Perusahaan: Reuters

  • DeepSeek Hajar Raksasa AS, Startup Jelata Ketiban Berkah

    DeepSeek Hajar Raksasa AS, Startup Jelata Ketiban Berkah

    Jakarta, CNBC Indonesia – DeepSeek, perusahaan AI asal China baru-baru ini mengguncang dunia teknologi. Saham raksasa teknologi kawakan ramai-ramai rontok karena kehadiran DeepSeek yang diklaim lebih murah dan sama canggihnya dengan AI buatan Amerika Serikat (AS).

    Kendati begitu, hadirnya DeepSeek dengan model R1 teranyar juga membawa berkah bagi startup AI kecil, karena memudahkan pengembangan inovasi AI mereka dengan biaya lebih terjangkau. 

    Salah satunya dialami Hemanth Mandapati, bos Novo AI yang merupakan startup asal Jerman.

    NovoAI diketahui sebagai pengguna awal chatbot DeepSeek. Ia memilih beralih ke model AI China dari ChatGPT OpenAI dua minggu yang lalu.

    “Jika Anda telah membangun aplikasi Anda menggunakan OpenAI, Anda dapat dengan mudah bermigrasi ke yang lain, hanya butuh beberapa menit untuk beralih,” katanya dalam sebuah wawancara, dikutip dari Reuters, Selasa (4/2/2025).

    Kemunculan DeepSeek dinilai mengubah lanskap AI, menawarkan perusahaan akses ke teknologi dengan biaya yang lebih murah, menurut para eksekutif startup dan investor.

    Hal ini juga berpotensi mendorong perusahaan AI lainnya untuk meningkatkan model mereka dan menurunkan harga.

    “Ada tawaran dari DeepSeek yang lima kali lebih rendah dari harga sebenarnya,” kata Mandapati.

    “Saya menghemat banyak uang dan pengguna tidak melihat adanya perbedaan,” imbuhnya.

    Startup teknologi Eropa sendiri kini tengah berjuang untuk mengadopsi teknologi baru dengan kecepatan yang sama seperti AS, yang memiliki akses lebih mudah ke pendanaan. Para eksekutif mengatakan bahwa DeepSeek bisa menjadi game changer.

    “Ini menandai langkah maju yang signifikan dalam mendemokratisasi AI dan menyamakan kedudukan dengan Big Tech,” kata Seena Rejal, COO NetMind.AI, yang merupakan pengguna awal DeepSeek.

    Analis di Bernstein memperkirakan bahwa harga DeepSeek 20 hingga 40 kali lebih murah daripada model yang setara dari OpenAI.

    OpenAI mematok biaya US$2,5 untuk 1 juta token input, atau unit data yang diproses oleh model AI, sementara DeepSeek saat ini mengenakan biaya $0,014 untuk jumlah token yang sama.

    (fab/fab)

  • Kremlin Desak Hamas Tepati Janji Bebaskan Sandera Rusia    
        Kremlin Desak Hamas Tepati Janji Bebaskan Sandera Rusia

    Kremlin Desak Hamas Tepati Janji Bebaskan Sandera Rusia Kremlin Desak Hamas Tepati Janji Bebaskan Sandera Rusia

    Moskow

    Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Rusia Mikhail Bogdanov bertemu dengan seorang pejabat senior Hamas di Moskow. Dalam pertemuan itu, Bogdanov mendesak Hamas untuk menepati janji mereka untuk membebaskan sandera Rusia di Jalur Gaza.

    Bogdanov yang juga merupakan utusan khusus Presiden Vladimir Putin untuk Timur Tengah, seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (4/2/2025), bertemu dengan anggota senior biro politik Hamas, Musa Abu Marzuk, pada Senin (3/2) waktu setempat.

    Rusia telah menyerukan pembebasan Alexander Trufanov yang memiliki kewarganegaraan ganda Rusia-Israel dan Maxim Herkin yang merupakan warga negara Israel yang berasal dari Donbas di Ukraina dan memiliki kerabat Rusia.

