Perusahaan: Telegram

  • Penjual Ribuan Video Porno Anak SD Ditangkap, Patok Harga Rp150 Ribu Jadi Member di Platform Ini – Halaman all

    Penjual Ribuan Video Porno Anak SD Ditangkap, Patok Harga Rp150 Ribu Jadi Member di Platform Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus penjualan konten pornografi anak mulai dari anak SD atau sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi.

    Pelaku ialah CSH yang diduga menyimpan lalu menyebarkan video dan gambar pornografi anak yang berhasil ditangkap.

    Kasubdit 3 Ditsiber, Polda Metro Jaya AKBP Alvin Pratama mengatakan CSH diciduk di Karawang, Jawa Barat, Jumat (31/2/2025).

    “Dari hasil tim penyidikan didapatkan sejumlah 13.336 konten, informasi elektronik baik itu berupa gambar dan video yang berkaitan dengan korban adalah anak, bahkan dari anak SD,” kata Alvin di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

    Menurutnya, kasus ini terungkap berawal dari patroli siber yang dilakukan penyidik Direktorat Siber Polda Metro Jaya.

    Pada saat patroli petugas menemukan ada transaksi penjualan konten pornografi melalui aplikasi Telegram.

    Modus tersangka CSH yakni membuat delapan grup akun Telegram yang digunakan mendistribusikan konten pornografi anak.

    Untuk memperoleh keuntungan, tersangka menjual pornografi dengan berbagai jenjang usia dari SD sampai dengan perguruan tinggi.

    “CSH mematok tarif Rp150 ribu bagi siapa saja yang ingin menjadi member,” ungkapnya.

    Adapun dari delapan channel itu dibagi menjadi kategori, yaitu adalah channel satu yaitu zona kid anak, yaitu di bawah umur 7-10 (tahun). 

    “Dari tingkat SD, kemudian SMP, SMA sampai dengan kuliah,” ucap Alvin.

    Ilustrasi (ISTIMEWA)

    Lebih lanjut, tersangka CSH memasarkan grup telegram melalui aplikasi X.

    Agar menarik minat calon membernya, tersangka memajang video anak perempuan SD yang sedang meragakan perbuatan tidak senonoh.

    Tersangka menaruh link akun Telegram di postingan X tersebut.

    Sedangkan komunikasi antara tersangka dengan calon membernya dilakukan melalui Telegram.

    “Kami masih melakukan pendalaman maupun keterkaitan dengan bagaimana yang bersangkutan mendapatkan video tersebut, apakah ada keterkaitan yang lain,” katanya.

    Dari hasil penyelidikan, tersangka CSH hanya berperan mengumpulkan dan menjual video porno, bukan sebagai pemeran.

    Konten pornografi itu didapat dari media sosial bahkan yang bersangkutan juga membeli konten-konten pornografi anak dari akun Telegram lainnya.

    “Dia membeli lalu dimasukkan ke dalam channel-nya dia jadi sementara ini tidak ada dia untuk membuat sebagai produser,” ujarnya.

    Bisnis haram jual beli konten pornografi anak itu tersebut sudah dilakoni selama 8 bulan.

    Keuntungan yang telah didapatkan oleh pelaku dari penjualan konten pornografi anak, kurang lebih sebesar Rp80 juta. 

    Kemudian keuntungan yang telah didapatkan digunakan pelaku untuk biaya hidup sehari-hari.

    “Tujuan motif pelaku yaitu adalah untuk mendapatkan keuntungan dan untuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya,” kata Alvin.

    Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang ITE dan/atau Pasal 29 juncto Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. 

    Tersangka diancam pidana penjara paling lama 12 tahun dan/atau denda paling banyak Rp6 miliar.

      

     

     

     

     

       

  • Bareskrim Polri: Situs Judi Online 1XBet Peroleh Keuntungan Ratusan Miliar Dalam Satu Tahun – Halaman all

    Bareskrim Polri: Situs Judi Online 1XBet Peroleh Keuntungan Ratusan Miliar Dalam Satu Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri mengungkap sindikat judi online dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

    Dalam kasus ini, penyidik menetapkan sembilan tersangka, yakni AW (31) selaku agen grup BELKLO yang merupakan situs judi online 1XBet, RNH (34) selaku supervisor operator, RW (32) selaku admin keuangan, MYT (31) selaku operator, dan RI (40) selaku member platinum.

    Kemudian, AT (34) selaku agen group Mimosa Situs 1XBet, DHK (37) selaku supervisor operator, FR (31) selaku operator, dan WY (30) selaku admin keuangan.

    Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, kesembilan tersangka ditangkap di dua wilayah berbeda. 

    Mereka mengoperasionalkan judi online (judol) jaringan internasional, dengan situs 1XBet yang servernya berada di Eropa.

    Selain itu, jaringan perjudian online terhubung dengan server di China, Filipina, Kamboja, Vietnam, dan  Thailand.

    “Para pelaku mendaftar sebagai agen judi online 1XBet dengan regional Indonesia, serta tidak menggunakan rekening miliknya sendiri, namun menggunakan rekening milik orang lain,” jelasnya dalam konferensi pers.

    Untuk menjalankan kegiatan judi online, pelaku menggunakan platform sosial media untuk berkomunikasi, seperti Telegram, Skype, dan Whatsapp. 

    Kemudian, untuk hasil keuntungan dari kegiatan judi online, para pelaku mengkonversi mata uang rupiah menjadi mata uang asing melalui beberapa money changer. 

