Perusahaan: Shopee

  • Perang Harga Disebut Jadi Penyebab Badai PHK Massal TikTok-Tokopedia dan Shopee

    Perang Harga Disebut Jadi Penyebab Badai PHK Massal TikTok-Tokopedia dan Shopee

    Bisnis.com, JAKARTA— Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang melibatkan perusahaan e-commerce besar seperti Tokopedia dan Shopee dinilai sebagai strategi bertahan di tengah seretnya pendanaan yang masih membayangi sektor ekonomi digital. Di sisi lain, persaingan juga makin sengit dan belum terlepas dari harga kompetitif.

    Pengamat menilai langkah efisiensi ini bukan sekadar respons terhadap tekanan pasar, tetapi juga bagian dari upaya jangka panjang menghadapi persaingan yang semakin ketat. 

    Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengatakan bahwa akuisisi Tokopedia oleh ByteDance menjadi salah satu contoh bagaimana efisiensi operasional dilakukan demi menekan biaya dan memperkuat posisi modal perusahaan.

    “Ada motif melakukan efisiensi cost per unit yang dilakukan oleh ByteDance atau TikTok ketika melakukan akuisisi terhadap Tokopedia. Ada unit kerja yang bisa disatukan dalam kendali ByteDance selaku pemilik Tokopedia. Jadi ya ini adalah strategi untuk bisa lebih efisien. Kenapa harus efisien? Salah satunya untuk meningkatkan kekuatan permodalan guna menghadapi persaingan,” kata Huda saat dihubungi Bisnis pada Selasa (3/6/2025).

    Menurutnya, persaingan di sektor e-commerce masih sangat dipengaruhi oleh strategi harga, yang menuntut perusahaan memiliki cadangan dana besar agar bisa terus memberikan diskon dan promosi. 

    Dia menambahkan bahwa efisiensi juga menjadi salah satu sumber utama pendanaan bagi perusahaan digital, terutama di tengah kondisi “tech winter” yang masih berlangsung.

    Hal ini juga yang menurutnya mendorong Shopee mengambil langkah serupa untuk menjaga efisiensi dan daya saing.

    “Salah satu sumber pendanaan adalah pendanaan dari keuntungan hasil penjualan atau efisiensi. Begitu juga dengan Shopee yang melakukan efisiensi dengan langkah yang serupa. Terlebih SEA juga merupakan perusahaan terbuka yang harus menghasilkan keuntungan agar bisa bersaing,” ujarnya.

    Huda menambahkan bahwa praktik efisiensi seperti yang dilakukan Tokopedia dan Shopee tidak hanya terjadi di sektor ecommerce, melainkan juga di berbagai bidang digital lainnya. 

    Dia menjelaskan bahwa industri teknologi masih berada dalam fase “tech winter”, di mana aliran pendanaan ke ekosistem digital sangat terbatas. Kondisi ini membuat peluang memperoleh modal baru semakin kecil, sementara pada 2025 pendanaan masih cenderung seret.

    Investor juga disebut masih menunggu kepastian kebijakan suku bunga dari The Federal Reserve (The Fed). Menurut Huda apabila suku bunga tetap tinggi, maka pendanaan ke sektor teknologi akan tetap terbatas.

    Huda pun memprediksi bahwa tren PHK di sektor digital belum akan berakhir dalam waktu dekat. Meski demikian, dia tetap melihat ada peluang pertumbuhan di sektor ecommerce, walaupun tipis.

    “Saya masih melihat ecommerce masih mempunyai peluang untuk tumbuh positif meskipun tipis di tahun ini. Masyarakat masih menggunakan ecommerce menjadi salah satu sarana belanja favorit. Terlebih masih ada ‘bakar uang’ yang menjadi andalan pemburu diskon. Jadi saya rasa masih akan tumbuh positif meskipun tipis,” tutup Huda.

    Sebelumnya, TikTok Shop dikabarkan akan kembali memangkas ratusan karyawan di Indonesia, sebagai bagian dari efisiensi pasca penggabungan operasional dengan Tokopedia. 

    PHK ini disebut akan dilakukan pada Juli 2025 dan menyasar berbagai divisi, termasuk logistik, pergudangan, pemasaran, dan operasional. Langkah ini menyusul perampingan serupa tahun lalu, di mana sekitar 450 karyawan terdampak usai ByteDance mengakuisisi mayoritas saham Tokopedia.

    Setelah penggabungan, jumlah total karyawan TikTok Shop dan Tokopedia berkurang signifikan, dari sekitar 5.000 menjadi hanya sekitar 2.500 orang.

    Sementara itu, Shopee telah dua kali melakukan relokasi tim operasional ke wilayah dengan upah lebih rendah, seperti Yogyakarta dan Jawa Tengah. 

    Meskipun perusahaan membantah adanya PHK massal dan menyebut kebijakan itu sebagai relokasi operasional, ribuan karyawan dilaporkan terdampak. Bagi mereka yang tidak bersedia dipindah, perusahaan menawarkan opsi pemutusan hubungan kerja.

  • Badai PHK TikTok Tokopedia – Shopee, E-Commerce Masih Beradaptasi pada Era Post-Covid

    Badai PHK TikTok Tokopedia – Shopee, E-Commerce Masih Beradaptasi pada Era Post-Covid

    Bisnis.com, JAKARTA— Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang terjadi dalam industri e-commerce Indonesia selama dua tahun terakhir, termasuk di TikTok – Tokopedia dan Shopee, dinilai sebagai langkah penyesuaian menghadapi era setelah pandemi Covid-19.  

    Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) melihat gelombang efisiensi tersebut lebih mencerminkan penyesuaian model bisnis pasca lonjakan pertumbuhan selama masa pandemi Covid-19.

    Sekretaris Jenderal idEA, Budi Primawan, menegaskan bahwa langkah efisiensi oleh perusahaan-perusahaan e-commerce merupakan bentuk adaptasi terhadap kondisi pasar yang kembali normal. 

    Menurutnya, banyak perusahaan melakukan ekspansi agresif selama pandemi untuk merespons peningkatan permintaan, namun ketika mobilitas masyarakat kembali normal, pertumbuhan juga ikut melambat.

    “PHK massal yang terjadi dalam dua tahun terakhir, termasuk di Tokopedia dan Shopee, bukan semata-mata mencerminkan lemahnya prospek industri, melainkan lebih sebagai bagian dari penyesuaian model bisnis pasca pandemi,” kata Budi saat dihubungi Bisnis pada Selasa (3/6/2025). 

    Selama masa pandemi, Budi menyebut, banyak pelaku e-commerce melakukan ekspansi besar-besaran untuk mengakomodasi lonjakan permintaan. Namun demikian, ketika mobilitas masyarakat kembali normal, pertumbuhan pun melambat ke arah yang lebih stabil. 

    Menurutnya hal tersebut menuntut perusahaan untuk menyesuaikan skala operasional agar tetap kompetitif dan berkelanjutan secara finansial. 

    Budi menambahkan yang terjadi saat ini merupakan fase normalisasi pasca-hypergrowth, bukan krisis struktural.

    “Kami melihat ini lebih sebagai proses normalisasi pasca-hypergrowth ketimbang krisis struktural. Model bisnis e-commerce tetap relevan dan berkembang, namun memerlukan adaptasi, termasuk dalam efisiensi biaya dan optimalisasi sumber daya,” katanya. 

    Lebih lanjut, Budi mengatakan tantangan yang dihadapi adalah ada pada bagaimana menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis, perlindungan konsumen, dan perlakuan adil terhadap pekerja.

    Untuk memastikan pertumbuhan e-commerce tetap sehat dan inklusif, idEA menekankan pentingnya transformasi berbasis teknologi serta kolaborasi lintas sektor.

    E-commerce dapat tetap tumbuh tanpa mengorbankan tenaga kerja dan inovasi jika ada fokus pada peningkatan produktivitas melalui teknologi [AI}, otomasi layanan pelanggan, big data],” katanya. 

    Selain itu, Budi mengatakan pelaku juga perlu melakukan investasi pada talenta digital yang mampu menciptakan inovasi, bukan hanya operasional. Kemudian kolaborasi dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan mitra lokal untuk memperluas jangkauan dan dampak ekonomi juga diperlukan. 

    Terakhir, kebijakan pemerintah yang adaptif, termasuk insentif bagi transformasi digital dan perlindungan sosial yang inklusif bagi pekerja terdampak. 

    “idEA juga terus mendorong dialog antara pelaku usaha, regulator, dan publik agar transisi menuju ekosistem digital yang berkelanjutan ini dapat berjalan inklusif dan produktif bagi semua pihak,” kata Budi.

    Budi optimistis bahwa dalam dua hingga tiga tahun ke depan, industri e-commerce nasional masih memiliki prospek cerah dengan pertumbuhan yang lebih berfokus pada keberlanjutan.

    “Industri e-commerce Indonesia masih memiliki prospek yang sangat positif dalam jangka menengah. Penetrasi digital terus tumbuh, perilaku belanja online sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat, dan potensi dari segmen-segmen seperti UMKM, social commerce, serta logistik digital masih sangat besar. Namun, fase pertumbuhan ke depan akan lebih mengedepankan sustainable growth — bukan lagi ekspansi agresif, melainkan efisiensi, integrasi teknologi, dan peningkatan nilai tambah bagi pengguna,” pungkasnya.

    Sebelumnya, TikTok Shop dikabarkan kembali memangkas ratusan karyawan di Indonesia, sebagai bagian dari efisiensi pasca penggabungan operasional dengan Tokopedia. 

    PHK ini disebut akan dilakukan pada Juli 2025 dan menyasar berbagai divisi, termasuk logistik, pergudangan, pemasaran, dan operasional. Langkah ini menyusul perampingan serupa tahun lalu, di mana sekitar 450 karyawan terdampak usai ByteDance mengakuisisi mayoritas saham Tokopedia.

    Setelah penggabungan, jumlah total karyawan TikTok Shop dan Tokopedia berkurang signifikan, dari sekitar 5.000 menjadi hanya sekitar 2.500 orang.

    Sementara itu, Shopee telah dua kali melakukan relokasi tim operasional ke wilayah dengan upah lebih rendah, seperti Yogyakarta dan Jawa Tengah. 

    Meskipun perusahaan membantah adanya PHK massal dan menyebut kebijakan itu sebagai relokasi operasional, ribuan karyawan dilaporkan terdampak. 

    Bagi mereka yang tidak bersedia dipindah, perusahaan menawarkan opsi pemutusan hubungan kerja.

  • Cara Berkurban Online Lewat E-Commerce, Ini Informasinya – Page 3

    Cara Berkurban Online Lewat E-Commerce, Ini Informasinya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menyambut Hari Raya Idul Adha 2025, Shopee kembali meluncurkan program Shopee Berkurban 2025. Ini merupakan inisiatif digital yang mempermudah masyarakat melaksanakan ibadah kurban secara aman, praktis, dan sesuai syariat.

    Hal ini tidak lepas proses berkurban konvesional yang masih memiliki sejumlah tantangan, mulai dari memilih hewan kurban, kualitas yang terjamin, hingga proses distribusi tetap sasaran.

    Untuk menjawab tantangan tersebut, Shopee menggandeng 12 lembaga mitra terpercaya seperti Dompet Dhuafa, BAZNAS, NU Care Lazisnu, Rumah Zakat, hingga PPPA Daarul Qur’an untuk menyediakan layanan kurban digital yang komprehensif.

    Menurut Director of Business Partnership Shopee Indonesia Daniel Minardi, Shopee berupaya meningkatkan kualitas kurban melalui teknologi. Karenanya, mereka berkomitmen menghasilkan solusi praktis tapi tetap bermakna.

    “Kami berharap, kehadiran program Shopee Berkurban dapat menjadi solusi praktis dan nyaman bagi masyarakat dalam menunaikan ibadah kurban,” tutur Daniel dalam siaran pers yang diterima, Selasa (3/6/2025). 

  • Top 3 Tekno: TikTok Shop PHK Ratusan Karyawan di Indonesia Jadi Sorotan – Page 3

    Top 3 Tekno: TikTok Shop PHK Ratusan Karyawan di Indonesia Jadi Sorotan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – TikTok Shop yang kini beroperasi di Indonesia berencana untuk melakukan PHK ratusan karyawan. Berita ini menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (5/3/2025) kemarin.

    Informasi lain yang juga populer datang dari 1,93 juta aplikasi yang ditolak masuk App Store sepanjang tahun 2024.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. TikTok Shop PHK Ratusan Karyawan di Indonesia Pasca Merger Tokopedia

    TikTok Shop, layanan toko online yang ada di TikTok di bawah ByteDance, yang kini beroperasi di Indonesia berencana untuk melakukan PHK karyawan.

    Mengutip Tech In Asia, Senin (2/6/2025), TikTok Shop dilaporkan mem-PHK ratusan karyawannya di Indonesia setelah merger dengan Tokopedia pada tahun lalu.

    Berdasarkan laporan Bloomberg, PHK karyawan TikTok Shop ini akan berdampak pada tim logistik, operasional, marketing, dan pergudangan.

    Pengurangan karyawan lebih lanjut kemungkinan akan terjadi bulan Juli mendatang. Dikabarkan, PHK ini akan mengurangi jumlah tenaga kerja gabungan dari sekitar 5.000 menjadi 2.500 karyawan.

    Juru bicara TikTok mengatakan, perusahaan memang menilai kebutuhan bisnisnya dan masih akan terus berinvestasi di Indonesia dan Tokopedia untuk tumbuh berkelanjutan.

    Sebelumnya, penggabungan senilai USD 1,5 miliar memungkinkan ByteDance untuk meluncurkan kembali operasi e-commerce sembari memenuhi peraturan setempat.

    Meski ada PHK karyawan, Indonesia masih tetap menjadi pasar utama bagi TikTok Shop. Kendati ada persaingan dari Shopee dan Lazada.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Biang Kerok UMKM RI Babak Belur

    Biang Kerok UMKM RI Babak Belur

    Jakarta

    Beredar kabar di media sosial terkait fenomena omzet usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menurun. Daya beli yang melemah disebut menjadi salah satu pemicu omzet UMKM merosot.

    Ketua Umum Asosiasi IUMKM Indonesia (Akumandiri) Hermawati Setyorinny mengakui UMKM tengah mengalami tren penurunan omzet. Hermawati menilai penjualan hingga omzet yang menurun telah terjadi sejak berbulan-bulan lalu. Hal ini terjadi lantaran daya beli masyarakat yang melemah hingga kebijakan efisiensi yang diterapkan pemerintah.

    “Sebenarnya kan ini sudah dari bulan-bulan kemarin tuh UMKM memang pendapatannya turun ya. Ditambah dengan memang daya beli masyarakat turun karena memang pendapatannya stuck atau mungkin malah berkurang sehingga mereka harus mengencangkan ikat pinggang gitu loh,” kata dia kepada detikcom, Senin (2/6/2025).

    Dia juga menyoroti produk-produk impor yang dijual murah di Indonesia. Beberapa produk impor yang dapat mengancam UMKM, seperti makanan kemasan, buah-buahan hingga perlengkapan rumah tangga.

    Menurut dia, produk impor dibanderol dengan harga murah menjadi pemicu UMKM kalah saing. Hermawati menyebut penurunan omzet UMKM rata-rata hampir 50%.

    “Ya kalau turunnya banyak banget. Misalnya ya pendapatan omsetnya Rp 100 ribu gitu ya. Itu mereka bisa hanya mendapatkan Rp 30 ribu,” terang dia.

    Senada, Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Edy Misero, penurunan ini tak lepas dari daya beli yang melemah hingga kebijakan efisiensi yang diterapkan pemerintah.

    Edy mengatakan setidaknya terjadi penurunan omzet UMKM telah berlangsung sejak era Presiden ke-7 Joko Widodo. Belum sempat pulih, kondisi tersebut semakin tertekan saat kebijakan efisiensi anggaran Presiden Prabowo Subianto diterapkan. Edy menerangkan terjadi penurunan omzet sekitar 20 hingga 25%.

