Perusahaan: Surge

  • OREX SAI dan Surge rilis implementasi 5G FWA sediakan internet murah

    OREX SAI dan Surge rilis implementasi 5G FWA sediakan internet murah

    Jakarta (ANTARA) – OREX SAI Inc bersama anak perusahaannya di Indonesia yaitu PT OREX SAI Indonesia dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge mengumumkan peluncuran kerja sama berskala penuh untuk menghadirkan layanan 5G Fixed Wireless Access (FWA) 1.4GHz berbasis Open RAN di seluruh Indonesia.

    Presiden Direktur Surge Yune Marketatmo mengatakan tujuan kemitraan ini yaitu menghadirkan akses internet berkecepatan tinggi dan terjangkau, sehingga dapat mewujudkan konektivitas di seluruh Indonesia.

    “Melalui kolaborasi dengan OREX SAI, kami membangun ekosistem 5G FWA berbasis teknologi inovatif. Kemitraan ini mencerminkan komitmen kami untuk menjembatani kesenjangan digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia ke tingkat berikutnya,” ujar Yune dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

    Setelah menandatangani perjanjian komprehensif pada Maret 2025, Surge dan OREX SAI telah menyelesaikan persiapan bersama untuk peluncuran komersial, termasuk demonstrasi teknologi dan uji laboratorium.

    Pada Juni 2025, OREX SAI mendirikan PT OREX SAI Indonesia untuk memimpin operasi lokal dan mengembangkan Radio Unit (RU) pertama yang mendapatkan Type Approval untuk pita frekuensi n50 (1,4 GHz) di Indonesia.

    Kemitraan kedua pihak memanfaatkan program-program pemerintah Jepang, yaitu “Subkontrak untuk verifikasi, pemeliharaan, dan operasi jaringan guna perluasan open RAN di negara-negara ASEAN dan negara asing lainnya” dari Kementerian Urusan Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang untuk uji coba laboratorium.

    Selain itu, juga memanfaatkan program “Proyek Ko-Kreasi Masa Depan Global South (Demonstrasi Skala Besar Negara Negara Anggota ASEAN) untuk Uji Coba Pra-Komersial” dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang.

    Surge melalui anak perusahaannya, PT Telemedia Komunikasi Pratama berhasil memperoleh lisensi Wilayah I yang mencakup sebesar 60 persen rumah tangga di Indonesia.

    Perseroan akan menawarkan layanan 5G FWA dengan tarif flat sekitar Rp100.000 per bulan, dengan kecepatan hingga 100 Mbps tanpa batas kuota data dan pemasangan gratis.

    “Surge berencana menugaskan hingga 4.800 stasiun basis kepada OREX SAI untuk tahap awal implementasi tahun 2026, termasuk seluruh perangkat dan layanan yang diperlukan,” ujar Yune.

    Berdasarkan perjanjian, OREX SAI akan menyediakan sistem Open RAN FWA 1.4GHz komersial pertama di dunia sebagai penyedia utama end to end.

    “Sistem ini menggunakan teknologi Open RAN dan 5G Core (5GC) yang dikembangkan oleh NEC Corporation, menjamin arsitektur jaringan yang dapat diskalakan dan siap masa depan,” jelas Yune.

    Secara paralel, PT Telemedia Komunikasi Pratama telah menandatangani perjanjian dengan 26 distributor lokal sebagai bagian dari rencana Go To Market awal yang menargetkan wilayah Region I.

    Presiden Direktur PT Telemedia Komunikasi Pratama Shannedy Ong mengatakan kolaborasi dengan 26 distributor lokal memastikan layanan broadband dapat menjangkau rumah tangga dengan cepat dan efisien.

    “Dengan memanfaatkan infrastruktur Surge dan teknologi OREX SAI, kami bertujuan menghadirkan layanan 5G FWA 1.4GHz yang terjangkau ke seluruh komunitas di Wilayah I dan wilayah lainnya. Jaringan 5G FWa 1,4 GHz pertama di dunia dengan harga Rp100 ribu per bulan, sudah termasuk free CPE Device Rental dengan speeds up to 100Mbps dan tanpa limit kuota,” ujar Shannedy.

    Sebanyak 26 mitra distribusi yang siap mendukung internet terjangkau dan telah menandatangani komitmen, diantaranya PT Solusi Internet Indonesia, CV Surya Abadi, PT Global Bima Utama, CV Binar Nusantara Internet, PT Akses Solusi Nusantara, dan PT Selular Global Net.

    Kemudian, PT Tri Tech Anagata, PT Boskam Artha Tama, PT Personal Alih Daya Tbk (PADA), PT Jave Inti Digital, CV Kerja Nyata Jaya, PT Multi Cipta Arta, PT Solusi Global Marketindo, dan PT Ambarres Madju Bersama, dan PT Telekom Adhik Ari Pratama.

    Selanjutnya, PT Lumina Orbit Digital, PT Soar Dunia Usaha, PT Sannin Brother Megah, PT Amreta Integra Rubina, PT Sinar Berkat Pratama, PT Gala Trans Indonesia, CV Rahmat Ananda, PT Kuala Karya Karisma, PT Cita Bersatu Link, PT Permata Jagad Komunikasi, dan PT Solusi Integra Prada.

    OREX SAI Inc merupakan perusahaan patungan antara NTT DOCOMO, INC. dan NEC Corporation.

    Presiden dan CEO NTT DOCOMO GLOBAL, Inc., Hiroki Kuriyama sangat mengapresiasi bahwa Surge dan pemerintah Indonesia telah mengakui potensi teknologi broadband Open RAN.

    “Dengan berkontribusi terhadap peningkatan penetrasi broadband dan inklusivitas digital di Indonesia, kami mewujudkan tujuan grup kami untuk Bridging Worlds for Wonder and Happiness,” ujar Hiroki.

    Sementara itu, CEO OREX SAI Hiroshi Kobayashi mengatakan pihaknya bersama Surge telah mengembangkan solusi 5G FWA 1.4GHz yang dapat diskalakan dan siap diluncurkan secara komersial.

