Perusahaan: Reuters

  • Pembantaian Israel ke Sekolah Gaza Tewaskan Nyaris 100 Orang, AS Prihatin

    Pembantaian Israel ke Sekolah Gaza Tewaskan Nyaris 100 Orang, AS Prihatin

    Jakarta

    Israel melancarkan serangan udara terhadap bangunan sekolah di Gaza hingga menewaskan nyaris 100 orang. Gedung Putih (White House) mengaku sangat prihatin atas serangan tersebut.

    Dalam rekaman video dari lokasi yang beredar, tampak potongan-potongan tubuh berserakan di antara puing-puing. Mayat manusia dibawa pergi sambil ditutupi selimut.

    “Sekali lagi, terlalu banyak warga sipil yang terbunuh,” Wakil Presiden dan kandidat presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris dilansir Reuters, Sabtu (11/8/2024). Kamala sambil menegaskan kembali seruan untuk gencatan senjata Gaza.

    “Kami sangat prihatin dengan laporan korban sipil di Gaza menyusul serangan oleh Pasukan Pertahanan Israel di kompleks yang mencakup sebuah sekolah,” tambah Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

    Washington telah menghadapi kritik domestik dan internasional yang meningkat, termasuk dari kelompok hak asasi manusia, atas dukungan militernya terhadap Israel.

    Serangan udara hari Sabtu terjadi sehari setelah juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan AS akan memberikan Israel $3,5 miliar untuk dibelanjakan persediaan senjata serta peralatan militer AS.

    “Kami tahu Hamas telah menggunakan sekolah sebagai lokasi untuk berkumpul dan beroperasi, tetapi kami juga telah mengatakan berulang kali dan secara konsisten bahwa Israel harus mengambil tindakan untuk meminimalkan kerugian warga sipil,” Gedung Putih menambahkan.

    Puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi telah mencari perlindungan di sekolah-sekolah Gaza, yang sebagian besar telah ditutup sejak perang dimulai 10 bulan lalu.

    Serangan tersebut menandai serangan mematikan terbaru dalam serangan Israel terhadap Gaza. Berdasarkan data Kementerian kesehatan, serangan Israel menewaskan nyaris 40.000 warga Palestina sekaligus menggusur 2,3 juta orang warga Palestina dari negaranya sendiri.

    Serangan Israel Tewaskan Nyaris 100 orang di Sekolah Gaza

    Sekolah yang diserang Israel menampung keluarga Palestina yang tengah mengungsi. Merujuk data dari Layanan Darurat Sipil Gaza, serangan tersebut menewaskan sekitar 100 orang, kata Layanan Darurat Sipil Gaza pada Sabtu. Israel menepis data tersebut, namun diketahui 19 orang korban meninggal merupakan militan Palestina.

    Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas melaporkan kompleks tersebut telah diserang saat para pengungsi sedang melaksanakan ibadah salat subuh.

    “Sejauh ini, ada lebih dari 93 martir, termasuk 11 anak-anak dan enam wanita. Ada jenazah yang tidak teridentifikasi,” kata juru bicara pertahanan sipil Palestina Mahmoud Bassal dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

    Sekitar 350 keluarga telah berlindung di kompleks tersebut,sebagian dari ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi akibat serangan Israel di Gaza. Lantai atas yang dihuni keluarga dan lantai bawah, yang digunakan sebagai masjid, diserang. Namun, pihak Militer Israel menyatakan jumlah korban tewas dibesar-besarkan.

    “Serangan itu dilakukan dengan menggunakan tiga amunisi presisi, yang tidak dapat menyebabkan jumlah kerusakan yang dilaporkan,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

    Lihat juga Video: Penampakan Rentetan Rudal Lebanon Hantam Israel, Sebabkan Kebakaran Hutan

    (taa/taa)

  • Deforestasi Hutan Amazon Meningkat dalam 15 Bulan Terakhir

    Deforestasi Hutan Amazon Meningkat dalam 15 Bulan Terakhir

    Brasilia

    Deforestasi di hutan hujan Amazon Brasil meningkat pada Juli 2024 untuk pertama kalinya dalam 15 bulan terakhir. Data ini mematahkan rekor penurunan deforestasi yang diungkap oleh pemerintahan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.

