Perusahaan: Telegram

  • Polisi sebut peminat konten pornografi cukup rogoh Rp10-15 ribu

    Polisi sebut peminat konten pornografi cukup rogoh Rp10-15 ribu

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menyebutkan peminat konten pornografi cukup merogoh kocek Rp10-15 ribu melalui aplikasi Telegram yang dikelola oleh tersangka RYS (29).

    “Mengharuskan para peminatnya yang ingin bergabung ke dalam grup Telegram @mn untuk melakukan pembayaran sejumlah uang Rp10 ribu sampai dengan Rp15 ribu untuk masa berlangganan selama tiga bulan, ” kata Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Roberto G.M Pasaribu saat konferensi pers di Jakarta, Jumat.

    Roberto menjelaskan setelah para peminat menyelesaikan pembayaran, maka pelaku memberikan akses masuk ke dalam grup Telegram lain.

    “Memberikan akses para peminat untuk masuk ke dalam grup Telegram lain yang berisikan dokumen dan atau informasi elektronik berupa video dan foto yang mengandung muatan pornografi atau pornografi anak, ” katanya.

    Roberto menyebutkan motif pelaku melakukan tindak pidana tersebut adalah untuk mendapatkan keuntungan yang dipergunakan oleh pelaku untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, namun keuntungannya masih dalam perhitungan.

    Dia juga menyebutkan dari tangan pelaku pihaknya mengamankan ratusan konten pornografi di sejumlah gawai pelaku.

    “Akun terabox milik tersangka, lxxxxx@gmail.com, terdapat 620 konten video porno di antaranya 72 konten video pornografi anak-anak, Laptop terdapat 150 konten video pornografi anak dan 467 konten gambar pornografi anak, ” ucap Roberto.

    Namun, menurut Roberto ini masih hasil penyelidikan awal dan jika ada pengembangan berikutnya akan disampaikan.

    Tersangka dijerat dengan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

    Kemudian, tersangka juga dikenakan dengan Pasal 4 ayat (1) jo Pasal 29 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.

    “Dengan denda maksimal Rp6 miliar dan penjara maksimal 12 tahun, ” kata Roberto.

    Polisi sebelumnya mengungkap kasus jual beli konten video pornografi melalui aplikasi Telegram.

    “Kami menangkap seorang laki-laki berinisial RYS (29) yang memperdagangkan, mempertontonkan, memanfaatkan memiliki dan menyimpan produk pornografi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/1).

    Petugas menangkap RYS pada Selasa (7/1) di Jalan Gunung Bromo Raya A 267, Rt/Rw 005/012, Bekasi Barat, Bekasi Kota, Jawa Barat.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Telegram Serahkan Data Ribuan Pengguna ke AS, Buat Apa? – Page 3

    Telegram Serahkan Data Ribuan Pengguna ke AS, Buat Apa? – Page 3

    Setelah perubahan kebijakan privasinya, Telegram kini akan membagikan data pengguna dengan penegak hukum dalam kasus kejahatan lainnya, termasuk kejahatan siber, penjualan barang ilegal, dan penipuan daring.

    “Jika Telegram menerima perintah yang sah dari otoritas yudisial terkait yang mengonfirmasi bahwa Anda adalah tersangka dalam kasus yang melibatkan aktivitas kriminal yang melanggar Ketentuan Layanan Telegram, kami akan melakukan analisis hukum terhadap permintaan tersebut dan dapat mengungkapkan alamat IP dan nomor telepon Anda kepada pihak berwenang terkait,” demikian bunyi pembaruan kebijakan privasi Telegram.

    Perubahan ini terjadi sebagai respons terhadap tekanan dari pihak berwenang, yang berpuncak pada penangkapan pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, pada akhir Agustus di Prancis.

     

  • AKBP Wahyu Prista Jabat Kasatlantas Polrestabes Bandung Gantikan AKBP Eko Iskandar

    AKBP Wahyu Prista Jabat Kasatlantas Polrestabes Bandung Gantikan AKBP Eko Iskandar

    JABAR EKSPRES – Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polrestabes Bandung, AKBP Eko Iskandar resmi dimutasi dari jabatannya.

    Melalui Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2777/XII/KEP./2024, dan proses serah terima jabatan (Sertijab) yang dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono, kini jabatan  Kasatlantas resmi diisi oleh AKBP Wahyu Prista yang sebelumnya menjabat sebagai Kasat PJR di Polda Jawa Barat (Jabar).

