Perusahaan: Telegram

  • Awas Jebakan Badman CS Palsu! Lindungi Diri dengan Fitur Khusus di Dompet Digital Ini – Halaman all

    Awas Jebakan Badman CS Palsu! Lindungi Diri dengan Fitur Khusus di Dompet Digital Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di era digital yang serba cepat dan canggih, modus penipuan digital pun makin marak dan kian beragam. 

    Salah satu modus yang paling sering digunakan para pelaku penipuan digital untuk menjebak korban adalah menghubungi calon korban dengan mengaku-ngaku sebagai customer service (CS) dari platform tertentu. 

    Penipuan semacam ini biasanya dilakukan melalui berbagai kanal digital seperti WhatsApp, DM Instagram bahkan Telegram. 

    Caranya, pelaku mengaku sebagai CS resmi dan menyampaikan berbagai informasi yang dirasa penting oleh korban, mulai dari penawaran hadiah, menyelesaikan solusi tertentu, atau bahkan menyerang secara psikologis dengan menyebut akunnya mengalami masalah. 

    Taktik para pelaku penipuan ini memang sangat beragam, sehingga terlihat meyakinkan dan konsumen pun terpancing masuk ke dalam jebakan badman. 

    Untuk menjawab keresahan ini dan tentunya menjaga konsumen agar tidak jatuh ke dalam jebakan badman, platform dompet digital DANA menghadirkan kampanye #AwasJebakanBadman.

    Kampanye ini menjadi salah satu langkah nyata DANA dalam melindungi para penggunanya dari risiko penipuan digital, khususnya yang berkedok customer service palsu yang kian marak saat ini!

    #AwasJebakanBadman, aman bersama DANA Protection

    Kamu dihubungi oleh pihak mencurigakan yang mengaku sebagai Customer Service DANA? Yuk, segera lindungi diri dan terapkan tiga langkah berikut ini: 

    Monitor

    Pertama-tama, kamu perlu mengecek apakah nomor telepon, email, ataupun media sosial yang menghubungi kamu merupakan kanal resmi DANA. 

    Agar lebih mudah, kamu bisa langsung melakukan pengecekan melalui fitur DANA Protection di aplikasi DANA.

    Caranya, copy paste nomor, link, atau akun sosial media tersebut saja di bagian yang telah disediakan. Setelah itu nanti akan ketahuan asli atau tidaknya.

    Konfirmasi

    Setelah memasukkan nomor HP atau link mencurigakan, tinggal tap tombol ‘CHECK’ untuk mengkonfirmasi nomor atau link yang terindikasi sebagai modus penipuan.

    Perlu diingat, CS DANA tidak pernah menghubungi pengguna DANA terlebih dahulu tanpa adanya laporan.

    Selain itu, DANA juga sudah tidak memiliki CS via WhatsApp dan hanya melayani keluhan dan aduan via DIANA di aplikasi DANA, email help@dana.id, call center DANA 1500 445, serta sosial media resmi DANA Indonesia.

    Jadi jika ada yang mengaku sebagai Customer Service DANA di WhatsApp atau platform lain yang tidak disebut di atas, berarti itu modus Customer Service palsu!

    Lapor

    Selesai mengkonfirmasi bahwa nomor/email/media sosial yang menghubungi kamu adalah CS palsu, segera tap ‘Laporkan’ agar tim DANA bisa menindaklanjuti dan kamu sudah membantu pencegahan penipuan berikutnya.

    Tombol ‘laporkan’ ini akan langsung mengarahkanmu ke layanan dari Komdigi. Kamu juga bisa mengirim laporan ke email help@dana.id atau call center DANA 1500 445 dan sosial media resmi DANA Indonesia. 

    Melalui kampanye #AwasJebakanBadman, DANA juga ingin mengajak konsumen untuk lebih waspada dan ikut aktif mendeteksi potensi penipuan. 

    Dengan fitur DANA Protection, pengguna bisa lebih proaktif dengan melakukan Monitor, Konfirmasi dan Lapor dengan mudah lewat smartphone masing-masing dan bisa lebih tenang saat menghadapi potensi penipuan digital. 

    Yuk, jadi pengguna yang cerdas dan tidak mudah tertipu dengan selalu monitor, konfirmasi, dan lapor dengan DANA Protection di aplikasi DANA. #AwasJebakanBadman dan selalu lindungi diri dari penipuan digital!

  • Pengumuman ‘Gencatan Senjata Paskah’ Rusia Ditepis Ukraina

    Pengumuman ‘Gencatan Senjata Paskah’ Rusia Ditepis Ukraina

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata singkat pada Paskah dalam konflik di Ukraina. Ukraina menyoroti gencatan senjata yang dideklarasikan Putin tersebut karena menurutnya sejumlah wilayah Ukraina tetap menerima serangan meski terdapat gencatan senjata Paskah yang berlangsung.

    Dirangkum detikcom, Minggu (20/4/2025), gencatan senjata ini dimulai pada Sabtu malam dan berlangsung hingga tengah malam pada hari Minggu. Tak hanya Ukraina, Rusia juga mengaku wilayahnya diserang dan mempertahankan diri pada masa gencatan senjata Paskah.

    Rusia Umumkan Gencatan Senjata Paskah Singkat

    Usulan gencatan senjata jangka pendek dari Rusia muncul saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Moskow dan Kyiv untuk menyetujui gencatan senjata, tetapi gagal mendapatkan konsesi besar dari Kremlin.

    “Hari ini mulai pukul 18.00 (15.00 GMT) hingga tengah malam hari Minggu (21.00 GMT hari Minggu), pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata Paskah,” kata Putin dalam komentar yang disiarkan televisi, saat bertemu dengan kepala staf Rusia Valery Gerasimov.

