Perusahaan: Reuters

  • Digoncang China, Google Diskon Gede-gedean Cuma Rp 326 Perak

    Digoncang China, Google Diskon Gede-gedean Cuma Rp 326 Perak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kehadiran DeepSeek ternyata membuat Google ketar-ketir. Sebab raksasa teknologi itu baru mengumumkan pembaruan pada keluarga besar model bahasa Gemini, termasuk lini produk baru dengan harga yang kompetitif hingga model kecerdasan buatan (AI) berbiaya rendah seperti saingannya dari China, DeepSeek.

    Raksasa teknologi ini menawarkan beberapa versi Gemini yang bervariasi dalam hal harga dan performa. Mereka telah menawarkan varian ringan yang dikenal sebagai “Flash”. Namun mereka merilis lagi versi yang lebih murah yakni “Flash-Lite”.

    Pada Rabu (5/2), Google merilis Gemini 2.0 Flash bagi pengguna secara luas, setelah melakukan pratinjau kepada para pengembang pada Desember lalu.

    Google juga meluncurkan Flash-Lite dan merilis versi baru dari model “Pro” andalannya ke dalam tahap pengujian.

    “Google menciptakan Flash-Lite setelah menerima respons positif tentang Flash versi 1.5,” kata Koray Kavukcuoglu, chief technology officer dari laboratorium DeepMind AI Google, dalam sebuah siaran pers, dikutip dari Reuters, Kamis (6/2/2025).

    Gemini Flash-Lite disebut berharga US$ 0,019 (Rp 326) per 1 juta token, istilah untuk unit data yang diproses oleh model AI.

    Lebih murah dibandingkan versi hemat biaya dari model andalan OpenAI dengan biaya US$ 0,075. Tapi masih lebih mahal dibanding model DeepSeek yang hanya butuh US$ 0,014 per 1 juta token. Meskipun DeepSeek menyatakan di situs webnya bahwa harga akan naik pada 8 Februari.

    Biaya untuk mengembangkan model AI dan biaya untuk menggunakannya telah menjadi sorotan investor dalam beberapa minggu terakhir setelah DeepSeek mengungkapkan bahwa mereka menghabiskan kurang dari US$6 juta untuk menjalankan pelatihan akhir sebuah model AI.

    Sementar para pengembang di perusahaan AI terkemuka di AS mengatakan bahwa total biaya yang dikeluarkan kemungkinan jauh lebih besar.

    Namun, kebangkitan DeepSeek menimbulkan pertanyaan tentang panggilan pendapatan Alphabet (perusahaan induk Google) dan saingannya Microsoft serta Meta (META.O).

    Sejauh ini, semua rakasasa teknologi di atas mengisyaratkan niat untuk melanjutkan belanja modal besar-besaran di bidang ini, meskipun melihat DeepSeek bisa membangun model yang sama canggihnya dengan biaya lebih murah.

    (dem/dem)

  • China Layangkan Protes ke WTO Soal Kebijakan Tarif Trump

    China Layangkan Protes ke WTO Soal Kebijakan Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – China mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) terhadap tarif baru 10% yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump atas impor China.

    Melansir Reuters pada Kamis (6/2/2025), protes tersebut juga dilayangkan atas dasar pembatalan pengecualian bebas bea untuk paket bernilai rendah, dengan alasan tindakan tersebut bersifat proteksionis dan melanggar aturan WTO.

    Permintaan Beijing untuk konsultasi perdagangan AS muncul saat kebingungan melanda di antara pengirim dan pengecer atas penutupan pengecualian “de minimis” oleh Trump untuk impor paket senilai di bawah US$800 dan banyak digunakan oleh perusahaan e-commerce termasuk Shein, Temu, dan Amazon. 

    Seorang pejabat Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan mengatakan semua paket kecil dari China dan Hong Kong harus memiliki catatan bea cukai sebelum tiba dan ada kemungkinan beberapa kargo akan dikirim kembali tanpa dokumen ini.

