Perusahaan: Shell

  • Shell Dikabarkan Tutup Semua SPBU di Indonesia, Kalah Saing dari Pertamina? – Page 3

    Shell Dikabarkan Tutup Semua SPBU di Indonesia, Kalah Saing dari Pertamina? – Page 3

    Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas), Abdul Hamid Paddu, mengungkapkan bahwa Pertamina harus menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax. Ia menyebut bahwa hal itu dilakukan agar Pertamina tidak mengalami kerugian.

    “Dalam kondisi harga minyak berfluktuasi serta nilai tukar mata uang yang tertekan seperti sekarang, mau tidak mau Pertamina harus menyesuaikan harga Pertamax agar tidak merugi,” ungkap Hamid.

    Selain menjalankan amanat negara selaku BUMN, Hamid menyampaikan, Pertamina sebagai sebuah perusahaan juga memiliki kewajiban mendapatkan keuntungan dan menjaga agar keuangannya tetap stabil.

    “Pertamina harus menyelamatkan juga korporasinya untuk negara. Kalau (Pertamax) tidak dinaikkan, bisa berdampak serius pada keuangan BUMN tersebut,” ujarnya.

    Hamid mengatakan, pengelolaan BBM non subsidi seperti Pertamax, menjadi kewenangan Pertamina, karena Pertamax mengacu kepada harga pasar.

    Hamid menegaskan, jika Pertamina terus menahan harga Pertamax, tentu akan berdampak langsung kepada perusahaan.

    Oleh karena itu, menurut Hamid, harga BBM non subsidi jenis Pertamax harus dinaikkan sesuai mekanisme pasar.

    Hamid mengaku yakin, kalaupun Pertamina menaikkan Pertamax, tentu harga yang ditetapkan masih kompetitif sesuai dengan hasil penghitungan biayanya.

    “Pertamina tidak mungkin menaikkan harga semaunya,” katanya.

  • SPBU Shell Dikabarkan Mau Tutup, Begini Kondisi Bisnis BBM di RI

    SPBU Shell Dikabarkan Mau Tutup, Begini Kondisi Bisnis BBM di RI

    Jakarta

    Kabar rencana penutupan seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) datang dari Shell Indonesia. Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) membeberkan kondisi bisnis jaringan ritel penyaluran produk atau SPBU di Indonesia.

    Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal menilai persaingan bisnis jaringan ritel penyaluran produk BBM ini tidak lepas dari pangsa pasar yang didominasi oleh Pertamina. Apalagi Pertamina, sebagai salah satu badan usaha yang harus menyalurkan jenis BBM Subsidi. Hal inilah yang membuat pesaing bisnisnya cukup sulit bersaing.

    “Dengan adanya Pertamina, pemerintah mungkin lebih mudah mengontrol itu. BBM Subsid dibandingkan misalkan dengan perusahaan asing, karena kontrolnya nggak ada. Tapi kalau dengan Pertamina mungkin lebih, karena miliki pemerintah juga lebih mudah mengontrolnya. Jadi, Pertamina akan selalu mendapatkan upper hand, benefit yang lebih dibandingkan pemain-pemain yang lain. Itu membuat pemain-pemain lain akan sulit bertanding karena mereka harus punya nilai tambah,” kata Moshe kepada detikcom, Minggu (24/11/2024).

    Moshe menegaskan para pesaing ini harus membuat nilai tambah produk yang signifikan dan berdampak langsung pada konsumen. Sebab, apabila tidak mampu, konsumen tetap memilih Pertamina. Apalagi saat ini kualitas Pertamina semakin lebih baik, dari segi produk maupun pelayanannya.

    “Nilai tambahnya harus dilihat dari konsumen sebagai nilai tambah yang signifikan untuk konsumen bisa lebih baik saya pakai brand ini daripada Pertamina. Kalau nilai tambahnya itu tidak ada atau insignifikan, misal cuma karena dia ada di lokasi tertentu. Itu akan sulit. Kenapa? Karena Pertamina sudah di mana-mana dari sisi geografisnya penetrasi pasar Pertamina sudah luar biasa. Jadi sudah sulit orang-orang mau bersaingnya seperti apa,” terang Moshe.

    Sementara itu, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman menilai bisnis penyaluran BBM di Indonesia masih cukup menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan kendaraan motor yang masih cukup tinggi.

    “Kalau berdasar kondisi saat ini dimana pertumb kendaraan bermotor masih cukup tinggi, ketergantungan kita pada bbm akan tetap tinggi,” kata Saleh kepada detikcom.

    Menurutnya, penjualan mobil dan motor semakin meningkat. Seiring dengan hal itu, Saleh menilai kebutuhan BBM juga tetap naik.

    “Tiap tahun penjualan mobil dan motor naik, daya beli juga membaik, jadi kebutuhan BBM juga akan naik. Mungkin pertumbuhannya bisa terkoreksi jika penjualan mobil motor listrik meningkat dan penggunaan transportasi publik meningkat pesat,” jelas dia.

    (rrd/rrd)

  • SPBU Shell Dikabarkan Mau Hengkang dari RI, Kenapa?

    SPBU Shell Dikabarkan Mau Hengkang dari RI, Kenapa?

    Jakarta

    Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) mendengar kabar soal rencana Shell Indonesia yang disebut ingin menutup seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia. Ketua Komite Investasi Moshe Rizal menyampaikan telah mendengar desas-desus tersebut sejak beberapa minggu lalu.

    Moshe menilai kabar hengkangnya perusahaan raksasa migas yang berbadan hukum di Inggris ini tak lepas dari sulitnya bisnis penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri. Menurut Moshe, pasar jaringan ritel penyaluran produk BBM di SPBU saat ini didominasi oleh Pertamina.

    “Kalau dibilang pernah dengar nggak, ya pernah dengar ada kabar itu (Shell tutup). Jadi, sudah beberapa minggu yang lalu. Jadi, ini kan perkiraan saya, tapi memang bisnis BBM, apalagi distribusi BBM, SPBU itu sulit. Kenapa? Di Indonesia, karena memang sudah dimonopoli oleh Pertamina kan,” kata Moshe kepada detikcom, Minggu (24/11/2024).

    Moshe menjelaskan perusahaan migas yang ingin menyalurkan produk BBM di Indonesia harus mempunyai nilai tambah lebih dibandingkan dengan produk Pertamina, seperti dari segi kualitas, performance-nya, hingga pelayanan. Namun, di sisi lain produk-produk Pertamina semakin lebih kompetitif.

    Moshe menilai Pertamina semakin lebih baik dari segi kualitas produk hingga pelayanan. Hal inilah yang semakin menjadi tantangan perusahaan migas di Indonesia.

    “Nah, di satu sisi kualitas BBM Pertamina ini kan semakin lama semakin baik juga. BBM untuk mereka bersaing itu akhirnya semakin ketat. Dan kita pengendara, masyarakat yang melihat, misalkan masyarakat yang pakai Pertamax, Pertamax Plus, dan sebagainya melihat tidak ada nilai tambah yang signifikan yang membuat mereka harus pakai Shell daripada pakai Pertamina. Itu yang jadi tantangannya jadi lebih berat. Memang kualitas Pertamina dari sisi pelayanannya, dari sisi BBM semakin lama semakin baik, nah itu yang jadi sulit,” jelas Moshe.

    Moshe menegaskan alasan penutupan SPBU milik perusahaan migas asing tidak bisa disamaratakan. Sebab, dia menilai masih melihat SPBU-SPBU milik asing masih dapat beroperasi.

    Dia berpendapat Shell Indonesia bisa saja tidak melihat adanya pertumbuhan dan profitabilitas dari bisnis SPBU di Indonesia. Untuk itu, memilih menutup semua SPBU.

    “Kalau dia melihat ke depannya, oh ini kayaknya pertumbuhannya kurang. Ya ngapain mereka spend energi dan waktu dan kapital hanya untuk istilahnya melanjutkan bisnis yang pertumbuhannya mungkin kurang. Yang dianggap mereka kurang menarik. Mereka punya kriteria sendiri. Perusahaan lain mungkin masih menarik, makanya yang lain masih ada, masih eksis. Tapi bagi Shell mungkin ini kurang karena ada portfolio mereka atau aset bisnis mereka yang jauh lebih menarik. Mereka fokusnya ke sana. Jadi itu prioritas dari perusahaan, seperti apa,” terang Moshe.

