Perusahaan: Sony

  • Paradoks Pemberantasan Narkoba

    Paradoks Pemberantasan Narkoba

    Paradoks Pemberantasan Narkoba
    Penyuluh Antikorupsi Sertifikasi | edukasi dan advokasi antikorupsi. Berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya integritas dan transparansi di berbagai sektor

    Pemberantasan narkoba omong kosong! Bagaimana polisi di Nunukan bisa memberantas narkoba kalau mereka sendiri terlibat penyelundupan?

    DEMIKIANLAH
    banyak komentar yang saya temukan dari berbagai pembicaraan hangat masyarakat Nunukan, Kalimantan Utara. Ironi melukai nurani dalam paradoks pemberatasan narkoba di perbatasan negeri.
    Di garis batas negeri, pemberantasan narkoba menjelma paradoks yang mencengkeram. Polisi, yang disumpah sebagai benteng hukum, justru terseret dalam pusaran kejahatan penyelundupan narkoba.
    Nunukan, jantung perbatasan Indonesia-Malaysia, sorot lampu perang melawan narkotika memantul pada bayang-bayang pengkhianatan: oknum penegak hukum menjadi pelaku.
    Bagaimana mungkin mereka yang memegang tameng keadilan justru menikamnya dari belakang?
    Ketika sabu merayap melalui jalur tikus dan dermaga gelap, pertanyaan dari rakyat yang selalu terzholimi menggema: apakah musuh sejati ada di luar sana, atau justru bersemayam dalam seragam yang seharusnya melindungi?
    Kisah tragis “polisi tangkap polisi” mengaburkan garis antara pemburu dan buruan, mengungkap luka sistemik yang melemahkan perjuangan melawan narkoba di perbatasan negeri.
    Pada Rabu, 9 Juli 2025, kabar mengejutkan terkait penangkapan polisi itu datang. Tim gabungan dari Direktorat Tindak Pidana
    Narkoba
    Bareskrim Polri dan Divisi Propam menangkap empat oknum polisi, termasuk Iptu Sony Dwi Hermawan, Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Reskoba) Polres Nunukan, terkait dugaan penyelundupan sabu di wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia.
    Peristiwa ini bukan sekadar kasus hukum biasa, melainkan cerminan krisis integritas yang mengguncang Institusi Kepolisian, terutama dalam misi pemberantasan narkoba di kawasan rentan seperti di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan. 
    Penangkapan berlangsung di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, wilayah perbatasan yang dikenal sebagai jalur rawan penyelundupan narkotika.
    Operasi ini dilakukan secara senyap oleh Tim Mabes Polri, dengan pengawalan ketat yang bahkan melibatkan jenderal bintang dua, menunjukkan tingkat keseriusan kasus.
    Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, membenarkan penangkapan tersebut dan menegaskan bahwa keempat oknum polisi diduga terlibat penyalahgunaan narkoba.
    Ironi mengingat mereka bertugas di Satuan Reserse Narkoba yang seharusnya menjadi garda terdepan melawan peredaran gelap narkotika.
    Informasi awal menyebutkan tujuh polisi ditangkap. Namun, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso, meluruskan bahwa hanya empat polisi yang diciduk, semuanya dari Polres Nunukan, tanpa melibatkan warga sipil.
    Penggeledahan juga dilakukan di rumah Iptu Sony, meskipun belum ada keterangan resmi mengenai barang bukti yang ditemukan. Kasus ini masih dalam pengembangan, dengan keempat polisi dibawa ke Mabes Polri di Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Kasus ini menyoroti krisis integritas di tubuh kepolisian, khususnya di unit yang bertugas menangani narkoba. Iptu sony, sebagai kasat reskoba, memiliki tanggung jawab besar untuk memimpin operasi pemberantasan narkotika di wilayah perbatasan yang strategis.
    Namun, dugaan keterlibatannya dalam penyelundupan sabu-sabu justru memperlihatkan bagaimana oknum di posisi kunci dapat melemahkan upaya penegakan hukum.
    Data dari Badan Narkotika Nasional menunjukkan bahwa Kalimantan Utara, khususnya Nunukan, merupakan salah satu pintu masuk utama narkotika dari Malaysia, dengan sabu sebagai komoditas utama.
    Pada 2024, BNN mencatat lebih dari 50 kasus penyelundupan narkoba di wilayah perbatasan kalimantan, dengan nilai barang bukti mencapai puluhan miliar rupiah.
    Fakta bahwa oknum polisi, termasuk pimpinan satuan narkoba, diduga terlibat dalam jaringan penyelundupan menunjukkan adanya celah besar dalam pengawasan internal.
    Divisi Propam, yang turut terlibat dalam operasi ini, seharusnya menjadi benteng pencegahan pelanggaran etik dan pidana oleh polisi.
    Namun, kasus ini menunjukkan bahwa mekanisme pengawasan internal masih sangat lemah. Laporan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) pada 2024 mencatat bahwa pelanggaran etik oleh polisi meningkat 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan sebagian besar kasus terkait penyalahgunaan wewenang dan korupsi.
    Wilayah perbatasan seperti Pulau Sebatik, Nunukan memiliki tantangan unik dalam pemberantasan narkoba.
    Lokasi geografis yang berbatasan langsung dengan Malaysia, ditambah dengan banyaknya jalur tikus dan dermaga tradisional, mempermudah penyelundupan narkoba.
    Data dari Polda Kaltara menunjukkan bahwa pada 2023, lebih dari 60 persen kasus narkoba di wilayah ini melibatkan lintas batas, dengan sabu sebagai barang yang paling banyak diselundupkan.
    Faktor ini diperparah minimnya sumber daya, seperti personel dan teknologi pengawasan, di wilayah terpencil seperti Sebatik.
    Namun, tantangan terbesar bukan hanya pada logistik, melainkan integritas aparat. Kasus penangkapan empat polisi ini menegaskan bahwa ancaman narkoba tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam institusi penegak hukum itu sendiri.
    Ketika oknum polisi yang seharusnya menjadi pelindung justru menjadi bagian dari masalah, kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian semakin terkikis.
    Survei Indikator Politik Indonesia pada 2024 menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap polri hanya 65 persen, turun dari 72 persen pada 2022, dengan salah satu penyebab utama adalah kasus-kasus pelanggaran oleh oknum polisi.
    Kasus “polisi tangkap polisi” di Kabupaten Nunukan bukanlah insiden terisolasi. Pada 2023, kasus serupa juga pernah terjadi di Polda Sumatera Utara, di mana seorang perwira polisi ditangkap karena melindungi jaringan narkoba.
    Hal ini menunjukkan bahwa masalah ini bersifat sistemik dan memerlukan reformasi mendalam.
    Menurut penulis, dengan melihat fakta yang terjadi, ada beberapa hal urgen yang harus dibenahi terkait sistem yang ada di institusi Polri.
    Pertama, Polri perlu memperkuat mekanisme pengawasan internal. Divisi propam harus dilengkapi teknologi dan wewenang lebih besar untuk mendeteksi dini potensi pelanggaran, seperti melalui audit rutin terhadap anggota di unit-unit strategis seperti Satresnarkoba.
    Kedua, seleksi dan pelatihan personel untuk penempatan di wilayah perbatasan harus lebih ketat. Polisi yang bertugas di area rawan seperti
    nunukan
    harus memiliki integritas tinggi dan dilatih untuk menghadapi godaan finansial dari sindikat narkoba.
    Ketiga, kerja sama lintas instansi, seperti dengan BNN dan Bea Cukai, harus diperkuat untuk menutup celah penyelundupan di perbatasan.
    Data BNN menunjukkan bahwa kerja sama lintas instansi pada 2024 berhasil menggagalkan 30 persen lebih banyak kasus penyelundupan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal seperti ini harus lebih ditingkatkan.
    Keempat, hukuman tegas wajib diterapkan bagi polisi yang melanggar hukum, seperti kolusi dengan sindikat narkoba. Sanksi ringan, misalnya teguran atau shalat lima waktu, tidak efektif.
    Data Propam Polri 2023 menunjukkan hanya 10 persen pelaku pelanggaran berat dipecat, sisanya mendapat hukuman ringan. Pemecatan dan tuntutan pidana harus diterapkan konsisten untuk menegakkan integritas Polri.
    Kasus ini harus menjadi pembelajaran bagi publik bahwa pemberantasan narkoba bukan hanya tugas polisi, tetapi juga tanggung jawab bersama.
    Masyarakat di wilayah perbatasan dapat berperan sebagai mata dan telinga dengan melaporkan aktivitas mencurigakan, seperti yang menjadi cikal bakal pengungkapan kasus ini.
    Selain itu, masyarakat juga perlu memahami bahwa krisis integritas dalam kepolisian tidak boleh digeneralisasi sebagai kegagalan seluruh institusi.
    Saya akui banyak polisi yang bekerja dengan dedikasi, tapi ulah oknum seperti yang terlibat di Nunukan mencoreng nama baik mereka.
    Lebih jauh lagi, kasus ini mengingatkan kita akan kompleksitas perang melawan narkoba. Ini bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga tentang membangun sistem yang mampu menahan godaan dari “lahan basah” dan penyalahgunaan wewenang.
    Publik harus menuntut transparansi dan akuntabilitas dari Polri, sambil mendukung reformasi yang memastikan aparat penegak hukum bebas dari keterlibatan dalam kejahatan yang mereka lawan.
    Penangkapan empat polisi di Nunukan adalah tamparan keras bagi Polri dan publik. Ini menunjukkan bahwa pemberantasan narkoba di perbatasan tidak hanya menghadapi tantangan eksternal, tetapi juga ancaman dari dalam.
    Dengan memperkuat pengawasan internal, meningkatkan seleksi personel, dan melibatkan masyarakat, Polri dapat memulihkan kepercayaan publik dan memastikan bahwa kasus seperti ini tidak terulang.
    Publik, di sisi lain, harus melihat kasus ini sebagai panggilan untuk bersama-sama menjaga integritas dalam perang melawan narkoba. Hanya dengan kerja sama dan komitmen kolektif, perbatasan Indonesia dapat menjadi benteng yang kokoh melawan ancaman narkotika.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Kaget Lihat Pak Kasat Narkoba Diborgol, Ternyata Terlibat Penyelundupan Narkoba

