Perusahaan: Sinarmas Group

  • BSI mengelola Asset Under Custody Rp110 triliun per November 2024

    BSI mengelola Asset Under Custody Rp110 triliun per November 2024

    BSI berupaya mengembangkan bisnis dari berbagai segmen retail maupun wholesale untuk mendorong kemajuan ekosistem halal di tanah air.

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendapatkan kepercayaan pengadministrasian Asset Under Custody (AUC) mencapai lebih dari Rp110 triliun sampai periode November 2024.

    Direktur Treasury & International Banking BSI Ari Rizaldi dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, menjelaskan BSI berupaya mengembangkan bisnis dari berbagai segmen retail maupun wholesale untuk mendorong kemajuan ekosistem halal di tanah air.

    Dari sisi pengembangan ekosistem layanan wholesale, katanya lagi, perseroan serius menggarap bisnis pasar modal (capital market), yang berfokus pada Bank Kustodian, Treasury, dan Trade services.

    “Sebagai salah satu produk unggulan di BSI, layanan capital market berbasis syariah yang dimiliki BSI, di antaranya safekeeping, fund services, wali amanat dan keagenan,” ujar Ari.

    Ari menjelaskan, pengembangan bisnis treasury BSI mencerminkan upaya berkelanjutan untuk memberikan solusi finansial yang inovatif dan terpercaya.

    Ia melanjutkan, salah satu komitmen utama adalah pengembangan produk treasury melalui transaksi Pasar Uang Valuta Asing Berbasis Syariah, yang menawarkan alternatif investasi valuta asing ideal bagi lembaga keuangan.

    “Produk ini tidak hanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga selaras dengan prinsip syariah,” ujar Ari.

    BSI saat ini tercatat sebagai satu-satunya bank syariah yang berperan sebagai Primary Dealer Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Kementerian Keuangan.

    Peran ini membuat BSI dapat berkontribusi dalam pasar Surat Berharga Syariah Negara, yang tercermin dalam pencapaian volume transaksi surat berharga yang terus berkembang.

    Per November 2024, volume transaksi SBSN di BSI tercatat lebih dari Rp85 triliun, atau meningkat 65,38 persen year on year (yoy), yang merupakan hasil dari kerja sama solid dengan mitra dan dukungan yang konsisten dari nasabah, yang terus mempercayai BSI untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka dengan produk dan layanan yang dapat diandalkan.

    Selain pengelolaan di bidang capital market dan treasury, ujarnya pula, perseroan juga terus mengembangkan ekosistem wholesale dari berbagai aspek layanan di antaranya bisnis trade finance dan value chain.

    “Yakni bisnis yang berkecimpung dalam berbagai kelolaan layanan perbankan, di antaranya ekspor, impor, supplier financing, distributor financing dan juga cash management,” ujar Ari lagi.

    Sampai November 2024, pertumbuhan bisnis trade finance, value chain dan cash management BSI mengalami pertumbuhan sekitar 14 persen dengan volume transaksi lebih dari Rp415 triliun untuk berbagai nasabah di banyak industri, termasuk industri telekomunikasi, kertas dan energi.

    “Ini membuktikan keseriusan BSI dalam menggarap ekosistem, perdagangan internasional dan transaksi digital,” kata Ari.

    Atas kepercayaan nasabah, BSI memberikan apresiasi kepada para stakeholders yang selama ini telah berkontribusi terhadap pertumbuhan bisnis perseroan, khususnya terhadap aktivitas capital market, treasury, dan trade services sepanjang tahun 2024 melalui acara “Client’s Appreciation Day: Growing Stronger Together Toward 2025”.

    Ari menjelaskan acara ini bertujuan untuk membangun dan meningkatkan engagement serta loyalitas investor dan stakeholders BSI, dalam bentuk peningkatan Product Holding Ratio (PHR), Asset Under Management (AUM) dan Fee Based Income.

    Selain itu, katanya lagi, BSI juga berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik untuk industri capital market, treasury, dan trade services.

    “BSI berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik untuk capital market yang aman, nyaman dan terpercaya. Sebagai bukti dari komitmen tersebut, alhamdulillah, kami berhasil mendapatkan award yang diakui secara internasional berturut-turut di tahun 2023 dan 2024 dari Alpha Southeast Asia sebagai Best Islamic Custody Bank,” ujar Ari.

