktif dalam menyelidiki praktik data perusahaan teknologi besar. Sebelumnya, lembaga ini juga pernah memberikan sanksi serupa kepada Meta dan Google atas pelanggaran privasi.
-
/data/photo/2025/07/12/687222d5412a8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 5 Hari Agus Dilanda Banyak Paket COD Puluhan Juta Rupiah yang Tak Dipesan, Diduga Korban Doxing Surabaya
5 Hari Agus Dilanda Banyak Paket COD Puluhan Juta Rupiah yang Tak Dipesan, Diduga Korban Doxing
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Seorang warga Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten
Lumajang
,
Jawa Timur
, bernama
Agus Harianto
, diduga menjadi korban
doxing
.
Agus menerima belasan paket dengan sistem bayar di tempat atau
cash on delivery
(COD). Padahal, ia mengaku tak pernah memesan barang-barang tersebut.
Agus mengatakan, selama lima hari, ia menerima kiriman
paket COD
. Isinya bermacam-macam, mulai dari makanan, laptop, komputer, kasur, hingga akuarium.
Rincian barang yang diterima Agus adalah 1 unit televisi, 4 unit PlayStation 4, 3 unit laptop, 1 unit headphone, 3 unit kasur, dan 1 unit akuarium.
“Total nilai barangnya lebih dari Rp 20 juta. Saya tidak pernah memesan makanan, barang elektronik, ataupun springbed. Semua pesanan itu dari toko berbeda, tetapi akun pemesannya sama, memakai nama saya,” ujar Agus kepada Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).
Agus menyebut, pelaku membuat akun di berbagai platform seperti Gojek dan Shopee dengan identitas dirinya, lalu membuat pesanan palsu secara masif.
Sebab, barang-barang itu selalu dikirim ke alamat yang tertera di KTP Agus, yakni rumah orangtuanya.
Padahal, Agus sudah pindah dari sana dan memiliki rumah sendiri di Kelurahan Jogotrunan.
“Untungnya orangtua saya tidak langsung membayar, mereka sempat menelepon dulu. Tapi kami tetap waswas. Kurirnya juga ada yang marah-marah karena merasa ditipu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Agus menduga banyaknya kiriman paket ini berkaitan dengan aktivitasnya di dunia maya.
Agus memang dikenal sebagai
influencer
di platform media sosial TikTok.
Selama ini, ia cukup aktif menyuarakan kritik melalui media sosial.
Menurutnya, hal ini jadi salah satu faktor yang membuat ia mendapatkan teror tersebut.
“Sering bikin konten
nyolek
pemerintah, kadang juga dapat ancaman. Ada yang bilang, ‘awas, paket datang’, dan sebagainya,” ujarnya.
Atas insiden tersebut, Agus telah melaporkannya ke Polres Lumajang, meskipun ia menyadari bahwa proses pengusutan kasus
doxing
bisa sangat rumit.
Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar mengatakan, saat ini memang ada beberapa laporan perihal dugaan
doxing
yang ditanganinya.
Ia berjanji akan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk ke Polres Lumajang.
“Iya memang ada beberapa laporan
doxing
yang masuk ke kami dan masih kami lakukan penyelidikan,” kata Alex.
Alex mengimbau warga untuk bijak dalam menggunakan media sosial.
Selain itu, ia juga meminta warga berhati-hati dalam mengeklik pesan-pesan yang mencurigakan.
Sebab, salah satu faktor data pribadi bisa tersebar adalah satu klik dari pengguna gadget tersebut.
“Imbauannya hati-hati saat menggunakan gadget, jangan sembarangan klik pesan, meskipun itu dari orang yang kita kenal,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Polda Metro Jaya masih dalami laporan Ahmad Dhani
Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya membenarkan adanya laporan dari musisi Ahmad Dhani terkait dugaan kasus perundungan terhadap anaknya.
Kepolisian sedang melakukan pendalaman terhadap laporan tersebut.
