Perusahaan: Surge

  • Pakai Anak Usaha untuk Ikut Lelang 1,4 GHz, Bos Yune: Ini Strategi WIFI

    Pakai Anak Usaha untuk Ikut Lelang 1,4 GHz, Bos Yune: Ini Strategi WIFI

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge mengungkapkan alasan menggunakan anak usahanya untuk mengikuti lelang pita frekuensi 1,4 GHz yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bagi layanan akses nirkabel pita lebar (Broadband Wireless Access/BWA). Adapun anak usaha yang digunakan dalam lelang tersebut adalah PT Telemedia Komunikasi Pratama.

    Presiden Direktur Surge Yune Marketatmo menjelaskan keputusan tersebut merupakan bagian dari strategi yang telah dipersiapkan perusahaan sejak lama.

    “Ini merupakan bagian dari strategi perusahaan yang telah dikaji sebelumnya,” kata Yune kepada Bisnis pada Selasa (19/8/2025).

    Adapun mengenai kabar nilai dasar lelang frekuensi 1,4 GHz senilai Rp230 miliar untuk regional I, Yune enggan menjawab. 

    Dia mengatakan nilai dasar lelang menjadi ranah dan kewenangan Komdigi untuk mengumumkannya.

    Diketahui, PT Telemedia Komunikasi Pratama memang tidak merinci laporan keuangannya, namun mengklaim telah menjangkau lebih dari 150 juta populasi di Pulau Jawa, 18.000 desa, 592 kota, serta menggelar lebih dari 2.800 kilometer jaringan fiber optik.

    Sementara Surge mencatat pendapatan Rp513,4 miliar, tumbuh 66,17% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp309 miliar pada semester I/2025, 

    Pendapatan itu terdiri atas iklan Rp232,8 miliar, bandwidth Rp241,2 miliar, sewa core Rp31,4 miliar, colocation Rp1,15 miliar, serta managed telco service Rp7,5 miliar.

    PT Telemedia Komunikasi Pratama sebelumnya mayoritas dimiliki PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (YELO). Namun pada Juni 2025, YELO melepas kepemilikannya kepada PT Dharma Sinar Semesta, anak usaha Surge, dengan nilai transaksi Rp20,6 miliar.

    Melansir laporan keuangan Surge dan entitas anak per 31 Desember 2024, PT Telemedia Komunikasi Pratama masuk dalam lima besar anak usaha dengan saldo piutang usaha terbanyak yakni Rp24,19 miliar.

    Disusul PT Berkat Anugerah Investindo Rp16,3 miliar, PT Mitra Pulau Media Rp14,65 miliar, PT Ads Platform Indonesia Rp13,83 miliar, dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk Rp12,06 miliar. 

    Sebelumnya, Komdigi melalui Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz telah mengumumkan tujuh perusahaan yang mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction) untuk seleksi pengguna pita frekuensi tersebut pada 2025.

    Ketujuh perusahaan tersebut adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk., PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

    Tim Seleksi menyampaikan penyelenggara telekomunikasi yang telah memperoleh akun e-auction dapat mengunduh dokumen seleksi hingga 20 Agustus 2025. Selanjutnya, peserta dapat mengajukan pertanyaan tertulis mengenai isi dokumen hingga 21 Agustus 2025.

  • Berebut Lelang Frekuensi 1,4 GHz Mulai Telkom, Sinar Mas, hingga Anak Usaha WIFI

    Berebut Lelang Frekuensi 1,4 GHz Mulai Telkom, Sinar Mas, hingga Anak Usaha WIFI

    Jakarta

    Seiring telah dilakukannya pengambilan akun e-auction pekan lalu, kini telah diketahui ada tujuh perusahaan telekomunikasi yang akan berebut blok kosong di lelang frekuensi 1,4 GHz.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan ketujuh perusahaan tersebut berdasarkan waktu pengambilan akun e-Auction pada 11-13 Agustus 2024, yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Seluler, dan PT Eka Mas Republik.

    Kesemuanya belum dinyatakan calon peserta seleksi, jika tidak mengikuti tahap selanjutnya dengan melakukan pengunduhan dokumen seleksi melalui sistem e-Auction. Proses tersebut diagendakan Senin 11 Agustus hingga Rabu 20 Agustus 2025.

    “Penyelenggara telekomunikasi yang telah mengunduh dokumen seleksi selanjutnya disebut calon peserta seleksi,” kata Komdigi.

    Calon peserta seleksi dapat dapat menyampaikan pertanyaan tertulis tentang isi Dokumen Seleksi melalui surat resmi yang ditandatangani oleh Direktur Utama atau Direktur yang diberikan kewenangan berdasarkan anggaran dasar perusahaan.

    Lelang frekuensi 1,4 GHz akan dialokasikan Komdigi untuk layanan akses nirkabel pita lebar atau broadband wireless access (BWA). Lebar pita 80 MHz di rentang pita 1423-1512 MHz di spektrum itu dibagi ke dalam tiga regional yang terdapat 15 zona.

    Komdigi mengatakan bahwa penggunaannya nanti diberikan dalam bentuk Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) kepada penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet switched dengan wilayah layanan berdasarkan regional.

    Profil Singkat Perusahaan

    Tiga operator seluler, yakni Indosat Ooredoo Hutchison, Telkomsel, dan XLSmart turut meramaikan memperebutkan frekuensi 1,4 GHz. Begitu pula nama Telkom yang notabene induk perusahaan Telkomsel, ikut serta.