    “Dari hasil kegiatan judi online tersebut para pelaku memperoleh keuntungan ratusan miliar dalam kurun waktu 1 tahun,” jelas Djuhandani.

    Atas perbuatannya, para tersangka akan dijerat dengan Pasal 303 KUHP dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.

    Kemudian Pasal 45 ayat 3 juncto Pasal 27 ayat 2 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman penjara maksimal 10 tahun dan atau denda paling banyak Rp10 miliar.  

    Selain itu, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dengan ancaman hukuman penjara maksimal 20 tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar.

  • Hamas Rilis 6 Nama Sandera Israel yang akan Dibebaskan Hari Sabtu Besok – Halaman all

    Hamas Rilis 6 Nama Sandera Israel yang akan Dibebaskan Hari Sabtu Besok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengumumkan Hamas akan membebaskan 6 tahanan besok, Sabtu, sebagai  bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel.

    Pertukaran tersebut akan membebaskan dua tahanan Israel yang ditahan Hamas sejak tahun 2014 yaitu Avera Mengistu dan Hisham Al-Sayed, selain sandera yang ditahan sejak 7 Oktober 2023.

    Abu Ubaida menulis keenam nama tahanan tersebut melalui unggahan di Telegram resminya.

    “Dalam rangka #AlAqsa_Flood_Deal untuk pertukaran tawanan, Brigade Al-Qassam memutuskan untuk membebaskan tawanan Zionis berikut besok, Sabtu, 22-02-2025:

    Eliya Maimon Isaac Cohen
    Omer Shem Tov
    Omer Wenkert
    Tal Shoham
    Avera Mengistu
    Hisham Al-Sayed”

    Sementara itu, Israel akan membebaskan sekitar 600 tahanan Palestina, termasuk 50 orang dengan hukuman seumur hidup dan hukuman yang panjang, 47 orang dari mereka yang dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tentara Israel “Gilad Shalit tahun 2011” yang ditangkap kembali, dan sekitar 444 tahanan pria dan wanita yang ditangkap selama perang di Gaza.

    Kemarin, Kamis (20/2/2025), Hamas menyerahkan empat jenazah sandera Israel yang terdiri dari Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka Shiri Bibas (32) dan Oded Lifshitz (83).

    Menurut perjanjian gencatan senjata tahap pertama, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel termasuk delapan jenazah sandera dan Israel akan membebaskan ribuan tahanan Palestina.

    Sejak perjanjian tersebut berlaku pada 19 Januari 2025, Hamas telah membebaskan 19 sandera Israel yang masih hidup dan empat jenazah sandera.

    Pembebasan enam sandera besok akan menjadi pertukaran tahanan gelombang ke delapan.

    Sementara itu, penyerahan empat jenazah lainnya belum dijadwalkan.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Jawab Tuduhan Israel Soal Pemalsuan Jenazah Sandera Shiri Bibas, Hamas: Jasad Hancur dan Tercampur – Halaman all

    Jawab Tuduhan Israel Soal Pemalsuan Jenazah Sandera Shiri Bibas, Hamas: Jasad Hancur dan Tercampur – Halaman all

    Jawab Tuduhan Israel Soal Palsukan Jenazah Sandera, Hamas: Jasad Sudah Hancur dan Tercampur

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas menanggapi tuduhan Israel mengenai pemalsuan jenazah Shiri Bibas dalam prosesi penyerahan jasad sandera di Khan Younis, Gaza Selatan, Kamis (20/2/2025).

    Israel menyatakan, satu dari empat jenazah yang dikembalikan Hamas dalam prosesi itu bukan lah sandera Israel seperti yang dijanjikan dalam kesepakatan, Shiri Bibas.

    Menjawab tuduhan itu, pejabat Hamas Ismail al-Thawabteh, Jumat (21/2/2025) menyatakan kalau jasad Bibas, “sudah hancur berkeping-keping setelah bercampur dengan sisa-sisa jasad manusia lainnya di bawah reruntuhan lokasi yang sengaja dibombardir oleh pesawat pendudukan,”.

    Laporan RNTV mengulas, alasan yang dilontarkan Hamas mengindikasikan kalau serangan udara Israel adalah penyebab hilangnya sebagian besar dari jasad tersebut.

    Dia menambahkan, “Netanyahu sendiri yang mengeluarkan perintah untuk melakukan pengeboman langsung dan tanpa ampun, dan ia bertanggung jawab penuh atas pembunuhan terhadap dirinya dan anak-anaknya dengan cara yang mengerikan.”

    PETI HITAM – Tangkap layar khaberni, Jumat (21/2/2025) yang menunjukkan para petempur Hamas mengangkat peti hitam berisi jenazah sandera Israel yang tewas dalam penahanan. Jasad ini dikembalikan ke Israel dalam prosesi yang dilakukan di Khan Younis, Gaza Selatan, Kamis (21/2).

    Netanyahu: Pelanggaran Perjanjian, Hamas Bakal Bayar Mahal

    Sebagai tanggapan atas jawaban Hamas, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengecam dan mengancam kalau Hamas akan membayar ‘harga mahal’ atas ini.

    Netanyahu menuduh Hamas mengembalikan jenazah seorang wanita tak dikenal dan bukannya jenazah Shiri Bibas, ibu dua anak laki-laki yang jasadnya diidentifikasi pada Kamis malam .

