Perusahaan: Telegram

  • Gencatan Senjata 3 Hari Putin Dikecam AS-Ukraina, Tuding Usulan Putin Hanya Manipulasi Belaka – Halaman all

    Gencatan Senjata 3 Hari Putin Dikecam AS-Ukraina, Tuding Usulan Putin Hanya Manipulasi Belaka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan usulan gencatan senjata sementara dalam perang di Ukraina selama tiga hari tepatnya pada 8 hingga 10 Mei.

    “Gencatan senjata selama tiga hari ini akan dimulai pada 8 Mei dan berakhir pada tengah malam 10 Mei,” demikian disampaikan Kremlin melalui saluran Telegram resminya.

    Usulan ini diajukan Putin dalam rangka memperingati 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutunya dalam Perang Dunia II.

    Meski begitu Putin menegaskan bahwa gencatan senjata “berdasarkan pertimbangan kemanusiaan”.

    Adapun selama gencatan senjata berlangsung, nantinya seluruh aksi militer Rusia akan dihentikan sementara pada tanggal tersebut. 

    “Semua permusuhan akan dihentikan selama periode ini, namun jika terjadi pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Ukraina, angkatan bersenjata Rusia akan memberikan respons yang memadai dan efektif,” tegas pernyataan Kremlin.

    Peringatan ini disebut penting bagi Rusia karena menegaskan nilai perjuangan melawan fasisme dan menjaga ingatan sejarah.

    Oleh karenanya Rusia mendesak pihak Ukraina harus mengikuti contoh ini.

    AS Frustrasi Hadapi Perang Rusia VS Ukraina

    Menanggapi usulan yang dirilis Putin, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump langsung memberi kecaman keras.

    Melalui juru bicara Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa pihaknya sangat frusrtasi terhadap perang yang berlarut-larut.

    AS menilai gencatan senjata ini lebih sebagai langkah simbolis dan propaganda menjelang perayaan Victory Day Rusia (8–10 Mei), bukan niat tulus untuk meredakan konflik.

    Sementara banyak analis Barat melihat ini sebagai cara Putin memperbaiki citra internasional Rusia tanpa menghentikan agresi militer secara nyata.

    “Meskipun Presiden Trump menyambut baik keinginan Vladimir Putin untuk menghentikan konflik, presiden telah sangat jelas menginginkan gencatan senjata permanen dan membawa konflik ini ke resolusi damai,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes.

    Ukraina Tuding Usulan Putin Hanya Manipulasi

    Senada dengan Trump, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiha turut melontarkan kecaman kepada Putin di media sosial X

    Ia bahkan mempertanyakan waktu pengumuman tersebut, menegaskan bahwa jika perdamaian yang diinginkan, permusuhan harus dihentikan segera.

    “Jika Rusia benar-benar menginginkan perdamaian, mereka harus menghentikan serangan segera,” kata Sybiha dikutip Al Jazeera.

    “Kenapa harus menunggu hingga 8 Mei jika kita bisa berhenti bertempur sekarang atau sejak kapan pun, dan setidaknya selama 30 hari, sehingga ini (gencatan senjata) menjadi hal yang nyata, bukan hanya parade,” katanya.

    Perlu diketahui sebelum Rusia merilis usulan tersebut, Ukraina dan AS telah lebih dulu mengajukan rencana.

    Namun usulan itu ditolak oleh Rusia, Moskow melihat gencatan senjata sementara sebagai risiko strategis yang dapat melemahkan posisi militernya di medan perang.

    Beberapa pejabat Rusia menyatakan bahwa penghentian sementara dapat memberi kesempatan bagi Ukraina untuk melakukan reorganisasi dan memperkuat pertahanan mereka, yang berpotensi merugikan Rusia dalam jangka panjang.

    Sebaliknya, Rusia menginginkan pembicaraan perdamaian yang lebih mendalam dan komprehensif, dengan hasil yang menguntungkan bagi kepentingan nasionalnya.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Punya Koin Rp1000 Kelapa Sawit? Coba Jual di Tempat Ini Laku Jutaan Rupiah!

    Punya Koin Rp1000 Kelapa Sawit? Coba Jual di Tempat Ini Laku Jutaan Rupiah!

    JABAR EKSPRSE – Pernah kepikiran nggak sih, kalau koin Rp1000 kelapa sawit yang nganggur di laci rumah kamu ternyata bisa jadi sumber cuan?

    Serius, ini bukan bercanda! Koin jadul yang sering dianggap biasa itu, diam-diam lagi jadi incaran banyak orang, lho.

    Terutama kalau kamu punya varian langka seperti tipe “pattern”. Bisa-bisa, satu koin kecil itu nilainya jutaan rupiah!

    Nah, sebelum buru-buru jual koin kamu di tempat sembarangan, yuk kita bahas bareng-bareng di mana saja sih tempat paling pas buat jualan koin Rp1000 kelapa sawit supaya harganya maksimal?

    BACA JUGA: Ini Dia 4 Tempat Jual Koin Kuno Rp1000 Kelapa Sawit, Cek Lokasinya!

    Di Sini Tempat Jual Koin Rp1000 Kelapa Sawit yang Cocok Banget Buat Kamu

    1. Marketplace Online

    Siapa sih yang nggak kenal Tokopedia, Shopee, Bukalapak, atau bahkan eBay? Di sini kamu bebas pasang harga dan ketemu banyak pembeli potensial.

    Tapi ingat, tuliskan deskripsi koinmu dengan detail, ya! Mention kalau itu edisi langka atau kondisinya super mulus, supaya pembeli ngerti nilai aslinya.

