Perusahaan: Reuters

  • Langkah Menkeu AS Janet Yellen Atasi Gagal Bayar Utang Jatuh Tempo

    Langkah Menkeu AS Janet Yellen Atasi Gagal Bayar Utang Jatuh Tempo

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa pemerintah akan mencapai batas pinjaman yang ditetapkan undang-undang pada hari Selasa (21/1/2025). 

    Untuk itu, pihaknya akan mengambil langkah untuk mencegah pelanggaran batas tersebut dan risiko gagal bayar utang yang berpotensi menimbulkan bencana.

    Mengutip dari Reuters, Sabtu (18/1/2025), Yellen, dalam sebuah surat pada hari Jumat kepada para pemimpin kongres, mengatakan bahwa Departemen Keuangan akan mulai menggunakan langkah-langkah luar biasa pada Selasa, 21 Januari 2025. 

    “Jangka waktu penerapan langkah-langkah luar biasa ini akan berlangsung dalam ketidakpastian yang cukup besar, termasuk tantangan dalam memperkirakan pembayaran dan penerimaan Pemerintah AS beberapa bulan ke depan,” ujar Yellen dalam surat tersebut.

    Yellen mengatakan bahwa Departemen Keuangan AS akan menangguhkan pengeluaran pada dua pos dana tunjangan pegawai pemerintah hingga 14 Maret, untuk mendapatkan kembali kapasitas pinjaman di bawah pagu utang U$36,1 triliun. 

    Sementara per hari Kamis (16/1/2025), Departemen Keuangan AS melaporkan pinjaman senilai US$36,08 triliun.

    Adapun langkah yang dipilih tersebut akan menangguhkan investasi baru yang tidak segera diperlukan untuk membayar manfaat dari Dana Pensiun dan Cacat Pegawai Negeri Sipil dan Dana Tunjangan Kesehatan Pensiunan Pegawai Negeri Sipil. Setelah batas utang dinaikkan atau ditangguhkan, dana-dana tersebut harus dibuat secara utuh.

    Yellen mengatakan bahwa ada ketidakpastian yang cukup besar mengenai berapa lama langkah-langkah ini akan berlangsung dan mendesak Kongres untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang. 

    “Ini untuk melindungi kepercayaan dan kredit penuh Amerika Serikat,” ujar Yellen. 

    Masalah Trump 

    Pada akhir Desember, Yellen mengatakan bahwa batas utang kemungkinan akan tercapai antara 14 dan 23 Januari setelah Kongres memilih untuk tidak menyertakan perpanjangan atau pencabutan permanen batas utang dalam kesepakatan anggaran di menit-menit terakhir menjelang akhir tahun.

    Sementara pada 2023, Trump telah mendesak anggota parlemen untuk memperpanjang atau mencabut pagu utang dan kemudian mengecam kegagalan sebelumnya. 

    Namun, banyak anggota parlemen dari Partai Republik melihat batas tersebut sebagai titik ungkit penting dalam negosiasi fiskal.

    Masalah plafon utang merupakan tantangan awal bagi calon pengganti Yellen, Menteri Keuangan pilihan Trump, Scott Bessent. 

    Manajer hedge fund ini mengatakan pada sidang konfirmasi Senat AS pada hari Kamis bahwa pagu utang adalah “konvensi yang bernuansa” namun jika Trump ingin menghilangkannya, dia akan bekerja sama dengan Kongres dan Gedung Putih untuk mewujudkannya.

    Departemen Keuangan AS memiliki sejumlah langkah-langkah neraca luar biasa yang dapat digunakan untuk menghindari gagal bayar, yang menurut para analis anggaran dapat berlangsung selama beberapa bulan, tergantung pada kekuatan pendapatan pajak.

    Pada akhirnya, kegagalan untuk menaikkan, menangguhkan, atau menghapus batas utang dapat mencegah Departemen Keuangan untuk membayar semua kewajibannya. Kegagalan membayar utang AS kemungkinan akan menimbulkan konsekuensi ekonomi yang parah.

    Batas utang adalah batasan yang ditetapkan oleh Kongres tentang berapa banyak uang yang dapat dipinjam oleh pemerintah AS. Karena pemerintah membelanjakan lebih banyak uang daripada pendapatan pajak yang dikumpulkannya, anggota parlemen perlu mengatasi masalah ini secara berkala—tugas yang sulit secara politis, karena banyak yang enggan memilih untuk menambah utang.

    Sejarah pagu utang dimulai pada tahun 1917, ketika Kongres memberikan fleksibilitas pinjaman yang lebih besar kepada Departemen Keuangan untuk membiayai masuknya Amerika ke dalam Perang Dunia Pertama, namun dengan batas-batas tertentu.