    Paskah menjadi hari libur besar bagi umat Kristen, yang dirayakan pada hari Minggu.

    “Saya perintahkan untuk periode ini menghentikan semua aksi militer,” ucap Putin, yang menyebut gencatan senjata berdasarkan alasan kemanusiaan.

    “Kami akan bertindak atas dasar bahwa pihak Ukraina akan mengikuti contoh kami, sementara pasukan kami harus siap untuk melawan kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dan provokasi oleh musuh, setiap tindakan agresif,” tambahnya.

    Ukraina Sebut Wilayahnya Masih Diserang

    Foto: DW (News)

    Namun, hanya beberapa jam setelah pengumuman tersebut, pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia terus menyerang.

    “Menurut laporan panglima tertinggi, operasi penyerangan Rusia berlanjut di beberapa bagian garis depan dan artileri Rusia terus menembak,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya pada Sabtu malam.

    Ukraina menanggapi deklarasi gencatan senjata Putin tersebut dengan skeptis. Zelensky juga menyoroti Putin yang masih belum menyetujui usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari.

    “Jika Rusia sekarang tiba-tiba siap untuk benar-benar bergabung dengan format diam total dan tanpa syarat, Ukraina akan bertindak seperti cermin, seperti yang akan dilakukannya pihak Rusia. Diam sebagai respons terhadap diam, menyerang untuk membela serangan,” kata Zelensky, yang menyerukan agar gencatan senjata Paskah diperpanjang menjadi 30 hari.

    “Ini akan menunjukkan niat Rusia yang sebenarnya, karena 30 jam cukup untuk menjadi berita utama, tetapi tidak untuk langkah-langkah membangun kepercayaan yang nyata. Tiga puluh hari dapat memberi kesempatan bagi perdamaian,” katanya.

    Rusia Tuding Ukraina Langgar Gencatan Senjata Paskah

    Foto: Bendera Rusia (Haris Fadhil/detikcom)

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina melanggar gencatan senjata Paskah yang dideklarasikan Presiden Rusia Vladimir Putin. Imbas serangan itu, Rusia menyebut mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur dan menyebabkan kematian warga sipil.

    Dilansir Reuters, Minggu (20/4/2025), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menembaki posisi Rusia sebanyak 444 kali, sementara itu telah menghitung lebih dari 900 serangan pesawat tak berawak Ukraina.

    Berdasarkan pernyataan Kemhan Rusia, distrik perbatasan wilayah Bryansk, Kursk dan Belgorod telah diserang dan mengakibatkan sejumlah korban tewas dan bangunan rusak.

    “Akibatnya, ada kematian dan cedera di antara penduduk sipil, serta kerusakan pada objek sipil,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diunggah di aplikasi perpesanan Telegram.

    Namun tidak dapat diverifikasi laporan tersebut di medan perang. Selain itu Kementerian pertahanan juga mengatakan bahwa militer Rusia telah menguasai Novomikhailivka di Ukraina timur sebelum deklarasi gencatan senjata.

    Halaman 2 dari 3

    (yld/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dari Klaim Anak hingga Laporan Polisi

    Dari Klaim Anak hingga Laporan Polisi

    JAKARTA – Nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) tengah menjadi sorotan usai dirinya diduga memiliki anak di luar nikah oleh seorang wanita bernama Lisa Mariana.

    Meski sebelumnya Ridwan Kamil telah memberikan pernyataan, namun kasus ini masih terus berjalan hingga akhirnya Ridwan Kamil melaporkan Lisa ke pihak berwajib dengan Undang-Undang ITE.

    Berikut perjalanan kasusnya!

    1. Lisa Mariana Speak Up Soal Perselingkuhan

    Dalam sebuah konferensi pers, Lisa Mariana menjelaskan soal awal mula pertemuannya dengan RK. Ia mengaku pertemuan mereka terjadi pada bulan Juni 2021 dan dikenalkan oleh seorang teman bernama AA.

    “Pertemuan awal kan saya dikenalkan oleh AA. Lalu saya disuruh sama AA untuk datang ke apartemen membuat video yang saya enggak tahu pada saat itu permintaan pak RK. Pada Juni tanggal 2 di Palembang 2021,” ungkap Lisa Mariana belum lama ini.

    2. Diundang ke Palembang oleh RK

    Kemudian, Lisa mengungkapkan kalau ia sempat diundang oleh RK ke Palembang dan melakukan hubungan intim hingga akhirnya ia hamil.

    “Bulan Juni saya ke Palembang diundang sama Pak RK itu hubungannya sudah pacaran saat itu. Komunikasi selanjutnya itu berlanjut di telegram intens, selayaknya orang pacaran. Dari Palembang itu saya positif hamil setelah tiga minggu kemudian,” tutur Lisa Mariana.

    3. Lisa Mariana Minta Pertanggungjawaban

    Dalam kesempatan itu, Lisa menjelaskan bahwa alasan ia membongkar dugaan perselingkuhan ini bukan untuk dijadikan istri oleh RK melainkan pertanggungjawaban nafkah untuk anaknya.

    “Saya enggak mau dijadikan istri. Untuk tanggung jawab anaknya saja, anak saya” “Tanggung jawab sebagai laki-laki. Jangan begitu, jangan menghilang begitu saja,” tegas Lisa.

    4. Ridwan Kamil Klarifikasi

    Usai isu ini mencuat, Ridwan Kamil langsung membantahnya dan mengaku memiliki bukti kuat untuk kasus ini. Ia menyebut kalau saat bertemu, Lisa Mariana sudah dalam kondisi hamil.

