Perusahaan: Telegram

  • Polisi Cegah Keberangkatan 2 Calon Pekerja Ilegal ke Kamboja dari Bandara Manado

    Polisi Cegah Keberangkatan 2 Calon Pekerja Ilegal ke Kamboja dari Bandara Manado

    Liputan6.com, Manado – Aparat Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado kembali mengamankan dua orang pemuda yang diduga akan diberangkatkan secara ilegal ke negara Kamboja untuk bekerja sebagai scammer. Dalam sebulan terakhir ini, sudah lebih dari empat kali kasus serupa terjadi.

    Keduanya diamankan pada Selasa pagi (10/6/2025) pukul 06.05 Wita saat hendak melakukan boarding di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulut.

    Kedua pemuda tersebut masing-masing berinisial GP (19 tahun), warga Desa Lilang, Kabupaten Minahasa Utara, dan FR (23 tahun), warga Kota Bitung.

    Berdasarkan hasil penyelidikan awal, mereka diketahui akan berangkat ke Kamboja melalui Jakarta tanpa dokumen resmi sebagai pekerja migran.

    Kapolsek Bandara Ipda Masry bersama personel Polsek Bandara Polresta Manado langsung bertindak cepat setelah menerima informasi mengenai rencana keberangkatan keduanya.

    “Petugas kemudian melakukan pengecekan terhadap manifest penerbangan dan mendapati nama GP dan FR terdaftar sebagai penumpang,” ujar Masry.

    Keduanya langsung diamankan di area boarding dan dibawa ke Unit PPA Polresta Manado untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Dalam interogasi, GP mengaku ditawari pekerjaan oleh temannya yang sudah lebih dahulu bekerja di Kamboja sebagai “admin” perusahaan, meski tidak mengetahui identitas perusahaan tersebut.

    “Dia tergiur dengan tawaran gaji tinggi serta dijanjikan biaya keberangkatan ditanggung pihak perekrut,” ujarnya.

    Sementara itu, FR mengungkapkan bahwa dirinya diajak oleh seorang teman perempuan untuk bekerja sebagai scammer di Kamboja dengan janji gaji besar dan fasilitas keberangkatan gratis. Sama halnya, ia tidak mengetahui secara pasti nama perusahaan tempat ia akan bekerja.

    Diduga Kuat keduanya merupakan korban dari jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang marak terjadi belakangan ini, khususnya di wilayah Sulut.

    Sindikat ini umumnya merekrut korban melalui grup Telegram dengan iming-iming gaji besar dan tanpa memerlukan dokumen resmi, menyasar rentang usia 20 hingga 25 tahun.

    Kasi Humas Polresta Manado Iptu Agus Haryono menyatakan pentingnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut guna membongkar jaringan perekrutan ilegal ini.

    “Kami mengimbau masyarakat, khususnya para pemuda, untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran pekerjaan di luar negeri yang tidak jelas asal-usul dan legalitasnya,” ujarnya.

    Agus Haryono mengingatkan agar waspada terhadap rekrutmen ilegal yang dapat menjebak menjadi korban eksploitasi atau jaringan kriminal internasional.

    Sementara itu, Pihak Polsek Bandara juga menekankan perlunya koordinasi intensif dengan BP3MI atau Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia guna melindungi calon pekerja migran dari jeratan sindikat TPPO.

     

  • Google-FBI Warning Keras, Segera Tutup Jika Terima Telepon Orang Ini

    Google-FBI Warning Keras, Segera Tutup Jika Terima Telepon Orang Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google mengeluarkan peringatan tegas mengenai skema penipuan telepon (vishing) yang sedang marak, dilakukan oleh kelompok peretas berbahaya bernama UNC6040.

    Modusnya sederhana, yakni pelaku menelepon korban dan berpura-pura menjadi staf IT perusahaan, lalu membujuk mereka menginstal aplikasi palsu.

    Penipuan ini tak pandang bulu, baik pengguna Android maupun iPhone sama-sama jadi target. Korbannya adalah karyawan perusahaan besar di sektor perhotelan, ritel, dan pendidikan, terutama di wilayah AS dan Eropa.

    Menurut laporan Forbes yang dikutip The Economic Times, para peretas menyamar sebagai tim IT dan meminta korban mengunduh aplikasi Salesforce palsu seperti “Data Loader”. Begitu aplikasi terinstal, mereka bisa masuk ke sistem internal dan mencuri data sensitif.

    “Tujuannya adalah keuntungan finansial, dan seringkali kelompok lain membantu memonetisasi data curian beberapa bulan setelah serangan,” demikian menurut Google Threat Intelligence Group.

    Google juga menduga kelompok ini terkait dengan The Com, komunitas siber kriminal yang aktif di Telegram dan Discord. Mereka kerap membagikan cara meretas dan membanggakan kejahatan yang mereka lakukan.

