Perusahaan: Reuters

  • Rezim Bashar al-Assad Runtuh, PM Suriah Tuntut Pemilu Segera Digelar – Halaman all

    Rezim Bashar al-Assad Runtuh, PM Suriah Tuntut Pemilu Segera Digelar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah sepertinya berakhir pada hari Minggu (8/12/2024) ini setelah pemberontakan yang dipimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Suriah mengumumkan penggulingan kekuasaan melalui siaran televisi nasional.

    Pengumuman tersebut, pun mengakhiri dinasti keluarga Assad yang telah berkuasa di Suriah selama 50 tahun terakhir.

    “Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita tentang pembebasan para tahanan kami, pembebasan rantai mereka, dan pengumuman berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya,” kata seorang pemberontak kepada Reuters, merujuk pada penjara militer besar di pinggiran Damaskus tempat pemerintah Suriah menahan ribuan orang.

    Saat warga Suriah mengungkapkan kegembiraan atas tergulingnya rezim Assad, hal berbeda dirasakan oleh sosok Perdana Menteri Suriah saat ini, Mohammad Ghazi al-Jalali.

    Jalali mengaku, dirinya khawatir terkait kekosongan pemerintahan pasca jatuhnya rezim Assad di Suriah.

    Sosok yang ditunjuk sebagai Perdana Menteri Suriah pada 14 September 2024 lalu ini, mengatakan negara harus segera mengadakan pemilihan umum (pemilu) untuk mengisi kekosongan tersebut.

    Guna mengisi pemerintahan yang ada, Jalali menilai pemilu yang bersifat bebas agar rakyat bisa memilih siapa pun pihak yang mereka inginkan untuk memerintah Suriah.

    Namun demikian, Jalali menilai langkah tersebut adalah hal yang rumit, mengingat Suriah bakal memiliki banyak kepentingan kompleks yang berbenturan pasca rezim Assad runtuh.

    Jalali mengatakan, kini banyak kelompok yang akan mencoba mengisi kekosongan tersebut, mulai dari kubu Islamis hingga kubu yang memiliki hubungan dengan Amerika Serikat, Rusia, dan Turki.

    Dikutip dari Reuters, Jalali juga mengatakan bahwa ia telah berhubungan dengan komandan pemberontak Abu Mohammed al-Golani untuk membahas penyelenggaraan pemilu dalam periode transisi saat ini.

    Jalali menilai, koordinasi dengan militer ini sangat dibutuhkan untuk yang menandai perkembangan penting dalam upaya membentuk masa depan politik Suriah pasca rezim Assad terguling.

    Israel Dibikin Was-was

    Aksi pemberontak yang berhasil menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah menarik perhatian Israel. Untuk mencegah konflik yang terjadi di Suriah meluas ke wilayahnya,

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pun mengambil langkah baru terkait keamanan di perbatasan.

    IDF mengumumkan telah memperketat pengamanan di Dataran Tinggi Golan, sebuah wilayah yang menjadi zona penyangga antara Israel dan Suriah.

    Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengantisipasi pergerakan pemberontak Suriah yang mungkin akan menyerang Israel setelah jatuhnya rezim Assad.

    Dalam pernyataan yang diterbitkan pada Minggu (8/12/2024), IDF menegaskan bahwa mereka telah menempatkan pasukan di zona penyangga serta beberapa area lainnya yang dianggap perlu untuk menjaga keamanan wilayah Dataran Tinggi Golan dan warga Israel.

    Menurut IDF, langkah tersebut diambil setelah evaluasi terbaru mengenai situasi di Suriah, dengan mempertimbangkan kemungkinan adanya serangan dari pemberontak Suriah yang bisa memasuki zona penyangga.

    Dalam pernyataannya, IDF juga menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam konflik yang sedang berlangsung di Suriah dan tidak mendukung pihak mana pun.

    “Kami menegaskan bahwa IDF tidak campur tangan dalam peristiwa yang terjadi di Suriah,” kata militer Israel.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Suriah Geger Serangan Pemberontak: AS, Yordania, Irak Desak Warga Angkat Kaki Tinggalkan Damaskus – Halaman all

    Suriah Geger Serangan Pemberontak: AS, Yordania, Irak Desak Warga Angkat Kaki Tinggalkan Damaskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak warga negaranya untuk segera meninggalkan ibu kota Suriah, Damaskus di tengah meningkatnya pertempuran antara pemberontak dan pasukan rezim.

    Desakan itu disampaikan Kedubes AS di Damaskus, Suriah, Sabtu (7/12/2024).

    Dalam keterangan resmi yang dikutip dari Anadolu, Kedubes AS menghimbau warga negaranya untuk segera meninggalkan Suriah karena situasi keamanan di wilayah itu terus bergejolak buntut pertempuran antar kelompok bersenjata.

    Terlebih saat ini Kedubes AS di Damaskus telah menghentikan operasinya sejak 2012.

    Oleh karena itu pemerintah AS tidak dapat memberikan layanan konsuler bagi warga AS apabila tidak segera mengevakuasi dirinya dari Suriah

    “Departemen Luar Negeri mendesak warga AS untuk meninggalkan Suriah sekarang sementara opsi komersial masih tersedia di Damaskus,” kata Kedubes AS.

    Tak hanya AS, Yordania turut mengeluarkan peringatan keamanan dan meminta warganya untuk segera meninggalkan Suriah sesegera mungkin.

    “Kami mendesak warganya untuk evakuasi secepatnya karena adanya perang saudara di Suriah. Untuk mempercepat evakuasi pemerintah telah membentuk tim krisis yang bertugas membawa warga negara Yordania kembali dengan selamat,” tegas Kementerian Luar Negeri Yordania

    Langkah serupa juga diikuti  Kedutaan Irak di Damaskus, yang mendesak warganya agar menghubungi fasilitas diplomatik untuk membantu mereka kembali ke Irak.

    Menyusul yang lainnya, Rusia melalui kedutaannya juga mengimbau warganya “untuk meninggalkan Suriah menggunakan pesawat komersial dari bandara yang masih beroperasi,”

    Geger Serangan Pemberontak di Suriah

    Ketegangan di Suriah mulai memanas setelah Kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (sebelumnya dikenal sebagai Front Nusra) dan sejumlah kelompok bersenjata lainnya melancarkan operasi besar-besaran terhadap pemerintah Suriah.

    Mereka perlahan bergerak maju dari arah utara di wilayah Idlib, di sebelah barat laut Suriah, menuju Kota Aleppo dan Hama.

    Hingga akhirnya Aleppo kota terbesar kedua di Suriah, berhasil direbut yang adalah kelompok-kelompok militan itu.

    Terbaru, para pasukan pemberontak dikabarkan mulai memasuki ibu kota Suriah, Damaskus pada Minggu (8/7/2024).

    Pemimpin Hay’at Tahrir Al-Sham (HTS), Abu Mohammed Al-Jolani,mengungkap ada 2 tujuan utama mengapa para pemberontak menggulingkan pemerintahan Bashar Al Assad.

    Pertama untuk menciptakan pemerintahan yang didasarkan pada lembaga dan dewan yang “dipilih oleh rakyat.”

    Kedua, menerapkan praktik Islam yang tidak brutal. Ini lantaran beberapa praktik Islam ekstrem yang diterapkan presiden Bashar Al Assad telah menciptakan “perpecahan” antara HTS dan kelompok jihad.

    Presiden Suriah Kabur

    Pasca pasukan pemberontak memasuki kota Damaskus, Presiden Suriah Bashar Al Assad melarikan diri.

    Pemerintah Suriah belum mengonfirmasi kepergian Assad, tetapi menurut badan pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights ia terbang ke luar negeri.

    Hal serupa juga dikonfirmasi dua perwira senior militer, mereka mengatakan kepada Reuters, bahwa Assad telah kabur namun belum diketahui kepergiannya.