    Anggota parlemen menyetujui batas modern pertama untuk utang agregat pada tahun 1939 sebesar US$45 miliar dan telah menyetujui 103 kali kenaikan sejak saat itu karena pengeluaran melebihi pendapatan pajak. Utang yang dimiliki oleh pemerintah mencapai 98% dari produk domestik bruto AS pada bulan Oktober, dibandingkan dengan 32% pada bulan Oktober 2001.

  • Presiden Iran Kunjungi Rusia, Teken Perjanjian Pertahanan dengan Putin

    Presiden Iran Kunjungi Rusia, Teken Perjanjian Pertahanan dengan Putin

    Moskow

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian berkunjung ke Rusia dan bertemu langsung dengan Presiden Vladimir Putin. Dalam pertemuan ini, keduanya menandatangani kemitraan strategis selama 20 tahun yang akan memperdalam hubungan militer kedua negara, yang kemungkinan memicu kekhawatiran Barat.

    Di bawah perjanjian tersebut, seperti dilansir Reuters, Sabtu (18/1/2025), Teheran dan Moskow akan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk dinas keamanan, latihan militer, kunjungan kapal perang ke pelabuhan masing-masing, dan latihan gabungan untuk perwira militer.

    Menurut teks perjanjian tersebut, kedua negara tidak akan membiarkan wilayah mereka digunakan untuk tindakan apa pun yang mengancam negara lainnya dan tidak akan memberikan bantuan kepada agresor yang menyerang salah satu negara.

    Disebutkan juga bahwa kedua negara akan bekerja sama dalam melawan ancaman militer.

    Namun perjanjian tersebut tidak mencakup klausul pertahanan bersama seperti yang dimuat dalam perjanjian antara Rusia dan Korea Utara (Korut), yang menurut Barat, telah melibatkan pasukan Pyongyang dalam perang melawan Ukraina — hal ini tidak pernah dikonfirmasi juga tidak disangkal oleh Moskow.

    Juga tidak disebutkan secara spesifik mengenai transfer senjata, yang menjadi perhatian khusus Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya. Namun kedua negara telah mengatakan mereka akan mengembangkan “kerja sama militer-teknis”.

    Putin, saat mengomentari perjanjian ini, mengatakan Rusia dan Iran memiliki banyak pandangan yang sama mengenai urusan internasional.

    Tonton juga Video: Iran Gelar Latihan Perang, Siap Hadapi Israel dan Ancaman Trump

  • Putar Otak Imbas Boikot, Starbucks Bakal PHK Karyawan

    Putar Otak Imbas Boikot, Starbucks Bakal PHK Karyawan

    Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa kedai kopi, Starbucks menyatakan akan mengurangi jumlah pekerjaan alias melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan untuk mengoptimalkan tim pendukungnya.

    Melansir dari Reuters, Sabtu (18/1/2025), CEO Starbucks Brian Niccol mengatakan bahwa langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perbaikan kinerja perusahaan.

    Niccol menyatakan bahwa informasi lebih lanjut mengenai PHK akan diumumkan paling lambat pada awal Maret mendatang.

    Di sisi lain, dia juga menyampaikan bahwa perusahaan telah menetapkan serangkaian langkah untuk memperbaiki kinerja bisnis rantai Starbucks yang mengalami penurunan imbas meningkatnya persaingan dan melemahnya permintaan di Amerika Serikat (AS) dan China.

    “Ukuran dan struktur kami bisa memperlambat kami, dengan terlalu banyak lapisan, manajer tim kecil, dan peran yang lebih fokus pada koordinasi pekerjaan,” kata Niccol dalam sebuah pernyataan.

    Perusahaan menangguhkan proyeksi untuk tahun fiskal 2025 pada Oktober dan menguraikan rencana untuk merombak lokasi-lokasi di AS, dengan menambahkan lebih banyak tempat duduk yang nyaman, cangkir keramik, dan bar bumbu kopi, serta memastikan waktu tunggu pelanggan kurang dari empat menit.

    Sebelumnya, Starbucks juga telah membuat kebijakan baru, yakni setiap pengunjung yang datang kini wajib melakukan pembelian. Hal ini menjadi pencabutan aturan yang memperbolehkan orang-orang untuk sekadar “menongkrong” dan menggunakan fasilitas Starbucks.

    Selain itu, per 27 Januari 2025, Starbucks juga tak memperbolehkan pengunjung “hanya” menumpang ke toilet tanpa membeli.

    Aturan ini menjadi langkah dan strategi ”Back to Starbucks“ yang diterapkan CEO Starbucks, Brian Niccol. Rencana oleh Brian Niccol ini dipercaya dapat mengatasi penjualan yang lesu, yang selama ini menjadi masalah bagi perusahaan.

    Dalam catatan Bisnis, pengelola Starbucks, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) membukukan rugi bersih hingga kuartal III/2024 sejalan dengan merosotnya penjualan perusahaan.

    Sebagai informasi, gerai peritel minuman dan makanan di bawah bendera MAP Boga a.l. Starbucks, Pizza Marzano, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery Ice Cream, Godiva, Genki Sushi, dan Subway. 