    Kasi Humas Polrestabes Bandung AKP Nurindah mengatakan upacara Sertijab ini, merupakan bagian dari rotasi rutin di jajaran Polrestabes Bandung.

    BACA JUGA: Polrestabes Hentikan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual WNA Singapura di Braga

    Sehingga hal ini penting dilakukan guna bisa meningkatkan kinerja dan pelayanan khususnya kepada masyarakat.

    “Dalam amanatnya, Kapolrestabes Bandung (Kombes Pol Budi Sartono) menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas,” ujar Nurindah, Jum’at (10/1).

    Tak hanya itu, selain Kasatlantas, surat telegram tersebut juga resmi memutasi Jabatan Kapolsek Rancasari.

    BACA JUGA: Temukan Toko Obat Keras di Rancaekek, Satnarkoba Polresta Bandung Amankan Minuman Keras

    Dalam mutasi tersebut, jabatan Kapolsek Rancasari dijabat oleh Kompol Herman Junaidi mengantikan Kompol Oesman Imam Qomarudin.

    Dengan adanya hal ini, Kapolrestabes Bandung menurut Nirindah berharap pejabat yang baru dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Bandung.

    “Kapolrestabes Bandung berharap pejabat yang baru dapat segera menyesuaikan diri dan memberikan kontribusi positif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polrestabes Bandung,” imbuhnya.(San).

  • Penipuan Online Makin Menjamur, Yuk Hindari dengan 3 Cara Simpel Ini

    Penipuan Online Makin Menjamur, Yuk Hindari dengan 3 Cara Simpel Ini

    Jakarta

    Saat ini, aksi penipuan daring kerap menyerang para pengguna internet. Banyak faktor hal itu bisa terjadi, salah satunya karena kesalahan dari korban itu sendiri.

    Untuk itu, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk terhindar dari penipuan daring. Berikut adalah 3 hal simpel yang bisa membuat para pengguna internet terhindar dari penipuan daring.

    1. Stop Berbagi Informasi Seputar Data Pribadi

    Penggunaan media sosial saat ini sangatlah masif, hal ini kerap digunakan penipu untuk mengambil informasi seputar data pribadi. Salah satu modus yang ramai yaitu ‘Add Yours’ challenge di Instagram.

    Challenge ‘Add Yours’ kerap seliweran di postingan Instagram Story pengguna, di antaranya postingan itu meminta untuk menyebut berapa umur pengguna dan pasangan, siapa nama panggilan, tak jarang ada challange untuk meminta tanggal lahir atau bahkan nama ibu kandung. Untuk mencegahnya, pengguna perlu berhati-hati dengan cara berhenti berbagi informasi mengenai data pribadi.

    2. Perbanyak Literasi Digital

    Memperbanyak literasi digital menjadi salah cara untuk terhindar dari penipuan online. Dengan begini, Anda jadi bisa semakin mengetahui modus-modus penipuan yang bermunculan sekarang. Setelah dibekali pengetahuan ini, pastinya Anda jadi semakin terbantu untuk mengenali ciri-ciri modus yang mencoba untuk menjebak Anda.

    3. Kenali Customer Service Palsu

    Customer service biasanya digunakan pengguna layanan atau jasa untuk meminta bantuan. Namun, saat ini pengguna layanan perlu lebih hati-hati ketika ingin menghubungi customer service, khususnya platform keuangan seperti bank, e-commerce, hingga dompet digital.

    Adapun modus yang digunakan oleh penipu adalah berpura-pura membantu korban hingga meminta mereka untuk mengisi form online. Biasanya, para CS palsu akan menggunakan nomor atau nama yang mirip dengan CS yang asli.

    Modus penipuan ini tentunya dapat menyasar siapa pun. Bahkan saat ini, ada juga modus CS palsu yang mengatasnamakan aplikasi DANA. Agar para penggunanya tak banyak yang terjebak modus penipuan ini, DANA pun mengeluarkan campaign #AwasJebakanBadman yang bertujuan untuk memberikan edukasi terkait penipuan tersebut.

    Ilustrasi Penipuan-DANA Foto: Shutterstock

    Monitor

    Sadari dan deteksi jika ada yang menghubungimu dan mengaku sebagai Customer Service DANA. Perlu diingat, DANA sudah tidak memiliki Customer Service via WhatsApp.

    Selain itu, DANA hanya melayani keluhan dan aduan via DIANA di aplikasi DANA, e-mail help@dana.id, call center DANA 1500 445, serta sosial media resmi DANA Indonesia. Jadi jika ada yang mengaku sebagai Customer Service DANA di WhatsApp, atau platform lain yang tidak disebut di atas, berarti itu modus Customer Service palsu.

