Perusahaan: Reuters

  • Uni Eropa Kucurkan Dana Tambahan untuk Ukraina

    Uni Eropa Kucurkan Dana Tambahan untuk Ukraina

    Jakarta

    Uni Eropa akan mengirimkan dana tambahan sebesar “1,4 miliar Euro dalam beberapa bulan ke depan dan satu miliar tambahan berikutnya hingga akhir tahun,” kata Utusan Luar Negeri Josep Borrell, dalam sebuah jumpa pers usai KTT Menteri Luar Negeri di Luxemburg, Senin (24/6). Bantuan teranyar untuk Ukraina diniatkan sebagai dana perang, yakni buat pengadaan alutsista dan stimulus untuk industri pertahanan di dalam negeri.

    Duit tersebut merupakan bunga dana simpanan Rusia di Eropa yang telah dibekukan. Setelah lama diusulkan, gagasan mengalihkan keuntungan bunga Rusia untuk Ukraina kini disepakati secara aklamasi oleh Dewan Eropa, kecuali Hongaria. Dana tersebut nantinya dikelola oleh Fasilitas Perdamaian Eropa, EFF, yang bertugas menyalurkan bantuan militer dan pertahanan untuk negara mitra.

    Dari dompet EFF, Ukraina sudah mendapat lebih dari 11 miliar Euro sejak 2022. Menurut Komisi Eropa, dana Rusia yang dibekukan mencapai 210 miliar Euro, dengan keuntungan bunga rata-rata sebesar 2,5 hingga tiga miliar Euro per tahun. Pada 2023 lalu, lembaga keuangan Belgia Euroclear memperkirakan, pendapatan bunga bank dari dana simpanan Rusia berkisar 4,4 miliar Euro per tahun.

    Legitimasi hukum melawan blokade Hongaria

    Borrell juga mengumumkan bahwa pihaknya “telah menyepakati prosedur hukum untuk menghindari blokade” oleh negara anggota UE. Ucapannya itu ramai dipahami sebagai sentilan bagi Hongaria yang menolak pencairan dana untuk Ukraina. Dalam pembuatan keputusan terakhir, misalnya, pemerintah di Budapest tidak lagi dilibatkan setelah bersikap abstain dalam pertemuan sebelumnya.

    Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjártó mengatakan, sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap isolasi sepihak oleh Dewan Eropa, lapor kantor berita Reuters. Menurutnya, UE telah melewati “garis merah” dengan keputusan tersebut, tulis juru bicara pemerintah Hongaria yang mengutip Szijjártó di platform X. Dia mengkritik langkah Dewan Eropa sebagai “pelanggaran aturan umum UE, yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

    Sikap blokade pemerintahan Viktor Orban di Hongaria terhadap bantuan untuk Ukraina bukanlah hal baru di UE. Budapest berdalih, bantuan militer akan semakin memperparah eskalasi konflik. UE sebaliknya menahan kucuran dana untuk Hongaria karena kebijakan Orban yang diyakini memperlemah supremasi hukum.

    Repotnya, pada 1 Juli 2024 mendatang, Hongaria akan mengambil alih Kepresidenan Dewan UE selama enam bulan. Dalam peran ini, pemerintahan Orban berwenang memimpin pertemuan Dewan Menteri dan menyusun agenda yang bisa diusulkan untuk menjadi proposal legislatif di UE.

    Sanksi baru buat Rusia

    Dalam pertemuan di Luxemburg, menteri luar negeri UE juga memutuskan paket sanksi ke-14 terhadap Rusia. Legislasi teranyar terutama ditujukan untuk menutup celah hukum dari sanksi sebelumnya.

    Meski demikian, Dewan Eropa gagal menutup salah satu kelemahan terbesar rejim embargo karena sikap blokade Jerman. Tadinya, UE ingin mewajibkan perusahaan Eropa ikut mematuhi sanksi dalam membangu rantai suplai di negara ketiga. Tapi menurut keputusan dewan menlu, perusahaan hanya akan diminta melakukan “upaya terbaik” untuk menjauhkan perusahaan atau individu asal Rusia yang terkena embargo.

    Paket sanksi tersebut juga melarang pengiriman gas alam cair Rusia ke UE, yang bertujuan untuk mengurangi pendapatan Rusia. Embargo UE acap dikritik karena dinilai gagal menutup sumber duit Rusia di Eropa.

