Perusahaan: The New York Times

  • Trump Segera Umumkan Kesepakatan Dagang dengan Inggris

    Trump Segera Umumkan Kesepakatan Dagang dengan Inggris

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump diperkirakan akan mengumumkan perjanjian perdagangan dengan Inggris dalam konferensi pers pada Kamis (8/5/2025) waktu setempat. 

    Trump membocorkan pengumuman itu di sebuah postingan media sosial pada Rabu (7/5/2025) malam, dengan mengatakan dia akan mengadakan konferensi pers Oval Office untuk membahas kesepakatan perdagangan besar dengan perwakilan negara besar dan sangat dihormati. 

    Rincian perjanjian tidak segera jelas. Orang-orang yang akrab dengan rencana menggambarkan mereka dengan syarat anonim.

    Trump menghadapi tekanan politik untuk mencari jalan keluar dari rencananya untuk menaikkan tarif AS ke level tertinggi dalam satu abad, karena jajak pendapat menunjukkan orang Amerika kecewa dengan pengelolaan ekonominya.

    Dia mengisyaratkan kesepakatan yang akan dibahasnya akan menjadi yang pertama dari banyak kesepakatan karena ia ingin menghapuskan hambatan ekspor AS dan menenangkan gejolak pasar yang didorong oleh cakupan tarifnya yang luas. 

    Namun, kesepakatan apa pun akan disertai dengan peringatan yang signifikan. Pakta perdagangan skala penuh biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dinegosiasikan, dan pembicaraan dengan beberapa negara berpusat pada kesepakatan garis atas tentang komitmen dan niat yang mungkin meninggalkan banyak detail yang secara tradisional termasuk dalam perjanjian perdagangan komprehensif untuk dinegosiasikan nanti.

    Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang negara yang terlibat atau cakupan kesepakatan potensial apa pun. Kedutaan Besar Inggris di Washington juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Jadwal publik Gedung Putih untuk hari Kamis, yang dirilis Rabu malam setelah unggahan Trump, hanya menjelaskan acara tersebut dengan mengatakan Presiden membuat Pengumuman Perdagangan. The New York Times pertama kali melaporkan bahwa pengumuman tersebut akan dilakukan dengan Inggris.

    Pejabat pemerintahan Trump tengah melakukan serangkaian negosiasi simultan dengan sejumlah negara, setelah presiden menghentikan tarif menyeluruh terhadap lebih dari 50 negara yang memiliki defisit perdagangan substansial dengan AS serta pungutan global sebesar 10% yang diterapkan pada hampir semua mitra dagang AS. 

    Gedung Putih juga telah mengeluarkan tarif sektoral termasuk pada baja dan mobil, dan mengancam lebih banyak lagi pada berbagai industri mulai dari farmasi hingga kayu hingga film buatan luar negeri.

    Kesepakatan Kerangka Kerja 

    Trump telah memberikan sedikit indikasi tentang garis besar kesepakatan perdagangan yang dapat diterima, meskipun para pembantunya telah mengindikasikan bahwa pengumuman awal kemungkinan akan berfungsi sebagai kerangka kerja untuk negosiasi tambahan di kemudian hari.

    Inggris dan AS telah melakukan diskusi intensif tentang perjanjian ekonomi yang akan mengurangi dampak beberapa tarif, dengan tim pejabat Inggris di Washington untuk merundingkan persyaratan minggu ini, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

    Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris mengatakan awal minggu ini bahwa pembicaraan masih berlangsung, tetapi mereka tidak akan memberikan komentar tentang rincian diskusi yang sedang berlangsung atau menetapkan jadwal apa pun.

    “Kami akan terus mengambil pendekatan yang tenang dan mantap terhadap pembicaraan dan bertujuan untuk menemukan resolusi guna membantu meredakan tekanan pada bisnis dan konsumen Inggris,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Inggris mengumumkan kesepakatan dagang baru dengan India pada Selasa lalu, yang merupakan kesepakatan dagang terbesar yang ditandatangani Inggris sejak meninggalkan Uni Eropa, karena negara itu berupaya memperdalam hubungan ekonomi dengan negara-negara lain di tengah dampak tarif Trump.

    Negara-negara lain yang melakukan pembicaraan di tingkat tinggi termasuk Jepang, India, dan Israel. Trump mengejutkan negosiator Jepang dengan secara pribadi bergabung dalam pembicaraan bulan lalu, sementara Wakil Presiden JD Vance melakukan perjalanan ke India untuk berdiskusi yang mencakup perdagangan. Presiden AS juga menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih untuk membicarakan masalah perdagangan.