    (rrd/rrd)

  • Ekspor Listrik Bersih ke Singapura, Menteri ESDM: Harus Saling  Menguntungkan

    Ekspor Listrik Bersih ke Singapura, Menteri ESDM: Harus Saling Menguntungkan

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia masih mempertimbangkan ekspor listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura. Pemerintah ingin kerja sama tersebut nantinya saling memberi keuntungan.

    Menurutnya, perjanjian ekspor listrik bersih itu harus dibicarakan secara government to government (G2G). Selain itu, dia juga ingin membintangkan Indonesia terlebih dahulu agar lebih unggul di sektor EBT.

    “Nah, Indonesia kita harus memanfaatkan hal-hal yang tidak dimiliki oleh negara lain, keunggulan kompetitif, termasuk dalamnya energi baru terbarukan kita lagi mau bicarakan dulu dengan pemerintah,” jelas Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, (22/11/2024).

    Oleh karena itu, Bahlil belum menyetujui kerja sama ekspor listrik kepada Singapura. Sebab, dia juga mempertimbangakn timbal balik dari Negara Singa untuk Indonesia.

    “Jangan mau kita hanya menguntungkan satu negara tertentu kita harus sama-sama win-win [solution]. Negara lain butuh energi kita, tapi kita juga butuh negara lain untuk ada sharing investasi,” ucapnya.

    Adapun, Indonesia telah memiliki kesepakatan kerja sama ekspor listrik hijau dan pengembangan industri panel surya dengan Singapura mencapai US$20 miliar atau setara dengan Rp308 triliun (asumsi kurs Rp15.423 per dolar AS).  

    Dalam agenda International Sustainability Forum (ISF) 2024, otoritas Singapura melalui Energy Market Authority (EMA) memberikan persetujuan bersyarat kepada dua perusahaan Singapura, Total Energies & RGE dan Shell Vena Energy Consorsium, untuk impor listrik rendah karbon dari Indonesia.  

    Sebelumnya, Singapura juga telah memberikan izin impor listrik dari Indonesia kepada lima perusahaan, yaitu Pacific Metcoal Solar Energy, Adaro Solar International, EDP Renewables APAC, Venda RE, dan Kepel Energy. 

    EMA menerbitkan lisensi bersyarat kepada kelima perusahaan tersebut sebagai pengakuan bahwa proyek-proyek ini berada dalam tahap pengembangan lanjutan. Kendati, Bahlil menilai belum ada kesepakatan hitam di atas putih.

    “Belum ada, yang ada cuma MoU, MoU tidak mengikat yah, kesepahaman yah. Oh nggak ada gagal, gagal, semua berpotensi baik-baik saja ya,” ujar Bahlil. 

  • Keunggulan Oppo Find X8 yang Baru Meluncur, Kamera Ganas!

    Keunggulan Oppo Find X8 yang Baru Meluncur, Kamera Ganas!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Oppo baru-baru ini resmi meluncurkan Oppo Find X8 secara global.

    Di Indonesia, ponsel tersebut sudah bisa dipesan dengan sistem pre-order lewat situs resmi Oppo.

    Oppo Find X8 hadir dengan membawa sejumlah keunggulan, salah satunya dari segi kamera.

    Ponsel ini dibekali tiga kamera beresolusi tinggi yakni kamera utama 50 MP, ultra wide 50 MP, dan kamera telefoto periskop 50MP 3x.

    Kamera Oppo Find X8 dibekali fitur AI telescope zoom yang mampu menangkap gambar dari jarak jauh dengan pewarnaan dan detail yang jelas.

    Telefoto periskop 3 kali pada Oppo Find X8 menggabungkan sensor besar, aperture lebar, OIS, dan Lensa Lipat Tiga Prisma baru ke dalam modul ultra-compact. 

    Dari segi desain, ponsel ini punya tiga varian warna diantaranya star grey, shell pink, dan space black.

    Pada bodi belakang, deretan kamera hadir dengan desain bingkai melingkar.

    Dalam hal ketahanan, Oppo Find X8 hadir dengan Corning® Gorilla® Glass 7i berkekuatan tinggi yang dipadukan dengan IP68 dan IP69, sehingga aman dari air dan debu.

    Berkat algoritme Splash Touch, ponsel ini punya kontrol sentuh yang presisi bahkan saat tangan dan layar basah. 

    Spesifikasi lengkap Oppo Finx X8:

    Kapasitas RAM dan ROM

    12GB + 256GB
    16GB + 512GB

    Tampilan layar

    Ukuran layar 6,59 inci (diagonal)
    Rasio layar 94.3 persen
    Resolusi FHD+ (2760 × 1256 Piksel)
    Refresh rate maksimum 120Hz

    Kamera

    Belakang Ultra-wide Angle 50MP; f/2.0; FOV 120°; lensa 6P; AF didukung
    Wide-angle 50MP; f/1.8; FOV 84°; lensa 6P; AF didukung;
    Telefoto 50MP; f/2.6; FOV 33°; lensa 1G3P; AF didukung; 
    Kamera depan 32MP, f/2.4, FOV 90°; lensa 5P

    Chipset

    SoC MediaTek Dimensity 9400
    CPU 8 inti

    Baterai

    5630mAh/21,79Wh (Typical)

    NFC

    Akses baca dan tulis ke kartu NFC 13,56 MHz
    Mendukung NFC-SIM (di slot SIM1)
    Pembayaran HCE yang didukung
    Kartu Akses HCE yang didukung (untuk wilayah: Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, Meksiko)
    eSE yang didukung

    Sistem Operasi

    Harga

    256 GB | 12 GB Rp 13.999.000
    512 GB | 16 GB Rp 15.999.000

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya. 

  • Harga HP China Mirip iPhone 16 di RI, Cek Spesifikasi Oppo Find X8

    Harga HP China Mirip iPhone 16 di RI, Cek Spesifikasi Oppo Find X8

    Jakarta, CNBC Indonesia – Oppo Indonesia telah membuka pemesanan awal (pre-order) untuk seri flagship Find X8 dan Find X8 di Indonesia.

    Kedua seri ini dibekali dengan chipset teranyar MediaTek Dimensity 9400. Sistem operasinya juga sudah mengandalkan ColorOS 15 terbaru.

    Salah satu keunggulan seri Find X8 tampak pada aspek baterai yang mengusung teknologi silikon karbon. Alhasil, seri Find X8 bisa menghadirkan baterai berkapasitas jumbo dengan desain tipis.

    Oppo Find X8 memiliki baterai berkapasitas 5.630 mAh, sementara Oppo Find X8 Pro 5.910 mAh. Keduanya mendukung fitur pengisian daya cepat 80W SuperVOOC.

    Pada Find X8 Pro, Oppo juga membekali tombol cepat untuk mengakses kamera dan fitur-fiturnya yang dinamai ‘Quick Button’. Fitur ini mirip dengan yang diperkenalkan Apple pada seri iPhone 16.

    Selain itu, seri Oppo Find X8 juga menyematkan teknologi kecerdasan buatan (AI), utamanya di aspek kamera dan pemrosesan gambar.

    Oppo masih mempercayakan kualitas kamera melalui kemitraan dengan Hasselblad. Oppo Find X8 mengusung kamera 50MP (ultra-wide), 50MP (wide-angle), serta 50MP (telefoto).

    Sementara Oppo Find X8 Pro mengusung kamera 50MP (periskop telefoto 3x), 50MP (wide-angle), 50MP (ultra-wide), dan 50MP (periskop telefoto 6x).

    Beberapa fitur AI juga disematkan untuk kebutuhan produktivitas. Misalnya untuk penerjemahan, pemilihan gaya penulisan, pengoreksian tata bahasa, dll.

    Soal layar, Oppo Find X8 memiliki ukuran 6,59-inci beresolusi FHD+ dengan refresh rate 120Hz. Sementara Oppo Find X8 Pro sedikit lebih besar dengan ukuran 6,78-inci, memiliki lengkungan (curved), resolusi 1,5k, serta refresh rate hingga 120Hz. Ada juga fitur anti air dan debu dengan sertifikasi IP68 dan IP69.

    Soal harga, Oppo Find X8 dibanderol Rp 13.999.000 (12/256GB) dan Rp 15.999.000 (16/512GB). Bisa dipilih opsi warna Star Grey, Shell Pink, dan Space Black.

    Sementara Oppo Find X8 Pro dipatok Rp 19.999.000 dengan RAM 16GB dan penyimpanan 512GB. Ada dua opsi warna yang bisa dipilih, yakni Pearl White dan Space Black.

    (fab/fab)

  • Oppo Find X8 Series Debut Global di Pulau Dewata: Kamera Hasselblad, Performa Gahar, dan Desain Elegan – Page 3

    Oppo Find X8 Series Debut Global di Pulau Dewata: Kamera Hasselblad, Performa Gahar, dan Desain Elegan – Page 3

    Oppo kembali menghadirkan desain elegan dan premium dengan pilihan warna menarik, di mana Find X8 tersedia dalam pilihan Star Grey, Space Black, dan Shell Pink.

    Sedangkan untuk Find X8 Pro, perusahaan asal China ini menyediakan varian premium-nya dengan warna Space Black dan Pearl White. 

    Selain estetika, Oppo juga memikirkan bagaimana daya tahan HP barunya tersebut. Dengan sertifikasi IP68/1P69, Find X8 Series tahan terhadap air dan debu. 

    Alert Solider, fitur khas yang memudahkan pengguna untuk beralih mode suara–silent hingga berdering–kini juga hadir di lini Find X8 series.

    Find X8 memiliki layar kompak 6,45 inci dengan bekel titis (1,45mm), sedangkan Find X8 Pro hadir dengan bentang layar 6,78 inci.

     

  • Oppo Find X8 dan X8 Pro Resmi Dirilis Secara Global di Bali, Ini Harganya

    Oppo Find X8 dan X8 Pro Resmi Dirilis Secara Global di Bali, Ini Harganya

    Sanur

    Oppo secara resmi meluncurkan seri flagship terbarunya, Oppo Find X8 dan Find X8 Pro, dalam sebuah acara global yang diadakan di Sanur, Bali. Peluncuran ini menandai pertama kalinya Oppo memilih Indonesia sebagai lokasi debut global untuk produk flagship mereka, menunjukkan pentingnya pasar Tanah Air bagi perusahaan tersebut.

    “Bali, Indonesia dipilih sebagai lokasi peluncuran global karena peran penting negara ini bagi Oppo. Sejak memasuki pasar Indonesia pada tahun 2013, Oppo telah tumbuh pesat dan kini berhasil menduduki peringkat pertama di pasar smartphone Indonesia berdasarkan laporan Canalys Q3 2024,” ungkap Patrick Owen, Chief Marketing Officer OPPO Indonesia.

    “Kami sangat bangga menjadi brand smartphone pertama di Indonesia yang menggelar peluncuran global sebuah produk flagship, yang semakin menegaskan komitmen kami untuk terus menghadirkan inovasi terbaik di Indonesia. Prestasi ini menunjukkan dedikasi Oppo yang selalu mendengarkan dan menjawab kebutuhan konsumen dengan menghadirkan perangkat andal untuk mendukung aktivitas harian konsumen,” imbuhnya.

    Spesifikasi

    Find X8 dan X8 Pro mengedepankan kemampuan fotografi. Oppo membekali keduanya dengan kamera mumpuni untuk memotret berbagai momen di segala kondisi.

    “Find X Series secara konsisten telah membuat fotografer di seluruh dunia terkesan,” ujar Arne Herkelmann, Head of Product Management saat acara peluncuran di The Meru Convention, Sanur, Kamis (21/11/2024).

    Find X8 memiliki tiga kamera belakang 50MP, termasuk kamera telefoto periskop dengan kemampuan zoom optic 3x. Sedangkan Oppo X8 Pro memiliki empat kamera belakang 50MP, termasuk kamera telefoto periskop ganda untuk zoom optik hingga 6x.

    Oppo Find X8 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Kamera tersebut ditempatkan pada modul khusus dan sudah menjadi ciri khas Oppo Find X series, yakni Cosmos Ring. Bedanya di seri terbaru tonjolannya dibuat lebih tipis.

    “Kami berhasil mengurangi tonjolan kamera hampir 50% dibandingkan pendahuluinya menjadi hanya 3 milimeter. Jadi, jarak kamera yang menonjol dari penutup belakang hanya sekitar tiga milimeter, membuatnya sangat-sangat nyaman untuk dipegang,” kata Arme.

    Semua Find X8 series membawa fotografi komputasional Hypertine Image Engine yang menjanjikan kualitas foto jernih, rentang dinamis yang baik, serta noise yang berkurang secara signifikan.

    “Dengan menggabungkan hingga sembilan bingkai RAW menjadi satu foto tunggal, jadi setiap kali pengguna mengambil foto, kamera memproses sembilan bingkai dalam domain RAW, yang kira-kira sembilan kali 50 megapiksel, jadi banyak informasi, Hypertone Image Engine mempertahankan estetika alami foto Anda sekaligus meningkatkan kualitasnya,” jelas Arme.

    “Dan tidak seperti yang lain, Hypertone Image Engine menghindari pemrosesan berlebihan, jadi ini memastikan Anda mendapatkan detail murni ini sementara higlight dan bayangan mempertahankan kontras alaminya,” sambungnya,

    Oppo Find X8 Pro menggunakan tombol kamera. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Untuk memberikan pengalaman intuitif, Oppo menempatkan tombol khusus di kanan bawah Find X8 Pro. Fungsinya untuk membuka aplikasi kamera lebih cepat, sebagai tombol shutter dan untuk melakukan zoom.

    Baik Oppo Find X8 maupun X8 Pro disokong chip Dimensity 9400 yang dibuat dengan fabrikasi 3 nanometer. Oppo menyematkan RAM hingga 16 GB dan memori internal 512 GB.

    Find X8 menawarkan layar datar dengan ukuran 6,59 inch berpanel AMOLED 1,5K dengan refresh rate 120Hz. Bezelnya dibuat tipis hanya berukuran 1,45 mm.

    Sementara Find X8 Pro mengusung layar micro-curved di setiap sisinya. Panel yang digunakan LTPO AMOLED berukuran 6,8 inch resolusi 1,5K dengan refresh rate dinamis 120Hz.

    X8 memiliki baterai 5.630mAh sementara X8 Pro hadir dengan baterai 5.910mAh yang lebih besar. Keduanya mendukung pengisian cepat 80W, pengisian nirkabel 50W, pengisian balik nirkabel 10W.

    Peluncuran Oppo Find X8 Series Foto: detikINET/Adi Fida RachmanHarga

    Oppo Find X8 series mulai dijual 23 November 2024. Find X8 hadir dengan opsi warna Star Grey, Shell Pink dan Space Black, sedangkan Find X8 Pro punya warna Space Black dan Pearl White.

    Oppo Find X8 Series Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Untuk harganya sebagai berikut:

    Oppo Find X8 12/256 GB Rp 13.999.000Oppo Find X8 16/512 GB Rp 15.999.000Oppo Find X8 Pro 16/512 GB Rp 19.999.000Peluncuran Oppo Find X8 Series Foto: detikINET/Adi Fida RachmanPeluncuran Oppo Find X8 Series Foto: detikINET/Adi Fida Rachman

    Pembeli diberikan sejumlah bonus berupa case eksklusif dari Maison Kitsune seharga Rp950 ribu dan tambahan proteksi Oppo Care 1 tahun senilai hingga Rp6 juta.

    Selain itu konsumen mendapatkan tambahan hadiah menarik yang dapat dipilih satu dari tiga yang ditawarkan, yakni parfum Tory Burch, earphone Oppo Enco X3i, atau premium golf ball set, dengan nilai maksimum hampir Rp 2 juta.

    Tak sampai di situ, konsumen juga masih bisa mendapatkan bonus cashback sampai Rp 1 juta, opsi cicilan hingga 12 bulan dengan biaya layanan 0%, serta voucher tambahan yang nantinya dapat diakses melalui aplikasi MyOPPO.

    (afr/afr)

  • Video: Bukan Rp 10 Ribu per Liter, Segini Harga Asli Perlalite

    Video: Bukan Rp 10 Ribu per Liter, Segini Harga Asli Perlalite

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia melakukan penyesuaian harga produk BBM-nya di SPBU, seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia yang menaikkan harga produk BBM non subsidi.

    Namun, BBM bersubsidi yang dijual oleh SPBU Pertamina yakni Solar subsidi dan Pertalite (RON 90) tidak mengalami penyesuaian harga.

  • Terkuak! Alasan Prabowo Kaji Ulang Ekspor Listrik RI ke Singapura

    Terkuak! Alasan Prabowo Kaji Ulang Ekspor Listrik RI ke Singapura

    Baku, CNBC Indonesia – Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mengkaji ulang rencana ekspor listrik ke Singapura.

    Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengatakan, pemerintah tengah mengkaji ulang rencana ekspor listrik ke Singapura, karena ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, khususnya terkait isu nilai tambah dan potensi kehilangan investasi di dalam negeri.

    Menurutnya, rencana ekspor listrik ke Singapura, apalagi sumber energinya berbasis energi terbarukan, akan cenderung menguntungkan Negeri Singa tersebut. Terlebih, lanjutnya, Singapura ingin mengembangkan data center.

    Padahal, lanjutnya, Indonesia seharusnya bisa menjadi negara tempat investasi data center itu sendiri, sehingga tidak hanya mengekspor listrik.

    “Ini dalam kajian pemerintah, saya tahu ini sedang dikaji (Kementerian) ESDM, ekspor listrik ke Singapura dan lain-lain. Ini ada masalah sedikit, pertimbangan pemerintah, ini AI (artificial intelligence), kita tahu di Singapura banyak data center yang diperlukan untuk mendukung Microsoft, Amazon, dan lain-lain. Mereka punya data center,” tuturnya kepada awak media saat ditemui di sela acara COP29 di Baku, Azerbaijan, Rabu (13/11/2024).

    “Pemerintah Indonesia sedang mengkaji kalau data center hendaknya dibangun di Indonesia, Indonesia bangun data center, misalnya di Pulau Batam, Bintan, Karimun atau dari mana, nah ini nanti kita bagaimana bisa melayani Singapura, high value added kita yang layani Singapura. Saya kira kita harus kaji nanti ya,” ujarnya.

    Namun demikian, lanjutnya, selain industri data center, dia mengakui ada industri-industri lain di Singapura yang memang memerlukan energi bersih sebagai pengurang emisi karbonnya, seperti industri kilang minyak.

    Menurutnya, Indonesia akan berusaha untuk melayani kebutuhan energi bersih dari industri penghasil emisi tersebut.

    “Di lain pihak, Pihak Singapura bilang, pemerintah dan industri Singapura juga perlu, industri-industri lain yang bukan AI, bukan data center itu perlu juga, karena kenapa? Di Singapura ada kilang-kilang yang dimiliki oleh Exxon, Shell, itu kan jadi emiten polusi, itu yang harus kita layani. Nah nanti kita lihat pro dan kontranya bagaimana,” tandasnya.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pihaknya akan mengkaji kembali rencana pemerintah untuk mengekspor listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) ke Singapura.

    Bahlil mengatakan, pemerintah harus mempertimbangkan dan memprioritaskan kebutuhan listrik berbasis EBT untuk kepentingan dalam negeri terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk mengekspor listrik.

    “Oh iya kita kan prinsipnya kan gak ada masalah, tapi kan kita harus berhati-hati kita harus kaji baik-baik ya. Kita harus melihat kepentingan kebutuhan nasional, kita kemudian kita lihat nilai ekonominya dengan kepentingan negara kita, setelah itu baru kita merumuskan ya kan,” jelas Bahlil saat dikonfirmasi apa benar pemerintah akan mengkaji ulang rencana ekspor listrik EBT, saat ditemui usai sebuah forum di Jakarta, Rabu (25/9/2024).

    Dia memastikan bahwa pemerintah akan mengutamakan kepentingan di dalam negeri terlebih dahulu. Menurutnya, jika kebutuhan dalam negeri belum mencukupi atas listrik dari sumber EBT, maka dia pun akan mempertanyakan kenapa listrik EBT di Indonesia harus diekspor.

    Seperti diketahui, pemerintah berencana untuk mengekspor listrik ke Singapura. Hal ini ditandai dengan telah ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dengan Singapura terkait ekspor listrik ke Singapura melalui agenda Announcement on Cross-Border Electricity Interconnection pada rangkaian acara Indonesia International Sustainability Forum, di JCC, Kamis (5/9/2024).

    Pada era Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyebut, Indonesia bakal mengekspor listrik yang berasal dari sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ke Singapura berkisar 2-3 Giga Watt (GW).

    Menurut Luhut, kebijakan ekspor listrik ke Singapura sejalan dengan potensi EBT di Indonesia yang sangat besar, terutama dari sumber energi seperti tenaga surya.

    “Listrik hijau yang sedang kami negosiasikan dengan Singapura. Kami akan mengekspor ke Singapura, energi hijau. Seperti 2 Giga Watt (GW) mungkin bisa sampai 3 Giga Watt. Karena potensinya sangat besar di sini,” kata Luhut dalam acara ISF 2024, Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (5/9/2024).

    Di samping itu, menurut Luhut, pemerintah juga berencana untuk membangun industri panel surya di dalam negeri. Hal ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam rangka memperkuat posisi negosiasi ekspor listrik bersih ke Singapura.

    “Pemerintah akan membangun industri panel surya sendiri. Dan ini saya pikir merupakan bagian dari diskusi kami dengan Singapura. Dan kami bersedia melakukannya,” kata dia.

    Luhut membeberkan kesepakatan tersebut memiliki nilai investasi mencapai US$ 20 miliar atau setara Rp 308,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.418 per US$).

    Rencana besarnya, Luhut mengatakan ekspor listrik tersebut akan dilakukan mulai tahun 2028 untuk 5 perusahaan yang termasuk dalam persetujuan, ditambah dengan ekspor listrik dari 2 konsorsium baru pada tahun 2030 mendatang.

    Wilayah yang akan dijadikan sumber energi untuk bisa mengekspor listrik ke Singapura itu sendiri adalah dari wilayah Sumatera.

    Di lain sisi, Menteri Tenaga Kerja & Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng mengatakan, Indonesia akan mengekspor listrik ke Singapura sebesar 3,4 Giga Watt (GW) yang bersumber dari EBT khususnya dari energi surya.

    Dia mengatakan penandatanganan MoU tersebut disertai dengan persetujuan bersyarat yang telah diberikan kepada lima perusahaan untuk mengimpor listrik rendah karbon sebesar 2 GW dari Indonesia ke Singapura seperti yang sudah disetujui sejak persetujuan antara Indonesia dengan Singapura pada tahun 2023 lalu.

    Bedanya, di tahun ini, kesepakatan ekspor listrik tersebut bertambah 1 GW menjadi total sebesar 3,4 GW dari Indonesia ke Singapura.

    “Proyek ini akan mengekspor tambahan listrik rendah karbon sebanyak 1,4 Giga Watt (GW) dari Indonesia ke Singapura,” ujar Tan See Leng pada kesempatan yang sama, Kamis (5/9/2024).

    Dia menyebutkan penambahan ekspor listrik dari Indonesia ke Singapura tersebut sejalan dengan penambahan target impor listrik Singapura dari yang sebelumnya sebesar 4 GW menjadi 6 GW pada tahun 2035 mendatang.

    Ada pula, izin tambahan untuk ekspor dari dua konsorsium RI antara lain Total Energies RGE dan Shell Vena Energy Consortium.

    Lebih lanjut, dia mengungkapkan lima perusahaan yang telah mendapatkan persetujuan sejak tahun lalu adalah konsorsium Pacific Medco Solar Energy, Medco Power dengan Consortium partners, PacificLight Power Pte Ltd (PLP) and Gallant Venture Ltd, a Salim Group company, Adaro Green, dan TBS Energi Utama.

    (wia/wia)