Perusahaan: Shell

  • Bahlil tegaskan SPBU swasta telah dapat tambahan kuota impor pada 2025

    Bahlil tegaskan SPBU swasta telah dapat tambahan kuota impor pada 2025

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengatakan pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta seperti Shell dan BP-AKR telah mendapat tambahan kuota impor bahan bakar minyak (BBM) pada 2025.

    Hal tersebut dikatakan Bahlil menyusul kelangkaan pasokan BBM di SPBU swasta.

    “Begini, impor untuk 2025 kan kuotanya itu 110 persen dibandingkan 2024. Sangatlah tidak benar kalau kita tidak berikan kuota impor. Tetapi, untuk selebihnya silakan kolaborasi B to B sama Pertamina,” kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

    Bahlil menegaskan hal tersebut bukan persoalan persaingan usaha, melainkan berkaitan dengan ketentuan dalam Pasal 33 UUD 1945.

    “Ini soal Pasal 33, hajat hidup orang banyak itu alangkah lebih bagusnya dikuasai negara, tetapi bukan berarti totalitas dikuasai negara. Sudah fair kok menurut saya sudah dikasih 110 persen,” ujarnya.

    Bahlil menambahkan tim kementeriannya sudah bertemu dengan perusahaan SPBU swasta, termasuk Shell dan BP untuk membahas hal ini.

    Dalam pertemuan tersebut, timnya telah memberikan penjelasan mengenai alokasi kuota impor kepada keduanya.

    “Ya kita berikan penjelasan karena sudah berikan alokasi mereka 110 persen dari total kuota impor ke masing-masing perusahaan,” kata Bahlil.

    Sebelumnya, Bahlil Lahadalia mempersilakan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, yakni Shell dan BP untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina.

    “Kalau ada yang masih kurang, (SPBU swasta) silakan beli di Pertamina,” ucap Bahlil ketika ditemui setelah pelantikan Dirjen Migas di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (29/8).

    Apabila SPBU swasta masih kekurangan BBM untuk disalurkan, Bahlil menyarankan agar mereka membeli BBM-nya ke Pertamina, tidak mengandalkan impor.

    “Ini terkait neraca ekspor-impor kita. Saya pikir bukan kami pilih kasih, semuanya kami kasih, tapi kan harus dijaga juga kondisi negara kita,” ucap dia.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • ESDM pastikan tak ada impor BBM tambahan untuk Shell, BP, dan Vivo

    ESDM pastikan tak ada impor BBM tambahan untuk Shell, BP, dan Vivo

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak ada tambahan impor bahan bakar minyak (BBM) untuk pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, seperti Shell, BP, dan Vivo.

    “Tidak ada. Sinkronisasi (impor) dengan Pertamina,” ucap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman ketika ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa.

    Arahan tersebut ia sampaikan dalam rapat bersama Shell, BP AKR, dan Vivo selaku pengelola SPBU swasta. Laode meminta kepada Shell, BP AKR, dan Vivo untuk menyerap impor BBM dari Pertamina, sebagaimana arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

    Laode pun memastikan terdapat sinkronisasi standar kualitas BBM, sebagaimana yang telah termaktub dalam regulasi yang dikeluarkan oleh Ditjen Migas terkait spesifikasi BBM.

    “Jadi, ini (kualitas) sudah diatur, harusnya tidak ada isu dengan spesifikasinya,” kata Laode.

    Ia juga menjelaskan bahwasanya pemerintah sudah memberi tambahan impor BBM bagi pengelola SPBU swasta sebesar 10 persen dari impor tahun lalu.

    “Dan diharapkan badan usaha swasta bisa memanfaatkan kelebihan volume ini untuk mendistribusikan BBM gasoline-nya, bensinnya,” tuturnya.

    Akan tetapi, pada 2025 justru terjadi perubahan dinamika pasar, dari masyarakat yang biasa membeli BBM bersubsidi seperti Pertalite, kini beralih ke BBM nonsubsidi.

    Dinamika pasar tersebutlah yang diyakini oleh Laode menjadi penyebab melonjaknya peminat BBM yang dijual oleh SPBU swasta.

    “Sebenarnya ini dinamika konsumsi saja, yang tadinya banyak pengguna RON 90 (Pertalite), shifting (berpindah) ke RON lain,” kata Laode.

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memanggil Pertamina, Shell, British Petroleum (BP), dan Vivo untuk rapat membahas impor bahan bakar minyak (BBM), merespons kelangkaan bensin di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (BBM) swasta.

    Ia menyampaikan bahwa ini merupakan kali pertamanya menggelar rapat bersama seluruh SPBU swasta dan Pertamina untuk membahas impor BBM.

    Sebagaimana yang dimandatkan oleh Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, Laode ingin menyesuaikan impor BBM antara Pertamina dan BBM swasta.

    “Jadi, volume, kemudian spek juga disinkronkan,” kata Laode.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KPPU Turun Tangan Selidiki Kelangkaan BBM di SPBU Shell dan BP – Page 3

    KPPU Turun Tangan Selidiki Kelangkaan BBM di SPBU Shell dan BP – Page 3

    Sebelumnya, Shell Indonesia mengumumkan bahwa stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Shell Super sudah tersedia di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) per 7 September 2025.

    “Per 7 September 2025 pagi, produk Shell Super bisa ditemukan di SPBU Shell,” dikutip dari Antara, Senin (8/9/2025).

    Sebelumnya, sejak pertengahan Agustus 2025, sejumlah jaringan SPBU yang dikelola swasta, yakni Shell dan BP-AKR, tidak lagi menjual beberapa jenis BBM.

    Meski Shell Super sudah mulai tersedia di SPBU, namun produk bensin lainnya seperti Shell V-Power dan Shell V-Power Nitro+ masih belum tersedia.

    Di sisi lain, produk Shell V-Power Diesel juga tersedia.

    “Mohon dapat dipahami bahwa informasi ini diperbarui setiap pagi dan dapat terus bergerak,” sebut pernyataan tersebut.

    Sebelumnya, Shell Indonesia menyampaikan produk bensinnya tidak tersedia di beberapa jaringan SPBU hingga waktu yang belum dapat dipastikan.

    Namun, Shell tetap melayani para pelanggan dengan produk dan layanan lainnya termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell.

    Sementara, menanggapi kelangkaan BBM di SPBU swasta, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mempersilakan Shell dan BP untuk membeli BBM dari Pertamina.

    Bahlil menyampaikan Kementerian ESDM sudah memberikan kuota impor BBM tambahan untuk SPBU swasta sebesar 10 persen dibandingkan kuota impor BBM pada 2024.

    Apabila SPBU swasta masih kekurangan BBM untuk disalurkan, Bahlil menyarankan agar membelinya ke Pertamina dan tidak mengandalkan impor.

     

  • Stok BBM Kosong, BP-AKR Minta Maaf

    Stok BBM Kosong, BP-AKR Minta Maaf

    Jakarta

    PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) buka suara ihwal kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merek BP-AKR. Diketahui, BBM merek BP-AKR mengalami kekosongan stok beberapa waktu lalu di sejumlah wilayah Jakarta.

    Director and Corporate Secretary AKRA, Suresh Vembu, memohon maaf terkait kekosongan BBM yang terjadi. Ia juga membenarkan ada kekosongan BBM untuk stok jenis BP Ultimate dan BP92 di beberapa jaringan SBPU milik AKRA.

    “BP-AKR sampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas tidak nyaman yang terjadi dan terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada SPBU BP,” ungkap Vembu dalam acara Public Expose Live secara virtual, Selasa (9/9/2025).

    Saat ini, terang Vembu, ketersediaan BBM tersebut masih belum kembali normal. Namun, ia memastikan BP-AKR akan tetap melayani pelanggan Indonesia mengingat pengalaman perseroan yang cukup panjang sebagai penyalur BBM ke domestik.

    “Stok kesediaan BBM BP Ultimate dan BP92 di beberapa jaringan SPBU BP itu belum kembali normal. Namun, BP-AKR merupakan jaringan SPBU BP tetap beroperasi untuk melayani produk yang tersedia dan layanan lainnya untuk mengetahui lokasi-lokasi yang mana kita sediakan stok BBM dan jadwal operasional SPBU BP terdekat silahkan bisa hubungi ke customer service kita,” imbuhnya.

    Stok BBM BP-AKR Kosong

    Berdasarkan catatan detikcom, terjadi kekosongan BBM di SPBU milik BP-AKR di Jakarta. Beberapa jenis BBM kosong dan sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir.

    Kelangkaan BBM juga terjadi di SPBU BP Perdatam Pancoran, Jakarta Selatan. SPBU tersebut hanya menyediakan BP Ultimate Diesel, sementara BP 92 dan BP Ultimate kosong.

    Beberapa kendaraan yang memasuki area SPBU terpantau putar balik dan gagal mengisi BBM. Menurut salah satu petugas di SPBU tersebut, kosongnya stok dua jenis BBM itu sudah terjadi sejak hari Senin.

    “Kalo yang 92 sama BP Ultimate sudah kosong dari hari Senin,” ujar petugas tersebut kepada detikcom, Rabu (27/8/2025),

    Kekosongan terjadi bukan kali pertama, detikcom mencatat BP-AKR juga sempat mengalami nasib serupa pada awal tahun 2025, sekitar akhir Januari dan awal Februari. Kala itu operasional SPBU masih berjalan namun tidak melayani penjualan BBM.

    Terlihat petunjuk harga yang biasa tertera di totem bagian bawah pelang Shell juga tidak tersedia. Lalu di pintu masuk SPBU juga sudah dipasang tulisan yang menunjukkan stok BBM di titik pengisian itu masih kosong.

    Regulasi Impor Jadi Penyebab

    Praktisi Minyak dan Gas Bumi (Migas) Hadi Ismoyo menilai kekosongan tersebut terjadi karena adanya perubahan regulasi impor, bukan karena permintaan dari konsumen SPBU swasta.

    Hadi menjelaskan kekosongan BBM di SPBU swasta terjadi karena adanya perubahan pada aturan impor BBM. Ia menyebut sebelumnya izin impor BBM berlaku 12 bulan sekali, namun sejak 2025 izin hanya berlaku 6 bulan. Menurutnya, kondisi ini membuat SPBU swasta kesulitan menyesuaikan diri karena harus menata ulang logistik dan perangkat pendukung.

    “Menurut saya bukan masalah manajemen perusahaan. Demand biasa-biasa saja di tengah kondisi ekonomi yang masih low growth 4,8%-5,12%. Tidak ada kenaikan konsumsi BBM secara signifikan,” katanya saat dihubungi detikcom, Rabu (3/9/2025).

    “Logistics cost dan perangkat pendukungnya kan perlu di-setting ulang. Bagi SPBU swasta yang mengandalkan impor, butuh waktu untuk menyesuaikannya. Akhirnya yang terjadi justru kelangkaan dan kegaduhan,” tambahnya.

    (rrd/rrd)

  • KPPU Selidiki Kelangkaan BBM Shell-BP Cs, Cegah Praktik Monopoli

    KPPU Selidiki Kelangkaan BBM Shell-BP Cs, Cegah Praktik Monopoli

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mendalami permasalahan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di SPBU swasta yang terjadi sejak akhir Agustus 2025.

    KPPU pun tengah melakukan kajian mendalam atas dinamika pasar tersebut sejak awal tahun dan mempertebal intensitas pengawasan pada bulan ini.

    Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa menuturkan, pihaknya telah mengundang para pemangku kepentingan dan n segera menyampaikan hasil kajiannya kepada publik dalam waktu dekat.

    Menurutnya, tindakan ini sejalan dengan prioritas KPPU di sektor energi dalam menjaga agar sektor tersebut tidak diwarnai oleh berbagai praktik monopoli yang merugikan masyarakat.

    “Pada sektor yang terkonsentrasi tinggi, transparansi data adalah kunci. Tanpa data yang utuh lintas pemain, risiko distorsi pasar dan antrean konsumen berkepanjangan akan meningkat,” ucap Fanshurullah melalui keterangan resmi dikutip Selasa (9/9/2025).

    Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang berkembang, kelangkaan BBM di SPBU Shell dan BP terjadi lantaran masalah perizinan impor dan tingginya konsumsi akibat peralihan ke BBM non-subsidi.

    Menurut Fanshurullah, hal itu mengundang perhatian KPPU untuk masuk ke persoalan tersebut. Sebab, permasalah itu sejalan dengan kajian yang telah dilakukan sejak awal tahun.

    Adapun kajian berfokus pada ketersediaan, mekanisme penetapan harga, struktur pasar, serta perilaku pelaku usaha guna memastikan persaingan yang sehat dan pasokan yang andal bagi masyarakat.

    Sebagai bagian dari kajian atau penelusuran tersebut, KPPU akan terus berkoordinasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pertamina, serta badan-badan usaha swasta yang menyalurkan BBM non-subsidi.

    Untuk itu KPPU meminta seluruh pihak hadir memenuhi undangan, dan menyerahkan data yang diminta secara lengkap, akurat, dan tepat waktu, agar proses analisis dan penilaian sesuai kewenangan KPPU dalam UU No. 5 Tahun 1999 berbasis fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.

    “Kami mengajak Kementerian ESDM, Pertamina, dan operator swasta untuk proaktif memenuhi undangan KPPU dan membuka data-data yang dibutuhkan. Ini bukan semata kepatuhan hukum, melainkan komitmen publik untuk menjaga keadilan pasar dan kepastian layanan bagi konsumen,” tegas Fanshurullah.

    Melalui kajian tersebut, KPPU selanjutnya akan mengumpulkan berbagai pihak untuk mengklarifikasi persoalan dan melakukan peninjauan teknis atas data pemerintah, Pertamina, dan operator swasta.

    Selain itu, KPPU juga akan melakukan uji konsistensi data lintas sumber untuk mengidentifikasi hambatan struktural, tata niaga yang tidak efisien, atau indikasi perilaku anti-persaingan.

    Perkembangan proses kajian pada tahap-tahap berikutnya dan hasilnya akan segera disampaikan KPPU kepada publik sesuai ketentuan berlaku.

  • ESDM panggil Pertamina, Shell, BP, Vivo membahas impor BBM

    ESDM panggil Pertamina, Shell, BP, Vivo membahas impor BBM

    Besok (Selasa, 9/9) kami panggil semua SPBU swasta.

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memanggil Pertamina, Shell, British Petroleum (BP), dan Vivo untuk rapat membahas impor bahan bakar minyak (BBM), merespons kelangkaan bensin di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (BBM) swasta.

    “Besok (Selasa, 9/9) kami panggil semua SPBU swasta,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin.

    Laode menyampaikan bahwa ini merupakan kali pertamanya menggelar rapat bersama seluruh SPBU swasta dan Pertamina untuk membahas impor BBM.

    Sebagaimana yang dimandatkan oleh Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, Laode ingin menyesuaikan impor BBM antara Pertamina dan BBM swasta.

    “Jadi, volume, kemudian spek juga disinkronkan besok,” kata Laode.

    Laode juga meminta kesiapan Pertamina untuk menyediakan bahan bakar apabila perlu memenuhi kebutuhan BBM bagi SPBU swasta.

    “Harus siap volumenya. Kalau speknya tetap dengan spek Pertamina,” ujar Laode.

    Laode juga membocorkan bahwa Dirjen Migas juga akan menggelar rapat untuk membahas kesiapan regulasi impor minyak mentah (crude) dari Amerika Serikat (AS).

    Rencana mengimpor minyak mentah dari AS tersebut merupakan buah dari negosiasi tarif resiprokal AS dan upaya untuk menyeimbangkan neraca dagang antara Indonesia dengan AS.

    “Itu juga mau dibahas besok, tetapi pembahasannya berbeda (dengan impor BBM SPBU swasta),” kata Laode.

    Pernyataan tersebut merespons sejumlah jaringan SPBU yang dikelola oleh swasta, setidaknya di Jakarta, sejak pertengahan Agustus tidak menjual beberapa jenis BBM untuk jangka waktu yang belum dapat ditentukan. Kelangkaan itu terjadi di SPBU swasta yang dikelola oleh Shell dan BP-AKR.

    Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan pemerintah segera membahas kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) Shell dan BP bersama Pertamina dan seluruh pengelola SPBU swasta.

    ESDM, kata dia, berupaya untuk menyesuaikan kebutuhan impor dari pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta dengan Pertamina, sebab hal tersebut berkaitan dengan Neraca Perdagangan Indonesia.

    Saat ini, Kementerian ESDM sudah memegang data soal jumlah impor BBM oleh Pertamina dan masing-masing SPBU swasta.

    “Kami juga memperhatikan neraca komoditas. Jangan sampai neraca komoditas yang sudah disepakati itu ada kelebihan,” kata Yuliot.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Shell Super Mulai Dijual Lagi, BBM RON 95 & 98 Masih Langka

    Shell Super Mulai Dijual Lagi, BBM RON 95 & 98 Masih Langka

    Jakarta

    Shell Indonesia mengumumkan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Shell Super (RON 92) sudah tersedia di berbagai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) per 7 September 2025. Setidaknya sudah tersedia di empat area yakni Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.

    “Per 7 September 2025 pagi, produk Shell Super bisa ditemukan di SPBU Shell,” tulis pengumuman Shell Indonesia dikutip dari situs resminya, Senin (8/9/2025).

    Sementara itu, produk Shell V-Power (RON 95) hanya dapat ditemukan di 12 SPBU Shell di wilayah Jawa Timur yakni Surabaya, Malang, Blitar, Jombang, Kediri, Mojokerto, Pasuruan, Tuban dan Lamongan.

    Adapun untuk Shell V-Power Nitro+ (RON 98) masih mengalami kelangkaan di seluruh SPBU Shell Indonesia. Tak ada satupun SPBU milik Shell yang tercatat menjual BBM jenis V-Power Nitro+.

    “Mohon dapat dipahami bahwa informasi ini diperbarui setiap pagi dan dapat terus bergerak,” tuturnya.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal melakukan perbaikan tata kelola terkait perizinan impor BBM. Perbaikan ini menyusul kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah.

    “Menyangkut RON 90, RON 92, memang saya katakan dari awal, begitu saya masuk ke Kementerian ESDM, saya melihat ini, maka penting perlu adanya perbaikan penataan,” kata Bahlil saat ditemui di Kantor ESDM Jakarta, Rabu (26/2).

    Bahlil menjelaskan, Kementerian ESDM saat ini sedang melakukan perbaikan tata kelola impor BBM. Salah satunya yakni dengan tidak lagi memberikan izin impor sekaligus untuk satu tahun.

    “Kita bikin per enam bulan supaya ada evaluasi per tiga bulan,” katanya.

    Tonton juga video “Tepis BBM Langka, Bahlil Sarankan Swasta B2B dengan Stok Nasional” di sini:

    (kil/kil)

  • Pemerintah Minta SPBU Swasta Beli BBM ke Pertamina, BUMN Ini Tunggu Arahan – Page 3

    Pemerintah Minta SPBU Swasta Beli BBM ke Pertamina, BUMN Ini Tunggu Arahan – Page 3

    Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) akan memanggil badan usaha penyedia BBM. Tujuannya untuk melakukan sinkronisasi menyusul kosongnya stok BBM di SPBU swasta dalam beberapa waktu terakhir.

    Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) akan mengumpulkan PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, hingga BP-AKR. Tujuannya adalah menyinkronkan impor BBM untuk kebutuhan stok dalam negeri.

    “Pak Menteri ESDM sudah menyampaikan bahwa ini disinkronkan untuk proses impor antara PT Pertamina dengan badan usaha. Dan juga sudah ada arahan kepada Dirjen Migas untuk segera dikumpulkan, ini segera dirapatkan, itu antara Pertamina dan badan usaha yang memerlukan impor,” ungkap Yuliot, ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

     

  • Sepekan BBM Kosong, SPBU Shell di Tangerang Selatan Sepi Pengunjung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 September 2025

    Sepekan BBM Kosong, SPBU Shell di Tangerang Selatan Sepi Pengunjung Megapolitan 4 September 2025

    Sepekan BBM Kosong, SPBU Shell di Tangerang Selatan Sepi Pengunjung
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell di wilayah Tangerang Selatan terpantau sepi pada Kamis (4/9/2025).
    Kondisi ini terjadi setelah pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di SPBU tersebut kosong selama sepekan terakhir.
    Pantauan
    Kompas.com
    di salah satu SPBU Shell kawasan Serpong, area pengisian yang biasanya dipadati kendaraan kini lengang.
    Hanya sesekali motor dan mobil masuk, tetapi langsung berputar arah setelah mengetahui BBM tidak tersedia.
    Di depan dispenser bahan bakar, terpasang pagar pembatas merah putih dengan banner bertuliskan pemberitahuan.
    “Mohon maaf, layanan pengisian BBM tidak tersedia,” demikian bunyi tulisan dalam banner tersebut.
    Meski demikian,
    banner
    itu juga menegaskan SPBU masih beroperasi untuk layanan bengkel dan toko Shell Select.
    Seorang petugas SPBU, Romi (bukan nama asli), mengaku kelangkaan BBM jenis bensin sudah berlangsung selama seminggu.
    “Iya, lagi kosong. Sudah semingguan,” ujarnya saat ditemui di SPBU Serpong.
    Namun, Romi menyebut dirinya tidak mengetahui penyebab pasti kelangkaan itu karena menjadi kewenangan manajemen pusat. Ia menambahkan, meski bensin kosong, stok bahan bakar diesel masih tersedia.
    “Kalau untuk diesel ada,” katanya.
    President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, membenarkan bahwa tiga produk BBM jenis bensin tidak tersedia di sejumlah SPBU.
    “Produk bahan bakar minyak (BBM) Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan,” ujar Ingrid dalam keterangan tertulis.
    Meski demikian, ia tidak menjelaskan penyebab kelangkaan. Ingrid hanya menegaskan, SPBU Shell tetap beroperasi dengan layanan lain.
    “SPBU Shell tetap melayani para pelanggan dengan produk BBM Shell V-Power Diesel dan layanan lainnya; termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell,” katanya.
    Ingrid menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memastikan kelancaran distribusi BBM.
    “Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia untuk memastikan ketersediaan produk BBM di jaringan SPBU Shell,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar SPBU Shell di Jabodetabek yang Sudah Ada Stok Shell Super

    Daftar SPBU Shell di Jabodetabek yang Sudah Ada Stok Shell Super

    Jakarta

    Bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta sempat mengalami kelangkaan. Stok BBM di beberapa SPBU swasta itu kosong. Namun, kini satu per satu SPBU swasta sudah mulai tersedia kembali stok BBM-nya.

    Salah satu SPBU swasta yang mengalami kekosongan stok adalah Shell. BBM Shell Super di banyak SPBU kosong.

    “Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa produk bahan bakar minyak (BBM) Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan,” ungkap President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian belum lama ini.

    Kini, Shell telah kembali menyediakan BBM jenis Shell Super di beberapa SPBU-nya. Dilihat di laman resmi Shell Indonesia, Shell Super bisa ditemukan di sejumlah SPBU di Jabodetabek. Berikut lokasi SPBU yang sudah mulai tersedia BBM Shell Super, dikutip dari situs resminya per 4 September 2025 pagi ini:

    Jakarta BaratShell Daan Mogot 1Shell Kedoya 1Shell Kyai Tapa 1Shell Meruya Utara 1Shell Peta Selatan 1Shell Puri 1Jakarta UtaraShell Kelapa Gading 1Shell PIK 1Shell Pluit Selatan 1Shell Pluit Selatan 2Shell Semper 1Shell Yos Sudarso 1Jakarta SelatanShell Antasari 1Shell Antasari 2Shell Fatmawati 1Shell Gatot Subroto 1Shell Kemang Raya 1Shell M Kahfi 1Shell Radio Dalam 1Shell Satrio 1Shell Tj BaratShell Veteran 1Shell Warung Jati Barat 1Jakarta PusatShell Ayani 1Shell Salemba 1Shell Suprapto 1Jakarta TimurShell Bekasi Raya 1Shell Cipinang 1TangerangShell Alam Sutera 1Shell Bintaro 1Shell Ciledug 1Shell Citra Raya 1Shell Karang Tengah 1Shell Lippo Karawaci 1Shell Otista 1Shell Pamulang 1Shell PIK 2Shell Serpong 1 KM8Shell Soewarna Soetta 1Shell Suvarna Sutera 1BekasiShell Agus SalimShell Deltamas 1Shell DiponegoroShell Jababeka 1Shell Mangunjaya 1Shell Noer Ali 1Shell Raya Hankam 2Shell Raya Pekayon 1Shell Vida 1DepokShell Cinere Raya 1Shell Sawangan 1Shell SiliwangiBogorShell Cibinong 1Shell DR Semeru 1Shell Jagorawi Tol KM 21Shell Pajajaran 1Shell ParungShell Pasir AnginShell Yasmin 1.

    (rgr/din)