  • Rumah Mewah Elon Musk Diprotes Tetangga, Rupanya Gegara Ini

    Rumah Mewah Elon Musk Diprotes Tetangga, Rupanya Gegara Ini

    Jakarta

    Elon Musk mungkin memiliki banyak penggemar, tapi tetangganya di perumahan elit West Lake Hills di Austin, Texas bukan salah satunya. Mereka bahkan memprotes Musk dan rumahnya karena dianggap mengganggu.

    Laporan The New York Times mengungkap bagaimana tetangga Musk di West Lake Hills menanggapi kehadiran Musk dan timnya di wilayah tersebut. Musk memiliki beberapa rumah mewah di Texas, salah satunya rumah senilai USD 6 juta atau Rp 98,8 miliar di West Lake Hills.

    Sejumlah tetangga Musk kesal melihat rumah Musk yang selalu ramai. Mereka juga sering melihat orang-orang yang membawa pistol, yang diduga sebagai anggota tim keamanan Musk, sering datang dan pergi.

    Beberapa tetangga juga sangat terganggu dengan tim Musk yang mendirikan pagar rantai setinggi 4,8 meter. Pagar besi itu ternyata dibangun tanpa izin dan tiga meter lebih tinggi dari yang diizinkan. Musk juga mendirikan pagar besar di depan rumah dan gerbang raksasa di belakang rumah yang tampaknya jadi pintu masuk karyawan.

    Secara total, konstruksi di rumah Musk melanggar enam peraturan kota. Setelah beberapa kali diprotes tetangga, tim Musk baru mencoba mendapatkan izin untuk proyek tersebut.

    Saking mengganggunya, rumah Musk sempat menjadi salah satu topik yang dibahas dalam rapat Komisi Zonasi dan Perencanaan bulan lalu. Debat soal rumah Musk akan dilanjutkan pada 14 Mei yang melibatkan Dewan Kota West Lake Hills.

    “Jika Anda mengikutinya di berita, dia selalu bersalah karena membangun sesuatu dan baru meminta izin kemudian,” kata tetangga Musk Paul Hemmer dalam salah satu rapat perencanaan, seperti dikutip dari TechCrunch, Rabu (7/5/2025).

    Hemmel adalah tetangga yang tinggal di seberang rumah Musk. Ia juga menjadi presiden asosiasi pemilik rumah yang tugasnya mengelola perumahan dan perizinan di lingkungan tersebut.

    Anne Yeakel, tetangga Musk lainnya mengatakan orang terkaya di dunia itu tidak pernah mengenalkan dirinya ke tetangga lain. Hanya sedikit warga yang pernah melihat Musk di rumahnya, tapi kabar soal kepindahannya menyebar dengan cepat.

    Rumah itu lebih sepi ketika Musk sedang tidak rumah, terutama dalam beberapa bulan terakhir karena Musk lebih banyak menghabiskan waktunya di Washington. Kini warga West Lake Hills bersiap menyambut kepulangan Musk setelah ia mengatakan akan mengurangi kesibukannya di pemerintahan Donald Trump.

    (vmp/vmp)

  • Google Izinkan Anak di Bawah 13 Tahun Gunakan Chatbot Gemini, ini Syaratnya

    Google Izinkan Anak di Bawah 13 Tahun Gunakan Chatbot Gemini, ini Syaratnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kecerdasan buatan (AI), Google Gemini akan bagi anak-anak di bawah usia 13 tahun mulai minggu depan.

    Melansir dari Techcrunch, Sabtu (3/5/2025) kebijakan ini berlaku bagi anak yang memiliki akun Google yang dikelola orang tua melalui layanan Family Link.

    Berdasarkan laporan The New York Times, anak-anak yang terdaftar dalam sistem Family Link kini dapat menggunakan Gemini, dengan pengawasan dan pengaturan dari orang tua. 

    Google menyatakan bahwa mereka telah menyiapkan pembatasan khusus guna memastikan penggunaan chatbot tetap aman bagi pengguna muda.

    Seorang juru bicara Google menjelaskan, Gemini untuk anak-anak akan dilengkapi dengan pembatasan konten dan pengawasan yang sesuai, serta tidak akan menggunakan data interaksi anak-anak untuk melatih model AI.

    Langkah ini menunjukkan bahwa raksasa teknologi mulai menargetkan audiens yang lebih muda di tengah persaingan ketat dalam pengembangan teknologi AI generatif. 

    Namun, langkah ini juga menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak terkait potensi risiko penggunaan chatbot oleh anak-anak, mengingat teknologi ini belum sepenuhnya sempurna.

    Sebelumnya, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah mendorong pemerintah di berbagai negara untuk menerapkan regulasi penggunaan AI generatif di sektor pendidikan. 

    Salah satu rekomendasinya adalah menetapkan batas usia pengguna dan memperkuat perlindungan data serta privasi anak-anak.