    WTO mengatakan China mengajukan permintaan konsultasi dengan AS mengenai tarif. China berpendapat dalam dokumen tersebut bahwa bea masuk baru Trump yang ditujukan untuk menghentikan aliran opioid fentanil dan bahan kimia prekursornya ke AS diberlakukan atas dasar tuduhan yang tidak berdasar dan salah mengenai China.

    China mengatakan bea masuk tersebut diskriminatif, hanya berlaku untuk barang-barang asal Negeri Tirai Bambu, dan tidak konsisten dengan kewajiban AS terhadap WTO. 

    Permintaan konsultasi tersebut merupakan awal dari proses sengketa yang dapat mengarah pada putusan bahwa bea masuk Trump melanggar aturan perdagangan dengan cara yang sama seperti putusan WTO 2020 yang menyatakan bahwa tarif China periode pertamanya melanggar peraturan perdagangan.

    Namun, kemenangan seperti itu tidak mungkin membawa kelegaan bagi Beijing karena Badan Banding WTO sebagian besar tidak dapat beroperasi selama bertahun-tahun, karena AS telah memblokir penunjukan hakim banding karena tindakan hukum yang melampaui batas oleh badan tersebut. Hal ini telah melarang keputusan akhir dalam kasus 2020.

    Sementara itu, Layanan Pos AS atau US Postal Service (USPS) mengatakan akan kembali menerima paket dari China dan Hong Kong. Langkah ini sekaligus membatalkan penangguhan sementara yang mengancam akan mengganggu jutaan impor paket setiap hari.

    “Kita semua berlarian seperti ayam tanpa kepala saat ini, mencoba menebak-nebak apa yang akan terjadi,” kata Martin Palmer, salah satu pendiri Hurricane Commerce, penyedia data e-commerce lintas batas. “Dan dalam waktu dua minggu kita mungkin akan kembali normal.”

    Pemerintahan Trump menyalahkan pengecualian bea de minimis karena mengizinkan fentanil dan bahan kimia prekursornya masuk ke AS tanpa pemeriksaan. Laporan Reuters baru-baru ini juga menemukan bahwa pengedar narkoba memanfaatkan pengecualian tersebut.

    USPS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya bekerja sama dengan badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS untuk menerapkan mekanisme penagihan yang efisien untuk tarif baru China guna meminimalkan gangguan pada pengiriman.

    Pembicaraan Trump-Xi Jinping Masih Nihil

    Adapun, hingga saat ini masih belum ada panggilan telepon yang dijadwalkan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk membahas tarif baru AS dan tindakan pembalasan Beijing, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut. 

    Trump sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Xi karena tarif tersebut mulai berlaku pada Selasa (4/2/2025).

    China merespons dengan tarif yang ditargetkan pada impor batu bara AS, gas alam cair, minyak mentah, dan peralatan pertanian, dan membuka penyelidikan antimonopoli terhadap Alphabet.

    Peluncuran perang dagang baru tersebut mengejutkan sektor ritel dan pengiriman.

    Maureen Cori, salah satu pendiri konsultan Supply Chain Compliance mengatakan, benar-benar tidak ada waktu sama sekali bagi siapa pun untuk mempersiapkan hal ini.

    “Yang benar-benar kami butuhkan adalah arahan dari pemerintah tentang cara menangani hal ini tanpa peringatan atau pemberitahuan,” ujarnya.

    Saat ini, paket de minimis dikonsolidasikan sehingga bea cukai dapat mengurus ratusan atau ribuan pengiriman sekaligus. Tetapi, kini paket jenis tersebut akan memerlukan pengurusan individual, yang secara signifikan meningkatkan beban bagi layanan pos, broker, dan agen bea cukai, kata Cori.

    Ketentuan tersebut awalnya dimaksudkan sebagai cara untuk merampingkan perdagangan, dan penggunaannya telah melonjak seiring dengan peningkatan belanja daring.

    Data Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) mencatat, sekitar 1,36 miliar pengiriman memasuki Amerika Serikat menggunakan ketentuan de minimis pada 2024, naik 36% dari periode 2023. 