    “Permasalahan ini sudah diselesaikan sejak empat tahun lalu dengan bukti-bukti akurat yang tidak terbantahkan, bahwa ia sudah hamil sebelum bertemu saya dan telah meminta maaf di hadapan keluarganya,” tulis Ridwan Kamil di instagram pribadinya.

    5. Ridwan Kamil Laporkan Lisa Mariana ke Polisi

    Tak terima difitnah oleh Lisa Mariana, Ridwan Kamil akhirnya mengambil langkah tegas dengan melaporkan model majalah dewasa itu ke pihak berwajib. Hal ini disampaikan oleh kuasa hukum Ridwan Kamil, Heribertus Hartojo.

    “Serta upaya untuk memastikan agar semua proses berjalan secara profesional, transparan, akuntabel, dan sesuai hukum yang berlaku,” kata Heribertus Hartojo dalam jumpa persnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat, 18 April.

    “Kami berharap bahwa proses hukum ini akan mengakhiri seluruh polemik yang terjadi dan kami meminta kepada siapapun untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan dengan segala konsekuensinya,” sambungnya.

    Ia menyebut dalam laporannya, pihaknya telah melampirkan semua bukti-bukti dan saksi-saksi, guna memperkuat dugaan tindak pidana yang dilaporkan mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.

    “Kami telah melampirkan semua bukti, saksi-saksi untuk memperkuat dugaan tindak pidana yang dilaporkan klien kami ke Mabes POLRI dan selanjutnya akan menjadi ranah penyidikan,” ujar Heribertus.

  • Dari ‘Teroris’ Menjadi ‘Tamu Undangan’, Mengapa Rusia Cabut Larangan Terhadap Taliban? – Halaman all

    Dari ‘Teroris’ Menjadi ‘Tamu Undangan’, Mengapa Rusia Cabut Larangan Terhadap Taliban? – Halaman all

    Dari ‘Teroris’ Menjadi ‘Tamu Undangan’, Menapa Rusia Cabut Larangan terhadap Taliban?

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia secara resmi menghapus Taliban dari ‘daftar organisasi teroris’, status formal dunia internasional, khususnya Barat, yang dilabelkan ke kelompok militan Afghanistan tersebut.

    Meski Taliban telah dilarang di Rusia sejak 2003, para ahli mengatakan keputusan Mahkamah Agung (MA) Rusia pada Kamis (17/4/2025) tersebut, tidak berarti pengakuan resmi terhadap pemerintahannya di Afghanistan. 

    “Walau begitu, keputusan MA Rusia tersebut mencerminkan pergeseran Moskow yang sedang berlangsung menuju aliansi regional baru setelah invasinya ke Ukraina yang membuat hubungan dengan mitra tradisionalnya menjadi tegang,” tulis ulasan di TMT, dikutip Minggu (20/4/2025).

    Moskow telah mengambil langkah-langkah untuk menormalisasi hubungan dengan Taliban sejak kelompok Islam itu menguasai Afghanistan pada tahun 2021 menyusul penarikan pasukan AS dan NATO yang kacau dari negara itu. 

    “Rusia telah lama bekerja sama dengan Taliban meskipun mereka secara resmi ditetapkan sebagai organisasi teroris,” kata Ruslan Suleymanov, pakar Asia Tengah dan gerakan Islam, kepada TMT.

    “Kerja sama dengan Taliban dan kelompok Islamis lainnya telah menjadi bagian dari kebijakan negara dan propaganda Rusia dalam konfrontasinya dengan Barat. Karena Taliban adalah contoh nyata perlawanan terhadap pengaruh Barat, penting bagi Rusia untuk menunjukkan solidaritas dengan gerakan-gerakan tersebut di panggung internasional,” kata Suleymanov.

    Pergeseran sikap Rusia itu tampak dengan mengundang delegasi Taliban mengunjungi Forum Ekonomi Internasional St Petersburg yang merupakan acara utama Rusia pada 2022 dan 2024. 

    Tahun lalu, diplomat tertinggi Taliban juga mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow.

    “Kami telah lama bergerak menuju keputusan ini (mendekati Taliban),” kata seorang pejabat pemerintah Rusia kepada TMT, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah ini.

    “Pertanyaannya adalah seberapa terkoordinasinya langkah ini dengan mitra dan sekutu kami,” katanya, mengacu pada negara-negara mitra regional Rusia di Asia Tengah. 

    “Kita lihat saja bagaimana reaksi mitra kami. Ini akan menjadi ujian lakmus bagi hubungan kami,” ujarnya menjelaskan konsekuensi langkah Rusia mendekati Taliban dan dampaknya terhadap sekutu mereka di Asia Tengah.

    Analis politik dan pakar Asia Tengah, Arkady Dubnov menyebut langkah Rusia tersebut “sudah diduga dan merupakan tindakan yang oportunistik secara politik.”

    “Menolak melabeli Taliban sebagai teroris sama sekali tidak sama dengan memberi mereka pengakuan politik,” tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram. 

    “Taliban harus diberi insentif melalui cara-cara ekonomi dan pragmatis — sebuah proses yang akan memakan waktu bertahun-tahun. Waktu berjalan lambat di Timur. Namun Afghanistan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Asia Tengah,” katanya.

    Dubnov menggarisbawahi kalau kepentingan Rusia di kawasan itu menuntut kerja sama dengan Kabul.

    Salah satu bidang kerja sama utama adalah keamanan. 

