Perusahaan: Shopee

  • Ramalan Grab Soal Masa Depan Industri Layan Antar di Indonesia

    Ramalan Grab Soal Masa Depan Industri Layan Antar di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Industri layan antar (on-demand) di Indonesia dinilai masih memiliki prospek yang baik meski kerap kena protes dalam bentuk demontrasi oleh mitra pengemudi. Pihak Grab menyebut bentuk protes yang dilakukan mitra sebagai kondisi yang menunjukkan besarnya perhatian publik terhadap sektor ini.

    Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyampaikan munculnya berbagai aplikasi baru menunjukkan bahwa bisnis layanan on-demand di Tanah Air terus berkembang.

    “Kalau dilihat sekarang, banyak aplikasi-aplikasi baru. Ada Maxim, ada Indrive, kemudian juga untuk delivery banyak sekali ada Lalamove, ada Delivery, ada Shopee Express. Jadi on-demand itu prospeknya bagus karena masyarakatnya juga banyak,” jelas Neneng dalam diskusi bersama media di Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025).

    Sementara itu, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza R. Munusamy menilai aksi demonstrasi yang kerap mewarnai industri on-demand bukan tanda kemunduran industri, melainkan bagian dari dinamika di negara demokratis seperti Indonesia. 

    “Aksi penyampaian aspirasi adalah hak setiap warga negara. Jadi kalau tinggal di Indonesia, demonstrasi itu memang bagian dari hidup,” ujar Tirza.

    Menurutnya, perhatian masyarakat terhadap sektor ini semakin meningkat seiring dengan berkembangnya industri layanan digital. Dalam paparan yang disampaikan Neneng, setidaknya satu dari empat masyarakat Indonesia telah menggunakan layanan Grab Indonesia, baik sebagai pengguna maupun mitra.

    Selain itu, Grab Indonesia mencatat adanya peningkatan jumlah pengguna di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Tercatat, jumlah pengguna di kalangan ini meningkat sebesar 15% di 2025.

    Dengan kata lain, meski tantangan seperti demo tetap ada, industri on-demand tetap memiliki masa depan yang menjanjikan di Indonesia berkat tingginya kebutuhan dan keterlibatan masyarakat.

    “Sepertinya yang menjadi pemerhati dan menaruh atensi itu jadi lebih banyak saja sepertinya gitu ya. Jadi prospeknya tetap bagus,” pungkasnya. 

  • Mantan Karyawan Ekspedisi Bobol Uang Perusahaan untuk Main Judi Online dan Beli Sabu

    Mantan Karyawan Ekspedisi Bobol Uang Perusahaan untuk Main Judi Online dan Beli Sabu

    JAKARTA – Tersangka Sahlan Nasution (36) membobol uang milik perusahaan melalui akun Shopee. Saldo akun perusahaannya itu dialihkan ke rekening miliknya.

    Pria bertato yang bekerja dibagian ekspedisi itu merupakan warga Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. Sahlan melakukan aksi pembobolan uang perusahaan karena dianggap serig lalai dalam pekerjaannya.

    Kapolsek Makasar, Kompol Sumardi menjelaskan bila uang puluhan juta yang diambilnya melalui akun Shopee digunakan untuk bermain judi online dan narkoba.

    “Uang hasil pencurian digunakan tersangka untuk judi online dan narkoba. Hasil urine setelah dicek juga positif sabu,” kata Kapolsek Makasar, Kompol Sumardi kepada wartawan, Rabu, 11 Juni.

    Penangkapan terhadap Sahlan dilakukan setelah polisi mendapat laporan dari Burhanudin dan Rhido Saputra di Polsek Makasar.

    Setelah menerima laporan, anggota Unit Reskrim Polsek Makasar langsung mengejar pelaku hingga akhirnya berhasil ditangkap di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

    “Kerugian materil diderita korban senilai Rp30.552.871,” ujarnya.

    Akibat perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 362 KUHP juncto Pasal 66 ayat (1) KUHP juncto UU RI NOMOR 1 TAHUN 2024 tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 11 TAHUN 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik. Tersangka terancam pidana lebih dari 5 tahun penjara.

