Perusahaan: Telegram

  • Hamas Mengutuk Pernyataan Mahmoud Abbas yang Menyebut Hamas Anak Anjing – Halaman all

    Hamas Mengutuk Pernyataan Mahmoud Abbas yang Menyebut Hamas Anak Anjing – Halaman all

    Hamas Mengutuk Pernyataan Mahmoud Abbas yang Sebut Hamas Anak Anjing

    TRIBUNNEWS.COM-  Hamas mengecam pernyataan yang dibuat oleh Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas yang menyebut Hamas sebagai anak anjing.

    Mahmoud Abbas mendesak kelompok Palestina yang menguasai Gaza untuk membebaskan tawanan Israel dan meletakkan senjata.

    Pejabat senior Hamas Basem Naim mengatakan pada hari Kamis bahwa pernyataan Abbas sehari sebelumnya adalah “penghinaan”.

    “Abbas berulang kali dan secara mencurigakan menyalahkan rakyat kami atas kejahatan pendudukan dan agresi yang terus berlanjut,” katanya.

    Abbas pada hari Rabu mendesak Hamas untuk membebaskan semua tawanan, dengan mengatakan bahwa menahan mereka memberi Israel “alasan” untuk menyerang Gaza.

    “Hamas telah memberikan alasan kepada pendudukan kriminal untuk melakukan kejahatannya di Jalur Gaza, yang paling menonjol adalah penahanan sandera,” kata Abbas dalam sebuah pertemuan di Ramallah, kantor pusat PA di Tepi Barat yang diduduki Israel.

    “Saya yang membayar harganya, rakyat kita yang membayar harganya, bukan Israel. Saudaraku, serahkan saja mereka.”

    “Setiap hari ada kematian,” kata Abbas. “Dasar anak anjing, serahkan apa yang kalian miliki dan selamatkan kami dari cobaan ini,” imbuhnya, melontarkan hinaan kasar dalam bahasa Arab kepada Hamas.

    Retakan panjang

    Telah terjadi perpecahan politik dan ideologis yang mendalam antara partai Fatah Abbas dan Hamas selama hampir 20 tahun.

    Abbas dan PA sering menuduh Hamas merusak persatuan Palestina, sementara Hamas mengkritik Abbas karena bekerja sama dengan Israel dan menindak tegas perbedaan pendapat di Tepi Barat.

    Gerakan Mujahidin Palestina, yang memisahkan diri dari Fatah pimpinan Abbas pada tahun 2000-an, mengeluarkan pernyataan di Telegram pada hari Rabu yang mengecam pernyataan Abbas.

    “Kami mengutuk keras pernyataan ofensif yang dibuat oleh Presiden Abbas selama pertemuan Dewan Pusat mengenai perlawanan dan pejuang perlawanan rakyat kami, yang mengabaikan pengorbanan dan perjuangan rakyat kami dan mengabaikan penderitaan dan pengorbanan yang terus-menerus dari para tahanan,” bunyi pernyataan itu.

    “Kami mengutuk kepemimpinan PA yang terus-menerus memperjuangkan wacana ini, yang mengkriminalisasi perlawanan dan membebaskan pendudukan dari kejahatan yang telah dilakukannya terhadap rakyat kami selama beberapa dekade, terutama perang genosida terhadap Gaza, aneksasi dan Yahudisasi Tepi Barat dan Yerusalem, dan penderitaan berat yang dialami oleh para tahanan kami yang gagah berani.”

    Gerakan itu juga meminta Abbas untuk meminta maaf atas pernyataannya.

    “Kami menyerukan kepada Presiden Otoritas Palestina untuk meminta maaf atas pidato yang menyinggung ini dan mencabut semua langkah yang memperkuat perpecahan dan sejalan dengan keinginan Zionis. Kami menyerukan kepadanya untuk kembali merangkul rakyat dan pilihan mereka serta berhenti menempuh jalan menyerah dan kompromi yang tidak masuk akal.”

    Sejak operasi Israel di Gaza dilanjutkan pada tanggal 18 Maret, setidaknya 1.928 orang telah tewas di Gaza, sehingga jumlah total korban tewas sejak perang meletus menjadi setidaknya 51.305, menurut Kementerian Kesehatan daerah kantong itu.

    Pembicaraan mengenai gencatan senjata baru sejauh ini tidak membuahkan hasil, dan delegasi Hamas berada di Kairo untuk melanjutkan negosiasi dengan mediator Mesir dan Qatar.

     

    Presiden PA Menuntut Hamas Membebaskan Tawanan

    Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas mendesak Hamas untuk membebaskan tawanan Israel dari Gaza guna mencegah Israel menggunakan “alasan” untuk melanjutkan perang genosida.

    “Hai kalian anak-anak anjing, serahkan apa yang kalian miliki dan keluarkan kami dari situasi ini. Jangan beri Israel alasan. Jangan beri mereka alasan,” kata Abbas dalam pertemuan Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) ke-32 di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.

    Pemimpin Fatah yang berusia 89 tahun itu secara khusus menyebutkan tawanan AS-Israel Adi Alexander, dan menyatakan bahwa penolakan Hamas untuk membebaskannya bertanggung jawab atas ratusan kematian setiap hari di Gaza sejak Israel melanjutkan kampanye pembersihan etnisnya.

    “Setiap hari ada ratusan kematian. Mengapa? Mereka tidak ingin menyerahkan sandera AS,” kata Abbas.

    “Korban tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan pendudukan. Saat ini, kita menghadapi ancaman bencana baru yang mungkin lebih mengerikan daripada Nakba 1948,” kata Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina, Mustafa Barghouti, kepada Al Araby TV menanggapi komentar presiden PA tersebut.

    Meskipun Hamas tidak menanggapi pernyataan Abbas, gerakan perlawanan tersebut mengeluarkan pernyataan yang menyebut pertemuan hari Rabu di Ramallah sebagai “kesempatan nyata untuk membangun posisi nasional yang bersatu guna menghadapi kebijakan genosida yang dilakukan oleh musuh Zionis terhadap rakyat kami di Jalur Gaza, dan operasi pembersihan etnis serta pemindahan paksa di Tepi Barat dan Yerusalem.”

    Ia juga mendesak faksi-faksi Palestina yang hadir untuk melaksanakan keputusan-keputusan sebelumnya oleh Dewan Pusat, khususnya “menghentikan koordinasi keamanan, memutuskan hubungan dengan musuh Zionis, dan meningkatkan perlawanan rakyat dan politik terhadap pendudukan dan proyek-proyek Yahudisasi dan permukimannya, yang bertujuan untuk mengubah Tepi Barat menjadi wilayah-wilayah berdaulat yang terpecah-pecah.”

    Menjelang pertemuan hari Rabu, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengonfirmasi keputusannya untuk memboikot sesi tersebut, dengan menyebutnya sebagai “langkah yang terpecah-pecah dan tidak lengkap.”

    “Dialog dan diskusi seharusnya mendahului sesi tersebut untuk menentukan sifatnya,” kata anggota politbiro PFLP Omar Murad, menekankan bahwa hal ini “dapat berfungsi sebagai titik masuk ke serangkaian perjanjian yang telah didukung oleh faksi-faksi Palestina—yang terbaru adalah Perjanjian Beijing pada bulan Juli 2024.”

    Pada Rabu pagi, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa sedikitnya 51.305 warga Palestina telah tewas dan 117.096 lainnya terluka sejak dimulainya genosida yang disponsori AS. Ribuan mayat lainnya diyakini terkubur di bawah jutaan ton puing-puing.

    “Kita harus mengatakan kebenaran, memulangkan para sandera bukanlah hal yang paling penting,” kata Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich pada hari Senin.

    “Ini jelas merupakan tujuan yang sangat penting, tetapi jika Anda ingin menghancurkan Hamas sehingga tidak akan ada lagi peristiwa 7 Oktober, Anda perlu memahami bahwa tidak boleh ada situasi di mana Hamas tetap berada di Gaza,” tambahnya.

    Di wilayah Tepi Barat yang diduduki, puluhan ribu warga Palestina telah mengungsi secara paksa empat bulan setelah operasi militer Israel. Pemandangan dari Jenin dan Tulkarem sering kali mencerminkan skala kerusakan yang terjadi di Gaza.

     

     

    Sumber : Al Jazeera, THE CRADLE

  • Pengacara Penggugat Ijazah SMA Jokowi Tersangka Pemalsuan Dokumen

    Pengacara Penggugat Ijazah SMA Jokowi Tersangka Pemalsuan Dokumen

    Solo, Beritasatu.com – Zaenal Mustofa (ZM), salah satu pengacara penggugat ijazah SMA Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Pengadilan Negeri (PN) Solo, resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Sukoharjo dalam kasus pemalsuan dokumen akademik.

    Penetapan status tersangka dilakukan sejak Jumat, 18 April 2025. Hal itu disampaikan langsung oleh Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Zaenudin. Surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) juga telah dikirimkan ke Kejaksaan Negeri Sukoharjo.

    “ZM sudah ditetapkan sebagai tersangka. Penetapan dilakukan pada Jumat, 18 April 2025,” ujar AKP Zaenudin, Rabu (23/4/2025).

    Pelapor dalam kasus ini, Asri Purwanti, menyebut pelaporan terhadap ZM dilakukan sejak Oktober 2023. Ia menegaskan,  kasus ini tidak ada kaitannya dengan gugatan ijazah Jokowi yang saat ini sedang berjalan di PN Solo.

    “Perkara ini sudah lama banget. Ter-pending beberapa tahun karena orang ini (ZM) baru nyaleg dan sesuai telegram Kapolri orang yang nyaleg tidak boleh diproses hukum. Jadi tidak ada kaitannya dengan kasus yang sedang disidangkan di PN Solo,” papar Asri.

    Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kongres Advokat Indonesia (KAI) Jawa Tengah itu mengungkapkan, dasar dirinya melaporkan Zaenal Mustofa ke Polres Sukoharjo setelah menemukan bukti pengacara tersebut menggunakan nomor induk mahasiswa (NIM) dan transkrip nilai mata kuliah milik mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) atas nama Anton Wijanarko untuk melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Surakarta (Unsa).

    “Kami cek ke Dikti pada 2019 dan ke UMS pada 2020. NIM atas nama Anton Wijanarko digunakan oleh ZM untuk melanjutkan kuliah di Universitas Surakarta,” ungkap Asri.

    Saat dikonfirmasi, Zaenal Mustofa membantah keras telah memalsukan dokumen akademik. Ia menyebut bahwa dirinya resmi masuk ke Unsa pada tahun 2008, berbeda dengan tahun yang tercantum dalam laporan pelapor.

    “Saya ini masuk ke Unsa tahun 2008. Ya ini enggak jelas. Masak aku sudah jadi mahasiswa, itu baru muncul (laporannya). Dan saya bisa menunjukan bahwa dokumen ijazah yang saya miliki asli,” kata dia.

    Zaenal juga menduga penetapan status tersangka terhadap dirinya merupakan bagian dari upaya kriminalisasi, lantaran ia merupakan bagian dari tim hukum yang menggugat keabsahan ijazah SMA Presiden Jokowi.

  • Viral, Tentara IDF Panik Lintang Pukang Disergap Satu Pejuang Gaza

    Viral, Tentara IDF Panik Lintang Pukang Disergap Satu Pejuang Gaza

    GELORA.CO – Sebuah video dari kamera badan tentara dari pasukan penjajahan Israel (IDF) beredar dan menjadi viral di media sosial. Rekaman itu menunjukkan tentara penjajah yang berlari ketakutan saat disergap pejuang Palestina yang merujuk Aljazirah hanya seorang diri.

    Rekaman itu memperlihatkan momen-momen bentrokan langsung antara tentara Israel dan pejuang perlawanan Palestina di dalam sebuah gedung di Jalur Gaza. Klip tersebut mendokumentasikan saat pasukan Israel disergap, di mana sebuah granat tangan dilemparkan ke arah mereka dan sejumlah tentara terluka dalam bentrokan langsung dan tatap muka dengan anggota perlawanan Palestina.

    Belum ada lansiran resmi dari IDF soal rekaman tersebut. Kendati demikian, belakangan perlawanan pejuang Palestina kembali meningkat setelah Israel mengkhianati gencatan senjata pada Maret lalu. Sejumlah serangan telah didokumentasikan pejuang Palestina sementara IDF mengumumkan tewasnya seorang tentara dan banyak lagi yang terluka parah.

    Video itu memicu reaksi luas di platform media sosial. Ribuan aktivis Palestina dan Arab berinteraksi dengan rekaman tersebut, memuji keberanian para pejuang dan mengejek kebingungan yang terlihat di antara tentara pendudukan.

    “Semua ketakutan, teriakan, dan kepanikan di antara barisan tentara Israel, yang dikatakan tidak terkalahkan, hanya dihadapi oleh satu pejuang perlawanan!” Aktivis Saad Qaziel mengatakan di halaman platform X-nya dilansir Aljazirah Arabia.

    Sementara itu, aktivis Abu Islam al-Mardawi menunjukkan bahwa semua topeng telah terlepas dari tentara pendudukan dalam kejadian ini. “Lihatlah mereka, bagaimana mereka mundur dalam ketakutan, tanpa keyakinan atau ketabahan. Tanpa dukungan Amerika yang tidak terbatas, mereka tidak akan bertahan dalam perang ini.”

    Aktivis Adham Abu Salmiya menjelaskan bahwa video ini mengungkapkan kebenaran tentang pertempuran di Gaza yang tidak ingin diungkapkan oleh pihak pendudukan. “Bentrokan jarak dekat di dalam sebuah rumah di Khan Yunis antara perlawanan dan tentara pendudukan. Ini menghancurkan ilusi superioritas dan mengekspos tentara pendudukan yang kebingungan dan tidak berdaya, yang mengkompensasi kegagalannya dengan meneror warga sipil dan membom rumah-rumah.”

    Seorang pengguna Twitter menulis, “Pertarungan dari titik nol, satu orang melawan sekelompok tentara, menembak mereka dengan peluru dan bom dengan sekuat tenaga dan keberaniannya, sementara mereka melarikan diri darinya.” Yang lain percaya bahwa video ini menunjukkan perbedaan mencolok antara kebrutalan penjajah ketika mereka hanya memilih perempuan dan anak-anak, dan kelemahan mereka ketika menghadapi perlawanan.

    Analis militer Israel memperkirakan peningkatan operasi perlawanan Palestina di Jalur Gaza, bertepatan dengan kekurangan tentara Israel karena banyaknya korban jiwa dan penolakan tentara cadangan untuk bertugas dalam konfrontasi yang menurut mereka tujuan utamanya adalah untuk memperpanjang umur pemerintahan Benjamin Netanyahu.

    Pada Selasa, situs web Israel kembali  melaporkan insiden keamanan serius di Jalur Gaza setelah sebelumnya serangan pejuang menewaskan seorang tentara IDF.  Situs web Israel mengkonfirmasi bahwa sejumlah orang yang terluka dalam insiden keamanan di Jalur Gaza selatan sedang dipindahkan ke rumah sakit Israel, tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut.

    Channel 7 Israel juga melaporkan bahwa kaki dua tentara wanita yang terluka dalam penyergapan yang dilakukan oleh Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), pada hari Sabtu di dekat Beit Hanoun, diamputasi.

    Otoritas Penyiaran Israel melaporkan bahwa insiden di Gaza utara kemarin terjadi di dekat lokasi yang dikunjungi oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz pekan lalu.

    Brigade Qassam mengaku bertanggung jawab atas penyergapan kompleks tersebut pada Ahad, menerbitkan rincian serangan yang dilakukan terhadap pasukan Israel di Beit Hanoun, utara Jalur Gaza.

    Brigade tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui Telegram bahwa mereka melakukan penyergapan “Mematahkan Pedang” di timur kota Beit Hanoun. Mereka menambahkan bahwa rudal anti-tank menargetkan kendaraan milik komando batalion pengumpulan informasi tempur di Divisi Gaza milik tentara Israel. Segera setelah pasukan pendukung tiba untuk menyelamatkan mereka, mereka menjadi sasaran bom anti-personil, membunuh dan melukai anggotanya.

    Brigade Izzuddin al-Qassam juga melansir video penghancuran tiga tank canggih milik militer Israel di timur Kota Gaza. Rekaman itu menunjukkan para pejuang Palestina masih mampu memberikan perlawanan di Jalur Gaza.  (*)

  • Memanas! Serangan Drone Rusia Hantam Bus di Ukraina, 9 Orang Tewas

    Memanas! Serangan Drone Rusia Hantam Bus di Ukraina, 9 Orang Tewas

    Jakarta

    Serangan drone Rusia menghantam sebuah bus yang mengangkut para pekerja di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina. Serangan ini menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai puluhan orang lainnya.

    “Serangan musuh merenggut sembilan nyawa” di kota Marganets di tenggara, tulis Gubernur Sergiy Lysak di Telegram, dilansir kantor berita AFP, Rabu (23/4/2025).

    “Jumlah korban luka terus bertambah,” imbuhnya, seraya mengatakan jumlah korban luka saat ini mencapai 30 orang.

    Otoritas Ukraina juga melaporkan kebakaran di beberapa wilayah pada Selasa (22/4) malam waktu setempat setelah serangan-serangan Rusia.

    Serangan Rusia juga dilaporkan terjadi di wilayah Kyiv, Kharkiv, Poltava, dan Odesa.

    Sementara itu, di Rusia, satu orang dilaporkan terluka akibat serangan di wilayah Belgorod.

    Serangan itu terjadi saat para utusan dari Amerika Serikat, Ukraina, dan negara-negara Eropa akan mengadakan putaran pembicaraan baru di Inggris pada Rabu (23/4) waktu setempat. Pembicaraan ini bertujuan untuk mengakhiri konflik Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

    Lihat juga Video Ukraina Minta Rusia Setop Serang Infrastruktur Sipil Selama 30 Hari

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Awas Penipuan Berkedok Bikin SIM Online Gratis

    Awas Penipuan Berkedok Bikin SIM Online Gratis

    Jakarta

    Ada penipuan berkedok pembuatan SIM secara online. Kamu patut waspada, jangan sampai tergiur.

    Beredar di media sosial video yang menawarkan pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi) gratis dan juga secara online. Tak cuma itu, ada juga tautan link yang mengarahkan untuk diklik. Mereka yang mengklik tautan itu diiming-imingi bisa mendapatkan SIM tanpa perlu mengeluarkan biaya. Ada juga unggahan gambar yang mencantumkan foto Presiden Prabowo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk meyakinkan bahwa itu asli.

    Mengutip laman Korlantas Polri, informasi tersebut dipastikan hoaks. Tidak ada mekanisme pembuatan SIM gratis lewat online. Masyarakat diminta waspada dan jangan sampai membuka tautan yang membahayakan data pribadi.

    Tak cuma itu, dalam tautan yang disebar pelaku tersebut, bisa berpotensi meretas akun WhatsApp ataupun Telegram jika diklik. Kalau kamu mendapati informasi tersebut, jangan dibuka ataupun disebarluaskan.

    Apabila menemukan akun mencurigakan atau informasi yang tidak jelas kebenarannya, masyarakat dapat segera melaporkannya kepada pihak berwajib atau melakukan pengecekan melalui website dan akun resmi instansi.

    Perlu digarisbawahi, pembuatan SIM tidak ada yang gratis. Regulasi tarif SIM itu mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 76 tahun 2020 tentang jenis dan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia pasal 1 huruf a dan huruf b yang menyebutkan pengujian untuk penerbitan SIM dan penerbitan perpanjangan SIM.

    “Seluruh penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada kepolisian negara republik Indonesia wajib disetor ke kas negara. Tujuannya untuk menunjang pembangunan nasional,” demikian penjelasan di akun Instagram NTMC Korlantas Polri.

    Biaya Bikin SIM Baru

    Atas dasar itu, biaya penerbitan SIM dikenakan biaya. Biayanya berbeda-beda tergantung dari jenis SIM-nya. Berikut ini rincian biaya bikin SIM.

    Penerbitan SIM A: Rp 120.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM B I: Rp 120.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM B II: Rp 120.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM C: Rp 100.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM C I: Rp 100.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM C II: Rp 100.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM D: Rp 50.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM D I: Rp 50.000 (per penerbitan)

    Sebagai informasi tambahan, biaya di belum termasuk tes psikologi, tes kesehatan, dan asuransi.

    (dry/din)

  • Daftar 22 Komjen Polisi usai Mutasi Polri April 2025, Ini Nama-namanya

    Daftar 22 Komjen Polisi usai Mutasi Polri April 2025, Ini Nama-namanya

    loading…

    Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan mutasi dan rotasi di jajarannya pada April 2025. Sebanyak 22 Pati Polri kini berpangkat Komjen Pol. FOTO/DOK.SindoNews

    JAKARTA – Sejumlah perwira tinggi polisi saat ini berpangkat Komjen Pol usai mutasi Polri pada April 2025. Salah satunya di antaranya merupakan peraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.

    Untuk diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan mutasi dan rotasi di jajarannya pada April 2025. Total ada 49 Pati dan Pamen Polri dimutasi sebagaimana tertuang dalam Surat Telegram: ST/688/IV/KEP./2025 tertanggal 13 April 2025 yang ditandatangani As SDM Kapolri Irjen Pol Anwar.

    Berdasarkan surat telegram tersebut, ada sejumlah Pati yang mendapat promosi jabatan dan berhak atas kenaikan pangkat menjadi Komjen Pol. Pangkat Komjen Pol disebut juga sebagai jenderal bintang 3. Pangkat ini satu tingkat di bawah pangkat Jenderal Polisi dan satu tingkat di atas pangkat Irjen Polisi.Siapa saja mereka?

    Berikut daftar Pati Polri berpangkat Komjen Polisi yang aktif saat ini:1. Komjen Pol Ahmad Dofiri
    Jabatan: Wakapolri
    Lulusan: Akpol 1989
    Usia: 57 tahun

    Komjen Pol Ahmad Dofiri resmi dilantik menjadi Wakapolri pada 13 November 2024. Dia menggantikan Jenderal Polisi Kehormatan (Hor) (Purn) Agus Andrianto yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Sepanjang kariernya, Ahmad Dofiri telah memegang berbagai posisi penting, termasuk sebagai Irwasum Polri, Kapolda Banten, Karosunluhkum Divkum Polri, Kapolda DIY, Asisten Logistik Kapolri, Kapolda Jawa Barat, serta Kabaintelkam Polri.

    2. Komjen Pol Dedi Prasetyo
    Jabatan: Irwasum Polri
    Lulusan: Akpol 1990
    Usia: 56 tahun

    Komjen Pol Dedi Prasetyo saat ini menjabat sebagai Irwasum Polri menggantikan Komjen Pol Ahmad Dofiri yang diangkat menjadi Wakapolri. Sebelumnya, sejumlah jabatan strategis pernah diembannya, antara lain Kapolda Kalimantan Tengah, Kadiv Humas Polri, Asisten SDM Kapolri, dan Irwasum Polri.

    3. Komjen Pol Mohammad Fadil Imran
    Jabatan: Kabaharkam Polri
    Lulusan: Akpol 1991
    Usia: 56 tahun

    Komjen Fadil Imran resmi menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri sejak 31 Maret 2023, menggantikan Arief Sulistyanto. Sebelum menduduki posisi tersebut, ia lebih dahulu menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya selama periode 2020 hingga 2023. Selain itu, Fadil Imran juga pernah mengemban tugas sebagai Kapolda Jawa Timur pada tahun 2020 serta Sahlisosbud Kapolri pada periode 2019-2020.

    4. Komjen Pol Wahyu Widada
    Jabatan: Kabareskrim Polri
    Lulusan: Akpol 1991
    Usia: 55 tahun

  • 11 Brigjen Pol Dapat Promosi Bintang 2 usai Dimutasi Maret-April 2025, Ini Namanya

    11 Brigjen Pol Dapat Promosi Bintang 2 usai Dimutasi Maret-April 2025, Ini Namanya

    loading…

    Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberikan promosi jabatan bintang dua kepada sejumlah perwira tinggi Polri pada mutasi Maret dan April 2025. Foto/istimewa

    JAKARTA – Sebanyak 11 Perwira Tinggi (Pati) Polri yang menyandang pangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol mendapat promosi jabatan. Hal itu menyusul kebijakan mutasi yang dikeluarkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada Maret dan April 2025.

    Berdasarkan data yang dihimpun SindoNews, Selasa (22/4/2025), mutasi para perwira tinggi Polri tersebut tertuang dalam dua surat telegram yakni, ST/488/III/KEP./2025 tertanggal 12 Maret 2025 yang ditandatangani Irwasum Komjen Pol Dedi Prasetyo. Teranyar, Surat Telegram ST/688/IV/KEP./2025 tertanggal 13 April 2025 yang ditandatangani As SDM Kapolri Irjen Pol Anwar.

    Dengan kebijakan tersebut, para Pati Polri tersebut akan menduduki tugas dan jabatan baru serta mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya menjadi Inspektur Jenderal (Irjen) Pol.

    Berikut ini nama-nama Pati Polri yang mendapatkan promosi jabatan:

    1. Brigjen Pol Kumbul Susdwijanto

    Jabatan lama: Pati Bareskrim Polri penugasan pada KPK
    Jabatan baru: Sahli Sosbud Kapolri
    Menggantikan Irjen Pol Aries Syarief Hidayat

    2. Brigjen Pol Jebul Jatmoko

    Jabatan lama: Karokurlum Lemdiklat Polri
    Jabatan baru: Widyaiswara Kepolisian Utama TK I Sespim Lemdiklat Polri
    Menggantikan Irjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo

    3. Brigjen Pol Hudit Wahyudi

  • Jenderal Senior Israel: Pasukan IDF Kalah Telak di Gaza, Metode Perang Tak Ampuh Capai Target – Halaman all

    Jenderal Senior Israel: Pasukan IDF Kalah Telak di Gaza, Metode Perang Tak Ampuh Capai Target – Halaman all

    Jenderal Senior Israel: Pasukan IDF Kalah Telak di Gaza, Metode Perang Tak Ampuh

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang jenderal senior (Purn) divisi cadangan tentara Israel (IDF), Itzhak Brik, mengakui kalau pasukan Israel, kalah di Jalur Gaza.

    Selain itu, IDF juga tidak mampu membentuk pemerintahan militer pengganti Hamas di Gaza.

    Itzhak Brik, Senin (21/4/2025) seperti dikutip stasiun televisi Al Jazeera, mengatakan, klaim kalau pasukan Israel, telah meraih prestasi besar di Jalur Gaza, tidak benar.

    Pada kenyataan di lapangan, kata dia, pasukan Israel, menelan kekalahan telak dari Hamas.

    Kekalahan telak yang dimaksud Itzhak Brik tersebut merujuk pada target perang yang ditetapkan sebelumnya oleh Israel dalam agresi militer yang kembali berlanjut setelah mereka sendiri yang melanggar kesepakatan itu pada Januari 2025 silam.

    Menurutnya, pasukan Israel, tidak berhasil mencapai satu pun dari target yang ditetapkan dalam perang Gaza, baik itu mengalahkan Hamas, atau membebaskan tawanan Israel.

    Itzhak Brik menambahkan, “Metode perang pasukan Israel, di Jalur Gaza, tidak menyebabkan kerusakan ratusan kilometer terowongan-terowongan Hamas.”

    Jenderal Rezim Zionis itu menegaskan, “Pasukan Israel, tidak mampu membentuk pemerintahan militer untuk menggantikan Hamas, di Jalur Gaza.”

    Belum lama ini, lembaga publik penyiaran Israel, KAN, dalam salah satu laporannya mengumumkan bahwa pasukan Israel, menghadapai masalah kekurangan personel.

    Media-media Israel, sebelumnya telah melaporkan kondisi sulit yang dialami oleh pasukan Israel, dan penolakan mereka untuk kembali diterjunkan ke dalam perang Gaza.

    Surat kabar Haaretz menulis, pasukan cadangan Israel, terus mengalami penurunan semangat setelah pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, dan dimulainya kembali perang di Jalur Gaza. 

    SAYAP MILITER HAMAS – Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Hamas menyatakan siap kembali berunding dengan Israel dalam negosiasi yang tidak setengah-setengah, mau bebaskan semua sandera Israel asalkan pasukan IDF berhenti melancarkan perang dan mundur total dari Gaza. (Anews/File)

    Hamas Simpan Puluhan Ribu Petempur

    Di sisi lain, gerakan perlawanan Palestina, Hamas saat ini diklaim sedang mengamankan 20.000 petempurnya di Jalur Gaza.

    Media Israel bernama Yedioth Ahronoth menyebut Hamas kini mengubah strateginya. Para pejuang Hamas itu disimpan dulu demi menghadapi potensi serangan darat Israel selanjutnya.

    Meski menyimpan para pejuangnya agar tetap utuh, Hamas terus mencari peluang untuk menyerang pasukan Israel ketika aset strategisnya berada dalam bahaya.

    Sabtu kemarin, (19/4/2025), Hamas menyerang patroli pasukan Israel di perbatasan Gaza. Satu tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tewas dan tiga lainnya terluka.

    Tewasnya tentara itu merupakan kasus pertama tewasnya anggota IDF dalam tiga bulan terakhir.

    Terakhir kalinya tentara IDF tewas ialah pada bulan Januari lalu. Saat itu ada lima tentara Brigade Nahal yang tewas karena ledakan di sebuah bangunan di Beit Hanoun.

    Menurut penyelidikan IDF, para pejuang Hamas yang terlibat serangan itu muncul dari pintu terowongan yang tidak terdeteksi. Terowongan itu sebenarnya sudah ditandai agar nanti dihancurkan IDF.

    Hamas menembakkan sebuah RPG ke satu kendaraan yang membawa satuan pengintaian. Lalu, ada bom yang menghantam tim penyelamat yang tiba di tempat kejadian.

    Seorang tentara yang bernama G’haleb Sliman Alnasasara (35) yang berasal dari Kota Rahat tewas.

    Serangan seperti itu merupakan yang kedua kalinya dalam seminggu terakhir di zona penyangga atau buffer zone.

    Dalam serangan sebelumnya, pejuang Hamas muncul dari terowongan dan menargetkan Brigade Lapis Baja Ke-401 yang sedang memperluas zona keamanan di Kota Daraj dan Tuffah. Israel mengaku berhasil melenyapkan pejuang Hamas itu.

    Yedioth Ahronoth mengklaim Hamas baru-baru ini memindahkan sebagian besar pasukannya guna menyimpan kekuatan demi menghadapi kemungkinan serangan darat besar-besaran oleh Israel.

    Pada waktu yang sama, Hamas berupaya menyerang pasukan Israel, terutama jika infrastruktur terowongannya terancam oleh IDF.

    TAWARAN HAMAS DITOLAK – Hamas mengatakan pada Jumat (14/3/2025) bahwa pihaknya telah menerima usulan dari para mediator untuk membebaskan tawanan Amerika-Israel terakhir yang masih hidup dan jenazah empat tawanan berkewarganegaraan ganda. (Telegram Quds News Network)

    Di sisi lain, IDF sudah mengurangi pengerahan tentara cadangan di pemukiman Israel dekat perbatasan.

    Israel belum menambah satuan reguler dari Divisi Ke-36 yang beroperasi di sepanjang Koridor Morag, di antara Kota Khan Yunis dan Kota Rafah.

    Dalam dua serangan Hamas yang telah disebutkan di atas, pejuang Hamas memanfaatkan terowongan di dekat perbatasan Gaza yang baru saja terdeteksi oleh IDF.

    IDF belum mengetahui lokasi pejuang Hamas yang melancarkan serangan itu. Pejabat militer Israel meyakini tindakan IDF menghancurkan terowongan belakangan ini telah memicu Hamas untuk melakukan aksi balasan.

    Perundingan gencatan senjata berjalan lamban

    Sudah sebulan Israel melanjutkan serangan di Gaza. Namun, perundingan-perundingan gencatan antara Hamas dan Israel masih menemui kebuntuan.

    Qatar yang menjadi salah satu juru penengah mengaku tidak puas dengan lambannya perundingan itu.

    “Kami pastinya frustrasi karena lambannya proses negosiasi. Ini persoalan sangat penting. Ada nyawa-nyawa yang dipertaruhkan di sini jika operasi militer berlanjut dari hari ke hari,” kata Mohammed Al-Khulaifi pekan lalu, dikutip dari First Post.

    Sebelumnya, Qatar bersama dengan AS dan Mesir berhasil memediasi gencatan senjata yang berlaku mulai 19 Januari.

    Hamas rekrut banyak pejuang baru

    Hamas dilaporkan melakukan rekrutmen anggota besar-besaran.

    Media Arab Saudi yang bernama Al-Hadath mengklaim Brigade Al-Qassam milik Hamas kini membutuhkan 30.000 pejuang baru. Klaim itu didasarkan pada keterangan narasumber Palestina secara anonim.

    Menurut media tersebut, rekrutmen ini merupakan bagian dari strategi militer baru yang mengenalkan taktik gerilya. Kebanyakan pejuang baru ini kurang pelatihan dalam pertempuran konvensional.

    Sebagian besar pejuang baru itu sudah menerima pelatihan di kamp yang digelar setiap tahun secara rahasia oleh Brigade Al-Qassam.

    Disebutkan bahwa mereka sudah menjalani pelatihan perang gerilya, penggunaan rudal antitank, dan penanaman bom.

    Di samping itu, narasumber yang didapatkan Al-Hadath menyatakan Brigade Al-Qassam kehilangan banyak senjata, terutama drone atau pesawat nirawak dan rudal jarak jauh.

    Hal tersebut membuat Hamas memutuskan untuk “mendaur ulang” sampah rudal dan menggunakannya untuk membuat bom.

     

    (oln/pt/*)

  • Aplikasi Pengganti WA Ramai Diserbu, CEO Ungkap Fakta Mengejutkan

    Aplikasi Pengganti WA Ramai Diserbu, CEO Ungkap Fakta Mengejutkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Telegram Pavel Durov mengungkapkan fakta mengejutkan soal aplikasinya. Platform pesaing WhatsApp tersebut makin ramai diserbu pengguna. Per 2025, Durov mengklaim pengguna aktif Telegram sudah tembus 1 miliar pengguna.

    Terlepas dari persaingan sengit antar kedua platform, Durov menyebut satu hal yang menjadi keunggulan Telegram. Ia mengatakan Telegram tak pernah membagikan privasi pengguna meski diminta pihak berwajib.

    Hal ini disampaikannya saat membicarakan soal rancangan aturan Perancis untuk bisa membuka pesan pengguna aplikasi. Negara itu hampir mengesahkan aturan untuk melarang adanya enkripsi, yang akan merampas privasi digital masyarakatnya.

    Aturan itu kemudian ditolak oleh Majelis Nasional Perancis. Durov yang pernah ditahan di Perancis memuji tindakan Majelis Nasional.

    Dia menyebut dengan aturan tersebut tidak ada jaminan hanya polisi yang akan masuk melalui backdoor setelah aksesnya dibuka.

    Ada kemungkinan akses itu bisa dieksploitasi oleh pihak lain, seperti agen asing hingga peretas. Pada akhirnya privasi pengguna yang menjadi korbannya.

    “Karena secara teknis tidak mungkin menjamin hanya polisi yang mengakses backdoor. Setelah diperkenalkan, backdoor bisa dieksploitasi pihak lain, dari agen asing hingga peretas. Akibatnya peretas pribadi semua masyarakat yang taat hukum dibobol,” kata Durov dalam akun Telegramnya yang dikutip dari Phone Arena (22/4/2025).

    Dalam unggahannya, Durov mempertanyakan pula nilai rancangan aturan itu pada saat memerangi kejahatan. Melemahkan aplikasi dengan enkripsi tidak akan mencegah komunikasi penjahat.

    Para penjahat, dia menambahkan malah akan berpindah ke platform pertukaran pesan lain. Bahkan bisa juga menggunakan layanan kurang dikenal yang didukung teknologi keamanan.

    “Penjahat bisa berkomunikasi dengan aman lewat lusinan aplikasi lebih kecil dan lebih sulit dilacak karena VPN,” jelasnya.

    Durov juga mengklaim Telegram tidak pernah membagikan satu pesan pribadi kepada negara manapun. Platformnya juga lebih memilih tidak lagi beroperasi di suatu negara daripada harus merusak teknologi enkripsi milik Telegram.

    Sejauh ini, Telegram hanya mengungkap IP Address dan nomor ponsel yang digunakan oleh tersangka kejahatan. Durov mengatakannya sambil merujuk ke aturan terkait digital yang ada di Uni Eropa.

    “Dalam 12 tahun sejarahnya, Telegram tidak pernah mengungkap satu byte pesan pribadi. Sesuai UU Layanan Digital Uni Eropa, jika diberikan perintah pengadilan yang sah, Telegram hanya mengungkap alamat IP dan nomor telepon tersangka, bukan pesan,” klaim Durov.

    Telegram Makin Dekat Geser WhatsApp

    Pada 1 Maret 2025, Durov melaporkan pengguna aktif layanannya sudah menembus. Bersamaan dengan itu, Durov juga mengatakan profit perusahaan mencapai US$547 juta sepanjang tahun lalu.

    Hal ini menunjukkan Telegram sudah makin dekat untuk menantang dominasi WhatsApp. Sebagai perbandingan, pengguna aktif WhatsApp saat ini lebih dari 2 miliar dan diprediksi akan mencapai 3 miliar pada akhir 2025.

    “Di atas kami ada WhatsApp, layanan murah yang meniru Telegram. Selama bertahun-tahun, WhatsApp berupaya mengikuti inovasi kami sembari membakar uang miliaran dolar AS untuk lobi dan kampanye PR demi memperlambat pertumbuhan kami,” kata Pavel Durov, dikutip dari TechCrunch.

    “Mereka [WhatsApp] gagal. Telegram bertumbuh, meraup keuntungan, dan mempertahankan kemandirian kami,” ia menambahkan.

    Dikutip dari DemandSage, 10 juta orang telah berlangganan layanan berbayar Telegram Premium. India menjadi negara yang paling banyak menggunakan Telegram dengan porsi 45% dari total pengguna. Sementara itu, hanya 9% pengguna Telegram yang datang dari AS.

    (fab/fab)

  • Media Israel: Hamas Simpan 20.000 Pejuangnya sambil Serang Patroli IDF di Perbatasan – Halaman all

    Media Israel: Hamas Simpan 20.000 Pejuangnya sambil Serang Patroli IDF di Perbatasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas saat ini diklaim sedang mengamankan 20.000 pejuangnya di Jalur Gaza.

    Media Israel bernama Yedioth Ahronoth menyebut Hamas kini mengubah strateginya. Para pejuang Hamas itu disimpan dulu demi menghadapi potensi serangan darat Israel selanjutnya.

    Meski menyimpan para pejuangnya agar tetap utuh, Hamas terus mencari peluang untuk menyerang pasukan Israel ketika aset strategisnya berada dalam bahaya.

    Sabtu kemarin, (19/4/2025), Hamas menyerang patroli pasukan Israel di perbatasan Gaza. Satu tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tewas dan tiga lainnya terluka.

    Tewasnya tentara itu merupakan kasus pertama tewasnya anggota IDF dalam tiga bulan terakhir.

    Terakhir kalinya tentara IDF tewas ialah pada bulan Januari lalu. Saat itu ada lima tentara Brigade Nahal yang tewas karena ledakan di sebuah bangunan di Beit Hanoun.

    Menurut penyelidikan IDF, para pejuang Hamas yang terlibat serangan itu muncul dari pintu terowongan yang tidak terdeteksi. Terowongan itu sebenarnya sudah ditandai agar nanti dihancurkan IDF.

    Hamas menembakkan sebuah RPG ke satu kendaraan yang membawa satuan pengintaian. Lalu, ada bom yang menghantam tim penyelamat yang tiba di tempat kejadian.

    Seorang tentara yang bernama G’haleb Sliman Alnasasara (35) yang berasal dari Kota Rahat tewas.

    Serangan seperti itu merupakan yang kedua kalinya dalam seminggu terakhir di zona penyangga atau buffer zone.

    Dalam serangan sebelumnya, pejuang Hamas muncul dari terowongan dan menargetkan Brigade Lapis Baja Ke-401 yang sedang memperluas zona keamanan di Kota Daraj dan Tuffah. Israel mengaku berhasil melenyapkan pejuang Hamas itu.

    Yedioth Ahronoth mengklaim Hamas baru-baru ini memindahkan sebagian besar pasukannya guna menyimpan kekuatan demi menghadapi kemungkinan serangan darat besar-besaran oleh Israel.

    Pada waktu yang sama, Hamas berupaya menyerang pasukan Israel, terutama jika infrastruktur terowongannya terancam oleh IDF.

    TAWARAN HAMAS DITOLAK – Hamas mengatakan pada Jumat (14/3/2025) bahwa pihaknya telah menerima usulan dari para mediator untuk membebaskan tawanan Amerika-Israel terakhir yang masih hidup dan jenazah empat tawanan berkewarganegaraan ganda. (Telegram Quds News Network)

    Di sisi lain, IDF sudah mengurangi pengerahan tentara cadangan di pemukiman Israel dekat perbatasan.

    Israel belum menambah satuan reguler dari Divisi Ke-36 yang beroperasi di sepanjang Koridor Morag, di antara Kota Khan Yunis dan Kota Rafah.

    Dalam dua serangan Hamas yang telah disebutkan di atas, pejuang Hamas memanfaatkan terowongan di dekat perbatasan Gaza yang baru saja terdeteksi oleh IDF.

    IDF belum mengetahui lokasi pejuang Hamas yang melancarkan serangan itu. Pejabat militer Israel meyakini tindakan IDF menghancurkan terowongan belakangan ini telah memicu Hamas untuk melakukan aksi balasan.

    Perundingan gencatan senjata berjalan lamban

    Sudah sebulan Israel melanjutkan serangan di Gaza. Namun, perundingan-perundingan gencatan antara Hamas dan Israel masih menemui kebuntuan.

    Qatar yang menjadi salah satu juru penengah mengaku tidak puas dengan lambannya perundingan itu.

    “Kami pastinya frustrasi karena lambannya proses negosiasi. Ini persoalan sangat penting. Ada nyawa-nyawa yang dipertaruhkan di sini jika operasi militer berlanjut dari hari ke hari,” kata Mohammed Al-Khulaifi pekan lalu, dikutip dari First Post.

    Sebelumnya, Qatar bersama dengan AS dan Mesir berhasil memediasi gencatan senjata yang berlaku mulai 19 Januari.

    Hamas rekrut banyak pejuang baru

    Hamas dilaporkan melakukan rekrutmen anggota besar-besaran.

    Media Arab Saudi yang bernama Al-Hadath mengklaim Brigade Al-Qassam milik Hamas kini membutuhkan 30.000 pejuang baru. Klaim itu didasarkan pada keterangan narasumber Palestina secara anonim.

    Menurut media tersebut, rekrutmen ini merupakan bagian dari strategi militer baru yang mengenalkan taktik gerilya. Kebanyakan pejuang baru ini kurang pelatihan dalam pertempuran konvensional.

    Sebagian besar pejuang baru itu sudah menerima pelatihan di kamp yang digelar setiap tahun secara rahasia oleh Brigade Al-Qassam.

    Disebutkan bahwa mereka sudah menjalani pelatihan perang gerilya, penggunaan rudal antitank, dan penanaman bom.

    Di samping itu, narasumber yang didapatkan Al-Hadath menyatakan Brigade Al-Qassam kehilangan banyak senjata, terutama drone atau pesawat nirawak dan rudal jarak jauh.

    Hal tersebut membuat Hamas memutuskan untuk “mendaur ulang” sampah rudal dan menggunakannya untuk membuat bom.