    Peningkatan deforestasi ini terjadi di tengah aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para pekerja lingkungan.

    Sekitar 666 kilometer persegi lahan hutan Amazon dipangkas pada Juli 2024. Itu berarti, angkanya 33% lebih tinggi dari total 500 kilometer persegi lahan yang dibuka tahun lalu, ungkap data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Ilmu Pengetahuan.

    Padahal, angka deforestasi ini sempat turun menjadi 46% dalam setahun terakhir jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Sekitar 4.300 kilometer persegi area hutan lenyap, yang setara lebih besar dari ukuran Tanjung Verde.

    Presiden Lula da Silva bertekad untuk mengakhiri deforestasi hutan Amazon pada 2030.

    Di Hutan Amazon, yang meliputi hampir 40% wilayah Amerika Selatan, deforestasi terjadi karena ekspansi pertanian dan pertambangan ilegal. Aktivitas keduanya meningkat secara drastis di bawah pendahulu Lula de Silva, Jair Bolsonaro.

    Peningkatan pada Juli 2024 ini sebagian besar disebabkan karena aktivitas ilegal di hutan hujan Amazon pada Juli 2023 itu menurun tajam. Faktor lainnya juga termasuk kekeringan yang melanda Amazon, pemilihan umum yang diadakan tahun ini, dan aksi mogok kerja para buruh lingkungan pada Juni lalu, menurut Wakil Menteri Lingkungan Hidup Brasil Joao Capobianco.

    Aksi mogok para pekerja lingkungan

    “Aksi mogok kerja ini jelas berdampak pada peningkatan data (deforestasi),” kata Lopes.

    Ia menambahkan bahwa dampaknya terlihat jelas dalam jumlah penurunan denda yang dikeluarkan oleh Ibama untuk hal deforestasi dan kejahatan lainnya pada periode tersebut.

    Para pekerja itu saat ini menuntut upah dan kondisi kerja yang jauh lebih baik kepada badan penegak lingkungan federal utama, Ibama, dan dinas taman nasional Icmbio.

    kp/pkp (Reuters, AFP, AP)

    (nvc/nvc)

  • Tangkal Kerusuhan, Demonstran Anti-Rasisme Turun ke Jalanan Inggris

    Tangkal Kerusuhan, Demonstran Anti-Rasisme Turun ke Jalanan Inggris

    London

    Ribuan demonstran anti-rasisme dan pro-Palestina turun ke jalanan berbagai wilayah Inggris pada Rabu (7/8) untuk menantang kelompok sayap kanan yang memicu kerusuhan selama sepekan terakhir di negara tersebut. Aksi protes sayap kanan yang diperkirakan akan berlangsung pada hari yang sama tidak terjadi.

    Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (8/8/2024), Inggris dilanda rentetan kerusuhan sejak awal pekan lalu setelah tiga bocah perempuan tewas dalam penikaman di Southport, yang diikuti dengan informasi palsu yang beredar secara online soal pelaku yang secara keliru disebut sebagai seorang migran Muslim.

    Beberapa postingan online yang beredar menyebut para demonstran sayap kanan yang anti-Muslim dan anti-imigrasi akan kembali beraksi untuk menargetkan sejumlah pusat imigrasi, pusat dukungan migran dan firma hukum spesialis pada Rabu (7/8) waktu setempat.

    Postingan itu mendorong banyak bisnis tutup lebih awal dan beberapa toko menutup jendela mereka. Ribuan polisi antihuru-hara juga dipersiapkan oleh otoritas Inggris sebagai langkah antisipasi. Namun hingga waktu pelaksanaan aksi tiba, tidak ada tanda-tanda massa mengamuk dan merusuh seperti sebelumnya.

    Justru ribuan demonstran anti-rasisme dan pro-Palestina yang hadir di jalanan London sambil membawa poster bertuliskan “Lawan rasisme” dan “Hentikan kelompok sayap kanan”, serta “Akan menukar rasis dengan pengungsi”.

    Para demonstran dengan seruan serupa juga berkumpul Bristol, Birmingham, Liverpool dan Hastings. Aksi para demonstran yang menyebut dirinya Stand Up to Racism” ini berlangsung damai, riuh dan mirip karnaval.