    Lalu, ada Telemedia Komunikasi Pratama merupakan anak usaha dari PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge/WIFI). PT Netciti Persada yang menyediakan jaringan fiber to the home (FTTH) juga menyatakan minat terhadap ekosistem anyar ini.

    Sedangkan, PT Eka Mas Republik adalah perusahaan yang dikenal dengan merek MyRepublic, penyedia layanan internet fiber dan TV berlangganan yang bagian dari Sinar Mas Group.

    (agt/agt)

  • Jejak 7 Perusahaan Peserta e-Auction Lelang 1,4 GHz: Telkom hingga Telemedia

    Jejak 7 Perusahaan Peserta e-Auction Lelang 1,4 GHz: Telkom hingga Telemedia

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz mengumumkan tujuh perusahaan yang telah mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction) untuk seleksi pengguna pita frekuensi tersebut pada 2025.

    Ketujuh perusahaan itu adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik. 

    Untuk mengetahui lebih jauh kapasitas dan posisi finansial para peserta, berikut kinerja pendapatan terakhir masing-masing perusahaan berdasarkan laporan resmi yang telah dipublikasikan:

    1. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

    Telkom menjadi perusahaan dengan kinerja dan aset terbesar yang mengambil dokumen e-Auction. Telkom membukukan pendapatan Rp73 triliun pada semester I/2025,.

    Rinciannya, pendapatan telepon sebesar Rp3,07 triliun, interkoneksi Rp4,96 triliun, data-internet dan jasa teknologi Rp44,25 triliun, serta jaringan Rp1,84 triliun. Sementara itu, IndiHome menyumbang Rp13,25 triliun dan layanan lain Rp4,14 triliun.

    Telkom memiliki panjang serat optik 173.000-175.000 kilometer, yang tersebar di dalam dan luar negeri.

    2. PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) 

    PT XL Axiata Tbk. (EXCL) yang kini menjadi PT XLSMART Telecom Sejahtera, setelah bergabungnya PT Smartfren Telecom Tbk  mencatat pendapatan Rp8,6 triliun pada kuartal I/2025, naik 1,93% dibandingkan Rp8,43 triliun pada periode sama tahun lalu.

    Pendapatan tersebut ditopang jasa GSM mobile dan jaringan telekomunikasi senilai Rp8,47 triliun, serta managed service dan jasa teknologi informasi sebesar Rp125,8 miliar. Dari sisi aset, serat optik XLSMART mencapai 165.000 kilometer pada 2024. 

    3. PT Indosat Tbk (ISAT) / Indosat Ooredoo Hutchison (IOH)

    Indosat membukukan pendapatan Rp27,1 triliun pada semester I/2025, turun 3,1% YoY dari Rp27,9 triliun. Kontributor utama berasal dari seluler Rp22,7 triliun, MIDI Rp3,96 triliun, dan telekomunikasi tetap Rp398 miliar.

    Pendapatan seluler turun 3,6% YoY, terutama akibat penurunan pendapatan data, telepon, dan SMS, meski sedikit tertolong kenaikan jasa nilai tambah dan interkoneksi.

    4. PT Telemedia Komunikasi Pratama

    Perusahaan ini tidak merilis laporan keuangan rinci. Namun, mereka mengklaim telah menjangkau lebih dari 150 juta populasi di Pulau Jawa, 18.000 desa, 592 kota, dan membentangkan lebih dari 2.800 kilometer jaringan fiber optik.

    Telemedia merupakan anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge/WIFI). Surge membeli Telemedia dari YELO sekitar Rp20 miliar. 

    Dalam laporan semester I/2025, Surge membukukan pendapatan Rp513,4 miliar, naik 66,17% YoY dari Rp309 miliar.

    Pendapatan itu berasal dari iklan Rp232,8 miliar, bandwidth Rp241,2 miliar, sewa core Rp31,4 miliar, colocation Rp1,15 miliar, serta managed telco service Rp7,5 miliar.

    5. PT Netciti Persada

    Netciti tidak mencantumkan laporan kinerja keuangan di laman resminya. Perusahaan ini fokus menyediakan jaringan Fiber to the Home (FTTH) dan broadband ultra-cepat, dengan jangkauan di wilayah utama Indonesia seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Medan, serta kawasan hunian seperti Alam Sutera dan Suvarna Sutera.

    6. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)

    Telkomsel melaporkan pendapatan Rp113,3 triliun sepanjang 2024, tumbuh 10,7% YoY. Bisnis digital mendominasi dengan kontribusi Rp102,9 triliun, naik 13,5% YoY. Rinciannya, layanan data Rp86,8 triliun dan digital service Rp16,1 triliun.

    7. PT Eka Mas Republik

    Perusahaan ini tidak merinci laporan keuangan. Eka Mas Republik merupakan entitas anak tidak langsung PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melalui kepemilikan di PT DSSA Mas Sejahtera.

  • Telkom, WIFI, Sinar Mas dan XLSMART Masuk Babak Baru Lelang 1,4 GHz

    Telkom, WIFI, Sinar Mas dan XLSMART Masuk Babak Baru Lelang 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), Sinar Mas melalui PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) dan PT Eka Mas Publik serta PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) melalui PT Telemedia Komunikasi Pratama telah mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction) untuk seleksi pengguna pita frekuensi tersebut pada 2025.

    Pengambilan akun tersebut menjadi tanda masuknya babak baru lelang 1,4 GHz. 

    Selanjutnya, Penyelenggara Telekomunikasi  yang telah mendapatkan akun sistem e-Auction dapat melakukan pengunduhan Dokumen Seleksi. 

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyampaikan setelah diunduh, perusahaan telekomunikasi akan mempelajari dokumen seleksi dan menyiapkan daftar pertanyaan jika terdapat substansi yang kurang dipahami.

    Pengunduhan dokumen seleksi dapat dilakukan melalui sistem e-Auction mulai Senin, 11 Agustus 2025 pukul 09.00 WIB hingga Rabu, 20 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB.

    “Penyelenggara Telekomunikasi yang telah mengunduh Dokumen Seleksi selanjutnya disebut Calon Peserta Seleksi,” tulis pengumuman tersebut.

    Calon Peserta Seleksi dapat menyampaikan pertanyaan tertulis terkait isi dokumen melalui surat resmi dalam format file PDF yang ditandatangani oleh Direktur Utama atau Direktur yang berwenang sesuai anggaran dasar perusahaan. Pertanyaan harus disampaikan paling lambat Kamis, 21 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB melalui sistem e-Auction.

    Direktur Utama WIFI Yune Marketatmo mengatakan perusahaan mengikuti lelang 1,4 GHz melalui salah satu anak usahanya PT Telemedia Komunikasi Pratama. 

    Yune menjelaskan alasan Telemedia dimajukan sebagai peserta e-Auction karena rekam jejaknya yang baik. Hal tersebut juga selaras dengan misi perusahaan.

    “Ini selaras dengan misi kita internet terjangkau untuk rakyat,” kata Yune kepada Bisnis, Kamis (14/8/2025).

    Sementara itu, Direktur Surge Shannedy Ong mengatakan Telemedia Komunikasi akan mewakili Surge mengikuti lelang seleksi 1,4 GHz. 

    Mengutip Bloomberg, PT Telemedia Komunikasi Pratama yang beroperasi dengan merek Viberlink merupakan penyedia layanan telekomunikasi nirkabel yang menawarkan internet berbasis serat optik dan jaringan pita lebar berkecepatan tinggi, termasuk layanan instalasi dan pemeliharaan untuk pelanggan di Indonesia.

    Sementara itu, PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) telah mengambil dokumen lelang spektrum frekuensi 1,4 GHz sebagai salah satu syarat untuk terlibat dalam seleksi pita frekuensi 1,4 GHz. Perusahaan gabungan XL Axiata dan Smartfren itu menegaskan tertarik untuk terlibat dalam seleksi. 

    Head of External Communications XLSMART, Henry Wijayanto mengatakan perusahaan terus mendalami seleksi pita frekuensi 1,4 GHz. Sejauh ini, perusahaan tertarik untuk terlibat dalam seleksi tersebut. 

    Henry belum dapat menyampaikan lebih banyak termasuk komitmen keikutsertaan XLSMART saat tender digelar. 

    “Kami tertarik dan juga sudah mengunduh dokumen kepesertaan tender dan saat ini kami masih melakukan assessment terkait hal tersebut,” kata Henry. 

    Sinar Mas juga masuk melalui PT Eka Mas Republik atau yang dikenal dengan MyRepublik. Perusahaan internet rumah itu turut bersaing dengan Telkom, Telkomsel, dan Indosat dalam memperebutkan pita 1,4 GHz.

    Netciti Siapa?

    Di antara nama besar, muncul nama PT Netciti Persada. Melansir laman resmi perusahaan, pada Kamis (14/8/2025) Netciti menghadirkan layanan Fiber to the Home (FTTH) dan teknologi jaringan broadband ultra cepat untuk kebutuhan residensial maupun bisnis. 

    Perusahaan ini mengandalkan jaringan serat optik berkualitas tinggi untuk memberikan layanan Quad Play bernama Voice, Video, Data, dan CCTV berbasis broadband tanpa batasan kecepatan maupun kuota.

    Netciti menawarkan sejumlah layanan, antara lain internet tanpa Fair Usage Policy (FUP), layanan pelanggan 24/7, dukungan teknisi on-site, harga flat tanpa biaya tersembunyi, serta akses hiburan rumah melalui NTIVI

    Selain itu, Netciti mengoperasikan open access network yang memungkinkan layanan dan konten dari berbagai operator, menyediakan solusi hiburan multi-perangkat, serta layanan cloud storage yang aman dan dapat diandalkan.

    Cakupan layanan Netciti meliputi wilayah strategis seperti Alam Sutera, Suvarna Sutera, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Medan.

  • Terungkap, Surge (WIFI) Ikut Lelang Frekuensi 1,4 GHz Lewat Perusahaan Ini

    Terungkap, Surge (WIFI) Ikut Lelang Frekuensi 1,4 GHz Lewat Perusahaan Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge menyampaikan tetap mengikuti seleksi lelang pita frekuensi 1,4 GHz yang digelar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui entitas anaknya, PT Telemedia Komunikasi Pratama.

    PT Telemedia Komunikasi Pratama awalnya mayoritas dimiliki oleh PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO).

    Pada Juni 2025, YELO kemudian menjualnya ke PT Dharma Sinar Semesta, anak usaha WIFI, dengan nilai Rp20,6 miliar.

    Direktur Utama WIFI Yune Marketatmo mengatakan perusahaan mengikuti lelang 1,4 GHz melalui salah satu anak usahanya PT Telemedia Komunikasi Pratama. 

    Yune menjelaskan alasan Telemedia dimajukan sebagai peserta e-Auction karena rekam jejaknya yang baik. Hal tersebut juga selaras dengan misi perusahaan.

    “Ini selaras dengan misi kita internet terjangkau untuk rakyat,” kata Yune kepada Bisnis, Kamis (14/8/2025).

    Sementara itu, Direktur Surge Shannedy Ong mengatakan Telemedia Komunikasi akan mewakili Surge mengikuti lelang seleksi 1,4 GHz. 

    Mengutip Bloomberg, PT Telemedia Komunikasi Pratama yang beroperasi dengan merek Viberlink merupakan penyedia layanan telekomunikasi nirkabel yang menawarkan internet berbasis serat optik dan jaringan pita lebar berkecepatan tinggi, termasuk layanan instalasi dan pemeliharaan untuk pelanggan di Indonesia.

    Berdasarkan pengumuman resmi Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access/BWA) Tahun 2025, terdapat tujuh penyelenggara telekomunikasi yang telah mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction) pada 11–13 Agustus 2025.

    Daftar tersebut adalah:

    1. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

    2. PT XLSMART Telecom Sejahtera

    3. PT Indosat Tbk

    4. PT Telemedia Komunikasi Pratama

    5. PT Netciti Persada

    6. PT Telekomunikasi Selular

    7. PT Eka Mas Republik

    Penyelenggara Telekomunikasi tersebut yang telah mendapatkan akun sistem e-Auction dapat melakukan pengunduhan dokumen seleksi.  Mereka juga diminta mempelajari dokumen seleksi dan menyiapkan daftar pertanyaan jika terdapat substansi yang kurang dipahami. 

    Pengunduhan dokumen seleksi dapat dilakukan melalui sistem e-Auction mulai Senin, 11 Agustus 2025 pukul 09.00 WIB hingga Rabu, 20 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB.

    Penyelenggara telekomunikasi yang telah mengunduh dokumen seleksi selanjutnya disebut calon peserta seleksi. 

    Calon peserta seleksi dapat menyampaikan pertanyaan tertulis terkait isi dokumen melalui surat resmi dalam format file PDF yang ditandatangani oleh Direktur Utama atau Direktur yang berwenang sesuai anggaran dasar perusahaan. Pertanyaan harus disampaikan paling lambat Kamis, 21 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB melalui sistem e-Auction.

  • Kenika Rilis UPS Online, Solusi Lindungi Data & Peralatan di Sektor Vital

    Kenika Rilis UPS Online, Solusi Lindungi Data & Peralatan di Sektor Vital

    Jakarta

    Dalam dunia yang semakin bergantung pada teknologi, kebutuhan akan pasokan listrik yang stabil dan andal menjadi sangat penting. Terutama di sektor vital seperti rumah sakit, pusat data, dan industri.

    UPS Kenika, yang telah lama berkecimpung di bidang Uninterruptible Power Supply (UPS), kembali menegaskan komitmennya menyediakan produk berkualitas tinggi dengan layanan purna jual terbaik.

    Produk UPS online Kenika hadir dalam dua pilihan, Single Phase dan 3 Phase, dengan kapasitas mulai dari 1kVA hingga 120kVA.

    Produk ini dirancang untuk memberikan perlindungan optimal bagi beban kritis. Berbeda dengan UPS jenis offline atau line-interactive, UPS online Kenika menggunakan teknologi double conversion yang mengubah daya listrik AC menjadi DC lalu kembali ke AC bersih dan stabil sebelum disuplai ke perangkat.

    Seluruh produk Kenika dirancang untuk menjamin keamanan data dan perlindungan alat-alat penting dari gangguan listrik yang tidak terduga.

    Bagi rumah sakit dan institusi yang mengutamakan keamanan data serta kelangsungan operasional alat vital, UPS Kenika menjadi pilihan tepat. Didukung tim teknis profesional dan layanan purna jual yang responsif, Kenika siap menjadi mitra terpercaya dalam menjaga kelancaran operasional.

    Fokus pada UPS Online: Perlindungan Maksimal untuk Beban Kritis

    Memasuki kuartal ketiga 2025, Kenika secara khusus mendorong produk unggulannya: UPS Online baik single phase maupun 3 phase, dengan kapasitas mulai dari 1kVA hingga 120kVA.

    Berbeda dengan UPS jenis offline atau line-interactive, UPS Online Kenika menggunakan teknologi double conversion. Teknologi ini mengubah daya listrik AC input menjadi DC, lalu kembali menjadi AC yang bersih dan stabil sebelum disalurkan ke perangkat elektronik. Proses ini memastikan:

    Isolasi total dari gangguan jaringan seperti lonjakan (surge), penurunan tegangan (sag), pemadaman listrik, noise, hingga distorsi harmonik.

    Regulasi tegangan dan frekuensi presisi, memberikan daya output sempurna tanpa jeda saat beralih ke baterai.

    Stabilitas optimal, sangat ideal untuk peralatan dengan tingkat sensitivitas tinggi.

    Aplikasi Utama: Menjaga Data dan Nyawa

    Solusi UPS Online Kenika dirancang untuk memenuhi tuntutan tinggi di dua bidang utama:

    Keamanan data di pusat data, server, jaringan komunikasi, dan perangkat IT, mencegah kerugian akibat listrik tidak stabil atau padam mendadak. Kapasitas 1kVA cocok untuk server tunggal, sedangkan 120kVA mampu melindungi seluruh ruang server.

    Keselamatan pasien dan operasional rumah sakit, menjaga peralatan diagnostik (CT-scan, MRI, X-ray, laboratorium) tetap beroperasi, memastikan perangkat pemantauan pasien di ICU, HCU, dan ruang operasi tetap menyala, serta menjaga sistem informasi rumah sakit agar selalu online. Perangkat pendukung seperti elevator, sistem komunikasi internal, dan penerangan darurat tetap berfungsi.

    UPS Online 3 Phase Kenika – Solusi Andal untuk Industri dan Gedung Komersial

    Foto: dok. Kenika

    UPS Online 3 Phase Kenika ditujukan untuk sektor industri, gedung perkantoran, rumah sakit besar, dan pusat data dengan beban besar. Kapasitasnya mulai 10kVA hingga 120kVA, dilengkapi power factor hingga 0,9, teknologi DSP untuk keandalan tinggi, serta modul yang scalable sesuai kebutuhan. Fitur komunikasi SNMP memungkinkan pemantauan jarak jauh.

    Berikut merupakan fitur unggulan dan spesifikasi produk UPS Online 3 Phase Kenika:

    Fitur unggulan:

    Kapasitas besar mulai dari 10kVA hingga 120kVA

    Efisiensi tinggi dengan power factor hingga 0,9

    Teknologi DSP untuk keandalan tinggi

    Modular dan scalable sesuai kebutuhan

    Dilengkapi komunikasi SNMP untuk monitoring jarak jauh

    Spesifikasi umum:

    Kapasitas: 10kVA – 120kVA

    Tegangan input: 380V/400V/415V (default 380V)

    Input power factor: >0,95

    Frekuensi input: 40-70Hz

    Tegangan output: 380V/400V/415V (default 380V)

    Output power factor: 1,0

    Frekuensi output: 50Hz ± 1%

    Waveform: Pure Sine Wave

    UPS Online Single Phase Kenika – Solusi Andal untuk Kantor dan Laboratorium

    Foto: dok. Kenika

    UPS Online Single Phase Kenika memiliki kapasitas 1kVA hingga 10kVA, cocok untuk kantor, laboratorium, rumah sakit, dan server kecil. Dilengkapi teknologi double conversion, power factor 1.0, panel LCD interaktif, serta sistem pendingin canggih.

    Konfigurasinya fleksibel untuk penggunaan di sistem jaringan atau rak server. UPS ini memastikan perangkat mendapatkan daya bersih, stabil, dan terlindungi dari lonjakan, penurunan tegangan, maupun noise listrik.

    Berikut merupakan fitur unggulan dan spesifikasi produk UPS Online Single Phase Kenika :

    Fitur unggulan:

    Kapasitas 1kVA hingga 10kVA

    DSP tingkat lanjut dan teknologi 3-level

    Output power factor 1,0

    Panel LCD interaktif

    Sistem pendinginan canggih

    Konfigurasi fleksibel untuk jaringan atau rak server

    Spesifikasi umum:

    Kapasitas: 1kVA – 10kVA

    Tegangan input: 220V

    Input power factor: >0,99

    Frekuensi input: 40-70Hz (auto-sensing)

    Tegangan output: 220V

    Output power factor: 0,9

    Frekuensi output: 50Hz/60Hz ± 0,1Hz

    Waveform: Pure Sine Wave

    Ayo Lindungi Bisnis dan Rumah dari Risiko Listrik Padam!

    Untuk pengguna rumahan atau bisnis skala kecil, UPS Offline Kenika menjadi pilihan praktis dan ekonomis. Meski sederhana, UPS ini tetap memberikan daya cadangan instan dan fungsi AVR untuk melindungi perangkat dari lonjakan arus.

    Kenika menegaskan bahwa investasi UPS bukan hanya soal cadangan listrik, tetapi perlindungan menyeluruh bagi aset berharga dan kelancaran operasional. Informasi lengkap, katalog produk, dan pemesanan dapat diakses melalui situs resmi: www.kenika.com

    Tonton juga video “Mungkinkah PLTN Pertama di Indonesia Bakal Beroperasi di 2032?” di sini:

    (anl/ega)

  • Surge (WIFI) Beri Lampu Hijau Ikut Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Surge (WIFI) Beri Lampu Hijau Ikut Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) alias Surge menyatakan ketertarikannya untuk mengikuti seleksi lelang frekuensi 1,4 GHz yang dibuka oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tahun ini. Frekuensi tersebut akan digunakan untuk layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access/BWA).

    Presiden Direktur PT Solusi Sinergi Digital Tbk Yune Marketatmo, membenarkan pihaknya tengah mempertimbangkan peluang tersebut.

    “Surge [WIFI] berminat atau tertarik dengan lelang tersebut,” kata Yune saat dihubungi Bisnis, Selasa (29/7/2025).

    Lebih lanjut, Yune menjelaskan saat ini perusahaan masih dalam tahap evaluasi internal untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

    Sebagai informasi, Komdigi resmi membuka seleksi pengguna pita frekuensi 1,4 GHz pada 28 Juli 2025. Seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz tersebut bertujuan untuk menentukan pihak yang berhak memanfaatkan spektrum tersebut di seluruh regional, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz.

    Selain itu, proses seleksi ini juga dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan spektrum frekuensi radio guna mendukung layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access). 

    Tujuan lebih lanjut dari seleksi ini meliputi peningkatan jangkauan akses internet berbasis jaringan pita lebar tetap (fixed broadband), penyediaan layanan internet dengan harga terjangkau yang disesuaikan dengan kemampuan konsumsi rumah tangga di wilayah perdesaan, serta peningkatan kecepatan unduh layanan internet tetap. 

    Pemerintah juga menargetkan seleksi ini dapat mendorong perluasan jaringan fiber optik secara lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.

    Para penyelenggara telekomunikasi yang ingin mengikuti lelang diberikan waktu sejak 28 Juli hingga 11 Agustus 2025 untuk menyiapkan persyaratan yang diminta. 

    Persyaratannya antara lain memiliki perizinan berusaha penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet-switched atau circuit-switched melalui media fiber optik terestrial dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 61100.

    Lalu, memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk penyelenggaraan jaringan tetap tertutup melalui media fiber optik terestrial dengan KBLI 61100 sebagai proyek utama, bukan proyek pendukung. 

    Kemudian , memiliki NIB untuk penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet-switched melalui media nonkabel (BWA) dengan KBLI 61200 dan status proyek utama. Selain itu, penyelenggara ISP dengan KBLI 61921 juga dapat mengikuti seleksi selama tidak dalam pengawasan pengadilan karena kepailitan, tidak dinyatakan pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan berdasarkan keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. 

  • Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps Dibuka, Cek Provider yang Ikutan

    Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps Dibuka, Cek Provider yang Ikutan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah pelaku industri telekomunikasi memberikan respons terkait langkah pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang membuka seleksi penggunaan pita frekuensi radio 1,4 GHz.

    Salah satu yang menunjukkan ketertarikan adalah PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge). Direktur Utama Surge, Yune Marketatmo, mengonfirmasi bahwa pihaknya berminat terhadap lelang yang dibuka Komdigi.

    “Surge (WiFi) berminat/tertarik dengan lelang tersebut. Saat ini semua sedang dievaluasi supaya sesuai dengan prosedur dan ketentuan pemerintah (Komdigi),” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (29/7/2025).

    Sementara itu, XLSMART masih mempelajari dokumen dan ketentuan seleksi yang baru dibuka.

    “Saat ini kami masih mencoba mempelajari dulu karena pembukaan seleksinya juga baru saja disampaikan Komdigi,” ujar Head of External Communications XLSMART, Henry Wijayanto.

    Baru sehari yang lalu Komdigi mengumumkan pembukaan seleksi pengguna pita frekuensi 1,4 GHz untuk layanan akses internet tetap berbasis nirkabel atau Broadband Wireless Access (BWA).

    Seleksi ini bertujuan untuk menentukan pengguna pita frekuensi 1,4 GHz di seluruh regional sesuai Permen Komdigi No. 13 Tahun 2025.

    Langkah ini ditempuh untuk memperluas jangkauan internet berbasis jaringan pita lebar tetap (fixed broadband) yang terjangkau di seluruh Indonesia, serta meningkatkan pembangunan infrastruktur jaringan seperti fiber optik.

    Adapun seleksi ini dilaksanakan dengan objek seleksi pada pita frekuensi radio 1,4 GHz yang terdiri dari tiga regional, yakni regional I, II, dan III.

    Dikabarkan sebelumnya, frekuensi 1,4 Ghz disiapkan agar masyarakat bisa menikmati internet cepat hingga 100 Mbps. Internet itu akan diselenggarakan dengan harga yang terjangkau.

    Dirjen Infrastruktur Digital Wayan Toni beberapa waktu lalu mengatakan frekuensi tersebut disiapkan agar bagaimana investasinya bisa dibuat murah.

    Di sektor komunikasi secara tarif masih berbasis biaya (cost based). Jadi investasi yang murah akan berdampak pada tarif yang dinikmati pelanggan akan makin murah juga.

    “Kita punya program internet murah. Jadi kita akan melakukan lelang frekuensi 1,4 Ghz artinya bagaimana dengan menggunakan frekuensi ini, investasi atau investor, menginvestasikan untuk layanan fixed broadband itu murah. Jadi pelanggan pun dapat murah,” ujar Wayan.

    Menurutnya, skema internet murah ini juga berbeda dengan layanan Wifi seluler di rumah. Tujuan layanannya adalah untuk aktivitas fixed broadband.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Teka-Teki Kecelakaan Jeju Air Terungkap, Kondisi Mesin Pesawat Begini

    Teka-Teki Kecelakaan Jeju Air Terungkap, Kondisi Mesin Pesawat Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pesawat Jeju Air yang jatuh pada Desember lalu ternyata masih memiliki satu mesin yang berfungsi meski telah mengalami kerusakan akibat serangan burung. Informasi ini diungkap dalam pembaruan investigasi oleh otoritas Korea Selatan, yang menyebut mesin tersebut tetap menghasilkan daya meski satu mesin lainnya telah dimatikan oleh pilot.

    Melansir Reuters, Pesawat Boeing 737-800 itu mendarat darurat tanpa roda pendarat di Bandara Muan, lalu tergelincir dan terbakar setelah menabrak tanggul. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpang kecuali dua dari total 181 orang di dalam pesawat.

    Hingga kini, laporan akhir belum diterbitkan, namun informasi teknis soal dua mesin pesawat mulai terkuak. Dalam pembaruan tertanggal 19 Juli yang diperoleh Reuters, mesin kiri ternyata mengalami kerusakan lebih ringan dibanding mesin kanan, tetapi justru mesin kiri itulah yang dimatikan 19 detik setelah serangan burung.

    Mesin kanan mengalami semburan api dan asap hitam, namun masih menghasilkan daya yang “cukup untuk terbang”, menurut laporan lima halaman tersebut. Meski begitu, belum dijelaskan alasan pilot mengambil keputusan itu, sementara investigasi masih berlangsung untuk merekonstruksi kondisi teknis pesawat dan persepsi awak saat kejadian.

    Para ahli menekankan bahwa kecelakaan udara umumnya disebabkan banyak faktor dan memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan prematur dari bukti yang belum lengkap. Perhatian publik kini mengarah pada kemungkinan bahwa awak mematikan mesin yang lebih tidak rusak, mengingatkan pada kecelakaan Boeing 737-400 di Kegworth, Inggris tahun 1989.

    Kecelakaan di Inggris itu memicu reformasi besar terkait komunikasi dan prosedur darurat kru. Seorang sumber Reuters menyebut investigasi Korea memiliki “bukti jelas” dari perekam suara kokpit dan data komputer bahwa mesin kiri dimatikan meski mengalami kerusakan lebih ringan.

    Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
    Firefighters take a look at the wreckage of the aircraft that crashed after it went off the runway, at Muan International Airport, in Muan, South Korea, December 31, 2024. REUTERS/Kim Hong-Ji

    Laporan tersebut juga menyinggung bahwa mesin kanan yang rusak lebih parah tetap menyuplai tenaga, membuka kemungkinan bahwa pesawat bisa bertahan lebih lama di udara. Namun, belum dijelaskan seberapa besar daya yang tersisa di mesin tersebut dan opsi darurat apa yang bisa diambil kru.

    Kedua mesin mengalami kerusakan akibat burung dan getaran usai tabrakan. Mesin kanan tercatat mengalami kerusakan internal signifikan, sementara kerusakan pada mesin kiri tidak dijabarkan dalam dokumen.

    Menurut mantan penyelidik Dewan Keselamatan Transportasi AS Greg Feith, dokumen itu menyajikan fakta baru tapi kurang banyak penjelasan, sehingga dinilai “misterius”. Dewan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Korea (ARAIB) belum menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut.

    Para ahli keselamatan menilai laporan awal wajar jika masih minim fakta dan analisis. Dalam laporan awal Januari, ditemukan bulu dan bercak darah bebek di kedua mesin pesawat.

    Mesin pesawat buatan CFM International, perusahaan patungan GE dan Safran, telah diperiksa Mei lalu dan tidak ditemukan cacat selain dampak serangan burung dan kecelakaan. Pihak keluarga korban sempat diberi penjelasan terkait kondisi mesin, namun meminta laporan 19 Juli tidak dipublikasikan karena terkesan menyalahkan pilot.

    Meski ditahan dari publik, laporan tersebut diperoleh Reuters dan media Korea Selatan. Boeing dan GE mengarahkan pertanyaan ke ARAIB, sementara Safran belum memberikan komentar.

    Jeju Air menyatakan masih bekerja sama penuh dengan ARAIB dan menunggu laporan akhir. Sesuai aturan global, investigasi kecelakaan sipil bertujuan mengungkap penyebab tanpa menetapkan kesalahan atau tanggung jawab hukum.

    Serikat pilot Jeju Air menilai ARAIB menyesatkan publik dengan menyiratkan tidak ada masalah pada mesin kiri, padahal ada sisa burung di kedua mesin. Seorang sumber yang hadir dalam pertemuan dengan keluarga korban menyebut mesin kiri juga mengalami “surge” atau gangguan tenaga, mengacu pada data kotak hitam.

    Serikat dan keluarga korban mendesak agar semua bukti yang relevan dibuka kepada publik. Mereka juga meminta perhatian pada tanggul beton di ujung landasan yang diduga memperparah jumlah korban tewas.

    Standar penerbangan internasional mensyaratkan peralatan navigasi di jalur pesawat dibuat dari material yang mudah hancur bila tertabrak pesawat. Kementerian Transportasi Korea Selatan telah mengidentifikasi tujuh bandara domestik, termasuk Muan, yang masih memakai beton dan baja, dan berjanji akan menggantinya.

    Desain baru untuk struktur tersebut saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Seorang pejabat kementerian menyatakan kepada Reuters bahwa proses perbaikan sedang berjalan.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Seleksi Frekuensi 1,4 GHz Menunggu Kesiapan Infrastruktur

    Seleksi Frekuensi 1,4 GHz Menunggu Kesiapan Infrastruktur

    Bisnis.com, JAKARTA —  Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) masih menyiapkan seleksi pita frekuensi 1,4 GHz hingga pertengahan Juli 2025. Salah satu yang menjadi penghambat adalah kesiapan infrastruktur untuk menggelar seleksi secara elektronik. 

    Selain itu, kebijakan yang disusun secara komprehensif berjalan secara lancar, adil, dan transparan juga menjadi perhatian. 

    “Sesuai komitmen di atas, setelah kebijakan seleksi dan infrastruktur seleksi siap, maka Kemkomdigi akan mengumumkan pelaksanaan seleksi sesegera mungkin,” Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto kepada Bisnis, Jumat (18/7/2025). 

    Setelah beberapa kali mundur, Komdigi menargetkan pemenang lelang frekuensi 1,4 Ghz dapat diumumkan pada Juli atau Agustus 2025. Selain peminat lainnya, Surge (WIFI) dan Sinergi Inti (INET) menjadi dua emiten yang secara gamblang menyatakan tertarik pada lelang frekuensi 1,4 Ghz yang diarahkan untuk internet murah itu. 

    PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge, emiten yang terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo bahkan optimistis bakal menang lelang frekuensi 1,4 Ghz itu. WIFI mengklaim telah menyiapkan secara komprehensif untuk menggarap segmen baru untuk internet murah berkecepatan 100 Mbps itu. 

    Direktur Solusi Sinergi Digital Shannedy Ong menjelaskan WIFI akan mengikuti lelang spektrum 1,4 GHz. Menurutnya, spektrum 1,4 GHz memang tidak aman dari sisi ekosistem karena belum dikembangkan atau ter-develop. 

    Namun, perseroan sudah mengembangkan dengan berkolaborasi dengan para vendor global baik dari sisi teknologi hingga jaringan. 

    “Jadi secara jaringan dan juga secara device, semuanya kami sudah lengkap, sudah komprehensif,” kata Shannedy dalam Shareholders Insight Forum WIFI, di Jakarta, Jumat (4/7/2025).

    Menara telekomunikasi pemancar internet

    PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) masih mengkaji lebih lanjut rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang akan membuka skema jaringan terbuka (open access) berbasis spektrum frekuensi baru. 

    Group Head Government Relation & Regulatory XLSMART Alvin Aslam mengatakan pihaknya saat ini masih mempelajari kebijakan tersebut dan secara aktif menjalin komunikasi dengan Komdigi. 

    “Saat ini kami masih mempelajari hal tersebut serta tentunya berkomunikasi dengan Komdigi,” kata Alvin saat dihubungi Bisnis pada Selasa (17/6/2025). 

    Alvin mengakui bahwa salah satu tantangan utama dalam implementasi kebijakan ini adalah menyatukan pemahaman serta menyelaraskan strategi dan kepentingan seluruh pihak dengan semangat untuk mengedepankan kepentingan bersama dan mendorong kemajuan demi memberikan manfaat bagi masyarakat.

    Pihaknya berharap agar regulasi yang sedang disusun pemerintah dapat mempertimbangkan berbagai aspek secara menyeluruh, sehingga mampu menciptakan iklim investasi yang lebih sehat.

    “Pada akhirnya memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” imbuhnya. 

    Sementara itu, PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) masih mengkaji lebih lanjut rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang akan membuka skema jaringan terbuka (open access) berbasis spektrum frekuensi baru. 

    Group Head Government Relation & Regulatory XLSMART Alvin Aslam mengatakan pihaknya saat ini masih mempelajari kebijakan tersebut dan secara aktif menjalin komunikasi dengan Komdigi. 

    “Saat ini kami masih mempelajari hal tersebut serta tentunya berkomunikasi dengan Komdigi,” kata Alvin saat dihubungi Bisnis pada Selasa (17/6/2025). 

    Alvin mengakui bahwa salah satu tantangan utama dalam implementasi kebijakan ini adalah menyatukan pemahaman serta menyelaraskan strategi dan kepentingan seluruh pihak dengan semangat untuk mengedepankan kepentingan bersama dan mendorong kemajuan demi memberikan manfaat bagi masyarakat.

    Pihaknya berharap agar regulasi yang sedang disusun pemerintah dapat mempertimbangkan berbagai aspek secara menyeluruh, sehingga mampu menciptakan iklim investasi yang lebih sehat.

    “Pada akhirnya memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” imbuhnya. 

    Etta Rusdiana Putra, Analis Maybank Sekuritas Indonesia mengatakan kecepatan internet Indonesia tertinggal dari negara lain lantaran penundaan perluasan jaringan 5G dan terbatasnya pengembangan fix broadband (FBB). 

    Dia berharap Telkomsel, Indosat dan XL Axiata berpartisipasi aktif untuk memenangkan persaingan lelang frekuensi 1,4 GHz guna meredam persaingan di masa mendatang. 

    Ilustrasi jaringan 5GPasalnya, pemain di luar ketiga operator juga memiliki hasrat yang tinggi untuk memenangkan spektrum ini guna memanfaatkan infrastruktur fiber yang dimiliki. 

    “Jika pemerintah memberikan kepada non-MNO [Mobile Network Operator], kami memiliki dua kekhawatiran yakni sebesar besar bandwidth-nya dan ke mana perusahaan itu ekspansi,” tulisnya pada riset tertanggal 27 Februari 2025. 

    Menurutnya, jika operator di luar MNO memperoleh lebih dari 40 MHz, persaingan bakal makin ketat dan kemungkinan akan menyasar pasar yang mudah diraih yakni Jawa dan akan menyerang dengan harga yang lebih rendah. 

    “Kami yakin MNO harus memenangkan 1400 MHz, terutama Telkomsel,” imbuhnya.