    Konfirmasi

    Lakukan konfirmasi melalui fitur DANA Protection di aplikasi DANA. Di fitur ini, pengguna bisa cek apakah nomor, link, atau akun sosial media yang menghubungimu itu benar dari DANA atau bukan.

    Caranya mudah, cukup copy paste nomor, link, atau akun sosial media tersebut saja di bagian yang telah disediakan. Setelah itu. nanti akan ketahuan keaslian dari data tersebut.

    Customer Service DANA tidak pernah menghubungi pengguna DANA terlebih dahulu tanpa adanya laporan. Oleh karenanya, jika ada yang mengaku Customer Service DANA dan menghubungi pengguna tanpa ada laporan, bisa dipastikan Customer Service tersebut palsu.

    Lapor

    Laporkan oknum yang menghubungi jika terbukti dari sumber yang tidak terpercaya. Oknum tersebut bisa dilaporkan via fitur DANA Protection di aplikasi DANA.

    Di DANA Protection, sudah disediakan tombol report yang akan langsung mengarahkanmu ke layanan dari Komdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital). Pengguna juga bisa mengirim laporan ke email help@dana.id atau call center DANA 1500 445 dan sosial media resmi DANA Indonesia.

    Jangan lupa juga untuk langsung block dan report nomor atau social media palsu yang menghubungi pengguna sesegera mungkin. Biar makin aman, tips-tips ini bisa dilakukan:

    • Jangan asal klik link atau isi form dari pihak tidak jelas yang mengatasnamakan DANA.

    • Jangan download & install aplikasi DANA dari link yang dibagikan di grup pesan instan, seperti WhatsApp, Telegram & lainnya.

    • Selalu rahasiakan PIN & Kode OTP kamu, jangan pernah dibagikan ke siapa pun termasuk DANA.

    • Segera report dan block nomor WhatsApp yang mengatasnamakan DANA.

    • Akun resmi media sosial DANA Cuma yang bercentang biru. Jangan terkecoh akun serupa lainnya ya.

    DANA memastikan pihaknya tidak pernah meminta data peribadi kepada para pengguna. Selain itu, jika ada yang mengaku sebagai CS, para pengguna bisa melakukan konfirmasi lewat fitur DANA Protection di aplikasi. Lewat fitur ini pengguna bisa melakukan pengecekan nomor akun sosmed, hingga link mencurigakan. Untuk info lebih lanjut terkait CS palsu DANA, bisa cek di sini ya.

    (hnu/ega)

  • Fakta-fakta Warga Bekasi Jual Ribuan Video Porno via Telegram

    Fakta-fakta Warga Bekasi Jual Ribuan Video Porno via Telegram

    Jakarta: Polisi mengungkap fakta baru dalam kasus jual-beli ribuan video porno anak oleh seorang pria berinisial RYS, 29 di Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. 

    Pelaku menjual video asusila lewat aplikasi Telegram. Berikut ini fakta-fakta pria di Bekasi jual video porno yang juga berisi video anak di bawah umur:

    1. Lebih dari 1.000 video

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya menemukan lebih dari 1.000 video asusila dan beberapa video berisi anak di bawah umur.

    “Dari tangan tersangka penyidik menemukan 1.029 konten atau informasi elektronik berupa gambar, berupa video yang diduga bermuatan asusila atau melanggar norma kesusilaan dan beberapa video diantaranya adalah anak,” kata Ade Ary. 
     

     

    2. Cara menjual video porno

    RYS menjual video porno tersebut dengan cara membuat grup di aplikasi berkirim pesan Telegram. Setelah join di grup Telegram, para member bisa mendapatkan konten-konten yang bermuatan asusila atau pornografi.
    3. Member diminta membayar Rp15 ribu untuk 3 bulan

    Untuk mendapatkan video-video asusila, para member yang ada digrup diwajibkan membayar Rp15 ribu untuk 3 bulan. “Untuk menjadi admin atau member yang disebarkan oleh tersangka RYS tadi, itu hanya membayar Rp10 ribu-15 Ribu per 3 bulan,” ujar dia.
    4. Pelaku sedang menjalani pemeriksaan

    Saat ini, pelaku telah ditangkap dan tengah menjalani pemeriksaan intensif. Ade Ary mengimbau masyarakat untuk melapor jika menemukan kasus serupa.