    Para demonstran anti-rasisme dan pro-Palestina yang dikawal ribuan personel kepolisian bersorak dan bertepuk tangan setelah tidak melihat keberadaan massa sayap kanan yang sepekan terakhir mendalangi serangan rasis menargetkan warga Muslim dan para migran.

    Demonstran yang turun ke jalanan pada Rabu (7/8) waktu setempat terdiri atas beragam kelompok, mulai dari kelompok warga Muslim, anti-rasisme, anti-fasis, hingga anggota serikat pekerja, organisasi sayap kiri, dan warga lokal yang terkejut dengan kerusuhan yang melanda negaranya.

    “Saya tinggal di wilayah ini dan kami tidak ingin orang-orang ini muncul di jalanan kami… mereka tidak mewakili kami,” ucap salah satu warga lokal bernama Sara Tresilian (58) yang bergabung dengan kerumunan demonstran anti-rasisme di Walthamstow pada Rabu (7/8) malam.

    Demonstran pro-Palestina juga ikut turun ke jalanan Inggris menentang para perusuh yang menyerang masjid-masjid selama sepekan terakhir Foto: AFP/BENJAMIN CREMEL

    “Anda harus hadir untuk menyampaikan pesan itu… Saya pikir penting bagi Anda untuk tampil di depan teman dan tetangga Anda,” imbuhnya.

    Maz (40) yang menolak untuk memberitahukan nama keluarganya, menuturkan dirinya turut serta sembari membawa bendera Palestina bersama ratusan warga Muslim lainnya dari area sekitar.

    “Kami warga lokal, kami ada di sini untuk satu sama lain karena para rasis ini menyatakan mereka akan menghancurkan komunitas kami. Jadi kami berada di sini untuk menjaga perdamaian,” tuturnya.

    Hingga pukul 21.00 waktu setempat, pada Rabu (7/8), tidak ada laporan adanya gangguan serius. Kepolisian setempat menyebut sekitar 50 orang di Croydon, London selatan, melemparkan botol dan berupaya memicu keributan.

    Stetson Matthew (64) yang berprofesi sebagai pengumpul sampah, turut bergabung dengan ribuan demonstran di Walthamstow dan mengatakan bahwa orang-orang memiliki hak untuk melakukan aksi protes tapi penyerangan terhadap kelompok minoritas telah membuat Inggris dalam bahaya.

    “Setiap orang memiliki hak untuk melakukan apa yang perlu mereka lakukan, tetapi yang seharusnya mereka lakukan adalah menyuarakan pendapat mereka secara damai, tanpa tekanan, atau kekerasan apa pun,” sebutnya.

    Para perusuh dalam aksinya sejak pekan lalu terlibat bentrokan dengan polisi dan menyerang hotel-hotel yang menampung para pencari suaka. Para perusuh juga melempari masjid-masjid setempat dengan batu, yang membuat organisasi Muslim merilis imbauan keselamatan masyarakat.

    Perdana Menteri (PM) Keir Starmer, yang mantan kepala jaksa, telah memperingatkan para perusuh bahwa mereka akan menghadapi hukuman penjara yang lama ketika dia berupaya meredakan kerusuhan, yang tercatat sebagai kekerasan terburuk dalam 13 tahun terakhir di Inggris.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • AS Desak Israel Selidiki Video Pelecehan Seks Tahanan Palestina

    AS Desak Israel Selidiki Video Pelecehan Seks Tahanan Palestina

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) mendesak Israel untuk menyelidiki sepenuhnya sebuah video yang menunjukkan tentara-tentara Tel Aviv melakukan pelecehan seksual terhadap tahanan Palestina. Washington menyerukan Tel Aviv menuntut pertanggungjawaban terhadap tentaranya yang melakukan pelecehan seksual tersebut.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (8/8/2024), menegaskan bahwa “tidak ada toleransi” bagi para pelaku tindak pelecehan seksual.

    Sebuah video CCTV yang bocor dan disiarkan oleh televisi lokal Israel, Channel 12, menunjukkan sejumlah tentara Israel memilih-milih tahanan di pangkalan Sde Teiman, di mana Tel Aviv menahan para tahanan Palestina selama perang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Tentara-tentara Israel itu, menurut video tersebut, tampak melakukan tindakan seksual terhadap tahanan di balik perisai, dengan setidaknya salah satu tentara meletakkan tangannya di selangkangannya sendiri.

    Ketika ditanya soal video tersebut, Miller mengatakan para pejabat AS telah melihatnya dan sedang melakukan peninjauan. “Kami telah melihat videonya, dan laporan pelecehan seksual terhadap para tahanan sangat mengerikan,” ucap Miller saat berbicara kepada wartawan setempat.

    “Video itu harus diselidiki sepenuhnya oleh pemerintah Israel, oleh IDF (Angkatan Bersenjata Israel)” cetusnya.

    Miller menyerukan Israel untuk menuntut tentara-tentaranya yang terlibat untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.

    “Seharusnya tidak ada toleransi terhadap pelecehan seksual, pemerkosaan terhadap tahanan mana pun, titik,” tegasnya.

    “Jika ada tahanan yang mengalami pelecehan seksual atau pemerkosaan, pemerintah Israel, IDF perlu menyelidiki sepenuhnya tindakan tersebut dan meminta pertanggungjawaban siapa pun sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Miller.

    Para tahanan Palestina yang dibebaskan sering melontarkan tuduhan penyiksaan, pemerkosaan dan pelanggaran lainnya di dalam tahanan Israel. Tuduhan-tuduhan semacam itu selalu dibantah oleh Tel Aviv.

    Video pelecehan seksual oleh tentara Israel itu muncul saat Tel Aviv sedang menyelidiki dugaan pelecehan terhadap tahanan Palestina oleh tentara-tentaranya. Sedikitnya sembilan tentara Israel ditahan atas tuduhan penganiayaan parah terhadap seorang tahanan yang ditangkap di Jalur Gaza dan ditahan di Sde Teiman.

    “Sangat tepat jika IDF dalam kasus ini mengumumkan penyelidikan, telah menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat,” ucap Miller.

    Dia menambahkan bahwa penyelidikan yang dilakukan militer Israel “harus dilakukan dengan cepat”.

    “Saya tidak akan berbicara mengenai hasil penyelidikan tersebut, namun penyelidikan itu harus dilakukan dengan cepat, dan jika mereka dinyatakan melanggar hukum pidana atau melanggar kode edit IDF, maka tentu saja, mereka harus dimintai pertanggungjawaban,” ujarnya.

    Belum ada tanggapan dari militer Israel atas desakan AS tersebut. Juru bicara Kedutaan Besar Israel di Washington belum memberikan komentarnya.

    Namun militer Israel, yang mengelola beberapa fasilitas penahanan di mana para tahanan Palestina ditahan, mengatakan sebagai tanggapan atas tuduhan sebelumnya bahwa mereka beroperasi sesuai dengan aturan hukum dan klaim pelecehan tertentu telah diselidiki.

    Sementara itu, laporan kelompok HAM Israel B’Tselem pada Senin (5/8) waktu setempat menyebut Israel telah melakukan kebijakan sistematis untuk pelecehan dan penyiksaan tahanan sejak dimulainya perang Gaza pada Oktober tahun lalu, menargetkan tahanan Palestina dalam tindakan mulai dari kekerasan sewenang-wenang hingga pelecehan seksual.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Inggris-Mesir Keluarkan Peringatan di Wilayah Udara Lebanon dan Iran

    Inggris-Mesir Keluarkan Peringatan di Wilayah Udara Lebanon dan Iran

    Jakarta

    Inggris dan Mesir meminta maskapai penerbangannya untuk menghindari wilayah udara Iran dan Lebanon. Seruan ini disampaikan di tengah meningkatnya kekhawatiran terjadinya konflik yang lebih luas di wilayah tersebut usai terbunuhnya anggota senior kelompok Hamas dan Hizbullah.

    Dilansir Reuters, Kamis (8/9/2024), Mesir meminta maskapai penerbangannya menghindari wilayah udara Iran selama 3 jam pada Kamis dini hari. Kemudian beberapa jam setelahnya Inggris juga mengeluarkan imbauan kepada maskapai penerbangannya untuk menghindari wilayah udara Lebanon.

    Banyak maskapai penerbangan di seluruh dunia merevisi jadwal mereka untuk menghindari wilayah udara Iran dan Lebanon sekaligus membatalkan penerbangan ke Israel dan Lebanon.

    Penerbangan melalui zona konflik menjadi isu keselamatan industri yang menonjol satu dekade lalu setelah penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di atas Ukraina, menewaskan semua 298 orang di dalamnya.

    Maskapai penerbangan Mesir telah menghindari wilayah udara Iran. Mark Zee, pendiri OPSGROUP (organisasi berbasis keanggotaan yang berbagi informasi risiko penerbangan), mengatakan arahan baru tersebut berlaku untuk semua maskapai penerbangan Mesir, termasuk operator carter dan maskapai penerbangan kecil lainnya.

    NOTAM Mesir, pemberitahuan keselamatan yang diberikan kepada pilot, mengatakan instruksi tersebut akan berlaku mulai pukul 01.00 hingga 04.00 GMT pada hari Kamis.

    “Semua maskapai penerbangan Mesir harus menghindari terbang di atas wilayah Teheran (Wilayah Informasi Penerbangan). Tidak ada rencana penerbangan yang akan diterima jika terbang di atas wilayah tersebut,” kata pemberitahuan itu, mengacu pada periode tiga jam yang ditentukan.

    “Latihan militer akan dilakukan di atas wilayah udara Iran pada tanggal 7 Agustus dari pukul 11:30 hingga 14:30 dan dari pukul 4:30 hingga 7:30 pada tanggal 8 Agustus waktu Teheran,” kata pernyataan itu.

    Pernyataan pers kementerian itu menyusul sumber yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Al Qahera News TV yang berafiliasi dengan negara yang mengatakan bahwa otoritas Iran telah mengatakan untuk menghindari terbang di wilayah udara negara itu karena “latihan militer.”

    Lihat juga Video ‘Israel Gagal Cegat Drone Hizbullah, 7 Warganya Terluka’:

    (yld/zap)

  • Korsel Serukan Warganya Tinggalkan Lebanon dan Israel Segera!

    Korsel Serukan Warganya Tinggalkan Lebanon dan Israel Segera!

    Jakarta

    Kementerian Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) pada hari Selasa (6/8) ikut menyerukan warga negaranya di Lebanon dan Israel untuk segera meninggalkan negara-negara itu. Seruan ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

    Lee Jae-woong, juru bicara Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan, seruan ini dikeluarkan setelah tewasnya komandan kelompok Hizbullah dan pemimpin politik kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

    Pembunuhan keduanya terjadi setelah serangan roket mematikan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, akhir bulan lalu.

    “Pemerintah Korea Selatan… berharap bahwa upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan seperti negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera tidak akan berhenti,” kata Lee dalam sebuah briefing, dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Selasa (6/8/2024).

    Pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh tewas di ibu kota Iran, Teheran, minggu lalu, dalam sebuah serangan yang memicu ancaman balas dendam terhadap Israel. Pembunuhan ini juga memicu kekhawatiran lebih lanjut bahwa konflik di Gaza berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.

    Washington telah mendesak negara-negara lain melalui jalur diplomatik untuk memberi tahu Iran, bahwa eskalasi di Timur Tengah tidak menguntungkan mereka, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada hari Senin (5/8) waktu setempat.

    Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan bahwa lebih dari 500 warga negara Korea Selatan saat ini tinggal di Israel dan sekitar 120 warga Korsel tinggal di Lebanon hingga hari Selasa ini.

    (ita/ita)

  • Kerusuhan Meluas, Inggris Selidiki Peran Negara Asing Sebar Disinformasi

    Kerusuhan Meluas, Inggris Selidiki Peran Negara Asing Sebar Disinformasi

    London

    Pemerintah Inggris sedang menyelidiki peran negara asing dalam menyebarkan dan memperkuat disinformasi atau informasi keliru via online, yang menghasut kerusuhan yang kini meluas. London memperingatkan perusahaan media sosial untuk melakukan lebih banyak hal untuk menghentikan penyebaran informasi keliru.

    Seperti dilansir Sky News dan Politico, Selasa (6/8/2024), Inggris dilanda berbagai tindak kekerasan anti-imigran dan anti-Muslim dalam beberapa hari terakhir, dengan para demonstran sayap kanan terlibat bentrok dengan polisi, menargetkan masjid, dan menyerbu hotel-hotel yang menampung para pencari suaka.

    Situasi memanas sejak pekan lalu setelah terjadi penikaman yang menewaskan tiga bocah perempuan di sebuah kelas dansa bertema Taylor Swift yang digelar di Southport, kota tepi laut di Inggris bagian utara.

    Menyusul pembunuhan itu, beredar informasi palsu di media sosial yang mengidentifikasi pelaku penikaman sebagai seorang migran Muslim dan pencari suaka.

    Unjuk rasa pun digelar oleh kelompok anti-Islam dan anti-imigrasi dan meluas ke beberapa kota lainnya di Inggris. Dalam aksinya, para demonstran menyerbu masjid dan hotel yang menampung para migran, hingga memicu bentrokan sengit dengan polisi setempat.

    Laporan Politico menyebut outlet berita yang pertama mendorong klaim palsu itu, menyebut diri sebagai “Channel3 Now”, yang memposting informasi bahwa tersangka “ada dalam daftar pengawasan (dinas keamanan) MI6” dan “telah dikenal dalam layanan kesehatan mental”.

    Klaim palsu itu, menurut Politico, semakin dikobarkan oleh beberapa influencer sayap kanan terkenal di Inggris, termasuk Andrew Tate dan Tommy Robinson.

    Laporan media Inggris, Daily Mail, dalam beberapa hari terakhir menyebut Channel3 Now mulai aktif sejak 11 tahun lalu sebagai saluran YouTube Rusia. Disebutkan juga bahwa postingan Channel3 Now yang memuat klaim palsu itu ditonton lebih dari 2 juta orang sebelum dihapus, yang diikuti dengan permintaan maaf.

    Direktur Kebijakan dan Penelitian di Institut Dialog Strategis (ISD), Jacob Davey, seperti dilansir Reuters, mengatakan bahwa membanjirnya informasi keliru via online dan peran perusahaan media sosial menjadi faktor kunci.

    “Saya rasa kita tidak bisa meremehkan betapa pentingnya penyebaran informasi ini terhadap peristiwa mengerikan pada akhir pekan,” ucapnya kepada Reuters.

    Pemerintah Inggris, yang selama bertahun-tahun menuduh negara-negara seperti Rusia berupaya mengobarkan perselisihan, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki seberapa besar dampak yang diberikan negara-negara asing dalam mempromosikan klaim palsu semacam itu.

    Badan Kejahatan Nasional dan Departemen Ilmu Pengetahuan, Inovasi dan Teknologi Inggris sedang menyelidiki masalah tersebut, ketika pemerintah London berupaya menindak bot online otomatis.

    “Jelas kita telah melihat aktivitas bot online, yang sebagian besar mungkin diperkuat, dengan keterlibatan aktor negara, yang menguatkan beberapa disinformasi dan misinformasi yang telah kita lihat,” ucap juru bicara Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer dalam pernyataannya.

    Juru bicara Starmer menolak untuk menyebut negara mana saja yang mungkin terlibat. Dia hanya mengatakan bahwa: “Ini jelas merupakan sesuatu yang sedang diselidiki”.

    Dia menambahkan bahwa hal semacam itu sedang dikaji oleh Badan Kejahatan Nasional (NCA) dan Departemen Sains, Inovasi dan Teknologi (DSIT).

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pengadilan AS Putuskan Google Terbukti Lakukan Monopoli

    Pengadilan AS Putuskan Google Terbukti Lakukan Monopoli

    Jakarta

    Pengadilan Amerika Serikat (AS) memutuskan bahwa mesin pencari raksasa Google telah terbukti melakukan monopoli dengan mengeksploitasi kekuasaannya secara ilegal untuk menyingkirkan persaingan.

    Keputusan ini muncul ketika AS berupaya untuk mengendalikan perusahaan teknologi raksasa, dengan mengajukan sejumlah tuntutan hukum perusahaan-perusahaan itu.

    Pengadilan AS: Google terbukti lakukan monopoli

    “Setelah menimbang dengan seksama kesaksian saksi dan bukti-bukti, pengadilan mencapai kesimpulan sebagai berikut: Google adalah perusahaan monopoli, dan telah melakukan praktik monopoli untuk mempertahankan kekuasaannya,” tulis Hakim Pengadilan Distrik AS, Amit Mehta, dalam putusannya.

    Mehta juga mengatakan bahwa Google “memiliki keunggulan utama, yang sebagian besar tidak terlihat oleh para pesaingnya: Standar Distribusi.”

    Google “menikmati 89,2% saham pasar pada layanan pencarian umum, yang meningkat menjadi 94,9% di perangkat seluler,” menurut putusan tersebut.

    Hakim memutuskan Google juga telah menggunakan kekuasaannya itu untuk menghambat inovasi.

    Kasus ini dianggap sebagai konfrontasi antimonopoli terbesar di AS, dalam 25 tahun terakhir, yang mempertemukan perusahaan teknologi raksasa itu dengan Departemen Kehakiman AS.

    Google mengatakan bahwa pihaknya akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.

    “Keputusan ini mengakui bahwa Google adalah mesin pencari terbaik, tetapi juga menyimpulkan bahwa kami tidak boleh membuatnya diakses dengan mudah,” ungkap Presiden Urusan Global Google Kent Walker.

    Mesin pencari Google, yang dimiliki oleh perusahaan induk Alphabet Inc, saat ini memproses sekitar 8,5 miliar permintaan per harinya.

    AS menindak tegas sejumlah perusahaan teknologi raksasa

    Kasus Google ini adalah yang pertama dari lima tuntutan besar yang diajukan oleh pemerintah AS ke pengadilan. Kasus-kasus terhadap Meta, Amazon dan Apple, serta kasus terpisah terhadap Google ini juga akan disidangkan di ruang sidang federal.

    Gugatan terhadap Google diajukan hampir empat tahun yang lalu, pada masa pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump.

    Regulator antimonopoli di Departemen Kehakiman AS juga kerap berupaya mengendalikan perusahaan-perusahaan teknologi raksasa ini, di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden saat ini.

    kp/rs (AP, AFP, Reuters)

    (ita/ita)

  • Pemimpin Hamas Dibunuh untuk Perpanjang Perang Gaza

    Pemimpin Hamas Dibunuh untuk Perpanjang Perang Gaza

    Jakarta

    Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dimaksudkan untuk memperpanjang konflik di Gaza, dan akan mempersulit pembicaraan untuk menyelesaikan krisis tersebut. Hal ini disampaikan Abbas kepada kantor berita Rusia, RIA dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan pada hari Selasa (6/8).

    “Tidak diragukan lagi bahwa tujuan pembunuhan Haniyeh adalah untuk memperpanjang perang dan memperluas cakupannya,” lapor RIA mengutip pernyataan Abbas, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (6/8/2024).

    “Ini akan berdampak negatif pada negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengakhiri agresi dan menarik pasukan Israel dari Gaza,” imbuh pemimpin Otoritas Palestina itu.

    Haniyeh tewas di ibu kota Iran, Teheran, minggu lalu, dalam sebuah serangan yang memicu ancaman balas dendam terhadap Israel. Pembunuhan ini pun memicu kekhawatiran bahwa konflik di Gaza akan berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.

    “Kami menganggap ini sebagai tindakan pengecut dan perkembangan berbahaya dalam politik Israel,” kata Abbas dalam pernyataan yang dipublikasikan dalam bahasa Rusia oleh kantor berita RIA.

    “Otoritas pendudukan Israel harus meninggalkan ambisi mereka dan menghentikan tindakan agresif mereka terhadap rakyat kami dan tujuan kami, mematuhi hukum internasional dan melaksanakan Inisiatif Perdamaian Arab, serta gencatan senjata dan penarikan pasukan dari Jalur Gaza segera dan berkelanjutan,” tandas Abbas.

    Sementara itu, terkait memanasnya situasi di Timur Tengah, militer Amerika Serikat memindahkan sedikitnya dua kapal perangnya yang sudah berada di Timur Tengah, menjadi lebih dekat ke Israel. Ini dilakukan di tengah ancaman Iran akan aksi pembalasan atas pembunuhan Haniyeh.

    Dilansir Al Arabiya, Selasa (6/8/2024), Presiden AS Joe Biden juga memimpin rapat dengan tim keamanan nasionalnya di Gedung Putih pada hari Senin (5/8) waktu setempat untuk membahas perkembangan terbaru di Timur Tengah. Para pejabat AS tidak dapat memperkirakan kapan Iran dan proksi-proksinya di Lebanon, Irak, Yaman, atau Suriah akan melakukan serangan terhadap Israel untuk membalas pembunuhan Ismail Haniyeh dan seorang komandan tinggi kelompok Hizbullah beberapa hari lalu.

    Pemindahan kapal perusak USS Cole dan USS Laboon dari Teluk Oman ke Laut Merah dilakukan setelah Pentagon atau Departemen Pertahanan AS pada hari Jumat lalu, memerintahkan untuk mengerahkan jet tempur tambahan beserta kapal penjelajah dan kapal perusak berkemampuan pertahanan rudal balistik ke Eropa dan Timur Tengah sebagai tanggapan atas ancaman Iran dan sekutunya.

    Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga memerintahkan kapal induk USS Abraham Lincoln dan kelompok penyerangnya untuk menggantikan kapal induk USS Theodore Roosevelt guna mempertahankan keberadaan kapal perang di wilayah tersebut.

    Pentagon juga mengambil langkah-langkah untuk mengirimkan skuadron jet tempur lainnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Memanas! Serangan Roket Lukai 5 Tentara AS di Pangkalan Militer Irak

    Memanas! Serangan Roket Lukai 5 Tentara AS di Pangkalan Militer Irak

    Baghdad

    Sedikitnya lima tentara Amerika Serikat (AS) luka-luka akibat serangan roket yang menghantam sebuah pangkalan militer di Irak, yang menjadi markas pasukan AS. Serangan ini terjadi saat AS dan Israel bersiap menghadapi gelombang serangan Iran dan sekutunya menyusul pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

    Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/8/2024), dua sumber keamanan Baghdad mengungkapkan bahwa dua roket Katyusha ditembakkan ke arah pangkalan udara al-Asad di Irak bagian barat pada Senin (5/8) waktu setempat.

    Salah satu sumber keamanan Irak itu mengatakan bahwa roket-roket tersebut terjatuh di dalam kompleks pangkalan udara yang menjadi markas pasukan AS itu.

    Belum ada kelompok maupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket tersebut. Tidak diketahui juga apakah rentetan serangan roket itu terkait dengan ancaman Iran untuk membalas pembunuhan Haniyeh.

    Pada Rabu (31/7) lalu, Iran mengatakan AS turut bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh di Teheran, karena dukungannya terhadap Israel.

    Beberapa pejabat AS, yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa salah satu tentara AS di antaranya mengalami luka serius. Jumlah lima korban luka itu didasarkan pada laporan awal, yang menurut para pejabat AS itu, masih bisa berubah.

    “Personel pangkalan itu sedang melakukan penilaian kerusakan pasca serangan,” tutur salah satu pejabat AS yang enggan disebut namanya itu.

    Pekan lalu, AS melancarkan serangan di Irak terhadap individu-individu, yang menurut Washington, merupakan militan yang siap meluncurkan serangan drone dan menimbulkan ancaman bagi AS dan pasukan koalisi internasional di negara tersebut.

    AS telah mengamati apakah Iran akan menepati janjinya untuk membalas pembunuhan Haniyeh, yang terjadi sehari setelah seorang komandan senior Hizbullah bernama Fuad Shukr tewas dalam serangan Israel di pinggiran Beirut, Lebanon. Hizbullah yang didukung Iran, juga bertekad membalas dendam kepada Tel Aviv.

    Pentagon, dalam pernyataannya, mengumumkan pihaknya akan mengerahkan jet-jet tempur dan kapal perang tambahan ke Timur Tengah, seiring upaya AS meningkatkan pertahanan menyusul ancaman dari Iran dan sekutunya, terutama Hamas dan Hizbullah.

    Irak, yang merupakan sekutu baik bagi AS maupun Iran, menampung sekitar 2.500 tentara AS dan memiliki milisi yang didukung Teheran terkait pasukan keamanannya. Negara ini telah menyaksikan peningkatan serangan sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas pada Oktober tahun lalu.

    Beberapa waktu terakhir, Irak menginginkan pasukan koalisi militer pimpinan AS menarik diri dari wilayahnya mulai September mendatang dan secara resmi mengakhiri kerja sama koalisi pada September 2025. Namun menurut para sumber, sejumlah pasukan AS akan tetap ada di Irak dalam kapasitas penasihat yang akan dinegosiasikan kemudian.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)