Perusahaan: Reuters

  • Junta Myanmar Berlakukan Wajib Militer Bagi Anak Muda

    Junta Myanmar Berlakukan Wajib Militer Bagi Anak Muda

    Jakarta

    Junta militer Myanmar memberlakukan wajib militer bagi anak muda, baik laki-laki maupun perempuan, demikian laporan media pemerintah pada akhir pekan lalu.

    Semua laki-laki berusia 18 hingga 35 tahun dan perempuan berusia 18 hingga 27 tahun harus menjalani wajib militer selama dua tahun, sementara para spesialis seperti dokter yang berusia hingga 45 tahun akan dipanggil untuk menjalani wajib militer hingga tiga tahun.

    Selama keadaan darurat yang berlaku di Myanmar sejak 2021, sesaat setelah junta militer mengambil alih kekuasaan dari pemerintah yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi, seluruh periode wajib militer ini dapat diperpanjang hingga lima tahun, lapor media pemerintah pada hari Sabtu (10/02).

    “Tugas untuk menjaga dan membela negara tidak hanya untuk para tentara, tetapi juga untuk semua warga negara. Jadi saya ingin mengatakan kepada seluruh rakyat untuk dengan bangga mengikuti aturan wajib militer ini,” kata juru bicara junta militer Myanmar, Zaw Min Tun, dalam sebuah kutipan audio. Dia menyebut langkah baru ini “penting karena situasi yang terjadi di negara kita.”

    Orang-orang yang menolak aturan wajib militer ini akan menghadapi hukuman penjara yang sesuai dengan masa tugas mereka di militer.

    Pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu (10/01) itu hanya memberikan rincian informasi terbatas. Namun, Kementerian Pertahanan akan segera “mengeluarkan peraturan, prosedur, perintah pengumuman, pemberitahuan, dan instruksi yang diperlukan.”

    Meskipun aturan wajib militer secara nominal telah ada di Myanmar sejak tahun 2010, hingga saat ini masih belum diberlakukan.

    Kelompok etnis minoritas dan pejuang pro-demokrasi saling bekerja sama

    Aliansi tiga kelompok pemberontak etnis minoritas dan pejuang pro-demokrasi yang disebut “Pasukan Pertahanan Rakyat”, telah lama bergabung sejak junta Myanmar mengkudeta negara itu. Pada bulan Oktober tahun lalu, aliansi itu telah melancarkan serangan terkoordinasi terhadap Tatmadaw, sebutan untuk junta militer, yang menyebabkan kerugian besar dalam jumlah personel dan kekuasaan wilayah.

    Upaya terbaru untuk menengahi gencatan senjata ternyata tidak berhasil.

    Terjadi serangan balasan yang bermula di negara bagian Shan, yang hampir tidak pernah dikuasai oleh pemerintah pusat Myanmar selama beberapa dekade, yang merupakan pintu gerbang timur Myanmar menuju negara tetangga, Cina.

    Pemerintah Myanmar di pengasingan mengatakan bahwa kebijakan pertahanan negara di masa depan harus disatukan sehingga akan lebih baik posisinya bagi para pejuang etnis minoritas yang pernah menuntut kemerdekaan atau otonomi bagi daerah mereka.

    Tatmadaw justru sedang berjuang untuk merekrut tentara dan dikabarkan telah memaksa beberapa personel nontempur untuk berada di garis depan.

    Junta tarik mundur pasukan di perbatasan dengan Bangladesh

    Kesulitan yang dihadapi oleh junta militer di medan perang menjadi sangat terlihat di perbatasan Myanmar dengan Bangladesh pada awal pekan ini.

    Pasukan pemberontak mengambil alih sebuah pos penjagaan perbatasan, memaksa lebih dari 300 personel militer dan keamanan yang banyak di antaranya terluka, harus melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh untuk mencari perlindungan.

    Ini merupakan yang pertama kali bagi pasukan pemerintah Myanmar untuk melarikan diri dengan melintasi perbatasan seperti itu, selama konflik berlangsung.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Muslim Rohingya yang merupakan sebagian besar penduduk negara bagian Rakhine di negara Myanmar yang mayoritas beragama Buddha, yang telah melakukan segala upaya untuk melarikan diri dengan melintasi perbatasan itu demi menghindar dari pasukan keamanan Myanmar.

    Di tengah bentrokan di perbatasan dengan Bangladesh itu, India juga mengumumkan pada tanggal 8 Februari bahwa pihaknya telah membatalkan perjanjian pergerakan bebas dengan Myanmar.

    Langkah itu dilakukan India “untuk memastikan keamanan internal negara dan untuk mempertahankan struktur demografis Negara Bagian Timur Laut India, yang berbatasan dengan Myanmar,” kata Menteri Dalam Negeri Amit Shah di media sosialnya.

    Shah menambahkan bahwa meskipun proses pembatalan perjanjian ini akan memakan waktu, kementeriannya juga telah merekomendasikan penangguhan perjanjian ini untuk sementara waktu.

    kp/ha (AFP, AP, Reuters)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Biden Minta Netanyahu Lindungi Warga Sipil di Rafah

    Biden Minta Netanyahu Lindungi Warga Sipil di Rafah

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk melindungi warga sipil di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan. Seruan ini disampaikan setelah Netanyahu memberitahu pasukan Israel untuk bersiap memasuki kota Rafah, demi menghancurkan Hamas.

    Biden juga mengingatkan Netanyahu bahwa Israel tidak boleh melancarkan operasi militer ke Rafah tanpa rencana yang kredibel untuk menjamin keselamatan sekitar 1 juta orang yang berlindung di wilayah tersebut.

    Seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (12/2/2024), seruan itu disampaikan Biden saat berbicara via telepon dengan Netanyahu pada Minggu (11/2) waktu setempat. Gedung Putih menyebut Biden dan Netanyahu berbicara via telepon selama 45 menit.

    Itu menjadi percakapan telepon pertama antara Biden dan Netanyahu sejak sang Presiden AS menyebut respons militer Israel di Jalur Gaza “berlebihan” dan menyatakan keprihatinan besar atas meningkatnya jumlah korban sipil di daerah kantong Palestina tersebut.

    Dalam percakapan telepon itu, menurut seorang pejabat senior pemerintah AS, pembahasan sebagian besar fokus pada upaya yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan 132 sandera yang tersisa yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

    Pejabat senior AS yang enggan disebut namanya ini menambahkan bahwa “kemajuan nyata” dicapai dalam beberapa pekan terakhir. Disebutkan oleh pejabat senior AS itu bahwa Biden menekankan perlunya memanfaatkan kemajuan tersebut untuk “mengamankan pembebasan semua sandera sesegera mungkin”.

    Biden, dalam percakapan telepon dengan Netanyahu, juga menyerukan agar keselamatan warga sipil di Rafah harus dijamin sebelum Israel melancarkan operasi militernya.

    Disebutkan juga bahwa warga sipil di Rafah “tidak punya tempat untuk pergi”.

    Peringatan tegas Biden terhadap operasi militer di Rafah, yang terletak di Jalur Gaza bagian selatan dan dekat perbatasan Mesir, disampaikan saat peringatan lainnya bermunculan dari badan bantuan kemanusiaan yang menyebut serangan darat Israel akan memicu lebih banyak kematian.

    Aqsa Television yang dikelola Hamas, pada Minggu (11/2) waktu setempat, mengutip salah satu pemimpin senior Hamas yang memperingatkan bahwa serangan darat Israel terhadap Rafah akan “meledakkan” negosiasi pertukaran sandera.

    Kantor PM Israel telah mengatakan bahwa pihaknya memerintahkan militer untuk mengembangkan rencana guna mengevakuasi Rafah dan menghancurkan empat batalion Hamas yang disebut dikerahkan di sana.

    “Presiden (Biden) sudah jelas dalam komentarnya … soal tindakan Israel di Gaza,” sebut pejabat senior AS tersebut.

    AS mendukung perlunya mengalahkan Hamas, namun telah berulang kali memperingatkan Israel untuk memastikan warga sipil yang tidak bersalah dilindungi.

    Dalam percakapan telepon itu, Biden menegaskan kembali dukungan AS untuk keamanan jangka panjang Israel, namun juga menyerukan “langkah-langkah mendesak dan spesifik” untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

    “Presiden (Biden) menegaskan kembali tujuan bersama untuk melihat Hamas dikalahkan dan untuk menjamin keamanan jangka panjang Israel dan rakyatnya,” sebut Gedung Putih dalam pernyataannya.