    “Kami bangga meluncurkan inisiatif Open RAN FWA 1.4GHz komersial pertama di dunia di Indonesia dan akan terus berkomitmen memberikan teknologi yang memberdayakan masyarakat serta mempercepat pertumbuhan digital,” ujar Hiroshi.

    ​​​​​​​

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • WIFI Perkuat Tim Pemasaran, Kejar Target Hubungkan Internet ke 20 Juta Rumah

    WIFI Perkuat Tim Pemasaran, Kejar Target Hubungkan Internet ke 20 Juta Rumah

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) memperkuat tim pemasaran untuk mengejar target ambisius menghubungkan internet ke 20 juta rumah dalam kurun waktu 10 tahun.

    Direktur Surge Shannedy Ong mengatakan saat ini perusahaan mempersiapkan pengembangan ekosistem end-to-end untuk mendukung implementasi 5G FWA pada frekuensi baru 1.4 GHz.

    Setelah mendapatkan izin untuk mengoperasikan pita selebar 80 MHz di pita tengah tersebut, perusahaan juga mulai mempersiapkan tim pemasaran yang akan menjualkan produk internet murah kepada puluhan juga pelanggan rumahan.

    “Kami telah mengembangkan rencana pemasaran yang solid, terstruktur dan matang,” kata Shannedy kepada Bisnis, dikutip Rabu (12/11/2025).

    Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meminta para pemenang lelang pita frekuensi 1,4 GHz untuk merealisasikan target pembangunan 20 juta koneksi internet rumah (fixed broadband) sebagai bagian dari komitmen pengembangan konektivitas nasional. Komdigi memberi tenggat waktu kepada para pemenang untuk mencapai target tersebut.

    Shannedy mengatakan frekuensi 1,4 GHz membuka peluang besar bagi Indonesia yang masih memiliki tingkat penetrasi fixed broadband rendah, khususnya dalam menjangkau wilayah unserved dan underserved. Namun, terdapat tantangan pada sisi rantai pasok, terutama dalam pengembangan semikonductor chip yang mendukung frekuensi 1.4 GHz agar ekosistem dapat berjalan secara optimal dan berkelanjutan.

    “Langkah strategis kami lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, kami bekerjasama dengan rekan bisnis rantai pasok ekosistem untuk men-develop semiconductor chip yang mendukung frekuensi 1.4GHz,” kata Shannedy.

    Diketahui, WIFI membukukan pendapatan sebesar Rp513 miliar pada semester I/2025 atau tumbuh 66% year on year/YoY. Di tengah lompatan pendapatan itu, beban pokok pendapatan turun Rp8 miliar menjadi Rp121 miliar. Sementara itu beban umum naik dari Rp30 miliar menjadi Rp72 miliar.

    Adapun dari sisi laba, perusahaan mencatatkan pertumbuhan positif dengan meraup Rp378 miliar pada semester I/2025, tumbuh dari periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp148 miliar.

    Tahun depan, WIFI akan mendapat beban baru. WIFI harus menebus Rp403 miliar untuk menjual layanan internet FWA di regional I  yang meliputi Pulau Jawa, Maluku, dan Papua dengan menggunakan pita frekuensi 1,4 GHz.

    Penggunaan frekuensi radio, yang dikenal sebagai Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR), diberikan untuk jangka waktu maksimal 10 tahun dan dapat diperpanjang satu kali untuk maksimal 10 tahun lagi.

  • Rugi Bersih Centratama (CENT) Membengkak 88% jadi Rp1,47 Triliun Kuartal III/2025

    Rugi Bersih Centratama (CENT) Membengkak 88% jadi Rp1,47 Triliun Kuartal III/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Rugi bersih tahun berjalan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT) meningkatn dari Rp782 miliar menjadi Rp1,47 triliun pada kuartal III/2025. Angka tersebut naik 88,23% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

    Merujuk pada laporan keuangan perusahaan, Senin (10/11/2025) Pendapatan CENT hanya naik tipis 2,73% year on year/YoY menjadi Rp1,88 triliun.

    Adapun bisnis sewa menara menjadi kontributor utama pendapatan CENT dengan total menacapai Rp1,63 triliun atau sekitar 87% dari total pendapatan. Sisanya berasal dari sewa infrastruktur (IBC), serat optik, jasa internet dan lain sebagainya.

    Sementara itu beban pokok meningkat 29% menjadi Rp1,25 triliun pada kuartal III/2025, yang didominasi oleh beban utang jangka panjang. Penyusutan aset menara dan tetap membuat kondisi makin berat.

    Sebelumnya, CENT dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) dikabarkan bakal menjalin kerja sama untuk mempercepat pengembangan jaringan broadband wireless access (BWA) berbasis 5G Fixed Wireless Access (FWA).

    Langkah ini dilakukan setelah Surge memenangkan lelang penggunaan pita frekuensi 1,4 GHz di wilayah regional 1 yang meliputi Pulau Jawa, Papua, dan Maluku.

    Kerja sama dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dan PT Centratama Menara Indonesia Tbk. (CENT) akan menjadi fondasi penting bagi ekspansi layanan 5G FWA di Indonesia. Kedua perusahaan memiliki sekitar 50.000 menara yang siap digunakan oleh Surge tanpa perlu membangun infrastruktur baru.

    Sementara pada September 2024, beredar kabar bahwa DigitalBridge Group Inc., perusahaan infrastruktur digital yang berbasis di Amerika Serikat, akan melepas sebagian atau seluruh aset EdgePoint Infrastructure, unit bisnis mereka di Asia Tenggara. EdgePoint merupakan pemegang saham di balik PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT) untuk pasar Indonesia. 

    DigitalBridge bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk melakukan kajian strategis yang bisa menghasilkan transaksi penjualan EdgePoint. 

  • Area GBK Bakal Punya Wifi 7, Internet Bakal Ngebut

    Area GBK Bakal Punya Wifi 7, Internet Bakal Ngebut

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah tengah menyiapkan peluncuran jaringan Wifi teranyar dengan kecepatan tinggi di tanah air. Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengatakan pihaknya telah membuat regulasi soal Wifi 6 dan Wifi 7.

    “Regulasi yang mengatur mengenai Wi-Fi 6-7, internet dengan kecepatan tinggi, dan kita sudah lakukan inisiasinya bersama Cisco,” kata Meutya di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

    Dia juga mengatakan rencananya akan ada pilot project di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada awal tahun depan. Langkah tersebut jadi salah satu cara melakukan percepatan infrastruktur di Indonesia.

    “Dan rencananya akan diterapkan untuk pilot projecting di GBK di awal tahun depan. Jadi ini salah satu juga cara kita untuk melakukan percepatan di bidang infrastruktur,” ucapnya.

    Sebelumnya, Indonesia Technological Alliance (ITA) mengumumkan alokasi pita lower band 6 GHz untuk Wifi. Spektrum itu diperuntukkan untuk Wifi 6E dan 7 yang cepat dan latensi rendah.

    Wifi ini disebut bisa menghadirkan kecepatan jaringan 4 kali lipat dari Wifi yang sudah ada. Wifi juga dapat digunakan publik secara luas dan bersifat free license, selain itu bisa menggunakan AI application yang membutuhkan kecepatan tinggi.

    “Oleh karena itu, dengan hadirnya Wi-Fi 6 dan Wi-Fi 7 ini berbagai macam aplikasi yang sudah diimplementasikan di global Itu sekarang Indonesia sudah masuk di dalam era itu,” ujar Sekjen Komdigi, Ismail ditemui beberapa waktu lalu.

    Aturan lain yang juga dibuat oleh Komdigi terkait jaringan 1,4 Ghz. Lelang frekuensi telah dilakukan dan pemenangnya telah diumumkan bulan ini yakni MyRepublic dan Surge.

    Meutya berharap koneksi dengan teknologi Fixed Wireless Access itu dapat menambah koneksi internet yang murah. Kemungkinan pembangunannya baru akan dilakukan tahun depan.

    “Lelangnya baru selesai, baru diumumkan mudah-mudahan tahun depan pembangunannya mulai terasa,” ungkap dia.

    Selain itu, Komdigi berencana kembali melakukan lelang dan kali ini untuk jaringan 2,6 Ghz. Rencananya prosesnya akan dimulai pada akhir tahun ini.

    Meutya mengatakan diharapkan pembangunannya bisa dirasakan juga tahun 2026 mendatang. Jaringan itu diperuntukkan untuk pembangunan 5G di Indonesia.

    “Mudah-mudahan terkejar lagi di akhir tahun ini kita juga akan melakukan lelang dari 2,6 GHz untuk pembangunan 5G yang Insyaallah kalau lancar tahun depan selesai dan pembangunannya juga sudah mulai dirasakan tahun depan,” kata Meutya.

    Tahun kedua pemerintahan Prabowo Subianto, dia mengatakan akan ditandai dengan berbagai percepatan pembangunan. Ini dilakukan setelah tahun sebelumnya adalah melakukan segala persiapan.

    “Jadi tahun kedua dari Presiden Prabowo insyaallah percepatan-percepatan itu akan dilakukan karena memang administrasi, paper work, dan persiapan di tahun pertama itu sudah dilakukan dengan timely,” tuturnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Adopsi 5G di Indonesia Tertinggal, Operator Seluler Ungkap Penyebabnya

    Adopsi 5G di Indonesia Tertinggal, Operator Seluler Ungkap Penyebabnya

    Jakarta

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengungkapkan cakupan jaringan 5G di Indonesia tertinggal dibandingkan negara tetangga. Operator seluler pun mengungkapkan persoalan yang membuat sinyal internet cepat itu tidak berkembang.

    Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menyebutkan bahwa frekuensi yang digunakan operator seluler saat ini bukan spektrum 5G.

    “Spektrum yang dipakai sekarang itu bukan real 5G, karena yang digunakan itu ada di frekuensi 1,8 GHz, 2,1 GHz, dan 2,3 GHz. Kalau ngomongin spektrum 5G itu bisa dirilis 2,6 GHz, 3,5 GHz, dan 700 MHz,” ujar Direktur Eksekutif ATSI Marwan O Baasir saat dihubungi detikINET, Kamis (30/10/2025).

    Frekuensi yang dipakai operator seluler pada saat ini juga masih berbagai jaringan dengan teknologi lainnya, seperti 2G maupun 4G. Sementara itu, untuk mendapatkan koneksi 5G yang optimal dibutuhkan lebar pita 100 MHz yang di mana saat ini tidak ada operator yang menggunakan sebesar itu.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebelumnya telah melakukan konsultasi publik terkait penggunaan pita frekuensi 700 MHz, 2,6 GHz, dan 26 GHz. Akan tetapi belum diketahui jadwal spektrum tersebut akan dilelang.

    Di sisi lain, Komdigi baru saja merampungkan lelang frekuensi 1,4 GHz yang diperuntukan layanan jaringan akses nirkabel pita lebar (fixed broadband). Sebagai informasi, lelang frekuensi 1,4 GHz dimenangkan oleh Surge melalui anak perusahaan Telemedia Komunikasi Pratama di Regional 1 dan Eka Mas Republik yang dikenal dengan merek MyRepublic untuk Regional 2 dan 3.

    “Kalau kita melihat dari sejarahnya, operator menghadirkan 4G LTE itu tahun 2014 dan berkembang pesat hingga 2018 karena saat itu ada kebutuhan. Begitu spektrum 5G dirilis, insya Allah adopsi 5G lebih cepat, dengan catatan perangkat dan harga layanan terjangkau,” tutur Marwan.

    Ia menceritakan saat peralihan dari 3G ke 4G ketika itu, harga HP dibuat terjangkau. Kondisi tersebut yang diharapkan ATSI dapat terjadi juga pada ponsel 5G.

    “Kalau saya melihat nggak ada alasan untuk tidak adopsi 5G. Kebutuhan pengalaman pengguna sangat tinggi karena masyarakat juga membutuhkan koneksi internet cepat, tapi kembali ke ekositem sudah terbentuk atau tidak, dari aplikasi, device, use case juga perlu kita pikirkan,” ungkap Marwan.

    Diberitakan sebelumnya, Wamenkomdigi Nezar Patria menyinggung adopsi 5G di Indonesia tertinggal jauh dibandingkan negara tetangga, seperti Malaysia.

    Nezar mencontohkan, Malaysia telah mencapai sekitar 80% cakupan 5G, sementara Indonesia baru menyentuh kurang dari 10% sejak pertama kali diperkenalkan pertengahan 2021. Kondisi ini, kata dia, menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah dalam memperluas infrastruktur jaringan berkecepatan tinggi di Tanah Air.

    “Pemerintah menargetkan setidaknya 30% wilayah Indonesia sudah terjangkau jaringan 5G pada tahun 2030. Ini tentu saja membutuhkan kolaborasi yang cukup kuat dari semua stakeholder di industri tersebut,” ujar Nezar di kantor Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Jakarta, Senin (27/10).

    (agt/fay)

  • Beban Baru WIFI-MyRepublic, Hubungkan 20 Juta Rumah dengan Internet Murah

    Beban Baru WIFI-MyRepublic, Hubungkan 20 Juta Rumah dengan Internet Murah

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mewajibkan kepada para pemenang lelang pita 1,4 GHz, PT Telemedia Komunikasi Pratama dan PT Eka Mas Republik untuk menghubungkan 20 juta rumah dengan internet murah. 

    Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan baru karena selain harus menyiapkan ekosistem 1,4 GHz yang belum matang dan berinvestasi pada perangkat base transceiver station (BTS), keduanya juga harus dapat menyeimbangkan keuangan dengan harga internet rumah yang murah. 

    Sekadar informasi, Telemedia Komunikasi Pratama merupakan anak usaha dari PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI). Sementara itu Eka Mas Republik atau MyRepublic adalah anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA). 

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta WIFI dan DSSA untuk merealisasikan target pembangunan 20 juta koneksi internet rumah (fixed broadband) sebagai bagian dari komitmen pengembangan konektivitas nasional.

    “Jadi memang kepada pemenangnya [lelang 1,4 Ghz] kita berikan target ataupun komitmen untuk membangun 20 juta koneksi internet rumah,” kata Meutya, Kamis (23/10/2025). 

    Menurut dia, hasil pembangunan jaringan dari lelang frekuensi ini kemungkinan belum akan terasa secara signifikan dalam waktu dekat, namun diperkirakan mulai berdampak pada 2026. 

    Sebelumnya, Komdigi telah membuka lelang pita frekuensi 1,4 GHz yang bertujuan menentukan pengguna pita frekuensi radio di seluruh regional, sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada pita 1,4 GHz.

    Seleksi ini juga ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan spektrum bagi layanan akses nirkabel pita lebar. Melalui lelang tersebut, pemerintah berharap dapat memperluas jangkauan akses internet berbasis jaringan pita lebar tetap atau fixed broadband, menghadirkan layanan dengan harga terjangkau sesuai rata-rata konsumsi rumah tangga telekomunikasi di wilayah perdesaan, meningkatkan kecepatan unduh, serta mempercepat penggelaran jaringan serat optik.

    Dalam hasil seleksi,WIFI memenangkan Regional I yang meliputi Pulau Jawa, Maluku, dan Papua, dengan penawaran tertinggi senilai Rp403,7 miliar. WIFI mengungguli PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan penawaran Rp399 miliar, dan PT Eka Mas Republik sebesar Rp331 miliar.

    Sementara itu, DSSA memenangkan Regional II yang meliputi Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara dengan penawaran Rp300,8 miliar, lebih tinggi dari Telkom (Rp259 miliar) dan Telemedia (Rp136 miliar). Eka Mas juga menjadi pemenang Regional III yang mencakup Kalimantan dan Sulawesi dengan harga penawaran Rp100 miliar, mengalahkan Telkom (Rp80 miliar) dan Telemedia (Rp64 miliar).

    Pada tahun pertama, para pemenang lelang diwajibkan membayar dua kali nilai penawaran, kemudian membayar sesuai nilai penawaran selama sembilan tahun berikutnya. 

    Jajaran direksi WIFI

    2X Pencapaian IndiHome

    Adapun target 20 juta rumah terhubung internet murah setara dua kali lipat dari torehan pelanggan pemimpin pasar fixed broadband IndiHome. Selama lebih dari 10 tahun beroperasi, IndiHome dapat melayani 10,1 juta pelanggan internet rumah per Juni 2025.

    Jumlah pelanggan itu tumbuh 10% secara tahunan. Pencapaian tersebut merupakan kerja keras Telkom-Telkomsel yang berfokus pada dua jalur utama yaitu untuk pemasaran dan layanan purna jual IndiHome. 

    Dalam mencapai target tersebut, Telkom mengandalkan sejumlah strategi, termasuk mendorong tenaga pemasar yang lebih banyak lewat program Sobat IndiHome.

    Informasi yang beredar lebih dari 31.000 Sobat IndiHome di seluruh Indonesia yang bertugas melakukan penawaran layanan door-to-door dan mendukung akuisisi pelanggan baru.

    Anggota ini bekerja sebagai tenaga lepas yang mendapat komisi berdasarkan keberhasilan mendapatkan pelanggan baru.  Telkom juga mengandalkan sekitar 16.000 teknisi yang menangani instalasi dan layanan purna jual kepada pelanggan berdasarkan data terakhir pada 2022. 

    Peluang dan Tantangan

    Komdigi menyebut frekuensi 1,4 GHz dapat membantu memperluas jangkauan akses internet broadband, khususnya untuk wilayah yang belum terjangkau fiber optik atau infrastruktur kabel. Pita ini nantinya akan digunakan untuk Fixed Wireless Access (FWA) dan kebutuhan internet rumah.