    Apresiasi kepada nasabah pasar modal syariah BSI yang diberikan dalam kegiatan Award & Appreciation, di antaranya:

    1. Most Active Bank in Treasury Sharia Partnerships: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

    2. Best ESG Investor: Badan Pengelola Keuangan Haji.

    3. Most Active Transaction In Capital Market Services: Insurance Company Category: PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah.

    4. Best Retail Mutual Fund: PT Syailendra Capital.

    5. Most Active Investor: Badan Pengelola Keuangan Haji.

    6. First Partner In Bsi Custodian Bank For Digital Banking Category: PT Bank Nano Syariah.

    7. Most Loyal Investor In Capital Market Services: PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin.

    8. Most Active Transaction For Securities Crowdfunding Category: PT Shafiq Digital Indonesia.

    9. Most Active Global Trade Transaction: Asia Pulp And Paper – Sinarmas Group.

    10. Trade Finance Highest Volume On Energy Sector: PT Energi Listrik Batam – Medco Power Indonesia.

    11. Best Structured Trade & Treasury Solution – PT Wahana Inti Selaras – Indomobil.

    12. First Digital Distributor Financing – PT Wadah Suci.

    13. Best Structured Trade Finance (Telecommunication Industry) – PT Lokatara Abhinaya.

    14. First Mover Client In Money Market Transaction Products: Badan Pengelola Keuangan Haji.

    15. Most Active Client In The Sharia Capital Market – PT Bri Asuransi Indonesia.

    16. Most Outstanding Interbank Transaction Performer – PT Bank Mega Syariah

    17. Most Innovative Partner In Enhancing Islamic Treasury Products – PT Bank Jabar Banten Syariah.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mal Ini Dulu Diserbu Pengunjung, Kini Sepi bak ‘Kuburan’

    Mal Ini Dulu Diserbu Pengunjung, Kini Sepi bak ‘Kuburan’

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jakarta dulu memiliki mall yang identik dengan pusat perdagangan elektronik dan aksesoris. Mal tersebut yaitu, Roxy Square. Namun kini Roxy kehilangan kejayaannya dan makin sepi pengunjung.

    Pergeseran gaya belanja online membuat masyarakat enggan berbelanja secara langsung . Meski demikian, beberapa pedagang masih bertahan. Apa alasannya?

    Lia, salah seorang pedagang di Roxy Square, Jakarta Barat, mengungkapkan bahwa biaya sewa kios di mal tersebut relatif murah dibandingkan tempat lain. Untuk ukuran kios 6,30 m², pedagang hanya dikenakan biaya tahunan sebesar Rp2,5 juta dengan tambahan service charge Rp 421.000 per bulan.

    “Biaya listrik dan lain-lain sudah termasuk. Dari segi harga sewa memang murah banget,” ujar Lia kepada CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (14/12/2024).

    Kondisi ini membuat pedagang yang memilih bertahan di Roxy Square merasa lebih nyaman, daripada harus mencari tempat lain dengan biaya lebih tinggi.

    Meski nyaris tidak ada pelanggan yang datang langsung ke kios, pedagang di Roxy Square memanfaatkan kios mereka sebagai gudang atau kantor untuk mendukung bisnis online mereka.

    “Kalau buat jualan orang datang, ya sudah wasalam, nggak ada yang beli. Tapi kalau untuk jualan online, masih aman,” jelas Lia.

    Kepraktisan ini menjadi salah satu alasan pedagang tetap bertahan di tengah sepinya pengunjung. Selain murah, Lia menyebut kios di dalam mal memberikan kenyamanan tersendiri bagi pedagang, terutama fasilitas Air Conditioner (AC) dan ruangan yang bersih membuat barang dagangan para pedagang lebih terjaga, dibandingkan harus berjualan di pinggir jalan.

    “Kalau saya jualan di pinggir jalan, itu risiko kena debu. Repot juga ya. Kalau di sini lebih aman,” katanya.

    Namun, untuk fasilitas mal lainnya, seperti eskalator, itu sudah tidak lagi berfungsi sepenuhnya. Kata Lia, eskalator sering dimatikan dan baru dihidupkan saat karyawan kantor yang berada di lantai 1-5 turun untuk makan siang. Pendingin udara juga dimatikan pada sore hari, meskipun operasional mal resmi hingga pukul 21.00 WIB.

    Kini, lantai atas Roxy Square telah berubah fungsi menjadi kantor, seperti kantor Sinarmas Group yang mendominasi lantai 1 hingga 5. Sementara aktivitas berjualan di mal ini lebih banyak dipusatkan di lantai LG, G, dan UG, tempat beberapa kios masih buka.

    Akan tetapi, sebagian besar pedagang mengandalkan penjualan online untuk bertahan. Suara pedagang yang dulu bersahut-sahutan menawarkan dagangannya, kini digantikan dengan aktivitas pengemasan barang dan pencatatan pesanan online.

    Sebagaimana diketahui, dahulu Roxy Square merupakan satu destinasi utama bagi mereka yang mencari elektronik, aksesoris, hingga pakaian. Kini, suasana mal bak kuburan, jauh dari aktivitas jual-beli yang semestinya.

    “Kalau mau cari pelanggan reguler, sudah nggak mungkin lagi. Tapi kalay kios untuk dijadikan gudang atau kantor, masih bisa bertahan,” kata Lia, sembari merapikan barang dagangannya.

    Dengan kondisi yang kian memprihatinkan, kejayaan Roxy Square tampaknya hanya tinggal cerita masa lalu. Pedagang yang bertahan harus beradaptasi atau perlahan mundur dari mal yang dulunya menjadi ikon perdagangan di Jakarta.

    Sebagai catatan, artikel ini ditulis berdasarkan hasil pantauan langsung di lapangan dan wawancara dengan narasumber yang tersedia. Sampai berita ini ditayangkan, CNBC Indonesia telah berupaya menghubungi dan menemui pihak pengelola Roxy Square untuk mendapatkan konfirmasi serta tanggapan terkait kondisi mal, namun pihak pengelola belum memberikan respons.

    Upaya komunikasi telah dilakukan melalui kunjungan langsung ke kantor pengelola, penjelasan mengenai keperluan wawancara, serta panggilan telepon. Artikel ini tetap berkomitmen pada prinsip pemberitaan yang berimbang dan terbuka untuk memuat tanggapan dari pihak pengelola apabila disampaikan di kemudian hari.

     

    (luc/luc)

  • Prabowo-Erick Thohir Kumpul Bareng Aguan Cs di PIK Malam Ini

    Prabowo-Erick Thohir Kumpul Bareng Aguan Cs di PIK Malam Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir berkumpul bersama sejumlah pengusaha kakap Indonesia.

    Keduanya berkumpul dengan para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Tiongkok (KIKT). Kegiatan bertajuk Welcoming Blessings in The Year of The Wood Dragon berlangsung di Pantjoran, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara pada Jumat (2/2).

    Berdasarkan dokumen KIKT, ada dua tamu spesial selain Prabowo dan Erick pada acara ini. Mereka adalah Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang dan Konselor Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar China untuk Indonesia Wu Zhiwei.

    Sedangkan para pengusaha kelas kakap yang masuk dalam undangan ini, antara lain Direktur Utama PT Adaro Energy Indonesia Garibaldi ‘Boy’ Thohir, eks Politikus PDIP Maruarar Sirait, hingga Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan.

    Ada juga nama-nama pengusaha top yang membantu Presiden Joko Widodo membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Mulai dari Bos Sinarmas Group Franky Wijaya sampai Bos Barito Pacific Prajogo Pangestu.

    “Saya menginginkan kerja sama RI dan China ditingkatkan. Saya berharap kerja sama dan persahabatan antara kedua negara terus dipertahankan dengan semangat persaudaraan dan prinsip saling menghormati,” ucap Prabowo dalam undangan tersebut.

    KIKT mengatakan pertemuan Prabowo dan Erick bersama para pengusaha ini merupakan “Syukuran Tahun Baru Naga Kayu”. Ini diklaim sebagai bentuk rasa syukur dan optimisme menyambut keberkahan dan peluang-peluang di tahun ini.

    Mereka mengatakan pertemuan ini juga untuk menyambut pemimpin baru yang diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat dan negara.

    “Imlek Naga Kayu memberikan pesan tentang keberanian dan transformasi. Pemimpin harus berani mengambil langkah-langkah inovatif untuk memajukan negara,” tulis KIKT.

    (skt/agt)