    Warga Kaget Lihat Pak Kasat Narkoba Diborgol, Ternyata Terlibat Penyelundupan Narkoba

    GELORA.CO –  Amir seorang warga di sekitar Dermaga Tradisional Haji Putri, Sebatik Timur, Nunukan, Kalimantan Utara kaget melihat Kasat Narkoba Iptu Sony diborgol, Rabu (9/7/2025) siang.

    Ketika itu, Amir mengenali betul wajah Iptu Sony di antara sejumlah orang yang tangannya diborgol.

    “Saya lihat tangannya diborgol. Kami kaget juga karena itu Pak Kasat.”

    “Banyak petugas, informasinya dari Mabes Polri, bahkan dikawal Jenderal Bintang Dua,” katanya, Kamis, dikutip dari TribunKaltara.com.

    Diketahui lokasi pengangkapan Iptu Sony tersebut berada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.

    Dermaga Tradisional Haji Putri dikenal rawan peredaran gelap narkotika, barang ilegal hingga penyelundupan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).

    Ternyata Iptu Sony ketika itu dibekuk bersama tiga anggota polisi lainnya.

    Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso, membenarkan penangkapan Iptu Sony dkk.

    Ia meluruskan informasi yang awalnya menyebut ada tujuh polisi ditangkap.

    “(Informasi tujuh orang ditangkap) salah. Hanya empat orang, dan semuanya polisi. Tidak ada dari sipil,” katanya kepada Tribunnew.com, Kamis (10/7/2025).

    Keempatnya diduga terlibat dalam kasus penyelundupan narkotika yang kini tengah dikembangkan oleh Mabes Polri bersama Divisi Propam.

    “Kasusnya penyelundupan narkoba,” tambah Eko singkat.

    Lantas, siapa Iptu Sony Dwi Hermawan?

     

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Iptu Sony pernah menjabat sejumlah posisi penting di wilayah hukum Polres Nunukan, Polda Kalimantan Utara.

    Sebut saja seperti Kepala Unit Tindak Pidana Umum (Kanit Pidum) Polres Nunukan.

    Ia kemudian diberi kepercayaan menduduki kursi Kapolsek Nunukan Kota per 10 Oktober 2022.

    Iptu Sony menggantikan AKP Supangat yang telah memasuki masa pensiun.

    Karier kepolisiannya terus berlanjut dengan menjadi Kasat Reskoba Polres Nunukan.

    Jabatan tersebut sebelumnya dipegang Iptu M Ibnu Robanni.

    Prosesi serah terima jabatan dipimpin oleh Kapolres Nunukan saat itu, AKBP Taufik Nurmandia, di Ruang Aula Sebatik Polres Nunukan, pada Selasa (30/05/2023), sekitar pukul 09.00 Wita. 

    Informasi tambahan, Sony kini berpangkat Inspektur Polisi Satu (Iptu).

    Pangkat ini merupakan bagian dari jenjang Perwira Pertama.

    Sementara, lambang pangkat Iptu berupa 2 balok emas di pundaknya.

    Kini karier polisi Iptu Sony terancam karena diduga terlibat kasus penyelundupan narkoba.

    Untuk gelar akademis, Iptu Sony memiliki titel Sarjana Hukum (S.H).

  • Honda Disebut Batalkan Proyek SUV Listrik 3 Baris, Ini Sebabnya

    Honda Disebut Batalkan Proyek SUV Listrik 3 Baris, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Honda dikabarkan membatalkan proyek SUV listrik tiga baris mereka. Penyebabnya, Honda melakukan pemangkasan anggaran besar-besaran hingga 30% untuk beberapa model mobil listrik terbaru mereka yang akan dirilis pada 2030 mendatang.

    Seperti dikutip dari Nikkei Asia, pada bulan Mei 2025 Honda mengumumkan akan memangkas anggaran R&D untuk model-model yang akan dirilis pada tahun 2030 dari 10 triliun yen (Rp 1.300 triliun) menjadi 7 triliun yen (Rp 910 triliun).

    Kabarnya sebagian dana yang dihemat tersebut akan difokuskan untuk pengembangan mobil hybrid. Honda juga disebut-sebut tak lagi menargetkan 30% penjualan mobil listrik BEV dari total penjualan mereka pada 2030 nanti.

    Tentunya bukan hal aneh jika pabrikan-pabrikan otmotif ternama dunia merevisi ulang target mereka terkait kendaraan elektrifikasi. Sebelum Honda, Ford dan Toyota sudah lebih dahulu menunda peluncuran crossover EV terbaru mereka.

    Pabrikan besar lainnya seperti Nissan juga menunda peluncuran Xterra listriknya selama sepuluh bulan hingga November 2028 dan saudaranya, Infiniti, hingga Maret 2029.

    Langkah Honda dipandang sebagai reaksi terhadap melambatnya permintaan kendaraan listrik di banyak negara, dan perubahan pajak kendaraan listrik di Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

    Kendati ada efisiensi, Honda masih memiliki beberapa kendaraan listrik yang siap diproduksi, termasuk 0 SUV dan 0 Saloon sedan yang rencananya diluncurkan secara global tahun depan.

    Honda juga sedang mengembangkan Afeela 1 bekerja sama dengan Sony. Sementara itu di China, perusahaan ini sudah memiliki tiga mobil listrik ‘Ye’ – SUV P7 dan S7, serta GT yang akan segera diluncurkan.

    Sehubungan dengan peralihan fokus, Honda akan mengumumkan model hybrid terbaru mereka, termasuk Prelude yang akan segera hadir pada tahun 2027. Arsitektur baru ini disebut-sebut dapat mengurangi biaya hingga 30% dan meningkatkan penghematan bahan bakar hingga 10%.

    Honda memperkirakan penjualan mobil hybrid akan mencapai angka 2,2 juta unit pada tahun 2030, dengan penjualan EV berkurang menjadi sekitar 750.000 unit.