    “Yang memperdagangkan, yang mempertontonkan, yang memanfaatkan, yang memiliki atau yang menyimpan produk pornografi itu dapat dipidana, dapat diproses pidana,” tegasnya.

    Jakarta: Polisi mengungkap fakta baru dalam kasus jual-beli ribuan video porno anak oleh seorang pria berinisial RYS, 29 di Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. 
     
    Pelaku menjual video asusila lewat aplikasi Telegram. Berikut ini fakta-fakta pria di Bekasi jual video porno yang juga berisi video anak di bawah umur:

    1. Lebih dari 1.000 video

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya menemukan lebih dari 1.000 video asusila dan beberapa video berisi anak di bawah umur.
     
    “Dari tangan tersangka penyidik menemukan 1.029 konten atau informasi elektronik berupa gambar, berupa video yang diduga bermuatan asusila atau melanggar norma kesusilaan dan beberapa video diantaranya adalah anak,” kata Ade Ary. 
     

     

    2. Cara menjual video porno

    RYS menjual video porno tersebut dengan cara membuat grup di aplikasi berkirim pesan Telegram. Setelah join di grup Telegram, para member bisa mendapatkan konten-konten yang bermuatan asusila atau pornografi.

    3. Member diminta membayar Rp15 ribu untuk 3 bulan

    Untuk mendapatkan video-video asusila, para member yang ada digrup diwajibkan membayar Rp15 ribu untuk 3 bulan. “Untuk menjadi admin atau member yang disebarkan oleh tersangka RYS tadi, itu hanya membayar Rp10 ribu-15 Ribu per 3 bulan,” ujar dia.

    4. Pelaku sedang menjalani pemeriksaan

    Saat ini, pelaku telah ditangkap dan tengah menjalani pemeriksaan intensif. Ade Ary mengimbau masyarakat untuk melapor jika menemukan kasus serupa.

    “Yang memperdagangkan, yang mempertontonkan, yang memanfaatkan, yang memiliki atau yang menyimpan produk pornografi itu dapat dipidana, dapat diproses pidana,” tegasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • 5 Ciri-Ciri Customer Service Palsu, Waspada dengan Modusnya Biar Nggak Rugi! – Page 3

    5 Ciri-Ciri Customer Service Palsu, Waspada dengan Modusnya Biar Nggak Rugi! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Customer service palsu sekarang jadi salah satu modus penipuan online yang lagi marak banget. Modus ini makin berkembang karena banyak orang yang nggak curiga dan langsung percaya kalau dihubungi “customer service” perusahaan besar. Padahal, itu sebenarnya cuma akal-akalan penipu buat menjebak korban.

    Biasanya, penipu ini bakal pura-pura ramah, pakai bahasa sopan, bahkan nyebut nama perusahaan terkenal. Tujuannya? Biar kita percaya kalau mereka beneran bagian dari tim customer service. 

    Mereka sering pakai alasan seperti membantu menyelesaikan masalah transaksi atau mengonfirmasi data akun. Tapi di balik itu semua, mereka justru ngincar informasi pribadi kita.

    Kalau kita nggak hati-hati, data pribadi yang kita kasih bisa disalahgunakan, bahkan sampai bikin uang di rekening raib. Makanya, penting banget untuk selalu waspada dan nggak gampang percaya.

    Selain itu, kamu juga wajib tahu ciri-ciri customer service palsu, lho, apa saja?

    Minta Informasi Pribadi yang Nggak Wajar

    Salah satu cara paling gampang buat ngeh kalau kamu lagi berurusan sama customer service palsu adalah mereka minta informasi pribadi yang sensitif. Contohnya, mereka bisa aja nanya nomor PIN, password, OTP (One-Time Password), atau info rekening bank kamu.

    Kenapa ini bahaya? Soalnya, perusahaan yang beneran gak bakal pernah minta data sensitif kayak gitu lewat email, chat, atau telepon. Kalau ada yang minta, hampir pasti itu ulah penipu yang mau nyolong data kamu!

    Kontak Tanpa Diminta

    Perbesar

    Indonesia Kena Serangan Siber, Pakar: Jangan Sepelekan Keamanan. (Doc: PCMag)

    Kalau tiba-tiba ada yang ngaku-ngaku dari customer service dan kamu gak pernah ngubungin mereka sebelumnya, itu udah jadi tanda bahaya. Contohnya, mereka bilang akun kamu dibekukan atau ada masalah lain yang harus kamu selesaikan buru-buru.

