Perusahaan: Reuters

  • Sorak Sorai Warga Sambut Gencatan Senjata di Gaza

    Sorak Sorai Warga Sambut Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta

    Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza, Palestina. Warga Gaza dan Israel menyambut kesepakatan ini dengan suka cita.

    Gencatan senjata itu akan dimulai pada 19 Januari. “Kesepakatan itu akan mulai berlaku pada 19 Januari,” ujar Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman dilansir Reuters, Kamis (16/1/2025).

    Tahap pertama gencatan senjata ini, dimulai dengan penyaluran bantuan kemanusiaan ke seluruh Gaza. Selain itu, 33 tawanan Israel akan dibebaskan.

    “Kami tidak akan pernah menyerah terhadap rakyat Gaza,” sambungnya.

    Ia berharap gencatan senjata ini bisa permanen. Sehingga, perang bisa diakhiri.

    Diketahui, Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan membawa 251 orang kembali ke Gaza sebagai sandera.

    Serangan tersebut memicu serangan besar-besaran Israel di Gaza, yang menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina, menurut badan kesehatan yang dikelola Hamas Kementerian.

    Menurut penelitian BBC Verify, 94 sandera masih ditahan oleh Hamas, dan 34 orang di antaranya diduga tewas.

    Warga Bersuka Cita

    Perayaan gencatan senjata di Gaza. (AFP/Reuters)

    Dilansir AFP, Kamis (16/1/2025), wartawan AFP melihat kerumunan orang berpelukan. Mereka turut mengambil foto bersama merayakan pengumuman penting tersebut.

    “Saya tidak percaya mimpi buruk yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini akhirnya akan segera berakhir. Kami telah kehilangan begitu banyak orang, kami kehilangan segalanya,” kata warga Palestina bernama Randa Sameeh.

    “Kami perlu banyak istirahat. Segera setelah gencatan senjata dimulai, saya akan pergi ke pemakaman untuk mengunjungi saudara laki-laki dan anggota keluarga saya. Kami menguburkan mereka di pemakaman Deir el-Balah tanpa kuburan yang layak. Kami akan membangun kuburan baru untuk mereka dan menulis surat untuk mereka,” lanjutnya.

    Di luar Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah, ratusan warga Palestina berkumpul untuk bernyanyi. Mereka juga mengibarkan bendera Palestina, menurut rekaman AFPTV.

    Sebuah ambulans terlihat menerobos kerumunan untuk mencapai rumah sakit. Teriakan “Allahu Akbar” menggema.

    Anak-anak kecil, sebagian terlihat bingung, juga berkumpul di luar rumah sakit. Mereka berlarian di antara orang dewasa.

    Sekelompok anak laki-laki di tengah kerumunan menyanyikan lagu soal perlawanan. Sejumlah orang dewasa merekam momen itu dari ponsel masing-masing.

    Rincian Perjanjian

    Warga Gaza merayakan kesepakatan gencatan senjata. DW (News)

    Dilansir Al Arabiya News, Kamis (16/1/2025), kesepakatan itu berlaku selama enam minggu. Lalu, apa saja yang ada dalam perjanjian gencatan senjata antara kelompok militan Palestina, Hamas, dengan Israel itu?

    Berikut rinciannya:

    1. Pertukaran Tahanan dan Sandera

    Israel disebut akan membebaskan 30 tahanan Palestina sebagai ganti setiap sandera Israel, dan 50 tahanan Palestina lainnya untuk setiap tentara wanita Israel yang ditahan di Gaza.

    Sandera perempuan dan mereka yang berusia di bawah 19 tahun akan dibebaskan terlebih dahulu. Dengan demikian, 33 warga Israel akan dibebaskan dalam 42 hari pertama sejak perjanjian tersebut ditandatangani.

    Menurut sumber Al Arabiya, jumlah warga Palestina yang ditahan Israel mencapai 1.650 orang. Lebih lanjut, warga yang mengungsi dari Gaza Utara dapat kembali mulai 22 Januari.

    2. Penarikan Pasukan Israel dari Koridor Philadelphi

    Dalam perjanjian ini, Israel mengatakan akan menarik pasukannya secara bertahap dari koridor Netzarim dan Philadelphi.

    Sumber Al Arabiya mengatakan Israel menginginkan peran pengawasan di Philadelphi yang kemudian ditolak Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata. Kemudian digantikan dengan permintaan Israel agar memiliki perwakilan permanen di penyebrangan Rafah.

    Kantor PM Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan Hamas telah mengajukan permintaan di menit terakhir untuk mengubah penempatan pasukan Israel di koridor yang membentang di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.

    “Karena desakan kuat dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Hamas membatalkan permintaannya pada menit-menit terakhir untuk mengubah penempatan pasukan [militer Israel] di Koridor Philadelphi,” kantor Netanyahu menambahkan.

    3. Negoisasi Tahap 2

    Perundingan untuk perjanjian tahap kedua akan dimulai pada hari keenam belas gencatan senjata. Fase ini akan mencakup pembebasan seluruh sandera yang tersisa dan penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza.

    4. Bantuan untuk Gaza
    Kemudian dalam perjanjian juga dibahas mengenai perbantuan Gaza. Diketahui, pasukan Israel kerap menghadang bantuan untuk warga Gaza.

    Enam ratus truk bantuan kemanusiaan disebut akan memasuki Gaza setiap hari selama enam minggu gencatan senjata. Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan gencatan senjata “sangat penting” untuk menghilangkan hambatan dalam pengiriman bantuan ketika ia menyambut baik kesepakatan tersebut.

    Sumber mengatakan penyeberangan Rafah diperkirakan akan dibuka mulai 16 Januari.

    Halaman 2 dari 3

    (aik/aik)

  • Joe Biden Dikecam Habis-habisan Usai Batasi Ekspor Chip ke RI

    Joe Biden Dikecam Habis-habisan Usai Batasi Ekspor Chip ke RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Joe Biden menetapkan kebijakan baru yang memperketat pembatasan ekspor chip ke berbagai negara, tak cuma China. Indonesia masuk dalam daftar negara yang dibatasi.

