Perusahaan: Reuters

  • Jangan sia-siakan ANTARA!

    Jangan sia-siakan ANTARA!

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah kantor berita yang terus meniti usia, ANTARA telah menorehkan sejarah panjang, jauh sebelum siapapun yang hari ini mengklaim sebagai yang pertama menyediakan informasi atau konten.

    Hari ini usianya tepat 87 tahun, tepatnya didirikan pada 13 Desember 1937. Selama itu pula, ANTARA konsisten menyediakan informasi akurat dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia, bahkan dunia.

    Namun, di era digital yang serba cepat ini, pertanyaan mengenai bentuk kelembagaan yang paling tepat bagi ANTARA ke depan menjadi relevan untuk memastikan perannya tetap signifikan dan kompetitif.

    Sebagai badan usaha milik negara (BUMN) dengan status perusahaan umum (Perum) sejak 2007, ANTARA memiliki tanggung jawab ganda, yakni menjalankan fungsi pelayanan publik dan mencapai target finansial.

    Tantangan ini semakin kompleks dengan hadirnya media digital dan platform berita daring yang menawarkan informasi secara instan. Untuk tetap relevan, ANTARA perlu menyesuaikan struktur kelembagaannya agar lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan industri media.

    Melihat praktik terbaik dari kantor berita internasional dapat memberikan perspektif berharga. Reuters, misalnya, didirikan pada 1851 dan kini menjadi salah satu kantor berita terbesar di dunia.

    Reuters mempekerjakan sekitar 2.500 jurnalis dan 600 jurnalis foto di sekitar 200 lokasi di seluruh dunia, menunjukkan komitmen mereka dalam menyediakan berita global yang cepat dan akurat.

    Sementara itu, Agence France-Presse (AFP), yang merupakan kantor berita tertua di dunia, didirikan pada 1835 sebagai Havas dan kemudian berganti nama menjadi AFP pada 1944.

    AFP telah berhasil mempertahankan relevansinya dengan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan audiens.

    Sementara ANTARA sendiri, hingga kini terlihat masih berusaha untuk mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran berbagai persoalan internalnya.

    Belum lama, kantor berita itu terpaksa memindahkan kantor pusatnya dari Merdeka Selatan ke Pasar Baru, karena ada aksi korporasi yang mengarahkan Wisma Antara beralih kepemilikan ke BSI.

    Tidak jarang ANTARA menerima kritik dari berbagai pihak yang mungkin tidak sepenuhnya memahami kompleksitas operasional dan tantangan yang dihadapi.

    Sebagai lembaga yang mengemban misi pelayanan publik, sekaligus tuntutan bisnis, ANTARA berada dalam posisi yang sulit untuk dipahami, sekaligus menantang.

    Oleh karena itu, penting bagi publik untuk melihat peran ANTARA secara holistik dan memberikan dukungan yang konstruktif.

    Lembaga ini bukan entitas kecil yang bisa secara serampangan dipadankan dengan mengelola sebuah akun media sosial atau disandingkan dengan perusahaan media baru yang sekadar mengandalkan click bait dan tren kontroversial.

    Lebih dari itu, ANTARA adalah sumber informasi bangsa yang mencerahkan, memberdayakan, mendidik, dan membangkitkan nasionalisme. Pahami fungsi dan perannya, dan tidak dengan enteng berkomentar ketika penonton ANTARA TV bisa dihitung dengan jari karena bukan itu tujuan terbesarnya.

    Langkah strategis

    Untuk meningkatkan daya saing dan efektivitasnya, ANTARA dapat mempertimbangkan beberapa langkah strategis, khususnya sesuatu yang paling mungkin dilakukan secara internal.

    Langkah strategis itu, di antaranya menggenjot transformasi digital secara menyeluruh, mengadopsi teknologi terkini, seperti akal imitasi (AI) dan analitik data untuk meningkatkan efisiensi produksi berita dan distribusi konten. Hal ini sejalan dengan langkah yang diambil oleh kantor berita internasional dalam menghadapi tantangan era digital.

    Kemudian, jangan lupa untuk memperkuat kemitraan dengan kantor berita global untuk pertukaran konten dan teknologi, serta meningkatkan kapasitas jurnalis melalui program pelatihan dan magang.

    Untuk kemitraan itu, misalnya, ANTARA telah menjalin kerja sama dengan Bloomberg selama 28 tahun, yang menunjukkan komitmen untuk terus berkolaborasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar Indonesia.

    Lembaga ini jangan terus terjebak untuk bergantung pada dana Public Service Obligation (PSO) sebagai pendapatan utama, melainkan harus kreatif dan inovatif dalam mendiversifikasi layanan.

    ANTARA harus mengembangkan produk dan layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar modern, seperti platform berita digital dan konten multimedia interaktif yang benar-benar dapat menarik audiens yang lebih luas dan beragam. Lakukan survei pasar untuk mengetahui apa yang dibutuhkan para pelanggannya.

    Kemudian berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan jurnalis untuk memastikan mereka memiliki keterampilan yang relevan dengan tuntutan industri media saat ini. ANTARA harus mengambil langkah, dalam hal ini dengan mengembangkan potensi jurnalis muda melalui berbagai program pelatihan.

    Memang, saat ini, ANTARA sebagai kantor berita nasional sedang berada di persimpangan strategis untuk menentukan bentuk kelembagaan yang dapat memastikan keberlanjutan dan relevansinya di era digital.

    Model kelembagaan yang digunakan oleh kantor berita internasional, seperti Reuters, Associated Press (AP), dan The Guardian memberikan inspirasi tentang bagaimana struktur organisasi dapat mempengaruhi keberhasilan operasional.

    Reuters, misalnya, beroperasi sebagai perusahaan terbatas di bawah Thomson Reuters Corporation, memungkinkan fleksibilitas bisnis sekaligus mempertahankan integritas jurnalistik.

    Sementara itu, AP sebagai koperasi menunjukkan bahwa kolaborasi antaranggota dapat menjadi pendorong stabilitas dan kualitas, sedangkan The Guardian, yang berada di bawah kendali Scott Trust, menjamin keuntungan diinvestasikan kembali untuk mendukung misi editorial, tanpa tekanan dari pemegang saham.

    Setiap model kelembagaan memiliki kekuatan dan tantangannya masing-masing. Model koperasi, seperti AP, memastikan bahwa kebutuhan anggotanya selaras dengan arah organisasi, namun memerlukan transparansi manajemen yang tinggi.

    Yayasan nirlaba, seperti The Guardian, memungkinkan fokus pada kualitas berita, tanpa tekanan keuntungan komersial, tetapi membutuhkan dukungan yang kuat dari filantropi atau sumber pendapatan alternatif.

    Di sisi lain, struktur perusahaan terbatas, seperti Reuters, memberikan fleksibilitas penggalangan dana dan peluang ekspansi global, namun berisiko terhadap intervensi pemegang saham yang dapat memengaruhi independensi editorial.

    Keberhasilan model-model ini menunjukkan bahwa struktur kelembagaan yang tepat harus disesuaikan dengan visi, misi, dan konteks operasional masing-masing organisasi.

    Untuk ANTARA sendiri perlu dilakukan kajian mendalam apakah tetap akan menjadi BUMN berbentuk Perum atau berkonsolidasi dengan dua saudaranya RRI dan TVRI menjadi lembaga layanan publik, atau lembaga pemerintah non-departemen.

    Dalam jangka pendek, solusi yang ideal bagi ANTARA dapat mengimplementasikan model kelembagaan hibrida yang menggabungkan elemen BUMN dengan prinsip koperasi atau yayasan nirlaba.

    Dengan struktur ini, ANTARA seiring menanti kajian terbaiknya, maka dapat tetap mengedepankan fungsi pelayanan publik, sekaligus membuka peluang inovasi bisnis untuk keberlanjutan finansial.

    Dukungan pemerintah dapat memastikan stabilitas dasar, sementara pengelolaan yang lebih independen dan kolaboratif dapat meningkatkan daya saing di tingkat global.

    Langkah ini akan menempatkan ANTARA sebagai institusi yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah dinamika industri media global, tetap menjadi kebanggaan nasional, dan mampu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat Indonesia di masa depan.

    Disadari kemudian, ANTARA telah lama menjadi pilar penting dalam ekosistem media di Indonesia. Dengan mempertimbangkan langkah-langkah strategis tersebut, ANTARA diharapkan dapat terus beradaptasi dan berkembang di tengah perubahan lanskap media global.

    Sebagai masyarakat, semua ingin ANTARA memiliki peran untuk mendukung transformasi ini dan tidak menyia-nyiakan warisan berharga yang telah dibangun selama lebih dari delapan dekade.

    Mari bersama-sama menjaga dan memperkuat peran ANTARA sebagai sumber informasi terpercaya yang mampu menjawab tantangan zaman. Mengantarkan bangsa ini ke era kemasyhuran yang madani.

    *) Dr Taufan Hunneman adalah aktivis 98 dan dosen UCIC, Cirebon

    Copyright © ANTARA 2024

  • Trump Bicara Soal Kemungkinan Perang dengan Iran, Apa Katanya?

    Trump Bicara Soal Kemungkinan Perang dengan Iran, Apa Katanya?

    Washington DC

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan “apa pun bisa terjadi” ketika ditanya soal kemungkinan berperang dengan Iran saat dia kembali menjabat nantinya.

    “Apa pun bisa terjadi. Apa pun bisa terjadi. Situasinya sangat fluktuatif,” ucap Trump saat ditanya soal kemungkinan perang melawan Iran dalam wawancara dengan majalah TIME, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/12/2024).

    Trump kemudian menambahkan bahwa menurutnya, hal yang paling berbahaya yang terjadi saat ini adalah Ukraina menembakkan rudal ke Rusia, yang menurutnya merupakan eskalasi konflik besar-besaran.

    Wawancara dengan TIME itu bertepatan dengan penobatan Trump sebagai “Person of the Year” untuk tahun ini.

    Trump memiliki riwayat yang buruk dengan Iran, di mana pada masa jabatan pertamanya, tepatnya tahun 2020 lalu, dia memerintahkan serangan udara AS yang menewaskan jenderal penting Iran, Qassem Soleimani, yang saat itu sedang berada di wilayah Irak.

    Kemudian tahun 2018 lalu, Trump memutuskan untuk menarik AS dari perjanjian nuklir Iran yang disepakati pendahulunya, mantan Presiden Barack Obama, pada tahun 2015, dan memberlakukan kembali rentetan sanksi ekonomi untuk Teheran yang sebelumnya telah dilonggarkan.

    Perjanjian nuklir itu mengatur pembatasan terhadap kemampuan Iran dalam memperkaya uranium — proses yang dapat menghasilkan material fissile untuk senjata nuklir.

  • AS Tuduh Warga Korut Susupi Perusahaan Washington, Curi Data Rahasia

    AS Tuduh Warga Korut Susupi Perusahaan Washington, Curi Data Rahasia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Amerika Serikat mengeklaim Korea Utara menyusupkan warga mereka ke perusahaan-perusahaan di AS, untuk mencuri informasi rahasia yang kemudian digunakan untuk pemerasan.

    Uang hasil peras tersebut diduga dipakai untuk membiayai program persenjataan Pyongyang.

    Kementerian Luar Negeri AS menyatakan sekitar 130 pekerja asal Korea Utara bekerja di perusahaan teknologi informasi (IT) dan nirlaba AS dari 2017 hingga 2023. Mereka setidaknya telah meraup $88 juta (sekitar Rp1,4 triliun) yang digunakan Korut untuk membiayai senjata pemusnah massal.

    Perwakilan Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York belum memberikan komentar mengenai hal ini.

    Kemlu AS sementara itu sedang mencari informasi dari dua perusahaan Korut yang dijatuhi sanksi, yakni Yanbian Silverstar Network Technology dan Volasys Silverstar. Dua perusahaan yang masing-masing berbasis di China dan Rusia tersebut dikatakan menangani para pekerja.

    Kementerian Kehakiman AS secara terpisah juga mengumumkan dakwaan terhadap 14 warga Korea Utara yang dituduh bekerja di perusahaan-perusahaan AS menggunakan identitas palsu.

    Para pekerja diduga beroperasi dari luar AS untuk mencuri informasi sensitif perusahaan, salah satunya kode sumber komputer milik perusahaan, dan mengancam akan membocorkannya kecuali jika perusahaan membayar tebusan.

    Ke-14 orang tersebut kini didakwa dengan sejumlah tuduhan di antaranya penipuan daring, pencucian uang, dan pencurian identitas.

    “Untuk mendukung rezimnya yang brutal, pemerintah Korea Utara mengarahkan pekerja IT untuk mendapatkan pekerjaan melalui penipuan, mencuri informasi sensitif dari perusahaan-perusahaan AS, dan menyedot uang kembali ke Korut,” kata Wakil Jaksa Agung AS Lisa Monaco dalam sebuah pernyataan.

    Sebagian besar terdakwa diyakini berada di Korea Utara. Oleh sebab itu, Kementerian Luar Negeri AS menawarkan hadiah $5 juta (sekitar Rp80 miliar) bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi mengenai para tersangka.

    Seorang pembelot Korea Utara yang ahli di bidang IT pernah mengaku kepada Reuters pada November 2023 bahwa di Korut, ia akan mencoba untuk mendapatkan pekerjaan dan membuat profil media sosial palsu untuk mendapatkan lebih banyak pekerjaan.

    (blq/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Presiden Brasil Jalani 2 Operasi Pendarahan Otak, Dokter Ungkap Kondisinya – Halaman all

    Presiden Brasil Jalani 2 Operasi Pendarahan Otak, Dokter Ungkap Kondisinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva menjalani prosedur medis kedua pada Kamis (12/12/2024) pagi.

    Sebelum operasi ini, awal pekan kemarin Lula juga menjalani operasi pendarahan otak setelah jatuh dari tangga rumahnya, yang mengakibatkan trauma di bagian belakang kepala.

    Dikutip dari Reuters, VOA News, dan Al Jazeera, pada Selasa (10/12/2024), Lula, yang berusia 79 tahun, menjalani operasi selama dua jam untuk mengatasi pendarahan antara otak dan selaput meninges.

    Tim medis menyatakan operasi tersebut berjalan dengan lancar dan tidak ada komplikasi pasca-operasi.

    Dokter pribadi Lula, Roberto Kalil Filho, mengungkapkan prosedur ini adalah tindakan preventif dan tidak menunda pemulihan presiden.

    Dia kini dirawat di Rumah Sakit Sirio-Libanes di São Paulo, tempat tim medis memantau kondisinya.

    Lula diperkirakan dapat kembali bekerja pada awal pekan depan.

    “Kami berharap dia dapat keluar dari rumah sakit pada awal pekan depan,” kata Kalil.

    Dia menambahkan Lula akan kembali menjalankan tugasnya secara bertahap, meski ia akan membutuhkan waktu istirahat beberapa minggu untuk pemulihan penuh.

    Kondisi Pasca-Operasi

    Setelah prosedur kedua, dokter mengonfirmasi kondisi Lula stabil.

    “Semua prosedur berjalan dengan sukses dan presiden dalam kondisi stabil,” paparnya.

    “Presiden sudah bangun dan berbicara normal,” kata Kalil dalam konferensi pers pada Kamis (12/13/2024) pagi.

    Lula sudah bisa makan dan berada dalam keadaan sadar di ruang perawatan intensif (ICU).

    Pemeriksaan neurologis menunjukkan hasil yang normal, dan Lula telah diberitahu untuk menghindari aktivitas fisik atau mental yang berat untuk beberapa waktu.

    Pemilu Brazil 2026

    Kondisi kesehatan Lula telah memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan pencalonannya dalam Pemilu Presiden 2026.

    Lula, yang kini menjabat masa jabatan ketiga yang tidak berturut-turut, akan berusia 81 tahun pada saat pemilu mendatang.

    Meskipun beberapa survei menunjukkan keraguan publik mengenai kemampuannya untuk mencalonkan diri lagi, Juru Bicara Kepresidenan, Paulo Pimenta, menegaskan pada Kamis, Lula akan tetap mencalonkan diri sebagai kandidat Partai Pekerja.

    Survei terbaru dari Genial/Quaest menunjukkan meskipun mayoritas publik (52 persen) berpendapat bahwa Lula sebaiknya tidak mencalonkan diri lagi, angka dukungan terhadap pencalonannya meningkat menjadi 45 persen dari sebelumnya 40 persen.

    Dalam sebuah simulasi putaran kedua pemilu, Lula diperkirakan akan menang dengan lebih dari 50 persen suara, mengalahkan calon konservatif seperti mantan Presiden Jair Bolsonaro atau Gubernur Sao Paulo.

    Apabila Lula memutuskan untuk tidak mencalonkan diri pada 2026, hal ini bisa berdampak besar bagi Partai Pekerja dan politik kiri di Brazil, yang saat ini kehilangan sosok pemimpin yang menjadi simbol perlawanan terhadap kekuatan konservatif.

    Tanpa Lula, kelompok kiri akan menghadapi kesulitan untuk menemukan pewaris yang sebanding, mengingat kurangnya tokoh muda yang mampu menarik suara yang sama besar.

    Namun, juru bicara pemerintah tetap optimis dan menegaskan Lula akan terus menjadi figur penting dalam politik Brazil, meskipun menghadapi tantangan kesehatan dan usia.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Jelang Lengser, Biden Beri Grasi-Pangkas Hukuman Ribuan Napi

    Jelang Lengser, Biden Beri Grasi-Pangkas Hukuman Ribuan Napi

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, mengumumkan pengampunan dan pengurangan masa hukuman untuk lebih dari 1.000 narapidana di negaranya. Langkah ini dilakukan sepekan setelah Biden memberikan grasi tanpa syarat kepada putranya, Hunter Biden.

    Dalam pengumumannya pada Kamis (12/12) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/12/2024), Biden memberikan pengampunan atau grasi kepada 39 orang yang telah dihukum untuk kejahatan tanpa kekerasan dan mengurangi masa hukuman nyaris 1.500 narapidana yang menjalani hukuman bui jangka panjang.

    Para pejabat AS, pekan lalu, mengatakan bahwa Gedung Putih mendengarkan tuntutan agar Biden memberikan pengampunan atau mengurangi hukuman ribuan orang yang dihukum secara tidak adil oleh sistem peradilan AS.

    Biden mengatakan orang-orang yang mendapatkan grasi akan menerima hukuman yang lebih ringan jika diadili berdasarkan undang-undang, kebijakan, dan praktik hukum yang berlaku saat ini.

    Sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa pengampunan sedang dibahas untuk orang-orang yang dihukum karena pelanggaran narkoba tanpa melibatkan tindak kekerasan, dan orang-orang yang diidentifikasi oleh kelompok hak sipil sebagai orang yang dipenjara secara tidak adil.

    “Sebagai presiden, saya memiliki hak istimewa untuk memberikan pengampunan kepada orang-orang yang telah menunjukkan penyesalan dan rehabilitasi, memulihkan kesempatan bagi warga Amerika untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada komunitas mereka, dan mengambil langkah untuk menghapus disparitas hukuman bagi para pelaku kejahatan tanpa kekerasan, khususnya mereka yang dihukum karena pelanggaran narkoba,” ucap Biden.

    Dia menambahkan bahwa dirinya akan mengambil lebih banyak langkah dalam beberapa pekan ke depan dan pemerintahannya akan terus meninjau permohonan-permohonan grasi.

  • Berbicara tentang ANTARA dan masa depan Kantor Berita Nasional

    Berbicara tentang ANTARA dan masa depan Kantor Berita Nasional

    Jakarta (ANTARA) – Lebih dari 8 dekade membersamai bangsa ini bahkan dari sebelum Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan, menjadikan ANTARA lebih dari sekadar saksi sejarah, namun pelaku.

    Selama 87 tahun membentangkan layar mengarungi kehidupan seiring dinamika yang terjadi dalam memasok kebutuhan vital bangsa ini akan informasi dan narasi yang mencerahkan.

    Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA memiliki peran strategis sebagai penghubung informasi yang mengalir dari Sabang hingga Merauke.

    Berdiri pada 1937, ANTARA telah melampaui fungsi jurnalistik murni. Ia menjadi agen integrasi sosial, penyalur ideologi pembangunan, dan penjaga identitas bangsa di tengah arus globalisasi yang deras.

    Namun, di tengah perubahan teknologi dan dinamika geopolitik, muncul pertanyaan penting tentang bagaimana ANTARA dapat tetap relevan dan berdaya guna dalam membangun narasi kebangsaan di era digital ini?

    Peran ANTARA selama ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjuangan Indonesia. Di masa penjajahan, ANTARA adalah saluran informasi perlawanan yang menumbuhkan kesadaran nasional.

    Setelah kemerdekaan, ANTARA menjadi pusat informasi resmi pemerintah yang membantu menyampaikan kebijakan kepada rakyat dan memproyeksikan citra Indonesia ke dunia internasional.

    Seiring perjalanan waktu, ANTARA tidak hanya melayani kebutuhan domestik, tetapi juga bertindak sebagai perwakilan Indonesia di arena global, menyuarakan sudut pandang negara berkembang di tengah dominasi kantor berita besar dunia. Hal ini memberikan legitimasi dan kredibilitas yang kuat bagi ANTARA sebagai lembaga komunikasi strategis.

    Namun, di era digital yang serba cepat ini, tantangan yang dihadapi ANTARA semakin kompleks.

    Perubahan pola konsumsi media masyarakat, kemunculan media sosial, dan berita yang bergerak dalam hitungan detik menuntut ANTARA untuk beradaptasi secara cepat.

    Sementara kantor berita global seperti Reuters, AFP, dan Associated Press terus memperbarui infrastruktur digital mereka, ANTARA seringkali terlihat gagap dalam memanfaatkan peluang teknologi untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda.

    ANTARA harus segera mengatasi tantangan ini jika ingin tetap relevan di tengah disrupsi informasi.

    Posisi unik

    Sebagaimana namanya, posisi ANTARA sejak dahulu memang unik, yakni di antara, tidak di kanan tidak di kiri. Posisi unik ini juga bukan berarti ANTARA tak bersikap namun sikapnya adalah untuk berada di antara, begitupun secara kelembagaan.

    Di satu sisi, hal itu menguntungkan ANTARA karena ia dianggap sebagai pihak yang netral dalam berbagai kesempatan. Namun di saat yang sama menjadi kurang menguntungkan jika ditilik dari sisi kelembagaan.

    Sehingga salah satu persoalan utama yang harus dijawab saat ini adalah bagaimana ANTARA dapat mempertahankan posisi uniknya sebagai kantor berita nasional di tengah persaingan media global yang semakin ketat.

    Di sisi lain, pemerintah juga perlu memahami bahwa peran ANTARA bukan sekadar sebagai penyedia berita. ANTARA harus diposisikan sebagai lembaga strategis yang bertugas memitigasi dampak disinformasi dan menyatukan narasi kebangsaan di era post-truth. Untuk itu, kebijakan yang mendukung revitalisasi peran dan fungsi ANTARA perlu dirumuskan secara visioner.

    Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperkuat infrastruktur digital Antara. Misalnya Pemerintah dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) perlu menjadikan ANTARA sebagai laboratorium pengembangan teknologi informasi media.

    Hal ini mencakup investasi dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis tren berita, memperluas jaringan satelit untuk distribusi informasi ke daerah terpencil, dan membangun aplikasi berita interaktif yang mudah diakses. Dengan demikian, ANTARA dapat bersaing secara teknologi dengan kantor berita internasional.

    ANTARA juga harus mampu memanfaatkan data besar (big data) untuk memahami kebutuhan audiensnya secara lebih spesifik. Dengan menggunakan analisis data, ANTARA dapat mengidentifikasi preferensi informasi masyarakat, sehingga konten yang dihasilkan lebih relevan dan menarik.

    Misalnya, berita yang berkaitan dengan isu lingkungan hidup atau pengembangan desa-desa adat mungkin lebih menarik bagi masyarakat tertentu dibandingkan berita ekonomi makro. Dengan pendekatan ini, ANTARA dapat menjadi lebih inklusif dan dekat dengan masyarakat.

    ANTARA juga harus menjadi agen diplomasi publik Indonesia. Dalam konteks geopolitik yang semakin kompleks, peran kantor berita nasional tidak hanya sebagai penyedia informasi, tetapi juga sebagai alat diplomasi lunak (soft power).

    Di sisi lain, ANTARA harus mampu memproduksi konten berita dalam berbagai bahasa asing yang dapat menjelaskan posisi Indonesia dalam isu-isu global seperti perubahan iklim, kerja sama ASEAN, dan konflik Laut Tiongkok Selatan.

    Ini dapat meningkatkan pengaruh Indonesia di tingkat internasional dan memperbaiki citra bangsa di mata dunia.

    Sementara itu, reformasi kelembagaan harus dilakukan untuk memastikan ANTARA tetap independen dan profesional.

    Meskipun terafiliasi atau memiliki hubungan dengan pemerintah, ANTARA harus menjaga jarak yang cukup agar tetap kredibel di mata masyarakat dan menjunjung prinsip-prinsip kebenaran universal sebagaimana pedoman jurnalistiknya.

    Salah satu langkah yang bisa diambil di antaranya dengan membentuk dewan pengawas independen yang terdiri dari akademisi, praktisi media, dan perwakilan masyarakat sipil. Dewan ini akan memastikan bahwa ANTARA tetap menjalankan tugasnya dengan integritas dan objektivitas.

    ANTARA perlu mengembangkan program literasi media untuk masyarakat. Dalam konteks perang informasi yang semakin intens, ANTARA bisa mengambil peran sebagai pembimbing masyarakat untuk memahami cara memilah informasi yang benar dan menghindari hoaks.

    Program ini dapat dilaksanakan melalui kerja sama dengan perguruan tinggi, komunitas lokal, dan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

    Ke depan, ANTARA harus melihat dirinya sebagai lebih dari sekadar kantor berita. Ia adalah penjaga narasi bangsa yang bertugas memastikan bahwa suara Indonesia didengar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

    Untuk itu, inovasi harus menjadi kata kunci. Dengan memanfaatkan teknologi, memperkuat diplomasi publik, dan tetap berpegang pada prinsip independensi, ANTARA dapat menjawab tantangan zaman dan tetap menjadi aset strategis bangsa.

    Rekomendasi ini tidak hanya bersifat implementatif, tetapi juga membuka wacana baru tentang bagaimana sebuah kantor berita nasional dapat menjadi lebih relevan di era digital.

    Pemerintah, melalui BRIN dan lembaga terkait lainnya, perlu memberikan dukungan penuh untuk mendorong transformasi ANTARA menjadi lembaga modern yang tidak hanya bertahan di tengah perubahan, tetapi juga memimpin dalam membentuk masa depan ekosistem informasi Indonesia.

    Dengan demikian, ANTARA tidak hanya menjadi saksi perjalanan bangsa, tetapi juga penggerak utama dalam menyatukan visi dan langkah menuju Indonesia yang lebih maju.

    Dirgahayu ANTARA!

    *Penulis adalah peneliti di BRIN.

    Copyright © ANTARA 2024

  • Pasar Bergejolak, Harga Minyak Dunia Tergelincir di Tengah Beragam Sentimen

    Pasar Bergejolak, Harga Minyak Dunia Tergelincir di Tengah Beragam Sentimen

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak dunia mengalami penurunan pada perdagangan Kamis (12/12/2024) di tengah berbagai sentimen yang memengaruhi pasar. Salah satunya prediksi pasokan yang melimpah hingga ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

    Mengutip Reuters, Jumat (13/12/2024), harga minyak mentah Brent turun sebesar 11 sen (0,15%) menjadi US$ 73,41 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 27 sen (0,38%) ke US$ 70,02 per barel.

    Badan Energi Internasional (IEA) melakukan sedikit revisi terhadap proyeksi permintaan minyak untuk 2024, tetapi tetap memperkirakan pasokan akan mencukupi kebutuhan pasar.

    Di sisi lain, OPEC pada Rabu (11/12/2024) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak untuk 2024, menjadi revisi kelima secara berturut-turut. Hal itu disebut memengaruhi harga minyak dunia yang merosot.

    “Jika melihat data yang tersedia, IEA menyatakan bahwa surplus pasokan seharusnya sudah terjadi saat ini,” ungkap analis Price Futures Group Phil Flynn.

    Data IEA menunjukkan, pada Oktober, stok minyak global mengalami penurunan sebanyak 39,3 juta barel akibat aktivitas kilang yang rendah bersamaan dengan meningkatnya permintaan minyak global.

    Di Amerika Serikat, inflasi tercatat sedikit meningkat pada November sesuai ekspektasi para ekonom. Hal ini memicu keyakinan bahwa The Fed kemungkinan besar akan kembali memangkas suku bunga, mendorong optimisme terhadap prospek ekonomi dan permintaan energi.

    “Laporan inflasi memberikan angin segar bagi pasar. Meski tidak sempurna, tingkat inflasi tampaknya cukup rendah untuk memungkinkan The Fed menurunkan suku bunga pada pertemuan mendatang,” jelas kepala analis komoditas SEB Bjarne Schieldrop terkait harga minyak dunia yang melemah.

  • Anggota Parlemen AS Desak Gedung Putih Berlakukan  Keringanan Sanksi Suriah – Halaman all

    Anggota Parlemen AS Desak Gedung Putih Berlakukan  Keringanan Sanksi Suriah – Halaman all

    Anggota Parlemen AS Desak Gedung Putih Berlakukan  Keringanan Sanksi Suriah

    TRIBUNNEWS.COM- Dua anggota Kongres AS mendesak Gedung Putih untuk melonggarkan “beberapa sanksi” terhadap Suriah guna membantu perekonomiannya setelah negara itu diambil alih oleh kelompok bersenjata ekstremis yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS). 

    Ketika HTS dan kelompok ekstremis lain yang didukung Turki mengkonsolidasikan kekuasaan di Suriah, Washington dan sekutunya mencari cara untuk menghapus kelompok ISIS dan Al-Qaeda dari daftar hitam terorisme mereka.

    Menurut surat yang ditinjau oleh Reuters , Perwakilan Republik Joe Wilson, yang mengepalai Subkomite Urusan Luar Negeri DPR AS untuk Timur Tengah, dan Perwakilan Demokrat Brendan Boyle, yang mengepalai Kaukus Suriah Merdeka, mengatakan bahwa Washington perlu “menangguhkan” sebagian dari berbagai sanksi ekonomi yang diterapkan di bawah Undang-Undang Caesar untuk “membangun niat baik” dengan para ekstremis yang berkuasa.

    “Pendekatan yang disengaja dan bertahap diperlukan untuk mencabut sanksi dan kontrol ekspor terhadap Suriah,” demikian bunyi surat yang ditulis Wilson dan Boyle, seraya menambahkan bahwa tindakan tersebut dapat “memberikan insentif bagi pemerintah transisi untuk mematuhi norma-norma internasional.”

    Sumber-sumber di dalam HTS mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa bahwa organisasi teroris yang ditetapkan PBB itu “berhubungan” dengan para pejabat di Washington untuk mencabut sebagian sanksi Undang-Undang Caesar. 

    “Semua hambatan yang dihadapi rakyat Suriah dan masa depan mereka harus disingkirkan,” kata media Inggris itu mengutip sumber-sumbernya.

    Pada tahun 2019, Washington memberlakukan Undang-Undang Caesar khusus Suriah, yang memberikan wewenang kepada AS untuk menjatuhkan sanksi kepada siapa pun – tanpa memandang kewarganegaraan – yang melakukan bisnis dengan Suriah, berpartisipasi dalam proyek infrastruktur dan energi, memberikan dukungan kepada pemerintah Suriah, atau memasok barang atau jasa kepada militer Suriah.

    Tiga tahun kemudian, Washington mengesahkan Captagon Act yang menargetkan Damaskus untuk memerangi perdagangan gelap obat terlarang yang dipopulerkan oleh para ekstremis yang didukung asing. 

    Pada tahun 2023, anggota parlemen AS membahas paket sanksi utama ketiga untuk Suriah, yang disebut “Undang-Undang Anti-Normalisasi Rezim Assad,” yang bertujuan untuk menghukum negara mana pun yang berusaha menormalisasi hubungan dengan Damaskus.

    “Dengan lebih dari separuh infrastruktur vital hancur total atau rusak parah, penerapan sanksi sepihak terhadap sektor-sektor ekonomi utama, termasuk minyak, gas, listrik, perdagangan, konstruksi, dan teknik, telah menghancurkan pendapatan nasional dan melemahkan upaya pemulihan dan rekonstruksi ekonomi,” kata Pelapor Khusus PBB tentang Tindakan Pemaksaan Sepihak dan Hak Asasi Manusia, Alena Douhan, dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada November 2022.

    Krisis ekonomi di Suriah diperburuk oleh pendudukan selama bertahun-tahun di ladang minyak dan produksi gandum terbesar negara itu di timur laut oleh tentara AS dan proksi Kurdi.

    Segera setelah bekas faksi ISIS dan Al-Qaeda menguasai Damaskus – didukung oleh ratusan ekstremis asing – pejabat di Washington dan London mulai meninjau cara untuk mencabut sebutan teroris terhadap HTS dan pemimpinnya Abu Mohammad al-Julani, yang baru-baru ini mulai menggunakan nama aslinya, Ahmad al-Sharaa.

    SUMBER: THE CRADLE

  • Tok! Bank Sentral Eropa (ECB) Pangkas Suku Bunga Acuan jadi 3%

    Tok! Bank Sentral Eropa (ECB) Pangkas Suku Bunga Acuan jadi 3%

    Bisnis.com, JAKARTA – Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga acuan untuk keempat kalinya pada tahun ini, Kamis (12/12/2024). ECB tetap membuka pintu untuk pelonggaran lebih lanjut ke depan lantaran inflasi semakin mendekati targetnya dan perekonomian tetap lemah.

    Dilansir dari Reuters, Bank sentral untuk 20 negara yang menggunakan mata uang euro ini menurunkan suku bunga deposito bank, yang mendorong kondisi pembiayaan di benua biru menjadi 3,0% dari 3,25%. Suku bunga tersebut berada pada rekor 4,0% hanya pada Juni 2024.

    Presiden ECB Christine Lagarde mengisyaratkan bahwa pemangkasan lebih lanjut dimungkinkan dengan menghapus referensi untuk mempertahankan suku bunga. Dia mengartakan jargon ekonomi ‘cukup ketat’ untuk tingkat biaya pinjaman yang mengekang pertumbuhan ekonomi.

    “Kondisi pembiayaan melonggar, karena penurunan suku bunga Dewan Pemerintahan Eropa baru-baru ini secara bertahap membuat pinjaman baru menjadi lebih murah untuk perusahaan dan rumah tangga,” ujar Lagarde dikutip Reuters, Kamis (12/12/2024).

    Namun, dia mengatakan kondisi ini masih tetap ketat karena kebijakan moneter masih tetap ketat dan kenaikan suku bunga di masa lalu masih menular ke stok kredit yang ada.

    Tidak ada definisi universal mengenai apa yang dimaksud dengan suku bunga yang ketat. Meski demikian, para ekonom pada umumnya melihat wilayah netral, yang tidak mendorong maupun menurunkan pertumbuhan di antara 2%-2,5%.

    Dengan keputusan ini, ECB juga memangkas suku bunga yang dipinjamkan kepada bank-bank untuk satu minggu atau menjadi 3,15%, dan untuk satu hari menjadi 3,40%.

    Fasilitas-fasilitas ini hampir tidak pernah digunakan dalam beberapa tahun terakhir karena ECB telah memasok sistem perbankan dengan lebih banyak cadangan daripada yang dibutuhkannya melalui pembelian obligasi besar-besaran dan pinjaman jangka panjang.

    Namun, fasilitas ini mungkin akan menjadi lebih relevan di masa depan seiring dengan berakhirnya program-program tersebut. ECB mengkonfirmasi bahwa mereka akan berhenti membeli obligasi di bawah Program Pembelian Darurat Pandemi (Pandemic Emergency Purchase Programme) pada bulan ini.

  • Panas! Potret Ribuan Mahasiswa Turun ke Jalan Tuntut Janji Presiden

    Panas! Potret Ribuan Mahasiswa Turun ke Jalan Tuntut Janji Presiden

    Setelah bencana itu, oposisi, mahasiswa, dan masyarakat memprotes, menyalahkan korupsi, kelalaian, dan nepotisme pemerintah atas konstruksi buruk. Koalisi berkuasa dan Vucic membantah tuduhan tersebut, menegaskan semua pihak yang bertanggung jawab harus diadili. (REUTERS/Marko Djurica)