Perusahaan: Reuters

  • Departemen Keuangan AS Dikabarkan Diretas Hacker China

    Departemen Keuangan AS Dikabarkan Diretas Hacker China

    Bisnis.com, JAKARTA – Peretas asal China dikabarkan kembali berulah dengan meretas Kantor Sanksi Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS). Serangan terjadi di tengah ramai rumor mengenai aksi spionase China lewat Salt Typhon. 

    Spyware Salt Typhoon merupakan perangkat lunak berbahaya (malware) yang dikembangkan oleh grup peretasan yang dikenal sebagai “ShadowFall” atau “Group 3390” asal China. Grup ini telah melakukan serangan terhadap berbagai organisasi dan pemerintahan di seluruh dunia.

    Spyware Salt Typhoon mengincar data sensitif, sistem jaringan hingga mengambil alih sistem kontrol sebuah badan pemerintahan. Salt Typhoon masuk melalui email phishing hingga link berbahaya. 

    Dilansir dari reuters, Kamis (2/1/2025) seorang pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan Kantor Sanksi Departemen Keuangan AS mengungkapkan dalam sebuah surat kepada anggota parlemen bahwa peretas yang disponsori negara China mencuri dokumen penting hingga Departemen Keuangan AS menyebutnya sebagai “insiden besar.”

    Sementara itu Dev X melaporkan Departemen Keuangan AS tersebut tidak memberikan perincian tentang berapa banyak stasiun kerja yang telah diakses atau jenis dokumen apa yang mungkin diperoleh para peretas.

    Tidak hanya itu, Departemen Keuangan juga menyampaikan belum menemukan tanda-tanda mereka mengalami serangan. 

    “Saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan pelaku ancaman tersebut terus mengakses informasi Departemen Keuangan. Departemen Keuangan menanggapi dengan sangat serius semua ancaman terhadap sistem kami, dan data yang dimilikinya,” kata departemen tersebut.

    Departemen tersebut mengatakan meskipun belum menemukan adanya serangan, Departemen tetap bekerja sama dengan FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur untuk memastikan keamanan departmen.

    Departemen juga menuding peretasan tersebut dikaitkan dengan peretas dan China.

    Insiden tersebut terjadi saat para pejabat AS terus bergulat dengan dampak dari kampanye spionase siber besar-besaran yang dikenal sebagai Salt Typhoon yang memberi para pejabat akses ke teks pribadi dan percakapan telepon dari sejumlah warga Amerika yang tidak diketahui. 

    Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri tidak secara langsung menanggapi insiden Departemen Keuangan tersebut tetapi menegaskan kembali sikap terhadap tuduhan peretasan secara umum.

    “Kami telah berulang kali menyatakan posisi kami terhadap tuduhan yang tidak berdasar dan tidak memiliki bukti,” kata juru bicara tersebut.

  • Tesla Cybertruck Meledak di Luar Hotel Trump Las Vegas, Ada yang Tewas

    Tesla Cybertruck Meledak di Luar Hotel Trump Las Vegas, Ada yang Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebuah kendaraan Tesla Cybertruck meledak dan terbakar di luar hotel milik Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Las Vegas, Rabu (1/1). 

    Dalam peristiwa itu ada satu korban tewas dan tujuh orang terluka.

    Dari rekaman yang direkam par saksi di dalam dan di luar hotel menunjukkan kendaraan itu meledak dan terbakar ketika baru parkir di luar hotel.

    Kejadian itu terjadi beberapa jam setelah seorang pria mengendarai truk membabi buta menabraki kerumunan massa di New Orleans. Sepuluh orang tewas dalam tabrak massal di New Orleans tersebut.

    Seperti kejadian di New Orleans, FBI juga turun tangan menyelidiki ledakan Tesla Cybertruck di Las Vegas tersebut.

    CEO Tesla yang juga penasihat Presiden terpilih AS Donald Trump, Elon Musk ,mengatakan ledakan itu tidak ada hubungannya dengan Cybertruck itu sendiri.

    “Kami sekarang telah memastikan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh petasan/kembang api yang sangat besar dan/atau bom yang dibawa di dalam Cybertruck sewaan dan tidak ada hubungannya dengan kendaraan itu sendiri,” kata Musk dalam sebuah postingan di X.

    “Semua telemetri kendaraan positif pada saat ledakan,” imbuhnya.

    Telemetri melibatkan pengumpulan data secara otomatis dari sumber secara jarak jauh. Data yang dikumpulkan akan dikirim ke pusat kontrol sehingga dapat dianalisis.

    Korban tewas dalam ledakan itu ditemukan di dalam mobil Cybertruck model tahun 2024 tersebut.

    “Kami punya banyak pertanyaan,” kata agen khusus FBI Jeremy Schwartz seperti dikutip dari Reuters, “Kami mengerahkan sumber daya. Kami akan terus melakukannya hingga kami menyelesaikan masalah ini dan mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi dan alasannya.”

    McMahill mengatakan  Cybertruck itu tiba di gedung Trump pukul 08.40 waktu setempat.

    Dia mengatakan aparat juga mewaspadai serangan di New Orleans yang terjadi pada Rabu pagi. FBI mengatakan bahan peledak potensial ditemukan di kendaraan yang digunakan dalam serangan di New Orleans.

    “Seperti yang dapat Anda bayangkan, dengan adanya ledakan di sini, di Las Vegas Boulevard yang ikonik, kami mengambil semua tindakan pencegahan yang perlu dilakukan untuk menjaga keamanan komunitas kami. Kami sedang mencari perangkat sekunder,” kata McMahill, seraya menambahkan bahwa tidak ada ledakan yang terjadi di sini. tampaknya menjadi ancaman lebih lanjut bagi masyarakat.

    Sementara itu jumlah korban tewas akibat aksi tabrak massal truk di New Orleans bertambah lagi jadi 15 orang.

    Aparat mengidentifikasi pengendara truk maut itu adalah veteran US Army yang kemudian bekerja di bidang real estate, Shamsud-Din Jabbar (42). Pelaku adalah warga Texas, Amerika Serikat.

    Jabbar tewas di tempat setelah karena adu tembak dengan polisi. Dalam truk tersebut selain menemukan bom rakitan, aparat juga mendapati bendera ISIS. FBI pun menduga pelaku tak bergerak sendiri.

    “Kami tidak percaya bahwa Jabbar bertanggung jawab sepenuhnya. Kami secara agresif menelusuri setiap petunjuk, termasuk dari rekan-rekannya yang diketahui,” kata Asisten Agen Khusus FBI, Alethea Duncan di New Orleans, kepada wartawan.

    (tim/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • 26 Warga Palestina Tewas karena Serangan Israel ke Gaza pada 1 Januari

    26 Warga Palestina Tewas karena Serangan Israel ke Gaza pada 1 Januari

    Jakarta, CNN Indonesia

    Militer Israel masih terus saja menggempur sejumlah wilayah Gaza, Palestina, di hari pertama tahun 2025, Rabu (1/1).

    Mengutip dari Aljazeera, total setidaknya ada 26 warga Palestina terbunuh, termasuk anak-anak, dalam serangan militer ISrael ke Gaza pada awal tahun 2025 ini.

    Serangan itu ke wilayah pengungsian al Bureijdan Jabalia di sentral dan Gaza utara. Serangan militer Israel juga dilaporkan terjadi di wilayah Gaza selatan, yakni kota Khan Younis.

    Sebelumnya mengutip dari Reuters, dalam unggahan di akun media sosial X, jubir militer Israel memberikan peringatan kepada warga di Al-Bureij untuk melakukan evakuasi karena serangan udara akan dilakukan ke wilayah tersebut.

    Untuk di Jabalia, Kemenkes di Gaza menyatakan ada 15 korban tewas, dan 20 korban luka. 

    “Sebanyak 15 orang telah martir dan lebih dari 20 lainnya terluka dalam sebuah pembantaian setelah tengah malam di sebuah rumah yang menjadi tempat tinggal pengungsi di kota Jabalia,” ujar juru bicara badan pertahanan Gaza, Mahmoud Basai.

    Sementara itu, Reuters melansir–berdasarkan keterangan tenaga medis di lokasi–militer Israel terus menggempur wilayah gaza utara pada Rabu siang. Serangan-serangan udara Israel menargetkan wilayah suburban Gaza City.

    Salah satunya serangan ke Shejaia yang merupakan suburban Gaza City. Di wilayah itu ada delapan warga Palestina yang tewas.

    Serangan-serangan ke Gaza itu, diklaim militer Israel untuk mencegah kelompok milisi Hamas bersatu dan menyusun rencana penyerangan balik lagi.

    Sejak Oktober 2023 lalu serangan udara maupun darat Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 45.500 orang, termasuk di antaranya petugas kemanusiaan PBB, jurnalis, perempuan, dan anak-anak. Selain itu lebih dari 2,3 juta orang harus menjadi pengungsi karena gempuran Israel yang tiada henti ke Gaza.

    (kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Media Rusia Laporkan Peningkatan Penculikan dan Pembunuhan di Bawah HTS, Korban Sebagian Besar Alawi – Halaman all

    Media Rusia Laporkan Peningkatan Penculikan dan Pembunuhan di Bawah HTS, Korban Sebagian Besar Alawi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Laporan baru menyebutkan bahwa kekerasan di Suriah telah meningkat di bawah kekuasaan Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

    Terdapat sekitar 400 kasus penculikan dan pembunuhan di luar hukum sejak jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad pada awal Desember 2024 lalu.

    Kantor berita Rusia, Sputnik, mengutip sumber-sumber medis, melaporkan pada Selasa (31/12/2024) bahwa sebagian besar korban penculikan atau pembunuhan di seluruh Suriah adalah anggota kelompok agama minoritas Alawi atau Alawite.

    Mengutip sumber-sumber lokal, Sputnik juga melaporkan bahwa enam warga sipil diculik oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di lingkungan Abbasiya, Kota Homs, pada Senin (30/12/2024).

    Mayat mereka ditemukan setelah dieksekusi oleh regu tembak di pinggiran kota.

    Laporan tersebut menambahkan bahwa lima dari korban yang ditembak adalah satu keluarga.

    Sumber tersebut juga menyatakan bahwa jasad tiga orang yang diculik oleh kelompok bersenjata dua minggu lalu ditemukan di kota pesisir Jableh.

    Nasib empat pemuda lainnya yang juga diculik oleh orang-orang bersenjata bertopeng, yang mengendarai dua kendaraan roda empat di Homs, masih belum diketahui, tambah sumber tersebut.

    lihat foto
    Seorang militan yang berafiliasi dengan HTS di Suriah berdiri di samping senjata yang rusak di lokasi ledakan di depot senjata di kawasan Industri Adra, sekitar 30 kilometer dari ibu kota Suriah, Damaskus pada tanggal 30 Desember 2024.

    Menurut Sputnik, 15 orang lainnya juga dilaporkan telah diculik di kota pelabuhan barat Latakia dalam 48 jam terakhir.

    Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) juga melaporkan bahwa kelompok militan HTS melakukan penyerbuan di kota Ras al-Ma’arra di pedesaan Damaskus, menewaskan wali kota dan menangkap 30 orang.

    Pada 8 Desember, kelompok militan yang dipimpin oleh HTS menguasai Damaskus dan menyatakan berakhirnya kekuasaan Presiden Bashar al-Assad.

    HTS telah berulang kali mengklaim akan menghormati hak-hak semua sekte dan agama di Suriah.

    Namun, situasi di lapangan masih sangat rapuh, dengan potensi risiko bentrokan lebih lanjut karena sentimen sektarian yang terus memanas, menurut Sputnik.

    Mengutip Study.com, Alawi adalah kelompok etnoreligius yang mempraktikkan salah satu cabang Syiah Islam.

    Berasal dari wilayah yang sekarang dikenal sebagai Irak, mereka melarikan diri dari penganiayaan pada abad ke-10 dan menetap di provinsi Latakia di pantai barat Suriah.

    Dilansir Reuters, Alawite berarti “pengikut Ali,” sepupu dan menantu Nabi Muhammad.

    Tiga perempat penduduk Suriah yang beragama Sunni menganggap kaum Alawi, sebagai penganut aliran sesat karena menyimpang dari ajaran tradisional Islam.

    Alawi menganggap Ali sebagai sosok yang istimewa.

    Mereka menafsirkan Rukun Islam sebagai simbol, bukan kewajiban.

    Mereka merayakan berbagai hari raya, sebagian berasal dari tradisi Islam, sebagian lainnya dari Kristen, dan banyak praktik kaum Alawi yang dijalankan secara rahasia.

    Kaum Alawi menganggap diri mereka sebagai bagian dari Syiah mainstream seperti yang dianut di Iran.

    lihat foto
    Keluarga al-Assad

    Akar Alawisme bermula pada abad ke-9 dan ke-10 melalui ajaran Mohammad ibn Nusayr dan pengikutnya Hussein ibn Hamdan al-Khasabi.

    Sepanjang sejarah, kaum Alawi sering menjadi korban penganiayaan.

    Mereka secara bertahap ditaklukkan oleh Tentara Salib, Mamluk, dan Ottoman, serta terlibat dalam beberapa perang saudara.

    Setelah mapan di Suriah sejak abad ke-12, mereka menetap di pegunungan Nusayri di barat laut dan juga dikenal sebagai Nusayris, sesuai dengan nama pendiri mereka.

    Alawite menjadi dominan secara politik di Suriah sejak tahun 1970, ketika Hafez al-Assad, seorang Alawite, mengambil alih kekuasaan.

    Dominasi kaum Alawite tetap berlanjut di Suriah ketika putra Hafez, Bashar al-Assad, mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya pada tahun 2000, meskipun populasi Alawite hanya sekitar 12 persen dari total populasi Suriah.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Perekam Suara Kokpit Pesawat Jeju Air Berhasil Diekstraksi, FDR Masih Dalam Proses – Halaman all

    Perekam Suara Kokpit Pesawat Jeju Air Berhasil Diekstraksi, FDR Masih Dalam Proses – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korea Selatan telah mengekstraksi data awal dari kotak hitam pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 yang jatuh di Bandara Muan pada Minggu (29/12/2024).

    “Ekstraksi awal Perekam Suara Kokpit (CVR) telah selesai,” kata Wakil Menteri Penerbangan Sipil, Joo Jong-wan, Rabu (1/1/2025).

    “Hari ini, kami memulai proses konversi ke format file audio,” lanjutnya.

    “Kami berencana menyelesaikan pekerjaan ekstraksi audio sesegera mungkin,” tambahnya, seperti diberitakan surat kabar Hankyoreh.

    Data kotak hitam pertama CVR telah diekstraksi, sementara kotak hitam kedua Perekam Data Penerbangan (FDR) masih belum diekstraksi.

    Ia mencatat para ahli masih mencoba mengekstrak data dari kotak hitam kedua.

    Setelah analisis selesai, diharapkan dapat mengungkap pembicaraan rinci tentang proses pengembalian dan proses pendaratan badan pesawat.

    Data di FDR yang ditemukan dalam keadaan rusak, dipastikan masih utuh.

    Saat ini, ekstraksi data tidak dilakukan pada perangkat ini karena perangkat yang menghubungkannya ke perangkat ekstraksi data telah hilang.

    Ada kekhawatiran bahwa data itu sendiri telah rusak, namun Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi menegaskan hal tersebut tidak terjadi.

    “Karena konektor (perangkat penghubung) ditemukan hilang, kami sedang melakukan pemeriksaan akhir tentang cara mengekstrak datanya,” kata Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi.

    “Jika konektornya terlepas, diperlukan teknologi canggih untuk menyambungkannya kembali,” tambahnya.

    Kondisi Korban Selamat Alami Amnesia Traumatis

    Satu dari hanya dua orang yang selamat dari kecelakaan pesawat Jeju Air pada Minggu (29/12/2024) tampaknya mengalami amnesia traumatis.

    Dia tidak mengingat insiden kecelakaan mematikan tersebut.

    Ketika dokter di Rumah Sakit Mokpo Hankook bertanya tentang kondisinya, pramugari tersebut dilaporkan menjawab dengan kebingungan: “Apa yang terjadi? Bagaimana saya bisa ada di sini?”.

    Ia mengatakan kepada dokter bahwa hal terakhir yang ia ingat adalah mengenakan sabuk pengaman sebelum mendarat, karena ia mengira pesawat akan segera mendarat.

    Korban selamat itu mengaku tidak ingat apa pun setelah itu, Straits Times melaporkan.

    Seorang pramugari lainnya, yang juga selamat dan dirawat di rumah sakit yang sama, mengalami kondisi yang serupa.

    Pesan Terakhir

    Sebelum kecelakaan, seorang penumpang sempat mengirim pesan teks kepada keluarganya, mengabarkan bahwa pesawat tidak bisa mendarat karena ada burung yang tersangkut di sayapnya.

    Ini adalah salah satu pesan terakhir yang diketahui dikirimkan oleh penumpang tersebut kepada kerabatnya.

    “Seekor burung tersangkut di sayap pesawat, dan kami tidak bisa mendarat. Baru saja. Haruskah saya meninggalkan pesan terakhir saya?” kata penumpang tersebut dalam pesan teks kepada kerabat.

    Kerabat tersebut mengungkapkan bahwa setelah itu, penumpang tersebut tidak dapat dihubungi lagi.

    Para saksi mata kecelakaan melaporkan melihat api di mesin pesawat dan mendengar beberapa ledakan sebelum bencana, menurut kantor berita Yonhap.

    Dalam video yang ditayangkan oleh stasiun TV lokal, pesawat terlihat mencoba mendarat tanpa memasang roda pendaratannya.

    Seorang saksi yang hanya dikenal sebagai Tn. Cho, melihat pesawat itu turun saat ia sedang berjalan sekitar 4,5 km dari bandara.

    “Saya melihat pesawat itu turun dan mengira akan mendarat ketika saya melihat kilatan cahaya,” katanya, seperti dikutip Yonhap.

    “Lalu terdengar ledakan keras diikuti asap di udara, dan kemudian saya mendengar serangkaian ledakan.”

    lihat foto
    Personel forensik polisi dan pejabat Biro Investigasi Nasional bekerja di lokasi kejadian pesawat Boeing 737-800 Jeju Air jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Muan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 31 Desember 2024. – Boeing 737 -800 membawa 181 orang dari Thailand ke Korea Selatan ketika pesawat tersebut jatuh pada saat kedatangan pada tanggal 29 Desember, menewaskan semua orang di dalamnya — kecuali dua pramugari yang ditarik dari kecelakaan tersebut. puing-puing bencana penerbangan terburuk di tanah Korea Selatan. (Photo by YONHAP / AFP)

    Saksi lain, Kim Yong-cheol yang berusia 70 tahun, mengatakan pesawat itu gagal mendarat pada percobaan pertama. Kemudian, pesawat itu berputar balik untuk mencoba lagi sebelum jatuh.

    Tuan Kim mengingat mendengar suara “gesekan logam” dua kali sekitar lima menit sebelum kecelakaan, demikian laporan Yonhap.

    Ia juga mengaku mendengar “ledakan keras”dan melihat “asap hitam mengepul ke langit”.

    Menurut Yonhap, para pejabat meyakini bahwa kegagalan roda pendaratan, yang mungkin disebabkan oleh tabrakan burung, dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan tersebut.

    Apa Itu Bird Strike?

    Bird strike atau tabrakan burung adalah kejadian ketika pesawat yang sedang terbang bertabrakan dengan seekor burung.

    Tabrakan ini cukup umum terjadi di seluruh dunia.

    Di Inggris, misalnya, pada tahun 2022, lebih dari 1.400 kejadian tabrakan burung dilaporkan, meskipun hanya sekitar 100 di antaranya yang memengaruhi pesawat, menurut data dari Otoritas Penerbangan Sipil Inggris.

    Salah satu tabrakan burung yang paling parah terjadi pada tahun 2009, ketika pesawat Airbus yang terbang dari New York melakukan pendaratan darurat di Sungai Hudson setelah bertabrakan dengan sekawanan angsa.

    Meskipun pesawat mengalami kerusakan, seluruh 155 penumpang dan awak selamat, seperti dilaporkan BBC.

    Pesawat-pesawat modern, seperti Boeing, Airbus, dan Embraer, dilengkapi dengan mesin turbofan, yang rentan terhadap kerusakan serius akibat tabrakan dengan burung.

    Profesor Doug Drury, seorang pengajar penerbangan di CQUniversity Australia, menjelaskan bahwa burung biasanya dapat merusak mesin pesawat jika mengenai bagian mesin atau sayap.

    Pilot pesawat dilatih untuk lebih waspada terhadap tabrakan burung, terutama pada waktu-waktu tertentu, seperti pagi hari atau saat matahari terbenam, ketika burung lebih aktif.

    Namun, beberapa pakar penerbangan meragukan apakah tabrakan burung dapat menyebabkan kecelakaan parah, terutama di Bandara Muan.

    “Biasanya, tabrakan dengan burung tidak menyebabkan hilangnya pesawat,” kata Thomas, seorang ahli keselamatan penerbangan, kepada Reuters.

    Sementara itu, Geoffrey Dell, seorang pakar keselamatan penerbangan asal Australia, menambahkan, “Saya belum pernah mendengar adanya tabrakan burung yang menghalangi roda pendaratan untuk dikeluarkan.”

    Kondisi Pesawat

    Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah Boeing 737-800, yang diproduksi pada September 2009.

    Pesawat tersebut sering digunakan untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah.

    Pesawat ini berusia 15 tahun.

    Antara 27 dan 28 Desember 2024, pesawat ini melaksanakan 13 penerbangan dalam 48 jam sebelum akhirnya jatuh.

    Pesawat tersebut merupakan bagian dari armada Jeju Air yang paling umum digunakan, dengan 37 dari 39 pesawat maskapai ini menggunakan model Boeing 737-800.

    Meskipun tidak dianggap tua oleh otoritas penerbangan Korea Selatan, para analis menyatakan bahwa penerbangan jarak pendek yang sering dapat mempercepat kelelahan pesawat.

    Jeju Air memastikan, pesawat tersebut telah menjalani pemeriksaan terjadwal dan tidak ada kelalaian dalam perawatannya.

    “Kecelakaan ini tidak terkait dengan kelalaian perawatan pesawat,” kata Song Kyung-hoon, Kepala Divisi Dukungan Manajemen Jeju Air, dalam konferensi pers.

    Meskipun demikian, penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan.

    Jeju Air adalah maskapai penerbangan berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan, yang didirikan pada 2005, dikutip dari Chosun Daily.

    Maskapai ini berkantor pusat di Kota Jeju dan merupakan pemimpin pasar di antara maskapai penerbangan berbiaya rendah di Korea.

    Pada 2023, Jeju Air mencatatkan penjualan sebesar 1,724 triliun won dan laba operasi sebesar 169,8 miliar won.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • FBI Sebut Tragedi Truk Tabrak Massa di New Orleans Bukan Plot Teroris

    FBI Sebut Tragedi Truk Tabrak Massa di New Orleans Bukan Plot Teroris

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pihak kepolisian menyebut pelaku penabrakan kerumunan Tahun Baru 2025 di New Orleans, Amerika Serikat (AS), mengincar korban ‘sebanyak mungkin’. Sejauh ini, setidaknya 10 orang meninggal dan lebih dari 35 orang terluka dalam tragedi tabrak massa tersebut.

    Biro Investigasi Federal AS atau FBI menyatakan peristiwa itu bukanlah sebuah plot serangan teroris, dan akan tetap menyelidiki kasus itu.

    “Pria ini mencoba menabrak orang sebanyak mungkin,” kata Kepala Polisi New Orleams

    Anne Kirkpatrick kepada wartawan seperti diberitakan AFP, Rabu (1/1). “Dia bertekad untuk membuat kekacauan dan kerusakan yang ditimbulkannya.”

    Wali Kota New Orleans  La Toya Cantrell menyebut tragedi itu sebuah ‘serangan teroris’. Namun, mengutip dari Reuters, FBI berkesimpulan sementara tragedi itu bukan plot serangan teroris.

    “Ini bukan sebuah peristiwa serangan teroris,” ujar asisten agen khusus FBI di kantor New Orleans, Alethea Duncan.

    Selain itu, Duncan mengatakan dugaan alat peledak rakitan telah ditemukan di kendaraan pelaku. Dan, sambungnya, pihaknya sedang berupaya untuk menentukan apakah alat tersebut aktif.

    Sebelumnya, Kirkpatrick mengatakan truk itu dikendarai dengan “kecepatan sangat tinggi” dan dengan cara yang “sangat disengaja”.

    Kirkpatrick menambahkan bahwa pengemudi itu telah menembaki petugas polisi, melukai dua dari mereka. Meski begitu, insiden ini tidak dinilai sebagai serangan teror. Status dan keberadaan pengemudi tersebut juga belum diketahui.

    “Pria ini, pelaku ini, menembaki petugas kami dari kendaraannya saat ia menabrakkan kendaraan tersebut. Dua petugas kami telah tertembak, tapi kondisi mereka stabil,” kata Kirkpatrick.

    Kirkpatrick mengatakan penyelidikan lebih lanjut diambil alih FBI. 

    Setidaknya 10 orang meninggal dan 35 orang luka-luka setelah sebuah kendaraan menabrak kerumunan perayaan Tahun Baru 2025 di kawasan wisata New Orleans, pada 1 Januari 2025 dini hari.

    Layanan kesiapsiagaan darurat New Orleans, NOLA Ready, menyatakan kejadian tersebut terjadi di Distrik 8 pada pukul 3.15 pagi waktu setempat.

    Pada waktu kejadian, daerah tersebut dipenuhi orang-orang yang merayakan tahun baru di distrik French Quarter yang terkenal dengan bar, restoran, dan sejarah panjang musik jazz di sana.

    Stasiun televisi CBS News melaporkan para saksi mata menyebut sebuah mobil menabrak kerumunan sebelum pengemudinya kemudian melompat keluar dan mulai beradu tembakan dengan polisi.

    New Orleans adalah salah satu destinasi yang paling banyak dikunjungi di Amerika Serikat. Kejadian ini terjadi sesaat sebelum kota itu menjadi tuan rumah pertandingan besar sepak bola Amerika yang dikenal sebagai Sugar Bowl antara tim dari University of Georgia dan Notre Dame.

    (Reuters/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Membara! Potret Festival Tar Barrel Digelar Saat Pergantian Tahun 2025

    Membara! Potret Festival Tar Barrel Digelar Saat Pergantian Tahun 2025

    Festival ini biasanya diadakan setiap tahun, dengan 5 November sebagai hari tradisional Tar Barrels, kecuali jika tanggal tersebut jatuh pada hari Minggu. Prosesi dan kembang api biasanya berlangsung pada Sabtu sebelum 5 November. Namun, tahun ini tradisi tersebut digelar sekaligus untuk merayakan pergantian tahun 2025. (REUTERS/Lee Smith)

  • Supir Truk Tabrak Kerumunan dan Tembaki Polisi, 10 Orang Tewas!

    Supir Truk Tabrak Kerumunan dan Tembaki Polisi, 10 Orang Tewas!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peristiwa nahas terjadi di Canal and Bourbon Street, New Orleans, Amerika Serikat, setelah truk menabrak kerumunan dan sang supir melepaskan sejumlah tembakan ke polisi.

    Kejadian pada pukul 15.15 waktu setempat itu membuat 10 orang tewas, dan 30 orang lebih lainnya terluka. Truk yang menabrak kerumunan itu melaju dengan sangat cepat, menurut keterangan polisi setempat.

    “Pria ini mencoba menabrak sebanyak mungkin orang. Dia sangat bertekad untuk menciptakan pembantaian dan kerusakan dari aksinya,” kata Kepala Polisi New Orleans Anne Kirkpatrick, dilansir Reuters, Rabu (1/1/2025).

    Kirkpatrick mengatakan pengemudi itu menembaki polisi dan menabrak dua petugas polisi setelah kendaraannya terhenti. Dia mengatakan ada lebih dari 300 petugas yang yang menangani kejadian.

    Kirkpatrick pada kesempatan itu juga mengatakan FBI akan mengambil alih penyelidikan. Sementara itu, Gubernur Lousiana Jeff Landry juga telah meminta masyarakat untuk tidak mendatangi Bourbon Street pasca kejadian.

    “Tindakan kekerasan yang mengerikan terjadi di Bourbon Street pagi ini,” kata gubernur Louisiana, Jeff Landry, di X, sambil mendesak orang-orang untuk menjauh dari daerah yang menjadi lokasi serangan.

    Insiden itu terjadi di persimpangan Jalan Canal dan Bourbon selama perayaan Malam Tahun Baru,. Bourbon Street adalah tujuan wisata bersejarah di French Quarter, yang terkenal menarik banyak orang dengan musik dan barnya.

    Sepasang suami istri mengatakan kepada CBS News bahwa mereka mendengar suara tabrakan datang dari ujung jalan dan mereka kemudian melihat sebuah truk putih menabrak barikade “dengan kecepatan tinggi”.

    Kejadian yang menimpa kota ini bukan pertama kalinya, sebab pada November 2024, dua orang tewas dan 10 lainnya terluka dalam dua penembakan terpisah di sepanjang rute parade dan perayaan New Orleans yang dihadiri oleh ribuan orang.

    Lalu, pada Februari 2017, sebuah truk pikap yang dikendarai oleh seorang pria yang menurut polisi tampak sangat mabuk menabrak kerumunan penonton yang menonton parade Mardi Gras di New Orleans. Kejadian itu melukai lebih dari 20 orang.

    (arj/mij)

  • Ukraina Stop Aliran Gas Rusia ke Eropa – Halaman all

    Ukraina Stop Aliran Gas Rusia ke Eropa – Halaman all

    Sejak 1 Januari 2025, pemerintah di Kyiv resmi menutup pipa yang mengalirkan ekspor gas Rusia ke Eropa di wilayahnya.

    Polandia merayakan langkah Ukraina sebagai “kemenangan baru” atas Presiden Vladimir Putin. Namun Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico mewanti-wanti terhadap “dampak drastis terhadap Uni Eropa. Fico menambahkan, penutupan “tidak banyak berimbas” terhadap ekonomi Rusia.

    Langkah Kyiv tidak memperpanjang kontrak transit gas dengan perusahaan energi Rusia Gazprom diumumkan Presiden Ukraina Volodmyr Zelenskyy pada 19 Desember silam di Brussels. Zelenskyy menyatakan, tidak akan membiarkan Moskow “mendapat miliran euro uang tambahan ,” selama melancarkan invasi di Ukraina.

    Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri tampil tidak terkesan, dan sebaliknya bersikeras Gazprom akan mampu menutup kerugian dari pasokan gas via Ukraina. “Kontrak ini tidak akan ada lagi, semua sudah jelas,” kata dia, sembari menambahkan, “kami akan tetap hidup, Gazprom akan tetap hidup.”

    Dengan ditutupnya aliran gas Rusia lewat Ukraina, pasokan energi di timur Uni Eropa sontak menjadi rentan. Negara-negara seperti Austria, Hungaria dan Slovakia tidak terhubung langsung dengan laut, sehingga kesulitan mengimpor gas dari sumber lain. Terutama kedua negara terakhir bersikeras akan tetap membeli gas murah dari Rusia.

    Kebergantungan abadi

    Ukraina sejak lama menjadi negara transit bagi pipa gas Rusia ke Eropa. Kedua negara pun acap berseteru soal tarif pengiriman gas jarak jauh sejak sebelum perang berkecamuk.

    Menurut lembaga pemikir Bruegel di Belgia, impor bahan bakar fosil dari Rusia ke Uni Eropanilainya mencapai sekitar satu miliar dolar AS per bulan pada akhir tahun 2023, dan berkisar 16 miliar dolar AS per bulan pada awal tahun 2022.

    Menurut Komisi Eropa, Rusia menyumbang 15 persen dari total impor gas Uni Eropa, berada di bawah kontribusi impor dari Norwegia dan Amerika Serikat dengan masing-masing 30 dan 19 persen, serta mengungguli negara-negara Afrika Utara dengan 14 persen. Sebagian besar gas Rusia disalurkan melalui pipa melalui Ukraina dan Turki.

    Negara pengimpor terbesar adalah ketiga negara di perbatasan timur UE: Austria, Slovakia dan Hungaria. Adapun negara dengan tingkat konsumsi energi terbesar seperti Spanyol, Perancis, Belgia dan Belanda juga masih mengimpor gas alam cair Rusia melalui kapal tanker. Sebagiannya tercampur dengan import dari sumber gas lain di jaringan pipa Eropa. Akibatnya, gas Rusia juga bisa sampai ke Jerman, meski sudah berkomitmen tidak lagi berbisnis dengan Moskow.

    Lonjakan biaya energi

    Harga energi sempat meningkat drastis pada tahun 2022, hingga lebih dari 20 kali lipat, menurut lembaga think tank Bruegel. Beberapa pabrik di Eropa akibatnya harus mengurangi produksi dan banyak perusahaan kecil bahkan terpaksa gulung tikar.

    Saat ini, harga energi telah kembali ke level moderat, kendati masih berada di atas level sebelum krisis. Tingginya biaya membuat industri padat energi di Eropa, khususnya di Jerman, kehilangan daya saing.

    Harga energi yang tinggi menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan seperti VW dan BASF merugi. Menurut Komisi Eropa, pada tahun 2023 hampir sebelas persen warga UE tidak mampu membeli gas untuk memanaskan rumah secara memadai saat musim dingin.

    Ketenangan Brussel

    Namun begitu, Uni Eropa tidak mengesankan kepanikan. Penghentian perjanjian antara Ukraina dan Rusia telah diperhitungkan di pasar gas Eropa, menurut analisis eksekutif UE. Bloomberg News pada pertengahan Desember.

    Analisis tersebut dimaksudkan untuk meyakinkan negara-negara anggota dan pasar menjelang berakhirnya perjanjian gas Ukraina-Rusia. Uni Eropa punya cukup waktu untuk menemukan sumber pasokan alternatif.

    “Dengan produksi tahunan global lebih dari 500 miliar meter kubik LNG, penggantian sekitar 14 miliar meter kubik gas Rusia yang diangkut melalui Ukraina diperkirakan tidak akan berdampak besar pada harga gas alam di UE,” Bloomberg mengutip dokumen Komisi. Oleh karena itu, kita dapat berasumsi bahwa “berakhirnya perjanjian transit diperhitungkan dalam harga gas untuk musim dingin.”

    Namun demikian, pemerintah Hungaria dan Slovakia tidak hanya mengkhawatirkan pasokan gas, tapi juga hubungan dekat dengan Rusia. “Hungaria sedang berusaha membeli gas melalui Ukraina, meskipun sudah mengimpor gas Rusia melalui pipa Turkstream,” kata Perdana Menteri Viktor Orban pada 21 Desember. Kantor berita Reuters mengutip ucapannya yang mengatakan, mereka tidak ingin menyerah pada jalur ini.

    Menurut laporan Reuters, Orban berkata: “Kami sekarang sedang mencoba triknya. Bagaimana jika gas tersebut, ketika mencapai wilayah Ukraina, bukan lagi milik Rusia, tetapi sudah menjadi milik pembeli? Gas yang masuk ke Ukraina adalah milik Rusia. Jadi tidak ada lagi gas Rusia, tapi gas Hungaria.”

    Fico di sisi Putin

    Sementara itu, Slovakia melangkah lebih jauh dan mengancam Kyiv dengan tindakan balasan. Perdana Menteri Robert Fico dalam sebuah video yang diposting di Facebook mengatakan, dia sedang mempertimbangkan untuk menghentikan pasokan listrik darurat dari Slovakia ke Ukraina setelah tanggal 1 Januari.

    “Jika hal ini tidak dapat dihindari, kami akan menghentikan pasokan listrik yang dibutuhkan Ukraina selama pemadaman jaringan listrik. Atau kami akan mengambil tindakan lain,” kata dia.

    Presiden Ukraina Zelensky menuduh Fico bertindak atas instruksi Rusia. Menurutnya, Putin telah membujuk Fico untuk “membuka medan konfrontasi kedua melawan Ukraina di bidang energi, dengan mengorbankan kepentingan rakyat Slovakia,” kata Zelenskyj di platform online X. Ancaman Fico hanya dapat dijelaskan dengan cara ini, tegasnya.

    Fico adalah salah satu penentang terbesar dukungan militer Uni Eropa untuk Ukraina. Menurut presiden Slovakia, selama kunjungan mendadak Fico ke Moskow pada bulan Desember, Putin menegaskan kesediaan Rusia untuk terus memasok gas ke Slovakia.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman, dan dirangkum dengan laporan AFP.

  • Ukraina Resmi Tutup Jalur Gas Rusia ke Eropa, Awas ‘Bencana’ Datang!

    Ukraina Resmi Tutup Jalur Gas Rusia ke Eropa, Awas ‘Bencana’ Datang!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ukraina resmi menutup jalur pengangkutan gas Rusia ke Eropa melalui wilayahnya. Keputusan ini mereka buat setelah berakhirnya kesepakatan tenggat waktu Transit Deal atau Kesepakatan Transit.

    Kementerian Energi Ukraina melalui rilis resmi mengatakan, berakhirnya kesepakatan transit itu semata demi kepentingan nasional. Sebab, eskalasi perang antara Ukraina dan Rusia tak kunjung berakhir.

    “Ini adalah peristiwa bersejarah,” sebagaimana tertera di keterangan resmi Kementerian Energi Ukraina, dilansir CNN Internasional, Rabu (1/12/2024).

    Sebelum berakhirnya kesepakatan pengangkutan gas ini, sebetulnya perusahaan yang melalui jalur pengiriman gas dari Rusia ke Eropa melalui Ukraina juga sudah merugi, akibat sepinya penjualan gas ke Benua Biru.

    Perusahaan raksasa gas milik Rusia, Gazprom, yang telah menandatangan kesepakatan transit dengan Naftogaz milik Ukraina telah mencatatkan rugi US$ 6,9 miliar pada 2019. Kerugian pada tahun itu merupakan catatan pertama setelah lebih dari 20 tahun terakhir.

    Ukraina pun kini menghadapi kerugian sekitar US$ 800 juta per tahun akibat biaya putus kontrak kesepakatan transit ini. Sementara itu Gazprom akan kehilangan US$ 5 miliar penjualan gas.

    “Beberapa negara Eropa yang masih membeli gas Rusia sebelumnya telah mengatur rute pasokan alternatif,” bunyi laporan Reuters terkait dampak kerugian dari berakhirnya Transit Deal.

    Putusnya jalur perdagangan gas ini mewakili sekitar 5% dari total jalur impor gas uni eropa menurut lembaga riset Bruegel yang berbasisi di Brussels, Belgia. Adapun pemasok utama gas dari Rusia adalah Austria, Hongaria, dan Slovakia.

    Setelah kesepakatan transit ini kadaluwarsa, Eropa menerima gas pipa dari Rusia melalui satu rute, yakni pipa Turkstream yang melewati Turki, lalu masuk ke Bulgaria, Serbia, hingga ke Hongaria.

    Henning Gloystein, Kepala Energi, Iklim & Sumber Daya di Eurasia Group, mengatakan akhir kesepakatan itu “tidak mengejutkan” tetapi akan memicu lonjakan harga gas di pasar spot ketika pembukaan perdagangan pada Kamis.

    Tetapi “lonjakan harga besar seperti yang terlihat selama pemotongan pasokan Rusia sebelumnya tidak mungkin karena importir Uni Eropa telah lama bersiap untuk (skenario) ini,” katanya kepada CNN. Ia menambahkan, sebagian besar Eropa telah memiliki awal musim dingin yang ringan.

    Uni Eropa juga telah bekerja dengan negara-negara lain selama lebih dari setahun untuk mempersiapkan kemungkinan berakhirnya kesepakatan itu, kata juru bicara Komisi Eropa kepada CNN.

    “Infrastruktur gas Eropa cukup fleksibel untuk menyediakan gas yang berasal dari non-Rusia ke (Eropa tengah dan timur) melalui rute alternatif,” kata juru bicara itu. “Ini telah diperkuat dengan kapasitas impor baru (gas alam cair) yang signifikan sejak 2022.”

    “Kami mengerjakan pekerjaan rumah kami dan siap untuk skenario ini,” kata Menteri Energi Austria Leonore Gewessler dalam sebuah pernyataan di aplikasi X, Rabu pagi, sambil menambahkan perusahaan energi negara itu telah mencari pemasok baru non-Rusia.

    Namun, Perdana Menteri Slovakia Robert Fico mengatakan pada Rabu bahwa penghentian aliran gas Rusia melalui Ukraina akan berdampak “drastis” pada Uni Eropa tetapi tidak pada Rusia. Fico berpendapat akhir kesepakatan akan menyebabkan harga gas dan listrik yang lebih tinggi di Eropa.

    Sebelum Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada tahun 2022, Rusia adalah pemasok gas alam terbesar Uni Eropa. Blok tersebut telah memangkas pangsa impor gas pipanya dari Rusia sebesar lebih dari 40% pada 2021 dan menjadi sekitar 8% pada 2023, menurut Dewan Eropa.

    (arj/mij)