  • AS Deportasi Ratusan WN India

    AS Deportasi Ratusan WN India

    Foto

    REUTERS/Adnan Abidi – detikNews

    Kamis, 06 Feb 2025 11:30 WIB

    India – 104 warga negara India dideportasi dari Amerika Serikat (AS). Langkah ini dilakukan menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait pembatasan migrasi.

  • Setelah AS & Korsel, Giliran Australia Blokir Aplikasi AI Deepseek

    Setelah AS & Korsel, Giliran Australia Blokir Aplikasi AI Deepseek

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Australia mengumumkan larangan penggunaan aplikasi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek pada seluruh perangkat dan sistem milik pemerintah.

    Pelarangan ini dilakukan dengan alasan kekhawatiran terkait potensi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.

    Melansir dari Reuters, Kamis (6/2/2025) Sekretaris Departemen Dalam Negeri Australia mengeluarkan arahan yang mewajibkan semua badan pemerintah untuk menghentikan penggunaan atau pemasangan produk, aplikasi, dan layanan web DeepSeek.

    Perintah tersebut juga mencakup perintah untuk menghapus semua contoh produk dan layanan DeepSeek yang sudah terpasang di perangkat pemerintah.

    Menteri Dalam Negeri, Tony Burke, menjelaskan bahwa DeepSeek menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima bagi teknologi yang digunakan oleh pemerintah, dan larangan ini diberlakukan untuk melindungi keamanan nasional serta kepentingan Australia.

    Menurutnya, langkah ini diambil untuk memastikan perlindungan terhadap data dan infrastruktur kritis negara.

    Adapun pelarangan DeepSeek ini bukan terjadi di Australia saja. Sebelumnya Gedung Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, juga memblokir akses jaringannya ke model kecerdasan buatan DeepSeek setelah data sejumlah karyawan mereka yang tersangkut di peladen atau server China.

    Tidak hanya itu, kekhawatiran terhadap Deepseek juga diperlihatkan oleh negara-negara di Eropa.

    Pemerintah Italia dan Irlandia mengirim surat kepada Deepseek meminta pertanggungjawaban atas pengelolaan data pengguna yang dilakukan platform kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.

    Terakhir, Korea Selatan telah memblokir akses ke layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) DeepSeek dari perangkat pemerintah karena masalah keamanan. 

    Melansir Bloomberg yang mengutip Kantor Berita Yonhap pada Kamis (6/2/2025), Kementerian pertahanan, Kementerian luar negeri, dan Kementerian perdagangan Korea Selatan telah membatasi akses pejabat ke layanan tersebut di komputer pemerintah, berdasarkan informasi dari beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya. 

    Kementerian pertahanan mengatakan kepada Bloomberg bahwa mereka telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan pada komputer yang digunakan di tempat kerja karena masalah keamanan dan teknis atas layanan AI generatif.

    Berikut daftar negara yang memblokir Deepseek:

    Amerika Serikat
    Irlandia
    Italia
    Australia
    Korea Selatan

  • China Protes ke WTO soal Tarif AS

    China Protes ke WTO soal Tarif AS

    Jakarta

    China mengajukan protes ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait tarif 10% yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump pada impor dari China serta pembatalan pengecualian bea masuk untuk produk bernilai rendah pada Rabu (5/2). China menuduh tindakan tersebut sebagai proteksionis dan melanggar aturan WTO.

    Protes China datang di tengah kebingungan di kalangan pelaku pengiriman logistik mengenai pengecualian de minimis oleh Trump. Pengecualian ini berlaku untuk paket impor dengan nilai di bawah US$ 800 dan banyak digunakan oleh perusahaan e-commerce.

    Dikutip dari Reuters, Kamis (6/2/2025), pejabat Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menyatakan bahwa semua paket kecil dari China dan Hong Kong harus memiliki dokumen bea cukai sebelum tiba di AS. Hal ini memungkinkan beberapa barang dikembalikan jika dokumen tersebut tidak lengkap.