“Ya ini laporan baru diterima kemarin, selanjutnya dilakukan pendalaman oleh penyelidik dan setiap laporan yang masuk ke kami pasti akan kami tindaklanjuti,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Ade Ary menyebutkan, terlapor yang juga ayah korban menyebutkan bahwa anaknya mengalami tekanan psikis.
“Kemudian dalam pembuatan laporannya pelapor menyampaikan bahwa terlapornya adalah Saudari LG dan korbannya adalah seorang anak perempuan berusia 14 tahun,” katanya.
Ia menyebutkan, dalam laporannya ada unggahan akun TikTok terlapor, yaitu LO yang mengunggah foto istri pelapor dengan anak pelapor yang masih dibawa umur dengan narasi “SA: ibuku bukan pelakor”.
Musisi dan politisi Ahmad Dhani Prasetyo secara resmi melaporkan seorang wanita berinisial LG ke Polda Metro Jaya karena diduga melakukan perundungan dan eksploitasi terhadap salah satu anaknya, berinisial SA.
“Jadi, hari ini kita laporkan tadi inisial LG, karena ini dianggap sebagai kejahatan yang serius, kejahatan terhadap eksploitasi anak, kekerasan psikis,” kata Kuasa Hukum Ahmad Dhani, Aldwin Rahardian saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (10/7).
Aldwin menjelaskan, LG melalui akun media sosialnya menampilkan foto dan video anak Ahmad Dhani kemudian dikomentari terkait kelakuan orang tuanya.
“Anak punya privasi untuk tidak dipublikasi melalui media, tidak harus fotonya dipampang, namanya diangkat ke media dan distigmatisasi atas nama, misalkan, perilaku orang tuanya, itu tidak boleh sama sekali dan itu diatur oleh UU Perlindungan Anak,” katanya.
Laporan Ahmad Dhani sendiri tersebut telah teregister dengan nomor STTLP/B/ 4759 / VIl /2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Bagaimana Kenali Berita yang Dihasilkan AI?
Jakarta –
Dalam satu video TikTok, seorang reporter dengan mikrofon di tangan terlihat berdiri di jalan di London dengan bendera Inggris berkibar di latar depan. Dia bertanya kepada seorang pejalan kaki wanita, siapa yang akan dipilihnya pada pemilu mendatang. “Reformasi,” jawab wanita itu. “Saya hanya ingin merasa menjadi orang Inggris lagi, kan.”
Seorang pengguna berkomentar di bawah video itu: “Saya bertanya-tanya berapa banyak mereka membayarnya untuk mengatakan hal itu.” Tetapi adegan ini tidak pernah terjadi di dunia nyata. Wawancara itu sepenuhnya palsu. Reporter itu diciptakan oleh kecerdasan buatan. Dan jika Anda perhatikan lebih dekat, ada petunjuk halus: tanda air samar di sudut dengan kata “Veo”, tanda aplikasi baru pembuat video yang canggih dari Google DeepMind.
Video berdurasi 8 detik ini bukanlah kasus yang terisolasi. Dari TikTok hingga Telegram, siaran berita sintetis — video buatan AI yang meniru tampilan dan nuansa segmen berita — membanjiri media sosial. Mereka meminjam bahasa visual jurnalisme: pelaporan lapangan, grafik di layar, reporter yang berwibawa. Akan tetapi, sering kali semuanya sepenuhnya dibuat-buat untuk memancing kemarahan, memanipulasi opini, atau sekadar menjadi viral.
“Kalau Anda berselancar cepat di media sosial, itu akan terlihat seperti berita, terdengar seperti berita,” ujar Hany Farid, profesor di University of California, Berkeley, yang berspesialisasi dalam forensik digital, kepada DW. “Dan itulah bahayanya.”
Tim cek fakta DW telah berulang kali mengamati bagaimana klip-klip semacam itu berulangkali muncul selama masa krisis — seperti kerusuhan atau peristiwa berita besar — yang digunakan kembali untuk menebar kebingungan atau secara keliru mengisyaratkan eskalasi dramatis.
