Perusahaan: Telegram

  • Hamas Harus Cepat, Atau Semua Batal

    Hamas Harus Cepat, Atau Semua Batal

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Hamas terkait kesepakatan damai Gaza. Dia meminta Hamas bergerak cepat menyetujui kesepakatan damai dengan Israel, atau menghadapi risiko kehancuran lebih lanjut di Gaza.

    “Hamas harus bergerak cepat, atau semua taruhan akan batal. Saya tidak akan mentolerir penundaan, yang menurut banyak orang akan terjadi, atau hasil apa pun yang membuat Gaza kembali menjadi ancaman,” kata Trump dilansir kantor berita AFP, Minggu (5/10/2025).

    “Mari kita selesaikan ini, CEPAT,” imbuhnya.

    Trump juga mengklaim bahwa Israel telah menghentikan sementara pengeboman, meskipun badan pertahanan sipil daerah itu mengatakan Israel melakukan serangan terhadap Kota Gaza.

    “Israel telah menghentikan sementara pengeboman untuk memberikan kesempatan bagi pembebasan sandera dan Kesepakatan Damai untuk diselesaikan,” ujarnya.

    “Dalam konteks ini, gerakan ini menegaskan kesiapannya untuk segera berunding melalui para mediator guna membahas detail perjanjian ini,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di Telegram, seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (4/10).

    Mereka juga menyatakan setuju untuk menyerahkan pemerintahan Gaza kepada badan independen yang terdiri dari para teknokrat Palestina, “berdasarkan konsensus nasional Palestina dan dukungan Arab dan Islam”.

    Isu-isu tersebut “akan ditangani melalui kerangka kerja nasional Palestina yang komprehensif, di mana Hamas akan berpartisipasi dan berkontribusi secara bertanggung jawab”.

    Hamas menambahkan bahwa pihaknya siap membebaskan sandera Israel.

    “Gerakan ini mengumumkan persetujuannya untuk pembebasan semua sandera — baik yang masih hidup maupun yang masih tersisa — sesuai dengan formula pertukaran yang tercantum dalam proposal Presiden Trump,” kata Hamas.

    (wnv/wnv)

  • Hamas Siap Berunding, Israel Segera Wujudkan Pembebasan Sandera

    Hamas Siap Berunding, Israel Segera Wujudkan Pembebasan Sandera

    Jakarta

    Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel sedang mengupayakan “implementasi segera” rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membebaskan para sandera Israel di Gaza. Hal ini disampaikan setelah Hamas menyatakan siap untuk perundingan damai.

    “Menyusul tanggapan Hamas, Israel sedang mempersiapkan implementasi segera tahap pertama rencana Trump untuk pembebasan semua sandera,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (4/10/2025).

    “Kami akan terus bekerja sama sepenuhnya dengan Presiden dan timnya untuk mengakhiri perang sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Israel, yang sejalan dengan visi Presiden Trump.”

    Sebelumnya, Hamas menyatakan siap membahas proposal damai di Gaza yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Merespons hal itu, Trump meminta Israel berhenti menyerang Gaza agar perdamaian segera tercapai.

    “Berdasarkan pernyataan yang baru saja dikeluarkan Hamas, saya yakin mereka siap untuk perdamaian abadi. Israel harus segera menghentikan pengeboman Gaza, agar kita dapat membebaskan para sandera dengan aman dan cepat!” tulis Trump di akun Truth Social miliknya, seperti dilansir Aljazeera, Sabtu (4/10/2025).

    Trump mengatakan telah berdiskusi tentang detail perdamaian. Trump menyinggung bahwa perdamaian di Timur Tengah telah lama dinantikan.

    “Saat ini, terlalu berbahaya untuk melakukan itu. Kami sudah berdiskusi tentang detail yang akan diselesaikan. Ini bukan hanya tentang Gaza, ini tentang perdamaian yang telah lama dinantikan di Timur Tengah,” katanya.

    Kelompok Hamas sebelumnya menyatakan siap mengakhiri perang di Gaza. Hamas mengatakan siap membahas proposal damai yang diajukan Trump terkait pembebasan semua sandera hingga penarikan pasukan Israel di Gaza.

    “Dalam konteks ini, gerakan ini menegaskan kesiapannya untuk segera berunding melalui para mediator guna membahas detail perjanjian ini,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di Telegram, seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (4/10).

    Mereka juga menyatakan setuju untuk menyerahkan pemerintahan Gaza kepada badan independen yang terdiri dari para teknokrat Palestina, “berdasarkan konsensus nasional Palestina dan dukungan Arab dan Islam”.

    “Isu-isu lain yang disebutkan dalam proposal Presiden Trump mengenai masa depan Jalur Gaza dan hak-hak sah rakyat Palestina terkait dengan posisi nasional yang bersatu serta hukum dan resolusi internasional yang relevan,” kata Hamas.

    Lihat Video ‘Menteri Israel Kata-katai Aktivis Flotilla Teroris & Pendukung Pembunuh’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Fakta-Fakta di Balik Penangkapan Hacker Bjorka – Page 3

    Fakta-Fakta di Balik Penangkapan Hacker Bjorka – Page 3

    Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya meringkus seorang pemuda berinisial WFT. Meski baru berusia 22 tahun tapi dia sudah lihai di dunia peretasan. Dari balik layar komputer, pemuda berinisial WFT itu bersembunyi di balik banyak nama samaran.

    Mulai dari Bjorka, SkyWave, Shint Hunter, sampai Oposite6890. Jejaknya berserakan di dark web untuk mengelabui kepolisian. Sementara keterkaitan WFT (22) dengan Bjorka yang selama ini dicari-cari masih perlu verfikasi lebih lanjut.

    Sepak terjang WFT akhirnya terhenti di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara pada Selasa, 23 September 2025.

    “Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku WFT,” kata Kasubdit Penmas Polda Metro, AKBP Reonald Simanjuntak saat konferensi pers, Kamis 2 Oktober 2025.

    Dia menjelaskan, WFT sebagai pemilik akun X atau Twitter dengan nama Bjorka dan @Bjorkanesiaa. Dari akun itulah ia memamerkan tangkapan layar berisi database nasabah sebuah bank swasta.

    Sementara itu, Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus menambahkan, WFT sudah mulai berkecimpung di dark web sejak 2020. Di sana, ia menjual data-data yang diklaim berasal dari berbagai institusi dalam maupun luar negeri.

    Jejak digitalnya pun berpindah-pindah, tapi tetap bisa dilacak. Polisi menemukan aktivitasnya di darkforum.st sejak Desember 2024. Waktu itu ia pakai nama Bjorka, lalu berganti jadi SkyWave, kemudian Shint Hunter pada Maret 2025, dan terakhir Oposite6890 pada Agustus 2025.

    Tak cuma gonta-ganti nama, WFT juga rajin menyamarkan email, nomor telepon, hingga alamat akun kripto. Semua nama itu dipakainya untuk menyamarkan diri.

    “Jadi tujuan pelaku melakukan perubahan nama-perubahan nama ini adalah untuk menyamarkan dirinya, sehingga yang bersangkutan sangat susah untuk dilacak oleh aparat penegak hukum,” ucap dia.

    Di forum-forum gelap itulah WFT memperdagangkan data. Ia mengklaim punya data dari berbagai institusi dalam maupun luar negeri. Semuanya dijual dengan pembayaran mata uang kripto.

    Namun Februari 2025, langkahnya terpeleset. Menggunakan akun Bjorkanesiaa, ia mengunggah tampilan database nasabah bank swasta dan nekat mengirim pesan langsung ke akun resmi bank tersebut. Ia mengaku berhasil membobol 4,9 juta akun nasabah.

    “Niat daripada pelaku adalah sebenarnya untuk melakukan pemerasan terhadap bank swasta tersebut,” kata Kasubdit IV Ditres Siber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon.

    Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan bahwa WFT tak cuma main di X. Ia juga aktif di Telegram, Instagram, TikTok, dan Facebook. Semua akun itu dipakai untuk menyebarkan ulang data curian sekaligus membangun citra diri sebagai Bjorka.

    Dalam penelusuran, penyidik menemukan banyak data yang ia klaim kuasai. Mulai dari data perbankan, perusahaan swasta, hingga sektor kesehatan. Semua dipamerkan di forum-forum ilegal, dijual dengan kripto, dan berpindah tangan di jagat maya.

    Setiap kali akunnya di-suspend, ia langsung buat akun baru dengan nama lain. Namun, akhirnya semua terbongkar ketika polisi berhasil menyita komputer dan ponsel miliknya. Di dalamnya tersimpan bukti digital soal postingan, transaksi, hingga aktivitas ilegal lain.

    “Pada perangkat bukti digital yang kita temukan itu masih tersimpan di dalam perangkat-perangkat tersebut dalam bentuk jejak digital,” ujar dia.

    Kini, WFT harus mempertanggungjawabkan ulahnya. Ia dijerat Pasal 46 junto Pasal 30, Pasal 48 junto Pasal 32, serta Pasal 51 ayat 1 junto Pasal 35 UU ITE. Tak cukup di situ, ia juga dikenai Pasal 65 ayat 1 junto Pasal 67 ayat 1 UU Perlindungan Data Pribadi.

    “Terhadap dugaan tindak pidana illegal akses yang diduga dilakukan oleh pelaku, masih akan terus kami lakukan pendalaman secara saintifik untuk dapat membuktikan dari mana asal data-data tersebut didapatkan oleh pelaku,” tandas dia.

     

  • Hamas Siap Bahas Rencana Damai Trump di Gaza-Bebaskan Sandera Israel

    Hamas Siap Bahas Rencana Damai Trump di Gaza-Bebaskan Sandera Israel

    Jakarta

    Kelompok militan Palestina, Hamas, menyatakan siap mengakhiri perang di Gaza. Hamas mengatakan siap membahas proposal damai yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pembebasan semua sandera hingga penarikan pasukan Israel di Gaza.

    “Dalam konteks ini, gerakan ini menegaskan kesiapannya untuk segera berunding melalui para mediator guna membahas detail perjanjian ini,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di Telegram, seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (4/10/2025).

    Mereka juga menyatakan setuju untuk menyerahkan pemerintahan Gaza kepada badan independen yang terdiri dari para teknokrat Palestina, “berdasarkan konsensus nasional Palestina dan dukungan Arab dan Islam”.

    “Isu-isu lain yang disebutkan dalam proposal Presiden Trump mengenai masa depan Jalur Gaza dan hak-hak sah rakyat Palestina terkait dengan posisi nasional yang bersatu serta hukum dan resolusi internasional yang relevan,” kata Hamas.

    Isu-isu tersebut “akan ditangani melalui kerangka kerja nasional Palestina yang komprehensif, di mana Hamas akan berpartisipasi dan berkontribusi secara bertanggung jawab”.

    Hamas menambahkan bahwa pihaknya siap membebaskan sandera Israel.

    (lir/lir)

  • Sempat Ditahan, 4 Aktivis Global Sumud Flotilla Asal Italia Dideportasi Israel

    Sempat Ditahan, 4 Aktivis Global Sumud Flotilla Asal Italia Dideportasi Israel

    Jakarta

    Israel mendeportase empat aktivis Italia yang ditahan dari armada bantuan untuk Gaza, Global Sumud Flotilla. Warga Italia itu menjadi yang pertama dibebaskan dari ratusan orang yang ditahan Israel.

    Dilansir AFP, Jumat (3/10/2025), armada Global Sumud Flotilla berlayar bulan lalu menuju Gaza. Kapal-kapal ini mengangkut bantuan serta para politisi dan aktivis, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg.

    Angkatan Laut Israel mulai mencegat kapal-kapal tersebut pada hari Rabu lalu. Seorang pejabat Israel mengatakan keesokan harinya Kamis (2/10), bahwa kapal-kapal dengan lebih dari 400 orang di dalamnya telah dicegah mencapai Jalur Gaza.

    Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa mereka telah mendeportasi empat aktivis Italia yang berada di dalam armada tersebut hari ini. Kemlu Israel menambahkan bahwa “sisanya sedang dalam proses deportasi”.

    Polisi Israel mengatakan “lebih dari 470 peserta armada telah ditahan oleh polisi militer, menjalani pemeriksaan ketat, dan dipindahkan ke administrasi penjara”.

    “Marinette, kapal terakhir dari Global Sumud Flotilla, dicegat pada pukul 10.29 pagi (07.29 GMT) waktu setempat, sekitar 42,5 mil laut dari Gaza,” kata pihak Flotilla di Telegram.

    “(Pasukan angkatan laut Israel telah) secara ilegal mencegat semua 42 kapal kami — masing-masing membawa bantuan kemanusiaan, relawan, dan tekad untuk mematahkan pengepungan ilegal Israel di Gaza,” jelasnya.

    “Menangkap jurnalis dan mencegah mereka melakukan pekerjaan mereka merupakan pelanggaran serius terhadap hak untuk memberi informasi dan menerima informasi,” kata kepala bagian krisis RSF, Martin Roux.

    (lir/idn)

  • Israel Cegat Kapal Terakhir Global Flotilla Sebelum Capai Gaza

    Israel Cegat Kapal Terakhir Global Flotilla Sebelum Capai Gaza

    Tel Aviv

    Kapal terakhir dalam rombongan misi Global Sumud Flotilla yang berlayar ke Jalur Gaza dengan membawa bantuan kemanusiaan, telah dicegat oleh pasukan Israel. Pencegatan terjadi saat kapal bernama Marinette itu berada di perairan berjarak hanya 42,5 mil laut, atau setara 78,71 kilometer, dari pesisir Jalur Gaza.

    Pencegatan kapal Marinette oleh Israel itu, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (3/10/2025), diumumkan oleh penyelenggara Global Sumud Flotilla dalam pernyataan terbaru mereka via Telegram pada Jumat (3/10).

    “Marinette, kapal terakhir yang tersisa dari Global Sumud Flotilla, telah dicegat pada pukul 10.29 pagi waktu setempat (sekitar pukul 07.29 GMT), sekitar 42.5 mil laut dari Gaza,” demikian pernyataan Global Sumud Flotilla.

    Disebutkan oleh Global Sumud Flotilla bahwa pasukan Angkatan Laut Israel telah “secara ilegal mencegat seluruh 42 kapal kami — masing-masing membawa bantuan kemanusiaan, relawan, dan tekad untuk mematahkan pengepungan ilegal Israel atas Gaza”.

    Global Sumud Flotilla menyebut para penumpang kapal-kapal itu “diculik dengan cara yang melanggar hukum”.

    Misi Global Sumud Flotilla, yang melibatkan lebih dari 40 kapal yang membawa para politisi dan aktivis dari berbagai negara termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg, berangkat dari Spanyol bulan lalu dengan tujuan menembus blokade Israel atas Jalur Gaza yang sedang dilanda kelaparan.

    Pasukan Angkatan Laut Israel mulai mencegat kapal-kapal tersebut pada Rabu (1/10), dan menahan orang-orang yang ada di dalamnya. Seorang pejabat Israel, yang tidak disebut namanya, mengatakan pada Kamis (2/10) bahwa lebih dari 400 orang yang ada di kapal-kapal itu dicegah mencapai pesisir Jalur Gaza.

    Global Sumud Flotilla dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir Anadolu Agency, mengonfirmasi bahwa lebih dari 450 aktivis dari 47 negara telah dipindahkan ke pelabuhan Ashdod di Israel bagian selatan setelah sebagian besar kapal dicegat pasukan Tel Aviv.

    Disebutkan bahwa para aktivis yang ada di kapal-kapal itu berasal dari banyak negara, termasuk Spanyol, Italia, Brasil, Turki, Yunani, Amerika Serikat, Jerman, Swedia, Inggris, Prancis, dan banyak lagi.

    Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa para aktivis yang ditahan itu akan dideportasi ke Eropa setelah dibawa ke pelabuhan Ashdod.

    Marinette menjadi kapal terakhir yang dicegat setelah sebelumnya bertekad untuk melanjutkan perjalanan ke Jalur Gaza. Israel sebelumnya menyebut kapal itu berlayar di posisi yang jauh dari pasukan mereka, dan bersumpah akan mencegahnya mendekati Jalur Gaza.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Mengingat Sepak Terjang Hacker Bjorka yang Dulu Hebohkan RI

    Mengingat Sepak Terjang Hacker Bjorka yang Dulu Hebohkan RI

    Jakarta

    Polisi mengungkap sosok pria berinisial WFT (22) di Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), yang mengaku hacker ‘Bjorka’ dan mengklaim meretas 4,9 juta data nasabah bank. Apakah dia adalah Bjorka yang sama dengan sang hacker yang dulu sempat bikin heboh dengan berbagai kasus peretasan data skala nasional?

    WFT disebut bukan ahli information technology (IT). “Jadi yang bersangkutan ini bukan ahli IT, hanya orang yang tidak lulus SMK,” kata Wakil Direktur Siber Direktorat Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, Kamis (2/10/2025).

    WFT belajar IT otodidak melalui media sosial dan dia tidak memiliki pekerjaan. “Namun sehari-hari secara otodidak dia selalu mempelajari IT, jadi dia mempelajari segala sesuatu itu hanya dari IT, melalui komunitas-komunitas media sosial,” ujarnya.

    Wakil Direktur Siber Direktorat Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus mengatakan WFT diduga bertransaksi data ilegal di dark web sejak 2020. WFT aktif di dark web dengan username Bjorka. Pelaku sempat berganti username menjadi SkyWave, Shint Hunter, hingga Oposite6890 untuk menyamarkan aksinya.

    Fia menyebutkan WFT mengklaim mendapatkan data institusi luar negeri ataupun dalam negeri, perusahaan kesehatan, hingga perusahaan swasta untuk diperjualbelikan. Dia diduga menjual dan bertransaksi dengan mata uang kripto.

    “Berapa uang yang didapatkan ini juga kita belum bisa mendapatkan fakta secara jelas. Tapi pengakuannya sekali dia menjual data itu kurang lebih nilainya puluhan juta. Jadi tergantung orang-orang yang membeli data yang dia jual, melalui dark forum. Pada saat diperjualbelikan pelaku menerima pembayaran dengan menggunakan crypto currency,” ujarnya.

    Bjorka yang dulu bikin heboh

    Penangkapan ini langsung memantik reaksi warganet. Di media sosial, ramai beredar tangkapan layar Instagram Stories akun @Bjorkanism yang berisi tulisan provokatif: “you think its me? everyone uses my name, but you dont realize im still FREE the one who appeared in 2022.”

    Unggahan itu memunculkan spekulasi bahwa ‘Bjorka’ asli masih bebas berkeliaran dan ada sosok hacker lain yang menggunakan nama tersebut. Tagar #Bjorka bahkan sempat trending di X dengan berbagai opini yang mempertanyakan keaslian tersangka.

    Mengingat sepak terjangnya, hacker Bjorka mulai bikin heboh pada 2022 dan 2023. Setelah beberapa lama menghilang, dia sempat sekali lagi bikin geger pada September 2024 dengan membocorkan NPWP Jokowi dan sejumlah menteri. Berikut sebagian sepak terjang hacker Bjorka.

    1. Kebocoran Data Pelanggan IndiHome

    Bjorka mengklaim telah mengantongi 26 juta history browsing pelanggan IndiHome. Datanya mencakup keyword, email, nama, jenis kelamin, hingga Nomor Induk Kependudukan (NIK).

    Namun perwakilan Telkom Group menyatakan, bahwa data-data yang bocor tidak valid dan merupakan hasil fabrikasi. Menurut Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Telkom tidak menggunakan email @telkom.net, baik untuk kepentingan perusahaan maupun layanan bagi pelanggan.

    “Jadi fungsinya bukan sebagai email,” jelas Reza.

    2. Kebocoran Data Registrasi SIM Card Prabayar

    Tak hanya sampai di situ, Bjorka terus membuat kehebohan di dunia maya. Target selanjutnya, mengarah kepada kebocoran yang diduga data registrasi SIM Card Prabayar.

    Bjorka mengaku memiliki 1,3 miliar data yang berukuran 87GB. Di dalamnya berisi NIK, nomor telepon, operator seluler, dan tanggal registrasi.

    3. Kebocoran Data KPU

    Bjorka juga mengklaim mendapatkan 105 juta data penduduk Indonesia, di mana dugaan saat ini milik KPU. Serupa dengan data-data di atas, sang hacker juga membagikannya di forum online Breached.to.

    Data-data tersebut berukuran 20GB dan berisi informasi seperti NIK, Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lain-lain. Bjorka sendiri menjualnya seharga USD 5 ribu atau setara Rp 7,4 juta.

    4. Kebocoran Data Dokumen Rahasia Presiden Republik Indonesia

    Aktivitas nyolong data yang dilakukan Bjorka masih berlanjut. Bahkan setelah menyebut Kominfo bodoh, dia menargetkan dokumen rahasia Presiden Republik Indonesia.

    Setelah mengumumkan rencananya di Telegram, hacker ini pun beraksi, dan kembali mengklaim berhasil merampas data rahasia Presiden RI periode 2019-2021 yang berukuran 189 MB. Di dalamnya, total ada 679.180 dokumen.

    Kendati demikian, juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto menepis kabar dokumen atau surat-surat dari BIN untuk Presiden bocor. Ia menyatakan bahwa itu kabar bohong.

    “Hoax itu, dokumen BIN aman terkendali, terenkripsi secara berlapis, dan semua dokumen pakai samaran,” kata Wawan kepada detikcom.

    5. Kebocoran Data Pribadi Sejumlah pejabat

    Kebocoran data yang terbaru datang secara personal dari Menkominfo kala itu, Johnny G Plate. Dari tangkapan layar yang dibagikan oleh DarkTracer, ada beberapa informasi pribadi Johnny, seperti nomor telepon, nama lengkap, jenis kelamin, NIK, KK, alamat rumah, nama istri dan masih banyak lagi.

    Setelah Johnny, Bjorka menyebarkan data Mendagri Tito Karnavian, Mochamad Iriawan yang saat itu menjabat Ketua Umum PSSI, Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, dan Kepala BSSN Hinsa Siburian. Zainudin Amali, yang saat itu menjabat sebagai Menpora juga dibocorkan data pribadinya terkait tragedi Kanjuruhan.

    Saat itu juru bicara BSSN Ariandi Putra menyebut data pribadi Hinsa Siburian yang dibocorkan itu sudah basi dan sebenarnya bisa didapat dari sumber terbuka.

    6. 34 Juta Data Paspor Warga RI

    Sebanyak 34 juta data paspor warga Indonesia diduga bocor dan kabar ini viral di media sosial. Hacker kawakan Bjorka diduga sebagai dalangnya.

    Kabar kebocoran data paspor ini pertama kali disampaikan oleh Pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, di akun Twitter pribadinya.

    Teguh menyebut Bjorka yang muncul kali ini kemungkinan masih Bjorka yang sama yang membuat jagat maya riuh di sekitar pertengahan 2022 lewat sederet aksi pembocoran datanya dan sampai saat ini belum jelas identitasnya.

    Data paspor yang bocor ini diunggah di blogbjork.ai. Alamat blog ini sendiri belum pernah diungkap oleh Bjorka yang beraksi di 2022, baik itu via Telegram, akun BreachForums, maupun Twitter-nya. Adapun harga yang dipatok untuk 34 juta data paspor ini adalah USD 10 ribu atau di kisaran Rp 150 juta.

    7. Data BPJS Ketenagakerjaan

    Lama tak terdengar setelah melakukan pencurian data dari lima daftar di atas, Bjorka kembali beraksi. Baru-baru ini dirinya mencuri 19 juta data berukuran 5 GB, yang berisikan informasi anggota BPJS Ketenagakerjaan.

    Adapun isinya meliputi Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, email, nomor ponsel, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, tempat bekerja dan lain-lain. Data-data itu dibanderol senilai USD 10 ribu atau kisaran Rp 153 juta dalam bentuk Bitcoin.

    8. Jutaan Data NPWP Termasuk Milik Presiden Jokowi dan Para Menterinya

    Di akhir 2024, pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, mengungkapkan adanya penjualan jutaan data NPWP di forum ilegal. Data yang bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, nomor HP, dan e-mail.

    “Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar Rp 150 juta. Data yang bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, nomor HP, e-mail, dan lain-lain,” kata Teguh dalam akun X @secgron. Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar.

    Teguh juga mengunggah tangkapan layar di Breach Forums. Dalam foto tersebut, ada nama Bjorka sebagai user tertanggal 18 September 2024. Totalnya, ada 6,6 juta data yang dijual di forum itu. Data-data tersebut dibanderol dengan nilai USD 10 ribu atau sekitar Rp 152,96 juta (kurs Rp 15.296).

  • Bos Raksasa Teknologi Ogah Pakai HP, Alasannya Bikin Tertampar

    Bos Raksasa Teknologi Ogah Pakai HP, Alasannya Bikin Tertampar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saat ini, HP menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat modern, khususnya yang tinggal di kota besar dengan kemudahan akses internet. Namun, pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, punya pandangan berbeda.

    Sebagai pemimpin raksasa teknologi yang menghubungkan lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia, Durov tidak menggunakan HP secara aktif. Dalam obrolannya dengan ilmuwan komputer Lex Fridman di sebuah podcast, Durov blak-blakan menyebut HP bukan perangkat yang penting.

    Fridman menanyakan hal ini ke Durov. Pasalnya, Fridman mengetahui bahwa Durov hanya memanfaatkan HP dalam situasi tertentu, misalnya saat menguji coba fitur-fitur Telegram.

    “Saya tidak merasa HP adalah perangkat yang penting. Saat tumbuh dewasa, saya tidak memiliki HP. Saat kuliah, saya tidak memiliki HP. Ketika akhirnya punya HP, saya tidak pernah menggunakan panggilan telepon,” kata Durov, dikutip dari laman resmi Lex Fridman, Kamis (2/10/2025).

    Lebih lanjut Durov mengatakan selalu menyetel HP-nya dalam mode ‘pesawat’ alias tak aktif. Ia tak suka diganggu oleh layar HP.

    “Filosofi saya sederhana. Saya ingin mendefinisikan apa yang penting di hidup saya. Saya tak ingin orang atau perusahaan, atau organisasi mana pun memberi tahu apa yang penting untuk saya dan apa yang harus saya pikirkan,” Durov menjelaskan.

    Durov menegaskan tak ingin dipengaruhi oleh agenda atau kepentingan pihak luar. Ia juga tak butuh distraksi yang ditawarkan oleh HP.

    “Dengan begitu, saya bisa berkontribusi dalam mengembangkan masyarakat. Atau, setidaknya saya rasa ini yang membuat saya lebih bahagia,” ujarnya.

    Ketimbang mencari distraksi lewat layar HP, Durov mencoba mengalokasikan waktu sebanyak-banyaknya untuk tidur. Ia menyiapkan 11-12 jam untuk tidur, walaupun pada kenyataannya ia tak akan tidur dalam durasi selama itu.

    Namun, ia suka berbaring di tempat tidur sambil memikirkan ide-ide yang muncul. Durov menikmati momen-momen tersebut.

    “Saya mendapat begitu banyak ide brilian, atau setidaknya ide-ide itu tampak brilian bagi saya, saat berbaring di tempat tidur, entah larut malam atau dini hari. Itulah waktu favorit saya. Terkadang saya bangun tidur, mandi, masih tanpa HP,” ia menuturkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Terungkap Gaji CEO Telegram Tak Sampai Rp 5.000, Ini Alasannya

    Terungkap Gaji CEO Telegram Tak Sampai Rp 5.000, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Telegram, Pavel Durov, kerap menjadi sorotan karena omongan dan prinsipnya yang tak biasa dalam menjalankan bisnis. Salah satunya terkait patokan gaji yang ia tetapkan sebagai nakhoda perusahaan aplikasi pesan singkat populer dengan 1 miliar pengguna aktif per Maret 2025.

    Dalam podcast bersama ilmuwan komputer Lex Fridman, Durov ditanya terkait gaji yang ia ambil sebagai CEO sebesar US$1 atau setara Rp 16.000. Durov kemudian meralatnya, bukan US$1 melainkan 1 Dirham (Rp4.500).

    “1 Dirham cuma sepertiga dari itu [US$1],” kata dia, dikutip dari situs resmi Lex Fridman, Kamis (2/10/2025).

    Sebagai informasi, Durov merupakan pemilik tunggal yang memegang 100% saham Telegram. Untuk itu, semua keputusan bisnis Telegram diambil oleh pria 40 tahun yang pernah ditangkap dan ditahan di Prancis pada Agustus 2024.

    Pada 2024 lalu, Telegram untuk pertama kalinya mencatat laba setelah 11 tahun beroperasi. Pendapatan Telegram tahun lalu ditaksir melampauai US$1 miliar (Rp16,6 triliun), dengan cadangan uang tunai sebesar US$500 juta dan belum termasuk aset mata uang kripto.

    Laporan Economic Times pada akhir 2024 menyebut Durov sudah melunasi sebagian besar utang perusahaan senilai US$2 miliar (Rp33,2 triliun).

    Selama ini, Durov dikenal sebagai sosok yang mempertahankan prinsip kebebasan berpendapat lewat platformnya. Ia tak mau ada penyensoran, bahkan jika diperintahkan negara.

    Selain itu, Durov tak mau menyisipkan iklan di dalam Telegram. Hal ini yang membuat sumber pendapatan Telegram terbatas pada layanan berbayar yang sekarang sudah memiliki lebih dari 15 juta pelanggan.

    “Kami harus berinovasi untuk mendapat keuntungan agar bisnis terus berjalan, tanpa harus menjalankan aktivitas bisnis yang merugikan data dan pengalaman pengguna, seperti yang dilakukan hampir semua kompetitor kami,” kata Durov dalam diskusinya bersama Fridman.

    “Uang bukan tujuan utama [Telegram], setidaknya untuk saya,” ujarnya.

    Durov mengatakan Telegram merupakan bisnis yang membuatnya menanggung kerugian personal. Ia mengaku lebih banyak menggelontorkan uang ke aplikasi tersebut ketimbang menerima hasil.

    “Saya tak pernah menjual saham [Telegram], dan tak ingin menjual Telegram. Jadi, bagaimana caranya mau untung tanpa mengorbankan prinsip? Salah satunya dengan mengekspor model langganan, tapi hanya untuk beberapa fitur tambahan,” ia menjelaskan.

    Perlu dicatat, Telegram tetap tersedia dan berfungsi untuk pengguna gratis. Namun, jika ingin mengakses fitur-fitur tambahan, perlu membayar biaya langganan sekitar US$4-5.

    Opsi berbayar ini sudah dilakukan sejak 2022 dan kini sudah menghimpun lebih dari 15 juta pelanggan, menurut klaim Durov.

    “Kami menyertakan lebih dari 50 fitur berbeda ke dalam paket premium. Lalu, bagaimana caranya membuat aplikasi yang sudah lebih canggih daripada aplikasi perpesanan lain di pasaran, bahkan lebih bermanfaat sehingga orang-orang bersedia membayar ekstra untuk fitur ini? Itu tidak mudah. Butuh banyak usaha,” kata Durov.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BNPT: Waspadai radikalisasi menyusup lewat “game online”

    BNPT: Waspadai radikalisasi menyusup lewat “game online”

    Kita semua, terutama para orang tua, harus mewaspadai ruang baru radikalisasi ini. Jangan sampai anak-anak kita justru belajar kebencian lewat permainan

    Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan agar masyarakat mewaspadai radikalisasi yang kini menyusup melalui dunia gim daring (game online).

    Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, mengatakan fenomena tersebut semakin mengkhawatirkan karena menyasar anak-anak dan remaja, kelompok usia yang paling rentan terhadap paparan ideologi ekstrem.

    “Sedikitnya 13 anak dari berbagai daerah di Indonesia telah terhubung melalui permainan daring Roblox, yang kemudian menjadi pintu masuk bagi jaringan simpatisan teroris,” ucap Komjen Pol. Eddy, saat mengikuti Rapat Koordinasi Lintas Kementerian dan Lembaga Dalam Rangka Membahas Upaya Pencegahan Radikalisasi di Dunia Maya di Jakarta (30/9).

    Dari ruang permainan itu, lanjut dia, interaksi bergeser ke platform komunikasi tertutup, seperti Telegram dan WhatsApp, tempat proses indoktrinasi lebih intens berlangsung.

    Dengan demikian, ia menilai hal tersebut merupakan pola rekrutmen baru, dimana anak-anak tidak lagi hanya menjadi target propaganda di media sosial, tetapi juga dalam gim daring yang mereka mainkan sehari-hari, sehingga menjadi tantangan besar bagi semua pihak.

    Eddy mengungkapkan fenomena serupa juga terjadi di berbagai negara. Pada 2024, seorang remaja 16 tahun di Singapura ditangkap karena membuat simulasi zona militer Afghanistan di Roblox.

    Disebutkan bahwa permainan itu menarik banyak pengikut sebelum kemudian dipindahkan ke grup tertutup untuk penyebaran ideologi radikal.

    Di Amerika Serikat dan Jerman, sambung dia, gim daring juga dipakai untuk mengangkat isu kebencian, termasuk narasi Nazi, guna melawan pemerintah dan aparat.

    Dia pun berpendapat pola itu selaras dengan peringatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa ancaman terorisme global kini semakin adaptif.

    “Meski pengaruh Al-Qaeda dan ISIS di Asia Tenggara menurun, faktor lokal seperti ketidakadilan sosial dan isu politik tetap memicu kerentanan radikalisasi,” tuturnya.

    Selain itu, ia menambahkan, penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membuat konten propaganda memperparah situasi.

    Menurut dia, konten buatan mesin yang sulit dibedakan dari asli berpotensi menyesatkan, terutama bila terus diulang dan dianggap sebagai kebenaran.

    Oleh karenanya, BNPT mendorong koordinasi lintas kementerian/lembaga untuk memperkuat literasi digital, meningkatkan pengawasan ruang siber, serta memberikan perlindungan khusus bagi anak-anak dan remaja.

    “Kita semua, terutama para orang tua, harus mewaspadai ruang baru radikalisasi ini. Jangan sampai anak-anak kita justru belajar kebencian lewat permainan,” ungkap Eddy.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Identifikasi dan Sosialisasi (Idensos) Densus 88 Antiteror Polri Brigadir Jenderal Polisi Arif Makhfudiharto menyambut baik inisiatif BNPT untuk memperkuat sinergi antar-kementerian/lembaga dalam menghadapi ancaman radikalisasi di dunia maya.

    “Kolaborasi adalah kunci agar upaya pencegahan dan mitigasi radikalisasi di ruang digital bisa berjalan lebih efektif,” ucap Brigjen Pol. Arif.

    Ia mengungkapkan ancaman radikalisasi di dunia maya kini tidak lagi bersifat lokal, melainkan sudah menjadi persoalan global.

    Dirinya pun menyebut pergeseran signifikan terjadi dalam pola perekrutan, penyebaran ideologi, hingga tahapan aksi terorisme.

    Menurutnya, transformasi tersebut tampak jelas dalam proses tahapan pelaku teror. Jika sebelumnya perekrutan dimulai dari tatap muka melalui penyebaran ideologi, baiat, pelatihan, hingga eksekusi, kini seluruh proses itu dapat dilakukan secara daring.

    Bahkan, lanjut dia, baiat dan latihan persiapan (idad) telah berpindah ke ruang digital. Situasi tersebut pun semakin berbahaya karena menyasar kelompok rentan, terutama anak-anak dan remaja.

    “Ketika seorang anak memiliki permasalahan pribadi, mereka bisa lebih mudah terjerumus dalam jejaring radikal melalui dunia maya. Ini masalah serius yang perlu kita tangani bersama,” ujarnya.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.