Perusahaan: Reuters

  • Aksi Semena-mena Israel Minta Warga Gaza Mengungsi Lagi

    Aksi Semena-mena Israel Minta Warga Gaza Mengungsi Lagi

    Jakarta

    Militer Israel mengeluarkan perintah terhadap warga Palestina untuk sementara mengungsi dari wilayah Khan Younis di Gaza selatan. Pernyataan dari militer Israel ini disampaikan pada hari Sabtu (27/7/2024) waktu setempat.

    Pertempuran sendiri telah berlangsung lebih dari sembilan bulan sejak dimulainya invasi Israel ke Gaza. Militer Israel merasa mengalami kesulitan dalam melenyapkan para petempur Hamas di tengah perlawanan yang terus berlanjut.

    Tujuan Militer Israel Perintahkan Mengungsi Lagi

    Seperti dilansir Reuters, militer Israel menyampaikan bahwa tujuannya, agar pasukan Israel dapat “beroperasi dengan lebih keras” di sana. Militer Israel memerintahkan warga yang ada di sana untuk pindah ke daerah kemanusiaan di Al-Mawasi.

    Militer Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa seruannya untuk evakuasi dikomunikasikan kepada penduduk melalui beberapa media untuk mengurangi bahaya bagi warga sipil.

    Militer Israel Hancurkan Terowongan-Infrastruktur

    Sebelumnya, militer Israel menyatakan pasukannya bertempur melawan para petempur Palestina di Khan Younis, sebuah kota di selatan daerah kantong tersebut pada hari Jumat (26/7/2024).

    Militer Israel juga telah menghancurkan terowongan dan infrastruktur lainnya, saat mereka berusaha untuk menekan unit-unit militan kecil yang terus menyerang pasukan Israel dengan tembakan mortir.

    Ada Lebih dari 39 Ribu Warga Palestina Tewas

    Menurut otoritas kesehatan Gaza, sebanyak lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel di daerah wilayah tersebut. Militer Israel tidak membedakan antara petempur dan non-petempur.

    Israel Bantah Tuduhan PBB-Salahkan Hamas

    Sementara itu, para pejabat PBB dan kemanusiaan menuduh Israel telah menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam serangan terhadap wilayah Palestina tersebut. Namun tuduhan itu dibantah Israel.

    Militer Israel turut menyalahkan Hamas karena dianggap membahayakan warga sipil, beroperasi di lingkungan yang padat penduduk, sekolah, dan rumah sakit sebagai kedok. Namun tuduhan ini dibantah Hamas.

    (wia/jbr)

  • Pengakuan Transpuan yang Diperdaya Ikuti Terapi Konversi di Siberia

    Pengakuan Transpuan yang Diperdaya Ikuti Terapi Konversi di Siberia

    Jakarta

    Di peternakan terpencil di Siberia, laki-laki itu menyuruh Ada menggenggam sebilah pisau. Seekor babi menguik di depan mereka.

    “Cepat potong,” ujar si pria. “Kalau kamu mau lanjut dioperasi, kamu mesti paham apa artinya pengebirian.”

    Ada seorang transpuan kala itu baru berusia 23 tahun. Dia diperdaya masuk ke pusat terapi konversi setelah melela atau mengungkapkan orientasi seksual ke keluarganya sendiri.

    Pada musim panas 2021, sanak saudara Ada meminta ditemani ke Novosibirsk untuk menjalani operasi jantung.

    Seorang supir menyambut Ada dan saudaranya di bandara. Setelah perjalanan panjang, tiba-tiba saja mobil berhenti. Saudara Ada bergegas keluar dari kendaraan dan supir tadi mendesak Ada menyerahkan smartwatch dan ponselnya.

    “Sekarang kami akan menyembuhkan kamu dari penyimpangan,” ujarnya lugas.

    “Baru setelah satu paket baju hangat tiba dua pekan kemudian, saya sadar kalau waktu saya di sini bukan cuma untuk dua minggu atau satu bulan,” tutur Ada.

    Desakan untuk memotong organ babi tadi membuat Ada terkena serangan panik.

    Akhirnya, setelah sembilan bulan, dia berhasil keluar dari peternakan itu. Seseorang meninggalkan ponselnya begitu saja dan Ada menggunakannya untuk menelepon pihak yang berwajib.

    Polisi mengirim anggotanya ke pusat terapi konversi itu dan Ada diperbolehkan pergi karena dia disekap di sana.

    BBC mengontak pusat itu tetapi individu yang diwawancarai menyanggah dirinya tahu menahu soal program terapi konversi. Kami juga menghubungi saudara Ada tetapi tidak ada tanggapan.

    Ada berhasil angkat kaki dari peternakan terpencil di Siberia itu setelah sembilan bulan “menjalani terapi” (BBC)

    Bulan demi bulan yang dijalani Ada di peternakan itu adalah momen terendah dalam perjuangan hidupnya mulai dari keluarga, masyarakat luas, dan kini UU anti-LGBT Rusia yang semakin mencekik kaum minoritas gender di negara itu.

    Hak-hak asasi manusia komunitas transgender di Rusia kian terkikis secara sistematis oleh strategi politis pemerintah yang menyerang kelompok minoritas yang rawan, ujar pakar independen PBB, Graeme Reid.

    Menurut Reid, satu tahun setelah Rusia mengesahkan UU yang melarang operasi penggantian jenis kelamin, orang-orang transgender Rusia semakin terasing dari “hak-hak paling mendasar atas identitas legal dan akses ke layanan kesehatan”.

    UU yang baru juga melarang siapa pun untuk mengganti detail pribadi dalam dokumen-dokumen mereka. Ada adalah satu dari sekian banyak orang yang mengubah nama mereka secara resmi sebelum UU itu resmi berlaku pada Juli 2023.

    Sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, Presiden Vladimir Putin melampiaskan kemarahannya ke Barat dan hak-hak LGBT. Putin mengeklaim dirinya memperjuangkan nilai-nilai tradisional Rusia.

    Dalam sebuah forum kebudayaan di St Petersburg, Putin meremehkan orang-orang transgender dengan menyebut mereka “transformer atau trans apalah itu”.

    Pada akhir 2023, kementerian kehakiman Rusia mengeluarkan aturan baru yang mendeklarasikan “gerakan LGBT internasional” sebagai organisasi ekstremis.

    Ada berdiri di depan Mahkamah Agung di Moskow ketika lembaga itu mendeklarasikan “gerakan LGBT internasional” sebagai organisasi ekstremis (Reuters)

    Organisasi yang dimaksud otoritas itu tidaklah ada tetapi mereka tidak peduli. Siapa pun yang dinyatakan bersalah karena mendukung apa yang kini dianggap “aktivitas ekstrem” bisa dipenjara selama 12 tahun.

    Bahkan sekadar menampilkan bendera pelangi bisa berujung denda atau penjara empat tahun apabila kembali melanggar.

    UU baru itu sudah mulai memboyong orang ke meja hijau. Bulan Maret silam, dua anak muda menangis ketakutan di hadapan hakim di kota Orenburg.

    Tindak kriminal yang mereka lakukan adalah menjalankan usaha bar yang sering dikunjungi komunitas LGBT. Kasus ini masih berlangsung.

    Setelah Ada melarikan diri dari pusat terapi konversi di Siberia, dia pindah ke sebuah flat kecil di Moskow. Dia memberi ruang aman bagi orang-orang transgender yang membutuhkan bantuan. Namun, UU anti-LGBT ini membuat Ada habis kesabaran.

    “Saya tidak bisa lagi tinggal di sini… saya harus angkat kaki dari Rusia,” ujar Ada dari rumah barunya di Eropa.

    BBCOtoritas Rusia mengambil anak-anak yang diadopsi Francis setelah dia menjalani operasi mastektomi

    Selain Ada, seorang warga Rusia, Francis hengkang dari negaranya pada 2018. UU anti-LGBT ini membuatnya urung untuk pulang kampung.

    Bahkan sebelum adanya peraturan perundang-undangan yang diskriminatif, otoritas di kampung halamannya di Yekaterinburg sudah menindaknya.

    “Sejauh ingatan saya, saya tahu kalau saya ini bukan perempuan,” ujar Francis.

    Namun pada tahun 2017, dia menikah dengan Jack dan melahirkan tiga orang anak. Jack dan Francis juga mengadopsi dua orang anak.

    “Saya bilang ke suami saya, ‘Bisa saja ini keliru tapi rasanya saya ini transgender.’”

    Mereka sepakat bahwa Francis perlu berkonsultasi dengan dokter.

    “Mereka bilang, ‘Kamu ini transgender, 100%.’ Saya merasa jauh lebih baik. Semuanya sekarang masuk akal… saya mengerti sekarangini adalah jati diri saya.”

    Francis mulai menjalani proses transisi, tetapi tak lama kemudian aparat setempat mengintervensi. Mereka mengambil anak-anak yang Francis adopsi dan, menurut Francis, ketiga anak kandungnya juga akan diambil.

    Keluarga Francis kabur dari Rusia dan sejak itu mereka tinggal di Spanyol.

    BBC / Francis’s family archiveFoto Francis sewaktu masih kanak-kanak

    Ally, seorang non-biner yang menggunakan kata ganti orang “they”, meninggalkan Rusia pada tahun 2022 setelah negara itu menginvasi Ukraina.

    Keputusan Ally lebih bernuansa politis dan tidak terkait dengan tekanan terhadap komunitas LGBT. Namun, Ally mengaku dirinya tetap terkena dampak dari tekanan itu.

    Waktu Ally masih berumur 14 tahun, seseorang bertanya: “Kamu perempuan atau laki-laki?”

    “Pertanyaan itu membuat hati ini riangsaya senang karena dia tidak bisa membedakan saya ini laki-laki atau perempuan dari tampilan luar saja.”

    Bertahun-tahun kemudian, Ally berkata kepada seorang temannya: “Aku tidak merasa perempuan, tapi aku tidak merasa laki-laki juga.”

    Temannya itu memandang Ally dan berkata: “Oh, OK. Itu masuk akal.”

    “Kami kemudian melanjutkan makan seolah tidak ada apa-apa. Itu adalah salah satu momen paling bahagia dalam hidup saya.”

    Ally sekarang tinggal di Georgia dan tahun lalu dia memutuskan untuk menjalani mastektomi. Keluarga dekatnya masih belum tahu.

    “Kalau saya bilang ke orang tua saya, ‘Pa, Ma, aku lesbian,’ sepertinya lebih gampang dibandingkan, ‘Pa, Ma, saya sudah memotong payudara saya dan tolong panggil saya ‘they’.”

    Ally memperoleh diagnosa medis dan memilih nama yang netral gender sebelum Rusia mengeluarkan UU yang melarang operasi pergantian kelamin. Namun, Ally tidak bisa lagi mengganti paspor atau dokumen penting lainnya.

    Hal yang sama dirasakan Francis: semua dokumennya mencantumkan nama lamanya. Ini artinya setiap kali Francis dimintai identitas atau mengisi formulir, dia menghadapi kebingungan orang-orang.

    Meski begitu, Francis mengakui kehidupannya di Spanyol cukup baik. Dia menemukan pekerjaan yang disukainya di pabrik tekstil.

    Seperti Ally, Francis mengakui iklim intoleran yang digaungkan UU anti-LGBT ini memperburuk hubungannya dengan keluarganya sendiri.

    “Ibu sekarang tidak mau lagi bicara dengan saya.” ujarnya.

    “Dia merasa saya ini aib bagi keluarga, dia juga malu berhadapan dengan tetangga. Seolah-olah saya ini orang aneh, pencuri, atau pembunuh.”

    Di sisi lain, Ally menyebut tinggal di luar negeri di tengah perang Ukraina menimbulkan kompleksitas tersendiri.

    “Di Rusia, otoritas dan orang-orang konservatif tidak menyukai kami karena kami transgender. Orang-orang di luar Rusia tidak menyukai karena kami orang Rusia,” ujar Ally

    Bagi Ada, yang benar-benar diinginkan komunitas trans adalah “agar orang-orang bebas mau berpakaian seperti apa saja tanpa khawatir akan dihajar mentah-mentah… saya cuma ingin orang-orang tidak perlu memutar otak untuk bisa bertahan hidup.”

    (ita/ita)

  • Israel Perintahkan Warga Gaza Mengungsi dari Khan Younis

    Israel Perintahkan Warga Gaza Mengungsi dari Khan Younis

    Jakarta

    Militer Israel memerintahkan warga Palestina untuk sementara mengungsi dari wilayah Khan Younis di Gaza selatan. Tujuannya, agar pasukan Israel dapat “beroperasi dengan lebih keras” di sana. Militer Israel memerintahkan mereka untuk pindah ke daerah kemanusiaan di Al-Mawasi.

    Demikian pernyataan dari militer Israel pada hari Sabtu, dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (27/7/2024).

    Pertempuran tersebut, yang telah berlangsung lebih dari sembilan bulan sejak dimulainya invasi Israel ke Gaza menggarisbawahi kesulitan yang dihadapi militer Israel dalam melenyapkan para petempur Hamas di tengah perlawanan yang terus berlanjut.

    Sebelumnya pada hari Jumat (26/7), militer Israel mengatakan pasukannya bertempur melawan para petempur Palestina di Khan Younis, sebuah kota di selatan daerah kantong tersebut, dan menghancurkan terowongan dan infrastruktur lainnya, saat mereka berusaha untuk menekan unit-unit militan kecil yang terus menyerang pasukan Israel dengan tembakan mortir.

    Lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel di daerah kantong tersebut, menurut otoritas kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara petempur dan non-petempur.

    Para pejabat Israel memperkirakan bahwa sekitar 14.000 petempur dari kelompok militan termasuk Hamas dan Jihad Islam, telah tewas atau ditawan.

    Militer Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa seruannya untuk evakuasi dikomunikasikan kepada penduduk melalui beberapa media untuk mengurangi bahaya bagi warga sipil.

    Para pejabat PBB dan kemanusiaan menuduh Israel menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam perang tersebut. Tuduhan ini dibantah Israel.

    Militer Israel menyalahkan Hamas karena membahayakan warga sipil, menuduhnya beroperasi di lingkungan yang padat penduduk, sekolah, dan rumah sakit sebagai kedok. Tuduhan ini dibantah Hamas.

    Sekitar 1.200 orang tewas dan 250 orang disandera dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, menurut penghitungan Israel.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • China Beri Peringatan ke Filipina Soal Pengerahan Rudal AS

    China Beri Peringatan ke Filipina Soal Pengerahan Rudal AS

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri China Wang Yi telah memperingatkan Filipina tentang pengerahan rudal jarak menengah Amerika Serikat. Dia mengatakan tindakan tersebut dapat memicu ketegangan regional dan memicu adu senjata.

    Amerika Serikat mengerahkan sistem rudal Typhon ke Filipina sebagai bagian dari latihan militer gabungan awal tahun ini. Sistem itu tidak ditembakkan selama latihan, kata seorang pejabat militer Filipina, tanpa memberikan perincian tentang berapa lama rudal itu akan berada di negara itu.

    Hubungan China dan Filipina sekarang berada di persimpangan jalan dan dialog serta konsultasi adalah cara yang tepat, kata Wang kepada Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo selama pertemuan di Vientiane pada hari Jumat (26/7), menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China, dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (27/7/2024).

    Wang mengatakan hubungan antara kedua negara menghadapi tantangan karena Filipina telah “berulang kali melanggar konsensus kedua belah pihak dan komitmennya sendiri”.

    “Jika Filipina memperkenalkan sistem rudal jarak menengah AS, hal itu akan menciptakan ketegangan dan konfrontasi di kawasan tersebut dan memicu perlombaan senjata, yang sama sekali tidak sejalan dengan kepentingan dan keinginan rakyat Filipina,” kata Wang, dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (27/7/2024).

    China dan Filipina bersitegang terkait konfrontasi di Laut China Selatan yang disengketakan.

    Wang mengatakan bahwa pemerintah China baru-baru ini mencapai kesepakatan sementara dengan Filipina mengenai transportasi dan pengisian kembali pasokan kemanusiaan ke Ren’ai Jiao untuk menjaga stabilitas situasi maritim.

    (ita/ita)

  • Aplikasi Pengganti WhatsApp Kian Meledak Penggunanya

    Aplikasi Pengganti WhatsApp Kian Meledak Penggunanya

    Jakarta

    Aplikasi Telegram pelan tapi pasti mengejar WhatsApp. Dalam perkembangan terbaru, sang pendiri Pavel Durov mengabarkan bahwa Telegram saat ini telah mencapai 950 juta pengguna aktif per bulan dan ia kembali menegaskan target untuk melampaui angka 1 miliar tahun ini.

    Telegram yang berbasis di Dubai, didirikan Durov, kelahiran Rusia, yang meninggalkan negaranya tahun 2014 setelah menolak memenuhi tuntutan menutup komunitas oposisi di platform media sosial VK miliknya, yang ia jual.

    “Kami mungkin akan melampaui satu miliar pengguna aktif bulanan dalam satu tahun sekarang. Telegram menyebar seperti kebakaran hutan,” kata Durov dalam pernyataan terpisah belum lama ini, sosok yang sepenuhnya memiliki Telegram, seperti dikutip detikINET dari Reuters.

    Perusahaan juga berencana meluncurkan toko aplikasi dan browser dalam aplikasi dengan dukungan untuk halaman web3 bulan ini. Pada bulan Maret silam, Telegram melampaui 900 juta pengguna. Saat itu, dalam wawancara dengan Financial Times, Durov mengatakan Telegram menargetkan dapat meraih untung tahun depan.

    Saingan utama Telegram tentu adalah WhatsApp yang masih unggul cukup jauh, dengan memiliki lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan. Durov sendiri berulangkali di masa lalu kerap mengkritik WhatsApp, misalnya soal keamanannya.

    Telegram, yang sangat berpengaruh di negara-negara republik bekas Uni Soviet, menduduki peringkat sebagai salah satu platform media sosial utama, setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan WeChat.

    Durov mengatakan mendapat ide membuat aplikasi pesan terenkripsi sebagai cara berkomunikasi saat dia di bawah tekanan di Rusia. Adiknya, Nikolai, merancang enkripsi tersebut. Dia mengklaim meninggalkan Rusia karena tak mau menerima perintah pemerintah mana pun. Ia menyebut klaim Telegram dikendalikan Rusia sebagai rumor palsu yang disebar pesaing yang mengkhawatirkan pertumbuhan Telegram.

    “Saya lebih suka bebas daripada menerima perintah dari siapa pun,” kata Durov tentang kepergiannya dari Rusia. Dia pernah coba ke Amerika Serikat tapi menurutnya, terutama dalam merekrut talenta global, birokrasi di sana terlalu berat dan dia diserang di jalanan San Francisco oleh orang yang coba mencuri ponselnya.

    Yang lebih mengkhawatirkan, katanya, ia mendapat terlalu banyak perhatian dari badan keamanan AS termasuk FBI. Durov mengklaim lembaga-lembaga AS mencoba mempekerjakan pegawainya untuk menemukan backdoor Telegram. FBI belum menanggapi tudingan Durov ini.

    Durov pun memilih Uni Emirat Arab karena negara itu adalah netral yang ingin berteman dengan semua dan tidak bersekutu dengan negara adidaya mana pun. Jadi dia merasa Uni Emirat Arab adalah tempat terbaik untuk Telegram.

    (fyk/fyk)

  • Rusia Bantah Gempur Rumah Sakit Anak di Ukraina

    Rusia Bantah Gempur Rumah Sakit Anak di Ukraina

    Moskow

    Otoritas Rusia membantah serangan rudalnya menghantam sebuah rumah sakit anak di Kyiv, ibu kota Ukraina. Moskow menuding rudal yang diluncurkan Ukraina sendiri, yang dimaksudkan untuk mencegat rudal Rusia, yang telah menghantam rumah sakit anak tersebut.

    Seperti dilansir Reuters, Selasa (9/7/2024), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataannya menyebut rudal permukaan-ke-udara NASAMS yang diluncurkan pasukan Ukraina yang telah menghantam sebuah rumah sakit anak di Kyiv pada Senin (8/7) waktu setempat.

    Otoritas Ukraina sebelumnya menyebut Rusia menyerang rumah sakit anak utama di Kyiv dengan rudal Kh-101 Kalibr dan menghujani kota-kota Ukraina lainnya dengan lebih banyak rudal, hingga menewaskan sedikitnya 41 warga sipil. Serangan rudal Moskow itu tercatat sebagai yang paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir.

    Dalam pernyataan pada Selasa (9/7), Kremlin mengatakan bahwa tembakan anti-rudal Ukraina, bukan rudal Rusia, yang menghantam rumah sakit anak di Kyiv.

    Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataan tersebut. Namun dia menegaskan kepada wartawan di Moskow bahwa Rusia tidak menyerang target sipil di Ukraina.

    “Saya bersikeras, kami tidak melancarkan serangan terhadap target-target sipil,” tegas Peskov dalam pernyataannya.

    Saat ditanya lebih lanjut, dalam konferensi pers harian, soal bagaimana Rusia meyakini pihaknya tidak menyerang target sipil setelah tragedi di rumah sakit anak tersebut, Peskov kembali menegaskan rudal Ukraina yang diluncurkan untuk mencegat rudal Moskow-lah yang menghantam rumah sakit itu.

    “Saya mendorong Anda untuk berpedoman pada pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, yang benar-benar mengecualikan adanya serangan terhadap target-target sipil dan menyatakan bahwa kami sedang berbicara tentang sistem anti-rudal (Ukraina) yang jatuh,” ucapnya.

    “Kami terus bersikeras menyatakan bahwa kami tidak menyerang target-target sipil. Serangan dilancarkan terhadap fasilitas infrastruktur penting, terhadap target-target militer yang secara satu sama lain terkait dengan potensi militer rezim (Ukraina),” tegas Peskov.

    Ribuan warga sipil Ukraina terbunuh selama perang berkecamuk sejak Rusia mengirimkan pasukan militer ke Kyiv pada Februari 2020 lalu.

    Sejumlah kecil warga sipil tewas dalam rentetan serangan yang melanda wilayah Rusia dan wilayah-wilayah Ukraina yang dikuasai dan diklaim Moskow sebagai bagian wilayahnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Rusia Hancurkan 38 Drone Ukraina di Dekat Perbatasan

    Rusia Hancurkan 38 Drone Ukraina di Dekat Perbatasan

    Moskow

    Pasukan militer Rusia menghancurkan sedikitnya 38 drone yang diluncurkan Ukraina semalam di berbagai wilayah dekat perbatasan kedua negara. Otoritas Rusia menyebut sebagian besar serangan Kyiv itu berhasil dihalau.

    Rentetan serangan drone Ukraina menghujani Rusia setelah serangan rudal besar-besaran Moskow menewaskan sedikitnya 41 orang di beberapa kota di wilayah Ukraina pada Senin (8/7) waktu setempat. Serangan rudal Rusia itu tercatat sebagai yang paling mematikan di Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.

    “Sistem pertahanan udara yang bertugas telah menghancurkan dan mencegat tiga UAV (drone) di wilayah Belgorod, tujuh UAV di wilayah Kursk, dua UAV di wilayah Voronezh, 21 UAV di wilayah Rostov dan lima UAV di wilayah Astrakhan,” sebut Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir AFP, Selasa (9/7/2024).

    Gubernur Astrakkan, Igor Babushkin, dalam pernyataannya menyebut Ukraina telah melancarkan “upaya besar-besaran untuk menyerang target-target dengan drone” di wilayah utara negara tersebut. Dia menegaskan bahwa serangan-serangan drone itu “berhasil dihalau”.

    Baik Rusia maupun Ukraina telah menggunakan drone, termasuk pesawat yang bisa meledak sendiri dengan jangkauan ratusan kilometer, secara luas selama konflik berlangsung, yang dimulai pada Februari 2022 ketika Moskow mengirimkan pasukannya menginvasi Kyiv.

    Ukraina telah meningkatkan serangannya terhadap wilayah Rusia sepanjang tahun ini. Rentetan serangan Kyiv kebanyakan menargetkan lokasi infrastruktur energi, yang disebut sebagai penyedia bahan bakar untuk pasukan Rusia, juga menargetkan kota-kota dan desa-desa di seberang perbatasan.

    Presiden Vladimir Putin memerintahkan serangan darat terbaru secara besar-besaran di wilayah Kharkiv, Ukraina bagian timur laut, pada Mei lalu. Operasi militer itu dimaksudkan untuk menciptakan zona penyangga dan mendorong mundur pasukan Ukraina untuk melindungi wilayah perbatasan Belgorod dari gempuran.

    Rentetan serangan drone Ukraina ini terjadi sehari setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa kota sekaligus di wilayah Ukraina. Serangan rudal Moskow yang terjadi pada siang hari bolong itu menewaskan sedikitnya 41 orang, termasuk beberapa anak-anak.

    Gedung permukiman hingga rumah sakit anak utama di wilayah Kyiv, ibu kota Ukraina, dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan rudal Rusia tersebit.

    Laporan Reuters menyebut para orang tua tampak bingung dan menangis sembari menggendong bayi mereka di jalanan di luar rumah sakit yang mengalami kerusakan akibat serangan rudal. Kaca-kaca jendela pecah dan panel-panelnya terkoyak akibat serangan tersebut.

    Presiden Volodymyr Zelensky menyebut sedikitnya 37 orang, termasuk tiga anak, tewas akibat serangan Rusia itu. Lebih dari 170 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Namun laporan korban jiwa di area-area yang dihantam serangan menyebut sedikitnya 41 orang tewas akibat rentetan gempuran rudal Moskow tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Citra Satelit Ungkap Iran Perluas Fasilitas Produksi Rudal

    Citra Satelit Ungkap Iran Perluas Fasilitas Produksi Rudal

    Teheran

    Sejumlah citra satelit terbaru menunjukkan perluasan besar-besaran pada dua fasilitas rudal balistik utama Iran. Perluasan itu, dinilai oleh para peneliti Amerika Serikat (AS), bertujuan untuk meningkatkan produksi rudal Teheran.

    Seperti dilansir Reuters, Selasa (9/7/2024), analisis para peneliti AS telah dikonfirmasi oleh tiga pejabat senior Iran yang berbicara kepada media, namun enggan disebut identitasnya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada publik.

    Menurut para pejabat AS, yang juga tidak disebut namanya, perluasan fasilitas produksi rudal Iran itu menyusul kesepakatan pada Oktober 2020 ketika Teheran setuju untuk memasok rudal kepada Rusia, yang membutuhkan rudal dalam perang melawan Ukraina.

    Iran juga disebut memasok rudal ke kelompok Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon — kedua kelompok itu merupakan anggota Poros Perlawanan yang didukung Teheran dalam melawan Israel.

    Citra satelit yang diambil oleh perusahaan satelit komersial Planet Labs itu menunjukkan situasi di pangkalan militer Modarres pada Maret lalu dan kompleks produksi rudal Khojir pada April lalu. Disebutkan bahwa lebih dari 30 bangunan baru terdeteksi di kedua lokasi yang sama-sama terletak dekat Teheran itu.

    Hasil analisis Reuters terhadap citra satelit itu menunjukkan banyak bangunan dikelilingi oleh tanggul tanah yang besar.

    Analisis yang dilakukan oleh Jeffrey Lewis dari Middlebury Institute of International Studies pada Monterey menyebutkan bahwa pekerjaan penggalian tanah semacam itu terkait dengan produksi rudal dan dirancang untuk menghentikan ledakan di satu gedung agar tidak memicu ledakan material yang mudah terbakar di bangunan yang ada di dekatnya.

    Dijelaskan oleh Lewis bahwa berdasarkan citra satelit itu, aktivitas perluasan di kompleks Khojir dimulai pada Agustus tahun lalu, sedangkan di kompleks Modarres dimulai pada Oktober tahun lalu.

    Kompleks Shahid Modarres dan Khojir diketahui diawasi oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), pasukan elite yang memainkan peran sentral dalam program rudal dan nuklir Teheran. IRGC juga mengendalikan sebagian besar perekonomian Iran dan bertanggung jawab langsung kepada pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

    Dua peneliti AS lainnya, dalam wawancara terpisah, menyatakan tidak bisa diketahui secara jelas dari citra satelit terbaru soal jenis rudal yang akan diproduksi di fasilitas baru yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

    Pasokan persenjataan Iran, menurut para pakar, telah menjadi yang terbesar di kawasan Timur Tengah, dengan diperkirakan ada lebih dari 3.000 rudal, termasuk model yang dirancang untuk membawa hulu ledak konvensional dan nuklir.

    Tiga pejabat senior Iran, yang enggan disebut identitasnya karena tidak berwenang untuk bicara kepada publik, membenarkan bahwa kompleks Modarres dan Khojir sedang diperluas untuk meningkatkan produksi rudal balistik konvensional.

    “Kenapa tidak?” ucap salah satu pejabat senior Iran tersebut.

    Seorang pejabat senior Iran lainnya mengungkapkan beberapa bangunan baru di kompleks itu akan memungkinkan peningkatan produksi drone sebanyak dua kali lipat. Menurut sumber pejabat Teheran itu, drone dan komponen rudal akan dijual ke Rusia, sedangkan drone dipasok ke Houthi dan rudal dipasok ke Hizbullah.

    Reuters tidak bisa secara independen mengkonfirmasi pernyataan para pejabat Iran tersebut. Misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum menanggapi permintaan komentar soal laporan perluasan fasilitas produksi rudal tersebut.

    Teheran sebelumnya membantah telah memasok drone dan rudal ke Rusia juga Houthi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Ajaib, Semut Bisa Amputasi dan Sembuhkan Diri Sendiri

    Ajaib, Semut Bisa Amputasi dan Sembuhkan Diri Sendiri

    Jakarta

    Dokter bedah akan mengamputasi anggota tubuh ketika terjadi cedera traumatis yang menyebabkan kerusakan jaringan yang parah, atau dalam kasus infeksi dan penyakit serius. Ternyata semut juga melakukan hal tersebut.

    Penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa semut melakukan amputasi anggota tubuh pada rekan-rekannya yang terluka untuk meningkatkan peluang bertahan hidup.

    Perilaku ini didokumentasikan pada semut tukang kayu Florida (Camponotus floridanus), spesies semut berwarna cokelat kemerahan dengan panjang lebih dari 1,5 cm yang menghuni wilayah tenggara Amerika Serikat.

    Seperti dikutip dari Reuters, Senin (8/7/2024) semut-semut ini diamati merawat anggota tubuh teman-teman sarangnya yang terluka, baik dengan membersihkan luka menggunakan mulutnya atau mengamputasinya dengan cara menggigit anggota tubuh yang terluka.

    Pilihan perawatan bergantung pada lokasi luka. Jika lukanya berada di bagian atas kaki, mereka selalu mengamputasinya. Sebaliknya jika lukanya berada di bagian bawah kaki, mereka merasa tidak perlu melakukan amputasi.

    “Dalam penelitian ini, kami menjelaskan untuk pertama kalinya bagaimana hewan non-manusia menggunakan amputasi pada individu lain untuk menyelamatkan hidup mereka,” kata ahli entomologi Erik Frank dari University of Wurzburg di Jerman, penulis utama penelitian yang diterbitkan di jurnal Current Biology ini.

    “Kami dapat dengan yakin mengatakan bahwa sistem medis semut untuk merawat yang terluka adalah yang paling canggih di kerajaan hewan, hanya bisa disaingi oleh sistem kita sendiri,” tambah Frank.

    (rns/fay)

  • Filipina-Jepang Sepakati Pakta Pertahanan Demi Lawan China

    Filipina-Jepang Sepakati Pakta Pertahanan Demi Lawan China

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Filipina Gilberto Teodoro dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Yoko Kamikawa menandatangani pakta pertahanan pada Senin (08/07), disaksikan oleh Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, kata seorang pejabat.

    Perjanjian Akses Timbal Balik Reciprocal Access Agreement (RAA) itu memungkinkan pengerahan pasukan Jepang-Filipina untuk latihan militer bersama, termasuk latihan tembak-menembak.

    Perjanjian ini diklaim sebagai tonggak sejarah dalam hubungan keamanan kedua negara, di tengah meningkatnya ketegangan wilayah Indo-Pasifik dalam menghadapi ancaman Cina.

    Kesepakatan yang pertama kali ditandatangani oleh Jepang di wilayah Asia ini akan berlaku setelah diratifikasi oleh badan legislatif kedua negara, kata para pejabat.

    Upaya melawan pengaruh Cina di LCS

    Kehadiran militer Jepang di Filipina ini akan membantu Manila untuk melawan pengaruh Beijing di Laut Cina Selatan (LCS), wilayah yang diklaim milik maritim Cina, tetapi bertentangan dengan sejumlah negara di Asia Tenggara.

    Filipina dan Jepang, dua negara sekutu terdekat Amerika Serikat di Asia, telah mengambil sikap tegas terhadap apa yang mereka anggap sebagai perilaku agresif kapal-kapal Cina, termasuk insiden baru-baru ini yang mengakibatkan terlukanya seorang pelaut Filipina.

    Jepang tidak memiliki klaim atas LCS, tetapi memiliki sengketa maritim lainnya dengan Cina di Laut Cina Timur, wilayah kelautan yang saling berhadapan.

    Jepang juga berupaya memperkuat hubungan pertahanan dengan negara-negara tetangganya. Langkah Kishida ini sejalan dengan upaya Presiden Marcos untuk menjalin aliansi keamanan, demi meningkatkan kemampuan militer Filipina yang terbatas dalam mempertahankan kepentingan teritorial Manila di Laut Cina Selatan.

    Jalur laut yang sibuk ini merupakan rute perdagangan global utama yang telah diklaim hampir secara keseluruhan oleh Cina, tetapi juga diperebutkan oleh Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

    Komitmen tegas Jepang-AS untuk Filipina

    Baru-baru ini, kapal-kapal penjaga pantai dan angkatan laut Cina-Filipina telah terlibat dalam serangkaian konfrontasi yang menegangkan di Laut Cina Selatan.

    Dalam konfrontasi tersebut, personel penjaga pantai Cina yang bersenjatakan pisau, tombak, dan kapak berulang kali menabrak dan menghancurkan dua kapal suplai angkatan laut Filipina pada tanggal 17 Juni lalu. Personel penjaga pantai Cina itu juga menyita tujuh senapan angkatan laut.

    Filipina memprotes keras sikap agresif Cina dan menuntut $1 juta (Rp16,2 miliar) untuk kerusakan dan pengembalian senapan-senapan yang disita. Cina menuduh Filipina menghasut aksi kekerasan itu, dengan mengatakan bahwa para pelaut Filipina tersesat ke perairan teritorial Cina meski sudah diperingatkan.

    Dalam perjanjian terbaru ini, Jepang telah setuju untuk menyediakan radar pengawasan pantai bagi Filipina, proyek kerja sama pertama di bawah program Bantuan Keamanan Resmi yang ditujukan untuk membantu meningkatkan kemampuan pencegahan dengan negara-negara mitra.

    Sekutu keduanya, Amerika Serikat (AS), juga telah memperkuat aliansi militernya di wilayah Indo-Pasifik demi melawan Cina dengan lebih baik, termasuk dalam konfrontasi di masa depan atas Taiwan.

    Jepang dan AS termasuk negara yang pertama kali mengungkapkan kekhawatiran atas sikap Cina dan meminta Beijing untuk mematuhi hukum internasional. Washington bahkan mengatakan akan membela Filipina, jika pasukan, kapal, dan pesawat terbangnya mendapat serangan bersenjata, termasuk di Laut Cina Selatan.

    kp/hp (Reuters, AP)

    (ita/ita)