    Namun, setelah pesawat tersebut pergi meninggalkan Suriah, jurnalis Mesir Khaled Mahmoued mengatakan pesawat itu menunjukkan pergerakan yang tidak biasa dan dilaporkan mengalami penurunan ketinggian dengan cepat.

    Tak lama kemudian, pesawat tersebut dikabarkan hilang dari radar setelah mengalami kecelakaan di dekat Al-Suwayri dan jatuh di suatu tempat di luar kota Homs, mengutip dari Next.

    “Pesawat yang dilaporkan membawa Assad telah menghilang dari radar dan tiba-tiba jatuh dari ketinggian lebih dari 3.650 meter ke 1.070 meter dalam beberapa menit,” ungkap Khaled Mahmoued di X, mengutip dari Newsx.

    Meski demikian laporan media setempat belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai munculkan isu ini

    (Tribunnews.com / Namira Yunia)

  • Keberadaan Assad Misterius, Penerbangan Terakhir dari Damaskus Hilang di Radar

    Keberadaan Assad Misterius, Penerbangan Terakhir dari Damaskus Hilang di Radar

    Damaskus

    Presiden Suriah Bashar al-Assad telah kabur setelah pemberontak memasuki ibu kota Damaskus. Kini, keberadaannya misterius setelah pesawat terakhir yang terbang dari Bandara Damaskus menghilang dari radar.

    Dilansir Reuters, CNN dan Al Jazeera, Minggu (8/12/2024), pasukan pemberontak awalnya menyatakan Assad telah meninggalkan Suriah. Beberapa saat sebelum pemberontak menguasai bandara, pelacak penerbangan sumber terbuka Flightradar24 mencatat satu pesawat di wilayah udara Suriah.

    Sebuah pesawat Ilyushin76 dengan nomor penerbangan Syrian Air 9218 menjadi penerbangan terakhir yang lepas landas dari Damaskus. Pertama, pesawat itu terbang ke timur, lalu berbelok ke utara.

    Beberapa menit kemudian, sinyalnya menghilang saat berputar di atas Homs. Kini, pencarian aktif terhadap Bashar al-Assad dilakukan.

    Pemberontak melakukan interogasi terhadap perwira militer Suriah dan pejabat intelijen yang mungkin mengetahui pergerakannya. Pasukan pemberontak sendiri telah menyatakan Damaskus ‘bebas’.

    Assad telah memimpin Suriah sejak tahun 2000. Dia menjadi presiden setelah ayahnya, Hafez al-Assad, yang menjadi Presiden Suriah sejak 1971 hingga meninggal pada tahun 2000.

    Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dirinya tidak berencana kabur seperti Assad. Dia ingin memastikan lembaga publik di Suriah tetap berfungsi dan pengalihan kekuasaan berlangsung damai.

    “Tetap berada di bawah pengawasan mantan Perdana Menteri sampai diserahkan secara resmi. Tembakan perayaan juga dilarang,” ujar Al-Julani dalam sebuah pernyataan.

    (haf/imk)

  • Tentara Suriah Kabur ke Irak usai Rezim Assad Tumbang oleh Pemberontak

    Tentara Suriah Kabur ke Irak usai Rezim Assad Tumbang oleh Pemberontak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tentara dari angkatan bersenjata Suriah yang loyal terhadap Presiden Bashar Al Assad dilaporkan mulai melarikan diri ke Irak menyusul kejatuhan rezim oleh pemberontak yang mulai menduduki ibu kota Damaskus, Minggu (8/12).

    Menurut sejumlah rekaman video yang tersebar di media sosial, Al Jazeera melaporkan sejumlah besar tentara Suriah terus melarikan diri ke Irak melalui pos perbatasan al-Qaim.

    Sebuah video yang diposting oleh Anbar Media Centre menunjukkan para tentara yang berada di atas tank dan kendaraan militer di jalan-jalan Al Qaim.

    Media tersebut menyebutkan bahwa “ribuan” pasukan telah memasuki Irak setelah “melarikan diri dari pertempuran yang sedang berlangsung di negara mereka”.

    Video lain yang diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan warga Irak membagikan makanan kepada para tentara yang “kelelahan”.

    Pada Sabtu (7/12) atau sehari sebelum pemberontak merangsek Damaskus, Wali Kota  A Qaim mengatakan bahwa sekitar 2.000 tentara Suriah telah menyeberang ke Irak untuk mencari perlindungan.

    Militer Suriah sebelumnya juga telah memberitahukan para perwira bahwa pemerintahan Presiden Bashar Al Assad telah berakhir setelah serangan kilat pemberontak berhasil menduduki sejumlah besar wilayah, termasuk ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12).

    [Gambas:Twitter]

    Dikutip Reuters, seorang personel militer Suriah mengatakan pengumuman itu diutarakan oleh komandan militernya.

    Laporan ini muncul tak lama setelah pemberontak Suriah mendeklarasikan bahwa rezim Assad telah berakhir.

    “Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kejahatan, tirani, serta pengungsian, dan setelah perjuangan panjang melawan segala bentuk kekuatan pendudukan, kami mengumumkan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era kelam itu dan dimulainya era baru bagi Suriah,” kata para pemberontak dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Al Jazeera.

    Pemberontak mengumumkan bahwa mereka berhasil “merebut” dan menduduki ibu kota Damaskus, dan Presiden Assad telah keluar dari Suriah.

    “Kami mengumumkan akhir dari era kegelapan dan dimulainya era baru Suriah. Di era baru Suriah, semua orang berdampingan dengan damai, keadilan ditegakkan, dan kebenaran ditetapkan,” bunyi pernyataan pemberontak.

    Sementara itu, keberadaan Assad belum diketahui. Namun, sejumlah laporan menyebutkan Assad telah kabur keluar Suriah menggunakan pesawat dari bandara Damaskus.

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pemerintahan 24 Tahun Presiden Assad Berakhir, Warga Suriah Berpesta

    Pemerintahan 24 Tahun Presiden Assad Berakhir, Warga Suriah Berpesta

    Damaskus

    Komando militer Suriah telah memberi tahu para perwira bahwa pemerintahan Presiden Bashar al-Assad selama 24 tahun telah berakhir. Assad telah kabur usai pemberontak masuk ke ibu kota Suriah, Damaskus.

    Dilansir Reuters dan BBC, Minggu (8/12/2024), seorang perwira Suriah mengatakan pengumuman itu disampaikan ke perwira militer usai serangan pemberontak yang cepat dan mengejutkan.

    Pejabat Kementerian Pertahanan Suriah juga telah menarik diri dari markas mereka di Damaskus. Pemberontak Suriah mengatakan Damaskus ‘sekarang bebas dari Assad’.

    Militer sebelumnya telah menyebut Assad terbang keluar dari Damaskus ke tujuan yang tidak diketahui. Pemberontak memasuki ibu kota tanpa tanda-tanda ada pengerahan militer.

    Kini, ribuan orang di dalam mobil dan berjalan kaki pun berkumpul di alun-alun utama Damaskus sambil melambaikan tangan dan meneriakkan ‘Kebebasan’ dari pemerintahan keluarga Assad yang telah berkuasa sekitar 50 tahun.

    Foto: Situasi di Suriah usai pemberontak deklarasikan era baru (AFP/LOUAI BESHARA)

    “Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita tentang pembebasan tahanan kami dan pelepasan rantai mereka serta mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya,” kata para pemberontak.

    Sednaya adalah penjara militer besar di pinggiran Damaskus tempat pemerintah Suriah menahan ribuan orang. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan musik yang diputar kencang dan orang-orang menari di sekitar tank yang dilaporkan ditinggalkan oleh militer Suriah.

    Foto: Situasi di Suriah usai pemberontak deklarasikan era baru (AFP/LOUAI BESHARA)

    Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dirinya tidak berencana kabur seperti Assad. Dia ingin memastikan lembaga publik di Suriah tetap berfungsi dan pengalihan kekuasaan berlangsung damai.

    Pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Al Julani mengatakan semua pasukan oposisi di Damaskus dilarang mengambil alih lembaga publik. Dia mengatakan seluruh lembaga pemerintah tetap berada di bawah pengawasan PM Suriah sampai pengalihan kekuasaan secara resmi. Dia juga melarang ada tembakan perayaan.

    “Tetap berada di bawah pengawasan mantan Perdana Menteri sampai diserahkan secara resmi. Tembakan perayaan juga dilarang,” ujar Al-Julani dalam sebuah pernyataan.

    (haf/imk)

  • Bashar al-Assad Kabur dari Damaskus: Oposisi Rayakan Kebebasan – Halaman all

    Bashar al-Assad Kabur dari Damaskus: Oposisi Rayakan Kebebasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan telah melarikan diri dari Damaskus ke lokasi yang tidak diketahui.

    Hal ini terjadi saat pejuang oposisi memasuki ibu kota dan warga merayakan kebebasan dari pemerintahan Assad yang telah berlangsung lebih dari 50 tahun.

    Para pejuang oposisi berhasil memasuki jantung kota Damaskus, dengan Hadi al-Bahra, pemimpin koalisi oposisi politik Suriah di luar negeri, menyatakan bahwa Damaskus kini bebas dari kekuasaan al-Assad.

    “Selamat kepada rakyat Suriah,” ungkap al-Bahra dalam pernyataannya, dikutip dari Al Jazeera.

    Sementara itu, Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali menyatakan bahwa ia tetap berada di rumahnya dan bersedia bekerja sama dengan oposisi.

    Al-Jalali juga menekankan pentingnya memastikan lembaga-lembaga publik tetap berfungsi.

    Abu Mohamed al-Julani, kepala kelompok pejuang utama Hayat Tahrir al-Sham, telah menginstruksikan para pejuang untuk tidak menyerang lembaga dan layanan publik.

    Hal ini menunjukkan upaya untuk menjaga stabilitas di tengah perubahan yang cepat.

    Perayaan Kebebasan

    Kegembiraan melanda Damaskus dengan teriakan “Kebebasan! Kebebasan!” saat warga merayakan berakhirnya pemerintahan al-Assad.

    Para pejuang juga membebaskan tahanan di Penjara Sednaya, mirip dengan yang dilakukan di kota-kota lain yang telah mereka kuasai dalam serangan kilat selama sepuluh hari terakhir.

    Laporan menunjukkan bahwa tentara Suriah mulai menjatuhkan senjata mereka saat menghadapi pasukan pemberontak yang terus maju.

    Pada Minggu (8/12/2024) pagi, komando militer mengonfirmasi bahwa pemerintahan al-Assad telah berakhir, menurut laporan Reuters.

    Sebelumnya, para pejuang juga menguasai kota Homs, yang terletak dua jam perjalanan ke utara Damaskus.

    Penguasaan Homs yang strategis memutus hubungan antara ibu kota dan benteng pesisir al-Assad di Lattakia dan Tartus, menambah tekanan pada rezim yang telah berkuasa selama beberapa dekade.

    Perkembangan ini menunjukkan momen penting dalam konflik Suriah, dengan harapan baru bagi warga yang mendambakan perubahan.

    Kuasai Penjara

    Dikutip dair CNN, pemberontak Suriah yang berperang melawan pemerintah Bashar al-Assad mengklaim mereka telah menguasai Penjara Militer Saydnaya yang terkenal kejam di utara Damaskus, menurut sebuah pernyataan pada hari Minggu (8/12/2024).

    “Kami sampaikan berita kepada rakyat Suriah tentang pembebasan tahanan kami dan pelepasan belenggu mereka, serta mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di Penjara Saydnaya,” kata pernyataan itu.

    Amnesty International menjuluki Saydnaya sebagai “rumah pemotongan manusia ” dalam laporan tahun 2017 setelah mendokumentasikan secara ekstensif hukuman gantung massal di sana.

    Laporan Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia pada bulan Juli 2023 menyoroti “pola penyiksaan dan perlakuan kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat yang terus meluas dan sistematis, termasuk penghilangan paksa” di dalam fasilitas penahanan Suriah termasuk Saydnaya.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Assad Berakhir

    Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Assad Berakhir

    Jakarta, CNN Indonesia

    Militer Suriah memberitahukan para perwira bahwa pemerintahan Presiden Bashar Al Assad telah berakhir setelah serangan kilat pemberontak berhasil menduduki sejumlah besar wilayah, termasuk ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12).

    Dikutip Reuters, seorang personel militer Suriah mengatakan pengumuman itu diutarakan oleh komandan militernya.

    Laporan ini muncul tak lama setelah pemberontak Suriah mendeklarasikan bahwa rezim Assad telah berakhir.

    “Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kejahatan, tirani, serta pengungsian, dan setelah perjuangan panjang melawan segala bentuk kekuatan pendudukan, kami mengumumkan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era kelam itu dan dimulainya era baru bagi Suriah,” kata para pemberontak dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Al Jazeera.

    Pemberontak mengumumkan bahwa mereka berhasil “merebut” dan menduduki ibu kota Damaskus, dan Presiden Assad telah keluar dari Suriah.

    “Kami mengumumkan akhir dari era kegelapan dan dimulainya era baru Suriah. Di era baru Suriah, semua orang berdampingan dengan damai, keadilan ditegakkan, dan kebenaran ditetapkan,” bunyi pernyataan pemberontak.

    Seorang pejabat keamanan di Suriah mengatakan kepada CNN bahwa rezim Assad sudah runtuh.

    “Dari segi militer, Damaskus telah jatuh,” kata seorang sumber yang mengetahui kemajuan pemberontak itu kepada CNN.

    Sumber tersebut bahkan menuturkan unit pengintaian telah memasuki Damaskus semalam dan mencari Presiden Bashar Al Assad selama 24 jam terakhir, namun tidak berhasil menemukannya.

    Operasi pemberontak khusus juga disebut telah memasuki Damaskus dan mengambil posisi-posisi kunci di “tempat-tempat strategis.”

    Pemberontak mengatakan mereka sedang berkomunikasi dengan elemen-elemen senior rezim Assad yang sedang mempertimbangkan untuk membelot.

    Sementara itu, Presiden Assad tak lama dikabarkan telah meninggalkan Suriah menggunakan pesawat ke lokasi yang belum diketahui.

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pemberontak Masuk Ibu Kota Suriah, Presiden Bashar Al Assad Kabur!

    Pemberontak Masuk Ibu Kota Suriah, Presiden Bashar Al Assad Kabur!

    Damaskus

    Presiden Suriah Bashar Al Assad dikabarkan telah menaiki pesawat dan meninggalkan ibu kota Suriah, Damaskus. Namun, belum ada informasi ke mana Assad hendak pergi.

    Dilansir Reuters dan CNN, Minggu (8/12/2024), dua perwira senior Suriah melaporkan Assad telah meninggalkan ibu kota.

    Pemantau perang SOHR juga mengatakan sebuah pesawat pribadi telah meninggalkan bandara Damaskus kemungkinan membawa Assad. Pasukan pemerintah di bandara dipulangkan setelah pesawat itu berangkat.

    Hal ini terjadi saat pasukan pemberontak telah mulai memasuki ibu kota Suriah. Ribuan orang yang mengendarai mobil dan berjalan kaki telah berkumpul di alun-alun utama di Damaskus sambil melambaikan tangan dan meneriakkan ‘Kebebasan’.

    “Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita pembebasan tahanan kami dan pelepasan rantai mereka serta mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya,” kata para pemberontak.

    Sednaya adalah penjara militer besar di pinggiran Damaskus yang menjadi tempat pemerintah Suriah menahan ribuan orang. Selain itu, situs pelacakan penerbangan Flightradar juga melaporkan pesawat Syrian Air lepas landas dari Bandara Damaskus saat ibu kota dilaporkan telah direbut oleh pemberontak.

    Pesawat itu awalnya terbang menuju wilayah pesisir Suriah, benteng sekte Alawite Assad. Pesawat itu kemudian berbalik arah secara tiba-tiba dan terbang ke arah yang berlawanan selama beberapa menit sebelum menghilang dari peta.

    (haf/imk)

  • Buntut Darurat Militer, Eks Menteri Pertahanan Korsel Ditangkap!

    Buntut Darurat Militer, Eks Menteri Pertahanan Korsel Ditangkap!

    Seoul

    Jaksa Korea Selatan (Korsel) menangkap mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun. Kim ditangkap atas dugaan perannya dalam deklarasi darurat militer oleh Presiden Korsel Yoon Suk Yeol yang berujung polemik.

    Dilansir Reuters, Minggu (8/12/2024), kantor berita Yonhap melaporkan tim investigasi khusus kejaksaan telah memeriksa Kim, yang secara sukarela hadir di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul sekitar pukul 01.30 dini hari ini waktu setempat.

    Pemeriksaan itu dilakukan setelah tiga partai oposisi minoritas mengajukan pengaduan ke jaksa penuntut terhadap Yoon, Kim, dan komandan darurat militer Park An-su. Mereka menuduh tiga orang itu melakukan pemberontakan.

    Kim sendiri dianggap sebagai tokoh utama di balik deklarasi darurat militer yang diumumkan Presiden Yoon. Dia kemudian mundur setelah darurat militer kontroversial itu dicabut dan membuat situasi politik Korsel menjadi tidak menentu.

    Jika terbukti bersalah, kejahatan memimpin pemberontakan dapat dihukum mati atau penjara seumur hidup, dengan atau tanpa kerja paksa. Anggota parlemen oposisi menuduh Yoon memobilisasi pasukan militer untuk memblokir pemungutan suara oleh anggota parlemen yang berusaha membatalkan apa yang mereka katakan sebagai dekrit darurat militer yang tidak konstitusional.

    Polisi nasional menggerebek kantor Kim pada hari Minggu sebagai bagian dari penyelidikan atas klaim pengkhianatan terhadap Yoon dan menteri-menteri utama. Pada hari Sabtu, Presiden Yoon telah menyampaikan pidato di televisi kepada rakyat untuk meminta maaf atas dekrit darurat militernya.

    Dia tidak akan menghindari tanggung jawab hukum dan politik atas tindakannya. Namun, dia tak menyampaikan keinginan untuk mengundurkan diri.

    Yoon mengejutkan negara itu pada Selasa malam ketika dia memberi militer kekuasaan darurat yang luas untuk membasmi apa yang disebutnya ‘pasukan anti-negara’ dan lawan politik yang menghalangi. Dia membatalkan perintah itu enam jam kemudian, setelah parlemen menentang pengepungan militer dan polisi untuk memberikan suara bulat menentang keputusan tersebut.

    Deklarasi darurat militer Yoon menjerumuskan Korea Selatan, ekonomi terbesar keempat di Asia dan sekutu militer utama AS, ke dalam krisis politik terbesarnya dalam beberapa dekade. Hal itu mengancam hancurnya reputasi negara itu sebagai kisah sukses demokrasi.

    (haf/imk)

  • Update Suriah: Kepanikan di Bandara, Presiden Tinggalkan Damaskus, Pemberontak Kuasai TV Pemerintah – Halaman all

    Update Suriah: Kepanikan di Bandara, Presiden Tinggalkan Damaskus, Pemberontak Kuasai TV Pemerintah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kekacauan dan kepanikan terjadi di dalam Bandara Damaskus pada Minggu (8/12/2024) pagi waktu setempat, saat pasukan pemberontak Suriah terus bergerak cepat menuju ibu kota.

    Middle East Spectator, media independen yang meliput situasi di Timur Tengah mengunggah video situasi di Bandara Damaskus.

    Dalam video tersebut, puluhan orang terlihat berlarian melewati pos pemeriksaan keamanan dan bergegas menuju gerbang keberangkatan.

    Mengutip CNN, bandara tersebut tampaknya kekurangan staf, dan situs web pemantauan penerbangan tidak menunjukkan jadwal keberangkatan dalam waktu dekat.

    Sementara itu, Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan telah menaiki pesawat dan meninggalkan Damaskus menuju lokasi yang tidak diketahui, lapor kantor berita Reuters, mengutip dua perwira senior Suriah.

    Pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) juga melaporkan bahwa sebuah pesawat pribadi yang meninggalkan Bandara Damaskus diduga membawa Assad.

    Pasukan pemerintah di bandara tersebut dipulangkan setelah kepergiannya, tambah SOHR.

    Kejadian ini berlangsung ketika pasukan pemberontak mengklaim telah memasuki ibu kota Suriah.

    Namun, Middle East Spectator melaporkan melalui akun Telegram-nya bahwa pesawat yang diduga membawa Assad mengalami kecelakaan.

    Dengan menyertakan tangkapan layar dari FlightRadar24, Middle East Spectator menduga bahwa Assad meninggalkan Damaskus dengan pesawat Ilyushin-76T.

    Tangkapan layar FlightRadar24 (FlightRadar24)

    Namun, pesawat tersebut menunjukkan pergerakan yang tidak biasa dan dilaporkan mengalami penurunan ketinggian dengan cepat.

    Tak lama kemudian, pesawat tersebut dikabarkan hilang dari radar.

    Pada pukul 09.48 WIB, pesawat tersebut dilaporkan mengalami kecelakaan di dekat Al-Suwayri.

    Hingga berita ini ditulis, media arus utama belum melaporkan mengenai kecelakaan tersebut.

    Kronologi serangan mendadak pemberontak Suriah, dari Aleppo hingga Damaskus

    Mengutip Al Jazeera, berikut timeline serangan pemberontak di Suriah serta perkembangan terkini.

    27 November: Pemberontak Suriah melancarkan serangan mendadak ke kota terbesar kedua di negara itu, Aleppo, yang membuat al-Assad, sekutunya, dan sebagian besar dunia, lengah.

    1 Desember: Dalam beberapa hari, pemberontak menguasai Aleppo, kecuali beberapa distrik yang mayoritas dihuni Kurdi yang dikuasai oleh pejuang Kurdi.

    5 Desember: Pemberontak melanjutkan serangan mereka, mengumumkan bahwa mereka telah merebut Hama, kota terbesar keempat di negara itu.

    7 Desember: Pemberontak mengatakan bahwa mereka telah memulai operasi untuk mengepung ibu kota Damaskus yang dikuasai pemerintah setelah merebut kota-kota di dekatnya.

    8 Desember:

    Pemberontak mengumumkan telah menguasai Homs, kota terbesar ketiga di Suriah, dan mengatakan bahwa mereka sekarang memasuki Damaskus.

    – Administrasi Urusan Militer, yang mewakili oposisi bersenjata, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat:

    “Pasukan kami telah mulai memasuki ibu kota Damaskus.”

    – Oposisi Suriah mengatakan para pejuangnya telah membebaskan semua tahanan di Penjara Sednaya dekat Damaskus.

    Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan penjara tersebut adalah tempat pasukan pemerintah melakukan penyiksaan yang mengerikan terhadap para tahanan.

    “Kami mengumumkan berakhirnya era tirani di Penjara Sednaya,” kata pihak oposisi dalam sebuah pernyataan.

    – Oposisi Suriah rebut gedung Radio dan TV Publik di Damaskus

    Kontributor Al Jazeera Arabic, mengutip sumber-sumber oposisi, melaporkan bahwa pemberontak telah mengambil alih gedung Radio dan TV Publik di ibu kota Suriah.

    Gedung Radio dan TV Publik merupakan situs penting dan simbolis di Suriah.

    Selain berlokasi di jantung kota Damaskus, gedung tersebut digunakan untuk mengumumkan pemerintahan baru selama era kudeta berturut-turut di Suriah pada tahun 1950-an dan 1960-an.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)