Perusahaan: Telegram

  • Grup WhatsApp Punya Tampilan Baru

    Grup WhatsApp Punya Tampilan Baru

    Jakarta, CNN Indonesia

    Aplikasi pesan instan WhatsApp akan meluncurkan tampilan baru untuk chat grup di platformnya.

    Informasi itu mencuat usai WABetainfo memuat informasi WhatsApp sedang menguji coba tampilan baru grup WhatsApp.

    Tampilan baru tersebut akan menampilkan foto profil anggota grup yang terlibat dalam obrolan.

    Sama seperti chat atau obrolan personal, chat grup pun tidak menampilkan foto orang yang terlibat dalam chat WhatsApp.

    Dengan adanya pembaruan ini, foto profil pengirim pesan akan muncul di samping chat yang ia tuliskan. Tampilan semacam ini cukup umum ditemukan dalam forum obrolan di sejumlah platform diskusi.

    Dilansir dari Sammobile, tampilan ini mirip dengan tampilan pada platform seperti Telegram, Skype, dan Slack.

    Dengan kehadiran fitur ini, anggota grup dapat lebih mudah mengidentifikasi siapa yang telah mengirim pesan dalam grup dengan melihat sekilas gambar profil yang dilampirkan pada pesan mereka.

    Selain itu, ini bisa sangat membantu untuk grup besar di mana semua anggota tidak saling mengenal.

    Pembaruan ini tengah diuji untuk perangkat iOS dalam versi terbaru WhatsApp Beta 22.18.0.72. Sementara untuk pengguna Android, belum ada informasi kapan fitur ini akan diuji coba.

    Fitur ini masih dalam tahap pengembangan dan belum dapat dipastikan kapan akan diluncurkan untuk pengguna secara luas. Umumnya, sebuah fitur baru mungkin dirilis beberapa pekan setelah fitur tersebut dinyatakan stabil, tetapi tidak menutup kemungkinan sebuah fitur juga batal diluncurkan karena beberapa alasan.

    WhatsApp merupakan salah satu aplikasi pesan instan paling popular di dunia dengan total pengguna lebih dari satu miliar. Di Indonesia, aplikasi ini banyak digunakan untuk berbagai kepentingan, mulai dari kebutuhan personal hingga pekerjaan.

    (lom/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Muncul Tautan Kompensasi Rp1,5 Juta untuk Korban Pertamax: Hati-Hati Penipuan!

    Muncul Tautan Kompensasi Rp1,5 Juta untuk Korban Pertamax: Hati-Hati Penipuan!

    PIKIRAN RAKYAT – Saat ini masyarakat Indonesia memang tengah dihebohkan dengan pemberitaan terkait pertamax oplosan, hingga menimbulkan kerugian yang cukup besar.

    Terkait hal ini, tersiar di berbagai unggahan media sosial salah satunya di aplikasi Instagram, yang mengatakan bahwa Lembaga Bantuan Hukum (LBH) tengah menghadirkan kompensasi untuk korban yang mengalami blending BBM.

    Namun untuk mendapatkan kompensasi ini, masyarakat harus melakukan beberapa cara terlebih dahulu untuk dapat melakukan claim.

    Bahkan dalam unggahan tersebut, juga dikatakan bahwa kompensasi yang bakal didapatkan oleh para korban Pertamax oplosan ini akan mendapatkan dana sebesar Rp1,5 juta.

    Dengan jumlah yang tidak sedikit ini, tentunya tidak sedikit masyarakat yang akan penasaran hingga tergoda untuk mencobanya.

    Dilansir dari laman Antara, juga dikatakan untuk mendapatkan kompensasi tersebut masyarakat harus melakukan klaim dengan mengklik tautan yang telah diberikan.

    “LBH Buka Posko Pengaduan Korban Pertamax Diduga Oplosan Klaim Kompensasi dari PT Pertamina (Persero),” tulis dalam unggahan tersebut.

    Namun apakah kompensasi hingga Rp1,5 juta untuk masyarakat ini benar-benar ada?

    Terkait hal ini, diketahui tim CSIRT Kota Tangerang telah melakukan analisa terkait tautan yang telah dibagikan dalam unggahan tersebut.

    Hingga akhirnya didapatkan kesimpulan bahwa alamat IP dari domain yang digunakan oleh oknum tersebut, terdeteksi sebagai walmare.

    Ini tentunya merupakan salah satu bentuk phising yang dapat mencuri data pribadi, karena nantinya para korban akan diminta untuk mengisi nama lengkap, nomor telepon aktif yang terhubung dengan Telegram.

    Setelah itu, korban akan diminta untuk mengklik bagian ‘Cek Status’, dan nantinya akan diminta untuk memasukkan kode OTP yang muncul melalui nomor telepon yang telah didaftarkan.

    Jika kode OTP berhasil dimasukkan, tentunya oknum akan berhasil masuk ke akun Telegram korbannya, hingga akhirnya bisa menimbulkan kerugian.

    Sehingga dengan hal ini, diharapkan agar masyarakat lebih waspada dan juga berhati-hati dengan informasi yang beredar, agar tidak menimbulkan kerugian materil maupun non materil.

    Apalagi jika mendapatkan link dari sumber yang tidak terpercaya, ini tentunya bisa menjadi salah satu cara yang dilakukan oleh pelaku untuk mendapatkan data diri korban mereka, dan nantinya akan disalah gunakan.

    Dengan perkembangan zaman yang semakin modern ini, tentunya penipuan seperti ini akan semakin mudah tersebar dengan korban yang juga tidak dapat diperkirakan.

    Sehingga dengan hal ini, dapat ditegaskan bahwa kabar kompensasi yang bakal didapatkan oleh masyarakat sebesar Rp1,5 juta ini tidaklah benar atau hoax.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News