Perusahaan: Telegram

  • BIN Klaim Kebocoran Data Bjorka Hoaks, Pakar Siber Nilai Data Valid

    BIN Klaim Kebocoran Data Bjorka Hoaks, Pakar Siber Nilai Data Valid

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) mengklaim kebocoran data yang diumumkan oleh peretas Bjorka adalah hoaks. Namun, pakar siber menilai data yang diungkapkan peretas itu adalah valid.

    “Setelah saya cek dan kita verifikasi, ternyata tidak [bocor]. Seluruh surat BIN itu di-enkripsi, disandi,” kata Deputi VII sekaligus juru bicara BIN Wawan Purwanto dalam wawancara bersama CNN Indonesia TV yang disiarkan pada Minggu (11/9).

    “Jadi semua surat-surat apalagi itu ke Presiden, itu di-kripto, yang bisa tahu itu ya yang tahu kriptonya. Kalau tidak ya ndak bakalan tahu,” ujarnya lagi.

    Wawan juga mengungkapkan bahwa semua surat ataupun data berbentuk samaran.

    “Tidak ada data yang asli, baik nama ataupun isi dan sebagainya, itu semua tersamar,” kata Wawan.

    Meski begitu, pakar keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya menilai data yang diberikan Bjorka adalah valid.

    “Kalau dari sisi valid atau tidak informasinya, rasanya cukup valid,” kata Alfons dalam acaranya yang sama.

    Alfons juga menerangkan data yang dibocorkan Bjorka berjumlah lebih dari 500 ribu catatan surat keluar dan masuk. Data tersebut memberikan tanggal, pengirim, dan subjek surat.

    Namun, Alfons menilai data yang dibocorkan Bjorka sifatnya hanya untuk memberikan informasi.

    “Ada surat dari siapa dan subjeknya apa. Jadi tidak ada isi surat yang masuk,” ujarnya.

    “Ini [data] kan sepertinya buku tamu, yang datang siapa, mengantar apa, lalu tujuannya apa, gitu. Jadi sifatnya, kalau memang ini data yang sifatnya umum, rasanya memang bisa diakses gitu loh,” tambahnya.

    Beberapa waktu lalu, peretas Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

    “Berisi transaksi surat tahun 2019 – 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia,” tulisnya di situs breached.to.

    Bjorka mengunggah total 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres. Ia juga melampirkan beberapa sampel dokumen dalam unggahan tersebut.

    Selain itu, dalam grup Telegram, Bjorka mengaku data yang ia unggah itu dapat berguna bagi jurnalis dan organisasi masyarakat yang ingin mengetahui dengan siapa Presiden berinteraksi.

    (pwn/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Istana Sebut Hacker Diburu, Bjorka Jawab Semua Bingung Mulai dari Mana

    Istana Sebut Hacker Diburu, Bjorka Jawab Semua Bingung Mulai dari Mana

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pengunggah surat rahasia untuk Presiden Jokowi di forum gelap, Bjorka, menyindir Istana Kepresidenan yang menyebut aparat tengah memburu dirinya.

    “do u know that u and all ur people no one can do this? because it’s been 21 days since my first leak. and all of u are still confused about where to start (Sadar enggak sih tak seorang pun dari Anda dan semua orang-orang Anda bisa melakukannya? 21 hari sejak pembocoran data pertamaku, Anda semua masih bingung dari mana memulainya, red),” kicau dia di akun Twitter-nya, @bjorkanisme, Sabtu (10/9) malam.

    Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan aparat tengah memproses kasus kebocoran data itu secara hukum dan memburu pelakunya.

    Pasalnya, surat berlabel rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan surat lainnya untuk Presiden Jokowi bocor di forum peretas (hacker) adalah informasi bohong. Hal itu, kata dia, merupakan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

    “Perlu saya tegaskan adalah itu sudah melanggar hukum UU ITE. Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya,” kata Heru, dikutip dari Antara, Sabtu (10/9).

    Diketahui, Bjorka via grup Telegram sempat mengklaim meretas surat menyurat milik Presiden Jokowi. Tak lama, ia membuktikannya dengan mengunggah sejumlah sampel berisi judul, pengirim, dan penerima surat rahasia, salah satunya dari BIN untuk Jokowi, di situs komunitas hacker BreachForums.

    Sebelum aksinya ini, ia, yang bergabung dengan BreachForums sejak 9 Agustus 2022 itu, sudah membocorkan data IndiHome, Tokopedia, registrasi SIM card, hingga KPU.

    Sejauh ini, belum tampak aksi balasan konkret dari Pemerintah dan pihak yang bocor datanya selain melempar komentar.

    [Gambas:Twitter]

    (arh/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • Deret Aksi Hacker Bjorka: Data KPU, PLN hingga Doxing Menteri Johnny

    Deret Aksi Hacker Bjorka: Data KPU, PLN hingga Doxing Menteri Johnny

    Jakarta, CNN Indonesia

    Hacker Bjorka kembali melakukan aksi pamer peretasan. Kali ini ia secara terang-terangan mengaku telah membobol data Badan Intelijen Indonesia (BIN) berupa dokumen yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo — meski kemudian dibantah oleh BIN dan istana. 

    Ulah Hacker Bjorka yang selalu muncul di forum hacker BreachForums ini bukan kali pertama. Sebelumnya sudah ada beberapa data dari lembaga pemerintah atau lembaga plat merah di Indonesia yang dibobol mereka.

    Berikut daftar lembaga yang sempat dibobol Bjorka;

    1. Data KPU
    Belum lama ini, Bjorka membocorkan sejumlah data yang diduga milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tepatnya pada Rabu (7/9) unggahan berjudul ‘Indonesia Citizenship Database From KPU 105M’ muncul di situs BreachForum.

    Bjorka mengklaim memiliki 105.003.428 juta data penduduk Indonesia dengan detail mulai dari NIK, Kartu Keluarga, nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lain-lain.

    2. Data registrasi SIM Card

    Bjorka membocorkan data registrasi SIM CARD yang diklaim berjumlah 1,3 miliar dengan kapasitas 87 GB pada 31 Agustus lalu. Data itu dihargai senilai US$50 ribu atau setara Rp743,5 juta. Bjorka menyertakan sampel data sebanyak 2GB.

    Merespons itu, Kominfo, dalam keterangan resminya, mengklaim “tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi [nomor ponsel] prabayar dan pascabayar”.

    3. Data pelanggan PLN

    Sebanyak 17 juta data milik pelanggan PLN diduga bocor di forum hacker, BreachForums. Penjual data itu bernama Loliyta. Isinya, nama pelanggan, tipe KwH, tipe meteran, dan lainnya.

    “Hi, Im selling data PLN17 MILLION++ with fieldID,Idpel,Name,Consumer Name,Energy Type,Kwh,Address,Meter No,Unit Upi,Meter Type,Nama Unit Upi,Unit Ap,Nama Unit Ap,Unit Up,Nama Unit Up,Last Update,Created At,” tulisnya dalam unggahan di forum tersebut, 18 Agustus, sambil memberikan sejumlah sampel.

    4. Dokumen untuk Jokowi

    Bjorka membocorkan rangkaian surat rahasia yang ditujukan untuk Jokowi, termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN).

    “Contains letter transactions from 2019 – 2021 as well as documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency (Badan Intelijen Negara) which are labeled as secret,” ujar Bjorka dalam unggahannya di breached.to, pada Jumat (9/9).

    Dalam keterangannya, dokumen yang dicuri pada September 2022 itu terdiri dari 679.180 data dengan kapasitas 40 MB (compressed) dan 189 MB (uncompressed).

    Bjorka tak menyertakan rincian harga jual. Kemungkinan ini dilakukan sekadar unjuk gigi membuktikan ucapan sebelumnya di Telegram untuk membobol data Presiden.

    5. Doxing Johnny Plate
    Bjorka melakukan doxing kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate teat hari ini, Sabtu (10/9) di saat ulang tahunnya.

    “Happy birthday,” tulis Bjorka di grup telegram Bjorkanism pada Sabtu (10/9) siang.

    Bersama ucapan tersebut, Bjorka juga melakukan doxing dengan melampirkan sejumlah data-data pribadi Johnny.

    (tst/ain)

    [Gambas:Video CNN]

  • Johnny Plate Diduga Kena Doxing Hacker Bjorka Saat Ulang Tahun ke-66

    Johnny Plate Diduga Kena Doxing Hacker Bjorka Saat Ulang Tahun ke-66

    Jakarta, CNN Indonesia

    Hacker atau peretas bernama Bjorka melakukan doxing atau penyebaran data pribadi diduga milik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate Sabtu (10/9), bertepatan di hari ulang tahunnya ke-66.

    “Happy birthday,” tulis Bjorka di grup telegram Bjorkanism pada Sabtu siang.

    Bersama ucapan tersebut, Bjorka juga melakukan doxing dengan melampirkan sejumlah data-data pribadi yang diduga milik Johnny, seperti NIK, nomor Kartu Keluarga, alamat, nomor telepon, nama anggota keluarga, hingga nomor vaksin. 

    CNN Indonesia memeriksa nomor NIK yang disebarkan Bjorka lewat grup Telegram tersebut, dan sama dengan data Johnny yang tertera di situs KPU.

    Hacker atau peretas bernama Bjorka melakukan doxing terhadap data diduga milik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate. (Foto: Tangkapan layar telegram Bjorkanism).

    Dilansir dari Kaspersky, Doxing adalah tindakan mengungkapkan informasi identitas tentang seseorang secara online, seperti nama asli, alamat rumah, tempat kerja, telepon, keuangan, dan informasi pribadi lainnya. Informasi tersebut kemudian diedarkan ke publik tanpa seizin korban.

    Bjorka merupakan aktor di balik peretasan 1,3 miliar data pendaftaran SIM Card yang bocor pada Rabu (31/8).

    Setelah mengunggah data SIM Card ke situs breached.to, Bjorka sempat meminta pemerintah Indonesia berhenti bertindak bodoh (“Stop being an idiot”), setelah Kominfo meminta agar para hacker tidak membobol situs di Indonesia.

    Kemudian pada Jumat (9/9), Bjorka juga mengklaim dirinya telah berhasil meretas ratusan ribu dokumen dan surat-surat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk surat berlabel rahasia yang dikirimkan Badan Intelijen Negara kepada presiden.

    Lewat forum breached.to, Bjorka mengunggah beberapa surat yang ia retas

    Meski demikian, baik pihak Istana maupun BIN membantah telah terjadi kebocoran. BIN juga menyatakan bahwa semua dokumen BIN terutama yang ditujukan kepada presiden menggunakan pengaman yang berlapis. Bahkan semua dokumen juga menggunakan samaran yang tidak mungkin bisa ditembus oleh pihak luar.

    Hari ini Menteri Kominfo Johnny Plate sendiri memang benar berulang tahun. Menurut akun Instagram sekretariat kabinet @sekretariat.kabinet, Johnny telah menginjak umur 66 tahun.

    CNNIndonesia.com telah coba menghubungi Johnny Plate terkait dugaan doxing ini, tetapi belum mendapat respons.

    [Gambas:Instagram]

    (lmy/vws)

    [Gambas:Video CNN]

  • Istana Sebut Hacker Diburu, Bjorka Jawab Semua Bingung Mulai dari Mana

    Hacker Ungkap Motif Bocorkan Surat untuk Presiden Jelang Weekend

    Jakarta, CNN Indonesia

    User BreachForums Bjorka mengaku membocorkan sejumlah dokumen rahasia untuk Presiden Jokowi, termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN) pada Jumat (9/9) malam. Apa motifnya?

    “Contains letter transactions from 2019 – 2021 as well as documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency (Badan Intelijen Negara) which are labeled as secret,” ujar Bjorka dalam dalam unggahannya di breached.to, pada Jumat (9/9).

    Dalam keterangannya, dokumen yang dibobol pada September 2022 itu terdiri dari 679.180 data dengan kapasitas 40 MB (compressed) dan 189 MB (uncompressed).

    Ia juga menyertakan sejumlah sampel atau contoh dokumen yang dibobol. Isinya, kata dia, “tittle of the letter, letters number, sender, receiver employee id, letter date etc”.

    Contohnya adalah surat berjudul ‘surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup’ dengan pengirim Badan Intelijen Negara (BIN) dan penerima RI-1 dan ‘surat rahasia kepada Mensesneg dalam amplop tertutup’ juga dari BIN.

    Warga BreachForums pun menyambut hangat seri pembocoran data selanjutnya dari Bjorka ini.

    “Indonesia sure is a open source country at this poin,” tulis user cod.

    Soal motifnya, Bjorka menyiratkan itu demi membuat Pemerintah begadang hingga batal liburan akhir pekan.

    Hal itu dikatakannya saat membalas komentar user Lavi yang mengatakan, “Congratulation ! this sure wake up them this night”.

    Bjorka pun merespons, “yeah that’s my goal so they can’t have a vacation on the weekend”.

    Sebelum pengungkapan data ini, dalam grup Telegram Bjorkanisme, mengaku “the next leak will come from president of Indonesia”.

    Pihak Istana belum merespons permintaan komentar soal dugaan kebocoran data ini. 

    Sementara, Juru Bicara BIN Wawan Purwanto kembali mengklaim unggahan dokumen BIN yang bocor itu sebagai hoaks. Hal yang sama ia katakan dalam dua kali insiden dugaan kebocoran identitas data agen intelijen BIN.

    “Hoaks itu. Dokumen BIN aman terkendali, terenkripsi secara berlapis, dan semua dokumen pakai samaran,” klaimnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (9/9).

    Menurutnya, dokumen yang dikirim ke Presiden dilengkapi sandi yang berubah setiap saat. “Jadi, dokumen BIN ke presiden tidak bocor,” klaim dia.

     

    (tim/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • BIN Klaim Kebocoran Data Bjorka Hoaks, Pakar Siber Nilai Data Valid

    Daftar Sampel Dokumen Rahasia untuk Jokowi yang Dibocorkan Bjorka

    Jakarta, CNN Indonesia

    User BreachForums Bjorka kian bikin heboh dunia bawah siber usai membocorkan rangkaian surat rahasia untuk Presiden Jokowi, termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN). Apa saja rincian sampel dokumen yang bocor?

    “Contains letter transactions from 2019 – 2021 as well as documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency (Badan Intelijen Negara) which are labeled as secret,” ujar Bjorka dalam dalam unggahannya di breached.to, pada Jumat (9/9).

    Dalam keterangannya, dokumen yang dicuri pada September 2022 itu terdiri dari 679.180 data dengan kapasitas 40 MB (compressed) dan 189 MB (uncompressed).

    Dalam unggahannya ini, Bjorka tak menyertakan rincian harga jual. Kemungkinan sekadar unjuk gigi membuktikan ucapan sebelumnya di Telegram untuk membobol data Presiden.

    Ia juga menyertakan sejumlah sampel atau contoh dokumen yang dibobol. Isinya, kata Bjorka, “tittle of the letter, letters number, sender, receiver employee id, letter date etc”.

    Pertama, surat berjudul ‘surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup’ dengan pengirim Badan Intelijen Negara (BIN) dan penerima RI-1.

    Kedua, ‘surat rahasia kepada Mensesneg dalam amplop tertutup’ dengan pengirim Badan Intelijen Negara.

    Ketiga, ‘Permohonan Jamuan Snack’ dari Kepala Bagian Protokol dan Tata Usaha Pimpinan.

    Keempat, ‘Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana’, dengan pengirim Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan.

    Kelima, ‘Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019, dengan tujuan Kepala Biro Tata Usaha.

    Keenam, ‘Permohonan Audiensi Kepada Menteri Sekretaris Negara Guna Menyampaikan Pandangan dan Ggaasan Mengenai Pembentukan Badan Pemasyarakatan dan Badan Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. (Kata ‘Ggaasan’ typo bawaan dari sampelnya)

    Bernomor 1376/S.Sesmen/07/2019, surat ini dikirim oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.

    Ketujuh, ‘Penjemput Inspektur Upacara Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019 di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet’.

    Nomor suratnya adalah M-65/TU/TU.00.04/07/2019, pengirimnya adalah Kepala Biro Tata Usaha.

    Kedelapan, ‘Pemberhentian dari Jabatan Administrator dan Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara’ bernomor M-730/SDM/KP.01.02/07/2019, dengan pengirim Kepala Biro Sumber Daya Manusia.

    Kesembilan, ‘Penunjukan Plh. Deputi Hukum dan PUU Tanggal 2 s.d. 9 Agustus 2019 a.n. HS, S.H., M.H.’, bernomor 1776/M.Sesmen/08/2019, dengan pengirim Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.

    Namun demikian, Bjorka tak memberi rincian isi surat-surat tersebut pada bagian sampel yang dipublikasi itu.

    (tim/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • Johnny Plate Diduga Kena Doxing Hacker Bjorka Saat Ulang Tahun ke-66

    Hacker Klaim Bocorkan Ribuan Surat untuk Jokowi, Termasuk dari BIN

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah dokumen surat menyurat milik Presiden Joko Widodo diduga menjadi korban kebocoran data peretas Bjorka pada Jumat (9/9) malam.

    Bjorka yang sebelumnya mengklaim di balik balik peretasan 1,3 miliar data registrasi SIM Card kini menyasar orang nomor satu di Republik Indonesia.

    Di situsbreached.to, Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021.

    “Berisi transaksi surat tahun 2019 – 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia,” tulisnya di situs tersebut.

    Bjorka mengunggah total 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres.

    Bjorka juga melampirkan beberapa sampel dokumen dalam unggahan tersebut.

    Dalam sampel tersebut tampak beberapa judul surat seperti “Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup,” “Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana,” dan “Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019.”

    Dugaan Kebocoran Dokumen Presiden Jokowi. Foto: (Tangkapan layar Breached Forums)

    Dalam grup telegram, Bjorka menyebut data yang baru saja ia unggah akan berguna untuk jurnalis dan organisasi masyarakat yang ingin mengetahui dengan siapa Presiden berinteraksi.

    “Data yang baru saya bagikan sangat berguna untuk jurnalis dan organisasi masyarakat untuk melihat dengan siapa Presiden berinteraksi pada waktu tertentu,” tulisnya.

    CNNIndonesia.com sudah menghubungi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian lewat pesan singkat dan telepon namun belum merespons.

    Selain itu,  Kepala Staf Presiden Moeldoko, Juru Bicara Badan Intelijen Negara Wawan Purwanto, dan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono pun dihubungi terkait dengan dugaan kebocoran itu. Namun, ketiganya belum merespons mengenai kabar tersebut.

    (asa/asa)

  • Punya Ribuan Member, Grup Telegram Bjorka Bisa Cek Data Bocor KPU

    Punya Ribuan Member, Grup Telegram Bjorka Bisa Cek Data Bocor KPU

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pembobol sejumlah situs lembaga pelat merah RI, Bjorka, membuka diri untuk pengecekan validasi data yang bocor di akun Telegram-nya.

    Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Jumat (9/9) pagi, grup Telegram Bjorka dihuni oleh 4.880 pengguna. Anggota grup itu tak jarang mempertanyakan ihwal informasi teranyar dari kelanjutan pembobolan data.

    Foto para profil grup juga menggunakan gambar yang serupa dengan profil Bjorka di situs Breached.to. Sejak pagi ini, tak banyak komentar dan percakapan di grup tersebut.

    Beberapa anggota grup hanya sesekali mempertanyakan kelanjutan aksi pembobolan data yang diduga diretas oleh akun Bjorka itu.

    “Hi Bjork, bagaimana dengan Kementerian Maritim dan Investasi?” bunyi chat anggota grup.

    Untuk diketahui, akun Bjorka belakangan terkenal usai menjual kebocoran data yang diklaim berasal dari lembaga dan perusahaan milik negara.

    Di antaranya, data pelanggan dan history browser Indihome (bagian dari Telkom Indonesia), 1,3 miliar data registrasi kartu SIM, data pelanggan Tokopedia, hingga data pemilih Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Akun Bjorka juga sempat menyindir Kementerian Komunikasi dan Informatika via BreachForums. “My Message to Indonesian Goverment: Stop being an idiot”.

    Pesan Bjorka itu menanggapi pernyataan pihak Kominfo sebelumnya yang meminta hacker ini ‘jangan nyerang’ usai berusaha menjual 1,3 miliar data registrasi SIM card masyarakat Indonesia.

    Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC Pratama Persadha mengatakan Bjorka memang membuka akses Telegram grup bagi siapa pun yang ingin menguji validitas data.

    Menurutnya, anggota grup bisa me-request nama maupun nomor induk kependudukan (NIK). Bjorka lantas akan memberikan data spesifik secara lengkap.

    Pratama mencontohkannya dengan dugaan kebocoran 105.003.428 juta data pemilih yang dijual dengan harga US$5.000 Amerika Serikat. Bentuknya, file sebesar 4GB dalam keadaan dikompres.

    “Data tersebut bisa dicek validitasnya, misalnya dengan data lain hasil kebocoran data seperti 91 juta data Tokopedia yang bocor di awal 2020 atau data bocor registrasi SIM card,” kata Pratama, dikutip dari Antara, Kamis (8/9).

    Data pemilih yang diduga bocor itu, lanjutnya, menampilkan provinsi, kota, kecamatan, kelurahan, tempat pemungutan suara (TPS), NIK, kartu keluarga, nama, tempat lahir, tanggal lahir, usia, jenis kelamin, dan alamat.

    “Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI lebih tahu soal ini. Oleh karena itu, perlu diaudit satu per satu agar tahu di mana kebocorannya,” kata Pratama yang pernah sebagai Ketua Tim Lembaga Sandi Negara (sekarang BSSN) Pengamanan Teknologi Informasi (TI) KPU pada Pemilu 2014 tersebut.

    Merespons dugaan bocor data itu, KPU sudah membantahnya.

    “Setelah kami analisa, koding yang dilakukan dalam situs yang dimaksud bukan merupakan data yang dimiliki KPU,” kata Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos, Selasa (6/9) malam.

    (can/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • Grup WhatsApp Punya Tampilan Baru

    Grup WhatsApp Punya Tampilan Baru

    Jakarta, CNN Indonesia

    Aplikasi pesan instan WhatsApp akan meluncurkan tampilan baru untuk chat grup di platformnya.

    Informasi itu mencuat usai WABetainfo memuat informasi WhatsApp sedang menguji coba tampilan baru grup WhatsApp.

    Tampilan baru tersebut akan menampilkan foto profil anggota grup yang terlibat dalam obrolan.

    Sama seperti chat atau obrolan personal, chat grup pun tidak menampilkan foto orang yang terlibat dalam chat WhatsApp.

    Dengan adanya pembaruan ini, foto profil pengirim pesan akan muncul di samping chat yang ia tuliskan. Tampilan semacam ini cukup umum ditemukan dalam forum obrolan di sejumlah platform diskusi.

    Dilansir dari Sammobile, tampilan ini mirip dengan tampilan pada platform seperti Telegram, Skype, dan Slack.

    Dengan kehadiran fitur ini, anggota grup dapat lebih mudah mengidentifikasi siapa yang telah mengirim pesan dalam grup dengan melihat sekilas gambar profil yang dilampirkan pada pesan mereka.

    Selain itu, ini bisa sangat membantu untuk grup besar di mana semua anggota tidak saling mengenal.

    Pembaruan ini tengah diuji untuk perangkat iOS dalam versi terbaru WhatsApp Beta 22.18.0.72. Sementara untuk pengguna Android, belum ada informasi kapan fitur ini akan diuji coba.

    Fitur ini masih dalam tahap pengembangan dan belum dapat dipastikan kapan akan diluncurkan untuk pengguna secara luas. Umumnya, sebuah fitur baru mungkin dirilis beberapa pekan setelah fitur tersebut dinyatakan stabil, tetapi tidak menutup kemungkinan sebuah fitur juga batal diluncurkan karena beberapa alasan.

    WhatsApp merupakan salah satu aplikasi pesan instan paling popular di dunia dengan total pengguna lebih dari satu miliar. Di Indonesia, aplikasi ini banyak digunakan untuk berbagai kepentingan, mulai dari kebutuhan personal hingga pekerjaan.

    (lom/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Muncul Tautan Kompensasi Rp1,5 Juta untuk Korban Pertamax: Hati-Hati Penipuan!

    Muncul Tautan Kompensasi Rp1,5 Juta untuk Korban Pertamax: Hati-Hati Penipuan!

    PIKIRAN RAKYAT – Saat ini masyarakat Indonesia memang tengah dihebohkan dengan pemberitaan terkait pertamax oplosan, hingga menimbulkan kerugian yang cukup besar.

    Terkait hal ini, tersiar di berbagai unggahan media sosial salah satunya di aplikasi Instagram, yang mengatakan bahwa Lembaga Bantuan Hukum (LBH) tengah menghadirkan kompensasi untuk korban yang mengalami blending BBM.

    Namun untuk mendapatkan kompensasi ini, masyarakat harus melakukan beberapa cara terlebih dahulu untuk dapat melakukan claim.

    Bahkan dalam unggahan tersebut, juga dikatakan bahwa kompensasi yang bakal didapatkan oleh para korban Pertamax oplosan ini akan mendapatkan dana sebesar Rp1,5 juta.

    Dengan jumlah yang tidak sedikit ini, tentunya tidak sedikit masyarakat yang akan penasaran hingga tergoda untuk mencobanya.

    Dilansir dari laman Antara, juga dikatakan untuk mendapatkan kompensasi tersebut masyarakat harus melakukan klaim dengan mengklik tautan yang telah diberikan.

    “LBH Buka Posko Pengaduan Korban Pertamax Diduga Oplosan Klaim Kompensasi dari PT Pertamina (Persero),” tulis dalam unggahan tersebut.

    Namun apakah kompensasi hingga Rp1,5 juta untuk masyarakat ini benar-benar ada?

    Terkait hal ini, diketahui tim CSIRT Kota Tangerang telah melakukan analisa terkait tautan yang telah dibagikan dalam unggahan tersebut.

    Hingga akhirnya didapatkan kesimpulan bahwa alamat IP dari domain yang digunakan oleh oknum tersebut, terdeteksi sebagai walmare.

    Ini tentunya merupakan salah satu bentuk phising yang dapat mencuri data pribadi, karena nantinya para korban akan diminta untuk mengisi nama lengkap, nomor telepon aktif yang terhubung dengan Telegram.

    Setelah itu, korban akan diminta untuk mengklik bagian ‘Cek Status’, dan nantinya akan diminta untuk memasukkan kode OTP yang muncul melalui nomor telepon yang telah didaftarkan.

    Jika kode OTP berhasil dimasukkan, tentunya oknum akan berhasil masuk ke akun Telegram korbannya, hingga akhirnya bisa menimbulkan kerugian.

    Sehingga dengan hal ini, diharapkan agar masyarakat lebih waspada dan juga berhati-hati dengan informasi yang beredar, agar tidak menimbulkan kerugian materil maupun non materil.

    Apalagi jika mendapatkan link dari sumber yang tidak terpercaya, ini tentunya bisa menjadi salah satu cara yang dilakukan oleh pelaku untuk mendapatkan data diri korban mereka, dan nantinya akan disalah gunakan.

    Dengan perkembangan zaman yang semakin modern ini, tentunya penipuan seperti ini akan semakin mudah tersebar dengan korban yang juga tidak dapat diperkirakan.

    Sehingga dengan hal ini, dapat ditegaskan bahwa kabar kompensasi yang bakal didapatkan oleh masyarakat sebesar Rp1,5 juta ini tidaklah benar atau hoax.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News