    Kecepatan internet yang diberikan besar seperti internet tetap, namun perusahaan telekomunikasi tidak perlu usaha keras untuk menarik kabel ke rumah-rumah untuk menjangkau pelanggan, sehingga secara ongkos seharusnya lebih murah dan mudah dalam menjangkau pelanggan.

    Sementara itu dari sisi tantangan, kesiapan ekosistem menjadi salah satu tantangan yang akan dihadapi oleh perusahaan telekomunikasi dalam pengembangan layanan data di pita frekuensi 1,4 GHz.  Adapun pita frekuensi 1,4 GHz termasuk kategori mid band atau frekuensi pita tengah yang memiliki karakteristik jangkauan lumayan luas dan kapasitas besar.

    Head of Asia Pacific GSMA Julian Gorman mengatakan tantangan utama dalam pemanfaatan frekuensi 1,4 GHz berkaitan dengan kesiapan ekosistem pendukung yang masih minim.

    “Masalah utama dari teknologi 1,4 GHz adalah ukuran ekosistemnya,” ujar Julian.

    Pekerja memperbaiki jaringan internet rumah

    Dia menjelaskan bahwa setiap pita frekuensi yang dialokasikan membutuhkan ekosistem komprehensif agar dapat dimanfaatkan secara efektif—dari pembuat chip, antena, hingga produsen perangkat yang dapat mendukung spektrum tersebut.

    Di berbagai belahan dunia, pita frekuensi paling populer yang lebih dulu diadopsi secara masif adalah 3,5 GHz, diikuti dengan 2,6 GHz. Pita-pita ini mendapat sambutan luas karena didukung oleh rantai pasok global yang matang dan biaya produksi perangkat yang efisien karena skala adopsi yang besar.

    Sebaliknya, pita 1,4 GHz hanya digunakan secara sporadis di beberapa wilayah dunia, sehingga keberadaan perangkat, chip, dan dukungan teknis lainnya masih relatif terbatas. 

    PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge  mengumumkan penandatanganan perjanjian kerja sama multi-tahun dengan Qualcomm Technologies, Inc. untuk penyediaan solusi platform Qualcomm Dragonwing FWA yang akan mendukung proyek broadband terjangkau Surge.

    Direktur Solusi Sinergi Digital Shannedy Ong menjelaskan kolaborasi ini merupakan pencapaian penting dalam misi WIFI untuk menghadirkan konektivitas broadband terjangkau ke seluruh pelosok Indonesia.

    “Dengan memanfaatkan platform Dragonwing FWA dalam perangkat CPE FWA 1,4 GHz kami, Surge dapat mempercepat penetrasi broadband dan menghadirkan akses internet cepat dan terjangkau bagi jutaan rumah tangga yang selama ini belum terlayani dengan baik,” ujar Shannedy dalam keterangan resminya, Rabu (22/10/2025).

  • Redmi K90 Pro Max Rilis! HP Spek Gahar Harga Mengejutkan

    Redmi K90 Pro Max Rilis! HP Spek Gahar Harga Mengejutkan

    Jakarta

    Xiaomi baru saja memperkenalkan Redmi K90 Pro Max melalui acara peluncuran di China. HP ini hadir sebagai penerus yang ambisius dari seri K sebelumnya, menawarkan kombinasi performa dengan harga yang tak bikin kantong jebol.

    Redmi K90 Pro Max hadir dengan layar datar AMOLED 2K berukuran 6,9 inci beresolusi 2608 × 1200 piksel, mendukung refresh rate 120 Hz, kecerahan puncak 3.500 nits, serta kompatibel dengan HDR10+ dan Dolby Vision. Layar ini juga mendukung touch sampling rate 2.560 Hz, ideal untuk gamer yang menginginkan respons super cepat.

    Dapur pacunya ditenagai Snapdragon 8 Elite Gen 5 3 nm berpadu dengan GPU Adreno 840, menawarkan efisiensi daya tinggi dan kinerja ekstrem. Redmi K90 Pro hadir dalam beberapa varian hingga 16 GB LPDDR5X RAM dan 1 TB UFS 4.1 storage. Chip grafis independen D2 dengan modul GEX AI meningkatkan detail pencahayaan dan bayangan, memberikan kualitas visual setara PC gaming.

    Untuk menjaga suhu tetap stabil, Xiaomi menyematkan sistem pendingin 3D Ice-Sealed seluas 6.700 mm². Di sisi audio, varian Pro Max memiliki dual speaker 1115F dengan woofer independen dan tuning Bose, menghasilkan suara stereo 2.1 yang jernih dan bertenaga.

    Redmi K90 Pro Max Foto: Xiaomi

    Redmi K90 Pro Max dibekali tiga kamera belakang beresolusi 50 MP: sensor utama Light Fusion 950 (f/1.67, OIS), ultra-wide 102°, dan telephoto periscope 5×. Kamera ini mendukung perekaman 8K dan dibantu algoritma Xiaomi AISP 2.0 untuk dynamic range 13,5 EV. Kamera depan 20 MP mampu merekam video 4K.

    Baterai silikon-karbon 7.560 mAh-nya mendukung fast charging 100 W wired dan 50 W wireless, serta reverse charging 22,5 W. Chip Xiaomi Surge P3 dan G2 memastikan pengisian aman dan efisien.

    Bodi Redmi K90 Pro Max mengusung bingkai logam dengan kaca belakang premium, berstandar IP68. Varian “Denim Blue” menampilkan tekstur kain jeans unik, tahan UV dan mudah dibersihkan.

