Perusahaan: Reuters

  • Trump Palak China, Pabrik iPhone Buka-bukaan Dampaknya

    Trump Palak China, Pabrik iPhone Buka-bukaan Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Foxconn, pabrik iPhone asal Taiwan, memperkirakan dampak tarif baru dari Presiden terpilih AS Donald Trump tidak akan terlalu berdampak pada perusahaannya dibandingkan dengan para pesaingnya.

    Young Liu, ketua produsen kontrak Apple di Foxconn melihat bahwa setiap tarif baru yang dikeluarkan dampak utamanya dirasakan oleh klien mereka, karena model bisnisnya didasarkan pada manufaktur kontrak.

    “Klien mungkin memutuskan untuk memindahkan lokasi produksi, tetapi melihat jejak global Foxconn, kami lebih unggul. Akibatnya, dampaknya terhadap kami cenderung lebih kecil dibandingkan dengan pesaing kami,” katanya, dikutip dari Reuters, Kamis (28/11/2024).

    Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan awal pekan ini bahwa pada hari pertamanya menjabat, ia akan memberlakukan tarif 25% untuk semua produk dari Meksiko dan Kanada, dan akan membebankan tarif tambahan 10% untuk barang-barang dari China.

    Foxconn memiliki fasilitas manufaktur besar di China termasuk pabrik perakitan iPhone raksasa. Namun, Foxconn telah meningkatkan investasinya di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Meksiko, dan Vietnam sebagai bagian dari upaya diversifikasi rantai pasokan.

    Di Meksiko, perusahaan ini sedang membangun fasilitas manufaktur besar untuk memproduksi server AI Nvidia GB200 AI.

    Liu mengatakan Foxconn hanya akan dapat membagikan lebih banyak rincian tentang rencana perusahaan di AS setelah 20 Januari, setelah Trump mulai menjabat dan kebijakan serta perubahan tarifnya menjadi lebih jelas.

    “Setelah itu, kami akan memiliki strategi yang sesuai,” kata Liu.

    “Apa yang Anda lihat sekarang adalah permainan antar negara, belum antar perusahaan. Apakah itu 25% atau tambahan 10%, hasilnya belum pasti karena mereka terus bernegosiasi. Kami terus beradaptasi dan menyempurnakan strategi global kami.” imbuhnya.

    (fab/fab)

  • 4 Orang Tewas, Puluhan Penerbangan Batal

    4 Orang Tewas, Puluhan Penerbangan Batal

    Seoul

    Korea Selatan (Korsel) dilanda badai salju lebat dalam dua hari terakhir, yang dilaporkan menewaskan sedikitnya empat orang. Puluhan penerbangan dibatalkan dan operasional kapal feri ditangguhkan akibat cuaca buruk tersebut.

    Laporan kantor berita Yonhap, seperti dilansir Reuters, Kamis (28/11/2024), menyebut hujan salju yang mengguyur akhir tahun ini sebagai yang paling lebat ketiga di Seoul, ibu kota Korsel, sejak pencatatan resmi dilakukan tahun 1907 silam.

    Satu orang tewas dan dua orang lainnya mengalami luka-luka di area lapangan golf setempat, setelah jaring pembatas yang dipenuhi timbunan salju runtuh pada Rabu (27/11) malam. Satu orang lainnya tewas dalam insiden serupa di area parkir mobil setempat.

    Kecelakaan lalu lintas di ruas jalan raya sebelah timur Seoul menewaskan dua orang.

    Sedangkan insiden tabrakan beruntun yang melibatkan 53 kendaraan terjadi di ruas jalan raya menuju pusat kota Wonju di Provinsi Gangwon pada Rabu (27/11) malam. Sekitar 11 orang mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

    Timbunan salju setebal 40 cm terpantau di beberapa bagian kota Seoul pada Kamis (28/11) pagi, yang memaksa pembatalan lebih dari 140 penerbangan. Namun otoritas badan cuaca setempat telah mencabut peringatan salju lebat di area metropolitan Seoul pada pukul 10.00 waktu setempat.

    Bandara Incheon, yang merupakan bandara utama Korsel, terdampak parah badai salju ini. Para penumpang mengalami penundaan rata-rata selama dua jam, dengan menurut Flightradar24, sekitar 14 persen penerbangan ditunda dan 15 persen penerbangan dibatalkan pada Kamis (28/11) waktu setempat.

    Lihat Video: Bandara Jeju Hentikan 97 Penerbangan Imbas Badai Salju

  • Rusia Tak Akan Lakukan Serangan Nuklir Meski Digempur Rudal ATACMS Amerika

    Rusia Tak Akan Lakukan Serangan Nuklir Meski Digempur Rudal ATACMS Amerika

    GELORA.CO – Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal canggih ATACMS pasokan Washington tidak akan meningkatkan risiko serangan nuklir oleh Moskow.

    Keyakinan itu disampaikan lima sumber AS yang mengetahui intelijen Amerika kepada Reuters, yang dilansir Kamis (28/11/2024).

    Lima sumber tersebut; dua pejabat senior, seorang anggota Parlemen, dan dua ajudan Kongres, mengatakan Rusia kemungkinan akan memperluas kampanye sabotase terhadap target Eropa untuk meningkatkan tekanan pada Barat atas dukungannya terhadap Kyiv.

    Serangkaian penilaian intelijen selama tujuh bulan terakhir telah menyimpulkan bahwa eskalasi nuklir tidak mungkin terjadi akibat keputusan untuk melonggarkan pembatasan penggunaan senjata AS oleh Ukraina.

    Pandangan itu tidak berubah setelah Presiden Joe Biden mengubah sikap AS bulan ini terkait persenjataan, kata sumber-sumber tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim untuk berbicara secara bebas tentang intelijen sensitif.

    “Penilaiannya konsisten: ATACMS tidak akan mengubah kalkulasi nuklir Rusia,” kata seorang ajudan Kongres yang diberi pengarahan tentang intelijen tersebut, merujuk pada rudal Amerika dengan jangkauan hingga 190 mil (306 km).

    Serangan rudal balistik jarak menengah (IRBM) hipersonik baru Rusia pekan lalu lalu, yang menurut para analis dimaksudkan sebagai peringatan bagi Washington dan sekutu-sekutunya di Eropa, tidak mengubah kesimpulan penilaian intelijen Amerika.

    Salah satu dari lima pejabat AS mengatakan meskipun Washington menilai bahwa Rusia tidak akan berusaha meningkatkan kekuatan nuklirnya, mereka akan mencoba menyamai apa yang dipandangnya sebagai peningkatan kekuatan AS. Pejabat itu mengatakan, menerjunkan rudal baru itu adalah bagian dari upaya Moskow tersebut.

    Pejabat AS tersebut melanjutkan, intelijen itu telah membantu memandu perdebatan yang sering memecah belah selama beberapa bulan terakhir di dalam pemerintahan Joe Biden tentang apakah pelonggaran pembatasan penggunaan senjata Amerika oleh Ukraina oleh Washington sepadan dengan risiko membuat Presiden Rusia Vladimir Putin marah.

    Para pejabat awalnya menolak langkah pemerintahan Biden tersebut, dengan alasan kekhawatiran eskalasi dan ketidakpastian mengenai bagaimana Putin akan menanggapinya.

    Beberapa pejabat tersebut, termasuk di Gedung Putih, Pentagon, dan Departemen Luar Negeri, mengkhawatirkan pembalasan yang mematikan terhadap personel militer dan diplomatik AS serta serangan terhadap sekutu NATO. Yang lainnya secara khusus mengkhawatirkan eskalasi nuklir.

    Biden berubah pikiran karena masuknya pasukan Korea Utara ke dalam perang Ukraina sebelum pemilihan presiden AS, kata para pejabat AS.

    Risiko Perang Nuklir Dibesar-besarkan

    Beberapa pejabat sekarang percaya bahwa kekhawatiran eskalasi, termasuk ketakutan akan pecahnya perang nuklir, telah dibesar-besarkan tetapi menekankan bahwa situasi keseluruhan di Ukraina tetap berbahaya dan bahwa eskalasi nuklir bukanlah hal yang mustahil.