    (lua/dry)

  • Duh, Anak di Bawah Umur Nyetir Mobil Dinas Propam

    Duh, Anak di Bawah Umur Nyetir Mobil Dinas Propam

    Jakarta

    Viral mobil dinas Propam (Profesi dan Pengamanan) Tapanuli Selatan disebut tabrak lari. Lebih mencengangkan lagi, mobil tersebut dikemudikan oleh remaja.

    Dalam video yang diunggah @dashcamindonesia terekam mobil dinas Propam itu sedang dikejar mobil lain. Terdengar suara wanita yang berteriak kalau mobil tersebut diduga sudah menabrak.

    “Wah gila sudah nabrak, lari, sial. Gila ya, aduh,” ucapnya sambil terus merekam mobil patroli itu.

    “Ini sepertinya yang bawa anak-anak,” tambahnya lagi dengan nada emosi.

    Saat mobil dinas propam itu berhasil diberhentikan, terlihat sopirnya masih remaja. Dia bersama dengan seorang wanita yang duduk di bangku penumpang.

    “Minta nomor bapak kalian. Minta nomor bapak kalian. Cepat kasih aku,” suara wanita dalam video tersebut.

    KabidHumas Polda Sumatra Utara, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengatakan mobil patroli PropamPolres Tapanuli Selatanitu dikendarai AP (16), dan wanita yang menjadi penumpang adalah seorang guru berinisial LS (21). AP merupakan anak dari PltKasi PropamPolres Tapanuli Selatan, IptuA.

    “Mobil itu dikemudikan oleh anaknya yang masih di bawah umur berinisial AP,” ungkap Ferry dikutip CNN Indonesia, Selasa (8/7/2025).

    “Ada dua orang di mobil itu. AP ini anak-anak kan, ada beberapa tempat dia jalani. Jadi kebetulan bertemu dengan gurunya di jalan. Jadi pas dia mau pulang, dia ketemu sama gurunya. Jadi dia mengantar gurunya mau pulang. Saat diantar itu terjadi kejadian itu. Sudah begitu aja,” ungkapnya.

    Ferry menyebutkan dari pemeriksaan, Iptu A mengaku tidak mengetahui anaknya mengemudikan mobil dinas itu. Sebab saat itu Iptu A tengah beristirahat di rumahnya.

    “Dia lagi ada perjalanan dinas di Medan. Jadi pas yang bersangkutan istirahat di rumah, mobil dinas itu dibawa anaknya pada pukul 19.17 WIB. Jadi Iptu A ini tidak mengetahui mobil dinas itu dibawa anaknya,” jelasnya.

    Kepada petugas kepolisian, AP mengaku mobil propam yang dibawanya tersebut hanya menyerempet mobil korban.

    “Hanya serempetan bumper kiri (mobil propam) dengan pintu sebelah kanan belakang (mobil) korban, tapi setelah dilakukan pengecekan tidak ada goresan (di mobil korban),” kata Ferry sebagaimana dikutip dari detikSumut.

    SIM di Indonesia

    Surat Izin Mengemudi (SIM) di Indonesia baru bisa diperoleh saat seseorang menginjak usia 17 tahun. Usia 17 tahun menjadi sebuah patokan karena di usia tersebut seseorang baru bisa dikatakan dewasa. Di Indonesia, seseorang yang berusia 17 tahun dianggap sudah mampu untuk fokus, mengambil keputusan yang tepat dan mampu melakukan berbagai tindakan antisipatif yang diperlukan dalam berkendara.

    Tapi sebenarnya, usia seseorang juga tidak dapat dijadikan sebuah patokan baku dalam menilai kesiapan mentalnya.

    “Usia 17 di Indonesia sudah dianggap dewasa dalam bersikap, berpikir dan bertindak, tetapi dalam berkendara ukurannya susah karena tidak ada penilaian yang fair menyangkut kesiapan mental seseorang. Jadi usia 17 tahun hanya sebatas referensi aja, tidak bisa dijadikan patokan,” ungkap Praktisi Keselamatan Berkendara, Sony Susmana, beberapa waktu yang lalu.

    (riar/din)

  • Motor Listrik Jadi Jurus China untuk Populerkan Baterai Garam

    Motor Listrik Jadi Jurus China untuk Populerkan Baterai Garam

    Jakarta

    China sedang gencar memasarkan baterai sodium ion. Kali ini, mereka melakukannya lewat skuter listrik.

    Puluhan skuter listrik berjejer di depan sebuah mal di Hangzhou, China. Bentuknya mirip seperti vespa, sehingga menarik para pejalan kaki untuk mencobanya.

    Skuter yang dijual dengan harga US$400 (Rp6,5 juta) hingga US$660 (Rp10,8 juta) ini tidak menggunakan baterai ion litium yang biasanya dipakai pada motor listrik. Skuter-skuter ini menggunakan baterai yang terbuat dari natrium, bahan yang diekstraksi dari garam laut.

    Di samping skuter-skuter itu, terdapat beberapa tempat pengisian daya. Yadea, produsen motor terbesar di China, mengatakan baterai skuter listrik bisa dicas dari 0% menjadi 80% dalam 15 menit.

    Ada juga stasiun yang memungkinkan pengguna menukar baterai yang sudah habis dengan baterai baru hanya dengan memindai kode QR.

    Yadea hanyalah satu dari banyak perusahaan China yang mengembangkan alternatif teknologi baterai yang kompetitif. Tren ini menunjukkan betapa cepatnya perkembangan industri teknologi hijau di China.

    Ketika seluruh dunia masih berusaha mengejar China untuk membuat baterai litium yang murah, aman dan efisien, perusahaan-perusahaan China sudah mulai memproduksi baterai sodium ion secara massal. Baterai sodium ion menjadi alternatif yang bisa membantu mengurangi ketergantungan industri pada bahan baku mineral utama.

    Pada April 2025, produsen baterai terbesar di dunia asal China, CATL, mengumumkan rencana mereka untuk memproduksi massal baterai sodium ion untuk truk dan kendaraan berat di bawah merek baru bernama Naxtra.

    Operator jaringan listrik China juga sudah mulai membangun stasiun-stasiun penyimpanan energi yang menggunakan baterai sodium ion.

    Menurut sejumlah peneliti yang diwawancarai BBC, stasiun penyimpanan energi menjadi ranah utama yang paling menjanjikan bagi teknologi yang sedang berkembang ini.

    Menurut Cory Combs, strategi perusahaan-perusahaan China yang menggunakan berbagai pendekatan dalam mengembangkan baterai sodium ion akan menjadikan mereka yang terdepan dalam persaingan global, kalau nantinya memang ada perlombaan dalam sektor ini. Masih perlu dilihat lebih jauh apakah baterai sodium ion akan benar-benar berkembang pesat.

    Namun, ada satu sektor yang berinvestasi banyak pada baterai sodium ion, yakni sepeda motor. Ini adalah sektor yang tumbuh pesat dan sangat kompetitif di China.

    Yadea telah meluncurkan tiga model motor listrik yang menggunakan baterai sodium ion. Mereka berencana memasarkan lebih banyak model lagi.

    Perusahaan ini juga mendirikan Hangzhou Huayu New Energy Research Institute untuk meneliti alternatif baterai baru, terutama baterai natrium-ion.

    “Kami ingin membawa teknologi dari laboratorium ke pelanggan dengan cepat,” kata Wakil Presiden Senior Yadea, Zhou Chao, dalam talk show di China Central Television pada Januari.

    ‘Keledai listrik kecil’

    Kendaraan roda dua amat populer di banyak negara Asia, termasuk Vietnam dan Indonesia. Di China, motor biasanya digunakan untuk pergi ke pasar, ke kantor, ke stasiun kereta, dan banyak tempat lainnya yang tergolong dekat. Orang-orang China menjuluki motor sebagai ‘keledai listrik’ karena praktis dan serbaguna.

    “Kendaraan roda dua biasanya dipakai untuk jarak yang lebih pendek dengan kecepatan yang lebih lambat [dibanding mobil], sehingga penggunaan energinya lebih kecil,” kata Chen Xi, peneliti di Xi’an-Jiaotong Liverpool University di China.

    Baterai sodium ion menyimpan energi lebih sedikit dibandingkan baterai litium dalam ukuran yang sama. Itu artinya, densitas energinya lebih rendah.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Pesaing utama baterai sodium ion untuk kendaraan roda dua adalah baterai asam timbal, yang densitas energi dan siklus isi ulangnya lebih rendah. Xi mengatakan baterai asam timbal juga lebih murah dibandingkan baterai litium.