    WTO mengonfirmasi bahwa China telah mengajukan permintaan konsultasi dengan AS terkait tarif tersebut. Dalam dokumen yang diajukan, China berargumen bahwa tarif baru Trump, yang bertujuan menghentikan pengiriman opioid fentanyl dan bahan kimia prekursor ke AS didasarkan pada tuduhan tidak berdasar dan salah.

    China juga menyatakan bahwa tarif tersebut diskriminatif karena hanya berlaku untuk barang asal China, sehingga bertentangan dengan kewajiban AS di bawah aturan WTO. Permintaan konsultasi ini adalah langkah awal dalam proses sengketa yang bisa mengarah pada keputusan bahwa tarif Trump melanggar aturan perdagangan, seperti putusan WTO pada 2020 yang menyatakan bahwa tarif era pertama kepresidenan Trump melanggar regulasi perdagangan.

    Namun, hal tersebut kemungkinan tidak memberikan manfaat nyata bagi China, karena Badan Banding WTO telah lama tidak berfungsi akibat AS yang memblokir penunjukan hakim banding dengan alasan keberatan terhadap perluasan wewenang hukum WTO.

    Sementara itu, Layanan Pos AS (USPS) mengumumkan pada Rabu bahwa mereka akan kembali menerima paket dari China dan Hong Kong, membalikkan keputusan sebelumnya yang sempat menangguhkan layanan tersebut secara sementara. Pengumuman ini dibuat setelah sehari sebelumnya mereka akan menangguhkannya.

    Pemerintahan Trump melanggar pengecualian de minimis sebagai celah yang memungkinkan fentanyl dan bahan kimia prekursornya masuk ke AS tanpa pemeriksaan. Laporan terbaru juga menemukan bahwa para pengedar narkoba memanfaatkan pengecualian ini.

    USPS mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS untuk menerapkan mekanisme pemungutan tarif baru terhadap China guna meminimalkan gangguan pengiriman.

    Di sisi lain, hingga Rabu belum ada jadwal panggilan telepon antara Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk membahas tarif baru AS dan langkah balasan dari China. Trump mengatakan pada Selasa bahwa ia tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Xi, sementara tarif baru mulai berlaku tepat setelah tengah malam waktu Timur AS.

    China merespons dengan memberlakukan tarif yang ditargetkan pada impor batu bara, gas alam cair (LNG), minyak mentah, dan peralatan pertanian dari AS. Selain itu, China juga membuka penyelidikan anti-monopoli terhadap Alphabet (perusahaan induk Google).

    Maureen Cori, salah satu pendiri perusahaan konsultasi Supply Chain Compliance yang berbasis di New York mengatakan adanya perang dagang baru ini membuat sektor ritel dan pengiriman tidak siap.

    “Tidak ada waktu sama sekali bagi siapa pun untuk bersiap menghadapi ini. Yang benar-benar kita butuhkan adalah arahan dari pemerintah tentang cara menangani kebijakan ini yang datang tanpa peringatan atau pemberitahuan,” katanya.

    Saat ini, paket de minimis dikonsolidasikan sehingga bea cukai dapat memproses ratusan atau ribuan kiriman sekaligus. Namun, dengan aturan baru, setiap kiriman harus melalui pemeriksaan individual, yang secara signifikan meningkatkan beban bagi layanan pos, broker, dan agen bea cukai.

    Ketentuan de minimis awalnya dimaksudkan untuk menyederhanakan perdagangan, tetapi penggunaannya melonjak seiring dengan meningkatnya belanja online. Pada 2024, sekitar 1,36 miliar pengiriman masuk ke AS menggunakan ketentuan ini, meningkat 36% dari 2023, menurut data Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP).

    (ara/ara)

  • 5 Poin Penting Celetukan Donald Trump Ambil Alih Gaza, Presiden Baru AS Akan Dimakzulkan?

    5 Poin Penting Celetukan Donald Trump Ambil Alih Gaza, Presiden Baru AS Akan Dimakzulkan?

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menimbulkan kegaduhan usai mengatakan bahwa negaranya akan mengambil alih kepemilikan jangka Panjang atas Gaza, sehingga warga Palestina yang tinggal di sana harus dipindahkan.

    Ia menyampaikan klaim tersebut selama kunjungan Perdana Menteri (PM) Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu.