Konsekuensinya jauh melampaui media sosial
Selama eskalasi konflik terbaru antara Israel dan Iran, TikTok dan platform lainnya dibanjiri konten buatan AI, termasuk siaran berita palsu yang membuat klaim palsu — seperti Rusia yang diduga bergabung dalam perang, Iran menyerang AS, atau Iran menembak jatuh pesawat pengebom B-2 AS.
Pada tahun 2024, peneliti Taiwan menandai siaran berita buatan AI di platform lokal yang secara keliru menuduh politisi pro-independen melakukan korupsi. Klip-klip tersebut tidak hanya menyebarkan misinformasi — tetapi juga menabur ketidakpercayaan, merusak kredibilitas semua media berita menjelang pemilu di negara tersebut.
Bagaimana mendeteksi mana yang palsu?
Aplikasi seperti Veo, Synthesia dan beberapa yang lain memberi tanda yang disebut watermark pada video mereka, meskipun labelnya terkadang samar, dipotong, atau diabaikan. Tetapi bahkan klip yang ditandai dengan jelas pun sering kali dibanjiri komentar pengguna yang bertanya: “Apakah ini nyata?”
Siaran berita palsu merupakan salah satu konten hasil rekayasa AI yang paling canggih dan lebih sulit dikenali. Namun petunjuk tetap ada. Perhatikan gerakan mata dan mulut. Avatar sintetis sering kali berkedip secara tidak wajar atau kesulitan melakukan sinkronisasi bibir yang realistis. Gigi mungkin terlihat terlalu halus atau berkilau secara tidak alami. Bentuknya bahkan mungkin berubah di tengah kalimat. Gerakan dan gerak wajah cenderung terlalu seragam, tidak memiliki variasi alami seperti pada manusia nyata.
Teks juga bisa menjadi petunjuk. Teks atau spanduk di layar sering kali mengandung frasa yang tidak bermakna atau ada salah ketik. Hany Farid menjelaskan, tantangan dalam menemukan konten sintetis adalah target yang terus berubah. “Apa pun yang saya sampaikan kepada Anda hari ini tentang cara mendeteksi AI palsu mungkin tidak relevan lagi dalam enam bulan,” katanya.
AI makin murah dan makin cepat menghasilkan uang
Teknologi AI telah berkembang secara dramatis. Aplikasi seperti Veo kini memungkinkan siapa saja — tanpa pelatihan media — membuat video berkualitas ala siaran hanya dengan beberapa ratus euro per bulan. Avatar bisa berbicara dengan lancar, bergerak secara realistis, dan dapat dimasukkan ke hampir semua adegan dengan beberapa perintah yang diketik. “Anda tidak butuh studio. Anda bahkan tidak butuh fakta,” kata Hany Farid.
Sebagian besar klip ini dirancang untuk interaksi maksimum. Mereka menyentuh topik-topik yang sangat memecah belah, seperti imigrasi, perang di Gaza, Ukraina, dan Donald Trump, untuk memancing reaksi emosional yang kuat dan mendorong pengguna berbagi.
Program monetisasi juga semakin memberi insentif kepada kreator: Semakin banyak tayangan video, semakin banyak uang yang dapat dihasilkan. Lingkungan ini telah memunculkan jenis baru pembuat “AI slop”: pengguna yang menghasilkan konten sintetis berkualitas rendah yang terkait dengan topik yang sedang tren hanya untuk mendapatkan penayangan.
Akun seperti ini—dengan sekitar 44.000 pengikut—sering kali langsung menyampaikan berita terkini sebelum jurnalis dapat mengonfirmasi fakta. Banyak video TikTok menampilkan avatar AI yang berpakaian seperti reporter CNN atau BBC, menyiarkan berita palsu atau „laporan saksi mata” yang direkayasa.