  • Eks Karyawan di Jaktim Bobol Akun Toko Online Bos, Kuras Rp 30,5 juta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Juni 2025

    Eks Karyawan di Jaktim Bobol Akun Toko Online Bos, Kuras Rp 30,5 juta Megapolitan 11 Juni 2025

    Eks Karyawan di Jaktim Bobol Akun Toko Online Bos, Kuras Rp 30,5 juta
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pria berinisial SH (36) menguras uang milik mantan bosnya, RH, senilai Rp 30,5 juta usai nekat membobol akun toko
    online

    pro seller 
    korban. 
    “Tersangka melakukan pencairan dana yang ada pada akun Shopee kemudian dialihkan serta dimasukkan ke rekening tersangka sebanyak empat kali transaksi, senilai Rp 30.552.871,” kata Kapolsek Makasar, Kompol Sumardi di Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Rabu (11/6/2025).
    Insiden pembobolan akun itu terjadi pada 28 Juni 2024 di wilayah Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur.
    Sumardi menjelaskan, SH merupakan mantan karyawan RH yang dipecat dari pekerjaannya pada 26 Juni 2024 karena lalai terhadap pekerjaan.
    Namun, usai dipecat, SH masih memiliki akses terhadap email perusahaan.
    “Ketika sudah dikeluarkan dari perusahaan, ternyata akun email tersebut belum
    log out
    sehingga tersangka memanfaatkan email yang menempel di
    handphone
    miliknya,” ungkap Sumardi.
    Begitu berhasil membobol akun toko
    online
    mantan bosnya, pelaku langsung melakukan pencarian dana.
    Adapun SH nekat melakukan aksinya karena sakit hati usai diberhentikan sebagai karyawan pada 26 Juni 2024.
    Sumardi menerangkan, pelaku menggunakan uang hasil pembobolan untuk kebutuhan sehari-hari, judi
    online
    (judol), dan membeli narkoba.
    “Hasil urine setelah dicek positif sabu,” katanya.
    Atas perbuatannya, pelaku disangkakan Pasal 362 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP dengan penjara paling lama 5 tahun.
    Lalu, Pasal 30 UU RI Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dengan ancaman 6 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Singapura-Malaysia Minggir, Indonesia Jadi Raja Asia Tenggara

    Singapura-Malaysia Minggir, Indonesia Jadi Raja Asia Tenggara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia berada di urutan pertama sebagai negara di Asia Tenggara dengan pertumbuhan kreator konten YouTube (YouTuber) terbesar. Tercatat ada 3.000 channel YouTube di Indonesia yang sudah memiliki lebih dari 1 juta subscriber. 

    Jumlah itu lebih unggul ketimbang negara-negara tetangga. Misalnya, Vietnam hanya punya 2.500 channel YouTube dengan 1 juta subscriber. Selanjutnya ada Thailand (1.300 channel YouTube), Filipina (450 channel YouTube), Malaysia (190 channel YouTube), dan Singapura (170 channel YouTube).

    Secara keseluruhan, ekosistem YouTuber di Asia Tenggara menunjukkan pertumbuhan signifikan. Totalnya ada 7.600 channel YouTube di Asia Tenggara yang memiliki 1 juta subscriber dengan Indonesia menjadi penyumbang terbesar.

    Selain itu, ada 30.000 channel YouTube di Tahan Air yang memiliki lebih dari 100 ribu subscriber. Vietnam mencatat angka yang setara. Selanjutnya Thailand (13.000 channel YouTube), Filipina (6.000 channel YouTube), Malaysia (3.000 channel YouTube), dan Singapura (1.300 channel YouTube).

    VP Southeast Asia and South Asia Frontier, Google, Sapna Chadha mengatakan, pesatnya pertumbuhan ini membuka peluang besar, tak hanya bagi kreator, tetapi juga bagi brand dan pelaku e-commerce.

    Pasalnya, YouTube kini menjadi platform yang sangat efektif mendorong tren video commerce di Asia Tenggara yang kontribusinya sudah mencapai 20% dari Gross Merchandise Value (GMV) e-commerce kawasan, atau naik empat kali lipat dalam dua tahun terakhir

    “YouTube mendorong niat membeli hampir 4x lebih besar dibandingkan platform media sosial lain,” ujar Sapna Chadha dalam keterangan pers yang diterima CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (10/6/2025).

    Menurut data, YouTube kini menjangkau 290 juta penonton di Asia Tenggara yang mewakili 85% populasi online di kawasan. Sementara itu, konten yang diunggah dari Vietnam dan Indonesia bahkan tumbuh 85% year-on-year selama periode 2023-2024.

    Kepercayaan publik menjadi kekuatan utama ekosistem kreator YouTube. Studi Kantar mencatat, 67% penonton Indonesia menilai kreator YouTube sebagai sumber yang dapat dipercaya. Bahkan, 60% Gen Z Indonesia mengaku lebih percaya pada brand yang dipromosikan lewat kreator YouTube, dibandingkan hanya 46% di platform sosial lain

    “Kepercayaan ini mewujud jadi tindakan nyata. Brand yang bermitra dengan kreator tidak hanya mengiklankan produk, tapi benar-benar terintegrasi dalam cerita,” kata Sapna.

    “Karakteristik utama YouTube di Asia Tenggara adalah kepercayaan dan kredibilitas yang telah dibangun creator dengan audiens mereka. Pengguna 98% lebih mungkin untuk percaya rekomendasi kreator di YouTube dibandingkan dengan rekomendasi di situs atau aplikasi sosial lainnya,” ujarnya menambahkan.

    Belanja Lewat YouTube

    Tren video commerce di YouTube juga kini makin diperkuat dengan fitur YouTube Shopping yang telah resmi meluncur di Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Filipina, lewat kemitraan dengan Shopee. Program ini memungkinkan kreator mempromosikan produk mereka sendiri atau brand lain, dan sudah mulai diikuti oleh 55% kreator yang memenuhi syarat di tiga negara awal peluncuran (Indonesia, Vietnam, Thailand)

    Contohnya, channel Jagat Review melaporkan bahwa 50% dari total pendapatan channel kini berasal dari program ini. Sementara channel Mai Trinh Hồ di Vietnam mengalami peningkatan pendapatan hingga lima kali lipat. Tak hanya di ponsel, YouTube kini juga makin dominan di Connected TV (CTV). Secara global, penonton menonton lebih dari 1 miliar jam konten YouTube di layar TV setiap hari.

    Di Asia Tenggara, YouTube di TV menjangkau lebih dari 79 juta orang. Format interaktif seperti Shoppable CTV (di mana penonton bisa langsung belanja lewat QR code di layar TV) juga mulai diadopsi banyak brand.

    Di Filipina, McDonald’s mencatat peningkatan penjualan harian rata-rata lebih dari 46% berkat kampanye CTV bersama YouTube. Sementara di Vietnam, Pepsi meningkatkan jangkauan audiens usia 18-44 tahun sebesar 27% lewat format ini.

    VP Client Strategy & Growth APAC di WPP Media, Arthur Altounian menilai, YouTube akan terus jadi penggerak utama video commerce di Asia Tenggara. “Dengan fitur seperti live streaming, Shorts, dan kemitraan marketplace seperti Shopee, YouTube memungkinkan transisi yang mulus dari penemuan ke pembelian,” ia menuturkan.

    (fab/fab)

  • Perkuat Ekspansi, GTRA Targetkan Pendapatan Rp 500 Miliar

    Perkuat Ekspansi, GTRA Targetkan Pendapatan Rp 500 Miliar

    Jakarta, Beritasatu.com – Emiten sektor transportasi dan logistik, PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) atau GrahaTrans, membidik target pendapatan sebesar Rp 500 miliar, atau tumbuh sekitar 16,55% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan realisasi 2024 yang mencapai Rp 428,93 miliar.

    Direktur Utama GTRA Ronny Senjaya menyampaikan, pertumbuhan ini akan didukung oleh perluasan jaringan layanan, peningkatan permintaan dari sektor fast-moving consumer goods (FMCG), serta sinergi dengan mitra strategis di sektor e-commerce dan distribusi.

    “Kami menyadari bahwa pencapaian target ini membutuhkan kerja keras, konsistensi dalam menjaga kualitas layanan, serta efisiensi operasional yang terus ditingkatkan,” ujarnya dalam Paparan Publik, Selasa (10/6/2025).

    Untuk laba bersih, GTRA membidik Rp 45 miliar sepanjang 2025. Target ini didasarkan pada tren pertumbuhan sektor transportasi dan logistik nasional yang positif.

    Data dari Supply Chain Indonesia (SCI) memproyeksikan sektor ini akan menyumbang Rp 1.623,65 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tahun ini, atau tumbuh 12,53% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Sejalan dengan proyeksi pertumbuhan tersebut, GrahaTrans menyiapkan sejumlah strategi utama, mulai dari diversifikasi basis pelanggan, penguatan kapasitas armada, pengembangan sumber daya manusia, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan layanan logistik secara menyeluruh.

    GTRA juga memperluas jaringan bisnis dengan pembukaan cabang baru di Sidoarjo (Jawa Timur), serta fasilitas mini pool di Bandung dan Cianjur (Jawa Barat).

    “Ekspansi ini bertujuan mendekatkan layanan kami ke pelanggan, seperti Mayora, J&T Cargo, Shopee Express, dan klien industri lainnya,” ungkap Ronny.

    Salah satu proyek strategis yang tengah berjalan adalah pembangunan Pool Deltamas seluas 30.000 m², menggantikan fasilitas pool Bekasi. Untuk itu, GTRA mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 40 miliar yang berasal dari kas internal dan fasilitas pembiayaan bank.

    “Dengan pool baru ini, proses perawatan dan utilitas kendaraan akan meningkat secara signifikan,” tambahnya.

    GrahaTrans mencatat adanya lonjakan permintaan hingga 40% pada periode kampanye belanja daring seperti double date dan payday setiap bulan. 

    Untuk itu, perseroan terus memperkuat kemitraannya dengan pemain e-commerce, seperti Shopee dan J&T, serta pelaku FMCG, seperti Kimberly Clark dan Indomarco (pengelola Indomaret), khususnya dalam distribusi lintas wilayah dari pabrik di Jawa dan Sumatra.

    “Dengan keberadaan pool strategis di wilayah operasional utama seperti Bekasi, Tangerang, Ciawi, Surabaya, dan kini Deltamas, kami menjamin efisiensi dan ketepatan waktu distribusi logistik,” jelas Ronny.

    Kendati optimistis, GTRA tetap mewaspadai sejumlah tantangan industri seperti regulasi logistik, ketimpangan distribusi wilayah, dan volatilitas biaya transportasi.

    Namun, dengan strategi ekspansi yang terukur dan penguatan kemitraan pelanggan, perseroan yakin mampu menjaga momentum pertumbuhan yang berkelanjutan.

    “Kami terus membangun sistem distribusi yang terintegrasi, berdaya saing, dan adaptif terhadap perubahan pasar. Dengan keunggulan jaringan dan efisiensi operasional, GrahaTrans siap menjadi pemain logistik nasional yang andal dan berkontribusi terhadap penguatan ekosistem transportasi Indonesia,” pungkas Ronny Senjaya.

    Pada sisi lain, kinerja keuangan GTRA pada kuartal I 2025 menunjukkan tren pertumbuhan yang solid. Pendapatan naik 27,15% year on year (yoy) menjadi Rp 136,42 miliar, didukung oleh jasa angkutan pihak ketiga sebesar Rp 131,12 miliar, jasa pihak berelasi Rp 1,28 miliar, dan pendapatan karoseri Rp 4 miliar.

    Laba bruto tercatat sebesar Rp 55,52 miliar, tumbuh dari Rp 47,12 miliar. Adapun laba bersih melonjak 78,48% menjadi Rp 17,90 miliar dibandingkan Rp 10,03 miliar pada periode sama tahun lalu.

    Secara tahunan, pada 2024 GTRA membukukan pendapatan Rp 428,93 miliar, tumbuh 24,36% dari Rp 344,92 miliar pada 2023. Laba bersih meningkat 18,08% menjadi Rp 39,48 miliar dari sebelumnya Rp 33,43 miliar, sedangkan laba bruto mencapai Rp 181,44 miliar.

    Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) juga menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 3,44 miliar atau setara 10% dari laba bersih setelah pencadangan. Dividen tersebut dibagikan kepada 1,89 miliar saham beredar, dengan nilai dividen Rp 1,82 per saham. Pembayaran dividen akan dilakukan paling lambat pada 11 Juli 2025, dengan cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 18 Juni 2025.

  • Ekosistem Kreator YouTube di ASEAN Melonjak, Siap Panen Cuan!

    Ekosistem Kreator YouTube di ASEAN Melonjak, Siap Panen Cuan!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ekosistem kreator YouTube di Asia Tenggara terus melesat. Hingga kini, tercatat sudah ada 7.600 channel yang memiliki lebih dari 1 juta subscriber di kawasan, termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Singapura, dan Filipina. Bahkan, ada lebih dari 77.000 channel yang telah melampaui 100.000 subscriber.

    VP Southeast Asia and South Asia Frontier, Google, Sapna Chadha mengatakan, pesatnya pertumbuhan ini membuka peluang besar, tak hanya bagi kreator, tapi juga bagi brand dan pelaku e-commerce. Pasalnya, YouTube kini menjadi platform yang sangat efektif mendorong tren video commerce di Asia Tenggara yang kontribusinya sudah mencapai 20% dari Gross Merchandise Value (GMV) e-commerce kawasan, atau naik empat kali lipat dalam dua tahun terakhir

    “YouTube mendorong niat membeli hampir 4x lebih besar dibandingkan platform media sosial lain,” ujar Sapna Chadha dalam keterangan pers yang diterima CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (9/6/2025).

