Perusahaan: Reuters

  • Sumbang Rp 3,8 T, Donald Trump Beri Karpet Merah Buat Elon Musk

    Sumbang Rp 3,8 T, Donald Trump Beri Karpet Merah Buat Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk yang menyumbangkan triliunan rupiah untuk Donald Trump mendapatkan karpet merah dalam pemerintah baru Amerika Serikat (AS). Pemerintahan Trump berencana mencabut persyaratan pelaporan kecelakaan mobil, menurut dokumen yang dilihat Reuters. Hal ini tentu menguntungkan untuk Elon Musk, sebagai pemilik perusahaan mobil listrik Tesla.

    Baik tim transisi Trump, Musk dan Tesla tidak menanggapi permintaan komentar. Tidak diketahui peran apa jika ada yang mungkin dimainkan Musk untuk rekomendasi tersebut.

    Elon Musk diketahui sebagai penyumbang terbesar saat Trump kampanye sebagai calon presiden AS lalu. Pemilik Tesla dan SpaceX tercatat memberikan US$242,6 juta atau Rp 3,8 triliun saat itu.

    Aturan baru terkait pelaporan kecelakaan akan menguntungkan bagi Tesla. Apalagi, perusahaan itu telah menjadi sasaran investigasi Badan Keselamatan lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA).

    Kecelakaan yang dilaporkan Tesla mencapai lebih dari 1.500. Dengan aturan tersebut, pemerintah tidak lagi memiliki wewenang melakukan penyelidikan dan mengatur keselamatan kendaraan otonom.

    Reuters melaporkan berdasarkan data kecelakaan NHTSA hingga 15 Oktober, Tesla bertanggung jawab atas 40 hingga 45 kecelakaan. Salah satunya terjadi di Virginia pada 2023, saat mobil dengan fitur autopilot diaktifkan menabrak truk gandeng.

    Kecelakaan juga terjadi di California pada tahun yang sama. Saat itu Tesla dengan Autopilot menabrak truk pemadam kebakaran, menewaskan pengemudi dan melukai empat petugas pemadam kebakaran.

    NHTSA menegaskan data kecelakaan sangat penting dalam mengevaluasi keselamatan teknologi mengemudi otomatis. Hal serupa juga disampaikan dua mantan karyawan lembaga itu, yang menyebut data penting untuk investigasi yang menyebabkan Tesla menarik kendaraan tahun 2023 lalu.

    Mereka mengatakan NHTSA tidak bisa mendeteksi pola kecelakaan terkait masalah keselamatan dengan mudah jika tanpa data tersebut.

    Sementara itu bulan Oktober lalu, Musk menyerukan melakukan proses persetujuan federal untuk kendaraan otonom. Dia menolak aturan negara bagian yang ditambal sulam.

    Bahkan dia akan memanfaatkan posisinya sebagai kepala efisiensi pemerintah untuk mendorong perubahan regulasi. Jabatan itu dijanjikan Trump untuk dirinya.

    (hsy/hsy)

  • Rezim Assad Jatuh, Pasukan Rusia Masih Bertahan di Suriah

    Rezim Assad Jatuh, Pasukan Rusia Masih Bertahan di Suriah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jatuhnya rezim Assad tak membuat Rusia menarik semua pasukan militernya dari Suriah. Mereka tidak meninggalkan dua pangkalan utamanya di negara tersebut.

    Reuters melaporkan penarikan militer Rusia terjadi di garis depan Suriah Utara serta pos-pos di Pegunungan Alawite. Sementara itu aktivitas masih terlihat di pangkalan udara Hmeimim Latakia dan fasilitas angkatan laut Tartous.

    Nasib pasukan Rusia di Suriah memang jadi pernyataan setelah rezim Assad tumbang beberapa waktu lalu. Presiden Bashar al-Assad dan ayahnya mendiang mantan presiden Hafez al-Assad diketahui menjalin aliansi dengan Rusia.

    Laporan dari rekaman satelit pada hari Jumat lalu menunjukkan dua Antonov AN-124 berada di Hmeimim dengan kerucut hidung terbuka. Reuters menuliskan nampaknya salah satu pesawat kargo terbesar dunia tersebut tengah bersiap untuk memuat, dikutip Minggu (15/12/2024).

    Reuters juga melaporkan di jalan raya yang menghubungkan Hmeimin dan Tartous terdapat konvoi kendaraan tempur infanteri dan kendaraan logistik Rusia. Kabarnya kendaraan tersebut menuju ke pangkalan udara.

    Laporan yang sama juga menyebutkan tentara Rusia berjalan di sekitar pangkalan. Jet-jet tempur terlihat terpangkir di hanggar.

    Pejabat keamanan Suriah yang berada di luar fasilitas mengatakan satu pesawat kargo terbang menuju Libya pada hari Sabtu.

    Sumber-sumber militer dan keamanan Suriah yang berhubungan dengan Rusia mengatakan Rusia tidak berniat menarik diri dari dua pangkalan tersebut.

    Perwira tentara senior Suriah yang berhubungan dengan militer Rusia juga menjelaskan beberapa peralatan dikirim kembali ke Moskow. Namun ini untuk menyusun kembali dan mengerahkan pasukan kembali sesuai perkembangan di lapangan.

    Pihak Kremlin mengatakan Rusia berdikusi dengan penguasa baru Suriah terkait pangkalan tersebut. Diskusi ini juga terungkap dari seorang sumber Rusia dan memastikan tidak ada penarikan pasukan dari pangkalan.

    Sementara itu, Reuters mengatakan tidak bisa memastikan bagaimana pemimpin pemberontak Suriah, Ahmad al-Sharaa melihat masa depan pangkalan Rusia dalam jangka panjang.

    (hsy/hsy)

  • Ini OS China yang Diramal Bakal Jadi Pesaing Berat Android

    Ini OS China yang Diramal Bakal Jadi Pesaing Berat Android

    Jakarta, CNBC Indonesia – Android punya pesaing baru. Sistem operasi buatan Huawei, HarmonyOS mulai banyak digunakan dan nampaknya bisa menggeser pemain lama seperti Android serta iOS.

    Berdasarkan laporan firma konsultan Counterpoint berjudul Global Smartphone Sales Share by Operating System, HarmonyOS mengalami peningkatan dalam pangsa pasar. Khusus di China, pangsa pasarnya meningkat secara signifikan dari 8% menjadi 17% pada kuartal I-2024.

    HarmonyOS juga berhasil menyalip iOS di China. Sebab masyarakat setempat banyak yang membeli produk unggulan milik Huawei.

    Tren positif juga terlihat dalam capaian global. Huawei mengalami kenaikan mencapai 2% menjadi 4% secara global.

    Sementara itu, Android dan iOS mengalami penurunan masing-masing 1% secara global. Namun secara jumlah keseluruhan, Android dan iOS memang masih jauh lebih banyak dibanding HarmonyOS.

    Android masih mendominasi pasar global mencapai 77% selama QI-2024. Sedangkan iOS mengantongi 19% pasar sistem operasi sedunia.

    Huawei diketahui memang memiliki ambisi besar untuk HarmonyOS. Dalam beberapa bulan ke depan, perusahaan menargetkan 100 ribu aplikasi baru untuk sistem operasinya.

    Masuknya perusahaan dalam daftar blacklist Amerika Serikat (AS) membuat Huawei ingin cepat mandiri sebagai ekosistem sistem operasi. Peluncurannya pertama kali pada lima tahun juga dipicu sanksi AS yang memutus akses Android kepada produk Huawei.

    “Karena sanksi AS, Huawei terpaksa mempercepat pengembangan sistem operasinya sendiri,” kata Ketua Huawei Xu Zhijun dalam sebuah pidato yang diposting di aplikasi perpesanan WeChat, dikutip dari Reuters, Minggu (15/12/2024).

    Sejauh ini, HarmonyOS sudah dihuni 15 ribu aplikasi. Namun tak bisa dipungkiri Huawei butuh lebih banyak lagi dengan lebih personal agar ekosistemnya bisa lebih matang.

    “Berdasarkan analisis kami, agar ekosistem Harmony menjadi matang dalam memenuhi kebutuhan konsumen, 100.000 aplikasi adalah tonggak sejarah, dan itu adalah tujuan utama selama enam hingga 12 bulan ke depan,” jelasnya.

    (hsy/hsy)

  • Yang Terjadi di Korsel Usai Presiden Dimakzulkan

    Yang Terjadi di Korsel Usai Presiden Dimakzulkan

    Jakarta

    Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol telah dimakzulkan. Yoon resmi dicopot dari jabatannya buntut pengumuman darurat militer pekan lalu. Kini Perdana Menteri (PM) Korsel Han Duck Soo yang ditunjuk untuk menjabat sebagai presiden sementara.

    Berikut ini sederet hal yang diketahui setelah Presiden Yoon resmi dimakzulkan:

    Aksi Protes Tuntut Presiden Yoon Dimakzulkan

    Buntut pengumuman darurat militer oleh Presiden Yoon pekan lalu, beragam aksi protes massa digelar untuk menuntut Yoon mundur dari jabatannya. Aksi dimulai sekitar tengah hari di luar gedung parlemen, Majelis Nasional, sebelum voting untuk resolusi pemakzulan.

    Aksi ini dilakukan seminggu setelah upaya pemakzulan pertama untuk melengserkan Yoon sempat gagal, yakni pada Sabtu (7/12) lalu. Seorang pejabat polisi Seoul mengatakan kepada kantor berita AFP, pada Sabtu (14/12), bahwa mereka memperkirakan sedikitnya ada 200.000 orang berdemonstrasi untuk mendukung pemakzulannya.

    Ratusan penggemar K-pop di Korea Selatan ikut demo untuk mendesak pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol. Lightstick yang mereka bawa membuat suasana demo berwarna. (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)Pemakzulan Presiden Yoon oleh Parlemen Korsel

    Para anggota parlemen Korea Selatan telah memberikan suara atas usulan untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol, pada Sabtu (14/12) waktu setempat. Usulan ini diambil atas pengumuman darurat militernya yang kemudian dibatalkan.

    Sebanyak 204 dari 300 anggota parlemen memilih untuk memakzulkan presiden atas tuduhan pemberontakan. Sementara 85 anggota parlemen lainnya memilih untuk menolak usulan tersebut. Tiga anggota abstain, dengan delapan suara dibatalkan.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Pejabat Senior Hamas: Gencatan Senjata dengan Israel di Gaza Potensial Terjadi Sebelum Akhir Tahun – Halaman all

    Pejabat Senior Hamas: Gencatan Senjata dengan Israel di Gaza Potensial Terjadi Sebelum Akhir Tahun – Halaman all

    Pejabat Senior Hamas: Gencatan Senjata dengan Israel di Gaza Potensial Terjadi Sebelum Akhir Tahun

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada surat kabar Saudi Al-Sharq bahwa “ada peluang bagus” untuk mengumumkan kesepakatan tahanan dan gencatan senjata di Jalur Gaza sebelum pergantian tahun.

    Menurut surat kabar tersebut, dilansir Khaberni Sabtu (14/12/2024) pejabat Hamas tersebut mengatakan, kunci dari peluang keberhasilan gencatan senjata ini ada di tangan presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    “Jika Presiden terpilih AS Donald Trump berhasil mencegah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (yang ingin) menghindar atau menghalangi (gencatan senjata), kita akan menghadapi perjanjian pertukaran (sandera) dalam tiga tahap dan perjanjian gencatan senjata bertahap, mungkin sebelum akhir tahun ini,” kata tokoh Hamas itu dikutip Khaberni dari Al-Sharq

    Sumber yang mengetahui negosiasi tersebut mengatakan kepada surat kabar tersebut kalau “ada kemajuan nyata dalam perundingan gencatan senjata,”.

    Laporan menambahkan kalau “negosiasi berlangsung dengan cara yang sangat rahasia.”

    Pekan lalu, Hamas juga memaparkan daftar nama tahanan yang masih hidup sebagai langkah awal menuju kesepakatan tersebut.

    Hamas Longgarkan Tuntutan

    Setelah lebih dari setahun keberatan, Hamas telah menyetujui tuntutan Israel agar IDF tetap berada di Gaza untuk sementara waktu di bawah kesepakatan gencatan senjata-penyanderaan.

    Demikian menurut laporan khusus yang dimuat The Wall Street Journal, pada Kamis (12/12/2024), mengutip mediator Arab.

    Hamas selama berbulan-bulan bersikeras bahwa mereka tidak akan menyetujui kesepakatan kecuali jika kesepakatan itu mencakup penghentian permanen perang di Gaza.

    Juga menghendaki  penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

    Namun, laporan itu mengatakan bahwa Hamas tampaknya melonggarkan tuntutannya, dan juga telah memberikan kepada para mediator daftar tahanan yang akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan baru.

    Para mediator mengatakan kepada The Journal bahwa daftar tersebut terdiri dari warga negara AS, wanita, orang tua dan mereka yang memiliki kondisi medis, dan juga menyertakan nama lima sandera yang telah dipastikan tewas.

    Laporan itu menambahkan bahwa negosiator Israel mendesak agar lebih banyak tahanan dibebaskan pada tahap awal gencatan senjata.

    Pada saat yang sama, disebutkan bahwa mereka telah sepakat untuk menarik pasukan secara bertahap dari Koridor Philadelphia di perbatasan Gaza-Mesir.

    Hamas juga dilaporkan telah sepakat bahwa mereka tidak akan terlibat dalam pengelolaan sisi Palestina di Penyeberangan Rafah antara Mesir dan Gaza.

    Ancaman Son of Hamas

    Mosab Hassan Yousef , putra mantan pemimpin Hamas Sheikh Hassan Yousef, yang kisahnya dijelaskan dalam buku Son of Hamas atau Anak Hamas, baru-baru ini mengunggah pesan di akun X.

    Ia memperingatkan pemimpin baru Suriah Abu Mohammed al-Jolani atau dikenali juga Julani.

    Yousef telah menjadi suara terkemuka dalam diskusi Barat tentang terorisme, khususnya terorisme jihad Islam, karena latar belakang dan keterlibatannya dengan Hamas .

    Dalam unggahannya pada hari Rabu (11/12/2024), Mosab Hassan Yousef memperingatkan Barat agar tidak mengakui atau melegitimasi al-Jolani.

    Menurutnya, jika hal itu terjadi prediksinya akan memiliki konsekuensi yang mematikan bagi kemanusiaan. 

    Unggahan itu tampaknya menyebabkan akun X miliknya ditangguhkan, Yousef sebelumnya memberi pesan.

    “Sebuah kekaisaran Islam baru telah lahir; jangan memberinya makan, tapi buatlah ia kelaparan,” tulisnya dikutip dari All Israel.

    Mantan anggota Hamas yang kini menjadi agen Shin Bet Israel itu mengatakan, sebagian besar warga Timur Tengah dan seluruh dunia tidak menyadari konsekuensi yang menghancurkan dari perkembangan baru di Suriah (Al-Sham).  

    Masalahnya, lanjut Yousef, adalah generasi jihadis baru lebih canggih daripada kelompok teroris mana pun di masa lalu. 

    Dia mengatakan bahwa Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra (Front al-Nusra), dan memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dan ISIS, telah mengubah strategi politik, tetapi bukan identitas, untuk meninabobokan negara-negara Barat agar percaya bahwa mereka telah melakukan reformasi.

    Mengutip upaya HTS untuk memulai layanan bus dan melanjutkan fungsi kota lainnya di wilayah yang direbut sebagai bukti reformasi yang mereka duga, Yousef memperingatkan bahwa kegiatan ini dimaksudkan “untuk memanipulasi masyarakat internasional dengan menunjuk tokoh-tokoh pemerintah yang moderat.”

    “Mereka memiliki kesabaran dan tidak terburu-buru menyerang musuh-musuh mereka; strategi baru mereka adalah membangun infrastruktur dan institusi, serta memperoleh pengakuan global untuk mendirikan Ummah Jihadi [organisasi Muslim global],” ia memperingatkan. 

    “Strategi baru mereka adalah menciptakan iklim yang sesuai yang akan mengarah pada pembentukan negara Jihadi.”

     Amerika Serikat dan sekutunya tidak boleh mengakui atau melegitimasi penguasa baru Damaskus, tidak peduli seberapa cerdik mereka akan memainkan kartu mereka untuk memanipulasi masyarakat internasional dengan menunjuk tokoh-tokoh pemerintahan yang moderat.

    Lebih jauh lagi – dan pada bagian postingan yang kemungkinan membuatnya diblokir – mantan anggota Hamas tersebut menganjurkan “penghapusan pemimpin utama pemberontak, terutama Al Julani, sebelum mereka memperoleh lebih banyak dukungan dan simpati dari masyarakat yang putus asa dan mendambakan perubahan dan kebebasan, yang akan memungkinkan munculnya kepemimpinan yang sah.”

    “Memberikan penghargaan atau pujian kepada para Jihadis karena menggulingkan diktator Suriah yang brutal adalah sebuah kesalahan, mereka mungkin memainkan peran penting, tetapi mereka bukanlah kekuatan sebenarnya yang menjatuhkan Assad,” klaim Yousef. 

    “Al-Julani memiliki potensi untuk menciptakan Negara Teroris yang kuat yang belum pernah kita alami sebelumnya,” kata Putra Hamas tersebut.

    “Ia cenderung membangunnya secara perlahan, penuh perhatian, dan sabar. Teroris global ini tidak berintegrasi dari seorang Jihadi menjadi seorang negarawan, ia mengubah dirinya dari seorang Jihadi biasa menjadi seorang Khalifah Islam modern, dan membiarkannya berkembang akan memiliki konsekuensi yang mematikan bagi kemanusiaan.” 

    Mantan anggota Hamas itu bukan satu-satunya suara dari Timur Tengah yang memperingatkan agar tidak menerima klaim reformasi al-Jolani.

    Peneliti Yayasan Pertahanan Demokrasi Hussain Abdul-Hussain memperingatkan bahwa Ahmed Hussein al-Sharaa, yang menggunakan nama samaran Abu Mohammed al-Jolani, tampaknya menerapkan hukum Syariah di banyak wilayah yang telah dikuasainya. 

    Abdul-Hussain menegaskan bahwa al-Jolani telah menempatkan pemerintah Idlib yang menegakkan Syariah sebagai pemerintah transisi bagi Suriah, yang bukan merupakan pertanda baik bagi janjinya untuk menghormati dan melindungi minoritas non-Muslim. 

    “Saya berharap proyeksi saya ternyata salah dan Sharaa telah berubah dan bersikap moderat, atau “dewasa,” seperti yang ia katakan kepada CNN,” tulis Abdul-Hussain. “Namun, saya tidak berharap terlalu banyak.” 

    Pengucilan Para Pemimpin Suriah

    Di Damaskus, para diplomat telah menyuarakan keprihatinan mengenai pengucilan para pemimpin oposisi politik lainnya.

    Kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) dengan cepat mengonsolidasikan otoritasnya atas negara Suriah, menunjukkan kecepatan yang sama seperti saat mereka mengambil alih negara itu, Reuters melaporkan.

    Kelompok tersebut telah mengerahkan pasukan polisi, membentuk pemerintahan sementara, dan memulai pertemuan dengan utusan asing, sehingga memicu kekhawatiran mengenai inklusivitas kepemimpinan baru Damaskus, kantor berita tersebut menunjukkan.

    Sejak HTS menggulingkan Bashar al-Assad pada hari Minggu sebagai bagian dari aliansi, para pejabatnya—yang sebelumnya menjalankan pemerintahan Islam di sudut terpencil di barat laut Suriah—telah mengambil alih kantor-kantor pemerintahan di Damaskus.

    Pada hari Senin, Mohammad al-Bashir , yang sebelumnya menjabat sebagai kepala pemerintahan daerah di Idlib yang dikuasai HTS, diangkat sebagai perdana menteri sementara Suriah. 

    Langkah ini menggarisbawahi dominasi HTS di antara faksi-faksi bersenjata yang berjuang selama lebih dari 13 tahun untuk mengakhiri kekuasaan al-Assad.

    Meskipun HTS memutuskan hubungannya dengan organisasi teroris al-Qaeda pada tahun 2016, HTS telah meyakinkan para pemimpin suku, pejabat lokal, dan warga sipil selama perjalanannya menuju Damaskus bahwa agama minoritas akan dilindungi.

    Pemerintah sementara yang baru kurang inklusif, Kata Seorang Sumber

    Di kantor gubernur Damaskus, Mohammad Ghazal—seorang insinyur sipil berusia 36 tahun dari Idlib yang sekarang mengawasi urusan administratif—menepis kekhawatiran terhadap pemerintahan Islam.

    “Tidak ada yang namanya pemerintahan Islam. Bagaimanapun, kita adalah Muslim dan itu adalah lembaga atau kementerian sipil,” katanya, dikutip dari AL MAYADEEN.

    “Kami tidak memiliki masalah dengan etnis dan agama apa pun,” katanya, seraya menambahkan bahwa “yang membuat masalah adalah rezim [Assad].”

    Namun, muncul kekhawatiran mengenai komposisi pemerintahan sementara yang baru , yang sangat bergantung pada para administrator dari Idlib. Reuters mengutip empat tokoh oposisi dan tiga diplomat yang mengatakan bahwa proses tersebut kurang inklusif.

    Walaupun al-Bashir telah menyatakan ia hanya akan menjabat hingga Maret, HTS, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS, Turki, dan lainnya, belum menguraikan aspek penting dari transisi tersebut, termasuk rencana untuk konstitusi baru.

    “Anda mendatangkan (menteri) dari satu warna, seharusnya ada partisipasi dari yang lain,” tegas Zakaria Malahifji, Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Suriah dan mantan penasihat politik oposisi di Aleppo.

    Ia menggambarkan kurangnya konsultasi dalam pembentukan pemerintahan sebagai sebuah kesalahan.

    “Masyarakat Suriah beragam dalam hal budaya, suku bangsa, jadi sejujurnya ini mengkhawatirkan,” tegasnya.

    Seperti pejabat “Pemerintah Keselamatan” yang berafiliasi dengan HTS lainnya yang direlokasi dari Idlib ke Damaskus, Ghazal telah mendesak pegawai negeri untuk kembali bekerja, seraya menekankan keadaan negara yang mengerikan.

    “Ini adalah negara yang runtuh. Ini adalah reruntuhan, reruntuhan, reruntuhan,” katanya.

    Sasaran langsung Ghazal untuk tiga bulan ke depan termasuk memulihkan layanan dasar dan merampingkan birokrasi. Ia mengumumkan rencana untuk menaikkan gaji, yang saat ini rata-rata $25 per bulan, agar sesuai dengan upah minimum $100 di Salvation Government.

    Persaingan Antar Faksi Timbulkan Risiko terhadap Stabilitas

    Meskipun HTS mendominasi, faksi-faksi bersenjata lainnya, terutama di dekat perbatasan dengan Yordania dan Turki, tetap aktif, sehingga menimbulkan risiko bagi stabilitas di Suriah pasca-Assad, Reuters mencatat, seraya menambahkan bahwa persaingan antar faksi, yang berakar pada konflik bertahun-tahun, semakin memperparah tantangan-tantangan ini.

    Yezid Sayigh, seorang peneliti senior di Carnegie Middle East Center, menyatakan bahwa HTS “jelas berusaha mempertahankan momentum di semua tingkatan.”

    Ia memperingatkan risikonya, termasuk potensi pembentukan rezim otoriter baru dengan dalih Islam.

    Namun, ia menunjukkan bahwa keberagaman oposisi dan masyarakat Suriah kemungkinan akan mencegah satu kelompok pun memonopoli kekuasaan.

    Dalam konteks yang sama, Reuters mengutip sumber oposisi yang mengetahui konsultasi HTS yang mengklaim bahwa semua sekte Suriah akan terwakili dalam pemerintahan sementara.

    Selama tiga bulan ke depan, isu utama yang akan diputuskan termasuk apakah Suriah mengadopsi sistem presidensial atau parlementer, sumber itu menambahkan.

    Dalam wawancara untuk Il Corriere della Sera pada hari Rabu, al-Bashir menekankan bahwa pemerintah sementara akan mengundurkan diri pada bulan Maret 2025.

    Ia menguraikan prioritas seperti memulihkan keamanan, menegakkan kembali otoritas negara, memulangkan pengungsi, dan menyediakan layanan penting.

    Ketika ditanya apakah konstitusi baru akan memiliki kerangka Islam, al-Bashir menyatakan bahwa rincian seperti itu akan dibahas selama proses penyusunan konstitusi.

    Di Damaskus, para diplomat telah menyuarakan kekhawatiran tentang pengecualian terhadap para pemimpin oposisi politik lainnya.

    “Kami prihatin – di mana semua pemimpin oposisi politik,” kata seorang diplomat.

    Yang lain mencatat potensi dampak destabilisasi dari faksi-faksi bersenjata yang belum dilucuti senjatanya atau didemobilisasi.

    Joshua Landis, seorang pakar Suriah dan direktur Pusat Studi Timur Tengah di Universitas Oklahoma, menyarankan bahwa al-Jolani “harus segera menegaskan kewenangannya untuk menghentikan kekacauan yang terjadi.”

    “Namun, ia juga harus berupaya meningkatkan kapasitas administratifnya dengan melibatkan para teknokrat dan perwakilan dari berbagai komunitas,” tegas Landis.

     

    (oln/khbrn/tribunnews/*)

     

  • Melihat Kondisi Ekonomi Korsel yang Presidennya Dimakzulkan

    Melihat Kondisi Ekonomi Korsel yang Presidennya Dimakzulkan

    Jakarta

    Anggota parlemen Korea Selatan sepakat untuk memakzulkan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol buntut penerapan darurat militer yang menggemparkan.

    Untuk diketahui, pengumuman darurat militer sempat membuat kondisi politik dan ekonomi Korea Selatan gonjang-ganjing. Bahkan mata uang negara itu keok terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

    Setelah keputusan memakzulkan Yoon Suk Yeol, dikhawatirkan kondisi membuat pasar terguncang dan berpengaruh terhadap stabilitas demokrasi ekonomi Korea Selatan.

    Kepala investasi di Lombard Odier, John Woods mengatakan pengaruh kondisi saat ini terhadap perekonomian Korea Selatan akan terlihat bagaimana kondisi ekonomi pada awal 2025.

    “Volatilitas seputar latar belakang politik ini adalah sesuatu yang perlu kita pertimbangkan dengan sangat serius, tetapi tentu saja nilai Korea (Selatan) sebagai proksi AI adalah sesuatu yang juga tidak dapat kita abaikan,” kata dia dikutip dari CNBC, Sabtu (14/12/2024)

    Dikutip dari Reuters, ekonomi Korea Selatan pada kuartal III-2024 hampir tidak mengalami pertumbuhan. Hal ini disebabkan oleh belanja konsumen dan ekspor yang mengalami penurunan.

    Produk Domestik Bruto (PDB) pada Juli-September meningkat 0,1%. Pertumbuhan yang lemah itu merupakan kemunduran bagi negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia.

    (ada/ara)

  • Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Tegaskan Mundur Sementara Waktu

    Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Tegaskan Mundur Sementara Waktu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengungkapkan dirinya akan mengundurkan diri untuk sementara waktu. Hal ini diungkapkan oleh dirinya dalam pidato resmi dari kediaman resminya di Seoul, Sabtu (14/12/2024).

    Pidatonya ini adalah respons dari pemakzulan dirinya oleh Majelis Nasional hari ini. Meskipun akan mundur, dia menegaskan dirinya akan tetap memperjuangkan karier politiknya.

    “Meskipun saya sekarang harus mundur untuk sementara waktu, perjalanan menuju masa depan tidak boleh pernah berhenti,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip dari AP dan Reuters, Sabtu (14/12/2024).

    “Meskipun saya berhenti untuk saat ini, perjalanan yang telah saya lalui bersama rakyat selama dua setengah tahun terakhir menuju masa depan tidak boleh terhenti. Saya tidak akan pernah menyerah,” lanjutnya.

    Yoon pun menunjuk Perdana Menteri Han Duck-soo untuk menjadi penjabat presiden sementara. Yoon tetap menjabat tetapi kekuasaan kepresidenannya ditangguhkan di tengah masa jabatan lima tahunnya.

    “Saya akan memberikan semua kekuatan dan upaya saya untuk menstabilkan pemerintahan,” kata Han kepada wartawan setelah pemungutan suara.

    Adapun, keputusan pemakzulan akan ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi Korea Selatan. Parlemen Korea memberikan waktu selama 180 hari.

    Mosi pemakzulan Yoon disetujui karena sedikitnya 12 anggota Partai Kekuatan Rakyat pimpinan Yoon bergabung dengan partai-partai oposisi, yang menguasai 192 kursi di majelis nasional beranggotakan 300 orang, sehingga memenuhi ambang batas dua pertiga yang dibutuhkan.

    Jumlah anggota parlemen yang mendukung pemakzulan adalah 204, dengan 85 menentang, tiga abstain, dan delapan surat suara tidak sah.

    Krisis politik telah memicu kekacauan di partai yang berkuasa, dengan ketuanya Han Dong-hoon menentang seruan untuk mengundurkan diri setelah mendukung pemakzulan sebagai hal yang tidak dapat dihindari untuk menormalkan situasi.

    Yoon mengejutkan negara pada tanggal 3 Desember ketika ia memberikan kekuasaan darurat yang luas kepada militer untuk membasmi apa yang disebutnya “kekuatan anti-negara” dan mengatasi lawan politik yang menghalangi.

    (haa/haa)

  • Kenapa Israel Getol Kuasai Dataran Tinggi Golan di Suriah?

    Kenapa Israel Getol Kuasai Dataran Tinggi Golan di Suriah?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel saat ini telah menguasai buffer zone atau zona penyangga Dataran Tinggi Golan usai ditinggalkan oleh pasukan keamanan Suriah.

    Pasukan Suriah sendiri sudah meninggalkan Dataran Tinggi Golan sejak rezim Bashar Al Assad digulingkan pemberontak pada 8 Desember lalu.

    Dataran Tinggi Golan sebetulnya merupakan wilayah yang secara hukum internasional berada di wilayah teritorial Suriah. Namun, Israel merebut wilayah tersebut pada 1967.

    Suriah sebetulnya pernah mencoba merebut kembali Dataran Tinggi Golan pada 1973. Namun, upaya itu gagal lantaran pasukan Zionis berhasil membendung serangan pasukan Suriah yang ingin menguasai wilayah tersebut.

    Pada 1974, Israel dan Suriah sepakat melakukan gencatan senjata di Dataran Tinggi Golan. Namun, kesepakatan ini rusak ketika Israel ingin kembali merebut wilayah tersebut pada 1981.

    Lantas, mengapa Israel ingin mencaplok Dataran Tinggi Golan?

    Masalah keamanan

    Israel menginginkan Dataran Tinggi Golan untuk mengamankan wilayah perbatasannya dengan Suriah.

    Secara geografis, Dataran Tinggi Golan terletak di dekat perbatasan Israel dan Suriah.

    Sejak 2011, Suriah mengalami peristiwa perang saudara antara milisi oposisi pemerintah dengan pemerintah rezim Bashar Al Assad.

    Israel sebagai negara yang berbatasan dengan Suriah khawatir perang saudara di sana bakal memberikan dampak negatif ke negaranya.

    Oleh karena itu, dilansir Reuters, Israel menginginkan Dataran Tinggi Golan untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai buffer zone atau wilayah penyangga.

    Wilayah penyangga ini digunakan Israel untuk menjaga keamanan wilayah perbatasan Israel. Di sana, Negeri Zionis menempatkan sejumlah tentaranya untuk menjaga wilayah perbatasan agar perang saudara Suriah tidak meluas ke wilayah mereka.

    Merupakan wilayah yang subur

    Selain karena keamanan, Israel menginginkan Dataran Tinggi Golan juga karena alasan sumber daya.

    Dataran Tinggi Golan sendiri merupakan wilayah yang subur. Selain itu, wilayah ini juga punya sumber daya air yang melimpah.

    Oleh karena itu, Israel berupaya mencaplok wilayah tersebut dari Suriah agar bisa memanfaatkan segala keuntungan yang ada di dalamnya.

    Di sana, Israel mendirikan berbagai pemukiman ilegal untuk warganya. Dilansir Al Jazeera, ada sekitar 30 pemukiman Israel di Dataran Tinggi Golan.

    Di sana, warga Suriah tinggal bersama sekitar 30 ribu warga Suriah yang mengungsi di Dataran Tinggi Golan.

    (gas/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Warga Suriah Girang, Rusia Hengkang

    Warga Suriah Girang, Rusia Hengkang

    Jakarta

    Rezim Bashar al-Assad akhirnya telah tumbang. Ribuan warga Suriah yang bergembira pun berkumpul di ibu kota, Damaskus untuk merayakan kemerdekaan mereka atas tumbangnya pemerintahan klan al-Assad yang berkuasa selama setengah abad.

    Presiden yang digulingkan, Bashar al-Assad sendiri diketahui telah melarikan diri dari Suriah. Sementara Rusia diketahui tengah mengemasi peralatan militer mereka di pangkalan udara di Suriah.

    Ribuan Warga Suriah Rayakan Tumbangnya Rezim Assad

    Ribuan warga Suriah bergembira dan berkumpul di luar masjid bersejarah di ibu kota Suriah, Damaskus untuk merayakan salat Jumat pertama sejak penggulingan presiden Bashar al-Assad. Lebih dari setengah abad rezim klan al-Assad berakhir pada hari Minggu lalu, setelah serangan kilat oposisi melanda seluruh negeri dan berhasil merebut ibu kota.

    Seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Sabtu (14/12), Kepala Administrasi Operasi Militer Abu Mohammed al-Jolani yang mempelopori serangan tersebut, menyerukan kepada warga Suriah “untuk turun ke jalan untuk mengekspresikan kegembiraan mereka” pada Jumat (13/12) waktu setempat untuk menandai “kemenangan revolusi yang diberkahi.”

    Sementara itu, menurut laporan koresponden AFP, ratusan orang berkumpul dalam suasana yang meriah dan santai di alun-alun utama kota kedua Suriah, Aleppo. Kota ini merupakan medan pertempuran sengit selama perang saudara yang panjang di negara itu.

    Begitu pula di kota Suriah lainnya, Sweida, jantung minoritas Druze Suriah, tempat demonstrasi antipemerintah telah diadakan selama lebih dari setahun. Ratusan warga Suriah turun ke jalan, bernyanyi dan bertepuk tangan dengan gembira.

    Potret ribuan warga Suriah rayakan tumbangnya Assad di Damaskus. (Foto: REUTERS/Yosri Aljamal)

  • Krisis Bahan Bakar Hantui Kuba, Warga Antre Panjang di SPBU

    Krisis Bahan Bakar Hantui Kuba, Warga Antre Panjang di SPBU

    Foto Bisnis

    REUTERS/Alexandre Meneghini – detikFinance

    Sabtu, 14 Des 2024 20:00 WIB

    Kuba – Warga Kuba mengantre di dekat SPBU di Havana dengan harapan mendapatkan isi ulang. Banyak SPBU di seluruh negeri telah ditutup karena kekurangan stok.