Pada saat terjadi situasi breaking news — ketika pengguna secara aktif mencari informasi — konten AI yang tampak realistis menjadi cara yang sangat efektif untuk menarik klik dan mendapatkan perhatian publik. “Platform telah menjauh dari moderasi konten,” kata Hany Farid kepada DW. “Saya bisa membuat konten, saya bisa mendistribusikannya, dan ada audiens yang bersedia mempercayainya.”
Artikel ini pertama kali dirilis dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh: Hendra Pasuhuk
Editor: Rizki Nugraha(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Bukan Cuma Amerika, TikTok Terancam Dihukum di Negara Ini
Jakarta, CNBC Indonesia – TikTok tengah dalam penyelidikan regulator Uni Eropa di Irlandia terkait penyimpanan data. Berita ini muncul saat Amerika Serikat (AS) berupaya memisahkan operasional TikTok dengan induk Bytedance asal China.
Penyelidikan Uni Eropa dikatakan karena ada kecurigaan beberapa data TikTok pengguna Eropa disimpan di China. Perusahaan membantah hal ini.
Namun, regulator Irlandia menemukan pada April 2025, TikTok masih menyimpan sejumlah kecil data di China. Data tersebut kemudian telah dihapus.
Juru bicara TikTok mengatakan perusahaan telah mendeteksi masalah itu. Perusahaan juga telah menghapus data yang dimaksud.
“Segera menghapus data minimal ini dari server dan memberi tahu DPC (Data Protection Commision),” kata juru bicara TikTok dikutip dari Reuters, Jumat (11/7/2025).
Menurut juru bicara TikTok, laporan kepada DPC jadi cerminan komitmen perusahaan pada transparansi dan keamanan data pengguna.
Pada Mei 2025, TikTok juga telah didenda US$620 juta (Rp 10 triliun) oleh komisioner Irlandia. Keputusannya terkait kekhawatiran TikTok menyalahgunakan informasi pengguna di Eropa.
Ditemukan, beberapa data pengguna diakses dari jarak jauh oleh staf di China. TikTok telah mengajukan banding atas denda tersebut. Perusahaan mengatakan putusan berisiko menciptakan preseden buruk dan bisa berdampak pada perusahaan dan seluruh industri Eropa yang beroperasi untuk global.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
-

Ngeri! Ayah Bunuh Putrinya karena Tak Mau Hapus Akun TikTok
Jakarta –
Mengerikan! Seorang ayah di Pakistan menembak mati putrinya setelah dia menolak menghapus akunnya di aplikasi berbagi video populer TikTok.
“Ayah gadis itu telah memintanya untuk menghapus akun TikTok-nya. Karena menolak, ia membunuhnya,” kata seorang juru bicara polisi Pakistan kepada kantor berita AFP, Jumat (11/7/2025).
Menurut laporan polisi yang dibagikan kepada AFP, penyidik mengatakan sang ayah membunuh putrinya yang berusia 16 tahun itu pada hari Selasa lalu “demi kehormatan”. Ia kemudian ditangkap.
Di Pakistan, perempuan dapat menjadi korban kekerasan oleh anggota keluarga mereka karena tidak mengikuti aturan ketat tentang bagaimana berperilaku di depan umum, termasuk di media sosial.
Keluarga korban awalnya mencoba “menggambarkan pembunuhan itu sebagai bunuh diri” menurut polisi di kota Rawalpindi, tempat serangan itu terjadi. Rawalpindi berada di dekat ibu kota Pakistan, Islamabad.
Bulan lalu, seorang gadis berusia 17 tahun yang merupakan influencer TikTok dengan ratusan ribu pengikut online, dibunuh oleh seorang pria yang rayuannya telah ditolaknya.
TikTok sangat populer di Pakistan, sebagian karena aksesibilitasnya bagi populasi dengan tingkat literasi rendah.
Di Balochistan, Pakistan barat daya, di mana hukum adat mengatur banyak daerah pedesaan, seorang pria mengaku mendalangi pembunuhan putrinya yang berusia 14 tahun awal tahun ini gara-gara video-video TikTok, yang menurutnya mencemarkan nama baik putrinya.