    “Beberapa jam setelah otoritas Israel mengonfirmasi identitas Oded Lifshitz dan saudara laki-lakinya Ariel dan Kfir Bibas , Netanyahu menuduh Hamas memindahkan jenazah seorang wanita Gaza, bukan jenazah Shiri. Ia tidak mengomentari nasib wanita itu,” kata laporan YNet .

    “Negara Israel menundukkan kepala dalam duka cita atas dua anak kecil, bayi tak berdosa, saudara laki-laki—Ariel dan Kfir Bibas—dan atas Oded Lifshitz, salah satu pendiri Kibbutz Nir Oz,” kata Netanyahu.

    “Ketiganya dibunuh secara brutal di penangkaran Hamas selama minggu-minggu pertama perang. Kekejaman Hamas tidak mengenal batas,” kata Netanyahu.

    Netanyahu menuduh Hamas bertindak dengan “sinisme yang tak terbayangkan” dengan tidak mengembalikan Shiri Bibas bersama putra-putranya.

    “Sebaliknya, mereka menempatkan jasad seorang wanita Gaza di dalam peti mati,” katanya.

    PEMBEBASAN SANDERA – Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam membawa salah satu peti mati dari empat jenazah sandera Israel; Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka bernama Shiri Bibas (32) dan Oded Lifshitz (83), dalam pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Kamis. (Telegram Brigade Al-Qassam)

    Netanyahu berjanji akan bekerja “dengan tegas” untuk membawa pulang Shiri, “bersama dengan semua sandera kami—baik yang masih hidup maupun yang sudah tewas.”

    Pernyataannya disampaikan sehari sebelum enam sandera Israel diperkirakan akan dibebaskan dalam putaran baru pertukaran sandera-tahanan, pada Sabtu (22/2/2025).

    Para sandera Israel tersebut termasuk Avera Mengistu dan Hisham al-Sayed, bersama dengan empat sandera yang diklasifikasikan sebagai sakit atau terluka—Omer Wenkert, Eliya Cohen, Tal Shoham, dan Omer Shem Tov.

    Netanyahu memperingatkan bahwa Israel akan membuat Hamas “membayar harga penuh” atas apa yang disebutnya sebagai pelanggaran perjanjian.

    “Kenangan suci Oded Lifshitz dan Ariel serta Kfir Bibas akan selalu diabadikan di hati bangsa ini,” katanya. “Semoga Tuhan membalaskan darah mereka. Dan kami akan mengingat mereka.”

    Militer Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa identifikasi Kfir dan Ariel Bibas dilakukan dengan cepat dan meyakinkan.

    “Kami dapat mengatakan dengan pasti bahwa mereka dibunuh dengan cara yang brutal, sebuah fakta yang didukung oleh intelijen,” kata IDF.

    Para pejabat menekankan bahwa Israel akan memastikan dunia tahu bahwa “bayi dan anak itu dibunuh berdasarkan informasi intelijen yang kuat, bukan hanya pemeriksaan forensik.

    Ynet menyatakan dan pembunuhan keluarga Bibas terjadi pada bulan November 2023.

     

    (oln/rntv/ynet/*)
     

  • Polisi tilang bus gunakan klakson “telolet”

    Polisi tilang bus gunakan klakson “telolet”

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya melarang bus menggunakan klakson kendaraan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis atau sering disebut klakson “telolet” di jalan raya.

    “Hal ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/356/III/HUK.1.2/2024 yang diterbitkan sebagai upaya menekan risiko kecelakaan akibat penggunaan klakson dengan suara yang terlalu keras,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Ade Ary juga mengingatkan bahwa penggunaan klakson yang tidak sesuai spesifikasi teknis(spektek) merupakan pelanggaran hukum.

    Sesuai Pasal 285 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kendaraan wajib memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan, termasuk dalam hal penggunaan klakson.

    “Pelanggaran terhadap aturan ini dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku,” katanya.

    Dia juga menjelaskan bahwa dalam surat telegram tersebut, Polri menyoroti maraknya kendaraan, khususnya bus yang menggunakan klakson tidak sesuai spektek.

    Bunyi klakson yang berlebihan ini tidak hanya mengganggu pengendara lain, tetapi juga kerap menarik perhatian anak-anak yang mengejar atau menghadang bus agar membunyikan klakson tersebut.

    Ade Ary menyebutkan fenomena tersebut berisiko tinggi menyebabkan kecelakaan, bahkan beberapa kejadian telah memakan korban jiwa.

    “Selain mengganggu konsentrasi pengendara lain, suara klakson yang terlalu keras juga berpotensi menyebabkan kemacetan,” katanya.

    Kemudian banyaknya orang yang berkumpul untuk merekam atau berfoto dengan kendaraan yang memiliki klakson tersebut dapat menghambat arus lalu lintas.

    “Lebih dari itu, pengendara atau pejalan kaki yang sengaja menghadang kendaraan untuk meminta dibunyikan klakson justru berisiko mengalami kecelakaan,” katanya.

    Penggunaan klakson “telolet” juga menjadi salah satu yang dibidik dalam Operasi Keselamatan Jaya 2025. Hingga hari ke-10 pelaksanaan operasi tersebut tercatat ada 21 bus yang menggunakan klakson “telolet”.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polda Metro Jaya ungkap kasus penyebaran 13.336 konten video porno

    Polda Metro Jaya ungkap kasus penyebaran 13.336 konten video porno

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus penyebaran video pornografi dengan jumlah 13.336 konten melalui aplikasi media sosial (medsos).