    Ia ingin menerapkan kerangka kebijakan AS di kawasan tersebut, yang selama ini didasarkan pada kemungkinan solusi dua negara, di mana Israel dan Palestina merdeka dapat hidup berdampingan.

    Dalam pidato serupa, Trump memicu kecemasan di berbagai kalangan politik dan dunia internasional, sebab ia menolak untuk menutup kemungkinan menggunakan militer AS dalam upaya ini. Artinya, pentagon bisa saja diturunkan.

    Saat ditanya mengenai hal tersebut, Trump menjawab, “Kami akan melakukan apa yang diperlukan.”

    Setelah pernyataan itu dirilis, guncangan lanjutan terdengar pada Rabu, 5 Februari 2025. Berikut ini lima poin utama dari pernyataan Presiden Trump mengenai Gaza dan Palestina, setelah 24 jam dikatakan:

    1. Kurangnya Detail Rencana

    Donald Trump mengusulkan pemindahan seluruh warga Palestina dari Gaza sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk mengambil “kepemilikan” atas wilayah tersebut.

    Namun, hingga Rabu, 5 Februari 2025, sangat sedikit informasi yang diberikan mengenai bagaimana rencana ini akan dijalankan.

    Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai mekanisme pemindahan dan siapa yang akan memimpin atau melaksanakan langkah itu.

    Pertanyaan besar muncul, mengenai bagaimana rakyat Palestina yang sangat terikat dengan identitas dan tanah air mereka bisa dipindahkan, serta apakah tentara AS akan dilibatkan untuk memaksa mereka jika mereka menolak.

    2. Gedung Putih yang Plinplan

    Pada awalnya, Trump menyarankan bahwa pemindahan warga Palestina dari Gaza akan bersifat permanen dan diikuti dengan “kepemilikan jangka panjang” oleh Amerika Serikat atas Gaza.

    Namun, beberapa jam setelahnya, Gedung Putih mulai mengubah pernyataannya. Sekretaris Negara, Marco Rubio, dan juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyebutkan bahwa pemindahan tersebut hanya bersifat sementara, dengan alasan untuk memberi ruang bagi pembangunan kembali Gaza.

    “Sementara itu, jelas bahwa orang-orang harus tinggal di suatu tempat sementara Anda membangunnya kembali,” kata Rubio, dalam konferensi pers di Kota Guatemala, dikutip dari Reuters, Kamis, 6 Februari 2025.

    3. Demokrat Ancam Pemakzulan atas Trump?

    Usulan Trump untuk memindahkan warga Palestina dan keterlibatan tentara AS dalam proses tersebut memicu kemarahan dari kalangan Demokrat.

    Beberapa politisi, seperti Perwakilan Rashida Tlaib, yang merupakan warga Palestina-Amerika, menyebutnya sebagai upaya pembersihan etnis.

    Senator Chris Murphy menilai bahwa rencana ini akan memicu ketegangan besar di Timur Tengah dan berdampak panjang.

    Bahkan, beberapa politisi berencana untuk mengajukan pemakzulan terhadap Trump karena usulannya yang dianggap berisiko dan melanggar hak-hak asasi manusia.

    4. Keraguan dari Partai Republik

    Meskipun Trump memiliki dukungan kuat dari Partai Republik, beberapa anggotanya mulai menunjukkan ketidaksetujuan terhadap rencana ini. Senator Rand Paul misalnya, menilai bahwa ini bertentangan dengan prinsip “America First”, yang seharusnya menghindari keterlibatan Amerika dalam konflik internasional yang merugikan.

    Senator Lindsey Graham juga menyatakan bahwa mayoritas warga di negaranya mungkin tidak mendukung pengiriman pasukan AS ke Gaza.

    Beberapa anggota Partai Republik merasa bahwa sumber daya negara tidak seharusnya dialokasikan untuk menangani Gaza, dan mereka meragukan manfaat rencana ini bagi kepentingan nasional AS.