    MAPB membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp79,13 miliar hingga kuartal III/2024. Padahal, MAPB masih mengantongi laba bersih Rp111,44 miliar hingga kuartal III/2023.

    Perusahaan mengalami penurunan penjualan sebesar 21,1% menjadi Rp2,42 triliun hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya Rp3,07 triliun hingga kuartal III/2023. Penjualan MAPB tersebut bersumber dari produk minuman Rp1,33 triliun, merosot 26,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari realisasi Rp1,81 triliun hingga 9 bulan 2023.

  • Ilmuwan Belgia Botolkan Bau Tulang untuk Melatih Anjing Pelacak

    Ilmuwan Belgia Botolkan Bau Tulang untuk Melatih Anjing Pelacak

    Foto Health

    REUTERS/Yves Herman – detikHealth

    Sabtu, 18 Jan 2025 13:00 WIB

    Belgia – Seorang ilmuwan Belgia bekerja sama dengan polisi federal untuk menciptakan aroma yang menyerupai bau tulang manusia. Hal ini untuk melatih anjing pelacak.

  • TikTok Resmi Ditutup Besok, Penggunanya Nangis Darah

    TikTok Resmi Ditutup Besok, Penggunanya Nangis Darah

    Jakarta, CNBC Indonesia – TikTok menghadapi ancaman penutupan di Amerika Serikat (AS) setelah Mahkamah Agung mengesahkan undang-undang yang melarang aplikasi video pendek populer itu, jika perusahaan induknya, ByteDance asal China, tidak menjual kepemilikan.

    Melansir Reuters, pada Jumat (17/1/2025) malam kemarin, TikTok memberikan peringatan bahwa layanannya akan berhenti beroperasi di Amerika Serikat pada hari Minggu besok, kecuali pemerintahan Presiden Joe Biden memberikan jaminan kepada perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Google, agar mereka tidak akan menghadapi tindakan penegakan hukum ketika larangan mulai berlaku.

    Keputusan pengadilan yang didukung sembilan hakim ini menegaskan TikTok bisa dilarang karena alasan keamanan nasional. Langkah ini membuat platform video pendek yang memiliki 170 juta pengguna di AS berada dalam ketidakpastian.

    “Kecuali jika Pemerintahan Biden segera memberikan pernyataan definitif untuk memuaskan penyedia layanan paling penting yang menjamin tidak adanya penegakan hukum, sayangnya TikTok akan terpaksa ditutup pada tanggal 19 Januari,” kata TikTok.

    Sementara itu, Gedung Putih menolak berkomentar terkait situasi ini.

    Adapun Apple, Google, dan penyedia layanan lainnya menghadapi risiko denda besar jika tetap mendukung TikTok setelah larangan diberlakukan. Undang-undang ini sebelumnya disahkan oleh Kongres dengan dukungan bipartisan dan ditandatangani oleh Presiden Biden. Namun, beberapa anggota parlemen kini mulai mempertimbangkan upaya untuk tetap mempertahankan TikTok di AS.

    TikTok, ByteDance dan sejumlah pengguna aplikasi tersebut menentang undang-undang tersebut, tetapi Mahkamah Agung memutuskan undang-undang itu tidak melanggar perlindungan Amandemen Pertama Konstitusi AS terhadap pembatasan kebebasan berbicara oleh pemerintah seperti yang mereka sampaikan.

    ‘Kendali Musuh Asing’

    Selama bertahun-tahun kepemilikan TikTok oleh China telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemimpin AS, dan pertikaian TikTok terjadi pada saat meningkatnya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

    Para anggota parlemen dan pemerintahan Biden mengatakan China dapat menggunakan TikTok untuk mengumpulkan data jutaan warga Amerika untuk pelecehan, perekrutan, dan spionase.

    “Skala TikTok dan kerentanannya terhadap kendali musuh asing, bersama dengan banyaknya data sensitif yang dikumpulkan platform tersebut, membenarkan perlakuan yang berbeda untuk mengatasi masalah keamanan nasional pemerintah,” kata Mahkamah Agung dalam pendapat yang tidak ditandatangani tersebut.

    Foto: TikTok. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)
    TikTok. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)

    TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial paling menonjol di AS, khususnya di kalangan anak muda yang menggunakannya untuk video berdurasi pendek, termasuk banyak yang menggunakannya sebagai platform untuk bisnis kecil.

    Beberapa pengguna memberikan reaksi terkejut apabila larangan tersebut benar-benar bisa terjadi.

    “Ya ampun, saya tidak bisa berkata apa-apa,” kata Lourd Asprec, 21 tahun, dari Houston, yang telah mengumpulkan 16,3 juta pengikut di TikTok dan menghasilkan sekitar US$80.000 per tahun dari platform tersebut.