    Hanya negara-negara sekutu dekat AS yang masih dibebaskan untuk mengimpor chip dan alat pembuat chip dari AS.

    Proposal aturan itu memperkenalkan sistem peringkat tiga kelompok untuk mengatur ekspor perangkat keras AI.

    Negara-negara Tier 1 dapat terus melakukan bisnis seperti biasa dan bebas mengimpor hardware AI yang dikembangkan AS. Uni Eropa, Kanada, dan negara tetangga RI, Australia masuk dalam Tier 1.

    Negara Tier 2 menghadapi pembatasan dan dibatasi hingga maksimum 50.000 unit pemrosesan grafis (GPU) per negara antara tahun 2025 dan 2027. Jika dilihat dari petanya, Indonesia masuk dalam kelompok Tier 2 dalam aturan pembatasan ekspor chip AS beserta negara Asia Tenggara lain kecuali Kamboja.

    Kamboja masuk dalam Tier 3 bersama China, Rusia, Iran, dan Korea Utara, sehingga dilarang mengimpor perangkat keras dan bobot model yang berkaitan dengan AI.

    Menanggapi hal ini, sebagian pelaku industri semikonduktor dan manufaktur mengeluh. Mereka tergabung dalam Asosiasi Industri Semikonduktor yang mewakili pengusaha chip, serta SEMI yang mewakili pengusaha manufaktur chip. 

    Bersama-sama, mereka mengirimkan surat langsung ke Biden tertanggal 13 Januari 2025. Dalam suratnya, para pelaku industri mengingatkan dampak pada perusahaan AS terkait pengetatan tersebut.

    “Kami memahami aturan tambahan ini akan lebih ketat mengontrol memori bandwidth tinggi, tanpa mempertimbangkan dampaknya pada perusahaan AS. Hal ini akan menyerahkan pangsa pasar pada pesaing global,” kata surat itu, dikutip dari Reuters, Rabu (15/1/2025).

    Sebagai informasi, memori dengan bandwidth tinggi adalah bahan penting membuat chip AI canggih. Saat ini produksinya dilakukan perusahaan AS dan Korea Selatan, dan aturan terbaru akan membatasi penjualan ke China.

    Menurut asosiasi, pemerintah tidak berkonsultasi dengan industri meskipun hal itu berdampak jangka panjang.

    “Sekali lagi, aturan ini dikembangkan tanpa konsultasi industri yang tepat atau kesempatan komentar publik, meski berdampak jangka panjang dan signifikan pada ekonomi dan internasional,” tulis pelaku industri.

    Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan AS sudah menjadi pemimpin industri AI dan optimistis akan terus mempertahankan posisinya. 

    “AS memimpin AI sekarang, untuk pengembangan AI atau desain chip AI. Penting untuk kita untuk mempertahankannya seperti itu,” kata dia.

    (fab/fab)

  • Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Perkiraan, Harga Emas Naik

    Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Perkiraan, Harga Emas Naik

    Jakarta, FORTUNE – Harga Emas dunia mengalami lonjakan usai perilisan data inflasi Amerika Serikat (AS). Berdasarkan warta Reuters, Kamis (16/1) pukul 18:31, emas spot diperdagangkan pada level US$2.732 per ounce troy atau menguat 0,75 persen dalam 24 jam terakhir. Harga tersebut naik ke level tertinggi dalam sebulan terakhir.

    Analis mata uang dan komoditas, Lukman Leong, menjelaskan kenaikan harga logam mulia ini didukung oleh data inflasi, yakni produsen dan konsumen AS, yang lebih rendah dari perkiraan pasar. 

    “Ini menyebabkan penurunan pada imbal hasil obligasi AS dan meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh Fed,” katanya kepada Fortune Indonesia, Kamis (16/1). 

    Pengamat komoditas sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyatakan dengan data yang lebih rendah tersebut, pasar mendapatkan keyakinan bahwa prospek pemangkasan suku bunga Fed menjadi lebih besar.

    Ia mengatakan sebelumnya Bank Sentral AS itu bakal memangkas suku bunga sebanyak empat kali pada 2025. Namun, dengan terpilihnya Trump sebagai Presiden AS, Fed kemudian mengubah rencana pemangkasannya menjadi dua kali pada 2025.

    Dengan data produsen yang lebih rendah, pasar mendapat keyakinan bahwa Fed bakal memangkas suku bunga lebih dari dua kali pada tahun ini.

    Ibrahim mencermati gencatan senjata yang terjadi di Timur Tengah telah memberikan sedikit tekanan kepada dolar AS, dan emas mendapat kesempatan rebound.

    Ke depannya, emas diproyeksi berpotensi besar dalam tren bullish. Namun, apabila lajunya tertahan, itu kemungkinan besar disebabkan oleh nilai dolar yang terus menguat. Penguatan dolar sendiri akan meredam permintaan emas, karena investor biasanya akan beralih memburu dolar.

    Di sisi lain, Lukman melihat kebijakan Trump bakal menjadi pedang bermata dua. Menurutnya kebijakan Trump yang kontroversial seperti kenaikan tarif, dikhawatirkan bakal menyulut inflasi dan menahan permintaan emas.

    Kebijakan Trump juga dianggap dapat merusak perekonomian AS dan global sehingga menjadi faktor yang akan mendukung permintaan emas sebagai safe haven.

  • TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih

    TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih

    Jakarta, FORTUNE – TikTok berencana menutup total operasinya di Amerika Serikat (AS) pada Minggu, (19/1). Tanggal tersebut merupakan tenggat waktu yang diminta oleh pemerintah AS kepada platform milik ByteDance itu untuk menjual operasionalnya atau menghadapi pelarangan penggunaannya.

    Dilansir Reuters pada Kamis (16/1), TikTok saat ini telah digunakan oleh 170 juta orang AS. Dengan begitu, para penggunanya terancam kehilangan aksesnya akhir pekan ini atau saat UU federal tentang larangan tersebut berlaku. Namun, bisa batal jika ada penangguhan hukuman pada menit-menit terakhir. Warganet AS pun mulai beralih ke media sosial lain yang mirip TikTok, yaitu REDnote.