    “Dia juga menyerukan langkah-langkah mendesak dan spesifik untuk meningkatkan jumlah dan konsistensi bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina yang tidak bersalah,” imbuh pernyataan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sandera Israel Jadi Alasan Netanyahu Lanjutkan Perang di Gaza

    Sandera Israel Jadi Alasan Netanyahu Lanjutkan Perang di Gaza

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa jumlah sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza dalam keadaan hidup “cukup” menjadi alasan untuk dilanjutkannya perang melawan Hamas di wilayah Palestina tersebut.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (12/2/2024), pernyataan itu disampaikan Netanyahu dalam wawancara dengan media terkemuka Amerika Serikat (AS), ABC News, dalam program “This Week” yang disiarkan pada Minggu (11/2) waktu setempat.

    Saat ditanya soal berapa banyak sandera yang masih hidup dan kini ditahan di Jalur Gaza, Netanyahu menjawab: “Cukup untuk menjamin upaya-upaya yang kami sedang lakukan”.

    “Kami akan berusaha melakukan yang terbaik untuk mendapatkan kembali semuanya (sandera Israel-red) yang masih hidup dan, sejujurnya, juga jenazah mereka yang tewas,” ucap Netanyahu dalam wawancara tersebut.

    Diketahui bahwa Hamas menyandera sekitar 250 orang sejak serangan mengejutkan pada 7 Oktober tahun lalu, dengan otoritas Israel menyebut sedikitnya 132 sandera masih ditahan di Jalur Gaza dan sekitar 29 orang di antaranya diperkirakan sudah tewas.

    Dalam wawancara tersebut, Netanyahu juga menyebut bahwa satu warga sipil Palestina terbunuh untuk setiap petempur Hamas yang tewas di Jalur Gaza.

    Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas menyebut sedikitnya 28.176 orang tewas akibat rentetan serangan Israel selama beberapa bulan terakhir. Disebutkan bahwa sekitar 70 persen korban tewas di Jalur Gaza merupakan perempuan atau anak-anak berusia 18 tahun ke bawah.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan sistem Kementerian Kesehatan Palestina dalam pelaporan korban jiwa sebagai “sangat baik” dan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara teratur mengutip angka korban jiwa tersebut.

    Sementara otoritas Tel Aviv sebelumnya menyebut sekitar 1.200 warga Israel tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang membuat Tel Aviv melancarkan gempuran tanpa henti ke Jalur Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hamas Usulkan Gencatan Senjata 135 Hari hingga Perang Berakhir di Gaza

    Hamas Usulkan Gencatan Senjata 135 Hari hingga Perang Berakhir di Gaza

    Gaza City

    Kelompok Hamas mengusulkan gencatan senjata yang akan meredam pertempuran di Jalur Gaza total selama 135 hari atau sekitar 4,5 bulan hingga berakhirnya perang. Usulan ini disampaikan Hamas dalam responsnya terhadap proposal yang dikirimkan oleh mediator Qatar dan Mesir pekan lalu.

    Proposal itu sebelumnya telah didukung oleh Israel. Amerika Serikat (AS), sekutu Tel Aviv, yang turut terlibat dalam proses perundingan juga memberikan dukungannya untuk proposal tersebut. Demikian seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (7/2/2024).

    Menurut draf dokumen yang telah dilihat oleh Reuters, usulan tandingan dari Hamas untuk merespons proposal itu melibatkan tiga tahap gencatan senjata di Jalur Gaza, yang masing-masing akan berlangsung selama 45 hari.

    Usulan itu akan membuat militan-militan di Jalur Gaza, termasuk Hamas, menukarkan sandera Israel yang masih ditahan sejak serangan 7 Oktober lalu dengan para tahanan Palestina yang mendekam di penjara-penjara negara Yahudi tersebut.

    Usulan tandingan dari Hamas itu juga membahas soal rekonstruksi Jalur Gaza, penarikan pasukan Israel sepenuhnya dari daerah kantong Palestina, serta soal pertukaran jenazah antara Hamas dan Israel.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken tiba semalam di Israel, setelah sebelumnya bertemu dengan pemimpin Qatar dan Mesir dalam upaya diplomatik paling serius sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza demi mewujudkan gencatan senjata.

    Detail soal usulan tandingan dari Hamas belum pernah diungkapkan ke publik sebelumnya.

    Masih menurut usulan Hamas yang dilihat Reuters, semua sandera perempuan Israel, kemudian sandera laki-laki berusia di bawah 19 tahun, dan para sandera lanjut usia (lansia) serta sandera yang sakit akan dibebaskan selama fase 45 hari pertama gencatan senjata.

    Pembebasan sandera oleh Hamas itu akan dibalas oleh Israel dengan membebaskan para tahanan perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara-penjaranya.

    Para sandera laki-laki yang tersisa, menurut usulan Hamas itu, akan dibebaskan pada fase kedua. Kemudian jenazah-jenazah akan ditukarkan pada fase ketiga.

    Pada akhir fase ketiga gencatan senjata di Jalur Gaza, Hamas berharap kedua pihak telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang.

    Kelompok yang menguasai Jalur Gaza itu juga mengatakan dalam adendum proposal yang diusulkannya bahwa mereka menginginkan pembebasan total 1.500 tahanan, yang sepertiganya akan dipilih dari daftar tahanan Palestina yang dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Israel.

    Gencatan senjata itu juga akan meningkatkan aliran pasokan makanan dan bantuan lainnya kepada warga sipil Gaza yang putus asa dan menghadapi bencana kelaparan, serta kekurangan pasokan bahan pokok.

    Belum ada tanggapan terbaru dari Israel atas usulan tandingan dari Hamas tersebut.

    Israel mulai menggempur Jalur Gaza setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober lalu, yang menewaskan 1.200 orang dan membuat lebih dari 250 orang disandera.

    Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza menyebut setidaknya 27.585 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel. Ribuan orang lainnya dikhawatirkan tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur akibat perang.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas! AS dan Rusia Saling Tuding soal Korut-Ukraina di Rapat DK PBB

    Panas! AS dan Rusia Saling Tuding soal Korut-Ukraina di Rapat DK PBB

    New York

    Situasi pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) membahas soal perang di Ukraina berlangsung memanas, dengan Amerika Serikat (AS) dan Rusia saling melontarkan tudingan.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (7/2/2024), Washington menuding Moskow telah menembakkan setidaknya sembilan rudal yang dipasok Korea Utara (Korut) ke wilayah Ukraina. Sedangkan Rusia melabeli AS sebagai “kaki tangan langsung” dalam insiden jatuhnya pesawat angkut militer Moskow bulan lalu.

    Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia dan Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood saling melontarkan tudingan tersebut dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB membahas Ukraina yang digelar pada Selasa (6/2) waktu setempat. Rapat itu diusulkan oleh Moskow.

    “Sampai saat ini, Rusia telah meluncurkan rudal-rudal balistik yang dipasok DPRK terhadap wilayah Ukraina setidaknya sembilan kali,” sebut Wood dalam rapat Dewan Keamanan PBB yang dihadirinya 15 negara anggotanya. Dia menggunakan nama resmi Korut yakni Republik Demokratik Rakyat Korea.

    Rusia telah menginvasi Ukraina, negara tetangganya, selama dua tahun terakhir. Invasi itu semakin memperburuk hubungan antara Moskow dan Washington yang sudah sejak lama memburuk akibat berbagai konflik.

    “Rusia dan DPRK harus bertanggung jawab atas tindakan mereka, yang melemahkan kewajiban jangka panjang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB,” tegas Wood dalam pernyataannya.

    Baik Moskow maupun Pyongyang membantah tudingan Washington. Namun tahun lalu, kedua negara berjanji untuk saling memperdalam hubungan militer.

    Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood Foto: REUTERS/Brendan McDermid/ File photo Purchase Licensing Rights

    Sebuah pesawat angkut militer Il-76 milik Angkatan Udara Rusia jatuh pada 24 Januari lalu di wilayah Rusia yang terletak dekat Ukraina. Moskow menyebut seluruh penumpang pesawat itu, totalnya 74 orang, tewas.

    Korban tewas itu termasuk 65 tentara Ukraina yang ditahan Rusia, dan dalam perjalanan ke lokasi pertukaran tahanan dengan tawanan perang Rusia saat insiden itu terjadi. Moskow menyalahkan Kyiv sebagai dalang yang menembak jatuh pesawat militer tersebut.

    Dalam forum yang sama, Nebenzia menyebut Washington turut terlibat dalam insiden tersebut.

    “Kami memiliki bukti tidak terbantahkan bahwa rudal permukaan-ke-udara Patriot digunakan untuk melancarkan serangan tersebut, sehingga tidak ada keraguan bahwa Washington juga merupakan kaki tangan dalam kejahatan ini,” tuding Nebenzia di hadapan forum Dewan Keamanan AS.

    Rudal Patriot merupakan senjata buatan AS yang dipasok ke Ukraina. Pekan lalu, para penyelidik Rusia menyebut pihaknya memiliki bukti yang menunjukkan militer Ukraina menembak jatuh pesawat angkut militer tersebut dengan rudal Patriot buatan AS.

    Rusia meminta Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan pada Selasa (6/2) waktu setempat, setelah menyebut Ukraina telah menewaskan sedikitnya 28 orang ketika menggunakan roket-roket yang dipasok negara-negara Barat untuk menyerang toko roti dan restoran di wilayah Ukraina bagian timur yang dikuasai Rusia.

    Diplomat senior Ukraina untuk PBB, Serhii Dvornyk, menuduh balik Rusia telah menyalahgunakan Dewan Keamanan PBB untuk “menyebarkan informasi palsu”.

    Dalam tanggapannya, Wood menyatakan AS tidak bisa memverifikasi informasi tersebut secara independen karena kurangnya pemberitaan media independen. Namun dia menyesalkan banyaknya korban sipil yang berjatuhan.

    “Yang jelas, Rusia adalah satu-satunya agresor dalam perang ini, dan satu-satunya yang bisa mengakhiri perang saat ini,” tegasnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemimpin Houthi Ancam Tingkatkan Serangan Jika Israel Terus Gempur Gaza

    Pemimpin Houthi Ancam Tingkatkan Serangan Jika Israel Terus Gempur Gaza

    Sanaa

    Pemimpin kelompok Houthi, Abdul Malik al-Houthi, mengancam akan meningkatkan serangan jika Israel terus menggempur Jalur Gaza. Kelompok yang didukung Iran ini menyerang kapal-kapal di perairan Laut Merah untuk merespons perang yang berkecamuk antara Tel Aviv dan Hamas di daerah kantong Palestina itu.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (7/2/2024), Houthi yang menguasai ibu kota Yaman, telah melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal di jalur pelayaran internasional di Laut Merah sejak November tahun lalu.

    Dalam pernyataannya, Houthi menyebut serangan mereka sebagai solidaritas untuk warga Palestina yang terus digempur Israel di Jalur Gaza. Serangan Houthi itu memicu serangan balasan dari militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris, yang menggempur Yaman sejak bulan lalu.

    Rentetan serangan Houthi itu mengganggu aktivitas perdagangan maritim di salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, karena perusahaan-perusahaan pengangkut barang terpaksa mengubah rute hingga ke area perairan di sekitar Tanjung Harapan demi menghindari Terusan Suez.

    Dalam pidato terbaru yang disiarkan televisi terkait kelompoknya, Al-Houthi mengancam akan meningkatkan serangan-serangan yang disebut mengganggu itu.

    “(Houthi) Akan berupaya meningkatkan eskalasi jika agresi biadab dan brutal terhadap Gaza tidak berhenti, bersamaan dengan pengepungan terhadap rakyat Palestina yang tidak diberi bantuan dan obat-obatan,” tegas Al-Houthi dalam pidatonya.

    Pada Selasa (6/2) waktu setempat, Houthi menembakkan sejumlah rudal terhadap dua kapal yang berlayar di Laut Merah. Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengklaim serangan rudal itu memicu kerusakan pada kedua kapal bernama Star Nasia dan Morning Tide, yang berbendera Kepulauan Marshall dan Barbados.

    Kapal Star Nasia yang sebenarnya dimiliki oleh Yunani itu, menurut Sarea, diidentifikasi oleh Houthi sebagai kapal Amerika Serikat (AS). Menurut situs pelacak pelayaran laut, kapal Star Nasia itu membawa muatan batu bara AS ke wilayah India.

    Secara terpisah, laporan Komando Pusat militer AS atau CENTCOM menyebut bahwa tiga rudal yang ditembakkan Houthi terhadap kapal Star Nasia itu hanya memicu kerusakan ringan, tanpa adanya ada korban jiwa.

    Disebutkan juga oleh CENTCOM bahwa sebuah kapal Angkatan Laut AS yang beroperasi di dekat Star Nasia telah menembak jatuh salah satu rudal Houthi itu. Usai serangan itu, sebut CENTCOM, Star Nasia tetap layak berlayar dan telah melanjutkan pelayaran ke tujuannya.

    Sementara untuk kapal Morning Tide yang dimiliki oleh Inggris, CENTCOM menyebut ada tiga rudal yang ditembakkan Houthi dan jatuh di perairan di dekat kapal tersebut, namun tidak menyebabkan kerusakan atau cedera.

    Sebuah perusahaan Inggris bernama Furadino Shipping, yang merupakan pemilik kapal Morning Tide, menuturkan kepada Reuters bahwa kapal tersebut kini berlayar tanpa masalah.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Houthi Tembakkan Rudal ke 2 Kapal di Laut Merah, Picu Kerusakan

    Houthi Tembakkan Rudal ke 2 Kapal di Laut Merah, Picu Kerusakan

    Sanaa

    Kelompok Houthi kembali menembakkan rudal ke arah dua kapal yang berlayar di Laut Merah. Kelompok yang didukung Iran di Yaman itu mengklaim serangan rudal mereka memicu kerusakan pada kedua kapal tersebut.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (7/2/2024), Houthi menargetkan kapal-kapal komersial di Laut Merah dengan serangan drone dan rudal sejak pertengahan November tahun lalu. Dalam pernyataannya, Houthi menyebut serangan itu sebagai solidaritas untuk warga Palestina yang digempur Israel di Jalur Gaza.

    Dalam pernyataan terbaru, juru bicara militer Houthi menyebut pasukannya menembakkan sejumlah rudal angkatan laut ke arah dua kapal bernama Star Nasia dan Morning Tide, yang berbendera Kepulauan Marshall dan Barbados. Houthi mengidentifikasi kedua kapal itu sebagai milik Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

    Namun diketahui bahwa kapal Star Nasia dimiliki oleh Yunani dan dikelola oleh Star Bulk Carrier. Seorang pejabat Kementerian Pelayaran Yunani, yang enggan disebut namanya, melaporkan bahwa kapal Star Nasia diguncang ledakan pada pukul 11.15 GMT pada Selasa (6/2).

    Disebutkan bahwa para awak kapal Star Nasia tidak mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut. Menurut pejabat Kementerian Pelayaran Yunani itu, tidak diketahui secara jelas apakah ledakan itu disebabkan oleh ranjau laut atau roket.

    Komando Pusat militer AS atau CENTCOM, dalam pernyataan terpisah, menyebut bahwa Houthi menembakkan tiga rudal ke kapal Star Nasia, yang melaporkan kerusakan ringan namun tidak ada korban jiwa.

    Disebutkan juga oleh CENTCOM bahwa sebuah kapal Angkatan Laut AS yang beroperasi di dekat Star Nasia telah menembak jatuh salah satu rudal Houthi itu. Usai serangan itu, sebut CENTCOM, Star Nasia tetap layak berlayar dan telah melanjutkan pelayaran ke tujuannya.

    Untuk kapal Morning Tide, CENTCOM menyebut ada tiga rudal yang ditembakkan Houthi dan menghantam perairan di dekat kapal tersebut, namun tidak menyebabkan kerusakan atau cedera.

    Sebuah perusahaan Inggris bernama Furadino Shipping, yang merupakan pemilik kapal Morning Tide, menuturkan kepada Reuters bahwa kapal tersebut kini berlayar tanpa masalah.

    Data pelacakan kapal LSEG menunjukkan kapal Morning Tide bergerak menuju ke arah selatan melalui Laut Merah setelah melewati Terusan Suez pada Jumat (2/2) lalu. Sinyal terbarunya menunjukkan kapal tersebut sedang berlayar keluar dari Laut Merah melalui Selat Bab al-Mandab.

    Rentetan serangan di Laut Merah memicu gangguan terhadap pelayaran global dan memaksa perusahaan-perusahaan untuk menempuh rute perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal di sekitar Afrika bagian selatan. Situasi itu juga memicu kekhawatiran akan meluasnya perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

    Militer AS dan Inggris menyerang target-target Houthi di Yaman sejak bulan lalu, sebagai respons atas serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS Tuding Iran Bantu Houthi Tentukan Kapal yang Diserang di Laut Merah

    AS Tuding Iran Bantu Houthi Tentukan Kapal yang Diserang di Laut Merah

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) menuding Iran membantu kelompok Houthi dalam menentukan kapal-kapal yang menjadi “target yang lebih menguntungkan” untuk diserang di Laut Merah. Houthi telah menjelaskan bahwa serangan mereka merupakan solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (7/2/2024), data Pentagon atau Departemen Pertahanan AS menyebutkan bahwa Houthi telah menyerang dan mengancam pelayaran internasional dan komersial di perairan Laut Merah sebanyak lebih dari 40 kali sejak 19 November 2023.

    “Perasaan yang kami miliki adalah bahwa Iran mendorong pintu yang terbuka di sini bersama Houthi, membantu, bersekongkol, berbagi intelijen, membantu mereka dalam menargetkan kapal-kapal, menentukan target-target mana yang lebih menguntungkan,” sebut Utusan Khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking, dalam sebuah wawancara.

    Houthi, dalam pernyataannya, mengatakan kelompoknya menargetkan kapal-kapal yang keluar-masuk wilayah Israel. Namun pada praktiknya, Houthi juga menyerang kapal-kapal komersial yang tidak ada kaitannya dengan Israel, juga menargetkan kapal perang AS dan Inggris di kawasan tersebut.

    Lenderking mengunjungi kawasan Teluk pekan ini dalam upaya mencari cara menghentikan serangan Houthi di Laut Merah. Dia akan bertemu dengan rekan-rekan regionalnya untuk membahas deeskalasi, menghentikan serangan Houthi dan memperbarui fokus pada upaya menjamin perdamaian jangka panjang bagi rakyat Yaman.

    Menjelang perjalanannya, Lenderking yang merupakan diplomat senior AS itu berbicara dengan Middle East Institute yang berbasis di Washington membahas soal situasi di Yaman dan kelompok Houthi.

    “Sekali lagi, kita melihat peran yang sangat negatif yang dimainkan Iran di kawasan dengan mengobarkan konflik ini,” sebutnya.

    Dia menambahkan bahwa Houthi tidak hanya berdampak pada warga Yaman, tetapi juga “merusak perdamaian di Yaman”.

    “Aktivitas semacam ini membuat para donatur menjauh,” ucap Lenderking.

    Lebih lanjut, Lenderking mengungkapkan bahwa upaya-upaya diplomatik telah “dilakukan untuk mencoba dan memicu kemunduran bagi Houthi yang akan memungkinkan situasinya membaik dan menjauh dari aspek kinetik”.

    “Kita perlu melihat deeskalasi yang serius di Gaza,” cetusnya.

    Dia menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken yang juga sedang melakukan tur diplomatik ke kawasan Timur Tengah “sedang mengupayakan sangat keras untuk mencapai hal tersebut”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kompaknya Rusia dan China Serang AS di DK PBB

    Kompaknya Rusia dan China Serang AS di DK PBB

    Jakarta

    Pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) kali ini menjadi ajang kecaman dari Rusia dan China ke Amerika Serikat (AS). Kedua negara sohib Iran ini tidak terima AS mengacak-acak Timur Tengah seperti yang terjadi belakangan ini.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (6/2/2024), militer AS menyerang puluhan target terkait Iran di wilayah Irak dan Suriah pada Jumat (2/2) malam hingga Sabtu (3/2) lalu, sebagai pembalasan atas serangan drone yang menewaskan tiga tentara AS di pangkalan Yordania pada 28 Januari lalu.

    Serangan-serangan udara AS yang menargetkan unit pasukan elite Iran dan kelompok milisi yang didukung Teheran, telah memicu kekhawatiran bahwa perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza bisa berubah menjadi konflik regional.

    “Sudah jelas bahwa serangan udara Amerika secara spesifik, secara sengaja bertujuan untuk mengobarkan konflik,” tuding Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzia, dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB yang digelar Senin (5/2) waktu setempat. Pertemuan itu diusulkan oleh Moskow.

    Duta Besar China untuk PBB, Jun Zhang, melontarkan tudingan serupa dalam forum yang sama. “Tindakan AS pasti memperburuk lingkaran setan kekerasan di Timur Tengah,” sebutnya.

    Selanjutnya, kata pihak PBB:

    Kata pihak PBB

    Kemarahan atas serangan-serangan Israel yang menghancurkan Jalur Gaza telah berkembang di kawasan Timur Tengah, memicu rentetan tindak kekerasan yang melibatkan kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman.

    Wakil Sekretaris Jenderal PBB urusan politik dan pembangunan perdamaian, Rosemary DiCarlo, menyerukan agar “semua pihak untuk mundur dari jurang konflik dan mempertimbangkan kerugian manusia dan ekonomi tak terhindarkan akibat potensi konflik regional”.

    “Saya mengimbau Dewan (Keamanan PBB) untuk terus secara aktif melibatkan semua pihak terkait demi mencegah eskalasi lebih lanjut dan memperburuk ketegangan merusak perdamaian dan keamanan regional,” cetus DiCarlo dalam pernyataannya.

    Orang-orang memprotes serangan AS dan Inggris ke Yaman melawan pasukan Houthi yang didukung Iran, saat demo di Seattle, Washington, AS, 12 Januari 2024 silam. (Reuters/David Ryder)

    Kata Iran

    Serangan udara AS memicu kecaman keras dari pemerintah Irak dan Suriah, juga dari Iran, yang sebelumnya menyangkal terlibat dalam serangan yang menewaskan tentara AS di Yordania.

    “Setiap upaya untuk mengaitkan tindakan-tindakan ini dengan Iran atau Angkatan Bersenjatanya adalah menyesatkan, tidak berdasar, dan tidak bisa diterima,” ucap Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, kepada Dewan Keamanan PBB.

    Lebih lanjut, dia menegaskan jika Iran menghadapi “ancaman, serangan, atau agresi apa pun yang mempengaruhi keamanannya” maka Teheran “tidak akan ragu untuk menggunakan hak-hak yang melekat padanya… untuk merespons dengan tegas”.

    Selanjutnya, AS malah ngegas:

    AS ingin lindungi personelnya

    Gedung Putih mengatakan pada Minggu (4/2) waktu setempat bahwa AS merencanakan lebih banyak serangan balasan. Penegasan serupa disampaikan oleh Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood.

    “Biar saya perjelas, Amerika Serikat tidak menginginkan lebih banyak konflik di kawasan tersebut ketika kami secara aktif berupaya untuk mengatasi dan meredakan konflik di Gaza,” ujarnya.

    “Kami tidak mencari konflik langsung dengan Iran, namun kami akan terus mempertahankan personel-personel kami dari serangan-serangan yang tidak bisa diterima. Titik,” tegas Wood.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Estee Lauder Akan PHK Ribuan Karyawan Imbas Permintaan China Turun

    Estee Lauder Akan PHK Ribuan Karyawan Imbas Permintaan China Turun

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perusahaan kosmetik ternama Estee Lauder berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 3-5 persen karyawannya secara global. Keputusan ini imbas permintaan pelanggan di China yang berkurang drastis.

    Berdasarkan Reuters, Selasa (6/2), keputusan ini justru membuat saham Estee Lauder melonjak hingga 19 persen.

    Estee memiliki sekitar 62 ribu karyawan di seluruh dunia, pada Juni 2023. Artinya jika betul dilakukan PHK, maka karyawan yang kena imbas sekitar 1.860-3.100 orang.

    Keputusan pemerintah China yang melonggarkan pengetatan aktivitas setelah pandemi ternyata tidak bisa membuat permintaan untuk kosmetik mahal tersebut naik.

    CEO Estee Lauder Fabrizio Freda mengatakan permintaan produknya mulai berkurang di China terjadi sepanjang kuartal II-2023. Di mana, penjualan bersih turun 7 persen di Asia-Pasifik dan margin keseluruhan turun 60 basis poin.

    Apalagi, saat ini makin banyak merek kosmetik yang bisa dipilih warga Beijing.

    “Ada banyak merek lokal China yang bermunculan. Banyak dari merek tersebut memiliki kualitas yang layak dan konsumen China kini lebih ingin mencoba produk-produk ini (lokal),” ujar Manajer Portofolio Barang Mewah di Tema ETF, Javier Gonzalez Lastra.

    Sementara itu, perusahaan tersebut memangkas perkiraan laba tahunannya untuk kedua kalinya karena bisnisnya di AS juga melambat. Penjualan bersih organik di Amerika turun 1 persen pada kuartal tersebut, dibandingkan dengan pertumbuhan 6% pada kuartal sebelumnya.

    Sementara itu, permintaan untuk perusahaan mode lainnya seperti LVMH dan Richemont tetap tumbuh kuat. Sedangkan, permintaan untuk perusahaan lainnya, Burberry menunjukkan kenaikan yang lambat.

    Estee Lauder bahkan memangkas perkiraan laba tahunannya untuk kedua kalinya karena bisnisnya di AS juga melambat. Penjualan bersih organik di Amerika turun 1 persen pada kuartal tersebut, dibandingkan dengan pertumbuhan 6 persen pada kuartal sebelumnya.

    (ldy/sfr)