    “Saya bahkan tidak peduli dengan pencurian data saya oleh China. Mereka dapat mengambil semua data saya. Misalnya, jika ada, saya akan pergi ke China sendiri dan memberikan data saya kepada mereka,” sambungnya.

    Algoritma canggih sebagai aset utama perusahaan, menyediakan video pendek yang disesuaikan dengan keinginan pengguna. Platform ini menyajikan koleksi besar video yang dikirimkan pengguna, yang dapat ditonton dengan aplikasi ponsel pintar atau di internet.

    Saat batas waktu penutupan aplikasi semakin dekat, beberapa pengguna mulai beralih ke aplikasi lain seperti RedNote, meskipun platform tersebut masih menggunakan bahasa Mandarin, sehingga membuat pengguna kesulitan menyesuaikan diri.

    Bagaimana Nasib TikTok di AS?

    Nasib TikTok kini berada di tangan Presiden terpilih Donald Trump, yang mengisyaratkan akan mempertimbangkan langkah-langkah untuk mempertahankan aplikasi ini. Trump sebelumnya juga sempat mencoba melarang TikTok pada tahun 2020, namun upayanya gagal. “Keputusan saya akan segera dibuat. Nantikan!” tulis Trump di media sosialnya.

    Pemerintahan Biden menekankan, TikTok dapat terus beroperasi di AS jika lepas dari kendali China. Pada hari Jumat (17/1/2025), Gedung Putih mengatakan, Biden tidak akan mengambil tindakan apapun untuk menyelamatkan TikTok.

    Biden belum secara resmi mengajukan penundaan 90 hari dalam batas waktu sebagaimana diizinkan oleh hukum.

    “Keputusan ini akan dibuat oleh presiden berikutnya,” kata Biden kepada wartawan.

    Undang-undang tersebut melarang penyediaan layanan tertentu kepada TikTok dan aplikasi lain yang dikendalikan musuh asing, termasuk dengan menawarkannya melalui toko aplikasi seperti Apple dan Google. Terkait hal ini, Google menolak berkomentar pada hari Jumat. Sementara Apple dan Oracle tidak menanggapi permintaan komentar.

    Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre menyebut tindakan untuk menerapkan undang-undang tersebut harus menjadi tanggung jawab pemerintahan berikutnya.

    Sementara Departemen Kehakiman mengatakan, “menerapkan dan memastikan kepatuhan terhadap undang-undang tersebut setelah mulai berlaku pada tanggal 19 Januari, akan menjadi proses yang berlangsung seiring berjalannya waktu.”

    (wur)

  • TikTok Diberi Waktu untuk Jual Sahamnya Jelang Pelarangan di AS

    TikTok Diberi Waktu untuk Jual Sahamnya Jelang Pelarangan di AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat memutuskan memberikan waktu hingga Minggu bagi TikTok untuk dijual kepada perusahaan Amerika atau akan dilarang beroperasi.

    Melansir dari Reuters, keputusan ini datang setelah Kongres AS mengesahkan hukum tersebut dengan dukungan bipartisan pada tahun lalu dan ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

    Para hakim memutuskan bahwa putusan ini tidak melanggar Amandemen Pertama Konstitusi AS yang melindungi kebebasan berbicara.

    Putusan ini menjadi pukulan bagi TikTok serta bagi mantan Presiden Donald Trump, yang telah berupaya mempertahankan aplikasi tersebut selama masa jabatannya. 

    Trump, yang baru saja menjabat kembali pada hari Senin, sempat meluncurkan upaya pertama untuk melarang TikTok, meski gagal. Dia kini berusaha menemukan solusi yang memungkinkan aplikasi tersebut bertahan di AS.

    Dengan batas waktu yang semakin dekat, pertanyaan utama yang muncul adalah apakah Presiden Biden atau Pemerintahan Trump yang akan datang akan memberikan perpanjangan waktu bagi TikTok untuk menemukan pembeli potensial. 

    Namun beberapa anggota parlemen, seperti Senator Chuck Schumer, menyerukan agar upaya ini terus dilanjutkan, demi memastikan aplikasi tersebut dapat dijual kepada pihak Amerika dan terhindar dari pengaruh China.

    “Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan TikTok tetap berjalan, agar jutaan kreator dapat terus berkarya,” kata Schumer. 

    Sementara itu, Perwakilan Republik John Moolenaar menyatakan bahwa ByteDance harus segera datang ke meja perundingan untuk menyelamatkan aplikasi tersebut dan menghindari masalah lebih lanjut terkait pengaruh dari pemerintah China

    Di sisi lain, para anggota parlemen dari kedua kubu memberikan apresiasi terhadap putusan ini. 

    Perwakilan Demokrat Frank Pallone menyatakan bahwa keputusan ini mengirimkan pesan tegas mengenai perlindungan terhadap warga Amerika dari potensi ancaman yang ditimbulkan oleh aplikasi yang dikendalikan oleh pihak asing.