    Personel keamanan Taliban dari Korps Al-Badr 205 militer Afghanistan mengendarai kendaraan militer lapis baja selama parade untuk merayakan ulang tahun ketiga pengambilalihan negara tersebut oleh Taliban, di Kandahar pada 14 Agustus 2024. – Otoritas Taliban memulai perayaan ulang tahun ketiga kekuasaan mereka atas Afghanistan pada 14 Agustus, di bekas pangkalan udara AS Bagram. (Photo by Sanaullah SEIAM / AFP) (AFP/SANAULLAH SEIAM)

    Saling Puji Rusia-Taliban

    Rusia, juga pada Kamis, menyampaikan rasa terima kasih kepada Taliban atas “operasi militer yang dilakukan oleh pihak berwenang,” karena baik Moskow maupun Taliban telah berupaya untuk melenyapkan ISIS-K.

    Kelompok ekstremis tersebut bertanggung jawab atas sejumlah serangan mematikan di Afghanistan dan Rusia, termasuk pembantaian gedung konser di Moskow pada bulan Maret 2024 yang menewaskan 145 orang.

    Taliban memuji pencabutan larangan aktivitasnya di Rusia, dengan mengatakan kalau Moskow dan Kabul “akan menjalin hubungan ekonomi dan diplomatik yang kuat di masa depan.”

    Namun, meskipun hubungannya semakin erat, Taliban tetap diklasifikasikan secara hukum sebagai organisasi teroris di Rusia selama hampir dua dekade — sebuah sebutan yang disertai konsekuensi. 

    Setidaknya 37 orang di Rusia menghadapi tuntutan pidana atau administratif antara tahun 2016 dan 2025 atas dugaan hubungan dengan kelompok tersebut, menurut media berita independen, Vyorstka.

    Dari jumlah tersebut, sekitar 20 orang dihukum karena memajang simbol-simbol Taliban di media sosial atau platform pengiriman pesan dengan denda atau penangkapan administratif singkat.

    Dalam putusan yang jarang diberikan, jurnalis terkemuka Nadezhda Kevorkova  dibebaskan  dengan denda setelah dinyatakan bersalah atas “pembenaran terorisme” atas dua unggahan media sosial yang menyebutkan Taliban .

    Setidaknya sembilan orang lainnya dihukum berdasarkan tuntutan pidana karena mempromosikan atau menghasut terorisme.

    Beberapa dijatuhi hukuman hingga 12,5 tahun di koloni hukuman dengan keamanan tinggi, kata Vyorstka.

    Sejak invasi Ukraina, Rusia telah menambahkan banyak tokoh oposisi terkemuka ke dalam daftar “ekstremis dan teroris”, sebutan yang berarti mereka dilarang memegang profesi tertentu, mencalonkan diri untuk jabatan publik, mendirikan perusahaan media, dan rekening bank mereka dibekukan.

    “Ada saya dan rekan-rekan dari Yayasan Anti-Korupsi, ayah Leonid Volkov dan banyak orang hebat dan baik yang ada dalam daftar teroris,” kata Ivan Zhdanov, sekutu yang diasingkan dari mendiang kritikus Kremlin Alexei Navalny.

    “Saya bertanya-tanya, jika kita semua bergabung dengan Taliban, apakah mereka akan melarangnya lagi?” kata Zhdanov, yang masuk dalam daftar ekstremis dan teroris pada tahun 2022.

    Minggu ini, empat jurnalis independen dijatuhi hukuman 5,5 tahun penjara karena diduga terkait dengan kelompok Navalny, yang dilarang Rusia karena dianggap “ekstremis.”

    PERSONEL TALIBAN – Personel keamanan Taliban memeriksa kendaraan yang melewati checkpoint di Kabul, Afghanistan. Rusia saat ini tidak lagi menganggap Taliban sebagai organisasi teroris, sebuah perubahan sikap drastis yang menandai manuver Moskow di Kawasan Asia Tengah.

    Apa Tujuan Rusia Dekati Taliban?

    Keputusan untuk mencabut larangan terhadap Taliban dapat menjadi langkah strategis bagi Moskow, karena kemampuannya untuk bekerja sama dengan pihak berwenang di Afghanistan dapat memberinya pengaruh terhadap mitra regional dan pemerintahan baru AS.

    Menurut analis politik Andrei Serenko, masih belum jelas permainan politik macam apa yang akan dilakukan Rusia dalam merehabilitasi Taliban. 

    “Akankah Moskow mencoba menghidupkan kembali upaya untuk membangun konsensus regional mengenai Afghanistan — dengan Iran, Tiongkok, dan negara-negara lain — sebagai tanggapan terhadap inisiatif AS di masa mendatang?”

    “Atau akankah Kremlin mengambil langkah berani dan, di tengah meningkatnya intrik kemungkinan pemulihan hubungan AS-Rusia, memutuskan untuk memainkan permainan Afghanistan bersama dengan pemerintahan Donald Trump?” tanya Serenko dalam komentarnya kepada media Rusia.

     

    (oln/tmt/*)

  • Kuasai Oleshnya, Pasukan Rusia Hampir Sepenuhnya Usir Tentara Ukraina dari Kursk – Halaman all

    Kuasai Oleshnya, Pasukan Rusia Hampir Sepenuhnya Usir Tentara Ukraina dari Kursk – Halaman all

    Kuasai Oleshnya, Pasukan Rusia Hampir Sepenuhnya Usir Tentara Ukraina dari Kursk

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Pertahanan Rusia pada Sabtu (19/4/2025) menyatakan kalau pasukannya merebut kembali desa kedua terakhir di wilayah Kursk yang masih dikuasai oleh pasukan Ukraina.

    Pembebasan wilayah yang dikuasai pasukan Ukraina ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Moskow melancarkan serangan balasan mendadak di kota perbatasan utama, Sudzha.

    “Selama operasi ofensif, unit-unit Grup Pasukan Utara membebaskan desa Oleshnya,” kata Kementerian Pertahanan Rusia  dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di Telegram.

    Serangan mendadak Ukraina ke wilayah Kursk pada bulan Agustus menandai serangan darat terbesar terhadap Rusia sejak Perang Dunia II.

    Namun dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Rusia telah merebut kembali sebagian besar wilayah yang awalnya direbut pasukan Ukraina di wilayah perbatasan.

    Pada bulan Maret lalu, ratusan pasukan khusus Rusia merangkak sejauh 15 kilometer melalui bagian pipa yang tidak terpakai, yang pernah membawa gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina, untuk melakukan serangan diam-diam terhadap pasukan Ukraina di Sudzha.

    Dengan Oleshnya sekarang di bawah kendali Rusia, satu-satunya desa di wilayah Kursk yang masih dikuasai pasukan Ukraina adalah Gornal, sekitar 10 kilometer (6,2 mil) selatan Oleshnya.

    Juga pada Sabtu, serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap sebuah mobil di wilayah Kursk Rusia menewaskan seorang wanita dan melukai seorang pria dan seorang anak,  kata Penjabat Gubernur Alexander Khinshtein di Telegram.

    KURSK DIREBUT – Tangkapan layar dari video akun YouTube Shanghai Eye memperlihatkan situasi di Kota Sudzha, Kursk, Rusia. Pasukan Ukraina di sana dikabarkan terkepung. (Tangkapan layar YouTube Shanghai Eye)

    Lebih dari 2.000 Warga Kursk Bertemu Kembali dengan Keluarga Setelah Pasukan Ukraina Mundur

    Sebelumnya, Kementerian Situasi Darurat, pada Senin (14/4) ini menyatakan lebih dari 2.000 penduduk wilayah Kursk barat daya telah dipertemukan kembali dengan anggota keluarga setelah pasukan Ukraina menarik diri dari wilayah yang diduduki di tengah serangan balik cepat Rusia bulan lalu.

    Keluarga korban hilang memperkirakan sekitar 3.000 orang — banyak di antaranya lanjut usia — terjebak ketika pasukan Ukraina melancarkan serangan mendadak lintas perbatasan ke wilayah Kursk pada bulan Agustus 2024.

    Sedikit yang diketahui tentang kehidupan warga sipil di daerah-daerah di bawah kendali Ukraina, dan beberapa pihak di Rusia telah menyatakan rasa frustrasi atas nasib orang-orang yang tertinggal dan kurangnya informasi dari pejabat Rusia setempat.

    “Atas permintaan keluarga dan teman, kontak telah dipulihkan dengan lebih dari 2.200 warga,” kata Kementerian Situasi Darurat Rusia di Telegram.

    Lebih dari 22.000 orang telah menghubungi hotline kementerian untuk mencari informasi tentang kerabat mereka yang hilang, kata kementerian.

    Pihak berwenang darurat mengatakan mereka terus mengevakuasi kota-kota dan desa-desa dekat perbatasan dengan Ukraina, seraya menambahkan kalau lebih dari 6.000 orang saat ini tinggal di tempat penampungan sementara.

    Serangan mendadak Ukraina pada Agustus tahun lalu menjadi serangan darat terbesar terhadap Rusia sejak Perang Dunia II. 

    Namun, dalam beberapa bulan terakhir, serangan balasan Rusia secara bertahap telah mengikis cengkeraman pasukan Ukraina di sejumlah wilayah teritorial Moskow.

    Sementara itu, Kiev terus mendorong pemulangan warga sipil yang ditahan Rusia di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia sejak Moskow melancarkan invasi skala penuh pada tahun 2022.

     

    (oln/tmt/*)

  • Saling Klaim Diserang, Rusia Tuduh Ukraina Langgar ‘Gencatan Senjata Paskah’

    Saling Klaim Diserang, Rusia Tuduh Ukraina Langgar ‘Gencatan Senjata Paskah’

    Jakarta

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina melanggar gencatan senjata Paskah yang dideklarasikan Presiden Rusia Vladimir Putin. Imbas serangan itu, Rusia menyebut mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur dan menyebabkan kematian warga sipil.

    Dilansir Reuters, Minggu (20/4/2025), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menembaki posisi Rusia sebanyak 444 kali, sementara itu telah menghitung lebih dari 900 serangan pesawat tak berawak Ukraina.

    Berdasarkan pernyataan Kemhan Rusia, distrik perbatasan wilayah Bryansk, Kursk dan Belgorod telah diserang dan mengakibatkan sejumlah korban tewas dan bangunan rusak.

    “Akibatnya, ada kematian dan cedera di antara penduduk sipil, serta kerusakan pada objek sipil,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diunggah di aplikasi perpesanan Telegram.

    Namun tidak dapat diverifikasi laporan tersebut di medan perang. Selain itu Kementerian pertahanan juga mengatakan bahwa militer Rusia telah menguasai Novomikhailivka di Ukraina timur sebelum deklarasi gencatan senjata.

    Ukraina Klaim Masih Diserang Meski Rusia Umumkan Gencatan Senjata Paskah

    Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata Paskah secara singkat terkait perang dengan Ukraina. Pihak Ukraina mengklaim wilayahnya masih diserang pascagencatan senjata itu.

    Dilansir CNN, Minggu (20/4/2025), Putin mengatakan “semua permusuhan” akan terhenti antara pukul 6 sore waktu Moskow pada Sabtu (11 pagi ET) dan tengah malam pada Senin (5 sore Minggu ET).

    Namun, hanya beberapa jam setelah pengumuman tersebut, pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia terus bertempur.

    “Menurut laporan panglima tertinggi, operasi penyerangan Rusia berlanjut di beberapa bagian garis depan dan artileri Rusia terus menembak,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya pada Sabtu malam.