    Kenapa ini bahaya? Karena biasanya, perusahaan cuma bakal ngubungin kamu kalau kamu duluan yang kontak mereka atau ada interaksi yang jelas. Kalau mereka tiba-tiba muncul tanpa alasan, besar kemungkinan itu cuma trik penipu buat jebak kamu!

    Pakai Bahasa yang Nggak Profesional

    Cek deh cara mereka ngomong atau nulis. Kalau gaya bahasanya aneh, kaku, atau gak biasa, misalnya kayak, “Kami mendapati keluhan Anda telah dicatat,” atau malah ada typo, bisa jadi itu ulah penipu.

    Kenapa ini bahaya? Soalnya, perusahaan gede biasanya punya standar komunikasi yang jelas dan profesional. Kalau bahasanya belepotan atau gak rapi, itu tanda kalau pesan itu mungkin gak resmi alias abal-abal.

    Pakai Nomor yang Nggak Valid

    Kalau ada “customer service” yang ngehubungin kamu pakai nomor telepon atau email yang gak ada di situs resmi perusahaan, itu udah jadi tanda besar kalau itu penipuan.

    Soalnya, perusahaan gede biasanya cuma bakal kontak kamu lewat nomor atau email yang udah terverifikasi. Kalau info kontaknya gak jelas atau gak valid, fix itu bukan dari perusahaan resmi. Jangan langsung percaya, ya!

    Kasih Solusi Instan

    Perbesar

    Semakin maju dunia teknologi, masing-masing individu harus segera membekali diri dengan ilmu tentang keamanan siber. (Foto: Pexels/Pixabay)

    Penipu sering kali menawarkan solusi instan atau meminta pembayaran segera. Misalnya, mereka bisa mengatakan bahwa kamu perlu membayar sejumlah uang agar akun kamu tetap aktif atau menghindari penutupan.

    Perusahaan yang sah tidak akan meminta pembayaran mendadak, apalagi dalam situasi yang sangat mendesak. Jika ada yang mengarahkan kamu untuk melakukan transaksi cepat tanpa penjelasan yang jelas, sebaiknya waspada.

    Nah, salah satu ciri-ciri customer service palsu lainnya adalah yang ngaku-ngaku dari pihak DANA. Agar para penggunanya bisa selalu aman, DANA pun memberikan beberapa tips #AwasJebakanBadman yang bisa diterapkan agar terhindar dari modus CS palsu.

    Perbesar

    Monitor, Konfirmasi, dan lapor ala DANA. (Foto: Istimewa)

    Monitor

    Yup, jika ada yang hubungin dan ngaku  sebagai Customer Service DANA, kamu perlu sadari dan deteksi. Pasalnya, DANA sudah nggak punya Customer Service via WhatsApp. 

    Selain itu, DANA cuma layani keluhan dan aduan via DIANA di aplikasi DANA, email help@dana.id, call center DANA 1500 445, serta sosial media resmi DANA Indonesia. Jadi jika ada yang ngaku sebagai Customer Service DANA di WhatsApp, atau platform lain yang tidak disebut di atas, berarti itu modus Customer Service palsu.

    Konfirmasi

    Jika kamu sudah sadari dan deteksi, langkah selanjutnya bisa konfirmasi melalui fitur DANA Protection di aplikasi DANA. Di fitur ini, kamu bisa cek apakah nomor, link, atau akun sosial media yang menghubungimu itu benar dari DANA atau bukan. 

    Caranya gampang, kamu tinggal copy paste nomor, link, atau akun sosial media tersebut saja di bagian yang telah disediakan. Setelah itu nanti akan ketahuan asli atau tidaknya. 

    Yang perlu kamu ingat, Customer Service DANA nggak pernah menghubungi pengguna DANA terlebih dahulu tanpa adanya laporan. Jadi, jika ada yang mengaku Customer Service DANA dan menghubungimu tanpa ada laporanmu, berarti Customer Service tersebut palsu.

    Lapor

    Langkah terakhir, kamu bisa laporkan oknum yang menghubungi jika terbukti dari sumber yang tidak terpercaya. Kamu bisa melaporkannya via fitur DANA Protection di aplikasi DANA. Di DANA Protection, sudah disediakan tombol report yang akan langsung mengarahkanmu ke layanan dari Komdigi. 

    Selain itu, kamu juga bisa mengirim laporan ke email help@dana.id atau call center DANA 1500 445 dan social media resmi DANA Indonesia. Jangan lupa juga untuk langsung block dan report nomor atau social media palsu yang menghubumi sesegera mungkin.

    Tips Aman Lainnya

    Biar makin aman, kamu bisa ikutin tips-tips ini:

    Jangan asal klik link atau isi form dari pihak tidak jelas yang mengatasnamakan DANA.  
    Jangan download & install aplikasi DANA dari link yang dibagikan di grup pesan instan, seperti WhatsApp, Telegram & lainnya. 
    Selalu rahasiakan PIN & Kode OTP kamu, jangan pernah dibagikan ke siapa pun termasuk DANA.  
    Segera report dan block nomor WhatsApp yang mengatasnamakan DANA.  
    Akun resmi media sosial DANA Cuma yang bercentang biru. Jangan terkecoh akun serupa lainnya ya.

    So, itulah ciri-ciri customer service palsu yang berkeliaran di dunia digital saat ini. Last but not least, jangan lupa unduh dan gunakan aplikasi DANA sekarang juga, ya!

     

    (*)

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1052: Ukraina Dapat Suntikan Rp 30 T dari Sekutu Barat – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1052: Ukraina Dapat Suntikan Rp 30 T dari Sekutu Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1052.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan pihaknya mendapat bantuan tambahan dari sekutu barat sebesar 2 milyar USD atau sekitar Rp 30 T.

    Selain itu, Zelensky meminta 34 negara sekutu untuk terus mendukung Ukraina.

    Perdana Menteri Italia bantah tuduhan terkait Trump berhenti mendukung Ukraina.

    Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1052 dikutip dari TheGuardian:

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengungkapkan bahwa pertemuan terbaru dengan sekutu Barat di Jerman telah menghasilkan komitmen tambahan sebesar 2 miliar USD dalam bentuk bantuan militer untuk melawan invasi Rusia.

    Pernyataan ini disampaikan Zelenskyy dalam wawancaranya dengan saluran televisi My-Ukraina setelah menghadiri pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (UDCG) yang digelar di Ramstein pada Kamis (10/1/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Zelenskyy menyebutkan, dukungan dari 34 negara mencakup berbagai aspek kebutuhan militer Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara, teknologi informasi, ranjau, pasukan angkatan laut, angkatan udara, serta artileri.

    “Kami memiliki pertemuan yang sangat baik, hasil yang sangat baik. Ada $ 2 miliar dalam paket dukungan tambahan untuk Ukraina,” katanya dalam sebuah video yang diunggah di akun Telegram saluran televisi tersebut.

    Desakan untuk Dukungan Jangka Panjang

    Zelensky juga meminta sekutu-sekutu Barat untuk tidak mengendurkan dukungannya dan terus memberikan bantuan militer jangka panjang. 

    Pernyataan ini, muncul di tengah kekhawatiran akan potensi perubahan kebijakan jika Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.

    “Jelas bahwa babak baru dimulai bagi Eropa dan seluruh dunia hanya dalam waktu 11 hari dari sekarang,” katanya.

    Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni Bantah Dukungan AS untuk Ukraina Berhenti

    Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menepis kekhawatiran bahwa Trump akan menghentikan dukungan bagi Ukraina dan memaksa negara itu, menerima perjanjian damai yang merugikan. 

    “Trump memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan diplomasi dan pencegahan, dan saya memprediksi bahwa ini akan terjadi kali ini juga,” ujar Meloni. 

    Dalam pertemuan dengan Zelensky, Meloni menegaskan, kembali komitmen penuh Italia dalam mendukung pertahanan Ukraina.

    Dukungan terhadap Pengerahan Pasukan Barat

    Zelensky juga menyoroti pentingnya pengerahan pasukan Barat ke Ukraina sebagai salah satu instrumen terbaik untuk memaksa Rusia menyetujui perdamaian.

    “Tujuan kami adalah menemukan sebanyak mungkin instrumen untuk memaksa Rusia berdamai,” kata Zelensky.

    Meski demikian, Zelensky tidak memberikan rincian lebih lanjut apakah yang dimaksud adalah pasukan tempur atau pasukan penjaga perdamaian dari negara-negara NATO.

    Slowakia Pertimbangkan Tindakan Balasan

    Perdana Menteri Slowakia, Robert Fico, menyatakan bahwa negaranya mempertimbangkan tindakan balasan terhadap Ukraina jika tidak ditemukan solusi atas keputusan Kyiv yang memutus jalur transit pasokan gas Rusia.

    Fico mengancam, akan memutus pasokan listrik darurat ke Ukraina dan mengurangi bantuan bagi pengungsi Ukraina.

    Ukraina sendiri memutus jalur transit gas setelah perjanjian dengan Rusia yang ditandatangani pada 2019 berakhir pada awal Januari lalu.

    Rusia Lancarkan 51.000 Bom Udara Pemandu ke Ukraina

    Rusia dilaporkan telah meluncurkan lebih dari 51.000 bom udara berpemandu terhadap Ukraina sejak invasi besar-besaran dimulai hampir tiga tahun lalu.

    Informasi ini disampaikan oleh angkatan udara Ukraina pada hari Kamis. 

    Bom-bom berpemandu, yang dikenal juga sebagai bom meluncur, dikenal karena daya hancurnya yang tinggi serta sulit dicegat oleh sistem pertahanan udara. 

    Senjata jenis ini merupakan modifikasi dari persenjataan konvensional era Soviet yang dilengkapi teknologi modern seperti sayap dan navigasi berbantuan satelit, sehingga memiliki jangkauan lebih jauh dan tingkat akurasi yang lebih tinggi.

    Menurut pejabat militer Ukraina, intensitas serangan udara yang terus meningkat telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur penting dan memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah-wilayah yang terkena dampak.

    Pasukan Kremlin Dirikan Pangkalan di Garis Depan Timur

    Di bagian timur Ukraina, pasukan Rusia telah mendirikan pangkalan jembatan di sisi sungai garis depan yang sebelumnya dikuasai Ukraina.

    Sungai Oskil, yang terletak di wilayah Kharkiv timur, telah menjadi garis depan de facto antara pasukan Ukraina di tepi barat dan pasukan Rusia di sisi timur.

    Menurut pejabat setempat Andrii Besedin, pasukan Rusia berhasil menyeberangi sungai dan mendirikan posisi strategis di sisi timur.

    “Pasukan Rusia telah melancarkan upaya berani untuk menyeberangi sungai, dan mereka kini berhasil membangun pangkalan di sisi yang mereka kuasai,” ujar Besedin kepada televisi pemerintah pada Kamis. 

    (Tribunnews.com/Farrah Putri)

    Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

  • Polisi ungkap kasus jual konten pornografi melalui aplikasi Telegram

    Polisi ungkap kasus jual konten pornografi melalui aplikasi Telegram

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/1/2024). ANTARA/Ilham Kausar

    Polisi ungkap kasus jual konten pornografi melalui aplikasi Telegram
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 09 Januari 2025 – 19:35 WIB

    Elshinta.com – Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus jual beli konten video pornografi melalui aplikasi Telegram.

    “Ditressiber Polda Metro Jaya menangkap seorang laki-laki berinisial RYS (29) yang memperdagangkan, mempertontonkan, memanfaatkan memiliki dan menyimpan produk pornografi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Kamis.

    Namun Ade Ary belum menjelaskan kapan tepatnya tersangka ditangkap, dia hanya menjelaskan tersangka ditangkap di kawasan Jalan Gunung Bromo Raya, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Ade Ary menambahkan penyidik juga mengamankan sejumlah barang bukti terkait kasus tersebut.

    “Dari tangan tersangka, penyidik menemukan 1.029 konten atau informasi elektronik berupa gambar, berupa video yang diduga bermuatan asusila atau melanggar norma kesusilaan,” ucapnya.

    Dia juga menyebutkan dari barang bukti video yang diamankan, terdapat video pornografi yang menampilkan anak di bawah umur.

    “Beberapa video diantaranya adalah anak-anak di bawah 18 tahun. Saat ini masih dikembangkan, mohon waktu,” kata Ade Ary.

    Ade Ary juga menjelaskan terkait kasus ini rencananya bakal digelar konferensi pers pada esok hari atau Jumat (10/1).

    Sumber : Antara

  • Waspada Telegram Palsu, Akun Bisa Langsung Dibobol

    Waspada Telegram Palsu, Akun Bisa Langsung Dibobol

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telegram jadi modus baru penipuan online. Para penipu akan membuat tawaran Telegram Premium palsu untuk mendapatkan informasi akun para korbannya.

    Laporan Kaspersky menyebutkan sejumlah modus terkait Telegram Premium. Pakar keamanan perusahaan, Olga Svistunova menjelaskan penipuan ini terdeteksi dilakukan secara global, karena menggunakan beberapa bahasa tertentu.

    “Skema phishing yang memanfaatkan topik Telegram Premium telah diamati dalam beberapa bahasa, yang menunjukkan bahwa para pelaku beroperasi secara global. Bahkan jika penipuan ini belum mencapai wilayah tertentu, ada kemungkinan mereka akhirnya bisa sampai ke sana,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (9/1/2025).

    Salah satu modusnya adalah penipu akan mengirimkan pesan yang seakan berasal dari orang di kontak korbannya. Kemungkinan akun Telegram itu sudah diretas sebelumnya.

    Pesan akan berisi tawaran hadiah langganan Telegram Premium. Terdapat link phishing di bagian bawah pesan yang meminta masuk ke Telegram.

    Saat kode dipindai atau memasukkan kredensial, maka jadi gerbang masuk para pelaku. Mereka akan bisa masuk ke akun korban dan mengakses detil login, password, dan autentikasinya.

    Modus lain adalah mengirimkan link palsu ke dalam email korban. Tawarannya masih sama yakni mendapatan langganan Telegram Premium, namun harus ikut dalam sejumlah langkah dengan masuk ke situs tertentu yang sebenarnya adalah web phishing.

    “Oleh karena itu, selama musim liburan, sangat penting untuk tetap berhati-hati dan skeptis terhadap penawaran yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Selain itu, pastikan pengaturan keamanan dan privasi Telegram Anda mutakhir, dan perangkat Anda memiliki solusi keamanan yang kuat,” kata Svistunova.

    Kaspersky juga membagikan tips untuk terhindar dari modus Telegram Palsu. Berikut langkah-langkahnya:

    1. Periksa ulang link yang dikirimkan, termasuk alamat yang disematkan pad hyperlink

    2. Verifikasi link dari kontak

    3. Berlangganan layanan melalui kanal resmi

    4. Aktifkan autentikasi dua faktor untuk melindungi akun saat telah disusupi orang tak dikenal

    5. Memahami metode yang digunakan pelaku kejahatan siber

    6. Gunakan aplikasi resmi dari sumber yang resmi

    (fab/fab)

  • Kubu Andhika-Hendrar Soroti Posisi Ahmad Luthfi di Polri hingga Kedekatan dengan Jokowi – Halaman all

    Kubu Andhika-Hendrar Soroti Posisi Ahmad Luthfi di Polri hingga Kedekatan dengan Jokowi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, resmi mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

    Mereka meminta MK membatalkan kemenangan pasangan calon nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, dalam Pilkada Jateng 2024. 

    Sidang pemeriksaan pendahuluan ini digelar di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2025).

    Dalam permohonannya, Andika-Hendrar meminta MK membatalkan Keputusan KPU Jawa Tengah Nomor 200 Tahun 2024 yang menetapkan kemenangan Luthfi-Yasin pada 7 Desember 2024. Mereka menuding adanya keberpihakan aparat kepolisian yang diduga mempengaruhi hasil pemilu.

    Kuasa hukum Andika-Hendrar Prihadi, Roy Jansen Siagian, mengungkapkan bahwa ada instruksi khusus untuk memastikan dukungan polisi kepada Luthfi-Yasin. 

    Kubu Andika-Hendrar Prihadi menyoroti posisi strategis Ahmad Luthfi yang merupakan jenderal bintang tiga di Polri dan dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    “Sistem demokrasi yang saat ini menghadapi badai yang dahsyat, yang meninggalkan jejak kerusakan di manapun ‘jari telunjuknya’ diarahkan,” kata Roy.

    “Dalam hal ini, ‘jari telunjuknya’ kini telah mengarah pada Provinsi Jawa Tengah, dengan niat jahat menggunakan modus operandi yang sama dengan Pilpres 2024, tentunya dengan penyesuaian, yakni ‘penggunaan kewenangan alat negara untuk mengintimidasi rakyat sendiri’,” sambungnya.

    Roy juga membeberkan adanya mutasi 15 Kapolres di Jawa Tengah enam bulan sebelum pemungutan suara, yang dianggap bertujuan memenangkan Luthfi-Yasin. Mutasi ini, menurutnya, berdampak pada lonjakan suara Luthfi-Yasin di wilayah-wilayah tersebut.

    Bukti yang diajukan menunjukkan peningkatan signifikan perolehan suara Luthfi-Yasin di daerah-daerah yang Kapolresnya diganti. Bahkan, di beberapa wilayah, pasangan ini berhasil mengungguli kandidat lainnya dengan selisih suara yang mencolok.

    Berdasarkan Surat Telegram Kapolri tertanggal 25 Juni 2024, mutasi ini mencakup 15 Kapolres di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah. Andika-Hendrar menduga langkah ini merupakan upaya sistematis untuk memenangkan pasangan Luthfi-Yasin.