    Dalam pembicaraan keduanya di Moskow, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, Bogdanov “sekali lagi memberikan penekanan khusus soal perlunya menepati janji-janji yang diberikan oleh kepemimpinan Hamas mengenai pembebasan warga Rusia A. Trufanov dan sandera-sandera lainnya yang ditahan di Jalur Gaza”.

    Pernyataan itu juga menekankan soal “pentingnya melanjutkan upaya yang tepat demi kepentingan mencapai persatuan antar-Palestina”.

    Trufanov, yang juga dikenal sebagai Sasha, diculik oleh militan Hamas pada 7 Oktober 2023 bersama pacarnya, Sapir Cohen, dari kibbutz Nir Oz di dekat perbatasan Jalur Gaza.

    Ayahnya terbunuh dalam serangan itu, sedangkan ibunda serta neneknya diculik namun telah dibebaskan dari Jalur Gaza pada November 2023 lalu. Keluarga Trufanov bermigrasi dari Rusia ke Israel pada akhir tahun 1990-an.

    Jihad Islam, kelompok militan sekutu Hamas, merilis video yang menunjukkan Trufanov pada November 2024 lalu. Tidak diketahui secara jelas kapan video itu direkam dan bagaimana kondisi Trufanov saat ini.

    Sementara Herkin bermigrasi dari Ukraina ke Israel bersama ibundanya dan diculik saat menghadiri festival musik rave Supernova ketika serangan Hamas terjadi.

    Dalam pernyataan kepada kantor berita RIA Novosti, Marzuk mengatakan bahwa “Trufanov pasti akan dibebaskan dalam waktu dekat”.

    “Dia akan dibebaskan meskipun faktanya dia adalah seorang tentara, tetapi keputusan telah diambil untuk membebaskannya pada tahap pertama perjanjian. Itulah jawaban kami terhadap posisi Rusia mengenai masalah Palestina,” ucapnya.

    Sedangkan soal pembebasan Herkin, sebut Marzuk, akan dilakukan pada tahap kedua gencatan senjata, yang pembicaraannya baru akan dimulai pekan ini.

    Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam pernyataannya, mengungkapkan bahwa Bogdanov dan Marzuk juga membahas “kemajuan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, dengan penekanan pada pentingnya meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Palestina yang menderita”.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Dolar AS Mulai Jinak ke Rp 16.362 Pagi Ini

    Dolar AS Mulai Jinak ke Rp 16.362 Pagi Ini

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah pagi ini. Mata uang Paman Sam kini berada di level Rp 16.300-an.

    Dikutip dari data Reuters, Selasa (4/2/2025), nilai tukar dolar AS berada pada level Rp 16.362 atau turun 72 poin (0,44%). Pada perdagangan hari ini,dolar AS dibuka di level Rp 16.430.

    Hari ini dolar AS diperdagangkan di rentan Rp 16.362 sampai Rp 16.430. Selanjutnya, pergerakan dolar AS terhadap mata uang lainnya bervariasi.

    Dolar AS melemah 0,27% terhadap euro, lalu melemah, melemah 0,20% terhadap poundsterling. Sementara terhadap yuan China pergerakannya terpatau stagnan.

    Sementara itu dilansir dari Bloomberg, dolar AS juga mengalami pelemahan. Mata uang Paman Sam turun 0,46% atau turun 75 poin.

    (acd/acd)

  • Swedia Tuding Iran Pakai Masjid di Stockholm untuk Aktivitas Spionase    
        Swedia Tuding Iran Pakai Masjid di Stockholm untuk Aktivitas Spionase

    Swedia Tuding Iran Pakai Masjid di Stockholm untuk Aktivitas Spionase Swedia Tuding Iran Pakai Masjid di Stockholm untuk Aktivitas Spionase

    Stockholm

    Pemerintah Swedia menuding Iran menggunakan sebuah masjid Syiah di ibu kota Stockholm untuk aktivitas spionase. Otoritas Stockholm menyebut masjid itu dijadikan platform bagi mata-mata Teheran untuk memata-matai Swedia dan diaspora Iran yang ada di negara tersebut.