    Namun, Zelensky mengatakan telah terjadi ratusan penembakan pada Sabtu malam. Pada Minggu pagi, pasukan Ukraina melaporkan ada 59 penembakan dan lima upaya penyerangan di sepanjang garis depan. Ia meminta agar Rusia mematuhi gencatan senjata.

    “Rusia harus sepenuhnya mematuhi ketentuan untuk diam,” kata Zelensky.

    Zelensky menegaskan kembali bahwa Ukraina bersedia memperpanjang gencatan senjata selama 30 hari, tetapi mengatakan bahwa jika Rusia terus bertempur pada Minggu, Ukraina juga akan melakukannya.

    “Ukraina akan terus bertindak seperti itu,” katanya.

    Lihat juga Video: Rusia-Ukraina Memanas, Zelensky Tuding Putin Ingin Memperpanjang Perang

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ini Aplikasi Saingan WhatsApp di 2025, Pengguna Mulai Pindah

    Ini Aplikasi Saingan WhatsApp di 2025, Pengguna Mulai Pindah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telegram, sebagai salah satu aplikasi pesan singkat yang serupa dengan Whatsapp mengalami peningkatan pengguna pada 2025. Bahkan, perusahaan itu terus meraup keuntungan.

    Pendiri Telegram Pavel Durov mengatakan, pengguna aktif layanannya telah mencapai 1 miliar per Maret 2025. Bersamaan dengan itu, profit perusahaan telah mencapai US$547 juta sepanjang tahun lalu.

    Sebagai perbandingan, pengguna aktif WhatsApp saat ini masih lebih tinggi. Jumlahnya lebih dari 2 miliar dan diprediksi akan mencapai 3 miliar pada akhir 2025.

    “Di atas kami ada WhatsApp, layanan murah yang meniru Telegram. Selama bertahun-tahun, WhatsApp berupaya mengikuti inovasi kami sembari membakar uang miliaran dolar AS untuk lobi dan kampanye PR demi memperlambat pertumbuhan kami,” kata Pavel Durov, dikutip dari TechCrunch, Minggu (16/4/2025).

    “Mereka [WhatsApp] gagal. Telegram bertumbuh, meraup keuntungan, dan mempertahankan kemandirian kami,” ia menambahkan.

    Dikutip dari DemandSage, 10 juta orang telah berlangganan layanan berbayar Telegram Premium. India menjadi negara yang paling banyak menggunakan Telegram dengan porsi 45% dari total pengguna. Sementara itu, hanya 9% pengguna Telegram yang datang dari AS.

    Sebanyak 53,2% pengguna Telegram berasal dari kelompok usia 25-44 tahun. Lebih banyak pria daripada perempuan yang menggunakan Telegram, dengan proporsi 58% berbanding 42%.

    Secara rata-rata, pengguna Telegram menghabiskan waktu 3 jam 45 menit per bulan untuk mejajal aplikasi tersebut. Memang durasi tersebut masih jauh di bawah WhatsApp yang rata-rata diakses 17 jam 6 menit per bulan, menurut laporan DemandSage.

    Saat melaporkan pengguna aktif Telegram sebanyak 900 juta pada 2024 lalu, Durov mengatakan perusahaan menghadapi tekanan dari berbagai negara untuk membatasi pertukaran informasi tertentu.

    Bahkan, Durov sempat ditahan di Prancis pada Agustus 2024 atas tuduhan keterlibatan dalam mendistribusikan pornografi anak, obat-obatan terlarang, dan perangkat lunak peretasan pada aplikasi pesan singkat Telegram.

    Tak sampai sepekan pasca ditangkap, Durov dibebaskan bersyarat. Ia juga diminta membayar uang jaminan senilai 5 juta euro. Sejak saat itu, Telegram mulai melakukan penyesuaian dengan meningkatkan moderasi konten di dalam platform.

    Kendati demikian, Durov menekankan netralitas platformnya dari konflik geopolitik. Saat Rusia menginvasi Ukraina pada 2022 lalu, Telegram menjadi salah satu sumber informasi yang tak menyaring konten-konten di dalamnya.

    Meski dinilai transparan, tetapi banyak juga konten bermuatan disinformasi yang tersebar di platform tersebut. Durov menjamin sistem enkripsi pada Telegram akan membuat pertukaran informasi di dalamnya benar-benar terlindungi dan bebas intervensi pemerintah.

    “Saya lebih baik bebas ketimbang tunduk pada perintah siapa pun,” ujarnya pada 2024 sebelum ditangkap.

    Menurutnya, ada berbagai cara yang dilancarkan pemerintah untuk mengelabui enkripsi Telegram. Salah satunya datang dari FBI.

    Ia mengatakan FBI pernah mencoba merekrut engineer Telegram untuk membobol backdoor platformnya. FBI tak berkomentar soal tuduhan ini.

    Namun, ia mengatakan tekanan untuk menjunjung kebebasan perbendapat dan berekspresi sebenarnya tak hanya datang dari pemerintah. Tantangan itu justru lebih banyak datang dari rivalnya seperti Apple dan Alphabet.

    “Dua platform tersebut benar-benar bisa menyensor apa saja yang Anda baca, serta mengakses semua yang ada di smartphone Anda,” kata dia.

    (npb/haa)

  • 2 Kombes Pol Digeser Kapolri, Kini Jabat Irwasda Polda

    2 Kombes Pol Digeser Kapolri, Kini Jabat Irwasda Polda

    loading…

    Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi dan promosi jabatan kepada 49 Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen) pada 13 April 2025. Foto/Dok.SindoNews/Riana Rizkia

    JAKARTA – Terdapat dua Kombes Pol digeser Kapolri pada pertengahan April 2025 ini. Mereka berdua kini menempati posisi baru sebagai Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda).

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan mutasi Polri untuk 49 Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen) pada 13 April 2025. Dari jumlah itu, 12 diantaranya berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol).

    Mutasi Polri ini didasarkan pada Surat Telegram Nomor ST/688/IV/KEP./2025 tertanggal 13 April 2025. Informasi terkait mutasi sendiri diumumkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

    Brigjen Pol Trunoyudo mengungkapkan jika mutasi ini merupakan bagian dari dinamika organisasi dan upaya penyegaran serta pengembangan karier personel Polri. Dia menuturkan, mutasi dan promosi jabatan adalah hal yang rutin dalam tubuh Polri sebagai bentuk regenerasi dan penyesuaian kebutuhan organisasi.

    Dari total 12 Kombes yang dimutasi itu, terdapat dua yang duduki posisi Irwasda. Berikut ini dua kombes pol yang digeser Kapolri untuk menduduki posisi Irwasda.

    2 Kombes Pol Digeser Kapolri jadi Irwasda Polda

    1. Kombes Pol Aloysius Suprijadi

    Kombes Pol. Aloysius Suprijadi lahir pada 28 Juni 1972, berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Dalam mutasi terbaru ini, lulusan Akpol 1995 itu ditunjuk menjadi Irwasda Polda Kalimantan Timur.

    Sebelumnya, Aloysius Suprijadi sendiri telah memiliki pengalaman sebagai Irwasda di wilayah Polda Sulawesi Barat. Posisi itu diemban olehnya sejak 7 Desember 2023 lalu.

    Dalam riwayat jabatannya sendiri, ia sempat menjabat sebagai Auditor Kepolisian Madya Tingkat II Itwasum Polri di tahun 2023, dan Analis Kebijakan Madya Bidang Bindiklat Lemdiklat Polri pada 2021.

    Dirinya juga sempat duduki jabatan Kepala SPN Tanjung Batu Polda Kepri tahun 2018, Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya pada 2019, dan Kapolres Metro Bekasi Kota di 2020.

    2. Kombes Pol Enday Sudrajat

    Selanjutnya ada Kombes Pol Enday Sudrajat yang menjabat sebagai Irwasda Polda Sulawesi Barat menggantikan Kombes Pol Aloysius Suprijadi yang ditunjuk jadi Irwasda Polda Kaltim.

    Sebelumnya, Enday Sudrajat sempat menduduki jabatan Auditor Kepolisian Madya TK II Itwasum Polri sejak tahun 2023. Dimana pada saat itu, ia juga menggantikan posisi Kombes Pol Aloysius.

    Itulah dua Kombes Pol digeser Kapolri pada pertengahan April 2025 ini. Semoga mereka bisa menjalankan tanggung jawabnya dengan baik di posisi yang baru ini.

    (shf)

  • Sirene Meraung-raung! Israel Cegat Rudal dari Yaman

    Sirene Meraung-raung! Israel Cegat Rudal dari Yaman

    Tel Aviv

    Militer Israel mengklaim pasukannya telah mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari wilayah Yaman, yang sebagian besar dikuasai oleh kelompok Houthi yang didukung Iran. Tidak ada laporan korban jiwa akibat serangan rudal dari Yaman ini.

    Pengumuman Tel Aviv soal dicegatnya rudal dari Yaman disampaikan setelah Houthi melancarkan serangan balasan untuk merespons rentetan serangan udara Amerika Serikat (AS) yang menewaskan 80 orang di wilayah Yaman. Houthi mengklaim kelompoknya menyerang dua kapal induk AS dan wilayah Israel sebagai tanggapannya.

    Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, seperti dilansir AFP dan Anadolu Agency, Sabtu (19/4/2025), mengatakan secara terpisah bahwa Angkatan Udara Israel “berhasil mencegat rudal tersebut”.

    “Setelah sirene berbunyi beberapa saat yang lalu di beberapa area di Israel, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat,” sebut militer Israel dalam pernyataannya via Telegram.

    Disebutkan militer Israel bahwa sistem pertahanan udara telah dikerahkan “untuk mencegat ancaman tersebut”.

    Laporan media Israel, Haaretz, menyebut sirene berbunyi di beberapa kota di wilayah Israel bagian tengah, namun tidak ada korban jiwa.

    Laporan perusahaan penyiaran Israel, KAN, menyebut ada beberapa korban luka akibat kepanikan yang terjadi ketika orang-orang bergegas ke tempat perlindungan.

    Lihat juga Video: Sirene Israel Meraung saat Rudal Hizbullah Targetkan Galilea Barat

    Houthi, pada Jumat (18/4), mengumumkan kelompoknya telah melancarkan serangan balasan dengan menargetkan dua kapal induk AS dan wilayah Israel, untuk merespons rentetan serangan Washington yang menewaskan sedikitnya 80 orang di Yaman.

    Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan pasukan Houthi menargetkan sebuah lokasi militer di dekat bandara utama Israel, selain menyerang dua kapal induk AS yang ada di kawasan.

    Militer AS, dalam pernyataannya pada Kamis (17/4), mengklaim serangannya terhadap kawasan pelabuhan Ras Issa di Yaman bertujuan memutuskan pasokan dan pendanaan bagi Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah negara tersebut.

    Lihat juga Video: Sirene Israel Meraung saat Rudal Hizbullah Targetkan Galilea Barat

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Su-27 Ukraina Serang Ponton Rusia di Kursk dengan Bom Luncur GBU-39 Buatan AS – Halaman all

    Su-27 Ukraina Serang Ponton Rusia di Kursk dengan Bom Luncur GBU-39 Buatan AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video terbaru menunjukkan jet tempur Su-27 milik Ukraina menyerang sebuah feri ponton di Oblast Kursk, Rusia, menggunakan bom luncur presisi tinggi GBU-39 Small Diameter Bomb (SDB) buatan Amerika Serikat.

