Perusahaan: Reuters

  • AS Isyaratkan Tingkatkan Pengerahan Senjata Nuklir untuk Tangkal Rusia

    AS Isyaratkan Tingkatkan Pengerahan Senjata Nuklir untuk Tangkal Rusia

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan kemungkinan meningkatkan pengerahan senjata nuklir strategis dalam beberapa tahun ke depan, untuk menangkal ancaman Rusia, China dan negara-negara musuh lainnya yang semakin meningkat.

    Seperti dilansir Reuters, Sabtu (8/6/2024), seorang pejabat tinggi pada Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Pranay Vaddi, menyampaikan hal tersebut saat berpidato di hadapan Asosiasi Pengendalian Senjata pada Jumat (7/6) waktu setempat.

    Dalam pidatonya, Vaddi menguraikan “pendekatan yang lebih kompetitif” terhadap pengendalian senjata dari pemerintahan Presiden Joe Biden. Pidato Vaddi menjelaskan soal perubahan kebijakan yang bertujuan menekan Moskow dan Beijing agar menarik penolakan terhadap seruan Washington untuk perundingan pembatasan persenjataan.

    “Jika tidak ada perubahan dalam persenjataan musuh, kita mungkin akan mencapai suatu titik dalam beberapa tahun mendatang di mana diperlukan peningkatan jumlah persenjataan yang dikerahkan saat ini. Kita harus sepenuhnya siap untuk melaksanakannya, jika presiden mengambil keputusan tersebut,” cetusnya.

    “Jika hari itu tiba, maka akan ada tekad bahwa diperlukan lebih banyak senjata nuklir untuk menangkal musuh-musuh kita dan melindungi rakyat Amerika, serta sekutu-sekutu dan mitra kita,” ucap Vaddi dalam pidatonya.

    AS saat ini menerapkan batasan 1.550 hulu ledakan nuklir strategis yang ditetapkan dalam perjanjian New START dengan Rusia, meskipun Moskow “menangguhkan” partisipasinya tahun lalu karena dukungan Washington terhadap Ukraina. Langkah Rusia itu dianggap “tidak sah secara hukum” oleh AS.

    Pidato Vaddi disampaikan setahun setelah penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan kepada Asosiasi Pengendalian Senjata bahwa tidak diperlukan peningkatan pengerahan senjata nuklir strategis AS untuk melawan persenjataan Rusia dan China, dan menawarkan pembicaraan “tanpa syarat”.

    Pada Rabu (5/6) waktu setempat, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya bisa mengerahkan rudal konvensional yang bisa menjangkau AS dan sekutu-sekutu Eropanya jika mereka mengizinkan Ukraina menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia dengan senjata jarak jauh pasokan Barat.

    Pernyataan sedikit lunak disampaikan Putin pada Jumat (7/6) waktu setempat, di mana dia mengatakan Rusia tidak perlu menggunakan senjata nuklir untuk mengamankan kemenangan dalam pertempuran di Ukraina.

    Vaddi, dalam pernyataannya, menegaskan pemerintah AS tetap berkomitmen terhadap rezim pengendalian senjata internasional dan non-proliferasi yang dirancang untuk membatasi penyebaran senjata nuklir.

    Namun dia juga mengatakan bahwa Rusia, China dan Korea Utara (Korut) “semuanya memperluas dan mendiversifikasi persenjataan nuklir mereka dengan laju kecepatan yang sangat tinggi, menunjukkan sedikit atau bahkan tidak ada minat terhadap pengendalian senjata”.

    Ketiga negara tersebut dan Iran, sebut Vaddi, “semakin banyak bekerja sama dan berkoordinasi satu sama lain dalam cara-cara yang bertentangan dengan perdamaian dan stabilitas, mengancam Amerika Serikat, sekutu dan mitra kita, serta memperburuk ketegangan di kawasan”.

    Lebih lanjut, Vaddi menyebut Rusia, China, Iran dan Korut saling berbagi teknologi rudal dan drone yang canggih. Dia menyinggung penggunaan drone-drone buatan Iran, serta artileri dan rudal Korut, oleh pasukan Rusia dalam serangan di Ukraina, juga adanya dukungan Beijing terhadap industri pertahanan Moskow.

    Vaddi menegaskan jika musuh-musuh AS semakin meningkatkan ketergantungan pada senjata nuklir, maka “kita tidak memiliki pilihan selain menyesuaikan postur dan kemampuan kita untuk mempertahankan pencegahan dan stabilitas”.

    Dia mengatakan bahwa pemerintah Washington mengambil “langkah-langkah bijaksana” untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk memodernisasi persenjataan.

    Namun pada saat yang sama, tegas Vaddi, pemerintah AS berkomitmen untuk menghentikan penyebaran senjata nuklir, termasuk memperkuat Perjanjian Non-Proliferasi, yang merupakan landasan rezim pengendalian senjata global.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Rusia Tak Perlu Senjata Nuklir untuk Bisa Menang di Ukraina

    Rusia Tak Perlu Senjata Nuklir untuk Bisa Menang di Ukraina

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya tidak perlu menggunakan senjata nuklir untuk mengamankan kemenangan di Ukraina. Pernyataan terbaru Putin ini menjadi sinyal terkuat sejauh ini bahwa konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II tidak akan meningkat menjadi perang nuklir.

    Sejak memerintahkan pengerahan pasukan militer Rusia ke wilayah Ukraina pada Februari 2022, Putin telah mengatakan dalam beberapa kesempatan bahwa Moskow akan menggunakan senjata nuklir jika diperlukan untuk mempertahankan diri. Komentar Putin itu dianggap Barat sebagai ancaman nuklir.

    Saat menghadiri sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St Petersburg pada Jumat (7/6) waktu setempat, Putin ditanya oleh seorang analis Rusia berpengaruh Sergei Karaganov soal apakah Moskow harus menodongkan “pistol nuklir ke pelipis” negara-negara Barat terkait Ukraina.

    Dia menjawab bahwa dirinya tidak melihat adanya kondisi dan persyaratan untuk menggunakan senjata semacam itu.

    “Penggunaannya (senjata nuklir-red) dimungkinkan dalam kasus luar biasa — jika terjadi ancaman terhadap kedaulatan dan integritas wilayah negara. Saya pikir situasi seperti itu tidak akan terjadi. Hal seperti itu tidak diperlukan,” tegas Putin dalam forum tersebut, seperti dilansir Reuters, Sabtu (8/6/2024).

    Rusia menganggap Crimea, yang direbut dari Ukraina tahun 2014 lalu, dan empat wilayah Ukraina lainnya sebagai bagian wilayahnya, sehingga meningkatkan kemungkinan serangan nuklir Kyiv tampaknya siap merebut kembali wilayah-wilayah tersebut.

    Ukraina telah meningkatkan serangan drone dan rudal terhadap target-target Rusia, termasuk di Crimea. Kyiv bahkan bersumpah untuk mengusir semua pasukan Rusia dari wilayahnya.

    Putin mengatakan dirinya tidak mengesampingkan perubahan pada doktrin nuklir Rusia, yang menetapkan kondisi dan persyaratan untuk penggunaan senjata semacam itu. Dia juga mencetuskan bahwa jika diperlukan, Moskow bisa menggelar uji coba senjata nuklir, meskipun dia memandang hal itu tidak diperlukan untuk saat ini.

    Perdebatan publik mengenai serangan nuklir dalam forum ekonomi utama Rusia tampaknya menjadi upaya Kremlin untuk mengurangi ketakutan terhadap nuklir, ketika perang di Ukraina mengalami eskalasi menuju apa yang disebut oleh diplomat Rusia dan Amerika Serikat (AS) sebagai fase paling berbahaya.

    Rusia dan AS menguasai hampir 90 persen senjata nuklir dunia.

    Lebih lanjut, Putin mengharapkan dunia tidak pernah menyaksikan konfrontasi nuklir. “Dan kita tidak memerlukan hal itu. Karena Angkatan Bersenjata kita tidak hanya mendapatkan pengalaman, mereka juga meningkatkan efektivitasnya,” sebutnya.

    Pasukan Rusia, menurut Putin, telah bergerak maju di sepanjang garis depan di Ukraina dan berhasil merebut wilayah seluas 880 kilometer persegi sejak awal tahun ini, mencakup 47 desa dan kota setempat.

    Putin juga mengatakan bahwa Rusia telah meningkatkan produksi amunisi lebih dari 20 kali lipat, yang disebutnya melampaui produksi Ukraina dan Barat.

    Doktrin nuklir Rusia yang diterbitkan tahun 2020 lalu menetapkan kondisi di mana seorang Presiden Rusia akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir, yakni secara umum sebagai respons terhadap serangan yang menggunakan nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya, atau terhadap penggunaan senjata konvensional terhadap Rusia “ketika keberadaan negara terancam”.

    “Tapi doktrin ini menjadi alat yang hidup dan kita juga dengan hati-hati mengamati apa yang terjadi di dunia sekitar kita, dan tidak mengecualikan untuk melakukan beberapa perubahan terhadap doktrin ini. Hal ini juga terkait dengan pengujian senjata nuklir,” sebut Putin.

    “Jika diperlukan, kita akan melakukan pengujian. Sejauh ini, belum diperlukan untuk hal ini,” imbuhnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • PM Denmark Diserang di Alun-alun Kopenhagen, Pelaku Ditangkap

    PM Denmark Diserang di Alun-alun Kopenhagen, Pelaku Ditangkap

    Kopenhagen

    Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen diserang oleh seorang pria tak dikenal saat dia berada di alun-alun Kopenhagen. Untungnya, Frederiksen tidak mengalami luka-luka dan hanya merasa shock dengan insiden tersebut.

    Pelaku penyerangan itu langsung diamankan oleh para pengawal Frederiksen dan ditangkap di lokasi kejadian.

    Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (8/6/2024), kantor PM Denmark dalam pernyataannya menyebut Frederiksen “terkejut dengan insiden itu”, namun tidak memberikan informasi lebih detail soal aksi penyerangan yang terjadi pada Jumat (7/6) waktu setempat.

    “Perdana Menteri Mette Frederiksen dipukul oleh seorang pria pada Jumat (7/6) malam di area Kultorvet di Kopenhagen. Pria itu kemudian ditangkap,” demikian pernyataan resmi yang dirilis oleh kantor PM Denmark.

    “Perdana Menteri terkejut dengan kejadian tersebut,” imbuh pernyataan itu.

    Motif di balik aksi penyerangan terhadap Frederiksen itu belum diketahui secara jelas.

    Kepolisian Kopenhagen maupun dinas keamanan dan intelijen nasional Denmark telah mengonfirmasi kejadian yang menimpa sang PM Denmark, namun menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

    “Kami memiliki satu orang yang ditangkap dalam kasus ini, yang sekarang sedang kami selidiki. Saat ini, kami tidak memiliki komentar lebih lanjut soal kasus tersebut,” demikian pernyataan Kepolisian Kopenhagen via media sosial X.

    Aksi penyerangan terhadap Frederiksen terjadi di depan umum. Keterangan dua saksi mata bernama Marie Adrian dan Anna Ravn kepada surat kabar BT menyebut bahwa sang PM Denmark tiba-tiba diserang seorang pria sesaat setelah tiba di alun-alun Kopenhagen sebelum pukul 18.00 waktu setempat.

    “Seorang pria datang dari arah berlawanan dan mendorong bahunya (Frederiksen-red) dengan keras, menyebabkan dia terjatuh ke samping,” tutur kedua saksi mata tersebut.

    Mereka menambahkan bahwa meskipun pria itu memberikan “dorongan kuat”, Frederiksen tidak tumbang ke atas tanah. Menurut para saksi mata, sang PM Denmark kemudian duduk di kafe terdekat usai serangan terjadi.

    Pelaku yang menyerang Frederiksen itu digambarkan oleh para saksi mata sebagai seorang pria yang berperawakan tinggi dan langsing. Disebutkan bahwa pelaku sempat berusaha kabur dari lokasi kejadian, namun berhasil ditangkap dan didorong hingga ke atas tanah oleh pria-pria berjas yang diduga pengawal Frederiksen.

    Seorang saksi mata lainnya bernama Kasper Jorgensen mengatakan kepada surat kabar Ekstra Bladet bahwa dirinya melihat pria pelaku penyerangan telungkup di atas tanah usai diamankan pria-pria berjas. Jorgensen menambahkan bahwa salah satu pengawal PM Denmark meletakkan lututnya di atas punggung pelaku.

    “Mereka mengamankannya, dan saat dia telungkup di sana, dia terlihat bingsung dan sedikit linglung,” tuturnya.

    Insiden ini menuai kecaman dari pejabat Denmark dan Uni Eropa. “Mette tentu saja terkejut dengan serangan itu. Saya harus mengatakan bahwa hal itu mengejutkan kita semua yang dekat dengannya,” ucap Menteri Lingkungan Denmark Magnus Heunicke dalam tanggapannya.

    “Hal seperti ini tidak boleh terjadi di negara kita yang indah, aman dan bebas,” cetusnya.

    Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyatakan dirinya “marah atas penyerangan itu”, sedangkan Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola menyampaikan “kecaman keras atas aksi pengecut ini”. Ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengutuk apa yang disebutnya sebagai “tindakan tercela yang bertentangan dengan apa yang kami yakini dan perjuangkan di Eropa”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Ulah Terbaru Israel Serang Sekolah PBB Tuai Amarah

    Ulah Terbaru Israel Serang Sekolah PBB Tuai Amarah

    Jakarta

    Israel melancarkan serangan kepada gedung sekolah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Gaza, Palestina. Serangan yang tewaskan puluhan orang itu pun dikecam.

    Sebuah rumah sakit di Gaza mengatakan pada hari Kamis (6/6), bahwa jumlah korban tewas telah bertambah menjadi 37 orang.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/6/2024), Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al Balah, Gaza mengatakan mereka telah menerima “37 syuhada” akibat serangan terhadap sekolah UNRWA, badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina. Angka ini bertambah dari 27 korban jiwa yang sebelumnya diberikan oleh kantor media Hamas.

    Militer Israel mengatakan bahwa sebelum serangan jet tempur Israel itu, militer telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko jatuhnya korban warga sipil.

    “Jet-jet tempur Israel… melakukan serangan tepat terhadap kompleks Hamas yang terletak di dalam sekolah UNRWA di daerah Nuseirat,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/6/2024).

    Militer Israel mengklaim bahwa para milisi Hamas dan Jihad Islam yang tergabung dalam Pasukan Nukhba, dan ikut serta dalam serangan besar-besaran ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, beroperasi di kompleks tersebut.

    Pihak Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa melaporkan adanya gangguan generator listrik pada malam sebelumnya, sehingga berisiko mempersulit perawatan pasien.

    Sebelum serangan tersebut, rumah sakit itu telah menerima sedikitnya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka sejak Selasa lalu, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, setelah serangan Israel di Gaza tengah, menurut Doctors Without Borders (MSF).

    Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan sekretaris jenderal Antonio Guterres mengecam serangan tersebut.

    “Ia menggarisbawahi jika tempat-tempat milik PBB tidak dapat diganggu gugat, termasuk saat konflik bersenjata dan harus dilindungi oleh semua pihak setiap waktu,” kata Stephane.

    AS Minta Israel Transparan

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak Israel, sekutu dekatnya, untuk lebih transparan soal serangan udara yang menghantam sebuah sekolah PBB di Jalur Gaza, yang diubah menjadi tempat penampungan pengungsi. Sedikitnya 40 orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.

    Militer Israel sebelumnya menyebut serangan udaranya menargetkan dan membunuh para petempur Hamas yang ada di dalam kompleks sekolah tersebut. Seorang pejabat Hamas menyebut sedikitnya 40 orang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak, akibat serangan Tel Aviv tersebut.

    Seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (7/6/2024), juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan Washington telah melakukan kontak dengan Tel Aviv membahas serangan tersebut, dan menyerukan Israel untuk “transparan” soal serangannya terhadap sekolah yang menjadi tempat perlindungan bagian ribuan pengungsi itu.

    “(Israel) Harus memberikan lebih banyak informasi soal serangan ini, termasuk nama-nama orang yang tewas dalam serangan tersebut,” cetus Miller.

    “Kami berharap mereka (Israel-red) sepenuhnya transparan dalam mengungkapkan informasi itu kepada publik,” tegasnya.

    “Pada dasarnya mereka (Israel-red) telah mengatakan kepada kami apa yang telah mereka katakan kepada publik, yaitu, dan ini adalah klaim mereka, bahwa mereka menargetkan 20-30 anggota Hamas dan kelompok militan lainnya, bahwa mereka menggunakan serangan presisi untuk menargetkan hanya satu bagian dari gedung itu tanpa mengenai area-area di mana warga sipil berlindung,” ucap Miller dalam pernyataannya.

    “Pada saat yang sama, kami telah melihat laporan di lapangan, kami telah melihat video-video dari lapangan, kami telah melihat klaim bahwa 14 anak-anak tewas dalam serangan tersebut, dan tentunya jika itu akurat, maka 14 anak-anak tewas, mereka bukanlah teroris,” sebutnya.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Lihat Video: Penampakan Sekolah PBB di Gaza Hancur Dirudal Israel

    Lebih lanjut, Miller tidak bisa memastikan apakah senjata buatan AS digunakan oleh militer Israel dalam serangan terhadap sekolah PBB tersebut. Meskipun laporan sejumlah media, yang didasarkan pada analisis video dari lokasi serangan, menyebutkan bahwa senjata buatan Washington digunakan dalam serangan itu.

    Analisis yang dilakukan oleh media Al Jazeera terhadap serpihan yang ada di lokasi serangan menyebut bahwa senjata yang digunakan Israel adalah buatan AS.

    Unit pengukuran inersia dari serpihan rudal di lokasi kejadian, yang digunakan untuk membantu penargetan presisi, diproduksi oleh Honeywell, sebuah perusahaan AS yang memiliki spesialisasi dalam desain dan pengiriman sensor dan perangkat panduan yang digunakan dalam berbagai senjata militer.

    Israel Klaim Targetkan Petempur Hamas

    Militer Israel sebelumnya mengakui serangannya menghantam kompleks sekolah yang dikelola oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di area kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah. Tel Aviv mengklaim ada puluhan petempur Hamas bersembunyi di dalam kompleks tersebut.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, militer Israel menjelaskan pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga sipil sebelum jet-jet tempur mereka melancarkan “serangan tepat sasaran” dengan merilis fofo-foto citra satelit menyoroti dua bagian bangunan yang disebut sebagai markas Hamas.

    “Kami sangat yakin dengan informasi intelijen,” tegas juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, dalam konferensi pers.

    Lerner menuding para petempur Hamas dan Jihad Islam secara sengaja menggunakan fasilitas PBB sebagai basis operasional.

    Dia menyebut sekitar 20-30 petempur Hamas dan Jihad Islam ada di dalam kompleks tersebut, dan banyak di antara mereka terbunuh. Namun tidak ada rincian secara pasti saat penilaian intelijen sedang dilakukan.

    “Saya tidak mengetahui adanya korban sipil dan saya akan sangat berhati-hati dalam menerima apa pun yang disampaikan Hamas,” ujar Lerner.

    Klaim Israel Dibantah Hamas

    Klaim militer Israel itu dibantah oleh direktur kantor media pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta. Dia menolak klaim Tel Aviv bahwa sekolah PBB di Nuseirat itu menjadi lokasi pos komando Hamas yang tersembunyi.

    “Pendudukan menggunakan… cerita palsu yang direkayasa untuk membenarkan kejahatan brutal yang dilakukan terhadap puluhan pengungsi,” ucap Thawabta kepada Reuters.

    Laporan media di Gaza menyebut sekitar 35-40 orang tewas akibat serangan Israel tersebut. Sedangkan Thawabta dan sumber medis di Gaza menyebut sedikitnya 40 orang tewas, termasuk 14 anak-anak dan sembilan perempuan.

    Halaman 2 dari 3

    (aik/aik)

  • Kapal China Patroli di Dekat Pulau Sengketa, Jepang Marah!

    Kapal China Patroli di Dekat Pulau Sengketa, Jepang Marah!

    Tokyo

    Empat kapal Penjaga Pantai China, yang dilengkapi persenjataan, terdeteksi melakukan patroli hingga memasuki perairan yang dianggap oleh Jepang sebagai bagian wilayahnya. Otoritas Tokyo yang merasa berang pun mengajukan protes keras terhadap otoritas Beijing atas insiden tersebut.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (7/6/2024), pemerintah Jepang menyebut bahwa ini menjadi momen pertama kalinya ketika empat kapal patroli China, yang membawa apa yang tampak seperti meriam, memasuki wilayah teritorial Jepang di Laut China Timur, di sekitar pulau yang menjadi sengketa kedua negara.

    Tokyo diketahui mengklaim pulau sengketa yang disebut sebagai Senkaku, sedangkan Beijing mengklaimnya sebagai Diaoyu.

    “Saya tidak dalam posisi untuk menyatakan apa niat dari pihak China, namun penyusupan kapal-kapal milik Penjaga Pantai China ke wilayah kami merupakan pelanggaran hukum internasional,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, dalam konferensi pers.

    Otoritas Penjaga Pantai China, dalam pernyataannya, menjelaskan bahwa pihaknya berpatroli di perairan tersebut dengan mengerahkan kapal-kapal yang membawa persenjataan.

    Disebutkan bahwa patroli tersebut merupakan “tindakan rutin” untuk menjaga kedaulatan, keamanan dan hak maritim, dan menjadi “langkah yang diperlukan” untuk perdamaian dan stabilitas, serta bertujuan menangkal “langkah negatif” Jepang baru-baru ini.

    “Kami menyarankan pihak Jepang untuk berhati-hati dalam kata-kata dan tindakannya, untuk merenungkan diri dan menghentikan provokasi,” demikian pernyataan Otoritas Penjaga Pantai China, sembari menyatakan pihaknya akan meningkatkan apa yang disebutnya sebagai “upaya penegakan hukum”.

    Hayashi, dalam pernyataannya, mengungkapkan bahwa otoritas Tokyo telah mengajukan “protes keras” kepada Beijing melalui saluran diplomatik, yang menyerukan agar kapal-kapal Penjaga Pantai China segera keluar dari perairan tersebut.

    Empat kapal Penjaga Pantai China, sebut Hayashi, berada di dalam area teritorial Jepang selama lebih dari satu jam dan meninggalkan area itu setelah tengah hari.

    “Penyusupan ke dalam wilayah perairan kami sangat disesalkan dan tidak bisa ditoleransi. Kami akan terus melakukan yang terbaik untuk waspada dan memantau wilayah sekitar Kepulauan Senkaku dengan rasa urgensi, sembari menghadapi China dengan tenang dan tegas,” ucap Hayashi dalam pernyataannya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pilu 4 Mahasiswa India Tenggelam Saat Berenang di Sungai Rusia

    Pilu 4 Mahasiswa India Tenggelam Saat Berenang di Sungai Rusia

    Moskow

    Sedikitnya empat mahasiswa kedokteran asal India tewas tenggelam saat berenang bersama di sebuah sungai di wilayah Rusia bagian barat laut. Dua jenazah mahasiswa itu telah ditemukan, dengan dua jenazah lainnya masih dalam pencarian.

    Seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (7/5/2024), satu mahasiswa lainnya yang juga berasal dari India berhasil diselamatkan usai sempat terbawa arus sungai.

    Komite investigasi regional Rusia melaporkan bahwa insiden itu terjadi Sungai Volkhov yang ada di kota Veliky Novgorod pada Selasa (4/6) waktu setempat.

    Insiden berawal dari dua mahasiswa asal India hanyut terbawa arus saat berenang di sungai tersebut. Kedua mahasiswa lainnya nekat masuk ke sungai dengan maksud menyelamatkan kedua temannya.

    “Mahasiswa-mahasiswa itu berenang… di area di mana aktivitas berenang dilarang,” sebut Komite investigasi regional Rusia dalam pernyataannya.

    “Dua mahasiswa di antaranya mulai terbawa arus dan dua mahasiswa lainnya terjun untuk menyelamatkan mereka. Setelah beberapa waktu, keempatnya tenggelam,” imbuh pernyataan tersebut.

    Konsulat India di kota Saint Petersburg dalam pernyataannya menyebut satu mahasiswa lainnya berhasil “diselamatkan” dalam insiden yang sama, dan kini sedang mendapatkan perawatan medis di rumah sakit setempat.

    Kelima mahasiswa India yang terlibat dalam insiden ini semuanya sedang menempuh studi kedokteran di Universitas Negeri Yaroslav-the-Wise Novgorod, yang terletak di Velikiy Novgorod. Para mahasiswa itu disebut berusia 18-20 tahun dan berasal dari Jalgaon, negara bagian Maharashtra, India bagian barat.

    Para penyelidik Rusia menuturkan pada Jumat (7/6) waktu setempat bahwa sejauh ini baru dua jenazah korban yang ditemukan, dengan upaya pencarian masih dilanjutkan untuk dua jenazah lainnya.

    Disebutkan juga bahwa pihak keluarga para mahasiswa itu telah dihubungi dan upaya memulangkan jenazah mahasiswa India itu “sesegera mungkin” dilakukan.

    “Konsulat kami di St Petersburg sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk pemulangan jenazah,” demikian pernyataan Konsulat India di Saint Petersburg.

    Kota Veliky Novgorod yang merupakan salah satu kota tertua di Rusia, terletak sekitar 150 kilometer di sebelah selatan Saint Petersburg. Sementara Sungai Volkhov mengalir melintas kota itu menuju ke Danau Ladoga yang luas di wilayah barat laut Rusia.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Menjabat untuk Periode Ketiga, PM Modi Akan Dilantik 9 Juni

    Menjabat untuk Periode Ketiga, PM Modi Akan Dilantik 9 Juni

    New Delhi

    Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi akan dilantik untuk masa jabatan ketiga sebagai kepala pemerintahan negara itu pada 9 Juni mendatang. Aliansi Demokratik Nasional, mencakup Partai Bharatiya Janata (BJP), yang menguasai parlemen secara bulat memilih Modi kembali menjabat sebagai PM India.

    Seperti dilansir Reuters dan The Indian Express, Jumat (7/6/2024), pemimpin BJP Pralhad Joshi dan juru bicara partai terbesar kedua dalam Aliansi Demokratik Nasional menuturkan bahwa Modi akan dilantik sebagai PM India untuk masa jabatan ketiga pada Minggu (9/6) petang, sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

    Sejumlah pemimpin dunia, termasuk PM Bangladesh Sheikh Hasina, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, PM Nepal Pushpa Kamal Dahal akan menghadiri seremoni pelantikan Modi. Lebih dari 8.000 pejabat tinggi diperkirakan juga akan turut hadir.

    Aliansi Demokratik Nasional, yang dipimpin oleh BJP yang menaungi Modi, berhasil memenangkan 293 kursi parlemen dalam pemilu India yang digelar secara bertahap selama tujuh pekan terakhir, mulai 19 April lalu.

    Modi akan menjadi orang kedua setelah pahlawan kemerdekaan India dan PM pertama India, Jawaharlal Nehru, yang menjabat selama tiga periode secara berturut-turut.

    Sebelum pelantikan dilakukan, Modi diperkirakan akan menyampaikan perjanjian koalisi kepada Presiden India Droupadi Murmu pada Jumat (7/6) waktu setempat.

    Modi, seperti dilaporkan kantor Press Trust of India dan AFP, akan mengunjungi Presiden Murmu bersama para pemimpin partai sekutunya untuk meminta persetujuan resmi dalam pembentukan pemerintahan selanjutnya.

    Hasil pemilu India tahun ini sangat ketat, dengan BJP yang berkuasa selama satu dekade terakhir gagal mengulangi dua kemenangan telak sebelumnya. Hilangnya dominasi besar BJP dalam parlemen ini bertentangan dengan prediksi para analis dan hasil jajak pendapat sebelum pemilu digelar.

    Dalam situasi tersebut, BJP bergantung pada partai-partai sekutunya dan melakukan perundingan cepat dengan koalisinya yang beranggotakan 15 partai.

    Pada Rabu (5/6) waktu setempat, Aliansi Demokratik Nasional “dengan suara bulat” memilih Modi sebagai PM India untuk masa jabatan ketiga. Aliansi ini menguasai 293 kursi parlemen India, yang memberikan mereka kendali atas badan yang total memiliki 543 anggota.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Ukraina Tembak Jatuh 5 Rudal dan 48 Drone Rusia

    Ukraina Tembak Jatuh 5 Rudal dan 48 Drone Rusia

    Kyiv

    Rentetan serangan rudal dan drone Rusia menghujani sedikitnya sembilan wilayah berbeda di Ukraina pada Kamis (6/6) waktu setempat. Angkatan Udara Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh lima rudal dan 48 drone dari total 53 drone yang diluncurkan militer Rusia.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (7/6/2025), pasukan militer Rusia menyerang wilayah Kyiv dengan rentetan drone dan rudal Kh-101/Kh-555, yang memicu kebakaran di salah satu fasilitas industri.

    Layanan darurat dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi kebakaran pada Jumat (7/6) pagi waktu setempat. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa.

    Gubernur wilayah Kharkiv, Oleh Syniehubov, menyebut serangan drone menghancurkan kaca-kaca jendela di setidaknya tiga gedung permukiman di wilayah tersebut, memicu kerusakan pada sebuah toko dan sebuah kantor pos, serta infrastruktur lokal lainnya.

    Tiga drone di antaranya, sebut Syniehubov, ditembak jatuh dan dihancurkan di wilayah Dnipropetrovsk.

    Gubernur Kirovohrad, dalam pernyataan terpisah, mengatakan serangan itu tidak memicu kerusakan di wilayahnya, setelah militer Ukraina melaporkan telah menembak jatuh satu drone.

    Sementara Gubernur Khmelnytskyi juga melaporkan tidak ada kerusakan di wilayahnya, setelah mengumumkan bahwa Angkatan Udara Ukraina menembak jatuh 11 target di wilayahnya.

    Militer Ukraina, dalam pernyataannya, menyebut tujuh drone ditembak jatuh di wilayah Odesa, bagian selatan negara tersebut. Tiga drone lainnya, sebut militer Ukraina, ditembak jatuh di wilayah Kherson dan dua drone lainnya ditembak jatuh di wilayah Mykolaiv.

    Wakil Menteri Energi Ukraina, Mykola Kolisnysk, menuturkan bahwa serangan-serangan drone itu tidak merusak infrastruktur energi apa pun.

    Rusia semakin sering menargetkan infrastruktur energi Ukraina pada musim semi ini dalam serangan gabungan yang mengakibatkan kerusakan pada kapasitas pembangkit listrik, sehingga memicu pemadaman listrik di seluruh wilayah negara tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Detik-detik Boeing Luncurkan Starliner Bawa Dua Astronaut ke ISS

    Detik-detik Boeing Luncurkan Starliner Bawa Dua Astronaut ke ISS

    FotoINET

    AP Photo, Reuters – detikInet

    Kamis, 06 Jun 2024 15:00 WIB

    Amerika Serikat – Kapsul astronaut Starliner baru Boeing akhirnya diluncurkan dari Florida. Misi uji terbang pertama ini membawa dua awak ke stasiun luar angkasa (ISS).

  • Pertama Kali, Houthi Gempur Israel dengan Rudal Balistik

    Pertama Kali, Houthi Gempur Israel dengan Rudal Balistik

    Sanaa

    Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengklaim pasukannya menargetkan posisi militer Israel di wilayah kota pelabuhan Eliat di Israel. Houthi menyebut ini menjadi momen pertama kalinya mereka menyerang posisi militer Israel dengan rudal balistik terbaru.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (4/6/2024), juru bicara militer Houthi Yahya Saree dalam pernyataan via media sosial X mengumumkan bahwa pasukan rudal kelompok Houthi menyerang posisi militer di Eliat dengan rudal balistik terbaru buatan domestik yang diberi nama “Palestina”.

    “Menargetkan posisi militer dengan rudal balistik ‘Palestina’ yang diungkapkan hari ini untuk pertama kalinya, dan operasi tersebut telah berhasil mencapai tujuannya,” sebut Saree dalam pidato yang disiarkan televisi lokal yang berafiliasi dengan Houthi pada Senin (3/6) waktu setempat.

    “Houthi akan melanjutkan operasi militer sebagai dukungan dan solidaritas terhadap rakyat Palestina yang tertindas, hingga agresi (Israel) berhenti dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut,” tegas Saree dalam pidatonya.

    Tidak diketahui secara jelas apakah serangan rudal Houthi itu memicu kerusakan atau korban jiwa di wilayah Israel.

    Namun laporan media-media lokal Israel, seperti dikutip kantor berita Xinhua, menyebut bahwa pasukan Israel di wilayah Eliat telah mencegat sebuah rudal balistik yang datang dari arah Laut Merah pada Senin (3/6) waktu setempat.

    Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman dan didukung Iran ini, mulai marak melancarkan serangan rudal dan drone terhadap wilayah Israel bagian selatan dan apa yang mereka sebut sebagai kapal-kapal terkait Tel Aviv yang transit di Laut Merah sejak November tahun lalu.

    Houthi telah berulang kali menjelaskan bahwa serangan-serangannya bertujuan menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, yang terus digempur Israel dalam perangnya melawan Hamas.

    Beberapa kapal dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan-serangan Houthi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)