    Tudingan ini, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (4/2/2025), dilontarkan oleh Menteri Urusan Sosial Swedia, Jakob Forssmed, dalam pernyataannya via media sosial X pada Senin (3/2) waktu setempat.

    Forssmed secara terang-terangan menyebut sebuah masjid Syiah bernama Pusat Islamis Imam Ali di Stockholm telah digunakan oleh Iran sebagai platform untuk memata-matai dan melakukan aktivitas yang mengancam keamanan Swedia.

    “Ini sangat serius,” sebut Forssmed dalam pernyataannya.

    Dia mengungkapkan bahwa Swedia telah menghentikan semua bantuan moneter negara untuk Pusat Islamis Imam Ali. Dia menambahkan, tanpa menjelaskan lebih lanjut, bahwa “proses tambahan” sedang berlangsung.

    “Pendanaan negara tidak boleh digunakan untuk kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai fundamental demokrasi,” tegas Forssmed.

    Pihak Pusat Islamis Imam Ali belum memberikan tanggapan atas tudingan tersebut.

    Lihat juga video: Paus Beluga Putih Muncul di Swedia, Dicurigai Mata-mata Rusia

    Namun dalam pernyataan via situs resminya, Pusat Islamis Imam Ali (IAC) menjelaskan mereka merupakan organisasi independen tanpa hubungan apa pun dengan partai politik atau negara mana pun.

    “IAC melakukan pengawasan ketat untuk memastikan bahwa tempat kami tidak digunakan sebagai platform untuk kegiatan kriminal apa pun,” demikian pernyataan pihak Pusat Islamis Imam Ali.

    Pusat Islamis Imam Ali juga menyangkal klaim yang menyebut pihaknya menerima pendanaan dari negara asing.

    Sementara itu, kantor berita IRNA dalam laporannya pada Senin (3/2) menyebut otoritas Iran telah memanggil Duta Besar Swedia di Teheran untuk memprotes penahanan kepala Pusat Islamis di Stockholm.

    “Peraturan diplomatik tidak dipatuhi dalam kasus tersebut, dia tidak diizinkan bertemu dengan anggota keluarganya atau para diplomat Iran, yang menimbulkan pertanyaan dan kami menyampaikan keberatan kami,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.

    Kementerian Luar Negeri Swedia belum mengomentari laporan soal penahanan yang disebut Teheran tersebut.

    Lihat juga video: Paus Beluga Putih Muncul di Swedia, Dicurigai Mata-mata Rusia

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Putin Angkat Bicara Soal Kenaikan Tarif AS

    Putin Angkat Bicara Soal Kenaikan Tarif AS

    Jakarta

    Presiden Rusia, Vladimir Putin, buka suara soal kenaikan tarif bea masuk yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump beberapa waktu lalu. Menurutnya, kebijakan Trump dalam memulihkan ketertiban di Eropa.

    Putin mengingatkan, negara-negara Eropa akan segera berdiri di kaki “tuannya” setelah penetapan kenaikan tarif yang berpotensi meningkatkan eskalasi perang dagang. Putin mengatakan, pemerintahan kedua Trump akan memulihkan ketertiban di Eropa dengan kegigihannya.

    “Saya jamin: Trump, dengan karakternya, dengan kegigihannya, dia akan memulihkan ketertiban di sana dengan cukup cepat. Dan semuanya, Anda akan lihat – itu akan terjadi dengan cepat, segera – mereka semua akan berdiri di kaki tuannya dan akan sedikit mengibaskan ekor mereka. Semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya,” kata Putin dikutip dari CNBC International, Selasa (4/2/2025).

    Putin tak menjelaskan lebih detail langkah Trump dalam memulihkan ketertiban Eropa. Namun begitu, ia berharap hubungannya dengan AS dapat membaik di bawah Trump.

    Sementara itu, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, pemerintah Rusia akan mencermati ketegangan yang meningkat antara AS dan sekutunya.

    “Anda tahu, ada banyak ketegangan di sana, jadi, tentu saja, kami tidak ingin dikaitkan dengan semua ini dengan cara apa pun atau mengevaluasinya dengan cara apa pun,” kata Dmitry Peskov.

    “Biarkan negara-negara yang berpartisipasi dalam proses ini menyelesaikannya,” tambahnya.

    Berdasarkan laporan CNBC, Trump dianggap telah membuat pasar global terpuruk pada Senin (3/2/2025) setelah mengumumkan tarif sebesar 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada serta pungutan sebesar 10% untuk barang-barang dari China. Adapin tarif itu berencana diterapkan hari ini, Selasa (4/2/2025).

    Sementara itu, laporan Reuters mengatakan bahwa AS menangguhkan pengenaan tarif perdagangan kepada Meksiko dan Kanada. Keputusan tersebut diambil langsung oleh Presiden Donald Trump pada Senin 3 Februari kemarin, dia memberikan waktu penangguhan selama 30 hari untuk penerapan tarif pada negara-negara tetangganya.

    Penangguhan waktu pengenaan tarif ini menjadi imbalan dari Trump atas kerja sama Kanada dan Meksiko pada penegakan hukum di perbatasan dan penanggulangan kejahatan yang terjadi.

    Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan mereka telah sepakat untuk memperkuat upaya penegakan hukum perbatasan sebagai tanggapan atas tuntutan Trump untuk menindak tegas imigrasi dan penyelundupan narkoba. Penangguhan ini akan menghentikan penerapan tarif 25% yang akan berlaku sejak hari ini selama 30 hari ke depan.

    Meski sudah ada kesepakatan penangguhan tarif untuk Kanada dan Meksiko, namun Trump nampaknya masih akan meluncurkan kebijakan tarif pada produk-produk China. Penerapan tarif itu berlaku mulai hari ini Selasa 5 Februari 2025 sejak pukul 00.00 waktu setempat.

    Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan Trump tidak akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping hingga akhir minggu ini. Trump bahkan memperingatkan dia mungkin akan menaikkan tarif lebih lanjut terhadap Beijing.

    “Tiongkok diharapkan akan berhenti mengirimi kami fentanil, dan jika tidak, tarif akan naik jauh lebih tinggi,” kata juru bicara tersebut dikutip dari Reuters.

    (rrd/rrd)

  • 5 Negara Arab Surati AS, Tolak Relokasi Warga Palestina dari Gaza

    5 Negara Arab Surati AS, Tolak Relokasi Warga Palestina dari Gaza

    Jakarta

    Lima menteri luar negeri negara Arab dan seorang pejabat senior Palestina mengirim surat bersama kepada Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio. Kelima negara arab tersebut menentang rencana pemindahan warga Palestina dari Gaza, seperti yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.

    Dilansir Reuters, Selasa (4/2/2025), surat tersebut dikirim pada hari Senin. Surat tersebut ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Yordania, Mesir, Arab Saudi, Qatar, dan UEA, serta penasihat presiden Palestina Hussein al-Sheikh. Surat tersebut pertama kali dilaporkan oleh Axios, yang mengatakan para diplomat tinggi bertemu di Kairo selama akhir pekan.

    Surat itu berisi permintaan agar rekonstruksi di Gaza dibangun berdasarkan partisipasi warganya. Selain itu, surat itu juga mengingatkan agar hak warga Gaza selama rekonstruksi tidak boleh diganggu.

    “Rekonstruksi di Gaza harus dilakukan melalui keterlibatan langsung dan partisipasi rakyat Gaza. Warga Palestina akan tinggal di tanah mereka dan membantu membangunnya kembali,” kata surat itu.

    “Dan mereka tidak boleh dilucuti haknya selama rekonstruksi karena mereka harus mengambil alih proses tersebut dengan dukungan masyarakat internasional,” sambungnya.

    Diketahui, Trump pertama kali melontarkan usul agar Yordania dan Mesir menerima warga Palestina dari Gaza pada tanggal 25 Januari. Ketika ditanya apakah ia menyarankan hal itu sebagai solusi jangka panjang atau jangka pendek, presiden berkata: “Bisa jadi salah satunya.”

    Pernyataan Trump tersebut menggemakan ketakutan lama warga Palestina terkait pengusiran permanen dari rumah mereka dan dicap sebagai usulan pembersihan etnis oleh para kritikus. Yordania, Mesir, dan negara-negara Arab lainnya menentang usulan tersebut.

    Serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan Gaza. Israel dituduh melakukan genosida dan kejahatan perang yang telah dibantah Israel. Pertempuran saat ini telah terhenti di tengah gencatan senjata yang rapuh.

    Lihat juga Video Lima Negara Arab Tolak Ide Trump Relokasi Warga Gaza

    (yld/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1077: Trump Incar Logam Tanah Jarang dari Kyiv Sebagai Imbalan Bantuan – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1077: Trump Incar Logam Tanah Jarang dari Kyiv Sebagai Imbalan Bantuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1052.

    Presiden AS, Donald Trump ingin Ukraina memberikan jaminan logam tanah jarang sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan AS.

    Namun hal tersebut dikecam oleh Kanselir Jerman, Olaf Scholz.

    Sementara itu,  pengiriman senjata AS ke Ukraina sempat terhenti.

    Di medan perang, Ukraina kelabakan dengan pasukan Rusia yang telah mengubah taktik serangan.

    Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1077 dikutip dari TheGuardian:

    Donald Trump minta jaminan

    Presiden Donald Trump menyatakan keinginannya untuk merundingkan perjanjian dengan Ukraina di mana Kyiv menjamin pasokan logam tanah jarang sebagai imbalan atas bantuan dari Amerika Serikat.

    Logam tanah jarang merupakan elemen utama dalam berbagai perangkat elektronik. 

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah mengusulkan gagasan serupa pada Oktober lalu sebagai bagian dari rencananya untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

    “Kami memberi tahu Ukraina bahwa mereka memiliki tanah jarang yang sangat berharga,” kata Trump pada hari Senin (3/2/2025).

    “Kami ingin melakukan kesepakatan dengan Ukraina di mana mereka akan mengamankan apa yang kami berikan kepada mereka dengan tanah jarang mereka dan hal-hal lainnya,” tambahnya.

    Trump juga menambahkan bahwa ia menginginkan “pemerataan” dari Ukraina untuk dukungan Washington yang hampir mencapai 300 miliar USD.

    Kanselir Jerman tak setujui permintaan Trump

    Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengkritik usulan tersebut dengan mengatakan bahwa permintaan Trump bersifat egois.

    “Itu akan sangat egois, sangat mementingkan diri sendiri,” jelas Scholz.

    Menurut Scholz, sumber daya tersebut lebih baik digunakan untuk rekonstruksi Ukraina pascaperang.

    Pernyataannya ini disampaikan setelah pertemuan dengan para pemimpin Uni Eropa di Brussels.

    AS sempat menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina secara sementara

    Pengiriman senjata AS ke Ukraina sempat terhenti sebelum akhirnya dilanjutkan kembali pada akhir pekan.

    Reuters melaporkan bahwa penghentian sementara ini terjadi seiring dengan perdebatan internal di pemerintahan Trump mengenai kebijakan terhadap Kyiv. 

    Penundaan ini berpotensi menghambat kemampuan Ukraina dalam mempertahankan diri dan menempatkannya pada posisi negosiasi yang lebih lemah dalam perundingan damai.

    Tantangan berat yang dihadapi pasukan Ukraina di medan perang

    Di medan perang, pasukan Ukraina menghadapi tantangan berat di Pokrovsk, sebuah titik strategis di wilayah Donetsk. 

    Di mana pasukan Rusia dilaporkan telah mengubah taktik dengan melakukan serangan dari sisi-sisi pasukan Ukraina untuk mengepung kota tersebut.

    Situasi semakin sulit bagi Kyiv karena kabut tebal yang menghalangi penggunaan pesawat pengintai tanpa awak, serta kekurangan cadangan infanteri yang diperlukan untuk mempertahankan garis pertahanan.

    Analisis dari Institut Studi Perang (ISW) yang berbasis di AS menunjukkan bahwa pasukan Rusia telah maju sejauh 430 kilometer persegi ke wilayah Ukraina sepanjang Januari.

    Kemajuan ini lebih lambat dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

    Di mana saat itu, Rusia mencatat rekor pergerakan sebesar 725 kilometer persegi pada November dan 476 kilometer persegi pada Desember.

    Di sisi lain, militer Ukraina menghadapi masalah dalam rekrutmen wajib militer.

    Insiden kekerasan terhadap perwira wajib militer, termasuk penembakan fatal dan ledakan di dua kantor wajib militer dalam tiga hari terakhir, meningkatkan ketegangan terkait program wajib militer nasional. 

    Jenderal Oleksandr Syrskyi mengecam tindakan kekerasan ini dan menekankan bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak personel untuk mempertahankan garis depan.

    Pasukan Ukraina banyak yang terbunuh

    PBB melaporkan bahwa pasukan Rusia telah mengeksekusi lebih banyak tentara Ukraina yang ditangkap dalam beberapa bulan terakhir. 

    Sejak akhir Agustus tahun lalu, terdapat 79 eksekusi yang didokumentasikan dalam 24 insiden terpisah, menurut misi pemantauan PBB di Ukraina.

    Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) kunjungi Kyiv

    Rafael Grossi, mengunjungi Kyiv untuk memeriksa gardu induk utama yang sangat penting bagi keselamatan tenaga nuklir Ukraina.

    Dengan lebih dari setengah listrik Ukraina berasal dari pembangkit listrik tenaga nuklir, serangan rudal dan pesawat nirawak Rusia terhadap gardu induk menjadi ancaman serius bagi stabilitas operasionalnya.

    (Tribunnews.com/Farrah Putri)

    Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

  • Trump Mau Tutup Lembaga Amal USAID

    Trump Mau Tutup Lembaga Amal USAID

    Jakarta

    Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (US Agency of International Development/USAID) rencananya bakal ditutup. Hal ini terjadi setelah Presiden Donald Trump memerintahkan pembekuan sebagian besar bantuan luar negeri AS beberapa jam setelah menjabat pada tanggal 20 Januari 2025 yang lalu.

    Pemerintah federal telah melarang para pekerja di USAID untuk masuk ke dalam kantor lembaga donor tersebut. Selama ini USAID telah mendistribusikan miliaran dolar bantuan kemanusiaan di seluruh dunia.

    Dilansir dari Reuters, Selasa (4/2/2025), miliarder Elon Musk yang ditugaskan Trump sebagai penasehat presiden dalam merampingkan pemerintah federal menjadi sosok utama dalam rencana penutupan USAID. Rencananya, USAID akan digabungkan ke dalam Departemen Luar Negeri AS dan Elon Musk dipercaya untuk mengawasi efisiensi badan ini.

    Elon Musk selama ini sering melontarkan kritik keras terhadap USAID, dia menyebut USAID sebagai badan sayap kiri yang tidak bertanggung jawab kepada Gedung Putih. Pernyataan Elon Musk itu banyak disebut sebagai tuduhan serius dan sering diajukan tanpa bukti, dan mungkin didorong oleh ideologinya saja.

    Serangkaian peristiwa telah menggarisbawahi peran kuat Elon Musk dalam menetapkan agenda Trump. Minggu lalu, timnya di Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE) memperoleh akses ke sistem pembayaran paling sensitif di Departemen Keuangan dan melarang beberapa karyawan untuk mengakses komputer mereka di kantor.

    Di USAID, dua staf keamanan senior diberhentikan setelah menolak memberikan dokumen rahasia kepada karyawan DOGE di lokasi selama akhir pekan.

    Sekelompok anggota parlemen Demokrat, yang disambut oleh puluhan karyawan dan kontraktor badan yang dirumahkan telah mengadakan protes di depan kantor pusat USAID yang baru saja ditutup.

    Dalam orasinya, Senator Brian Schatz dan Chris Van Hollen mengatakan mereka akan memblokir konfirmasi calon pejabat dari Trump untuk posisi Departemen Luar Negeri. Berdasarkan aturannya, senator bisa menunda pencalonan tersebut.

    “Kami memiliki kendali atas kalender untuk calon. Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk memblokir calon Departemen Luar Negeri untuk maju sampai tindakan ilegal (membubarkan USAID) ini dibatalkan,” kata Van Hollen.

    Ratusan program USAID yang mencakup bantuan penyelamatan nyawa senilai miliaran dolar di seluruh dunia terhenti total setelah Trump pada 20 Januari 2025 memerintahkan pembekuan sebagian besar bantuan luar negeri AS. Trump ingin memastikan semua program bantuan luar negeri sejalan dengan kebijakan “America First” miliknya.

    Jika USAID ditempatkan di bawah Departemen Luar Negeri, kemungkinan akan ada konsekuensi dramatis bagi distribusi bantuan dari Amerika Serikat yang banyak menjadi donor tunggal untuk proyek kemanusiaan terbesar di dunia.

    (hal/rrd)

  • Eks Tentara Inggris Mata-mata Informasi Militer Iran Dihukum 14 Tahun Penjara

    Eks Tentara Inggris Mata-mata Informasi Militer Iran Dihukum 14 Tahun Penjara

    JAKARTA – Seorang mantan tentara Inggris dijatuhi hukuman lebih dari 14 tahun penjara karena mengumpulkan informasi sensitif tentang Iran.

    Mantan tentara itu juga mengumpulkan nama-nama personel pasukan khusus sebelum melarikan dari penjara.

    Daniel Abed Khalife didakwa pada November lalu karena mengumpulkan informasi militer dan rahasia untuk Iran antara tahun 2019 dan 2022, dan memperoleh informasi yang mungkin berguna untuk terorisme.

    Khalife yang dibebastugaskan dari angkatan bersenjata setelah dia didakwa, juga mengaku melarikan diri dari penjara Wandsworth London pada September 2023 sambil menunggu persidangan atas dakwaan lainnya.

    Khalife mengikat dirinya ke bagian bawah mobil pengantar barang, sehingga memicu perburuan nasional sebelum dia ditangkap beberapa hari kemudian.

    Pria berusia 23 tahun yang ibunya lahir di Iran, mengatakan dirinya adalah seorang patriot dan menghubungi badan intelijen MI6 dan MI5 Inggris tentang kontaknya.

    Khalife mengatakan dia ingin menjadi “agen ganda”. Dia mengatakan dia dan keluarganya membenci pemerintah Iran.

    Namun Hakim Bobbie Cheema-Grubb mengatakan Khalife memulai rencananya yang “berbahaya dan fantastik” karena “keinginan egois untuk pamer”.

    Dilansir Reuters, Senin, 3 Februari, hakim memutuskan hukuman penjara di Pengadilan Woolwich Crown London selama 14 tahun tiga bulan.

    Mantan tentara tersebut diketahui menghubungi para pejabat Iran dan kemudian terlibat secara substansial dengan beberapa agen yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran selama periode dua tahun, dan menerima dua pembayaran sebagai imbalannya, kata jaksa.

    Khalife, yang bergabung dengan tentara tak lama sebelum ulang tahunnya yang ke-17, juga mengumpulkan rincian “individu-individu di Layanan Udara Khusus dan Layanan Kapal Khusus – dan, yang paling mencolok, Prajurit TT, yang berada di Skuadron E, unit yang sangat rahasia,” kata jaksa.

    Setelah melarikan diri dari penjara, jaksa mengatakan lebih dari 150 petugas terlibat dalam perburuan nasional, dengan kerugian lebih dari 250.000 pound ($309.000) untuk kerja lembur polisi.

  • Ayah di Pakistan Tembak Mati Anaknya karena Konten Video TikTok

    Ayah di Pakistan Tembak Mati Anaknya karena Konten Video TikTok

    Jakarta

    Seorang pria bernama Anwar ul-Haq yang baru pindah dan memboyong keluarganya dari Amerika Serikat (AS) ke Pakistan mengaku menembak mati putrinya yang masih berusia 15 tahun. Pelaku menembak putrinya lantaran dia tidak suka dengan konten TikTok yang diunggah putrinya itu.

    Dilansir CNN, Selasa (4/2/2025), penembakan itu terjadi di Kota Quetta, Pakistan. Parahnya, sebelum mengakui kejahatannya, Haq dengan tega mengaku bahwa anaknya ditembak oleh orang-orang bersenjata tak dikenal.

    “Penyelidikan kami sejauh ini menemukan bahwa keluarga tersebut keberatan dengan cara berpakaian, gaya hidup, dan lingkungan sosial korban,” kata penyidik pada kepolisian setempat, Zohaib Mohsin.

    “Kami memiliki teleponnya, namun terkunci. Kami sedang menyelidiki semua aspek, termasuk pembunuhan demi kehormatan,” imbuhnya.

    Laporan CNN mengatakan keluarga tersebut baru saja kembali ke provinsi Balochistan di Pakistan dan telah tinggal di Amerika Serikat selama sekitar 25 tahun. Tersangka memiliki kewarganegaraan AS.

    Pejabat polisi Babar Baloch mengatakan Haq telah memberitahunya bahwa putrinya mulai membuat konten yang “tidak menyenangkan” di platform media sosial TikTok ketika dia tinggal di Amerika Serikat.

    Baloch mengatakan kepada polisi bahwa dia terus membagikan video di platform tersebut setelah kembali ke Pakistan.

    Selain Haq yang merupakan ayah korban, saudara ipar Haq juga telah ditangkap sehubungan dengan pembunuhan tersebut. Baloch mengatakan Haq akan didakwa atas pembunuhan tersebut.

    Belum diketahui apakah kedutaan AS telah diberitahu mengenai insiden tersebut. Keluarganya juga menolak memberi respons kepada Reuters mengenai insiden tragis ini.

    Untuk diketahui, lebih dari 54 juta orang menggunakan TikTok di Pakistan, negara yang memiliki penduduk 241 juta jiwa. Pemerintah Pakistan sendiri telah memblokir aplikasi berbagi video tersebut beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir karena moderasi konten.

    Islamabad sering mempermasalahkan apa yang disebutnya “konten tidak senonoh” dengan platform media sosial tersebut, yang akhir-akhir ini mulai memenuhi permintaan dari Pakistan untuk menghapus konten tertentu.

    Menurut lembaga independen Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan, lebih dari 1.000 perempuan dibunuh setiap tahun di Pakistan di tangan masyarakat atau anggota keluarga karena dianggap merusak “kehormatan”. Hal ini bisa berupa kawin lari, mengunggah konten media sosial, berteman dengan laki-laki, atau pelanggaran lain yang dianggap melanggar.

    Lihat juga Video: Kejam! Israel Tembak Mati Bocah 12 Tahun di Kamp Pengungsian Tepi Barat

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu