Perusahaan: Shell

  • Kepala SKK Migas ungkap Shell ajukan proposal joint study di 5 WK

    Kepala SKK Migas ungkap Shell ajukan proposal joint study di 5 WK

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan perusahaan migas raksasa dunia, yakni Shell, mengajukan proposal untuk melakukan joint study atau studi bersama di 5 wilayah kerja (WK) migas Indonesia.

    “Top! Dia (Shell) sudah join (gabung) bersama KUFPEC (Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company) 50:50, sudah mengajukan proposal ke Dirjen Migas (Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi),” ucap Djoksis, sapaan akrab Djoko Siswanto, ketika dijumpai setelah rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Selasa.

    Mitra Shell, yakni KUFPEC, merupakan perusahaan hulu migas internasional yang bergerak di bidang eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak mentah dan gas alam di luar wilayah Negara Kuwait. KUFPEC merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Kuwait Petroleum Corporation.

    Djoksis mengungkapkan, melalui kerja samanya dengan KUFPEC, Shell sudah mengajukan permohonan untuk melakukan joint study di 2 WK offshore (lepas pantai) dan 3 WK onshore (darat) kepada Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Laode Sulaeman.

    Saat ini, lanjut Djoksis, Kementerian ESDM masih melakukan evaluasi terhadap proposal tersebut.

    “Ini sedang dievaluasi oleh Dirjen Migas,” kata Djoksis.

    Ihwal proposal Shell, Dirjen Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman pun menyampaikan sudah menerima proposal tersebut.

    Laode mengatakan proposal yang diterima dari Shell akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, sebelum diumumkan kepada publik.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • ESDM Sebut VIVO Sempat Sepakat Beli BBM Pertamina tapi Mundur, Kini Nego Lagi

    ESDM Sebut VIVO Sempat Sepakat Beli BBM Pertamina tapi Mundur, Kini Nego Lagi

    Jakarta

    SPBU Shell dan VIVO hingga saat ini belum membeli base fuel atau BBM murni dari Pertamina Patra Niaga. Alhasil, BBM di SPBU tersebut masih kosong. Berbeda dengan BP-AKR yang sudah melakukan pembelian BBM dari Pertamina.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan sebenarnya VIVO sudah melakukan negosiasi dan menyatakan sepakat untuk membeli BBM dari Pertamina. Namun dalam perjalanannya, Vivo menyatakan mundur.

    Namun, Laode mengatakan, saat ini VIVO tengah melakukan negosiasi kembali dengan Pertamina Patra Niaga untuk membeli BBM.

    “Sebenarnya VIVO itu kan sudah dulu harusnya. Tapi mundur. Alasannya belum tahu. Sekarang nego lagi, kita tunggu aja,” katanya saat ditemui di Komplek DPR RI, Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Laode pun berharap VIVO dan Shell untuk segera menyelesaikan negosiasi dan melakukan pemesanan BBM.

    “Karena kan BP-AKR aja sudah dua kargo, masa yang lain gak pesen, nanti apa Itu bisa menyebabkan prognosa dia sampai akhir tahun turun, karena dia gak memkonsumsi apa-apa,” katanya.

    Sebelumnya, Loade mengabarkan BP-AKR bakal kembali membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) murni atau base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Jumlah BBM yang akan dibeli sebanyak 100 ribu barel

    “Jadi malah yang BP AKR dua minggu lagi ada pesan lagi satu kargo. BP nambah lagi 100 ribu barel,” kata Laode saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11).

    Laode mengatakan untuk SPBU lainya seperti Shell dan VIVO saat ini masih melakukan proses negosiasi dengan Pertamina Patra Niaga. Ia mendapatkan bocoran bahwa dalam waktu dekat kemungkinan SPBU VIVO akan menyusul untuk membeli BBM dari Pertamina Patra Niaga.

    “Ya jadi yang belum itu sedang bernegosiasi dengan Badan Usaha Patra Niaga dan kemarin memang kami mendapatkan info bahwa VIVO sudah mendekati, akan ada lagi. Jadi kita tunggu aja ya,” terang Laode.

    (acd/acd)

  • Harga BBM Pertamina, Shell, bp, dan Vivo stabil pada Hari Pahlawan

    Harga BBM Pertamina, Shell, bp, dan Vivo stabil pada Hari Pahlawan

    Harga Pertamax Series dan Pertamina Dex Series tak mengalami perubahan sejak awal November 2025.

    Jakarta (ANTARA) – Harga bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, Shell, British Petroleum (BP), dan Vivo terpantau stabil pada pekan kedua November 2025, tepatnya pada Hari Pahlawan, setelah penyesuaian harga BBM yang berlangsung pada pekan pertama November.

    Dikutip dari laman resmi Pertamina di Jakarta, Senin, tercatat harga Pertamax Series dan Pertamina Dex Series tak mengalami perubahan sejak awal November 2025.

    Berikut adalah rincian harga BBM SPBU Pertamina di Jakarta:

    Harga pertalite Rp10.000 per liter;
    Solar subsidi Rp6.800 per liter;
    Pertamax Rp12.200 per liter;
    Pertamax turbo Rp13.100 per liter;
    Pertamax green Rp13.000 per liter;
    Dexlite Rp13.900 per liter; dan
    Pertamina dex Rp14.200 per liter.

    Lebih lanjut, BBM di SPBU Shell juga tak menunjukkan perubahan harga sejak BBM jenis bensin seperti Shell Super turun pada 1 November.

    Adapun rincian harga BBM di SPBU Shell sebagaimana yang dikutip dari laman resmi SPBU Shell adalah sebagai berikut:

    Shell Super Rp12.680 per liter;
    V-Power Rp13.260 per liter;
    V-Power Diesel Rp14.410; serta
    V-Power Nitro+ Rp13.480 per liter.

    Selanjutnya, harga BBM di SPBU BP juga berlaku hal yang serupa dengan SPBU Shell, yakni tidak adanya perubahan harga sejak awal November.

    Berikut ini adalah rincian harga BBM di SPBU BP:

    BP Ultimate Rp13.260 per liter;
    BP 92 Rp12.680 per liter; dan
    BP Ultimate Diesel Rp14.410 per liter.

    Berbeda dengan SPBU lainnya, Vivo hanya memperbaharui harga BBM jenis solar. Hal tersebut dikarenakan sejak 15 Oktober 2025, SPBU Vivo telah kehabisan stok BBM jenis bensin.

    Harga Diesel Primus Plus stabil di angka Rp14.410 per liter sejak awal November.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • YLKI Soroti Ketimpangan Pasokan BBM, Desak Pemerintah Benahi Distribusi Nasional

    YLKI Soroti Ketimpangan Pasokan BBM, Desak Pemerintah Benahi Distribusi Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan agar pemerintah dan badan usaha (BU) melakukan distribusi BBM lebih merata, baik untuk SPBU milik Pertamina maupun swasta.

    Hal ini merespons fenomena antrean yang mengular di SPBU BP-AKR milik PT Aneka Petroindo Raya (APR) di Surabaya, Jawa Timur. Antrean yang mengular itu tak lepas dari stok BBM di SPBU swasta yang kini baru terisi di SPBU BP.

    Di satu sisi, warga Surabaya disebut was-was dengan isu kualitas Pertalite besutan Pertamina.

    Sekretaris Jenderal YLKI Rio Priambodo mengatakan, fenomena antrean di SPBU BP setelah pasokan BBM-nya kembali normal menunjukkan adanya ketimpangan pasokan di lapangan yang berdampak langsung pada konsumen.

    “Dari sisi YLKI, kami menilai kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan badan usaha terkait agar distribusi BBM lebih merata, baik untuk SPBU milik Pertamina maupun swasta,” ucap Rio kepada Bisnis, Minggu (9/11/2025).

    YLKI pun mendorong agar koordinasi antara pemerintah, BPH Migas, dan seluruh badan usaha penyedia BBM diperkuat. Hal ini diperlukan agar mekanisme distribusi dan transparansi stok lebih baik. 

    Untuk diketahui, kekosongan stok BBM di SPBU swasta terjadi sejak akhir Agustus 2025 lalu. Menyikapi hal ini, pemerintah mendorong pengusaha SPBU swasta membeli base fuel dari Pertamina dengan skema business to business (B2B).

    Sebab, Pertamina masih memiliki kuota impor. Di sisi lain, jatah impor BBM untuk SPBU swasta telah habis untuk 2025 ini.

    Belakangan, baru BP yang sepakat membeli base fuel sebanyak 100.000 barel dari Pertamina, sementara Shell dan Vivo masih dalam tahap negosiasi.

    BP-AKR pun mengumumkan BBM jenis BP 92 kini telah kembali tersedia di seluruh jaringan SPBU BP di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, serta secara bertahap akan tersedia di Jawa Timur. 

    Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura mengatakan, kerja sama Pertamina terlaksana setelah seluruh aspek tata kelola yang mencakup kepatuhan (compliance), kesesuaian spesifikasi dan standar kualitas, serta aspek komersial telah terpenuhi.  

    Menurutnya, atas dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan dilakukan melalui proses kolaboratif dengan PT Pertamina Patra Niaga, maka pengadaan base fuel impor dapat terlaksana dengan baik dan normalisasi pasokan bagi masyarakat terwujud. 

    “BP-AKR kembali menghadirkan bahan bakar berkualitas BP 92 dengan teknologi ACTIVE untuk memenuhi kebutuhan dan mendukung mobilitas masyarakat. Prioritas kami jelas, BP 92 kembali tersedia dan kualitas produk yang dihadirkan konsisten terjaga. Fokus mutu ini bagian dari komitmen jangka panjang kami membangun layanan energi yang terpercaya di Indonesia,” ucap Vanda melalui keterangan resmi, Jumat (31/10/2025). 

    BP-AKR menegaskan bahwa pasokan base fuel telah melalui uji kualitas dengan pengawasan surveyor independen yang terpercaya, untuk memastikan pasokan yang diterima telah sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas pemerintah Indonesia serta internasional. 

    Terpisah, Kementerian ESDM menyebut sejumlah badan usaha SPBU swasta, seperti Vivo dan Shell, hingga saat ini masih melakukan negosiasi pembelian base fuel dari Pertamina.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Laode Sulaeman mengatakan, negosiasi yang mengalami progres cukup maju adalah Vivo. Dia menyebut, Vivo hampir mendekati kesepakatan. 

    Namun, dia belum dapat memberikan informasi perincian terkait volume dan target pembelian oleh Vivo.  

    “Kemarin memang kami mendapatkan info bahwa Vivo sudah mendekati, akan ada lagi jadi kita tunggu aja ya,” kata Laode saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/11/2025). 

    Laode menegaskan bahwa SPBU swasta lainnya, seperti Shell, masih dalam tahap negosiasi dengan Pertamina. Shell disebut meminta bertemu dengan Laode dalam proses negosiasi ini. 

    Kendati demikian, dia tak memberikan penjelasan terkait apa saja pertimbangan Shell saat ini.  

    “[Shell] masih berproses, Shell tadi baru menghubungi saya, mau ketemu dulu dengan saya, saya bilang oke,” tuturnya. 

  • Negosiasi BBM Alot, Shell Mau Temui Kementerian ESDM

    Negosiasi BBM Alot, Shell Mau Temui Kementerian ESDM

    Liputan6.com, Jakarta – Negosiasi pengadaan BBM PT Shell Indonesia dengan PT Pertamina Patra Niaga masih alot. Badan Usaha swasta itu berencana untuk menemui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Hal itu dikonfirmasi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman. Dia mengatakan negosiasi antara Shell dan Pertamina masih proses, meski ada permintaan pihak Shell bertemu dengannya.

    “Masih berproses. Shell tadi baru menghubungi saya, mau ketemu dulu dengan saya, saya bilang oke,” ungkap Laode, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Kendati begitu, Laode pun belum tahu persoalan apa yang akan dibahas bersama Shell nantinya. Disinyalir ada kaitannya dengan negosiasi pengadaan BBM dari Pertamina.

    “Saya nggak tahu mau ketemu saya ini dalam rangka apa, saya belum tahu. Pokoknya dia mau ketemu saya aja,” ungkapnya.

    Shell memang diketahui belum sepakat dengan Pertamina soal pengadaan base fuel. Sementara itu, Vivo disebut sudah mendekat kesepakatan, serta BP-AKR yang bahkan berencana menambah pasokan dari Pertamina.

    “Kan kalau negosiasi kan sudah dibuka semua. Sudah dibuka semua, sebenarnya tinggal langsung ke badan usaha aja ke Pertamina,” kata Laode soal negosiasi SPBU swasta dan Pertamina.

     

  • Kementerian ESDM Sebut Vivo-Pertamina Dekati Kesepakatan, SPBU Bakal Terisi?

    Kementerian ESDM Sebut Vivo-Pertamina Dekati Kesepakatan, SPBU Bakal Terisi?

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut badan usaha swasta Vivo mendekati kesepakatan pengadaan BBM dari PT Pertamina (Persero). Jumlahnya diperkirakan mencapai 100 ribu barel.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman menjelaskan, Shell dan Vivo belum menemui kesepakatan kerja sama pengadaan BBM. Namun, Vivo dikabarkan sudah semakin mendekati kesepakatan dengan Pertamina Patra Niaga.

    “Jadi yang belum itu sedang bernegosiasi dengan Badan Usaha Patra Niaga dan kemarin memang kami mendapatkan info bahwa Vivo sudah mendekati, akan ada lagi. Jadi kita tunggu saja ya,” ungkap Laode, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Meski begitu, dia belum bisa memastikan jumlah yang akan dikirim Pertamina Patra Niaga ke Vivo. Namun, besarannya diperkirakan sekitar 100 ribu barel.

    Jumlah tersebut menghitung asumsi volume satu kali pengapalan sebanyak 100 ribu barel base fuel. Laode bilang, sebelumnya pun Vivo pernah meminta 100 ribu barel, namun belum menemui kesepakatan kala itu. 

    “Kalau proses impor ini kan satu kargo, satu kargo 100 ribu barrel. Awalnya juga VIVO sudah minta 100 ribu barrel, harusnya, ini belum diputus, harusnya ya sama,” jelas dia.

    BP-AKR Mau Beli Lagi

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap badan usaha swasta, BP-AKR akan kembali menambah pesanan base fuel ke PT Pertamina (Persero). Proses pengapalannya diharapkan rampung akhir November 2025.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kementerian ESDM, Laode Sulaeman menyampaikan rencana BP-AKR menambah pengadaan BBM dari Pertamina.

    “Jadi malah yang BP-AKR dua minggu lagi ada pesan lagi satu kargo,” kata Laode, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

  • BP-AKR Tambah Kuota BBM Lagi dari Pertamina, Segini Jumlahnya

    BP-AKR Tambah Kuota BBM Lagi dari Pertamina, Segini Jumlahnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa saat ini SPBU BP-AKR melakukan pengajuan untuk menambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina.

    Memang hingga sekarang baru BP-AKR sebagai SPBU swasta yang sudah kembali menjual produk bensin sejak kekosongan stok selama dua bulan di RI.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengungkapkan BP-AKR sudah mengajukan tambahan lagi sebanyak 100 ribu barel BBM ke Pertamina. Terutama, tambahan tersebut diajukan setelah BP-AKR sudah menjual kembali BBM khususnya bensin RON 92.

    “BP nambah lagi 100 ribu (barel). Minggu ketiga November,” ujarnya ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Sejauh ini, baru BP-AKR yang sudah menjual kembali BBM jenis bensin setelah kosong stok selama dua bulan. Sedangkan Shell dan Vivo, Laode mengatakan kedua badan usaha tersebut masih melakukan negosiasi dengan Pertamina.

    “Semoga ya, karena mereka (Shell dan Vivo) sedang negosiasi,” katanya.

    Sedangkan Shell, Laode mengatakan pihak Shell telah mengajukan pertemuan dengan dirinya perihal negosiasi tersebut.

    “Shell rencana mau ketemu saya. Belum, masih janjian. Janjian saya kan belum memutuskan waktunya kapan. Saya bilang siap, nanti kami akan terima,” tambahnya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Google Kasih Peringatan Bahaya, Pengguna HP Android Wajib Tahu

    Google Kasih Peringatan Bahaya, Pengguna HP Android Wajib Tahu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google memberikan peringatan penting terkait meningkatnya ancaman malware canggih berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bisa menyerang perangkat pengguna, termasuk HP Android.

    Kelompok Intelijen Ancaman Google (Google Threat Intelligence Group/GTIG) menemukan tren baru, di mana pelaku kejahatan siber memanfaatkan AI untuk membuat malware yang dapat berubah secara dinamis saat dijalankan.

    Teknik ini memungkinkan malware untuk menghindari deteksi antivirus dan beradaptasi dengan situasi baru, yang hampir mustahil dilakukan oleh malware tradisional.

    Salah satu contohnya adalah malware eksperimental PromptFlux, yang menggunakan model bahasa besar (LLM) Google Gemini untuk membuat varian kode yang sulit dideteksi.

    Meski masih dalam tahap pengembangan awal dan belum menimbulkan kerusakan nyata, Google sudah menonaktifkan akses malware ini ke API Gemini untuk mencegah penyebaran.

    “Komponen paling baru dari PromptFlux adalah modul ‘Thinking Robot’, yang dirancang untuk secara berkala meminta kode baru dari Gemini untuk menghindari perangkat lunak antivirus,” jelas Google, dikutip dari Bleeping Computer, Kamis (6/11/2025).

    Selain PromptFlux, Google juga menemukan malware lain seperti, FruitShell, sebuah owerShell reverse shell untuk mengambil alih perangkat dari jarak jauh. Ada juga QuietVault, encuri kredensial berbasis JavaScript yang menargetkan token GitHub/NPM. Dan PromptLock, sebuahansomware eksperimental yang bisa mencuri dan mengenkripsi data di Windows, macOS, dan Linux.

    Google juga menyoroti penyalahgunaan AI oleh aktor ancaman global untuk melakukan serangan phishing, pencurian data, dan bahkan pembuatan deepfake.

    Beberapa aktor bahkan memanfaatkan AI untuk mengidentifikasi kerentanan sistem dan membangun alat serangan otomatis.

    Selain itu, Google menemukan bahwa alat kejahatan siber berbasis AI kini banyak dipasarkan di forum bawah tanah, baik berbahasa Inggris maupun Rusia.

    Alat ini memudahkan pelaku kejahatan untuk melakukan serangan yang lebih kompleks tanpa harus memiliki keahlian teknis tinggi.

    “Banyak iklan di forum bawah tanah menggunakan bahasa yang mirip dengan pemasaran AI legal, menekankan efisiensi alur kerja sambil menawarkan panduan bagi calon pelanggan,” kata Google dalam laporan yang diterbitkan.

    Google menegaskan, pengguna harus lebih waspada dan memperkuat keamanan perangkatnya. Perusahaan juga menekankan bahwa pengembang AI harus bertanggung jawab, dengan sistem AI dirancang agar memiliki perlindungan kuat untuk mencegah penyalahgunaan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Harga BBM Shell Hari Ini, Stoknya Sudah Ada?

    Harga BBM Shell Hari Ini, Stoknya Sudah Ada?

    Jakarta

    Harga BBM Shell hari ini mulai Rp 12.680 per liter. Apakah stoknya sudah tersedia?

    Harga BBM Shell per November 2025 terpantau mengalami penurunan. Shell Super misalnya bila pada Oktober harganya Rp 12.890 per liter, maka pada bulan kesebelas ini harganya Rp 12.680 per liter.

    Selanjutnya untuk V-Power juga harganya turun dari Rp 13.420 per liter menjadi Rp 13.260 per liter. Harga BBM Shell V-Power Nitro+ juga turun dari Rp 13.590 per liter menjadi Rp 13.480 per liter. Sementara itu BBM jenis diesel justru naik. Bulan lalu harganya Rp 14.270 per liter kini Rp 14.410 per liter. Berikut harga BBM Shell terbaru.

    Harga BBM ShellShell Super (RON 92): Rp 12.680 per literShell V-Power (RON 95): Rp 13.260 per literShell V-Power Diesel (CN 51): Rp 14.410 per literShell V-Power Nitro+ (RON 98): Rp 13.480 per liter

    Meski harganya turun, sayangnya stok BBM jenis bensin di seluruh SPBU Shell belum tersedia. Satu-satunya yang tersedia hanya V-Power Diesel.

    “Produk BBM Shell jenis bensin (Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+) saat ini belum tersedia di jaringan SPBU Shell. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya agar produk BBM jenis bensin kembali tersedia di jaringan SPBU Shell sesegera mungkin sesuai dengan standar keselamatan operasional dan standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global,” demikian ditulis dalam laman resmi Shell Indonesia.

    Ditegaskan juga bahwa SPBu Shell tetap beroperasi untuk melayani kebutuhan BBM Shell V-Power Diesel. Produk dan layanan di Shell Select, Bengkel SPBU Shell, dan Shell Recharge juga tetap tersedia.

    Shell diketahui belum mencapai kesepakatan untuk melakukan impor bahan bakar lewat Pertamina sekalipun stoknya sudah kosong dua bulan. President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan pembahasan tentang tambahan impor BBM masih terus dilakukan Shell dengan pemerintah.

    “Shell Indonesia ingin menginformasikan, saat ini belum mencapai kesepakatan business-to-business (B2B) terkait aspek komersial untuk pasokan base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Pembahasan B2B terkait pasokan impor base fuel terus berlanjut,” kata Ingrid melalui keterangan tertulis, dikutip dari CNNIndonesia (2/11).

    Ingrid mengatakan Shell terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya. Mereka hendak memastikan produk BBM jenis bensin tersedia kembali di jaringan SPBU Shell.

    Tak hanya itu, Shell ingin memastikan BBM yang akan diimpor sesuai dengan standar keselamatan operasional, prosedur, dan pedoman pengadaan BBM. Selain itu, BBM itu harus memenuhi standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global.

    (dry/din)

  • BP Beli Base Fuel dari Pertamina, Kenapa Shell Belum?

    BP Beli Base Fuel dari Pertamina, Kenapa Shell Belum?

    Jakarta

    Bahan bakar BP akhirnya tersedia lagi setelah perusahaan minyak asal Inggris itu membeli 100 ribu barel base fuel dari Pertamina. Beda dengan BP, stok bahan bakar Shell masih kosong lantaran belum memutuskan membeli base fuel dari Pertamina. Apa alasannya?

    Shell Indonesia hingga saat ini belum sepakat melakukan impor bahan bakar minyak (BBM) lewat Pertamina meskipun stok BBM di SPBU mereka kosong di beberapa pekan terakhir.

    President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan pembahasan tentang tambahan impor BBM masih terus dilakukan Shell dengan pemerintah.

    Stok BBM di BP kembali tersedia usai perusahaan memutuskan membeli base fuel dari Pertamina Foto: Rifkianto Nugroho

    “Shell Indonesia ingin menginformasikan, saat ini belum mencapai kesepakatan business-to-business (B2B) terkait aspek komersial untuk pasokan base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Pembahasan B2B terkait pasokan impor base fuel terus berlanjut,” kata Ingrid melalui keterangan tertulis, dikutip dari CNNIndonesia (2/11).

    Ingrid mengatakan Shell terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya. Mereka hendak memastikan produk BBM jenis bensin tersedia kembali di jaringan SPBU Shell.

    Tak hanya itu, Shell ingin memastikan BBM yang akan diimpor sesuai dengan standar keselamatan operasional, prosedur, dan pedoman pengadaan BBM. Selain itu, BBM itu harus memenuhi standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global.

    Karena kesepakatan impor BBM belum tercapai, maka SPBU Shell belum bisa menyediakan BBM jenis bensin untuk masyarakat. ⁠Produk BBM jenis bensin yang saat ini tidak tersedia di jaringan SPBU Shell adalah Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ucapnya.

    Meski demikian, jaringan SPBU Shell tetap melayani pelanggan dengan produk BBM Shell V-Power Diesel. Ada pula produk dan layanan lainnya, termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell.

    Shell akan menginformasikan ketersediaan produk BBM jenis bensin lewat saluran informasi Shell Indonesia; termasuk situs web, layanan pelanggan, aplikasi Shell Asia, dan media sosial.

    (lua/din)