    5. Adanya Motif Bisnis Keluarga Trump

    Rencana Trump ini juga menarik perhatian terkait hubungan bisnis keluarganya di Timur Tengah, terutama yang melibatkan menantunya, Jared Kushner.

    Kushner, yang pernah menyatakan bahwa “properti tepi pantai” Gaza dapat sangat bernilai, juga terlibat dalam kesepakatan bisnis besar di wilayah ini.

    Laporan dari The New York Times mengungkapkan bahwa keluarga Trump telah memperluas bisnis real estate mereka di Timur Tengah, termasuk dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dekat dengan negara-negara kaya minyak seperti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

    Hal ini menambah kontroversi terhadap rencana Trump karena munculnya dugaan adanya motif ekonomi pribadi yang melibatkan keluarga presiden. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • AS Mulai Terbangkan Imigran Ilegal ke Kamp Guantanamo

    AS Mulai Terbangkan Imigran Ilegal ke Kamp Guantanamo

    Washington DC

    Penerbangan pertama yang membawa imigran asing dari Amerika Serikat ke Teluk Guantanamo “sudah berlangsung” pada hari Selasa (4/2), menurut pernyataan Gedung Putih. Kebijakan tersebut merupakan bagian dari strategi Presiden Donald Trump untuk mengurangi arus migrasi.

    Pesawat dilaporkan membawa sekitar sepuluh orang migran, seorang pejabat keamanan mengatakan kepada kantor berita Reuters. Mereka adalah kelompok pertama dari sekitar 5.000 warga asing yang menurut Pentagon akan dideportasi dalam waktu dekat.

    Tidak jarang, pemerintah menggunakan pesawat militer untuk mendeportasi migran ke Guatemala, Peru, Honduras, dan India. Trump telah menginstruksikan Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk memperluas fasilitas kamp penahanan di Guantanamo agar bisa menampung lebih dari 30.000 migran.

    Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem menegaskan rencana menahan migran ilegal di Kamp Guantanamo bukan tanpa batas waktu, dan bahwa pemerintah akan mematuhi hukum AS.

    Kenapa Kamp Guantanamo?

    Teluk Guantanamo sejatinya adalah pangkalan angkatan laut AS di Kuba. Secara umum, ia dikenal sebagai kamp tahanan teroris yang mengurung jihadis dari seluruh dunia, tanpa proses pengadilan atau batas waktu penahanan. Kamp tersebut didirikan tahun 2002, sebagai buntut serangan teror 11 September 2001 di New York, AS.

    Namun, Guantanamo juga menampung fasilitas terpisah yang selama beberapa dekade digunakan untuk menahan warga Haiti dan Kuba yang berusaha menyeberang ke AS melalui jalur laut.

    Menteri Pertahanan Pete Hegseth, yang pernah ditugaskan di Teluk Guantanamo saat aktif di militer, menyebutnya sebagai “tempat yang sempurna” untuk menampung para migran.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Namun, Amy Fischer, Direktur Program Hak Pengungsi dan Migran di Amnesty International USA, mengecam penggunaan Guantanamo untuk menampung para migran sebagai “perilaku kejam.”

    “Kebijakan ini akan memutus akses para migran kepada pengacara, keluarga, dan dukungan sosial, serta melemparkan mereka ke dalam lubang hitam sehingga pemerintah AS dapat terus melanggar hak mereka tanpa diketahui,” katanya.

    Ekspansi fasilitas penahanan di Guantanamo

    Pemerintah AS sejak lama menahan para migran yang tertangkap di laut di Teluk Guantanamo. Trump menjadi presiden pertama yang menerbangkan para migran dari AS ke pangkalan tersebut.

    Menurut Komando Selatan militer AS, sekitar 300 serdadu saat ini ditempatkan di Guantanamo untuk mendukung “operasi penahanan imigran ilegal,” sementara pasukan tambahan telah tiba dalam beberapa hari terakhir.

    Pemerintahan Trump belum mengatakan berapa biaya yang diperlukan untuk memperluas fasilitas Guantanamo. Biaya penerbangan deportasi saja ditaksir tinggi. Reuters melaporkan bahwa penerbangan deportasi ke Guatemala minggu lalu kemungkinan menelan biaya setidaknya USD 4.675 atau sekitar Rp 76 juta per orang.