    The Washington Post melaporkan bahwa Presiden terpilih AS Donald Trump, yang masa jabatannya dimulai sehari seusai pemblokiran TikTok, tengah mempertimbangkan untuk mengeluarkan perintah eksekutif guna menangguhkan penegakan penutupan selama 60-90 hari. Namun, laporan itu tak menyebutkan bagaimana Trump dapat melakukan hal tersebut secara hukum.

    TikTok ajukan kasus ke Mahkamah Agung AS

    Ruang Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat (AS). (Dok. MA AS)

    Mengutip New York Times, Kamis (16/1), TikTok telah mengajukan kasusnya ke Mahkamah Agung (MA) AS pada Jumat (10/1). Hal ini dilakukan untuk menantang UU federal yang berupaya melarang Tiktok di AS. UU tersebut adalah “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act” atau Perlindungan Warga dan Aplikasi yang Dikendalikan Pesaing Asing.

    UU federal ini berawal dari kekhawatiran bahwa pemerintah Cina bisa memanipulasi konten dan memperoleh akses ke data sensitif pengguna lewat aplikasi TikTok. Kongres pun akhirnya meloloskan UU yang bakal melarang TikTok di AS, kecuali jika ByteDance menjualnya kepada pembeli yang disetujui pemerintah AS.

    Sementara itu, pengguna yang telah mengunduh TikTok masih dapat menggunakan aplikasi tersebut, kecuali UU tersebut turut melarang perusahaan AS menyediakan layanan untuk memungkinkan distribusi, pemeliharaan, atau pembaruan.

    Menurut Reuters, Kamis (16/1), tim transisi Trump belum memberikan komentar soal pelarangan TikTok di AS. Namun, Trump mengatakan bahwa dia harus mempunyai waktu setelah menjabat untuk mengejar “resolusi politik” atas masalah ini.

    “TikTok sendiri adalah platform yang luar biasa,” kata Penasihat Keamanan Nasional Trump, Mike Waltz kepada Fox News pada Rabu (15/1).

    CEO TikTok diundang pelantikan Trump

    Shou Zi Chew, CEO TikTok (forbes.com)

    Di samping itu, The New York Times melaporkan secara terpisah bahwa Chief Executive Officer (CEO) TikTok, Shou Zi Chew telah menerima undangan untuk menghadiri pelantikan Trump dan duduk dalam “posisi terhormat”.

    Pejabat Gedung Putih juga mengatakan kepada Reuters pada Rabu (15/1) bahwa Presiden AS ke-46 Joe Biden tak memiliki rencana untuk melakukan intervensi terhadap pemblokiran TikTok di hari-hari terakhir masa jabatannya.

    Pejabat Gedung Putih itu pun menambahkan, Biden secara hukum tidak dapat mengintervensi jika tak ada rencana yang kredibel dari ByteDance untuk mendivestasi TikTok. Namun, NBC melaporkan bahwa pemerintahan Biden sudah mempertimbangkan opsi untuk menjaga TikTok tetap tersedia bagi penggunanya setelah hari Minggu (19/1).

    Hal itu dalam upaya menunda keputusan tersebut kepada Trump yang bakal dilantik tepat pada esok harinya, yakni Senin (20/1).

    “Warga Amerika seharusnya tidak berharap TikTok tiba-tiba dilarang pada hari Minggu,” tutur seorang pejabat pemerintah kepada jaringan penyiaran tersebut.

    Sebelumnya, pada Rabu (15/1), Senator AS Ed Markey telah meminta persetujuan untuk memperpanjang batas waktu bagi ByteDance guna mendivestasi TikTok selama 270 hari. Namun, Senator Partai Republik Tom Cotton memblokir proposal tersebut.

    Menurut sumber anonim yang tak mau disebutkan namanya, jika hal itu dilarang, TikTok berencana akan mengarahkan pengguna yang mencoba membuka aplikasinya ke situs web berisi informasi tentang UU federal larangan TikTok.

    “Kita menjadi gelap. Pada dasarnya, platform ini ditutup,” tutur pengacara TikTok, Noel Francisco kepada MA AS pekan lalu.

    Pengguna TikTok luapkan kekecewaan di X

    ilustrasi fitur di twitter blue (unsplash.com/Benjamin Dada)

    Jika benar-benar diblokir, TikTok akan memberikan opsi bagi penggunanya untuk mengunduh semua data akun milik mereka. Di platform milik Elon Musk, X, para pengguna TikTok di AS juga mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap potensi larangan terhadap aplikasi tersebut.

    Netizen AS juga menyatakan kebahagiaan mereka atas adanya laporan bahwa Trump tengah mempertimbangkan cara untuk menghindari larangan TikTok. Di sisi lain, Mahkamah Agung AS kini sedang memutuskan apakah akan menegakkan, membatalkan, atau menghentikan UU tersebut agar pengadilan memiliki lebih banyak waktu untuk mengambil keputusan.

    Dalam pengajuan pengadilan bulan lalu, pihak TikTok menerangkan bahwa dengan melarang TikTok di AS, maka bisa membuatnya tak tersedia bagi pengguna di negara lain. Alasannya ratusan penyedia layanan di AS juga membantu dalam membuat platform tersebut bisa diakses di seluruh dunia.

    Untuk diketahui, ByteDance dimiliki oleh investor institusi seperti BlackRock dan General Atlantic. Sementara itu, pendiri dan karyawannya masing-masing memiliki 20 persen. Perusahaan asal Cina itu saat ini mempunyai lebih dari 7 ribu karyawan di AS

  • Warga Rayakan Gencatan Senjata di Gaza, Tapi Tantangan Besar Menanti

    Warga Rayakan Gencatan Senjata di Gaza, Tapi Tantangan Besar Menanti

    Jakarta

    Warga Palestina di Gaza merayakan kabar tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas dengan sorak-sorai dan pelukan.