    2. Ikut Lelang Resmi

    Kalau mau suasana jual-beli yang lebih panas dan harga bisa nembus langit, cobain ikutan lelang resmi.

    Banyak balai lelang yang buka sesi khusus buat barang antik. Ketika banyak peminat rebutan, harga koin kamu bisa melejit, lho!

    3. Gabung Komunitas Kolektor Koin Kuno

    Masuk ke grup Facebook, Telegram, atau forum online kolektor koin itu wajib banget.

    Di sana, kamu ketemu langsung sama orang yang ngerti dunia perkoinan.

    Mereka biasanya lebih menghargai koin unik dan siap bayar mahal kalau koin kamu memang langka.

    4. Toko Barang Antik

    Toko barang antik juga bisa jadi pilihan. Tapi, hati-hati ya! Ada toko yang kadang nawar kelewat rendah.

    Biar nggak ketipu harga murah, mending kamu riset harga pasar dulu sebelum bertransaksi.

    5. Pameran atau Bazar Koleksi

    Kalau ada event pameran atau bazar koleksi di kota kamu, jangan ragu buat ikutan!

    Di tempat seperti ini, kamu bisa ketemu langsung sama kolektor serius yang memang cari koin langka. Kesempatan jual dengan harga tinggi terbuka lebar!

  • Update Rusia-Ukraina: Zelensky ‘Menyerah’-Trump Ancam Putin

    Update Rusia-Ukraina: Zelensky ‘Menyerah’-Trump Ancam Putin

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertempuran masih terus terjadi antara Rusia dan Ukraina. Meski prospek gencatan senjata dan perdamaian mulai dampak setelah diinisiasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Moskow dan Kyiv masih terus saling serang hingga hari ini.

    Perang besar antara Rusia dan Ukraina pecah sejak 24 Februari 2024 lalu saat Moskow melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pihaknya berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Berikut sejumlah dinamika yang terjadi dalam 24 jam terakhir dalam pertempuran tersebut dikutip dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Senin (28/4/2025):

    1. Trump: Ukraina Bakal Beri Krimea ke Rusia

    Presiden AS Donald Trump mengatakan dia yakin Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky siap menyerahkan Krimea ke Rusia sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Hal ini dilontarkannya saat pembicaraan gencatan senjata memasuki apa yang disebut Washington sebagai pekan yang kritis.

    “Oh, saya kira begitu,” kata Trump kepada wartawan di Bedminster, New Jersey, ketika ditanya apakah menurutnya Zelensky siap untuk “menyerahkan” Krimea.

    Trump dan Zelensky sendiri sebelumnya sempat bertemu selama pemakaman Paus Fransiskus di Roma, Italia. Trump menambahkan bahwa selama pembicaraan mereka di Vatikan, mereka telah membahas nasib semenanjung Laut Hitam, yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014.

    2. Trump Warning Putin

    Di saat yang sama, Trump juga meningkatkan tekanan pada Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengatakan presiden Rusia itu harus “berhenti menembak” dan menandatangani perjanjian untuk mengakhiri perang yang dimulai dengan invasi Moskow pada Februari 2022.

    “Saya ingin dia berhenti menembak, duduk, dan menandatangani kesepakatan,” kata Trump pada hari Minggu ketika ditanya apa yang diinginkannya dari Putin. “Saya yakin kita memiliki batasan kesepakatan, dan saya ingin dia menandatanganinya.”

    Gedung Putih mengatakan bahwa tanpa kemajuan yang cepat, mereka dapat meninggalkan perannya sebagai perantara. Trump mengindikasikan bahwa ia akan memberikan waktu “dua minggu” untuk proses tersebut. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga menekankan pentingnya hari-hari di pekan ini.

    “Kami sudah dekat, tetapi kami belum cukup dekat” untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan pertempuran, kata Rubio kepada penyiar NBC. “Saya pikir ini akan menjadi minggu yang sangat kritis.”

    3. Kim Jong Un Konfirmasi Kirim Pasukan ke Rusia

    Korea Utara telah mengonfirmasi bahwa mereka mengirim pasukan ke Rusia untuk mendukung operasi guna mengusir serangan Ukraina. Pernyataan tersebut dirilis beberapa hari setelah Moskow mengakui peran pasukan negara pimpinan Kim Jong Un itu dalam pembebasan Wilayah Kursk.

    Dalam sebuah laporan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin minggu lalu, Kepala Staf Umum Valery Gerasimov memuji kontribusi yang diberikan oleh prajurit Korea Utara dalam membantu membebaskan Wilayah Kursk dari pasukan Ukraina.

    Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara pribadi memerintahkan militer negaranya untuk bertempur bersama pasukan Rusia “untuk memusnahkan penjajah neo-Nazi Ukraina dan membebaskan wilayah Kursk,” media pemerintah negara itu melaporkan pada hari Senin.

    “Operasi pembebasan wilayah Kursk untuk mengusir invasi berani ke Federasi Rusia oleh otoritas Ukraina telah berakhir dengan kemenangan,” Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan, mengutip pernyataan resmi oleh Komisi Militer Pusat negara itu.

    Putin pun menyampaikan rasa terima kasih pribadinya kepada Korea Utara dan Kim Jong Un. Ia menyebut juga akan siap membantu negara itu jika dibutuhkan.

    “Kami akan selalu menghormati para pahlawan Korea yang telah mengorbankan nyawa mereka demi Rusia, demi kebebasan kita bersama, atas dasar yang sama dengan saudara-saudara seperjuangan mereka di Rusia,” tambahnya.