    “Tersangka berinisial CSH berjenis kelamin laki-laki berhasil ditangkap pada Jumat (31/1) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi saat konferensi pers di Jakarta, Jumat.

    Ade Ary menyebutkan, CSH menyebarluaskan konten pornografi anak dengan cara memperjualbelikanya melalui akun medsos dengan menyediakan delapan akun grup (group channel) untuk mendistribusikan konten pornografi anak.

    “Apabila ada yang mau bergabung ke dalam ‘chanel’ Telegram yang berisikan konten pornografi, peserta atau member diwajibkan melakukan pembayaran sebesar Rp150 ribu yang dikirimkan melalui akun perbankan milik pelaku,” katanya.

    Kemudian jika sudah membayar, para peserta dikirimkan tautan (link) oleh pelaku agar dapat menonton konten video pornografi yang berada di dalam akun grup Telegram milik pelaku.

    Pelaku menjualbelikan dokumen elektronik yang bermuatan asusila atau pornografi dari bulan Juli 2024 sampai Januari 2025 dengan jumlah peserta kurang lebih 500 akun.

    Kemudian keuntungan yang telah didapatkan oleh pelaku dari penjualan konten pornografi anak, kurang lebih sebesar Rp80 juta.

    “Tujuan pelaku melakukan tindak pidana tersebut adalah untuk mendapatkan keuntungan yang dipergunakan oleh pelaku untuk memenuhi kebutuhan ekonominya,” katanya.

    Pelaku selanjutnya dijerat dengan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor Nomor 11 Tahun 2008 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

    Kemudian Pasal 29 jo Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. “Dengan pidana penjara paling lama 12 tahun dan/atau denda paling banyak Rp6 miliar,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Netanyahu Tuduh Hamas Langgar Perjanjian: Israel Belum Menerima Jenazah Shiri Bibas – Halaman all

    Netanyahu Tuduh Hamas Langgar Perjanjian: Israel Belum Menerima Jenazah Shiri Bibas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) akan membayar harga karena melanggar perjanjian dengan tidak mengembalikan jenazah Shiri Bibas.

    Pada Kamis (20/2/2025), Hamas menyerahkan empat jenazah sandera Israel yaitu Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka Shiri Bibas (32) dan Oded Lifshitz (83) kepada Palang Merah Internasional (ICRC) untuk dibawa ke Israel.

    Netanyahu mengatakan jenazah yang dikembalikan itu adalah jenazah seorang wanita dari Jalur Gaza, bukan jenazah Shiri Bibas.

    Ia menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata karena dituduh tidak mengembalikan jenazah Shiri Bibas.

    “Kami akan bertindak dengan tekad untuk membawa Shiri Bibas pulang bersama semua sandera kami, baik yang hidup maupun yang mati, dan memastikan bahwa Hamas membayar harga penuh atas pelanggaran perjanjian yang kejam dan jahat ini,” kata Netanyahu, Kamis.

    Ia bersumpah tidak akan membiarkan operasi Hamas pada 7 Oktober 2023 terulang kali.

    “Peti mati keempat orang yang kita cintai memaksa kita lebih dari sebelumnya untuk berjanji dan bersumpah bahwa apa yang terjadi pada 7 Oktober tidak akan terjadi lagi,” tambahnya.

    PEMBEBASAN SANDERA – Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Quds (sayap militer gerakan Jihad Islam) pada Jumat (21/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) membawa peti mati dengan gambar sandera Israel, Shiri Bibas. Hamas menyerahkan empat jenazah sandera Israel; Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka bernama Shiri Bibas (32) dan Oded Lifshitz (83), kepada Palang Merah Internasional (ICRC) dalam pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Khan Yunis, Jalur Gaza pada Kamis (20/2/2025). (Telegram Brigade Al-Quds)

    IDF: Itu Bukan Jenazah Shiri Bibas

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada Jumat (21/2/2025) bahwa hasil otopsi menunjukkan jenazah yang diserahkan oleh Hamas bukan milik Shiri Bibas, ibu dari dua anak Israel yang jenazahnya diserahkan kemarin.

    “Tiga jenazah lainnya yang diserahkan telah diidentifikasi sebagai putranya, Ariel dan Kfir, yang berusia lima dan dua tahun, dan Oded Lifshitz,” kata IDF.

    “Namun jenazah keempat bukanlah Shiri atau sandera lainnya,” lanjutnya.

    Sebelumnya, Hamas mengatakan Shiri Bibas dan kedua anaknya tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada November tahun 2023 yang juga membunuh anggota Hamas yang menjaga mereka.

    Ayah dari kedua anak tersebut, Yarden Bibas, yang juga ditahan Hamas dari Kibbutz Nir Oz, dibebaskan pada pertukaran tahanan gelombang ke-4 pada 1 Februari 2025.

    Sejak dimulai gencatan senjata Israel dan Hamas pada 19 Januari 2025, Hamas telah membebaskan 19 tahanan Israel yang masih hidup dan empat jenazah sandera.

    Hamas akan membebaskan enam sandera Israel yang masih hidup pada Sabtu (22/2/2025), sementara penyerahan empat jenazah lainnya belum dijadwalkan.

    Enam sandera Israel yang akan dibebaskan besok yaitu Eliya Cohen, Omer Shem Tov, Omer Wenkert, Tal Shoham, Hisham Al-Sayed dan Avera Mengistu, menurut laporan NBC News.

    Sebagai imbalan, Israel diperkirakan akan membebaskan ratusan tahanan Palestina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Polri: 1 Tersangka Situs Judol 1XBET Bisa Habiskan Rp 6 M/Bulan

    Polri: 1 Tersangka Situs Judol 1XBET Bisa Habiskan Rp 6 M/Bulan

    Jakarta

    Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut perputaran uang di kasus perjudian daring atau judi online situs 1XBET cukup besar. Dia menyebut satu pemain bisa menghabiskan Rp 5 miliar hingga Rp 6 miliar per bulan di situs tersebut.

    “Dalam pengungkapan ini cukup menjadi perhatian kami selaku penyidik, karena permainan yang ada. Ini perputaran uangnya cukup besar, ada yang satu orang saat itu member platinum, bisa memainkan sebulan sekitar Rp 5 hingga Rp 6 miliar,” katanya dalam jumpa pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

    Diketahui total ada 9 tersangka yang berhasil diringkus polisi dalam perkara itu. Salah satunya pria berinisial RI (40) yang juga selaku member platinum dalam situs judi itu.

    “Memang atas nama RI ini adalah seorang pengusaha dan dia hobi bermain judi online. Dan dia bermain, kalau kemarin yang kita dapatkan sampai miliaran. Antara Rp 5 sampai Rp 6 miliar bermain judi online ini,” ungkapnya.

    “Karena dia mainnya kalau sekarang dia pasang Rp 100 ribu, besok dikali 2, besoknya kali 3, besoknya dikali itu selalu dilakukan,” sambung Djuhandhani.

    Karena itu, dia memastikan, pihaknya akan mendalami informasi soal pemain platinum lain yang bisa menggelontorkan uang dengan jumlah besar pada situs judol. Terlebih pada situs yang dikenadalikan oleh jaringan internasional.

    “Kemudian kita masih menganalisis kira-kira ada pemain-pemain yang besar semacam ini atau tidak. Ini juga hasilnya sedang kita analisa lebih lanjut,” tegasnya.

    Adapun kesembilan tersangka dalam kasua itu yakni adalah:
    1. AW (31) selaku agen group Belklo Situs 1XBET;
    2. RNH (34) selaku supervisor operator;
    3. RW (32) selaku admin keuangan;
    4. MYT (31) selaku operator;
    5. RI (40) selaku member platinum.
    6. AT (34) selaku agen group Mimosa Situs 1XBET;
    7. DHK (37) selaku supervisor operator;
    8. FR (31) selaku operator;
    9. WY (30) selaku admin keuangan

    Di luar pemain, kata Djuhandani, tersangka lain mendaftar sebagai agen judi online 1XBET dengan regional Indonesia. Setiap mereka tidak menggunakan rekening miliknya sendiri, namun menggunakan rekening milik orang lain.

    “Untuk menjalankan kegiatan judi online, pelaku menggunakam rekening orang lain sebagai rekening penampung, rekening deposit dan rekening pembayaran (withdraw),” jelasnya.

    Judi online 1XBET, polisi menetapkan 9 tersangka. (Rumondang Naibaho/detikcom)

    Para pelaku, ungkap Djuhandhani, terhubung dengan agen di beberapa negara. Mereka menggunakan platform sosial media untuk berkomunikasi melakukan aksinya.

    “Pelaku juga saling berkoordinasi dengan beberapa agen judi online 1XBET yang berada di beberapa negara yaitu China, Filipina, Kamboja, Vietnam dan Thailand dengan menggunakan grup aplikasi Telegram, Skype dan Whtasaap untuk bertukar data perbankan maupun situasi terkait pengawasan judi online oleh aparat penegakan hukum di masing-masing negara,” pungkasnya.

    Akibat perbuatannya, para tersangka akan dijerat dengan Pasal 303 KUHP, Pasal 45 Ayat 3 juncto Pasal 27 Ayat 2 UU No 1 tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No 1 2008 ITE. Kemudian Pasal 55 KUHP, Pasal 3, 4, 5 UU No 8 tahun 2010 tentang TPPU.

    (ond/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Intel Israel Salah Terus, Komandan Batalyon Timur-Utara Hamas Muncul Saat Prosesi Penyerahan Jenazah – Halaman all

    Intel Israel Salah Terus, Komandan Batalyon Timur-Utara Hamas Muncul Saat Prosesi Penyerahan Jenazah – Halaman all

    Intelijen Israel Salah Terus, Komandan Batalyon Timur-Utara Hamas Muncul Saat Prosesi Penyerahan Jenazah

    TRIBUNNEWS.COM – Kinerja intelijen Israel, baik dari militer Israel (IDF), maupun dari badan-badan keamanan lain seperti Mossad dan Shin Bet, kembali menjadi sorotan.

    Hal itu lantaran kembali terjadinya kesalahan dalam informasi intelijen yang sudah diumumkan IDF terkait pengeleminasian pimpinan-pimpinan kelompok gerakan Hamas.

    Channel Hebrew 14 Israel, melaporkan kalau komandan Batalyon Timur dan Utara di Brigade Khan Younis, Rafa’a Salameh, yang sebelumnya dinyatakan tewas oleh IDF, terlihat berpartisipasi dalam penyerahan jenazah keempat sandera Israel, di Khan Younis, Gaza Selatan, Kamis (20/2/2025).

    IDF menyatakan – merujuk pada informasi intelijen- dikutip Anadolu, Rafa’a Salameh dieleminasi pada Minggu (14/7/2024) silam lewat pengeboman serangan udara di Gaza Selatan.

    Anadolu menyatakan, pengeboman itu juga menewaskan 90 orang Palestina saat ledakan dari serangan tersebut menyasar tenda-tenda pengungsian. 

    Kemunculan Rafaa Salamah ini dinilai kembali mencoreng kredibilitas intelijen Israel yang digaungkan sebagai satu di antara terbaik di dunia.

    Selama perang Gaza, penyebab Israel gagal sepenuhnya mencapai target perang satu di antaranya adalah lantaran kegagalan intelijen untuk bisa memetakan Gaza secara utuh. 

    Upaya infiltrasi yang dilakukan Israel, dikabarkan belum bisa masuk secara aktif ke dalam organisasi Hamas.

    PEMBEBASAN SANDERA – Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan panggung tertutup tirai hitam, yang digunakan oleh Hamas saat menyerahkan empat jenazah sandera Israel; Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka bernama Shiri Bibas (32) dan Oded Lifshitz (83), dalam pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Kamis. (Telegram Brigade Al-Qassam)

    Para Sandera Israel Tewas Justru Oleh Bom IDF

    Pada prosesi penyerahan jenazah para sandera Israel itu, Hamas menyiapkan panggung  yang berhias spanduk-spanduk perlawanan yang menentang tuntutan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menurut media Ibrani.

    Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, bersama dengan faksi perlawanan Palestina lainnya, menyerahkan jenazah empat tawanan ‘Israel’ kepada Palang Merah di Gaza.

    “Dalam pernyataan resminya, Hamas menekankan bahwa perlawanan tersebut menjamin martabat para korban tewas dan menghormati perasaan keluarga mereka selama penyerahan jenazah, meskipun ada apa yang digambarkannya sebagai pengabaian pendudukan Israel terhadap kehidupan mereka saat mereka masih hidup,” tulis laporan RNTV, Kamis.

    Brigade tersebut juga mengecam Pendudukan Israel karena mengebom tempat-tempat penahanan tawanan, yang mengakibatkan kematian mereka, dan meminta pertanggungjawaban pemerintah ‘Israel’ karena menghalangi negosiasi pertukaran tawanan.

    Selain itu, Al Qassam mengecam Perdana Menteri Israel Netanyahu karena berupaya mengalihkan tanggung jawab atas kematian para tawanan.

    “Pernyataan tersebut menegaskan kembali bahwa pertukaran tawanan adalah satu-satunya cara untuk membawa pulang tawanan dalam keadaan hidup dan memperingatkan agar tidak menggunakan kekuatan militer, yang akan menyebabkan lebih banyak korban,” kata laporan RNTV.

    Malu Besar

    Bukan kali ini saja citra intelijen Israel sebagai satu di antara unit militer paling valid dalam pengumpulan data dan spionase kembali tercoreng.

    Badan dan unit intelijen Israel juga menghadapi malu besar soal keberadaan komandan Batalyon Pantai gerakan Hamas, Haitham Al-Hawajri.

    Sebagai informasi, pada 3 Desember 2023 silam, tentara pendudukan Israel (IDF) merujuk pada informasi intelijen Israel, mengumumkan telah mengeleminasi Al-Hawajri dalam sebuah serangan.

    “Namun dalam sebuah adegan yang menggemparkan bagi pendudukan Israel, Al-Hajri baru-baru ini muncul saat pembebasan tahanan Israel Keith Segal, di mana ia berfoto dengan para petempur milisi perlawanan Palestina dan berjalan-jalan bebas tanpa menyembunyikan wajahnya,” tulis laporan Khaberni, dikutip Kamis (6/2/2025).

    Hal ini setidaknya merupakan insiden ketiga di mana seorang pemimpin militer senior Hamas muncul setelah Israel mengumumkan pembunuhannya.

    “Menghadapi rasa malu intelijen ini, tentara pendudukan Israel dan Shin Bet mengakui kesalahannya, dan menjelaskan bahwa pengumuman sebelumnya didasarkan pada informasi intelijen yang kemudian terbukti tidak akurat,” kata laporan itu.

    MASIH HIDUP – Hussein Fayyad, Komandan Batalyon Beit Hanoun, di Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas yang diklaim sudah dibunuh oleh Tentara Israel, muncul di media sosial. Ini menjadi kesalahan kesekian intelijen Israel terkait keberadaan para komandan tempur Hamas di Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Bukan Kesalahan Pertama

    Al-Hajri bukan satu-satunya pemimpin lapangan gerakan Hamas yang muncul setelah pembunuhannya diumumkan Israel.

    Sebulan sebelumnya, Hussein Fayyad, komandan Batalyon Beit Hanoun Hamas, terlihat menghadiri pemakaman warga Palestina di Gaza utara.

    Padahal, Israel mengklaim telah membunuhnya Mei tahun lalu saat membombardir Jabalia, Gaza Utara.

    Tentara pendudukan Israel menggambarkan Fayyad sebagai orang yang bertanggung jawab atas peluncuran banyak rudal anti-tank dan mortir ke pemukiman Israel selama perang Gaza.