    Randa Sameeh, seorang pengungsi Gaza, menyatakan kegembiraannya. “Kami kehilangan begitu banyak, ini seperti mimpi buruk yang akan segera berakhir,” ujarnya.

    Kabar kesepakatan itu diharapkan akan mengakhiri perang selama lebih dari 15 bulan yang telah menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina dan 1.200 warga Israel. Meski Israel memperingatkan masih ada beberapa poin yang belum terselesaikan, gencatan senjata dijadwalkan dimulai pada hari Minggu (19/01) pukul 12:15 waktu setempat.

    Kesepakatan gencatan senjata ini dimediasi oleh Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir, dengan negosiasi panjang dan alot yang berlangsung di Doha. Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengonfirmasi bahwa kesepakatan itu mencakup gencatan senjata dan pembebasan 33 sandera. Ia juga menyerukan ketenangan menjelang pemberlakuan gencatan senjata tersebut.

    Presiden Israel, Isaac Herzog, mendukung kesepakatan ini sebagai langkah moral dan kemanusiaan yang penting untuk membawa kembali para sandera. Sementara itu, Hamas menyebut kesepakatan ini sebagai hasil dari “keteguhan rakyat Palestina dan perlawanan di Gaza.”

    Peran AS dan ucapan terima kasih Netanyahu

    Presiden Joe Biden mengumumkan, “gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera telah dicapai,” yang merupakan hasil dari “diplomasi gigih dan menyakitkan” Amerika Serikat. Biden juga menekankan, upaya diplomatik AS sejak Mei tahun lalu, telah memainkan peran penting dalam membentuk kerangka kesepakatan ini.

    “Diplomasi saya tidak pernah berhenti untuk menyelesaikan hal ini,” kata Biden seraya menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai “salah satu negosiasi tersulit” dalam kariernya.

    Netanyahu memuji Trump atas komitmennya bahwa “AS akan bekerja sama dengan Israel agar Gaza tidak pernah menjadi tempat perlindungan terorisme lagi.” Netanyahu juga menyampaikan terima kasih kepada Biden atas bantuannya dalam memajukan kesepakatan pembebasan sandera.

    Pakar soroti tantangan besar dalam proses gencatan senjata

    “Bagian paling menantang dari kesepakatan gencatan senjata Gaza adalah pelaksanaan tahap kedua,” kata analis kontra-terorisme Hans-Jakob Schindler. Tantangan ini mencakup pembebasan sisa sandera, penarikan tentara Israel dari sebagian besar Gaza, dan menentukan pihak yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut. “Jika tidak ada pihak yang mengambil alih, kemungkinan besar Hamas akan kembali berkuasa. Selain itu, pembangunan kembali Gaza dan menciptakan gencatan senjata berkelanjutan menjadi tantangan besar,” ujar Schindler.

    Di sisi lain, Menteri Keuangan Israel yang berasal dari kubu sayap kanan, Bezalel Smotrich, menentang kesepakatan ini, dan menyebutnya “berbahaya” bagi keamanan Israel. Ia menilai kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata dapat merugikan negara. Kesepakatan ini masih harus mendapatkan persetujuan kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan pemungutan suara diperkirakan berlangsung pada Kamis (16/01).

    Militer Israel telah menamai misinya untuk memulangkan sandera sebagai “Wings of Freedom,” namun Netanyahu belum memberikan pengumuman resmi hingga detail akhir disepakati.

    Bagaimana respons global?

    Pemimpin Mesir Abdel Fattah el-Sissi menegaskan pentingnya percepatan bantuan kemanusiaan ke Gaza, menyebut gencatan senjata sebagai hasil dari “upaya berat selama lebih dari setahun oleh Mesir, Qatar, dan AS.” Ia juga menyatakan, koordinasi pembukaan kembali perbatasan Rafah untuk penyaluran bantuan sedang berlangsung.

    ICRC menyatakan siap membantu pelaksanaan kesepakatan. Presiden ICRC, Mirjana Spoljaric, mengatakan: “Kami siap memfasilitasi operasi pembebasan sebagaimana disepakati para pihak yang berunding, agar sandera dan tahanan bisa kembali ke rumah.” Ia juga menegaskan perlunya komitmen politik untuk “mengutamakan kemanusiaan dan menghormati aturan perang.”

    Sekjen PBB Antonio Guterres menegaskan: “Gencatan senjata ini harus menghilangkan hambatan besar keamanan dan politik untuk memungkinkan peningkatan bantuan kemanusiaan yang sangat mendesak.” UNICEF menambahkan bahwa kesepakatan ini “sangat terlambat,” mengingat dampak perang yang telah menewaskan lebih dari 14.500 anak di Gaza.

    Para pemimpin Eropa menyambut baik kesepakatan ini. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebutnya sebagai “harapan bagi seluruh kawasan.” Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta kesepakatan dilaksanakan “secara konsekuen,” sementara PM Inggris Keir Starmer menyatakan: “Setelah bulan-bulan pertumpahan darah yang menghancurkan, ini adalah berita yang sudah lama dinantikan oleh rakyat Israel dan Palestina.”

    rs/gtp/as (AFP, Reuters, AP, dpa)

    (ita/ita)

  • 4 Poin Rancangan Perjanjian Damai Israel dan Hamas, Gencatan Senjata Akhirnya Terjadi di Palestina

    4 Poin Rancangan Perjanjian Damai Israel dan Hamas, Gencatan Senjata Akhirnya Terjadi di Palestina

    TRIBUNJATIM.COM – Gencatan senjata di Palestina menemukan titik terang.

    Israel akhirnya bersedia memberhentikan aksi genosidanya di Gaza setelah bertahun-tahun berperang dengan Hamas.

    Rencananya, gencatan senjata akan berlaku pada Minggu (19/1/2025).

    Empat poin direncanakan akan dilimpahkan pada perjanjian perdamaian antara Israel dan Hamas.