    “Keputusan bulat Mahkamah Agung mengirimkan pesan yang jelas. Melindungi Warga Amerika dari Undang-Undang Aplikasi yang Dikendalikan Musuh Asing adalah hukum negara ini,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Senator Republik Tom Cotton menekankan bahwa keputusan ini merupakan langkah penting untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok.

  • Elon Musk Ungkap Alasan Meledaknya Starship SpaceX

    Elon Musk Ungkap Alasan Meledaknya Starship SpaceX

    Jakarta

    Roket Starship milik SpaceX mengalami kegagalan dalam uji terbang ketujuh pada Kamis petang waktu setempat (16/1/2025), beberapa menit setelah melesat dari Starbase di Texas Selatan. Dalam sebuah posting di platform X, CEO SpaceX Elon Musk mengungkapkan penyebab insiden tersebut.

    Menurut Musk, penyelidikan awal menunjukkan adanya “kebocoran bahan bakar di rongga di atas sekat api mesin kapal yang cukup besar untuk menciptakan tekanan yang melebihi kapasitas ventilasi.”

    “Selain memeriksa ulang kebocoran, kami akan menambahkan pencegah kebakaran pada volume tersebut dan mungkin menambah area ventilasi. Sejauh ini belum ada yang menunjukkan peluncuran berikutnya akan ditunda hingga bulan depan,” tulis Musk.

    Dalam postingan yang sama, ia juga mengunggah ulang video yang menunjukkan hujan puing-puing dari pesawat luar angkasa tersebut, dengan caption yang bercanda, “Keberhasilan tidak pasti, tetapi hiburan terjamin!”

    Musk juga menyebutkan bahwa versi perbaikan dari Ship dan Booster sudah siap untuk peluncuran selanjutnya, meskipun belum ada tanggal pasti yang diumumkan untuk uji coba berikutnya.

    [Gambas:Twitter]

    NASA

    Meskipun ada kendala, NASA tampak cukup puas dengan hasilnya. Administrator NASA Bill Nelson memberi selamat kepada SpaceX setelah peluncuran Booster sambil mengakui tantangan penerbangan antariksa.

    “Selamat kepada SpaceX atas uji terbang Starship yang ketujuh dan keberhasilan kedua dalam menangkap pendorong roket. Penerbangan antariksa tidaklah mudah. Ini sama sekali bukan rutinitas. Itulah mengapa uji coba ini sangat penting-setiap uji coba membawa kita lebih dekat dalam perjalanan menuju Bulan dan selanjutnya menuju Mars melalui Artemis,” tulis Nelson.

    SpaceX Starship Meledak Saat Uji Terbang Ke-7

    Foto: Marcus Haworth via REUTERS/Marcus Haworth@marcusahaworth

    Starship meledak menjadi serpihan puing-puing pesawat luar angkasa yang tak terhitung jumlahnya saat memasuki kembali atmosfer di atas Karibia.

    Kendaraan setinggi 123 meter itu berhasil lepas landas dan mencapai pemisahan tahap. Dan pendorong tahap pertama, yang disebut Super Heavy, berhasil kembali ke Starbase untuk ditangkap secara dramatis oleh lengan “sumpit” menara peluncurannya.

    Namun, sekitar delapan menit setelah penerbangan, SpaceX kehilangan kontak dengan bagian atas Starship, yang dikenal sebagai Ship. Saat ini belum diketahui apa yang menyebabkan masalah tersebut, tetapi satu hal yang pasti Ship meledak dengan keras.

    Pesawat ruang angkasa setinggi 52 meter itu meledak di atas Samudra Atlantik dekat kepulauan Turks dan Caicos sekitar 8,5 menit setelah peluncuran, menciptakan pertunjukan langit spektakuler yang disaksikan oleh banyak orang di daerah tersebut.

    Banyak warganet yang mengunggah foto dan video mereka di X.com.

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    Pihak SpaceX sudah menkonfirmasi ledakan ini dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X.com. Mereka menyebut kejadian tersebut sebagai “pembongkaran cepat tak terjadwal,” istilah sarkastis yang menunjukkan ledakan roket, “selama pembakaran pendakiannya,”

    “Tim akan terus meninjau data dari uji terbang hari ini untuk lebih memahami akar permasalahannya,” tulis perusahaan tersebut. “Dengan uji seperti ini, keberhasilan berasal dari apa yang kami pelajari, dan penerbangan hari ini akan membantu kami meningkatkan keandalan Starship.”

    Puluhan penerbangan dialihkan setelah sebuah roket SpaceX meledak di luar angkasa, hanya beberapa menit setelah diluncurkan dari Texas, Amerika Serikat (AS). Insiden ini memaksa penerbangan-penerbangan yang melintasi Teluk Meksiko untuk mengubah arah guna menghindari puing roket yang jatuh ke Bumi.

    Menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24, seperti dilansir Reuters, Jumat (17/1/2025), puluhan penerbangan komersial dialihkan ke bandara lainnya atau mengubah jalur untuk menghindari potensi puing-puing roket SpaceX yang terjatuh ke Bumi.

    Penerbangan keberangkatan dari beberapa bandara di Miami dan Fort Lauderdale, Florida, juga mengalami penundaan sekitar 45 menit sebagai imbas dari insiden tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Puing-puing Starship SpaceX yang Meledak Jatuh Bak Hujan Meteor”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Gencatan Senjata Israel-Hamas Mulai Besok, Houthi Setop Operasi Militer jika Agresi di Gaza Berhenti – Halaman all

    Gencatan Senjata Israel-Hamas Mulai Besok, Houthi Setop Operasi Militer jika Agresi di Gaza Berhenti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gencatan senjata di Jalur Gaza direncanakan dimulai pada Minggu (19/1/2025).

    Menjelang gencatan senjata di Gaza, kelompok Houthi yang berbasis di Yaman, menyampaikan rencana operasi militernya terhadap Israel.

    Mohammed al-Bukhaiti, anggota biro politik Houthi, mengatakan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas “mengakhiri perang tetapi tidak mengakhiri konflik”.

    Sejak November 2023, Houthi telah memprotes perang Israel di Gaza dengan meluncurkan serangan rudal dan pesawat tak berawak ke Tel Aviv.

    Houthi juga menargetkan kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah dan Teluk Aden.

    “Peran Yaman dalam mendukung Gaza efektif dan menentukan karena ia telah mencekik musuh dan sekutunya serta merugikan mereka banyak hal, jadi kami perkirakan permusuhan terhadapnya akan terus berlanjut dengan cara yang berbeda,” kata Mohammed al-Bukhaiti, Jumat (17/1/2025), dilansir Al Jazeera.

    “Kami menegaskan bahwa operasi militer kami akan berhenti ketika agresi berhenti, dan bahwa kebebasan navigasi adalah hak umum bagi semua negara dan bukan hak selektif bagi siapa pun,” tambahnya.

    Sementara itu, Kabinet Israel telah menyetujui kesepakatan untuk gencatan senjata di Gaza yang akan membebaskan puluhan sandera yang ditawan di sana dan menghentikan perang selama 15 bulan dengan Hamas.

    Hal itu membuat kedua pihak selangkah lebih dekat untuk mengakhiri pertempuran.

    Gencatan Senjata Harus Dimulai Sesuai Rencana

    Gencatan senjata di Jalur Gaza harus dimulai pada Minggu (19/1/2025) sesuai rencana, meskipun para negosiator perlu menyelesaikan ‘masalah’ di menit-menit terakhir.

    Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.

    “Tidak mengherankan bahwa dalam proses dan negosiasi yang sangat menantang dan menegangkan ini, Anda mungkin mendapatkan jalan keluar yang longgar,” kata Antony Blinken dalam konferensi pers di Washington, Kamis (16/1/2025), dikutip dari Arab News.

    “Kami sedang menyelesaikan jalan keluar yang longgar itu saat kita berbicara,” sambungnya.

    Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan para pihak membuat kemajuan yang baik dalam menyelesaikan hambatan-hambatan di menit-menit terakhir.

    “Saya pikir kita akan baik-baik saja,” kata pejabat itu kepada Reuters.

    Sebelumnya pejabat itu mengatakan, satu-satunya perselisihan yang tersisa adalah mengenai identitas beberapa tahanan yang ingin dibebaskan Hamas.

    Utusan Presiden Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump berada di Doha dengan mediator Mesir dan Qatar yang bekerja untuk menyelesaikannya, kata pejabat itu.

    Tahap Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

    Tahap Pertama

    Tahap pertama dimulai pada Minggu (19/1/2025), menurut mediator Qatar.

    Diberitakan AP News, berikut ini hal-hal terkait kesepakatan gencatan senjata:

    Penghentian pertempuran selama enam minggu akan dimulai, membuka negosiasi untuk mengakhiri perang.
    Sebanyak 33 dari hampir 100 sandera akan dibebaskan selama periode tersebut, meskipun tidak jelas apakah lebih dari separuhnya masih hidup.
    Amerika Serikat mengatakan fase ini juga mencakup penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk padat di Gaza. Itu akan memungkinkan banyak warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah-rumah mereka yang tersisa. Banyak lingkungan telah hancur menjadi puing-puing.
    Bantuan kemanusiaan akan melonjak, dengan ratusan truk memasuki Gaza setiap hari.
    Rincian akhir yang masih dikerjakan termasuk daftar ratusan tahanan Palestina yang akan dibebaskan.