    “Terus kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Pak Prabowo ini tentang efisiensi yang menggetarkan banyak orang, hotel-hotel menjadi agak sepi. Biasanya mereka meeting, borong kami, sekarang tidak terjadi hal-hal seperti itu. Jadi memang terjadi penurunan. Let’s say sekitar (turun) 20-25%,” kata Edy kepada detikcom.

    Menurut Edy, ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah untuk menggeliatkan kembali UMKM. Pertama, pemerintah harus merealisasikan janjinya sebesar 40% anggaran APBN serta APBD mengalir ke UMKM.

    Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Edy menilai kebijakan tersebut belum dapat dirasakan pelaku UMKM.

    “40% belanja pemerintah ini kan sesuai aturan Peraturan yang dikeluarkan, berlakukan dong. Kita nggak minta uang gratis kok. Kami minta bahwa misalnya, peraturan yang memang sudah dikeluarkan untuk UMKM, belanja negara 40% itu diberlakukan sebagaimana adanya,” terang Edy.

    Selain itu, pemberian modal melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) disebut sering kali ditolak. Untuk itu, Edy meminta agar penyaluran KUR bisa lebih mudah lagi.

    Sektor UMKM yang Paling Lesu

    Edy mengakui hampir semua lini bisnis UMKM mengalami penurunan. Kendati begitu, sektor-sektor makanan dan fesyen yang paling berdampak.

    “Hampir semua. Fesyen pasti turun, kuliner juga menurun. Jadi semua aspek bisnis mengalami penurunan,” imbuh Eddy.

    Sementara, menurut Hermawati sektor yang paling terdampak, yakni makanan serta kuliner. Hal ini tak lepas dari gempuran produk impor yang masuk dalam negeri.

    “Makanan kemasan. Kalau di mall, restoran itu yang buka kan misalnya yang nusantara cuma berapa dibandingkan yang produk, restoran-restoran Eropa atau Asia lainnya. Nah itu udah sekali kelihatan. Nah itu yang misalnya kayak kuliner banyak,” jelas Hermawati.

    Kemudian juga di sektor fesyen. Hermawati menilai produk-produk impor ilegal juga semakin marak di sektor tekstil. Bahkan dirinya sempat menemukan ada yang menjual baju seharga Rp 10-25 ribu.

    “Kalau mau cari di Shopee atau di Tokopedia atau di Bukalapak, itu kan produk impor Kita sudah tahu itu produk impor. Nggak mungkin dong baju itu harganya Rp 10 ribu gitu. Aku kalau lihat tuh kan nyari untuk baju bayi cuman Rp 10 ribu Rp 15 ribu,” tutur Hermawati.

    (acd/acd)

  • Rasakan Nikmatnya Jajanan Legendaris dan Hidden Gem Jakarta Lewat “Kuliner Pilihan Lokal” ShopeeFood

    Rasakan Nikmatnya Jajanan Legendaris dan Hidden Gem Jakarta Lewat “Kuliner Pilihan Lokal” ShopeeFood

    Jakarta, Beritasatu.com – Para pencinta kuliner tak perlu lagi bingung saat mencari hidangan dan camilan legendaris maupun hidden gem. Melalui program “Kuliner Pilihan Lokal”, Shopee Food berkolaborasi dengan konten kreator kuliner Gina Angelia untuk menyuguhkan berbagai rekomendasi kuliner dari sejumlah kota yang patut dicoba. Program ini juga mengangkat kisah inspiratif para pelaku UMKM yang sukses memperluas jangkauan usahanya secara digital berkat pemanfaatan fitur dan promo dari Shopee Food.

    Ayam Goreng Buni, Cita Rasa Renyah yang Terjaga Lewat Warisan Keluarga

    Konten Kreator Gina Angelia menikmati Ayam Goreng Buni. 

    Ayam Goreng Buni merupakan salah satu bisnis kuliner lintas generasi yang telah hadir sejak tahun 1958. Didirikan oleh sepasang suami istri, Suheli dan ling, usaha yang berada di Jalan Buni, Mangga Besar, ini telah bertahan lebih dari enam dekade dan kini dikelola oleh anak mereka yaitu Andre dan Endri Suheli.

    Meski menghadapi tantangan zaman serta persaingan banyaknya ragam menu ayam goreng yang tersedia di pasaran, Ayam Goreng Buni tetap konsisten menjaga keaslian rasa dan resep. Salah satu keunikan utamanya terletak pada kremes khas yang dibuat dari campuran rempah-rempah pilihan. Awalnya hanya menyajikan ayam goreng dan nasi uduk, kini menunya berkembang menjadi lebih beragam seperti semur dan jengkol. Demi menjaga kualitas, Ayam Goreng Buni masih memusatkan penjualan pada outlet di Mangga Besar, dan berhasil menjadi kuliner ayam goreng legendaris yang terkenal di Jakarta.

    “Sejak bergabung dengan ShopeeFood di awal tahun 2021, kami merasakan dampak positif dalam pertumbuhan bisnis dari Ayam Goreng Buni. Fitur promosi dari Shopee Food sangat mudah digunakan dan berdampak baik pada penjualan. Kami mendapatkan semakin banyak pesanan semenjak aktif menggunakan fitur diskon dan voucher di ShopeeFood.” papar Pemilik Ayam Goreng Buni, Endri Suheli.

    Tak hanya fokus pada pertumbuhan internal, Ayam Goreng Buni juga turut memberdayakan masyarakat sekitar untuk mendukung operasional sehari-hari. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bagaimana pelaku UMKM dapat berkembang secara digital sekaligus mempertahankan nilai-nilai lokal yang autentik.

    Transisi dan Adaptasi Nasi Goreng Kebuli Apjay, Kiat Sukses Menghadapi Tantangan Zaman

    Konten Kreator Gina Angelia menyantap Nasi Goreng Kebuli Apjay. 

    Senada dengan Ayam Goreng Buni, Nasi Goreng Kebuli Kambing Apjay juga konsisten beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui digitalisasi usaha lewat ShopeeFood sejak tahun 2021. Pertama kali hadir pada 2009, Nasi Goreng Kebuli Apjay tumbuh dari resep keluarga yang dipelopori oleh Pak Irpan dan kini diteruskan oleh generasi kedua, yakni Saddam Khusyain sebagai penerus.

    Berlokasi di area Apotik Jaya, Panglima Polim, Jakarta Selatan, kedai ini telah menjadi destinasi kuliner favorit di kalangan anak muda Jakarta Selatan. Semula dikenal dengan menu bakmi Jogja, Apjay kini menjadikan nasi goreng kebuli sebagai andalan berkat respons pasar yang luar biasa.

    Cita rasa khas Nasi Goreng Kebuli Kambing Apjay terletak pada bumbu kebuli yang dimasak menggunakan tungku dan arang, bukan kompor, menghasilkan aroma dan rasa daging kambing yang lebih bersih tanpa bau prengus.

    “Sekarang, Nasi Kebuli Kambing Apjay telah memiliki lima cabang di Jakarta, bisnis kami berhasil tumbuh pesat setelah bergabung dengan ShopeeFood. Alhamdulillah, usaha kami mengalami peningkatan omzet dan bisa membuka lebih banyak lapangan kerja.” tutur Saddam.

    Fitur seperti Flash Sale dinilai efektif menarik pelanggan, dan ia berharap ShopeeFood terus menghadirkan promo serta inovasi layanan demi mendukung pertumbuhan UMKM kuliner yang adaptif dan berkelanjutan.

    Blusukan ke Cengkareng, Menyapa Pangsit Goreng Lek Gino, Jajanan Andalan Warga

    Pangsit Lek Gino menggunakan fitur ShopeeFood. 

    Selain kedua UMKM di atas, ShopeeFood juga mengunjungi Pangsit Goreng Lek Gino, yang berkembang dari upaya diversifikasi produk. Berawal dari berjualan sepulang kerja restoran dan mengelola katering, Lek Gino mulai menjual pangsit goreng sekitar tahun 2009-yang kini telah viral dan dikenal luas, terutama sejak masa awal pandemi.

    “Awalnya saya hanya menjual mie ayam dengan pangsit sebagai pelengkap, justru antusiasme pelanggan terhadap pangsit goreng bikin saya pengen jadiin pangsit goreng menu utama dan membangun bisnis mandiri. Setelah saya mengembangkan usaha pangsit, ternyata pengunjung yang berdatangan semakin beragam dan laris, termasuk lewat online di ShopeeFood,” jelas pemilik Pangsit Goreng Lek Gino, Sugino.

    Berlokasi di Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Pangsit Goreng Lek Gino dikenal dengan kualitas kulit pangsit buatan sendiri yang membedakannya dari produk serupa yang ada di pasaran. Sejak bergabung dengan ShopeeFood, ia aktif menggunakan berbagai promo untuk menjangkau pelanggan baru.

    “Kunci sukses kuliner adalah mengikuti selera pasar tanpa mengorbankan keaslian rasa,” tandasnya.

    Sejak hadir pada tahun 2021, ShopeeFood senantiasa terus mendukung pertumbuhan UMKM kuliner di Indonesia dengan berbagai kemudahan, promo, dan inovasi berbasis teknologi. Sebagai mitra yang andal bagi pelaku usaha lokal, ShopeeFood akan terus menghadirkan fitur dan solusi terbaik guna mendorong perkembangan bisnis kuliner secara berkelanjutan.

    Komitmen ini sejalan dengan misi #ShopeeAdaUntuk Semua dalam menjangkau dan memberdayakan lebih banyak pihak yang belum terlayani secara optimal.

  • Mau Cuan dari Internet? Begini Cara Memulai Bisnis Online

    Mau Cuan dari Internet? Begini Cara Memulai Bisnis Online

    Bisnis.com, JAKARTA – Di era digital saat ini, bisnis online menjadi pilihan yang semakin populer. Tidak hanya karena kemudahan dalam mengelolanya, tetapi juga karena potensi pasarnya yang luas. Bahkan, banyak orang memulainya sambil menjalani kerja freelance untuk menambah penghasilan atau menguji minat pasar sebelum fokus sepenuhnya pada bisnis sendiri. Bagi Anda yang ingin memulai bisnis online, berikut adalah panduan lengkap yang bisa Anda ikuti.

    1. Tentukan Produk atau Jasa yang Akan Dijual

    Langkah pertama dalam memulai bisnis online adalah menentukan produk atau jasa yang ingin Anda tawarkan. Pilihlah produk yang:

    Anda kuasai atau minati,
    Memiliki permintaan pasar,
    Tidak terlalu sulit dalam proses pengadaan atau pengirimannya.