    Sebelumnya, gencatan senjata sendiri adalah penghentian perang di mana masing-masing pihak sepakat dengan pihak lain untuk menangguhkan tindakan agresif yang sering kali disebabkan oleh mediasi oleh pihak ketiga.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Mediator perundingan gencatan senjata dari Qatar telah mengirimkan rancangan proposal kesepakatan kepada Israel dan Hamas.

    Seminggu sebelum Presiden terpilih AS, Donald Trump, mengambil alih jabatan dari Presiden Joe Biden, para pejabat menyebutkan bahwa terobosan telah dicapai dalam pembicaraan di Doha, dan kesepakatan bisa segera tercapai.

    Namun, masih banyak rincian tentang penerapan gencatan senjata yang perlu disepakati.

    Para pejabat dari semua pihak mengatakan bahwa kesepakatan belum sepenuhnya final.

    Mengutip Asharq Al Awsat, berikut adalah poin-poin utama dari rancangan tersebut menurut seorang pejabat Israel dan seorang pejabat Palestina.

    Hamas sendiri belum memberikan rincian, menurut Reuters.

    1. Pemulangan Sandera

    Pada tahap pertama, 33 sandera akan dibebaskan.

    Mereka terdiri dari anak-anak, perempuan, termasuk tentara wanita, pria berusia di atas 50 tahun, serta mereka yang terluka atau sakit.

    Israel yakin sebagian besar sandera masih hidup, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Hamas.

    Tahap pertama ini akan berlangsung selama beberapa minggu, meskipun pejabat Israel menyatakan durasi pastinya belum ditentukan.

    Pejabat Palestina menyebutkan tahap pertama akan berlangsung selama 60 hari.

    Jika berjalan sesuai rencana, pada hari ke-16 sejak kesepakatan mulai berlaku, negosiasi tahap kedua akan dimulai.

    Tahap kedua ini bertujuan untuk memulangkan sandera yang masih hidup, termasuk tentara pria dan warga sipil pria, serta pengembalian jenazah sandera yang telah meninggal.

    Sebagai imbalan atas sandera, Israel akan membebaskan sejumlah besar tahanan Palestina dari penjara, termasuk beberapa yang menjalani hukuman panjang karena serangan mematikan.

    Jumlah pastinya akan tergantung pada jumlah sandera yang masih hidup.

    Pejabat Israel memperkirakan jumlah tahanan yang akan dibebaskan adalah “ratusan”, sementara pejabat Palestina menyebut jumlahnya lebih dari 1.000.

    Tempat tujuan para tahanan Palestina yang dibebaskan belum disepakati, namun siapa pun yang dihukum karena pembunuhan atau serangan mematikan tidak akan dibebaskan ke Tepi Barat.

    Mereka yang terlibat dalam serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 juga tidak akan dibebaskan.

    2. Penarikan Pasukan

    Israel tidak akan menarik pasukannya sepenuhnya hingga semua sandera dibebaskan, tetapi penarikan akan dilakukan secara bertahap.

    Pasukan Israel akan tetap berada di perimeter perbatasan untuk melindungi kota dan desa-desa di perbatasan Israel.

    Pengaturan keamanan akan dibuat di koridor Philadelphia yang berbatasan dengan Mesir, di sepanjang tepi selatan Gaza.

    Israel akan menarik diri dari beberapa bagian wilayah setelah beberapa hari pertama kesepakatan.

    Penduduk Gaza Utara yang tidak bersenjata akan diizinkan kembali ke rumah mereka, dengan mekanisme untuk memastikan tidak ada senjata yang dipindahkan ke sana.

     Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri melakukan agresi militer darat ke Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)
    Pasukan Israel juga akan mundur dari koridor Netzarim di Gaza tengah.

    Penyeberangan Rafah antara Mesir dan Gaza akan berfungsi secara bertahap, memungkinkan orang sakit dan kasus-kasus kemanusiaan untuk keluar dari Gaza guna menerima perawatan medis.

    3. Pengiriman Bantuan Kemanusiaan

    Akan ada peningkatan bantuan kemanusiaan secara signifikan ke Jalur Gaza.

    Sebelumnya badan-badan internasional, termasuk PBB, menyebut penduduknya menghadapi krisis kemanusiaan yang parah.

    Israel telah mengizinkan bantuan masuk ke wilayah tersebut, namun masih ada perselisihan terkait jumlah bantuan yang diizinkan masuk serta seberapa banyak yang benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.

    Selain itu, masalah penjarahan oleh geng-geng kriminal juga semakin memburuk.

    4. Pemerintahan Masa Depan Gaza

    Siapa yang akan memimpin Gaza setelah perang berakhir masih menjadi pertanyaan besar dalam negosiasi.

    Tampaknya isu ini tidak termasuk dalam proposal saat ini karena kompleksitasnya, dan mungkin akan menghambat tercapainya kesepakatan yang sedang diupayakan.

    Israel menegaskan bahwa perang tidak akan berakhir dengan Hamas tetap berkuasa.

    Israel juga menolak gagasan pemerintahan Gaza oleh Otoritas Palestina, badan yang didukung Barat yang dibentuk berdasarkan perjanjian perdamaian sementara Oslo tiga dekade lalu.

    Otoritas Palestina saat ini menjalankan kedaulatan terbatas di Tepi Barat yang diduduki.

    Sejak awal kampanye militer di Gaza, Israel menyatakan akan mempertahankan kendali keamanan atas wilayah tersebut setelah pertempuran berakhir.

    Masyarakat internasional menyatakan bahwa Gaza harus dipimpin oleh warga Palestina.

    Namun, upaya untuk menemukan alternatif bagi faksi-faksi utama di antara masyarakat sipil atau pemimpin klan sebagian besar belum membuahkan hasil.

    Meski demikian, ada pembicaraan tentang pemerintahan sementara yang akan memimpin Gaza sampai Otoritas Palestina yang telah direformasi bisa mengambil alih.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya? – Halaman all

    Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas dan Israel akhirnya mencapai kata sepakat atas gencatan senjata di Gaza setelah 15 bulan berperang.

    Kesepakatan gencatan senjata ini akan mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025) mendatang.

    Meski telah mencapai kata sepakat, namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan rincian akhir kesepakatan masih dalam tahap pengerjaan.

    Akan tetapi, Netanyahu berterima kasih kepada Presiden AS, Joe Biden karena telah “mempromosikan” kesepakatan itu.

    Lantas, apa yang akan terjadi selanjutnya setelah Hamas dan Israel damai?

    Setelah Hamas dan Israel sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata, ada beberapa rencana pascaperang di Gaza.

    Rencana pascaperang di Gaza ini sempat diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken pada Selasa (14/1/2025) lalu.

    Dalam pernyataan publik terakhirnya sebagai Menteri Luar Negeri, Blinken berusaha membela kebijakan pemerintahan Biden terkait Gaza – sebuah kebijakan yang telah menuai kritik tajam dari sejumlah anggota parlemen Demokrat dan pejabat AS saat ini dan sebelumnya, serta organisasi hak asasi manusia yang mengatakan Israel melakukan genosida.

    Dalam pidatonya, diplomat tinggi AS itu mengakui adanya perpecahan mendalam atas kebijakan pemerintah di Gaza.

    “Saya berharap dapat berdiri di sini hari ini dan memberi tahu Anda dengan pasti bahwa kami telah mengambil setiap keputusan dengan benar. Saya tidak bisa,” kata Blinken, dikutip dari CNN.

    “Saya berharap dapat memberi tahu Anda bahwa para pemimpin di kawasan ini selalu mengutamakan kepentingan rakyatnya di atas kepentingan mereka sendiri.”

    “Namun, mereka tidak melakukannya,” lanjutnya.

    Blinken mengatakan rencana tersebut akan mengharuskan “semua pihak untuk mengumpulkan kemauan politik untuk membuat keputusan yang sulit, untuk membuat kompromi yang sulit”.

    Hal itu, ujar Blinken, termasuk reformasi dari Otoritas Palestina (PA) dan penerimaan oleh pemerintah Israel atas aturan PA atas negara Palestina yang bersatu.

    “Kami percaya bahwa Otoritas Palestina harus mengundang mitra internasional untuk membantu mendirikan dan menjalankan pemerintahan sementara yang bertanggung jawab atas sektor-sektor sipil utama di Gaza, seperti perbankan, air, energi, kesehatan, koordinasi sipil dengan Israel,” jelas Blinken.

    Blinken mengatakan bahwa pemerintahan sementara akan mencakup warga Palestina dari Gaza dan anggota PA.

    “Mereka akan menyerahkan tanggung jawab penuh kepada pemerintahan PA yang telah direformasi sepenuhnya segera setelah memungkinkan,” katanya.

    Tanpa menyebut nama negara tertentu, Blinken mengatakan bahwa “beberapa mitra AS telah menyatakan kesediaan mereka untuk menyumbangkan pasukan dan polisi untuk misi tersebut”.

    “Tetapi jika dan hanya jika disepakati bahwa Gaza dan Tepi Barat disatukan kembali di bawah PA yang direformasi sebagai bagian dari jalan menuju negara Palestina yang merdeka,” ujar Blinken.

    Blinken mengatakan bahwa jalur tersebut harus “terikat waktu” dan “berdasarkan kondisi,” dan mengatakan bahwa “prinsip-prinsip tersebut saling memperkuat”.

    “Terbatas waktu, karena tidak seorang pun akan percaya atau menerima proses yang tidak ada habisnya,” katanya.

    “Berdasarkan kondisi karena meskipun warga Palestina memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri, hak tersebut disertai dengan tanggung jawab.”

    “Tidak seorang pun boleh mengharapkan Israel untuk menerima negara Palestina yang dipimpin oleh Hamas atau ekstremis lainnya,” ungkap Blinken.

    Diplomat tertinggi AS itu mengangkat prospek kesepakatan normalisasi Israel-Saudi yang sulit dipahami sebagai “peluang terbaik untuk mencapai tujuan yang telah lama dicari yakni integrasi Israel yang lebih besar di kawasan tersebut”.

    Blinken menyetujui ekstremisme pejabat sayap kanan Israel seperti Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich.

    “Israel harus meninggalkan mitos bahwa mereka dapat melakukan aneksasi de facto tanpa biaya dan konsekuensi bagi demokrasi Israel, kedudukannya, dan keamanannya.”

    “Kami sungguh berharap para pihak akan siap untuk membuat pilihan sulit di masa mendatang, namun, kenyataan yang tak terbantahkan adalah bahwa hingga saat ini, mereka gagal membuat keputusan sulit atau bertindak dengan cara yang membuat kesepakatan dan perdamaian jangka panjang semakin sulit dicapai,” lanjutnya.

    Pemerintah Israel, kata Blinken, secara sistematis telah merusak kapasitas dan legitimasi satu-satunya alternatif yang layak bagi Hamas, yakni Otoritas Palestina.

    Blinken mengungkapkan bahwa Israel terus menahan pendapatan pajak PA yang dikumpulkannya atas nama Palestina, dana yang merupakan milik Palestina dan yang dibutuhkan PA untuk membayar orang-orang yang menyediakan layanan penting.

    “Israel memperluas permukiman resmi dan menasionalisasi tanah dengan kecepatan lebih cepat daripada sebelumnya dalam satu dekade terakhir, sambil menutup mata terhadap pertumbuhan permukiman ilegal yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

    “Serangan kekerasan oleh pemukim ekstremis terhadap warga sipil Palestina telah mencapai rekor tertinggi,” ungkap Blinken.

    Tangisan Warga Gaza

    Setelah Hamas dan Israel sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata, warga di Jalur Gaza bersorak sambil menangis kegirangan.

    “Saya bahagia, ya, saya menangis, tetapi itu adalah air mata kebahagiaan,” kata salah seorang warga Gaza, Ghada, dikutip dari Middle East Monitor.

    “Kami terlahir kembali, dengan setiap jam penundaan, Israel melakukan pembantaian baru, saya harap semuanya segera berakhir,” lanjut Ghada.

    Para pemuda menabuh rebana, meniup terompet, dan menari di jalan di Khan Yunis di bagian selatan daerah kantong tersebut beberapa menit setelah mendengar berita tentang perjanjian yang dicapai di Ibu Kota Qatar, Doha.

    Kesepakatan tersebut, yang belum diumumkan secara resmi, menguraikan fase gencatan senjata awal selama enam minggu dan mencakup penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza.

    Kesepakatan itu juga mengatur pembebasan sandera yang ditahan Hamas dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan Israel, kata seorang pejabat yang diberi pengarahan mengenai negosiasi tersebut kepada Reuters.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Grup IKEA Mau Investasi Rp16 T ke Perusahaan Daur Ulang

    Grup IKEA Mau Investasi Rp16 T ke Perusahaan Daur Ulang

    Jakarta, FORTUNE – Ingka Investment, lengan bisnis induk IKEA global, Ingka Group akan berInvestasi 1 miliar euro (US$1,03 miliar atau sekitar Rp16 triliun) ke perusahaan Daur Ulang. Investasi itu bertujuan untuk mengelola limbah yang dihasilkan dari furnitur, perlengkapan tidur, atau kasur IKEA dan berakhir di insinerasi atau di tempat pembuangan akhir.

    Dilansir dari Reuters, investasi ini dilakukan di saat Uni Eropa mengembangkan Undang-undang (UU) yang akan mengenakan biaya kepada peritel untuk setiap tekstil atau pakaian yang dijual di kawasan tersebut, sekaligus pengumpulan dana guna memilah dan mendaur ulang tekstil yang terus bertambah jumlahnya sehingga membebani layanan pengelolaan limbah.

    Ingka Investments telah mengalokasikan dua pertiga dari investasinya itu- sekitar 667 juta euro- untuk investasi baru yang belum diumumkan ke perusahaan daur ulang, dengan fokus khusus pada tekstil.

    Adapun, sisanya akan digunakan untuk pendanaan lebih lanjut bagi perusahaan yang telah menerima investasi dari Ingka, termasuk perusahaan daur ulang kasur RetourMatras dan perusahaan daur ulang plastik Morssinkhof Rymoplast.

    Ingka juga berencana berinvestasi pada daur ulang kayu, bahan baku utama produk furnitur IKEA.

    “Jejak karbon yang tinggi untuk sebagian besar bahan-bahan ini, ditambah dengan kurangnya kapasitas untuk daur ulang, telah memotivasi kami untuk berinvestasi dalam kategori-kategori ini,” kata Lukas Visser, Direktur Investasi Ingka Investments, dalam sebuah wawancara dikutip dari Reuters, Kamis (16/1). “Ekonomi sirkular masih dalam tahap yang sangat awal, jadi kami harus mempersempit fokus kami.”

  • Siapa Pemilik Aplikasi REDnote? Ini Profil dan Asal-Usulnya

    Siapa Pemilik Aplikasi REDnote? Ini Profil dan Asal-Usulnya

    Baru-baru ini, Aplikasi REDnote tengah ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya bagi warga di Amerika Serikat. Banyak warga AS yang mencari tahu dan mulai beralih menggunakan media sosial RedNote yang berasal dari Cina ini.

    Hal ini menyusul rencana kebijakan pelarangan aplikasi TikTok oleh pemerintah Amerika Serikat karena alasan keamanan. Lalu, sebenarnya apa itu aplikasi REDnote? Berikut ulasan lengkap seputar siapa pemilik REDnote dan seperti apa aplikasinya.

    Apa itu aplikasi REDnote?

    Ilustrasi tampilan explore Red Note. (Dok. Xiaohongshu.com)

    REDnote adalah aplikasi media sosial asal Cina yang diperuntukkan bagi pasar global. Di Cina, REDnote lebih dikenal dengan nama Xiaohongsu, yang artinya little red book atau buku merah kecil. Dilansir New York Times, Kamis (16/1), REDnote menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di Apple Store AS pada hari Selasa (14/1).

    Aplikasi REDnote menggabungkan e-commerce yang dibangun berdasarkan unggahan video pendek dari para penggunanya. Penggunanya bisa berbagi video pendek hingga unggahan berbasis teks.

    Hal itu lantas membuat REDnote dianggap mirip dengan TikTok. Mulai dari fitur dan layanan utamanya, tampilan aplikasi, hingga asal-usul yang sama-sama berasal dari Cina.

    Aplikasi REDnote mengeklaim telah memiliki lebih dari 300 juta pengguna yang sebagian besarnya berada di Cina. Per 16 Januari 2025, REDnote telah diunduh lebih dari 10 juta kali di Google Play Store.

    Siapa pemilik aplikasi REDnote?

    Miranda Qu, salah satu pendiri aplikasi REDnote (forbes.com)

    Menukil Reuters, aplikasi REDnote didirikan oleh Miranda Qu dan Charlwin Mao pada 2013 di Shanghai, Cina. Qu menjabat sebagai presiden, sedangkan Mao menjadi CEO REDnote.

    Awalnya mereka menyebut REDnote sebagai “Hong Kong Shopping Guide” dan menargetkan wisatawan Cina yang mencari rekomendasi barang-barang tertentu.

    REDnote juga dipandang sebagai salah satu kandidat initial public offering (IPO) yang potensial. Pengendali saham REDnote saat ini dikuasai oleh beberapa perusahaan raksasa seperti Alibaba, Tencent, hingga perusahaan pemodal asal Singapura, yaitu GSR Ventures, DST Global, dan GGV Capital.

    Kekayaan pemilik aplikasi REDnote

    Untuk diketahui, CEO REDnote Charlwin Mao ditaksir memiliki kekayaan pribadi sekitar 18 miliar yuan atau setara Rp40,2 miliar. Sementara Presiden REDnote, Miranda Qu diperkirakan mempunyai kekayaan 12 miliar yuan atau setara Rp26,8 miliar.