    Redmi K90 Pro Max Foto: XiaomiSpesifikasi Lengkap Redmi K90 Pro MaxSpesifikasiRedmi K90 Pro MaxLayar6.9 inci 2K AMOLED 12-bit (2608×1200), rasio 20:9, 120Hz, 2560Hz instant touch sampling, DC Dimming, puncak 3500 nits, rasio kontras min 5,000,000:1, HDR10+, Dolby VisionChipsetQualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 5 (3nm), GPU Adreno 840RAM & Penyimpanan12GB / 16GB LPDDR5X; 256GB / 512GB / 1TB UFS 4.1SIMDual SIM (nano + nano)Sistem OperasiXiaomi HyperOS 3Kamera Belakang50MP utama (sensor Light Fusion 950 1/1.31″, f/1.67, OIS+EIS, LED flash) + 50MP ultra-wide 102° (OV50M, f/2.4) + 50MP periscope telephoto 5x (f/3.0, OIS, tele-macro 30cm); perekaman video hingga 8KKamera Depan20MP, perekaman video 4KKeamanan & SensorSensor sidik jari ultrasonik 3D, sensor inframerahKetahananIP68 tahan debu dan airHarga dan VarianRedmi K90 Pro Max Foto: Xiaomi

    Redmi K90 Pro Max sudah dijual di China dengan harga sebagai berikut:

    VarianHarga (Yuan)Harga (Rupiah) ±12GB + 256GB3.999 yuanRp7,6 juta12GB + 512GB4.499 yuanRp8,5 juta16GB + 512GB4.799 yuanRp9,1 juta16GB + 1TB5.299 yuanRp10,1 juta16GB + 1TB Champion Lamborghini Edition5.499 yuanRp10,4 juta

    (afr/afr)

  • Video: Babak Baru Digital RI Dimulai, Infrastruktur Jadi Tantangan

    Video: Babak Baru Digital RI Dimulai, Infrastruktur Jadi Tantangan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lelang frekuensi 1,4 GHz akhirnya rampung. Pemerintah resmi menetapkan dua pemenang, yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama, anak usaha Surge (WIFI) dan Eka Mas Republik, pemilik MyRepublic.

    Redaksi CNBC Indonesia menyoroti kehadiran dua pemain baru ini diyakini akan menambah dinamika industri telekomunikasi nasional yang selama ini didominasi oleh pemain lama. Dengan pasar yang semakin ramai, kompetisi diharapkan mampu menghadirkan layanan internet yang lebih cepat, stabil, dan terjangkau bagi masyarakat. Meski begitu, pemerintah diingatkan agar transformasi digital tidak sekadar menjadi ajang perebutan pasar oleh pelaku usaha, melainkan benar-benar diarahkan untuk pembangunan infrastruktur yang merata. Frekuensi baru ini diharapkan dapat membuka peluang pemerataan akses internet hingga ke pelosok Tanah Air, dengan dukungan komitmen perluasan jaringan dan ekosistem digital yang solid.

    Saksikan dialog Andi Shalini bersama managing Editor CNBC Indonesia Demis Rizky Gosta dan Editor CNBC Indonesia Muhammad Khadafi dalam Editor’s View di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Kamis (23/10/2025).

  • Video: Lelang Frekuensi 1,4 GHz Rampung, Babak Baru Internet Murah

    Video: Lelang Frekuensi 1,4 GHz Rampung, Babak Baru Internet Murah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi mengumumkan pemenang lelang pita frekuensi 1,4 GHz, yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama, anak usaha Surge (WIFI) dan Eka Mas Republik, pemilik MyRepublic. Frekuensi ini diharapkan dapat memperkuat infrastruktur jaringan internet nasional, terutama di wilayah dengan konektivitas terbatas.

    Redaksi CNBC Indonesia menilai langkah ini penting untuk meningkatkan pemerataan akses internet di Indonesia yang selama ini masih didominasi oleh layanan seluler dengan kualitas dan stabilitas yang belum merata. Sementara dari sisi ekonomi, perluasan akses internet murah dinilai mampu mendorong aktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta memperkuat ekonomi daerah. Meski demikian, keberhasilan kebijakan ini juga bergantung pada kesiapan pelaku industri dalam menjaga efisiensi dan daya saing.

    Saksikan dialog Andi Shalini bersama managing Editor CNBC Indonesia Demis Rizky Gosta dan Editor CNBC Indonesia Muhammad Khadafi dalam Editor’s View di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Kamis (23/10/2025).

  • 7 Kebijakan Komdigi di Tahun Pertama Prabowo-Gibran

    7 Kebijakan Komdigi di Tahun Pertama Prabowo-Gibran

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Genap satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2025. Setahun pemerintahan ini ditandai dengan sejumlah perubahan kelembagaan, salah satunya di sektor komunikasi dan teknologi digital.

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kini berubah, berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Presiden Prabowo melantik Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital pada Senin (21/10/2024).

    Meutya menjelaskan bahwa perubahan nama lembaga bukan sekadar simbol, melainkan respons terhadap tantangan zaman yang menuntut percepatan digitalisasi di semua sektor.

    Saat itu, dalam 100 hari pertamanya, Meutya menegaskan tiga fokus utama. Pertama, melanjutkan pemberantasan judi online dan pinjaman online (pinjol) ilegal. Kedua, membangun internet ramah anak dengan perlindungan terhadap eksploitasi, pornografi, dan kekerasan anak. Ketiga, upaya pemerataan akses internet di daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar).

    Ia juga mengatakan bahwa Presiden Prabowo disebut menitipkan pesan agar digitalisasi dapat menyederhanakan urusan pemerintahan dan mempercepat pelayanan publik.

    Setahun berlalu, apa yang sudah dilakukan oleh Komdigi dalam hal pembuatan kebijakan dan aturan lainnya? Berikut CNBC Indonesia rangkum satu tahun Komdigi era Prabowo-Gibran.

    1. PP TUNAS: Perlindungan Anak di Dunia Digital

    Setahun berjalan, salah satu capaian Komdigi adalah penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS). Regulasi ini ditetapkan pada 28 Maret 2025 dan mulai berlaku 1 April 2025.

    PP TUNAS mewajibkan setiap Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk:

    Menyaring konten berbahaya bagi anak-anak
    Menyediakan mekanisme pelaporan yang mudah diakses
    Melakukan remediasi cepat dan transparan
    Menerapkan verifikasi usia pengguna untuk mencegah paparan konten negatif
    Adapun implementasi PP ini akan berlangsung bertahap dengan masa penyesuaian dua tahun.

    Berikut adalah kategori website dan aplikasi berdasarkan PP Tunas:

    Di bawah 13 tahun, hanya boleh mengakses platform yang sepenuhnya aman, seperti situs edukasi atau platform anak.
    13-15 tahun, diperbolehkan mengakses platform dengan risiko rendah hingga sedang.
    16-17 tahun, bisa mengakses platform dengan risiko tinggi, tetapi harus dengan pendampingan orang tua.
    18 tahun ke atas, diperbolehkan mengakses secara independen semua kategori platform.

    Namun, PP Tunas tidak menyebutkan secara eksplisit aplikasi yang termasuk kategori risiko rendah, sedang, atau tinggi. Platform seperti X, Instagram, atau YouTube harus melakukan evaluasi sendiri dan melaporkan kategori mereka kepada Kementerian Komdigi.

    Berikut adalah aspek penilaian untuk menentukan kategori medsos untuk anak:

    Berkontak dengan orang lain yang tidak dikenal;
    Terpapar pada konten pornografi, konten kekerasan, konten yang berbahaya bagi keselamatan nyawa, dan konten lain yang tidak sesuai peruntukan Anak;
    Eksploitasi Anak sebagai konsumen;
    Mengancam keamanan Data Pribadi Anak;
    Adiksi;
    Gangguan kesehatan psikologis Anak; dan
    gangguan fisiologis Anak.

    Jika suatu produk, layanan, dan fitur memiliki nilai tingkat risiko tinggi pada salah satu atau lebih aspek di atas, aplikasi tersebut termasuk kategori risiko tinggi sehingga hanya bisa diakses oleh anak usia 16-17 tahun dengan pendampingan orang tua atau dengan bebas untuk usia 18 tahun ke atas.

    2. Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Selain regulasi perlindungan digital, Komdigi juga menuntaskan lelang frekuensi 1,4 GHz, yang telah dibuka sejak Juli 2025. Hasil seleksi diumumkan pada Rabu (15/10/2025), dengan dua perusahaan keluar sebagai pemenang, yakni:

    PT Telemedia Komunikasi Pratama (WIFI), anak usaha Surge
    PT Eka Mas Republik, pemilik MyRepublic.

    PT Telemedia mencatat penawaran tertinggi sebesar Rp403,76 miliar untuk wilayah Regional I. Sementara MyRepublic mendapatkan untuk dua regional sisanya dengan jumlah 9 zona. Harga penawaran perusahaan tertinggi untuk masing-masing yakni Regional II sebesar Rp 300.888.000.000 dan Regional III senilai Rp 100.888.000.000.

    Dari tujuh perusahaan peserta awal, hanya tiga yang lolos ke tahap akhir, hingga akhirnya dua operator tersebut memenangkan lelang. Komdigi berharap langkah ini memperluas jangkauan internet cepat dan mendorong pemerataan ekonomi digital di berbagai daerah.

    Lelang ini diperuntukkan untuk menyediakan internet cepat 100 Mbps dengan harga terjangkau. Lelang dilakukan untuk broadband wireless access (BWA) dan diharapkan bisa meningkatkan cakupan jaringan fixed broadband.

    3. SAMAN, Pantau Medsos 24 Jam

    Pemerintah memiliki sistem khusus untuk memberantas konten negatif, termasuk judi online, bernama SAMAN (Sistem Kepatuhan Moderasi Konten).

    Diketahui SAMAN mulai diterapkan per Februari 2025, bertujuan memastikan bahwa para PSE, seperti penyedia website dan media sosial, mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menangkal konten negatif yang kerap kali sulit dikendalikan

    SAMAN bekerja untuk melaksanakan amanat Undang-undang dan turunannya PP 71/2019 hingga keputusan menteri.

    Para platform akan terhubung dengan SAMAN. Pihak kementerian bisa mengirimkan pemberitahuan agar konten negatif segera diblokir platform.

    Para platform juga bisa mengajukan banding pada pemberitahuan tersebut. Ini bisa dilakukan jika platform merasa permintaan itu tidak sesuai dengan ketentuannya yang ada dalam perusahaannya.

    4. Aturan tarif kurir

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) merilis Peraturan Menteri Komdigi 8 tahun 2025 tentang Layanan Pos Komersial. Salah satu yang dibahas adalah terkait tarif layanan pengantaran.

    Dalam aturan itu dijelaskan tarif layanan pos komersial ditetapkan penyelenggara pos. Namun ini berdasarkan formula yang ditetapkan oleh pemerintah.

    Perhitungannya sendiri tertuang dalam pasal 41, yakni biaya produksi atau biaya operasional ditambah margin pada platform layanan. Biaya operasionalnya diatur dalam ayat (4), terdiri dari biaya tenaga kerja, transportasi, aplikasi, teknologi, biaya karena kerja sama penyedia sarana dan prasarana, serta akibat kerja sama dengan pelaku usaha orang perseorangan.

    Pemerintah memang tidak menetapkan tarif atas dan bawah untuk ongkos pengiriman dalam aturan tersebut. Sebab Direktur Pos dan Penyiaran Ditjen Ekosistem Digital Komdigi, Gunawan Hutagalung menjelaskan tarif tidak diatur pemerintah berdasarkan Undang-Undang Pos.

    “Tapi ditetapkan oleh penyelenggara berdasarkan formula tarif. Nah, formula tarif yang di PM ini dijelaskan lagi. Oh kalau mau buat tarif, ini loh biaya-biayanya,” jelas Gunawan ditemui pada Mei lalu.

    Namun tak menutup kemungkinan tarif bisa ditentukan pemerintah, berdasarkan adanya laporan dari pelaku usaha terkait tarif. Kemudian, menteri akan melakukan evaluasi terkait tarif tersebut.

    Dalam pasal 42 ayat (2) ditetapkan evaluasi akan dilakukan berdasarkan lima hal. Mulai dari ulasan pasar, kajian biaya, penilaian dampak terhadap masyarakat, kinerja keuangan perusahaan, dan keberlangsungan layanan pos.

    Permen baru itu juga mengatur terkait keputusan bebas ongkir. Potongan harga ditetapkan pada Pasal 45, tetapi dengan ketentuan tertentu.

    Pertama potongan harga bisa diterapkan sepanjang tahun asalkan tarifnya di atas atau sama dengan biaya pokok layanan. Sementara ayat (3) dan (4) mengatur jika potongan harga di bawah biaya pokok hanya bisa dilakukan selama tiga hari dalam satu bulan.

    Namun periode tersebut bisa diperpanjang. Pihak penyelenggara bisa meminta Komdigi melakukan evaluasi untuk periode potongan harga.

    Permasalahannya, Permenkomdigi no. 8/2025 justru menghilangkan aturan terkait layanan pesan antar makanan lewat aplikasi seperti GoFood dan Grab Food. Layanan pesan antar makanan padahal menjadi salah satu sorotan para pengemudi ojek online (ojol) dalam berbagai aksi unjuk rasa.

    5. Peta Jalan AI

    Komdigi mengungkap bahwa tengah menyiapkan soal peta jalan dan aturan terbaru soal AI. Kedua hal tersebut sudah masuk dalam finalisasi draft dan akan diterbitkan segera.

    “Pertama itu kita sudah finalisasi draf peta jalan AI nasional yang nantinya akan menjadi peraturan presiden ya,” kata Nezar ditemui di kantor Komdigi Jumat pekan lalu.

    “Kita memasukkan satu peraturan presiden yang lain, rencana peraturan presiden yang lain yang terkait dengan peta jalan AI nasional ini, yaitu tentang keamanan dan keselamatan pengembangan dan penggunaan AI,” dia menambahkan.

    Dia mengatakan setelah semua proses selesai akan segera diterbitkan. Bulan ini drafnya akan diselesaikan.

    Namun masih perlu untuk proses harmonisasi. Jadi, diharapkan tahun ini aturan bisa diselesaikan.

    Nezar belum mengungkapkan detil aturan dan peta jalan AI tersebut. Dia hanya mengatakan bakal ada soal keseimbangan inovasi dan proteksi atas risiko yang terjadi terkait teknologi tersebut.

    Ada sejumlah hal yang disasar dalam peta jalan ini, termasuk yang masuk dalam program strategis nasional.

    “Kira-kira AI bisa berkontribusi di mana saja gitu ya, sektor kesehatan, sektor pendidikan, sektor keuangan ya, layanan keuangan, transportasi, dan sejumlah sektor lain,” ungkap Nezar.

    Selain itu juga mencakup terkait prinsip yang harus diadopsi, mulai dari akuntabilitas hingga transparansi ada industri kreatif berbasis AI.

    6. Sistem Klasifikasi Usia untuk Game

    Komdigi baru saja mengumumkan peluncuran Indonesia Game Rating System (IGRS), sistem klasifikasi usia nasional untuk game.

    IGRS diluncurkan bertepatan dengan ajang konferensi pengembang game tahunan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2025 di Bali, Sabtu (11/10/2025).

    IGRS dirancang untuk memberikan panduan usia bagi setiap game yang beredar di Indonesia. Para penerbit game nantinya akan diwajibkan mencantumkan klasifikasi usia pemain mulai dari 3+, 7+, 13+, 15+, hingga 18+, dan akan mulai diterapkan pada Januari 2026.

    Menkomdigi Meutya Hafid menjelaskan, penerapan IGRS bertujuan melindungi tidak hanya industri game nasional, tetapi juga para pemain, terutama anak-anak.

    “Pada prinsipnya ini dilakukan untuk meningkatkan, melindungi industri game, tapi di saat yang bersamaan juga melindungi para gamers khususnya anak-anak,” ujar Meutya dalam acara IGDX Business & Conference 2025 di Legian, Bali.

    Komdigi akan mulai menerapkan klasifikasi usia pada seluruh game yang beredar di Indonesia mulai Januari tahun 2026.

    “Januari tahun depan, semua game harus di rating berdasarkan usianya masing-masing. Dari setiap game yang ada di Indonesia wajib mencantumkan klasifikasinya untuk usia berapa,” ujar Dirjen Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, pada kesempatan yang sama.

    Ia menambahkan, proses penerapan sistem ini akan dilakukan secara bertahap. Setiap pengembang atau penerbit gim wajib melakukan self-assessment terlebih dahulu untuk menentukan kategori usia produknya.

    Setelah itu, Komdigi akan melakukan verifikasi dan pengecekan rutin guna memastikan penilaian tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Edwin menegaskan, pengembang gim juga memiliki tanggung jawab sosial untuk memastikan produknya tidak berdampak negatif terhadap perkembangan anak-anak.

    7. Blokir Puluhan Ribu Judol

    Komdigi bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan pemblokiran terhadap 23.929 rekening yang digunakan untuk aktivitas transaksi judi online.

    Rekening-rekening tersebut merupakan hasil dari patroli siber dan laporan masyarakat yang diterima oleh Kemkomdigi.

    “Kami ingin memastikan aliran dana dari aktivitas ilegal seperti judi online ini benar-benar terputus,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.

    Upaya ini disebut menjadi langkah konkret dan kolaboratif lintas kementerian/lembaga dalam memberantas judi online dengan memutus jalur transaksi keuangan antara masyarakat dengan pengelola situs judi online.

    Meutya juga meminta masyarakat turut berpartisipasi aktif melaporkan situs dan akun judi online serta rekening yang terindikasi digunakan untuk judi online melalui kanal-kanal pengaduan yang tersedia.

    “Kami mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi melaporkan situs, akun, atau aktivitas yang mencurigakan,” terangnya.

    Komdigi menyediakan berbagai layanan pengaduan yang dapat digunakan masyarakat, di antaranya aduankonten.id untuk mengadukan konten terindikasi judi online dan cekrekening.id untuk melaporkan rekening yang digunakan untuk transaksi judi online.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]