    Banyaknya pengguna motor di Asia membuka peluang yang menjanjikan secara ekonomi. Di China saja, sekitar 55 juta motor listrik terjual pada 2023, hampir enam kali lipat dari total penjualan mobil listrik, mobil hibidra, dan mobil berbahan bakar minyak, menurut konsultan iResearch.

    Getty Images

    Yadea punya misi memproduksinya secara massal. Dalam sebuah talk show, Zhou mengatakan bahwa Yadea berupaya membangun ekosistem pengisian daya yang memudahkan pengguna.

    Menurut laporan media lokal, perusahaan ini telah melakukan uji coba pasar pada 2024 dengan melibatkan 150.000 kurir pengiriman makanan di Shenzen, kota dengan populasi 17,8 juta orang.

    Tujuan dari uji coba itu adalah memungkinkan pengguna mengganti baterai sodium ion yang sudah habis dengan baterai yang sudah terisi penuh di stasiun penukaran dalam waktu 30 detik.

    Baca juga:

    Yadea dan perusahaan-perusahaan lainnya seperti perusahaan penukaran baterai Dudu Huandiantelah berkembang pesan di Shenzen. Mereka bahkan ingin menjadikan Shenzen sebagai “kota penukaran baterai”.

    Mereka menargetkan akan membuat 20.000 tempat pengecasan daya atau penukaran baterai untuk berbagai jenis baterai motor listrik pada 2025. Mereka juga menargetkan jumlahnya mencapai 50.000 stasiun pada 2027, menurut Asosiasi Industrri Sepeda Motor Listrik Shenzen.

    Kota Shenzen bahkan telah memiliki “taman penukaran baterai” dan berencana membangun ekosistem di mana warganya bisa menemukan stasiun penggantian baterai setiap lima menit.

    Sempat terlupakan

    Baterai sodium ion dan litium ion punya struktur serupa. Perbedaan utamanya ada pada ion yang digunakan, yakni partikel yang berpindah bolak-balik antara sisi positif dan negatif baterai untuk menyimpan dan melepaskan energi.

    Sodium dapat ditemukan di lautan dan kerak bumi, sehingga 400 kali lebih melimpah dibanding litium. Oleh sebab itu, sodium ion lebih mudah dijangkau dan lebih mudah untuk diproduksi secara massal. Ini juga bisa menjadi solusi bagi masalah rantai pasok yang dihadapi industri baterai saat ini.

    Sebagian besar bahan baku litium ditambang di Australia, China dan Cile. Namun, pengolahannya terkonsentrasi di China. Negara ini memiliki hampir 60% kapasitas pengolahan litium di dunia.

    Baterai sodium ion bukanlah temuan baru. Riwayatnya bersinggungan dengan pengembangan baterai litium ion. Penelitian dan pengembangan terhadap kedua jenis baterai ini telah dimulai sejak setengah abad lalu, dipimpin oleh Jepang.

    Perusahaan elektronik Jepang, Sony, meluncurkan baterai litium ion pertama di dunia pada 1991. Kesuksesan komersial baterai litium ion menyebabkan pengembangan teknologi sodium ion terhenti sampai awal dekade ini. Pada saat itu, China telah menjadi kekuatan dominan dalam industri baterai global.

    Tahun 2021 menjadi titik balik bagi baterai sodium ion. Harga baterai litium melonjak tajam di pasar global, meningkat lebih dari empat kali lipat dalam setahun akibat tingginya permintaan pasar pada kendaraan listrik saat pandemi Covid-19. Produsen baterai dan kendaraan listrik pun mulai mencari alternatif.

    CATL meluncurkan baterai sodium ion pertamanya pada Juli 2021. Langkah itu “menyulut minat tinggi di industri”, kata pendiri media CnEVPost di Shanghai, Phate Zhang.

    Menurutnya, harga litium yang terus melonjak pada 2022 mendorong perusahaan-perusahaan China beralih ke sodium.

    “Ketersediaan sodium yang melimpah dan keinginan China memiliki rantai pasok baterai yang terjaga menjadi pendorong utama penelitian dan pengembangannya,” kata Direktur di Asia Society Polity Institute, Kate Logan.

    Saat harga litium melonjak, China mengimpor sekitar 80% bijih litium yang diolahnya, terutama dari Australia dan Brasil. Zhan mengatakan, salah satu alasan China adalah karena produsen baterai besar seperti CATL dan Gotion sudah memperluas kapasitas pengelolaah litium mereka. China juga berupaya menemukan dan mengembangkan cadangan litium mereka di dalam negeri.

    Akibatnya, kata Combs, “demam” sodium ion mereda dalam dua tahun terakhir.

    “Litium kembali unggul di China.”

    Alasan keamanan

    Bagi banyak pihak, ada alasan bagus lainnya untuk mengembangkan baterai sodium ion. Salah satunya adalah keamanan.

    Pada 2024, China dikejutkan oleh serangkaian peristiwa kebakaran baterai. Sebagian besar disebabkan oleh kebakaran baterai litium ion pada kendaraan roda dua.

    Risiko kebakaran di stasiun penyimpanan energi juga telah menjadi perhatian global. Pada Januari 2025, kebakaran terjadi di salah satu fasilitas penyimpanan energi di dalam pabrik baterai besar di California, AS.

    Beberapa pakar industri percaya bahwa baterai sodium ion lebih aman. Baterai jenis ini lebih kecil kemungkinannya mengalami panas berlebihan hingga kebakaran apabila dibandingkan dengan baterai litium. Itu karena sifat kimia natrium yang lebih stabil, menurut sejumlah studi.

    Namun, sebagian pihak lainnya mengingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan keamanannya karena kurangnya penelitian yang relevan.

    Cuaca dingin juga berpengaruh. Energi yang bisa disimpan oleh baterai litium ion dan frekuensi pengisian ulangnya berkurang pada suhu di bawah nol derajat. Sementara itu, baterai sodium ion tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekstrem.

    “Dibandingkan dengan litium, natrium lebih mudah bergerak melalui cairan di dalam baterai. Ini memberikan konduktivitas yang lebih baik dan berarti mereka membutuhkan energi lebih sedikit untuk lepas dari cairan sekitarnya,” kata profesor teknik kimia di Universitas Xi’an Jiaotong China, Tang Wei.

    Tang dan timnya telah mengembangkan cairan baterai tipe baru yang diklaim memungkinkan baterai sodium ion untuk mencapai lebih dari 80% kapasitasnya pada suhu ruangan di bawah -40C. Mereka bekerja sama dengan perusahaan baterai China untuk menerapkan teknologi ini pada kendaraan dan stasiun penyimpanan energi di wilayah-wilayah dingin di negara tersebut.

    Baterai sodium ion juga diharapkan bisa meminimalisir dampak lingkungan dari produksi logam yang digunakan dalam sel litium ion, terutama kobalt dan nikel, yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.

    Sebuah studi pada 2024 menyimpulkan bahwa baterai sodium ion bisa membantu dunia menghindari penambangan berlebihan dan kemungkinan kelangkaan bahan baku kritis. Namun, proses produksinya masih menghasilkan volume emisi gas rumah kaca yang serupa dengan sel litium ion.

    Peneliti Chalmers University of Technology di Gothenburg, Zhang Shan, mengatakan “proses produksi, umur pakai, dan densitas energinya dapat ditingkatkan” karena baterai ini masih dalam tahap pengembangan.

    “Dampaknya terhadap iklim mungkin lebih rendah dibanding baterai lithium-ion di masa depan,” kata Zhang Shan.

    Belum populer untuk kendaraan roda empat

    Dua mobil listrik pertama yang ditenagai baterai natrium diluncurkan pada Desember 2023. Sejauh ini, semua model yang diluncurkan adalah “mobil mikro” yang oleh China diklasifikasikan sebagai A00.

    Penjualannya berkontribusi kecil dari total puluhan juta mobil listrik yang terjual di China pada 2024, kata analis independen industri otomotif di China, Xing Lei. Sebuah laporan bahkan menyebut hanya 204 unit yang terjual pada 2024.