    Dalam sebuah memo kepada menteri pertahanan dan menteri keamanan dalam negeri pada 29 Januari silam, Trump meminta penambahan kapasitas “untuk menahan imigran kriminal yang memiliki prioritas tinggi dan berada secara ilegal di Amerika Serikat.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    Lihat juga video: Dihantui Kebijakan Baru, Ribuan Imigran Bertaruh Nyawa Masuk AS

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Dolar AS Melemah ke Level Rp 16.257

    Dolar AS Melemah ke Level Rp 16.257

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini. Mata uang Paman Sam berada di level16.200-an pagi ini.

    Dikutip dari data Reuters, Kamis (6/2/2025), nilai tukar dolar AS pukul 09.07 WIB berada pada level Rp 16.256 atau minus 28,02 poin (0,17%). Pada perdagangan pagi ini, dolar AS dibuka di level Rp 16.257.

    Selanjutnya, pergerakan dolar AS terhadap mata uang lainnya bervariatif. Nilai tukar dolar AS menguat 0,05% terhadap dolar Australia, menguat 0,01% terhadap euro.

    Sementara itu, mata uang Paman Sam minus terhadap dolar Singapura 0,03% dan minus juga terhadap yuan China 0,01%. Dolar AS juga melemah 0,19% terhadap yen.

    (rrd/rrd)

  • Penembakan di Stasiun Brussels, Pelaku Kabur ke Terowongan Metro

    Penembakan di Stasiun Brussels, Pelaku Kabur ke Terowongan Metro

    Jakarta

    Penembakan terjadi di sekitar Stasiun Kereta Api Internasional Brussels Selatan, Belgia. Polisi memburu dua tersangka yang melarikan diri ke terowongan metro.

    Berdasarkan laporan dari jaksa penuntut, seperti dilansir Reuters dan CNN, Kamis (6/2/2025), tidak ada yang terluka dalam penembakan tersebut yang terjadi sekitar pukul 06.00 (05.00 GMT) di stasiun metro Clemenceau di pusat kota Brussels. Jaksa juga tidak mengindikasi motif teroris dalam insiden tersebut.

    Polisi melakukan perburuan di terowongan sistem metro usai dua pria membawa senapan kedapatan melarikan diri ke dalam stasiun Clemenceau.

    Penembakan itu diduga terkait narkoba. Penembak sempat membidik satu orang namun meleset.

    Dalam rekaman video, dua orang berjalan ke stasiun metro Clemenceau di pusat kota Brussels dan melepaskan tembakan dengan senjata.

    Stasiun tersebut bersama dengan beberapa stasiun lain di sekitar stasiun ditutup selama berjam-jam setelah insiden tersebut.

    Video lain menunjukkan sekelompok besar polisi bersenjata lengkap berkumpul di stasiun Clemenceau, saat pencarian besar-besaran terhadap para tersangka sedang berlangsung.

    Insiden tersebut melumpuhkan lalu lintas di sistem metro yang banyak digunakan di Brussels, yang menjadi tempat banyak lembaga Uni Eropa dan markas besar NATO.

    Pada pukul 2 siang (1300 GMT) seluruh sistem metro kota telah dibuka kembali, termasuk stasiun-stasiun di sekitar stasiun kereta api internasional Gare du Midi, titik kedatangan kereta Eurostar dari Paris dan London.

    Lihat juga Video: Penembakan Massal Terjadi di Sekolah Swedia, 10 Orang Tewas

    (taa/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tambah Lagi Deretan Gebrakan Trump yang Bikin Geger Dunia

    Tambah Lagi Deretan Gebrakan Trump yang Bikin Geger Dunia

    Jakarta

    Donald Trump langsung membuat sejumlah gebrakan usai terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Sederet gebrakan terbaru bahkan membuat geger dunia.

    Sebagai informasi, beberapa gebrakan yang disampaikan Trump usai menjadi Presiden AS sempat menggegerkan dunia. Beberapa di antaranya yakni Trump memutuskan AS keluar dari WHO.