    Berikut tips keamanan dari Google:

    1. Gunakan prinsip least privilege, beri akses seminimal mungkin pada pengguna.

    2. Kontrol ketat akses aplikasi yang terhubung.

    3. Gunakan pembatasan berbasis IP.

    4. Gunakan Salesforce Shield untuk memantau aktivitas mencurigakan.

    5. Aktifkan autentikasi dua faktor (MFA) untuk semua akun.

    6. Jangan pernah mengangkat telepon dari nomor tidak dikenal, apalagi jika mengaku dari tim IT perusahaan.

    FBI Ikut Keluarkan Peringatan

    Tak hanya Googlez FBI juga mengeluarkan peringatan terpisah soal penipuan telepon serupa yang terjadi sejak April 2025.

    Pelaku mengirim pesan teks dan suara hasil AI dengan menyamar sebagai pejabat tinggi AS untuk mencuri data pribadi dan akun online.

    Modus mereka termasuk smishing, vishing, dan spear phishing, yang membawa korban ke platform lain tempat malware atau situs palsu disebarkan.

    Akun resmi FBI seperti FBI Cleveland, FBI Nashville, dan Kepolisian Negara Bagian New York telah membagikan peringatan ini di X dan platform lainnya.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Houthi Yaman ‘Balas’ Israel Serang Iran, Tegaskan Ini

    Houthi Yaman ‘Balas’ Israel Serang Iran, Tegaskan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kelompok pemberontak Houthi Yaman menyatakan dukungan penuh terhadap Iran dalam menghadapi serangan Israel. Dalam pernyataan resmi pada Jumat (13/6/2025), Houthi menegaskan bahwa Iran memiliki hak sah untuk membela diri dan mengembangkan program nuklirnya.

    “Kami mendukung hak penuh dan sah Iran untuk membela diri dan mengembangkan program nuklirnya,” tulis biro politik Houthi di platform Telegram, seperti dikutip AFP.

    Kelompok yang dikenal dekat dengan Teheran itu juga mengecam keras serangan udara Israel terhadap sejumlah situs militer dan nuklir di Iran. Apalagi tegasnya, serangan juga menyasar kawasan pemukiman.

    “Kami mengutuk keras agresi brutal Israel terhadap Republik Islam Iran dan menegaskan hak penuh dan sahnya untuk menanggapi dengan segala cara yang mungkin,” tambah pernyataan itu.

    Pernyataan dukungan ini datang di tengah meningkatnya eskalasi antara Israel dan Iran, setelah serangan udara Israel pada Jumat dini hari menghantam beberapa target strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir Natanz dan pusat-pusat riset militer lainnya.

    Houthi juga diketahui telah beberapa kali meluncurkan serangan terhadap wilayah Israel dalam beberapa bulan terakhir, menggunakan drone dan rudal sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan Iran.

    Dengan masuknya aktor non-negara seperti Houthi, konflik di Timur Tengah berisiko semakin meluas dan menyeret lebih banyak kekuatan regional dan global.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Polri Siapkan Nama Calon Wakapolri Baru

    Polri Siapkan Nama Calon Wakapolri Baru

    JAKARTA – Polri mempersiapkan nama-nama calon wakil Kapolri (wakapolri) baru yang akan menggantikan Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri yang memasuki masa pensiun pada bulan ini.

    “Saat ini sedang dipersiapkan calon-calon terbaik yang sudah berpangkat bintang tiga atau yang memenuhi syarat untuk menggantikan Wakapolri,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho dilansir ANTARA, Kamis, 12 Juni.

    Dia memastikan sosok yang terpilih akan disampaikan kepada masyarakat.

    “Saat ini sedang dalam proses. Nama yang disusun, nanti Pak Kapolri akan menyampaikan,” katanya.

    Sebelumnya, Komjen Ahmad Dofiri diangkat menjadi Wakapolri pada 13 November 2024 berdasarkan mutasi yang tertuang dalam Surat Telegram dengan nomor ST/2517/XI/KEP./2024.

    Pengangkatan Komjen Ahmad Dofiri dari sebelumnya Irwasum Polri menjadi Wakapolri adalah untuk menggantikan Agus Andrianto yang kini menjabat sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) pada Kabinet Merah Putih.

    Komjen Ahmad Dofiri telah meniti karir yang panjang di lingkungan kepolisian. Jenderal polisi bintang tiga itu mengawali kariernya sebagai Kanit Resintel Polsek Tangerang Polda Metro Jaya pada tahun 1990.

    Pengalaman operasionalnya terus bertambah hingga dipercaya menjadi Danton Tar di Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1992.

    Setelah itu, Dofiri menempati berbagai posisi strategis, seperti Kapuskodalops Polres Tangerang, Kapolsekta Jatiuwung, dan Kapolsek Metro Kebayoran Baru.

    Di tahun 1999, Dofiri memasuki dunia penelitian di PPITK-PTIK, dan pada 2005 melanjutkan karier di bidang SDM sebagai Kassubag Jabpamentil di Mabes Polri.

    Di tingkat nasional, ia menjabat sebagai Kabaintelkam Polri di 2021. Lalu, Irwasum Polri pada 2023 hingga akhirnya mencapai posisinya saat ini sebagai Wakapolri pada 2024.

  • Polri Siapkan Nama Calon Wakapolri Baru Pengganti Komjen Ahmad Dofiri

    Polri Siapkan Nama Calon Wakapolri Baru Pengganti Komjen Ahmad Dofiri

    Polri Siapkan Nama Calon Wakapolri Baru Pengganti Komjen Ahmad Dofiri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepolisian Republik Indonesia (
    Polri
    ) tengah menyiapkan sejumlah nama untuk menduduki jabatan Wakil Kapolri (
    Wakapolri
    ) untuk menggantikan Komjen
    Ahmad Dofiri
    .
    Posisi
    wakapolri
    akans egera kosong karena
    Komjen Ahmad Dofiri
    bakal memasuki usia
    pensiun
    pada bulan Juni 2025 ini.
    “Wakapolri bulan ini memang memasuki masa pensiun dan saat ini sedang dipersiapkan calon-calon terbaik yang sudah berpangkat bintang 3 atau yang memenuhi syarat untuk menggantikan Wakapolri,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (12/6/2025).
    Ia mengaku belum dapat menyebutkan ada berapa nama yang dijagokan dalam
    bursa Wakapolri
    ini.
    Sebab, nama-nama yang dipertimbangkan sebagai pengganti Dofiri masih disiapkan oleh Polri.
    “Saat ini sedang dalam proses. Nama yang disusun nanti Pak Kapolri akan menyampaikan,” kata Sandi lagi.
    Diketahui, Dofiri menjabat sebagai Wakapolri selama kurang dari enam bulan.
    Penunjukan Ahmad Dofiri menjadi Wakapolri tersebut termaktub dalam surat telegram dengan nomor ST/2517/XI/KEP./2024 yang berisi daftar mutasi pejabat tinggi (pati) dan pejabat menengah (pamen) Polri pada November 2024 yang ditandatangani oleh Kapolri.’
    Sebelum menjadi Wakapolri, Dofiri diketahui menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri.
    Dofiri diketahui memulai kariernya sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang di Polda Metro Jaya pada 1990.
    Dia lalu menjabat sebagai Kanit Resmob Polres Tangerang pada 1991.
    Kemudian, pada 2005, Ahmad Dofiri diangkat sebagai Kassubag Jabpamentil di Bagian SDM Polri.
    Dua tahun setelahnya, pada 2007, Dofiri dipercaya mengemban tugas sebagai Kapolres Bandung.
    Kemudian, pada 2009, dia menjadi Wakapolwiltabes Bandung serta Kapoltabes Yogyakarta.
    Dofiri diketahui melanglang buana ke sejumlah daerah untuk menempati jabatan Kapolda, sebelum akhirnya ditarik ke Jakarta untuk menjadi Asisten Logistik Kapolri pada 2019.
    Kariernya beranjak naik hingga akhirnya ia menjabat Wakapolri sampai memasuki usia pensiun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh Aplikasi Baru Pengganti WhatsApp, Ternyata Buatan Pemerintah

    Heboh Aplikasi Baru Pengganti WhatsApp, Ternyata Buatan Pemerintah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia berencana membuat aplikasi pengiriman pesan untuk menggantikan WhatsApp dan Telegram. Aplikasi itu akan diintegrasikan dengan layanan milik pemerintah setempat.

    Parlemen Rusia juga telah memberikan suara untuk pengembangan aplikasi tersebut. Wakil kepala komisi kebijakan informasi parlemen, Anton Gorelkin mengatakan aplikasi tersebut akan memiliki fungsi pengiriman pesan dan bisa melakukan panggilan telepon.

    Dia juga menjanjikan aplikasi buatan Rusia punya fungsionalitas yang berbeda dan tidak dimiliki WhatsApp maupun Telegram.

    “Keunggulan utama platform adalah integrasi mendalam dengan layanan pemerintah,” kata Gorelkin dikutip dari Reuters, Rabu (11/6/2025).

    Kini rancangan undang-undang untuk membuat aplikasi masih harus melewati majelis tinggi parlemen. Selain itu harus mendapatkan tanda tangan presiden Vladimir Putin untuk lolos menjadi undang-undang.

    Dalam pertemuan dengan Putin pekan lalu, Menteri Pengembangan Digital Maksut Shadayev telah mengusulkan integrasi layanan pemerintah dengan aplikasi pengiriman pesan buatan dalam negeri. Dia juga menyoroti kekurangan Rusia terkait hal ini dibandingkan negara lain.

    Perusahaan media sosial VK juga dipuji Shadayev karena berhasil mengembangkan layanan berbagi video dan bersaing dengan Youtube yang dimiliki raksasa teknologi Alphabet.

    Rusia memang telah lama berupaya untuk membangun kedaulatan digital di dalam negeri. Caranya dengan mempromosikan penggunaan layanan milik negara tersebut dan meninggalkan platform asing.

    Dorongan untuk melakukannya kian mendesak setelah perang Rusia dan Ukraina pecah pada Februari 2022 lalu. Sejak saat itu sejumlah platform asal negara Barat menarik diri dari pasar Moskow.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Greta Thunberg Dideportasi Israel, Beberapa Aktivis Menolak Dipulangkan

    Greta Thunberg Dideportasi Israel, Beberapa Aktivis Menolak Dipulangkan

    Jakarta

    Pemerintah Israel mengatakan mulai mendeportasi 12 aktivis pro-Palestina, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg, yang kapal bantuannya menuju Gaza dicegat oleh pasukan Israel di Laut Mediterania.

    Kementerian luar negeri Israel mengatakan Thunberg meninggalkan Tel Aviv pada Selasa (10/06) pagi dengan penerbangan ke Prancis setelah dia sepakat untuk dideportasi.

    Namun Prancis mengatakan lima dari enam aktivis Prancis menolak menandatangani perintah deportasi.

    Saat ini mereka akan dibawa ke hadapan otoritas peradilan Israel.

    “Mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi dan meninggalkan Israel akan dibawa ke hadapan otoritas peradilan, sesuai dengan hukum Israel, guna mengesahkan deportasi mereka,” demikian Kemenlu Israel.

    Kapal layar mereka, Madleen, dicegat saat mereka mencoba mengirimkan sejumlah bantuan “simbolis” ke Gaza.

    Greta dkk menentang blokade laut Israel yang mengakibatkan krisis kemanusiaan di sana.

    Pada Selasa (10/06) pagi, Kemenlu Israel mengatakan Greta Thunberg “baru saja meninggalkan Israel dengan penerbangan ke Swedia (melalui Prancis)”, dan memposting foto dirinya duduk di pesawat.

    Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, sebelumnya menulis di X: “Konsul kami dapat melihat enam warga negara Prancis yang ditangkap oleh otoritas Israel tadi malam.”

    “Salah satu dari mereka telah setuju untuk pergi secara sukarela dan harus kembali hari ini. Lima lainnya akan dikenakan proses deportasi paksa.”

    Barrot tidak mengidentifikasi mereka, tetapi enam warga negara Prancis tersebut termasuk anggota Parlemen Eropa Rima Hassan dan jurnalis Al Jazeera Omar Faiad.

    Selain Prancis dan Swedia, warga negara Brasil, Jerman, Belanda, Spanyol, dan Turki berada di dalam Madleen.

    Freedom Flotilla Coalition (FFC), kelompok aktivis yang mengoperasikan kapal layar tersebut, mengatakan bahwa mereka memperkirakan setiap penumpang yang menolak perintah deportasi akan dipindahkan ke penjara Ramle, dekat Tel Aviv.

    “Kami terus menuntut pembebasan segera semua relawan dan pengembalian bantuan yang dicuri. Penculikan mereka melanggar hukum dan hukum internasional,” tambahnya.

    FFC mengatakan Madleen membawa susu formula bayi, makanan, dan obat-obatan.

    Kapal tersebut berlayar dari Italia pada 1 Juni untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi kelaparan di Gaza dan mengirimkan bantuan.

    Israel mengatakan blokade di Gaza diperlukan untuk mencegah pengiriman senjata ke kelompok Hamas di sana.

    Greta Thunberg berbicara dalam sebuah konferensi pers. Greta merupakan bagian dari awak kapal Madleen yang menuju Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan pada 1 Juni 2025 di Catania, Italia. (Getty Images/Fabrizio Villa / Stringer)

    Sebelumnya, Pemerintah Israel mengatakan seluruh awak kapal bantuan Gaza yang ditumpangi belasan aktivis dari Freedom Flotilla Coalition (FFC) “tidak terluka” dan dalam kondisi “selamat”.

    Mereka disebutkan saat ini dalam perjalanan menuju Israel sebelum dipulangkan ke negaranya masing-masing.

    Greta Thunberg dan belasan aktivis lainnya tetap berkukuh mereka “diculik pasukan Israel”.

    Kementerian luar negeri Palestina telah menyerukan perlindungan atas keselamatan para aktivis.

    Sementara seorang pejabat PBB telah meminta lebih banyak kapal untuk “berlayar bersama” guna membawa bantuan ke Gaza.

    Pada Senin (09/06), kapal layar Madleen yang ditumpangi oleh 12 aktivis solidaritas Palestina, termasuk Greta Thunberg, dicegat oleh pasukan Israel saat dalam perjalanan menuju Gaza, Palestina.

    Kapal itu diketahui hilang kontak pada Minggu (08/06) malam.

    Lokasi terakhir kapal masih belum jelas, begitu pula waktu dan tempat kapal berlabuh menyusul adanya perbedaan laporan antara otoritas Israel dan media lokal.

    BBC pertama kali mendapatkan informasi tentang penghadangan kapal tersebut setelah pukul 05:30 waktu setempat. Kapal itu diketahui berlayar di dekat pantai di sebelah utara Mesir.

    Operator kapal Madleen yakni koalisi armada kebebasan atau Freedom Flotilla Coalition yang salah satu anggotanya adalah aktivis Greta Thunberg mengunggah foto yang memperlihatkan orang-orang memakai jaket pelampung duduk dengan tangan terangkat di Telegram.

    “SOS! Para relawan di Madleen telah diculik oleh pasukan Israel,” ucap Greta.

    Apa penjelasan pemerintah Israel?

    Tak lama kemudian, kementerian luar negeri Israel mengatakan bahwa seluruh awak kapal yang “tidak terluka” dan dalam kondisi “selamat” itu sekarang dalam perjalanan menuju Israel.

    Dan, tepat setelah pukul 08:00 waktu setempat, menteri pertahanan Israel mengatakan kapal, bersama awaknya, yang dihadang itu akan dibawa ke kota pelabuhan Israel, Ashdod.

    BBC masih memantau alat pelacak milik Freedom Flotilla Coalition (FFC), namun informasi baru yang terekam sekitar pukul 03:00 waktu setempat.

    Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, pasukan Israel yang menarik kapal layar tersebut telah memberi “banyak makanan dan minuman” kepada 12 aktivis tersebut.

    Mereka juga menegaskan bahwa Greta dan kawan-kawannya akan dikembalikan ke negaranya masing-masing.

    Sebelumnya, FFC mengatakan bahwa mereka bekerja “untuk mengakhiri blokade ilegal Israel terhadap Gaza” dan bahwa Madleen membawa sejumlah bantuan simbolis, termasuk beras dan susu formula bayi.

    Siapa saja penumpang kapal Madleen?

    Sebanyak 12 orang berada di atas kapal Madleen yang berlayar dari Pelabuhan Catania, Sisilia, Italia, pada 1 Juni. Mereka di antaranya:

    Greta Thunberg, aktivis perubahan iklim asal SwediaRima Hassan, anggota parlemen Eropa yang lahir di kamp pengungsi Palestina di SuriahYasemin Acar, aktivis Jerman yang lahir dan dibesarkan oleh orang tua etnis Kurdi dari TurkiThiago Avila, koordinator Freedom Flotilla Coalition di Brazil dan anggota Komite Pengarah koalisi Freedom FlotillaYanis Mhamdi, jurnalis dan direktur di Blas, sebuah media independen di PrancisOmar Faiad, koresponden Al Jazeera MubasherSergio Toribio, berasal dari LSM konservasi laut Sea Sheperd

    Di atas kapal itu juga ada dokter dan aktivis asal Prancis Baptise Andre; aktivis dari Turki Suayb Ordu; mahasiswa teknik asal Belanda Mark van Rennes; warga negara Prancis Reva Viard; dan Pascal Maurieras yang sebelumnya telah berpartisipasi dalam misi Freedom Flotilla.

    Kapal FFC ke Gaza ‘terbakar’ bulan lalu

    Sebelum insiden penghadangan kapal Madleen, kapal lain bernama Conscience yang sedianya menuju Gaza terbakar di lepas pantai Malta, satu bulan lalu.

    Kapal tersebut juga dikelola oleh Freedom Flotilla Coalition.

    Aktivis dari koalisi itu berkata, kapal tersebut diserang oleh pesawat tanpa awak milik Israel di perairan internasional pada 2 Mei lalu.

    Menanggapi tuduhan tersebut, Israel mengeklaim sedang menyelidiki serangan itu.

    Getty Images/Fabrizio Villa / StringerGreta Thunberg bersama sebagian awak kapal Madleen, sesaat sebelum keberangkatan ke Gaza, selama konferensi pers di San Giovanni Li Cuti pada tanggal 1 Juni 2025 di Catania, Italia.

    Koalisi juga mengatakan insiden itu menyebabkan empat relawan sipil terluka dan kapal tersebut lumpuh serta terbakar di perairan Eropa.

    Pemerintah Malta mengatakan semua orang di kapal selamat dan api berhasil dikendalikan.

    Aktivis perubahan iklim Greta Thunberg tadinya masuk dalam kelompok yang akan menaiki kapal itu dalam perjalanannya ke Gaza. Namun dia akhirnya berlayar dengan kapal Madleen pada Jumat lalu.

    “Pemerintah di seluruh dunia diam ketika kapal Conscience dibom. Sekarang Israel menguji kebungkaman itu lagi,” ujar Tan Safi, seorang anggota koalisi Freedom Flotilla.

    Apa tujuan mereka ke Gaza?

    Lebih dari dua juta orang di Gaza, Palestina, berisiko kelaparan, demikian penilaian sejumlah lembaga termasuk PBB pada awal bulan ini.

    Kepala hak asasi manusia (HAM) PBB Volker Trk sebelumnya mengatakan warga Palestina dihadapkan pada “pilihan yang paling suram: mati kelaparan atau berisiko terbunuh ketika mencoba mengakses makanan yang hanya sedikit disediakan itu”.

    Adapun Israel baru-baru ini mengizinkan pengiriman bantuan, namun dalam jumlah terbatas, masuk ke Gaza setelah pemberlakuan blokade darat selama tiga bulan.

    Getty Images/Anadolu / ContributorWarga Palestina membawa jeriken berisi air yang didistribusikan oleh truk tangki air, di Khan Yunis, Gaza pada 9 Juni 2025.

    Israel disebut hanya memprioritaskan distribusi bantuan melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.

    Tetapi lembaga itu jatuh dalam ‘kontroversi’ lantaran beberapa insiden mematikan terjadi selama minggu pertama operasionalnya.

    Puluhan warga Palestina dilaporkan tewas dan ratusan lainnya luka-luka saat berusaha mencapai lokasi distribusi bantuan.

    Setidaknya enam orang tewas akibat tembakan Israel, klaim badan pertahanan sipil yang dikelola Hamas.

    Pasalnya sistem pendistribusian bantuan GHF mengharuskan warga Palestina melakukan perjalanan melewati zona perang di reruntuhan sebelah selatan Gaza demi mendapatkan sekotak ransum.

    Kantor pusat yang dikelola GHF disebut telah menghentikan operasinya lebih dari satu kali untuk mengatasi kepadatan dan masalah keamanan.

    Siapa ‘Freedom Flotilla Coalition’?

    Kapal layar yang membawa aktivis Greta Thunberg dan belasan aktivis lainnya dalam perjalanan ke Gaza. (Reuters)

    Sementara itu, Freedom Flotilla Coalition (FFC) menggambarkan dirinya sebagai “gerakan solidaritas akar rumput antarmasyarakat” yang diklaim bekerja “untuk mengakhiri blokade ilegal Israel terhadap Gaza”,

    Koalisi ini dibentuk pada 2010.

    Mereka menyebut bekerja dengan “mitra masyarakat sipil”, bukan dengan partai, fraksi, atau pemerintah mana pun.

    Kapal Madleen, dinamai menurut nama nelayan pertama dan satu-satunya di Gaza, meninggalkan Italia pada 1 Juni dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kekurangan pangan di Gaza.

    Koalisi berkata bahwa kapal tersebut membawa sejumlah bantuan simbolis, termasuk beras, dan susu formula bayi.

    Namun, Israel mengatakan bahwa kapal itu membawa “kurang dari satu truk penuh bantuan”.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Aksi Greta Thunberg Dijegal Israel Berakhir Gagal ke Gaza

    Aksi Greta Thunberg Dijegal Israel Berakhir Gagal ke Gaza

    Jakarta

    Aktivis Greta Thunberg terpaksa gagal ke Gaza, Palestina. Ia dideportasi oleh Israel setelah dicegat saat berada di kapal yang menuju ke Gaza.

    Berdasarkan rangkuman detikcom, dilansir dari AFP, Senin (9/6), Thunberg dkk berlayar menuju Jalur Gaza dengan kapal Madleen. Mereka bertujuan untuk mengirimkan bantuan untuk Gaza. Namun di perjalanan, kapal dihentikan oleh pasukan Israel.

    “Koneksi terputus di ‘Madleen’. Tentara Israel telah menaiki kapal tersebut,” tulis Freedom Flotilla Coalition di Telegram, seraya menambahkan bahwa para penumpang telah “diculik” oleh pasukan Israel. AFP kehilangan kontak dengan para aktivis di atas kapal tersebut.

    Mahmud Abu-Odeh, seorang petugas pers yang berbasis di Jerman di Freedom Flotilla Coalition, mengatakan bahwa “para aktivis tampaknya telah ditangkap”. Israel telah berjanji untuk mencegah kapal tersebut mencapai Gaza.

    Israel mengatakan telah mengalihkan kapal Madleen yang berlayar menuju ke Jalur Gaza, pada Senin (9/6) waktu setempat, ke wilayahnya. Kapal yang membawa bantuan kemanusiaan simbolis untuk Jalur Gaza itu mengangkut 12 aktivis kemanusiaan, termasuk aktivis asal Swedia, Greta Thunberg.

    Langkah Tel Aviv itu mencegah para aktivis, termasuk Thunberg, untuk mencapai Jalur Gaza yang menjadi tujuan mereka.

    Kapal berbendera Inggris, yang dioperasikan oleh kelompok aktivis Freedom Flotilla Coalition (FFC) yang pro-Palestina itu, berangkat dari Italia pada 1 Juni dengan tujuan mengirimkan bantuan simbolis ke Gaza dan untuk meningkatkan kesadaran akan kekurangan pangan yang terjadi di Jalur Gaza.

    Macron Mengecam

    Foto: Ludovic Marin/Pool via REUTERS/File Photo

    Greta Thunberg ternyata bersama dengan 6 Warga Negara Prancis ketika ditahan oleh pihak Israel. Presiden Prancis Emmanuel Macron pun mengecam aksi Israel tersebut.

    Macron mendesak pembukaan kembali rute pasokan kemanusiaan ke Gaza. Pemerintah Prancis juga telah mengkonfirmasi terdapat enam warganya di dalam kapal Madleen yang dicegat Israel.

    “Macron telah meminta agar keenam warga negara Prancis diizinkan kembali ke Prancis sesegera mungkin,” kata Macron dalam keterangan kantor kepresidenan Prancis dilansir AFP, Selasa (10/6).

    Pemerintah Prancis juga meminta Israel untuk memastikan perlindungan para aktivis. Macron menyebut blokade kemanusiaan di Gaza sebagai skandal dan aib.

    “Prancis “waspada” dan mendukung semua warga negaranya saat mereka dalam bahaya,” kata Macron.

    Greta Thunberg Dideportasi

    Foto: Getty Images/Fabrizio Villa

    Pihak Israel lalu bereaksi setelah menuai banyak kecaman, termasuk dari Macron. Israel mengatakan aktivis asal Swedia, Greta Thunberg, telah meninggalkan negara itu dengan penerbangan menuju ke Prancis.

    Thunberg diterbangkan keluar dari Israel usai sempat ditahan bersama belasan aktivis lainnya buntut pencegatan terhadap kapal Madleen yang berlayar menuju ke Jalur Gaza.

    “Greta Thunberg telah meninggalkan Israel dengan penerbangan ke Prancis,” kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP.

    Kementerian Luar Negeri Israel menyertakan dua foto yang menunjukkan Thunberg di dalam pesawat sebelum lepas landas. Tidak dijelaskan mengapa Thunberg diterbangkan ke Prancis, bukan ke negara asalnya, Swedia.

    Otoritas Israel mengatakan pada Selasa (10/6) bahwa Thunberg dan para aktivis lainnya, yang ditahan di atas kapal yang berlayar menuju ke Jalur Gaza, telah dibawa ke bandara Ben Gurion di Tel Aviv untuk dideportasi.

    Halaman 2 dari 3

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Semakin Membabi Cegat Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

    Israel Semakin Membabi Cegat Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

    Jakarta

    Kekejaman Israel terhadap Gaza makin membabi buta. Bantuan kemanusiaan yang dibawa oleh Koalisi Freedom Flotilla dengan kapal Madleen dicegat Israel.

    Aksi pencegatan bantuan itu diumumkan Israel melalui aku X Kementerian Luar Negeri Israel. Kemlu Israel menyebut Madleen “sampai ke pantai Israel dengan selamat.”

    Lewat postingan itu juga, Kemlu Israel menjelaskan kalau para awak, termasuk pejuang iklim asal Swedia Greta Thunberg, kemungkinan akan dipulangkan ke negara asalnya.

    “Saat Greta dan koleganya berusaha melakukan provokasi media yang tujuannya semata-mata mencari ketenaran dan hanya membawa kurang dari satu truk bantuan, lebih dari 1.200 truk bantuan telah memasuki Gaza dari Israel dalam dua pekan terakhir,” seperti dikutip dari akun resmi Kemlu Israel di platform X.

    “Bantuan berjumlah kecil yang diangkut oleh kapal pesiar dan belum digunakan oleh para ‘selebriti’ itu akan ditransfer ke Gaza melalui jalur kemanusiaan yang sesungguhnya,” sambung postingan tersebut.

    Koalisi Freedom Flotilla, menuduh pihak berwenang Israel telah “menculik” orang-orang yang ada di kapal tersebut.

    Dalam serangkaian postingan di Telegram, kelompok tersebut juga mengatakan bahwa kapal Madleen telah “diserang di perairan internasional” dan pasukan Israel telah menyemprot kapal tersebut dengan “zat iritasi putih” sebelum “secara ilegal” menduduki kapal tersebut.

    Koalisi Freedom Flotilla mengatakan bahwa kapalnya “diserang di perairan internasional” ketika mendekati wilayah Palestina yang dikuasai oleh Israel pada hari Senin (09/06) dini hari waktu setempat. Sejumlah pesawat nirawak berjenis Quadcopter dilaporkan mengudara di sekitar kapal.

    “Quadcopter mengelilingi kapal, menyemprotkan zat iritasi berwarna putih,” kata Koalisi Freedom Flotilla lewat kanal Telegram.

    “Komunikasi terputus, dan suara-suara yang mengganggu terdengar di radio komunikasi.”

    Kemudian, kelompok itu mengatakan bahwa tentara Israel telah “menaiki kapal.”