    Dilansir Kyiv Post, video tersebut pertama kali dipublikasikan oleh saluran Telegram “Soniah” [Bunga Matahari], yang dikelola oleh personel Angkatan Udara Ukraina dan dikenal membagikan rekaman serta pengalaman dari garis depan.

    “Penerbangan terus beroperasi di semua arah. Su-27 menghancurkan penyeberangan ponton di Oblast Kursk menggunakan GBU-39,” tulis unggahan pada Rabu, 16 April.

    Belum diketahui secara pasti kapan dan di mana tepatnya serangan tersebut terjadi.

    Namun, dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa kru Su-27 Ukraina berhasil menghancurkan dua ponton dalam satu misi mendadak.

    Ponton kedua dilaporkan terletak hanya beberapa kilometer dari lokasi pertama.

    Setelah serangan awal dengan bom GBU-39, wilayah tersebut kemudian diserang kembali menggunakan sistem peluncur roket ganda M142 HIMARS.

    “Dalam misi ini, kru menghancurkan dua penyeberangan ponton sekaligus, dan kemudian HIMARS menyelesaikan tugasnya,” lanjut pernyataan dari saluran Soniah.

    Meskipun lokasi spesifik serangan belum dikonfirmasi, publikasi pertahanan Ukraina, Militarniy, menyebut kemungkinan target berada di penyeberangan Sungai Seim atau Sungai Psel.

    Serangan itu diperkirakan berlangsung antara tanggal 20 hingga 24 Maret 2025.

    Beberapa sumber Rusia juga membagikan rekaman dampak serangan tersebut, yang kemudian diunggah ulang oleh Soniah.

    Dalam salah satu video, seorang tentara Rusia dengan aksen Kaukasia terdengar mengeluh:

    “Saya sudah bilang sepuluh kali agar jangan mengendarai kendaraan di sini.”

    Video tersebut menampilkan dua kendaraan yang hancur parah, diduga tidak dapat diperbaiki.

    Meski belum ada konfirmasi resmi mengenai korban jiwa, saluran Soniah mengklaim bahwa tidak ada yang terluka dalam insiden itu.

    Apa Itu GBU-39?

    GBU-39/B adalah bom pintar kecil buatan AS dengan jangkauan maksimum hingga 110 kilometer dan bobot sekitar 129 kilogram.

    Bom ini memiliki diameter hanya 19 sentimeter, dengan desain ringkas yang memungkinkan pemasangan di bawah sayap atau di dalam badan pesawat tempur.

    Pada Mei 2024, Ukraina mengonfirmasi telah mengadaptasi jet tempur MiG-29-nya untuk dapat membawa GBU-39.

    Setiap pesawat kini dapat membawa hingga delapan bom menggunakan tiang BRU-61.

    Menurut The Washington Post, GBU-39 memiliki tingkat keberhasilan mencapai 90 persen, mengungguli varian daratnya, GLSDB (Ground-Launched Small Diameter Bomb), yang kerap terkendala oleh sistem peperangan elektronik Rusia.

    Serangan Terbaru dengan GBU-39

    Beberapa serangan yang dikonfirmasi melibatkan bom GBU-39 sepanjang tahun 2025 antara lain:

    25 Maret: Serangan terhadap pos pemeriksaan Rusia di Tyotkino, Oblast Kursk
    8 April: Serangan udara terhadap personel Rusia di Hoptarivka, juga di Oblast Kursk, dengan tiga bom GBU-39

    Isi Proposal AS untuk Gencatan Senjata Rusia-Ukraina

    Proposal AS untuk kesepakatan damai guna mengakhiri perang Rusia melawan Ukraina adalah membiarkan wilayah yang diduduki Rusia tetap berada di bawah kendali Rusia serta meringankan sanksi terhadap Moskow, demikian dilaporkan Bloomberg pada 18 April, mengutip pejabat Eropa yang tidak disebutkan namanya.

    Laporan tersebut muncul sehari setelah perundingan gencatan senjata antara pejabat Eropa, Ukraina, dan AS di Paris, tempat garis besar rencana AS dibahas.

    Pejabat AS memberi tahu rekan-rekan Eropa selama pertemuan bahwa mereka bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata penuh di Ukraina dalam beberapa minggu.

    Proposal AS mencakup pembekuan efektif terhadap perang Rusia, dan aspirasi Kyiv untuk bergabung dengan NATO juga tidak akan dibahas, menurut sumber Bloomberg.

    Tidak jelas apakah AS mengusulkan pengakuan kendali de facto Rusia atas wilayah yang diduduki, atau pengakuan de jure wilayah tersebut sebagai bagian dari Rusia.

    Salah satu pejabat mengatakan kepada Bloomberg bahwa rencana AS, yang memerlukan diskusi lebih lanjut dengan Kyiv, bukan merupakan penyelesaian akhir.

    Ia juga menegaskan bahwa sekutu Eropa tidak akan mengakui wilayah yang diduduki Rusia sebagai wilayah Rusia.

    Para pejabat tersebut juga mengatakan bahwa jika Rusia tidak setuju untuk menghentikan pertempuran, maka pembicaraan akan sia-sia.

    Mereka juga menyatakan bahwa pemberian jaminan keamanan kepada Ukraina sangat penting untuk memastikan keberhasilan kesepakatan apa pun.

    Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali menegaskan bahwa Ukraina tidak akan mengakui wilayah yang diduduki sebagai wilayah Rusia dalam bentuk kesepakatan damai apa pun.

    (Tribunnews.com/Tiara Shelavie)