Perusahaan: Shell

  • Viral Penampilan Terbaru Fitri Wanita Aceh yang Diceraikan Suami usai Lulus PPPK, Pangling Banget!

    Viral Penampilan Terbaru Fitri Wanita Aceh yang Diceraikan Suami usai Lulus PPPK, Pangling Banget!

    GELORA.CO  – Imelda Safitri alias Fitri, perempuan Aceh yang diceraikan suaminya yang baru lulus PPPK Aceh Singkil, mencuri perhatian publik. Kini, penampilannya berubah sudah seperti sosialita.

    Ada peran bos skincare Shella Saukia di balik transformasi Fitri. Shella berniat ingin mengangkat derajat Fitri, karena hatinya tergerak untuk membantu.

    “Apa yang dialami ibu itu (Fitri) seperti yang pernah aku alamin dulu,” kata Shella, dikutip Jumat (24/10/2025).

    Merasa ada kesamaan nasib namun kini memiliki banyak rezeki, Shella memutuskan untuk membantu Fitri. Dia memberikan uang dengan nominal fantastis hingga ponsel pintar.

    Bahkan, Fitri di-makeover oleh Shella Saukia. Itu kenapa, penampilan Fitri berubah drastis.

    Di foto viral, Fitri terlihat mengenakan dress premium dari Shella, lengkap dengan tas dari brand serupa. Fitri berdiri di depan tangga rumah Shella yang dipenuhi bunga berwarna merah.

    Siapa sangka, Fitri yang dicampakkan suaminya begitu saja tanpa alasan yang jelas, kini menjelma menjadi sosok perempuan yang lebih cantik dari sebelumnya. Netizen pun berdoa agar Fitri memiliki kehidupan yang lebih baik setelah ini.

    “Masyaallah dengan mudahnya Allah menaikkan derajat siapa saja yang Dia kehendaki. Bahagia selalu kakak. Terima kasih orang baik, Shell. Semoga berkah selalu rezekinya,” ujar @elt***.

    “Rezeki tiada yang sangka. Istrinya langsung naik jet, suaminya balek merangkak. Ya Allah kuasamu luar biasa,” kata @astri***.

    “Kamu cantik kak Mel. Allah akan angkat derajatmu. Bahagia bersama anak-anak, ya. Semangat, kak. Bahagia menantimu,” ungkap @tik***.

    Sebagai informasi, kisah Imelda Fitri ini viral di media sosial. Ibu anak dua tersebut diceraikan sang suami setelah pria itu dinyatakan lulus PPPK di Aceh Singkil. Tak hanya menceraikan, Fitri juga diusir dari rumah, kini menetap di rumah orang tuanya. 

    Untuk menghidupi anak-anaknya sekarang, Fitri diketahui berjualan gorengan. Dan setelah bertemu dengan Shella Saukia, Fitri diberi modal usaha tapi belum tahu akan dipakai untuk apa.

  • Tangis Melda Safitri Pecah Dapat Uang Segepok dari Shella Saukia, Diminta Bikin Usaha Usai Dicerai Suami PPPK

    Tangis Melda Safitri Pecah Dapat Uang Segepok dari Shella Saukia, Diminta Bikin Usaha Usai Dicerai Suami PPPK

    GELORA.CO –   Tangis pecah Melda Safitri tak menyangka mendapat tumpukan uang dari Shella Saukia sosok dermawan asal Aceh.

    Diketakhui,  Melda Safitri atau biasa disapa Safitri kini jadi isu hangat usai dirinya diceraikan suami jelang pelantikan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di Aceh Singkil.

    Nama Shella Sauki mendadak menjadi sorotan setelah membantu Melda Safitri yang diceraikan suami sebelum diangkat PPPK.

    Baca juga: Profil-Rekam Jejak Shella Saukia Beri Tumpukan Uang ke Safitri yang Dicerai Suami usai Dilantik PPPK

    Aksi spontan ini bikin netizen terenyuh dan ramai diperbincangkan.

    “Berbagai cara skenario Allah untuk mengangkat derajat seseorang…sehat dan murah rezeki orang baik hati,” tulis @cahkerjo289

    “Alhamdulillah terima kasih orang baik ,INSA Allah masih ad LG rejeki buat si ibu & anak’y .. Aamiin,” fajarbhontot_88.

    “Alhamdulillah ikut bahagia….banyak yg sayang….TENANG IBU DAN ANAK rencana ALLAH itu maha dahsyat….Trimakasih byk buat ORANG2 BAIK sudah memberikan REZEKI dan semoga BERKAH….Dan buat ibu KEEP STRONG Bersama ANAK2nya…..” tulis @yakuzabdg5

     

    Bakal Glow Up

    Rezeki nomplok Melda Safitri atau biasa disapa Safitri kini jadi isu hangat usai dirinya diceraikan suami jelang pelantikan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

    Pengusaha sekaligus crazy rich asal Aceh, Shella Saukia tidak hanya membantu memberikan modal usaha untuk Safitri, tetapi juga akan mempercantik penampilannya.

    Setelah masa sulitnya ditinggalkan suami, kini berbagai rezeki datang menuai berkah tidak terduga.

    Dalam unggahan di Instagram Story Shella Saukia pada Rabu, (22/10/2025), terlihat potret Fitri sebelum dan sesudah menikah mengalami perubahan yang drastis.

    Awalnya sebuah akun Instagram @mama_shakiel menuliskan pesan harapan menyebut Fitri layak mendapatkan perhatian lebih, salah satunya dari Shella Saukia.

    “Dicari kak Shell kamu kak, kamu mau di glow up kan, kalau kamu udah cantik, punya duit sendiri, bukan dia lagi seleramu, kak,” tulis akun tersebut.

    Shella Saukia pun membalas unggahan yang menandainya itu dengan sambutan baik.

    Selebgram asal Aceh ini memastikan akan membantu memberikan perawatan untuk mempercantik Safitri lagi setelah dihempas oleh suaminya.

    “Bismillah bisa glow up lagi ya kita kak,” tulis Shella dalam unggahannya yang menampilkan kolase foto Fitri sebelum dan sesudah menikah.

    Rencananya, Shella akan bertemu langsung dengan Safitri.

    Adapun tujuan Shella Saukia meminta Safitri menemuinya karena akan memberikan modal usaha.

    Bahkan Shella Saukia siap membiayai biaya transportasi dan penginapan kepada Safitri.

    Momen ini dibagikan Safitri lewat Facebook miliknya, yang memperlihatkan saat dirinya akan pergi bersama sang anak.

    Shella Saukia lewat story Instagram miliknya menunggu kedatangan Safitri.

    Ia pun berdoa agar Allah angkat derajat Safitri lewat darinya.

    Dapat Modal Usaha

    Melalui unggahan story instagramnya Shella Saukia melihat kisah Fitri ini ia teringat dengan kisah masa lalunya.

    “Aku ngeliat kakak ini persis melihat hidupku di masa lalu. Naik mobil L300 bawa anak bayi,” katanya dalam story Instagramnya @shellasaukiaofficial, Rabu (22/10/2025).

    Shella mengatakan tahu rasa sakit yang dirasakan Safitri.

    “Ya Allah, aku tau betapa sakitnya hidup kakak ini. Semoga Allah mudahkan, aku bisa ketemu dengan kakaknya. Bantu kakaknya sebisa aku,” ungkapnya.

    Shella juga meminta bantuan warganet agar bisa mendatangkan Fitri ke Banda Aceh, karena ia ingin memberikan sedikit rezeki untuk ibu dua anak itu.

    “Team kak Shell sudah mencoba hubungi kakaknya, aku kemungkinan gak bisa kesana karena perjalanan cukup jauh dan kak Shell besok harus pulang ke Jakarta. Boleh gak teman-teman dan keluarga yang meelihat story ini minta kakaknya ke banda aceh malam ini, saya siapkan hotel mobil dll, karena aku ada sedikit rezeki untuk modal kakaknya buka usaha di tempat orang tuanya, insyaallah bisa glow up lagi, berjaya & kaya raya. Semoga bisa ya,” tulis Shella Saukia.

    Melalui unggahan di facebooknya, Fitri berterima kasih, dan mengucapkan syukur. 

    “Allah maha adil. Allah tunjukkan jalan. Alhamdulillah,” tulisnya, Rabu, (22/10/2025).

    Tak hanya itu, Fitri juga menyambut baik dukungan dari warganet. 

    “Terima kasih teman-teman, atas bantuannya, semoga bisa membantu kami lebih baik,” ungkap Fitri. 

    Terbaru, melihat dari akun facebook Fitri, malam tadi Fitri berangkat ke Banda Aceh untuk menemui Shella Saukia.

    terpisah melihat dari story instagram Shella Saukia, ia juga mengatakan jika hari ini ia akan bertemu dengan Fitri.

    ‘Bismillah Hari ini kita ketemu sama Ka Safitri ya.. Alhamdulillah kk Safitri udah sampe di Banda Aceh,’ tulis Shella Saukia, Kamis (23/10/2025).

    Suami Didesak Agar Dipecat

    Seorang pria di Aceh Singkil yang dijadwalkan dilantik sebagai PPPK menceraikan istrinya sesaat sebelum pelantikan. 

    Aksi tersebut memicu kemarahan warga, yang kini mendesak agar ia dipecat

    Bahkanm, kini akun instagram Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon banjir komentar warganet yang meminta turun tangan tindak tegas kasus suami ceraikan istri jelang pelantikan dan penerimaan SK PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

    Seperti diketahui, Melda Safitri (33) diceraikan suami jelang pelantikan PPPK. Bahkan Safitri telah membelikan atribut korpri suami.

    Kini pantauan Tribun, akun Instagram Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon banjir komentar.

    Dalam postingan terakhirnya yang mengunggah potret bersama Wakil Bupati Aceh Singkil selepas Apel Gabungan Senin, 17 Februari 2025.

    Postingan itu pun sontak ramai diserbu warganet, bahkan tak sedikit yang meminta Bupati Aceh Singkil memecat suami yang ceraikan istri jelang pelantikan PPPK.

    Berikut komentatar warganet:

    “Pecat suami P3K yang ceraikan istri” tulis akun @ya**

    “Yth Bapak Bupati Aceh Singkil yang di rahmati Allah… Sebagai pemimpin yg memahami kode etik n landasan sebagai pegawai P3K, tolong Bapak perhatikan kericuhan mengenai perlakuan salah seorg P3K khusunya pada Satpol PP di Aceh Singkil kepada istri n anak2nya, hal ini sangat tidak mencerminkan nilai2 yg baik sbgai Pegawai P3K.. kami meminta Bapak untuk menghentikan pegawai tersebut, insya Allah kami yakin Bapak akan bertindak dengan bijak, terimakasih Bapak Bupati” tulis @kin**

    “Pecat cabut SK nya dari P3K yg ceraikan istrinya pak itu suami gak punya belas kasihan sama anak istri pak.. Pecat pak” tulis akun @ya**

    “Pak suami yang ceraikan istri stlah diangkat p3k telusuri dan pecat saja pak!” tulis @nas*

    Duduk Perkara

    Terkuak alasan pemicu awal Melda Safitri (33) diceraikan jelang suaminya pelantikan sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

    Hal itu berawal karena pertengkaran kecil saat suami pulang dan tidak menemukan lauk di meja makan

    Kehidupan rumah tangga yang dijalani Melda Safitri (33), wanita asal Aceh Singkil penuh dengan lika-liku 

    Padahal diakui Saftri, suaminya itu jarang memberikan nafkah untuk kebutuhan sehari-hari.

    “Hari itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah. Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apa pun tidak ada di rumah,” ujar Fitri dengan suara bergetar, kepada Serambinews.com, Selasa (21/10/2025).

