Perusahaan: Telegram

  • 10 Situs Kementerian dan Bandara Italia Lumpuh Usai Diserang Hacker Pro Rusia

    10 Situs Kementerian dan Bandara Italia Lumpuh Usai Diserang Hacker Pro Rusia

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan keamanan siber Italia melaporkan adanya serangan dari peretas (hacker) yang menargetkan sekitar sepuluh situs web resmi di Italia, termasuk laman web Kementerian Luar Negeri dan dua bandara Milan, sehingga situs-situs tersebut tidak dapat diakses untuk sementara waktu.

    Mengutip Reuters pada Senin (30/12/2024), kelompok peretas pro-Rusia Noname057(16) mengaku bertanggung jawab atas serangan siber terhadap Telegram, dengan mengatakan bahwa “para Russophobes di Italia mendapatkan respons siber yang pantas”.

    Seorang juru bicara badan keamanan siber Italia mengatakan masuk akal bahwa apa yang disebut sebagai serangan “Distributed Denial of Service” (DDoS) tersebut dapat dikaitkan dengan kelompok pro-Rusia.

    Dalam serangan semacam itu, peretas berupaya membanjiri jaringan dengan lalu lintas data dalam jumlah yang luar biasa tinggi untuk melumpuhkannya.

    Juru bicara tersebut mengatakan bahwa agensi tersebut memberikan bantuan cepat kepada lembaga dan perusahaan yang menjadi sasaran dan dampak serangan tersebut “diringankan” dalam waktu kurang dari dua jam.

    Serangan siber tersebut tidak menyebabkan gangguan apa pun pada penerbangan di bandara Linate dan Malpensa di Milan, kata juru bicara SEA, perusahaan yang mengelola bandara tersebut. 

    Juru bicara tersebut menambahkan, meski situs web tidak dapat diakses, aplikasi seluler bandara tetap berfungsi.

    Bandara Diincar

    Serangan siber terhadap sektor penerbangan juga terjadi di Jepang.

    Maskapai asal Jepang, Japan Airlines (JAL), melaporkan serangan siber yang signifikan terhadap sistemnya pada Kamis pagi waktu setempat. Serangan ini menyebabkan gangguan pada operasi penerbangan domestik dan internasional.

    Ilustrasi pesawat di BandaraPerbesar

    Melansir dari Cyber Security News, Kamis (26/12/2024), serangan siber JAL ini menargetkan peralatan jaringan internal dan eksternal. Diketahui, serangan yang terjadi pada pukul 07.24 pagi waktu setempat itu menyebabkan kerusakan sistem yang berdampak pada komunikasi dan proses operasional.

    Dalam pernyataan di platform media sosial X (sebelumnya Twitter), Japan Airlines mengonfirmasi insiden itu. Maskapai penerbangan itu juga menyebut serangan siber berdampak pada penerbangan domestik dan internasional.

    “Kami telah mengalami serangan siber pada perangkat jaringan internal dan eksternal kami, menyebabkan masalah dengan sistem yang berkomunikasi dengan sistem eksternal,” tulisnya.

    Atas insiden itu, Japan Airlines meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada penumpang. Namun, JAL juga memastikan tengah mengatasi serangan siber ini.

    Tercatat, sebanyak sembilan penerbangan telah ditunda karena kegagalan sistem, dengan gangguan lebih lanjut yang diantisipasi.

    Juru Bicara JAL mengakui kemungkinan penundaan atau pembatalan tambahan. Sayangnya, dia tidak memberikan perincian spesifik tentang tingkat dampaknya.

  • AS: Tentara Korea Utara yang Dikerahkan Rusia Pilih Bunuh Diri Ketimbang Tertangkap di Ukraina – Halaman all

    AS: Tentara Korea Utara yang Dikerahkan Rusia Pilih Bunuh Diri Ketimbang Tertangkap di Ukraina – Halaman all

    AS: Tentara Korea Utara Bunuh Diri Ketimbang Tertangkap di Ukraina

    TRIBUNNEWS.COM – Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) di Gedung Putih John Kirby, mengatakan kalau Rusia mengerahkan “gelombang manusia” tentara Korea Utara di Ukraina.

    Kirby menyatakan, beberapa di antara tentara Korea Utara itu telah bunuh diri untuk menghindari penangkapan oleh pasukan Ukraina.

    Bunuh diri yang dilakukan tentara Korea Utara “kemungkinan besar terjadi karena takut akan tindakan balasan terhadap keluarga mereka di Korea Utara jika mereka ditangkap,” kata Kirby, dalam pernyataan yang dikutip NBC News, Jumat (27/12/2024) .

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sebuah pernyataan kemarin bahwa setidaknya 3.000 tentara Korea Utara telah tewas atau terluka di wilayah Kursk Rusia.

    Adapuun Kirby mengatakan kalau ada 1.000 tentara Korea Utara yang tewas dalam seminggu terakhir saja.

    Perkiraan Amerika Serikat dan sekutunya menyebutkan Korea Utara mengerahkan sekitar 11.000 tentara di Ukraina.

    Baik Rusia maupun Korea Utara belum mengonfirmasi pengerahan ini secara terbuka.

    “Korea Utara melancarkan serangan massal dengan menggunakan kendaraan tempur terhadap posisi Ukraina di Kursk,” kata Kirby.

    Dia menambahkan bahwa “taktik gelombang manusia” ini tidak efektif.

    “Tentara Korea Utara ini tampaknya sangat terindoktrinasi, melancarkan serangan bahkan ketika jelas bahwa serangan tersebut sia-sia,” katanya

    Dia menambahkan kalau mereka diperlakukan sebagai “orang yang bisa dikorbankan” dengan digunakan dalam “serangan yang sia-sia terhadap pertahanan Ukraina”.

    Foto yang tersebar di Telegram memperlihatkan seorang tentara Korea Utara yang ditangkap oleh tentara Ukraina di wilayah Kursk, Rusia pada Kamis (26/12/2024). Badan Intelijen Korea Selatan mengonfirmasi kabar tersebut dari intelijen Ukraina. (Yonhap News)

    Satu Tentara Korea Utara Tertangkap Tapi Tewas Karena Luka-luka

    Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) melaporkan bahwa seorang tentara Korea Utara telah tewas setelah ditangkap oleh pasukan Ukraina.

    Tentara tersebut merupakan prajurit Korea Utara pertama yang ditangkap sejak pengiriman pasukan untuk mendukung Rusia dalam perang di Ukraina.

    Menurut laporan NIS, tentara yang terluka itu ditangkap hidup-hidup dan mengalami luka serius yang akhirnya menyebabkan kematiannya.

    Bagaimana Kronologi Penangkapan dan Kematian Tentara tersebut?

    Pada tanggal 27 Desember 2024, NIS mengonfirmasi bahwa pasukan Ukraina berhasil menangkap tentara Korea Utara yang terluka.

    Penangkapan ini terjadi di wilayah Kursk, Rusia, di mana beberapa tentara Korea Utara diketahui telah dikerahkan.

    NIS menyebutkan bahwa foto dan video tentara tersebut, yang menunjukkan kondisi tubuhnya yang sangat kurus dan terluka, mulai beredar di aplikasi pesan Telegram.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam pidatonya pada malam yang sama, menjelaskan bahwa pasukan Korea Utara yang terlibat di Kursk mengalami kerugian besar dan tidak mendapat perlindungan yang memadai dari pasukan Rusia.

    Dia menegaskan bahwa pasukan Rusia berupaya keras untuk mencegah penangkapan tentara Korea Utara oleh Ukraina, tetapi beberapa di antaranya telah terluka parah hingga tidak dapat diselamatkan.

    Berapa Banyak Tentara Korea Utara yang Terlibat dalam Konflik Ini?

    Sejak beberapa bulan lalu, sekitar 11.000 tentara dari Korea Utara telah dikerahkan untuk membantu Rusia setelah adanya perjanjian pertahanan antara Kim Jong-un dan Vladimir Putin.

    Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

    Namun, NIS mengungkapkan bahwa prajurit Korea Utara, yang terlatih kurang baik dan beroperasi di wilayah yang tidak familiar, dengan cepat terpapar pada risiko yang tinggi.

    Apa Dampak dari Penangkapan Ini terhadap Konflik?

    Badan intelijen militer Ukraina (GUR) melaporkan bahwa tentara Korea Utara menghadapi kerugian besar dalam pertempuran di Kursk, termasuk masalah logistik yang serius, seperti kekurangan air minum.

    Pada minggu yang sama, Zelensky menyebutkan bahwa lebih dari 3.000 tentara Korea Utara telah tewas atau terluka.

    Juru bicara Gedung Putih juga mencatat bahwa sekitar 1.000 tentara Korea Utara mengalami kematian atau cedera dalam waktu seminggu.

    Siapa yang Menjadi Korban dalam Perang Ini?

    John Kirby, seorang juru bicara Gedung Putih, menyatakan bahwa pemimpin militer Rusia dan Korea Utara memperlakukan pasukan ini sebagai pasukan yang bisa dikorbankan.

    Ia menggambarkan serangan pasukan Korea Utara sebagai serangan massal tanpa strategi yang jelas dan menyatakan bahwa Presiden AS Joe Biden kemungkinan akan menyetujui paket bantuan keamanan tambahan untuk Ukraina dalam waktu dekat.

    Apa Selanjutnya bagi Ukraina dan Rusia?

    Pengerahan tentara Korea Utara mencerminkan peningkatan serius dalam dinamika perang.

    Rusia kini terlihat lebih agresif, dengan upaya untuk melibatkan sekutunya secara langsung dalam konflik.

    Di sisi lain, Slovakia telah mengonfirmasi akan menjadi tuan rumah perundingan damai antara Moskow dan Kyiv, meskipun Ukraina khawatir bahwa hasilnya akan menguntungkan Rusia, mengingat situasi yang tidak menguntungkan bagi mereka di medan perang.

    Dengan berlanjutnya konflik dan meningkatnya keterlibatan Korea Utara, prospek perdamaian tampaknya masih jauh dari jangkauan, dan kondisi di lapangan terus mengalami perubahan dramatis.

    Rudal Oreshnik Bergantung Suku Cadang Barat

    Terkait perkembangan situasi perang Rusia-Ukraina, rudal balistik Oreshnik, yang pertama kali diluncurkan Rusia terhadap Ukraina pada November 2024 lalu, ternyata diproduksi oleh perusahaan-perusahaan Rusia yang masih bergantung pada peralatan canggih dari Barat.

    Temuan ini berdasarkan analisis dari Financial Times, yang dilaporkan oleh Ukrinform.

    Dua lembaga rekayasa senjata terkemuka Rusia, yaitu Institut Teknologi Termal Moskow dan Sozvezdiye Concern, diidentifikasi oleh intelijen Ukraina sebagai pengembang rudal Oreshnik.

    Kedua lembaga tersebut merekrut karyawan yang berpengalaman dalam menggunakan sistem pengerjaan logam dari produsen asal Jerman dan Jepang.

    Hal ini menyoroti ketergantungan Kremlin pada sumber daya asing, khususnya di bidang kontrol numerik komputer (CNC), teknologi penting untuk memproduksi Oreshnik.

    Institut Teknologi Termal Moskow, yang memainkan peran penting dalam mengembangkan rudal balistik berbahan bakar padat Rusia, mengumumkan pada tahun 2024 bahwa mereka menggunakan sistem CNC dari Fanuc, Siemens, dan Heidenhain.

    Fanuc berasal dari Jepang, sementara Siemens dan Heidenhain berasal dari Jerman.

    Ketiga perusahaan tersebut adalah pemimpin dalam teknologi CNC presisi tinggi.

    Ketiga perusahaan ini disebutkan dalam iklan Sozvezdie, yang mencantumkan sistem kontrol otomatis dan sistem komunikasi untuk penggunaan militer sebagai salah satu spesialisasinya.

    Rudal Oreshnik (newsinfo.ru)

    Rudal yang Dibanggakan Putin

    Pada 21 November 2024, rudal Rusia menyerang fasilitas militer Ukraina di kota Dnipro.

    Setelah serangan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin tampil di TV, membanggakan serangan yang dilancarkan oleh rudal hipersonik barunya.

    Putin memperingatkan Barat bahwa penggunaan rudal berikutnya bisa ditujukan terhadap sekutu Ukraina yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia.

    Putin mengatakan rudal itu disebut “Oreshnik,” yang dalam bahasa Rusia berarti “pohon hazelnut.”

    Apa yang Diketahui tentang Oreshnik?

    Mengutip AP News, senyum puas terpancar di wajah Putin saat ia menggambarkan bagaimana Oreshnik melesat ke sasarannya dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara, atau Mach 10, “seperti meteorit.”

    Putin mengklaim bahwa rudal tersebut kebal terhadap sistem pertahanan rudal apa pun.

    Pejabat militer Ukraina mengatakan rudal itu mencapai Mach 11.

    Jenderal Sergei Karakayev, kepala Pasukan Rudal Strategis Rusia, mengatakan Oreshnik dapat membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional dan memiliki jangkauan untuk mencapai target di Eropa.

    Pentagon mengatakan Oreshnik adalah jenis rudal balistik jarak menengah eksperimental (IRBM), yang didasarkan pada rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-26 Rubezh Rusia.

    Serangan pada bulan November menandai pertama kalinya senjata semacam itu digunakan dalam perang.

    Rudal jarak menengah dapat terbang antara 500 hingga 5.500 kilometer.

    Senjata semacam itu dilarang berdasarkan perjanjian era Soviet yang dibatalkan oleh Washington dan Moskow pada 2019.

    Direktorat Intelijen Utama Ukraina mengatakan rudal tersebut memiliki enam hulu ledak, yang masing-masing membawa enam submunisi.

    Muatannya berupa hulu ledak yang dapat ditargetkan secara independen, seperti sekelompok hazelnut yang tumbuh di pohon, yang menjadi inspirasi untuk nama rudal tersebut.

    Putin mengklaim senjata itu sangat kuat sehingga penggunaan beberapa rudal semacam itu — bahkan yang dilengkapi dengan hulu ledak konvensional — bisa sama dahsyatnya dengan serangan nuklir.

    “Oreshnik mampu menghancurkan bunker bawah tanah tiga, empat, atau lebih lantai di bawah tanah,” kata Putin dengan bangga, sambil mengancam akan menggunakannya terhadap distrik pemerintahan di Kiev.

  • Sosok & Karir Bripda Edy Wally, Polisi Penganiaya Warga Ambon yang Meninggal Diduga Serangan Jantung – Halaman all

    Sosok & Karir Bripda Edy Wally, Polisi Penganiaya Warga Ambon yang Meninggal Diduga Serangan Jantung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, AMBON – Bripka Edy Wally, satu dari tiga oknum polisi pelaku penganiayaan warga Ambon, Rizal Serang, meninggal dunia.

    Bripka Edy Wally meninggal, Rabu (25/12/2024) tak lama usai menjalani pemeriksaan di Polresta Ambon.

    Kasat Reskrim Polresta Ambon, AKP M Ainul Yaqin, mengungkapkan penyebab meninggalnya Bripka Edy Wally diduga akibat serangan jantung.

    “Dapat info awal itu serangan jantung,” ungkap AKP M Ainul Yaqin saat dikonfirmasi TribunAmbon.com.

    Polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti terkait meninggalnya Bripka Edy Wally.

    “Saat ini kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kematian beliau,” ujar AKP Ainul.

    Sebelum meninggal, Bripka Edy Wally bersama dua anggota polisi lainnya Aipda JT, dan Bripda SD sedang menjalani pemeriksaan terkait kasus penganiayaan terhadap Rizal Serang. 

    Bripka Edy Wally bersama rekannya Aipda JT, dan Bripda SD, ketiganya anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso (Polsek KPYS), menganiaya Rizal Serang, yang juga seorang kader GP Ansor Ambon, Jumat (20/12/2024) sekitar pukul 15.30 WIT.

    Tiga oknum polisi tersebut kemudian ditempatkan di tempat khusus (patsus).

    Namun tak berselang lama usai pemeriksaan, Bripka Edy Wally meninggal.

    Sosok Bripka Edy Wally

    Berikut sosok Bripka Edy Wally dikutip dari TribunAmbon.com.

    Bripka Edy Wally lahir di Ambon pada 10 Februari 1987.

    Dia dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi terhadap tugas negara.

    Sejak bergabung dengan Polri pada tahun 2006, Bripka Edy Wally telah menempati berbagai posisi strategis. 

    Kabar duka dari Kepolisan sektor Pelabuhan Yos Sudarso (KPYS), Rabu (25/12/2024). (Ist)

    Terakhir, ia menjabat sebagai Bhabinkamtibmas di kawasan Pelabuhan Yos Sudarso, Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.

    Bripka Edy Wally menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Kota Ambon, yakni SD Negeri 3 Baguala, SMP Negeri 14 Ambon, dan SMA Negeri 17 Ambon. 

    Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan kepolisian di Brigadir Polisi Tugas Umum (Polgasum) pada tahun 2006.

    Selama berkarier di kepolisian, Bripka Edy Wally telah mengalami berbagai kenaikan pangkat, mulai dari Brigadir Polisi Dua hingga terakhir sebagai Brigadir Polisi Kepala.

    Selain itu, ia juga pernah menjabat di berbagai satuan kerja, antara lain:

    Bhabinkamtibmas Polda Maluku
    Bhabinkamtibmas Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease
    Anggota Satuan Sabhara
    Anggota Provos
    Anggota Bagian Sumber Daya Manusia

    Bripka Edy Wally meninggalkan seorang istri dan seorang anak.

    Dia dikenal sebagai sosok suami dan ayah yang baik, serta rekan kerja yang solid. 

    Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya.

    Jenazah Bripka Edy Wally disemayamkan di rumah duka dan kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Warasia, Rabu (26/12/2024). 

    Kapolresta Ambon, Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim, turut hadir dalam prosesi pemakaman.

    Kapolres menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam.

    “Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ucap Kombes Pol Driyano.

    Kronologis Penganiayaan

    Insiden itu terjadi di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Jumat (20/12/2024) sekitar pukul 15.30 WIT.

    Dalam rekaman, terlihat seorang sopir bernama Rizal dihentikan oleh anggota kepolisian.

    Oknum polisi tampak emosional dan berulang kali memukul kap mobil sebelum meminta Rizal turun dari kendaraan.

    Setelah turun, Rizal tiba-tiba dibanting oleh oknum polisi lainnya hingga tersungkur di aspal.

    Menurut informasi yang beredar, Rizal memprotes tindakan seorang anggota polisi yang memperbolehkan kendaraan lain masuk pelabuhan sementara kendaraannya dialihkan.

    Ketidakpuasan ini diduga menjadi penyebab tindakan represif dari oknum polisi.

    Setelah insiden tersebut, Rizal diamankan dan dibawa untuk mendapatkan perawatan medis.

    Ramli Lulang, Ketua LBH GP Ansor Kota Ambon, mengonfirmasi bahwa mereka telah membuat laporan ke SPKT Polda Maluku dan melakukan visum terhadap korban.

    “Kami sekarang mau melakukan pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban melalui CT Scan di RSU Haulussy Ambon,” ujarnya.

    Ketiga oknum polisi yang terlibat dalam insiden ini, yaitu Bripka EW, Aipda JT, dan Bripda SD, telah ditahan di sel khusus.

    Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim, menyatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas ketiga oknum tersebut.

    “Kami memastikan proses hukum akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak pandang bulu,” tegasnya.

    Menanggapi kejadian tersebut, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim, langsung mengambil tindakan tegas. 

    Ketiga oknum anggota polisi yang terlibat telah ditahan dan ditempatkan di Tempat Khusus (Patsus).

    “Kami telah mengamankan oknum anggota, melakukan pemeriksaan oleh Propam, dan menempatkan mereka di tempat khusus,” ujar Luhukay.

    Korban telah menjalani visum untuk memperkuat bukti-bukti dalam proses hukum. 

    Kapolsek dan Wakapolsek KPYS Ambon Dicopot

    Buntut dari insiden penganiayaan ini, Kapolsek KPYS Ambon, AKP Aditya Bambang Sundawa dan Wakapolsek KPYS, Ipda Aditya Rahmanda dicopot dari jabatannya.

    Tindakan tegas ini diambil oleh Kapolda Maluku, Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan.

    Kapolda Maluku mengeluarkan Surat Telegram nomor ST492/XII/KEP/2024 yang menyatakan pencopotan Kapolsek KPYS.

    “Bapak Kapolda telah mencopot Kapolsek KPYS Ambon berdasarkan surat tersebut,” ungkap Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Areis Amin.

    Sebelumnya, Wakapolsek KPYS, Ipda Aditya Rahmanda, juga telah dicopot dari jabatannya oleh Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim.

    Ketiga oknum polisi yang terlibat, yaitu Bripka EW, Aipda JT, dan Bripda SD, akan diproses secara hukum baik pidana maupun kode etik.

    Kapolda Maluku menegaskan pentingnya penegakan hukum dalam kasus ini.

    “Proses hukum terhadap ketiga oknum polisi tersebut terus berjalan dan saat ini mereka telah ditahan di tempat khusus,” tegasnya.

    Wakapolsek KPYS Ambon Ditarik ke Polres

    Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim, mengonfirmasi pencopotan Wakapolsek KPYS Ambon Ipda Aditya Rahmanda.

    “Wakapolsek sudah kita copot dari jabatannya dan sudah kita tarik ke Polres,” katanya kepada wartawan di markas Polda Maluku pada Senin (23/12/2024), melansir dari Kompas.com.

    Dalam insiden tersebut, Aditya terlihat arogan ketika memerintahkan salah satu anggotanya untuk mengambil gambar Rizal Serang, yang saat itu kedua tangannya dalam keadaan terborgol.

    Perintah tersebut terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial.

    Andri Ibrahim menegaskan bahwa selain wakapolsek, pihaknya juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Kapolsek KPYS.

    “Kapolsek dan wakapolsek juga akan kami evaluasi secara menyeluruh,” ujarnya.

    Sementara itu, tiga oknum polisi yang terlibat dalam penganiayaan terhadap Rizal akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku.

    Andri memastikan bahwa proses hukum terhadap para pelaku akan dilakukan secara profesional dan transparan. 

    “Kami sudah memproses oknum-oknum tersebut. Mereka akan dihukum sesuai perbuatannya,” tegasnya.

    Andri juga mengundang masyarakat dan kelompok sipil untuk mengawasi penanganan kasus ini.

    “Masyarakat dipersilakan untuk mengawasi kasus ini, kita terbuka. Intinya anggota yang bersalah pasti akan dihukum sesuai perbuatannya,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa masyarakat memiliki harapan besar terhadap kepolisian sebagai pengayom dan pelindung.

    Oleh karena itu, setiap anggota diharapkan dapat bekerja dengan baik, bertanggung jawab, dan menjaga nama baik institusi.

    “Besar harapan masyarakat kepada kita sebagai pengayom dan pelindung bagi masyarakat, sehingga untuk anggota lain agar kejadian ini dapat dijadikan pembelajaran,” imbuhnya.

    Sumber: (Tribunambon.com/Haliyudin Ulima) (Tribunnews.com) 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Polda Maluku Berduka, Ini Sekilas Karir Almarhum Bripka Edy Wally 

  • Hacker Pro-Rusia Jadi Dalang Serangan Siber di Kemlu & Bandara Italia

    Hacker Pro-Rusia Jadi Dalang Serangan Siber di Kemlu & Bandara Italia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Keamanan Siber Italia mengungkapkan, para hacker atau peretas telah menyerang sekitar sepuluh situs web resmi di Italia pada hari Sabtu (28/12/2024), termasuk situs web Kementerian Luar Negeri dan dua bandara di Milan. Alhasil, situs-situs tersebut tidak dapat diakses untuk sementara waktu.

    Kelompok peretas pro-Rusia, Noname057(16), mengklaim serangan siber terhadap Telegram dengan mengatakan bahwa “para Russophobia” di Italia mendapatkan balasan yang layak.

    Melansir Channel News Asia pada Minggu (29/12/2024), seorang juru bicara badan keamanan siber Italia mengatakan, masuk akal bahwa apa yang disebut sebagai serangan “Distributed Denial of Service” (DDoS) dapat dikaitkan dengan kelompok pro-Rusia tersebut.

    Dalam serangan semacam itu, para peretas berusaha membanjiri jaringan dengan volume lalu lintas data yang sangat tinggi untuk melumpuhkannya.

    Juru bicara ini mengatakan, badan tersebut memberikan bantuan cepat kepada lembaga dan perusahaan yang menjadi target dan bahwa dampak serangan tersebut “dimitigasi” dalam waktu kurang dari dua jam.

    Serangan siber tersebut diklaim tidak menyebabkan gangguan pada penerbangan di bandara Linate dan Malpensa di Milan, kata juru bicara SEA, perusahaan yang mengelolanya.

    Juru bicara ini juga menyebutkan, walaupun situs web tidak dapat diakses, aplikasi seluler bandara tetap berfungsi normal.

    (haa/haa)

  • Kata-kata Kompol Jamalinus soal Kasus Pemerasan Penonton DWP Sebelum Dicopot…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Desember 2024

    Kata-kata Kompol Jamalinus soal Kasus Pemerasan Penonton DWP Sebelum Dicopot… Megapolitan 28 Desember 2024

    Kata-kata Kompol Jamalinus soal Kasus Pemerasan Penonton DWP Sebelum Dicopot…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat
    Kompol Jamalinus
    Laba Pandapotan Nababan merupakan salah satu dari 34 polisi yang dicopot imbas dugaan pemerasan polisi terhadap penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 asal Malaysia.
    Sebelum dimutasi dari jabatannya, Jamalinus sempat ditanya awak media soal kasus tersebut.
    Kala itu, ia mengaku belum mengetahui perihal protes penonton DWP asal Malaysia yang diperas oleh polisi.
    “Kalau dipalak dan dites urine saat acara itu, saya belum dan sampai saat ini kami tidak monitor ya,” ujar Jamalinus saat dikonfirmasi Kamis (19/12/2024).
    Saat ditanya apakah ada penonton yang ditangkap terkait narkoba, Jamalinus menyebut kepolisian hanya mengamankan berlangsungnya DWP 2024 di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta Pusat agar berjalan lancar.
    Meski begitu, Jamalinus akan mengecek jajaran Polres Metro Jakarta Pusat usai adanya kabar tersebut.
    “Kami juga sedang cek juga saat ini terkait berita itu. Kami sedang cek juga ke jajaran kami apakah ada kejadian seperti yang diberitakan,” kata dia.
    Untuk diketahui, Jamalinus merupakan salah satu dari 34 anggota Polda Metro Jaya yang dimutasi ke Pelayanan Markas (Yanma) Polri.
    Berdasarkan informasi dari situs elhkpn.kpk.go.id, Jamalinus terakhir melaporkan harta kekayaan pada 31 Desember 2023 saat menjabat sebagai Kapolsek Gambir.
    Jamalinus memiliki total harta kekayaan senilai Rp 605 juta atau Rp 605.500.000 berupa tanah dan bangunan seluas 200 meter per segi di Bekasi senilai Rp 800 juta; alat transportasi meliputi mobil Daihatsu Terios Tahun 2023 senilai Rp 100 juta serta motor Honda Beat tahun 2023 seharga Rp 5 juta; serta kas sebanyak Rp 500.000.
    Kendati demikian, Jamalinus mempunyai utang sebanyak Rp 300 juta. Oleh karena itu, total harta kekayaan Jamalinus senilai Rp 605.500.000.
    Diberitakan sebelumnya, sebanyak 18 anggota polisi menjalani pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri terkait kasus dugaan pemerasan terhadap 45 warga negara asing (WNA) asal Malaysia.
    Pemalakan itu terjadi saat WNA asal Malaysia itu tengah menyaksikan Djakarta Warehouse Project (DWP) berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, mulai 13 hingga 15 Desember 2024.
    Ke-18 anggota polisi berbagai macam pangkat itu berasal dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, hingga Polda Metro Jaya.
    Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, jumlah barang bukti yang sudah dikumpulkan dari hasil pemerasan itu senilai Rp 2,5 miliar.
    Kini, 18 anggota polisi itu telah menjalani penempatan khusus (patsus) dan akan menghadapi sidang kode etik pada pekan depan.
    Selepas pengumuman penanganan perkara oleh Div Propam Polri, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengeluarkan surat telegram dengan nomor ST/429/XII/KEP./2024.
    Surat telegram tersebut ditandatangani oleh Karo SDM Polda Metro Jaya Kombes Pol Dwita Kumu Wardana.
    Sebanyak 34 anggota dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya dimutasi ke Pelayanan Marksa (Yanma) Polri.
    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi berujar, 34 anggota yang dimutasi dalam rangka pemeriksaan kasus dugaan
    pemerasan penonton DWP
    asal Malaysia.
    “Dalam rangka pemeriksaan (kasus pemerasan penonton DWP),” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi, Kamis (26/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penonton DWP Asal Malaysia Sempat Ditahan di Polda Metro, Dimintai Uang Rp 100 Juta 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Desember 2024

    Penonton DWP Asal Malaysia Sempat Ditahan di Polda Metro, Dimintai Uang Rp 100 Juta Megapolitan 28 Desember 2024

    Penonton DWP Asal Malaysia Sempat Ditahan di Polda Metro, Dimintai Uang Rp 100 Juta
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) asal Malaysia sempat ditahan di Polda Metro Jaya.
    Hal tersebut terungkap saat layanan pengaduan Atase Polri Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur menceritakan soal orangtua korban yang anaknya belum pulang usai menonton DWP 2024.
    “Untuk kronologi korban tersebut, pengaduan dilakukan oleh orangtua korban yang datang ke KBRI untuk menanyakan keberadaan anaknya,” kata petugas layanan pengaduan korban DWP oleh Atase Polri KBRI Kuala Lumpur kepada
    Kompas.com
    melalui pesan WhatsApp, Sabtu (28/12/2024).
    “Yang saat itu ditahan oleh Polda Metro Jaya dan pengacara, serta diminta uang sejumlah berkisar Rp 100 juta,” lanjut dia.
    Oleh karena itu, Atase Polri KBRI Kuala Lumpur mencoba menghubungi Polda Metro Jaya untuk mengonfirmasi hal tersebut.
    “Kami coba terhubung dengan korban via telepon. Koordinasi membuahkan hasil, korban dilepaskan dan kembali ke Malaysia tanpa membayar,” kata dia.
    Saat ditanya alasan dan berapa lama korban ditahan di Polda Metro Jaya, Atase Polri KBRI Kuala Lumpur tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut.
    “Mohon maaf, informasi yang dapat kami berikan kepada eksternal hanya sebatas ini,” ujar dia.
    Sejauh ini, Atase Polri KBRI Kuala Lumpur baru menerima satu pengaduan terkait hal tersebut.
    Untuk diketahui, layanan aduan korban pemerasan polisi terhadap penonton DWP 2024 diumumkan melalui unggahan Instagram @atpol_kl.
    Dalam unggahan tersebut, korban bisa mengadukan melalui WhatsApp +60148335799 atau email atpolkl@gmail.com.
    “Jika Anda menjadi korban atau melihat tindakan pemerasan atau kejahatan lainnya dalam event Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 segera laporkan kepada kami melalui hotline berikut,
    ” bunyi unggahan @atpol_kl.
    Diberitakan sebelumnya, sebanyak 18 anggota polisi menjalani pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri terkait kasus dugaan pemerasan terhadap 45 warga negara asing (WNA) asal Malaysia.
    Pemalakan itu terjadi saat WNA asal Malaysia itu tengah menyaksikan Djakarta Warehouse Project (DWP) berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, mulai 13 hingga 15 Desember 2024.
    Ke-18 anggota polisi berbagai macam pangkat itu berasal dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, hingga Polda Metro Jaya.
    Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, jumlah barang bukti yang sudah dikumpulkan dari hasil pemerasan itu senilai Rp 2,5 miliar.
    Kini, 18 anggota polisi itu telah menjalani penempatan khusus (patsus) dan akan menghadapi sidang kode etik pada pekan depan.
    Selepas pengumuman penanganan perkara oleh Div Propam Polri, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengeluarkan surat telegram dengan nomor ST/429/XII/KEP./2024.
    Surat telegram tersebut ditandatangani oleh Karo SDM Polda Metro Jaya Kombes Pol Dwita Kumu Wardana.
    Sebanyak 34 anggota dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya dimutasi ke Pelayanan Marksa (Yanma) Polri.
    Puluhan anggota yang dimutasi dalam rangka pemeriksaan kasus dugaan
    pemerasan penonton DWP
    asal Malaysia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Perwira Polisi Ini Bakal Naik Pangkat usai Dimutasi Kapolda Metro Jaya

    4 Perwira Polisi Ini Bakal Naik Pangkat usai Dimutasi Kapolda Metro Jaya

    loading…

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memberikan promosi jabatan kepada empat perwira polisi yang bertugas di lingkungan Polda Metro Jaya. Foto/istimewa

    JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memberikan promosi jabatan kepada empat perwira polisi yang bertugas di lingkungan Polda Metro Jaya . Dengan tugas dan tanggung jawab barunya, para perwira tersebut berpeluang naik pangkat satu tingkat lebih tinggi.

    Mutasi tersebut tertuang dalam TR Nomor ST/429/XII/KEP.2024 per tanggal 25 Desember 2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Polda Metro Jaya. Surat telegram itu ditandatangani oleh Karo SDM Kombes Pol Muh. Dwita Kumu Wardana atas nama Kapolda Metro Jaya.

    Keempat perwira polisi tersebut merupakan bagian dari 43 anggota Polda Metro Jaya yang masuk dalam daftar mutasi, rotasi, dan promosi jabatan yang dikeluarkan oleh Irjen Pol Karyoto baru-baru ini.

    Hal itu menyusul terbongkarnya kasus dugaan pemerasan sejumlah oknum polisi terhadap Warga Negara Malaysia saat nonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan adanya mutasi tersebut. Ade menyebut, mutasi itu dalam rangka pemeriksaan. “Benar, 34 (anggota polisi) dalam rangka pemeriksaan,” kata Ade Ary dikutip, Sabtu (28/12/2024).

    Berikut ini empat perwira polisi yang mendapatkan promosi jabatan:

    1. Kompol Ade Candra, dari Pamen Polda Metro Jaya diangkat jadi Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menggantikan AKBP Malvino Edward Yusticia yang dimutasi jadi Pamen Yanma Polda Metro Jaya (dalam rangka riksa)

    2. Kompol Bambang Prakoso, dari Pamen Polda Metro Jaya diangkat jadi Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menggantikan AKBP Bariu Bawana yang dimutasi sebagai Pamen Yanma Polda Metro Jaya (dalam rangka riksa)

    3. Kompol Ari Galang Saputro, dari Pamen Polda Metro Jaya diangkat jadi Kasubdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menggantikan AKBP Wahyu Hidayat yang dimutasi jadi Pamen Yanma Polda Metro Jaya (dalam rangka riksa)

    4. AKP Dian Purnomo, dari Pama Polda Metro Jaya diangkat jadi PS Kanit 1 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya 16 menggantikan Kompol Denny Simanjuntak yang dimutasi menjadi Kanit 2 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya

    (cip)

  • 8
                    
                        Penonton DWP asal Malaysia Sempat Dimintai Rp 100 Juta oleh Polisi
                        Megapolitan

    8 Penonton DWP asal Malaysia Sempat Dimintai Rp 100 Juta oleh Polisi Megapolitan

    Penonton DWP asal Malaysia Sempat Dimintai Rp 100 Juta oleh Polisi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Atase Polri Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mengungkapkan bahwa warga negara asing (WNA) asal Malaysia yang mengadukan dugaan pemerasan oleh polisi setelah menyaksikan
    Djakarta Warehouse Project
    (DWP) dipalak senilai Rp 100 juta.
    Hal tersebut terungkap saat orangtua korban datang ke KBRI untuk menanyakan keberadaan anaknya yang belum pulang usai menyaksikan DWP 2024 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.
    “Yang saat itu ditahan oleh Polda Metro Jaya dan pengacara, serta diminta uang sejumlah berkisar Rp 100 juta,” jawab admin layanan aduan Atase Polri KBRI Kuala Lumpur kepada Kompas.com, Sabtu (28/12/2024).
    Oleh karena itu, Atase Polri KBRI Kuala Lumpur mencoba menghubungi Polda Metro Jaya untuk mengonfirmasi hal tersebut.
    “Kami coba terhubung dengan korban via telepon. Koordinasi membuahkan hasil, korban dilepaskan dan kembali ke Malaysia tanpa membayar,” kata dia.
    Saat ditanya alasan dan berapa lama korban ditahan di Polda Metro Jaya, sayangnya Atase Polri KBRI Kuala Lumpur tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut.
    “Mohon maaf, informasi yang dapat kami berikan kepada eksternal hanya sebatas ini,” pungkas dia.
    Sejauh ini, Atase Polri KBRI Kuala Lumpur baru menerima satu pengaduan terkait hal tersebut.
    Untuk diketahui, layanan aduan korban pemerasan polisi terhadap
    penonton DWP
    2024 diumumkan melalui unggahan Instagram @atpol_kl.
    Dalam unggahan tersebut, korban bisa mengadukan melalui WhatsApp +60148335799 atau email atpolkl@gmail.com.
    “Jika Anda menjadi korban atau melihat tindakan pemerasan atau kejahatan lainnya dalam event Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024, segera laporkan kepada kami melalui hotline berikut,” bunyi unggahan @atpol_kl.
    Diberitakan sebelumnya, sebanyak 18 anggota polisi menjalani pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri terkait kasus dugaan pemerasan terhadap 45 warga negara asing (WNA) asal Malaysia.
    Pemalakan itu terjadi saat WNA asal Malaysia tersebut tengah menyaksikan Djakarta Warehouse Project (DWP) yang berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, mulai 13 hingga 15 Desember 2024.
    Ke-18 anggota polisi dengan berbagai pangkat itu berasal dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, hingga Polda Metro Jaya.
    Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, jumlah barang bukti yang sudah dikumpulkan dari hasil pemerasan itu senilai Rp 2,5 miliar.
    Kini, 18 anggota polisi tersebut telah menjalani penempatan khusus (patsus) dan akan menghadapi sidang kode etik pada pekan depan.
    Selepas pengumuman penanganan perkara oleh Div Propam Polri, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengeluarkan surat telegram dengan nomor ST/429/XII/KEP./2024.
    Surat telegram tersebut ditandatangani oleh Karo SDM Polda Metro Jaya Kombes Pol Dwita Kumu Wardana.
    Sebanyak 34 anggota dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya dimutasi ke Pelayanan Marksa (Yanma) Polri.
    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi berujar, 34 anggota yang dimutasi dalam rangka pemeriksaan kasus dugaan
    pemerasan penonton DWP
    asal Malaysia.
    “Dalam rangka pemeriksaan (kasus
    pemerasan penonton DWP
    ),” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi, Kamis (26/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Kenapa Polisi Pemeras Penonton DWP Harus Dipecat?
                        Megapolitan

    3 Kenapa Polisi Pemeras Penonton DWP Harus Dipecat? Megapolitan

    Kenapa Polisi Pemeras Penonton DWP Harus Dipecat?
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kasus dugaan pemerasan yang dilakukan polisi terhadap penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 asal Malaysia di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (15/12/2024) lalu terus mendapatkan sorotan tajam.
    Sejumlah pihak, di antaranya Indonesia Police Watch (IPW) hingga anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak Polri untuk segera memecat oknum yang terlibat dalam pemerasan tersebut.
    Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mendesak Polri untuk memecat anggota yang memeras penonton DWP melalui sidang kode etik pada pekan depan.
    Sugeng menyatakan, pelaku pemerasan itu harus dihukum berat karena perbuatan mereka telah mempermalukan Indonesia di mata internasional.
    “Tindakan yang diduga memeras ini harus diganjar dengan hukuman tertinggi pemecatan. Karena apa? Pertama, ini mempermalukan Indonesia di dunia internasional,” kata Sugeng saat dihubungi, Jumat (27/12/2024).
    Menurut Sugeng, praktik pemerasan diduga menjadi pola umum atau kebiasaan yang dilakukan sejumlah polisi.
    Namun, tindakan pemerasan yang dilakukan sejumlah polisi terhadap penonton DWP asal Malaysia semakin memberikan citra buruk Indonesia di mata warga negeri Jiran.
    “Apakah mereka tidak tahu bahwa warga negara Malaysia sebagai bangsa surumpun itu punya pandangan stereotip seperti ini? Tindakan memeras ini mengabaikan kondisi-kondisi yang jadi latar belakang,” ujar Sugeng.
    Oleh karena itu, ia menilai pemecatan atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) harus dilakukan terhadap para polisi yang terbukti melakukan pemerasan.
    Hal senada dengan Sugeng juga disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas.
    Pria yang akrab disapa Hasbi ini meminta polisi yang memeras penonton DWP dipecat dan dihukum berat. Pasalnya, tindakan para oknum tersebut sudah masuk ranah pidana sekaligus mencoreng Indonesia di mata internasional.
    “Para pelaku sudah mencoreng nama baik Indonesia di dunia internasional, karena yang mereka peras bukan warga Indonesia, tapi warga Malaysia,” ujar Hasbi, Jumat.
    Hasbi menilai, kejadian memalukan ini kemungkinan akan membuat masyarakat internasional menganggap polisi Indonesia sebagai tukang peras dan tidak bermoral. Padahal, pemerasan itu hanya dilakukan sejumlah oknum polisi.
    Oleh karena itu, ia mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghukum anak buahnya seberat-beratnya.
    Mereka bisa dijerat tindak pindana pemerasan yang diatur dalam Pasal 368 dan Pasal 36 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
    Selain pidana, para pelaku pemerasan juga perlu disanksi PTDH karena mereka sudah melakukan pelanggan berat.
    “Polri harus bergerak cepat menuntaskan kasus yang dilakukan para anggotanya. Kasus ini sedang menjadi sorotan dunia internasional,” tegas Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta I itu.
    Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menyampaikan, Polri akan dinilai melindungi polisi yang memeras penonton DWP jika tidak memberikan sanksi tegas berupa PTDH terhadap para pelaku pada sidang kode etik.
    “Bila tidak dilakukan sanksi keras berupa PTDH, asumsi yang muncul adalah kepolisian melindungi personelnya yang melakukan pelanggaran pidana pungli dan pemerasan. Ada apa?” kata Bambang saat dikonfirmasi, Jumat.
    Sanksi yang tidak memberikan efek jera berpotensi menurunkan semangat anggota kepolisian lain yang tetap konsisten menjaga etika, moral, dan disiplin.
    Selain itu, pemerasan ini juga berpotensi mengurangi kepercayaan publik, baik domestik maupun internasional. Sebab, DWP merupakan perhelatan
    electronic dance music
    (EDM) terbesar di Asia Tenggara dan korban mayoritas berasal dari Malaysia.
    “Jangan sampai sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) malah mentoleransi perilaku tidak etis personel dengan memberi sanksi ringan atau sedang,” ucap Bambang.
    “Karena sanksi ringan, penempatan khusus atau sedang berupa demosi tidak akan memberi efek jera, bahkan menurunkan
    spirit
    anggota yang masih baik,” imbuhnya.
    Diberitakan sebelumnya, sebanyak 18 anggota polisi menjalani pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri terkait kasus dugaan pemerasan terhadap 45 warga negara asing (WNA) asal Malaysia.
    Pemerasan itu terjadi saat WNA asal Malaysia tersebut tengah menyaksikan Djakarta Warehouse Project (DWP) yang berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13 hingga 15 Desember 2024.
    Ke-18 anggota polisi berbagai macam pangkat itu berasal dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, hingga Polda Metro Jaya.
    Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, jumlah barang bukti yang sudah dikumpulkan dari hasil pemerasan itu senilai Rp 2,5 miliar.
    Kini, 18 anggota polisi itu telah menjalani penempatan khusus (patsus) dan akan menghadapi sidang kode etik pada pekan depan.
    Selepas pengumuman penanganan perkara ini oleh Div Propam Polri, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengeluarkan surat telegram dengan nomor ST/429/XII/KEP/2024.
    Surat telegram tersebut ditandatangani oleh Karo SDM Polda Metro Jaya Kombes Pol Dwita Kumu Wardana.
    Sebanyak 34 anggota dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya dimutasi ke Pelayanan Markas (Yanma) Polri.
    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi berujar, 34 anggota yang dimutasi itu dalam rangka pemeriksaan kasus dugaan
    pemerasan penonton DWP
    asal Malaysia.
    “Dalam rangka pemeriksaan (kasus pemerasan penonton DWP),” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi, Kamis (26/12/2024).
    (Penulis: Baharudin Al Farisi, Rahel Nada Chaterine | Editor: Fitria Chusna Farisa, Ardito Ramadhan, Ambaranie Nadia Kemalam Movanita)
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan Perang! Rusia Mendadak Deklarasikan Darurat Nasional, Kenapa?

    Bukan Perang! Rusia Mendadak Deklarasikan Darurat Nasional, Kenapa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia telah mengumumkan status darurat nasional menyusul tumpahan minyak besar di Laut Hitam setelah sebuah kapal tanker pecah menjadi dua saat menghadapi badai musim dingin yang dahsyat.

    Keputusan ini diumumkan oleh Kepala Kementerian Darurat Rusia, Alexander Kurenkov, setelah pertemuan keselamatan, seperti dilaporkan melalui saluran Telegram kementerian tersebut, Kamis (26/12/2024).

    Insiden ini terjadi di Selat Kerch, wilayah strategis yang memisahkan Rusia dari Crimea. Crimea sendiri dianeksasi secara ilegal oleh Moskow pada tahun 2014 dan telah menjadi pusat logistik penting bagi pasukan Rusia sejak Presiden Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.

    Tanker minyak Rusia, Volgoneft 212, yang membawa lebih dari 4.000 ton bahan bakar, pecah di lepas pantai Crimea pada 15 Desember. Rekaman video menunjukkan kapal tersebut setengah tenggelam di tengah gelombang tinggi sebelum akhirnya karam.

    Operasi penyelamatan udara diluncurkan untuk menyelamatkan awak kapal, tetapi satu orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan tersebut.

    Dua kapal lainnya juga menghadapi kesulitan di sekitar Volgoneft 212 selama badai. Kapal kedua, Volgoneft 239, mengalami kerusakan, sementara kapal ketiga, Volgoneft 109, tetap utuh. Menurut media Rusia, seluruh awak dari kedua kapal berhasil diselamatkan. Ketiga kapal tanker ini diketahui berusia lebih dari 50 tahun, berdasarkan laporan dari Ports Europe, sebuah media perdagangan.

    Gubernur Krasnodar Krai, Veniamin Kondratyev, telah meminta deklarasi darurat nasional karena wilayahnya tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menangani masalah ini. Sebelumnya, status darurat telah diterapkan di dua kotamadya di Krasnodar Krai, tetapi kini status darurat nasional memungkinkan respons federal dengan tambahan sumber daya dan pendanaan.

    “Dengan mempertimbangkan situasi saat ini dan laporan yang telah kami dengar, saya mengusulkan untuk mengklasifikasikan situasi darurat yang disebabkan oleh kecelakaan tanker di Selat Kerch sebagai darurat federal dan menetapkan tingkat respons federal,” tutur Alexander Kurenkov, Kepala Kementerian Darurat Rusia, dikutip dari Newsweek, Sabtu (28/12/2024).

    Kondratyev menambahkan pihaknya telah menetapkan status darurat regional sejak 25 Desember dan mengalokasikan 1,2 miliar rubel dari dana cadangan.

    “Kami telah memulai pembersihan pantai secara sistematis, tetapi emisi minyak terus berlanjut. Setiap hari, para relawan mengumpulkan produk minyak, datang di pagi hari-dan semuanya dimulai lagi,” ujarnya.

    Ia juga menyoroti tantangan besar dalam penanganan limbah minyak yang bercampur pasir. “Ribuan ton bahan bakar dengan pasir saat ini berada di tempat penyimpanan sementara. Kami tidak dapat menyimpannya di sana dalam waktu lama,” katanya.

    Kondratyev menyatakan pentingnya menangani masalah tumpahan di laut untuk mengurangi pekerjaan di darat. Namun, ia menegaskan bahwa sumber daya regional tidak mencukupi.

    (luc/luc)