Perusahaan: The Guardian

  • Terungkap! Kim Jong Un Punya Pangkalan Rudal Rahasia Dekat China

    Terungkap! Kim Jong Un Punya Pangkalan Rudal Rahasia Dekat China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Korea Utara diduga memiliki pangkalan militer rahasia yang berpotensi menampung rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir. Temuan ini dipublikasikan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS), lembaga think tank berbasis di Washington.

    Dalam laporan yang dirilis Rabu (21/8/2025), CSIS menyebut pangkalan bernama Sinpung-dong itu berlokasi di Provinsi Pyongan Utara, sekitar 27 km dari perbatasan China. Fasilitas tersebut diyakini mampu menampung enam hingga sembilan ICBM beserta peluncurnya.

    “Senjata ini menimbulkan potensi ancaman nuklir bagi Asia Timur dan daratan Amerika Serikat,” tulis CSIS, seperti dikutip The Guardian pada Jumat (22/8/2025).

    Laporan itu menyebut pangkalan Sinpung-dong adalah konfirmasi mendalam pertama dari sumber terbuka terkait fasilitas rahasia tersebut. Sinpung-dong disebut sebagai salah satu dari 15 hingga 20 pangkalan rudal, fasilitas pemeliharaan, dan penyimpanan hulu ledak yang tidak pernah dideklarasikan Pyongyang.

    Menurut CSIS, fasilitas itu tidak pernah masuk dalam agenda negosiasi denuklirisasi antara AS dan Korea Utara. “Peluncur dan rudal dapat meninggalkan pangkalan ini saat krisis atau perang, lalu melakukan peluncuran yang sulit dideteksi dari wilayah lain,” kata para peneliti.

    Pengungkapan ini datang di tengah meningkatnya ambisi nuklir Pyongyang. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebelumnya menyerukan “ekspansi cepat” kemampuan nuklir negara itu, terutama setelah kegagalan KTT dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi pada 2019.

    Sejak pertemuan tersebut, Korea Utara menegaskan tidak akan menyerahkan senjata nuklirnya dan bahkan menyebut statusnya sebagai negara nuklir “tidak dapat diubah”.

    Situasi diperumit dengan semakin eratnya hubungan Korut dan Rusia pasca-invasi ke Ukraina. Badan intelijen Korea Selatan melaporkan Pyongyang mengirim lebih dari 10.000 tentara serta persenjataan ke Rusia pada 2024. Sebagai imbalan, Moskow disebut memberi dukungan teknologi satelit dan antariksa canggih.

    “Peluncur satelit dan ICBM memiliki sebagian besar teknologi dasar yang sama,” tulis CSIS, menegaskan bahwa kolaborasi ini berpotensi memperkuat kemampuan militer Korea Utara di level strategis.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Diprotes Karyawan, Microsoft Selidiki Kontrak Perusahaan dengan Israel – Page 3

    Diprotes Karyawan, Microsoft Selidiki Kontrak Perusahaan dengan Israel – Page 3

    Pemicu langsung yang mendorong penyelidikan terbaru Microsoft adalah sebuah laporan investigasi. Laporan ini diterbitkan oleh media ternama asal Inggris, The Guardian, yang sangat berpengaruh.

    Laporan tersebut memuat tuduhan yang sangat eksplosif dan terperinci. Menuduh badan intelijen rahasia Israel, Unit 8200, sebagai klien utama dari platform cloud Azure.

    Dalam laporannya, disebutkan adanya sebuah kesepakatan khusus dengan CEO Microsoft, Satya Nadella. Kesepakatan ini memberikan akses ke “area terpisah” di dalam sistem cloud Azure.

    Area inilah yang kemudian diduga menjadi fondasi utama, tempat di mana sistem pengawasan massal tersebut dibangun dan juga dioperasikan oleh pihak intelijen Israel.

    Tujuan dari sistem ini sangat jelas menurut laporan tersebut, yaitu untuk mengumpulkan dan menyimpan rekaman jutaan panggilan telepon dari warga Palestina di Gaza.

    Dalam respons resminya, Microsoft secara spesifik merujuk pada laporan ini. Mereka mengakui bahwa “tuduhan tambahan yang akurat” ini memang memerlukan sebuah tinjauan penuh.

    Hal ini menunjukkan betapa besarnya dampak dari jurnalisme investigatif, sebuah laporan yang solid mampu memaksa korporasi raksasa untuk mengambil tindakan nyata.

  • Fenomena ‘Johatsu’, saat Ribuan Warga Jepang Pilih Menghilang Tanpa Jejak

    Fenomena ‘Johatsu’, saat Ribuan Warga Jepang Pilih Menghilang Tanpa Jejak

    Jakarta

    Setiap tahun, ada sekitar 70 ribu hingga 90 ribu warga Jepang yang dilaporkan hilang. Meski mayoritas di antaranya berhasil ditemukan, ada beberapa orang yang tetap menghilang tanpa jejak sedikitpun.

    Mereka bahkan merekayasa jejak atau hari-hari terakhir sebelum menghilang dengan segala skenario. Kelompok ini yang kemudian dikenal sebagai johatsu, arti dari ‘melenyap’ di Jepang, atau orang-orang yang menghilang dan berharap tidak pernah ditemukan.

    Istilah ini pertama kali digunakan pada 1960-an. Mulai populer di publik pada 1967 setelah dirilisnya film pseudo-dokumenter karya Shohei Imamura, A Man Vanishes, yang mengisahkan hilangnya seorang tenaga penjualan dari Niigata secara tiba-tiba. Pada 1970-an, kata ini umum digunakan di media untuk menggambarkan orang-orang yang ingin melarikan diri dari kesulitan hidup sehari-hari. Misalnya, stres di tempat kerja, atau pernikahan tidak bahagia.

    Dikutip dari The Guardian, setelah gelembung ekonomi Jepang meletus pada 1990-an dan semakin banyak orang terjerat utang, fenomena ini juga terus meluas. Pada 1994, Masanori Kashimura menerbitkan buku berjudul ‘The Complete Manual of Disappearance’ untuk memberikan nasihat tentang cara memulai hidup baru dari nol.

    Ada banyak alasan mengapa seseorang memutuskan untuk menghilang. Ada yang melarikan diri dari rentenir, sementara yang lain melarikan diri dari hubungan yang abusif, dari penguntit, atau atasan yang represif.

    Adapula yang melarikan diri dari rasa malu akibat bisnis yang gagal atau reputasi hancur. Dalam film dokumenter mereka, Johatsu: Into Thin Air, yang dirilis November 2024, sineas Jerman Andreas Hartmann dan sutradara Jepang Arata Mori menggali gejolak yang dihadapi orang-orang yang menghilang, serta penderitaan mereka yang ditinggalkan.

    Terungkap bahwa ada beberapa kasus, seperti yang dialami seorang pria di Jepang saat berkonflik dengan kekasih. Ia kerap gemetar ketakutan, karena tidak mampu menghadapi pasangan posesif, hingga akhirnya berhasil melarikan diri.

    Ada juga sepasang suami istri, yang namanya tidak disebutkan, tinggal di kamar kosong di sebuah hotel cinta antah berantah. Mereka melarikan diri dari rumah setelah terus-menerus diancam oleh bosnya. Menurut pasangannya, setiap kesalahan yang mereka buat dihukum dengan denda, berarti mereka tidak pernah yakin berapa gaji yang akan mereka terima.

    “Mendengarkan cerita mereka saja sudah traumatis,” demikian kesaksian salah satu warga Jepang, dikutip dari Tokyoweekender.

    “Kita sering mendengar tentang perusahaan-perusahaan gelap di Jepang, tetapi biasanya di perusahaan besar, di mana orang-orangnya bekerja terlalu keras. Saya belum pernah mendengar hal seperti ini sebelumnya, saat para pekerja dipaksa membayar. Hal itu jelas mengganggu psikologis mereka, dan bahkan sekarang, mereka tidak bisa meninggalkan hotel cinta itu, jadi mereka seperti berada di penjara.”

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

  • Cerita di Balik Kelahiran Bayi ‘Tertua’ Berusia 31 Tahun, Embrionya dari 1994

    Cerita di Balik Kelahiran Bayi ‘Tertua’ Berusia 31 Tahun, Embrionya dari 1994

    Jakarta

    Sebuah kelahiran yang luar biasa dilaporkan terjadi di Amerika Serikat. Seorang bayi bernama Thaddeus Daniel Pierce, lahir dari sebuah embrio yang telah dibekukan sejak tahun 1994. Dengan usia embrio yang mencapai lebih dari 30 tahun, Thaddeus dijuluki sebagai “bayi tertua di dunia.”

    Ia dilahirkan pada 26 Juli lalu oleh pasangan Lindsey dan Tim Pierce, yang mengadopsi embrio tersebut dari Linda Archerd (62). Kisah di balik kelahiran ini pun menjadi sorotan banyak pihak.

    Kisah di Balik Embrio Berusia Tiga Dekade

    Diberitakan The Guardian, di awal tahun 1990-an, Linda Archerd dan suaminya mencoba program bayi tabung (IVF) setelah kesulitan memiliki anak. Pada tahun 1994, program itu menghasilkan empat embrio.

    Satu embrio ditransfer ke rahim Linda dan berhasil melahirkan seorang putri, yang kini berusia 30 tahun dan sudah memiliki anak. Tiga embrio lainnya dibekukan dan disimpan.

    Setelah bercerai, Linda mendapatkan hak asuh atas embrio yang tersisa. Ia memutuskan untuk memberikan embrio tersebut melalui program “adopsi embrio,” donor dan penerima dapat saling menyetujui. Dia memiliki preferensi agar embrionya diadopsi oleh pasangan kulit putih yang sudah menikah dan beragama Kristen, kriteria yang cocok dengan keluarga Pierce.

    Proses Kelahiran Bayi Tertua

    Lindsey Pierce mengaku tidak menyangka embrio yang mereka terima akan memecahkan rekor.

    “Kami tidak berniat memecahkan rekor apa pun. Kami hanya ingin memiliki bayi,” kata Lindsey.

    Meskipun Lindsey dan Tim sempat menghadapi persalinan yang sulit, mereka kini bersyukur atas kehadiran Thaddeus. Mereka merasa kagum dengan bayinya yang tenang dan berharga.

    Linda, sebagai donor embrio, merasakan ikatan emosional yang kuat.

    “Hal pertama yang saya sadari saat Lindsey mengirim fotonya adalah betapa miripnya dia dengan putri saya saat masih bayi. Saya membandingkan foto-foto kami dan tidak ada keraguan bahwa mereka adalah saudara kandung,” ucap Linda.

    Proses transfer embrio dilakukan di sebuah klinik yang dipimpin oleh John Gordon, seorang ahli endokrinologi reproduksi. Gordon mengatakan kliniknya memiliki prinsip untuk memberikan kesempatan hidup bagi setiap embrio.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Tentara Bayaran AS Serbu Negara Bandit, Tumpas Gangster Sampai Habis

    Tentara Bayaran AS Serbu Negara Bandit, Tumpas Gangster Sampai Habis

    Jakarta, CNBC Indonesia – “Tentara bayaran” Amerika Serikat (AS) akan bertengger di Haiti. Ini terkait perjanjian terbaru yang dibuat pendukung terkemuka Donald Trump, Erik Prince, soal pasukan penjaga keamanan swasta di negeri itu, melalui perusahaannya Vectus Global.

    Prince menyatakan telah mencapai kesepakatan 10 tahun dengan Haiti. Tak hanya mencakup “perjuangan melawan geng-geng kriminal” di negara tersebut tetapi juga mengambil peran dalam memulihkan sistem pengumpulan pajak di negeri para bandit itu.

    “Kami berharap bisa merebut kendali jalan-jalan utama dan wilayah dari geng-geng dalam waktu sekitar satu tahun,” ujarnya dikutip Reuters, yang juga dimuat The Guardian, Jumat (15/8/2025).

    “Salah satu ukuran keberhasilan utama bagi saya adalah ketika Anda bisa berkendara dari Port-au-Prince ke Cap Haitian dengan kendaraan biasa tanpa dihentikan oleh geng-geng,” kata Prince.

    Prince tidak bersedia memberikan komentar mengenai berapa banyak uang yang akan dibayarkan pemerintah Haiti kepada Vectus Global. Ia juga enggan menyebut berapa banyak pajak yang ia harapkan dapat dikumpulkan di Haiti.

    Sebenarnya, Vectus mulai beroperasi di Haiti pada bulan Maret. Awalnya, perusahaan tersebut sudah berjaga-jaga di Haiti, menggunakan drone untuk melawan gangster.

    Seorang sumber yang mengetahui operasi Vectus di sana mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut akan mengintensifkan upaya melawan bandit beberapa minggu mendatang. Vectus akan bekerja sama dengan polisi Haiti dan mengerahkan beberapa ratus pejuang terlatih dari AS, Eropa, dan El Salvador yang memiliki keahlian sebagai penembak jitu, spesialis intelijen dan komunikasi, serta menggunakan helikopter dan kapal. 

    Namun, keterlibatan jangka panjang dan peran dalam pengumpulan pajak baru pertama kali dilaporkan. Presiden baru dewan transisi Haiti, Laurent Saint-Cyr, tidak menanggapi permintaan komentar.

    Perlu diketahui, Prince sendiri awalnya seorang mantan anggota U.S. Navy Seal. Ia mendirikan perusahaan keamanan militer Blackwater pada tahun 1997.

    Ia menjual perusahaan tersebut pada tahun 2010 setelah beberapa karyawannya dihukum karena secara tidak sah membunuh 14 warga sipil tak bersenjata saat mengawal konvoi kedutaan AS di Lapangan Nisour, Baghdad, Irak. Namun, para pelaku tersebut diampuni oleh Trump selama masa jabatan pertamanya di Gedung Putih.

    Sejak Trump kembali ke Gedung Putih, Prince telah memberikan saran kepada Ekuador mengenai cara memerangi geng kriminal. Ia juga mencapai kesepakatan dengan Republik Demokratik Kongo untuk membantu mengamankan dan mengenakan pajak atas kekayaan mineralnya.

    “Sulit membayangkan mereka beroperasi tanpa persetujuan dari pemerintahan Trump,” kata kepala program Haiti di Global Initiative Against Transnational Organized Crime, Romain Le Cour Grandmaison,  yang berbasis di Jenewa, Swiss.

    (tps/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Konsultasi Diet Garam ke ChatGPT, Pria Ini Berujung Kena Kondisi Langka

    Konsultasi Diet Garam ke ChatGPT, Pria Ini Berujung Kena Kondisi Langka

    Jakarta

    Seorang pria berusia 60 tahun mengalami gangguan kejiwaan tidak bisa pasca meminta saran diet dari ChatGPT, menurut sebuah kasus yang dipublikasikan jurnal Annals of Internal Medicine: Clinical Cases.

    Pria yang identitasnya dirahasiakan dalam studi kasus tersebut mengatakan kepada dokter bahwa ia telah berhenti mengonsumsi natrium klorida atau garam dalam pola makannya setelah sempat membaca efek negatif terhadap kesehatan.

    Dikutip dari The Guardian, pria tersebut memutuskan untuk menyetop mengonsumsi garam sepenuhnya dengan konsultasi dari ChatGPT. Ia mempertahankan beberapa pantangan makanan dan bahkan menyuling airnya sendiri di rumah.

    “Selama 3 bulan, ia telah mengganti natrium klorida dengan natrium bromida yang diperoleh dari internet setelah berkonsultasi dengan ChatGPT, ia membaca bahwa klorida dapat ditukar dengan bromida, meskipun kemungkinan untuk tujuan lain, seperti membersihkan,” demikian laporan studi kasus tersebut.

    Meskipun kelebihan natrium dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko masalah kesehatan, mengonsumsi natrium dalam jumlah yang sehat tetaplah penting.

    Pria tersebut, yang tidak memiliki riwayat kejiwaan, akhirnya dirawat di rumah sakit dengan sempat menduga efek yang dialami tidak lain karena keracunan. Ia mengatakan kepada dokter ia sangat haus, tetapi paranoid dengan air yang ditawarkan kepadanya.

    “Dalam 24 jam pertama setelah dirawat, ia menunjukkan peningkatan paranoia dan halusinasi pendengaran serta penglihatan, yang, setelah mencoba melarikan diri, mengakibatkan penahanan psikiatrik yang tidak disengaja hingga menyebabkan disabilitas berat,” demikian menurut penelitian tersebut.

    Para dokter menyimpulkan pria tersebut mengidap bromisme, atau keracunan bromida, suatu kondisi yang jarang terjadi saat ini tetapi lebih umum terjadi pada awal abad ke-20. Penelitian tersebut mencatat bahwa bromida ditemukan dalam beberapa obat bebas pada saat itu dan berkontribusi hingga 8 persen dari rawat inap psikiatrik terkait bromisme saat itu.

    Rumah sakit merawat pria tersebut karena psikosis dan memulangkannya beberapa minggu kemudian. Kasusnya menyoroti potensi jebakan penggunaan AI untuk mencari saran medis.

    Penulis artikel dari University of Washington, Seattle, menyebutkan kasus ini menyoroti potensi peran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam memicu masalah kesehatan yang sebenarnya bisa dicegah. Mereka mengaku sulit memastikan saran spesifik yang diterima pasien karena tidak memiliki akses ke log percakapan ChatGPT.

    Namun, ketika peneliti mengajukan pertanyaan serupa ke ChatGPT, chatbot memang memberikan opsi bromida tanpa peringatan kesehatan khusus dan tanpa menanyakan alasan di balik permintaan informasi tersebut.

    “Seperti yang kami duga akan dilakukan oleh seorang profesional medis,” tulis para peneliti, menekankan AI tidak memiliki kemampuan untuk membahas risiko secara luas.

    (naf/kna)

  • Trump Ditinggal! Ini Daftar Sekutu AS yang Berencana Akui Palestina

    Trump Ditinggal! Ini Daftar Sekutu AS yang Berencana Akui Palestina

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah negara-negara berpengaruh di dunia Barat mulai perlahan mengakui kedaulatan Palestina. Hal ini dilakukan setelah serangan membabi buta Israel atas wilayah enklave negara itu, Gaza, yang telah menewaskan 60 ribu jiwa sejak 2023 lalu.

    Sejumlah negara ini berpandangan bahwa pengakuan Palestina merupakan kunci perdamaian di kawasan itu. Hal ini juga sesuai dengan Solusi Dua Negara, yang menekankan adanya negara Israel dan Palestina yang hidup berdampingan dengan damai.

    Berikut daftar 5 negara Barat yang berencana mengakui Palestina tahun ini:

    1. Prancis.

    Prancis, salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB, telah mengumumkan niatnya untuk secara resmi mengakui Negara Palestina. Langkah ini dipimpin oleh Presiden Emmanuel Macron, yang menekankan pentingnya solusi dua negara yang kuat dan kredibel untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan. Rencana pengakuan ini juga merupakan bagian dari upaya Prancis untuk memulihkan momentum diplomatik dalam proses perdamaian Timur Tengah.

    Sebagaimana dikutip oleh The New Arab, seorang pejabat Prancis menyatakan, “Pengakuan ini bukanlah hadiah, melainkan sebuah instrumen untuk membangun perdamaian.” Keputusan ini dipandang sebagai upaya untuk memberikan Palestina status yang setara dengan Israel, memungkinkan mereka untuk bernegosiasi secara efektif di tingkat internasional.

    2. Inggris.

    Inggris juga telah menyatakan niatnya untuk mengakui Palestina sebagai negara, meskipun dengan beberapa syarat. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dalam pernyataannya, menekankan bahwa pengakuan ini akan membantu menciptakan momentum bagi solusi dua negara.

    Pengumuman ini datang di tengah meningkatnya tekanan domestik dan internasional terhadap pemerintah Inggris untuk mengambil tindakan yang lebih tegas dalam menanggapi krisis di Gaza.

    Seperti yang dilaporkan oleh Time Magazine, pengakuan ini juga dipandang sebagai cara untuk menekan Israel agar menyetujui gencatan senjata dan membebaskan sandera. Meskipun demikian, pengumuman ini mendapat kecaman dari Israel, yang berpendapat bahwa pengakuan tersebut akan “memberi imbalan kepada terorisme.”

    3. Kanada.

    Kanada, melalui perdana menterinya, telah mengumumkan rencana untuk mengakui Palestina pada Sidang Umum PBB bulan September 2025. Keputusan ini, seperti halnya Inggris, disertai dengan kondisi-kondisi tertentu, seperti perlunya Palestina yang tidak dimiliterisasi dan tidak adanya peran Hamas dalam pemerintahan.

    Dalam laporannya, The Guardian mengutip PM Kanada Mark Carney yang menyatakan, “Kami akan mengakui negara Palestina di Sidang Umum PBB pada bulan September jika kondisi-kondisi tertentu terpenuhi.”

    Keputusan ini mencerminkan pergeseran kebijakan luar negeri Kanada, yang selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Amerika Serikat dan Israel. Langkah ini juga dilihat sebagai upaya untuk menyatukan kembali Tepi Barat dan Jalur Gaza di bawah satu otoritas Palestina.

    4. Australia.

    Australia menjadi salah satu negara terbaru yang mengumumkan rencana untuk mengakui Palestina. PM Anthony Albanese menyatakan bahwa Australia akan mengakui Negara Palestina pada Sidang Umum PBB bulan September 2025.

    Albanese, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera, mengatakan bahwa solusi dua negara adalah “harapan terbaik umat manusia untuk memutus siklus kekerasan di Timur Tengah.”

    Pengakuan ini, menurutnya, merupakan bagian dari “upaya global terkoordinasi” untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera.

    Pengumuman ini juga memicu reaksi keras dari Israel, dengan utusan Israel untuk Australia yang menyatakan bahwa pengakuan tersebut “mengangkat posisi Hamas.” Namun, Australia menekankan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada komitmen yang diterima dari Otoritas Palestina mengenai pemerintahan di masa depan dan demiliterisasi.

    5. Selandia Baru.

    Selandia Baru sedang mempertimbangkan pengakuan resmi terhadap negara Palestina. Menteri Luar Negeri Winston Peters mengatakan kabinet Perdana Menteri Christopher Luxon akan membuat keputusan pada September, bertepatan dengan Pekan Pemimpin PBB.

    “Kami bermaksud mempertimbangkan masalah ini dengan cermat dan kemudian bertindak sesuai dengan prinsip, nilai, dan kepentingan nasional Selandia Baru,” ujar Peters dalam keterangan resmi, Senin (11/8/2025), seperti dikutip Reuters.

    Ia menegaskan, Selandia Baru sejak lama memandang pengakuan Palestina sebagai “masalah waktu, bukan apakah akan terjadi.” Namun, keputusan akan bergantung pada penilaian apakah telah ada kemajuan signifikan menuju pembentukan negara Palestina yang layak dan sah.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dunia Tak Baik-baik Saja, Rusa Kutub di Negara Nordik Sekarat karena Kepanasan

    Dunia Tak Baik-baik Saja, Rusa Kutub di Negara Nordik Sekarat karena Kepanasan

    Bisnis.com, JAKARTA — Negara-negara Nordik yang biasanya dingin kini dilanda suhu panas yang belum pernah terjadi sebelumnya, akibat polusi karbon di Eropa Utara. Rusa kutub yang biasa hidup di suhu dingin sekarat karena kepanasan. 

    Sebuah stasiun cuaca di wilayah Norwegia di Lingkaran Arktik mencatat suhu di atas 30°C selama 13 hari di bulan Juli, sementara itu, Finlandia mengalami tiga minggu berturut-tut dengan suhu panas 30°C.

    Para ilmuwan mengatakan, ini adalah rekor terpanjang yang terjadi sejak 1961, dan 50% lebih lama dari rekor sebelumnya.

    “Gelombang panas masih berlangsung dengan suhu maksimum sekitar 32-33°C,” kata Ilmuwan Iklim di Institut Meteorologi Finlandia, Mika Rantanen, dilansir The Guardian, Senin (11/8/2025). 

    Mika juga menyebut, wilayah Arktik mengalami suhu di atas 25°C selama tiga minggu, dan ada kemungkinannya itu akan menyamai rekor suhu panas bulan Agustus di sana.

    Di lain tempat, Lembaga Meteorologi Norwegia mencatat suhu di atas 30°C selama 12 hari di bulan Juli oleh setidaknya satu stasiun di tiga wilayah paling utara. 

    Walaupun negara tersebut sempat mengalami jeda singkat pekan lalu karena cuaca panas bergerak ke utara dan timur, lembaga tersebut memperkirakan suhu tinggi itu akan kembali tercapai selama akhir pekan.

    Selain itu, di Swedia, para ahli meteorologi mengatakan, gelombang panas jangka panjang juga tercatat di beberapa stasiun wilayah utara negara tersebut. Di stasiun cuaca Haparanda mencatat suhu 25°C atau lebih selama 14 hari berturut-turut, sementara itu di Jokkmokk Lapland, gelombang panas berlangsung selama 15 hari.

    Cuaca panas yang menyengat melanda Eropa utara sejak pertengahan Juli, didorong oleh air panas di lepas pantai utara Norwegia dan area bertekanan tinggi yang menyebabkan suhu di kawasan Nordik lebih tinggi 8-10°C dari suhu normal musiman.

    Hal tersebut telah mengejutkan banyak orang di Eropa. Para peneliti menemukan, negara-negara seperti Inggris, Norwegia, dan Swiss akan menghadapi peningkatan suhu relatif terbesar, imbas dari pemanasan global, dan telah memperingatkan bahwa infrastruktur mereka tidak memadai untuk mengatasinya.

    Pada Rabu, (6/8/2025), sebuah arena seluncur es di Finlandia utara sampai menawarkan tempatnya untuk orang-orang yang mencari perlindungan dari panas setelah ruang gawat darurat rumah sakit setempat dikabarkan penuh.

    Lalu, keesokan harinya, para penggembala mengabarkan, rusa kutub mereka berada di ambang kematian akibat panas. Sementara itu, radio Swedia melaporkan wisatawan asing yang menuju ke Skandinavia, yang mengharapkan liburan di tempat dengan suhu dingin malah menghadapi peringatan panas yang berbahaya.

    “Gelombang panas luar biasa akan semakin intens, seiring perubahan iklim. Nantinya ini akan terjadi lebih sering, parah, dan berlangsung lebih lama,” kata Ilmuwan Finlandia, Heikki Tuomenvirta, dikutip dari The Guardian. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Bayang-bayang Zero-COVID Kembali, China Ambil Langkah Keras Tangani Chikungunya

    Bayang-bayang Zero-COVID Kembali, China Ambil Langkah Keras Tangani Chikungunya

    Jakarta

    Muncul kekhawatiran yang kian meluas di China bahwa upaya pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus chikungunya mulai melanggar hak-hak pribadi warga. Kekhawatiran ini mencuat setelah sebuah video viral menunjukkan tindakan otoritas yang sangat invasif, mengingatkan pada era kebijakan zero-Covid yang ketat.

    Diberitakan The Guardian, insiden tersebut dibagikan oleh seorang ibu tunggal di Zhanjiang, kota pelabuhan di Provinsi Guangdong. Dalam videonya, ia memperlihatkan sekelompok orang, termasuk seorang petugas polisi berseragam, memasuki kamar anak-anaknya di tengah malam untuk mengambil sampel darah dari putra dan putrinya. Tindakan itu dilakukan tanpa kehadiran atau persetujuan sang ibu, yang saat itu sedang bekerja shift malam.

    Menurut media China, keluarga tersebut menjadi target setelah sebuah apotek setempat melaporkan anak laki-lakinya ke otoritas kesehatan karena mengalami demam.

    Video yang dibagikan ibu tersebut memicu gelombang kemarahan publik. Sebuah tagar yang terkait dengan insiden itu telah dilihat hampir 90 juta kali di Weibo, dengan banyak warganet menyuarakan keprihatinan mendalam atas perilaku aparat.

    Wabah chikungunya yang dimulai sekitar sebulan lalu di Foshan, kota yang berjarak 260 km dari Zhanjiang, telah membuat otoritas kesehatan di Guangdong dalam siaga tinggi. Hingga saat ini, ada sekitar 8.000 kasus yang dilaporkan, dengan setidaknya satu kasus impor di Hong Kong.

    Chikungunya adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Gejalanya meliputi demam, nyeri otot dan sendi, mual, serta ruam. Meskipun jarang berakibat fatal, dalam kasus yang langka gejalanya bisa bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

    Kekhawatiran Era Zero-COVID Kembali Bangkit

    Dalam upaya “memenangkan pertempuran” melawan chikungunya, Gubernur Guangdong Wang Weizhong telah memerintahkan serangkaian langkah, termasuk membasmi sarang nyamuk dan mengimbau masyarakat untuk menggunakan kelambu serta pengusir nyamuk.

    Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah otoritas juga menghidupkan kembali langkah-langkah pengawasan dan pelaporan dari era zero-Covid. Saat itu, kehidupan sehari-hari masyarakat diawasi dan dikendalikan secara ketat.

    Sebagai contoh, pada 4 Agustus, otoritas lokal Foshan mengumumkan bahwa semua apotek diwajibkan melaporkan penjualan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati demam.

    Tindakan ini dinilai mirip dengan mekanisme pengawasan massal yang digunakan selama pandemi COVID-19, dan kini menimbulkan kekhawatiran akan adanya pelanggaran hak privasi kembali di tengah masyarakat.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Terungkap Ngerinya Israel Sadap Jutaan Panggilan Telepon Setiap Jam

    Terungkap Ngerinya Israel Sadap Jutaan Panggilan Telepon Setiap Jam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Unit intelijen militer Israel, Unit 8200, dilaporkan membangun sistem penyadapan massal yang mampu merekam jutaan panggilan telepon setiap jam dari warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Sistem ini didukung oleh layanan cloud milik Microsoft, Azure, dan telah beroperasi sejak 2022.

    Laporan ini diungkap melalui investigasi bersama media Inggris The Guardian, media Israel-Palestina +972 Magazine, dan outlet berbahasa Ibrani Local Call.

    Menurut laporan tersebut, pimpinan Unit 8200 Yossi Sariel bertemu langsung dengan CEO Microsoft Satya Nadella pada akhir 2021.

    Dalam pertemuan di kantor pusat Microsoft di Seattle itu, Sariel meminta akses khusus ke ruang penyimpanan cloud Azure untuk menyimpan materi intelijen rahasia dalam skala besar. Nadella disebut mendukung rencana tersebut.

    Menurut tiga sumber dari Unit 8200, platform penyimpanan cloud tersebut telah membantu dalam persiapan serangan udara mematikan dan turut menentukan jalannya operasi militer di Gaza dan West Bank.

    Dengan dukungan kapasitas Azure, Unit 8200 membangun sistem pengawasan canggih yang merekam dan menyimpan isi jutaan panggilan telepon seluler warga Palestina setiap harinya. Para pejabat intelijen menyebut proyek ini memiliki sebutan “Sejuta panggilan per jam.”

    Sistem tersebut memungkinkan petugas intelijen memutar ulang percakapan dari panggilan warga sipil secara luas, bukan hanya target tertentu. Beberapa sumber menyebut data ini telah digunakan untuk menyusun serangan udara di Gaza, termasuk di area padat penduduk.

    Microsoft menyatakan tidak mengetahui jenis data yang disimpan oleh Unit 8200 di Azure. Perusahaan menegaskan keterlibatan mereka hanya bertujuan memperkuat keamanan siber dan melindungi Israel dari serangan siber oleh negara atau kelompok teroris.

    “Kita tidak pernah mengetahui adanya pengawasan terhadap warga sipil atau penyadapan percakapan ponsel melalui layanan Microsoft, termasuk hasil tinjauan eksternal yang kami tunjuk,” kata juru bicara Microsoft, dikutip dari Guardian, Kamis (7/8/2025).

    Namun, dokumen internal Microsoft yang bocor dan kesaksian 11 sumber dari perusahaan dan intelijen Israel menunjukkan sebaliknya, data rekaman panggilan warga Palestina disimpan di pusat data Microsoft di Belanda dan Irlandia.

    Unit 8200 disebut meningkatkan penyadapan secara masif setelah gelombang serangan individu oleh warga Palestina pada 2015. Alih-alih hanya menyasar target tertentu, unit ini mulai melacak semua orang setiap saat dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) yang menyisir isi pesan dan panggilan untuk menilai potensi ancaman.

    Salah satu sistem yang dikembangkan bahkan mampu memindai seluruh pesan teks dan memberi nilai risiko otomatis jika ada kata-kata seperti senjata atau keinginan bunuh diri. Sistem ini masih aktif digunakan hingga kini.

    Fokus awal dari sistem ini sebenarnya adalah wilayah West Bank, tempat sekitar 3 juta warga Palestina hidup di bawah pendudukan militer Israel. Sumber dari Unit 8200 menyebutkan bahwa informasi yang disimpan di Azure menjadi gudang intelijen tentang penduduk, yang dalam beberapa kasus digunakan untuk memeras, menahan, atau bahkan membenarkan pembunuhan setelah kejadian.

    “Kalau mereka butuh menangkap seseorang tapi tidak ada alasan yang cukup kuat, dari sanalah mereka cari alasan,” kata salah satu sumber, merujuk pada data yang disimpan di cloud.

    Sumber-sumber tersebut juga menyebutkan bahwa penggunaan sistem ini meningkat selama serangan militer di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 60.000 orang.

    Penghancuran infrastruktur telekomunikasi Gaza oleh Israel memang telah mengurangi volume panggilan telepon di wilayah tersebut, namun sumber menyatakan bahwa informasi yang telah disimpan di cloud tetap berguna.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]