    Sebagian besar pengguna REDnote memang diketahui berasal dari Cina, sehingga konten-kontennya pun menggunakan bahasa Mandarin. Dengan masuknya REDnote ke pasar global, tentu akan membuat perusahaan harus menyesuaikan diri.

    Dilansir Reuters, pihak REDnote sedang berusaha untuk memoderasi konten berbahasa Inggris dan membangun alat terjemahan Inggris-Mandarin.

    REDnote juga memilih untuk mempertahankan satu versi aplikasinya. Berbeda dengan Tencent yang telah menjalankan aplikasi WeChat versi luar negeri dan domestik, atau ByteDance yang mengembangkan aplikasi Douyin sebagai aplikasi TikTok untuk pengguna di Cina.

    Kenapa aplikasi REDnote viral?

    ilustrasi tiktok (unsplash/solen feyissa)

    Aplikasi REDnote belakangan ini ramai digunakan oleh warga Amerika Serikat karena makin dekatnya kebijakan pelarangan aplikasi TikTok oleh pemerintah.

    Melansir New York Times, Kamis (16/1), TikTok telah mengajukan kasusnya ke Mahkamah Agung (MA) AS pada Jumat (10/1). Hal ini dilakukan untuk menantang UU federal yang berupaya melarang aplikasi video pendek tersebut di AS.

    Awal mula kebijakan pelarangan TikTok di AS

    UU di AS yang melarang TikTok adalah “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act” atau Perlindungan Warga dan Aplikasi yang Dikendalikan Pesaing Asing.

    UU tersebut berawal dari kekhawatiran AS bahwa pemerintah Cina dapat memanipulasi konten dan memperoleh akses ke data sensitif pengguna lewat aplikasi TikTok. Hal itu mendorong Kongres meloloskan UU yang bakal melarang platform tersebut, kecuali jika dijual kepada pembeli yang disetujui oleh pemerintah.

    Presiden ke-46 AS, Joe Biden telah menandatangani UU federal larangan TikTok tersebut pada April 2024. Hal ini memberikan ByteDance tenggat waktu hingga 19 Januari 2025 untuk menjual operasionalnya atau menghadapi pelarangan penggunaan aplikasi medsosnya.

    Pada 6 Desember 2024 lalu, ByteDance mengalami kekalahan dalam upaya hukum pertamanya untuk membatalkan UU tersebut. Saat itu, panel yang terdiri dari tiga hakim federal dengan suara bulat menolak argumen TikTok bahwa UU melanggar amandemen pertama.

    Mungkin diselamatkan oleh Donald Trump

    Ada kemungkinan Presiden terpilih AS, Donald Trump akan mencoba menyelamatkan TikTok yang kini 170 juta pengguna di AS. Namun, UU federal pelarangan TikTok dijadwalkan mulai berlaku sehari sebelum pelantikannya. Sedangkan Trump baru dilantik pada 20 Januari 2025 mendatang.

    Dengan makin dekatnya pelarangan TikTok, banyak pengguna di AS beralih ke platform alternatif, termasuk REDnote. Bahkan, pengguna media sosial di AS menyebut diri mereka sebagai “pengungsi TikTok” untuk berbondong-bondong mendaftarkan akun di REDnote.

  • TikTok Diblokir, Warga AS Ramai-ramai ‘Mengungsi’ ke China

    TikTok Diblokir, Warga AS Ramai-ramai ‘Mengungsi’ ke China

    Jakarta, CNBC Indonesia – TikTok terancam diblokir di Amerika Serikat (AS). Para pengguna akhirnya berbondong-bondong mengungsi ke aplikasi media sosial buatan China, RedNote.

    Pengguna RedNote pun menyambut pengungsi TikTok dari AS dengan swafoto dan pesan-pesan yang mengatakan “selamat datang pengungsi TikTok”.

    RedNote dikenal di China sebagai Xiaohongshu dan sebagai platform untuk menemukan rekomendasi gaya hidup di berbagai bidang mulai dari kecantikan hingga makanan.

    Aplikasi ini dalam beberapa hari terakhir telah berubah menjadi saluran bilateral yang tak terduga antara pengguna AS-China.

    RedNote tercatat kedatangan lebih dari 700.000 pengguna baru yang didorong oleh ancaman pemblokir aplikasi video pendek TikTok yang digunakan oleh 170 juta orang Amerika karena masalah keamanan nasional.

    Baik pengguna lama atau abru di RedNote saling bertukar foto dan pertanyaan mengenai hewan peliharaan, makanan favorit, dan kehidupan mereka.

    Di antara pengguna yang menyambut pengungsi TikTok AS itu adalah Jacob Hui, seorang penerjemah di kota Hangzhou, China timur. Ia bergabung dengan obrolan langsung yang diselenggarakan bersama oleh influencer Tiongkok dan Amerika di platform tersebut.

    “Tidak banyak kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan orang Amerika di masa lalu,” katanya, dikutip dari Reuters, Kamis (16/1/2025).

    Media pemerintah Cina juga mendukung tren ini, dengan penyiar pemerintah CCTV mengatakan bahwa para pengguna TikTok telah menemukan “rumah baru”.

    Juru bicara kementerian luar negeri Cina, Guo Jiakun, yang ditanya dalam sebuah konferensi pers rutin, mengatakan bahwa penggunaan media sosial adalah pilihan pribadi masing-masing individu.

    “China selalu mendukung dan mendorong penguatan pertukaran budaya dan mempromosikan saling pengertian di antara masyarakat di semua negara,” kata Guo.

    Selama bertahun-tahun China mengendalikan internet merema dengan ketat melalui sensor “Great Fire Wall” dan memblokir jaringan media sosial asing seperti Instagram dan X.

    Sebagian besar platform media sosial China seperti Weibo mengharuskan pengguna memiliki nomor telepon China untuk masuk, sehingga membatasi pengguna hanya untuk warga Tiongkok.

    Sebaliknya, RedNote tidak mengharuskan pengguna memiliki nomor tersebut dan hanya menyediakan satu versi aplikasinya.

    (fab/fab)