    Salah satu kelemahan besar baterai sodium-ion adalah densitas energinya yang rendah: sebuah studi pada 2020 menemukan bahwa densitas energinya setidaknya 30% lebih rendah dibandingkan baterai litium.

    Ini berarti mobil yang menggunakan baterai tersebut tidak bisa menempuh jarak jauh dengan satu kali pengisian daya.

    “Jarak tempuh adalah faktor penentu utama bagi orang saat membeli mobil listrik,” kata Zhang.

    Getty ImagesBaterai sodium ion belum diproduksi massal untuk kendaraan listrik.

    Baterai sodium ion belum diproduksi massal untuk saat ini dan “belum bisa bersaing dengan baterai litium dalam konteks harga atau performa” khususnya untuk kendaraan roda empat.

    Menurut analis pasar baterai dari konsultan Rystad Energy, Chen Shan, penggunaan baterai sodium ion secara besar-besaran dalam dua atau tiga tahun ke depan akan sulit terwujud.

    Penerimaan pasar terhadap motor listrik dengan baterai sodium di China berkembang secara bertahap dan menjanjikan. Juru bicara Yadea mengatakan kepada BBC bahwa penjualan motor listrik sodium mereka mencapai hampir 1.000 unit pada tiga bulan pertama 2025.

    Perusahaan berencana membangun sekitar 1.000 tiang pengisian cepat yang dirancang khusus untuk baterai sodium-ion di Hangzhou tahun ini, memungkinkan penggunanya menemukan stasiun pengisian dana setiap 2 kilonater, kata Zhou dalam acara talk show.

    Yadea bukan satu-satunya yang berupaya mengembangkan baterai sodium ion. Produsen skuter China lainnya, Tailg, telah menjual model bertenaga sodium sejak 2023.

    FinDreams, divisi baterai dari produsen mobil listrik besar BYD, sedang membangun pabrik di Xuzhou, China Timur, untuk memproduksi baterai sodium. Menurut media lokal, mereka bekerja sama dengan Huaihai Group, produsen kendaraan roda dua dan tiga.

    Meskipun baterai asam timbal akan tetap mendominasi industri ini, pangsa pasar baterai sodium ion diperkirakan akan tumbuh pesat dalam lima tahun ke depan.

    Pada 2030, 15% skuter listrik di China akan menggunakan baterai sodium-ion. Menurut analisis dari Starting Point Research Institute, jumlahnya baru 0,04% pada 2023.

    Pangsa pasar yang lebih menjanjikan

    Sebenarnya, stasiun penyimpanan energi menjadi pangsa pasar yang lebih menjanjikan untuk baterai sodium ion. Ini memungkinkan penyerapan daya pada satu waktu untuk bisa digunakan belakangan.

    Karena tempatnya tetap, maka kelemahan dari baterai sodium ion saat digunakan pada kendaraan menjadi tidak berarti.

    “Anda bisa membuat stasiun penyimpanan energi yang sedikit lebih besar. Itu tidak akan berpindah-pindah. Berat baterai tidak menjadi masalah,” kata Combs.

    Penyimpanan energi diperkirakan akan menjadi pasar yang sangat besar dan berkembang pesat seiring dengan upaya negara-negara mencapai tujuan iklim mereka.

    Menurut Badan Energi Internasional (IEA), kapasitas penyimpanan energi skala global perlu tumbuh hampir 35 kali lipat pada 2022 hingga 2030 jika ingin mencapai net-zero pada 2050.

    “Ini akan menjadi pasar yang sangat penting di masa depan, terutama dengan semakin banyaknya energi terbarukan di jaringan listrik. Anda akan membutuhkan lebih banyak sistem penyimpanan untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan,” kata Ilaria Mazzocco, peneliti senior di Center for Strategic and International Studies.

    Dengan digunakan di fasilitas penyimpanan, baterai sodium ion tidak bersaing langsung dengan industri otomotif.

    China, yang mengalami pertumbuhan pesat dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dan surya, memimpin dunia dalam penggunaan penyimpanan energi untuk mendukung energi terbarukan.

    Baca juga:

    Pada Mei 2024, China mengoperasikan stasiun penyimpanan energi pertama bertenaga sodium ion. Stasiun yang terletak di Guangxi, China Selatan ini dapat menyimpan 10 megawatt yang cukup untuk 1.500 rumah selama sehari. Ini adalah fase awal dari stasiun penyimpanan energi sodium-ion yang kapasitasnya akan dikembangkan menjadi 10 kali lipat.

    Situs penyimpanan energi lainnya dikembangkan di Hubei. Faktanya, sekitar seperlima dari kapasitas semua proyek dari perusahaan negara China menggunakan teknologi sodium.

    Agar sodium ion bisa diproduksi massal, muncul pertanyaan apakah perusahaan bisa membuatnya lebih murah dibandingkan baterai litium ion?

    Saat ini, harga satuan baterai sodium ion untuk penyimpanan energi sekitar 60% lebih mahal dibandingkan baterai litium ion. Namun, analisis dari China Energy Storage Alliance memperkirakan selisih harganya akan semakin mengecil.

    China menjadi yang terdepan

    Beberapa pengusaha dan peneliti percaya bahwa sodium merupakan jalan pintas bagi negara lain untuk mengurangi ketergantungan mereka pada baterai China.

    Namun, perusahaan-perusahaan China lah yang siap memimpin produksi global jika teknologi ini berhasil menembus pasar.

    Produsen baterai besar China telah menyusun strategi untuk tetap kompetitif dalam jangka panjang, kata Combs. Artinya, baterai sodium ion bukanlah jalan pintas untuk menyaingi dominasi China.

    Getty Images

    Zhen mengatakan perbedaan terbesar antara perusahaan di China dan negara lain adalah mereka bisa membawa teknologi dari laboratorium ke produksi massal jauh lebih cepat.

    Menurut Logan, kesamaan antara kedua jenis sel membuat infrastruktur dan manufaktur yang sudah ada untuk baterai litium bisa diadaptasi untuk memproduksi baterai sodium ion. Ini mengurangi waktu dan biaya untuk komersialisasi di China.

    “Sinergi yang sama tidak selalu berlaku jenis kimia dari baterai lainnya,” tambah Logan.

    Analis dari firma riset baterai di Beijing, RealLi Research, Mo Ke, mencontohkan baterai all-solid-state yang tidak menggunakan elektrolit cair untuk mengangkut ion. Baterai jenis ini tidak begitu bergantung pada rantai pasok industri saat ini.

    China kini membangun jaringan pabrik besar yang didedikasikan untuk memproduksi sel sodium ion. Beberapa di antaranya sudah beroperasi.

    Pada 2024, produsen China mengumumkan rencana untuk membangun 27 pabrik baterai sodium ion dengan kapasitas gabungan 180 GWh, menurut riset Gaogong Industrial Research. Di antaranya termasuk pabrik 30GWh BYD yang akan dibangun di Xuzhou.

    Kapasitas baterai sodium ion global diprediksi akan melebihi 500 GWh pada 2023, dan lebih dari 90% berasal dari China, menurut analisis Wood Mackenzie.

    Getty Images

    Di luar China, Natron Energy di AS dan Faradion di Inggris menjadi pelopor. Namun menurut Zheng, perusahaan asing biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk membangun lini produksi, dan mereka akan sulit bersaing dengan China.

    Ekonom berbasis di Brussels, Alicia Garca Herrero mengatakan perusahaan China secara kolektif menghabiskan lebih dari 55 miliar Yuan pada 2023 untuk riset dan pengembangan baterai sodium ion.

    Nilai itu melampaui USD4,5 miliar yang dikumpulkan oleh semua startup baterai AS secara kumulatif hingga 2023 untuk solusi baterai non-litium.

    Menurut Combs, perusaaan-perusahaan China punya motivasi sederhana: “Jangan kehilangan pangsa pasar, termasuk pasar masa depan.”

    Wakil Presiden Senior Yadea, Zhou Chao mengatakan perusahaannya sudah memperluas operasi di Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika, di mana skuter listrik juga populer.

    Tujuan Yadea jelas: memproduksi massal baterai sodium ion dan meningkatkan infrastruktur pengisian daya skuter “agar ratusan juta orang dapat menikmati transportasi hijau”.

    Artikel versi Bahasa Inggris berjudul How electric scooters are driving China’s salt battery push dapat Anda baca di BBC Future.

    Lihat juga Video: Dua Motor Konsep Listrik Honda Tebar Pesona di IIMS 2025

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ponsel Samsung Tahan Dua Kali Lebih Banyak Pengisian Dibanding Pixel dan iPhone

    Ponsel Samsung Tahan Dua Kali Lebih Banyak Pengisian Dibanding Pixel dan iPhone

    JAKARTA – Label energi terbaru dari Uni Eropa mengungkap informasi menarik soal daya tahan baterai ponsel pintar: Samsung unggul jauh dibanding pesaingnya, dengan beberapa perangkatnya mampu bertahan hingga 2.000 siklus pengisian daya — dua kali lipat dari Pixel dan iPhone.

    Uni Eropa baru-baru ini mewajibkan produsen ponsel untuk mencantumkan label energi yang mencakup efisiensi daya, ketahanan perangkat keras, dan — yang paling menonjol — jumlah siklus pengisian daya yang dapat ditanggung baterai sebelum mulai menurun secara signifikan.

    Samsung Paling Tangguh

    Berdasarkan data dari European Product Registry for Energy Labelling (EPREL), Samsung menempati posisi teratas. Berikut adalah beberapa model Samsung dan daya tahannya:

    2.000 siklus: Galaxy S25, S25 Plus, S25 Ultra, S25 Edge, S24, S24 FE, Galaxy A56, A36, Galaxy XCover7 dan XCover7 Pro, Tab Active5 dan Active5 Pro, serta Tab S10 series dan Tab S10 FE.

    1.200 siklus: Galaxy A26, A16.

    Sementara itu, merek-merek besar lainnya memiliki daya tahan baterai sebagai berikut:

    Google Pixel: 1.000 siklus untuk semua model Pixel 9 dan Pixel 8a.

    Apple: iPhone 16 Pro Max hingga iPad Air M3 — semua tercatat hanya 1.000 siklus.

    Motorola: 1.000–1.200 siklus, bahkan ada yang hanya 800 siklus (seperti Moto G55).

    Fairphone: 1.300 siklus (Fairphone 5), 1.000 siklus (Gen 6).

    Nothing: 1.400 siklus untuk Phone 3 series dan CMF Phone 2 Pro.

    Sony: Xperia 1 VII tercatat di 1.400 siklus.

    OnePlus: OnePlus 13R mendapat 1.200 siklus, sementara OnePlus 13 hanya 1.000 siklus.

    Mengapa Samsung Bisa Unggul?

    Masih menjadi pertanyaan besar bagaimana Samsung berhasil mencapai angka 2.000 siklus di banyak perangkatnya. Bisa jadi ini terkait dengan rekayasa baterai yang lebih maju atau penggunaan material dan sistem pengelolaan daya yang lebih efisien. Namun, produsen sejauh ini belum memberikan rincian teknis resmi yang menjelaskan keunggulan ini.

    Perbedaan teknologi baterai juga bisa berperan. Misalnya, OnePlus menggunakan baterai silikon-karbon di OnePlus 13, yang meski canggih, tetap hanya diklaim mampu bertahan 1.000 siklus.

    Program label energi dari Uni Eropa ini menjadi langkah maju dalam transparansi konsumen. Kini, pembeli bisa mengetahui sejak awal seberapa lama baterai mereka bisa bertahan dalam penggunaan aktif. Namun, data ini tetap perlu dilengkapi dengan pemahaman tentang bagaimana siklus pengisian ini dihitung dalam praktik nyata.

    Dengan daya tahan baterai menjadi isu yang semakin penting di era ponsel modern, mungkin sudah saatnya semua produsen lebih terbuka dalam menyampaikan spesifikasi ini kepada pengguna mereka.

  • Sony Gaet Lisa BLACKPINK Promosikan PS5 – Page 3

    Sony Gaet Lisa BLACKPINK Promosikan PS5 – Page 3

    Di sisi lain, bertepatan dengan ulang tahun PlayStation ke-30, Sony memanjakan gamer setianya dengan merilis update PS5 secara global.

    Lewat pembaruan konsol ini, perusahaan berbasis di Jepang tersebut menghadirkan kembali boot screen PS1 dan suara ikonik konsol tersebut.

    Informasi, PlayStation 1 atau PSX pertama kali meluncur di pasaran pada 3 Desember 1994 atau 30 tahun lalu.

    Selain memunculkan kembali boot screen dan suara ikonik konsol PS1, Sony juga memberikan empat tema konsol khas lainnya, seperti PS1, PS2, PS3, dan PS4.

    Dengan pembaruan software PS5 ini, pemilik konsol baru Sony juga dapat mengganti tema dashboard, termasuk tampilan animasi, suara, dan menu ikonik agar sesuai generasi PlayStation sebelumnya.

    Sayangnya, belum diketahui secara pasti apakah tema ikonik perayaan ulang tahun ke-30 bisa dimiliki gamer secara permanen.

  • 3 Game Gratis PS4 dan PS5 di PS Plus Juli 2025, Dapat Diablo IV

    3 Game Gratis PS4 dan PS5 di PS Plus Juli 2025, Dapat Diablo IV

    Jakarta

    Sony PlayStation resmi mengungkapkan deretan game gratis PS4 dan PS5 pada Juli 2025, untuk para pemain yang saat ini tergabung sebagai anggota PS Plus. Pemain bisa mengklaim tiga judul kondang.

    VP, Global Service, Global Sales and Business Operations Sony Interactive Entertainment, Nick Maguire, menyampaikan kalau pembagian game secara cuma-cuma pada Juli 2025 bertepatan dengan hari jadi layanan mereka ini yang ke-15. PS Plus pertama kali dihadirkan pada 29 Juni 2010.

    “Atas nama kami semua di Sony Interactive Entertainment, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua penggemar kami atas dukungan Anda selama bertahun-tahun ini,” ujar Maguire dalam sebuah pernyataan.

    Maguire meneruskan, untuk game gratis kali ini bisa diklaim mulai 1 Juli 2025. Periode gratisnya akan berakhir pada 4 Agustus 2025. Untuk tiga game yang dikasih secara cuma-cuma oleh PlayStation pada Juli 2025 adalah sebagai berikut, sebagaimana dihimpun detikINET dari situs resmi PlayStation, Senin (30/6/2025).

    Diablo IVThe King of Fighters XVJusant

    Perlu dicatat, jika tidak menjadi salah satu game gratis di PS Plus, Diablo IV dibanderol dengan harga standarnya sebesar Rp 744 ribu. Sementara edisi bundle dengan Vessel of Hatred dijual lebih mahal seharga Rp 1.040.000.

    Game tersebut dikembangkan oleh Blizzard Entertainment, dan dirilis pada 5 Juni 2023. Selain dapat dimainkan di konsol PlayStation, gamer juga dapat menikmatinya di Xbox One, Xbox Series X/S, dan PC.

    Banyak kritikus yang memuji narasi dan atmosfer permainan yang ditawarkan Diablo IV. Oleh sebab itu game ini mampu menghasilkan pendapatan sebesar USD 666 juta atau sekitar Rp 10,8 triliun hanya dalam waktu enam hari pertamanya sejak diluncurkan. Lalu hingga September 2024, total pendapatannya melampaui USD 1 miliar atau sekitar Rp 16,2 triliun.

    (hps/fay)

  • iPhone 15 Pro Max Jadi Kamera Andalan di Film F1 Brad Pitt

    iPhone 15 Pro Max Jadi Kamera Andalan di Film F1 Brad Pitt

    Jakarta

    Film F1 The Movie yang sedang tayang di bioskop telah mencuri perhatian dunia, bukan hanya karena dibintangi Brad Pitt, tetapi juga teknologi inovatif di balik layar. Salah satu sorotan utama adalah penggunaan kamera iPhone 15 Pro Max untuk merekam adegan balap yang mendebarkan, menghasilkan visual sinematik berkualitas tinggi yang dioptimalkan untuk layar IMAX.

    Dilansir dari Wired, sutradara Joseph Kosinski dan sinematografer Claudio Miranda ingin menghadirkan pengalaman otentik dari sudut pandang pembalap Formula 1 tanpa mengorbankan performa mobil balap. Namun, kamera sinema tradisional terlalu besar dan berat untuk dipasang pada mobil F1 yang dirancang dengan presisi aerodinamis.

    Kamera siaran F1 standar juga hanya mampu menghasilkan footage beresolusi rendah yang dioptimalkan untuk siaran TV langsung, tidak cukup untuk standar produksi film layar lebar. Untuk memenuhi standar sinematik, tim teknik Apple kemudian merancang modul khusus yang tampak identik dengan kamera siaran F1 standar menggunakan komponen iPhone 15 Pro Max.

    Laman Wired melaporkan modul tersebut mengintegrasikan sensor kamera 48 MP, chip A17 Pro, baterai iPhone, dan filter neutral density (ND) untuk mengatur eksposur di kondisi cahaya ekstrem lintasan balap. Modul ini dirancang menyerupai kamera siaran F1 standar agar tidak mengganggu aerodinamika mobil, bahkan diuji untuk menahan guncangan, getaran, dan panas pada kecepatan hingga 350 km/jam selama musim F1 2023 dan 2024.

    Menariknya, kamera ini menggunakan format ProRes LOG dengan dukungan Academy Color Encoding System (ACES), memberikan fleksibilitas maksimal dalam pasca-produksi untuk penyesuaian warna dan kualitas gambar yang sesuai dengan tone film.

    Kamera iPhone di Film F1 Foto: Wired

    Karena regulasi F1 melarang penggunaan transmisi nirkabel, Apple juga mengembangkan aplikasi iPad khusus yang terhubung via USB-C untuk mengatur pengaturan seperti frame rate, shutter angle, ISO, dan white balance, serta mengontrol rekaman. Inovasi ini sukses menghasilkan footage POV (point-of-view) yang imersif dari kokpit.

    “Untuk menghadirkan sesuatu yang autentik bagi olahraga ini, yang juga akan menceritakan kisah hebat tentang pasang surut kehidupan – ‘F1’ menyentuh semua hal,” kata Tim Cook, CEOApple dikutip dari Variety. “Lalu, kami dapat menghadirkan beberapa hal yang unik dari Apple ke dalam film ini, seperti teknologi kamera kami. Dan kami berencana untuk melibatkan seluruh perusahaan juga – operasi ritel kami dan semuanya. Jadi, itu adalah sesuatu yang dapat kami lakukan dengan melibatkan seluruh perusahaan. Senang rasanya menjadi bagian darinya.”

    F1 The Movie yang dibintangi Brad Pitt sebagai Sonny Hayes dan Damson Idris sebagai Joshua Pearce ini mengisahkan kembalinya seorang pembalap veteran ke dunia F1 untuk membimbing talenta muda. Dengan bantuan Lewis Hamilton sebagai produser eksekutif, film ini menawarkan keaslian balap yang belum pernah ada sebelumnya.

    Untuk diketahui Apple bukan satu-satunya yang mengintegrasikan kamera ponsel pintar ke dalam pembuatan film. Perusahaan lain, termasuk Samsung dan Sony, telah memproduksi film menggunakan ponsel pintar andalan mereka. Namun, proyek F1 Apple menonjol karena menanamkan teknologi iPhone ke dalam modul berperforma tinggi yang dibuat khusus yang digunakan dalam balapan F1 aktif..

    (afr/afr)

  • HP Lipat Tertipis dengan Performa Gahar

    HP Lipat Tertipis dengan Performa Gahar

    Jakarta

    Oppo kembali unjuk gigi di pasar handphone lipat lewat peluncuran Find N5, perangkat yang menggabungkan desain ultra tipis, performa flagship, dan inovasi layar tanpa kompromi.

    Diklaim sebagai HP lipat bergaya buku paling ringkas di dunia, Find N5 menantang batas desain konvensional. Dan setelah beberapa minggu pemakaian, rasanya klaim itu bukan sekadar gimmick marketing belaka.

    Dengan ketebalan hanya 8,93 mm saat dilipat dan 4,21 mm saat dibuka, Find N5 terasa seperti gabungan tablet dan ponsel flagship, dalam bentuk yang bisa dilipat dan masuk kantong. Tapi apa benar desain tipis itu bisa bersaing soal ketangguhan dan performa? Simak ulasan singkat berikut ini.

    Desain

    Saat pertama kali memegang Oppo Find N5, kesan “wow” langsung terasa. Dengan ketebalan 8,93 mm saat dilipat, perangkat ini hanya sedikit lebih tebal dibandingkan iPhone 16 Pro Max, namun tetap terasa sangat ringan dengan bobot 229 gram.

    Oppo Find N5 punya ketebalan 4,21 mm saat dibuka. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Ketika dibuka, ketebalan 4,21 mm membuatnya lebih tipis dari iPad Pro 2024, sebuah pencapaian teknik yang luar biasa. Oppo bahkan harus menyesuaikan port USB-C khusus agar muat dalam desain ramping ini.

    Find N5 hadir dalam dua pilihan warna: Cosmic Black dengan lapisan matte yang elegan dan Misty White yang detikINET review. Model ini punya efek menyerupai marmer, memberikan kesan mewah.

    Material bodi menggunakan kombinasi aluminium seri 7000 untuk rangka dan kaca nanokristal untuk layar luar, yang diklaim 20% lebih tahan terhadap benturan dan 10% lebih tahan gores dibandingkan generasi sebelumnya. Engsel Titanium Flexion yang 26% lebih kecil dan 36% lebih kuat dibandingkan Find N3, memberikan transisi mulus saat membuka dan menutup perangkat tanpa celah yang mengganggu.

    Oppo Find N5 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Sertifikasi TÜV Rheinland untuk “Reliable Folding” dan “Minimized Crease” memastikan bahwa lipatan layar hampir tidak terasa, sebuah keunggulan dibandingkan kompetitor. Oppo menyertakan casing kulit dengan flap magnetik untuk melindungi engsel, menambah nilai estetika sekaligus perlindungan.

    Find N5 masih dihiasi cincin kamera di bagian belakang. Namun dibanding Find N3, tonjolan kamera berhasil dipangkas.

    HP ini adalah ponsel lipat pertama dengan sertifikasi IPX6/IPX8/IPX9, membuatnya tahan semprotan air bertekanan tinggi dan direndam di air hingga 1,5meter. Sebuah standar ketahanan baru di dunia ponsel lipat. Pun begitu belum tahan akan debu, jadi baiknya tidak menjatuhkannya ke pantai.

    Pada tombol daya diberikan fitur pemindai sidik jari. Proses pengaturan sederhana, kinerjanya cepat dan responsif.

    Layar

    Oppo Find N5 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Oppo Find N5 menawarkan dua layar LTPO OLED yang luar biasa. Layar dalam berukuran 8,12 inch dengan resolusi 2248 x 2480 piksel (412 ppi), menjadikannya layar terbesar di kelas smartphone lipat bergaya buku.

    Layar luar berukuran 6,62 inch dengan resolusi 2616 x 1140 piksel (431 ppi) memiliki rasio aspek 20.7:9, yang terasa seperti ponsel flagship biasa saat dilipat. Kedua layar mendukung refresh rate adaptif 1-120 Hz, Dolby Vision, HDR10+, dan Ultra HDR, dengan kecerahan puncak masing-masing 2450 nits (layar luar) dan 2.100 nits (layar dalam).

    Layar dalam sangat ideal untuk multitasking, menonton video, atau bermain game, dengan warna yang kaya dan kontras tajam. Film dan konten multimedia terlihat memukau, meskipun di bawah sinar Matahari langsung.

    Oppo Find N5 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Lapisan anti-reflektif pada layar dalam membantu mengurangi silau, tetapi sayangnya tidak tersedia di layar luar. Salah satu keunggulan utama adalah lipatan layar yang sangat minim, hampir tidak terasa saat disentuh, menjadikannya salah satu layar lipat terbaik di pasaran.

    Fitur tambahan seperti dukungan stylus Oppo Pen pada kedua layar (meskipun dijual terpisah dan tidak tersedia secara global) menambah nilai produktivitas, terutama untuk mencatat atau mengedit dokumen.

    Namun, rasio aspek layar dalam yang hampir persegi (9.93:9) mungkin memerlukan penyesuaian untuk aplikasi tertentu, terutama saat menonton video 16:9, yang menghasilkan black bar di sisi layar.

    Find N5 mengusung konfigurasi speaker stereo dengan dua buah speaker yang ditempatkan secara simetris, satu di bagian atas dan satu di bagian bawah perangkat saat dalam kondisi terlipat. Penempatan ini memberikan keseimbangan suara yang baik ketika ponsel digunakan dalam posisi tertutup. Namun, saat ponsel dibuka (unfolded), kedua speaker berada di sisi kiri perangkat, yang sedikit mengurangi pengalaman suara stereo yang ideal.

    Walau demikian, speaker Oppo Find N5 menawarkan kejernihan suara yang cukup mengesankan. Didukung teknologi Dolby Atmos, yang meningkatkan pengalaman audio dengan efek suara yang lebih imersif, terutama saat menonton film atau bermain game.

    Kamera

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Sistem kamera Find N5 terdiri dari tiga kamera belakang: 50 MP (utama, f/1.9, OIS), 50 MP (telefoto periskop, 3x optical zoom, f/2.7), dan 8 MP (ultrawide). Kamera selfie masing-masing 8 MP di layar dalam dan luar.

    Dibandingkan pendahulunya, Find N3, resolusi kamera sedikit menurun untuk mengakomodasi desain tipis, tetapi sensor yang lebih besar pada kamera utama dan telefoto menghasilkan gambar yang lebih cerah.

    Kamera utama 50 MP dengan sensor Sony LYT-700 menunjukkan performa yang solid. Dalam kondisi cahaya terang, kamera ini menghasilkan foto dengan detil tajam, warna akurat, dan dynamic range yang baik. Kolaborasi dengan Hasselblad memberikan sentuhan khas pada warna, yang cenderung sedikit lebih vibrant namun tetap realistis tanpa mengubah warna kulit secara berlebihan.

    Kamera periscope telephoto 50 MP dengan zoom optik 3x adalah salah satu keunggulan Oppo Find N5, terutama karena jarang ditemukan pada ponsel lipat. Hasil foto pada zoom 3x menawarkan ketajaman yang baik dengan noise yang minim, bahkan di kondisi cahaya rendah.

    Sementara kamera ultrawide 8 MP masih cukup baik untuk pemandangan luas, dengan dynamic range yang diselamatkan oleh algoritma HDR. Namun, resolusi rendah membuat detail kurang tajam dibandingkan kamera utama dan telephoto. Di kondisi cahaya redup, performa ultrawide menurun drastis, dengan tekstur yang lembut dan noise yang lebih terlihat.

    Berikut contoh beberapa jepretan Oppo Find N5:

    Oppo Find N5 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETOppo Find N5 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETOppo Find N5 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETOppo Find N5 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETOppo Find N5 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETOppo Find N5 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Performa

    Oppo Find N5. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Oppo Find N5 ditenagai oleh chipset Snapdragon 8 Elite dipadukan dengan RAM LPDDR5x 16 GB dan penyimpanan UFS 4.0 hingga 1 TB. Chipset ini dirancang khusus untuk perangkat tipis dengan manajemen panas yang lebih baik, dan hasilnya terasa.

    Dalam pengujian, Find N5 menangani tugas berat seperti gaming dan pengeditan video dengan lancar tanpa panas berlebih. Agar lebih afdol, kami melakukan pengujian benchmark. Hasilnya pun mengesankan, berikut skornya:

    Antutu: 2.223.967Geekbench v6 Single-core: 2.885Geekbench v6 Multi-core: 8.069PCMark Work 3.0: 14.975ColorOS 15

    ColorOS 15 di Find N5 menawarkan antarmuka yang bersih, cepat, dan sangat dapat dikustomisasi. Berbasis Android 15, sistem operasi ini dirancang khusus untuk memanfaatkan keunggulan form factor foldable. Antarmukanya terasa responsif dengan animasi yang halus.

    Oppo memberikan sentuhan interaktif pada notifikasi dan kontrol media, membuatnya lebih hidup dan fungsional. Pengguna juga dapat dengan mudah mengatur tata letak layar, tema, font, hingga wallpaper animasi yang memukau, sehingga bisa menyesuaikan gaya pribadi pengguna.

    Oppo Find N5 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Salah satu keunggulan ColorOS 15 di Find N5 adalah kemampuan multitasking yang luar biasa. Ada opsi split-screen, floating windows dan Boundless View yang belum dimiliki perangkat sejenisnya.

    ColorOS 15 di Find N5 menghadirkan serangkaian fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) yang meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Aplikasi Photos bawaan kini dilengkapi alat pengeditan berbasis AI seperti Enhance Clarity untuk meningkatkan resolusi foto hingga 4K, AI Eraser untuk menghapus objek atau orang dari gambar dengan tiga metode (Smart Lasso, Paint Over, dan Remove People), serta Unblur dan Remove Reflection untuk menyempurnakan foto.

    Find N5 mendukung transkripsi dan terjemahan instan, termasuk mode interpreter ala Galaxy Z Fold 6, di mana ponsel dapat ditekuk sebagian untuk menampilkan terjemahan percakapan dua arah secara real-time. Ini sangat berguna untuk komunikasi lintas bahasa.

    O+ Connect for Mac di Oppo Find N5 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    ColorOS 15 memperkenalkan O+ Connect, fitur yang memungkinkan integrasi mulus antara Find N5 dengan perangkat lain, termasuk iPhone, iPad, dan Mac (mendukung macOS 10.14 ke atas). Dengan aplikasi O+ Connect, pengguna dapat mentransfer file dengan cepat atau bahkan menjalankan remote desktop dari Mac ke Find N5. Fitur ini menjadikan Find N5 salah satu ponsel Android yang paling ramah terhadap ekosistem Apple, meskipun memerlukan aplikasi tambahan di perangkat Apple.

    Baterai

    Inilah sektor yang paling mengejutkan. Dengan bodi setipis ini, Oppo berhasil menyematkan baterai “badak” berkapasitas 5600 mAh.

    Dalam pengujian kami, setelah seharian penuh disiksa dengan streaming, media sosial, dan multitasking, baterai seringkali masih tersisa 20-30% di malam hari. Ini sesuai dengan hasil pengujian menggunakan PC Mark, Find N5 menorehkan nilai 17 jam 58 menit.

    Kehabisan daya? Tenang. Pengisian cepat 80W SuperVOOC mampu mengisi baterai dari 0 hingga 100% dalam waktu kurang dari 40 menit. Ada juga pengisian nirkabel 50W AirVOOC yang tak kalah kencang.

    Opini detikINET

    Oppo Find N5 berhasil membuktikan bahwa desain ultra-tipis pada smartphone lipat bukan sekadar gimmick. Dengan dimensi yang sangat ramping dan bobot ringan, perangkat ini tidak hanya nyaman digunakan, tapi juga membawa nuansa premium yang kuat.

    Material berkualitas, engsel titanium yang kokoh, dan sertifikasi ketahanan air membuat Find N5 tampil meyakinkan dari sisi desain dan durabilitas.

    Oppo Find N5 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Performa yang ditenagai Snapdragon 8 Elite dan RAM 16 GB menjadikan Find N5 sangat andal untuk berbagai kebutuhan, mulai dari multitasking hingga gaming berat. Kehadiran ColorOS 15 berbasis Android 15 dengan fitur AI dan integrasi ekosistem Apple memperkaya pengalaman pengguna.

    Sektor kamera tetap mumpuni untuk dokumentasi harian. Di sisi lain, baterai 5.600 mAh dan pengisian cepat menjadi salah satu nilai jual utama, menawarkan daya tahan luar biasa dan efisiensi tinggi dalam waktu pengisian.

    Oppo Find N5 adalah pilihan solid bagi pengguna yang menginginkan smartphone lipat dengan desain tipis revolusioner, performa tinggi, dan daya tahan baterai mengesankan.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Lihat Lebih Dekat Desain Tipis HP Lipat OPPO Find N5”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)