    Tahap Kedua

    Tahap kedua lebih sulit, berikut rinciannya:

    Negosiasi untuk fase ini akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata.
    Tahap ini akan mencakup pembebasan semua sandera yang masih hidup, termasuk tentara pria.
    Pasukan Israel akan mundur dari Jalur Gaza.
    Namun, Israel mengatakan tidak akan menyetujui penarikan penuh sampai kemampuan militer dan politik Hamas dihilangkan.
    Hamas mengatakan pihaknya tidak akan menyerahkan sandera terakhir sampai Israel menarik semua pasukannya.

    Tahap Ketiga

    Tahap ketiga menyerukan pemulangan jenazah para sandera yang masih berada di Gaza dan dimulainya pembangunan kembali besar-besaran di Gaza, yang masih harus dibangun kembali selama puluhan tahun.

    Belum jelas pula siapa yang akan menanggung biayanya.

    Ilustrasi – Tank Pasukan Israel di wilayah Gaza Utara dalam operasi militer darat di wilayah kantung Palestina tersebut. (khaberni/tangkap layar)

    Diketahui, kesepakatan gencatan senjata muncul pada Rabu (15/1/2025) setelah mediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS untuk menghentikan perang di Gaza.

    Kesepakatan tersebut menguraikan gencatan senjata awal selama enam minggu dengan penarikan pasukan Israel secara bertahap.

    Puluhan sandera yang ditawan oleh Hamas akan dibebaskan sebagai ganti ratusan tahanan Palestina yang ditahan di Israel.

    Hal ini membuka jalan bagi lonjakan bantuan kemanusiaan untuk Gaza, tempat mayoritas penduduk telah mengungsi, menghadapi kelaparan, penyakit, dan kedinginan.

    Deretan truk bantuan berbaris di kota perbatasan Mesir, El-Arish, menunggu untuk menyeberang ke Gaza, setelah perbatasan dibuka kembali.

    Perdamaian juga dapat memberikan manfaat yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk mengakhiri gangguan terhadap perdagangan global dari gerakan Houthi Yaman yang berpihak pada Iran yang telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah.

    Pemimpin gerakan tersebut, Abdul Malik Al-Houthi, mengatakan kelompoknya akan memantau gencatan senjata dan melanjutkan serangan jika dilanggar.

    Perang Israel di Gaza telah menewaskan sebanyak 46.876 warga Palestina dan melukai 110.642 orang sejak 7 Oktober 2023.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Gencatan Senjata Gaza Berkat Trump-Utusannya

    Gencatan Senjata Gaza Berkat Trump-Utusannya

    Gaza City

    Kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza telah disepakati oleh Israel dan Hamas, yang akan dimulai pada Minggu (19/1) besok. Seorang pejabat senior Hamas menyebut kesepakatan itu tidak akan terwujud tanpa campur tangan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan utusannya, Steve Witkoff.

    Pujian untuk Trump itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (18/1/2025), disampaikan oleh Kepala Hubungan Politik dan Hubungan Internasional Hamas, Basem Naim, dalam wawancara eksklusif dengan Al Arabiya News pada Jumat (17/1) waktu setempat.

    “Saya tidak dapat membayangkan bahwa hal ini dapat terjadi tanpa tekanan dari pemerintahan yang akan datang yang dipimpin oleh Presiden Trump, karena utusannya untuk kawasan ini, Bapak Witkoff, telah berada di sini selama beberapa hari terakhir,” ucap Naim.

    “Dia (Witkoff) memperhatikan semua detail dan hambatan, dan memberikan tekanan, terutama terhadap pemerintah Israel,” ujarnya.

    Naim juga mengatakan bahwa penundaan selama berbulan-bulan dalam mencapai kesepakatan dengan Israel disebabkan oleh keengganan dan “dukungan tak tergoyahkan” kepada Israel oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang disebutnya “terlibat”.

    “Saya meyakini sebagian besar penundaan selama beberapa bulan terakhir ini disebabkan oleh keengganan, mungkin keterlibatan, pemerintahan Biden, dan dukungan tak tergoyahkan yang tidak terbatas kepada pemerintah Israel, untuk perang melawan Palestina, untuk investasi berkelanjutan dalam perang ini secara militer, secara diplomatik, dan secara politik,” sebut Naim dalam tudingannya.

    Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel diumumkan oleh para mediator, yang terdiri atas Qatar, Mesir dan AS, pada Rabu (15/1) waktu setempat.

  • Besok TikTok Resmi Diblokir, Ini Dia Aplikasi Penggantinya

    Besok TikTok Resmi Diblokir, Ini Dia Aplikasi Penggantinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menjelang larangan penggunaan TikTok di Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan berlaku pada 19 Januari 2025, para kreator konten berbondong-bondong mulai beralih ke platform lain, seperti RedNote dan Lemon8. Kedua aplikasi tersebut adalah media sosial yang mirip dengan TikTok, dan juga berasal dari China. Secara khusus, RedNote merupakan versi Amerika dari aplikasi populer di China bernama ‘Xiaohongshu’.

    Pada Senin (13/1) waktu setempat, RedNote menduduki posisi pertama sebagai aplikasi terpopuler di Apple App Store. Dalam deskripsinya di Google Play Store, RedNote disebut “platform gaya hidup bagi kaum muda untuk berbagi pengalaman, menjelajahi dunia yang nyata, indah, dan beragam, serta menemukan gaya hidup yang mereka inginkan”.

    Berbasis di Shanghai, RedNote didirikan pada 2013 silam. Kemunculannya menjadi tantangan bagi Alibaba dan Douyin alias aplikasi TikTok versi China yang sama-sama berperan sebagai media sosial dan e-commerce, dilaporkan CNBC International.

    RedNote memiliki 300 juta pengguna aktif per Juli 2024, menurut laporan South China Morning Post (SCMP). SCMP menyebutnya sebagai platform “aplikasi bergaya Instagram tempat konsumen muda berbagi kiat gaya hidup” yang “berusaha menjadi kekuatan baru di pasar e-commerce yang padat di negara ini.”

    Sementara itu, Lemon8 merupakan ‘saudara’ TikTok yang sama-sama dimiliki ByteDance yang berbasis di China. Aplikasi ini tersedia secara internasional dan mencakup aplikasi pengeditan video CapCut, serta aplikasi pengeditan foto dan seni Hypic.

    Selain Lemon8 dan TikTok, ByteDance juga mengoperasikan Douyin yang mengikuti aturan sensor ketat di China.

    Lemon8 diluncurkan di AS pada tahun 2023, beberapa tahun setelah pertama kali muncul di pasar Asia. Meskipun aplikasi ini menarik perhatian sejumlah media dan pengguna pada masa-masa awalnya, aplikasi ini belum berkembang sebanyak TikTok, yang memiliki lebih dari 170 juta pengguna di AS.

    Namun, makin banyak orang yang mengunduh aplikasi ini dalam sebulan terakhir, menjadikannya salah satu aplikasi gratis dengan peringkat teratas di toko aplikasi Apple App Store.

    Seperti TikTok, feed utama Lemon8 menampilkan bagian “mengikuti” yang memungkinkan pengguna melihat konten dari pembuat yang mereka ikuti dan bagian “For You” yang merekomendasikan postingan lain. Platform baru ini juga mengurutkan postingan ke dalam kategori berbeda, seperti hubungan, kesehatan, dan perawatan kulit.

    ByteDance belum mengungkapkan jumlah pengguna Lemon8 secara global atau AS, yang diyakini sangat kecil dibandingkan dengan aplikasi sejenisnya yang sedang tren. Data dari firma riset SameWeb menunjukkan Lemon8 memiliki lebih dari 1 juta pengguna aktif harian di AS.

    Menurut perusahaan intelijen pasar Sensor Tower, aplikasi tersebut memiliki 12,5 juta pengguna aktif bulanan global pada 24 Desember 2024.

    Foto: TikTok. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)
    TikTok. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)

    Update Nasib Blokir TikTok di AS

    Mahkamah Agung pada hari Jumat menguatkan undang-undang yang melarang TikTok di Amerika Serikat dengan alasan keamanan nasional jika perusahaan induknya di China, ByteDance, tidak menjualnya.

    Keputusan pengadilan dengan skor 9-0 membuat platform media sosial – dan 170 juta penggunanya di Amerika berada dalam ketidakpastian. Nasibnya kini berada di tangan Donald Trump, yang telah berjanji untuk menyelamatkan TikTok setelah kembali menjadi presiden pada hari Senin.

    Undang-undang tersebut disahkan oleh mayoritas bipartisan di Kongres tahun lalu dan ditandatangani oleh Presiden Joe Biden. Meskipun semakin banyak anggota parlemen yang memilih undang-undang tersebut kini berupaya agar TikTok tetap beroperasi di Amerika Serikat.

    TikTok, ByteDance, dan beberapa pengguna aplikasi tersebut menentang undang-undang tersebut, namun Mahkamah Agung memutuskan bahwa undang-undang tersebut tidak melanggar perlindungan Amandemen Pertama Konstitusi AS terhadap pembatasan kebebasan berpendapat oleh pemerintah seperti yang mereka argumenkan.

    “Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Trump atas komitmennya untuk bekerja sama dengan kami untuk menemukan solusi yang membuat TikTok tetap tersedia di Amerika Serikat,” ungkap CEO TikTok Shou Zi Chew dikutip Reuters, Sabtu (18/1/2025).

    Trump sebelumnya sudah menegaskan akan mengambil sikap apakah tetap mempertahankan TikTok di AS atau tidak. Dia meminta publik AS untuk bersabar dan menanti keputusannya.

    “Keputusan saya mengenai TikTok akan diambil dalam waktu dekat, tapi saya harus punya waktu untuk meninjau situasinya. Pantau terus!” kata Trump dalam sebuah postingan di media sosial.

    (wur)