    Menurut data, YouTube kini menjangkau 290 juta penonton di Asia Tenggara yang mewakili 85% populasi online di kawasan. Sementara itu, konten yang diunggah dari Vietnam dan Indonesia bahkan tumbuh 85% year-on-year selama periode 2023-2024

    Kepercayaan publik menjadi kekuatan utama ekosistem kreator YouTube. Studi Kantar mencatat, 67% penonton Indonesia menilai kreator YouTube sebagai sumber yang dapat dipercaya. Bahkan, 60% Gen Z Indonesia mengaku lebih percaya pada brand yang dipromosikan lewat kreator YouTube, dibandingkan hanya 46% di platform sosial lain

    “Kepercayaan ini mewujud jadi tindakan nyata. Brand yang bermitra dengan kreator tidak hanya mengiklankan produk, tapi benar-benar terintegrasi dalam cerita,” kata Sapna.

    “Karakteristik utama YouTube di Asia Tenggara adalah kepercayaan dan kredibilitas yang telah dibangun creator dengan audiens mereka. Pengguna 98% lebih mungkin untuk percaya rekomendasi kreator di YouTube dibandingkan dengan rekomendasi di situs atau aplikasi sosial lainnya,” ujarnya menambahkan.

    Tren video commerce di YouTube juga kini makin diperkuat dengan fitur YouTube Shopping yang telah resmi meluncur di Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Filipina, lewat kemitraan dengan Shopee. Program ini memungkinkan kreator mempromosikan produk mereka sendiri atau brand lain, dan sudah mulai diikuti oleh 55% kreator yang memenuhi syarat di tiga negara awal peluncuran (Indonesia, Vietnam, Thailand)

    Contohnya, channel Jagat Review melaporkan bahwa 50% dari total pendapatan channel kini berasal dari program ini. Sementara channel Mai Trinh Hồ di Vietnam mengalami peningkatan pendapatan hingga lima kali lipat. Tak hanya di ponsel, YouTube kini juga makin dominan di Connected TV (CTV). Secara global, penonton menonton lebih dari 1 miliar jam konten YouTube di layar TV setiap hari.

    Di Asia Tenggara, YouTube di TV menjangkau lebih dari 79 juta orang. Format interaktif seperti Shoppable CTV (di mana penonton bisa langsung belanja lewat QR code di layar TV) juga mulai diadopsi banyak brand.

    Di Filipina, McDonald’s mencatat peningkatan penjualan harian rata-rata lebih dari 46% berkat kampanye CTV bersama YouTube. Sementara di Vietnam, Pepsi meningkatkan jangkauan audiens usia 18-44 tahun sebesar 27% lewat format ini.

    VP Client Strategy & Growth APAC di WPP Media, Arthur Altounian menilai, YouTube akan terus jadi penggerak utama video commerce di Asia Tenggara. “Dengan fitur seperti live streaming, Shorts, dan kemitraan marketplace seperti Shopee, YouTube memungkinkan transisi yang mulus dari penemuan ke pembelian,” ujarnya.

    (mij/mij)

  • Pakai AstraPay, Gaya Hidup Go Green Makin Kekinian

    Pakai AstraPay, Gaya Hidup Go Green Makin Kekinian

    Jakarta, Beritasatu.com – Usia Bumi diperkirakan sudah 4,54 miliar tahun. Tak sadar kan bumi sudah setua itu? Layaknya manusia, semakin bertambahnya usia, ada saja penyakit yang diderita bumi. Mulai dari masalah banyak sampah, polusi udara, pencemaran lingkungan, penggundulan hutan, sampai pemanasan global.

    Dikutip dari laman International Finance Corporation, ada lebih dari 2 miliar ton limbah padat kota di dunia setiap tahunnya. Pada 2050, jumlahnya diprediksi meningkat 70%. Sebagian besar peningkatan ini katanya datang dari negara-negara berkembang. Berarti Indonesia juga, dong!

    Sebagaimana diketahui, tumpukan sampah ini menyumbang terjadinya pencemaran udara. Sampah yang dimusnahkan dengan cara dibakar dapat mengakibatkan kepulan asap yang bisa menyebabkan penyakit, seperti iritasi tenggorokan, batuk, sampai sesak napas. Asap dari pembakaran sampah juga mengakibatkan lapisan ozon semakin menipis. Akibatnya radiasi sinar ultraviolet (UV) menjadi semakin meningkat.

    Sampah juga menjadi salah satu penyebab banjir di perkotaan. Sampah yang menutupi gorong-gorong dan sungai, menyumbat aliran air. Ketika curah hujan sedang tinggi, tumpukan sampah ini menutupi jalannya air hingga terjadi luapan di area tersebut.

    Oleh karena itu, sudah saatnya bumi mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Gerakan untuk mencintai lingkungan atau go green, seyogianya semakin digencarkan oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta, hingga masyarakat.

    Ramah Lingkungan yang Enggak Bikin Ribet

    Saat ini, berlaku ramah kepada lingkungan atau bumi sudah semakin mudah alias enggak ribet. Sadarkah kamu saat menggunakan layanan digital, seperti e-commerce atau dompet digital, kamu sudah ikut mengurangi sampah dan polusi udara.

    Dengan berbelanja di e-commerce berarti kamu tidak perlu lagi menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum untuk pergi ke pusat perbelanjaan, seperti supermarket, mal, atau pasar. Dengan tidak bepergian keluar, kamu telah mengurangi jejak karbon yang dihasilkan oleh kendaraan.

    Begitu juga dengan melakukan transaksi lewat dompet digital. Kamu tak perlu lagi cetak struk belanja yang biasanya akan berakhir di tong sampah. Hal ini bisa mengurangi produksi kertas dan penggundulan hutan, loh!

    Semudah itu bukan ramah terhadap lingkungan? Tindakan terpuji ini bisa dilakukan dengan menggunakan layanan yang lengkap dari AstraPay.

    Dengan AstraPay kamu bisa belanja di e-commerce tanpa repot. Sebab, AstraPay sudah mendukung pembayaran di Shopee, BliBli, dan Tokopedia. Selain itu AstraPay juga mendukung transaksi menggunakan QRIS.

    Dengan hanya beberapa ketukan di layar ponsel, pengguna dapat membayar tiket MRT atau Transjakarta cukup dengan memindai kode QR. Tak perlu lagi mengantre tiket atau kewalahan mencari uang tunai.

    Kamu juga bisa isi pulsa, membeli paket data, hingga membayar tagihan listrik, air, dan internet. Semuanya bisa kamu lakukan sambil rebahan di rumah tanpa gonta-ganti ke aplikasi lain.

    Layanan lainnya yang bisa kamu akses adalah pembelian kendaraan, pembayaran cicilan, hingga servis otomotif, semuanya tersedia lengkap di AstraPay.

    Hal yang menarik dari AstraPay adalah adanya cashback berupa AstraPoints atau diskon bagi setiap transaksi. Keuntungan ini bisa dirasakan baik oleh pengguna baru atau pengguna lama. Niat ramah terhadap lingkungan jadi meningkat, kan?

    Buat kamu yang masih ragu soal keamanan menggunakan layanan digital, kini saatnya buang keraguan tersebut. AstraPay mengandalkan teknologi enkripsi terkini untuk menjaga data dan transaksi penggunanya, sehingga meminimalisir risiko kejahatan digital.

    Antarmuka AstraPay juga ramah pengguna, sehingga memastikan siapa pun, termasuk mereka yang baru beralih ke dompet digital dapat menggunakannya dengan mudah dan nyaman.

  • Infinix XPAD GT Rilis di Indonesia: Tablet Gaming Seharga Rp 6 Jutaan – Page 3

    Infinix XPAD GT Rilis di Indonesia: Tablet Gaming Seharga Rp 6 Jutaan – Page 3

    Infinix XPAD GT tersedia secara resmi melalui Infinix Store dan Infinix Official Store di berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Akulaku, TikTok Shop, Blibli, dan Lazada.

    Produk ini dipasarkan dengan harga resmi Rp6.499.000, serta harga flash sale Rp 6.199.000 yang berlaku mulai pukul 00.00 WIB pada tanggal 6 Juni 2025.

    Sergio Ticoalu, Head of Marketing Infinix Indonesia menuturkan, Infinix XPAD GT adalah perangkat paling powerful yang pernah mereka hadirkan.

    “Didukung performa tinggi dari chipset gaming, refresh rate tertinggi, baterai besar, dan pengalaman audio-visual imersif, XPAD GT dirancang untuk kebutuhan gaming kompetitif hingga hiburan harian,” tutur Sergio. 

  • Harga dan Spesifikasi Advan X1, HP Gaming Rp 1,6 Jutaan

    Harga dan Spesifikasi Advan X1, HP Gaming Rp 1,6 Jutaan

    Jakarta

    Setelah vakum tiga tahun dari pasar ponsel Indonesia, Advan kembali merilis ponsel barunya yaitu Advan X1. Seperti ini harga dan spesifikasinya.