  • Sekolah Gratis Milik Orang Terkaya Dunia Tutup, Disebut Kehabisan Duit

    Sekolah Gratis Milik Orang Terkaya Dunia Tutup, Disebut Kehabisan Duit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekolah gratis yang didirikan oleh pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, dan istrinya Priscilla Chan, akan resmi ditutup. Padahal sekolah ini sempat disebut sebagai salah satu proyek ambisius pasangan tersebut di bidang pendidikan dan kesehatan.

    Sekolah bernama The Primary School itu dibuka pada 2016 di Bay Area, California, dekat dengan kantor pusat Meta.

    Lewat Chan Zuckerberg Initiative (CZI), sekolah digunakan untuk melayani keluarga berpenghasilan rendah, yang menggabungkan layanan pendidikan dan kesehatan sejak anak lahir hingga SMA.

    Zuckerberg adalah CEO di Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Menurut Forbes, Zuckerberg adalah orang terkaya ketiga di dunia setelah Elon Musk dan Jeff Bezos. Harta Zuckerberg melampaui US$191,9 miliar (Rp 3.209 triliun).

    Namun, pekan lalu pihak sekolah mengumumkan akan menghentikan operasionalnya pada akhir tahun ajaran 2025-2026.

    Dalam pernyataan resmi kepada ratusan keluarga yang terdaftar, pihak sekolah menyebut keputusan ini sebagai hal yang “sangat sulit”, namun tak menjelaskan secara terperinci alasan penutupan.

    Menurut laporan San Francisco Standard dan The New York Times, orang tua siswa diberitahu bahwa sekolah ditutup karena CZI menarik dukungannya. Perwakilan CZI membenarkan bahwa keputusan diambil oleh dewan direksi sekolah, namun enggan menjawab pertanyaan lanjutan mengenai kurangnya pendanaan.

    Meski begitu, CZI berjanji akan menyalurkan dana sebesar US$50 juta (sekitar Rp800 miliar) untuk mendukung komunitas dan keluarga yang terdampak penutupan tersebut.

    Carson Cook, manajer strategi dan pengembangan The Primary School, mengonfirmasi kepada CNN International bahwa pihak sekolah telah memulai pertemuan dengan para orang tua sejak Kamis lalu. Namun ia menolak mengomentari alasan dan waktu keputusan penutupan.

    “Kami ingin melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa setiap anak dan pengasuhnya mendapat dukungan,” kata Cook. “Dan saya rasa apa yang ingin kami sampaikan adalah bahwa hal itu tidak berubah.”

    Dikutip dari CNN, Rabu (30/4/2025), penutupan sekolah ini terjadi di tengah perubahan besar dalam fokus CZI, dan ketika Big Tech memposisikan diri di era Presiden Donald Trump.

    CZI juga diketahui tengah melakukan perombakan besar-besaran dalam prioritas filantropinya. Termasuk pemangkasan inisiatif keberagaman dan inklusi, baik internal maupun eksternal, sejak awal tahun ini. Langkah serupa sebelumnya juga diambil Meta, perusahaan yang dipimpin Zuckerberg.

    Chan dan Zuckerberg sendiri mendirikan CZI pada 2015 dengan misi besar: personalisasi pembelajaran, menyembuhkan penyakit, membangun komunitas, dan menghubungkan manusia. The Primary School menjadi salah satu proyek awal dari inisiatif ini.

    Kini, dengan perubahan fokus dan arah strategi CZI, impian pendidikan inklusif yang mereka bangun lewat sekolah gratis ini harus berakhir.

    (dem/dem)

  • Eropa Barat Gelap Gulita Gara-gara Cuaca Ekstrem, Spanyol dan Portugal Paling Parah – Halaman all

    Eropa Barat Gelap Gulita Gara-gara Cuaca Ekstrem, Spanyol dan Portugal Paling Parah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemadaman listrik besar-besaran terjadi di beberapa wilayah Eropa Barat, terutama di Spanyol dan Portugal pada Senin (28/4/2025).

    Akibatnya, aktivitas warga terganggu karena kereta api dan kereta bawah tanah terhenti, lampu lalu lintas padam, toko-toko tutup, dan beberapa penerbangan dibatalkan.

    Reaksi di seluruh wilayah beragam, mulai dari penimbunan bahan pangan, kebingungan, hingga bertahan dengan cara hidup tanpa listrik.

    Terdapat masalah yang meluas dalam menghubungkan ke internet dan jaringan telepon di seluruh Spanyol dan Portugal. Kurangnya akses terhadap informasi membingungkan banyak orang

    Dikutip dari The New York Times, setelah listrik padam, antrean panjang terlihat di luar ATM.

    Lampu lalu lintas dan rambu jalan listrik berhenti berfungsi, otoritas lalu lintas Spanyol melalui media sosial X meminta warga untuk “sebisa mungkin menghindari berkendara” — meskipun banyak yang tidak dapat mengakses pesan tersebut.

    Tak lama setelah pemadaman listrik, rekaman di media berita Spanyol menunjukkan kekacauan di Madrid.

    Karena tidak ada lampu lalu lintas yang berfungsi, kendaraan menghalangi jalan-jalan kota yang lebar dan rindang, dan polisi lalu lintas bertindak seadanya, melakukan yang terbaik untuk menjaga agar keadaan tetap berjalan.

    Menjelang sore, para penumpang meninggalkan kendaraan mereka, dan memilih berjalan kaki.

    Red Eléctrica de España (REE), perusahaan listrik Spanyol mengatakan Spanyol dan Portugal terkena “el cero” – angka nol.

    Perdana Menteri Portugal, Luís Montenegro, mengatakan bahwa masalah tersebut bermula di Spanyol.

    Perusahaan listrik Portugal, Redes Energéticas Nacionais (REN) mengatakan bahwa “fenomena atmosfer langka” telah menyebabkan ketidakseimbangan suhu yang parah yang menyebabkan penutupan yang meluas.

    “Karena variasi suhu ekstrem di pedalaman Spanyol, terjadi osilasi anomali pada saluran tegangan sangat tinggi (400 kV), fenomena yang dikenal sebagai ‘getaran atmosfer terinduksi’.”

    “Osilasi ini menyebabkan kegagalan sinkronisasi antara sistem kelistrikan, yang menyebabkan gangguan beruntun di seluruh jaringan Eropa yang saling terhubung,” kata REN, dikutip dari The Guardian.

    Risiko yang ditimbulkan pada sistem kelistrikan akibat variasi besar dalam suhu atmosfer sudah diketahui dalam industri, meskipun masalah pada skala ini jarang muncul.

    “Karena variasi suhu, parameter konduktor berubah sedikit,” kata Taco Engelaar, direktur pelaksana di Neara, penyedia perangkat lunak untuk perusahaan listrik.

    “Hal ini menciptakan ketidakseimbangan dalam frekuensi,” lanjutnya.

    Sementara itu, Georg Zachmann, seorang peneliti senior di Bruegel, sebuah lembaga riset di Brussels, mengatakan sistem tersebut telah mengalami “pemutusan daya secara berjenjang dari pembangkit listrik” – termasuk satu di Prancis – ketika frekuensi jaringan turun di bawah standar Eropa yaitu 50 Hz.

    Presiden Dewan Eropa, António Costa mengatakan “tidak ada bukti bahwa pemadaman ini adalah serangan siber”.

    Wakil presiden senior Komisi Eropa, Teresa Ribera juga mengatakan kepada Radio 5 Spanyol bahwa tidak ada bukti tindakan yang disengaja yang menyebabkan pemadaman tersebut.

    Namun, dewan keamanan nasional Spanyol bersidang pada hari Senin untuk menilai pemadaman listrik tersebut.

    Perdana Menteri Portugal mengatakan masih terlalu dini untuk memastikan penyebab pemadaman listrik tersebut.

    Listrik Mulai Menyala

    Listrik mulai pulih di beberapa wilayah di semenanjung Iberia pada Senin malam setelah pemadaman listrik besar-besaran yang mengakibatkan sebagian besar wilayah Spanyol dan Portugal lumpuh.

    Dikutip dari Reuters, listrik di Spanyol mulai kembali menyala di daerah Basque dan Barcelona pada Senin sore, dan di beberapa bagian ibu kota Madrid pada Senin malam.

    Sekitar 61 persen listrik telah pulih pada Senin malam, menurut operator jaringan listrik nasional.

    Enagas mengatakan pihaknya telah mengaktifkan sistem darurat untuk memenuhi permintaan selama pemadaman listrik.

    Sementara operator jaringan listrik Spanyol REE, Eduardo Prieto mengatakan mengembalikan sistem ke normal akan memakan waktu “beberapa jam”.

    Dalam sebuah video yang diunggah di X, Wali Kota Madrid Jose Luis Martinez-Almeida mengatakan penerangan jalan kota belum pulih sepenuhnya sehingga ia menyarankan orang-orang untuk tetap tinggal di rumah.

    “Sangat penting bahwa layanan darurat dapat bersiaga,” katanya melalui X.

    Listrik juga berangsur pulih di berbagai kota di Portugal pada Senin malam, termasuk pusat kota Lisbon.

    Operator jaringan listrik REN mengatakan 85 dari 89 gardu listrik telah kembali beroperasi.

    (*)

  • 4 Fakta Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Iran tapi Penyebab Belum Ketahuan

    4 Fakta Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Iran tapi Penyebab Belum Ketahuan

    Jakarta

    Ledakan dahsyat di Pelabuhan Shahid Rajeee, Iran menyebabkan puluhan orang tewas. Namun, penyebab ledakan belum terungkap.

    Ledakan terjadi pada Sabtu (26/4/2025) waktu setempat. Awalnya pemerintah Iran mengatakan delapan orang tewas akibat insiden tersebut.

    Proses pemadaman memakan waktu berjam-jam. Media pemerintah Iran melaporkan bahwa ‘ledakan besar’ mengguncang area Shahid Rajaee, yang merupakan pelabuhan komersial terbesar di negara tersebut, yang terletak di Provinsi Hormozgan, pesisir selatan Iran.

    Berdasarkan tayangan televisi pemerintah Iran, kepulan asap hitam pekat membubung ke udara dari area pelabuhan tersebut, yang menjadi tempat banyak peti kemas disimpan. Sejumlah helikopter dikerahkan untuk memadamkan api.

    Rusia turut mengirimkan tim penyelamat ke Pelabuhan Iran. Tim penyelamat dikirim untuk membantu memadamkan api.

    “Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pengiriman segera beberapa pesawat yang membawa spesialis dari Kementerian Situasi Darurat Rusia,” kata Kedutaan Besar Rusia dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Senin (28/4/2025).

    “Tim penyelamat akan dikirim untuk membantu operasi pemadaman kebakaran di Pelabuhan Shahid Rajaee,” lanjutnya.

    40 Orang Tewas

    Ledakan Guncang Pelabuhan Iran. (Foto: Planet Labs PBC via AP)

    Korban ledakan dahsyat di Pelabuhan Iran terus bertambah. Awal kejadian dilaporkan delapan orang tewas. Per Minggu (27/4), 40 orang dilaporkan meninggal dalam peristiwa tersebut.

    “Untuk saat ini, 40 orang telah kehilangan nyawa akibat cedera yang disebabkan oleh ledakan tersebut,” kata pejabat provinsi Hormozgan Mohammad Ashouri, dikutip AFP, pada Minggu (27/4/2025).

    Ratusan orang lain terluka akibat ledakan itu. Dalam sebuah siaran televisi pemerintah, kantor bea cukai pelabuhan menyatakan bahwa ledakan itu mungkin disebabkan oleh kebakaran yang terjadi di depot penyimpanan bahan kimia dan berbahaya. Seorang pejabat darurat regional mengatakan beberapa kontainer telah meledak.

    Sementara itu, The New York Times mengutip sumber yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran, mengatakan bahwa yang meledak adalah natrium perklorat — bahan utama dalam bahan bakar padat untuk rudal.

    Penyebab Diminta Diungkap

    Ledakan di Pelabuhan Iran. (Foto: Hessam Oddin Ansarian/Getty Images)

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei meminta pejabat keamanan dan peradilan menyelidiki penyebab ledakan yang menewaskan puluhan orang di Pelabuhan selatan utama Iran. Menurutnya pejabat keamanan dan peradilan berkewajiban melakukan penyelidikan.

    “Pejabat keamanan dan peradilan berkewajiban untuk menyelidiki secara menyeluruh, mengungkap kelalaian atau niat apa pun, dan menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan,” kata Khamenei dalam sebuah pesan yang disiarkan oleh televisi pemerintah dilansir AFP, Senin (28/4/2025).

    Dilansir AFP, lebih dari seribu orang mengalami luka-luka. Hal itu disamapaikan pejabat provinsi Hormozgan Mohammad Ashouri pada Minggu (27/4/2025) waktu setempat.

    “Untuk saat ini, 40 orang telah kehilangan nyawa akibat cedera yang disebabkan oleh ledakan tersebut,” kata Ashouri kepada televisi pemerintah.

    Ledakan Diduga dari Kontainer

    Ledakan di Pelabuhan Iran. (Foto: Razieh Pudat/ISNA via AP)

    Ledakan itu diduga berasal dari container bermuatan bahan kimia yang berada di lokasi. Juru Bicara Organisasi Manajemen Krisis Iran, Hossein Zafari, mengatakan organisasinya telah memperingatkan potensi bahaya terkait keberadaan kontainer bermuatan kimia di Pelabuhan Shahid Rajaee saat melakukan kunjungan ke pelabuhan itu beberapa waktu lalu.

    “Penyebab ledakan adalah bahan kimia di dalam kontainer,” katanya.

    Juru bicara pemerintah Iran mengatakan meskipun bahan kimia kemungkinan besar menjadi penyebab ledakan, namun saat ini penyebab pasti ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee masih diselidiki.

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut dan mengirim menteri dalam negerinya ke lokasi kejadian. Otoritas Iras berupaya untuk memadamkan api dan mencegahnya menyebar ke daerah lain.

    Sementara itu, The New York Times mengutip sumber yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran, mengatakan bahwa yang meledak adalah natrium perklorat — bahan utama dalam bahan bakar padat untuk rudal.

    Kantor hingga Sekolah Tutup

    Ledakan di Pelabuhan Iran. (Foto: Iranian Red Crescent / Handout/Anadolu via Getty Images)

    Pelabuhan itu berlokasi di kota Bandar Abbas, Iran. Pemerintah Iran telah memerintahkan untuk menutup sekolah dan kantor di sekitar wilayah Bandar Abbas.

    “Dengan asap yang menyesakkan menyebar ke seluruh area, semua sekolah dan kantor yang berjarak 23 kilometer di Bandar Abbas, ibu kota provinsi Hormozgan, telah diperintahkan tutup pada hari Minggu,” kata Tv pemerintah Iran dilansir AFP, Minggu (27/4/2025).

    Kebijakan penutupan sekolah dan kantor dilakukan untuk memudahkan petugas dalam melakukan pencarian korban. Sekitar 10 jam setelah ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee di Iran selatan, TV pemerintah melaporkan kebakaran semakin parah.

    “Intensitas kebakaran di Pelabuhan Shahid Rajaee telah meningkat dan ada kemungkinan api dapat menyebar ke area dan peti kemas lainnya”, kata TV pemerintah Sabtu malam.

    Gambar dari kantor berita resmi IRNA menunjukkan tim penyelamat dan korban berjalan di sepanjang jalan raya lebar yang dipenuhi puing-puing setelah ledakan.

    Halaman 2 dari 5

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Kirim Tim Penyelamat Bantu Padamkan Api Akibat Ledakan di Palabuhan Iran

    Rusia Kirim Tim Penyelamat Bantu Padamkan Api Akibat Ledakan di Palabuhan Iran

    Jakarta

    Rusia mengirimkan tim penyelamat ke Pelabuhan Iran yang mengalami ledakan. Tim penyelamat dikirim untuk membantu memadamkan api.

    “Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pengiriman segera beberapa pesawat yang membawa spesialis dari Kementerian Situasi Darurat Rusia,” kata Kedutaan Besar Rusia dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Senin (28/4/2025).

    “Tim penyelamat akan dikirim untuk membantu operasi pemadaman kebakaran di Pelabuhan Shahid Rajaee,” lanjutnya.

    Seperti diketahui, korban ledakan dahsyat di Pelabuhan Iran terus bertambah. Kini total 40 orang dilaporkan meninggal dalam peristiwa tersebut.

    Dilansir AFP, lebih dari seribu orang mengalami luka-luka. Hal itu disamapaikan pejabat provinsi Hormozgan Mohammad Ashouri pada Minggu (27/4/2025) waktu setempat.

    “Untuk saat ini, 40 orang telah kehilangan nyawa akibat cedera yang disebabkan oleh ledakan tersebut,” kata Ashouri kepada televisi pemerintah.

    Dalam sebuah siaran televisi pemerintah, kantor bea cukai pelabuhan menyatakan bahwa ledakan itu mungkin disebabkan oleh kebakaran yang terjadi di depot penyimpanan bahan kimia dan berbahaya. Seorang pejabat darurat regional mengatakan beberapa kontainer telah meledak.

    Sementara itu, The New York Times mengutip sumber yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran, mengatakan bahwa yang meledak adalah natrium perklorat — bahan utama dalam bahan bakar padat untuk rudal.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korban Tewas Akibat Ledakan di Iran Bertambah Jadi 25 Orang, Lebih dari 1.100 Lainnya Terluka

    Korban Tewas Akibat Ledakan di Iran Bertambah Jadi 25 Orang, Lebih dari 1.100 Lainnya Terluka

    PIKIRAN RAKYAT – Jumlah korban tewas akibat ledakan besar yang mengguncang pelabuhan utama Iran di Bandar Abbas terus bertambah. Hingga Minggu 27 April 2025, media pemerintah Iran melaporkan bahwa sedikitnya 25 orang tewas dan lebih dari 1.100 lainnya terluka akibat insiden tersebut.

    Ledakan terjadi pada Sabtu 26 April 2025 di bagian Shahid Rajaee, pelabuhan peti kemas terbesar di Iran yang terletak di dekat Selat Hormuz, jalur pelayaran strategis dunia. Kekuatan ledakan sangat dahsyat, menghancurkan jendela hingga beberapa kilometer dari pusat ledakan, merobek serpihan logam dari kontainer, serta merusak berat berbagai barang yang disimpan.

    Dugaan Penyebab: Bahan Kimia Hingga Bahan Bakar Rudal

    Sejauh ini, para pejabat Iran menyatakan bahwa ledakan diduga terkait dengan bahan kimia yang disimpan secara tidak benar. Kantor berita IRNA menyebutkan bahwa penyimpanan bahan berbahaya di kontainer Shahid Rajaee telah lama menjadi perhatian.

    Seorang juru bicara Organisasi Manajemen Krisis Iran juga menegaskan bahwa kelalaian dalam penyimpanan bahan kimia menjadi faktor utama.

    “Peringatan sebelumnya telah menyoroti potensi risiko keselamatan,” ucapnya.

    Namun, laporan lain yang dikutip Sputnik dan The New York Times menunjukkan kemungkinan lebih serius. Sumber yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengungkapkan bahwa bahan yang meledak adalah natrium perklorat, salah satu komponen utama dalam bahan bakar padat untuk rudal.

    Meski demikian, pemerintah Iran belum mengonfirmasi penyebab pasti ledakan.

    “Masih terlalu dini untuk spekulasi prematur,” ujar juru bicara pemerintah Fatemeh Mohajerani.

    Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, telah memerintahkan penyelidikan mendalam untuk mengungkap fakta sesungguhnya di balik insiden tersebut.

    Skala Kerusakan dan Penanganan Darurat

    Organisasi Manajemen Krisis Iran melaporkan bahwa dari 1.139 orang yang mencari bantuan medis, 752 orang telah mendapatkan perawatan, sementara sekitar 190 pasien masih dirawat di berbagai fasilitas medis.

    Mengunjungi lokasi kejadian, Menteri Dalam Negeri Eskandar Momeni menyatakan bahwa upaya pemadaman api telah mencapai 80% pada Minggu pagi.

    “Pemadaman kebakaran akan berlanjut selama beberapa jam lagi,” kata Momeni kepada TV pemerintah.

    Sebagian operasi di pelabuhan Shahid Rajaee telah kembali dibuka di area yang tidak terkena dampak langsung dari ledakan atau kebakaran.

    Tidak Terkait dengan Pembicaraan Nuklir

    Insiden di Bandar Abbas terjadi bertepatan dengan putaran ketiga pembicaraan nuklir Iran dan Amerika Serikat di Oman. Namun, hingga kini tidak ada indikasi bahwa ledakan tersebut terkait dengan dinamika perundingan tersebut.

    Sejarah menunjukkan bahwa Iran dalam beberapa tahun terakhir kerap mengalami serangkaian insiden mematikan di sektor energi dan industrinya, mulai dari kebakaran kilang minyak, ledakan gas di tambang batu bara, hingga kecelakaan perbaikan infrastruktur di Bandar Abbas sendiri yang menewaskan seorang pekerja pada tahun 2023.

    Selain kelalaian, beberapa insiden sebelumnya juga sempat dikaitkan dengan sabotase oleh musuh bebuyutan Iran, yakni Israel, yang dalam beberapa tahun terakhir dikabarkan melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir dan pertahanan Iran.

    Upaya Evaluasi Keselamatan dan Antisipasi Risiko

    Pasca ledakan ini, pemerintah Iran menghadapi tekanan untuk memperketat standar keselamatan di fasilitas penyimpanan industri dan pelabuhan, terutama terkait bahan berbahaya. Fatemeh Mohajerani mengingatkan agar semua pihak menahan diri dari spekulasi sebelum hasil penyelidikan resmi diumumkan.

    “Fokus kami saat ini adalah pada penanganan korban, pemadaman api, dan penyelidikan yang komprehensif untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” tutur Mohajerani, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

    Sementara itu, masyarakat di Bandar Abbas masih berupaya pulih dari dampak ledakan yang mengguncang kehidupan mereka.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Gaya Paus Fransiskus, dari Jubah Putih ke Penobatan Pria Berpakaian Terbaik

    Gaya Paus Fransiskus, dari Jubah Putih ke Penobatan Pria Berpakaian Terbaik

    JAKARTA – Selain membawa pesan perdamaian dan kerukunan, Paus Fransiskus dikenal dengan gayanya yang tanpa disadari menjadi ikon mode.

    Jauh dari gemerlap dunia fashion, ia justru dikenal karena kesederhanaannya.

    Ia selalu mengenakan jubah putih polos, sepatu hitam, dan jam tangan biasa.

    Dilansir dari laman CNN pada Sabtu, 26 April, gaya Paus yang bersahaja dan sederhana, ternyata memberikan pengaruh begitu luas. Hingga akhirnya, ia dinobatkan sebagai ‘Pria Berpakaian Terbaik 2013’ versi Esquire.

    The New York Times melihat gaya kesederhanaan Paus Fransiskus. Terlihat sepatu hitam yang disebut-sebut dibuat oleh sahabat lamanya di Buenos Aires. Hingga akhirnya, sepatu hitam itu langsung menarik perhatian dunia.

    Berbeda dengan pendahulunya, Benediktus XVI yang gemar mengenakan busana dan aksesoris mewah, seperti salib dada berhias permata, sepatu rancangan desainer dengan warna merah terang, topi beludru, hingga topi bulu.

    Berbeda dengan Fransiskus yang tampil apa adanya mengenakan busana liturgi polos dan alas kaki praktis. Tak butuh waktu lama agar gaya ini mendapat pengakuan.

    The Cut menjuluki Fransiskus sebagai ‘paus normcore’ dunia, karena penampilannya yang sederhana dan tanpa pernak-pernik. Ia pun menjadi paus pertama yang tampil di sampul Rolling Stone. Tak hanya itu, berbagai meme dan merchandise mulai bermunculan, dari kaus hingga mug dengan wajah Paus Fransiskus sebagai ikon.

    “Sementara Bradley Cooper, Chris Pine, dan Joseph Gordon-Levitt mengalami tahun gemilang, pilihan busana mereka hanya sebatas karpet merah. Sementara itu, keputusan sartorial Paus Fransiskus secara halus menandakan era baru. Bagi banyak orang, bagi Gereja Katolik, itu harapan baru,” kata Max Berlinger, perwakilan dari Esquire.

    Max Berlinger bahkan diundang ke berbagai acara TV untuk membahas pilihannya menempatkan Paus di daftar pria berbusana terbaik. Namun, undangan tersebut ia tolak.

    “Aku cuma merasa itu keren dan layak disorot. Paus sebelumnya mengenakan pakaian mahal. Paus Fransiskus justru pergi ke penjara dan membasuh kaki narapidana. Aku merasa pakaian itu mencerminkan pergeseran yang lebih besar,” ujarnya.

    Carol Richardson, sejarawan seni liturgi dari University of Edinburgh, melihat kontras gaya antara Benediktus dan Paus Fransiskus sebagai cerminan dari pandangan teologi yang berbeda.

    “Benediktus XVI sedang ‘bermain’ dengan berbagai periode waktu lewat apa yang ia kenakan. Sebagai tradisionalis, ia ingin menegaskan kesinambungan historis kepausan,” jelas Richardson.

    “Sementara Fransiskus, sebagai Paus Jesuit pertama, lebih menekankan pada praktik nyata. Jesuit mempelajari bahasa, filsafat, sejarah, retorika, semua itu untuk diterapkan dalam kehidupan nyata sebagai imam dunia.” lanjutnya.

    Meski tidak berusaha tampil simbolis, pakaian serba putih Fransiskus tetap sarat makna. Warna putih melambangkan kemurnian dan kasih, sedangkan sejumlah aksesoris merah menandakan pengorbanan dan belas kasih.

    Sepatu hitam yang dikenakan, meski tidak memiliki makna resmi, mengingatkan pada biarawan tentang hidup kemiskinan dan kedermawanan.

  • Rusia dan AS Sepakati Poin Utama untuk Akhiri Perang Ukraina – Halaman all

    Rusia dan AS Sepakati Poin Utama untuk Akhiri Perang Ukraina – Halaman all

    TRIBUNENWS.COM – Pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan utusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Steve Witkoff, menghasilkan kesepakatan penting untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan di Ukraina.

    Penasihat urusan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, menyatakan bahwa pertemuan yang berlangsung selama tiga jam tersebut berjalan dengan konstruktif dan berhasil mempersempit perbedaan pandangan antara kedua belah pihak.

    Poin Penting Pertemuan

    Ushakov mengungkapkan bahwa diskusi tersebut difokuskan pada kemungkinan dimulainya kembali pembicaraan langsung antara Rusia dan Ukraina.

    “Pertemuan ini memungkinkan Rusia dan AS untuk lebih menyatukan posisi mereka tidak hanya mengenai Ukraina tetapi juga mengenai sejumlah isu internasional lainnya,” katanya.

    Presiden Trump menegaskan bahwa sebagian besar poin utama perjanjian untuk mengakhiri perang telah disepakati.

    Melalui akun media sosialnya, Trump menyatakan bahwa Rusia dan Ukraina sangat dekat dengan kesepakatan.

    Ia menyerukan agar kedua belah pihak bertemu di tingkat tertinggi untuk menyelesaikan masalah ini.

    Prinsip Ukraina dalam Negosiasi

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Hiorhiy Tekhy, menegaskan posisi negaranya dalam perundingan.

    Ukraina mengadopsi tiga prinsip utama yaitu tidak mengakui wilayah yang dicaplok Rusia, tidak menerima pembatasan pada angkatan bersenjata dan industri militer, serta menolak hak negara ketiga untuk memveto keputusan Ukraina dalam bergabung dengan aliansi internasional.

    Tekhy menekankan bahwa prinsip-prinsip tersebut bukan hanya berkaitan dengan gencatan senjata, tetapi juga merupakan kerangka kerja komprehensif untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

    Sebelumnya, The New York Times melaporkan bahwa pemerintahan Trump berupaya mencegah aksesi Ukraina ke aliansi NATO.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).