    RI Mengecam

    Situasi di Gaza (Foto: REUTERS/Ramadan Abed)

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Sugiono, mengecam tindakan Israel usai mencegat kapal Madleen yang berisi sejumlah aktivis membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Sugiono mengatakan tindakan itu menjadi contoh kesekian kali dari Israel yang acuh terhadap hukum internasional.

    “Saya mengecam keras intersepsi kapal Madleen oleh Israel di perairan internasional saat mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Tindakan yang sekali lagi menunjukkan ketidakpedulian Israel terhadap hukum internasional dan menjadi pukulan berat bagi penderitaan rakyat Gaza,” tulis Sugiono di akun X resmi Menteri Luar Negeri Indonesia seperti dilihat, Selasa (10/6).

    Sugiono menilai langkah Israel melakukan blokade bantuan ke Gaza baik di jalur laut dan darat hanya memperburuk konflik. Tindakan itu juga memperbesar risiko kelaparan yang menimpa rakyat Gaza.

    “Blokade Israel di darat dan laut adalah bentuk hukuman kolektif yang memperburuk risiko kelaparan massal. Sesuai hukum internasional dan perintah ICJ, Israel wajib memastikan bantuan kemanusiaan tersalur secara berkelanjutan dan tanpa hambatan, serta menjamin keselamatan pekerja kemanusiaan,” ujar Sugiono.

    “Upaya internasional untuk membuka koridor maritim patut diapresiasi, namun kiranya tidak mengalihkan fokus dari akses bantuan melalui jalur darat yang tetap menjadi kebutuhan paling mendesak,” tambahnya.

    Sugiono mengatakan isu distribusi bantuan ke jalur Gaza telah konsisten disuarakan oleh pemerintah Indonesia. Dia menyebut perbuatan Israel yang menghalangi kapal bantuan ke Gaza juga akan kembali disuarakan Indonesia di KTT New York pada pertengahan Juni mendatang.

    “Di berbagai forum, saya selalu serukan bahwa pembukaan semua jalur bantuan ke Gaza adalah keharusan. Di KTT Palestina mendatang di NY, saya menyerukan komunitas internasional, khususnya DK PBB, bertindak tegas: lindungi warga sipil dan adopsi resolusi untuk akhiri blokade dan jamin akses kemanusiaan,” tutur Sugiono.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengecam Israel mencegat kapal Madleen yang berisi 12 aktivis dan hendak membawa bantuan ke Gaza. Macron menilai tindakan Israel itu memalukan dan skandal.

    Macron mendesak pembukaan kembali rute pasokan kemanusiaan ke Gaza. Pemerintah Prancis juga telah mengkonfirmasi terdapat enam warganya di dalam kapal Madleen yang dicegat Israel.

    “Macron telah meminta agar keenam warga negara Prancis diizinkan kembali ke Prancis sesegera mungkin,” kata Macron dalam keterangan kantor kepresidenan Prancis dilansir AFP, Selasa (10/6).

    Lihat juga Video ‘Reaksi Greta Thunberg Diminta Trump Ambil Kelas Manajemen Amarah’:

    Halaman 2 dari 2

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas! Ukraina Tembak Jatuh Jet Tempur Su-35 Rusia

    Panas! Ukraina Tembak Jatuh Jet Tempur Su-35 Rusia

    Jakarta

    Angkatan Udara Ukraina menembak jatuh sebuah jet tempur Su-35 Rusia pada Sabtu (7/6) pagi waktu setempat, kata militer Ukraina.

    “Pagi ini, pada 7 Juni 2025, sebagai hasil dari operasi Angkatan Udara yang berhasil di arah Kursk, sebuah jet tempur Su-35 Rusia ditembak jatuh,” kata militer Ukraina di Telegram, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (7/6/2025).

    Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai insiden itu. Militer Rusia belum mengomentari masalah tersebut.

    Sebelumnya, badan keamanan Ukraina, SBU, melakukan serangan drone besar-besaran terhadap lebih dari 40 pesawat militer Rusia minggu lalu. Serangan itu merusak atau menghancurkan puluhan pesawat pengebom strategis Tu-95 dan Tu-22, yang digunakan Rusia untuk menembakkan rudal jarak jauh ke Ukraina.

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan, bahwa ia akan membalas dendam atas serangan drone Ukraina yang mengejutkan terhadap armada pesawat pengebom Moskow tersebut.

    Serangan mengejutkan Ukraina itu mendominasi percakapan telepon antara Trump dan Putin pada Rabu (4/6) waktu setempat.

    “Presiden Putin mengatakan, dan dengan sangat tegas, bahwa ia harus membalas serangan baru-baru ini di lapangan udara,” kata Trump dalam sebuah unggahan di jejaring sosial Truth Social miliknya, setelah panggilan telepon dengan Putin yang berlangsung selama satu jam 15 menit.

    Lihat juga Video ‘Detik-detik Jembatan Krimea Diledakkan’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini