Perusahaan: Reuters

  • Ribuan Orang Saling Injak Berebut Tiket Masuk Tempat Ibadah, 6 Tewas

    Ribuan Orang Saling Injak Berebut Tiket Masuk Tempat Ibadah, 6 Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setidaknya enam orang dilaporkan tewas dalam insiden saling injak antar peziarah di Kuil Sri Venkateswara Swamy, Andhra Pradesh, India, Rabu (8/1/2025). Insiden ini terjadi saat para peziarah sedang berebut untuk mendapatkan tiket masuk.

    Dalam sebuah pernyataan, pejabat pajak distrik, S. Venkateswar, menyebut bahwa insiden terjadi di pintu masuk sesaat setelah dibuka. Ia mengatakan ada 2.500 orang yang berebut antrean pembelian tiket.

    “Keributan itu terjadi saat gerbang dibuka. Sekitar 2.500 orang menerobos gerbang, beberapa orang terjatuh,” ujarnya dikutip Reuters.

    Tiket untuk mengunjungi kuil berusia hampir 2.000 tahun itu biasanya seharga 300 rupee (Rp 50.000) per tiket. Tiket juga diketahui sebenarnya dijual secara daring.

    “Pihak berwenang masih berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan keributan itu,” tambahnya.

    Laporan polisi menunjukkan insiden itu terjadi antara pukul 19.30 dan 20.30 di luar sekolah tak jauh dari kuil, tempat otoritas negara bagian telah mendirikan loket untuk mengeluarkan tiket mulai Kamis. Rekaman video menunjukkan polisi berjuang untuk mengatur kerumunan yang berkumpul.

    “Orang-orang yang mulai mengantre lebih awal untuk mendapatkan tiket saling dorong dan berdesakan, yang menyebabkan kepanikan,” ungkap Venkateswar.

    Pengelola kuil, Tirumala Tirupati Devasthanams (TTD), meminta maaf atas insiden tersebut. Pihaknya berjanji akan mengambil tindakan terhadap siapa pun yang terbukti bertanggung jawab.

    Kepala Menteri Andhra Pradesh Chandrababu Naidu, yang sekutu utama Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, memeriksa lokasi saling injak itu dan menjenguk beberapa korban luka di rumah sakit.

    Partai Kongres YSR, partai oposisi utama yang dipimpin oleh pendahulu Naidu, Y S Jagan Mohan Reddy, menyalahkan pemerintah negara bagian atas insiden tersebut. Ia bahkan menyebutnya sebagai kegagalan administratif.

    Di sisi lain, PM Modi menyampaikan belasungkawa dalam sebuah unggahan di X, dengan menambahkan, “Pikiran saya menyertai mereka yang telah kehilangan orang-orang terdekat dekat yang mereka sayangi.”

    (luc/luc)

  • Nasib TikTok di Ujung Tanduk, Mahkamah Agung Jadi Penentu Tetap Beroperasi atau Tutup – Page 3

    Nasib TikTok di Ujung Tanduk, Mahkamah Agung Jadi Penentu Tetap Beroperasi atau Tutup – Page 3

    Di sisi lain, TikTok dituding telah menyadari kalau layanan live streaming-nya mendorong perilaku seksual dan mengeksploitasi anak-anak namun memilih untuk mengabaikan hal tersebut demi keuntungan.

    Tudingan ini diungkapkan dalam materi gugatan baru-baru ini yang dibuka oleh negara bagian Utah, Amerika Serikat.

    Mengutip Reuters, Senin (6/1/2025), tuduhan tersebut dipublikasikan pada Jumat, 3 Agustus lalu, menjelang pelarangan TikTok di AS yang dijadwalkan berlaku 19 Januari 2025. Larangan TikTok di AS akan dibatalkan jika pemiliknya di Tiongkok, ByteDance, menjual aplikasi media sosial tersebut ke perusahaan AS.

    Sebelumnya, Presiden Terpilih AS Donald Trump telah meminta ke Mahkamah Agung AS untuk menunda pelarangan TikTok.

    Menanggapi tuduhan dari negara bagian Utah, TikTok mengklaim kalau mereka memprioritaskan keamanan dalam fitur TikTok live streaming.

    Adapun gugatan awal Utah yang menuduh TikTok mengeksploitasi anak-anak diajukan pada Juni 2024 oleh Divisi Perlindungan Konsumen negara bagian itu.

    Jaksa Agung Sean Reyes mengatakan, fitur TikTok Live menciptakan “klub malam virtual” yang mengbubungkan korban dengan predator dewasa secara langsung.

  • Nasib TikTok di Ujung Tanduk, Mahkamah Agung Jadi Penentu Tetap Beroperasi atau Tutup – Page 3

    Nasib TikTok di Ujung Tanduk, Mahkamah Agung AS Jadi Penentu Tetap Beroperasi atau Tutup – Page 3

    Di sisi lain, TikTok dituding telah menyadari kalau layanan live streaming-nya mendorong perilaku seksual dan mengeksploitasi anak-anak namun memilih untuk mengabaikan hal tersebut demi keuntungan.

    Tudingan ini diungkapkan dalam materi gugatan baru-baru ini yang dibuka oleh negara bagian Utah, Amerika Serikat.

    Mengutip Reuters, Senin (6/1/2025), tuduhan tersebut dipublikasikan pada Jumat, 3 Agustus lalu, menjelang pelarangan TikTok di AS yang dijadwalkan berlaku 19 Januari 2025. Larangan TikTok di AS akan dibatalkan jika pemiliknya di Tiongkok, ByteDance, menjual aplikasi media sosial tersebut ke perusahaan AS.

    Sebelumnya, Presiden Terpilih AS Donald Trump telah meminta ke Mahkamah Agung AS untuk menunda pelarangan TikTok.

    Menanggapi tuduhan dari negara bagian Utah, TikTok mengklaim kalau mereka memprioritaskan keamanan dalam fitur TikTok live streaming.

    Adapun gugatan awal Utah yang menuduh TikTok mengeksploitasi anak-anak diajukan pada Juni 2024 oleh Divisi Perlindungan Konsumen negara bagian itu.

    Jaksa Agung Sean Reyes mengatakan, fitur TikTok Live menciptakan “klub malam virtual” yang mengbubungkan korban dengan predator dewasa secara langsung.

  • Ditolak MA, Trump Akan Divonis Kasus Uang Tutup Mulut Sebelum Dilantik

    Ditolak MA, Trump Akan Divonis Kasus Uang Tutup Mulut Sebelum Dilantik

    Washington DC

    Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) menolak permohonan Presiden terpilih Donald Trump untuk menunda sidang vonis kasus uang tutup mulut. Ini berarti Trump akan tetap dijatuhi vonis sebelum pelantikannya digelar 20 Januari mendatang.

    Dalam putusannya, seperti dilansir Reuters, Jumat (10/1/2025), mayoritas hakim Mahkamah Agung menolak permohonan Trump yang diajukan pada momen akhir sebelum sidang vonis dijadwalkan pada Jumat (10/1) waktu AS, atau sekitar 10 hari sebelum pelantikan.

    Permohonan penundaan itu diungkap ke publik pada Rabu (8/1), yang isinya meminta agar proses kasus uang tutup mulut ditangguhkan selama Trump mengajukan banding menyusul putusan penting Mahkamah Agung soal kekebalan presiden pada Juli lalu.

    Dari total sembilan hakim Mahkamah Agung, sebanyak lima hakim di antaranya, termasuk dua hakim konservatif, memutuskan untuk menolak permohonan Trump. Empat hakim lainnya mengabulkan permohonan itu, namun kalah jumlah suara.

    Ada dua alasan yang mendasari keputusan MA dalam menolak permohonan Trump.

    “Pertama, dugaan pelanggaran pembuktian dalam persidangan Presiden terpilih Trump dapat diselesaikan melalui proses banding biasa,” demikian dijelaskan dalam putusan Mahkamah Agung.

    “Kedua, beban hukuman yang akan membebani tanggung jawab presiden terpilih relatif tidak besar, mengingat niat pengadilan untuk menjatuhkan hukuman ‘pelepasan tanpa syarat’ setelah sidang virtual singkat,” imbuh penjelasan tersebut.

  • Abaikan Perintah Penangkapan ICC, Presiden Polandia Ingin Netanyahu Hadiri Peringatan Holocaust di Auschwitz

    Abaikan Perintah Penangkapan ICC, Presiden Polandia Ingin Netanyahu Hadiri Peringatan Holocaust di Auschwitz

    JAKARTA – Presiden Polandia Andrzej Duda meminta jajarannya memastikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dapat menghadiri peringatan 80 tahun pembebasan kamp kematian Nazi Auschwitz tanpa takut ditangkap berdasarkan surat perintah ICC.

    Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November 2024 untuk Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam konflik Gaza antara Israel dan kelompok Islam Palestina.

    Bloomberg sebelumnya melaporkan Presiden Andrzej Duda telah menulis surat kepada Perdana Menteri Donald Tusk yang mengatakan Polandia harus memastikan Netanyahu dapat “tanpa hambatan” menghadiri peringatan Auschwitz pada 27 Januari mengingat sifat acara tersebut yang luar biasa.

    “Menurut pendapat presiden, karena ini adalah kamp Auschwitz, setiap orang dari Israel, setiap perwakilan otoritas negara ini harus memiliki kesempatan untuk mengambil bagian dalam acara luar biasa ini,” kata ajudan presiden Polandia dilansir Reuters, Kamis, 9 Januari.

    Ketika ditanya oleh saluran berita TVP Info, apakah Netanyahu dapat mengandalkan jaminan dari Polandia, Wakil Perdana Menteri Krzysztof Gawkowski mengatakan, “tidak ada topik seperti itu, karena Netanyahu tidak akan datang ke Eropa”.

    Sementara Netanyahu belum berbicara apakah dirinya akan menghadiri peringatan Auschwitz. Dia sebelumnya menghadiri acara peringatan di Auschwitz.

    Lebih dari 1,1 juta orang, kebanyakan orang Yahudi, tewas di kamar gas atau karena kelaparan, kedinginan, dan penyakit di kamp Auschwitz, yang didirikan Nazi Jerman di Polandia yang diduduki selama Perang Dunia Kedua.

    Tercatat lebih dari tiga juta orang Yahudi di Polandia dibunuh oleh Nazi, atau sekitar setengah dari jumlah orang Yahudi yang terbunuh dalam Holocaust.

  • Toyota Investasi US Juta untuk Bikin Roket, Saingi SpaceX Elon Musk?

    Toyota Investasi US$44 Juta untuk Bikin Roket, Saingi SpaceX Elon Musk?

    Bisnis.com, JAKARTA – Produsen otomotif asal Jepang, Toyota Motor Corp dikabarkan tengah menyiapkan investasi senilai US$44 juta atau sekitar Rp714,4 miliar (kurs jisdor Rp16.238 per dolar AS) untuk mengembangkan roket luar angkasa.

    Chairman Toyota Motor Corp, Akio Toyoda pertama kali mengumumkan rencana pembuatan roket tersebut pada konferensi pers Consumer Electronics Show (CES) 2025 pada 7 Januari 2025.

    “Berbicara soal luar angkasa, kami juga sedang menjajaki pengembangan roket. Karena masa depan mobilitas tidak terbatas di bumi saja, atau hanya satu perusahaan mobil saja,” kata Akio Toyoda mengutip laman resmi Toyota Motor Corp, Jumat (10/1/2025).

    Reuters melaporkan, nantinya, perusahaan startup pengembang roket asal Jepang yakni Interstellar Technologies akan menerima investasi senilai US$44,4 juta dari perusahaan Toyota Group Woven.

    Investasi tersebut merupakan bagian dari aliansi strategis modal dan bisnis yang lebih besar dengan Toyota yang ditujukan pada produksi roket secara massal.

    Alhasil, jika sukses mengembangkan roket, Toyota akan bersaing langsung dengan perusahaan SpaceX milik Elon Musk yang juga mengembangkan pesawat ruang angkasa dan satelit.

    Mengutip Aviation Week, Interstellar Technologies berupaya meniru strategi integrasi vertikal SpaceX dengan memproduksi roket peluncur dan satelit komunikasi secara internal. 

    Perusahaan tersebut telah meluncurkan roket suborbital kecil ke luar angkasa, dan dilaporkan berencana untuk meluncurkan roket Zero dua tahap untuk pertama kalinya pada 2025.

    Adapun, Zero adalah roket kelas orbital kecil yang dapat membawa muatan 800 kilogram ke orbit bumi rendah. Interstellar juga tengah mengerjakan roket angkat berat yang dapat digunakan kembali, bernama Deca, yang akan mulai beroperasi pada tahun 2030-an.

    “Interstellar bertujuan untuk memanfaatkan keahlian industri otomotif, termasuk metode produksi Toyota, untuk mengubah produksi roket menjadi proses berkualitas tinggi, hemat biaya, dan dapat ditingkatkan skalanya,” kata perusahaan rintisan itu.

    Adapun, Toyota juga tengah membangun kota Woven City di dekat Gunung Fuji, Jepang sebagai tempat pengujian teknologi mobilitas baru, termasuk mobil otonom dan taksi udara lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL) elektrik dari mitra Toyota, Joby Aviation.

  • Menlu China Kunjungi Afrika di Tengah Surutnya Pengaruh Barat

    Menlu China Kunjungi Afrika di Tengah Surutnya Pengaruh Barat

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden, melakukan kunjungan pertama ke Afrika pada bulan Desember 2024 silam, di penghujung masa jabatannya.

    Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menegakkan tradisi selama tiga dekade dengan menjadikan Afrika sebagai tujuan pertama dalam kalender diplomatik Beijing.

    Pada akhir minggu ini, Wang akan mengunjungi Namibia, Republik Kongo, Chad, dan Nigeria.

    Meskipun tidak pernah jelas sebelumnya di mana delegasi Cina akan berlabuh, kunjungan tersebut “bergema di Afrika sebagai pengingat komitmen Cina yang konsisten, berbeda dengan pendekatan AS, Inggris, dan Uni Eropa,” kata Eric Olander, salah satu pendiri China-Global South Project, sebuah proyek multimedia yang meliput keterlibatan Cina di Selatan, kepada kantor berita Reuters.

    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memulai tahun 2024 dengan kunjungan ke Tanjung Verde, Pantai Gading, Nigeria, dan Angola. “Namun, perbedaan antara pendekatan Amerika Serikat dan Cina sangat mencolok, menurut analis Nigeria Ovigwe Eguegu, yang meneliti keterlibatan Beijing di seluruh Afrika.

    “Yang satu berkunjung saat dia cuma punya waktu senggang, yang lain menjadikannya tradisi. Ini bukan hanya tentang simbolisme, tetapi juga substansi, karena itulah yang membuat hubungan berkembang,” katanya kepada DW, seraya mencatat bahwa Cina telah menjadi mitra dagang terbesar Afrika selama 15 tahun terakhir.

    Diplomasi untuk Afrika

    Berbicara di ibu kota Namibia, Windhoek, Wang mengatakan dia berharap kunjungannya akan “menunjukkan kepada dunia bahwa Cina akan selalu menjadi teman yang dapat dipercaya bagi Afrika, mitra paling dapat diandalkan dalam mengejar pembangunan dan revitalisasi.”

    Bagi Christian-Geraud Neema, seorang analis di China-Global South Project, keuntungan Cina adalah bahwa negara Barat, dan khususnya Eropa, kesulitan berinteraksi dengan negara-negara Afrika dengan cara yang menarik bagi para pemimpin Afrika.

    “Kesenjangan ekonomi antara Eropa dan Afrika terlalu besar, dari pembangunan hingga infrastruktur. Eropa tidak tahu tawaran seperti apa yang harus diajukan yang sesuai untuk negara-negara Afrika,” katanya.

    Jalan baru bagi ekonomi ekspor Cina

    Keputusan Wang mengunjungi Afrika, dan khususnya Republik Kongo, dinilai penting secara strategis. Pemerintah di Brazzaville baru-baru ini menjadi ketua bersama Forum Kerja Sama Cina-Afrika, FOCAC, yang menetapkan agenda hubungan kedua pihak.

    Banyak analis percaya Cina menggunakan KTT FOCAC 2024 untuk memformalkan inisiatif ekonomi di seluruh Afrika, sambil menjanjikan bantuan keuangan senilai USD51 miliar.

    “Rencana pembangunan jangka panjang Afrika sedang dipertimbangkan. Kami melihat Cina menyelaraskan diri dengan Agenda 2063, yang diusulkan oleh Uni Afrika, misalnya,” kata Cliff Mboya, seorang peneliti di Afro-Sino Center of International Relations yang berbasis di Ghana.

    Contoh proyek infrastruktur yang dibangun Cina semakin meningkat, baik dari segi visibilitas maupun kepentingan, baik itu Jalan Tol Nairobi yang baru, ladang angin di provinsi Northern Cape, Afrika Selatan, atau Pelabuhan Lekki dan Zona Perdagangan Bebas Nigeria.

    Namun, ekonomi Cina melambat dalam beberapa tahun terakhir, dan negara-negara Afrika menawarkan peluang bisnis dan jalan keluar krisis bagi perusahaan infrastruktur milik pemerintah Cina.

    Sektor energi terbarukan Cina yang sedang berkembang juga sedang mencari pelanggan baru di luar AS dan Uni Eropa. “Kami melihat penekanan pada keberlanjutan dan pembangunan hijau. FOCAC tahun lalu sangat penting karena Afrika tampil sangat kuat untuk memperjelas apa yang mereka harapkan dari Cina. Dan kami melihat Cina menanggapi dengan janji-janji dan rencana ini,” kata Mboya.

    Integrasi pasar Afrika dengan Cina

    Dia berharap, kunjungan Wang akan berperan penting dalam menjalankan rencana tersebut. Namun bagi Ovigwe Eguegu, Cina, dengan melanjutkan penekanannya pada perdagangan di Afrika, mulai menuai apa yang telah ditaburnya.

    “Terlepas dari berbagai masalah di benua itu, Afrika memiliki populasi dan kelas menengah yang tumbuh cepat, dan bagi negara yang berorientasi ekspor seperti Cina, benua ini bisa menjadi pasar eksternal untuk mengimbangi kecemasan geopolitik saat ini,” katanya.

    Tantangannya, dari perspektif Beijing, adalah membuat konsumen dan pasar Afrika siap untuk menampung produk-produk Cina, “khususnya energi dan teknologi terbarukan,” kata Eguegu.

    “Hal ini memerlukan investasi di sektor-sektor tertentu di seluruh Afrika untuk mendorong industrialisasi guna menciptakan lapangan kerja dan permintaan akan barang-barang Cina.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

  • Menlu Cina Wang Yi Kunjungi Afrika di Tengah Surutnya Pengaruh Barat – Halaman all

    Menlu Cina Wang Yi Kunjungi Afrika di Tengah Surutnya Pengaruh Barat – Halaman all

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden, melakukan kunjungan pertama ke Afrika pada bulan Desember 2024 silam, di penghujung masa jabatannya.

    Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menegakkan tradisi selama tiga dekade dengan menjadikan Afrika sebagai tujuan pertama dalam kalender diplomatik Beijing.

    Pada akhir minggu ini, Wang akan mengunjungi Namibia, Republik Kongo, Chad, dan Nigeria.

    Meskipun tidak pernah jelas sebelumnya di mana delegasi Cina akan berlabuh, kunjungan tersebut “bergema di Afrika sebagai pengingat komitmen Cina yang konsisten, berbeda dengan pendekatan AS, Inggris, dan Uni Eropa,” kata Eric Olander, salah satu pendiri China-Global South Project, sebuah proyek multimedia yang meliput keterlibatan Cina di Selatan, kepada kantor berita Reuters.

    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memulai tahun 2024 dengan kunjungan ke Tanjung Verde, Pantai Gading, Nigeria, dan Angola. “Namun, perbedaan antara pendekatan Amerika Serikat dan Cina sangat mencolok, menurut analis Nigeria Ovigwe Eguegu, yang meneliti keterlibatan Beijing di seluruh Afrika.

    “Yang satu berkunjung saat dia cuma punya waktu senggang, yang lain menjadikannya tradisi. Ini bukan hanya tentang simbolisme, tetapi juga substansi, karena itulah yang membuat hubungan berkembang,” katanya kepada DW, seraya mencatat bahwa Cina telah menjadi mitra dagang terbesar Afrika selama 15 tahun terakhir.

    Diplomasi untuk Afrika

    Berbicara di ibu kota Namibia, Windhoek, Wang mengatakan dia berharap kunjungannya akan “menunjukkan kepada dunia bahwa Cina akan selalu menjadi teman yang dapat dipercaya bagi Afrika, mitra paling dapat diandalkan dalam mengejar pembangunan dan revitalisasi.”

    Kunjungan tersebut juga menandai pertama kalinya presiden Namibia yang baru terpilih, Netumbo Nandi-Ndaitwah, menjamu Wang. Sebagai pemimpin nasional di benua Afrika, yang memegang lebih dari 50 suara di Perserikatan Bangsa-Bangsa, pengaruhnya dapat membantu upaya Beijing untuk membentuk kembali lembaga multilateral dan menafsirkan kembali norma-norma global agar lebih sejalan dengan kepentingannya.

    Bagi Christian-Geraud Neema, seorang analis di China-Global South Project, keuntungan Cina adalah bahwa negara Barat, dan khususnya Eropa, kesulitan berinteraksi dengan negara-negara Afrika dengan cara yang menarik bagi para pemimpin Afrika.

    “Kesenjangan ekonomi antara Eropa dan Afrika terlalu besar, dari pembangunan hingga infrastruktur. Eropa tidak tahu tawaran seperti apa yang harus diajukan yang sesuai untuk negara-negara Afrika,” katanya.

    Jalan baru bagi ekonomi ekspor Cina

    Keputusan Wang mengunjungi Afrika, dan khususnya Republik Kongo, dinilai penting secara strategis. Pemerintah di Brazzaville baru-baru ini menjadi ketua bersama Forum Kerja Sama Cina-Afrika, FOCAC, yang menetapkan agenda hubungan kedua pihak.

    Banyak analis percaya Cina menggunakan KTT FOCAC 2024 untuk memformalkan inisiatif ekonomi di seluruh Afrika, sambil menjanjikan bantuan keuangan senilai USD51 miliar.

    “Rencana pembangunan jangka panjang Afrika sedang dipertimbangkan. Kami melihat Cina menyelaraskan diri dengan Agenda 2063, yang diusulkan oleh Uni Afrika, misalnya,” kata Cliff Mboya, seorang peneliti di Afro-Sino Center of International Relations yang berbasis di Ghana.

    Contoh proyek infrastruktur yang dibangun Cina semakin meningkat, baik dari segi visibilitas maupun kepentingan, baik itu Jalan Tol Nairobi yang baru, ladang angin di provinsi Northern Cape, Afrika Selatan, atau Pelabuhan Lekki dan Zona Perdagangan Bebas Nigeria.

    Namun, ekonomi Cina melambat dalam beberapa tahun terakhir, dan negara-negara Afrika menawarkan peluang bisnis dan jalan keluar krisis bagi perusahaan infrastruktur milik pemerintah Cina.

    Sektor energi terbarukan Cina yang sedang berkembang juga sedang mencari pelanggan baru di luar AS dan Uni Eropa. “Kami melihat penekanan pada keberlanjutan dan pembangunan hijau. FOCAC tahun lalu sangat penting karena Afrika tampil sangat kuat untuk memperjelas apa yang mereka harapkan dari Cina. Dan kami melihat Cina menanggapi dengan janji-janji dan rencana ini,” kata Mboya.

    Integrasi pasar Afrika dengan Cina

    Dia berharap, kunjungan Wang akan berperan penting dalam menjalankan rencana tersebut. Namun bagi Ovigwe Eguegu, Cina, dengan melanjutkan penekanannya pada perdagangan di Afrika, mulai menuai apa yang telah ditaburnya.

    “Terlepas dari berbagai masalah di benua itu, Afrika memiliki populasi dan kelas menengah yang tumbuh cepat, dan bagi negara yang berorientasi ekspor seperti Cina, benua ini bisa menjadi pasar eksternal untuk mengimbangi kecemasan geopolitik saat ini,” katanya.

    Tantangannya, dari perspektif Beijing, adalah membuat konsumen dan pasar Afrika siap untuk menampung produk-produk Cina, “khususnya energi dan teknologi terbarukan,” kata Eguegu.

    “Hal ini memerlukan investasi di sektor-sektor tertentu di seluruh Afrika untuk mendorong industrialisasi guna menciptakan lapangan kerja dan permintaan akan barang-barang Cina.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

  • Kenalan dengan Romi Yuk, Robot AI yang Bantu Cegah Depresi

    Kenalan dengan Romi Yuk, Robot AI yang Bantu Cegah Depresi

    Video: Kenalan dengan Romi Yuk, Robot AI yang Bantu Cegah Depresi

    913 Views | Kamis, 09 Jan 2025 16:59 WIB

    Kenalan dengan Romi yuk! Romi adalah pemenang penghargaan inovasi Consumer Electronic Show (CES) 2025 untuk kategori robotika. Ia adalah robot yang dirancang untuk memberikan dukungan emosional dan membantu seseorang agar terhindar dari rasa cemas serta depresi.

    Esty Rahayu/Reuters – 20DETIK

  • Trump Ingin Caplok Sana-sini Berbuntut Sindiran Tajam

    Trump Ingin Caplok Sana-sini Berbuntut Sindiran Tajam

    Jakarta

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, membuat pernyataan kontroversial. Dia ingin mencaplok wilayah negara lain di sana dan sini. Ucapan Trump berbuntut sindiran tajam dan tanggapan dari negara-negara lain.

    Trump ingin mencaplok Greenland dari Denmark, Panama, mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, hingga menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51. Entah Trump serius atau bercanda, namun ucapan ini kadung menyulut kontroversi lintas negara.

    “Bisa saya katakan, kami membutuhkannya (Greenland) untuk kedaulatan ekonomi,” kata Trump, dilansir Deutsche Welle (DW) pada Senin (6/1) lalu.

    Dengan klaim alasan kepentingan keamanan nasional AS, Trump juga sudah merencanakan pemberlakuan tarif terhadap Denmark semisal tawarannya untuk membeli Grinlandia ditolak.

    “Grinlandia adalah tempat yang luar biasa, dan rakyatnya akan sangat diuntungkan jika dan ketika Grinlandia menjadi bagian dari negara kami. Kami akan melindunginya, dan menghargainya dari dunia luar yang sangat ganas. Make Greenland Great Again!” terang Trump, Selasa (7/1) waktu setempat.

    Dilansir AFP, Trump yang akan dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari mendatang, mencetuskan rencananya untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi “Teluk Amerika, yang memiliki gugusan yang indah”.

    “Itu pantas. Dan Meksiko harus berhenti membiarkan jutaan orang masuk ke negara kita,” ujar Trump.

    Pekan ini, Trump juga mengatakan dirinya mungkin akan menggunakan “kekuatan ekonomi” untuk mewujudkan gagasan kontroversial menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 AS. Dalam pernyataannya, Trump menyinggung kekhawatiran soal bantuan militer AS dan ketidakseimbangan perdagangan sebagai alasan.

    Halaman selanjutnya, sindiran tajam dari Meksiko dan Kanada:

    Sindiran tajam dari Meksiko dan Kanada

    Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum (AP Photo/Eduardo Verdugo)

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum melontarkan sindiran untuk Trump dengan mengusulkan agar AS seharusnya disebut sebagai “Amerika Meksiko”. Sindiran ini dilontarkan setelah Trump berjanji mengganti nama Teluk Meksiko menjadi “Teluk Amerika”.

    Dalam konferensi pers rutin pagi hari, seperti dilansir AFP, Kamis (9/1/2025), Sheinbaum menunjukkan peta dunia abad ke-17 yang menunjukkan Amerika Utara sebagai “Amerika Meksiko” atau “Mexican America”.

    Sambil menekankan bahwa Teluk Meksiko merupakan nama yang telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sheinbaum membalikkan pernyataan Trump sebelumnya dengan mengusulkan agar Amerika Serikat disebut “Amerika Meksiko”.

    “Mengapa kita tidak menyebutnya (AS) sebagai Amerika Meksiko?” cetusnya. “Kedengarannya bagus, bukan?”

    Sindiran juga meluncur dari Kanada, negara yang disebut Trump cocok menjdi ngara bagian ke-51 dari AS. Pejabat itu adalah Premier Ontario, Doug Ford. Dia mencetuskan agar Kanada membeli Alaska dari AS.

    “Anda tahu sesuatu, kepada presiden (Trump), saya akan menyampaikan tawaran balasan. Bagaimana jika kami membeli Alaska dan menambahkan Minnesota dan Minneapolis pada saat yang sama? Jadi, Anda tahu, itu tidak realistis,” cetus Ford dalam pernyataannya.

    Minnesota merupakan negara bagian AS yang berbagi perbatasan darat sepanjang 885 kilometer dengan Kanada. Sedangkan Minneapolis merupakan salah satu kota besar yang ada di negara bagian Minnesota.

    Perdana Menteri (PM) Kanada yang mengundurkan diri, Justin Trudeau, menolak keras gagasan yang dilontarkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS yang ke-51.

    “Sama sekali tidak ada peluang bahwa Kanada akan menjadi bagian dari Amerika Serikat,” tegas Trudeau dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir Reuters, Rabu (8/1).

    “Para pekerja dan komunitas di kedua negara sama-sama mendapatkan manfaat dengan menjadi mitra dagang dan keamanan terbesar satu sama lain,” ujarnya.

    Halaman selanutnya, tanggapan dari Eropa:

    Tanggapan dari Eropa

    Foto ilustrasi: Bendera Uni Eropa (AP/Jean-Francois Badias)

    Denmark yang kini menguasai Greenland adalah anggota Uni Eropa (UE). Dilansir DW, Uni Eropa menggambarkan kalau pernyataan Trump soal Grinlandia merupakan “hal hipotetis yang liar.”

    “Kita berbicara tentang hal-hal hipotetis yang cukup liar tentang sebuah pemerintahan yang belum ada,” kata juru bicara Komisi Eropa, dikutip dari kantor berita AFP. Juru bicara ini juga mengatakan kalau UE menantikan kerja sama dengan pemerintahan Donald Trump.

    Juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Hebestreit, mengatakan bahwa “seperti biasa, prinsip yang berlaku adalah… perbatasan tidak boleh dipindahkan secara paksa,” merunut pada perjanjian internasional, dalam hal ini Piagam PBB.

    Dalam pembicaraannya dengan para pemimpin UE, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkap adanya “ketidakpahaman” terkait “beberapa pernyataan” yang dilontarkan oleh pihak AS.

    “Prinsip perbatasan yang tidak dapat diganggu gugat berlaku untuk setiap negara, terlepas dari apakah negara itu berada di sebelah timur atau barat kita,” tegas Scholz.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Noel Barrot mendesak supaya Donald Trump tidak mengancam “kedaulatan perbatasan” Uni Eropa.

    “Tak ada pertanyaan soal Uni Eropa yang membiarkan negara lain di dunia, siapa pun mereka, menyerang kedaulatan perbatasannya,” kata Jean-Noel Barrot kepada radio France Inter.

    Barrot menambahkan bahwa, meskipun ia tidak percaya AS akan menyerang Grinlandia, “kita telah memasuki era di mana hukum yang terkuat kembali berlaku.”

    “Kita adalah benua yang kuat, kita harus menjadi lebih kuat,” tambah Barrot.

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/dnu)