    Pada pemakaman tersebut, Fayyad memberikan pidato di mana ia berbicara tentang “kemenangan Gaza atas tentara pendudukan Israel,”.

    Pidato ini mengonfirmasi kemunculannya baru-baru ini, kalau dia masih hidup, setelah gencatan senjata Gaza terjadi. 

    “Setelah kemunculan Fayyad, tentara dan Shin Bet sekali lagi dipaksa untuk mengakui bahwa penilaian intelijen mereka mengenai eleminasi Fayyad, salah,” tulis Khaberni.

    Peristiwa serupa lainnya terjadi dengan Mahmoud Hamdan, komandan batalyon lingkungan Tel al-Sultan di Rafah, yang juga dikenal sebagai pengawal pribadi martir pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. 

    “Awalnya, tentara pendudukan Israel mengumumkan pembunuhannya dalam serangan udara, tetapi kemudian, setelah Sinwar syahid pada September 2024, ternyata Hamdan tetap hidup hingga akhirnya benar-benar meninggal dalam bentrokan lain dengan pasukan pendudukan Israel,” papar laporan tersebut.

    PASUKAN IDF – Pasukan Israel (IDF) dalam agresi militer mereka ke jalur Gaza. Per Minggu (19/1/2025), gencatan senjata antara Israel dan Hamas terjadi dalam kerangka pertukaran tahanan dalam tiga fase. (khaberni/tangkap layar)

    Validitas dan Kredibilitas Intelijen Israel Kini Dipertanyakan

    Kesalahan demi kesalahan ini berujung pada tercorengnya kredibilitas dan validitas informasi intelijen dari unit intel militer Israel.

    “Meskipun tentara pendudukan Israel berulang kali mengklaim telah membunuh lebih dari 100 pemimpin terkemuka Hamas, mulai dari komandan batalion dan brigade hingga pemimpin senior seperti Mohammed Deif, Marwan Issa, dan Yahya Sinwar, kesalahan intelijen baru-baru ini telah menimbulkan keraguan tentang kredibilitas laporan ini,” menurut surat kabar Israel berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth.

    Surat kabar berbahasa Ibrani itu menunjukkan bahwa Hamas masih memiliki pemimpin terkemuka di Jalur tersebut yang berkontribusi dalam membangun kembali kekuatan gerakan tersebut.

    Di antara mereka adalah Mohammed Sinwar, yang diyakini menggantikan saudaranya Yahya sebagai pemimpin gerakan, serta pemimpin brigade seperti Mohammed Shabana, komandan Brigade Rafah, dan Izz al-Din Haddad, komandan Brigade Gaza.

    ADIK YAHYA SINWAR – Adik Yahya Sinwar, Muhammad Al-Sinwar, pemimpin baru unit militer Hamas di Gaza saat tampil di program acara Apa yang Tersembunyi Itu Terbesar. (khaberni/tangkap layar)

    Surat kabar itu menjelaskan kalau semakin tinggi pangkat pemimpin Hamas yang menjadi sasaran Israel, semakin besar jumlah ‘modal’ dan ‘amunisi; yang digunakan Israel untuk memastikan pembunuhan tersebut.

    “Di samping itu Israel harus berpeluh demi mengintensifkan upaya intelijen untuk mengonfirmasi keberhasilan operasi militer pengeleminasian target tersebut,” kata laporan tersebut. 

    Karena alasan ini, Israel ragu untuk segera mengumumkan pembunuhan para pemimpin terkemuka Hamas dan Hizbullah.

    “Hasilnya, verifikasi pengeleminasian target operasi IDF memerlukan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu,” papar ulasan tersebut.

    Surat kabar itu menunjukkan kalau sepanjang perang Gaza, kritik meningkat soal klaim tentara pendudukan Israel mengenai angka “astronomis” yang diumumkan mengenai jumlah martir (petempur yang gugur) dari pejuang Hamas. 

    “Komandan lapangan IDF misalnya, mengklaim kalau beberapa laporan mengklaim bahwa satu batalyon militer Israel menewaskan 60 pejuang milisi Palestina di Beit Lahia dalam satu minggu, atau 150 di Shujaiya, tanpa bukti yang jelas untuk mengonfirmasi kebenaran angka-angka ini,” kata laporan tersebut.

    Menurut sumber militer Israel yang mengatakan kepada Yedioth Ahronoth, siapa pun (dari kelompok perlawanan Palestina) yang menjadi sasaran IDF di zona pertempuran didaftarkan pada “daftar pembunuhan,” tanpa memeriksa apakah ia benar-benar terbunuh atau hanya terluka.

    Menurut Yedioth Ahronoth, jumlah pejuang Hamas yang tersisa pada awal gencatan senjata per Januari 2025 diperkirakan sekitar 10.000 pejuang. 

    Gerakan ini juga mampu merekrut dan melatih ratusan pejuang baru dalam beberapa bulan terakhir.

    Surat kabar berbahasa Ibrani tersebut menilai kalau insiden ini mencerminkan serangkaian kegagalan intelijen Israel yang mengaburkan keakuratan informasi yang diandalkan tentara pendudukan Israel dalam agresi militernya melawan Hamas di Jalur Gaza.

    Kegagalan Israel mencapai target perang meski sudah ‘habis-habisan’ dalam 15 bulan agresi, diduga juga karena kelemahan unit intelijen mereka yang tidak mampu masuk ke dalam jaringan Hamas.

    “Saat perang berlanjut, pertanyaan yang muncul adalah berapa banyak pemimpin yang diklaim Israel telah dibunuh, tetapi mereka mungkin muncul kembali di masa mendatang,” tulis sindiran ulasan tersebut soal keraguan mereka terhadap apa yang diumumkan pihak militer Israel.

     

    (oln/RNTV/khbrn/*)

     
     

  • Hamas Janji Bebaskan Seluruh Sandera Israel, Syaratnya Gencatan Senjata Permanen – Halaman all

    Hamas Janji Bebaskan Seluruh Sandera Israel, Syaratnya Gencatan Senjata Permanen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militan sayap kanan Palestina, Hamas berjanji akan menukar semua sandera Israel yang tersisa dengan para tahanan Palestina.

    Tawaran ini diungkap Juru bicara Hamas, Hazem Qasim melalui Telegram, Rabu (19/2/2025).

    Dalam keterangan resminya dikutip dari Al Jazeera,  Qasim mengatakan bahwa pihaknya siap menukar semua sandera Israel yang tersisa selama gencatan senjata tahap kedua di Gaza.

    Namun dengan syarat PM Israel Benjamin Netanyahu menyetujui tawaran kesepakatan gencatan senjata permanen di Gaza.

    Termasuk penarikan pasukan Israel secara keseluruhan dari daerah kantong tersebut.

    “Kami siap untuk tahap kedua di mana para tawanan akan dipertukarkan sekaligus, dengan kriteria mencapai kesepakatan yang mengarah pada gencatan senjata permanen dan penarikan penuh dari Jalur Gaza,” tegas Qasim.

    Israel dan Hamas sepakat menghentikan permusuhan pada Januari setelah berbulan-bulan melakukan perundingan yang diawasi oleh Amerika Serikat (AS) dan ditengahi oleh Qatar dan Mesir. 

    Adapun perjanjian gencatan senjata saat ini akan berakhir pada awal Maret.

    Selama  perjanjian gencatan senjata berlangsung, Hamas telah membebaskan total 16 sandera Israel sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata, dari total 33 sandera yang akan dibebaskan secara bertahap.

    Sebagai balasannya, Israel mengklaim telah membebaskan 183 dari total 300 tahanan Palestina, sebagai bagian dari pertukaran kelima dalam kesepakatan gencatan senjata Gaza antara Hamas dan Israel.

    Hamas Bebaskan 6 Sandera dan 4 Jenazah Pekan Ini

    Terpisah, seorang pejabat tinggi Hamas mengatakan kelompok militan itu akan membebaskan enam sandera Israel yang masih hidup pada hari Sabtu (22/2/2025).

    Enam sandera hidup yang dijadwalkan akan dibebaskan adalah Eliya Cohen, Tal Shoham, Omer Shem Tov, Omer Wenkert, Hisham Al-Sayed, dan Avera Mengistu, 

    Melansir dari APNews, keenam orang tersebut adalah sandera hidup terakhir yang akan dibebaskan selama tahap pertama gencatan senjata pertama.

    Tak hanya membebaskan sandera, Hamas juga akan mengembalikan jenazah empat orang lainnya pada hari Kamis (20/2/2025).

    Pemimpin Hamas Khalil al-Hayya mengatakan bahwa korban tewas yang akan dikembalikan mencakup ‘keluarga Bibas’, termasuk Yarden Bibas (suami dan ayah), serta ibunya yang sebelumnya diculik secara terpisah dan telah dibebaskan bulan ini.

    Pada awal pekan lalu, sebelum kesepakatan pembebasan sandera, Hamas sempat mengancam akan membatalkan pembebasan sandera Israel.

    Dalam keterangan resminya, Kelompok militan Hamas mengumumkan, bahwa pihaknya akan menunda pembebasan sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza hingga pemberitahuan lebih lanjut.

    Tindakan itu dilakukan karena Hamas menyebut Israel telah gagal mematuhi perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati sebelumnya.

    Namun, sikap Hamas mulai melunak setelah Israel mengizinkan masuknya peralatan pembersih puing dan peralatan konstruksi ke Jalur Gaza yang hancur.

    Negosiasi Tahap Kedua Gencatan Senjata Dimulai

    Meskipun kesepakatan gencatan senjata tahap pertama belum selesai, Israel kabarnya telah memulai negosiasi tidak langsung dengan kelompok militan Palestina Hamas mengenai fase kedua perjanjian gencatan senjata di Gaza pekan ini.

    “Itu akan terjadi minggu ini,” kata Gideon Sa’ar Menteri Luar Negeri Israel, Rabu (19/2/2025).

    Perundingan untuk tahap kedua kesepakatan itu seharusnya dimulai pada 2 Februari.

    Namun, Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat yang menjadi penengah antara kedua pihak mengatakan bahwa perundingan tersebut belum dilakukan secara resmi.

    Pada negosiasi tahap dua akan dibahas pengembalian sisa sandera berjumlah 64.

    Dalam perundingan kali ini, Israel dan Hamas kabarnya akan membahas beberapa isu, termasuk pemerintahan di Gaza pasca-perang.

    Kantor berita Reuters memprediksi bahwa negosiasi tahap kedua akan berjalan sulit.

    Sebab, masalah siapa yang memerintah di Gaza pasca-perang bakal ditentukan dalam perundingan kali ini.

    (Tribunnews.com / Namira)