    Contoh produk yang populer untuk dijual secara online adalah fashion, makanan ringan, produk kecantikan, hingga jasa seperti desain grafis atau kursus online.

    2. Riset Pasar dan Kompetitor

    Sebelum memulai, penting untuk melakukan riset pasar. Anda perlu mengetahui:

    Siapa target pasar Anda,
    Bagaimana perilaku konsumen dalam segmen tersebut,
    Siapa saja kompetitor Anda dan bagaimana mereka menjalankan bisnisnya.
    Gunakan media sosial, marketplace, atau Google Trends untuk mendapatkan informasi ini.

    3. Tentukan Platform Penjualan

    Ada banyak platform yang bisa Anda gunakan untuk menjual produk secara online, diantaranya:

    Marketplace: seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak.
    Media Sosial: Instagram, Facebook, TikTok.
    Website Pribadi: menggunakan platform seperti WordPress atau Shopify.

    Disarankan untuk memulai dari marketplace atau media sosial, lalu berkembang ke website pribadi untuk membangun brand yang lebih kuat.

    4. Buat Branding yang Menarik

    Branding adalah identitas bisnis Anda. Mulai dari nama usaha, logo, warna, hingga gaya komunikasi dengan pelanggan. Branding yang baik akan membantu membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.

    5. Buat Konten yang Menjual

    Gunakan foto produk yang berkualitas, deskripsi yang jelas, dan testimoni pelanggan. Selain itu, manfaatkan konten edukatif dan hiburan di media sosial untuk menarik perhatian calon pembeli.

    6. Terapkan Strategi Pemasaran Digital

    Beberapa strategi pemasaran online yang efektif antara lain:

    SEO (Search Engine Optimization): agar website Anda mudah ditemukan di mesin pencari.
    Iklan berbayar: seperti Facebook Ads, Instagram Ads, atau Google Ads.
    Influencer Marketing: bekerja sama dengan influencer untuk memperluas jangkauan.

    7. Kelola Operasional dan Pelayanan Pelanggan

    Pastikan Anda memiliki sistem yang baik untuk mengelola stok, pengiriman, dan pelayanan pelanggan. Balas pertanyaan dan keluhan dengan cepat dan profesional.

    8. Analisis dan Evaluasi Secara Berkala

    Gunakan data penjualan dan perilaku konsumen untuk melakukan evaluasi bisnis. Dari situ Anda bisa mengetahui strategi mana yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.

    Berbisnis online bukan sekadar menjual produk di internet. Dibutuhkan strategi, konsistensi, dan pemahaman tentang pasar untuk bisa sukses. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa memulai bisnis online dari nol dan berkembang secara bertahap. Mulailah dari sekarang, dan terus belajar serta beradaptasi dengan perkembangan digital! Selain menjalankan bisnis online, Anda juga bisa mempertimbangkan kerja lepas sebagai sumber penghasilan tambahan. Jika Anda ingin melihat berbagai jenis pekerjaan freelance yang tersedia, lihat di sini.

  • PHK Massal Tokopedia TikTok – Shopee Terulang, Lebih Besar dari 2024?

    PHK Massal Tokopedia TikTok – Shopee Terulang, Lebih Besar dari 2024?

    Bisnis.com, JAKARTA —  Raksasa e-commerce milik ByteDance Ltd., TikTok Shop, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada ratusan pekerjanya di Indonesia. Pada saat yang sama kompetitornya, Shopee, kembali melakukan relokasi operasional ke wilayah dengan upah yang lebih terjangkau, yang berdampak pada karyawan mereka.

    Melansir Bloomberg pada Jumat (30/5/2025), rencana PHK tersebut dilakukan guna memangkas biaya setelah mengambil alih operasi Tokopedia tahun lalu.

    Menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, raksasa media sosial China itu memangkas staf di seluruh tim e-commerce termasuk logistik, operasi, pemasaran, dan pergudangan. 

    Disebutkan PHK direncanakan pada Juli mendatang, kata salah seorang sumber, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena diskusi tersebut belum dipublikasikan.

    Pengurangan tersebut membuat Tokopedia dan TikTok Shop memiliki sekitar 2.500 karyawan secara total di Indonesia. Asal tahu, menurut laporan Bloomberg, setelah penggabungan TikTok Shop dan Tokopedia selesai awal tahun lalu, bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia memiliki sekitar 5.000 karyawan. Jumlah yang ada saat ini berarti setengah dari jumlah karyawan tahun lalu. 

    Seorang juru bicara TikTok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan tersebut secara teratur menilai kebutuhan bisnisnya dan membuat penyesuaian untuk memperkuat organisasinya dan melayani pelanggan dengan lebih baik, tanpa menjelaskan lebih lanjut. 

    “Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” kata juru bicara tersebut.

    Logo Bytedance

    TikTok Shop tengah mempercepat perombakan operasinya di Indonesia, dengan mengurangi sebagian besar staf yang diperolehnya setelah bergabung dengan Tokopedia milik GoTo Group dalam kesepakatan senilai US$1,5 miliar. 

    Indonesia merupakan salah satu pasar awal bagi ambisi e-commerce ByteDance — dan sejauh ini merupakan yang terbesar — tetapi persaingannya ketat dengan para pesaing seperti Shopee milik Sea Ltd. dan Lazada milik Alibaba Group Holding Ltd.

    Sementara itu, beredar kabar di media sosial bahwa PHK berdampak pada ribuan pelanggan. ByteDance melakukan pemangkasan besar-besaran hingga 80% dari total karyawan TikTok-Tokopedia. Bagian AR dan pemasaran terdampak. Bisnis mencoba mengonfirmasi kabar tersebut. Hingga berita ini diturunkan TikTok- Tokopedia tak kunjung memberi jawaban. 

    Adapun tahun lalu, TikTok – Tokopedia juga melakukan perampingan terhadap 450 karyawannya, setelah ByteDance mengakuisisi 75% saham Tokopedia. 

    ByteDance banyak bergantung dari TikTok. Pada 2024, pendapatan ByteDance tumbuh 29% secara tahunan atau menyentuh US$155 miliar. Lebih dari seperempat pendapatan disumbangkan dari bisnis penjualan internasional TikTok Shop. Ironinya, di tengah pertumbuhan pendapatan, ByteDance justru melakukan perampingan. 

    Adapun Indonesia menjadi negara pengguna TikTok terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat. Pada Juli 2024, Statista melaporkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 157,6 juta pengguna, melampaui Amerika Serikat yang memiliki 120,5 juta pengguna. 

    Shopee

    Sementara itu sepanjang 2024 hingga Mei 2025, Shopee melakukan dua kali relokasi operasional ke Yogyakarta, wilayah dengan upah minimum yang lebih murah dibandingkan dengan di Jakarta. Bagi karyawan yang tidak bersedia, Shopee menawarkan opsi putus hubungan kerja.

    Pertama terjadi pada 2024, dikabarkan lebih dari 1.000 karyawan Shopee terdampak kebijakan efisiensi dan relokasi tim operasional. Berikutnya terjadi pada April – Mei 2025.

    Kabar yang beredar menyebut bahwa Shopee melakukan PHK. Namun, manajemen Shopee membantah dan menegaskan bahwa yang terjadi adalah relokasi sebagian tim operasional ke Jawa Tengah, bukan PHK massal, meski tetap diakui bahwa ribuan karyawan telah terdampak kebijakan efisiensi selama dua tahun terakhir.

    “Saat itu, ada proses relokasi tim untuk menciptakan proses kerja yang lebih efisien karena sebagian tim operasional sudah ditempatkan di daerah tersebut sejak tahun lalu,” kata Deputy Director of Public Affairs Shopee Radynal Nataprawira dalam keterangannya kepada Bisnis, Rabu (28/5/2025).

    Pengguna membuka aplikasi Shopee

    Radynal mengatakan, keputusan ini diambil usai perusahaan memastikan adanya fasilitas yang memadai dan kesiapan kondisi tim operasional di area tersebut. 

    Dalam proses relokasi tersebut, dia menyebut bahwa Shopee menawarkan opsi relokasi dan juga opsi internal transfer ke departemen lainnya sesuai dengan posisi yang berada di area Jabodetabek. 

    Anggota tim yang tertarik diberi kesempatan untuk mengikuti proses internal transfer sesuai dengan peraturan berlaku.

    Sementara, bagi anggota tim yang memilih tidak melanjutkan relokasi maupun internal transfer, Shopee juga akan memberikan dukungan di atas peraturan pemerintah yang berlaku, serta fasilitas pendukung lainnya seperti asuransi hingga 3 bulan mendatang. 

    Selain di Jakarta, saat ini Shopee Indonesia juga memiliki kantor di Yogyakarta dan Solo. 

  • Kabar PHK Massal TikTok Shop, Ratusan Karyawan di Indonesia Disebut Terdampak Juli 2025

    Kabar PHK Massal TikTok Shop, Ratusan Karyawan di Indonesia Disebut Terdampak Juli 2025

    Bisnis.com, JAKARTA –  Layanan e-commerce milik ByteDance Ltd., TikTok Shop, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada ratusan pekerjanya di Indonesia.

    Melansir Bloomberg pada Jumat (30/5/2025), rencana PHK tersebut dilakukan guna memangkas biaya setelah mengambil alih operasi Tokopedia tahun lalu.

    Menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, raksasa media sosial China itu memangkas staf di seluruh tim e-commerce termasuk logistik, operasi, pemasaran, dan pergudangan. Disebutkan PHK direncanakan pada Juli mendatang, kata salah seorang sumber, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena diskusi tersebut belum dipublikasikan. Pengurangan tersebut membuat Tokopedia dan TikTok Shop memiliki sekitar 2.500 karyawan secara total di Indonesia.

    Seorang juru bicara TikTok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan tersebut secara teratur menilai kebutuhan bisnisnya dan membuat penyesuaian untuk memperkuat organisasinya dan melayani pelanggan dengan lebih baik, tanpa menjelaskan lebih lanjut. 

    “Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” kata juru bicara tersebut.

    TikTok Shop tengah mempercepat perombakan operasinya di Indonesia, dengan mengurangi sebagian besar staf yang diperolehnya setelah bergabung dengan Tokopedia milik GoTo Group dalam kesepakatan senilai US$1,5 miliar. 

    Indonesia merupakan salah satu pasar awal bagi ambisi e-commerce ByteDance — dan sejauh ini merupakan yang terbesar — tetapi persaingannya ketat dengan para pesaing seperti Shopee milik Sea Ltd. dan Lazada milik Alibaba Group Holding Ltd.

    Setelah penggabungan TikTok Shop dan Tokopedia selesai awal tahun lalu, bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia memiliki sekitar 5.000 karyawan.

    Fakta yang tidak biasa ini, yang mengakibatkan GoTo menjadi pendukung pasif dari operasi e-commerce yang digabungkan, memungkinkan ByteDance untuk memulai kembali bisnisnya di Indonesia dan mematuhi peraturan yang diperkenalkan untuk menghentikan layanan ritel daringnya. 

    Indonesia memberlakukan aturan untuk melindungi layanan e-commerce lokal dan bisnis kecilnya agar tidak dirugikan oleh perusahaan asing yang lebih besar. Minggu ini, badan antimonopoli Indonesia mengatakan penyelidikannya menemukan bahwa ada peningkatan signifikan dalam konsentrasi pasar setelah penggabungan tersebut, yang meningkatkan risiko praktik monopoli. TikTok Shop dan Tokopedia harus memastikan bahwa pengguna dapat memilih metode pembayaran dan logistik dan tidak ada preferensi diri atau penetapan harga predator oleh platform.

  • Waspada! Ini Ciri-ciri dan Tips Menghindari Modus Penipuan Sistem COD

    Waspada! Ini Ciri-ciri dan Tips Menghindari Modus Penipuan Sistem COD

    Jakarta

    Perkembangan e-commerce yang begitu pesat dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan modus penipuan. Berbagai modus pun dijalankan untuk menarget mereka yang suka belanja secara daring.

    Dikutip dari berbagai sumber, salah satu modus penipuan yang kerap terjadi yakni dengan memanfaatkan sistem pengiriman pake Cash on Delivery (COD). Modus penipuan paket COD bisa dibilang cukup sederhana. Tapi modus ini sudah memakan banyak korban.

    Penipu memanfaatkan kebingungan korban yang kaget mengapa ada paket COD yang tiba-tiba nyasar ke rumah mereka. Modus penipuan ini terjadi dengan cara penipu mengirimkan paket dengan metode pembayaran COD secara acak ke alamat korban.

    Para penipu mengirimkan paket COD dengan harapan korban akan segera melakukan pembayaran secara tidak sadar karena merasa pernah melakukan pemesanan.

    Namun perlu digarisbawahi, penipuan paket COD dapat terjadi bukan karena adanya kebocoran data dari platform tertentu. Tanpa kita sadari, data dasar seperti nama dan alamat kini sudah semakin sering digunakan dalam berbagai aktivitas seperti belanja online, pemesanan makanan dan ojek online, pengisian formulir undian, dan masih banyak lagi yang membuat informasi tersebut memang menjadi rentan tersebar.

    Kombinasi informasi dasar inilah yang sering dimanfaatkan oknum penipu untuk mencoba peruntungan penipuan berkedok pengiriman paket COD. Nah, berikut adalah cara menghindari modus penipuan paket COD.

    1. Jangan Asal Terima Paket

    Meskipun sistem paket COD mengharuskan Pembeli membayar sejumlah uang kepada kurir setelah paket tiba, pastikan agar Anda tidak langsung menerima dan membayar paket COD.

    Informasikan pada kurir bahwa Anda mau melakukan pengecekan lebih lanjut dulu. Hal ini bertujuan untuk memastikan agar barang yang dikirim merupakan paket yang benar-benar dipesan secara daring dan memanfaatkan sistem COD.

    2. Periksa Detail Paket

    Periksa lebih lanjut detail informasi paket mulai dari pengirim dan penerima paket, hingga informasi isi paket tersebut.

    Jika hanya tertulis ‘toko online’, tidak ada informasi isi paket atau bahkan tidak ada label sama sekali, Anda harus berhati-hati. Sebab nama samaran tersebut kerap digunakan oleh penipu.

    3. Cek Riwayat Belanja

    Selalu cek riwayat pesanan yang Anda lakukan di platform online. Gunakan fitur ‘pesanan saya’ di aplikasi e-commerce untuk memeriksa status transaksi.

    Anda juga dapat mengecek ke orang-orang terdekat apakah mereka mengirimkan paket atau tidak. Jika tidak sebaiknya paket tersebut jangan langsung diterima.

    4. Tolak dan Laporkan Paket

    Jika merasa bahwa Anda atau orang terdekat tidak melakukan pemesanan paket COD, maka bisa menolak paket tak dikenal tersebut kepada kurir. Jelaskan ke kurir detail informasinya mengapa Anda menolak paket tersebut.

    Setelah itu, Anda dapat melaporkan kejadian tersebut ke pihak jasa kirim maupun e-commerce yang bersangkutan untuk segera ditindaklanjuti.

    Sebagai contoh jika e-commerce yang tertera di detail paket adalah Shopee, Anda bisa mengecek dan melaporkan kejadiannya ke tim Customers Service dengan klik Cek Fakta atau Chat/Telepon Customers Service Shopee di aplikasi Shopee. CS Shopee melayani 24 jam selama 7 hari untuk membantu pengguna.

    5. Edukasi Keluarga dan Penghuni Rumah

    Bantu edukasi anggota keluarga dan penghuni rumah terkait modus penipuan paket COD ini. Pastikan agar mereka tidak sembarangan langsung membayar paket COD tanpa melakukan pengecekan lebih lanjut.

    Modus penipuan COD mungkin terlihat sepele, tapi jika dibiarkan, dampaknya akan semakin luas. Selain kerugian finansial, ini bisa merusak ekosistem e-commerce yang tengah berkembang pesat.

    (akn/ega)