Perusahaan: Reuters

  • Elon Musk Minta The Fed Pangkas Suku Bunga

    Elon Musk Minta The Fed Pangkas Suku Bunga

    Jakarta

    Elon Musk menyentil bank sentral Amerika Serikat (AS) yang tak pernah menurunkan suku bunga acuan. Menurut Elon Musk, bank sentral harus segera memangkas suku bunga.

    Sentilan tersebut disampaikan melalui cuitan di akun media sosial X. Dikutip dari Reuters, Elon Musk menanggapi pemberitaan terkait pelemahan ekonomi.

    Sebagai informasi The Fed telah memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada kisaran 5,25%-5,50%.

    Hal ini telah diumumkan pekan lalu, namun ada sinyal pada September suku bunga akan dipangkas.

    Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral dapat menurunkan suku bunga jika perekonomian AS tumbuh sesuai target. Menurutnya jika melihat data perekonomian, beberapa aspek telah mengalami perbaikan terutama terkait penurunan inflasi.

    “Jika kita melihat inflasi, bergerak turun kurang lebih sesuai dengan ekspektasi, pertumbuhan tetap cukup kuat, dan pasar tenaga kerja tetap konsisten dengan kondisi saat ini, maka saya pikir penurunan suku bunga dapat dilakukan pada pertemuan bulan September ” ucap dia dalam pemberitaan Reuters, (1/8) lalu.

    (kil/kil)

  • Neuralink Elon Musk Sukses Tanam Chip Otak di Pasien Kedua

    Neuralink Elon Musk Sukses Tanam Chip Otak di Pasien Kedua

    Jakarta

    Neuralink sukses menanamkan chip otak di pasien keduanya. Chip otak ini dirancang agar pasien lumpuh bisa mengontrol perangkat digital hanya dengan kekuatan pikiran.

    Kabar ini disampaikan langsung oleh pendiri Neuralink Elon Musk dalam podcast dengan Lex Fridman. Musk mengatakan pasien kedua ini mengalami cedera tulang belakang, sama seperti pasien pertama.

    Ia menambahkan 400 elektroda dalam implan yang ditanamkan di otak pasien kedua sudah berfungsi. Dalam keterangan di website-nya, Neuralink mengatakan implannya menggunakan 1.024 elektroda.

    “Saya tidak ingin membawa sial tapi tampaknya implan kedua berjalan sangat baik,” kata Musk kepada Fridman, seperti dikutip dari Reuters, Senin (5/8/2024).

    “Ada banyak sinyal, ada banyak elektroda. Semuanya berjalan sangat baik,” sambungnya.

    Musk tidak mengungkap kapan pasien kedua ini menjalani operasi pemasangan implan. Pemilik X ini berharap Neuralink bisa menanamkan implannya di delapan pasien tahun ini sebagai bagian dari uji klinisnya.

    Neuralink pertama kali menanamkan chip otaknya di pasien manusia pada Januari tahun ini. Pasien pertama itu bernama Noland Arbaugh yang kini bisa main video game, browsing internet, posting di media sosial, dan menggerakkan kursor di laptopnya hanya dengan kekuatan pikiran.

    Arbaugh, yang turut menjadi pembicara di podcast tersebut, menceritakan pengalamannya menggunakan chip Neuralink. Sebelum ditanami implan Neuralink, Arbaugh mengatakan ia menggunakan komputer dengan mengontrol stik yang dipegang menggunakan mulutnya untuk menyentuh layar tablet.

    Setelah menggunakan chip Neuralink, Arbaugh mengatakan sekarang ia hanya perlu berpikir untuk mewujudkan apa yang ia inginkan. Menurutnya implan ini membuatnya jadi lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung kepada perawatnya.

    Chip yang ditanam di otak Arbaugh sempat mengalami masalah hanya beberapa bulan setelah ia menjalani prosedur. Kabel super tipis yang ada di elektrodanya sempat tertarik yang menyebabkan jumlah elektroda yang bisa membaca sinyal otak berkurang.

    Masalah itu berhasil diatasi setelah Neuralink memperbaiki algoritma chip agar lebih sensitif dalam membaca sinyal otak. Musk mengatakan Arbaugh berhasil memecahkan rekor mengontrol kursor hanya dengan 10-15% elektroda yang berfungsi.

    (vmp/vmp)

  • Pemakaman Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Digelar di Qatar

    Pemakaman Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Digelar di Qatar

    Jakarta

    Pemakaman pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh berlangsung di Doha, Qatar pada hari Jumat (2/8), setelah pembunuhannya dua hari lalu di ibu kota Iran, Teheran.

    Dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Jumat (2/8/2024), para pelayat berkumpul di masjid besar Imam Muhammad ibn Abd al-Wahhab di sebelah utara Doha, tempat berlangsungnya prosesi pemakaman. Mereka yang hadir termasuk Khaled Meshaal, yang diperkirakan akan menjadi pemimpin politik baru Hamas. Para pejabat senior Hamas lainnya dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani juga hadir.

    Haniyeh akan dimakamkan di sebuah pemakaman di kota Lusail, sebelah utara Doha.

    Peti jenazah Haniyeh, yang dibungkus bendera Palestina, dibawa melintasi masjid melewati ratusan orang bersama dengan peti jenazah pengawalnya, yang tewas dalam serangan yang sama di Teheran, ibu kota Iran pada hari Rabu lalu.

    Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters melalui telepon saat menghadiri pemakaman: “Pesan kami kepada pendudukan (Israel) hari ini adalah bahwa kalian tenggelam dalam lumpur dan akhir kalian semakin dekat dari sebelumnya. Darah Haniyeh akan mengubah semuanya.”

    Sebelumnya, pejabat senior Hamas, Khalil Al-Hayya mengatakan dalam konferensi pers bahwa Haniyeh tewas karena rudal yang menghantamnya di wisma tamu negara di Teheran, tempat ia menginap. Saat itu, Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri pelantikan presiden baru negara tersebut.

    Pemerintah Iran dan Hamas sama-sama menuduh Israel melakukan pembunuhan itu, dan telah bersumpah untuk membalas dendam. Israel sendiri, hingga kini tidak mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut ataupun membantahnya.

    Serangan itu adalah salah satu dari beberapa serangan yang telah menewaskan tokoh senior di Hamas atau gerakan Hizbullah di Lebanon. Rentetan serangan tersebut memicu kekhawatiran bahwa perang di Gaza antara Israel dan Hamas bisa berubah menjadi konflik regional yang membentang dari Laut Merah hingga perbatasan Lebanon-Israel dan sekitarnya.

    Di Amerika Serikat, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pembunuhan Haniyeh tidak membantu upaya internasional untuk mencapai gencatan senjata dalam perang di Gaza, yang kini telah berlangsung selama 10 bulan.

    “Itu tidak membantu,” kata Biden kepada wartawan pada hari Kamis (1/8) waktu setempat, ketika ditanya apakah tindakan tersebut merusak peluang gencatan senjata.

    Haniyeh telah menjadi wajah diplomasi internasional Hamas saat perang berkecamuk di Gaza, dan telah mengambil bagian dalam perundingan gencatan senjata tidak langsung.

    Haniyeh dipandang oleh banyak diplomat sebagai seorang moderat dibandingkan dengan anggota kelompok garis keras Hamas di Gaza. Meskipun menurut beberapa komentator Israel, ia dianggap oleh beberapa pihak di Israel sebagai hambatan untuk mencapai sebuah kesepakatan.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • 3 Hari Terjebak Longsor di India, 4 Orang Berhasil Diselamatkan

    3 Hari Terjebak Longsor di India, 4 Orang Berhasil Diselamatkan

    New Delhi

    Empat orang berhasil diselamatkan sekitar tiga hari setelah tanah longsor mematikan melanda negara bagian Kerala di India. Operasi pencarian korban dipercepat oleh otoritas New Delhi setelah jembatan utama dibangun kembali untuk membantu mengangkut alat berat ke area terdampak.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (2/8/2024), hujan deras yang mengguyur Kerala, yang terletak di pesisir selatan India dan menjadi salah satu tujuan wisata populer, telah menyebabkan tanah longsor di area perbukitan distrik Wayanad pada Selasa (30/7) waktu setempat.

    Tanah longsor itu mengirimkan aliran air yang disertai lumpur dan bebatuan berukuran besar yang menerjang area bagian bawah bukit setempat, yang mengubur atau menyapu orang-orang hingga tewas saat mereka tidur.

    Otoritas setempat melaporkan bahwa sedikitnya 195 orang tewas dan hampir 200 orang lainnya masih hilang akibat longsor tersebut. Laporan media lokal Asianet TV menyebut korban tewas mencapai 292 orang.

    Bencana alam ini tercatat sebagai yang terburuk di Kerala sejak banjir mematikan tahun 2018 lalu.

    Dalam upaya pencarian yang terus berlanjut, personel militer India yang turut dikerahkan membantu operasi pada Jumat (2/8) berhasil menemukan empat orang dalam keadaan masih hidup di dalam rumah yang ada di area terpencil yang terdampak longsor.

    “Mereka tidak tertimbun, mereka hanya berada di area terpencil,” tutur komandan tinggi militer India, VT Mathew, saat berbicara kepada Reuters.

    Dia menambahkan bahwa salah satu dari empat orang yang diselamatkan itu dalam kondisi luka-luka.

    Upaya penyelamatan awalnya terhambat setelah area Mundakkai, yang terdampak paling parah, terputus dari kota terdekat Cooralmala karena jembatan utama yeng menghubungkan kedua wilayah itu tersapu longsor.

    Kendaraan-kendaraan berat kemudian dikerahkan untuk membangun kembali jembatan sepanjang 58 meter yang rusak tersebut, dengan melibatkan para insinyur militer.

    Militer India, dalam membantu upaya pencarian, juga mengerahkan drone dengan teknologi earth-sensing untuk mencari jenazah korban yang tertimbun lumpur di area-area terdampak.

    Sementara tim penyelamat mengerahkan pasukan tambahan, termasuk ahli renang, untuk fokus pada Sungai Chaliyar dan tepian sungai di mana kemungkinan besar menjadi lokasi mayat korban terjebak.

    Para pakar setempat, dalam pernyataan terpisah, menyebut Kerala diguyur hujan lebat dalam dua pekan terakhir yang membuat tanah di area itu melunak, sebelum hujan yang sangat deras mengguyur pada Senin (29/7) dan memicu tanah longsor.

    Menurut otoritas setempat, hampir 1.600 orang diselamatkan dari desa-desa yang ada di lereng bukit serta area perkebunan teh dan kapulaga selama dua hari terakhir. Nyaris 350 bangunan rusak akibat longsor di area terdampak.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Gedung 5 Lantai Terbakar di Ibu Kota Filipina, 11 Orang Tewas

    Gedung 5 Lantai Terbakar di Ibu Kota Filipina, 11 Orang Tewas

    Manila

    Sebuah gedung lima lantai di kawasan pecinan di Manila, Filipina, dilanda kebakaran mematikan. Sedikitnya 11 orang tewas dalam kebakaran yang melalap gedung permukiman dan komersial tersebut.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (2/8/2024), kebakaran yang menyelimuti gedung di area distrik Binondo, Manila itu berhasil dipadamkan sekitar tiga jam setelah petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi sekitar pukul 07.30 pagi waktu setempat.

    Penyebab kebakaran tersebut belum diketahui secara jelas.

    “Istri pemilik gedung itu termasuk di antara mereka yang tewas,” tutur seorang pejabat setempat, Nelson Ty, kepada stasiun radio DZRH.

    Dia menambahkan bahwa para pedagang setempat menggunakan gedung tersebut untuk menyimpan barang-barang mereka pada malam hari.

    Namun, sebut Ty, belum diketahui jelas apakah ada lebih banyak orang yang terjebak di dalam gedung saat kebakaran terjadi dan dikhawatirkan tewas.

    Filipina memiliki catatan buruk dalam menerapkan standar keselamatan kebakaran terhadap gedung-gedung, rumah dan perkantoran.

    Insiden kebakaran yang terjadi pada Agustus tahun lalu menghanguskan gedung permukiman dan gudang setempat hingga menewaskan sedikitnya 16 orang.

    Pada Mei 2023, kebakaran besar-besaran menghanguskan gedung Kantor Post Pusat yang bersejarah di ibu kota Filipina.

    Sementara tahun 2017 lalu, sedikitnya 37 agen call center dan seorang petugas keamanan tewas setelah kebakaran menghanguskan sebuah pusat perbelanjaan di kota Davao bagian selatan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Teleponan dengan Biden, Erdogan Bilang Israel Coba Perluas Perang Gaza

    Teleponan dengan Biden, Erdogan Bilang Israel Coba Perluas Perang Gaza

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahwa Israel berusaha menyebarkan perang Gaza ke wilayah yang lebih luas dan tidak menginginkan gencatan senjata.

    Hal itu disampaikan Erdogan kepada Biden dalam percakapan via telepon pada Kamis (2/8) waktu setempat, menurut kantor kepresidenan Turki seperti dilansir Al Arabiya dan Reuters, Jumat (2/8/2024).

    Dalam sebuah pernyataan, kantor kepresidenan Turki mengatakan Erdogan memberi tahu Biden bahwa pemerintah Israel telah menunjukkan keengganannya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza “di setiap langkah”.

    Erdogan juga mengatakan bahwa pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada Kongres AS beberapa waktu lalu telah memicu “kekecewaan yang mendalam” di Turki dan dunia.

    Erdogan juga mengatakan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik kelompok Hamas, telah memberikan “pukulan berat” bagi upaya gencatan senjata. Dalam percakapan telepon dengan Biden tersebut, Erdogan juga berjanji untuk terus berupaya meningkatkan hubungan antara sekutu-sekutu NATO tersebut.

    Pembunuhan Haniyeh dan tewasnya komandan utama Hizbullah dalam serangan Israel di Beirut, Lebanon telah membuat Timur Tengah mendidih. Terkait perkembangan ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan militer Amerika Serikat untuk mengerahkan “aset-aset pertahanan” baru di Timur Tengah.

    Ini dilakukan setelah Iran dan kelompok Hizbullah bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel dan “mereka yang berada di balik” pembunuhan dua petinggi Hizbullah dan Hamas tersebut.

    “Presiden membahas upaya untuk mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman-ancaman, termasuk terhadap rudal balistik dan drone, dengan mencakup pengerahan militer AS yang baru untuk pertahanan,” kata Gedung Putih dalam pernyataan tentang percakapan telepon antara Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dilansir Al Arabiya, Jumat (2/8/2024).

    Rencana baru tersebut disusun selama pertemuan mingguan antara menteri pertahanan AS, ketua Kepala Staf Gabungan, dan komandan Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) sebagai tanggapan atas kemungkinan serangan balasan oleh Iran dan Hizbullah. Demikian disampaikan sumber yang mengetahui perencanaan tersebut kepada Al Arabiya English.

    Gedung Putih mengatakan, sementara Biden menekankan komitmen AS untuk membantu pertahanan Israel, ia juga “menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk meredakan ketegangan yang lebih luas di kawasan tersebut.”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Iran dan Kawan-kawan Bertemu Bahas Pembalasan untuk Israel

    Iran dan Kawan-kawan Bertemu Bahas Pembalasan untuk Israel

    Teheran

    Para pejabat tinggi Iran menggelar pertemuan dengan perwakilan sekutu regional Teheran dari Lebanon, Yaman dan Irak. Pertemuan itu dimaksudkan untuk membahas potensi pembalasan terhadap Israel, setelah pembunuhan pemimpin biro politik kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (2/8/2024), kawasan Timur Tengah menghadapi risiko konflik yang meluas antara Israel, Iran dan proksi-proksinya usai pembunuhan Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7) dan pembunuhan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, dalam serangan di pinggiran Beirut pada Selasa (30/7).

    Lima sumber yang dikutip Reuters mengungkapkan bahwa para perwakilan dari sekutu-sekutu Iran di Palestina, Hamas dan Jihad Islam, kemudian dari kelompok Houthi di Yaman, kelompok Hizbullah di Lebanon, dan kelompok perlawanan Irak menghadiri pertemuan di Teheran pada Kamis (1/8) waktu setempat.

    “Iran dan para anggota perlawanan akan melakukan penilaian menyeluruh setelah pertemuan di Teheran untuk menemukan cara terbaik dan paling efektif untuk membalas rezim Zionis (Israel),” sebut seorang pejabat senior Iran yang enggan disebut namanya, tapi mengetahui secara langsung pertemuan itu.

    Seorang pejabat Iran lainnya, yang juga tidak bersedia disebut namanya, mengatakan bahwa pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan anggota senior Garda Revolusi Iran akan turut hadir dalam pertemuan tersebut.

    “Bagaimana respons Iran dan kelompok perlawanan saat ini sedang ditinjau… Ini sudah pasti akan terjadi dan rezim Zionis (Israel) pasti akan menyesalinya,” tegas Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Mohammad Baqeri, saat berbicara kepada televisi pemerintah Teheran pada Kamis (1/8).

    Iran dan Hamas menuduh Israel mendalangi serangan yang menewaskan Haniyeh, hanya beberapa jam setelah dia menghadiri seremoni pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden baru Teheran. Namun Tel Aviv belum memberikan komentar, bahkan mengaku bertanggung jawab, atas kematian Haniyeh.

    Hal itu memicu ancaman balas dendam terhadap Israel dari Hamas, Iran dan proksi-proksinya, yang semakin menambah kekhawatiran meluasnya perang yang berkecamuk di Jalur Gaza menjadi perang besar-besaran di kawasan Timur Tengah.

    “Semua front perlawanan akan membalas dendam untuk darah Haniyeh,” tegas Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Akbar Ahmadian, saat berbicara kepada kantor berita Mehr.

    Pada 13 April lalu, Iran melancarkan rentetan serangan rudal dan drone terhadap Israel untuk membalas dugaan serangan mematikan Tel Aviv terhadap kompleks kedutaannya di Damaskus, Suriah, pada 1 April. Namun hampir semua serangan rudal dan drone Teheran diklaim berhasil ditembak jatuh oleh Tel Aviv.

    “Respons Iran terhadap pembunuhan Haniyeh yang mati syahid akan lebih kuat dari sebelumnya,” cetus mantan komandan senior Garda Revolusi Iran, Esmail Kosari, saat berbicara kepada televisi pemerintah Teheran.

    Sementara itu, Panglima Angkatan Udara Israel, Tomer Bar, saat berbicara dalam seremoni wisuda militer di Israel pada Rabu (31/7) malam, memperingatkan bahwa Tel Aviv akan mengambil tindakan terhadap siapa saja yang berencana melukai warganya.

    “Kita juga sangat siap dalam pertahanan. Ratusan tentara pertahanan udara, bersama dengan para personel kendali udara, ditempatkan di seluruh negeri dengan sistem terbaik, siap menjalankan misinya,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pembunuhan Politik yang Tak Bisa Diterima!

    Pembunuhan Politik yang Tak Bisa Diterima!

    Moskow

    Pemerintah Rusia turut mengomentari kematian pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam serangan di Iran. Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Mikhail Bogdanov, menyebutnya sebagai “pembunuhan politik yang tidak bisa diterima”.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (31/7/2024), Bogdanov juga memperingatkan bahwa kematian Haniyeh akan meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

    “Ini adalah pembunuhan politik yang benar-benar tidak dapat diterima, dan ini akan memicu peningkatan ketegangan lebih lanjut,” sebut Bogdanov dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita RIA.

    Lebih lanjut, dia menyebut bahwa pembunuhan Haniyeh akan berdampak negatif pada perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza.

    Rusia diketahui menjalin hubungan dengan negara-negara Arab, Iran dan kelompok Hamas.

    Moskow sering menyampaikan kecaman atas rentetan tindak kekerasan di kawasan tersebut, dan menuduh Amerika Serikat (AS) mengabaikan perlunya negara Palestina yang merdeka.

    Kematian Haniyeh telah dikonfirmasi oleh kelompok Hamas, yang menyebut pemimpin mereka itu tewas dalam serangan Israel di Teheran setelah menghadiri seremoni pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian.

    “Saudara-saudara, para pemimpin, mujahid Ismail Haniyeh, pemimpin gerakan ini, tewas dalam serangan Zionis di markas besarnya di Teheran setelah dia berpartisipasi dalam pelantikan presiden baru (Iran),” sebut kelompok Hamas dalam pernyataannya.

    Kecaman terhadap pembunuhan Haniyeh sebelumnya disampaikan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dalam pernyataannya, Abbas mengutuk keras pembunuhan Haniyeh sebagai “tindakan pengecut” dan menyebutnya akan memicu “eskalasi yang serius”.

    “Dia (Abbas-red) mendesak rakyat kami dan pasukan mereka untuk bersatu, tetap bersabar, dan berdiri teguh melawan pendudukan Israel,” demikian pernyataan kantor Presiden Palestina, seperti dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA, dan dilansir Al Arabiya.

    Meskipun para pejabat Hamas menyebut Haniyeh tewas dalam “serangan berbahaya Zionis terhadap kediamannya di Teheran”, baik pemerintah Israel maupun kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu belum secara resmi mengomentari kematian Haniyeh.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Dewan Keamanan Iran Rapat Bahas Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

    Dewan Keamanan Iran Rapat Bahas Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

    Jakarta

    Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menggelar rapat pada Rabu (31/7) pagi waktu setempat untuk membahas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, ibu kota Iran. Rapat tersebut dihadiri pula oleh para komandan senior Garda Revolusi Iran.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan bahwa “darah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang dibunuh tidak akan pernah terbuang sia-sia.”

    “Kemartiran Haniyeh di Teheran akan memperkuat ikatan yang dalam dan tak terpatahkan antara Teheran, Palestina, dan perlawanan,” kata Kanaani seperti dikutip oleh media pemerintah Iran, dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Rabu (31/7/2024).

    Sebelumnya, kelompok Hamas mengumumkan pada hari Rabu (31/7) bahwa pemimpin politiknya, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan Israel di Iran. Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri pelantikan presiden baru negara tersebut.

    “Saudara, pemimpin, mujahid Ismail Haniyeh, kepala gerakan, tewas dalam serangan Zionis di markas besarnya di Teheran setelah ia berpartisipasi dalam pelantikan presiden baru (Iran),” kata kelompok Hamas dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/7/2024).

    Garda Revolusi Iran juga mengumumkan kematian tersebut, dengan mengatakan kediaman Haniyeh di Teheran, ibu kota Iran “diserang” dan ia terbunuh bersama seorang pengawalnya.

    “Kediaman Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran, dan sebagai akibat dari insiden ini, ia dan salah seorang pengawalnya menjadi martir,” kata sebuah pernyataan oleh situs web berita Sepah milik Korps Garda Revolusi Islam.

    Haniyeh telah melakukan perjalanan ke Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada hari Selasa (30/7) waktu setempat.

    Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan kematian Haniyeh.

    Pejabat senior Hamas Moussa Abu Marzouk yang dikutip televisi Al-Aqsa TV yang dikelola Hamas menyebut pembunuhan Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7) sebagai “tindakan pengecut yang tidak akan dibiarkan begitu saja”.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Dewan Keamanan Iran Rapat Bahas Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

    Menteri Israel Sambut Kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

    Tel Aviv

    Pemerintah Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan kematian pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam serangan di Iran. Namun, salah satu menteri dalam kabinet pemerintahan Israel menyambut kematian Haniyeh dalam pernyataan via media sosial.

    “Ini adalah cara yang tepat untuk membersihkan dunia dari kotoran ini,” tulis Menteri Warisan Israel, Amichay Eliyahu, dalam pernyataannya via media sosial mengomentari laporan kematian Haniyeh, seperti dilansir The Times of Israel, Rabu (31/7/2024).

    Eliyahu menjadi pejabat senior pemerintah Israel yang pertama memberikan reaksi atas kabar kematian Haniyeh.

    Komentar Eliyahu itu muncul saat laporan media-media lokal berbahasa Ibrani menyebut Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan jajaran menterinya untuk tetap diam mengenai laporan pembunuhan Haniyeh di Teheran, Iran.

    Pemerintah Israel maupun kantor Netanyahu belum secara resmi mengomentari kematian Haniyeh.

    Namun Eliyahu dengan komentarnya mengisyaratkan Israel berada di balik kematian Haniyeh di Teheran. Eliyahu merupakan anggota partai sayap kanan Otzma Yehudit, yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir yang kontroversial.

    “Tidak ada lagi perjanjian ‘perdamaian’/penyerahan diri khayalan, tidak ada lagi belas kasihan bagi orang-orang yang mati ini,” tulis Eliyahu dalam postingan media sosialnya mengomentari sebuah artikel berita yang mengumumkan kematian Haniyeh.

    “Tangan besi yang akan memukul mereka adalah yang akan memberikan ketenangan dan sedikit kenyamanan, serta memperkuat kemampuan kita untuk hidup damai bersama mereka yang mencari perdamaian,” sebutnya.

    “Kematian Haniyeh membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik,” cetus Eliyahu dalam komentarnya.

    Hamas Tegaskan Kematian Haniyeh ‘Tak Akan Dibiarkan Begitu Saja’

    Kelompok Hamas sebelumnya mengonfirmasi kematian Haniyeh, yang merupakan pemimpin politik mereka, saat berada di Iran. Hamas menyebut Haniyeh tewas dalam serangan Israel di Teheran, ketika dia menghadiri seremoni pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian.

    “Saudara-saudara, para pemimpin, mujahid Ismail Haniyeh, pemimpin gerakan ini, tewas dalam serangan Zionis di markas besarnya di Teheran setelah dia berpartisipasi dalam pelantikan presiden baru (Iran),” sebut kelompok Hamas dalam pernyataannya.

    Kematian Haniyeh menuai reaksi keras, dengan pejabat senior Hamas Moussa Abu Marzouk, yang dikutip televisi Al-Aqsa TV yang dikelola Hamas, menyebut pembunuhan Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7) sebagai “tindakan pengecut yang tidak akan dibiarkan begitu saja”.

    Dalam pernyataan terpisah, seorang pejabat Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri, mengatakan kepada Reuters bahwa pembunuhan tersebut merupakan eskalasi besar yang tidak akan mencapai tujuannya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)