    Selain itu, Trump juga mau merelokasi warga di Gaza. Kemudian, Trump juga memastikan AS keluar dari keanggotaan Paris Agreement.

    Sederet keputusan itu lantas membuat geger dunia. Banyak negara yang bahkan tidak setuju dengan keputusan tersebut.

    Tak berhenti sampai di situ, Trump juga kembali mengeluarkan gebrakan beberapa hari belakangan. Berikut ini gebrakan Trump yang lagi-lagi membuat geger dunia

    Trump Umumkan AS Keluar Dewan HAM PBB

    Foto: Getty Images via AFP/ANNA MONEYMAKER

    Gebrakan terbaru Trump yakni mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan keluar dari badan Dewan HAM PBB. Trump juga menyatakan pemerintah AS tidak akan melanjutkan pendanaan untuk badan PBB yang membantu pengungsi Palestina.

    Dilansir Associated Press, Rabu (5/2/2025), pengumuman Trump ini disampaikan pada hari Selasa (4/2) waktu setempat, hari di mana dia bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang berkunjung. Pemerintah Israel telah lama menuduh badan HAM PBB dan UNRWA bias terhadap Israel dan antisemitisme.

    Perintah eksekutif Trump juga menyerukan peninjauan kembali keterlibatan Amerika dalam Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB yang berpusat di Paris, Prancis, yang dikenal sebagai UNESCO. Trump juga memerintahkan peninjauan kembali pendanaan AS untuk PBB mengingat “perbedaan besar dalam tingkat pendanaan di antara berbagai negara.”

    “Saya selalu merasa bahwa PBB memiliki potensi yang luar biasa,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih. “Saat ini PBB tidak dapat memenuhi potensi tersebut. … Mereka harus bertindak lebih baik,” cetusnya.

    Ia mengatakan PBB perlu “bersikap adil terhadap negara-negara yang pantas mendapatkan keadilan,” seraya menambahkan bahwa ada beberapa negara, yang tidak disebutkan namanya, yang merupakan “negara-negara yang tidak biasa, yang sangat buruk dan hampir lebih disukai.”

    Trump Akan Ambil Alih Gaza

    Foto: Getty Images via AFP/ANNA MONEYMAKER

    Kemudian, Donald Trump juga mencetuskan keputusan lainnya. Dia mau relokasi warga Gaza secara permanen dalam gagasan kontroversial terbarunya, sembari menyebut “masalah Gaza tidak pernah selesai”.

    Gagasan itu, seperti dilansir Politico dan Reuters, Rabu (5/2/2025), disampaikan pada hari yang sama ketika Trump secara mengejutkan mengatakan AS akan menguasai Gaza untuk jangka panjang, mengembangkan daerah itu secara ekonomi, setelah penduduk Gaza direlokasi ke tempat lainnya.

    Gagasan-gagasan Trump ini menghancurkan kebijakan AS selama puluhan tahun terhadap konflik Israel-Palestina.

    Trump memperbarui seruannya kepada negara-negara Arab soal relokasi warga Palestina di Jalur Gaza ketika dia menyambut Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Selasa (4/2).

    Tapi kali ini, Trump mengatakan dirinya akan mendukung relokasi atau permukiman kembali warga Gaza “secara permanen”. Hal ini melampaui gagasan sebelumnya yang telah ditolak mentah-mentah oleh para pemimpin negara Arab.

    “Anda tidak bisa tinggal di Gaza sekarang, Anda memerlukan lokasi lainnya,” kata Trump saat berbicara kepada wartawan.

    “Permasalahan di Gaza tidak akan pernah selesai,” sebutnya.

    “Jika kita dapat menemukan sebidang tanah yang tepat, atau banyak tanah, dan membangun tempat yang sangat bagus, pasti akan ada banyak uang di area tersebut. Saya pikir itu akan jauh lebih baik daripada kembali ke Gaza, yang dilanda banyak kematian selama berpuluh-puluh tahun,” ucap Trump.

    Halaman 2 dari 3

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu