Perusahaan: The Guardian

  • Israel Tarik Mundur Pasukan, IDF Siapkan Rencana Pertahanan Baru di Selubung Gaza: Pengepungan! – Halaman all

    Israel Tarik Mundur Pasukan, IDF Siapkan Rencana Pertahanan Baru di Selubung Gaza: Pengepungan! – Halaman all

    Israel Tarik Mundur Pasukan, IDF Siapkan Rencana Pertahanan Baru di Selubung Gaza

    TRIBUNNEWS.COM – Radio Tentara Pendudukan Israel melaporkan perkembangan situasi jelang pelaksanaan gencatan senjata di Gaza antara Militer Israel (IDF) dan faksi-faksi perlawanan Palestina yang dipimpin gerakan Hamas.

    Dalam laporan tersebut dikatakan kalau IDF telah mengembangkan rencana pertahanan baru di wilayah selubung Gaza.

    Rencana pertahanan baru IDF tersebut dilaporkan, mencakup penguatan sistem pertahanan di sepanjang perbatasan Jalur Gaza.

    IDF juga akan melakukan penarikan pasukan secara bertahap dari Gaza, selama pelaksanaan pertukaran tahanan dan perjanjian gencatan senjata, yang dijadwalkan mulai berlaku pada hari Minggu.

    Media terafiliasi IDF menjelaskan kalau Divisi ke-99 IDF akan secara bertahap menarik diri dari poros Netzarim sesuai dengan perjanjian gencatan senjata.

    Adapun Divisi ke-162 akan memikul tanggung jawab pertahanan di wilayah utara selubung Gaza.

    “Sedangkan Divisi Gaza IDF akan memikul tanggung jawab atas wilayah selatan daerah kantung Palestina tersebut. Dengan demikian hanya dua divisi yang akan tersisa di wilayah Jalur Gaza,” kata laporan tersebut dikutip Khaberni, Sabtu (17/1/2025).

    Pasukan Israel (IDF) mengamati situasi dalam agresi militer di Jalur Gaza.

    Siap Menyerbu Gaza Lagi

    Situs media Israel, Wala dan i24 News juga melaporkan, pada implementasi perjanjian tersebut, pasukan militer Israel akan menyesuaikan penempatan mereka dan secara bertahap menarik diri dari titik-titik di Jalur Gaza.

    Mereka mengindikasikan, Komando Militer IDF di wilayah selatan negara pendudukan tersebut sedang bersiap untuk mengerahkan bala bantuan di sepanjang perbatasan dengan Gaza, sambil memperkuat garis pertahanan untuk menjamin keamanan.

    Ini artinya, pasukan-pasukan Israel yang berada di dalam Gaza akan ditarik ke luar di seluruh perbatasan.

    Pengepungan dengan konsentrasi pasukan di perbatasan ini mengindikasikan kalau Israel siap kembali masuk dan menyerang Gaza jika proses gencatan senjata tidak berjalan mulus.

    Sebelumnya pada hari Jumat, Kabinet Israel untuk Urusan Keamanan dan Politik meratifikasi pertukaran tahanan dan perjanjian gencatan senjata.

    Kementerian Kehakiman Israel menerbitkan gelombang pertama daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan pada tahap pertama perjanjian tersebut.

    Apa yang disebut sebagai “Otoritas Penyiaran Israel resmi” mengindikasikan bahwa kabinet Israel telah mengambil keputusan untuk kembali melakukan pertempuran sengit jika perjanjian tahap kedua dan ketiga tidak dilaksanakan. 

    “Dewan juga menambahkan keamanan Tepi Barat sebagai salah satu tujuan perang,” kata laporan tersebut.

    Menurut situs Al Jazeera, meskipun mencapai kesepakatan, pendudukan Israel meningkatkan serangannya di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir, dan membunuh 116 warga Palestina, termasuk 30 anak-anak dan 32 wanita, sejak perjanjian diumumkan, hingga Jumat sore, menurut Pertahanan Sipil di Gaza.

    Sejak 7 Oktober 2023, pendudukan Israel telah melakukan genosida di Gaza, menyebabkan lebih dari 157.000 orang Palestina menjadi martir dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, serta lebih dari 11.000 orang hilang.

    Jalur Gaza di Palestina yang terkepung kini menyaksikan kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menyebabkan kematian puluhan anak-anak dan orang lanjut usia, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.  

    Ribuan Warga Israel Tolak Gencatan Senjata

    Ribuan warga Israel turun ke jalan untuk berunjuk rasa menolak gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza.

    Mereka berkumpul di luar Kantor Perdana Menteri Israel di Netanyahu pada hari Kamis, (16/1/2025), dan menghalangi lalu lintas di jalan raya terdekat.

    The Guardian menyebut ada sekitar 1.500 orang yang ikut serta dalam demonstrasi. Mereka dibubarkan oleh polisi.

    Banyak di antara mereka yang mengenakan pakaian hitam. Tangan mereka berwarna merah karena cat.

    “Seorang tahanan yang dibebaskan hari ini akan menjadi teroris besoknya,” demikian tulisan yang tercantum dalam plakat pengunjuk rasa.

    “Kalian tak punya perintah untuk menyerah kepada Hamas.”

    Para pengunjuk rasa juga membawa sekitar 40 peti mati yang yang diselimuti bendera Israel.

    Demonstrasi itu diselenggarakan oleh anggota keluarga sandera yang tergabung dalam Forum Tikva. Mereka menginginkan kemenangan total melawan Hamas, bukan perundingan.

    “Kami menolak kesepakatan semacam ini. Saya tidak berunjuk rasa menentang keluarga sandera, tetapi menentang pemerintah. Negara dilarang dijalankan oleh emosi keluarga,” kata Shmuel (27), salah satu demonstran.

    “Keluarga itu punya hak untuk melakukan apa pun yang mereka pikir akan bisa mengembalikan anggota keluarga mereka, tetapi sebagai sebuah negara, kita tidak bisa menempatkan bahaya keamanan di seluruh negara.”

    Dia mengaku sudah menjalani wajib militer selama 400 hari sejak perang di Gaza meletus. Kata dia, pemerintah terancam menyia-nyiakan upaya yang sudah dilakukan tentara Israel.

    “Kita harus melanjutkan perang ini. Sahabat terbaik saya meninggal sebulan lalu saat bertempur di Rafah. Saya bertanya kepada diri saya apakah ini sia-sia.”

    Sementara itu, seorang pengunjuk rasa lainnya yang bernama Yehoshua Shani meminta Netanyahu dan kabinetnya menolak gencatan senjata.

    “Kami menghabiskan malam di sini di luar Kantor Perdana Menteri. Tentu saja susah tidur karena ada kekhawatiran mengenai nasib para sandera dan keamanan rakyat Israel,” kata Shadi dikutip dari Yedioth Ahronoth.

    “Kami meminta perdana menteri dan kabinetnya untuk mencegah ini pada momen terakhir. Jangan tanda tangani kesepakatan yang berarti penyerahan, penelantaran sandera lain, dan membahayakan keamanan Israel.”

    Keinginan para pengunjuk rasa itu gagal diwujudkan karena kabinet Netanyahu baru saja mengumumkan menyetujui gencatan senjata.

    “Pemerintah telah menyepakati rancangan pengembalian sandera. Rancangan untuk pembebasan sandera akan mulai berlaku hari Minggu, 19 Januari 2025,” kata Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dikutip dari CNN.

    Kabinet beranggotakan 33 menteri itu menyepakati gencatan senjata setelah ada saran sebelumnya dari kabinet keamanan.

    Dikutip dari The Times of Israel, kantor Netanyahu melaporkan ada 24 menteri yang mendukung gencatan, sedangkan yang menolak ada delapan.

    Menteri yang menolak antara lain David Amsalem dan Amichai Chikli dari Partai Likud lalu Itamar Ben Gvir, Yitzhak Wasserlauf, dan Amichai Eliyahu dari Partai Otzma Yehudit.

    Kemudian, ada Bezalel Smotrich, Orit Strock, dan Ofir Sofer dari Partai Zionisme Religius.

    Presiden Israel Isaac Herzog menyambut baik keputusan kabinet untuk mendukung gencatan senjata.

    “Ini langkah penting menuju penegakan komitmen mendasar negara terhadap rakyatnya,” kata Herzog.

    Israel mengatakan ada 89 sandera yang masih ada di Gaza. Setengah dari jumlah itu diyakini masih hidup.

    Sebanyak tiga sandera dilaporkan akan dibebaskan pada hari pertama gencatan senjata. Sandera yang dibebaskan pada tahap pertama berjumlah 33 orang.

    Israel akan membebaskan lebih dari 1.700 warga Palestina yang ditahan. Mereka ditukar dengan 33 sandera itu.

    Kementerian Kehakiman Israel telah menerbitkan daftar 95 warga Palestina yang akan dibebaskan Israel pada hari pertama gencatan. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan (69).

    “Pembebasan tahanan didasarkan pada persetujuan pemerintah tentang rencana gencatan senjata dan tidak akan terjadi sebelum hari Minggu pukul 16.00,” kata kementerian itu.

     

    (oln/khbrn/*)

     

      
     

  • Bawa Puluhan Peti Mati, Ribuan Warga Israel Tolak Gencatan Senjata, Serbu Kantor Netanyahu – Halaman all

    Bawa Puluhan Peti Mati, Ribuan Warga Israel Tolak Gencatan Senjata, Serbu Kantor Netanyahu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ribuan warga Israel turun ke jalan untuk berunjuk rasa menolak gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza.

    Mereka berkumpul di luar Kantor Perdana Menteri Israel di Netanyahu pada hari Kamis, (16/1/2025), dan menghalangi lalu lintas di jalan raya terdekat.

    The Guardian menyebut ada sekitar 1.500 orang yang ikut serta dalam demonstrasi. Mereka dibubarkan oleh polisi.

    Banyak di antara mereka yang mengenakan pakaian hitam. Tangan mereka berwarna merah karena cat.

    “Seorang tahanan yang dibebaskan hari ini akan menjadi teroris besoknya,” demikian tulisan yang tercantum dalam plakat pengunjuk rasa.

    “Kalian tak punya perintah untuk menyerah kepada Hamas.”

    Para pengunjuk rasa juga membawa sekitar 40 peti mati yang yang diselimuti bendera Israel.

    Demonstrasi itu diselenggarakan oleh anggota keluarga sandera yang tergabung dalam Forum Tikva. Mereka menginginkan kemenangan total melawan Hamas, bukan perundingan.

    “Kami menolak kesepakatan semacam ini. Saya tidak berunjuk rasa menentang keluarga sandera, tetapi menentang pemerintah. Negara dilarang dijalankan oleh emosi keluarga,” kata Shmuel (27), salah satu demonstran.

    “Keluarga itu punya hak untuk melakukan apa pun yang mereka pikir akan bisa mengembalikan anggota keluarga mereka, tetapi sebagai sebuah negara, kita tidak bisa menempatkan bahaya keamanan di seluruh negara.”

    Dia mengaku sudah menjalani wajib militer selama 400 hari sejak perang di Gaza meletus. Kata dia, pemerintah terancam menyia-nyiakan upaya yang sudah dilakukan tentara Israel.

    “Kita harus melanjutkan perang ini. Sahabat terbaik saya meninggal sebulan lalu saat bertempur di Rafah. Saya bertanya kepada diri saya apakah ini sia-sia.”

    Sementara itu, seorang pengunjuk rasa lainnya yang bernama Yehoshua Shani meminta Netanyahu dan kabinetnya menolak gencatan senjata.

    “Kami menghabiskan malam di sini di luar Kantor Perdana Menteri. Tentu saja susah tidur karena ada kekhawatiran mengenai nasib para sandera dan keamanan rakyat Israel,” kata Shadi dikutip dari Yedioth Ahronoth.

    “Kami meminta perdana menteri dan kabinetnya untuk mencegah ini pada momen terakhir. Jangan tanda tangani kesepakatan yang berarti penyerahan, penelantaran sandera lain, dan membahayakan keamanan Israel.”

    Keinginan para pengunjuk rasa itu gagal diwujudkan karena kabinet Netanyahu baru saja mengumumkan menyetujui gencatan senjata.

    “Pemerintah telah menyepakati rancangan pengembalian sandera. Rancangan untuk pembebasan sandera akan mulai berlaku hari Minggu, 19 Januari 2025,” kata Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dikutip dari CNN.

    Kabinet beranggotakan 33 menteri itu menyepakati gencatan senjata setelah ada saran sebelumnya dari kabinet keamanan.

    Dikutip dari The Times of Israel, kantor Netanyahu melaporkan ada 24 menteri yang mendukung gencatan, sedangkan yang menolak ada delapan.

    Menteri yang menolak antara lain David Amsalem dan Amichai Chikli dari Partai Likud lalu Itamar Ben Gvir, Yitzhak Wasserlauf, dan Amichai Eliyahu dari Partai Otzma Yehudit.

    Kemudian, ada Bezalel Smotrich, Orit Strock, dan Ofir Sofer dari Partai Zionisme Religius.

    Presiden Israel Isaac Herzog menyambut baik keputusan kabinet untuk mendukung gencatan senjata.

    “Ini langkah penting menuju penegakan komitmen mendasar negara terhadap rakyatnya,” kata Herzog.

    Israel mengatakan ada 89 sandera yang masih ada di Gaza. Setengah dari jumlah itu diyakini masih hidup.

    Sebanyak tiga sandera dilaporkan akan dibebaskan pada hari pertama gencatan senjata. Sandera yang dibebaskan pada tahap pertama berjumlah 33 orang.

    Israel akan membebaskan lebih dari 1.700 warga Palestina yang ditahan. Mereka ditukar dengan 33 sandera itu.

    Kementerian Kehakiman Israel telah menerbitkan daftar 95 warga Palestina yang akan dibebaskan Israel pada hari pertama gencatan. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan (69).

    “Pembebasan tahanan didasarkan pada persetujuan pemerintah tentang rencana gencatan senjata dan tidak akan terjadi sebelum hari Minggu pukul 16.00,” kata kementerian itu.

    (Tribunnews.com/Febri)

  • Pertamina Raih Penghargaan ‘The Guardian’ di Indonesia Green Award 2025

    Pertamina Raih Penghargaan ‘The Guardian’ di Indonesia Green Award 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) meraih ‘The Guardian’, atau penghargaan tertinggi pada ajang Indonesia Green Award 2025 (IGA). Pada ajang yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility ini, Pertamina Grup juga berhasil meraih total 71 penghargaan sebagai apresiasi untuk perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan melalui berbagai ragam kreativitas dan berjasa bagi lingkungan sekitar.

    Penghargaan tersebut diberikan oleh La Tofi selaku Chairman La Tofi School of Social Responsibility kepada Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina Rudi Ariffianto, di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

    “Semakin hari kerusakan lingkungan semakin terasa. oleh karenanya kami terus mendorong perusahaan-perusahaan untuk terus melakukan konservasi lingkungan hidup untuk mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkannya. Itu yang selalu kami dorong melalui Indonesia Green Awards dari tahun ke tahun hingga hari ini. Seperti halnya Pertamina yang saat ini sudah di tahap dampak nyata kegiatan CSRnya bagi masyarakat. Selamat kepada Pertamina,” ujar La Tofi.

    Perbesar

    Senada, Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina Rudi Ariffianto mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan tersebut. Apresiasi ini merupakan pengakuan dari pemangku kepentingan eksternal kepada Pertamina karena tidak hanya menjalankan perannya dalam menyediakan energi kepada masyarakat Indonesia, juga aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

    “Kami mengapresiasi penghargaan ini. Bahkan Pertamina memperoleh The Guardian sebagai apresiasi tertinggi, yang semakin memperkuat komitmen kami dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia serta dunia usaha. Penghargaan ini sebagai sebuah pengakuan dari stakeholder yang memiliki kompetensi untuk menilai komitmen Pertamina dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” kata Rudi.

    Salah satu program yang dinilai pada Indonesia Green Awards ini adalah Desa Energi Berdikari, sebagai program unggulan Pertamina. Program DEB sejalan dengan tujuan perusahaan, yakni menyediakan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pengurangan emisi untuk mencapai bumi yang lebih sehat, sekaligus menghasilkan nilai ekonomi yang memberi manfaat bagi masyarakat.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina memastikan tercapainya swasembada energi, sekaligus menjalankan program kemasyarakatan untuk mendorong aspek keberlanjutan. Keberlanjutan telah menjadi fokus Pertamina untuk mewujudkan visi Perusahaan sebagai perusahaan energi global terkemuka, ramah lingkungan dan memiliki tanggung jawab sosial dan tata kelola yang baik.

    “Selain pemberdayaan masyarakat seperti DEB, Pertamina aktif dalam pemberdayaan lingkungan seperti hutan lestari dan keanekaragaman hayati. Penghargaan IGA ini kami dedikasikan untuk Perwira dan Pertiwi Pertamina yang tidak sekedar menjadi pejuang energi tapi juga menjadi pejuang lingkungan dan masyarakat,” tutupnya.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1059: Zelensky Terima Sistem Pertahanan Gravehawk Baru dari Inggris – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1059: Zelensky Terima Sistem Pertahanan Gravehawk Baru dari Inggris – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina, yang telah memasuki hari ke-1059 pada Jumat (17/1/2025).

    Pada Kamis (16/1/2025), pemimpin Partai Buruh yang merupakan Perdana Menteri Britania Raya, Keir Starmer, mengumumkan bahwa Ukraina akan menerima sistem pertahanan udara baru yang dikembangkan cepat dan diberi nama Gravehawk.

    Sistem ini merupakan bagian dari dukungan lebih lanjut yang diberikan Inggris kepada Ukraina dalam menghadapi ancaman udara, khususnya dari serangan rudal dan drone Rusia.

    Simak peristiwa lainnya berikut ini.

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1059:
    Dikembangkan 2 Negara

    Gravehawk merupakan sistem pertahanan udara yang dirancang untuk memperkuat kemampuan Ukraina dalam melawan ancaman dari udara, terutama dengan memanfaatkan rudal udara-ke-udara yang dimodifikasi.

    Sistem ini dikembangkan oleh Inggris dan Denmark dan memiliki ukuran yang relatif kompak, kira-kira seukuran peti kemas, The Guardian melaporkan.

    Hal ini memungkinkan Gravehawk untuk dipasang di darat dan meluncurkan rudal yang sudah dimiliki oleh angkatan bersenjata Ukraina.

    Keistimewaan Gravehawk

    Keistimewaan utama dari sistem Gravehawk adalah kemampuannya untuk memanfaatkan rudal Ukraina yang sudah ada, yang sebelumnya digunakan untuk melawan ancaman dari pesawat udara.

    Dengan memodifikasi rudal udara-ke-udara, Gravehawk memungkinkan peluncuran dari darat untuk menembak jatuh ancaman udara, seperti rudal dan drone, yang diluncurkan oleh pasukan Rusia.

    Pemerintah Inggris mengungkapkan bahwa dua prototipe Gravehawk telah diuji di Ukraina pada bulan September 2024 dan menunjukkan hasil yang positif.

    Setelah berhasil melewati uji coba, 15 unit Gravehawk akan dikirimkan ke Ukraina sepanjang tahun 2025, memberikan kemampuan tambahan dalam memperkuat pertahanan udara negara tersebut.

    Menurut Keir Starmer, sistem pertahanan udara baru ini adalah salah satu langkah penting untuk mendukung Ukraina dalam mempertahankan wilayahnya dari agresi Rusia.

    Dukungan ini juga menegaskan komitmen Inggris untuk terus berdiri bersama Ukraina, memastikan bahwa mereka memiliki alat yang diperlukan untuk melindungi diri dari ancaman yang terus berkembang.

    Gravehawk menjadi bagian dari berbagai inisiatif internasional yang bertujuan membantu Ukraina meningkatkan pertahanan udara mereka di tengah konflik yang masih berlangsung.

    Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pertahanan udara Ukraina, memberikan mereka kemampuan lebih besar dalam mengatasi serangan dari udara dan memperkuat posisi mereka dalam pertempuran melawan Rusia.

    Pertemuan Zelensky dan Trump

    Pertemuan antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, diperkirakan akan segera berlangsung.

    Pertemuan itu tampaknya akan terjadi setelah pelantikan Trump pada Senin (20/1/2025).

    Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah siaran telethon.

    Menurut Yermak, pihak berwenang Ukraina berniat untuk memulai pembicaraan dan konsultasi resmi segera setelah pelantikan Trump.

    “Dan saya memperkirakan akan segera ada pertemuan antara Presiden Trump, yang secara resmi akan menjabat,” ungkap Yermak, dikutip dari Suspilne.

    “Presiden kita Zelensky untuk membahas rencana dan langkah konkret untuk mengakhiri perang ini,” kata Yermak.

    Yermak juga menekankan, Amerika Serikat “tidak bisa kuat” sampai Ukraina menerima perdamaian yang adil.

    Italia Kirim Paket Bantuan Militer Baru ke Ukraina

    Italia telah mengirimkan paket bantuan militer baru yang berisi senjata modern untuk Ukraina.

    Paket bantuan ini bertujuan untuk memberikan kemampuan serangan yang lebih kuat kepada pasukan Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.

    Kabar ini diumumkan oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Rustam Umyerov, setelah pertemuan dengan Menteri Pertahanan Italia, Guido Crozetto, di Kyiv.

    Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dan membahas upaya kerjasama dalam industri pertahanan.

    “Berita utamanya adalah paket bantuan militer lain dari Italia sedang dikirim ke Ukraina,”

    “Ini adalah persenjataan modern yang akan membantu tentara kita melancarkan serangan kuat kepada musuh,” ujar Kementerian Pertahanan Ukraina dalam sebuah pernyataan resmi.