    Suami Fitri terus berlanjut marah dan mengeluarkan kata-kata kasar hingga dinilai melukai harga dirinya.

    Dengan perasaan penuh amarah, suami Fitri memilih pergi bersama rekannya hingga pulang larut malam.

    Amarah suami Fitri terus berlanjut hingga keesokan harinya.

    Merasa tidak dihargai, Fitri lantas membalas ucapan suami yang dinilai menyakitkan hatinya hingga terjadi ribut besar. 

    “Saya balas-lah repetan dia, kamu mau apa, kesalahanku apa, saya bilang. ‘Kamu kan tidak bawa belanja, tidak ada kasih (nafkah) apa-apa, jadi apa yang saya masak?’ Jadi dia memancing emosi saya terus, dipancing-dipancing sama dia, terus saya merepet sama dia. Setelah itu, saya pergi cuci piring karena capek ribut terus,” ungkapnya. 

    Pasalnya, sebagai seorang istri, Safitri sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melayani kebutuhan suami dan anak-anak ditengah keterbatasan ekonomi mereka.

    Saat Fitri mencuci piring, ternyata suaminya sudah membungkus baju lalu pergi ke rumah tetangga untuk meminjam sepeda motor.

    Saat kembali ke rumah, sang suami langsung mengucapkan talak cerai di hari itu juga.

    “Dia langsung bilang ke saya, kamu Fitri saya ceraikan 1, 2, 3 lalu dia pergi membawa bajunya,” ungkap Fitri.

    Tiga hari setelah peristiwa itu, tepat pada 18 Agustus, sang suami dilantik menjadi PPPK.

    Fitri menegaskan, suaminya menceraikan dirinya bukan semata karena pertengkaran rumah tangga, melainkan karena sang suami akan dilantik menjadi PPPK.

    “Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya sempat berharap, setelah dia dilantik jadi PPPK, bisa sedikit membantu perekonomian keluarga,” ujar Fitri.

    Selama menikah, Safitri ikut membantu mencari nafkah dengan berjualan sayur dan cabai di pasar.

    Hasil dari jualannya itu pun bahkan dibelikannya untuk keperluan dan atribut kopri suaminya menjelang akan dilantik sebagai PPPK.

    Namun, lanjutnya, harapan itu justru pupus.

    Setelah suami mendapat amanat menjadi PPPK, ia justru tega meninggalkan wanita yang telah menemaninya dari nol.

    “Begitu dikasih Allah rezeki, dia malah ceraikan saya. Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu,” tuturnya dengan nada kecewa.

    Di tengah keterbatasan itu, cinta dan kesetiaan yang ia miliki justru tak cukup untuk mempertahankan rumah tangganya.

    Fitri diceraikan oleh suaminya menjelang pelantikan dan menerima SK PPPK pada Agustus 2025 lalu.

    PPPK merupakan aparatur sipil negara (ASN) yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu, sesuai  

    Padahal, Fitri mengaku telah mendampingi suaminya dari belum memiliki pekerjaan hingga akhirnya dilantik menjadi PPPK.

    Suami Melda Safitri tercatat sebagai PPPK anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

    Keduanya menikah pada tahun 2020.

    Ia dan suami juga telah dikaruniai dua orang anak masih kecil-kecil dari pernikahan mereka.

    Pulang ke Rumah Orang Tua

    Setelah ditalak suaminya, Fitri dan anak-anaknya kembali ke rumah orang tuanya di Kabupaten Aceh Selatan.

    Dua bulan pasca diceraikan secara lisan, hingga Oktober ini Fitri mengaku bertahan dari hasil jualan gorengan dan minuman seribu rupiah di depan rumahnya.

    Dari hasil tersebut dia juga mampu menghidupi kedua anaknya yang masih kecil.  

    Selama masa itu pula, Fitri dan suaminya telah melakukan mediasi disaksikan kedua orang tua dan pihak Kepala Desa, namun sang suami tetap bersikeras untuk menceraikannya. 

    “Bahkan katanya dia mau menceraikan saya sejak lama, tapi dulu posisi saya masih hamil dan saya baru tahu waktu mediasi,” ungkap Fitri.

    Kini Fitri mengaku sangat kecewa. Bahkan ia bersikeras tidak ingin kembali jika suatu waktu suaminya memintanya kembali.

    Fitri menegaskan bahwa dirinya tak berniat membuka aib rumah tangga. Ia hanya ingin menyuarakan bagaimana perjuangan seorang istri yang selama ini ikut berjuang membangun rumah tangga.

    “Saya tidak malu. Saya cuma ingin dihargai. Saya bukan istri yang minta lebih, saya cuma ingin dihormati sebagai perempuan yang sudah berjuang,” tuturnya.

    Ia mengaku sudah melapor ke sejumlah pihak terkait untuk mencari keadilan, namun hingga kini belum mendapat solusi.

    “Saya sudah ke sana kemari, tidak ada hasil. Cuma dipandang sebelah mata,” katanya.

  • Perusahaan AS Kembalikan Udang RI, Lagi-lagi gegara Cemaran Cs-137

    Perusahaan AS Kembalikan Udang RI, Lagi-lagi gegara Cemaran Cs-137

    Jakarta

    Perusahaan Aquastar yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat (AS), secara sukarela memulai penarikan kembali (voluntary recall) produk udang beku yang diimpor dari Indonesia.

    Dikutip dari laman Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan di AS (FDA) alasan Aquastar melakukan penarikan karena udang tersebut mungkin telah disiapkan, dikemas, atau disimpan dalam kondisi yang menyebabkan paparan cesium-137 (Cs-137) pada tingkat yang sangat rendah.

    Namun, FDA menegaskan bahwa tak satupun produk-produk yang ditarik telah teruji positif mengandung Cs-137. Tidak ada penyakit yang dilaporkan hingga saat ini dan penarikan ini dilakukan semata-mata sebagai tindakan kehati-hatian.

    Konsumen Diimbau Untuk Membuang Udang

    Konsumen yang telah membeli udang yang terkena dampak tidak boleh mengonsumsi produk tersebut dan harus membuang atau mengembalikannya ke tempat pembelian untuk mendapatkan pengembalian uang penuh.

    Berikut daftar produk udang yang ditarik oleh Aquastra dan FDA.

    Waterfront Bistro Raw Shrimp EZ Peel Sheel-On Jumbo 21-25Publix 31/40 Large Shrimp Peeled & Deveined Tail-OnPublix 21/25 Raw Extra-Large Shrimp Easy to Peel DeveinedAquaStar 13/15 Raw Shrimp Easi Peel DevienedAquaStar 16/20 Raw White Shrimp Easi-Peel Shell-OnBest Yest Shrimp Raw EZ Peel Sheel On

    Cs-137 adalah radioisotop cesium buatan manusia. Jejak Cs-137 tersebar luas di lingkungan dan dapat hadir di lingkungan pada tingkat latar belakang, dan pada tingkat yang lebih tinggi dalam air atau makanan yang ditanam, dipelihara, atau diproduksi di daerah dengan kontaminasi lingkungan.

    (dpy/kna)

  • Pegawai BUMN Main Golf dan Makan Bareng Peserta Lelang Impor Minyak, Pengacara Sebut Bukan Pidana
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        20 Oktober 2025

    Pegawai BUMN Main Golf dan Makan Bareng Peserta Lelang Impor Minyak, Pengacara Sebut Bukan Pidana Nasional 20 Oktober 2025

    Pegawai BUMN Main Golf dan Makan Bareng Peserta Lelang Impor Minyak, Pengacara Sebut Bukan Pidana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Penasehat hukum terdakwa Agus Purwono dan Sani Dinar Saifuddin menyatakan, pertemuan antara pegawai Pertamina dengan mitra usaha tidak dapat langsung dinyatakan sebagai tindak pidana.
    Hal ini disampaikan kuasa hukum saat membacakan nota keberatan untuk kedua terdakwa dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Persero.
    “Tidak ada kesepakatan melawan hukum sebagaimana dapat dilihat pada uraian dakwaan penuntut umum yang timbul sebagai akibat dari pertemuan makan maupun golf antara para terdakwa dengan mitra usaha. Selain itu, prinsip dan etika pengadaan bukan merupakan unsur delik pidana,” ujar salah satu pengacara terdakwa saat sidang di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).
    Pengacara menyebutkan, pertemuan-pertemuan yang dilakukan oleh VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional, Agus Purwono, dan Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Sani Dinar Saifuddin, dengan mitra usaha tidak dilarang dalam aturan Pertamina.
    “Bahwa pertemuan tidak dapat ditafsirkan sebagai perbuatan melawan hukum mengingat berdasarkan sistem tata kerja Pertamina, baik yang diatur dalam pedoman TKO maupun TKI, tidak ada ketentuan yang melarang pegawai Pertamina untuk bertemu dengan mitra usaha,” lanjut pengacara.
    Kubu terdakwa menilai bahwa, sekalipun pertemuan dengan mitra usaha yang juga peserta lelang ini dinilai menjadi suatu kesalahan, pelanggaran yang dilanggar bersifat administratif atau etik, bukan pidana.
    “Pelanggaran terhadap etika pengadaan, kalaupun terbukti, quod non, merupakan ranah administratif atau disipliner dan tidak serta merta dapat dikualifikasi sebagai suatu tindak pidana,” imbuh kubu terdakwa.
    Dalam eksepsinya, para terdakwa meminta agar majelis hakim dapat membebaskan mereka dari seluruh dakwaan jaksa.
    “(Memohon agar majelis hakim dapat) memerintahkan JPU untuk membebaskan terdakwa Agus Purwono dan terdakwa Sani Dinar Saifuddin dari tahanan,” kata pengacara.
    Sementara itu, dalam dakwaan disebutkan bahwa Agus Purwono dan Sani Dinar beberapa kali menemui pihak swasta asing.
    Pertemuan ini terjadi saat pelelangan impor minyak mentah tengah berlangsung dan berlangsung di luar kantor Pertamina.
    Misalnya, pada tahun 2022, kedua terdakwa diketahui bertemu dengan pimpinan dari salah satu perusahaan asing, Vitol Asia Pte Ltd.
    Pertemuan ini terjadi di Black Pond Tavern Asia Afrika Senayan Golf Club, dan biaya makan serta golf dibiayai sepenuhnya oleh pihak Vitol.
    Adapun, dalam periode yang sama, Agus Purwono bertemu dengan pihak perusahaan asing lainnya, yaitu Trafigura Asia Trading Pte. Ltd.
    Agus diketahui rutin bertemu dengan Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019-2021, Martin Haendra, yang kini berstatus tersangka dalam berkas terpisah.
    Terdakwa disebutkan bermain golf hingga 2-3 kali sebulan, yang seluruh biayanya dibayar oleh Martin.
    Bahkan, dalam pertandingan golf ini, keduanya pernah melakukan taruhan yang pembayarannya menggunakan dollar Singapura.
    Dalam dakwaannya, JPU tidak merinci total biaya golf yang dinikmati oleh terdakwa.
    Pada kasus ini, sejumlah perusahaan mendapat perhatian dan perlakuan khusus.
    Khusus untuk pengadaan impor minyak mentah, ada 10 perusahaan asing yang dimenangkan dan diperkaya secara melawan hukum. Mereka adalah:
    1. Vitol Asia Pte Ltd yang diperkaya sebesar 175,251,792.95 dollar Amerika Serikat
    2. Socar Trading Singapore Pte. Ltd yang memperoleh keuntungan sebesar 104,878,671.88 dollar Amerika Serikat
    3. Shell International Eastern Trading Company diperkaya sebesar 94,713,572.15 dollar Amerika Serikat
    4. Glencore Singapore Pte. Ltd diperkaya sebesar 81,438,044.74 dollar Amerika Serikat
    5. ExxonMobil Asia Pacific Pte. Ltd diperkaya sebesar 61,620,388.93 dollar Amerika Serikat
    6. BP Singapore Pte. Ltd meraup keuntungan sebesar 36,258,298.95 dollar Amerika Serikat
    7. Trafigura Asia Trading Pte. Ltd diperkaya sebesar 6,252,595.87 dollar Amerika Serikat
    8. Petron Singapore Trading Pte. Ltd diperkaya sebesar 5,121,891.75 dollar Amerika Serikat
    9. BB Energy (Asia) Pte. Ltd diperkaya sebesar 4,318,477.36 dollar Amerika Serikat
    10. Trafigura Pte. Ltd diperkaya sebesar 414,006.78 dollar Amerika Serikat
    Jika ditotal, 10 perusahaan asing ini memperoleh kekayaan senilai 570,267,741.36 dollar Amerika Serikat.
    Secara keseluruhan, para terdakwa maupun tersangka disebutkan telah menyebabkan kerugian keuangan negara hingga Rp 285,1 triliun.
    Setidaknya, ada sembilan orang yang lebih dahulu dihadirkan di persidangan, antara lain: Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa; Muhamad Kerry Adrianto Riza; Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi; VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional, Agus Purwono; Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, Dimas Werhaspati; dan Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak, Gading Ramadhan Joedo.
    Kemudian, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan; Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Sani Dinar Saifuddin; Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya; dan VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga, Edward Corne.
    Sejauh ini, Kejaksaan Agung telah menetapkan 18 tersangka.
    Namun, berkas 9 tersangka lainnya belum dilimpahkan ke Kejari Jakpus, termasuk berkas Riza Chalid yang saat ini masih buron.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Shell Latih Lebih dari 1.800 Mekanik

    Shell Latih Lebih dari 1.800 Mekanik

    Jakarta

    Lebih dari 1.800 mekanik dari berbagai bengkel rekanan Shell di seluruh Indonesia digembleng lewat program bertajuk Shell Master Mechanic 2025.

    Program yang sudah berjalan sejak 2018 ini menjadi salah satu komitmen Shell untuk menaikkan level kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di garda terdepan pelayanan. Salah satunya pembinaan yang membekali para mekanik dengan keterampilan teknis sekaligus kemampuan pelayanan prima.

    “Kami percaya bahwa peningkatan potensi keterampilan ini dapat membawa dampak positif tidak hanya untuk para mekanik dan bengkel rekanan Shell, tapi juga kepuasan pelanggan dan industri otomotif,” ujar Kartika Pelapory, Vice President Marketing Lubricants Shell Indonesia dalam keterangannya dikutip Minggu (19/10/2025).

    Lebih dari 1.800 mekanik tersebut harus melewati tiga tahap, yakni: pelatihan daring, ujian awal untuk mengukur pemahaman teori. Kompetisi tingkat daerah untuk menguji keterampilan teknis secara langsung, dan kompetisi nasional sebagai puncak penentuan ‘Master Mechanic’ terbaik di Indonesia.

    Mekanik Shell Foto: Dok. Shell Indonesia

    Bagi para mekanik yang berhasil keluar sebagai jawara nasional, Shell sudah menyiapkan hadiah kesempatan untuk terbang ke Malaysia dan menyaksikan langsung ajang balap dunia MotoGP Sepang 2025.

    Tiga pemenang berhasil terpilih, yaitu:

    a. Rendi Kristiya dari Bengkel Rekanan Shell “Nawilis”, Jakarta,untuk kategori Shell Helix (pelumas kendaraan berpenumpang),
    b. Andi Herdiana dari Bengkel Rekanan Shell “Ledeng Motor”, Bandung, Jawa Barat, untuk kategori Shell Advance (pelumas sepeda motor),
    c. Rinoto dari Bengkel Rekanan Shell “Wijaya Motor”, Surabaya, Jawa Timur, untuk kategori Shell Rimula (pelumas kendaraan niaga).

    (riar/lua)

  • 6
                    
                        Pelajar Depok Nongkrong di SPBU Swasta Sejak Tiga Tahun Lalu, Karyawan: Kayak Teman Sendiri
                        Megapolitan

    6 Pelajar Depok Nongkrong di SPBU Swasta Sejak Tiga Tahun Lalu, Karyawan: Kayak Teman Sendiri Megapolitan

    Pelajar Depok Nongkrong di SPBU Swasta Sejak Tiga Tahun Lalu, Karyawan: Kayak Teman Sendiri
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Fenomena pelajar yang menjadikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Jalan Siliwangi, Kota Depok, sebagai tempat nongkrong ternyata bukan hal baru.
    Novi, salah satu karyawan SPBU Shell di lokasi tersebut, mengatakan kebiasaan pelajar duduk santai di dalam minimarket sudah berlangsung sejak dua hingga tiga tahun terakhir.
    “Dua tahunan, hampir tiga tahunan lah, itu emang dari awal dari zamannya, yang masuk SMA,” kata Novi saat ditemui, Jumat (17/10/2025).
    Menurut Novi, para pelajar itu sudah cukup akrab dengan para karyawan di SPBU. Hubungan mereka pun terjalin akrab sehingga kerap saling menyapa saat bertemu.
    “Sudah saling kenal sih sebenarnya, cuma beberapa orang aja. Jadi kayak ‘Halo, Mbak’. Begitu aja sih,” ujarnya.
    Novi menjelaskan, para pelajar biasanya datang ke SPBU seusai jam pelajaran sekolah, terutama pada hari kerja.
    “Biasanya kalau misalkan hari biasa nih, dari Senin sampai Kamis, biasanya itu dari jam 14.00 WIB atau jam 14.30 WIB mereka udah mulai
    stand by
    di sini. Kalau misalkan mereka lagi (ujian) semester, biasanya jam 11.00 WIB,” katanya.
    Sebagian besar pelajar yang datang merupakan siswa dari SMA Mardi Yuana, sekolah yang berlokasi tidak jauh dari SPBU tersebut. Ada juga beberapa pelajar dari sekolah lain di kawasan sekitar.
    “Biasanya sih rata-rata di sini itu kelas 2 atau kelas 3, SMA Mardi Yuana. Cuma, kalau untuk yang sekolah lain, kemungkinan kayak enggak jauh dari Hermina sih, cuman ada beberapa orang aja,” tutur Novi.
    Kebiasaan nongkrong di minimarket SPBU itu, lanjut Novi, sudah menjadi rutinitas yang hampir tak pernah absen setiap hari sekolah.
    “Hampir setiap hari. Terkecuali hari
    weekend
    ya. Cuman kalau misalkan hari
    weekend
    , biasanya hari Minggu nih cuman ada 2-3 orang dan itu biasanya dia ke gereja baru nanti dia mampir ke sini,” ujarnya.
    Para pelajar biasanya menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk berbincang santai, makan, atau bermain gim di ponsel, baik di dalam minimarket maupun di area meja depan yang memang disediakan.
    “Kalau lamanya sih, perkiranya kurang lebihnya satu jam sih dan biasanya juga nongkrongnya kalau enggak di meja sini, atau enggak di depan, makanya dibikin kayak meja bangku begitu di depan karena itu,” jelas Novi.
    Meski suasana umumnya kondusif, Novi tak menampik bahwa terkadang muncul gesekan kecil antara para pelajar dengan pengunjung lain.
    “Ada beberapa anak juga yang diomeli sama
    customer
    lain gitu dan belum lama ini kejadian diomelin juga sama customer gara-garanya ngomong kotor sih, ngomong yang enggak disukai gitu, makanya dia sampai diomeli tapi dari kami juga kasih imbauan ke mereka,” katanya.
    Selain itu, Novi juga mengaku sering menyaksikan berbagai perilaku unik dari para pelajar.
    “Paling kayak pacaran aja sih. Sampai diituin (diomeli) juga sih, ditegur juga. Karena kan pacarannya di pojok sini, kan? ‘Eh, ngapain pacaran di situ?’ Pacaran mah di rumah atau di mana,” ujar Novi sambil tersenyum.
    Meski begitu, kehadiran para pelajar tidak dianggap mengganggu oleh pihak SPBU. Justru, menurut Novi, mereka membawa dampak positif, baik secara sosial maupun ekonomi.
    “Sebenarnya kalau seneng sih, pasti seneng banget ya. Karena kan, yang pertama itu kan, yang awalnya enggak deket nih, jadi deket banget. Menambah lagi teman,” katanya.
    Novi menambahkan, keberadaan para pelajar juga membantu meningkatkan penjualan di minimarket, terutama ketika stok bahan bakar sedang kosong.
    “Terus kedua itu menambah sales juga sih. Apalagi kan kondisi bensin lagi enggak ada nih, ya kan. Ada anak-anak nih, yaudah. Lumayan lah, dalam sehari itu paling, ya, Rp 500.000-an lah. Rp 200.000–500.000 kalau lagi agak sepi,” ujarnya.
    Pantauan
    Kompas.com
    pada Jumat (17/10/2025) siang, suasana di SPBU Shell Jalan Siliwangi tampak berbeda dari biasanya.
    Alih-alih kendaraan yang mengantre bahan bakar, sejumlah pelajar berseragam SMA Mardi Yuana terlihat datang beriringan menuju minimarket.
    Suara deru mesin kendaraan pun tergantikan dengan canda tawa para pelajar yang duduk santai di dalam minimarket, menikmati waktu luang selepas sekolah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bensin Habis Total, Tinggal BBM Jenis Ini yang Ada di SPBU Swasta

    Bensin Habis Total, Tinggal BBM Jenis Ini yang Ada di SPBU Swasta

    Jakarta

    Bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di sejumlah SPBU swasta habis total. Shell, Vivo dan BP mengumumkan tidak ada lagi stok bensin di SPBU mereka. Tapi, masih ada BBM jenis ini.

    Stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di SPBU swasta sudah langka. Shell, Vivo dan BP mengungkapkan stok bensinnya sudah habis. Untuk saat ini tidak tersedia lagi bahan bakar jenis bensin di SPBU swasta tersebut.

    Di akun Instagramnya, Vivo memastikan bensin di SPBU mereka sudah habis. Tapi, masih ada BBM jenis diesel yang tersedia di sejumlah SPBU Vivo.

    “Mohon maaf kepada pelanggan setia kami, Saat ini BBM Jenis bensin (Revvo90, Revvo92, dan Revvo95) belum tersedia di seluruh lokasi SPBU VIVO. Untuk pengguna produk Diesel berkualitas, Diesel Primus Plus masih tersedia di lokasi SPBU VIVO,” demikian dikutip dari akun Instagram resmi Vivo.

    Sementara itu, bensin di SPBU Shell sudah lebih dulu habis. BBM jenis bensin dari Shell seperti Shell Super, Shell V-Power dan Shell V-Power Nitro+ sudah tidak tersedia. Shell belum bisa memastikan kapan stok bensin akan kembali normal. Namun, saat ini Shell masih menjual BBM jenis diesel.

    “Produk BBM Shell jenis bensin (Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+) saat ini belum tersedia di jaringan SPBU Shell. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya agar produk BBM jenis bensin kembali tersedia di jaringan SPBU Shell sesegera mungkin sesuai dengan standar keselamatan operasional dan standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global. Saat ini, SPBU Shell tetap beroperasi untuk melayani kebutuhan BBM Shell V-Power Diesel,” tulis Shell di situs resminya.

    BP pun demikian. Melalui akun Instagram resminya, BP juga mengkonfirmasi bahwa bahan bakar bensin tidak tersedia.

    “Untuk saat ini tidak tersedia BP 92 dan BP Ultimate. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, kami sedang mengusahakan agar pasokan BBM kembali normal. Terimakasih,” demikian dikutip dari akun Instagram resmi BP Indonesia yang menjawab pertanyaan warganet mengenai stok BBM di SPBU BP.

    (rgr/din)

  • Stok Bensin Shell-Vivo-BP Kosong, Kapan Tersedia Lagi?

    Stok Bensin Shell-Vivo-BP Kosong, Kapan Tersedia Lagi?

    Jakarta

    Stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di sejumlah SPBU swasta sudah habis total. Bahkan, Shell, Vivo dan BP memastikan tidak ada SPBU yang memiliki stok bensin untuk saat ini. Ketiga SPBU swasta itu belum bisa memastikan kapan stok bensinnya tersedia lagi.

    Shell mengungkapkan bahan bakar jenis bensin seperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ saat ini belum tersedia di jaringan SPBU Shell. SPBU yang identik dengan warna kuning ini menyebut terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait penyediaan bahan bakar.

    “Mohon maaf, Shell Super tidak tersedia di SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan,” tulis Shell di situs resminya. Shell juga memastikan bensin Shell V-Power dan V-Power Nitro+ tidak tersedia di SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya agar produk BBM jenis bensin kembali tersedia di jaringan SPBU Shell sesegera mungkin sesuai dengan standar keselamatan operasional dan standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global. Saat ini, SPBU Shell tetap beroperasi untuk melayani kebutuhan BBM Shell V-Power Diesel. Produk dan layanan di Shell Select, Bengkel SPBU Shell, dan Shell Recharge juga tetap tersedia,” demikian dikutip dari situs resmi Shell.

    Vivo pun demikian. Per hari ini, stok bensin di SPBU Vivo sudah habis. Dikutip dari situs Informasi Ketersediaan Stok SPBU VIVO, stok bensin di SPBU Vivo sudah tidak tersedia lagi. Saat ini, yang masih tersedia hanya BBM jenis diesel.

    “Mohon maaf saat ini semua produk BBM Jenis bensin (Revvo 90, Revvo 92 dan Revvo95) tidak tersedia di semua Lokasi SPBU VIVO. Hanya Produk Diesel yang masih tersedia,” demikian dikutip dari situs Informasi Ketersediaan Stok SPBU VIVO, Rabu (15/10/2025).

    Sementara itu, SPBU BP melalui akun Instagram resminya juga mengkonfirmasi bahwa bahan bakar bensin tidak tersedia. BP belum bisa memastikan kapan bensin di SPBU itu tersedia kembali.

    “Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, untuk saat ini kami belum bisa memastikan ketersediaan stok. Namun, kami akan terus berupaya maksimal agar stok BBM kembali normal dan tersedia di semua SPBU bp,” demikian dikutip dari akun Instagram resmi BP Indonesia yang menjawab pertanyaan warganet mengenai stok BBM di SPBU BP.

    (rgr/din)

  • Stok SPBU Swasta Kosong, Begini Kabar Pembelian Base Fuel dari Pertamina

    Stok SPBU Swasta Kosong, Begini Kabar Pembelian Base Fuel dari Pertamina

    Jakarta

    Stok bahan bakar SPBU swasta sudah kosong alias tidak tersedia lagi. Di sisi lain, SPBU swasta masih negosiasi untuk pembelian base fuel lewat Pertamina.

    Shell dan Vivo mengungkapkan stok bensinnya sudah habis. Untuk saat ini tidak tersedia lagi bahan bakar jenis bensin di kedua SPBU swasta tersebut.

    Dikutip dari situs Informasi Ketersediaan Stok SPBU VIVO, stok bensin di SPBU Vivo sudah tidak tersedia lagi. Saat ini, yang masih tersedia hanya BBM jenis diesel.

    “Mohon maaf saat ini semua produk BBM Jenis bensin (Revvo 90, Revvo 92 dan Revvo95) tidak tersedia di semua Lokasi SPBU VIVO. Hanya Produk Diesel yang masih tersedia,” demikian dikutip dari situs Informasi Ketersediaan Stok SPBU VIVO, Rabu (15/10/2025).

    Begitu juga dengan Shell. Dikutip dari situs resmi Shell Indonesia, BBM jenis bensin dari Shell seperti Shell Super, Shell V-Power dan Shell V-Power Nitro+ sudah tidak tersedia. Shell belum bisa memastikan kapan stok bensin akan kembali normal.

    “Mohon maaf, Shell Super tidak tersedia di SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan,” tulis Shell di situs resminya. Shell juga memastikan bensin Shell V-Power dan V-Power Nitro+ tidak tersedia di SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan.

    PT Pertamina Patra Niaga mengatakan kargo base fuel atau bensin mentah belum akan dipasok ke operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta. Pasalnya saat ini masih dalam tahap menunggu kesepakatan negosiasi.

    “(Untuk badan usaha) masih menunggu final (negosiasi), kalau kargo pesanan Pertamina sudah sesuai jadwal,” ucap Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Senin.

    Roberth menyampaikan hingga saat ini masih bernegosiasi dengan PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU BP).

    Ketiga perusahaan tersebut sebelumnya sudah sepakat menindaklanjuti kerja sama impor bahan bakar minyak (BBM) ke pembicaraan yang lebih teknis.

    “Beberapa badan usaha swasta sudah dalam tahap nego dengan syarat dan ketentuan yang disampaikan. Kami coba bantu dari sisi penyediaannya,” kata Roberth.

    Roberth mengatakan tahap selanjutnya dari pembahasan kerja sama impor BBM adalah kesepakatan ihwal dokumen pernyataan dalam rangka menjaga good corporate governance (GCG) dan regulasi, seperti pernyataan antimonopoli, pencucian uang, penyuapan dan lain-lain.

    Setelah menuai kesepakatan badan usaha swasta ihwal pemenang pengadaan, maka akan dibicarakan terkait aspek komersial dan inspeksi bersama yang dilakukan.

    “Selanjutnya, tahap akhir adalah pengiriman kargo yang sudah disepakati sekitar pekan ketiga Oktober,” kata Roberth.

    Roberth menekankan bahwa proses tersebut berjalan dengan kesepakatan dari tiga badan usaha swasta tersebut, sebab pengiriman kargo dilakukan dalam satu pengadaan yang sama dan tidak terpisah-pisah.

    Di sisi lain, Exxon dan Shell belum dapat melanjutkan pembicaraan karena Shell perlu berkoordinasi dengan kantor pusat, sedangkan Exxon akan berdiskusi untuk kebutuhan November sebab masih memiliki stok yang memadai.

    (riar/rgr)

  • Gugatan Perdata Bahlil Terkait BBM Langka Masuk ke Tahap Mediasi 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 Oktober 2025

    Gugatan Perdata Bahlil Terkait BBM Langka Masuk ke Tahap Mediasi Nasional 15 Oktober 2025

    Gugatan Perdata Bahlil Terkait BBM Langka Masuk ke Tahap Mediasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gugatan perdata terhadap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait dengan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah pom bensin swasta telah masuk ke tahap mediasi.
    Hal ini disampaikan oleh Hakim Ketua Ni Kadek Susantiani setelah memeriksa kelengkapan identitas para pihak.
    “Sebelum pemeriksaan kita lakukan, kepada para pihak diwajibkan untuk proses mediasi,” kata Hakim Ketua Ni Kadek Susantiani, dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).
    Dalam sidang kedua ini, semua pihak sudah hadir.
    Tati Suryati selaku penggugat hadir langsung di ruang sidang ditemani oleh tim kuasa hukumnya, termasuk Boyamin Saiman.
    Sementara itu, Tergugat 1 Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Tergugat 2 Pertamina, dan Tergugat 3 PT Shell Indonesia masing-masing mengutus tim hukum mereka untuk hadir dalam persidangan.
    Hakim Kadek menuturkan, mediasi merupakan proses yang wajib dilalui oleh semua pihak yang bersengketa sebelum gugatan kembali masuk ke persidangan.
    “Saya berharap dalam proses mediasi ini bisa dilakukan dengan iktikad baik dari para pihak dan saya berharap para pihak bisa menemukan titik temu, ada perdamaian yang bisa disepakati,” ujar Hakim Kadek.
    Berhubung para pihak tidak menunjukkan mediator, majelis hakim pun menunjuk Saptono untuk menjadi hakim mediator yang akan memfasilitasi proses ini.
    “Untuk mediator kami akan menunjuk Bapak Saptono SH.MH, selaku mediator dalam proses perkara ini. Nanti akan menjembatani bapak ibu dalam melakukan proses mediasi,” imbuh hakim.
    Hakim menuturkan, para pihak memiliki waktu 30 hari untuk melaksanakan mediasi.
    Persidangan baru dapat dilanjutkan setelah majelis hakim mendapatkan laporan hasil mediasi dari hakim mediator.
    Para pihak pun diarahkan untuk mendaftarkan perkara ini ke ruang mediasi yang berada di lantai 2 PN Jakpus.
    Gugatan ini telah tercatat dalam sistem PN Jakpus pada Senin (29/9/2025) dengan nomor perkara: 648/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst.
    Penggugat diketahui merupakan seorang warga sipil bernama Tati Suryati.
    Pengacara penggugat, Boyamin Saiman, mengatakan, Tati merupakan konsumen dari produk BBM V-Power Nitro+ dengan Research Octane Number (RON) 98 yang merupakan produk dari Shell.
    Biasanya, Tati mengisi bensin dengan produk Shell setiap dua minggu sekali.
    Namun, sejak ada kelangkaan BBM di SPBU swasta pada pertengahan September 2025 lalu, Tati kesulitan untuk mendapatkan Shell hingga harus beralih ke produk Pertamina.
    Kelangkaan BBM di SPBU swasta ini dinilai sebagai suatu perbuatan melawan hukum karena telah membatasi kuota BBM.
    “Bahwa Tergugat I (Menteri ESDM) melalui pernyataan di beberapa media yang dipublikasikan pada tanggal 20 September 2025 menyatakan bahwa pemerintah membuat keputusan untuk tetap melayani penjualan BBM impor tetapi itu akan diberikan lewat kolaborasi dengan Pertamina (Tergugat II),” ujar Pengacara Tati, Boyamin, dalam keterangannya, Senin (29/9/2025).
    Atas kebijakannya, Bahlil dinilai secara sengaja melanggar Pasal 12 ayat (2) Perpres 191/2014, yang menyatakan “setiap badan usaha memiliki hak dan kesempatan yang sama melakukan impor minyak bumi, asalkan mendapat rekomendasi dari Kementerian ESDM dan izin dari Kementerian Perdagangan.”
    Pihak penggugat menilai, Bahlil telah memaksa perusahaan swasta untuk membeli BBM dari Pertamina.
    Dalam gugatan ini, Pertamina ikut digugat karena dinilai menjadi fasilitator bagi Menteri ESDM untuk menjalankan perbuatan melawan hukum.
    Sementara itu, Shell selaku perusahaan swasta juga ikut digugat karena dinilai tidak dapat melindungi konsumennya.
    Dalam perkara ini, Bahlil digugat karena telah menyebabkan kerugian materiil dan immateriil.
    Tati menggugat Bahlil untuk membayarkan uang ganti rugi kerugian materil sebesar Rp 1.161.240.
    Angka ini dihitung berdasarkan tagihan dua kali pengisian BBM V-Power Nitro+ RON 98.
    Boyamin mengatakan, sejak tanggal 14 September 2025, mobil Tati yang diisi bensin RON 92 sudah tidak digunakan.
    Tati khawatir, pengisian bensin di bawah RON 98 dapat menyebabkan kerusakan pada mobilnya.
    Sementara itu, Bahlil juga digugat untuk membayar kerugian immateriil senilai Rp 500 juta yang merupakan harga mobil Tati yang sudah diisi RON 92.
    Boyamin mengatakan, kerugian immateriil ini diajukan karena ada kecemasan mobil yang telanjur diisi RON 92 berujung rusak karena biasanya diisi RON 98.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.