    Menteri Luar Negeri Lituania Gabrielius Landsbergis, misalnya, mengatakan rejim sanksi UE justru semakin lemah seiring berjalannya waktu. Rusia sendiri menolak paket sanksi baru tersebut karena dianggap “tidak efektif”.

    rzn/as

    (ita/ita)

  • Kapal Militer Rusia Latihan Lacak Kapal Selam di Atlantik

    Kapal Militer Rusia Latihan Lacak Kapal Selam di Atlantik

    Moskow

    Sebuah kapal militer Rusia yang berlayar ke Kuba pada awal Juni, melakukan latihan militer di perairan Samudra Atlantik. Latihan ini melibatkan pelacakan kapal selam di perairan dalam dengan menggunakan helikopter militer.

    Seperti dilansir Reuters, Selasa (25/6/2024), latihan militer di Atlantik itu dilakukan oleh kapal fregat Rusia bernama Laksamana Gorshkov, yang dua pekan lalu mendampingi kapal selam bertenaga nuklir Kazan, juga milik Moskow, berlayar ke pelabuhan Havana, Kuba.

    Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya menyebut para awak helikopter militer, yang merupakan bagian dari kapal Laksamana Gorshkov, melakukan “latihan teknik taktis untuk mencari dan melacak kapal selam di Samudra Atlantik”.

    Pada jarak lebih dari 50 kilometer ari kapal militer itu, sebut Kementerian Pertahanan Rusia, para pilot helikopter militer melakukan serangkaian tindakan untuk mencari dan melacak kapal selam tersebut.

    Disebutkan juga bahwa sebanyak lima pendaratan helikopter dilakukan pada dek kapal Laksamana Gorshkov dalam latihan tersebut.

    Kapal fregat Laksamana Gorshkov, pada 12 Juni lalu, mendampingi kapal selam bertenaga nuklir Kazan berlayar ke pelabuhan Havana. Misi itu dimaksudkan sebagai unjuk kekuatan di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS).

    Pengerahan semacam itu disebut tidak biasa, mengingat lepas pantai Havana diketahui hanya berjarak 145 kilometer dari daratan Florida di AS.

    Otoritas Havana pada saat itu menyebut kapal selam nuklir Kazan tidak membawa senjata nuklir saat melakukan kunjungan selama lima hari di wilayah perairannya. Kapal selam Kazan dan kapal Laksamana Gorshkov disebut sebagai salah satu kapal perang paling modern Rusia.

    Pada saat itu disebutkan oleh Moskow bahwa kapal selam Kazan dan kapal Laksamana Gorshkov berlayar ke Havana setelah melakukan pelatihan “senjata rudal presisi tinggi” di Samudra Atlantik.

    Tak lama usai kapal selam nuklir Rusia tiba di Kuba, menurut laporan AFP, sebuah kapal selam bertenaga nuklir AS bernama USS Helena berlabuh di pangkalan laut AS yang ada di Teluk Guantanamo, Kuba.

    Komando Selatan AS dalam pernyataan pada 14 Juni lalu menyebut aktivitas itu merupakan “bagian dari kunjungan pelabuhan rutin”. “Lokasi dan transit kapal telah direncanakan sebelumnya,” sebut Komando Selatan AS pada saat itu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Serangan Israel Tewaskan 11 Warga Gaza, Tank-tank Makin Jauh ke Rafah

    Serangan Israel Tewaskan 11 Warga Gaza, Tank-tank Makin Jauh ke Rafah

    Jakarta

    Dua serangan udara Israel yang dilaporkan menargetkan pasokan bantuan, menewaskan sedikitnya 11 warga Palestina di Gaza pada hari Senin (24/6) waktu setempat. Serangan itu terjadi seiring tank-tank Israel bergerak lebih jauh ke Rafah di Gaza selatan.

    Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (25/6/2024), paramedis mengatakan, satu serangan di pusat distribusi makanan di Kota Gaza, dekat kamp pengungsi bersejarah Shati, menewaskan tiga orang. Serangan lainnya terjadi di dekat kota Bani Suhaila di Jalur Gaza selatan, menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk para penjaga yang mengawal truk-truk bantuan.

    Belum ada komentar langsung dari Israel, yang membantah menyerang pasokan bantuan dan menuduh para militan menimbulkan bahaya bagi warga sipil dengan beroperasi di antara mereka.

    Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa serangan udara Israel di sebuah klinik medis di Kota Gaza menewaskan direktur Departemen Ambulans dan Darurat Gaza. Militer Israel mengatakan serangan itu telah menewaskan seorang komandan senior kelompok Hamas.

    Kementerian Kesehatan mengatakan tewasnya Hani al-Jaafarawi membuat jumlah staf medis yang tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober tahun lalu, telah menjadi 500 orang. Setidaknya 300 orang lainnya sejauh ini telah ditahan.

    Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan Mohammad Salah, yang dikatakan bertanggung jawab mengembangkan persenjataan Hamas.

    Sementara di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, pasukan Israel yang menguasai bagian timur, selatan, dan tengah kota melancarkan serangan ke wilayah barat dan utara, kata warga, menggambarkan pertempuran sengit.

    Sebelumnya pada hari Minggu (23/6), warga mengatakan tank-tank Israel telah maju ke tepi kamp pengungsi al-Mawasi di barat laut Rafah. Akibatnya, banyak keluarga meninggalkan wilayah utara menuju Khan Younis dan ke Deir al-Balah di Gaza tengah, satu-satunya kota di Gaza yang belum diserbu tank militer Israel.

    “Situasi di Tel al-Sultan, di Rafah barat, masih sangat berbahaya. Drone dan penembak jitu Israel memburu orang-orang yang mencoba memeriksa rumah mereka, dan tank-tank terus mengambil alih wilayah yang mengawasi al-Mawasi lebih jauh ke barat,” kata Bassam, seorang warga Rafah, kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.

    Militer Israel mengatakan pasukannya melanjutkan “operasi yang ditargetkan berbasis intelijen” di Rafah, menemukan senjata dan peluncur roket dan membunuh para militan “yang memberikan ancaman terhadap mereka.”

    Di Deir al-Balah, yang kini menjadi tempat perlindungan terakhir bagi ribuan warga Gaza setelah serangan di Rafah, petugas medis di sebuah klinik berusaha mengobati kekurangan gizi pada anak-anak dan mengukur tingkat kelaparan yang mengintai di Jalur Gaza.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Korut Kirim Lagi Balon Sampah ke Korsel, Isinya Parasit Kotoran Manusia!

    Korut Kirim Lagi Balon Sampah ke Korsel, Isinya Parasit Kotoran Manusia!

    Seoul

    Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa balon-balon udara yang membawa sampah, yang dikirimkan oleh Korea Utara (Korut), kembali terdeteksi memasuki wilayahnya. Kali ini, balon-balon sampah dari Pyongyang itu berisi pakaian bekas dan parasit yang diyakini berasal dari kotoran manusia.

    Seperti dilansir Reuters, Selasa (25/6/2024), Korut telah menerbangkan balon-balon yang membawa muatan sampah sejak akhir Mei lalu, dengan ratusan balon itu mendarat di wilayah Korsel.

    Korsel mengerahkan unit peledak militer, juga tim perang kimia dan biologi, untuk memeriksa muatan yang dibawa balon-balon dari Korut tersebut.

    Militer Korsel, melaporkan bahwa Senin (24/6) tengah malam, bahwa Korut telah mengirimkan kembali balon-balon yang tampaknya membawa muatan sampah. Pekan lalu, Pyongyang memperingatkan akan mengirimkan lebih banyak balon sampah.

    Kementerian Unifikasi Korsel, yang mengurusi Korut, dalam pernyataannya pada Senin (24/6) mengungkapkan bahwa balon sampah dari Korut itu memuat pakaian bekas bergambar karakter kartun Mickey Mouse, Winnie the Pooh, dan Hello Kitty, serta kaos kaki, sarung tangan dan pakaian anak yang ditambal di banyak bagian.

    Pakaian-pakaian itu tampaknya merupakan sobekan dari pakaian yang pernah disumbangkan dari Korsel ke Korut, yang kondisinya sudah dirobek-robek dan dipotong menjadi banyak bagian.

    Selain pakaian usang, terdapat juga masker dengan kain yang dijahit tangan dan dua lapis kemeja yang dijahit menjadi satu di antara muatan balon-balon itu.

    Disebutkan juga oleh Kementerian Unifikasi Korsel bahwa tanah yang mengandung bekas kotoran manusia dan parasit juga dibawa balon-balon dari Korut tersebut. Menurut Kementerian Unifikasi Korsel, terdapat juga sampah-sampah umum yang tampaknya dikumpulkan dengan tergesa-gesa.

    Dalam laporannya, Kementerian Unifikasi Korsel mengungkapkan bahwa parasit dan DNA manusia ditemukan pada tanah yang menempel pada beberapa kantong plastik yang dibawa balon-balon tersebut. Hal ini dinilai menunjukkan bahwa kantong plastik itu mengandung pupuk yang menggunakan kotoran manusia.

    Pyongyang telah mengatakan bahwa balon-balon sampah itu merupakan pembalasan atas kampanye propaganda para pembelot Korut dan para aktivis di Korsel, yang secara rutin mengirimkan balon-balon yang membawa makanan, obat-obatan, uang dan selebaran yang mengkritik pemimpin Korut.

    Korut yang mengalami kekurangan pangan kronis, bergantung pada Korsel untuk pengiriman pupuk kimia dalam jumlah besar hingga bantuan tersebut dihentikan pada tahun 2007 ketika Pyongyang mempercepat pengembangan senjata.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Viral Pria Palestina Diikat ke Mobil Militer Israel, AS Bilang Gini

    Viral Pria Palestina Diikat ke Mobil Militer Israel, AS Bilang Gini

    Washington DC

    Sebuah video yang beredar luas di media sosial menunjukkan seorang pria Palestina yang luka-luka diikat pada bagian kap mesin sebuah mobil jip militer Israel. Amerika Serikat (AS), sekutu Tel Aviv, mengaku terkejut dan menyerukan penyelidikan cepat agar pihak yang bersalah bisa dimintai pertanggungjawaban.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (25/6/2024), seruan untuk Israel tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar Departemen Luar Negeri AS pada Senin (24/6) waktu setempat.

    Salah satu wartawan awalnya melontarkan pertanyaan terkait video yang beredar itu. “Bukankah itu pada dasarnya militer menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia?”

    “Saya akan mengatakan bahwa kami telah melihat video tersebut. Itu sangat mengejutkan. Praktik semacam itu benar-benar tidak bisa diterima. Manusia tidak boleh digunakan sebagai tameng manusia,” tegas juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.

    “IDF (Angkatan Bersenjata Israel) harus segera menyelidiki apa yang terjadi, meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang bertanggung jawab,” cetusnya.

    Militer Israel, pada Sabtu (23/6) waktu setempat, mengatakan bahwa pasukannya mengikat seorang pria Palestina yang luka-luka ke bagian kap kendaraan jip militer saat operasi penyerbuan di kota Jenin, Tepi Barat.

    Video yang beredar di media sosial, dan telah diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan seorang warga Palestina di Jenin, yang diidentifikasi bernama Mujahed Azmi, tergeletak di atas kap jip militer yang melintas di antara dua ambulans.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut tentara-tentaranya ditembaki dan baku tembak terjadi, yang melukai seorang tersangka yang kemudian ditangkap. Kemudian, sebut militer Israel, tentara-tentaranya melakukan pelanggaran protokol militer.

    “Perilaku tentara dalam video insiden tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai militer Israel,” tegas militer Israel dalam pernyataannya.

    Ditegaskan juga oleh militer Tel Aviv bahwa insiden itu akan diselidiki dan ditangani lebih lanjut. Disebutkan bahwa pria Palestina itu telah diserahkan kepada petugas medis untuk menjalani perawatan.

    “Saya melihat pernyataan yang mereka (Israel-red) berikan bahwa tindakan itu tidak sesuai dengan perintah yang diterima tentara tersebut, dan sedang diselidiki dan orang-orang yang terlibat akan ditangani sebagaimana mestinya. Itu sangat tepat,” ucap Miller mengomentari pernyataan militer Israel.

    Tindak kekerasan di Tepi Barat semakin meningkat sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Rentetan operasi penyerbuan militer Israel terhadap kelompok militan setempat dan amukan para pemukim Yahudi di desa-desa Palestina, serta serangan jalanan Palestina yang mematikan, semakin memperburuk situasi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Kunjungi Vietnam, Putin Cari ‘Arsitektur Keamanan’ Asia Baru

    Kunjungi Vietnam, Putin Cari ‘Arsitektur Keamanan’ Asia Baru

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dia ingin membangun “arsitektur keamanan yang dapat diandalkan” di kawasan Asia Pasifik, dalam kunjungan kenegaraannya ke Vietnam pada Kamis (20/06). Kunjungan ini adalah bagian dari lawatan Putin ke Asia, yang dianggap sebagai bentuk perlawanan Rusia terhadap Barat.

    Sehari setelah menandatangani perjanjian pertahanan dengan Korea Utara, Putin menerima penghormatan militer di Vietnam, dan Putin terlihat dipeluk oleh Presiden Vietnam To Lam dan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh.

    Kedua pemimpin negara ini menyepakati pertukaran 11 perjanjian dan nota kesepahaman, termasuk kesepakatan di bidang minyak dan gas, ilmu pengetahuan nuklir, dan pendidikan.

    Presiden Vietnam menyebut Putin telah ikut berkontribusi pada “perdamaian, stabilitas, dan pembangunan” di dunia.

    AS kritik kunjungan Putin ke Asia

    Kunjungan Putin ke Asia kali ini menuai kritik dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. AS memprotes bahwa Putin seharusnya tidak diberi panggung untuk membela invasi Rusia di Ukraina.

    Rusia dan Vietnam menandatangani perjanjian-perjanjian mengenai berbagai isu termasuk energi, menggarisbawahi poros Moskow ke Asia setelah Barat menjatuhkan sanksi pada Moskow atas konflik di Ukraina.

    “Kami sangat berkomitmen untuk memperdalam kemitraan strategis yang komprehensif dengan Vietnam, yang tetap menjadi salah satu prioritas kebijakan luar negeri Rusia,” kata Putin, dikutip dari kantor berita TASS Rusia.

    Dalam sebuah konferensi pers untuk mengakhiri lawatannya di Asia, Putin juga menuduh aliansi militer NATO telah menciptakan ancaman keamanan bagi Rusia di Asia, lapor TASS.

    Pengadilan Kriminal Internasional pernah mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin atas dugaan kejahatan perang di Ukraina, tuduhan itu dibantahnya.

    Zachary Abuza, seorang profesor di Sekolah Perang Nasional War AS. Abuza menggarisbawahi adanya kerbersamaan dalam sejarah Komunis antara Vietnam dan Rusia, di mana puluhan ribu kader Vietnam, termasuk anggota biro politik saat ini, pernah dilatih oleh Uni Soviet.

    AS akan perkuat hubungan dengan Vietnam

    Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengatakan diplomatnya akan mengunjungi Vietnam pekan ini untuk menekankan komitmen Washington dalam bekerja sama dengan Vietnam dan memastikan Indo-Pasifik akan tetap bebas dan terbuka.

    Dalam kunjungan asisten Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Daniel Kritenbrink ini “juga akan menegaskan kembali dukungan AS untuk Vietnam yang kuat, mandiri, tangguh, dan sejahtera”, kata departemen itu.

    Secara terpisah, Menteri Keuangan (Menkeu) AS Janet Yellen mengatakan bahwa mempererat kemitraan AS-Vietnam tidak mengharuskan Hanoi untuk memutus hubungannya dengan Rusia atau Cina.

    Seorang juru bicara delegasi Uni Eropa di Vietnam mengatakan bahwa Hanoi memiliki hak untuk mengembangkan kebijakan luar negerinya sendiri, tetapi juga menegaskan bahwa perang Rusia di Ukraina itu membuktikan bahwa Moskow tidak menghormati hukum internasional.

    “Perjalanan hubungan masyarakat yang sukses”

    Putin telah mengubah kunjungannya ke Asia ini menjadi “perjalanan hubungan masyarakat yang sangat sukses”. Presiden Rusia itu telah berhasil menandatangani perjanjian yang dengan Korea Utara dan Vietnam, kata ilmuwan politik Klaus Larres.

    “Apa yang Putin lakukan ini adalah solusinya untuk mengatasi keterasingan dirinya, yang merupakan sanksi akibat perang di Ukraina, invasi brutalnya ke negara tetangganya itu, dan kurangnya keberhasilan militer Rusia,” kata Larres, Jumat (21/06).

    “Dia benar-benar kehabisan amunisi dan dia bergantung pada negara-negara lain untuk mendapatkan amunisi, peralatan militer, dalam upaya memerangi Ukraina. Dan saya pikir bagi Putin, seluruh perjalanan ini adalah tentang memperkuat militernya dan juga meningkatkan kinerja ekonomi negaranya,” jelasnya.

    Menurut Larres, kunjungan Putin ke Hanoi “tidak akan mengarah ke Vietnam yang anti-Barat”. Justru menurutnya, “Vietnam memiliki kecenderungan untuk mencoba bersikap netral, berteman dengan semua pihak dan juga tidak menjalin aliansi formal dengan pihak mana pun.”

    Sementara lawatan Putin ke Korea Utara untuk mendapatkan dukungan dalam program senjata nuklir Pyongyang ini justru sangat membingungkan, kata Larres.

    “Kunjungan itu sangat mengancam keamanan global karena Kim dan Korea Utara adalah outlier di dunia. Kita tidak benar-benar tahu bagaimana cara berpikir Kim, apa yang akan dia lakukan, dan betapa impulsif dan emosionalnya dia,” ungkap Larres.

    Lebih lanjut, Larres mengatakan bahwa “semua pihak tahu, Rusia bukanlah negara yang didukung oleh AS. Secara struktural bahkan ekonomi negara itu lemah akibat invasinya ke Ukraina. Apakah Rusia akan berhasil dalam perang Ukraina, itu masih diragukan.”

    kp/hp (Reuters)

    (ita/ita)

  • Korban Blokir Joe Biden Bertambah, Perusahaan Antivirus Rusia Dijegal

    Korban Blokir Joe Biden Bertambah, Perusahaan Antivirus Rusia Dijegal

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat di bawah komando Presiden Joe Biden melarang penjualan antivirus Kaspersky di negaranya karena alasan keamanan nasional. Warga AS diminta untuk beralih ke layanan antivirus lainnya.

    Biro Industri dan Keamanan yang berada di bawah Kementerian Perdagangan AS berargumen bahwa Kaspersky mengancam keamanan dan privasi pengguna di AS karena perusahaannya bermarkas di Rusia.

    “Rusia sudah menunjukkan mereka memiliki kapasitas, dan bahkan lebih dari itu, berniat untuk mengeksploitasi perusahaan Rusia seperti Kaspersky untuk mengumpulkan dan menjadikan informasi pribadi warga AS sebagai senjata,” kata Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (21/6/2024).

    Salah satu sumber Reuters mengatakan hubungan Kaspersky yang erat dengan pemerintah Rusia menimbulkan risiko keamanan nasional. Kaspersky dan pemerintah Rusia dikhawatirkan dapat mencuri informasi sensitif, menginstal malware, atau mencegah update keamanan di perangkat milik warga AS.

    Kaspersky akan dilarang menjual software-nya kepada konsumen dan bisnis di AS mulai 20 Juli 2024. Namun mereka masih bisa merilis update software dan keamanan kepada kepada penggunanya hingga 29 September 2024.

    Setelah itu Kaspersky tidak bisa lagi memberikan update untuk penggunanya di AS. Raimondo menegaskan pengguna Kaspersky di AS tidak melanggar hukum dan menyarankan mereka untuk menggunakan antivirus alternatif.

    “Individu dan bisnis di AS yang terus menggunakan atau memiliki produk dan layanan Kaspersky tidak melanggar hukum, Anda tidak melakukan kesalahan apa pun dan tidak dikenakan hukuman pidana atau perdata apa pun,” kata Raimondo.

    “Namun, saya minta Anda untuk segera berhenti menggunakan software tersebut dan beralih ke alternatif guna melindungi diri sendiri dan data Anda serta keluarga Anda,” sambungnya.

    Pencekalan ini merupakan perkembangan terbaru dari sederet tindakan yang diambil pemerintah AS terhadap Kaspersky. Pada tahun 2017, pemerintahan Donald Trump melarang badan federal AS menggunakan antivirus Kaspersky.

    Pada awal tahun ini, hacker pemerintah Rusia dikabarkan mencuri dokumen rahasia yang disimpan di komputer pribadi milik seorang karyawan kontrak di badan intelijen yang menggunakan antivirus Kaspersky. Ini insiden spionase pertama yang dilaporkan karena penggunaan antivirus Kaspersky.

    Pemerintah AS memang kian agresif memblokir teknologi luar negeri atau membatasinya. Perusahaan-perusahaan di China terutama, makin dibatasi untuk mendapatkan teknologi dari Amerika.

    (vmp/fyk)

  • Putin Kembali Hadiahkan Limosin Mewah, Kim Jong Un Berikan Ini

    Putin Kembali Hadiahkan Limosin Mewah, Kim Jong Un Berikan Ini

    Pyongyang

    Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un saling bertukar hadiah dalam pertemuan di Pyongyang. Putin kembali menghadiahkan limosin mewah Aurus, sedangkan Kim Jong Un membalas Putin dengan memberikan karya seni dan sepasang anjing pemburu Pungsan.

    Seperti dilansir CNN dan Reuters, Jumat (21/6/2024), salah satu ajudan Putin, Yuri Ushakov, mengungkapkan bahwa Putin dan Kim Jong Un saling bertukar hadiah selama kunjungan berlangsung di Pyongyang sejak Rabu (19/6) waktu setempat. Kunjungan ini merupakan yang pertama kali dilakukan Putin ke Korut dalam 24 tahun terakhir.

    Dalam pertemuan di Pyongyang, seperti dilansir AFP, kedua pemimpin membahas penguatan hubungan dan menandatangani “perjanjian kemitraan strategis” yang mencakup pakta pertahanan bersama. Putin sebelumnya memberi isyarat bahwa kedua negara menyiapkan dokumen yang akan menjadi “dasar” hubungan selama beberapa tahun ke depan.

    Ushakov, dalam pernyataan terpisah, mengungkapkan bahwa Putin menghadiahkan sebuah limosin mewah Aurus Senat buatan Rusia kepada Kim Jong Un dalam kunjungannya itu.

    Tidak hanya itu, pemimpin Kremlin itu juga memberikan sebuah belati Angkatan Laut Rusia dan satu set cangkir teh, yang digambarkan “sangat indah” oleh Ushakov, sebagai hadiah untuk sang pemimpin Korut.

    Putin telah memberikan hadiah limosin mewah Aurus kepada Kim Jong Un pada Februari lalu. Ini berarti, sang pemimpin Korut tersebut telah memiliki dua limosin mewah Aurus sejauh ini.

    “Keduanya telah bertukar hadiah. Kami memberikan Aurus,” ucap Ushakov dalam pernyataan kepada kantor berita Rusia, TASS. “Ini yang kedua, bukan yang ketiga, ini yang kedua pastinya,” imbuhnya.

    Limosin mewah Aurus Senat yang bergaya retro seperti limosin ZIL era Uni Soviet, merupakan mobil resmi kepresidenan Rusia dan digunakan Putin saat menghadiri seremoni pelantikannya sebagai Presiden Rusia untuk periode kelima di Kremlin pada Mei lalu.

    Ketika Kim Jong Un mengunjungi Rusia pada September tahun lalu, Putin menunjukkan limosin mewah Aurus kepadanya. Pada saat itu, Kim Jong Un duduk di samping Putin di dalam limosin itu, dan tampak menikmatinya.

    Pada Rabu (19/6) waktu setempat, kedua pemimpin ditampilkan saling bergantian menyopiri limosin mewah Aurus di ruas jalanan Pyongyang. Video yang dirilis kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA) menunjukkan Putin terlebih dahulu duduk di kursi pengemudi dan menyopiri Kim Jong Un, yang duduk di kursi penumpang. Setelah itu terlihat keduanya bertukar tempat.

    Ushakov, dalam pernyataannya, tidak menjelaskan secara spesifik soal hadiah yang diterima Putin dari Kim Jong Un.

    Namun dia mengisyaratkan bahwa hadiah balasan dari pemimpin Korut itu “ada kaitannya dengan citra presiden kita”. Dia menyebut ada sejumlah karya seni, termasuk beberapa patung, di antara hadiah itu.

    Ushakov memuji hadiah-hadiah dari Kim Jong Un untuk Putin sebagai “hadiah yang sangat bagus” dan “cukup cekatan”.

    Sementara itu, rekaman video yang dirilis KCNA juga menunjukkan Putin menerima sepasang anjing pemburu asli dari Pungsan sebagai hadiah dari Kim Jong Un. Anjing jenis yang sama dihadiahkan Kim Jong Un kepada mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In tahun 2018 lalu saat hubungan kedua Korea mengalami terobosan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Momen Akrab Penuh Tawa Saat Putin Sopiri Kim Jong Un Pakai Limosin

    Momen Akrab Penuh Tawa Saat Putin Sopiri Kim Jong Un Pakai Limosin

    Pyongyang

    Presiden Rusia Vladimir Putin sempat menyopiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un saat keduanya menaiki limosin mewah buatan Moskow di jalanan Pyongyang, ibu kota Korut. Kim Jong Un juga bergantian menyopiri Putin dalam limosin yang sama.

    Seperti dilansir Reuters dan CNN, Jumat (21/6/2024), rekaman video yang dirilis kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), pada Kamis (20/6) waktu setempat menunjukkan kedua pemimpin terlihat tertawa dan menikmati kebersamaan saat menyusuri jalanan Pyongyang dengan limosin mewah Aurus.

    Limosin mewah Aurus Senat yang berlapis baja merupakan kendaraan resmi kepresidenan Rusia. Pada Februari lalu, Putin menghadiahkan sebuah limosin yang sama kepada Kim Jong Un, saat pemimpin Korut itu berkunjung langsung ke Rusia.

    Video serupa juga ditayangkan oleh televisi pemerintah Rusia, di mana Putin terlihat duduk di kursi pengemudi dan Kim Jong Un duduk di kursi penumpang.

    Penerjemah tampak duduk di kursi belakang, dengan Putin dan Kim Jong Un yang ada di kursi depan terlihat mengobrol diwarnai senyuman dan tawa.

    Video yang dirilis KCNA itu menunjukkan Putin terlebih dahulu duduk di kursi pengemudi dan menyopiri Kim Jong Un, yang duduk di kursi penumpang. Setelah itu terlihat keduanya bertukar tempat.

    Video itu juga menunjukkan momen saat limosin mewah Aurus itu disorot dari udara ketika melaju di ruas jalanan yang kanan-kirinya dipenuhi taman yang terawat dan rapi, sebelum kendaraan itu akhir berhenti di sebuah tujuan. Seorang pria Korut yang mengenakan jas dan memakai sarung tangan putih terlihat membukakan pintu mobil untuk Kim Jong Un, sebelum bergegas membukakan pintu lainnya untuk Putin.

    Putin dan Kim Jong Un kemudian ditampilkan sedang berjalan berdampingan dan mengobrol di jalan setapak di area hutan dengan didampingi dua pria lainnya, kemungkinan penerjemah, yang berjalan di belakang kedua pemimpin itu.

    Momen Kim Jong Un bergantian menyopiri Putin dalam limosin mewah Aurus Senat Foto: KCNA/AP

    Simak selengkapnya momen akrab antara Putin dan Kim Jong Un di halaman berikutnya.

    Adegan selanjutnya dalam video itu menunjukkan Kim Jong Un, yang diyakini sebagai penggemar berat otomotif, menyopiri Putin dalam limosin yang sama.

    Video dan foto yang dirilis KCNA itu tampaknya dirancang untuk menyoroti ikatan erat di antara kedua pemimpin, yang sebelumnya mengatakan mereka telah meningkatkan hubungan ke “level baru” selama kunjungan langka dan pertama Putin dalam 24 tahun ke Pyongyang.

    Momen akrab itu disebut berlangsung pada Rabu (19/6) waktu setempat, tepatnya setelah keduanya menandatangani perjanjian yang mencakup pakta pertahanan bersama — salah satu langkah paling signifikan Rusia di Asia selama bertahun-tahun, yang menurut Kim Jong Un setara dengan “aliansi”.

    Sementara itu, dalam pernyataan pada Rabu (19/6) waktu setempat, salah satu ajudan Putin mengungkapkan bahwa Putin kembali menghadiahkan sebuah limosin Aurus buatan Rusia kepada Kim Jong Un. Ini berarti, sang pemimpin Korut itu telah memiliki dua limosin mewah Aurus.

    Limusin mewah Aurus Senat yang bergaya retro seperti limosin ZIL era Uni Soviet, merupakan mobil resmi kepresidenan Rusia dan digunakan Putin saat menghadiri seremoni pelantikannya sebagai Presiden Rusia untuk periode kelima di Kremlin pada Mei lalu.

    Ditambahkan ajudan Putin, Yuri Ushakov, bahwa Putin juga memberikan hadiah satu set cangkir teh mewah kepada Kim Jong Un dalam kunjungannya itu.

    Rekaman video KCNA, secara terpisah, menunjukkan Putin menerima sepasang anjing pemburu Pungsan sebagai hadiah balasan dari Kim Jong Un. Anjing jenis yang sama dihadiahkan Kim Jong Un kepada mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In tahun 2018 lalu saat hubungan kedua Korea mengalami terobosan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Tentara Korut Terobos Perbatasan Lagi, Korsel Lepas Tembakan Peringatan!

    Tentara Korut Terobos Perbatasan Lagi, Korsel Lepas Tembakan Peringatan!

    Seoul

    Militer Korea Selatan (Korsel) melepaskan beberapa tembakan peringatan setelah sejumlah tentara Korea Utara (Korut) terdeteksi melanggar perbatasan kedua negara yang dijaga ketat. Insiden semacam in merupakan yang ketiga kali terjadi dalam sebulan terakhir.

    Seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (21/6/2024), Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) dalam pernyataannya menyebut militer Korsel melepaskan beberapa tembak peringatan setelah mendeteksi sejumlah tentara Korut melintasi perbatasan kedua negara pada Kamis (20/6) pagi waktu setempat.

    Menurut laporan JCS, para tentara Korut itu bergerak mundur setelah tembakan peringatan dilepaskan.

    JCS menyebut para tentara Pyongyang itu telah melanggar Garis Demarkasi Militer yang membentang di tengah Zona Demiliterisasi (DMZ) dalam insiden yang terjadi pada Kamis (20/6) sekitar pukul 11.00 waktu setempat.

    “Beberapa tentara Korea Utara yang bekerja di dalam DMZ pada garis depan bagian tengah telah melanggar Garis Demarkasi Militer. Setelah militer kami menyiarkan peringatan dan melepaskan sejumlah tembakan peringatan, tentara-tentara Korea Utara kembali mundur ke utara,” sebut JCS dalam penjelasannya.

    Seorang pejabat JCS, yang enggan disebut namanya, seperti dikutip kantor berita Yonhap News Agency menyebut insiden tersebut tampaknya tidak disengaja. Dia menambahkan bahwa para tentara Korut itu segera melanjutkan tugas mereka dan terus bekerja hingga malam hari setelah kembali ke wilayah Korut.

    Insiden ini merupakan insiden ketiga yang terjadi di perbatasan Korsel dan Korut sepanjang bulan ini. Dua insiden lainnya terjadi pada 9 Juni dan 18 Juni lalu, dengan militer Korsel juga melepaskan tembakan peringatan setelah sekitar 20-30 tentara Korut melanggar garis demarkasi di perbatasan.

    Otoritas Seoul dalam pernyataan sebelumnya juga menyebut insiden itu tampaknya terjadi secara tidak disengaja.

    Pelanggaran perbatasan ini terjadi saat Pyongyang mengerahkan sejumlah besar pasukan di area-area garis depan sejak April lalu untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti menanam ranjau, mendirikan tembak yang dianggap sebagai penghalang antitank, dan memperkuat ruas jalanan setempat.

    Insiden ini juga terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Korut untuk pertama kalinya dalam 24 tahun terakhir.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)