Perusahaan: Reuters

  • Kala ‘Pengungsi TikTok’ Pindah ke RedNote

    Kala ‘Pengungsi TikTok’ Pindah ke RedNote

    Video: Kala ‘Pengungsi TikTok’ Pindah ke RedNote

    1,900 Views | Rabu, 15 Jan 2025 13:16 WIB

    Alih-alih meratapi nasib karena kemungkinan kehilangan akses ke aplikasi TikTok pada 19 Januari 2025 mendatang, banyak TikTokers yang berbondong-bondong menggunakan RedNote. RedNote merupakan platform media sosial China yang juga disebut Xiaohongshu.

    Wanodya S/Reuters – 20DETIK

  • Penangkapan Presiden Korsel Nyaris Berakhir dengan Pertumpahan Darah

    Penangkapan Presiden Korsel Nyaris Berakhir dengan Pertumpahan Darah

    Jakarta

    Yoon Suk Yeol menjadi Presiden Korea Selatan aktif pertama yang ditangkap penegak hukum, Rabu (15/01). Penangkapan ini adalah perkembangan ketegangan terbaru antara penyidik dan personel keamanan pribadi Yoon selama berminggu-minggu.

    Penangkapan Yoon merupakan buntut dari upaya sang presiden dalam menerapkan status darurat militer di Korea Selatan, Desember lalu.

    Keputusan Yoon saat itu memicu kekacauan di Korea Selatan. Parlemen kemudian memakzulkannya. Penegak hukum pun berusaha menjeratnya dengan tuduhan pemberontakan.

    Ketika ditangkap, Yoon secara teknis masih berstatus Presiden Korea Selatan. Alasannya, usulan pemakzulan parlemen masih harus terlebih dulu diuji dan disahkan oleh Mahkamah Konstitusi.

    Dalam proses penangkapan yang berlangsung dalam cuaca dingin di Seoul, para penyidik harus menggunakan tangga dan pemotong kawat agar bisa masuk ke kediaman presiden.

    Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Korea Selatan sebelumnya membentuk barikade untuk menggagalkan penangkapan Yoon.

    Presiden berusia 64 tahun itu akhirnya setuju untuk hadir ke hadapan Kantor Investigasi Korupsi Korea (CIO) Selatan untuk menghindari pertumpahan darah.

    Para penyidik harus menggunakan tangga dan pemotong kawat agar bisa masuk ke kediaman presiden. (Reuters)

    Dalam pesan video berdurasi tiga menit, Yoon menyatakan akan mengikuti proses penyidikan, meski dia membantah telah melakukan perbuatan melawan hukum.

    Yoon secara konsisten menuding bahwa surat perintah penangkapannya tidak sah.

    Yoon berkata, dia menyaksikan bagaimana pihak berwenang “menyerbu” batas keamanan rumahnya dengan peralatan pemadam kebakaran.

    “Saya memutuskan untuk hadir di hadapan CIO, meskipun ini adalah penyelidikan ilegal, untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak menyenangkan,” kata Yoon.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Proses penangkapan Yoon yang berlangsung dini hari melibatkan lebih dari 1.000 penegak hukum. Ini merupakan upaya kedua para penyidik untuk menangkapnya.

    CIO sebelumnya berusaha menangkap Yoon pada 3 Januari lalu.

    Para penyidik memperoleh surat perintah penangkapan setelah Yoon mengabaikan beberapa panggilan untuk datang dan memberi keterangan kepada CIO.

    Aparat penegak hukum di dalam kompleks kediaman Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Seoul, Korea Selatan, pada Rabu, 15 Januari 2025. Penyelidik Korea Selatan tiba di kediaman Yoon pada Rabu pagi dalam upaya kedua mereka untuk menangkap Yoon. (Getty Images)

    Partai Kekuatan Rakyat (Kweon Seong-dong) yang mengusung Yoon mengecam penangkapannya. Mereka menuding langkah penyidik sebagai tindakan ilegal.

    Pemimpin partai Kweon Seong-dong menilai penangkapan itu semestinya tidak terjadi.

    Di sisi lain, pimpinan kelompok oposisi dari Partai Demokrat, Park Chan-dae, menilai penangkapan Yoon menunjukkan bahwa “keadilan di Korea Selatan masih hidup”.

    “Penangkapan ini adalah langkah pertama menuju pemulihan ketertiban konstitusi, demokrasi, dan supremasi hukum,” ujarnya.

    Usai penangkapan Yoon, Korea Selatan saat ini dipimpin sementara oleh Menteri Keuangan, Choi Sang-mok. Dia diangkat ke tampuk kekuasaan setelah penjabat presiden pertama, Han Duck-soo, juga dimakzulkan oleh parlemen mayoritas oposisi.

    AFPSebuah kendaraan yang membawa Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, tiba di kompleks gedung Kantor Investigasi Korupsi Pejabat Tinggi (CIO) di Gwacheon pada 15 Januari 2025.

    Setelah menjalani pemeriksaan, Yoon diperkirakan akan ditahan di Pusat Penahanan Seoul di Uiwang, Provinsi Gyeonggi, sekitar 5 kilometer dari kantor CIO.

    Namun, jika pengadilan tidak mengeluarkan surat perintah penahanan dalam waktu 48 jam setelah penangkapan Yoon, penyidik harus melepaskannya.

    Penangkapan presiden yang sedang menjabat merupakan hal yang luar biasa bagi politik Korea Selatan. Meski Yoon telah ditangkap, krisis politik negara dinilai banyak pakar masih jauh dari selesai.

    Penangkapan Yoon hanyalah salah satu fase dalam drama politik yang sedang berlangsung.

    Kerumunan orang di luar rumah Yoon, Rabu pagi tadi, memperlihatkan perpecahan mendalam di negara tersebut.

    Kerumunan anti-Yoon bersorak, bertepuk tangan, dan menyanyikan lagu “selamat dan perayaan” saat pengumuman penangkapannya.

    Suasana di sisi lain benar-benar berbeda.

    “Kami sangat kecewa dan marah, supremasi hukum telah dilanggar,” kata seorang pendukung Yoon kepada BBC.

    Kebuntuan ini juga mempertemukan dua cabang kekuasaan eksekutif: aparat penegak hukum, yang dilengkapi surat perintah penangkapan resmi, dan staf keamanan presiden, yang membuat klaim berkewajiban melindungi presiden.

    Sebelum mengumumkan darurat militer, kekuasaan Yoon melemah karena partai oposisi memegang mayoritas di parlemen.

    Yoon belakangan juga menghadapi kontroversi karena istrinya yang menerima hadiah tas Dior.

    (ita/ita)

  • Presiden Iran Tegaskan Tak Pernah Ada Rencana Bunuh Trump

    Presiden Iran Tegaskan Tak Pernah Ada Rencana Bunuh Trump

    Teheran

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan negaranya tidak pernah berencana membunuh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Penegasan ini membantah klaim-klaim yang sebelumnya dilontarkan Trump dan pemerintahan AS.

    Pada November lalu, Departemen Kehakiman AS mendakwa seorang pria Iran sehubungan dengan dugaan rencana yang diperintahkan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk membunuh Trump. Penegak hukum AS diklaim berhasil menggagalkan dugaan rencana itu sebelum serangan apa pun dilakukan.

    Trump juga mengatakan tahun lalu saat kampanye pilpres AS bahwa Iran mungkin berada di balik upaya-upaya untuk membunuh dirinya.

    Saat ditanya secara terang-terangan dalam wawancara dengan media terkemuka AS, NBC News, seperti dilansir Reuters, Rabu (15/1/2025), soal apakah ada rencana Iran untuk membunuh Trump, Pezeshkian menjawab: “Tidak ada sama sekali.”

    “Kami tidak pernah berupaya melakukan hal ini sejak awal dan kami tidak akan pernah melakukannya,” tegas Pezeshkian dalam wawancara yang disiarkan Selasa (14/1) waktu setempat, atau kurang dari sepekan sebelum Trump dilantik dan kembali ke Gedung Putih.

    Trump yang memenangkan pilpres AS tahun lalu dan akan dilantik pada Senin (20/1) pekan depan, berhasil selamat dari dua percobaan pembunuhan selama kampanye pilpres.

  • Terseret Skandal Eks PM Bangladesh, Menteri Antikorupsi Inggris Mundur

    Terseret Skandal Eks PM Bangladesh, Menteri Antikorupsi Inggris Mundur

    London

    Menteri Antikorupsi Inggris, Tulip Siddiq, mengundurkan diri dari jabatannya setelah berminggu-minggu memicu pertanyaan publik soal hubungan finansialnya dengan mantan Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina, yang merupakan bibinya.

    Sebelum mengajukan pengunduran diri kepada PM Inggris Keir Starmer, seperti dilansir Reuters, Rabu (15/1/2025), Siddiq yang berusia 42 tahun ini berulang kali membantah telah melakukan pelanggaran hukum terkait skandal yang menjerat bibinya, yang tahun lalu dilengserkan dari jabatannya.

    Starmer, pekan lalu, mengatakan dirinya sepenuhnya mempercayai Siddiq. Namun pada Selasa (14/1), Siddiq mengajukan pengunduran dirinya. Dalam suratnya kepada Starmer, Siddiq mengatakan dirinya mundur karena posisinya “mungkin akan mengganggu kinerja pemerintah”.

    Siddiq mendapatkan jabatan sebagai menteri yang bertanggung jawab atas kebijakan jasa keuangan dan pemberantasan korupsi. Peran tersebut mencakup tanggung jawab atas tindakan memerangi pencucian uang.

    Hasina, yang berstatus bibi Siddiq, sedang diselidiki di Bangladesh atas dugaan korupsi dan pencucian uang. Hasina yang memimpin Bangaldesh sejak tahun 2009 sebelum lengser tahun lalu, membantah telah melakukan pelanggaran hukum.

    Nama Siddiq disebut pada Desember lalu sebagai bagian dari penyelidikan otoritas Bangladesh mengenai apakah keluarganya terlibat dalam penyelewengan dana dari proyek-proyek infrastruktur Bangladesh.

    Komisi Antikorupsi Bangladesh menduga ada penyelewengan keuangan senilai miliaran dolar Amerika dalam pemberian kontrak pembangkit listrik tenaga nuklir senilai US$ 12,65 miliar, dan menyebut Hasina dan Siddiq mungkin mendapatkan keuntungan.

  • TikTok Buka-bukaan Nasib Karyawan Jika Resmi Diblokir

    TikTok Buka-bukaan Nasib Karyawan Jika Resmi Diblokir

    Jakarta

    TikTok berkomitmen tetap membayar gaji karyawan meskipun Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat (AS) tidak mengabulkan gugatan mereka. TikTok sebelumnya mengajukan gugatan ke MA terkait undang-undang yang mempersulit posisi mereka di AS.

    Induk TikTok, ByteDance, diminta pemerintah AS melakukan divestasi atau platform media sosial mereka akan dilarang di AS. Perusahaan asal China itu tercatat memiliki 7.000 karyawan di AS.

    “Kesejahteraan Anda adalah prioritas utama dan yang paling penting, saya ingin menegaskan bahwa sebagai karyawan di AS, pekerjaan, gaji, dan tunjangan Anda aman, dan kantor kami akan tetap buka, bahkan jika situasi ini belum membaik sebelum batas waktu 19 Januari,” bunyi memo kepada karyawan TikTok, dikutip dari Reuters, Selasa (15/1/2025).

    Pekan lalu, Mahkamah Agung AS tampaknya cenderung tidak akan menganulir undang-undang yang disahkan AS April tahun lalu. Meskipun ada seruan dari Presiden terpilih AS Donald Trump dan anggota parlemen untuk memperpanjang batas waktu yang ditetapkan pada tanggal 19 Januari.

    Trump yang pelantikannya dilakukan sehari setelah undang-undang tersebut berlaku menyebut dirinya harus memiliki waktu setelah menjabat untuk melakukan resolusi politik terhadap masalah ini.

    “Tim kami tetap fokus pada perencanaan berbagai skenario dan terus merencanakan langkah ke depan,” tambah TikTok dalam memo tersebut.

    Jika pengadilan tidak membatalkan undang-undang tersebut pada hari Minggu, unduhan TikTok baru di toko aplikasi Apple atau Google akan dilarang. Tetapi pengguna yang sudah ada dapat terus mengakses aplikasi tersebut untuk beberapa waktu.

    Layanan TikTok akan menurun dan akhirnya berhenti berfungsi karena perusahaan lain dilarang memberikan dukungan kepada TikTok.

    (acd/acd)

  • Iran Pamerkan Kapal Intelijen Pertama Buatan Dalam Negeri

    Iran Pamerkan Kapal Intelijen Pertama Buatan Dalam Negeri

    Teheran

    Angkatan Laut Iran memamerkan kapal intelijen buatan dalam negeri pertamanya pada sebuah seremoni yang digelar Rabu (15/1) pagi. Diungkapkannya kapal intelijen itu ke publik terjadi beberapa hari setelah Teheran mendapatkan ribuan drone baru.

    Laporan kantor berita Tasnim, seperti dilansir Reuters, Rabu (15/1/2025), menyebut kapal sinyal intelijen bernama Zagros itu merupakan jenis kapal militer terbaru yang dilengkapi sensor elektronik dan kemampuan untuk mencegat operasi siber, serta melakukan pemantauan intelijen.

    “Kapal sinyal intelijen Zagros akan menjadi pengawas Angkatan Laut Iran di lautan dan samudra,” cetus Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Shahram Irani, dalam seremoni tersebut.

    Kantor berita Mehr News Agency mengklaim Zargos sebagai kapal penghancur terbaru dan paling canggih dalam Armada Angkatan Laut Iran, yang dirancang untuk misi tempur dan misi intelijen.

    Kapal intelijen Zargos ini bergabung dengan Armada Angkatan Laut Iran dalam sebuah seremoni pada Rabu (15/1) pagi, yang dihadiri langsung oleh Shahram, Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh dan jajaran pejabat senior militer Iran.

    Disebutkan bahwa kapal intelijen Zargos dirakit secara internal atas upaya pemuda dan elite Iran, untuk memenuhi kebutuhan intelijen Angkatan Laut sejalan dengan keamanan maritim.

    Diungkapkannya kapal intelijen ini terjadi setelah Iran menerima sekitar 1.000 drone strategis baru yang dikirimkan kepada tentara-tentaranya di berbagai lokasi. Drone baru ini diklaim memiliki jangkauan lebih dari 2.000 kilometer dan daya destruktif tinggi, serta dilengkapi kemampuan siluman dan mampu menembus pertahanan musuh.

  • Geger ABG India Diperkosa Bertahun-tahun, 49 Pria Ditangkap

    Geger ABG India Diperkosa Bertahun-tahun, 49 Pria Ditangkap

    New Delhi

    Kepolisian India menangkap sedikitnya 49 pria terkait pemerkosaan seorang remaja perempuan selama lima tahun di negara bagian Kerala. Korban diperkosa sejak masih berusia 13 tahun.

    Korban dalam kasus kekerasan seksual ini, seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (15/1/2025), berasal dari kasta Dalit, yang terendah dalam sistem kasta Hindu, yang secara tidak proporsional menjadi sasaran kekerasan seksual di negara dengan tingkat kejahatan terhadap perempuan sangat tinggi.

    Korban yang kini berusia 18 tahun, dan tidak disebut namanya, menuturkan kepada polisi setempat dalam sebuah pernyataan bahwa dirinya mengalami pelecehan dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh 62 orang di wilayah Kerala selama lima tahun.

    Dituturkan korban bahwa tindak kekerasan seksual itu dimulai ketika dia berusia 13 tahun setelah tetangganya memperkosa dirinya.

    Kepolisian menuturkan pihaknya telah mengidentifikasi 58 tersangka, dengan empat tersangka di antaranya masih di bawah umur.

    “Sebanyak 49 orang telah ditahan,” ucap pejabat kepolisian distrik Pathanamthitta, Nandakumar S, kepada AFP.

    Para tersangka dalam kasus ini semuanya mengenal korban, dengan beberapa merupakan tetangga dan teman dari keluarga korban.

    Lihat juga Video: Kronologi Pembunuhan Wanita di Jalan Trans Sulawesi, Korban Juga Diperkosa

  • Kebakaran Los Angeles Menggila, ‘Geng Rp65 Kuadriliun’ Ikut Terancam

    Kebakaran Los Angeles Menggila, ‘Geng Rp65 Kuadriliun’ Ikut Terancam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebakaran hebat yang melanda Los Angeles, California, membuat sejumlah perusahaan manajemen aset yang berkantor di wilayah itu terancam. Beberapa dilaporkan merelokasi ruang kantor dan mendukung anggota staf yang kehilangan rumah.

    Mengutip Reuters, Rabu (15/1/2025), Los Angeles adalah rumah bagi para pelaku industri besar seperti Capital Group, TCW Group, dan dana lindung nilai Oaktree Capital dan Ares Management. Secara total, perusahaan-perusahaan di Los Angeles ini mengelola lebih dari US$4 triliun atau sekitar Rp65 kuadriliun.

    Kebakaran besar ini telah mengubah seluruh lingkungan menjadi reruntuhan yang membara, menghancurkan pinggiran kota dan kantong-kantong orang kaya.

    Anacapa Advisors, dana lindung nilai senilai US$60,5 juta (Rp986 triliun) baru pindah kantor baru ke Pacific Palisades hanya beberapa minggu sebelum kebakaran, melihat gedung itu terbakar habis saat kebakaran.

    Dalam surat kepada klien perusahaan, pendiri dan CIO Anacapa, Phil Pecsok, mengatakan semua karyawannya aman dan tim berhasil mengaktifkan rencana kesinambungan bisnisnya.

    “Mereka sekarang bekerja dari jarak jauh dengan akses penuh ke platform perdagangan dan sistem pemantauan risiko. Mereka memesan layar perdagangan tambahan dan berkomunikasi satu sama lain secara terus-menerus melalui Zoom,” katanya.

    Oaktree Capital, sebuah perusahaan manajemen aset yang mengelola aset senilai lebih dari US$200 miliar (Rp3.260 triliun) yang berlokasi di pusat kota Los Angeles, tetap beroperasi seperti biasa. Mereka menyebut ada 700 karyawan Oaktree yang terkena dampak kebakaran.

    “Pusat data kami di Los Angeles dilengkapi dengan daya cadangan dan tersedia tanpa gangguan jika terjadi pemadaman listrik regional atau lokal yang disebabkan oleh kebakaran hutan,” kata Todd Molz, kepala operasi perusahaan tersebut.

    The Milken Institute, sebuah lembaga pemikir yang berkantor pusat di Santa Monica, dan Dimensional Fund Advisors, sebuah perusahaan investasi yang berkantor pusat di Texas dengan aset hampir US$800 miliar (Rp13.000 triliun), mengatakan bahwa mereka sebagian besar telah beralih ke pengaturan kerja dari rumah.

    Milken Institute mengatakan telah menutup kantornya dan mendorong staf untuk mengurus keluarga mereka dan bekerja dari rumah. Di sisi lain, DFA mengatakan mendesak siapa pun yang mampu melakukannya untuk bekerja dari jarak jauh.

    Hingga saat ini, petugas masih berupaya memadamkan api yang telah muncul sejak Selasa pekan lalu di sejumlah titik di Los Angeles. Tercatat, kebakaran terparah melanda wilayah Palisades dan Eaton, dengan 25 korban dilaporkan meninggal dunia dan 12.300 bangunan terbakar.

    (luc/luc)

  • Penangkapan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Rabu Pagi Penuh Drama, 3 Ribu Polisi Terlibat – Halaman all

    Penangkapan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Rabu Pagi Penuh Drama, 3 Ribu Polisi Terlibat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SEOUL- Lebih dari 3.000 personel polisi terlibat langsung dalam penangkapan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Rabu (15/1/2025) pagi.

    Penangkapan dramatis ini dilakukan setelah berbagai upaya sebelumnya gagal akibat sistem keamanan ketat di kediaman Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. Berikut adalah kronologi penangkapan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.

    Persiapan Penangkapan Presiden Korea Selatan

    Yoon Suk Yeol berlindung di kediamannya yang terletak di perbukitan, sejak dimakzulkan pada 14 Desember 2024 lalu. Pemakzulan Yoon Suk Yeol merupakan buntut pengumuman darurat militer yang dibuat sang presiden pada 3 Desember 2024.

    Dilansir dari Reuters, proses penangkapan Yoon Suk Yeol di kediamannya berlangsung penuh drama. Kompleks kediaman Yoon dijaga ketat oleh pasukan keamanan pribadi yang loyal, lengkap dengan barikade fisik dan patroli nonstop.

    Pada Selasa (14/1/2025) malam, kepolisian Korea Selatan mengumumkan rencana besar untuk menangkap Yoon Suk Yeol. Ribuan personel polisi dikerahkan, dilengkapi kendaraan lapis baja, tangga, dan alat pemotong kawat.

    Suasana di sekitar kediaman Yoon menjadi sangat tegang dengan ratusan pendukungnya berkumpul di depan gerbang untuk memprotes langkah ini.

    Eksekusi Penangkapan Yoon Suk Yeol

    Pada Rabu pukul 04.30 pagi waktu setempat, langkah pertama dilakukan pihak otoritas Korea Selatan. Polisi mulai memotong kawat pengaman dan menggunakan tangga untuk masuk ke area lebih dalam dari kompleks tersebut.

    Pendukung Yoon yang mencoba menghalangi langkah ini menyebabkan beberapa bentrokan kecil, tetapi situasi berhasil dikendalikan.

    Siaran langsung dari media lokal menunjukkan momen-momen penuh ketegangan ini, dengan jutaan warga Korea Selatan menyaksikan perkembangan yang berlangsung secara real-time. Dalam upaya ini, lebih dari 3.000 personel polisi terlibat langsung.

    Penyerahan dan Interogasi Presiden Korsel

    Sekitar pukul 07.00 pagi, setelah tekanan yang semakin intensif, Yoon akhirnya menyerahkan diri secara sukarela untuk menghindari kemungkinan kekerasan lebih lanjut.

    Dalam pernyataan singkatnya, ia menyebut bahwa keputusan tersebut diambil untuk mencegah pertumpahan darah.

    “Saya memutuskan untuk merespons penyelidikan CIO, meskipun ilegal, demi mencegah pertumpahan darah yang tidak diinginkan,” ujarnya.

    Yoon meninggalkan kediamannya dalam iring-iringan kendaraan lapis baja sekitar pukul 08.00 pagi dan tiba di kantor Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO).

    Pihak berwenang memiliki waktu 48 jam untuk menginterogasi Yoon sebelum memutuskan untuk mengajukan surat perintah penahanan atau membebaskannya.

    Reaksi Publik atas Penangkapan Yoon Suk Yeol

    Penangkapan presiden Korea Selatan ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat.

    Di sisi pendukung Yoon, ada kekecewaan mendalam yang diungkapkan dengan demonstrasi di suhu dingin. Mereka membawa spanduk dengan slogan “Stop the Steal” dan mengaitkan nasib Yoon dengan mantan Presiden AS Donald Trump.

    “Sangat menyedihkan melihat negara kita hancur seperti ini,” kata salah satu pendukung Yoon, Kim Woo-sub, dilansir dari Reuters.

    Namun, mayoritas publik Korea Selatan mendukung langkah hukum ini sebagai bagian dari proses demokrasi. Banyak yang berharap bahwa kasus ini dapat menjadi pelajaran penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan di masa depan.

    Dampak Politik dan Internasional

    Krisis ini membawa dampak signifikan terhadap lanskap politik Korea Selatan. Partai Kekuatan Rakyat (PPP), partai pendukung Yoon, mengalami lonjakan dukungan, naik menjadi 40,8 persen dalam survei terbaru Realmeter.

    Partai Demokrat oposisi, meskipun masih unggul dengan 42,2%, mengalami penurunan dukungan dalam beberapa pekan terakhir. Di tingkat internasional, ketegangan ini menjadi perhatian negara-negara lain, terutama Amerika Serikat dan Tiongkok, yang memiliki kepentingan strategis di kawasan tersebut.

    Pascapenangkapan Yoon Suk Yeol, Korea Selatan kini menghadapi tantangan besar untuk memulihkan stabilitas politik dan menjaga kredibilitasnya sebagai salah satu demokrasi terkemuka di Asia. (Kompas.com/Tribun)

  • TikTok Diblokir Total, Begini Nasib Karyawan

    TikTok Diblokir Total, Begini Nasib Karyawan

    Jakarta, CNBC Indonesia – TikTok berencana menutup layanannya di Amerika Serikat (AS) pada 19 Januari 2025 mendatang, saat kebijakan yang diteken Presiden AS Joe Biden berlaku, menurut laporan The Information.

    Kebijakan itu memaksa TikTok untuk lepas dari induk ByteDance di China atau diblokir permanen secara nasional. Hingga detik-detik terakhir, TikTok masih berupaya meminta agar Mahkamah Agung (MA) membatalkan aturan tersebut.

    Jika TikTok menutup layanan untuk semua pengguna AS, tindakan itu berbeda dengan mandat aturan yang berlaku. Sebab, aturan hanya memerintahkan pelarangan untuk download TikTok bagi pengguna baru melalui toko aplikasi Apple App Store dan Google Play Store per 19 Januari 2025.

    Dalam aturan itu, pengguna lama yang sudah menjajal TikTok sebelum 19 Januari 2025, masih bisa memanfaatkan aplikasi berbagi video tersebut dalam beberapa waktu.

    Menurut sumber dalam, TikTok berencana menyebarkan pesan pop-up ke pengguna yang mengarahkan mereka mengakses laman khusus untuk menjelaskan soal pelarangan aplikasi di AS.

    TikTok juga berencana memberikan opsi bagi pengguna untuk men-download semua data mereka di TikTok sebelum diblokir permanen, dikutip dari Reuters, Rabu (15/1/2025).

    TikTok dan ByteDance tidak segera merespons permintaan untuk mengomentari laporan tersebut.

    TikTok memiliki sekitar 7.000 karyawan di AS. Meski nasibnya terancam diblokir permanen pada 19 Januari 2025, namun TikTok meyakinkan karyawan bahwa mereka akan tetap menerima gaji.

    “Kesejahteraan kalian [karyawan] adalah prioritas utama kami. Kami ingin menegaskan bahwa sebagai karyawan di AS, pekerjaan, gaji, dan tunjangan Anda aman, dan kantor kami akan tetap buka, meskipun situasi ini belum terselesaikan sebelum batas waktu 19 Januari 2025,” tertulis dalam memo TikTok ke para karyawan, dikutip dari Reuters.

    (fab/fab)