    4. Rusia Dakwa Agen Ukraina Yang Bunuh Jenderal

    Penyidik Rusia telah mendakwa seorang pria atas tuduhan melakukan serangan bom mobil yang menewaskan seorang jenderal senior di pinggiran kota Moskow minggu lalu. Tersangka mengaku bertindak atas perintah dari dinas keamanan Ukraina.

    Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Minggu, penyidik mengumumkan bahwa Ignat Kuzin yang berusia 42 tahun menghadapi tuduhan melakukan tindakan teroris dan penanganan serta pembuatan bahan peledak secara ilegal. Juru bicara komite Svetlana Petrenko mengatakan Kuzin sepenuhnya mengakui kesalahannya dan setuju untuk mengonfirmasi kesaksiannya selama prosedur investigasi di tempat.

    Kuzin ditahan tak lama setelah ledakan yang menewaskan wakil kepala operasi Staf Umum Rusia, Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik, pada tanggal 25 April di luar rumahnya di Balashikha. Petrenko menyatakan bahwa Kuzin telah direkrut oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) pada tahun 2023. Atas keterlibatannya, Kuzin diduga dijanjikan pembayaran sebesar US$ 18.000 (Rp 302 juta).

    5. Zelensky Turunkan 100 Drone Serang Rusia

    Militer Ukraina melancarkan serangan pesawat nirawak besar-besaran pada malam hari terhadap Rusia. Serangan terjadi di wilayah Bryansk.

    Dalam laporan Russia Today, Pertahanan udara Rusia mencegat total 115 pesawat nirawak antara pukul 20.30 Minggu dan pukul 04.35 Senin, termasuk sepuluh di atas Krimea dan Laut Hitam, dua di atas Wilayah Kursk, dan satu di atas Wilayah Belgorod.

    Sekitar 102 pesawat nirawak ditembak jatuh di atas Wilayah Bryansk, di mana, menurut Gubernur Aleksandr Bogomaz, serangan tersebut merusak infrastruktur sipil dan menewaskan sedikitnya satu orang.

    “Rezim Kiev melakukan aksi terorisme lagi malam ini. Sayangnya, serangan Ukraina di kota Bryansk menewaskan seorang warga sipil dan melukai seorang wanita. Dia segera dibawa ke rumah sakit tempat dia menerima bantuan medis yang diperlukan,” tulis Bogomaz di Telegram.

    6. Rusia: Inggris Mau Luncurkan Senjata Kimia di Ukraina

    Kepala Badan Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia, Sergey Naryshkin, menyebutkan saat ini ada potensi Inggris dapat melakukan provokasi terhadap Rusia. Hal ini dikarenakan jejak London melakukan aktivitas permusuhan terhadap Moskow.

    Berbicara kepada TASS pada hari Sabtu, ia tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Inggris dapat menggunakan senjata kimia di Ukraina untuk menjebak Rusia sebagai pelaku.

    “Inggris dapat melakukan provokasi di wilayah negara mana pun jika Inggris tertarik,” kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa SVR sangat menyadari aktivitas permusuhan rahasia London yang ditujukan kepada Rusia.

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, SVR juga menuduh bahwa badan intelijen Inggris dan Prancis telah bekerja secara diam-diam untuk melemahkan upaya perdamaian Presiden AS Donald Trump dalam konflik Ukraina dan menggagalkan normalisasi antara Washington dan Moskow.

    7. McDonalds Mau Balik Lagi ke Rusia

    McDonald’s telah mengajukan sejumlah aplikasi merek dagang di Rusia yang kini sedang diperiksa oleh kantor paten Rusia, Rospatent. Langkah tersebut telah menghidupkan kembali spekulasi mengenai kemungkinan kembalinya raksasa makanan cepat saji Amerika itu ke negara tersebut.

    McDonald’s, bersama dengan Apple, Coca-Cola, Ford, Microsoft, IBM, dan merek-merek Amerika lainnya, menarik diri dari Rusia menyusul meningkatnya konflik Ukraina pada tahun 2022 dan penerapan sanksi oleh Presiden AS saat itu, Joe Biden. Namun, beberapa perusahaan memilih untuk tetap bertahan dengan mengubah merek operasi mereka di Rusia.

    McDonald’s mengajukan lebih dari 50 aplikasi merek dagang pada akhir tahun 2024, menurut data Rospatent, yang mencakup makanan dan minuman. Perusahaan tersebut juga mengirimkan surat yang mengonfirmasi bahwa daftar barang dan jasa tersebut mematuhi hukum Rusia.

    “Rospatent mulai meninjau pengajuan tersebut bulan ini, sementara pemeriksaan formal kini sedang berlangsung,” menurut laporan media Rusia.

    McDonald’s hengkang dari Rusia pada Mei 2022, menjual operasinya kepada pengusaha lokal Aleksander Govor, yang mengubah nama restorannya menjadi Vkusno i Tochka, yang secara kasar berarti “Cukup Lezat” dan kini mengoperasikan lebih dari 880 lokasi di 64 wilayah Rusia.

    Perjanjian penjualan tersebut mencakup opsi bagi McDonald’s untuk membeli kembali gerai-gerai lamanya dalam waktu 15 tahun. McDonald’s kemudian mengungkapkan bahwa hengkangnya perusahaan dari Rusia telah merugikan perusahaan sebesar US$ 1,3 miliar (Rp 21 triliun).

    (tps/tps)

  • Serangan Ratusan Drone Ukraina Sasar Bryansk Rusia, Moskow: Kiev Ogah Berdamai – Halaman all

    Serangan Ratusan Drone Ukraina Sasar Bryansk Rusia, Moskow: Kiev Ogah Berdamai – Halaman all

    Serangan Besar-besaran Ratusan Drone Ukraina Sasar Bryansk Rusia, Moskow: Kiev Ogah Berdamai

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, militer Ukraina melancarkan serangan pesawat nirawak (UAV) besar-besaran pada malam hari terhadap Rusia.

    Pihak Moskow mengklaim, sebagian besar UAV Ukraina dicegat di atas Wilayah Bryansk, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.

    “Pertahanan udara Rusia mencegat total 115 pesawat nirawak antara pukul 20.30 Minggu dan pukul 04.35 Senin, termasuk sepuluh di atas Krimea dan Laut Hitam, dua di atas Wilayah Kursk, dan satu di atas Wilayah Belgorod,” kata laporan RT, Senin (28/4/2025).

    Laporan menyebut, sekitar 102 pesawat nirawak ditembak jatuh di atas Wilayah Bryansk.

    Menurut Gubernur Bryansk, Aleksandr Bogomaz, serangan tersebut merusak infrastruktur sipil dan menewaskan sedikitnya satu orang.

    “Rezim Kiev melakukan aksi terorisme lagi malam ini. Sayangnya, serangan Ukraina di kota Bryansk menewaskan seorang warga sipil dan melukai seorang wanita. Dia segera dibawa ke rumah sakit tempat dia menerima bantuan medis yang diperlukan,” tulis Bogomaz di Telegram.

    Bryansk juga menjadi sasaran serangan pesawat nirawak besar-besaran minggu lalu, meskipun pada tingkat yang jauh lebih rendah dan tanpa korban jiwa.

    Kamis lalu, militer Rusia menembak jatuh total 87 UAV Ukraina – setengahnya di atas Semenanjung Krimea.

    Akhir pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan penangguhan permusuhan sepihak sebagai bagian dari gencatan senjata Paskah selama 30 jam, memerintahkan pasukan negaranya untuk hanya menyerang pasukan Ukraina sebagai tanggapan atas serangan.

    Meskipun intensitas operasi Ukraina menurun drastis, Kementerian Pertahanan Rusia mencatat sekitar 4.900 pelanggaran selama periode ini.

    Vladimir Zelensky, pada gilirannya, menuduh Moskow melakukan ribuan pelanggaran.

    Setelah jeda pertempuran singkat, militer Rusia melakukan beberapa serangan jarak jauh terhadap target militer dan industri Ukraina selama seminggu terakhir.

    Pejabat Ukraina mengklaim kalau 12 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan itu, dengan Kiev menanggung beban kerusakan terbesar.

    Moskow menegaskan bahwa mereka hanya menargetkan instalasi dan fasilitas militer yang digunakan oleh pasukan Kiev, menolak tuduhan sengaja menyerang lokasi sipil.

    ZELENSKY KUNJUNGI KHARKIV – Foto ini diambil pada Minggu (23/3/2025) dari publikasi resmi Kantor Presiden Ukraina, memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) berjalan dengan prajurit Ukraina saat ia mengunjungi komando Ukraina di Kharkiv pada Sabtu (22/3/2025). (Kantor Presiden Ukraina)

    Rusia Tuding Ukraina Ogah Berdamai

    Terkait pertempuran yang terus berlangsung, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut kalau Ukraina gagal mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai negosiasi langsung dengan Rusia.

    “Sementara Moskow tetap siap untuk terlibat kapan saja,” katanya. 

    Media Rusia, RT, melansir, Vladimir Zelensky telah melarang perundingan bilateral langsung pada Oktober 2022 saat Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kalau moratorium diperlukan untuk “menghentikan separatisme” yang konon berasal dari komunikasi jalur belakang dengan Moskow yang tidak dikendalikan oleh pemerintahannya.

    “Paling tidak, Kiev perlu bertindak, mengingat larangan yudisialnya” terhadap perundingan,” Peskov mengingatkan wartawan selama pengarahan pada Senin.

    Putin telah berulang kali menyatakan kalau Rusia siap untuk memulai perundingan dengan Ukraina “tanpa prasyarat apa pun, yang bertujuan untuk membuka jalan bagi perdamaian,” pejabat itu menambahkan.

    Kontak tidak langsung antara Kiev dan Moskow yang disponsori Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump terus berlanjut pada beberapa masalah, seperti pertukaran tahanan dan pemulangan tentara yang gugur.

    Trump belakangan mengkritik Zelensky karena merusak upaya mediasinya dengan secara terbuka menentang ide-ide, yang dilaporkan termasuk dalam rencana perdamaian yang diusulkan Washington.

    Kedua pemimpin itu mengadakan pertemuan tatap muka di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada hari Sabtu.

    “Ia mengatakan kepada saya bahwa ia membutuhkan lebih banyak senjata, tetapi ia telah mengatakan itu selama tiga tahun,” kata Trump, mengenang pertemuan dengan Zelensky itu.

    “Saya ingin mereka (Rusia-Ukraina) berhenti menembak, duduk dan menandatangani kesepakatan,” kata Trump

    Meskipun Moskow telah mempertanyakan legitimasi Zelensky sejak berakhirnya masa jabatan presidennya tahun lalu, Moskow tidak melihat pencopotannya dari kekuasaan sebagai tujuan dalam konflik tersebut.

    Namun, Rusia memiliki kekhawatiran kalau “Jika kesepakatan ditandatangani dengan Zelensky hari ini, orang-orang dapat maju di kemudian hari di Ukraina dan secara hukum menentangnya,” kata Peskov kepada media Prancis minggu lalu. 

    Zelensky mengklaim kekuasaan kepresidenannya masih sah, dengan mengutip darurat militer yang pertama kali diberlakukannya pada tahun 2022.

     

    (oln/RT/*)

  • 20 Orang Ditangkap Buntut Rentetan Serangan di Penjara Prancis

    20 Orang Ditangkap Buntut Rentetan Serangan di Penjara Prancis

    Paris

    Kepolisian Prancis menggelar operasi penggerebekan di berbagai wilayah pada Senin (28/4) waktu setempat, setelah rentetan serangan terhadap beberapa penjara di negara tersebut yang membuat para staf takut dan mengguncang pemerintah. Sedikitnya 20 orang ditangkap dalam penggerebekan polisi itu.

    Menurut seorang sumber yang memahami penyelidikan kasus ini, seperti dilansir AFP, Senin (28/4/2025), operasi penggerebekan dan penangkapan itu terjadi pada dini hari di wilayah Paris, Marseille di selatan Prancis dan di Lyon, serta di Bordeaux.

    Disebutkan sumber tersebut bahwa operasi penggerebekan terus berlangsung.

    Presiden Emmanuel Macron telah berjanji bahwa para pelaku penyerangan akan “ditemukan, diadili dan dihukum” setelah berhari-hari terjadi insiden di sekitar penjara-penjara di wilayah Prancis, dengan salah satunya melibatkan senjata api otomatis.

    Menteri Kehakiman Prancis, Gerald Darmanin, mengucapkan terima kasih kepada para penegak hukum atas penangkapan para tersangka terkait penyerangan di penjara-penjara tersebut.

    “Terima kasih kepada para hakim dan para penegak hukum karena telah menangkap para tersangka pelaku serangan terhadap para petugas penjara dan terhadap penjara-penjara di negara kita pagi ini,” kata Darmanin dalam pernyataannya via media sosial X.

    Dalam pernyataan terpisah, Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleu, menyampaikan ucapan selamat kepada para penyidik kasus tersebut. Dia memuji “profesionalisme hebat” mereka yang disebutnya “memungkinkan tercapainya hasil dalam waktu yang sangat singkat”.

    ‘Lihat juga video: Batalion Azov Akan Balas Dendam terhadap Serangan di Penjara Olenivka’

    Sementara itu, sebuah kelompok yang menyebut diri mereka sebagai DDPF, yang mengklaim membela hak-hak tahanan di Prancis, tampak mengklaim telah menargetkan fasilitas penjara dan para petugas penjara selama dua pekan terakhir.

    DDPF memposting sejumlah video dan melontarkan ancaman via layanan pesan terenkripsi Telegram.

    Namun menurut sumber Kepolisian Prancis, meskipun modus operandi beberapa kejadian menunjukkan ciri-ciri kejahatan terorganisasi, beberapa tindakan lainnya lebih mengingatkan pada kelompok sayap kiri.

    ‘Lihat juga video: Batalion Azov Akan Balas Dendam terhadap Serangan di Penjara Olenivka’

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • FSB Rusia Tahan Tersangka Pengebom Jenderal Moskow: Agen Khusus Ukraina Pakai Bom Rakitan Jarak Jauh – Halaman all

    FSB Rusia Tahan Tersangka Pengebom Jenderal Moskow: Agen Khusus Ukraina Pakai Bom Rakitan Jarak Jauh – Halaman all

    FSB Rusia Tahan Tersangka Pembunuh Jenderal Moskow: Agen Khusus Ukraina Pakai Bom Jarak Jauh

    TRIBUNNEWS.COM – Pihak berwenang Rusia dilaporkan menahan seorang pria yang diduga membunuh seorang jenderal Rusia dalam ledakan mobil di luar Moskow atas perintah Ukraina, kata dinas rahasia keamanan federal Rusia (FSB) pada Sabtu (26/4/2025).

    Moskow sebelumnya menuduh Kiev berada di balik ledakan pada Jumat (25/4) yang menewaskan jenderal senior Rusia Yaroslav Moskalik, wakil kepala Direktorat Operasional Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia.

    Pihak FSB mengatakan, terduga pelaku merupakan seorang agen khusus Ukraina yang beroperasi di wilayah Moskow.

    “Agen layanan khusus Ukraina Ignat Kuzin, lahir tahun 1983, warga Ukraina, yang menanam bahan peledak di sebuah Volkswagen Golf di kota Balashikha di wilayah Moskow, menewaskan Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik, telah ditahan,” kata FSB dalam sebuah pernyataan.

    Menurut FSB, Kuzin telah memasang alat peledak rakitan pada mobil tersebut, yang diambilnya dari tempat penyimpanan rahasia Ukraina di wilayah Moskow, dan bom tersebut kemudian diledakkan dari jarak jauh dari Ukraina.

    Sebuah video yang dirilis oleh FSB menunjukkan Kuzin tampaknya mengaku, begitu pula penangkapannya di jalan hutan dan komponen bom.

    Tersangka, yang dapat menghadapi hukuman seumur hidup atas tuduhan terorisme, muncul sendirian dalam video tersebut tetapi tidak jelas apakah ia berbicara di bawah tekanan.

    Keiv belum mengomentari ledakan itu, yang memiliki ciri-ciri serangan sebelumnya terhadap tokoh militer dan pendukung penting ofensif Kremlin selama 3 tahun terakhir.

    JENDERAL RUSIA DIBOM – Kolase foto lokasi pengeboman mobil Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik, wakil kepala Direktorat Operasional Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia. Dinas keamanan federal Rusia (FSB) menyatakan sudah menangkap pelaku yang diidentifikasi sebagai agen khusus Ukraina.

    Bom Rakitan Berisi Pecahan Peluru

    Seperti diberitakan, sorang jenderal senior di Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia tewas dalam ledakan mobil di timur Moskow pada Jumat, penyelidik polisi mengonfirmasi.

    “Menurut informasi awal, ledakan itu menewaskan Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik,” kata juru bicara Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, dalam sebuah pernyataan.

    “Laporan awal menunjukkan ledakan itu disebabkan oleh alat peledak rakitan yang berisi pecahan peluru,” kata badan penegak hukum tersebut, seraya menambahkan bahwa detektif dan ahli forensik sedang memeriksa lokasi ledakan di pinggiran kota Moskow, Balashikha.

    Polisi meluncurkan penyelidikan pembunuhan, serta penyelidikan terhadap  perdagangan ilegal bahan peledak. Pihak berwenang tidak mengatakan apakah mereka telah mengidentifikasi tersangka.

    Media pemerintah awalnya melaporkan kalau sebuah mobil yang diparkir meledak karena kebocoran gas.

    Rekaman kamera keamanan yang dibagikan oleh media pro-Kremlin menunjukkan ledakan dahsyat di dekat blok apartemen saat seorang pejalan kaki berjalan melewati kendaraan tersebut.
     
    Moskalik, 59 tahun, menjabat sebagai wakil kepala Direktorat Operasional Utama Staf Umum Rusia.

    Direktorat ini bertanggung jawab untuk merencanakan operasi militer dan mengawasi kesiapan tempur.

    Saluran berita Telegram pro-Kremlin, Mash, melaporkan kalau mobilnya telah dijual kembali sedikitnya tiga kali sejak akhir Januari, dengan pembeli terakhir diidentifikasi sebagai penduduk asli kota Sumy di timur laut Ukraina berusia 40 tahun.

    Sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022, banyak pejabat militer Rusia, tokoh pro-perang, pembelot Ukraina, dan pemimpin yang diangkat Kremlin di Ukraina yang diduduki telah menjadi sasaran rencana pembunuhan.

    Pada bulan Desember, Letnan Jenderal Igor Kirillov dan asistennya  tewas saat berjalan keluar dari gedung apartemen Moskow pada pagi hari setelah alat peledak yang dipasang pada skuter di dekatnya meledak. 

    Saat itu, Kirillov adalah pejabat militer Rusia berpangkat tertinggi yang dibunuh sejak invasi besar-besaran.

     

     

    (oln/tmt/*)

  • Zelensky Tepis Klaim Rusia: Moskow Jago Propaganda, Pasukan Ukraina Masih Bertempur di Kursk  – Halaman all

    Zelensky Tepis Klaim Rusia: Moskow Jago Propaganda, Pasukan Ukraina Masih Bertempur di Kursk  – Halaman all

    Zelensky Tepis Klaim Rusia, Pasukan Ukraina Masih Ada dan Bertempur di Kursk 

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (27/4/2025) mengatakan tentara Ukraina masih bertempur di Kursk Rusia.

    Pernyataan Zelensky ini menepis klaim Rusia yang sehari sebelumnya mengklaim kalau Moskow sudah melakukan “pembebasan penuh” wilayah barat wilayah tersebut.

    “Militer kami terus secara aktif mempertahankan wilayah yang ditentukan di wilayah Kursk dan Belgorod,” kata Zelensky di Telegram, Minggu.

    Pun begitu, Zelensky mengakui kalau situasi sulit memang dihadapi Pasukan Ukraina di banyak wilayah, termasuk Kursk.

    Rusia mengatakan pada Sabtu bahwa mereka telah merebut Gornal, pemukiman terakhir yang berada di bawah kendali Ukraina di wilayah perbatasan Kursk, tempat Kiev melancarkan serangan mendadak pada bulan Agustus 2024.

    Namun beberapa jam kemudian, militer Ukraina membantah kalau pasukannya telah dipaksa keluar, dan menyebut klaim Rusia sebagai “trik propaganda.”

    “Situasi di garis depan dan aktivitas nyata tentara Rusia membuktikan bahwa tekanan saat ini terhadap Rusia untuk mengakhiri perang ini tidak cukup,” kata Zelensky.

    Dia juga menyerukan peningkatan tekanan terhadap Rusia untuk menciptakan lebih banyak peluang bagi “diplomasi nyata.”

    KURSK DIREBUT – Tangkapan layar dari video akun YouTube Shanghai Eye memperlihatkan situasi di Kota Sudzha, Kursk, Rusia. Pasukan Ukraina di sana dikabarkan terkepung. (Tangkapan layar YouTube Shanghai Eye)

    Pertemuan Trump dan Zelensky di Pemakaman Paus

    Komentarnya muncul sehari setelah Zelensky bertemu Presiden AS Donald Trump di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan untuk membahas kemungkinan gencatan senjata.

    Setelah pembicaraan singkat mereka di Basilika Santo Petrus, Trump meragukan apakah Presiden Rusia Vladimir Putin ingin perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun ini berakhir.

    Zelensky kemudian menggambarkan pertukaran tersebut sebagai “pertemuan yang sangat simbolis yang berpotensi menjadi bersejarah.”

    Kiev berharap dapat menggunakan tanah di wilayah Kursk sebagai alat tawar-menawar dalam perundingan perdamaian di masa mendatang dengan Rusia, yang telah merebut wilayah Ukraina timur dan selatan sejak melancarkan serangannya pada Februari 2022.

    Kepala Staf Rusia Valery Gerasimov secara khusus memuji “kepahlawanan” tentara Korea Utara yang bertempur dalam kampanye Kursk, mengakui partisipasi mereka dalam konflik tersebut untuk pertama kalinya.

    Beberapa blogger militer Rusia yang memantau konflik tersebut dengan cermat mengatakan pertempuran masih berlangsung di sekitar hutan di perbatasan antara Rusia dan Ukraina.

    Seorang komandan tentara Rusia setempat di Kursk juga mengatakan tentara masih melakukan operasi di wilayah tersebut, menurut siaran TV pemerintah yang ditayangkan pada hari Minggu.

  • Kemenlu: Tak Ada WNI Jadi Korban Ledakan di Iran
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 April 2025

    Kemenlu: Tak Ada WNI Jadi Korban Ledakan di Iran Nasional 27 April 2025

    Kemenlu: Tak Ada WNI Jadi Korban Ledakan di Iran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Luar Negari (Kemenlu) RI memastikan, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan pelabuhan di Iran yang terjadi pada Jumat (26/4/2025).
    “KBRI Tehran melaporkan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan WNI menjadi korban ledakan tersebut,” kata Juru Bicara Kemenlu RI Rolliansyah Soemirat atau biasa disapa Roy dalam keterangan tertulis, pada Minggu (27/4/2025).
    Roy mengatakan, saat ini, terdapat 385 WNI berada di Iran, sebagian besar mahasiswa tinggal di Qom dan banyak WNI lainnya tinggal di Tehran, Ibu Kota Iran, dan tidak ada WNI tinggal di Bandar Abbas.
    Dia mengatakan, Bandar Abbas merupakan daerah pelabuhan penting di Iran yang berbatasan dengan Qatar dan Persatuan Emirat Arab (PEA).
    Ia mengatakan, tahun lalu, terdapat 2 WNI yang menjadi ABK di Bandar Abbas, tetapi keduanya sudah kembali ke Indonesia.
    “KBRI Tehran telah berkoordinasi dengan Otoritas di Iran dan komunitas WNI di berbagai wilayah di Iran untuk memastikan keselamatan mereka,” ujarnya.
    Kemenlu dan KBRI Tehran akan terus memantau kondisi
    WNI di Iran
    secara berkala.
    “Bagi WNI yag membutuhkan bantuan dapat menghubungi Hotline KBRI Tehran melalui nomor +989024668889,” ucap dia.
    Sebelumnya, Ledakan di pelabuhan Iran yang belum diketahui penyebabnya, menewaskan 14 orang dan menyebabkan sekitar 750 korban luka-luka hingga Minggu (27/4/2025).
    Insiden pada Sabtu (26/4/2025) ini terjadi di Shahid Rajaee, Provinsi Hormozgan, Iran selatan, yang merupakan pelabuhan peti kemas tercanggih di negara itu.
    “Sejauh ini, 14 orang tewas dan 750 orang terluka dalam ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas,” kata Menteri Dalam Negeri Iran Eskandar Momeni di Telegram, dikutip dari kantor berita AFP.
    Kebakaran kian memburuk sampai membuat semua sekolah dan kantor di Bandar Abbas, ibu kota Provinsi Hormozgan, ditutup di area dengan radius 23 kilometer dari lokasi kebakaran.
    Stasiun televisi Pemerintah Iran melaporkan, langkah ini diambil agar pihak berwenang dapat memfokuskan upaya mereka pada penanganan darurat.
    Sekitar 10 jam setelah ledakan awal terjadi, intensitas kebakaran dilaporkan terus meningkat.
    Asap tebal yang menyesakkan udara menyebar ke seluruh kawasan pelabuhan dan sekitarnya. Angin kencang turut memperparah situasi dengan menyulitkan upaya pemadaman api, menurut keterangan reporter TV pemerintah di lokasi.
    Shahid Rajaee merupakan pelabuhan komersial terbesar di Iran, terletak strategis di dekat Selat Hormuz, jalur vital yang dilalui sekitar seperlima produksi minyak dunia.
    Jaraknya lebih dari 1.000 kilometer di selatan Teheran dan merupakan pelabuhan peti kemas paling maju di Iran.
    Hingga kini, penyebab ledakan belum diketahui secara pasti. Namun, kantor bea cukai pelabuhan dalam pernyataan yang disiarkan TV pemerintah menduga ledakan dipicu oleh kebakaran di depot penyimpanan bahan kimia dan material berbahaya (hazmat).
    Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengungkapkan simpatinya kepada para korban.
    Ia mengeluarkan perintah untuk menyelidiki situasi dan penyebabnya, serta menugaskan Mendagri Momeni untuk segera turun ke lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Beberapa Sistem Pembayaran Elektronik di Ukraina Mengalami Gangguan

    Beberapa Sistem Pembayaran Elektronik di Ukraina Mengalami Gangguan

    JAKARTA – Beberapa sistem pembayaran elektronik di kantor pos, restoran, dan sistem metro dilaporkan lumpuh di Ukraina pada Sabtu pagi 26 April.  

    Meskipun Ukraina sebelumnya sering menjadi target serangan siber dari Rusia, hingga kini belum ada indikasi langsung bahwa gangguan ini disebabkan oleh tindakan permusuhan.

    Pihak berwenang di Kota Kyiv mengungkapkan bahwa gangguan pada sistem pembayaran di transportasi metro disebabkan oleh masalah teknis yang terjadi pada bank pengelola sistem tersebut.

    Di sebuah restoran McDonald’s di pusat Kyiv, para staf memberitahu pelanggan bahwa terminal pembayaran elektronik tidak berfungsi dan hanya dapat menerima pembayaran tunai.

    Sementara itu, anggota Komite Keamanan Nasional Parlemen Ukraina, Oleksandr Fediyenko, mengunggah sebuah video di akun Telegram pribadinya yang menunjukkan dirinya berada di kantor pos dan diberitahu bahwa sistem pembayaran di seluruh negeri sedang tidak berfungsi.

    “Ini bukan serangan siber, ini masalah teknis,” tulis Fediyenko.

    Wartawan Reuters juga melaporkan bahwa beberapa aplikasi perbankan komersial tidak dapat diakses, dan aplikasi Diya — yang menyediakan akses daring bagi warga Ukraina untuk layanan pemerintah — juga mengalami gangguan.

    Situasi ini terjadi di tengah kondisi negara yang masih waspada terhadap potensi ancaman siber, khususnya di tengah ketegangan yang terus berlangsung dengan Rusia.

  • Berikut Panduan Lengkap untuk Pemula

    Berikut Panduan Lengkap untuk Pemula

    YOGYAKARTA – Telegram tidak hanya dikenal sebagai aplikasi chatting yang aman dan cepat, tapi juga menjadi platform potensial untuk mencari penghasilan. Dengan pengguna aktif yang terus meningkat dan fitur yang mendukung berbagai aktivitas bisnis digital, Telegram kini menjadi peluang baru bagi siapa saja yang ingin menambah penghasilan. Lalu, seperti apa cara menghasilkan uang dari Telegram?

    Jika kamu ingin memaksimalkan aplikasi ini, berikut beberapa strategi yang bisa kamu lakukan untuk mulai mendapatkan uang melalui Telegram, bahkan tanpa modal besar. Selain itu baca juga: Kreator di Telegram Kini Bisa Dapatkan Uang dari Pesan yang Dikirim Penggemar

    Cara Menghasilkan Uang dari Telegram

    Membangun dan Mengelola Channel Telegram

    Salah satu cara menghasilkan uang dari Telegram yang paling populer adalah dengan membuat channel. Channel Telegram memungkinkan kamu menyebarkan informasi secara luas ke ribuan bahkan jutaan pengguna sekaligus. Channel yang memiliki banyak anggota dan konten menarik bisa menarik perhatian pengiklan atau brand.

    Kamu bisa memonetisasi channel melalui:

    Iklan berbayar: Brand akan membayar untuk mempromosikan produk mereka di channel kamu.Afiliasi: Promosikan produk afiliasi dan dapatkan komisi dari setiap pembelian melalui link kamu.Konten eksklusif: Sediakan konten premium untuk anggota berbayar.

    Untuk memulai, tentukan niche channel seperti hiburan, teknologi, investasi, atau edukasi, lalu bangun audiens setia dengan konsisten.

    Menjual Produk atau Jasa Sendiri

    Telegram juga bisa dimanfaatkan sebagai media jualan. Banyak pelaku UMKM hingga freelancer memanfaatkan Telegram untuk menjual produk atau jasa mereka secara langsung.

    Kamu bisa:

    Menjual produk fisik seperti makanan, pakaian, atau kerajinan.Menawarkan jasa desain, menulis, atau konsultasi.Menyediakan layanan digital seperti pembuatan website atau copywriting.

    Telegram mendukung fitur chatbot dan pembayaran otomatis yang memudahkan proses transaksi, sehingga jual beli jadi lebih praktis dan cepat.

    Menjadi Admin Channel atau Grup Berbayar

    Tak semua orang memiliki waktu atau keahlian untuk mengelola channel besar. Di sinilah peran admin menjadi penting. Kamu bisa menawarkan jasa sebagai admin Telegram untuk perusahaan, komunitas, atau public figure.

    Tugasnya bisa berupa:

    Mengatur jadwal postingMenjaga interaksi di grupMemfilter spamMenyusun strategi konten

    Ini bisa menjadi peluang cara menghasilkan uang dari Telegram jika kamu punya keahlian manajemen komunitas atau sosial media.

    Membangun Grup Diskusi Berbayar

    Selain channel, Telegram juga menyediakan fitur grup yang bisa dimanfaatkan untuk membentuk komunitas tertutup. Kamu bisa membuat grup diskusi premium seputar topik tertentu, misalnya investasi, belajar bahasa asing, atau kelas digital marketing.

    Anggota yang ingin bergabung bisa dikenai biaya bulanan atau satu kali pembayaran. Grup seperti ini memiliki nilai tinggi karena memberikan edukasi atau informasi yang eksklusif.

    Menggunakan Bot untuk Monetisasi

    Telegram memungkinkan pengembangan bot untuk otomatisasi berbagai aktivitas. Banyak pengembang atau pemilik bisnis menggunakan bot untuk:

    Menjual produk digitalMenyediakan layanan otomatis (seperti pemesanan, konsultasi, dsb)Mengumpulkan data audiens

    Jika kamu memiliki kemampuan coding, membuat bot monetisasi bisa menjadi salah satu cara menghasilkan uang dari Telegram yang sangat menjanjikan.

    Menjadi Influencer atau Endorser

    Jika kamu sudah memiliki nama atau personal branding yang kuat di Telegram atau media sosial lain, kamu bisa menjadi influencer yang membuka peluang endorse produk. Kamu akan dibayar untuk mempromosikan produk di channel atau grup milikmu.

    Bahkan tanpa followers jutaan, selama komunitasmu aktif dan tersegmentasi, brand tetap tertarik bekerja sama.

    Ada banyak cara menghasilkan uang dari Telegram, dari membuat channel dan grup, menjual produk, hingga membangun komunitas premium. Kuncinya adalah konsistensi, membangun kepercayaan audiens, dan menawarkan nilai nyata dalam setiap konten atau layanan yang kamu sediakan. Telegram bukan hanya alat komunikasi, tapi juga platform yang siap menjadi ladang cuan di era digital saat ini.

    Jadi setelah mengetahui cara menghasilkan uang dari telegram, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!