    Paket bantuan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Ukraina dalam menghadapi ancaman dari Rusia dengan memberikan peralatan tempur yang lebih canggih dan efektif.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Menyoal Emfisema, Kondisi Diidap Sutradara Dune David Lynch Sebelum Meninggal

    Menyoal Emfisema, Kondisi Diidap Sutradara Dune David Lynch Sebelum Meninggal

    Jakarta

    Sutradara legendaris David Lynch meninggal dunia di usia 78 tahun pada Kamis (16/1/2025) waktu setempat. Pria yang menyutradarai film Dune (1984) itu meninggal dunia setelah mengidap emfisema yang memengaruhi kondisi parunya.

    Hal tersebut diduga disebabkan karena pria kelahiran 1946 itu memang menjadi perokok berat selama bertahun-tahun.

    “Dengan sangat menyesal kami, keluarganya, mengumumkan meninggalnya seorang pria dan seniman David Lynch. Kami sangat mengapresiasi privasi untuk saat ini. Ada sebuah lubang besar di dunia ini karena dia tidak lagi bersama kita. Namun, seperti yang dia katakan, ‘Tetaplah melihat donat dan jangan melihat lubangnya’,” demikian pernyataan dari pihak David Lynch dikutip dari The Guardian, Jumat (17/1/2025).

    Pada Agustus tahun lalu, Lynch pertama kali buka-bukaan soal kondisi emfisema yang diidapnya. Lalu pada sebuah kesempatan bulan November, Lynch menuturkan kondisi tersebut semakin memburuk, bahkan membuatnya sulit bernapas.

    “Saya hampir tidak bisa berjalan melalui ruangan. Rasanya seperti Anda berjalan dengan kantong plastik di kepala Anda,” kata Lynch saat itu.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, emfisema merupakan penyakit paru-paru yang terjadi akibat kerusakan dinding alveoli di paru-paru. Penyumbatan atau obstruksi dapat terjadi yang akhirnya memerangkap udara dalam paru-paru.

    Jika terlalu banyak udara yang terperangkap, dada menjadi terasa penuh. Lebih sedikit alveoli membuat oksigen yang mengalir di aliran darah menjadi lebih sedikit.

    Kondisi emfisema biasanya disebabkan oleh kebiasaan merokok bertahun-tahun. Namun, kondisi ini juga dapat dipicu hal lain seperti polusi udara di rumah atau tempat kerja, faktor genetik, hingga adanya infeksi pernapasan.

    Seseorang yang memiliki masalah emfisema memiliki risiko pneumonia, bronkitis, dan infeksi paru-paru yang lebih besar.

    Orang dengan emfisema seringkali tidak menyadari penyakit tersebut telah memengaruhi jaringan paru-paru sebanyak 50 persen atau lebih, sampai akhirnya gejala itu muncul. Gejala emfisema meliputi:

    Batuk jangka panjang (batuk perokok).Mengi.Sesak napas, terutama saat berolahraga ringan seperti menaiki tangga.Perasaan terus-menerus tidak bisa mendapatkan cukup udara.Sesak di dada.Peningkatan produksi lendir.Warna lendir yang tidak normal seperti kuning atau hijau.Kelelahan yang berkelanjutan.

    (avk/suc)

  • Gencatan Senjata Gaza Belum Dimulai, Tentara Israel Tetap Lanjutkan Pemboman, Serangannya Mengerikan – Halaman all

    Gencatan Senjata Gaza Belum Dimulai, Tentara Israel Tetap Lanjutkan Pemboman, Serangannya Mengerikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Qatar mengatakan Israel dan Hamas telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata di Gaza, Rabu (15/1/2025).

    Namun, perjanjian gencatan senjata akan berlaku mulai Minggu (19/1/2025) mendatang.

    Diberitakan The Guardian berdasarkan laporan dari lapangan di Gaza, menunjukkan bahwa tentara Israel telah melanjutkan pemboman wilayah tersebut untuk sementara waktu.

    Pertahanan Sipil Palestina yang dikelola Hamas mengatakan, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 20 orang sejak kesepakatan itu diumumkan, termasuk serangan yang menargetkan blok permukiman di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza yang menewaskan 12 orang dan melukai 20 lainnya.

    Meski begitu, militer Israel belum mengomentari laporan tersebut.

    Jurnalis Palestina Anas Al-Sharif mengatakan “laju pengeboman telah meningkat secara dramatis dalam beberapa jam terakhir”.

    Ia menggambarkan serangan Israel “mengerikan”.

    Pengumuman Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

    Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, mengumumkan Israel dan Hamas telah sepakat pada hari Rabu untuk melakukan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditawan di Gaza.

    Ia berharap kesepakatan itu akan membuka jalan bagi berakhirnya pertempuran secara permanen.

    Setelah mediator sebelumnya mengatakan bahwa kesepakatan telah dicapai, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa beberapa masalah dalam kerangka kerja tersebut masih “belum terselesaikan”.

    Meskipun kantor Netanyahu berharap “rinciannya akan diselesaikan malam ini.”

    Perdana Menteri Qatar mengatakan dalam konferensi pers bahwa gencatan senjata akan berlaku pada hari Minggu.

    “Kedua pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan tentang tahanan dan pertukaran sandera, dan (para mediator) mengumumkan gencatan senjata dengan harapan mencapai gencatan senjata permanen antara kedua belah pihak,” katanya, Rabu, dikutip dari Arab News.

    Tahap Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

    Saat ini kesepakatan apa pun masih perlu disetujui oleh Kabinet Israel, meskipun mereka kemungkinan besar akan menyetujuinya.

    Jika kesepakatan itu disetujui, kesepakatan itu akan berlangsung dalam tiga tahap:

    Tahap Pertama

    Tahap pertama dimulai pada Minggu (19/1/2025), menurut mediator Qatar.

    Dilansir AP News, berikut ini hal-hal terkait kesepakatan gencatan senjata:

    Penghentian pertempuran selama enam minggu akan dimulai, membuka negosiasi untuk mengakhiri perang.
    Sebanyak 33 dari hampir 100 sandera akan dibebaskan selama periode tersebut, meskipun tidak jelas apakah lebih dari separuhnya masih hidup.
    Amerika Serikat mengatakan fase ini juga mencakup penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk padat di Gaza. Itu akan memungkinkan banyak warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah-rumah mereka yang tersisa. Banyak lingkungan telah hancur menjadi puing-puing.
    Bantuan kemanusiaan akan melonjak, dengan ratusan truk memasuki Gaza setiap hari.
    Rincian akhir yang masih dikerjakan termasuk daftar ratusan tahanan Palestina yang akan dibebaskan.

    Tahap Kedua

    Tahap kedua lebih sulit, berikut rinciannya:

    Negosiasi untuk fase ini akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata.
    Tahap ini akan mencakup pembebasan semua sandera yang masih hidup, termasuk tentara pria.
    Pasukan Israel akan mundur dari Jalur Gaza.
    Namun, Israel mengatakan tidak akan menyetujui penarikan penuh sampai kemampuan militer dan politik Hamas dihilangkan.
    Hamas mengatakan pihaknya tidak akan menyerahkan sandera terakhir sampai Israel menarik semua pasukannya.

    Tahap Ketiga

    Tahap ketiga menyerukan pemulangan jenazah para sandera yang masih berada di Gaza dan dimulainya pembangunan kembali besar-besaran di Gaza, yang masih harus dibangun kembali selama puluhan tahun.

    Belum jelas pula siapa yang akan menanggung biayanya.

    Ilustrasi – Perempuan lanjut usia di wilayah Gaza Utara duduk di antara lingkungan yang hancur karena serangan dan bombardemen buta Israel. (haarezt/tangkap layar)

    Diketahui, Hamas melancarkan serangan paling mematikan yang pernah ada di Israel pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan kematian 1.210 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP dari angka resmi Israel.

    Militan Palestina juga menyandera 251 orang selama serangan itu, 94 di antaranya masih ditahan di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

    Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan 46.707 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut angka dari Kementerian Kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas yang dianggap dapat dipercaya oleh PBB.

    Terbaru, Hamas mengatakan gencatan senjata itu adalah “hasil dari keteguhan legendaris rakyat Palestina kita yang hebat dan perlawanan gagah berani kita di Jalur Gaza selama lebih dari 15 bulan.”

    Tekanan untuk mengakhiri pertempuran meningkat dalam beberapa hari terakhir, karena mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat mengintensifkan upaya untuk memperkuat kesepakatan.

    Demonstran di Tel Aviv yang menyerukan pembebasan para sandera menyambut gembira berita tentang kesepakatan itu menyebar.

    Sementara, ribuan orang di seluruh Gaza merayakan kesepakatan untuk menghentikan permusuhan yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Palestina.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Minuman Ini Terbukti Bisa Cegah Kanker Usus Besar, Cocok Diminum di Pagi Hari

    Minuman Ini Terbukti Bisa Cegah Kanker Usus Besar, Cocok Diminum di Pagi Hari

    Jakarta

    Melalui sebuah penelitian terbaru, minum segelas susu ternyata dapat mengurangi risiko kanker usus. Setiap 300 mg kalsium yang dikonsumsi setiap hari atau jumlah yang ditemukan dalam setengah liter susu, dikaitkan dengan risiko kanker usus 17 persen lebih rendah.

    Dikutip dari The Guardian, penelitian tersebut dipublikasikan di Nature Communications. Ahli gizi senior dan penulis pada penelitian tersebut, Dr Keren Papier mengatakan susu terbukti mencegah kanker kolorektal, karena kandungan kalsiumnya.

    “Kalsium ditemukan memiliki efek serupa pada sumber susu dan non-susu, yang menunjukkan bahwa kalsium merupakan faktor utama yang bertanggung jawab untuk mengurangi risiko,” kata Papier.

    Sebagai informasi, kanker usus besar merupakan jenis kanker ketiga paling umum di dunia, menyebabkan hampir 2 juta kasus dan 1 juta kematian tiap tahunnya. Diagnosis baru diperkirakan akan mencapai 3,2 juta pada tahun 2040, dengan kematian meningkat menjadi 1,6 juta.

    Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa produk susu dapat membantu mencegah kanker usus, tetapi buktinya tidak jelas. Untuk penelitian terbaru, Papier dan rekan-rekannya menggunakan data diet dari 540.000 wanita selama hampir 17 tahun untuk menyelidiki bagaimana 97 makanan, minuman, dan nutrisi memengaruhi risiko kanker usus.

    Selain susu, enam faktor terkait susu lainnya juga berkontribusi signifikan terhadap pengurangan risiko, yang menunjukkan bahwa kalsium adalah pendorong utama di balik efek perlindungan ini.

    “Kami memiliki beberapa gagasan tentang mengapa kalsium memiliki efek ini. Diduga kalsium dapat melindungi terhadap kanker usus dengan mengikat asam empedu dan asam lemak bebas untuk membentuk sejenis ‘sabun’ yang tidak berbahaya, yang mencegahnya merusak lapisan usus kita,” kata Papier.

    Pada studi tersebut juga mencatat bahwa mengonsumsi daging merah dan olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal sebesar delapan persen untuk setiap tambahan 30 gram yang dikonsumsi per hari. Serta, konsumsi 20 gram alkohol atau segelas anggur merah besar meningkatkan kanker usus besar hingga 15 persen.

    “Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, selain menjaga berat badan yang sehat dan berhenti merokok adalah salah satu cara terbaik untuk menurunkan risiko kanker usus. Ini termasuk mengurangi alkohol dan daging merah dan olahan, serta makan banyak buah, sayur, dan biji-bijian utuh,” tutup Papier.

    (dpy/kna)

  • Kerugian Ekonomi Kebakaran Los Angeles Bakal Sentuh Rp 4.476 Triliun – Page 3

    Kerugian Ekonomi Kebakaran Los Angeles Bakal Sentuh Rp 4.476 Triliun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Petugas pemadam kebakaran berusaha mengendalikan kobaran api yang melanda Los Angeles sebelum hembusan angin kencang mengancam laju api.

    Kebakaran yang mungkin menjadi yang termahal dalam sejarah Amerika Serikat (AS) itu telah menewaskan sedikitnya 24 orang, membuat ribuan orang mengungsi, menghancurkan lebih dari 12.000 bangunan dan membuat 100.000 orang harus dievakuasi.

    Mengutip the Guardian, ditulis Selasa (14/1/2025), Badan Pemerintah belum memberikan perkiraan awal kerusakan, tetapi AccuWeather, sebuah perusahaan yang sediakan data mengenai cuaca dan dampaknya perkirakan kerusakan dan kerugian ekonomi mencapai USD 250 miliar-USD 275 miliar. Jumlah itu setara Rp 4.069,45 triliun-Rp 4.476 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 12.277).

    Layanan cuaca nasional mengeluarkan peringatan langka mengenai “situasi yang sangat berbahaya” terkait dengan kondisi kebakaran parah yang dimulai pada Senin malam hingga Selasa.

    Adapun angin kencang Santa Ana sebagian besar disalahkan karena mengubah kebakaran hutan menjadi kobaran api yang hancurkan seluruh lingkungan di dalam dan sekitar Los Angeles, di mana tidak ada curah hujan yang signifikan lebih dari delapan bulan.

    Selain itu, peramal cuaca menuturkan, angin kencang dengan kecepatan hingga 40 mph (64km/h) dan hembusan angin di pegunungan yang mencapai 65 mph (105km/jam) akan terjadi hingga Rabu. Analis perilaku kebakaran Dennis Burns menuturkan, angin bertiup kencang pada Senin, dan diperkirakan menguat pada Selasa pekan ini.

    Saat Los Angeles menahan nafas untuk antisipasi angin kencang lainnya, semakin banyak cerita tentang korban yang kehilangan nyawa, warga yang rumahnya hancur dan bangunan serta bisnis bersejarah yang terbakar.

     

  • Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1056: NATO Sebut Ukraina Masih Lemah untuk Berunding dengan Rusia – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1056: NATO Sebut Ukraina Masih Lemah untuk Berunding dengan Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1056 pada Rabu (14/1/2025).

    Pada tengah malam, sekitar 25 drone terlihat di Ukraina, ledakan terdengar di Kyiv. 

    Sementara itu, serangan besar-besaran juga dilaporkan terjadi di kota-kota Rusia di Bryansk, Tula dan sejumlah wilayah lainnya.

    NATO: Posisi Ukraina Masih Lemah untuk Perundingan Damai dengan Rusia

    Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengatakan Ukraina tidak berada dalam posisi yang cukup kuat untuk melakukan perundingan damai dengan Rusia.

    “Saat ini, jelas Ukraina tidak berada di sana, karena mereka saat ini tidak dapat bernegosiasi dari posisi yang kuat,” kata Mark Rutte kepada anggota parlemen Uni Eropa, Senin (13/1/2025).

    Ia mendorong mitra Eropanya untuk berbuat lebih banyak untuk Ukraina dalam menghadapi Rusia.

    “Kita harus berbuat lebih banyak untuk memastikan dengan mengubah arah konflik, mereka dapat mencapai posisi yang kuat itu,” lanjutnya.

    Mark Rutte yakin Ukraina dapat mencapai perdamaian jangka panjang jika memiliki posisi yang kuat.

    “Kita semua ingin perang ini berakhir, tetapi yang terpenting, kita ingin perdamaian bertahan lama. Perdamaian tidak akan bertahan lama jika Putin berhasil di Ukraina, karena dengan begitu dia akan terus maju,” kata Mark Rutte.

    “Saya yakin bahwa perdamaian hanya dapat bertahan lama jika Ukraina datang ke meja perundingan dari posisi yang kuat,” katanya, seperti diberitakan The Guardian.

    Joe Biden Minta Pemerintah AS dan Sekutu Tak Tinggalkan Ukraina

    Presiden AS Joe Biden mengatakan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya tidak bisa meninggalkan Ukraina.

    Joe Biden sedang bersiap untuk mengundurkan diri minggu depan dan menyerahkan kekuasaan kepada presiden terpilih Donald Trump.

    Dalam pernyataannya kemarin, Joe Biden heran pada awal perang di Ukraina bahwa Putin mengira pasukan Rusia akan dengan mudah mengalahkan Ukraina dalam hitungan hari.

    Joe Biden memuji dukungan AS dan internasional untuk Kyiv sejak invasi Moskow tahun 2022 dan menurutnya, Putin telah gagal mencapai tujuan strategisnya tetapi masih banyak yang harus dilakukan.

    “Kita tidak bisa meninggalkan Ukraina,” tegasnya.

    Zelensky Undang PM Slokavia ke Ukraina

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, membalas undangan Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, untuk berkunjung ke Ukraina pada Jumat (17/1/2025).

    Undangan ini disampaikan oleh Zelensky setelah Robert Fico mengundang presiden Ukraina ke Slovakia pada Senin kemarin. 

    Robert Fico menyerukan negosiasi secepat mungkin setelah Ukraina memutuskan untuk memutus pasokan gas murah Rusia yang mengalir melalui kedua negara mereka ke Eropa Barat.

    Hal itu terjadi setelah perjalanan Robert Fico ke Moskow sebelum Natal untuk bertemu Vladimir Putin membuat marah negara-negara Uni Eropa dan protes di dalam negeri terhadap pemerintahan Robert Fico.

    Rusia Mengepung Pokrovsk

    Seorang pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia melewati pusat logistik Pokrovsk di Ukraina timur yang telah mereka rebut selama berbulan-bulan dan memotong jalur pasokan ke sana.

    Juru bicara militer Ukraina, Mayor Viktor Trehubov, mengatakan pasukan Rusia mengepung Pokrovsk yang telah direbut oleh pertahanan Ukraina.

    “Rusia membidik jalan raya yang mengarah dari sana ke kota Dnipro di Ukraina tengah. Rute itu sangat penting untuk pasokan yang akan memasok pasukan Ukraina di seluruh wilayah. Pemotongan lalu lintas jalan raya juga akan sangat melemahkan Pokrovsk,” katanya kepada AP News, Senin.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Persijap Jepara Akui Keunggulan Bhayangkara Presisi FC, Dibantai 4 Gol Tanpa Balas

    Persijap Jepara Akui Keunggulan Bhayangkara Presisi FC, Dibantai 4 Gol Tanpa Balas

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Persijap Jepara harus akui kekuatan Bhayangkara Presisi FC di Stadion Tri Sanja Tegal, Sabtu sore (11/1/2025).

    Saat laga tersebut Laskar Kalinyamat harus kebobolan 4 gol tanpa balas oleh The Guardian.

    Kick off pertandingan antara kedua tim puncak klasemen Grub B dan runner-up di grup 2 Liga 2 itu dimulai pukul 15.00, Sabtu (11/1/2025).

    Pada babak pertama saja, The Guardian terlihat cukup agresif menyerang pertahan dari Laskar 

    Menit 13 Bhayangkara Presisi FC menjebol gawang Persijap Jepara

    Striker andalan The Guardian, Ilija Spasojević berhasil menyarangkan gol pertama berkat umpan Dendy Sulistyawan.

    Skor 1-0 untuk keunggulan Bhayangkara FC.

    Tak puas hanya unggul 1-0, Bhayangkara FC terus menggempur pertahanan tim Laskar Kalinyamat. 

    Selang sepuluh menit berjalan, tuan rumah justru menggandakan keunggulan. 

    Ilija Spasojević kembali mencetak gol keduanya ke gawang yang dijaga M Ridho pada menit ke 23.

    Bhayangkara FC unggul 2-0 hingga turun minum.

    Tertinggal dua gol di babak pertama, Laskar Kalinyamat itu tak ingin menyerah. 

    Pada babak kedua, skuad tim yang dipimpin Zulham Zamrun berupaya mencetak gol untuk menyusul ketertinggalan.

    Pertandingan makin memanas, enam kartu kuning diberikan untuk kedua tim, dua kartu untuk pemain Persijap, empat kartu kuning untuk Bhayangkara FC.

    Pada menit-menit akhir pertandingan, konsentrasi tim Laskar Kalinyamat makin dibuyarkan. 

    Bhayangkara FC menambah dua gol tambahan untuk memantapkan kemenangan.

    Gol ketiga The Guardian disarangkan oleh Fareed Sadat di menit ke 89.

    Pada injury time, gol penutup laga dituntaskan oleh Sani Rizki di menit ke-93.

    Menanggapi kekalahan yang cukup banyak di kandang Bhayangkara Persisi FC, Head Coach Persijap Jepara, Widodo Cahyono Putro mengatakan bahwa kekalahan itu karena Persijap Jepara tidak membawa skuad penuh.

    Menurutnya kekalahan atas The Guardian akan menjadi pembelajaran bagi Laskar Kalinyamat untuk menghadapi laga selanjutnya di babak delapan besar.

    “Kami tidak membawa pemain penuh karena ada beberapa pemain inti  yang tidak bisa bermain, kami akan persiapkan diri lagi di babak selanjutnya,” kata pria yang kerap disapa WCP.

    Di sisi lain, pemain Persijap David Laly meminta permohonan maaf ke pendukung Persijap karena tidak bisa membawa pulang kemenangan dari pertandingan ini.

    Dia menyampaik bahwa pertandingan lawan Bhayangkara FC ini akan menjadi pembelajaran baginya dan tim untuk bermain lebih maksimal lagi kedepannya.

    “Hasil ini bukan untuk mengendorkan semangat tim, tetapi buat belajar lagi supaya lebih baik di pertandingan selanjutnya,” ungkap Pemain Persijap Jepara. 

    Sebagai informasi tambahan, meski Persijap Jepara mengalami kekalahan yang cukup signifikan, kedua tim sudah dipastikan lolos ke babak delapan besar. (Ito)