Lihat juga Video: Anjing Pelacak Dikerahkan Buru Pria yang Bunuh Putri Tiri di Dharmasraya
Saksikan juga edisi perdana Shout Out, Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Lindungi Penjual, Shopee Tingkatkan Sistem Pengembalian Pesanan
Jakarta –
Platform e-commerce di Indonesia, Shopee memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para penjualnya dalam proses retur. Hal ini dikatakan sebagai langkah konkret untuk mengatasi proses pengembalian pesanan yang kerap menjadi sorotan dan keresahan para pelaku UMKM.
Mengutip dari laman pesan notifikasi yang dikirimkan kepada para penjual pada Selasa (1/7) lalu, Shopee mengungkapkan beberapa langkah yang akan dilakukan untuk menghadirkan pengalaman yang lebih baik dan aman bagi penjual terkait layanan pengembalian pesanan.
Menanggapi masukan yang diberikan penjual terkait sistem retur, Shopee telah menerapkan kebijakan Bebas Pengembalian yang lebih ketat untuk produk berukuran besar dan produk-produk higienis seperti membantu penjual mengelola pengembalian dengan lebih mudah melalui fitur ‘Pengingat Banding’ & filter ‘Status Pengembalian’, dan memproses pelepasan dana yang lebih cepat ke penjual untuk pengembalian dengan indikasi penipuan/kesalahan kurir.
“Ke depannya, Shopee juga akan melakukan pembatasan kuota bebas pengembalian bagi pembeli. Pembeli yang terindikasi melakukan kecurangan pada proses pengembalian barang dan dana maka pembeli tidak akan mendapatkan keuntungan Program Bebas Pengembalian,” tulis Shopee dalam keterangannya, Kamis (10/7/2025).
Tidak hanya itu, penjual juga bisa melaporkan pembeli yang sering melakukan kecurangan dalam proses pengembalian pesanan di Shopee lewat ‘Skor Risiko Pembeli’. Jika skor risiko pembeli meningkat karena riwayat banding dan laporan dari penjual, maka permintaan pengembalian yang diajukan oleh pembeli selanjutnya di Shopee akan ditinjau dengan lebih ketat.
Dalam pesan notifikasi tersebut, Shopee juga menyatakan akan menghadirkan berbagai inisiatif baru untuk meningkatkan pengalaman Penjual dalam layanan Pengembalian Pesanan.
Selain itu, jika menemukan pengembalian yang tidak sesuai dengan Syarat dan Ketentuan Pengembalian Barang dan Dana di Shopee, Penjual juga dapat mencoba mengajukan banding atau melaporkan pembeli. Hal ini termasuk salah satu cara Shopee melindungi para penjualnya dari para pembeli yang tidak bertanggung jawab.
Foto: Akun TikTok @chenideal
Upaya Shopee dalam meningkatkan layanan pengembalian pesanan ini juga disambut baik oleh para penjual Shopee. Seperti yang dikatakan Pemilik akun TikTok dengan username @chenixxxx.
“At least ada good news di awal Juli. Mudah2an proses pengembalian ga melulu memudahkan pembeli, Shopee harus lebih adil dan ketat dalam proses pengembalian,” tulis akun Tiktok @chenixxxx.
Postingan yang telah ditonton lebih dari 47 ribu kali, juga dipenuhi dengan komentar yang mendukung langkah Shopee dalam meningkatkan layanan pengembalian pesanan.
“Ya kakak bener banget, ada aturan shopee yang baru ini, karena saya juga seller seneng rasanya update good news dari shopee,” ujar akun @vanxxx.
“Baru aja kemarin ada customer ku yg ajukan pengembalian barang, dan hari ini ditolak oleh shopee (yeay!) krn bukti foto dia jg gak meyakinkan,” imbuh akun @edithxxxx.
(anl/ega)
/data/photo/2025/07/11/6870b3ace26b1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5281280/original/082412900_1752368672-WhatsApp_Image_2025-07-13_at_08.02.14.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)