    Advan memposisikan X1 sebagai ponsel gaming dengan harga terjangkau. Otaknya adalah Mediatek Helio G100 yang dipasangkan dengan RAM 8GB LPDDR4X dan penyimpanan 128GB UFS 2.2, yang bisa ditambah microSD hingga 1TB.

    Ukuran layar IPS 6,78 inci dengan resolusi FHD+ dikombinasikan refresh rate 120Hz dijanjikan bisa memberikan pengalaman visual tajam, mulus dan imersif. Sementara itu sektor kamera utama 64MP menggunakan sensor Sony IMX782 yang juga dijanjikan mumpuni untuk menghasilkan foto berkualitas tinggi dengan detail jernih dan warna akurat.

    Fitur-fitur tambahan seperti NFC, baterai 5.000 mAh dengan 18W Fast Charging, sensor fingerprint dan face unlock, serta sistem operasi Android 14, menjadikan Advan X1 sangat relevan untuk kebutuhan sehari – hari, mulai dari transaksi digital hingga konsumsi konten hiburan.

    Advan kembali merilis ponsel karena segmen mobile gaming dianggap masih menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, terutama di kalangan generasi muda. Mereka menilai adanya permintaan besar untuk perangkat yang cukup kencang namun dengan harga yang terjangkau.

    “Sebagai negara urutan keempat yang paling banyak mengunduh game di Play Store, kami ingin kembali hadir dengan sesuatu yang relevan. ADVAN X1 adalah jawaban bagi para game enthusiast di Indonesia yang menginginkan smartphone gaming dengan performa kuat dan harga terbaik di kelasnya,” kata Chandra Tansri, CEO Advan, dalam keterangan yang diterima detikINET, Rabu (4/6/2025).

    MediaTek Helio G100 menjadi prosesor dari Advan X1, menghadirkan kombinasi CPU octa-core yang terdiri dari dua core Cortex-A76 untuk performa tinggi dan enam core Cortex-A55 yang memastikan efisiensi daya. Arsitektur ini memberikan keseimbangan sempurna antara kinerja dan konsumsi daya, membuatnya ideal untuk gaming dan multitasking.

    GPU dan Teknologi Game Booster

    Ditenagai oleh GPU Mali-G57 MC2, Mediatek Helio G100 mendukung teknologi HyperEngine yang mengoptimalkan kinerja CPU dan GPU saat bermain game. Teknologi ini juga mengelola jaringan secara cerdas untuk meminimalkan latensi, memastikan koneksi yang stabil saat bermain game online.

    Dengan dukungan Game Booster, terdapat fitur Game Acceleration yang mampu meningkatkan performa jaringan, sensitivitas sentuhan hingga kualitas suara, yang memberikan pengalaman bermain yang lebih maksimal.

    “Produk yang baik selalu dimulai dari penggunaan prosesor yang andal, karena performa dan pengalaman pengguna sangat ditentukan oleh komponen inti ini-seperti yang telah Advan terapkan secara konsisten pada lini produk laptop kami, dan kini juga kami hadirkan pada lini produk smartphone, memastikan setiap perangkat mampu memberikan kinerja optimal untuk berbagai kebutuhan,” kata Andy Gusena, Brand Director Advan.

    Efisiensi Daya & Konektivitas

    Dibangun dengan proses manufaktur 6nm, Mediatek Helio G100 menawarkan efisiensi daya yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya, membantu memperpanjang daya tahan baterai. Selain itu, prosesor ini mendukung dual 4G SIM dengan VoLTE, serta konektivitas Wi-Fi 5 dan Bluetooth 5, memastikan kelancaran dalam komunikasi dan streaming konten multimedia.

    Harga Advan X1

    Pre-order Advan X1 dibuka mulai 4 Juni 2025 Pukul 15.00 WIB dengan harga perkenalan Rp 1.699.000, serentak lewat Advan Official Store di Shopee, Tiktok Shop, Tokopedia dan Lazada. Sementara itu, Mini Turnamen Mobile Gaming akan digelar pada pertengahan Juni 2025.

    “Kami ingin peluncuran ini terasa dekat dan otentik. Turnamen Mobile Gaming bukan hanya hiburan, tetapi juga bukti nyata performa Advan X1 di tangan para pemain pro,” tutup Chandra.

    (asj/fay)

  • Bisnis Buku di Jakpus Kian Tak Laku, Penjual Hanya Bisa Menatap Layar HP

    Bisnis Buku di Jakpus Kian Tak Laku, Penjual Hanya Bisa Menatap Layar HP

    Jakarta

    Para pedagang buku di kawasan Senen dan Kwitang kini lebih banyak menghabiskan waktu duduk sambil menatap layar handphone. Aktifitas di sana amat sepi pengunjung, dari pagi sampai siang tak ada perubahan. Suasana ini sudah jadi pemandangan sehari-hari.

    Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Rabu (4/6/2025), sejak pagi hingga sekitar pukul 12.30 WIB, kedua sentra buku yang saling berdekatan ini masih terlihat sangat sepi pengunjung. Karena belum terlihat ada pengunjung yang datang untuk melihat-lihat koleksi buku yang ada.

    Seorang penjual buku di Kwitang, Subhil (55), mengatakan suasana sepi pengunjung seperti ini sudah mulai terjadi sekitar tahun 2015 saat platform e-Commerce alias toko online mulai banyak digunakan. Menurutnya sejak saat itu jumlah pengunjung yang datang ke sentra buku legendaris tersebut kian berkurang dan terus turun.

    “Ya sejak era smartphone ini. Tahun berapa tuh ada Tokopedia, Bukalapak, Shopee, nah itu, sejak mulai itu. 2015-an ya kalau gak salah. Tahun 2015-an kan mulai-mulai online,” kata Subhil kepada detikcom di lokasi, Rabu (4/6/2025).

    Belum lagi seiring bertambahnya tahun, berbagai moda transportasi umum seperti bus kian tertata dan hanya berhenti di halte saja. Berbeda dengan masa kejayaan pasar buku Kwitang pada 1990-2000an saat bus seperti PPD dan Metromini masih bisa berhenti di mana saja, yang membuat kawasan tersebut ramai digunakan untuk naik-turun penumpang.

    “Ini kan pusat keramaian gitu, tempat orang mau pulang kerja, mau berangkat kerja. Orang naik bisnya di sini mau ke Tanah Abang, mau ke Setiabudi. Terus sekarang kan nggak lagi,” jelasnya.

    Kondisi ini semakin parah saat pandemi Covid-19 melanda, di mana saat itu para pedagang buku tidak bisa berjualan dan masyarakat harus berdiam diri di rumah masing-masing. Meski menurutnya sekarang ini kondisi tersebut sudah mulai membaik meski masih sepi pengunjung.

    “Kalau sekarang ya ada lah satu dua. Kalau benar-benar nggak ada sama sekali ya sudah tutup kita kan. Lagi pula kita juga ada ‘musim panen’ juga kan, itu biasanya pas pergantian tahun ajaran,” paparnya.

    Lebih lanjut, Subhil menjelaskan buku-buku yang tersedia di kawasan ini sangatlah lengkap. Mulai dari buku pelajaran SD-SMA hingga buku-buku materi kuliah, novel, komik, hingga buku antik dan masih banyak lagi.

    “Kalau saya spesialis buku-buku lama. Ya ada semua itu dari buku pelajaran, majalah, novel. Cuma saya paling banyak yang novel itu. Kalau harganya itu yang diobral satu buku Rp 10 ribu, yang ada di rak itu semua. Kalau yang lain ya beda-beda, ada yang sampai Rp 50 ribu,” terangnya.

    Pada akhirnya untuk bisa bertahan, Subhil bersama beberapa pedagang lain juga sudah beralih dengan berjualan online. Ada yang menggunakan layanan e-Commerce, sosial media seperti Facebook, hingga pesan Whatsapp untuk beberapa langganan.

    “Sekarang dominasinya itu lebih banyak online. Kalau berapa-berapanya sendiri kita juga nggak pernah hitung ya. Tapi penjualan kita itu memang sekarang lebih banyak di online,” ucap Subhil.

    Senada, pedagang buku di Terminal Senen bernama Samosir (52) juga mengatakan kondisi sepi pengunjung ini sudah terjadi sejak toko online mulai banyak digunakan masyarakat.

    “Pokoknya mulai sepi tuh pas sudah online-online itu lah. Mau toko online atau orang sekarang cari apa juga sudah bisa lewat online kan. Dulu orang beli buku, beli koran, sekarang yang koran saja pindah ke online kan,” terangnya.

    Bahkan menurutnya saat ini sering kali toko bukunya tak kedatangan pengunjung satu pun dalam sehari. Alhasil ia hanya bisa menghabiskan waktu menunggu di depan toko, baik itu dengan mengobrol dengan pedagang lain atau sekadar bermain handphone.

    “Ya kadang sepi nggak ada sama sekali, kadang ada satu dua. Tapi ya banyaknya sepinya sih. Ya mau gimana lagi, paling cuma ngobrol sama sebelah, atau ya main hp, kadang ya melamun saja,” paparnya.

    (igo/fdl)