    Kemampuan Rusia untuk menemukan cara-cara rahasia lain untuk membalas dendam terhadap Barat tetap menjadi kekhawatiran.

    “Respons hibrida Rusia menjadi perhatian,” kata Angela Stent, direktur studi Eurasia, Rusia, dan Eropa Timur di Universitas Georgetown, mengacu pada sabotase Rusia di Eropa.

    “Peluang eskalasi tidak pernah tidak ada. Kekhawatiran sekarang lebih besar,” ujarnya.

    Gedung Putih dan Kantor Direktur Intelijen Nasional menolak berkomentar.

    Kremlin tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang penilaian intelijen Amerika tersebut.

    Sejak Agustus lalu, ketika Ukraina melancarkan serangan mendadak ke wilayah Kursk Rusia, Moskow dan Kyiv telah terkunci dalam siklus gerakan yang meningkat dan gerakan balik.

    Rusia telah meminta bantuan dari Korea Utara, yang mengirim antara 11.000 hingga 12.000 tentara untuk membantu upaya perangnya, menurut Amerika Serikat.

    Pada hari yang sama dengan serangan pertama Ukraina di bawah kebijakan AS yang dilonggarkan, Rusia mengubah doktrin nuklirnya, menurunkan ambang batas untuk serangan nuklir.

    Ketakutan akan eskalasi nuklir telah menjadi faktor dalam pemikiran pejabat AS sejak Rusia menginvasi Ukraina pada awal 2022.

    Direktur CIA William Burns mengatakan ada risiko nyata pada akhir 2022 bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir terhadap Ukraina.

    Meskipun demikian, Gedung Putih terus maju dengan bantuan Ukraina, mengirimkan bantuan militer senilai miliaran dolar.

    Kekhawatiran itu memudar bagi beberapa pejabat karena Putin tidak menindaklanjuti ancamannya tetapi tetap menjadi pusat pertimbangan banyak orang dalam pemerintahan mengenai keputusan tentang bagaimana AS harus mendukung Kyiv.

    Pada bulan Mei, Gedung Putih mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal Amerika dalam keadaan terbatas untuk menyerang melintasi perbatasan tetapi tidak jauh di dalam Rusia, dengan alasan risiko eskalasi oleh Moskow, manfaat taktis yang marjinal, dan pasokan ATACMS yang terbatas.

    Salah satu penilaian intelijen dari awal musim panas, yang disusun diPermintaan Gedung Putih menjelaskan bahwa serangan di seberang perbatasan dari kota Kharkiv, Ukraina, akan berdampak terbatas karena 90% pesawat Rusia telah dipindahkan dari perbatasan—di luar jangkauan rudal jarak pendek.

    Namun, penilaian tersebut juga mencatat bahwa meskipun Putin sering mengancam akan menggunakan senjata nuklir, Moskow tidak mungkin mengambil langkah tersebut karena senjata tersebut tidak memberikan manfaat militer yang jelas. Pejabat intelijen menggambarkan opsi nuklir sebagai pilihan terakhir bagi Rusia dan bahwa Putin akan menggunakan cara pembalasan lainnya terlebih dahulu, dengan mencatat bahwa Rusia telah terlibat dalam sabotase dan serangan siber.

    Namun, beberapa pejabat di dalam Gedung Putih dan Pentagon berpendapat bahwa membiarkan Kyiv menggunakan rudal untuk menyerang di dalam Rusia akan menempatkan Kyiv, AS, dan sekutu Amerika dalam bahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang memprovokasi Putin untuk membalas baik melalui kekuatan nuklir atau taktik mematikan lainnya di luar zona perang.

    Pejabat Pentagon khawatir tentang serangan terhadap pangkalan militer AS.

    Faktor Korea Utara

    Pengenalan pasukan Korea Utara meyakinkan pemerintah, khususnya sekelompok pejabat di Gedung Putih dan Pentagon yang khawatir tentang eskalasi, untuk mengizinkan serangan jarak jauh, kata seorang pejabat senior AS.

    Rusia memperoleh keuntungan di medan perang dan pasukan Korea Utara dipandang secara internal sebagai eskalasi oleh Moskow yang mengharuskan tanggapan dari Washington, kata pejabat tersebut.

    Mengingat penilaian intelijen awal yang meremehkan risiko eskalasi nuklir, ketakutan nuklir dilebih-lebihkan dan keputusan untuk mengizinkan penggunaan ATACM yang lebih luas datang terlambat, kata seorang pejabat senior AS dan seorang anggota Parlemen, mengutip kemajuan terbaru militer Rusia.

    Sumber intelijen mengatakan operasi pembalasan Moskow yang paling kuat dan berhasil kemungkinan akan terjadi melalui sabotase. Badan intelijen Rusia telah meluncurkan upaya internasional besar-besaran di Eropa untuk mengintimidasi negara-negara yang mendukung Ukraina, kata seorang diplomat Eropa.

    Seorang pejabat AS menambahkan bahwa Moskow secara aktif berupaya untuk memajukan peperangan “zona abu-abu” melawan Barat dan bahwa Rusia memiliki jaringan agen yang luas dan pihaknya sedang menjajaki opsi untuk menggunakan mereka.

  • Rusia Kecam Usulan AS Pasok Senjata Nuklir ke Ukraina: Gila!

    Rusia Kecam Usulan AS Pasok Senjata Nuklir ke Ukraina: Gila!

    Moskow

    Otoritas Rusia mengomentari usulan yang muncul di kalangan negara-negara Barat agar Amerika Serikat (AS) memasok senjata nuklir kepada Ukraina. Moskow menyebut gagasan semacam itu sebagai hal yang “gila”.

    Rusia juga mengatakan bahwa demi mencegah skenario semacam itu, merupakan salah satu alasan mengapa Moskow melancarkan invasi ke Ukraina.

    Laporan media terkemuka AS New York Times (NYT), seperti dilansir Reuters, Kamis (28/11/2024), menyebut beberapa pejabat negara Barat, yang tidak disebut namanya, telah menyarankan kepada Presiden Joe Biden untuk memasok senjata nuklir kepada Ukraina sebelum dia mengakhiri masa jabatannya.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataannya menegaskan bahwa menjadi kepentingan semua pemerintahan yang bertanggung jawab untuk memastikan skenario semacam itu tidak terjadi. Dia menyebut skenario seperti itu sama saja dengan “bunuh diri”.

    “Kami menganggap hal ini sebagai kegilaan,” ucap Zakharova ketika ditanya wartawan soal isu tersebut.

    “Ini benar-benar kegilaan yang disodorkan oleh pihak Barat kepada bagian tertentu dalam tatanan politik di Ukraina,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Zakharova menuduh Kyiv menggunakan isu tersebut, yang digambarkannya sebagai propaganda, untuk berupaya memeras lebih banyak bantuan dari negara-negara Barat.

    Lihat Video: Joe Biden Bakal Izinkan Ukraina Pakai Senjatanya AS

  • Panas Perang Saudara Tetangga RI, China Turun Tangan Jadi Juru Damai

    Panas Perang Saudara Tetangga RI, China Turun Tangan Jadi Juru Damai

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tentara etnis minoritas bagian dari aliansi pemberontak yang memerangi militer yang berkuasa di Myanmar, telah mengumumkan kesediaannya untuk mengadakan pembicaraan dengan junta setelah pertempuran selama setahun di sepanjang perbatasan Myanmar-China.

    Keputusan Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA) ini muncul saat negara tetangga China menekan pemberontak di tengah degenerasi militer yang cepat, yang telah lama dilihat Beijing sebagai penjamin stabilitas.

    TNLA dalam sebuah pernyataan di saluran Telegram resminya mengatakan pihaknya menginginkan penghentian serangan udara militer di wilayahnya di negara bagian Shan utara dan menyatakan keinginannya untuk berunding dan menghargai upaya mediasi China.

    “Warga sipil kami menderita akibat serangan udara dan kesulitan lainnya. Jadi, kami perlu mencari jalan keluar,” kata juru bicara TNLA Lway Yay Oo, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/11/2024).

    TNLA merupakan bagian dari serangan terkoordinasi yang diluncurkan tahun lalu yang disebut “Operasi 1027,” dinamai sesuai tanggal dimulainya, yang telah menjadi tantangan terbesar bagi para jenderal Myanmar sejak kudeta mereka, yang mengakibatkan hilangnya beberapa kota dan pos militer.

    Dua kelompok lain dalam aliansi tersebut, Tentara Arakan dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar, tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait hal ini.

    Aliansi pemberontak sebelumnya telah mencapai gencatan senjata pada Januari dengan militer Myanmar selama pembicaraan yang dimediasi oleh China, tetapi kesepakatan tersebut gagal pada Juni dan pertempuran kembali terjadi.

    Pemerintahan paralel Myanmar, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), mengatakan Beijing harus mempertimbangkan keinginan rakyat Myanmar ketika terlibat dalam krisis negara tersebut.

    “Saya ingin mendorong China agar tidak mengadakan pertemuan yang bertentangan dengan keinginan rakyat Myanmar karena hal itu tidak akan membantu perdamaian negara tersebut,” kata juru bicaranya, Kyaw Zaw.

    Myanmar telah dilanda kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh ikon demokrasi Aung San Suu Kyi pada tahun 2021. Hal ini memicu gerakan perlawanan yang dimulai sebagai protes damai dan kemudian berkembang menjadi pemberontakan bersenjata di berbagai bidang.

    (luc/luc)

  • Harga Minyak Mentah Stabil Dipengaruhi Stok Bensin AS dan Prospek Suku Bunga The Fed

    Harga Minyak Mentah Stabil Dipengaruhi Stok Bensin AS dan Prospek Suku Bunga The Fed

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak mentah dunia stabil pada Rabu (27/11/2024) setelah munculnya laporan mengenai kenaikan stok bensin Amerika Serikat dan kekhawatiran atas kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed pada tahun depan.

    Dilansir dari Reuters, minyak mentah Brent hanya naik tipis 2 sen ke level US$ 72,83 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun tipis 5 sen menjadi US$ 68,72 per barel.

    Laporan dari Badan Informasi Energi AS menunjukkan, stok bensin AS meningkat 3,3 juta barel menjadi 212,2 juta barel dalam seminggu terakhir, berlawanan dengan prediksi analis yang memperkirakan penurunan sebesar 46.000 barel. Sementara itu, persediaan minyak mentah AS turun 1,8 juta barel, lebih besar dari perkiraan analis sebesar 605.000 barel.

    Tekanan tambahan datang dari data inflasi AS yang menunjukkan pelambatan. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin tidak memiliki banyak ruang untuk memangkas suku bunga pada 2025.

    Di sisi lain, harga minyak mentah sedikit terangkat setelah Israel dan Lebanon mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh AS dan Prancis.

    Dukungan tambahan untuk harga minyak mentah datang dari laporan terbaru bahwa OPEC+ sedang mempertimbangkan penundaan peningkatan produksi minyak yang dijadwalkan pada Januari 2025.

  • Apa Kabar Gaza Usai Gencatan Senjata Israel-Hizbullah Jadi Nyata?

    Apa Kabar Gaza Usai Gencatan Senjata Israel-Hizbullah Jadi Nyata?

    Jakarta

    Gencatan senjata mulai diberlakukan di Lebanon, setelah Israel dan Hizbullah menyetujui kesepakatan yang dimediasi Amerika Serikat (AS) dan Prancis. Diketahui Hizbullah yang didukung Iran, mulai menembakkan rudal ke wilayah Israel sebagai bentuk solidaritas untuk Hamas yang berperang melawan negara Yahudi itu sejak Oktober tahun lalu.

    Upaya berbulan-bulan untuk merundingkan gencatan senjata di Jalur Gaza hanya menghasilkan sedikit kemajuan, dan kini perundingan itu terhenti. Qatar sebagai mediator mengatakan bahwa pihaknya telah memberitahu kedua pihak yang bertikai jika perundingan ditunda hingga mereka siap membuat konsesi.

    Dalam pernyataannya usai mengumumkan gencatan senjata di Lebanon, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa pemerintahannya terus mendorong gencatan senjata di Jalur Gaza. Lalu bagaimana nasib Gaza usai gencatan senjata Hizbullah dan Israel?

    Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (27/11/2024), militer Israel kembali menggempur wilayah Jalur Gaza, dengan beberapa serangan menghantam sekolah yang kini menampung para pengungsi perang. Sedikitnya 15 orang tewas akibat rentetan serangan terbaru Tel Aviv di Jalur Gaza.

    Laporan para pejabat kesehatan di Jalur Gaza, 8 warga Palestina tewas dalam serangan yang menghantam Sekolah Al-Tabeaeen, yang menampung keluarga-keluarga yang mengungsi di Gaza City. Mereka yang tewas, menurut para petugas medis setempat, mencakup dua anak laki-laki dari mantan juru bicara Hamas Fawzi Barhoum.

    Kematian kedua anaknya itu telah dikonfirmasi oleh Barhoum sendiri secara terpisah. Sementara itu puluhan orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan di area tersebut.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

  • Israel Gempur Sekolah Tampung Pengungsi Gaza, 15 Orang Tewas

    Israel Gempur Sekolah Tampung Pengungsi Gaza, 15 Orang Tewas

    Gaza City

    Militer Israel kembali menggempur wilayah Jalur Gaza, dengan beberapa serangan menghantam sekolah yang kini menampung para pengungsi perang. Nahas, sedikitnya 15 orang tewas akibat rentetan serangan terbaru Tel Aviv di Jalur Gaza pada Rabu (27/11) waktu setempat.

    Laporan para pejabat kesehatan di Jalur Gaza, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (27/11/2024), menyebut sedikitnya delapan warga Palestina tewas dalam serangan yang menghantam Sekolah Al-Tabeaeen, yang menampung keluarga-keluarga yang mengungsi di Gaza City.

    Mereka yang tewas, menurut para petugas medis setempat, mencakup dua anak laki-laki dari mantan juru bicara Hamas Fawzi Barhoum. Kematian kedua anaknya itu telah dikonfirmasi oleh Barhoum sendiri secara terpisah.

    Puluhan orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan di area tersebut.

    Di area Shejala, pinggiran Gaza City, sebuah serangan Israel lainnya menewaskan sedikitnya empat orang.

    Sementara tiga orang lainnya tewas dalam serangan udara Tel Aviv yang menghantam area Beit Lahiya, yang terletak di ujung utara wilayah Jalur Gaza di mana pasukan Israel beroperasi sejak bulan lalu.

    Rentetan serangan udara di Jalur Gaza ini terjadi ketika gencatan senjata mulai diberlakukan di Lebanon, setelah Israel dan Hizbullah menyetujui kesepakatan yang dimediasi Amerika Serikat (AS) dan Prancis. Hal ini menjadi kemenangan langka bagi diplomasi di kawasan yang diguncang dua perang selama setahun terakhir.

    Lihat juga video: Puluhan Warga Tewas Imbas Serangan Israel di Beit Lahiya Gaza

  • Tentara Lebanon Siap Dikerahkan Jamin Penegakan Gencatan Senjata

    Tentara Lebanon Siap Dikerahkan Jamin Penegakan Gencatan Senjata

    Beirut

    Militer Lebanon menyatakan pihaknya sedang bersiap mengerahkan pasukan ke wilayah selatan negara tersebut, setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah mulai diberlakukan pada Rabu (27/11) pagi. Tentara-tentara Lebanon itu ditugaskan membantu dalam menjamin penegakan gencatan senjata.

    Militer Lebanon dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (27/11/2024), menyerukan agar para penduduk di desa-desa perbatasan menunda kepulangan ke rumah-rumah mereka hingga pasukan militer Israel bergerak mundur dari wilayah selatan negara tersebut.

    Pasukan Tel Aviv telah beberapa kali terlibat pertempuran dengan para petempur Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan, dan telah mendorong posisinya hingga sejauh enam kilometer di dalam wilayah Lebanon.

    Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah berlaku mulai Rabu (27/11) pagi, setelah kedua belah pihak menyetujui kesepakatan yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS) dan Prancis. Hal ini menjadi kemenangan langka bagi diplomasi di kawasan yang diguncang dua perang selama setahun terakhir.

    Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa gencatan senjata mulai diberlakukan pada Rabu (27/11) pagi, dengan pertempuran diharapkan berhenti sejak pukul 04.00 waktu setempat.

    Menurut ketentuan dalam perjanjian gencatan senjata tersebut, seperti diumumkan Biden, Israel sepakat untuk menarik pasukannya secara bertahap, dalam waktu 60 hari ke depan, dari wilayah Lebanon bagian selatan.

    Penarikan pasukan Israel itu dilakukan saat tentara-tentara Lebanon, dari Angkatan Bersenjata resmi negara itu, mengambil alih wilayah di dekat perbatasan dengan Israel, demi memastikan Hizbullah tidak membangun kembali infrastrukturnya di sana.

    Lihat video: 3 Alasan Netanyahu Dorong Gencatan Senjata di Lebanon

  • Malaysia Mulai Produksi Avtur Campuran Sawit pada 2027 Mendatang

    Malaysia Mulai Produksi Avtur Campuran Sawit pada 2027 Mendatang

    Bisnis.com, JAKARTA – Malaysia berencana untuk mulai memproduksi bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF) pada tahun 2027, dengan kapasitas produksi awal satu juta metrik ton per tahun.

    Mengutip Reuters pada Rabu (27/11/2024), Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Johari Abdul Ghani di hadapan parlemen mengatakan, kapasitas produksi akan meningkat secara bertahap berdasarkan hasil produksi pabrik dan ketersediaan bahan baku.

    Menurutnya, sebagai produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia, Malaysia berada dalam posisi strategis untuk menjadi salah satu produsen SAF terkemuka di dunia.

    Berdasarkan Peta Jalan Transisi Energi Nasional yang diterbitkan pemerintah Malaysia pada 2023, pemerintah menetapkan mandat pencampuran SAF yang dimulai dengan 1%, dan menargetkan pencampuran sebesar 47% pada 2050.

    Johari menambahkan bahwa EcoCeres Renewable Fuels Sdn Bhd dan Petronas, bermitra dengan Enilive dan Euglena, sedang membangun kilang dan pabrik produksi SAF dengan kapasitas masing-masing 350.000 dan 650.000 metrik ton per tahun.

    “Dengan pembangunan dua pabrik ini, kita akan memiliki kapasitas untuk memproduksi satu juta metrik ton SAF,” katanya, seraya menambahkan bahwa kelebihannya dapat diekspor ke negara-negara non-produsen SAF lainnya.

    Dia mengatakan pemerintah juga mempertimbangkan berbagai insentif pajak untuk menarik investor ke Malaysia dan menjadikan negara itu sebagai pusat pengembangan SAF.

    Johari menambahkan, produksi SAF akan menguntungkan petani kecil dan pelaku industri kelapa sawit karena limbah kelapa sawit memiliki nilai lebih tinggi daripada minyak kelapa sawit itu sendiri.

    Di kawasan Asean, Singapura telah mengumumkan rencananya untuk mewajibkan semua penerbangan yang berangkat dari negara tersebut untuk menggunakan SAF mulai 2026 dan berencana untuk menaikkannya menjadi 3-5% pada tahun 2030, tergantung pada perkembangan global dan ketersediaan serta penerapan SAF yang lebih luas.

    Sementara itu, pada Oktober lalu, Indonesia menerbangkan penerbangan komersial pertamanya menggunakan bahan bakar jet campuran minyak kelapa sawit.

    Penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai nasional Garuda Indonesia tersebut membawa lebih dari 100 penumpang dari ibu kota Jakarta ke kota Surakarta yang berjarak sekitar 550 km (342 mil).